Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

MATEMATIKA INTEGRAL

NAMA : LAILATUS SAKINAH FISABILLILLAH

NO ABSEN : 20

KELAS : XI IPS 4

TAPEL 2020/2021

SMA NEGERI MOJOAGUNG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufiq dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan laporan tentang Integral.

Harapan saya, semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan dan menambah pengalaman bagi
pembaca. Dan semoga untuk kedepannya agar dapat memperbaiki bentuk dan menambah isi dari
laporan agar lebih baik.

Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya saya
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan oleh karena itu, mohon kritik
dan sarannya.

Jombang, 16 April 2020


Lailatus Sakinah F.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang ilmu
matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga. Kalkulus adalah ilmu
mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu
mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi
yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat memecahkan berbagai
masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.

Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang saling
berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang menuju
pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan limit, yang
secara umum dinamakan analisis matematika.

Karena kalkulus ini mempunyai dua cabang utama, tapi disini penulis ingin membahas tentang
kalkulus integralnya. Seperti yang kita ketahui bahwa kalkulus integral juga memiliki banyak aplikasi,
baik dalam kehidupan sehari-hari, dalam dunia pendidikan ataupun dalam dunia kesehatan

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah integral?

2. Apa pengertian integral?

3. Macam-macam integral?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui sejarah penemuan integral

2. Mengetahui makna dari integral serta cara penyelesaian soal-soal integral

3. Mengetahui macam-macam integral beserta pengertiannya dan cara penyelesaian soalnya


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Integral

Sebelum membahas tentang integral maka kita harus mengenal sejarah perkembangannya terlebih
dahulu. Mengenai sejarah integral tak akan pernah kita lepas dari kalkulus, maka perlu kita membahas
tentang sejarah perkembangan kalkulus.

Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode zaman, yaitu zaman kuno, zaman
pertengahan, dan zaman modern. Pada periode zaman kuno, beberapa pemikiran tentang kalkulus
integral telah muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis. Perhitungan volume dan
luas yang merupakan fungsi utama dari kalkulus integral bisa ditelusuri kembali pada Papirus
Moskwa Mesir (c. 1800 SM) di mana orang Mesir menghitung volume piramida terpancung.
Archimedes mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristik yang menyerupai
kalkulus integral.

Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan konsep kecil takterhingga
pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan diferensial dasar.
Persamaan ini kemudian mengantar Bhāskara II pada abad ke-12 untuk mengembangkan bentuk awal
turunan yang mewakili perubahan yang sangat kecil takterhingga dan menjelaskan bentuk awal dari
"Teorema Rolle". Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn al-Haytham (Alhazen) menjadi orang
pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah pangkat empat, dan dengan menggunakan
induksi matematika, dia mengembangkan suatu metode untuk menurunkan rumus umum dari hasil
pangkat integral yang sangat penting terhadap perkembangan kalkulus integral. Pada abad ke-12,
seorang Persia Sharaf al-Din al-Tusi menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil yang penting
dalam kalkulus diferensial. Pada abad ke-14, Madhava, bersama dengan matematikawan-astronom
dari mazhab astronomi dan matematika Kerala, menjelaskan kasus khusus dari deret Taylor, yang
dituliskan dalam teks Yuktibhasa.

Pada zaman modern, penemuan independen terjadi pada awal abad ke-17 di Jepang oleh
matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa, beberapa matematikawan seperti John Wallis dan Isaac
Barrow memberikan terobosan dalam kalkulus. James Gregory membuktikan sebuah kasus khusus
dari teorema dasar kalkulus pada tahun 1668.

Gottfried Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh menjiplak dari hasil kerja Sir Isaac Newton yang
tidak dipublikasikan, namun sekarang dianggap sebagai kontributor kalkulus yang hasil kerjanya
dilakukan secara terpisah.
Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-pemikiran ini bersama sebagai sebuah kesatuan dan kedua
orang ilmuwan tersebut dianggap sebagai penemu kalkulus secara terpisah dalam waktu yang hampir
bersamaan. Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz
mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang.

Ketika Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil mereka untuk pertama kali, timbul kontroversi di
antara matematikawan tentang mana yang lebih pantas untuk menerima penghargaan terhadap kerja
mereka. Newton menurunkan hasil kerjanya terlebih dahulu, tetapi Leibniz yang pertama kali
mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz mencuri pemikirannya dari catatan-catatan yang
tidak dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newton kepada beberapa anggota dari Royal Society.

Pemeriksaan secara terperinci menunjukkan bahwa keduanya bekerja secara terpisah, dengan Leibniz
memulai dari integral dan Newton dari turunan. Sekarang, baik Newton dan Leibniz diberikan
penghargaan dalam mengembangkan kalkulus secara terpisah. Adalah Leibniz yang memberikan
nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai kalkulus, sedangkan Newton menamakannya "The
science of fluxions".

Walau beberapa konsep kalkulus telah dikembangkan terlebih dahulu di Mesir, Yunani, Tiongkok,
India, Iraq, Persia, dan Jepang, penggunaaan kalkulus modern dimulai di Eropa pada abad ke-17
sewaktu Isaac Newton dan Gottfried Wilhelm Leibniz mengembangkan prinsip dasar kalkulus. Hasil
kerja mereka kemudian memberikan pengaruh yang kuat terhadap perkembangan fisika.

Aplikasi kalkulus diferensial meliputi perhitungan kecepatan dan percepatan, kemiringan suatu kurva,
dan optimalisasi. Aplikasi dari kalkulus integral meliputi perhitungan luas, volume, panjang busur,
pusat massa, kerja, dan tekana. Aplikasi lebih jauh meliputi deret pangkat dan deret Fourier.

Kalkulus juga digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih rinci mengenai ruang, waktu,
dan gerak. Selama berabad-abad, para matematikawan dan filsuf berusaha memecahkan paradoks
yang meliputi pembagian bilangan dengan nol ataupun jumlah dari deret takterhingga. Seorang filsuf
Yunani kuno memberikan beberapa contoh terkenal seperti paradoks Zeno. Kalkulus memberikan
solusi, terutama di bidang limit dan deret takterhingga, yang kemudian berhasil memecahkan
paradoks tersebut.

Beberapa ilmuwan yang telah memberikan sumbangan terhadap penemuan

dan pengembangan metode matematika hitung integral ini, di antaranya adalah :

1. Archimedes (287-212 SM)

Archimedes seorang fisikawan sekaligus matematikawan dari Syracuse, Yunani. Pada abad kedua
sebelum masehi, Archimedes talah menemukan ide penjumlahan untuk menentukan luas sebuah
daerah tertutup dan volume dari benda putar. Diantaranya adalah rumus lingkaran, luas segmen
parabola, volume bola, volume kerucut, serta volume benda putar yang lain. Ide penjumlahan ini
merupakan salah satu konsep dasar dari Kalkulus Integral.

2. Isaac Newton (1642-1727 M)

Isaac Newton seorang matematikawan sekaligus fisikawan dari Inggris.

Isaac Newton dan Gottfried wilhelm Leibniz dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, meskipun
bekerja sendiri-sendiri, telah menemukan hubungan antara Kalkulus Differansial dan Kalkulus
Integral. Walaupun konsep luas daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup (integral tertentu) telah lebih
dahulu diketahui, tetapi I Newton dan Leibniz merupakan dua tokoh terkemuka dalam sejarah
Kalkulus. Sebab, mereka mampu mengungkapkan hubungan yang erat antara antiderivatif dengan
intagral tertentu. Hubungan ini dikenal dengan Teorema Dasar Kalkulus.

3. Gottfried wilhelm Leibniz (1646-1716 M)

Gottfried wilhelm Leibniz seorang ilmuwan jenius dari Leipzig, Jerman. Leibniz seorang ilmuwan
serba-bisa. Ia mendalami bidang hukum, agama, filsafat, sejarah, politik, geologi, dan matematika.
Selain Teorema Dasar Kalkulus yang dikembangkan bersama Newton, Leibniz juga terkenal dengan
pemakaian lambang matematika. Lambang dx/dy bagi turunan dan lambang ∫ bagi integral merupakan
lambang-lambang yang diusulkan oleh Leibniz dalam Hitung Differensial dan Hitung Integral.

4. George Friedrich Bernhard Riemann (1826-1866 M)

George Friedrich Bernhard Riemann seorang matematikawan dari

Gottingen, Jerman. Meskipun Teorema Dasar Kalkulus telah dikemukakan oleh Newton, namun
Riemann memberi definisi mutakhir tentang integral tentu. Atas sumbangannya inilah integral tentu
sering disebut sebagai Integral Riemann.

2.2 Materi Integral

Dalam kalkulus integral dikenal dua macam pengertian integral yaitu integral tak tentu
(indefinite integral) dan integral tertentu (definite integral). Integral tak tentu adalah kebalikan dari
diferensial, yakni suatu konsep yang berhubungan dengan proses penemuan suatu fungsi asal apabila
turunan atau derivativ dari fungsinya diketahui. Sedangkan integral tertentu merupakan suatu konsep
yang berhubungan dengan proses pencarian luas suatu area yang batas-batas atau limit dari area
tersebut sudah tertentu.
2.2.1 Integral Tak Tentu

a. PeIntegral tak tentu yang seperti sebelumnya dijelaskan adalah merupakan sebuah
invers atau kebalikan dari turunan. Yang mana, apabila sebuah turunan dari suatu
fungsi, jika diintegralkan akan menghasilkan sebuah fungsi itu sendiri. Contoh
perhatikanlah turunan-turunan dalam fungsi aljabar dibawah berikut ini:

Turunan dari fungsi aljabar yakni: y = x3 ialah yI = 3x2

Turunan dari fungsi aljabar yakni: y = x3 + 8 ialah yI = 3x2

Turunan dari fungsi aljabar yakni: y = x3 + 17 ialah yI = 3x2

Turunan dari fungsi aljabar yakni: y = x3 – 6 ialah yI = 3x2

Didalam sebuah materi turunan, variabel dalam suatu fungsi akan mengalami
penurunan pangkat.

Berdasarkan contoh diatas, kita ketahui bahwa ada banyak fungsi yang memiliki hasil
turunan yang sama yaitu yI = 3x2. Fungsi dari variabel x3 ataupun fungsi dari
variabel x3 yang ditambah atau dikurang suatu bilangan (misal contohnya : +8, +17,
atau -6) mempunyai turunan yang sama.

Apabila turunan tersebut dintegralkan, maka seharusnya ialah menjadi fungsi-fungsi


awal sebelum diturunkan. Namun, dalam kasus tidak diketahui fungsi awal dari suatu
turunan, maka hasil integral dari turunan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

f(x)= y = x3 + C

Dengan nilai C bisa berapapun jumlahnya. Notasi C ini biasa disebut sebagai
konstanta integral.

Integral tak tentu ini dari suatu fungsi dinotasikan sebagai berikut:

Pada notasi tersebut, dapat dibaca sebagai integral terhadap notasi x yang disebut
integran.

Secara umum integral dari fungsi f(x) ialah penjumlahan F(x) dengan C atau ditulis:

Oleh karena integral dan turunan saling berkaitan, maka rumus integral dapat
diperoleh dari rumusan penurunan tersebut. Maka turunan ialah:

Maka rumus integral aljabar akan diperoleh:

dengan syarat-syarat

Sebagai bahan contoh, lihatlah integral aljabar fungsi-fungsi berikut

1.

2.

3.

2.2.2 Integral Tentu

Landasan dasar mengenai integral tentu pertama kali diperkenalkan oleh seorang
ilmuan terkenal yaitu Newton dan Leibinz yang kemudian diperkenalkan lebih lanjut secara
modern oleh Riemann.

Pengertian Integral ini memiliki batas atas dan batas bawah. Didalam aplikasinya,
integral tentu banyak digunakan untuk menghitung luas di bawah kurva dengan batas-batas
tertentu atau menghitung volume benda jika diputar

2.3 Contoh Materi Integral

integral tertentu

1. Carilah hasil dari ʃ21 6x2 dx !

Pembahasan
Jadi, hasil dari ʃ21 6x2 dx adalah 14.

2. Tentukan hasil integral tentu dari ʃ-1-4 7 dx !

Pembahasan

Jadi, hasil integral tentu dari ʃ-1-4 7 dx adalah 21.

3. Berapakah nilai integral tentu dari ʃ-2-2 3x2 – 2x + 1 dx ?

Pembahasan

Jadi, nilai integral tentu dari ʃ-2-2 3x2 – 2x + 1 dx adalah 20.

4. Hitunglah nilai integral tentu dari ʃ94 1/√x dx !

Pembahasan
Jadi, nilai integral tentu dari ʃ94 1/√x dx adalah 2.

5. Tentukan hasil integral tentu dari ʃπ/20 cos x + sin x dx

Pembahasan

Jadi, hasil integral tentu dari ʃπ/20 cos x + sin xdx adalah 2.

Integral Tak Tentu

1. Tentukan hasil dari ʃ 3x2 dx !

Pembahasan
Jadi, hasil dari ʃ 3x2 dx adalah x3 + C.

2. Carilah hasil integral tak tentu dari ʃ 8x3 – 6x2 + 4x – 2 dx.

Pembahasan

Jadi hasil dari ʃ 8x3 – 6x2 + 4x – 2 dx adalah 2x4 – 2x3 + 2x2 – 2x + C.

3. Tentukan nilai dari ʃ 4 sin x + 7 cos x dx !

Pembahasan

ʃ sin x dx = – cos x + C

ʃ cos x dx = sin x + C

Maka:

ʃ 4 sin x + 7 cos x dx = – 4cos x + 7sin x + C

Jadi, nilai dari nilai dari ʃ 4 sin x + 7 cos x dx adalah – 4cos x + 7sin x + C.

4. Carilah nilai dari ʃ (3x-2)(x+6) dx

Pembahasan

(3x-2)(x+6) = 3x2 + 18x – 2x -12 = 3x2 + 16x -12


Jadi, hasil dari ʃ (3x-2)(x+6) dx adalah x3 + 8x2 – 12x + C.

5. Hitunglah nilai dari ʃ dx/(3x2) !

Pembahasan

ʃ dx/(3x2) = ʃ ⅓ x–2 dx

Jadi, nilai dari ʃ dx/(3x2) adalah – 1/(3x) + C.

2.4 Latihan Soal

Latihan Soal Integral Tak Tentu

1.Tentukan hasil dari :

∫ 2x3 dx

2. Carilah hasil integral tak tentu dari :

∫ 7 dx

3. Tentukan hasil integral tak tentu berikut ini:

∫ 8x3 - 3x2 + x + 5 dx

4. Carilah nilai integral tak tentu berikut ini :


∫ (2x + 1)(x - 5) dx

5. Carilah nilai integral berikut :

∫ (5 sin x + 2 cos x) dx

6. Carilah nilai integral berikut :

∫ (-2cos x - 4sin x + 3) dx

7. Carilah hasil integral berikut :

2∫1 5 dx

8. Hitunglah nilai integral :

2∫-1 (4x - 6x2) dx

9. Carilah nilai integral berikut :

π/2∫0 sin3 cos x dx

10. Carilah nilai integral tertentu berikut ini :

π/2∫0 sin x dx
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Seperti yang dibahas dalam laporan ini ternyata integral memiliki aplikasi dalam bidang
sosial ekonomi yaitu untuk mencari fungsi asal dari fungsi marginalnya (fungsi turunannya), mencari
fungsi biaya total, mencari fungsi penerimaan total dari fungsi penerimaan marginal, mencari fungsi
konsumsi dari fungsi konsumsi marginal, mencari fungsi tabungan dari fungsi tabungan marginal dan
mencari fungsi kapital dari fungsi investasi.

3.2 SARAN

Dari mengetahui Integral, kita dapat mengambil pelajaran yaitu sesuatu yang ingin dicapai
haruslah ditekuni dengan sungguh-sungguh agar diketaui hasilnya, dan memohon kepada Allah agar
dimudahkan dalam menjalaninya.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

http://akhmadfairuzan.blogspot.com/2017/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html?m
=1

https://bfl-definisi.blogspot.com/2017/12/contoh-soal-integral-tak-tentu-beserta.html?m=1

https://rumusbilangan.com/rumus-integral/

Anda mungkin juga menyukai