Anda di halaman 1dari 30

PERKEMBANGAN MATEMATIKA

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Matematika Kelas
B1 Semester 5)

Dosen Pengampu : 1. Ass. Prof. Drs.M.Ali Hamzah, M.Pd.

2. Khairunnisa, M.Si.

Disusun Oleh :
Naelun Maziyatul M. 11180170000066
Robiatul Adawiyah 11180170000068
Amalia Adnan Zulmi 11180170000093

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Perkembangan Matematika” dengan lancar.

Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah Sejarah Matematika di Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam
penulisan makalah ini tentu banyak kekurangan baik dalam segi pengetahuan, materi
maupun teknik penulisan. Maka dari itu, kritik dan saran sangat diharapkan dalam
penulisan makalah untuk kelompok kami

Saya dan teman-teman mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen


pengampu mata kuliah Sejarah Matematika yaitu ……… serta rekan-rekan yang
telah memberikan dukungan dalam penyelesaian makalah ini. Semoga dengan
adanya makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi penambahan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ciputat, 25 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................1

1.3 Manfaat Penulisan Makalah ...........................................................................................2

1.4 Tujuan Penulisan Makalah .............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................3

2.1 Matematika Pra Sejarah...................................................................................................3

2.2 Timur dekat Kuno ..........................................................................................................8

2.3 Matematika Eropa Abad Pertengahan ...........................................................................14

2.3 Matematika Renaissance ..............................................................................................15

2.4 Matematika Modern .....................................................................................................16

2.4 Perkembangan Alat Hitung ..........................................................................................18

2.4 Sejarah Diagram Venn ..................................................................................................24

BAB III PENUTUP .................................................................................................................26

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................26

3.2 Saran ..............................................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................27

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika merupakan aspek yang unik dari hasil pemikiran manusia, dan
sejarahnya berbeda dengan sejarah lainnya (Uta C. Merbach & Carl B. Boyer,
2010 [6]). Matematika ternyata sudah dikenal sejak zaman dulu dan terus
berkembang sampai zaman sekarang.
Perkembangan matematika dimulai sejak zaman prasejarah yang didasari atas
bukti berupa batu dan tulang. Terbukti pada saat itu manusia telah menerapkan
konsep matematika dengan berhitung dari hal yang sederhana. Kemudian
matematika terus dikembangkan oleh Bangsa Yunani, bangsa Mesir, Bangsa
Cina, dan Bangsa India. Sampai pada saat itu terjadi puncaknya ilmu pengetahuan
termasuk didalamnya matematika pada abad pertengahan yaitu masa kejayaan
islam.
Namun setelah mencapai puncak, justru umat islam mengalami kemunduran,
kemudian muncul lah Gerakan renaissance atau Gerakan lahirnya Kembali ilmu
pengetahuan yang juga dijadikan pembatas abad pertengahan ke abad modern,
kemudian matematika terus berkembang menjadi matematika yang kita pelajari
saat ini (matematika modern). Adanya perkembangan matematika ini
menyimpulkan bahwa matematika tidak hanya bersifat rumus-rumus abstrak
tetapi juga bersifat aplikatif dan begitu dekat dengan kehidupan manusia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan


sebagai berikut :

1. Bagaimana urutan sejarah perkembangan matematika?


2. Bagaimana sejarah matematika masa prasejarah?

3
2

3. Bagaimana sejarah matematika pada masa timur dekat kuno (matematika


Babilonia, matematika Mesir, matematika Cina matematika Yunani, dan
matematika India)?
4. Bagaimana perkembangan matematika pada abad pertengahan?
5. Bagaimana perkembangan matematika pada masa renaissance ?
6. Bagaimana perkembangan matematika modern?

1.3 Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat dari penulisan makalah ini antara lain:


1. Mengetahui urutan sejarah perkembangan matematika.
2. Mengetahui sejarah matematika masa prasejarah.
3. Mengetahui sejarah matematika pada masa timur dekat kuno (matematika
Babilonia, matematika Mesir, matematika Cina matematika Yunani, dan
matematika India).
4. Mengetahui perkembangan matematika pada abad pertengahan.
5. Mengetahui perkembangan matematika pada masa renaissance.
6. Mengetahui perkembangan matematika modern.
1.4 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :


1. Untuk mengetahui urutan sejarah perkembangan matematika.
2. Untuk mengetahui sejarah matematika masa prasejarah.
3. Untuk mengetahui sejarah matematika pada masa timur dekat kuno
(matematika Babilonia, matematika Mesir, matematika Cina matematika
Yunani, dan matematika India).
4. Untuk mengetahui perkembangan matematika pada abad pertengahan.
5. Untuk mengetahui perkembangan matematika pada masa renaissance.
6. Untuk mengetahui perkembangan matematika modern.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Matematika Prasejarah


Asal mula pemikiran matematika terletak di dalam konsep bilangan, besaran,
dan wujud. Pengkajian modern terhadap fosil binatang menunjukkan bahwa
konsep ini tak berlangsung unik untuk manusia. Konsep ini mungkin juga
menjadi ronde sehari-hari di dalam kawanan pemburu. Bahwa konsep bilangan
mengembang tahap demi tahap seiring ketika merupakan bukti di sebagian bahasa
zaman kini mengawetkan perbedaan sela "satu", "dua", dan "banyak", tetapi
bilangan yang semakin dari dua tidaklah demikian.1
Benda matematika tertua yang sudah dikenal merupakan tulang Lebombo,
ditemukan di pegunungan Lebombo di Swaziland dan mungkin berasal dari tahun
35000 SM. Tulang ini telah tersedia isinya 29 torehan yang berlainan yang
sengaja digoreskan pada tulang fibula baboon. Terdapat bukti bahwa kaum
perempuan biasa menghitung untuk mengingat siklus haid mereka; 28 sampai 30
goresan pada tulang atau batu, didampingi dengan tanda yang
berlainan. Juga artefak prasejarah ditemukan di Afrika dan Perancis, dari tahun
35.000 SM dan berumur 20.000 tahun, menunjukkan upaya dini untuk
menghitung.2
Tulang Ishango, ditemukan di dekat batang air Sungai Nil (timur laut Kongo),
telah tersedia isinya sederetan tanda lidi yang digoreskan di tiga lajur memanjang
pada tulang itu. Tafsiran umum merupakan bahwa tulang Ishango menunjukkan
peragaan terkuno yang sudah dikenal tentang barisan bilangan prima atau
kalender lunar enam bulan. Periode Predinastik Mesir dari milenium ke-5 SM,
secara grafis menampilkan rancangan-rancangan geometris. Sudah diakui bahwa

1
“Sejarah Matematika”, http://p2k.unhamzah.ac.id/id3/2-3073-2970/Rekaman-Tertulis_25933_p2k-
unhamzah.html diakses pada 25 September 2021.
2
Loc.Cit.

3
4

kontruksi megalit di Inggris dan Skotlandia, dari milenium ke-3 SM,


menggabungkan gagasan-gagasan geometri seperti lingkaran, elips, dan tripel
Pythagoras di dalam rancangan mereka.3

2.2 Timur Dekat Kuno


2.2.1 Matematika Babilonia
Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang
dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia (kini Iraq) sejak
permulaan Sumeria sampai permulaan peradaban helenistik. Dinamai
"Matematika Babilonia" karena peran utama kawasan Babilonia sbg tempat
untuk memperoleh ilmu. Pada zaman peradaban helenistik Matematika
Babilonia berpadu dengan Matematika Yunani dan Mesir untuk
membangkitkan Matematika Yunani. Belakang di bawah Kekhalifahan
Islam, Mesopotamia, terkhusus Baghdad, sekali lagi menjadi pusat penting
pengkajian Matematika Islam. Bertentangan dengan langkanya sumber
pada Matematika Mesir, ilmu Matematika Babilonia diturunkan dari
semakin daripada 400 lempengan tanah liat yang digali sejak 1850-
an. Ditulis di dalam tulisan paku, lempengan disurati ketika tanah liat
sedang basah, dan dibakar di dalam tungku atau dijemur di bawah terik
matahari. Sebagian di selanya merupakan karya rumahan.4
Bukti terdini matematika tertulis merupakan karya bangsa Sumeria,
yang membangun peradaban lawas di Mesopotamia. Mereka
memperkembangkan sistem berbelit-belit metrologi sejak tahun 3000 SM.
Dari lebih kurang 2500 SM ke muka, bangsa Sumeria menuliskan tabel
perkalian pada lempengan tanah liat dan berurusan dengan latihan-

3
Loc.Cit.
4
Loc.Cit.
5

latihan geometri dan soal-soal pembagian. Jejak terdini sistem bilangan


Babilonia juga merujuk pada periode ini.5
Sebagian akbar lempengan tanah liat yang sudah dikenal berasal dari
tahun 1800 sampai 1600 SM, dan meliputi topik-topik pecahan, aljabar,
persamaan kuadrat dan kubik, dan aturan bilangan regular, invers
perkalian, dan bilangan prima kembar. Lempengan itu juga meliputi tabel
perkalian dan cara penyelesaian persamaan linear dan persamaan kuadrat.
Lempengan Babilonia 7289 SM memberikan hampiran untuk √2 yang
akurat sampai lima tempat desimal.
Matematika Babilonia ditulis menggunakan sistem
bilangan seksagesimal (basis-60). Dari sinilah diturunkannya penggunaan
bilangan 60 detik untuk semenit, 60 menit untuk satu jam, dan 360 (60 x 6)
derajat untuk satu putaran lingkaran, juga penggunaan detik dan menit pada
busur lingkaran yang melambangkan pecahan derajat. Kemajuan orang
Babilonia di dalam matematika didukung oleh fakta bahwa 60 memiliki
banyak pembagi. Juga, tak seperti orang Mesir, Yunani, dan Romawi,
orang Babilonia memiliki sistem nilai-tempat yang sejati, di mana angka-
angka yang dituliskan di lajur semakin kiri menyatakan nilai yang semakin
akbar, seperti di dalam sistem desimal. Bagaimanapun, mereka kekurangan
kesetaraan koma desimal, dan sehingga nilai tempat sebuah simbol
seringkali mesti dikira-kira berdasarkan konteksnya.6
2.2.2 Matematika Mesir
Pengkajian matematika di Mesir berlangsung di bawah Khilafah
Islam sbg ronde dari matematika Islam, ketika bahasa Arab menjadi bahasa
tertulis untuk kaum terpelajar Mesir.7

5
Loc.Cit.
6
Loc.Cit.
7
Loc.Cit.
6

A. Lembaran Rhind dan Lembaran Moskwa


Tulisan matematika Mesir yang sangat panjang merupakan
Lembaran Rhind (kadang-kadang dinamakan juga "Lembaran Ahmes"
berdasarkan penulisnya), diperhitungkan berasal dari tahun 1650 SM.
Lembaran itu merupakan manual instruksi untuk pelajar aritmetika dan
geometri. Selain memberikan rumus-rumus lapang dan cara-cara
perkalian, perbagian, dan pengerjaan pecahan, lembaran itu juga
menjadi bukti untuk ilmu matematika lainnya, termasuk bilangan
komposit dan prima; rata-rata aritmetika, geometri, dan harmonik; dan
pemahaman sederhana Saringan Eratosthenes dan teori bilangan
sempurna (yaitu, bilangan 6).
Naskah matematika Mesir penting berlainannya merupakan
lembaran Moskwa, juga dari zaman Kerajaan Pertengahan, bertarikh
lebih kurang 1890 SM. Naskah ini berisikan soal kata atau soal cerita,
yang barangkali ditujukan sbg hiburan. Satu soal dipandang memiliki
kebutuhan khusus karena soal itu memberikan metoda untuk mendapat
volume limas terpenggal.
B. Piramida Mesir
Secara umum, Piramida merupakan bangunan dari batu yang
berbentuk limas yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan mumi-
mumi raja mesir jaman dahulu. Konsep matematis yang dipakai dalam
pembangunan Piramida Mesir adalah geometri, aljabar dan
trigonometri. Melalui ketiga konsep ini, dapat dihubungkan dengan
nilai golden ratio.8
2.2.3 Matematika Yunani

8
Paskalia Tiwi Setianingrum dan Benedicta Yunita Kurnia Talan, 2014, Penerapan Aspek Matematika
Pada Bangunan Piramida Mesir Kuno, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains, Vol 5
No 1, Hal 816.
7

Matematika Yunani semakin berbobot daripada matematika yang


dikembangkan oleh kebudayaan-kebudayaan pendahulunya. Seluruh naskah
matematika pra-Yunani yang sedang terpelihara menunjukkan penggunaan
penalaran induktif, yakni pengamatan yang berulang-ulang yang
dipergunakan untuk membangun aturan praktis. Sebaliknya, matematikawan
Yunani menggunakan penalaran deduktif. Bangsa Yunani menggunakan
logika untuk menurunkan simpulan dari ciri utama dan aksioma, dan
menggunakan kekakuan matematika untuk membuktikannya.9
Matematika Yunani diyakini dimulakan oleh Thales dari Miletus (kira-
kira 624 sampai 546 SM) dan Pythagoras dari Samos (kira-kira 582 sampai
507 SM). Menurut legenda, Pythagoras bersafari ke Mesir untuk mempelajari
matematika, geometri, dan astronomi dari pendeta Mesir. Thales
menggunakan geometri untuk menyelesaikan soal-soal aturan ketinggian
piramida dan jarak perahu dari garis pantai. Dia dihargai sbg orang pertama
yang menggunakan penalaran deduktif untuk diterapkan pada geometri,
dengan menurunkan empat dampak wajar dari teorema Thales. Hasilnya, dia
dianggap sbg matematikawan sejati pertama dan pribadi pertama yang
menghasilkan temuan matematika. Pythagoras membangun Mazhab
Pythagoras, yang mendakwakan bahwa matematikalah yang menguasai
semesta dan semboyannya merupakan "semua merupakan bilangan". Mazhab
Pythagoraslah yang menggulirkan istilah "matematika", dan merekalah yang
memulakan pengkajian matematika. Mazhab Pythagoras dihargai sbg penemu
bukti pertama teorema Pythagoras, walaupun dikenal bahwa teorema itu
memiliki sejarah yang panjang, bahkan dengan bukti keujudan bilangan
irasional.10
2.2.4 Matematika Cina

9
Loc.Cit.
10
Loc.Cit.
8

Matematika Cina permulaan merupakan berlainan bila dibandingkan


dengan yang berasal dari belahan alam berlainan, sehingga cukup masuk daya
pikir bila dianggap sebagai hasil pengembangan yang dapat berdiri
sendiri. Tulisan matematika yang dianggap tertua dari Cina merupakan Chou
Pei Suan Ching, berangka tahun sela 1200 SM sampai 100 SM, walaupun
angka tahun 300 SM juga cukup masuk daya pikir.
A. Bilangan Batang.
Hal yang menjadi catatan khusus dari penggunaan matematika Cina
merupakan sistem notasi posisional bilangan desimal, yang dinamakan
pula "bilangan batang" di mana sandi-sandi yang berlainan dipergunakan
untuk bilangan-bilangan sela 1 dan 10, dan sandi-sandi berlainannya sbg
perpangkatan dari sepuluh. Dengan demikian, bilangan 123 ditulis
menggunakan simbol untuk "1", didampingi oleh simbol untuk "100",
belakang simbol untuk "2" didampingi simbol utnuk "10", didampingi
oleh simbol untuk "3". Cara seperti inilah yang menjadi sistem bilangan
yang sangat canggih di alam pada ketika itu, mungkin dipergunakan
sebagian zaman sebelum periode masehi dan tentunya sebelum
dikembangkannya sistem bilangan India. Bilangan batang memungkinkan
penyajian bilangan sebesar yang dimohon dan memungkinkan aturan yang
diterapkan pada suan pan, atau (sempoa Cina). Tanggal penemuan suan
pan tidaklah pasti, tetapi tulisan terdini berasal dari tahun 190 M, di
dalam Catatan Tambahan tentang Seni Gambar karya Xu Yue.11
B. Sejarah Sempoa.
Sempoa atau sipoa atau dekak-dekak adalah alat kuno untuk berhitung
yang dibuat dari rangka kayu dengan sederetan poros berisi manik-manik
yang bisa digeser-geserkan. Sempoa pertama yang dimiliki oleh bangsa
Tiongkok disebut dengan nama suanpan, diketahui berasal dari abad 2

11
Loc.Cit.
9

SM. Suanpan dari Tiongkok ini bisa digunakan untuk berbagai jenis
operasi aritmetika. Mulai dari penjumlahan, pengurangan, pengalian,
pembagian, akar kuadrat, ataupun akar pangkat tiga.12 Alat ini sangat
mempermudah proses perhitungan sehingga seringkali dipakai dalam
bisnis perdagangan, seperti pedagang di Tiongkok.13
2.2.5 Matematika India
Peradaban terdini anak benua India merupakan Peradaban Lembah
Indus yang mengemuka di sela tahun 2600 dan 1900 SM di kawasan
aliran Sungai Indus. Kota-kota mereka teratur secara geometris, tetapi
dokumen matematika yang sedang terawat dari peradaban ini belum
ditemukan. 14
Matematika Vedanta dimulakan di India sejak Zaman Besi. Shatapatha
Brahmana (kira-kira zaman ke-9 SM), menghampiri nilai π, dan Sulba Sutras
(kira-kira 800–500 SM) yang merupakan tulisan-tulisan geometri yang
menggunakan bilangan irasional, bilangan prima, aturan tiga dan akar kubik;
menghitung akar kuadrat dari 2 sampai sebagian dari seratus ribuan;
memberikan cara konstruksi lingkaran yang lapangnya menghampiri persegi
yang diberikan, menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat;
memperkembangkan tripel Pythagoras secara aljabar, dan memberikan
pernyataan dan bukti numerik untuk teorema Pythagoras.15
2.2.6 Matematika Islam (adab pertengahan)
Kontribusi terpenting matematikawan Islam adalah
pengembangan aljabar, yaitu menggabungkan material India dan Babilonia

12
Roples Dianto, dkk, 2018, Penggunaan Sempoa Untuk Meningkatkan Mental Aritmetika Siswa SD
pada Pembelajaran Kabataku, Vol 1 no 2, Hal 146.
13
Ilhaamatul Chasanah Dalam “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Lbb Sempoa Kreatif Cabang Wonorejo
Sumbergempol Menggunakan Metode Berhitung Sempoa Klasik dengan Sempoa Bayangan”
Http://Repo.Iain-Tulungagung.Ac.Id/2227/3/5.%20bab%20ii.Pdf Diakses Pada Tanggal 18 Oktober
2021.
14
Sejarah Matematika, Op.Cit.
15
Loc.Cit.
10

dengan geometri Yunani untuk mengembangkan aljabar. Dalam aljabar,


seorang matematikawan menggunakan simbol x, y, atau z sebagai pengganti
angka untuk menyelesaikan persoalan matematika.16
• Bilangan irasional17
Bangsa Yunani menemukan bilangan irasional, namun mereka tidak
senang dan hanya mampu membedakan besaran dan bilangan. Dalam
pandangan Yunani, besaran terus berubah dan dapat digunakan untuk
beberapa hal seperti rentang garis, sedangkan bilangan bersifat diskret.
Karena itu, bilangan irasional hanya dapat didudukkan oleh geometri dan
matematika Yunani memang cenderung geometris.
• Induksi
Penjelasan rinci terawal tentang induksi matematika dapat ditemukan
pada bukti Euklides bahwa bilangan prima tidak terhingga (c. 300 SM).
Perumusan prinsip induksi yang eksplisit pertama dipaparkan oleh Blaise
Pascal dalam Traité du triangle arithmétique (1665). Di selang rentang
waktu tersebut, bukti implisit dengan induksi untuk barisan aritmetika
dikenalkan oleh al-Karaji (c. 1000) dan dikembangkan oleh al-Samaw'al
yang memakainya untuk menyelesaikan persoalan khusus teorema
binomial dan sifat segitiga Pascal.18
2.3 Matematika Eropa Abad Pertengahan
Dimulainya abad pertengahan secara umum ditandai dengan runtuhnya
kerajaan Romawi pada 476 M dan berlangsung sekitar 1000 hingga 1450 tahun.
Mulainya abad pertengahan dinamakan sebagai abad kegelapan (dark ages)
karena peradaban terbesar Romawi dan Yunani telah ditaklukkan.19

16
“Matematika Islam abad pertengahan”, http://p2k.itbu.ac.id/ind/2-3064-2950/Matematika-Islam-
Abad-Pertengahan_131990_itbu_p2k-itbu.html#Sejarah , diakses pada 25 September 2021.
17
Loc.Cit.
18
Loc.Cit.
19
Dewi Rofiqoh, Perkembangan Matematika Dari Abad Pertengahan Hingga Ke Gerakan
Renaissance di Sekolah, Hal 39.
11

Kehidupan orang-orang Eropa mengalami masa suram pada abad


pertengahan. Sangat sedikit yang bisa membaca dan menulis. Berbagai bentuk
kreativitas diatur oleh gereja. Berbagai hal diberlakukan untuk kepentingan
gereja, namun hal-hal yang merugikan bagi gereja akan mendapat balasan yang
kejam. Pada abad pertengahan ini doktrinasi terhadap pemikiran manusia sudah
menjadi biasa. Hidup manusia selalu dikaitkan dengan tujuan akhir, doktrin
pemikiran manusia bahwa kehidupan hakektanya telah ditentukan oleh Tuhan.
Tujuan hidup manusia sejatinya hanya untuk mencari keselamatan. Oleh karena
itu pada abad pertengahan, harapan sangat kecil untuk memperbaiki kondisi
orang-orang Romawi.20
Masa suram dialami oleh orang-orang Eropa pada abad pertengahan ini
karena kehidupan orang-orang diatur diatur oleh gereja. Disisi lain, abad
pertengahan merupakan masa keemasan bagi umat islam, yang mana umat islam
mulai tersebar di berbagai penjuru dunia. Pada abad pertengahan ini pula sians
islam, termasuk matematika juga mulai berkembang. Kemajuan sian islam
diawali dengan program penerjemahan terhadap karya-karya dari Yunani ataupun
pengetahuan lain.21

2.4 Matematika Renaissance


Pada abad XII, kejayaan keilmuan di dunia Islam mulai mengalami
penurunan. Hal ini berakibat pada perkembangan matematika yang semakin surut
di negara-negara Islam. Dengan hancurnya Baghdad dan Granada di Spanyol
sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan Islam menandai runtuhnya sendisendi
pendidikan dan kebudayaan Islam. Musnahnya lembaga pendidikan dan semua

20
Loc.Cit.
21
Dewi Rofiqoh, Op.Cit, Hal 40.
12

buku-buku ilmu pengetahuan dari kedua pusat pendidikan di dunia Islam,


menyebabkan pula kemunduran pendidikan di seluruh dunia Islam.22
Masa kejayaan Islam yang berbuah manis pada lahirnya beragam ilmu
pengetahuan dan semakin berkembangnya matematika akhirnya diserap oleh
masyarakat Eropa sehingga terjadi transformasi intelektual dari dunia Islam di
Timur ke dunia Barat, Eropa. Peralihan perkembangan ilmu pengetahuan tersebut
dimulai pada tahun 1085 M, yakni ketika Kota Toledo direbut oleh Raja Alfonso
VI yang beragama Kristen. Akibatnya, hilanglah pusat sekolah tinggi dan ilmu
pengetahuan.
Pada tahun 1236 M, Cordoba sebagai pusat kegiatan intelektual jatuh ke
tangan Raja Alfonso VII. Dengan ini maka hilang pula pusat kebudayaan Islam di
Barat. Kehilangan ini terus berlanjut pada kota-kota besar lainnya seperti Sevilla,
Malaga dan Granada. Akhirnya umat Islam harus meninggalkan tanah airnya
yang telah dibangun selama 8 abad dan meninggalkan segala macam kemajuan,
baik kemajuan peradaban maupun ilmu pengetahuan (Sri Suyanta, 2011 [27]). 23
Sementara itu, Baghdad sebagai pusat peradaban Islam di dunia Timur juga
mengalami kehancuran akibat serangan dari tentara Mongol. Pada abad ke-13 M
mengiringi kehancuran ibukota, hegemoni negara Arab mulai redup untuk
selamanya. Banyak wilayah-wilayah jajahan dan peradaban yang telah lama
kokoh (mulai dari Cina sampai Eropa) hancur di tangan bangsa Mongol. Selama
periode ini mereka tidak hanya ingin menguasai peradaban yang telah dibangun
oleh dinasti Abbasiyah, tetapi juga terlibat aktif dalam menghancurkan struktur-
struktur penting yang merupakan warisan intelektual pada masa keemasan Islam.
24

22
Yuni Arrifada, 2016, Dinamika Perkembangan Matematika Abad Pertengahan Hingga Munculnya
Gerakan Renaissance (Implikasinya Terhadap Pembelajaran Matematika di Sekolah), (JURNAL
FOURIER, 02:05) Hal 53.
23
Loc.Cit.
24
Loc.Cit.
13

Usaha penghancuran bangsa Mongol mencakup perusakan kota-kota dan


tempat-tempat pendidikan, pembantaian guru dan ilmuwan matematika.
Konsekuensi dari keadaan ini, kehidupan masyarakat begitu terganggu dan
memperlambat perkembangan peradaban. Tidak hanya pusat-pusat studi yang
dirusak dan ilmuwan yang dibunuh atau dibuat panik dan ketakutan yang
mendalam. Tetapi juga semua tempat yang nyaman untuk penciptaan ilmu
pengetahuan juga diganggu (Farid Hasyim, 2012 [10-11]). 25
Efek yang sama juga dirasakan oleh umat muslim dengan adanya perang
salib. Perang salib menggambarkan reaksi orang Kristen di Eropa terhadap umat
Muslim di Asia yang telah menguasai wilayah Kristen sejak tahun 632 M. Militer
Kristen menjadikan salib sebagai simbol yang menunjukkan bahwa perang ini
suci dan bertujuan membebaskan kota suci Baitul Maqdis (Jerussalem) dari
orang-orang Islam (Samsul Munir Amin, 2015 [408-409]). Seperti halnya bangsa
Mongol, tentara salib juga menghancurkan kota-kota Muslim. Teror dan
pembunuhan mengganggu ketenangan penduduk dan tempat-tempat yang
kondusif bagi perkembangan ilmu pengetahuan termasuk matematika di dunia
Muslim mengalami kemandekan. 26
Invasi bangsa Mongol dan invasi tentara salib merupakan faktor eksternal
yang menjadi hambatan kemajuan ilmu pengetahuan dan matematika di dunia
Muslim. Sedangkan dari sisi internal adalah kegagalan para pemimpin dalam
memanfaatkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Para ilmuwan dan ahli
matematika kurang mendapat perhatian dari para khalifah untuk mengembangkan
penemuannya. Disamping itu pada puncak kegiatan intelektual di bawah khalifah
al Ma’mun telah didirikan perpustakaan dan observatorium bagi perkembangan
ilmu pengetahuan dan matematika, tetapi sayangnya tidak dilanjutkan oleh
khalifah-khalifah berikutnya. 27

25
Loc.Cit.
26
Loc.Cit.
27
Loc.Cit.
14

Pada abad ke-14 bangsa Eropa ingin membebaskan diri dari zaman kegelapan
dengan melakukan revolusi intelektual untuk bangkit mengejar kemajuan di
Eropa melalui gerakan renaissance. Istilah renaissance (bahasa Perancis) berasal
dari kata rinascita (bahasa Italia) yang berarti kelahiran kembali. Istilah ini
pertama kali diperkenalkan oleh Giorgio Vasari untuk menggambarkan semangat
keilmuan Italia mulai abad ke-14 (Sutarjo Adisusilo, 2013 [67]). Secara etimologi
renaissance berasal dari bahasa latin yaitu re berarti kembali dan naitre berarti
lahir. 28
Renaissance lahir sekitar abad ke 15-16 M, tatkala kaum intelektual, politik,
dan seniman di daratan Eropa serentak bertekad untuk mengadakan suatu gerakan
pembaharuan yang menginginkan kebebasan berpikir untuk merubah doktrin
agama yang dirasakan sangat mengekang kemerdekaan batin.29
Secara umum renaissance dapat diartikan sebagai masa peralihan antara abad
pertengahan ke abad modern yang ditandai dengan lahirnya berbagai kreasi baru
yang diilhami oleh kebudayaan Eropa klasik (Yunani dan Romawi) yang lebih
bersifat duniawi (Saifullah, 2014 [133]). Renaissance dimulai di Italia, kemudian
menyebar keseluruh Eropa. Terdapat dua alasan dipilihnya Italia sebagai negara
pelopor lahirnya renaissance (Mc Graw Hill, 2006 [305]). Pertama, Italia
merupakan satu-satunya negara yang tidak mengalami dampak buruk akibat
peperangan melawan umat Islam. Kedua, perekonomian Italia tidak terhubung
langsung dengan negara-negara lain yang pada abad pertengahan dikuasai oleh
umat Islam, sehingga dapat dikatakan bahwa perokonomian Eropa tetap stabil.
Dari kedua alasan tersebut, Italia layak digunakan sebagai tempat berkembangnya
ilmu pengetahuan sekaligus memberikan dukungan finansial kepada ilmuwan-

28
Ibid, Hal 54.
29
Saifullah, 2014, Renaissance dan Humanisme Sebagai Jembatan Lahirnya Filsafat Modern (Jurnal
Ushulluddin, 22:02) Hal 136.
15

ilmuwan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan bagi Eropa (Zamrotul


Faiqoh, 2013 [39]). 30
Munculnya gerakan renaissance sebagai bentuk kekecewaan kaum intelektual
Barat atas doktrin gereja yang mencengkeran manusia dalam menata kehidupan.
Gerakan renaissance juga menimbulkan peralihan perkembangan ilmu
pengetahuan dari dunia Timur ke dunia Barat (Eropa). 31
Setelah berakhirnya masa kekuasaan Islam di Andalusia, para penduduk asli
Andalusia yang menjadi intelektual seperti guru, dokter, ahli matematika dan
filsafat yang pernah bekerjasama dengan umat Islam ditugaskan untuk tetap
menjalankan tugasnya. Namun harus mengganti namanya dan berpindah
keyakinan menjadi kristiani. Mereka mendapat tugas untuk menerjemahkan
bidang ilmu yang kuasai kedalam bahasa selain bahasa Arab agar dapat dipahami
oleh orang-orang Eropa (Sri Suyanta, 2011 [28]). Kebangkitan intelektual dalam
bidang matematika di Eropa didukung dengan banyaknya pemuda Eropa yang
menuntut ilmu ke perguruan tinggi pada masa keemasan Islam. Selanjutnya
mereka menyerap ilmu pengetahuan karya matematikawan Muslim melalui
gerakan penerjemahan ke dalam bahasa Latin. Orang-orang Mozareb sangat
berperan dalam menerjemahkan karya-karya matematikawan Muslim yang
berbahasa Arab kedalam bahasa Latin, karena mereka menguasai kedua bahasa
tersebut dengan baik. 32
Di Toledo didirikan Sekolah Tinggi Terjemahan yang dipimpin oleh Raymon
untuk memudahkan penyerapan ilmu-ilmu Arab dan menggalakkan kegiatan
penerjemahan buku-buku bahasa Arab kedalam bahasa Latin. Penerjemah-
penerjemah di Baghdad banyak yang pindah ke Toledo, terutama yang berasal

30
Loc.Cit.
31
Loc.Cit.
32
Loc.Cit.
16

dari Yahudi. Mereka rata-rata menguasai bahasa Arab, Yahudi, Spanyol dan Latin
(Musyrifah Sunanto, 2011 [239]). 33
Penerjemahan buku-buku matematika ke dalam bahasa Latin dipimpin oleh
Gerard dari Cremona. Saat yang bersamaan, banyak cendekiawan Bizantium
(Romawi Timur) yang berpindah ke berbagai negara di Eropa dengan membawa
buku-buku matematika, baik yang berbahasa Yunani maupun Arab. Inilah yang
kemudian menjadi rujukan bagi bangsa-bangsa Eropa untuk mengembangkan
matematika selama abad berikutnya. Di bawah pimpinan Gerard Cremona mereka
mempekerjakan guru, sarjana, dan penduduk asli Arab untuk mulai
menerjemahkan buku-buku matematika berbahasa Arab yang ditulis oleh
cendikiawan Muslim. Buku-buku matematika yang diterjemahkan menyimpan
banyak temuan matematikawan Muslim yang akhirnya dimanfaatkan oleh bangsa
Eropa. Dalam bidang geometri, Gerard menerjemahkan buku-buku Euclid yang
mencapai Eropa melalui penerjemahan dari bahasa Arab.34
2.5 Sejarah Matematika Modern
Sains abad ketujuh belas dapat dikatakan telah dimulai sejak kemunculan teks
De Magnete karya Gilbert pada tahun 1600, tulisan pertama tentang sains fisika
yang isinya sepenuhnya didasarkan pada eksperimentasi,dan puncaknya adalah
Opticks karya Newton pada tahun 1704.35
Abad ke-17 merupakan abad yang terkemuka dalam perkembangan sejarah
matematika. Pada abad awal ini, Napier telah mengumumkan penemuannya
mengenai Logaritma, Harriot dan Oughtred telah menetapkan notasi-notasi
aljabar, Galileo telah menemukan ilmu mekanika, dan Kepler mengemukakan
hukum-hukum pergerakan planet.36

33
Loc.Cit.
34
Loc.Cit.
35
Anti Wijayanti, dalam
https://www.academia.edu/17106223/Sejarah_Matematika_Awal_Matematika_Modern_Abad_ke_1,
diakses pada tanggal 25 Oktober 2021.
36
Loc.Cit.
17

Pada awal abad kedua puluh terlihat kemajuan besar dalam matematika dan
juga dalam logika matematika dan dasar matematika dan sebagian besar isu-isu
fundamental dalam filsafat matematika dapat diakses oleh siapa saja yang akrab
dengan geometri dan aritmatika dan yang telah memiliki pengalaman mengikuti
matematika bukti. Namun, beberapa perkembangan filosofis paling penting dari
abad kedua puluh itu dipicu oleh perkembangan yang mendalam yang terjadi
dalam matematika dan logika, dan apresiasi yang tepat dari masalah ini hanya
tersedia bagi seseorang yang memiliki pemahaman tentang teori himpunan dasar
dan menengah logika.37
Sedangkan Perkembangan dunia Abad 21 ditandai dengan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dalam segala segi kehidupan. Segala
aktivitas kehidupan yang dilakukan sehari-hari tak lepas dari penggunaan
teknologi. Dalam pembelajaran abad ke-21, siswa harus dibekali kemampuan
pengarahan diri sendiri dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan individu,
kelompok, dan mesin (McCoog, 2008). Dalam menghadapi tantangan Abad 21,
setiap orang harus memiliki keterampilan berpikir kritis, pengetahuan dan
kemampuan literasi digital, literasi informasi, literasi media dan menguasai
teknologi informasi dan komunikasi (Frydenberg & Andone, 2011). Siswa harus
dibekali kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah mengarah pada
kemampuan berpikir secara kritis, lateral, dan sistemik, terutama dalam konteks
pemecahan masalah (BSNP, 2010). Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama
yakni mampu berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif dengan berbagai
pihak. Kemampuan mencipta dan membaharui berkaitan dengan mampunya
seseorang dalam mengembangkan kreativitas yang dimilikinya untuk
menghasilkan berbagai trobosan yang inovatif. Pembelajaran matematika menurut
NCTM (2000) mengharuskan adanya keterampilan memecahkan masalah,

37
Dr Marsigit, M. A., Sejarah Dan Filsafat Matematika, Hal 21.
18

menalar dan membuktikan, komunikasi, koneksi, dan representasi sehingga dalam


pembelajaran matematika pun berkaitan erat dengan keterampilan abad-21.38

2.6 Perkembangan Alat Hitung

Dalam berjalannya perkembangan matematika pasti diiringi pula alat hitung


yang berkembang juga, berikut beberapa alat hitung matematika :39

1. Tulang Fibula

Sebelum menggunakan peralatan, manusia primitif berkembang dengan


menghitung menggunakan jari. Selain itu, manusia primitif juga
mempergunakan media-media atau benda yang ditemuinya di sekitar mereka
tinggal, seperti biji-bijian, batu-batu kecil, atau menggores di dinding gua yang
kemungkinan besar juga masih dilakukan pada masa ini. Alat hitung pertama
yang tercatat sejarah kemungkinan besar berupa tongkat hitungan. Tongkat
hitungan itu bernama Tulang Lebombo. Tulang Lebombo yang terletak
diantara Swaziland dan Afrika Selatan mungkin menjadi artefak matematika

38
Dede Salim Nahdi, 2019, Keterampilan Matematika Di Abad 21, Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5 No
2, Hal 135.
39
“Perkembangan Alat Hitung” Diakses melalui https://masbenpro.blogspot.com/2014/09/sejarah-
perkembangan-alat-hitung.html?m=1 pada 10 Oktober 2021 pukul 21.25 WIB
19

tertua. Tulang tersebut diperkirakan bertanggal 35.000 SM dan terbuat dari 29


goresan berbeda yang secara sengajar diukirkan ke tulang fibula seekor baboon.
Pada masa selanjutnya, alat bantu perhitungan dan pencatatan sepanjang Hilal
Subur, termasuk batu (bola tanah liat, biji tumbuhan runjung (conifer), dan
sebagainya) yang disimpan dalam tanah liat mentah, digunakan untuk
merepresentasikan banyak barang-barang yang kemungkinan besar merupakan
jumlah ternak atau biji-bijian.

2. Sempoa

Penggunaan tongkat hitungan sebagai alat bantu hitung dan pencatatan juga
berkembang pada masa kuno dan pertengahan. Sempoa, yang memiliki arti
permukaan datar atau tabel perhitungan, merupakan alat hitung kayu kuno yang
berisi biji-bijian atau manik-manik yang dapat digeser Sempoa diperkirakan
telah diciptakan oleh bangsa Babilonia dan dipergunakan sejak 2.400 SM.
Papan penghitung atau sempoa yang paling tua dan dapat diselamatkan
ialah Tablet SalamisYunani dari tahun 1899. Pemanfaatan sempoa menyebar ke
Yunani, Roma, Cina, Jepang, dan Rusia. Di Cina, pengoperasian sempoa
sebagai alat hitung muncul pada abad ke-13. Pada negara tersebut, sempoa
disebut dengan kata Suanpan. Suanpan Cina dipisahkan menjadi dua kolom,
yakni kolom atas dan kolom bawah yang biasanya dibingkai oleh
kayu. Perkembangan sempoa memunculkan banyak bentuk tablet dan papan
perhitungan lainnya. Pada abad pertengahan di Eropa, perhitungan akutansi
20

juga dibantu oleh penggunan kain kotak-kotak, dengan penanda-penanda


diletakkan diatasnya dengan aturan tertentu.

3. Napier’s Bone

Pada tahun 1617 John Napier dari skotlandia menemukan cara menghitung
dengan menggunakan bujur sangkar yang terdiri dari 9x9 kolom masing-masing
berisikan angka 1 sampai angka 9 yang dikenal dengan Napier's Bone.

4. Mistar Geser

William Oughtred (1514 - 1660), seorang ahli matematika Inggris


yang menemukan lambang :

- ”X” untuk perkalian.


21

- ”:” untuk perbandingan.

Oughtred mengenalkan lambang ”X” dalam bukunya yang berjudul “clavis


mathematicae”. William Oughtred juga menuliskan 150 lambang matematika.
Serta menciptakan Mistar Geser di tahun 1622.
Alat ini pengembangan dari Tulang Napier yang sudah ada, dengan dilengkapi
hasil operasi perhitungan perkalian dan pembagian dengan penambahan dan
pengurangan.

5. Pascaline

Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662) yang pada waktu itu berumur 18
tahun,menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik
(Numerical Wheel Calculator) untuk membantu ayahnya melakukan
perhitungan pajak. Kotak persegi kuningan ini disebut Pascaline, menggunakan
delapan roda putar bergigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit.
Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat
ini adalah hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan.

6. Kalkulator Roda Mekanik 2


22

Tahun 1694 seorang matematikawan dan filsuf Jerman 'Gottfred Wilhem von
Leibniz (1646-1716)' telah memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin
yang dapat mengalikan. Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja
dengan menggunakan roda-roda bergerigi. Dengan mempelajari catatan dan
gambar-gambar yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan
alatnya. Barulah pada tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer.

7. Kalkulator Mekanik (Arithometer)

Kemudian pada tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer. Charles Xavier
Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi
aritmatika dasar. Kalkulator mekanik Colmar yang diberi nama arithometer,
mempresentasikan pendekatan yang lebih praktis dalam kalkulasi. karena, alat
tersebut dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
23

pembagian. Dengan kemampuannya, arithometer banyak dipergunakan hingga


masa Perang Dunia I. Bersama-sama dengan ide Pascal dan Leibniz, Colmar
membantu membangun era komputasi mekanikal.

8. Mesin Differensial

Pada tahun 1822 seorang profesor matematika Inggris, Charles Babbage (1791-
1871), menemukan suatu mesin untuk melakukan perhitungan persamaan
diferensial. Mesin tersebut dinamakan Mesin Diferensial. Tahun 1812, Babbage
memperhatikan kesesuaian alam antara mesin mekanik dan matematika yaitu
mesin mekanik yang sangat baik dalam mengerjakan tugas yang sama berulang
kali tanpa kesalahan. Tahun 1822 Babbage mengusulkan mesin untuk
melakukan perhitungan persamaan differensial yang bernama Mesin
Differensial yang menggunakan tenaga uap dan dapat menyimpan program,
juga dapat melakukan kalkulasi serta mencetak hasilnya secara otomatis.
Sepuluh Tahun kemudian Babbage tiba-tiba terinspirasi untuk membuat
komputer general-purpose yang pertama, yang disebut Analytical Engine.
Babbage terinspirasi untuk memulai membuat komputer general-purpose yang
pertama, yang disebut Analytical Engine.
24

Perjalanan mesin hitung yang begitu panjang dan mempunyai pengaruh begitu
besar di dunia, malahan akan menjadi lebih penting lagi di masa-masa depan.
sangat mempengaruhi perkembangan atau sejarah matematika dan
komputerisasi. Rumitnya pembuatan mesin hitung serta banyaknya manfaat
yang diperoleh dari sebuah mesin hitung akhirnya di zaman modern saat ini
dioptimalkan atau dikembangkan kembali menjadi sebuah komputer dan sistem
matematika.

Tahun 1834 ia mempunyai ide untuk membuat mesin hitung yang dapat
diprogram atau mesin hitung analistis. Namun karena kurangnya dukungan
teknologi, impiannya tidak pernah terwujud. Walaupun demikian, karena
idenya innilah Charles Babbage dianggap sebagai penemu Informatika.

2.7 Sejarah Diagram Ven


Diagram venn merupakan sebuah metode dalam merepresentasikan objek-
objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut secara grafis. Pertama kali
diperkenalkan pada 1880 oleh John Venn (1834-1923), dalam tulisannya yang
berjudul On the Diagrammatic and Mechanical Representation of Propositions
and Reasonings yaang diterbitkan pada Philosophical Magazine and Journal of
Science S. 5. Vol. 9. No. 59. Juli 1880 John Venn lahir pada 4 Agustus 1834 di
Hull, Yorkshire, Inggris dan meninggal dunia pada 4 April 1923 di Cambridge,
Inggris. Dia berasal dari Gereja Injili Evangelic dan pada tahun 1853 masuk
sebuah universitas Gonville dan Caius College di universitas Cambridge. Pada
1857 ia diangkat menjadi murid teladan di perguruan tinggi. Dia ditahbiskan
sebagai imam tahun 1859 dan selama satu tahun adalah pendeta pembantu di
Mortlake. Ia menerbitkan buku pertamanya Symbolic Logic pada 1881 dan The
Principles of Empirical Logic pada tahun 1889. Pada 1883 John Venn terpilih
sebagai Murid dari Royal Society. Dia menulis sejarah perjalanan pendidikannya,
The Biographical History Gonville dan Caius College 1349- 1897 (1897), dan
kemudian mulai menulis sejarah tentang Universitas Cambridge.
25

Menurut Grünbaum definisi konsep yang lebih umum, adalah sebuah keluarga
independen. MIsalkan C = (C1, C2, ..., Cn) adalah sebuah kumpulan kurva
tertutup sederhana digambarkan dalam bidang. Kumpulan C dikatakan
independen jika daerah dibentuk oleh persimpangan X1, X2, ..., X tidaklah
kosong, di mana setiap Xi adalah int(Ci) (interior Ci) atau ext (Ci ) (bagian luar
Ci). Misalkan, sebagai tambahan, masing-masing daerah tersebut tersambung dan
hanya ada sejumlah terhingga banyak titik persimpangan antara kurva, maka C
adalah diagram Venn, atau sebuah n-diagram Venn jika kita ingin menekankan
jumlah kurva dalam diagram. Kondisi bahwa hanya ada sejumlah terbatas titik
persimpangan biasanya diasumsikan dalam literatur, tetapi sering tidak
dinyatakan secara eksplisit. Karena setiap daerah baik di dalam atau di luar kurva
tertentu, dan terdapat n kurva, harus ada 2n persis daerah di diagram Venn
(termasuk bagian luar, daerah kosong, yang berada di luar dari semua kurva). Di
bawah berikut ditunjukkan diagram venn yang paling dikenal dari semua diagram
Venn
26

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari pemaparan makalah di atas dapat disimpulkan :

1. Perkembangan matematika dapat dikelompokkan menjadi matematika


prasejarah, ,matematika timur dekat kuno, matematika Eropa abad
pertengahan, matematika reinaissance dan matematika modern.
2. Perkembangan matematika yang termasuk ke dalam timur dekat kuno yaitu
matematika Babilonia, matematika Mesir, matematika Yunani, matematika
Cina, matematika India dan matematika Islam.
3. Renaissance dapat diartikan sebagai masa peralihan antara abad pertengahan
ke abad modern yang ditandai dengan lahirnya berbagai kreasi baru yang
diilhami oleh kebudayaan Eropa klasik.
4. Berbagai alat hitung yang muncul pada perkembangan matematika yaitu :
Tulang Fibula, Sempoa, Napier’s Bone, Mistar Geser, Pascaline, Kalkulator
Roda Mekanik 2, Kalkulator Mekanik (Arithometer), Mesin Differensial.

3.2 Saran

Adapun saran yang diberikan penulis antara lain :


1. Untuk pembaca agar mempelajari bagaimana perkembangan matematika dari
masa ke masa.
2. Untuk penulis di masa yang akan datang untuk mendalami lebih banyak
sumber agar dapat melengkapi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Arrifada, Yuni. 2016. Dinamika Perkembangan Matematika Abad Pertengahan


Hingga Munculnya Gerakan Renaissance (Implikasinya Terhadap
Pembelajaran Matematika di Sekolah). (JURNAL FOURIER, 02:05).

Chasanah, Ilhaamatul Dalam “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Lbb Sempoa Kreatif
Cabang Wonorejo Sumbergempol Menggunakan Metode Berhitung Sempoa
Klasik dengan Sempoa Bayangan” Http://Repo.Iain-
Tulungagung.Ac.Id/2227/3/5.%20bab%20ii.Pdf Diakses Pada Tanggal 18
Oktober 2021.

Dianto, Roples, dkk, 2018, Penggunaan Sempoa Untuk Meningkatkan Mental


Aritmetika Siswa SD pada Pembelajaran Kabataku, (01:02).
“Perkembangan Alat Hitung” Diakses melalui
https://masbenpro.blogspot.com/2014/09/sejarah-perkembangan-alat-
hitung.html?m=1 pada 10 Oktober 2021 pukul 21.25 WIB
Saifullah. 2014. Renaissance dan Humanisme Sebagai Jembatan Lahirnya Filsafat
Modern (Jurnal Ushulluddin, 22:02).

Nahdi, Dede Salim, 2019. Keterampilan Matematika Di Abad 21. (Jurnal Cakrawala
Pendas, 05:02).

“Sejarah Matematika”, http://p2k.unhamzah.ac.id/id3/2-3073-2970/Rekaman-


Tertulis_25933_p2k-unhamzah.html diakses pada 25 September 2021.

“Matematika Islam abad pertengahan”, http://p2k.itbu.ac.id/ind/2-3064-


2950/Matematika-Islam-Abad-Pertengahan_131990_itbu_p2k-
itbu.html#Sejarah , diakses pada 25 September 2021.

Sejarah Awal Matematika Modern Abad ke 17, diakses melalui


https://www.academia.edu/17106223/Sejarah_Matematika_Awal_Matemat
ika_Modern_Abad_ke_17 pada 26 September 2021 pukul 09.25 WIB.

Setianingrum, Paskalia Tiwi dan Benedicta Yunita Kurnia Talan. 2014. Penerapan
Aspek Matematika Pada Bangunan Piramida Mesir Kuno. (Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains, 05:01).

27

Anda mungkin juga menyukai