Disusun Oleh :
JIHAN FADILLA
(216410766)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Perkembangan matematika: perkembangan sebelum dan sesudah Renaissance”
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah dan Filsafat Matematika. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Perkembangan
matematika: perkembangan sebelum dan sesudah Renaissance.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Lilis Marina Angraini, M.
Pd selaku Dosen Pengampu mata kuliah Sejarah dan Filsafat Matematika yang
telah memberikan tugas ini sehinga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang ditekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Pekanbaru, 24 Maret
2022
Penyusun
Jihan Fadilla
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................................................................
A. Perkembangan Matematika Sebelum Renaissance......................................................
B. Perkembangan Matematika Pada Abad Renaissance................................................
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................
A. Kesimpulan ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah di dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah perkembangan matematika sebelum Renaissance?
2. Bagaimana sejarah perkembangan matematika pada abad Renaissance?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah
ini sebagai berikut:
1. Untuk dapat mengetahui sejarah perkembangan sebelum Renaissance.
2. Untuk dapat mendeskripsikan sejarah perkembangan matematika pada
abad Renaissance.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2. Lima Aliran
2
Seluruh sejarah matematika dapat diartikan pertempuran rebut-
unggul di antara ke dua konsep tadi. Konflik ini kadang berkumandan
lebih tua dari pertengkaran filsafat awal Yunani kuno, pertengkaran antara
Satu lawan Banyak. Tetapi pertempuran ini tidak seluruhnya sesuai, di
matematika paling tidak, sebaba konsep kontinu dan diskret sering kali
menunjukan kemajuan simbolis yang satu membantu kemajuan yang lain.
3. Skala Waktu
3
produktif matematika terhadap waktu secara kasar dapat dipikirkan
sebagai eksponensial pertumbuhan biologis (kira-kira: produksi
matematika, waktu), mulai menanjak yang susah dilihat pada masa lalu
dan tiba-tiba melonjak dengan kcepatan yang menakjubkan pada masa
sekarang. Kurva ini tentu tidak mulus, sebab seperti halnya seni,
matematika pun ada kalanya mengalami despresi. Terdapat keadaan yang
paling dalam pada Abad Pertengahan, karena terjadi kemunduran
matematika di Eropa yang hanya menjadi keseimbangan kebudayaan
Islam, matematika sendiri resesi paling tajam pada epoch besar (abad ke
tiga SM) Archimedes. Akan tetapi disamping despresi, kecenderungan dari
masa lalu adalah arah menanjak dan matematika yang valid tetap
meningkat.
Kita tidak mengharapkan bahwa kurva pertumbuhan matematika
mengikuti aktivitas budaya yang lain, umpamanya seni dan music
meskipun sangat dekat. Seni pahat yang indah, sekali dihancurkan sangat
sulit untuk di simpan apa lagi diingat-ingat. Ide-ide besar
matematika survive (tahan uji) dan terus dibawah berkelanjutan,yakni
tetap dan kebal terhadap kecelakaan. Karena diekspresikan di dalam satu
bahasa universal yang bijak sebagai alat kemanusiaan, kreasi matematika
tidak terpengaruh oleh rasa nasionalisme seperti dalam kesusastraan
misalnya.
Mayoritas matematikawan setuju tentang ukuran kenaikan
produktivitas ini bahwa matematika yang diciptakan sejak 1800 kurva
waktunya naik dengan tajam daripada tahun sebelumnya. Siapa pun yang
pengetahuan matematikannya bukan tangan pertama dalam kehidupan
matematika diluar kalkulus percaya bahwa matematika berkembang sangat
subur pada masa lalu. Matematikawan tidak berpikir demikain. Zaman
sekarang, dimulai pada abad ke-19, biasanya di pandang sebgai masa
keemasan bagi mereka yang bergelut dengan matematika atau paling tidak
dari sejarahnya.
Agak klasik, tetapi pecaya pendapat bahwa skal waktu
perkembangan matematika membagi seluruh sejarahnya menjadi tiga
4
bagian yang tidak sama panjang. Masing-masing dapat disebut
masa terpencil (terdahulu), masa pertengahan, dan masa sekarang.
Masa dahulu membentang dari dahulu kala sampai tahun 1637
Masa pertengahan dari 1638 sampai 1800
Masa sekarang membentang dari 1821 sampai kini
Untuk tanggal yang pasti ada alasan tertentu. Geometri menjadi
analitis pada 1637 dengan terbitnya karya besar Rene Descartes. Kira-kira
setengah abad kemudian hasil karya kalkulus oleh Newton dan Leibniz,
juga dinamika (bagian dari fisika) oleh Galileo dan Newton, mulai
menjadi milik umum semua matematikawan yang kreatif. Leibniz
dipastikan bertanggung jawab mengestimasi kemajuan besar ini. Ia dicatat
pernah mengatakan bahwa, semua matematiak dari awal kejadian dunia
sampai zaman Newton, apa yang pernah dilakukan Newton separuh lebih
baik.
5
berikut Lohachevsky, Bolyai, Plueker, Riemann, dan Lie, menemukan
geometri baru, sebagai bagian dari hidupnya, sebanyak (bahkan lebih) dari
pada yang diciptakan oleh seluruh matematikawan Yunani di abad ke-2
atau ke-3 di masa kegiatan terbesarnya. Terdapat landasan yang baik dari
asarsi yang mengatakan bahwa dalam abad ke-19 sendiri berkonstribusi
kira-kira lima kali sebanyak matematika yang diproduksi sepanjang
sejarah sebelumnya. Bukan hanya dalam kuantitas akan tetapi justru yang
lebih penting kualitas dan kuasanya.
4. Tujuan Perode
1) Dari masa awal sejarah sampai Babilonia dan Mesir Kuno inklusif.
2) Dari konstribusi Yunani, sekitar 600 SM, sampai sekitar 300 SM (900
tahun), yang terbaik adalah abad ke-4 dan ke-3 SM.
3) Masyarakat Timur dan yang berbahasa Semit (Hndia, Arab, Cina,
Persia, Islam, Yahudi,dan sebagainya, sebagian sebelum dan sebagian
lagi sesudah (2).
4) Eropa dalam masa renaissance dan Reformasi, secara kasar pada abad
ke-15 dan ke-16.
5) Pada abad ke tujuh belas dan ke delapan belas.
6) Pada abad ke Sembilan belas.
7) Pada abad ke dua puluh dan sesudahnya.
6
Pembagian secara umum ini mengikuti perkembangan kebudayaan
Barat dan ia berutang budi kepada Timur Dekat. Barangkali hanya (6) dan
(7) satu-satunya yang berkembang di Barat meskipun secara sangat
signifikan kecenderungan baru menjadi jelas setelah 1900-an.
7
Korelasi antara kehebatan dn kecemerlangan dan aspe lain dari
kebudayaan umum kadang-kadang negative. Dapat di berikan beberapa
contoh, perkembangan paling penting terjadi pada Abad Pertengahan.
Ketika aristektur Gotihc dan kebudayaan Kristen dan puncaknya di abad
ke-12 (kadang-kadang orang menyebut pada abad ke-13), matematika di
Eropa baru saja mulai merangkak dari titik terendah. Sangat menarik bagi
sejarah sejarawan bahwa delapan abad kemudian ketika matematika dan
sains secara resmi sangat dihargai dan berkembang di Negara-negara
Eropa tentu, beberapa tahun sbelum kejayaan ideal seperti abad
pertengahan dalam September, 1939, merupakan fajar kepercayaan baru
dalam memasukan matematika itu sendiri ke dalam kesederhanaan
nonmatematis dari ketakilmiahannya arsitektur.
8
Jika matematika pada abad ke-20 dan ke-19 berbeda secara
signifikan, mungkin perbedaan yang paling penting terletak pada makin
meningkatnya keabstrakan sebagai kosenkuensi generalisasi dan tumbuh
dengan morfologi dan antonym komperatif dan struktur matematis,
penajaman pemahaman yang dalam, dan makin disadarinya keterbatasan
deduksi penalaran klasik. Jika “keterbatasan’’ membawa kegelisahan
selama 7000 tahun, maka usaha manusia dengan jelas, tentu salah terka.
Tetapi benar bahwa evaluasi kritis tentang penerimaan penalaran
matematis yang membedakan empat dekade pertama dengan pada ke-
20memerlukan revisi ekstensif matematika terdahulu, dan mengilhami
kerja baru tentang dasar (fundamen) yang menarik baik bagi matematika
maupun epistemology. Mereka juga terbawa ketujuh final matematika
pada suatu teori bahwa matematika adalah bayangan Kebenaran Abadi.
9
kontribusinya yang besar pada matematika … penemuan kalkulus yang ia
sebut “fluxion”. Meskipun ia telah melakukan penemuan besar, teri-
teorinya belum sepenuhnya di kembangkan, dan ilmu ini memerlukan
waktu 20 tahun untuk mampu menyelesaikan masalah tertentu dalam
kalkulus untuk mempersiapkan karya ilmiah yang penting itu. Kita
sekarang barangkali mahasiswa semester pertama menghadapi soal yang
sama dalam kalkulus dapat menyelesaikannyahanya dalam waktu setengah
jam saja.
10
seluruh daratan Eropa lainnya, dimana kaum intelektual, politik, dan
seniman di Eropa serentak untuk membuat suatu gerakan pembaharuan
yang menginginkankebebasan berpikir untuk merubah doktrin agama yang
dirasa mengekang bati mereka.
11
sangat membelenggu mereka, serta penghapusan feodalisme yang sangat
menyengsarakan rakyat.
12
datang sebagai sesuatu yang luar biasa dan mengeutkan, ketika ahli aljabar
Italia pada awal tahun 1500-an menunjukkan caranya dalam memecahkan
persamaan kubik, yaitu sesuatu yang telah dilewatkan oleh orang-orang
Yunani dan Arab kuno. Dibidang aritmetika, orang-orang italia
mengembangkan aritmetika sebagai kepentingan komersial dan perbankan
yang didorong dengan metode komputasi yang bertambah baik, seperti
penggunaan desimal dan logaritma. Sedangkan trigonometri digunakan
dalam ilmu pelayaran, pengukuran tanah, dan teknik militer, mulai
melepaskan diri dari ilmu astronomi dan memperoleh status sebagai
cabang ilmu matematika yang terpisah.
Karya yang lengkap dan detail pada abad ke-15 adalah Summa
de Arithmetica, Geometria, Proportioni et Proportionalita (1494) oleh
Fra Luca Pacioli. Summa adalah sebuah karya tentang aljabar oleh
orang Eropa setelah Liber Abaci (1202). Kontribusi utama Summa
adalah untuk menempatkan batasbatas pengetahuan matematika
kontemporer dan menyediakan program pemisahan untuk matematika
Renaissance. Pacioli mengakhiri Summa-nya dengan pernyataan
bahwa penyelesaian persamaan kubik tidak mungkin dilakukan seperti
kuadrat lingkaran. Pernyatanaan ini menunda percobaan beberapa
matematikawan, tetapi mendorong matematikawan yang lain untuk
melakukan percobaan.
Girolamo Cardano
13
Girolamo Cardano (1501-1570), lebih dikenal dengan
panggilan Cardan. Beliau menulis berbagai macam subjek, termasuk
matematika, astrologi, musik, filsafat, dan ilmu kedokteran. Ketika
Cardan meninggal, 131 karyanya telah diterbitkan dan 111 ada dalam
bentuk manuskrip. Kecintaannya pada permainan catur, dadu, dan
kartu,menginspirasi Cardan untuk menulis Liber de Ludo Aleae (buku
tentang “Game of Chance”). Buku ini ditemukan di antara surat-
suratnya setelah kematiannya dan diterbitkan pada tahun 1663, karya
ini kemudian menjadi dasar untuk “Theory of Probability” (teori
kemungkinan), selama lebih dari 50 tahun sebelum Fermat dan Pascal.
14
Secara permanen, Ars Magna (the Great Art) dikenal sebagai
karya Cardan yang memuat aljabar. Meskipun angka negatif telah
dikenal di Eropa melalui teks Arab, namun sebagian besar ahli aljabar
lebihsuka menulis persamaan mereka sehingga hanya istilah positif
saja yang muncul. Hingga sekarang, matemtikawan Barat telah
membatasi perhatian mereka pada akar persamaan yang merupakan
bilangan positif. Cardan adalah orang pertama yang memperhatika
akar negatif, meskipun Cardan menyebutnya “ctitious,” dan yang
pertama mengakui bahwa kubik mungkin saja akr tiga. Aspek penting
lainnya dari dikusi Cardan adalah realisasi keberadaan bilangan
kompleks dan imajiner (hantu bilangan nyata, sebagaimana Napier
kemudian menyebutnya). Cardan menyimpan bilanganbilangan ini dari
Ars Magna kecuali dalam satu kasus. Saat berfikir tentang permasalah
seperti, membagi 10 menjadi dua bagian yang hasilnya adalah 40.
Cardan memperoleh akar 5 + √−15 dan 5 − √−15 sebagai solusi dari
persamaan kuadrat 𝑥(10 − 𝑥) = 40, dan kemudian menyatakan,
“kalikan 5 + √−15 dengan 5 − √−15, hasilnya 25 − (−15), dimana
hasilnya adalah 40.” Entah bagaimana Cardan merasa berkewajiban
untuk menerima solusi pemecahan masalah tersebut, dan Cardan
pantas mendapat pujian.
0 = (𝑦 − 𝑎 3 ) 3 + 𝑎 (𝑦 − 𝑎 3 ) 2 + 𝑏 (𝑦 − 𝑎 3 ) + 𝑐
= [𝑦 3 − 3𝑦 2 ( 𝑎 3 ) + 3𝑦 ( 𝑎 3 ) 2 − ( 𝑎 3 ) 3 ] + 𝑎 [𝑦 2 − 2𝑦 ( 𝑎 3 )
+ ( 𝑎 3 ) 2 ] + 𝑏 (𝑦 − 𝑎 3 ) + 𝑐
= 𝑦 3 + (𝑏 − 𝑎 2 3 ) 𝑦 + ( 2𝑎 3 27 − 𝑎𝑏 3 + 𝑐)
15
Jika 𝑝 = 𝑏 − 𝑎 2 3 dan 𝑞 = − ( 2𝑎 3 3 − 𝑎𝑏 3 + 𝑐), maka
persamaannya menjadi:
𝑦 3 + 𝑝𝑦 − 𝑞 = 0
𝑦 3 + 𝑝𝑦 = 𝑞
John Napier
16
dengan tabel yang berjudul “Mirifici Logarithmorum Canonis
Descriptio.” Kemudian pada tahun 1616 karya ini diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dan berjudul “A Description of The Admirable
Table of Logarithms.”
012345678
1 2 4 8 16 32 64 128 256
17
dari bilangan 107 (1 − 10−7 ) 𝑛 . Pilihannya terhadap istilah yang
muncul seperti 107 (1 − 10−7 ) 𝑛 diturunkan dari 107 dengan 𝑛
perkalian berturut-turut dengan rasio 1 − 10−7 . Oleh karena itu, 𝑛
yang merupakan logaritma dapat disebut sebagai “bilangan rasio” atau
bilangan perhitungan. Kata logaritma merupakan gabungan dari dua
kata bahasa Yunani yaitu “logos” atau rasio dan “arithmos” atau
bilangan.
18
pertengahan. Dengan semangat bangkitnya orang-orang Barat tersebut
mengakibatkan bangsa Barat mengalami kemajuan diberbagai aspek
kehidupan, khusunya ilmu pengetahuan. Berbagai bidang ilmu
pengetahuan mengalami banyak kemajuan dan melahirkan banyak
sekali tokoh-tokoh ilmuwan diberbagai bidang ilmu pengetahuan
seperti sastra, seni, astronomi, kedokteran, matematika, dan lain
sebagainya. Pada masa Renaissance ini, segala bidang ilmu
pengetahuan mulai masuk ke dalam kurikulum sebagai subjek
pembelajaran di universitas, termasuk matematika. Di bidang
matematika sendiri, matematikawan Renaissance melanjutkan
perkembangan matematika dari abad pertengahan. Karya-karya
matematikawan di abad pertengahan banyak dijadikan sebagai model
dan sumber untuk mengembakan matematika jauh lebih baik dari
sebelumnya, tentunya oleh matematikawan Renaissance. Tokoh
matematikawan Renaissance beberapa di antaranya yaitu Fra Luca
Pacioli dengan karyanya yang terkenal Summa, Girolamo Cardano
dengan karyanya yang penuh kontroversi Ars Magna, dan John Napier
seorang penemu logaritma, serta masih banyak tokoh-tokoh
matematikawan lain yang lahir di era Renaissance ini yang hidup di
negeri dan di periode yang berbeda.
19
Renaissance. Semakin bertambahnya tahun, sampailah pada
matematika yang kini kita pelajari dan ketahui sebagai subjek
pembelajaran di sekolah.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Renaisans, berasal dari kata Re, (kembali) dan Neitre (lahir) berarti kelahiran
kembali. Dalam konteks sejarat barat, istilah ini mengacu pada terjadinya
kebangkitan kembali minat yang sangat besar dan mendalam terhadap kekeyaan
warisan Yunani dan Romawi kuno dalam berbagai aspeknya. Sarjana muslin
menjadi jembatan dan perantara bagi kemajuan ilmu pengetahuan di dunia
modern saat ini.dari dunia Islamlah, ilmu pengetahuan mengalami transmisi,
diseminasi, dan proliferasi ke dunia Barat yang mendukung muculnya zaman
Pencerahan (Renaisans) di Eropa. Melalui dunia Islam, barat mendapat akses
untuk mendalami dan mengambangkan ilmu pengetahuan modern. Dalam sejarah
20
terdapat tempattempat dan proses yang mempengaruhi pemikiran dan sains Barat
oleh pemikiran dan sains Islam yaitu: Andalusia, Shaqalliyah (Sisilia), Perang
Salib di Syria dan Sekitarnya, Qustanthiniyah (Konstantinopel). Bentuk
Kontribusi ilmu pengetahuan Islam terhadap Bangsa Barat antara lain.
Diantaranya: Kedokteran, Pertanian, Astronomi, Sosiologi, Matematika, Sejarah
dan banyak juga yang mempelajari metode keilmuan dari orang-orang Islam di
masa pertengahan. penerimaan atau penolakan modernisasi, terutama adalah sikap
dan nilai, kemampuan menunjukkan manfaat unsur yang baru, dan
kesepadanannya dengan unsur-unsur kebudayan yang ada. Ada kemungkinan
bahwa modernisasi bertentangan dengan kebudayaan yang ada atau memerlukan
pola-pola baru yang belum ada dan unsur-unsur tertentu dari modernisasi
menggantikan unsur-unsur yang lama.
DAFTAR PUSTAKA
21
Matematika abad pertengahan hingga munculnya gerakan renaissance:
implikasinya terhadap pembelajaran Matematika di Sekolah. JURNAL
FOURIER (jurnal matematika dan pembelajaran), 5(2), 49-56.
22