Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TENTANG
MATEMATIKA ABAD 17

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

Wulandari Trisnawati (2022020013)

Farah Fachriza (2022020016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

STKIP TAMAN SISWA BIMA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah dengan judul “Matematika Abad ke 17”. Shalawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di yaumul akhir.

Makalah ini di maksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Matematika serta
untuk menambah wawasan bagi kita semua.Ucapan terimakasih kami berikan kepada Ibu
Suciyati, M.pd selaku dosen pengampu, serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kami
harapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah....................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................................5
2.1 Awal Matematika Modern Abad Ke-17...............................................................................................5
2.1.1 John Napier : Logaritma...............................................................................................................6
2.1.2 Thomas Harriot.............................................................................................................................7
2.1.3 William Oughtred.........................................................................................................................9
2.1.4 Galileo Galilei.............................................................................................................................11
2.1.5 Johann Kepler.............................................................................................................................12
2.1.6 Desargues....................................................................................................................................14
2.1.7 Blaise Pascal...............................................................................................................................15
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................17
3.2 Saran...................................................................................................................................................17
Daftar Pustaka..............................................................................................................................................18

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika merupakan bagian dari warisan budaya. Sebagai warisan budaya, matematika hadir
sebagai solusi di tengah-tengah permasalahan kehidupan sosial masyarakat. Matematika
memiliki sejarah panjang hingga tercipta serangkaian ilmu matematika yang begitu kompleks
seperti saat ini. Sejarah mencatat bahwa matematika telah banyak digunakan oleh masyarakat
sejak zaman dahulu, meskipun dalam bentuknya yang paling sederhana seperti membilang atau
mengukur.

Kami sebagai penyusun makalah, akan menjabarkan dan menambah wawasan kita tentang
sejarah matematika pada abad ke-17. Sesungguhnya pada masa inilah matematika sangat
berkembang pesat. Jika kita familiar dengan nama Pascal, Galileo dan yang lainnya, mereka lahir
pada zaman ini dan ahli matematika di zaman ini. Karya-karya mereka begitu luar biasa hingga
sangat dihargai dari zaman dahulu sampai sekarang. Dalam makalah ini kami akan memberikan
informasi tentang cerita hidup beberapa matematikawan jenius dan berbagai penemuannya dalam
matematika.

1.2 Rumusan Masalah

Setelah penjabaran sekilas tentang isi makalah pada latar belakang di atas, didapatlah rumusan masalah
yang mencakup:

1. Bagaimana perkembangan matematika pada abad ke-17?


2. Siapa saja ahli matematika pada abad ke-17, penemuan apa saja yang diciptakan para ahli
matematika di abad itu?
3. Bagaimana kisah matematikawan tersebut menciptakan karya luar biasanya ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui perkembangan matematika pada abad ke-17.


2. Mengetahui para ahli matematika awal masa modern, mengetahui penemuan dan karya
matematikawan tersebut juga mengetahui serta memahami kisah dibalik karya luar biasanya.

4
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Awal Matematika Modern Abad Ke-17

Sains abad ke-17 dapat dikatakan telah dimulai sejak kemunculan teks De Magnete karya
Gilbert pada tahun 1600, tulisan pertama tentang sains fisika yang keseluruhan isinya didasarkan
pada eksperimentasi dan puncaknya adalah Opticks karya Newton pada tahun 1704.

Abad ke-17 merupakan abad yang terkemuka dalam perkembangan sejarah matematika.
Pada awal abad ini, Napier telah mengumumkan penemuannya mengenai Logaritma, Harriot dan
Oughtred telah menetapkan notasi-notasi aljabar, Galileo telah menemukan ilmu mekanika, dan
Kepler mengemukakan mengenai hukum-hukum pergerakan planet.

Pada abad ke-17 ini juga, Desargue dan Pascal membuka lembaran baru dalam
Geometri, Fermat meletakkan dasar-dasar Teori Bilangan yang Modern, dan Descartes mulai
mengantarkan Geometri Analitik yang Modern, serta masih banyak lagi bidang-bidang lainnya.

Tidak diragukan lagi, bahwa pada abad ke-17, politik, ekonomi, dan sosial juga telah
berkembang dengan pesat. Keadaan ini memberikan kontribusi dan dorongan yang besar dalam
perkembangan sejarah matematika. Oleh karena itu, matematika telah menjadi bagian dari semua
kegiatan intelektual pada abad tersebut.

Ada dua faktor yang perlu diketahui, dimana faktor yang pertama yaitu adanya aktivitas
yang berhubungan dengan matematika yang mulai berkembang dengan pesat, dan telah banyak
melibatkan nama-nama orang yang berjasa dalam sejarah matematika. Faktor yang kedua pada
abad ke-17 telah terjadi pertambahan jumlah penelitian yang berhubungan dengan matematika
yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam perkembangan matematika berikutnya.

5
2.1.1 John Napier : Logaritma

John Napier (1550-1617) ialah seorang bangsawan dari


Merchiston, Skotlandia yang menemukan konsep tentang logaritma. Kata
“Logaritma” sendiri berasal dari kata Yunani yaitu Logos (berpangkat) dan
Aritmhos (bilangan). Dengan bantuan logaritma, perhitungan yang
membawa-bawa bilangan-bilangan besar bisa dipermudah. Napier adalah
seorang ahli matematika Skotlandia yang menemukan logaritma dan mengerjakan persamaan
eksponensial untuk fungsi trigonometri.
Dia hanya tertarik meneliti salah satu aspek dalam matematika yang berhubungan dengan
perhitungan dan trigonometri. Istilah “kerangka Napier” (Napier frame) menunjuk kepada tabel-
tabel perkalian dan “Analogi Napier” dan “Hukum bagian-bagian lingkaran Napier” adalah alat
bantu untuk mengingat dalam kaitannya dengan trigonometri lingkaran.

Napier mengatakan bahwa penelitian dan penemuannya tentang logaritma terjadi dua-belas
tahun silam sebelum dipublikasikan. Pernyataan ini menunjuk bahwa ide dasarnya terjadi pada
tahun 1594.

Awal munculnya pemikiran John Napier tentang logaritma karena ingin mencari cara
untuk mengurangi waktu yang diperlukan pada saat menghitung bilangan yang panjang, seperti
5716298 × 6173298. Inilah awal dari logaritmanya. Ia menggunakan pendekatan aljabar. Ide
pekerjaan Napier ini dapat dijelaskan secara sederhana. Ambillah sebuah bilangan tertentu yang
mendekati 1. Napier pun memilih bilangan 1−10−7 atau 0,9999999 . Kemudian untuk
menghindari terjadi (bilangan) desimal maka 1−10−7 dikalikan dengan 107 . Sehingga
7 −7 L
N=10 (1−10 ) dimana L adalah logaritma Napier dimana nilai dari L itu sendiri 1-100.
Napier tidak terpikirkan tentangbasis dalam sistem logaritmanya, namun pada dasarnya tabelnya
equivalen dengan logaritma berbasis 0,9999999. Tentu saja nilainya menurun seiring dengan
bertambahnya indeks yang dimasukan.

Sebenarnya logaritma Napier dengan sekarang tidaklah sama. Sebagai misal, nila logaritma
modern menyatakan log ab=loga+ log b atau ab=10log a +logb maka logaritma Napier menyatakan
jika L1=log(N 1 ¿)¿ dan L2=log(N 2 ¿ )¿ maka logaritma Napier menyatakan

6
N 1. N 2 7 −7 L1+ L2
7
=10 (1−10 ) . Jadi, untuk mendekati logaritma Napier ke logaritma modern, maka
10
bilangan logaritma dan bilangan N kita bagi 107 . Pada tahun 1614, dia menerbitkan buku
gambaran tentang aturan dalam logaritma (A Description of the Marvelous Rule of Logaritns).

2.1.2 Thomas Harriot

Thomas Harriot (lahir tahun 1560, Oxford, Inggris – meninggal 2 Juli 1621,
London) merupakan seorang ahli matematika, astronom dan penyelidik
dunia alam. Sedikit yang diketahui tentang dirinya sebelum dia menerima
gelar sarjana dari University of Oxford pada tahun 1580.
Setelah lulus dari University of Oxford, Harriot berpergian ke Amerika pada sebuah ekspedisi
yang didanai oleh Raleigh. Semasa hidunya, Harriot merupakan orang yang terkemuka di
berbagai bidang. Mulai dari memtakan bulan, kemudian melakukan investigasi mendalam
mengenai ‘penghuni alam’ di Virginia. Ia juga salah satu anggota ‘Sekolah Malam’ bersama
dengan Sir Walter Raleigh dan penulis naskah drama Christopher Marlowe, dan terlibat dalam
Gunpowder Plot. Kehidupan intelektualnya bahkan sangat menyenangkan. Setelah memetakan
Bulan, ia berhasil menobatkan diri sebagai salah satu pengamat astronomi terkemuka di
zamannya. Ia juga menghasilkan notasi sederhana yang meengubah aljabar.
Sebagai ahli matematika, Harriot dianggap sebagai pendiri sekolah aljabar Inggris. Hasil
kerjanya dibidang ini yaitu pembuatan buku yang berjudul Artis Analyticae Praxi yang terbit
pada tahun 1631, yang tidak dipublikasikan selama sepuluh tahun kematiannya.
Bagian pertama dari buku ini disebut logistices speciosae yang menjelaskan jenis-jenis operasi
dengan menggunakan simbol-simbol yaitu penjumlahan seperti (a+ b) lalu pengurangan (a−b)
kemudian (a+ c) kemudian . (titik/dot) untuk menandai operasi perkalian dan seterusnya.
Selain itu harriot jugalah yang menemukan lambang ¿ (lebih dari) dan ¿ (kurang dari)

7
2.1.3 William Oughtred

William Oughtred (1574-1660) merupakan salah satu orang yang


paling berperan penting dalam perkembangan sejarah matematika
diantara penulis-penulis matematika Inggris lainnya pada abad ke-17.
Meskipun profesinya sebagai seorang menteri yang berhubungan dengan
urusan gereja (Episcopal minister), namun ia masih sempat memberikan
pelajaran matematika dengan cuma-cuma kepada para muridnya yang
berminat.
Di dalam tulisannya, Oughtred menitikberatkan pada pemakaian simbol-simbol
matematika. Ia telah mempublikasikan lebih dari 152 simbol dan hanya ada tiga simbol yang
tidak mendapat kedudukan pada saat itu. Diantaranya simbol silang (x) untuk perkalian, titik
empat (::) digunakan dalam perbandingan dan simbol (-) untuk perbedaan.
Tanda kali (x) sebagai simbol perkalian seperti halnya diusulkan oleh Leibniz tidak
dengan mudah disetujui pemakaiannya, karena simbol tersebut mrip sekali dengan huruf x.
Sedangkan pada saat itu simbol untuk perkalian yang digunakan oleh Harriot, yaitu dengan
notasi titik (.). Namun simbol inipun tidaklah digunakan secara menonjol. Simbol titik ini baru
dipakai secara meluas setelah Leibniz menyetujuinya. Leibniz, juga menggunakan simbol ( ∩)
untuk perkalian yang dipakai dalam teori himpunan.
Adapun tanda yang sudah kita kenal dalam geometri, yaitu simbol (-) yang dipakai untuk
menyatakan “mendekati”, pada mulanya dipakai oleh Oughtred untuk menyatakan “perbedaan”.
Simbol (-) untuk menyatakan “mendekati” dan simbol ( ≈ ¿ untuk menyatakan “kongruen”
ditentukan oleh Leibniz.
Selain dari Clavis matematicae, Oughtred telah pula mempublikasikan The Circles of
Proportion (1632) dan Trigonometrie (1657). Karyanya mengenai trigonometri ini sangatlah
penting sebagai usaha-usaha untuk memperkenalkan nama-nama fungsi trigonometri. Cara kerja
yang ditempuh oleh Oughtred yaitu dengan membuat surat edaran tentang aturan-aturan
penulisan itu, kemudian disebarkannya. Sebenarnya Oughtred tidaklah sendirian dalam membuat
aturan-aturan penulisan itu, tetapi ia bersama-sama dnegan muridnya yang bernama Richard
Delamain.
Pada tahun 1622, Oughtred telah mengumumkan aturan penulisan logaritma.
Meskipun Oughtred telah menemukan aturan pergeseran yang sederhana pada tahun 1622,

8
namun ia tidak membahasnya dalam bentuk buku hingga tahun 1632. Suatu aturan pergeseran
yang serupa telah pula diperkenalkan oleh Isaac Newton pada tahun 1675, tetapi tidak disusun
dalam bentuk buku pula.

Skala log untuk aturan pergeseran ditemukan pada tahun 1815 dan pada tahun 1850 Armedee
Mennheim (1831-1906) seorang pegawai militer Perancis telah membuat aturan pergeseran
standar yang modern. Namun dia tetap meyakini bahwa Oughtred adalah seorang pengarang
besar yang sejak tahun 1618 bukunya telah diterbitkan oleh Edward Wright yang membahas
penjelasan tulisan Napier. Dalam tulisan ini pertama kali muncul tanda kali (x) untuk
menyatakan perkalian dan penemuan bilangan pokok dalam perhitungan logaritma serta table
logaritma yang pertama. Oughtred telah pula menulis masalah “pengukuran” (Gauging, Ilmu
Perhitungan Kapasitas) dan ia telah menerjemahkan serta mengedit suatu rekreasi matematika
dari bahasa Inggris ke bahasa Perancis.

2.1.4 Galileo Galilei


Pada tahun 1581, galileo terdaftar di universitas Pisa sebagai
mahasiswa kedokteran. Selagi menjadi mahasiswa galileo menemukan
penemuan independen pertamanya, yaitu “Isochronism” (kesetaraan
waktu) bandul. Dia menemukannya pada observasinya pada lampu
gantung, yang bergerak ketika menyala, berayun pada interval waktu yang
sama meskipun amplitudonya semakin mengecil.

Perkenalan galileo pada matematika datang terlambat. Ada cerita bahwa galileo, setelah
mendengarkan di pintu kelas dimana Ostilio Ricci ( murid dari ahli matematika Italia, Tartaglia)
sedang mengajar geometri Euclid, menjadi sangat terkesan pada matematika dan menelantarkan
rencana kedokteran. Diapun meninggalkan universitas itu pada 1585 tanpa gelar. Dibawah
pengawasan Ricci, Galileo menggunakan satu tahunnya memepelajari Euclid. Diapun berguru
tentang ahli geometri lainnya. Dia pun mempelajari kerja mekanik Achimedes. Dari tahun 1585
sampai 1589 dia berkerja dengan mengajar privat matematika. Pada usia 25 tahun Galileo
mengajar di universita Pisa hanya selama 3 tahun dengan gaji rendah namun dia mendapatkan
kedudukan akademis.

9
Dia diduga sudah menampilkan sebuah demostrasi publik dimenara miring yang
menunjukan bahwa benda yang beraasal dari bahan yang sama namun berbeda berat jatuh
dengan kecepatan yang sama, yang merupakan tantangan bagi fisika Aritoteles yang berlaku,
yang menyatakan bahwa “ gerak kebawah dari emas ataupun timah atau apaapun yang memiliki
berat kecepatannya sesuai dengan ukurannya;” yaitu semakin berat suatu benda semakin cepat
dia jatuh. Pengikut Aristoteles dibuat marah karenannya. Karena telah memicu pertentangan,
Galileo pun tidak bisa memperpanjang kontraknya di Universitas Pisa. Dia pun pergi pada 1592
untuk menjadi profesor matematika di Universitas Padua.

Pada tahun 1609 Galileo mendengar rumor tentang seorang pembuat kacamata Belanda
menemukan alat yang bisa membuat objek yang terlihat jauh menjadi dekat. Dia memikirkan
bagaimana benda yang disebut teleskop itu dibuat, dia pun membuatnya sendiri (perlu dicatat
bahwa alat dari Belanda itu adalah benda yang memiliki tipe berbeda dari yang didesain
Galileo). Meskipun Galileo tidak menemukan teleskop tetapi dialah yang melihat langit secara
sistematis dengan teleskop dan menerbitkan temuannya.

Pada tahun 1610, dari hasil observasinya Galileo bisa membedakan 4 satelit dari Yupiter,
yang mungkin merupakan bukti dramatis bahwa pandangan Aristoteles mengenai bumi sebagai
pusat segala pergerakan astronomis itu salah. Dalam satu bulan dia menerbitkan buku yang berisi
tentang keberadaan tentang bintang-bintang yang tidak diketahui, sifat-sifat galaksi bima sakti
dan permukaan bulan yang tidak rata. Penemuan-penemuan itu begitu mengerikan hingga para
profesor di Padua menolak mengakui penemuan Galileo tersebut, bahkan menolak melihat
teleskopnya karena takut melihat hal-hal yang dapat menyalahkan kebenaran
dari Aristoteles dan Ptolemy dan bahkan gereja. Karena itu posisinya
sebagai guru di Padua tidak dapat dipertahankan dan di tahun yang sama dia
mendapatkan penghargaan dari Universitas Pisa.

2.1.5 Johann Kepler

Johannes Kepler lahir pada 27 Desember 1571 di kota Well der Stadt, yang kala itu
diduduki oleh Kekaisaran Romawi, dan sekarang merupakan Jerman. Ketika dia lahir di akhir
abad ke-16, orang-orang masih berpikir planet di tata surya mengorbit melingkar di sekitar

10
Bumi. Orangtua Kepler bernama Heinrich Kepler dan Katharina Guldenmann. Keluarganya
diyakini sangat kaya, namun sat dia lahir ke dunia, kekayaan itu menurun drastis. Ayahnya
mencari nafkah sebagai tentara bayaran dan meninggalkan keluarga ketika Kepler masih berusia
lima tahun. Sementara ibunya merupakan seorang herbalis dan tabib, yang kemudian bagkan
mencoba menggunakan ilmu gaib untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kepler tumbuh
sebagai anak yang berminat pada bidang matematika dan kerap membuat orang terkesan dengan
kecerdasannya. Dia juga menyukai astronomi, dengan mengamati berbagai komet dan gerhana
bersama keluarganya. Namun, penglihatannya buruk dan tangannya juga tidak seimbang karena
cacar air. Almanak pertama Kepler menerima pendidikan dalam bahasa Latin, yang merupakan
bahasa akademisi, profesi legal, dan gereja di seluruh Eropa saat itu. Selanjutnya, dia masuk ke
Seminari Prostestan Maulbronn karena berkeinginan menjadi pendeta. Mendapatkan beasiswa,
dia pindah ke Universitas Tubingen pada 1591. Meski mengambil mata kuliah Teologi, Yunani,
Ibrani, dan Filsafat, namun dia begitu menonjol di bidang matematika. Kepler dianggap sebagai
salah satu dari beberapa mahasiswa yang mampu secara intelektual dan matematis mempelajari
karya Nicolaus Copernicus.

Dia berpendapat, hipotesis heliosentris Copernicus bahwa matahari berada di pusat tata
surya, adalah benar. Pada usia 23 tahun, Kepler menjadi dosen bidang astronomi dan matematika
di Sekolah Protestan di kota Graz, Austria. Kepler juga memulai tugasnya menyusun almanak
tentang perkiraan peristiwa besar di tahun mendatang. Almanak pertamanya terbukti sukses. Dua
peristiwa yang dia prediksi yaitu invasi Turki dan musim dingin parah, berhasil membangun
reputasinya. Di waktu luangnya, dia terus belajar astronomi dan astrologi (kala itu kedua bidan
tersebut pada dasarnya sama. Pada 1596, Kepler menulis persetujuannya terhadap teori
Copernicus soal tata surya. Dia menerbitkan buku berjudul Mystery of the Cosmos atau
Mysterium Cosmographicum ketika berusia 25 tahun. Buku itu menjabarkan tentang mengapa
matahari berada di pusat tata surya. Sikap tersebut sangatlah berbahaya, mengingat pada 1539,
pendiri gereja Lutheran Martin Luther mengolok-olok teori tersebut saat pertama kali
mendengarnya. Kepler mencatat bahwa Merkurius dan Venus selalu tampak dekat dengan
matahari, tidak seperti Mars, Jupiter, dan Saturnus. Menurutnya, itu karena orbit Merkurius dan
Venus lebih dekat ke matahari daripada Bumi. Di era Kepler, ada enam planet yang dikenal,
termasuk Bumi. Sementara, Uranus, Neptunus, dan Pluto belum ditemukan).

11
Dia mengatakan, jika matahari dan semua planet mengorbit Bumi, tidak ada alasan
mengapa Merkurius dan Venus selalu berada di dekat matahari. Pada 1597, Kepler menikahi
Barbara Muehleck dan memiliki lima anak. Namun, hanya satu anak laki-laki dan satu anak
perempuan yang berhasil mencapai usia dewasa. Buku tersebut membangun reputasi Kepler
sebagai seorang ahli astronomi yang sangat terampil. Kepler membuat sedikit modifikasi pada
karyanya. Dia merilis versi kedua dari "Mysterium" pada 1621, memperbaiki dan mengoreksi
detail dari edisi pertama. Setelah publikasi "Mysterium", Kepler menjadi ambisius dan
memutuskan untuk memperluas jangkauan karyanya. Dia merencanakan empat buku tambahan,
mencakup aspek stasioner dari alam semesta, pengaruh langit di bumi, gerakan planet, dan sifat
fisik dari objek astral. Sementara itu, ketegangan agama yang tumbuh di sekolah Protestan di
Graz menimbulkan ancaman terhadap posisi Kepler dan dia meninggalkan lembaga itu untuk
bergabung dengan rekannya, Tycho Brahe, dalam studi astronomi. Pada 1 Januari 1600, Kepler
resmi meninggalkan sekolah Graz untuk bekerja dengan Tycho. Keduanya menerbitkan beberapa
karya brilian seperti "Astronomiae Pars Optica", "Tabel Rudolphine", dan "Prutinic Tables".
Namun, Tycho meninggal secara tak terduga pada 1601 dan Kepler diangkat sebagai
matematikawan kekaisaran. Kepler bahkan menjabat sebagai penasihat astrologi utama bagi
kaisar. Dia juga membantu kaisar di masa-masa kesulitan politik, dan melanjutkan studinya
dalam astronomi. Pada 1610, Kepler mulai bekerja dengan Galileo Galilei.

Setahun kemudian, dia merancang teleskopnya sendiri untuk pengamatan astronomi dan
memberinya nama "Keplerian telescope". Pekerjaan baru Pada 1611, Kaisar Rudolf II turun
takhta, dan Kepler segera mencari pekerjaan baru. Dia menempati posisi sebagai matematikawan
provinsi Linz, Austria. Kemudian, dia pindah di sana pada 1612, dengan membawa dua anak dan
istrinya. Selama 14 tahun di Linz, dia menikah dengan Susanna Reuttinger pada 30 Oktober
1613. Istri pertamanya meninggal dunia setahun sebelumnya karena sakit. Sementara ibunya,
dipenjara selama 14 bulan atas perbuatan praktik sihir. Kepler selalu menemani ibunya selama
masa-masa sulit itu. Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Elizabeth Magie, Pencipta Permainan
Monopoli Selama berada di Linz, dia mempublikasikan dua karya, seperti Hukum Kepler III
pada 1618. Kepler meyakini alam mengikuti hubungan numerik sejak diciptakan oleh Tuhan
menurut berat, jarak, dan jumlahnya. Gagasan itu menggambarkan geometri, studi tentang titik,
garis, sudut pandang, dan permukaan. Karya kedua Kepler selama di Linz adalah Epitome
astronomiae Copernicanae yang diterbitkan pada 1618-1621.

12
2.1.6 Desargues

Girard Desargues lahir 21 Febuari 1591 di Lyon, Perancis. Dia


datang dari keluarga yang mengabdi pada kerajaan Perancis. Ayahnya
merupakan notaris kerajaan, komisioner investigasi Pengadilan Seneschal
di Lyon, pengumpul zakat dari pendapatan gereja untuk kota Lyon dan
keuskupan gereja Lyon.

Desargues memiliki kesempatan yang besar untuk mendapatkan pendidikan yang baik. Ditahun-
tahun berikutnya, dia mendesain tangga spiral, bentuk baru pompa, dan ketertarikan dari
Desargues yang paling penting adalah geometri. Dia menemukan cara baru non-yunani untuk
mengerjakan geometri yang sekarang disebut sebagai geometri proyektif atau geometri modern.

Ketika di Paris, Desargues menjadi bagian dari perkumpulan matematika Marin Mersenne
(1588-1648) yang beranggotakan Rene Descartes (1597-1650), Etienne Pascal (1588-1651) dan
putranya Blaise Pascal (1623-1662). Mungkin karena pertemanan yang terbatas ini Desargues
mempersiapkan karya matematikanya dan mencetaknya. Beberapa diantaranya diperluas
sehingga lebih mudah dipublikasikan oleh Abraham Bosse (1602-1676), yang sekarang diingat
sebagai pengukir dan guru perspektif.

Desargues menulis subjek yang “praktis” seperti perspektif (1636), pemotongan batu untuk
digunakan pada bangunan (1640) dan jam matahari (1640). Namun tulisannya itu padat dalam isi
dan teoritis dalam pendekatannya terhadap subjek yang bersangkutan. Tidak ada penjelasan
tahap-tahap yang benar-benar ditujukan kepada pengrajin.

Karyanya yang paling penting adalah yang berjudul “Draft Kasar Untuk Esai Tentang
Hasil Pengambilan Bagian Bidang Kerucut” (Brouillon project d’une atteinte aux evenemens des
recontress du cone avec un plan). Sejumlah kecil salinan dicetak di Paris pada 1639. Hanya satu
yang bertahan, dan hingga ditemukan pada 1951 karyanya hanya diketahui melalui salinan
manuskrip yang dibuat oleh Philippe de la Hire (1640-1718).

2.1.7 Blaise Pascal

13
Lahir di Clermont-Ferrand, Perancis pada tanggal 19 Juni 1623.
Meninggal di Paris, Perancis pada tanggal 19 Agustus 1662 pada umur 39
tahun tanpa penyebab kematian yang jelas. Berjaya pada era abad ke-17,
beragama katolik jansenisme.

Minat utamanya ialah filsafat dan agama, sedangkan hobinya


yang lain adalah matematika dan geometri proyektif. Pandangan observasi
nya adalah Teologi, matematika, filsafat dan fisika. Blaise sejak kecil dikenal sebagai seorang
anak yang cerdas walaupun ia tidak menempuh pendidikan di sekolah secara resmi. Di usia 12
tahun, ia sudah bisa menciptakan sebuah mesin penghitung untuk membantu pekerjaan ayahnya.
Nama
ayahnya adalah Étienne Pascal. Ayahnya adalah seorang petugas penarik pajak yang
bekerja di wilayah Auvergne, Perancis. Karya-karyanya terus bertambah mulai dari
merancang bangunan segienam (hexagram), menemukan prinsip kerja barometer,
sistem kerja arloji, hingga ikut terlibat dalam pembuatan sistem transportasi bawah
tanah kota Paris.

Pada awalnya minat riset dari Pascal lebih banyak berfokus pada bidang ilmu
pengetahuan dan ilmu terapan, dimana dia telah berhasil menciptakan mesin
penghitung yang dikenal pertama kali. Ia belum dua puluh ketika ia menemukan
sebuah mesin komputasi. Mesin itu hanya dapat digunakan untuk menghitung.
Pascal menggambarkan sifat dari susunan geometris angka bernamanya setelah dia
di Traité de Segitiga Arithmétique, sebuah karya diterbitkan secara anumerta pada
1665. Dia berkolaborasi dengan Pierre de Fermat dalam mempelajari sifat-sifat dari
cluster aritmatika dalam kaitannya dengan teori probabilitas.

14
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Abad ke-17 merupakan awal matematika modern dimana para matematikawan Eropa mulai
berani muncul setelah era kegelapan dalam ilmu pengetahuan pada beberapa sebelumnya. Di
masa ini para ahli matematika membuat karya-karya yang berpengaruh dan tak ternilai harganya.
Beberapa ahli matematika beserta karyanya:

1. John Napier (1550-1617) : logaritma (Napier Logaritma)


2. Thomas Harriot (1560-1621) : lambang kurang dari (<) dan lebih dari (>)
3. William Oughtred (1574-1660) : lambang (x) untuk perkalian, (::) untuk perbandingan, (-) untuk
perbedaan serta Oughtred’s slide rule
4. Galileo Galilei (1564-1642) : Jam bandul dan teleskop
5. Johann Kepler (1571-1630) : hukum pergerakan planet dan rumus menghitung keliling ellips
6. Desargues (1591-1661) : teorema dua segitiga Desargues
7. Blaise Pascal (1623-1662) : segitiga pascal

3.2 Saran
Para pembaca yang baik, di penghujung tulisan ini kami berharap semoga kita semua mampu
menjaga karya yang telah diciptakan oleh para matematikawan dan mampu menghargai segala
bentuk jasa yang telah mereka diberikan. Semoga pembaca yang budiman tidak puas akan hasil
makalah ini dan dapat menindaklanjutinya.

15
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/17106223/Sejarah_Matematika_Awal_Matematika_Modern_Abad_ke_17
http://finchensyalinsa.blogspot.com/2014/03/matematika-abad-17-napier-harriot-dan.html?m=1
http://indrianynovitasinaga.blogspot.com/2012/06/sejarah-matematika.html?m=1

16

Anda mungkin juga menyukai