Dosen Pembimbing :
Indra Santosa, SH, MM, MBA
Disusun oleh :
1. Aida Lutfah (G722190)
2. Erlinda Pujianti (G92219090)
A. LATAR BELAKANG
Kalkulus ( Bahasa Latin : calculus, artinya “batu kecil”, untuk menghitung ) adalah
cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret tak terhingga.
Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai
bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta
aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan
teknik, serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan
aljabar elementer.
Kalkulus mempunyai dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang
saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang
menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan
limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
Kalkulus diferensial atau turunan merupakan salah satu bagian dari kalkulus yang
mempunyai peranan yang sangat besar baik dalam bidang-bidang lain maupun dalam
matematika itu sendiri. Dengan mempelajari turunan, maka dapat mempermudah kita dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan fungsi, integral, dan bidang kalkulus
lainnya. Turunan juga dapat menggambarkan grafik suatu fungsi aljabar yaitu dengan
menggunakan penerapannya. Untuk menentukan turunan suatu fungsi biasanya menggunakan
konsep limit.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah dari Kalkulus?
2. Apa yang dimaksud dengan Kalkulus Diferensial?
3. Bagaimana teori dan rumus dari Kalkulus Diferensial?
4. Bagaimana pemanfaatan Kalkulus Diferensial dalam bidang Ekonomi dan Akuntansi?
5. Bagaimana pemanfaatan Kalkulus Diferensial dalam bidang IT/Komputer?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah dari Kalkulus Diferensial.
2. Untuk mengetahui pengertian Kalkulus Diferensial.
3. Untuk mengetahui teori dan rumus Kalkulus Diferensial.
4. Untuk mengetahui pemanfaatan Kalkulus Diferensial dalam bidang Ekonomi dan
Akuntansi.
5. Untuk mengetahui pemanfaatan Kalkulus Diferensial dalam bidang IT/Komputer.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH KALKULUS
Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode zaman, yaitu zaman
kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern1.
1. Zaman Kuno
Pada periode zaman kuno, beberapa pemikiran tentang kalkulus integral telah muncul,
tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis. Perhitungan volume dan luas yang
merupakan fungsi utama dari kalkulus integral bisa ditelusuri kembali pada Papirus
Moskow Mesir (c.1800 SM) di mana orang Mesir menghitung volume dari frustum
piramid. Archimedes mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristis
yang menyerupai kalkulus integral.
2. Zaman Pertengahan
Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan konsep
kecil tak terhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalm bentuk
persamaan diferensial dasar (Aryabhata). Persamaan ini kemudian mengantar Bhaskara II
pada abad ke-12 untuk mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan
yang sangat kecil tak terhingga dan menjelaskan bentuk awal dari “Teorema Rolle”.
Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn al-Haytham (Alhazen) menjadi orang
pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah pangkat empat, dan dengan
menggunakan induksi matematika, dia mengembangkan suatu metode untuk menurunkan
rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting terhadap perkembangan
kalkulus integral.
Pada abad ke-12, seorang Persia Sharaf al-Din al-Tusi menemukan turunan dari
fungsi kubik, sebuah hasil yang penting dalam kalkulus diferensial. Pada abad ke-14,
Madhava, bersama dengan matematikawan-astronom dari Mazhab astronomi dan
matematika Kerala, menjelaskan kasus khusus dari deret Taylor, yang dituliskan dalam
teks Yuktibhasa.
3. Zaman Modern
Pada zaman modern, penemuan indepeden terjadi pada awal abad ke-17 di Jepang
oleh matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa, beberapa matematikawan seperti John
1
Markus Palobo, “Kalkulus Diferensial” (Yogyakarta : DEEPUBLISH CV.BUDI UTAMA, 2020), hal. 2-5
Wallis dan Isaac Barrow memberikan terobosan dalam kalkulus. James Gregory
membuktikan sebuah kasus khusus dari teorema dasar kalkulus pada tahun
1668. Gottfried Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh menjiplak dari hasil
kerja Sir Isaac Newton yang tidak dipublikasikan, namun sekarang dianggap
sebagai kontributor kalkulus yang hasil kerjanya dilakukan secara terpisah.
Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-pemikiran ini bersama sebagai
sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan tersebut dianggap sebagai penemu
kalkulus secara terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan. Newton
mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz
mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang.
Ketika Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil mereka untuk pertama
kali, timbul kontroversi di antara matematikawan tentang mana yang lebih
pantas untuk menerima penghargaan terhadap kerja mereka. Newton
menurunkan hasil kerjanya terlebih dahulu, tetapi Leibniz yang pertama kali
mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz mencuri pemikirannya dari
catatan-catatan yang tidak dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newton
kepada beberapa anggota dari Royal Society 2.
Pemeriksaan secara terperinci menunjukkan bahwa keduanya bekerja secara
terpisah, dengan Leibniz memulai dari integral dan Newton dari turunan.
Sekarang, baik Newton dan Leibniz diberikan penghargaan dalam
mengembangkan kalkulus secara terpisah. Adalah Leibniz yang memberikan
nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai kalkulus, sedangkan Newton
menamakannya “the Science of Fluxions”. Sejak itu, banyak matematikawan
yang memberikan kontribusi terhadap pengembangan lebih lanjut dari kalkulus.
Kalkulus menjadi topik yang sangat umum di SMA dan universitas zaman
modern. Matematikawan seluruh dunia terus memberikan kontribusi terhadap
perkembangan kalkulus3.
2
Markus Palobo, “Kalkulus Diferensial” (Yogyakarta : DEEPUBLISH CV.BUDI UTAMA, 2020), hal. 2-5
3
Ibid
Walau beberapa konsep kalkulus telah dikembangkan terlebih dahulu di
Mesir, Yunanu, Tiongkok, India, Irak, Persia, dan Jepang penggunaan kalkulus
modern dimulai di Eropa pada abad ke-17 sewaktu Isaac Newton dan Gottfried
Wilhelm Leibniz mengembangkan prinsip dasar kalkulus. Hasil kerja mereka
kemudian memberikan pengaruh yang kuat terhadap perkembangan fisika.
Aplikasi kalkulus diferensial meliputi perhitungan kecepatan dan percepatan,
kemiringan suatu kurva, dan optimalisasi. Aplikasi dari kalkulus integral
meliputi perhitungan luas, volume, panjang busur, pusat massa, kerja, dan
tekanan. Aplikasi lebih jauh meliputi deret pangkat dan deret Fourier. Kalkulus
juga digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih rinci mengenai ruang, waktu,
dan gerak. Selama berabad-abad, para matematikawan dan filsuf berusaha memecahkan
paradoks yang meliputi pembagian bilangan dengan nol ataupun jumlah dari deret tak
terhingga. Seorang filsuf Yunani kuno memberikan beberapa contoh terkenal seperti
paradoks Zeno. Kalkulus memberikan solus, terutama di bidang limit dan deret tak
terhingga, yang kemudian berhasil memecahkan paradoks tersebut4.
4
Markus Palobo, “Kalkulus Diferensial” (Yogyakarta : DEEPUBLISH CV.BUDI UTAMA, 2020), hal. 2-5
5
Ibid hal. 5
6
Ibid
Kalkulus diferensial adalah satu cabang kalkulus dalam matematika yang mempelajari
bagaimana nilai suatu fungsi berubah menurut perubahan input nilainya 7. Topik utama dalam
pembelajaran kalkulus diferensial adalah turunan. Turunan dari suatu fungsi pada titik
tertentu menjelaskan sifat-sifat fungsi yang mendekati nilai input.
Proses pencarian turunan disebut pendiferensialan (differentiation). Teorema dasar
kalkulus menyatakan bahwa pendiferensialan adalah proses keterbalikan dari pengintegralan.
Turunan (diferensial) dipakai sebagai suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah
dalam geometri dan mekanika.
Konsep turunan sebagai bagian utama kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh
Sir Isaac Newton (1642-1727), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried
Wilhelm Leibniz (1646-1716), ahli matematika bangsa Jerman.
f ( x +h )−f (x)
Turunan fungsi f(x) = f`(x) = lim
h→ 0 h
Contoh soal :
Diketahui f(x) = 2x2+6
f`(x) = 4x
2 ( x+ h ) 2+ 6−(2 x 2+6)
Cara penyelesaian : f`(x) = lim
h→ 0 h
2( x 2+ h 2+ 2 xh)+6−2 x 2−6
= lim
h→ 0 h
2 x 2+2 h 2+4 xh+ 6−2 x 2−6
= lim
h→ 0 h
= lim 2h+ 4 x
h→ 0
= 0 + 4x
= 4x
C. ATURAN DIFERENSIAL
1. f(x) = k → f ( x ) =0
2. f(x) = x → f (x)=1
3. f(x) = xn → f ( x)=n . x n-1
4. f(x) = axn → f ( x)=a . nx n-1
5. f(x) = k.u(x) → f ( x)=k .u ( x)
6. f(x) = u(x)±v(x) → f ( x)=u (x )± v ( x )
7
Wikipedia, “Kalkulus Diferensial”, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kalkulus_diferensial ( diakses pada 28
maret 2020, pukul 19:12)
7. f(x) = u(x).v(x) → f ( x)=u (x )v (x)+u(x )v (x)
8. f(x) = {u(x)}n → f ( x)=n {u(x )}n-1. u ( x )
u(x) u (x) v ( x )−u( x )v ( x)
9. f(x) = → f ( x)=
v (x ) ( v (x)) 2
Contoh soal aturan diferensial
1. f(x) = 5 → f ( x ) =0
2. f(x) = x → f (x)=1
3. f(x) = x6 → f (x)=6 x
4. f(x) = 4x3 → f (x)=12 x 2
5. f(x) = 4(6x2+3)) → f ( x)=4 (12 x )
6. f(x) = (7x3+4)±(4x3−¿2x2+1) → f ( x)=(21 x 2)±(12 x 2−4 x )
7. f(x) = (4x2+2)(5x+1) → f ( x)=8 x(5 x +1)+( 4 x 2+2)5
8. f(x) = (12x2+6)3 → f ( x)=3(12 x+6) 2 .12 x
(8 x 3+ 4)
9. f(x) = →
(2 x 2+1)
9
Ibid
10
ibid
11
Noname, “Manfaat dan Penerapan Kalkulus di Teknik Informatika”, http://kalkulus2-
g1a012092.blogspot.com/2016/03/pengertian-kalkulus.html?m=1, (diakses pada 30 Maret 2020, pukul
12:18)
tertentu. Dengan adanya ilmu komputer, maka penggunaan aplikasi kalkulus dalam komputer
dapat bekerja dengan baik dan benar.
Contoh aplikasi kalkulus diferensial (turunan) di bidang informatika, yaitu :
1. Diferensial (turunan) digunakan sebagai suatu alat untuk menyelesaikan berbagai
masalah dalam geometri dan mekanika.
2. Pemanfaatan kalkulus diferensial (turunan) di bidang teknik informatika yaitu
Software Graphmatica yang merupakan perangkat lunak membuat grafik yang dibuat
oleh kSoft,Inc. Perangkat lunak ini bersifat shareware dan dapat diunduh di
websitenya dan penggunaan Graphmatica juga cukup mudah12.
3. Kalkulus diferensial (turunan) digunakan untuk pembuatan grafik secara cepat.
Namun pencarian turunan ini hanya dapat diterapkan untuk fungsi Cartesian, kutub,
dan parameter saja13.
12
Imam Baehaqi, “Aplikasi Kalkulus dalam Bidang Teknik Informatika”, (UNTAG, Surabaya, 2016) hal. 3
13
Noname, “Manfaat dan Penerapan Kalkulus di Teknik Informatika”, http://kalkulus2-
g1a012092.blogspot.com/2016/03/pengertian-kalkulus.html?m=1, (diakses pada 30 Maret 2020, pukul
12:18)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan ilmu kalkulus pun sangat cepat sejak diciptakan oleh Isaac Newton dan
Gottfried Wilhelm Leibniz hingga menghasilkan banyak cabang kalkulus.
Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu
mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan
persamaan serta aplikasinya. Sedangkan Kalkulus diferensial adalah satu cabang kalkulus
dalam matematika yang mempelajari bagaimana nilai suatu fungsi berubah menurut
perubahan input nilainya.
Dalam pengaplikasinnya pun dapat digunakan dalam segala bidang mulai dari ilmu
sains, ekonomi bisnis, hingga teknik informatika
B. SARAN
Demikian tugas pembuatan makalah ini meskipun jauh dari kesempurnaan, harapan kami
dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui tentang Kalkulus Diferensial yang sangat
luar biasa tersebut. Dan semoga dengan adanya pembuatan makalah ini kita dapat mengambil
manfaatnya khususnya bagi para pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA