Anda di halaman 1dari 11

BAB I

SEJARAH KALKULUS

A. Sejarah Kalkulus

sejarah Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk


menghitung) adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan,
integral, dan deret takterhingga. Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan,
sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu
mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya. Kalkulus
memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik;
serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan
aljabar elementer. Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan
kalkulus integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus.
Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang menujupelajaran matematika lainnya
yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum
dinamakan analisis matematika. Sejarah Sir Isaac Newton adalah salah seorang
penemu dan kontributor kalkulus yang terkenal
BAB II

PERKEMBANGAN KALKULUS

A. Perkembangan Kalkulus

Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode


zaman, yaitu zaman kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern:

Pada periode zaman kuno, beberapa pemikiran tentang kalkulus


integral telah muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis.
Perhitungan volume dan luas yang merupakan fungsi utama dari kalkulus
integral bisa ditelusuri kembali pada Papirus Moskwa Mesir (c. 1800 SM) di
mana orang Mesir menghitung volume piramida terpancung. Archimedes
mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristik yang
menyerupai kalkulus integral.

Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata,


menggunakan konsep kecil takterhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan
masalah astronomi dalam bentuk persamaan diferensial dasar. Persamaan ini
kemudian mengantar Bhaskara II pada abad ke-12 untuk mengembangkan bentuk
awal turunan yang mewakili perubahan yang sangat kecil takterhingga dan
menjelaskan bentuk awal dari “Teorema Rolle“. Sekitar tahun 1000,
matematikawan Irak Ibn al-Haytham (Alhazen) menjadi orang pertama yang
menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah pangkat empat, dan dengan
menggunakan induksi matematika, dia mengembangkan suatu metode untuk
menurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting
terhadap perkembangan kalkulus integral. Pada abad ke-12, seorang Persia
Sharaf al-Din al-Tusi menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil yang
penting dalam kalkulus diferensial. Pada abad ke-14, Madhava, bersama dengan
matematikawan-astronom dari mazhab astronomi dan matematika Kerala,
menjelaskan kasus khusus dari.. deret Taylor, yang dituliskan dalam teks
Yuktibhasa.

Pada zaman modern, penemuan independen terjadi pada awal abad ke-
17 di Jepang oleh matematikawan seperti Seki Kowa. Di eropa, beberapa
matematikawan seperti John Wallis dan Isaac Barrow memberikan terobosan
dalam kalkulus. James Gregory membuktikan sebuah kasus khusus dari teorema
dasar kalkulus pada tahun 1668. Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-
pemikiran ini bersama sebagai sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan
tersebut dianggap sebagai penemu kalkulus secara terpisah dalam waktu yang
hampir bersamaan. Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke
bidang fisika sementara Leibniz mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang
banyak digunakan sekarang. Ketika Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil
mereka untuk pertama kali, timbul kontroversi di antara matematikawan tentang
mana yang lebih pantas untuk menerima penghargaan terhadap kerja mereka.
Newton menurunkan hasil kerjanya terlebih dahulu, tetapi Leibniz yang pertama
kali mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz mencuri pemikirannya dari
catatan-catatan yang tidak dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newton
kepada bebera paanggota dari Royal Society. Pemeriksaan secara terperinci
menunjukkan bahwa keduanya bekerja secara terpisah, dengan Leibniz memulai
dari integral dan Newton dari turunan. Sekarang, baik Newton dan Leibniz
diberikan penghargaan dalam mengembangkan kalkulus secara terpisah. Adalah
Leibniz yang memberikan nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai
kalkulus, sedangkan Newton menamakannya “The science of fluxions“.
Sejak itu, banyak matematikawan yang memberikan kontribusi terhadap
pengembangan lebih lanjut dari kalkulus. Kalkulus menjadi topik yang sangat
umum di SMA dan universitas zaman modern. Matematikawan seluruh dunia
terus memberikan kontribusi terhadap perkembangan kalkulus.

Walau beberapa konsep kalkulus telah dikembangkan terlebih dahulu


di Mesir, Yunani, Tiongkok, India, Iraq, Persia, dan Jepang, penggunaaan
kalkulus modern dimulai di Eropa pada abad ke-17 sewaktu Isaac Newton dan
Gottfried Wilhelm Leibniz mengembangkan prinsip dasar kalkulus. Hasil kerja
mereka kemudian memberikan pengaruh yang kuat terhadap perkembangan
fisika. Aplikasi kalkulus diferensial meliputi perhitungan kecepatan dan
percepatan, kemiringan suatu kurva, dan optimalisasi. Aplikasi dari kalkulus
integral meliputi perhitungan luas, volume,panjang busur, pusat massa, kerja, dan
tekanan. Aplikasi lebih jauh meliputi deret pangkat dan deret Fourier. Kalkulus
juga digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih rinci mengenai
ruang, waktu, dan gerak. Selama berabad-abad, para matematikawan dan filsuf
berusaha memecahkan paradoks yang meliputi pembagian bilangan dengan nol
ataupun jumlah dari deret takterhingga. Seorang filsuf Yunani kuno memberikan
beberapa contoh terkenal seperti paradoks Zeno. Kalkulus memberikan solusi,
terutama di bidang limit dan deret takterhingga, yang kemudian berhasil
memecahkan paradox-tersebut.
BAB II

PENGGUNAAN KALKULUS

A. Penggunaan kalkulus
Kalkulus digunakan di setiap cabang sains fisik, sains komputer, statistik,
teknik, ekonomi, bisnis, kedokteran, kependudukan, dan di bidang-bidang
lainnya. Setiap konsep di mekanika klasik saling berhubungan melalui kalkulus.
Massa dari sebuah benda dengan massa jenis yang tidak diketahui,momen inersia
dari suatu objek, dan total energi dari sebuah objek dapat ditentukan dengan
menggunakan kalkulus. Dalam subdisiplin listrik dan magnetisme, kalkulus
dapat digunakan untuk mencari total fluks dari sebuah medan elektromagnetik .
Contoh historis lainnya adalah penggunaan kalkulus di hukum gerak Newton,
dinyatakan sebagai laju perubahan yang merujuk pada turunan: Laju
perubahanmomentum dari sebuah benda adalah sama dengan resultan gaya yang
bekerja pada benda tersebut dengan arah yang sama. Bahkan rumus umum dari
hukum kedua Newton: Gaya = Massa × Percepatan, menggunakan perumusan
kalkulus diferensial karena percepatan bisa dinyatakan sebagai turunan dari
kecepatan. Teori elektromagnetik Maxwell dan teori relativitas Einstein juga
dirumuskan menggunakan kalkulus diferensial. Pola spiral logaritma cangkang
Nautilus adalah contoh klasik untuk menggambarkan perkembangan dan
perubahan yang-berkaitan-dengan-kalkulus.
Macam –Macam dalam Penggunaan Kalkulus
Kalkulus pada umumnya dikembangkan dengan memanipulasi sejumlah
kuantitas yang sangat kecil. Objek ini, yang dapat diperlakukan sebagai angka,
adalah sangat kecil. Sebuah bilangan dx yang kecilnya tak terhingga dapat lebih
besar daripada 0, namun lebih kecil daripada bilangan apapun pada deret 1, ½, ⅓,
... dan bilangan real positif apapun. Setiap perkalian dengan kecil tak terhingga
(infinitesimal) tetaplah kecil tak terhingga, dengan kata lain kecil tak terhingga
tidak memenuhi "ciri-ciri Archimedes". Dari sudut pandang ini, kalkulus adalah
sekumpulan teknik untuk memanipulasi kecil tak terhingga.[18]
Pada abad ke-19, konsep kecil tak terhingga ini ditinggalkan karena tidak
cukup cermat, sebaliknya ia digantikan oleh konsep limit. Limit menjelaskan
nilai suatu fungsi pada nilai input tertentu dengan hasil dari nilai input terdekat.
Dari sudut pandang ini, kalkulus adalah sekumpulan teknik memanipulasi limit-
limit tertentu.[18]Secara cermat, definisi limit suatu fungsi adalah: Diberikan
fungsi f(x) yang terdefinisikan pada interval di sekitar p, terkecuali mungkin pada
p itu sendiri. Kita mengatakan bahwa limit f(x) ketika x mendekati p adalah L,
dan menuliskan:

jika, untuk setiap bilangan ε > 0, terdapat bilangan δ > 0 yang


berkoresponden dengannya sedemikian rupanya untuk setiap x:

TURUNAN

Turunan dari suatu fungsi mewakili perubahan yang sangat kecil dari fungsi
tersebut terhadap variabelnya. Proses menemukan turunan dari suatu fungsi
disebut sebagai pendiferensialan ataupun diferensiasi. Secara matematis, turunan
fungsi ƒ(x) terhadap variabel x adalah ƒ′ yang nilainya pada titik x adalah:

,
dengan syarat limit tersebut eksis. Jika ƒ′ eksis pada titik x tertentu, kita katakan
bahwa ƒ terdiferensialkan (memiliki turunan) pada x, dan jika ƒ′ eksis di setiap
titik pada domain ƒ, kita sebut ƒ terdiferensialkan. Apabila z = x + h, h = z - x,
dan h mendekati 0 jika dan hanya jika z mendekati x, maka definisi turunan di
atas dapat pula kita tulis sebagai:
Perhatikan bahwa ekspresi pada definisi turunan di
atas merupakan gradien dari garis sekan yang melewati titik (x,ƒ(x)) dan
(x+h,ƒ(x)) pada kurva ƒ(x). Apabila kita mengambil limit h mendekati 0, maka
kita akan mendapatkan kemiringan dari garis singgung yang menyinggung kurva
ƒ(x) pada titik x. Hal ini berarti pula garis singgung suatu kurva merupakan limit
dari garis sekan, demikian pulanya turunan dari suatu fungsi ƒ(x) merupakan
gradien dari fungsi tersebut. Sebagai contoh, untuk menemukan gradien dari

fungsi pada titik (3,9):

Ilmu yang mempelajari definisi, properti, dan aplikasi


dari turunan atau kemiringan dari sebuah grafik disebut kalkulus diferensial

Integral

Kalkulus integral adalah ilmu yang mempelajari definisi, properti, dan


aplikasi dari dua konsep yang saling berhubungan, integral taktentu dan integral
tertentu. Proses pencarian nilai dari sebuah integral dinamakan pengintegralan
(integration). Dengan kata lain, kalkulus integral mempelajari dua operator linear
yang saling berhubungan.
Integral taktentu adalah antiturunan, yakni kebalikan dari turunan. F
adalah integral taktentu dari f ketika f adalah turunan dari F.

Integral tertentu memasukkan sebuah fungsi dengan outputnya adalah


sebuah angka, yang mana memberikan luas antar grafik yang dimasukkan dengan
sumbu x.

Contohnya adalah jarak yang ditempuh dengan lama waktu tertentu

JARAK = KECEPATAN . WAKTU

Jika kecepatannya adalah konstan, perhitungan bisa dilakukan dengan


perkalian, namun jika kecepatan berubah, maka diperlukan sebuah metode yang
lebih canggih. Salah satu metode tersebut adalah memperkirakan jarak tempuh
dengan memecahkan lama waktu menjadi banyak interval waktu yang singkat,
kemudian dikalikan dengan lama waktu tiap interval dengan salah satu kecepatan
di interval tersebut, dan kemudian menambahkan total keseluruhan jarak yang
didapat. Konsep dasarnya adalah, jika interval waktu sangat singkat, maka
kecepatan dalam interval tersebut tidak berubah banyak. Namun, penjumlahan
Riemann hanya memberikan nilai perkiraan. Kita harus mengambil sebuah limit
untuk mengdapatkan hasil yang tepat.

Integral dapat dianggap sebagai pencarian luas daerah di bawah kurva f(x),
antara dua titik a dan b.
Jika f(x) pada diagram di samping mewakili kecepatan yang berubah-ubah,
jarak yang ditempuh antara dua waktu a dan b adalah luas daerah S yang
diarsir. Untuk memperkirakan luas, metode intuitif adalah dengan membagi
jarak antar a dan b menjadi beberapa segmen yang sama besar, panjang setiap
segmen disimbolkan Δx. Untuk setiap segmel, kita dapat memilih satu nilai dari
fungsi f(x). Nilai tersebut misalkan adalah h. Maka luas daerah persegi
panjangan dengan lebar Δx dan tinggi h memberikan nilai jarak yang ditempuh
di segmen tersebut. Dengan menjumlahkan luas setiap segmen tersebut, maka
didapatkan perkiraan jarak tempuh antara a dan b. Nilai Δx yang lebih kecil
akan memberikan perkiraan yang lebih baik, dan mendapatkan nilai yang tepat
ketika kita menngambil limit Δx mendekati nol.

Simbol dari integral adalah , berupa S yang dipanjangkan (singkatan dari


"sum"). Integral tertentu ditulis sebagai

dan dibaca "Integral dari a ke b dari f(x) terhadap x." Integral tak tentu, atau anti
derivatif, ditulis:

Oleh karena turunan dari fungsi y = x2 + C adalah y ' = 2x (di mana C adalah
konstanta),

.
Teorema dasar

Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa turunan dan integral adalah


dua operasi yang saling berlawanan. Lebih tepatnya, teorema ini menghubungkan
nilai dari anti derivatif dengan integral tertentu. Karena lebih mudah menghitung
sebuah anti derivatif daripada mengaplikasikan definisi dari integral, teorema
dasar kalkulus memberikan cara yang praktis dalam menghitung integral tertentu.

Teorema dasar kalkulus menyatakan: Jika sebuah fungsi f adalah kontiniu


pada interval [a,b] dan jika F adalah fungsi yang mana turunannya adalah f pada
interval (a,b), maka

Lebih lanjut, untuk setiap x di interval (a,b),


DAFTAR PUSTAKA

https://aliasabena.wordpress.com/2010/03/21/sejarah-kalkulus/

http://ti.ummi.ac.id/konvert_pdf.php?kode=VFZSVlBRPT0

https://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus

http://sutedjo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11751/KALKULUS+DIFFERE
NSIAL+INTEGRAL.doc

http://jimmywok.blogspot.co.id/2014/08/teknik-informatika-1kalkulus.html

Anda mungkin juga menyukai