Anda di halaman 1dari 21

SEJARAH MATEMATIKA DAN ILMUAN MATEMATIKA MUSLIM

YANG BERPENGARUH DI DUNIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah


Mata Kuliah: Konsep DasarMatematika
Dosen Pengampu:
Mimi Hariyani, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Clara Azzahra Zulva 12210825314
Dia Fitria Utami 12210823408
Elvina Desri Yanti 12210823914
M. Arif Arigy 12210814455
Putri Sholehah 12210825060
Wawan Kurniawan 12210813522

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas rahmat
dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah dengan
baik. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukan kepada kita jalan kebenaran.
Penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu, yang telah
membimbing dan memberi banyak pengetahuan kepada penulis serta memberikan
kesempatan kepada penulis untuk membuat dan mempresentasikan makalah ini.
semoga Allah membalas dengan sebaik-baiknya.
Sebagai penutup, kritik dan saran kami harapkan dari segenap pembaca
atas segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini dan juga sebagai bahan
koreksi dan pembelajaran untuk perbaikan makalah berikutnya.

Pekanbaru, 23 September 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A. Sejarah Perkembangan Ilmu Matematika............................................... 3
B. Ilmuan Matematika Muslim yang Berpengaruh di Dunia....................... 9
BAB III PENUTUP........................................................................................... 16
A. Kesimpulan............................................................................................. 16
B. Kritik dan saran....................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika dan pendidikan matematika awalnya tidaklah seperti
yang kita lihat sekarang ini. Matematika dan pendidikan matematika
berkembang dari dahulu sampai sekarang dan perkembangannya terus
berlanjut. Perkembangan ini dipengaruhi berbagai faktor. Dan faktor yang
dinilai paling berpengaruh yaitu tentang pandangan terhadap matematika
itu sendiri.
Ernest (1991) menyatakan bahwa pandangan terhadap matematika
mempengaruhi model pembelajaran dan pengajaran yang diterapkan dan
juga pemilihan buku yang digunakan selain pengaruh konteks sosial.
Banyak pandangan yang berbeda terhadap matematika. Pandangan-
pandangan terhadap matematika menyebabkan perbedaan pendapat
bagaimana matematika seharusnya diajarkan. Bahkan sampai sekarang
perbedaan pandangan tersebut masih terus berlanjut.
Perbedaan pandangan yang ada, melahirkan berbagai macam
model pembelajaran. Penelitian-penelitian dilakukan untuk melihat model
pembelajaran yang seperti apa yang seharusnya digunakan dalam
membelajarkan matematika. Dari hal inilah matematika dan pendidikan
matematika berkembang.
Pandangan terhadap matematika dapat dilihat pada dua aliran
filsafat berikut, yaitu pandangan kaum absolut dan kaum fallibilist.
Berawal dari dua filosofi inilah matematika dan pendidikan matematika
berkembang.
Sebagai seorang pendidik matematika, penting untuk memiliki
pandangan dan pemahaman terhadap matematika dan bagaimana
seharusnya matematika itu diajarkan. Untuk itu perlu ditelisik lebih dalam
lagi tentang apa itu matematika. Menelisik lebih jauh lagi apa itu
matematika, maka perlu untuk mengetahui sejarah perkembangan
1
matematika dan pendidikan matematika itu sendiri. Di samping itu penulis
juga akan memaparkan tentang Ilmuan Matematika Muslim yang
berpengaruh di dunia. Untuk itulah penulis menulis makalah tentang
sejarah matematika dan Imuan Matematika Muslim yang berpengaruh di
dunia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Perkembangan Matematika?
2. Siapa Ilmuan Matematika Muslim yang berpengaruh di dunia?
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan tentang bagaimana perkembangan matematika dan
mengetahui ilmuwan matematika muslim yang berpengaruh di dunia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Matematika
Anda pasti sering berhadapan dengan "matematika"? Pastinya anda
akan berhadapan dengannya setiap saat. Matematika merupakan salah satu
bidang ilmu dimana kita sudah mulai mempelajarinya sejak memasuki
bangku TK hingga kuliah bahkan dalam kehidupan sehari-hari pun kita
tidak terlepas dari matematika tersebut.
Kita seringkali luput untuk mengetahui sejarah dari sesuatu yang
kita pelajari salah satunya yaitu matematika. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini saya akan sedikit menuliskan tentang sejarah singkat
dari matematika itu sendiri.
Kata "matematika" berasal dari bahasa Yunani Kuno yang berarti
pengkajian, pembelajaran, ilmu, yang ruang lingkupnya menyempit dan
arti teknisnya menjadi "pengkajian matematika", bahkan demikian juga
pada zaman kuno. Kata sifatnya adalah mathēmatikós, berkaitan dengan
pengkajian atau tekun belajar, yang lebih jauhnya berarti matematis.
Secara khusus, dalam bahasa Latin yaitu ars mathematica yang berarti seni
matematika.
Asal mula pemikiran matematika terletak didalam konsep bilangan,
besaran dan bangun. Selain mengetahui cara mencacah objek-objek,
manusia prasejarah juga mengenali cara mencacah besaran abstrak, seperti
waktu, hari, bulan, tahun dll.
Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika
berkembang dari pencacahan, perhitungan, dan pengkajian sistematis
terhadap bangun dan pergerakan benda-benda. Matematika praktis telah
menjadi kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis.
Langkah selanjutnya memerlukan penulisan atau sistem lain untuk
mencatatkan bilangan. Sistem bilangan sendiri terdiri dari bermacam-
macam.
3
Pada awal penggunaannya, matematika hanya digunakan untuk
keperluan perdagangan, pengukuran tanah, perlukisan, pencatatan waktu.
Penggunaan tersebut berlangsung sangat lama sampai pada tahun 3000
SM dimana muncul ketiga orang Babilonia dan Mesir kuno yang mulai
menerapkan konsep matematika pada aritmatika, aljabar, dan geometri
yang digunakan untuk perhitungan pajak dan urusan keuangan lainnya
seperti bangunan, konstruksi dan astronomi. Pengkajian matematika yang
sistematis didalam kebenarannya sendiri dimulai pada zaman Yunani kuno
antara tahun 600 dan 300 SM.
Saat ini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat
penting diberbagai bidang seperti ilmu alam, kedokteran, teknik, ilmu
sosial dan masih banyak lagi. Matematika terapan merupakan cabang
matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke
bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan
matematika baru dan kadang pula mengarah pada pengembangan disiplin-
disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistik dan teori permainan.1
B. Ilmuan Matematika Muslim Yang Berpengaruh Di Dunia
1. Al-Khawarizm2
Mungkin kita sudah sering mendengar istilah algoritma, Dalam
kamus besar bahasa Indonesia algoritma berarti prosedur sistematis untuk
memecahkan masalah matematis dalam langkah-langkah terbatas.
Sebenarnya nama algoritma diambil dari nama julukan penemunya yaitu
al-Khawarizmi seorang matematikawan muslim yang dilahirkan di
Khawarizm, Uzbekistan.
Al-Khawarizmi (Khawarizm,Uzbekistan, 194 H/780 M-Baghdad,
266 H/850 M). Ilmuwan muslim, ahli di bidang ilmu matematika,
astronomi, dan geografi. Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad
bin Musa al-Khawarizmi dan di barat ia lebih dikenal dengan nama
Algoarisme atau Algorisme.

1
https://www.sheetmath.com/2016/04/sejarah-matematika-secara-singkat.html
2
http://matematika.fkip.univetbantara.ac.id/7-tokoh-ilmuwan-matematika-islam/
4
Dalam bukunya al-Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia
ilmu pengetahuan angka 0 (nol) yang dalam bahasa arab disebut sifr.
Sebelum al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol, para ilmuwan
mempergunakan abakus, semacam daftar yang menunjukkan satuan,
puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka
tidak saling tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan.
Akan tetapi, hitungan seperti ini tidak mendapat sambutan dari kalangan
ilmuwan Barat ketika itu dan mereka lebih tertarik untuk mempergunakan
raqam al-binji (daftar angka arab, termasuk angka nol), hasil penemuan al-
khawarizmi. Dengan demikian angka nol baru dikenal dan dipergunakan
orang Barat sekitar 250 tahun setelah ditemukan al-Khawarizmi.
2. Al-Kindi3
Al-Kindi dikenal sebagai filosof muslim keturunan Arab pertama,
nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Yakub ibn al-Shabbah ibn Imran ibn
Muhammad ibn al-Asy’as ibn Qais al-Kindi. Ia populer dengan sebutan al-
Kindi, yaitu dinisbatkan kepada Kindah, yakni suatu kabilah terkemuka
pra-Islam yang merupakan cabang dari Bani Kahlan yang menetap di
Yaman, beliau lahir di Kufah sekitar 185 H (801 M) dari keluarga kaya
dan terhormat. ayahnya, Ishaq ibn al-Shabbah adalah gubernur Kufah pada
masa pemerintahan Al-Mahdi (775-785 M) dan Al-Rasyid (786-809 M).
Dengan modal berasal dari keluarga yang kaya juga didorong dengan
kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan maka al-Kindi memperoleh
kesempatan yang besar untuk menuntut ilmu dengan baik di Bashrah dan
Baghdad di mana dia dapat bergaul dengan ahli pikir tekenal.
Sepanjang hayat beliau,beliau telah dianggap sebagai ahli falsafah
Muslim dan paling agung, berkat kejeliannya dalam menggeluti ilmu
filsafat maka nama nama hebat seperti Al-Farabi dan Ibn Sina merujuk
kepada hasil karta beliau. Pendekatannya dalam bidang falsafah bukanlah
hasil pemikiran yang asal, tetapi merangkumi penulisan Aristoteles dan
Plato. Walaubagaimanapun hasil kerjanya amat penting kerana beliau
3
Syarif, Sejarah Filosof Muslim, (Jakarta: Rajawali Pers, 2003), h. 6.
5
memperkenalkan dan menyebarkan falsafah Yunani dikalangan
cendikiawan Islam.
Sangat banyak hasil dari karya al-kindi, hal ini dikarenakan al-
Kindi merupakan ilmuwan yang kaya dan sangat cinta paga pengetahuan
yang menghasilkan banyak sekali karya-karya diberbagai bidang yaitu:4
a. Dibidang filsafat beliau menulis karangan seperti: Fi al-falsafat
al-‘Ula, Kitab al-Hassi’ala Ta’allum al-Falsafat, Risalat ila al-Ma’mun
fi al-illat wa Ma’lul, Risalat fi Ta’lif al-A’dad, Kammiyat Kutub
Aristoteles.
b. Dibidang Astronomi hasil karangan al-Kindi adalah: Risalah fi Masa’il
Su’ila anha min Ahwal al-Kawatib (jawaban dari pertanyaan tentang
planet), Risalah fi Jawab Masa’il Thabi’iyah fi Kayfiyyat Nujumiah
(pemecahan soal-soal fisik tentang sifat-sifat perbintangan), Risalah fi
anna Ru’yat al Hilal la Tudhbathu bi al-Haqiqoh wa innama al-Qowl
fiha bi at-Taqrib (bahwa pengamatan astronomi bulan baru tidak dapat
ditentukan dengan ketetapan, Risalah fi Mathrah asy-Syu’a (tentang
projeksi sinar), Risalah fi Fashlayn (tentang dua musim yakni; musim
panas dan musim dingin), Risalah fi Idhah ‘illat Ruju’ al-Kawakib
(tentang penjelasan sebab gerak kebelakang planet-planet).
c. Dalam bidang ilmu pengobatan hasil karangan al-Kindi adalah:
Risalah fi’illat Naftcad-Damm (tentang hemoptesis yakni batuk darah
dari saluran pernapasan), Risalah fi Adhat al-Kalb al-Kalib (tentang
rabies).
d. Dalam bidang ilmu hitung dan logika hasil karangan al-Kindi adalah:
Risalah fi al-Kammiyat al-Mudhafah (tentang jumlah relatif), Risalah
fi at-Tajhid min Jihat al-’Adad (tentang keesaan dari segi angka-
angka). Risalatun fi Madhkal al-Mantiq bi Istifa al-Qawl fihi (tentang
sebuah pengantar lengkap logika), Ikhtisar Kitab Isaghuji li Farfuris
(sebuah ikhtisar Eisagoge Porphyry).

4
http://syafieh.blogspot.com/2013/03/filsafat-al-kindi.html. Diakses pada 22 September 2022
6
3.Al-Karaji5
Di era keemasan Islam, para ilmuwan Muslim memang telah
menguasai bidang hidrologi. Penguasaan di bidang ini meliputi masalah
penyediaan berbagai sarana air bersih, pengendalian gerakan air, serta
penemuan berbagai teknologi hidrologi.
Ilmuwan Muslim pada masa itu telah mampu mengintegrasikan,
mengadaptasi dan memperbaiki teknik irigasi dan metode distribusi air
warisan dari keahlian lokal atau peradaban kuno. Pada awal abad ke-8 M,
peradaban Islam telah menguasai teknologi mesin air.
Hal itu diungkapkan Mohammed Abattouy dalam karyanya bertajuk
Muhammad Al-Karaji: A Mathematician Engineer from the Early 11th
Century. Menurut Abattouy, pengusaan teknologi mesin air di dunia Islam
telah melahirkan sebuah revolusi pertanian yang berbasis pada penguasaan
di bidang hidrologi.
Sejarawan sains modern memandang al-Karaji sebagai ahli
matematika berkaliber tertinggi. Karyanya yang kekal pada bidang
matematika masih diakui hingga hari ini, yakni mengenai kanonik tabel
koefisien binomium (dalam pembentukan hukum dan perluasan bentuk).
Al-Karaji dianggap sebagai ahli matematika terkemuka dan
pandang sebagai orang pertama yang membebaskan aljabar dari operasi
geometris yang merupakan produk aritmatika Yunani dan menggantinya
dengan jenis operasi yang merupakan inti dari aljabar pada saat ini.

Karyanya pada aljabar dan polynomial memberikan aturan pada operasi


aritmatika untuk memanipulasi polynomial. Dalam karya pertamanya di
Prancis, sejarawan matematika Franz Woepcke (dalam Extrait du Fakhri,
traite d’Algèbre par abou Bekr Mohammed Ben Alhacan Alkarkhi, Paris,
1853), memuji Al-Karaji sebagai ahli matematika pertama di dunia yang
memperkenalkan teori aljabar kalkulus.

5
http://matematika.fkip.univetbantara.ac.id/7-tokoh-ilmuwan-matematika-islam/ Diakses pada 22
September 2022
7
Al-Karaji menginvestigasikan koefisien binomium segitiga Pascal.
Dia juga yang pertama menggunakan metode pembuktian dengan induksi
matematika untuk membuktikan hasilnya, ia berhasil membuktikan
kebenaran rumus jumlah integral kubus, yang sangat penting hasilnya
dalam integral kalkulus.
4. Al-Batani6
Al-Battani merupakan sosok yang ahli astronomi terbesar di
kalangan orang Arab. Salah satu pencapaiannya yang terkenal adalah
tentang penentuan tahun matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24
detik.
Al-Battani mendalami astronomi sejak berusia 20 tahun hingga
akhir hayatnya. La Lande, ahli Astronomi dari Perancis mengatakan
bahwa Al-Battani termasuk salah seorang dari 20 orang besar ahli
astronomi dalam sejarah manusia. Ia juga mengatakan dalam bukunya
yang berjudul Sejarah Alam Semesta bahwa Al-Battani merupakan ahli
astronomi paling besar pada bangsa dan zamannya, selain salah seorang
ilmuwan besar Islam.
Para ilmuwan astronomi sebelumnya banyak merujuk kajian
astronomi kepada ilmu astronomi Yunani terutama kepada karya-karya
Ptolomeus dan ilmu astronomi India. Naskah teoritis dan mendasar mereka
adalah buku Ptolomeus yang dikenal oleh orang Arab dengan judul Al-
Majesty.
Para ahli astronomi Arab banyak yang mengikuti Ptolomeus yang
berpendapat bahwa bumi dian dan dikitari oleh delapan planet: Matahari,
bulan, 5 planet dan bintang. Untuk membuktikan kesesuaian antara tatanan
seperti itu dan kenyataan yang ada, dia meletakkan aturan perputaran dan
hitungan matematisnya. Akan tetapi dengan berlalunya waktu tahu,
Bangsa Arab tahu mengenai kelemahan Ptolomeus sehingga mereka
mengkritiknya tanpa memberikan jalan keluar.

6
https://www.laduni.id/post/read/71034/biografi-al-battani
8
Kegiatan Al-Battani tercurahkan kepada yang dinamakan al-zayj
atau kalender astronomi yang dia buat pada tahun 900 masehi dengan
sangat cermat dan akurat. Pengamatannya yang sangat akurat mengenai
gerhana matahari menjadi dasar yang pasti bagi pengamatan sejenis hingga
tahun 1749 Masehi.
Bukunya Al-Zayj berisi hasil-hasil peneropongannya terhadap
bintang-bintang tetap. Buku tersebut telah diterjemahkan juga ke dalam
bahasa Latin dan bahasa Spanyol. Namun buku-bukunya yang jumlahnya
4 jilid tidak sampai ke tangan kita.
Pengaruhnya sangat besar bukan saja dalam bidang ilmu astronomi
untuk kalangan bangsa Arab saja, melainkan juga dalam ilmu astronomi
dan hitungan segitiga lingkaran pada bangsa Eropa pada abad pertengahan
dan awal renaissance. Dia telah menetapkan hitungan yang sangat akurat
mengenai panjang hitungan tahun dan pembagian musimnya serta
peredaran yang pasti untuk Matahari.
Al-Battani juga membenarkan ucapan Ptolemeus mengenai
tetapnya posisi bumi yang berjauhan dengan matahari, dengan
membangun dalil atas perubahan yang terjadi pada teori yang ditemukan
Ptolomeus dan dengan mengikuti gerakan rata-rata planet tersebut.
Akhirnya Al-Battani mendapatkan kesimpulan bahwa penyesuaian waktu
berubah sangat lamban. Al-Battani juga memastikan perubahan sudut
tampak matahari, dan kemungkinan terjadinya gerhana matahari total.
Selain itu, Al-Battani juga meluruskan sejumlah pengetahuan
mengenai gerakan bulan dan bintang bergerak. Dia membuat teori baru
yang menunjukkan tingkat kecerdasan dan keluasan wawasannya, yang
menjelaskan kondisi dimana bulan bisa terlihat, dan memantapkan gerakan
rata-rata yang ditemukan oleh Ptolemeus.
Dia juga memiliki hasil peneropongan gerhana bulan dan gerhana
matahari yang dijadikan patokan oleh Dantrhone pada tahun 1749 M
tentang batas kecepatan bulan dalam satu abad. Dia memberikan

9
pemecahan yang sangat bagus melalui pencarian titik tengah bagi segitiga
lingkaran.
Dalam bidang ilmu pasti Al-Battani adalah orang yang pertama
kali memasukkan sinus dan cosinus dalam ilmu pasti. Dia menggunakan
sinus dan cosinus sebagai ganti hypotenuse yang banyak digunakan oleh
orang Yunani. Lalu dia menyempurnakan definisi bayangan semu dan
bayangan inti, selain membuat daftar untuk dua hal tersebut.
5. Al-Biruni7
Abu rayhan Muhammed Ibnu Ahmad Al-Biruni terlahir menjelang
terbit fajar pada 4 september 973 M di Kath (Kiva sekarang). Sebuah kota
di sekitar wilayah aliran sungai Oxus, Khwarizm (Uzbekistan). Masa
kecilnya tidak banyak diketahui. Al-biruni dalam biografinya mengaku
sama sekali tidak mengenal ayahnya dan hanya sedikit mengenal
kakeknya.
Selain menguasai beragam ilmu pengetahuan, Al-biruni juga fasih
dengan sederet bahasa seperti Arab, Turki, Persia, Sansekerta, Yahudi dan
Suriah. Semasa muda dia menimba ilmu matematika dan astronomi dari
Abu Nasir Mansur.
Menginjak usia 20 tahun, Al-Biruni telah menulis beberapa karya
dibidang sains. Dia juga kerap bertukar pikiran dan pengalaman dengan
Ibnu Sina, Imuwan besar Muslim lainnya yang begitu berpengaruh di
Eropa.
Al-Biruni tumbuh dewasa dalam situasi politik yang kurang
menentu. Ketika berusia 20 tahun, Dinasti Khwarizmi digullingkan oleh
Emir Ma’mun Ibnu Muhammad dari Gurgan. Saat itu, Al-Biruni meminta
perlindungan dan mengungsi di Istana Sultan Nuh Ibnu Mansur.
Pada 998 M, Sultan dan Al-Biruni pergi ke Gurgan di Laut Kaspia.
Dia tinggal di wilayah itu selama beberapa tahun. Selama tinggal di
gurgan, Al-Biruni menyeleseikan salah satu karyanya The Chronology of
Ancient Nations. Sekira 11 tahun kemudian, dia kembali ke Khwarizmi.
7
http://info-biografi.blogspot.com/2010/04/biografi-al-biruni.html
10
Sekembalinya dari Gurgan, Al-Biruni menduduki jabatan
terhormat sebagai pensihat sekaligus pejabat istana bagi pengganti Emir
Ma’mun. pada 1017, situasi politik kembali bergolak menyusul kematian
anak kedu Emir Ma’mun akibat pemberontakan. Khwarizmi pun diinvasi
oleh Mahmud Ghazna pada 1017. Mahmud lalu membawa para pejabat
istana Khwarizmi untuk memperkuat kerajaanya yang bermarkas di
Ghazna, afganistan. Al-Biruni adalah seorang Ilmuwan dan pejabat istana
yang ikut diboyong. Selain itu, ilmuwan lainnya yang dibawa Mahmud ke
Ghazna adalah matematikus, Ibnu Iraq, dan seorang dikter, Ibnu
Khammar.
Untuk meningkatkan prestise istana yang dipimpinnya, Mahmud
sengaja menarik para sarjana dan ilmuwan ke istana Ghazna. Mahmud pun
melakukan beragam cara untuk mendatangkan para ilmuwan ke wilayah
kekuasaanya. Ibnu Sina sempat menerima undangan bernada ancaman dari
Mahmud agar dating dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya
di istana Ghazna.
Meski Mahmud terkesan memaksa. Al-Biruni menikmati
keberadaanya di Ghazna, Di Istana, dia dihormati dan dengan leluasa
dapat mengembangkan pengetahuan yang dikuasainya. Salah satu tugas
Al-Biruni adalah menjadi astrolog istana bagi Mahmud dan penggantinya.
Pada 1017 hingga 1030, Al-Biruni berkesempatan melancong ke
India. Selama 13 tahun, dia mengkaji seluk-beluk India hingga melahirkan
apa yang disebut Indologi atau studi tentang India. Di negeri Hindustan itu
dia mengumpulkan beragam bahan bagi penelitian monumental yang
dilakukannya. Dia mengorek dan menghimpun sejarah, kebiasaan,
keyakinan atau kepercayaan yang dianut masyarakat di subbenua India.
Selama hidupnya, Al-Biruni menghasilkan karya besar dalam
bidang Astronomi lewat Masudic Canon yang didedikasikan kepada putra
Mahmud, yaitu Ma’sud. Atas karyanya itu, Ma’sud menghadiahkan seekor
gajah bermuatan penuh dengan perak. Namun, Al-Biruni mengembalikan
hadiah yang ditermanya itu ke kas Negara. Sebagai bentuk penghargaan,
11
Ma’sud juga menjamin Al-Biruni dengan uang pension yang dapat
membuatnya tenang beristirahat serta terus mengembangkan ilmu
pengetahuan.
Al-Biruni lalu menulis buku astrologi, yaitu The Elements of
Astrology. Selain itu, sang ilmuwan itupun menulis sederet karya dalam
kedokteran, geografi, serta fisika.
Al-Biruni telah menulis risalah tentang astrolabe serta
memformulasikan table Astronomi untuk Sultan Ma’sud, “Papar Will
Durant tentang kontribusi Al-Biruni dalam bidang Astronomi. Selain itu,
Al-Biruni juga berjasa menuliskan risalah tentang planisphere dan
armillary sphere. Dia bahkan mengatakan bahwa bentuk bumi adalah
bulat.
Al-Biruni tercatat sebgai astronom yang melakukan percobaan
yang berhubungan dengan fenomena astronomi. Dia menduga galaksi
bima sakti adalah kumpulan sejumlah bingtang. Pada 1031 dia
merampungkan ensiklopedia astronomi yang sangat panjang, Al-Qanun Al
Mas’udi.
Selain itu, Al-Biruni merupakan ilmuwan yang pertama kali
membedakan istilah astronomi dengan satrologi. Hal itu dilakukannya
pada abad ke-11 M. dia juga menghasilkan berbagai karya penting dalam
bidang astrologi.
Dalam ilmu bumi, Al-Biruni menghasilkan sejumlah sumbangan
penting sehingga dia dinobatkan sebagai “Bapak Geodesi”. Dia juga
memberi kontribusi signifikan katografi, geologi,geografi dan mineralogy.
Kartografi adalah ilmu membuat peta atau globe. Pada usia 22 tahun, Al-
Biruni telah menulis karya penting dalam kartografi, yakni sebuah setudi
tentang proyeksi pembuatan peta.
Pada usia 17 tahun, Al-Biruni sudah mampu menghitung garis
lintang Kath Khwarizmi dengan menggunakan ketinggian matahari.
“kontribusi penting dalam bidang geodesi dan geografi telah
disumbangkan Al-Biruni. Dia telah memeperkenalkan teknik mengukur
12
bumi dan jaraknya menggunakan triangulasi,” papar John J. O’Connor dan
Edmund F. Robertson dalam MacTutor History of Mathematics.
Al-Biruni juga telah menghasilkan karya dalam bidang geologi.
Salah satunya dia menulis tentang geologi India. Sementara itu dalam
bidang mineralogy dia menulis kitab berjudul Al_Jawahir atau Book of
Precious Stones yang menjelaskan beragam mineral. Dia
mengklasifikasikan setiap mineral berdasarkan warna, bau, kekerasan,
kepadatan, serta beratnya.
Al-Biruni telah berperan mengenalkan metode saintifik dalam
setiap bidang yang dipelajarinya. Misalnya, dalam Al-Jamawir yang
sangat eksperimental. Pada bidang optic, Al-Biruni bersama Ibnu Al-
Haitham termasuk ilmuwan pertama yang mengkaji dan mempelajari ilmu
optic. Dialah yang pertama kali menemukan bahwa kecepatan cahaya
lebih cepat dari kecepatan suara.
Dalam ilmu social, Al-Biruni didapuk sebagai antropolog pertama
didunia. Dia menulis secara detail studi kompertaif terkait antropologi
manusia, agama, dan budaya di Timur Tengah, Mediterania, dan Asia
Selatan. Dia dipuji sejumlah ilmuwan karena telah mengembangkan
antropologi Islam. Dia juga mengembangkan metodelogi yang canggih
dalam studi antropologi.
Al-Biruni tercatat sebagai pelopor eksperimental lewat penemuan
konsep reaksi waktu. Pad usia 27 tahun, dia telah menulis buku sejarah
yang berjudul Chronology. sayangnya buku ini telah hilang. Dalam kitab
yang ditulisnya, Fi Tahqiq ma Li’I-Hid atau penelitian tentang India, dia
membedakan metode saintifik dengan metode histories. Dia juga
memberikan sumbangan yang signifikan bagi pengembangan matematika,
khusunya dalam bidang teori dan praktik aritmatika, bilangan irasional,
teori rasio, geometri, dan lainnya.
“Dia salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah manusia”.
Begitulah Al-Sabra menjuluki Al-Biruni, ilmuwan muslim serba bisa dari
abad ke 10M. bapak sejarah Sains Barat, George Sarton pun mengagumi
13
kiprah dan pencapaian Al-Biruni dalam beragam disiplin ilmu. ‘Semua
pasti sepakat bahwa Al-Biruni adlaah seoarang Ilmuwan yang sangat hebat
sepanjang zaman”, cetus Sarton.
Bukan tanpa alas an jika Sarton dan Serba mendapuknya sebagai
ilmuwan yang agung. Sejatinya, Al-Biruni memang seorang saintis yang
fenimenal. Sejarah mencatat Al-Biruni sebgaia sarjana muslim pertama
yang mengkaji dan mempelajari seluk-beluk India dan tradisi Brahminical.
Kerja kerasnya ini menobatkannya sebagai “Bapak Idiologi”.
Di era keemasan Islam, Al-Biruni telah meletakkan dasar-dasar
satu cabang keilmuwan tertua yang berhubungan dengan fifik bumi.
Sebagai ilmuwan yang menguasai beragam ilmu, Al-Biruni jugan menjadi
pelopor dalam berbagai metode pengembangan sains. Sejrah sains
mencatat, ilmuwan yang hidup diera kekuasaan dinasti Samanid itu
merupakan salah satu pelopor metode saintifik eksperimental. Dialah
ilmuwan yang bertanggunag jawab memperkenalkan metode
eksperimental dalam ilmu mekanik. Al-Biruni juga tercatat sebgaia
seorang perintis psikologi eksperimental.
Al-Biruni merupakan saintis pertama yang menelaborasi
eksperimaen yang berhubungan dengan fenomena astronomi sumbangan
yang dicurahkanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan sungguh tidak
ternilai. Al-Biruni pun tidak hanya menguasai beragam ilmu seperti fisika,
Antropologi, psikologi, kima, astrologi, sejarah, geografis, geodesi,
matematika, farmasi, kedokteran dan filsafat, tetapi juga turut memberikan
kontribusi yang begitu besar bagi setiap ilmu yang dikuasainya dengan
menjadi seorang guru yang sangat dikagumi para muridnya.
Al-Biruni wafat di usai 75 tahun pad 13 Desember 1048 di Ghazna.
Untuk mengenang jasanya, pada astronom mengabadikan nama Al-Biruni
di kawah bulan.
Al-Biruni adalah peletak dasar-dasar trigonometri modern. Dia
seorang filsuf, ahli geografi, astronom, ahli fisika, dan pakar matematika.

14
Enam ratus tahun sebelum Galgeo, Al-Biruni telah membahas teori-teori
perputaran (rotasi) bumi pada porosnya.
Al-Biruni juga memperkenalkan pengukuran-pengujuran geodesi
dan menentukan keliling bumi dengan cara yeng lebih akurat. Dengan
bantuan matematika, dia dapat menentukan arah kiblat dari berbagai
macam tempat di dunia.
6. Umar Khayam8
Selain itu, tokoh matematika lain yang tak kalah terkenal adalah
Umar Khayyam. Kendati ia lebih dikenal sebagai seorang penyair, namun
Umar Khayyam memiliki kontribusi besar dalam bidang matematika,
terutama dalam bidang aljabar dan trigonometri. Ia merupakan
matematikawan pertama yang menemukan metode umum penguraian
akar-akar bilangan tingkat tinggi dalam aljabar, dan memperkenalkan
solusi persamaan kubus.
7. Ibnu Sina9
Seorang tokoh cendekiawan muslim yang besar di bidang
kedokteran, seorang ilmuwan yang magnum opus-nya berjudul Canon (al-
Qanun fi al-Tibb) menjadi buku teks kedokteran di universitas-universitas
Eropa selama lebih dari 5 abad. Selain itu, dia juga seorang ahli geologi,
ahli matematika (termasuk aljabar yang merupakan kesatuan dari
eksponen), ahli fisika, penyair, psikolog, ilmuwan, tentara, negarawan, dan
seorang guru. Lahir di daerah Bukhara, Asia Tengah, pada tahun 981
Masehi. Bakat dan ketekunannya yang besar mengantarkan menjadi dokter
yang diakui masyarakat Bukhara pada usia17 tahun. Bagi banyak orang,
beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern”. Dia juga pendiri Avicennian
logika dan filosofis dari sekolah Avicennism, yang berpengaruh pada
kaum Muslim dan sekolah pemikir.

8
Ibid
9
Ibid
15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada awal penggunaannya, matematika hanya digunakan untuk keperluan
perdagangan, pengukuran tanah, perlukisan, pencatatan waktu. Penggunaan
tersebut berlangsung sangat lama sampai pada tahun 3000 SM dimana muncul
ketiga orang Babilonia dan Mesir kuno yang mulai menerapkan konsep
matematika pada aritmatika, aljabar, dan geometri yang digunakan untuk
perhitungan pajak dan urusan keuangan lainnya seperti bangunan, konstruksi
dan astronomi. Pengkajian matematika yang sistematis didalam kebenarannya
sendiri dimulai pada zaman Yunani kuno antara tahun 600 dan 300 SM.
Perkembangan matematika hingga sekarang ini tidak terlepas dari hasil
penemuan para ahli matematika pada abad-abad sebelumnya. Karenanya,
menurut Bell sangat tidak adil apabila pembahasan tentang matematika hanya
menekankan pada ide matematika modern saja tanpa memberi perhatian yang
sewajarnya pada sejarah matematika beserta para perintisnya.
Banyaknya cendekiawan yang memiliki andil besar dalam perkembangan
matematika sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi dari para pemikir
matematika pada masa kini hingga mendatang.
B. Kritik dan Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan, agar
penulisan makalah kami untuk kedepannya menjadi lebih baik dari ini. Mudah-
mudahan para pembaca dapat memahami makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ernest, P. 1991. The Philosophy of Mathematics Education. London: The Falmer


Press.

________. 1999. What is The Philosophy of Mathematics Education?. University


of Exeter, United Kingdom

[http://socialsciences.exeter.ac.uk/education/research/centres/stem/publications/
pmej/pome31/index.html]

________. 1999. Restoring Discipline To The Class: The New National


Curriculum For Primary Mathematics Teacher Education. The
Philosophy of Mathematics Education Journal Number 11 ISBN No. 0
85068 195 2.

[http://socialscience.exeter.ac.uk/education/research/centres/steam/publications/
pmej/pome11/pome11.doc]

Hudson, B. 1999. Envisioning Social Justice In Teacher Education And


Equalizing Opportunity In The Classroom. The Philosophy of
Mathematics Education Journal Number 11 ISBN No. 0 85068 195 2.

[http://socialscience.exeter.ac.uk/education/research/centres/steam/publications/
pmej/pome11/pome11.doc]

Marsigit. 2012. Sejarah dan Filsafat Matematika: Fakultas Pascasarjana UNY

[http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/marsigit-dr-ma/sejarah-dan-
filsafat-matematikabahan-workshop-guru-smk-rsbi2012.pdf]

https://intankurniati12.blogspot.com/2017/10/sejarah-matematika.html

http://matematika.fkip.univetbantara.ac.id/7-tokoh-ilmuwan-matematika-islam/

17
https://www.kompasiana.com/muhammadrefanza/5936bf7f21afbd463dcf3970/
asal-mula-matematika-dan-mengenal-lebih-jauh-tentang-
matematika#:~:text=Pengkajian%20matematika%20yang%20sistematis
%20di,berasal%20dari%20tahun%2035000%20SM.

https://www.sheetmath.com/2016/04/sejarah-matematika-secara-singkat.html

18

Anda mungkin juga menyukai