Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG

INTEGRAL

D
I
S
U
S
U
N

OLEH KELOMPOK 7 :

NAMA : 1. Nurul Hafizah


2. Rabiah
3. Ali Basri
4. Rahmat Hidayat

KELAS : XI MIA – 1

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

GURU PEMBIMBING : SANTI MARIA, S.Pd

SMA NEGERI 3 PANYABUNGAN


T.A. 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang
ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga. Kalkulus adalah
ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan aljabar
adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya. Kalkulus
memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat
memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang
saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang
menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan
limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
Karena kalkulus ini mempunyai dua cabang utama, tapi disini saya ingin membahas
tentang kalkulus integralnya. Seperti yang kita ketahui bahwa kalkulus integral juga memiliki
banyak aplikasi, baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam bidang sosial ekonomi
pertanian.
Namun disini saya tertarik untuk membahas tentang integral dalam bidang sosial ekonomi
pertanian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah integral?
2. Apa pengertian integral?
3. Macam-macam integral?
4. Bagaimana kaidah-kaidah dalam operasi integral?
5. Contoh penerapan integral di Bidang Sosial Ekonomi Pertanian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Integral
Sebelum membahas tentang integral maka kita harus mengenal sejarah perkembangannya
terlebih dahulu. Mengenai sejarah integral tak akan pernah kita lepas dari kalkulus, maka perlu
kita membahas tentang sejarah perkembangan kalkulus.
Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode zaman, yaitu zaman
kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern. Pada periode zaman kuno, beberapa pemikiran
tentang kalkulus integral telah muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis.
Perhitungan volume dan luas yang merupakan fungsi utama dari kalkulus integral bisa ditelusuri
kembali pada Papirus Moskwa Mesir (c. 1800 SM) di mana orang Mesir menghitung volume
piramida terpancung. Archimedes mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan
heuristik yang menyerupai kalkulus integral.
Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan konsep kecil
takterhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan
diferensial dasar. Persamaan ini kemudian mengantar Bhāskara II pada abad ke-12 untuk
mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan yang sangat kecil takterhingga
dan menjelaskan bentuk awal dari "Teorema Rolle". Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn
al-Haytham (Alhazen) menjadi orang pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah
pangkat empat, dan dengan menggunakan induksi matematika, dia mengembangkan suatu
metode untuk menurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting terhadap
perkembangan kalkulus integral. Pada abad ke-12, seorang Persia Sharaf al-Din al-Tusi
menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil yang penting dalam kalkulus diferensial.
Pada abad ke-14, Madhava, bersama dengan matematikawan-astronom dari mazhab astronomi
dan matematika Kerala, menjelaskan kasus khusus dari deret Taylor, yang dituliskan dalam
teks Yuktibhasa.
Pada zaman modern, penemuan independen terjadi pada awal abad ke-17 di Jepang oleh
matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa, beberapa matematikawan seperti John Wallis dan
Isaac Barrow memberikan terobosan dalam kalkulus. James Gregory membuktikan sebuah kasus
khusus dari teorema dasar kalkulus pada tahun 1668.
Gottfried Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh menjiplak dari hasil kerja Sir Isaac
Newton yang tidak dipublikasikan, namun sekarang dianggap sebagai kontributor kalkulus yang
hasil kerjanya dilakukan secara terpisah.
Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-pemikiran ini bersama sebagai sebuah
kesatuan dan kedua orang ilmuwan tersebut dianggap sebagai penemu kalkulus secara terpisah
dalam waktu yang hampir bersamaan. Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang
fisika sementara Leibniz mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan
sekarang.
Ketika Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil mereka untuk pertama kali, timbul
kontroversi di antara matematikawan tentang mana yang lebih pantas untuk menerima
penghargaan terhadap kerja mereka. Newton menurunkan hasil kerjanya terlebih dahulu, tetapi
Leibniz yang pertama kali mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz mencuri
pemikirannya dari catatan-catatan yang tidak dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newton
kepada beberapa anggota dari Royal Society.
Pemeriksaan secara terperinci menunjukkan bahwa keduanya bekerja secara terpisah,
dengan Leibniz memulai dari integral dan Newton dari turunan. Sekarang, baik Newton dan
Leibniz diberikan penghargaan dalam mengembangkan kalkulus secara terpisah. Adalah Leibniz
yang memberikan nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai kalkulus, sedangkan
Newton menamakannya "The science of fluxions".
Walau beberapa konsep kalkulus telah dikembangkan terlebih dahulu di Mesir, Yunani,
Tiongkok, India, Iraq, Persia, dan Jepang, penggunaaan kalkulus modern dimulai di Eropa pada
abad ke-17 sewaktu Isaac Newton dan Gottfried Wilhelm Leibniz mengembangkan prinsip dasar
kalkulus. Hasil kerja mereka kemudian memberikan pengaruh yang kuat terhadap perkembangan
fisika.
Aplikasi kalkulus diferensial meliputi perhitungan kecepatan dan percepatan, kemiringan
suatu kurva, dan optimalisasi. Aplikasi dari kalkulus integral meliputi perhitungan luas, volume,
panjang busur, pusat massa, kerja, dan tekana. Aplikasi lebih jauh meliputi deret pangkat dan
deret Fourier.
Kalkulus juga digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih rinci mengenai
ruang, waktu, dan gerak. Selama berabad-abad, para matematikawan dan filsuf berusaha
memecahkan paradoks yang meliputi pembagian bilangan dengan nol ataupun jumlah dari deret
takterhingga. Seorang filsuf Yunani kuno memberikan beberapa contoh terkenal seperti paradoks
Zeno. Kalkulus memberikan solusi, terutama di bidang limit dan deret takterhingga, yang
kemudian berhasil memecahkan paradoks tersebut.
Beberapa ilmuwan yang telah memberikan sumbangan terhadap penemuan
dan pengembangan metode matematika hitung integral ini, di antaranya adalah :
1. Archimedes (287-212 SM)
Archimedes seorang fisikawan sekaligus matematikawan dari Syracuse, Yunani. Pada abad
kedua sebelum masehi, Archimedes talah menemukan ide penjumlahan untuk menentukan luas
sebuah daerah tertutup dan volume dari benda putar. Diantaranya adalah rumus lingkaran, luas
segmen parabola, volume bola, volume kerucut, serta volume benda putar yang lain. Ide
penjumlahan ini merupakan salah satu konsep dasar dari Kalkulus Integral.
2. Isaac Newton (1642-1727 M)
Isaac Newton seorang matematikawan sekaligus fisikawan dari Inggris.
Isaac Newton dan Gottfried wilhelm Leibniz dalam kurun waktu yang hampir bersamaan,
meskipun bekerja sendiri-sendiri, telah menemukan hubungan antara Kalkulus Differansial dan
Kalkulus Integral. Walaupun konsep luas daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup (integral
tertentu) telah lebih dahulu diketahui, tetapi I Newton dan Leibniz merupakan dua tokoh
terkemuka dalam sejarah Kalkulus. Sebab, mereka mampu mengungkapkan hubungan yang erat
antara antiderivatif dengan intagral tertentu. Hubungan ini dikenal dengan Teorema Dasar
Kalkulus.
3. Gottfried wilhelm Leibniz (1646-1716 M)
Gottfried wilhelm Leibniz seorang ilmuwan jenius dari Leipzig, Jerman. Leibniz seorang
ilmuwan serba-bisa. Ia mendalami bidang hukum, agama, filsafat, sejarah, politik, geologi, dan
matematika. Selain Teorema Dasar Kalkulus yang dikembangkan bersama Newton, Leibniz juga
terkenal dengan pemakaian lambang matematika. Lambang dx/dy bagi turunan dan lambang ∫
bagi integral merupakan lambang-lambang yang diusulkan oleh Leibniz dalam Hitung
Differensial dan Hitung Integral.
4. George Friedrich Bernhard Riemann (1826-1866 M)
George Friedrich Bernhard Riemann seorang matematikawan dari
Gottingen, Jerman. Meskipun Teorema Dasar Kalkulus telah dikemukakan oleh Newton, namun
Riemann memberi definisi mutakhir tentang integral tentu. Atas sumbangannya inilah integral
tentu sering disebut sebagai Integral Riemann.

2.2 Materi Integral


Dalam kalkulus integral dikenal dua macam pengertian integral yaitu integral tak tentu
(indefinite integral) dan integral tertentu (definite integral). Integral tak tentu adalah kebalikan
dari diferensial, yakni suatu konsep yang berhubungan dengan proses penemuan suatu fungsi
asal apabila turunan atau derivativ dari fungsinya diketahui. Sedangkan integral tertentu
merupakan suatu konsep yang berhubungan dengan proses pencarian luas suatu area yang batas-
batas atau limit dari area tersebut sudah tertentu.
1. Integral Tak Tentu
a. Pengertian
Integral tak tentu dalam bahasa Inggris di kenal dengan nama Indefinite Integral atau
kadang juga di sebut dengan Antiderivatif yang merupakan suatu bentuk operasi pengintegralan
suatu fungsi yang menghasilkan suatu fungsi baru. Fungsi ini belum memiliki nilai pasti (berupa
variabel) sehingga cara pengintegralan yang menghasilkan fungsi tak tentu ini disebut “integral
tak tentu”.
Mengintegralkan suatu fungsi turunan f(x) berarti adalah mencari integral atau turunan-
antinya, yaitu F(x).
Bentuk umum integral dari f(x) adalah:
∫ f(x) = F(x) +k
Di mana k adalah sembarang konstanta yang nilainya tidak tertentu. Dalam rumusan di atas,
tanda ∫ adalah tanda integral, f(x) dx adalah diferensial dari F(x).f(x) sendirian disebut integran,
dx sendirian disebut diferensial, F(x) adalah integral partikular, k adalah konstanta
pengintegralan, dan F(x) + k merupakan fungsi asli atau fungsi asal. Proses pengintegralan
disebut juga integrasi.
Rumus umum integral

b. Rumus Umum Integral


c. Kaidah-Kaidah Integrasi Taktentu
1. Kaidah Formula Berpangkat
2. Kaidah Formula Logaritmis
3. Kaidah Perkalian
4. Kaidah Penjumlahan

2. Integral Tentu
Integral tentu digunakan untuk mengintegralkan suatu fungsi f(x) tertentu yang memiliki batas
atas dan batas bawah. Integral tentu mempunyai rumus umum:

3. Integral Trigonometri

4. Sifat-sifat Trigonometri

2.3 Penerapan Konsep Integral di Bidang Sosial Ekonomi Pertanian

a. Mencari fungsi biaya


Biaya total : C = f(Q)
Biaya marginal : MC = C’= dc/dq = f’(Q)
Biaya total tak lain adalah integraldari biaya marjinal
C = ∫ MC dQ = ∫ f(Q) dQ
b. Mencari fungsi penerimaan
Penerimaan total : R = f(Q)
Penerimaan marginal. : MR = R’ = dr/dQ = f(Q)
Penerimaan total tak lain adalah integral dari penerimaan marginal
R = ∫ MR dQ = ∫f(Q) dQ
c. Mencari Fungsi Utilitas
Utilitas total : U = f(Q)
Utilitas marginal. : MU = U’ = dr/dQ = f(Q)
Utilitas total tak lain adalah integral dari utilitas marginal
U = ∫ MU dQ = ∫f(Q) dQ
d. Mencari fungsi produksi
Produk total : P = f(X) di mana,
P = keluaran, X = masukan
Produk marginal: MP = P’ = dP/dX = f(X)
Produk total tak lain adalah integral dari produk marginal
P = ∫ MP dx = ∫f(X) dX
e. Mencari fungsi konsumsi dari fungsi tabungan
Dalam ekonomi makro, konsumsi(C) dan tabungan (S) dinyatakan fungsional terhadap
pendapatan nasional (Y).
C = f (Y) = a+bY
MPC = C’ = dC/dY =f’(Y) = b
Karena Y = C + S, maka
IS = g(Y) = -a + (1 – b) Y
MPS = S’ = dS/dY = g’(Y) = (1 – b)
Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi dan tabungan masing-masing adalah integral dari
marginal prepensity to consume dan marginal propensity to save.
C = ∫ MPC dY = F(Y) + k, k=a
S = ∫ MPS dY = G(Y) + k, k=-a
f. Fungsi kapital dari fungsi investasi.
g. Mencari fungsi asal dari fungsi marginalnya (fungsi turunannya).
h. Rumus integral tentu untuk mencari surplus konsumen
Cs = ∫0Qe f (Q) d Q - QePe
i. Rumus integral tentu untuk mencari surplus produsen
Ps = QePe - ∫0Qe f (Q) d Q
CONTOH SOAL INTEGRAL

1. Sebuah benda bergerak dari keadaan diam dengan percepatan pada setiap saat t ditentukan
oleh a(t) = 5-t. pada gerakan tersebut, benda akan berhenti setelah . . . .

a. 3 detik
b. 5 detik
c. 10 detik
d. 12 detik
e. 15 detik
Penyelesaian :

maka benda akan berhenti setelah 10 detik

Jawaban : C

2. Sebuah kurva melalui titik(-3,-3) da mempunyai persamaan garis singgung dy/dx = 4x +5


persamaan kurva tersebut adalah . . . .

a. y = 2x^2 - 5x - 36
b. y = 2x^2 + 5x - 6
c. y = 2x^2 - 5x - 21
d. y = x^2 + 5x + 3
e. y = x^2 - 10x - 42

penyelesaian :

lalu cari nilai c dengan titik uji


maka didapat persamaan kurva tersebut y = 2x^2 + 5x - 6

Jawaban : B

3. Diketahui turunan fungsi f(x) adalah f '(x) = 6x^2 + 2x - 3. jika grafik fungsi f(x) melalui
titik (1,4), rumus fungsi f(x) = . . .

a. 2x^3 + 2x^2 - 3x + 8
b. 2x^3 + 2x^2 - 3x + 4
c. 2x^3 + x^2 - 3x + 4
d. 3x^3 + x^2 - 3x + 4
e. 3x^3 + x^2 - 3x

penyelesaian :

lalu cari nilai C

jdi rumus f(x) = 2x^3 + x^2 - 3x + 4

Jawaban : C
4. Tentukan hasil integral fungsi-fungsi berikut.
a. ʃ 5 dx
b. ʃ 4x5 dx
c. ʃ2 dx
Pembahasan :
a. ʃ 5 dx = 5 ʃ dx = 5x + c
b. ʃ 4x5 dx = 4 ʃ x5 dx = x5 + 1 + c = x6 + c = x6 +c
c. ʃ 2 dx = 2 ʃx dx = + c = + c = + c

5. Diketahui turunan dari y = f(x) adalah = f '(x) = 2x + 3.


Jika kurva y = f(x) melalui titik (1, 6), tentukan persamaan kurva tersebut.
Jawaban :
Diketahui f '(x) = 2x + 3.
Dengan demikian, y = f(x) = ʃ (2x + 3) dx = x2 + 3x + c.
Kurva melalui titik (1, 6), berarti f(1) = 6 sehingga dapat kita tentukan nilai c, yaitu 1 + 3 + c
= 6 ↔ c = 2.
Jadi, persamaan kurva yang dimaksud adalah y = f(x) = x2 + 3x + 2.

6. Biaya marginal suatu perusahaan ditunjukkan oleh MC = 4Q2 – 3Q + 5, dengan Q = banyak


unit dan biaya tetap k = 3, k adalah konstanta integral. Tentukan persamaan biaya total (C).

Pembahasan :

Fungsi biaya marginal MC = 4Q2 – 3Q + 5.

MC = dC / dQ = dengan kata lain dC = MC dQ

C = ʃ MC dQ

= ʃ (4Q2 – 3Q + 5) dQ

= 4/3 Q3 - 3/2 Q2 + 5Q + k

Oleh karena itu, C = 4/3 Q3 - 3/2 Q2 + 5Q + k

7. Gambarkan daerah-daerah yang luasnya dinyatakan dengan integral berikut.


a. (x + 2) dx
b. (4 - x2) dx

Grafik y = f(x) = x + 2 mempunyai titik potong (0, 2) dan (–2, 0) sehingga (x + 2) dx dapat
digambarkan seperti pada Gambar 8.

Grafik y = f(x) = x + 2.
8. Hitunglah nilai integral dari fungsi berikut.
a. (2x + 4) dx
b. (3x2 + 4) dx
c. (3x2 + 4) dx

Jawaban :

9. a. 4x3 dx

b. 4x3 dx + 4x3 dx

c. Dari hasil a dan b, apa kesimpulan kalian?

Jawaban :
10. Tentukan nilai-nilai integral berikut.
a. 6x2 dx
b. 6 x2 dx
c. (5x4 + 2x) dx
d. 5x4 dx + 2x dx
e. Dari nilai integral pada bagian a sampai dengan d tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan
dari hubungan tersebut?
Penyelesaian :
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kalkulus mempunyai cabang
utama yaitu kalkulus differensial, dan kalkulus integral. Sedangkan kalkulus integral terbagi atas
dua macam lagi yaitu integral tertentu dan integral tak tentu. Integral mempunyai banyak aplikasi
baik dalam kehidupan sehari, maupun dalam bidang sosial ekonomi pertanian.
Seperti yang dibahas dalam makalah ini ternyata integral memiliki aplikasi dalam bidang
sosial ekonomi yaitu untuk mencari fungsi asal dari fungsi marginalnya (fungsi turunannya),
mencari fungsi biaya total, mencari fungsi penerimaan total dari fungsi penerimaan marginal,
mencari fungsi konsumsi dari fungsi konsumsi marginal, mencari fungsi tabungan dari fungsi
tabungan marginal dan mencari fungsi kapital dari fungsi investasi.

Anda mungkin juga menyukai