KATA PENGANTAR
Bahan ajar ini tidak hanya berisi kajian materi, tetapi juga berisi tujuan yang harus
dicapai mahasiswa, pengalaman belajar yang dapat memicu mahasiswa belajar
secara aktif, kreatif dan mandiri.
Harapan penulis, agar bahan ajar ini lebih sempurna mohon masukan dan koreksi
yang membangun dari pembaca sekalian dan semoga bahan ajar yang sederhana
ini dapat menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa dalam
mengembangkan ilmunya serta memberi manfaat bagi semua pihak yang terlibat
menyelenggarakan program S1 PGSD.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
1
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
BAB I. PENGUKURAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi bab ini anda diharapkan dapat memahami
konsep pengukuran dan sistem satuan berikut aplikasinya. Oleh karena itu apabila
anda telah memahami materi bahasan ini berarti anda dapat :
1. Menentukan satuan suatu besaran dengan tepat dan benar.
2. Menggunakan sistem satuan yang berlaku.
3. Melakukan pengukuran panjang dengan alat ukur yang tepat.
4. Melakukan pengukuran luas dan volume.
5. Melakukan pengukuran berat.
6. Melakukan pengukuran suhu.
7. Melakukan pengukuran waktu.
2
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
sebagainya. Oleh karena itu dalam menyatakan besaran fisika tidak boleh lupa
menyatakan satuannya.
1. Besaran Pokok
Sistem Internasional (SI) yang juga sering disebut sistem metrik, adalah
sistem yang dikenal secara luas dan sekarang digunakan oleh hampir semua
bangsa di dunia. Penggunaan sistem Internasional (SI) ini yang bersifat
universal memungkinkan terjadinya komunikasi IPA secara internasional.
Dalam SI terdapat tujuh besaran pokok beserta satuan baku yang dapat
digunakan untuk menurunkan semua satuan lainnya, seperti ditunjukkan
dalam tabel 1.1.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
3
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
SI juga tetap mengakui satuan-satuan di luar satuan dasar pada tabel 1.1
karena satuan-satuan itu masih dipergunakan secara luas. Satuan jam (1jam =
3600 sekon), liter ( 1 liter = 1000 cm3). Dan derajat Celsius adalah contoh-
contoh satuan yang masih diterma. Sistem Internasional juga menyediakan
sejumlah awalan yang menyajikan kuantitas yang lebih besar atau lebih kecil
dari kuantitas baku. Besaran yang lebih besar merupakan kelipatan dari 10,
dan besaran yang lebih kecil merupakan pecahan desimal. Nama dan simbol
awalan-awalan tersebut dapat anda periksa pada tabel 1.2.
Sistem Inggris adalah sistem satuan lainnya yang masih sering digunakan
dalam produk-produk teknologi. Dalam sistem Inggris ini satuan baku besaran
panjang adalah yard (yd) dan juga foot (ft) dan inch (in). Kesetaraan antara
ketiga satuan panjang dalam Sistem Inggris adalah sebagai berikut.
1 foot (ft) = 1/3 yard (yd) dan 1 inch (in) = 1/12 ft.
Satuan baku massa dalam sistem Inggris adalah pound (lb). Satuan massa
yang lebih kecil adalah ons (oz). Satu ons = 1/16 lb. Sedangkansatuan untuk
besaran waktu dalam sistem Inggris sama dengan satuan baku pada SI.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
4
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Tabel 1.3. Kesetaraan Sistem Inggris dan Sistem Internasional untuk panjang
dan massa
3. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang terbentuk dari besaran pokok. Besaran
turunan diperoleh dari kombinasi besaran-besaran pokok, contohnya besaran
isi yang merupakan perkalian antara besaran panjang kali besaran panjang
memiliki satuan yang diturunkan dari besaran panjang yakni meter kubik (m3).
Demikian juga untuk besaran turunan yang lain seperti kecepatan diperoleh
dari besaran panjang dibagi besaran waktu sehingga dihasilkan satuan
kecepatan yakni meter per sekon (m/s).
B. Pengukuran
1. Arti pengukuran
5
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
6
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
C. Kesalahan pengukuran
Faktor alat (piranti), misalnya kekeliruan titik nol alat yang digunakan.
Paralak, yaitu faktor ketepatan antara skala yang diamati dengan mata
pengamat. Misalnya dalam mengukur panas jenis air dengan menggunakan
kalorimeter. Pada saat membaca termometer kedudukan mata seperti terlihat
pada (gambar 1.1) Bila pada waktu baca termometer mata kita pada
kedudukan A maka hasil pembacaan akan lebih rendah dibandingkan dengan
hasil bacaan pada posisi B atau C, dan sebaliknya. Agar kesalahan membaca
dapat sekecil mungkin maka mata harus berada pada posisi B. Bila
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
7
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
termometer vertikal maka mata, skala dan permukaan air raksa harus segaris
horisontal.
C
70
B
60
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
8
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Satuan panjang mula-mula satu meter didefinisikan sebagai jarak antara dua
goresan yang terdapat pada kedua ujung sebatang platina iridium pada suhu 0 o
C. Pada tahun 1960 didefinisikan kembali meter standar sebagai 1.650.763,75
kali panjang gelombang cahaya merah yang dipancarkan oleh isotop kripton-
86. Akhirnya tahun 1983 disepakati bahwa definisi mutakhir meter standar
adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam waktu selama 1/299.792.459 sekon.
Luas volume adalah kuantitas yang diturunkan dari besaran panjang. Luas adalah
jumlah ruang pada permukaan dua dimensi dan dinyatakan dalam satuan SI
dalam bentuk meter persegi (m2). Volume adalah jumlah ruang dalam daerah
tiga dimensi yang dinyatakan dalam meter kubik (m3) dalam satuan SI.
Luas dapat diukur dengan menmpatkan sebuah kisi-kisi yang telah ditandai
dalam satuan-satuan bujursangkar semacam cm2 dan memperkirakan jumlah
bujursangkar satuan yang menutupi luasan. Sebagai contoh, jika bujur
sangkar satuan dengan luas 1 cm2 yang menutupi bangun persegi panjang
dengan panjang 8 cm dan lebar 4 cm di bawah ini (lihat gambar 1.2) maka
luas persegi panjang itu adalah 32 cm2. Dengan cara yang sama dapat juga
untuk mengukur luas bangun yang tidak beraturan (gambar 1.3) kira-kira
sebesar 39 cm2.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
9
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
10
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
menghitung perbedaan volume air sesudah dimasuki benda dengan volume air
sebelum diisi benda maka volume benda itu dapat diperoleh.
Jika diperlukan untuk mengubah dari satuan luas dan satuan volume yang satu
ke satuan luas dan satuan volume yang lain dalam sistem metrik dapat
dilakukan dua cara mengkonversi satuan tersebut. Pertama, anda dapat
menciptakan sebuah faktor konversi baru. Jika 1 dm = 10 cm dengan
mengkuadratkan kedua ruas (untuk satuan luas) dan memangkatkan tiga
(untuk satuan volume).
Km km2 km3
hm hm2 hm3
dam dam2 dam3
m m2 m3
dm dm 2 dm3
cm cm2 cm3
mm mm2 mm3
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
11
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
2. Pengukuran Massa
Untuk mengukur massa suatu benda dapat digunakan neraca berbagai bentuk,
misalnya neraca berlengan, neraca pegas, neraca ohaus dan sebagainya. Alat
ukur massa ini selain digunakan mengukur massa, juga dapat digunakan
mengukur panjang, mengukur luas bentuk tak teratur dan mengukur jumlah
butir suatu benda, dengan cara pengukuran tidak langsung.
3. Pengukuran Waktu
Alat ukur standar untuk mengukur waktu adalah sebuah jam atau arloji. Jam
atau arloji yang pada akhir-akhir ini banyak bekerja secara elektrik ataupun
elektronik merupakan salah satu instrumen laboratorium standar.
4. Pengukuran Suhu
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
12
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu ini dikenal dengan nama
termometer. Diantara temometer yang ada adalah termometer air raksa.
Termometer ini terdiri atas sebuah tabung kaca yang diameter dalamnya
sangat kecil dengan membuang udara yang mengisinya. Tabung ini
dihubungkan ke sebuah bola kecil yang diisi air raksa. Ketika disentuhkan
sebuah benda yang panas, baik air raksa maupun gelas itu mengembang, tetapi
pertambahan volume gelas tidak sebesar pertambahan volume air raksa.
Hasilnya adalah air raksa merambat ke atas di dalam tabung itu. Suhu diukur
dengan kenaikan air raksa dalam tabung, seperti ditunjukkan oleh skala pada
gelas.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
13
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
BAB II . MEKANIKA
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Gerak Lurus
1. Pengertian Gerak
Gerak adalah perubahan kedudukan atau tempat suatu benda terhadap
suatu titik acuan atau titik asal tertentu. Jadi bila suatu benda kedudukannya
berubah setiap saat terhadap titik acuan, maka benda tersebut dikatakan sedang
bergerak. Jenis gerak sustu benda ditentukan oleh bentuk lintasannya. Sesuatu
gerak dikatakan gerak lurus, apabila lintasannya berupa garis lurus. Gerak
melingkar apabila lintasannya merupakan lingkaran. Gerak parabola atau peluru
apabila lintasannya merupakan parabola.
2. Jarak dan Perpindahan
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda, sedangkan
perpindahan adalah perubahan posisi/kedudukan suatu benda dihitung dari awal
benda tersebut.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
14
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
s = OA kearah kanan
O A B
Contoh;
D A C B
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Dalam selang waktu tertentu benda P bergerak dari titik A ke titik C melalui rute
ABC, sedangkan benda R bergerak dari titik A ke titik D melalui rute ABD.
Tentukan jarak dan perpindahan benda P dan R.
Jawab;
D A C B
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
15
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
a. Kecepatan tetap
s
V = ……………………… (2.1)
t
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
16
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
benda adalah tetap bila dalam selang waktu yang sama benda menempuh jarak
yang sama tanpa memperhatikan arah gerak.
Contoh soal;
Penyelesaian :
s
V =
t
80
= km / jam 40km / jam = 40.000 m/ jam
2
40.000
= m / det ik 11,11m / det ik
60 x 60
b. Kecepatan rata-rata
A X B
O XA XB
tA tB
VA VB
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
17
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
4. Percepatan
Jika diketahui v0 adalah kecepatan awal suatu benda pada interval pada
interval waktu t, dan v adalah kecepatan akhir, maka percepatan adalah:
V Vo
a = ..................................(2.3)
t
a percepatan (m/s2).
Nilai a dapat beruba bilangan positif maupun negatif. Positif berarti benda
bertambah kecepatannya. Negatif berarti benda berkurang kecepatannya. Gerak
dipercepat yang paling sederhana adalah gerak dipercepat dengan percepatan
tetap. Dalam gerak ini perubahan kecepatan selalu sama dalam selang waktu yang
sama .
Apabila suatu benda bergerak melintasi lintasan berupa garis lurus dan
memiliki kecepatan selalu tetap, benda tersebut dikatakan bergerak lurus
beraturan. Benda yang mengalami ini dalam selang waktu yang sama menempuh
jarak sama. Pernyataan ini dirumuskan dalam bentuk:
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
18
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
s
V = atau s = V . t …………………………..(2.4)
t
S = jarak yang ditempuh (m)
T = selang waktu yang diperlukan (s)
V = kecepatan (m/s)
C. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Suatu benda yang bergerak dalam lintasan garis lurus, dan kecepatannya
berubah secara beraturan, maka benda itu dikatakan melakukan gerak lurus
berubah beraturan. Perubahan kecepatan dapat bertambah dan juga berkurang.
Jika kecepatannya semakin lama semakin bertambah besar disebut gerak lurus
berubah beraturan dipercepat. Dan jika kecepatannya semakin lama semakin
berkurang sehingga pada suatu saat menjadi diam disebut gerak lurus berubah
beraturan diperlambat.
Vt
V
V0
t (detik/s)
Vt Vo
a = at = Vt - V0 atau
t
Vt = V0 + at ……………………………. (2.5)
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
19
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Jarak yang ditempuh (s) = luas daerah di bawah grafik = luas daerah
diarsir (trapesium), seperti gambar 3.4.
Vt
St Vt
V0
t (detik/s)
Gambar 2.4 Grafik Jarak yang ditempuh benda yang bergerak GLBB
St = ( V0 + Vt ) . ½ t
St = ( V0 + V0 + at ) . ½ t
St = V0 . t + ½ at 2 …………………………….(2.6)
S (m)
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
20
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
t (detik/s)
O
Gambar 2.5. Grafik s - t GLBB
St = V0 . t + ½ at 2 = Vo 1 / 2a
a a
Vo (Vt Vo ) (Vt Vo ) 2
=
a 2a
Dengan demikian persamaan umum gerak lurus berubah beraturan (GLBB) ada
tiga yaitu :
Vt = V0 + at
S = V0t + ½ at2
Contoh Soal :
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
21
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Penyelesaian :
Diketahui : V0 = 3 m/det
a = 4m/det².
t = 7 detik
Ditanya : a ) Vt = …………. b ) s = ……………
Penyelesaian :
a) Vt = V0 + at = 3 + (4) x (7) = 3 + 28 = 31 m/det.
10
a) Vt = V0 + at = 0 = 10 + a. 20 a 0,5m / det 2
20
Gerak jatuh bebas adalah gerak dari suatu benda yang dijatuhkan dari
suatu ketinggian tertentu di atas tanah tanpa kecepatan awal dan dalam geraknya
mengalami percepatan gravitasi yang tetap (hambatan udara diabaikan).
Gerak jatuh bebas termasuk gerak lurus berubah beraturan . Untuk gerak jatuh
bebas kecepatan awalnya (V0) = 0, dan percepatannya = g (gravitasi), jarak jatuh
= h (GLBB)
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
22
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
titik acuan
V0 = 0 s = h
g s = V0t + ½ at2
h = 0. t + ½ gt2 h = ½ gt2
h Vt = V0 + at
Vt = 0 + g.t Vt = g.t
Vt2 = V02 + 2 as
Vt2 = (0)2 + 2 (g)(h) Vt2 = 2gh
Vt
Dengan demikian persamaan umum untuk gerak jatuh bebas adalah :
……………………………….. ( 2.8)
Vt = g.t g = gravitasi bumi [ m/detik]
h = ½ gt2 t = selang waktu [detik]
2
V = 2gh
t h = jarak yang ditempuh oleh benda diukur dari
titik acuan [m]
Vt = kecepatan stelah selang waktu [m/det]
Contoh soal
Penyelesaian:
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
23
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Vt 31.3
b) Vt = g.t t = = 9,8 3,2 det ik
g
Persamaan umum gerak vertikal ke atas adalah sama dengan persamaan untuk
gerak lurus berubah beraturan dengan mengganti a = - g.
H
Vt = V0 - gt
h = V0t – ½ gt2
Vt2 = V02 - 2gh
h maks Pada saat mencapai h maks bila Vt = 0
Vt = V0 - gt
V0
0 = V0 - gt t ……..(2.9)
g
Contoh soal :
Sebuah bola dilemparkan ke atas dengan kecepatan 40 m/det. Percepatan gravitasi
10 m/det². Berapa tinggi maksimum dan waktu untuk mencapainya.
Jawab :
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
24
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
V0 2 40 2
a) h maks = = 80m
2g 2.10
V0 40
b) t 4 det ik
g 10
F. Hukum Newton
1. Hukum I Newton
Dari kenyataan bahwa apabila tidak ada gaya yang bekerja kepadanya ,
maka benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan, menunjukkan
benda bersifat inersia (kelembaman). Oleh karenanya hukum I newton disebut
hukum kelembamam.
2. Hukum II Newton
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
25
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
F (: ) a
F = m.a F
m F m..a
m = suatu yang tetap besarnya a
A B
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
26
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
N W = gaya berat ( W = m . g )
N = gaya normal
N=W
W
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
27
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
28
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
b. Sifat ekstensif, yaitu sifat yang bergantung pada jumlah materi. Contohnya
massa, energi, mol, volume,massa jenis.
Klasifikasi materi
MATERI
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
Campuran Zat Murni 29
Perubahan Materi
GAS
1 2 3 4
5
PADAT 6 CAIR
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
30
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
31
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
RANGKUMAN
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang; dan
massa sebagai ukuran kuantitas materi. Ada pun dalam mekanika, massa adalah
ukuran ketahanan materi terhadap suatu gaya, yang ditandai dengan perubahan
kecepatannya, sebagaimana dirumuskan oleh Newton: F = m a.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
32
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
melalui indera kita. Misalnya arang berwarna hitam dibanding kapur yang
berwarna putih diperoleh melaui kesan penglihatan, kerasnya gelas dibanding
dengan lembutnya busa diperoleh melalui kesan perabaan, dan sebaginya.
Materi tersebut dapat berubuah dari suatu komposisi ke komposisi lainnya,
atau dari suatu tingkat wujud ke tingkat wujud lainnya. Perubahannya
dikategorikan ke dalam dua jenis: (1) perubahan fisika dan (2) perubahan kimia.
Energi
Anda semua tentunya telah sering mendengar dan paham istilah energi
atau tenaga; suatu besaran turunan yang memiliki satuan Joule atau erg. Kita
tahu, bahwa kita mampu melakukan sesuatu karena kita memiliki sejumlah energi.
Energi yang kita miliki itu berasal dari mana? Bagaimana cara mendapatkannya?
Tanpa energi kita tidak mampu bekerja, bergerak, berpikir dan bahkan,
mungkin kita tidak mampu menarik nafas. Demikian juga makhluk dan benda-
benda di alam ini tidak akan mengalami perubahan jika tidak ada energi. Oleh
karenanya para akhli sains mendefinisikan energi sebagai kemampuan melakukan
usaha. Setiap materi pasti mengalami perubahan; dengan demikian setiap materi
mengandung dan terkait dengan energi. Bila materi berubah akan disertai
perubahan energi, maka energi adalah sesuatu yang menyertai perubahan materi.
Jika energi yang dikandung materi sebelum perubahan lebih besar dari
sesudahnya, maka akan keluar sejumlah energi, dan peristiwa itu disebut
eksotermik. Sebaliknya, jika energi materi sebelum perubahan lebih kecil dari
sesudahnya, maka akan diserap sejumlah energi, dan peristiwa itu disebut
endotermik.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
33
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Energi berasal dari suatu sumber energi, energi panas bisa berasal dari
matahari, api, nyala lilin. Matahari merupakan sumber energi yang paling utama
bagi kehidupan di Bumi. Misalnya matahari (energi cahaya) berperan pada
pembuatan makanan bagi tumbuhan, selanjutnya, tumbuhan merupakan makanan
bagi kehidupan makhluk hidup lainnya.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
34
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Penyelesaian :
2
= 900kg 400m / s
1 2 2
2
= 180.000 J
b. Energi potensial
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
35
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Fy F
Fx
s
Gambar 3.6: Menggeser benda sejauh s dengan gaya F
Benda berupa balok ditarik oleh gaya F sebagaimana nampak pada gambar
hingga sejauh s. Energi yang digunakan untuk usaha menggeser benda sejauh s
dengan gaya sebesar F adalah W = F.s. Dimana F adalah komponen gaya yang
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
36
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
sejajar dengan arah perpindahan benda (s). Jika arah gaya (F) membentuk sudut
dengan arah perpindahan (s) maka W = Fcos .s.
Untuk mengukur kepahaman Anda coba hitung berapa energi yang
digunakan seseorang yang menggeser benda secara horizontal sejauh 40 m. Gaya
yang digunakan sebesar 60N dengan arah gaya membentuk sudut 30 o dengan
sumbu vertikal (sumbu y).
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
37
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Q = m.c.Δt
Dari rumus tersebut kita dapat memahami bahwa kalor jenis suatu zat
adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram zat tersebut setinggi 1
derajat Celcius.
Adapun kapasitas kalor (H) adalah banyaknya kalor yang diperlukan m
gram benda sehingga suhu naik 10C. Secara matematik dapat ditulis dalam bentuk
rumus:
H = Q/Δt atau H= m.c
Contoh Soal
Ditanyakan : Q dan H
Jawaban:
Q = m . c. Δt. = 1000 g . 0,11 kal/g0C . 800C = 8800 kal.
H = m . c = 1000 g . 0,11 kal /g0C = 110 kal/0C.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
38
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
2) Azas Black.
a. Jika dua benda saling bercampur, maka benda yang panas akan
memberikan kalor kepada benda yang dingin, sehingga suhu kedua benda
itu sama.
b. Jumlah kalor yang diserap oleh benda yang dingin, sama dengan jumlah
kalor yang dilepaskan oleh benda yang panas.
c. Sebuah benda yang didinginkan akan melepaskan kalor yang sama ba-
nyaknya dengan kalor yang diserapnya, jika benda itu dipanaskan.
Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip dasar Azas Black adalah: kalor
yang diterima sama dengan kalor yang dilepaskan.
d) Energi cahaya
Energi cahaya adalah energi yang dimiliki oleh gerakan foton dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. Gelombang cahaya mempunyai frekuensi dan
panjang gelombang tertentu, dengan kecepatan yang sama. Makin besar nilai
panjang gelombang maka makin kecil frekuensi, dan sebaliknya.
c
= λ = frekuensi (Hz)
c = kecepatan cahaya ( 3 x 108 ms-1)
λ = panjang gelombang
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
39
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
g) Energi nuklir
Energi nuklir adalah energi yang terkandung dalam inti atom. Energi
nuklir akan keluar bila suatu inti berubah menjadi inti lain. Besarnya energi nuklir
bergantung pada jenis dan jumlah inti.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
40
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Titik T tempat tuas bertumpu disebut titik tumpu, Jarak dari titik T
sampai ke garis kerja beban disebut lengan beban (lb). Jarak dari titik T
sampai garis garis kerja gaya disebut lengan kuasa (lk). Beban adalah
berat benda yang hendak diangkat, sedangkan kuasa adalah gaya yang
diberikan kepada tuas.
Besarnya keuntungan pesawat dengan istilah keuntungan mekanik
(Km), dengan rumus sebagai berikut :
beban lengankuasa
Km atauKm
kuasa lenganbeban
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
42
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
2. Katrol
Secara garis besar ada 2 jenis katrol, yaitu katrol tetap dan katrol
bergerak. Katrol tetap bisa dipandang sebagai tuas. Keuntungan katrol tetap
hanya dapat mengubah arah gaya. Keuntungan mekanik katrol tetap
ditentukan oleh rumus.
lk
Km 1
lb
beban 2lengankuasa
bergerak adalah Km atauKm 2
kuasa lenganbeban
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
43
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
3. Roda Bergandar
Roda bergandar memiliki sebuah roda atau pemutar yang dihubungkan
dengan sebuah gandar yang juga bisa berputar. Diameter roda lebih besar
dibandingkan diameter gandar. Keuntungan mekaniknya berupa gaya.
beban R
Km
kuasa r
4. Bidang Miring
Penggunaan bidang miring hanya akan memudahkan usaha, tanpa
mengurangi besarnya usaha yang harus dilakukan. Dengan menggunakan
bidang miring, maka kuasa untuk menarik atau mendorong beban menjadi
lebih kecil dibandingkan kalau beban harus diangkat langsung. Keuntungan
mekanik dari penggunaan bidang miring dengan rumus :
panjangbidang l
Km
tinggibidang h h = tingggi bidang miring
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
44
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Contoh Soal
1. Sebuah takal terdiri dari 4 katrol, digunakan untuk menaikan beban seberat
800 N ke tempat yang tingginya 8 m. Misalkan gesekan antara katrol
dengan tali diabaikan.
a. Berapakan keuntungan mekanik takal ?
b. Berapakah gaya yang diperlukan untuk menarik tali tersebut ?
c. Berapakah usaha untuk mengangkat beban tersebut ?
Penyelesaian :
A Keuntungan mekanik takal, Km = 4
B. Gaya yang diperlukan untuk menarik takal
beban
Km
kuasa
800
4
F
800
F
4
= 200 N
C. Usaha untuk mengngkat beban adalah
W = w.h
= 800 x 8
= 6400 J
RANGKUMAN
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
45
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
46
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Bentuk gelombang yang mencakup satu gunung dan satu lembah disebut
satu gelombang. Sedang jarak yang dibentuk oleh satu puncak dan satu lembah
disebut satu panjang gelombang (λ). Waktu yang diperlukan untuk menempuh
satu gelombang penuh disebut periode atau waktu getar (T). Sedangkan jumlah
gelombang yang terjadi dalam satu detik disebut frekuansi (f). Hubungan antara
besaran-besaran tersebut dapat kita tuliskan dalam bentuk persamaan:
Dimana:
f = frekuensi (banyaknya getaran tiap sekon, disebut Hertz, Hz)
T = periode (sekon)
v = cepat rambat gelombang (m/sekon)
λ = panjang gelombang (meter)
Contoh: Sebuah stasiun pemancar memancarkan siaran dengan panjang
gelombang 75m. Gelombang tersebut merambat dengan kecepatan 3.108m/s
Berapakah frekuensi stasiun pemancar tersebut? Berapa periode gelombang dari
pemancar tersebut? Jawaban: f = 4 x 10 6 Hz; T = 0,25 x 10-6 sekon.
Tidak semua gelombang dapat kita lihat. Bahkan banyak peristiwa yang
kita alami sehari-hari erat kaitannya dengan gelombang yang tidak dapat kita lihat
wujud gelombangnya. Gelombang-gelombang tersebut antara lain gelombang
televisi, gelombang radio, gelombang dari telpon genggam, gelombang radio, dan
gelombang dari alat-alat komunikasi yang lain. Semua gelombang tersebut
dikenal dengan nama gelombang elektromagnetik. Satu-satunya gelombang
elektromagnetik yang nampak adalah cahaya. Gelombang elektromagnetik
merambat tanpa memerlukan medium. Tetapi jenis gelombang lain yaitu
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
47
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
48
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
2. Jenis-jenis gelombang
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
49
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Bila sebuah pegas kita lakukan usaha pada salah satu ujungnya, berarti
kita memberi energi pada pegas dan pada bagian pegas tersebut akan terjadi suatu
rapatan dan regangan seperti pada gambar 4.3 di atas. Rapatan dan regangan yang
terjadi secara periodik dalam suatu medium disebut gelombang longitudinal.
Contohnya, gelombang bunyi di udara adalah rapatan dan regangan periodik dari
medium udara. Dengan demikian ada suatu perbedaan arah getar dengan
gelombang transversal oleh karena itu gelombang tersebut dinamakan gelombang
longitudinal. Arah gelombang longitudinal ini searah dengan arah rambatannya.
Contoh gelombang longitudinal: gelombang bunyi dan gelombang pada
pegas yang diberi gangguan yang searah dengan arah memanjangnya. Secara
umum baik gelombang transversal (selain gelombang elektromagnetik) maupun
gelombang longitunal keduanya adalah gelombang mekanik.
b. Pemantulan Gelombang
Pemantulan cahaya dan pemantulan bunyi sering kita temui dalam
kehidupan sehari-hari sebagai contoh gejala pemantulan gelombang. Jika kita
berteriak dekat suatu dinding atau tebing maka akan dapat terasakan gejala
pemantulannya. Pemantulana cahaya pada cermin dan pemantulan gelombang air
sewaktu mencapai tepian pantai dapat kita lihat dengan jelas peristiwanya. Anda
dapat melakukan percobaan sendiri dengan menggunakan tangki gelombang atau
sebuah cermin sehingga mendapat hasil pemantulan.
c. Pembiasan (Refraksi)
Selain pemantulan yang terjadi pada gelombang oleh sebab suatu
hambatan atau bidang pemantulan, gelombang bisa mengalami suatu pembiasan
(refraksi, pembelokan). Kita ketahui bahwa gelombang merambat dengan
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
50
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
kecepatan (v), frekuensi (f) dan panjang gelombang (λ) yang tertentu pada suatu
medium. Hubungan persamaan v = f.λ akan selalu konstan, namun variabel-
variabel v, dan λ dapat berubah, karena penambahan medium.
Pembiasan gelombang sangat dipengaruhi oleh perbedaan medium. Bila
suatu gelombang dengan frekuensinya tertentu memasuki medium lain yang
memiliki perbedaan medium maka akan terjadi perubahan pada kecepatan (v) dan
panjang gelombang (λ). Perubahan kecepatan tersebut dibarengi dengan
pembelokan arah gelombang yang desebut dengan pembiasan.
Untuk gelombang dengan frekuensi tertentu (f), panjang gelombang (a)
lebih besar di tempat yang dalam daripada di tempat yang dangkal. Sehingga
hubungan f = v/λ tetap berlaku.
Pembiasan gelombang dari tempat yang dangkal ke tempat yang dalam,
pembiasaan gelombangnya akan menjauhi garis normal bila gelombang air dari
tempat dalam ke tempat yang dangkal. Sehingga sudut bias (r) akan semakin kecil
dibandingkan dengan sudut datang (i).
d. Difraksi (Lenturan)
Peristiwa lenturan gelombang bisa terjadi bila gelombang datang terhalang
oleh celah sempit, sehingga dari celah sempit tersebut timbul gelombang baru
yang merambat ke segala arah yang menyerupai lingkaran. Peristiwa ini
dinamakan difraksi atau lenturan yaitu peristiwa berubahnya gelombang yang
arahnya lurus menjadi gelombang yang arahnya menyebar setelah melewati celah.
Gambar-gambar akan menjelaskan pola difraksi suatu gelombang.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
51
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
B. Cahaya
Cahaya menurut Newton (1642 - 1727) terdiri dari partikel-partikel ringan
berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Sementara menurut Huygens ( 1629 - 1695), cahaya
adalah gelombang seperti halnya bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada
frekuensi dan panjang gelombangnya saja.
Dua pendapat di atas sepertinya saling bertentangan. Sebab tak mungkin
cahaya bersifat partikel sekaligus sebagai partikel. Pasti salah satunya benar atau
keduaduanya salah, yang pasti masing-masing pendapat di atas memiliki
kelebihan dan kekurangan.
Pada zaman Newton dan Huygens hidup, orang-orang beranggapan bahwa
gelombang yang merambat pasti membutuhkan medium. Padahal ruang antara
bintang-bintang dan planet-planet merupakan ruang hampa (vakum) sehingga
menimbulkan pertanyaan apakah yang menjadi medium rambat cahaya matahari
yang sampai ke bumi jika cahaya merupakan gelombang seperti dikatakan
Huygens. Inilah kritik orang terhadap pendapat Huygens. Kritik ini dijawab oleh
Huygens dengan memperkenalkan zat hipotetik (dugaan) bernama eter. Zat ini
sangat ringan, tembus pandang dan memenuhi seluruh alam semesta. eter
membuat cahaya yang berasal dari bintang-bintang sampai ke bumi.
Dalam dunia ilmu pengetahuan kebenaran suatu pendapat akan sangat
ditentukan oleh uji eksperimen. Pendapat yang tidak tahan uji eksperimen akan
ditolak oleh para ilmuwan sebagai suatu teori yang benar. Sebaiknya pendapat
yang didukung oleh hasil-hasil eksperimen dan meramalkan gejala-gejala alam.
Walaupun keberadaan eter belum dapat dipastikan di dekade awal Abad
20, berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan seperti Thomas
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
52
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Young (1773 - 1829) dan Agustin Fresnell (1788 - 1827) berhasil membuktikan
bahwa cahaya dapat melentur (difraksi) dan berinterferensi. Gejala alam yang
khas merupakan sifat dasar gelombang bukan partikel. Percobaan yang dilakukan
oleh Jeans Leon Foucault (1819 - 1868) menyimpulkan bahwa cepat rambat
cahaya dalam air lebih rendah dibandingkan kecepatannya di udara. Padahal
Newton dengan teori emisi partikelnya meramalkan kebaikannya. Selanjutnya
Maxwell (1831 - 1874) mengemukakan pendapatnya bahwa cahaya dibangkitkan
oleh gejala kelistrikan dan kemagnetan sehingga tergolong gelombang
elektromagnetik. Sesuatu yang berbeda dibandingkan gelombang bunyi yang
tergolong gelombang mekanik. Gelombang elektromagnetik dapat merambat
dengan atau tanpa medium dan kecepatan rambatnyapun amat tinggi bila
dibandingkan gelombang bunyi. Gelombang elektromagnetik marambat dengan
kecepatan 300.000 km/s.
Kebenaran pendapat Maxwell tak terbantahkan ketika Hertz (1857 - 1894)
berhasil membuktikannya secara eksperimental yang disusul dengan penemuan-
penemuan berbagai gelombang yang tergolong gelombang elektromagnetik
seperti sinar x, sinar gamma, gelombang mikro RADAR dan sebagainya. Dewasa
ini pandangan bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik umum
diterima kalangan ilmuwan, walaupun hasil eksperimen Michelson dan Morley di
tahun 1905 gagal membuktikan keberadaan eter seperti disangkakan
keberadaannya oleh Huygens dan juga Maxwell. Di sisi lain pendapat Newton
tentang cahaya sebagai partikel tiba-tiba menjadi popular kembali setelah lebih
dari 300 tahun tenggelam di bawah populeritas pendapat Huygens.
Dua fisikawan pemenang hadiah Nobel Max Planck (1858 - 1947) dan
Albert einstein mengemukakan teori mereka tentang foton. Berdasarkan hasil
penelitiannya tentang sifat-sifat termodinamika radiasi benda hitam, Planck
menyimpulkan bahwa cahaya dipancarkan dalam bentuk paket-paket kecil yang
disebut kuanta. Gagasan Planck ini kemudian berkembang menjadi teori baru
dalam fisika yang disebut teori Kuantum. Dengan teori ini, Einstein berhasil
menjelaskan peristiwa yang dikenal dengan nama efek foto listrik, yakni
pemancaran elektron dari permukaan logam karena logam tersebut disinari
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
53
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
cahaya. Jadi dalam kondisi tertentu cahaya menunjukkan sifat sebagai gelombang
dan dalam kondisi lain menunjukkan sifat sebagai partikel. Hal ini disebut
dualisme cahaya..
1. Pemantulan Cahaya
Cabang fisika yang mempelajari cahaya yang meliputi bagaimana
terjadinya cahaya, bagaimana perambatannya, bagaimana pengukurannya dan
bagaimana sifat-sifat cahaya dikenal dengan nama Optika. Dari sini kita kemudian
mengenal kata optic yang berkaitan dengan kacamata sebagai alat bantu
penglihatan.
Cahaya merambat lurus seperti yang dapat kita lihat pada cahaya yang
keluar dari sebuah lampu teater di ruangan yang gelap atau Laser yang melintasi
asap atau debu. Oleh karenanya cahaya yang merambat digambarkan sebagai garis
lurus berarah yang disebut sinar cahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri dari
beberapa garis berarah seperti pada Gambar 4.5. Berkas cahaya bisa paralel,
divergen (menyebar) atau konvergen (mengumpul)
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
54
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Pada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya dipantulkan
membentuk suatu pola yang teratur. Sinar-sinar sejajar yang datang pada
permukaan cermin dipantulkan sebagai sinar-sinar sejajar pula. Akibatnya cermin
dapat membentuk bayangan benda. Pemantulan semacam ini disebut pemantulan
teratur atau pemantulan biasa.
Berbeda dengan benda yang memiliki permukaan rata, pada saat cahaya
mengenai suatu permukaan yang tidak rata, maka sinar-sinar sejajar yang datang
pada permukaan tersebut dipantulkan tidak sebagai sinar-sinar sejajar. Gambar 4.6
memperlihatkan bagaimana sinar-sinar yang datang ke permukaan kayu
dipantulkan ke berbagai arah sehingga kita dapat melihat kayu ini pada posisi A,
B dan C.
Perhatikan bahwa sinar-sinar yang datang ke permukaan kayu merupakan
sinar-sinar yang sejajar, namun sinar-sinar pantulnya tidak teratur. Pemantulan
seperti ini disebut pemantulan baur
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
55
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Gambar 4.7: Pemantulan baur pada permukaan bidang yang tidak rata
Akibat pemantulan baur ini kita dapat melihat benda dari berbagai arah.
Misalnya pada kain atau kertas yang disinari lampu sorot di dalam ruang gelap
kita dapat melihat apa yang ada pada kain atau kertas tersebut dari berbagai arah.
Pemantulan baur yang dilakukan oleh partikel-partikel debu di udara yang
berperan dalam mengurangi kesilauan sinar matahari. Pemantulan baur juga
sangat membantu pengemudi mobil saat malam hari yang gelap. Pada saat jalanan
kering di malam yang gelap sinar lampu mobil akan dipantulkan ke segala arah
oleh permukaan jalanan yang tidak rata ke segala arah termasuk ke mata
pengemudi sehingga jalanan terlihat terang. Namun saat jalanan basah karena
hujan, permukaan jalanan menjadi rata sehingga sinar lampu mobil hanya
dipantulkan ke arah tentu saja, yakni ke arah depan jalanan sehingga pengemudi
mengalami kesulitan karena tidak dapat melihat jalanan di depannya dengan baik.
i r
sudut datang (i) sama dengan besar sudut pantul (r). Dua pernyataan di atas
dikenal sebagai Hukum Snellius untuk pemantulan cahaya.
Contoh soal :
1. Pada gambar di bawah sudut manakah yang merupakan sudut datang datar dan
yang manakah sudut pantul?
Penyelesaian:
Garis (2) pada gambar di atas melukiskan sinar datang ke permukaan
cermin sedangkan garis (1) adalah garis normal. Sudut datang adalah sudut yang
dibentuk oleh sinar datang dan garis normal. Jadi sudut datang adalah b,
sedangkan sudut pantul dibentuk oleh garis normal (1) dan sinar pantul (3) dan
besarnya sama dengan sudut datang. Pada gambar sudut pantul adalah c.
Contoh lain dan uraian lebih mendalam tentang pemantulan cahaya ini
akan dibahas pada kegiatan selanjutnya. Sekadar untuk mendapat gambaran awal
tentang peristiwa pemantulan cahaya, uraian di atas dirasa cukup memadai.
Berkaitan dengan implementasi pemantulan cahaya yang perlu Anda
pahami adalah, pertama, bahwa proses melihat pada manusia erat kaitannya
dengan gejala pemantulan cahaya. Kedua, ada dua jenis pantulan cahaya yaitu
pemantulan baur dan pemantulan biasa. Pemantulan baur dihasilkan oleh
permukaan pantul yang tidak rata (kasar), pemantulan baur memungkinkan kita
melihat benda yang disinari dari berbagai arah, sementara pemantulan biasa
menyebabkan terbentuknya bayangan benda yang hanya dapat dilihat pada arah
tertentu saja. Pemantulan biasa (teratur) terjadi pada permukaan yang rata seperti
pada cermin. Ketiga, pada peristiwa pemantulan biasa, sinar datang, garis normal
dan sinar pantul terletak pada satu bidang yang sama serta sudut datang sama
dengan sudut pantul.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
57
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Cermin datar adalah cermin yang bentuk permukaannya datar. Cermin ini
dapat membentuk bayangan yang dapat langsung kita lihat tetapi tidak dapat kita
tangkat dengan layar. Bayangan seperti ini disebut bayangan maya. Kebalikan dari
bayangan maya adalah bayangan nyata atau bayangan sejati. Bayangan ini baru
dapat dilihat setelah lebih dahulu ditangkap oleh layar.
Untuk melukis bayangan pada cermin datar sangat mudah. Anda dapat
menggunakan hukum pemantulan. Misalkan saja Anda hendak menentukan
bayangan benda O sebagaimana terlihat pada Gambar 4.9 di bawah.
Misalkan sinar datang dari O ke C. Dari titik C tarik garis normal tegak
lurus permukaan cermin. Dengan busur derajat, ukurlah besar sudut datang (i)
yakni sudut yang dibentuk oleh OC dan garis normal. Selanjutnya buatlah sudut
pantul (r) yaitu sudut antara garis normal dan sinar pantul CD yang besarnya sama
dengan sudut datang. Posisi bayangan dapat ditentukan dengan memperpanjang
sinar pantul CD dari C ke O’ yang berpotongan dengan garis OO’ melalui B.
Jarak BO = BO’. Dengan bantuan geometri dapat juga Anda buktikan
kebenaran ini. Pada Gambar 4.9 sudut BOC = sudut datang (berseberangan) dan
sudut BO’C = sudut pantul (sehadap). Karena sudut datang = sudut pantul, maka
Anda dapatkan sudut BOC = sudut BO’C. Sementara itu sudut CBO = CBO’
(sama-sama tegak lurus) sehingga dapat disimpulkan bahwa segitiga CBO sama
dan sebangun dengan segitiga CBO’. Akibatnya panjang BO = BO’. Dalam hal
ini BO = jarak benda BO’ = jarak bayangan. Pada cermin datar selalu didapatkan
bahwa jarak benda sama dengan jarak bayangan. Mudah, bukan?
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
58
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Bayangan sebuah pensil di depan cermin datar pada gambar 2.14 dapat
ditentukan dengan menggunakan hukum pemantulan cahaya. Cara melukisnya
sama seperti melukis benda O pada gambar 4.10. Hanya saja untuk benda yang
memiliki tinggi seperti pensil ini Anda harus melukis jalannya sinar datang dan
sinar pantul minimal untuk dua titik yakni A dan B. Dengan pembuktian yang
serupa dengan gambar 4.10 Anda akan dapatkan bahwa AF = A’F dan tinggi AB =
A’B’. Jadi pada cermin datar tidak hanya jarak benda sama dengan jarak bayangan
tetapi juga bahwa tinggi benda sama dengan tinggi bayangan.
Untuk benda yang bukan berupa titik atau garis, ukuran bayangan sama
dengan ukuran bendanya. Benda dan bayangan hanya berbeda dalam 2 arahnya.
Bagian kiri benda menjadi bagian kanan bayangan dan sebaliknya.
Beberapa persoalan penting.
o Berapakah tinggi minimal cermin datar agar saat bercermin seluruh
bayangan tubuh kita ada di dalam cermin tersebut? Bila seorang anak ingin
melihat bayangannya pada cermin datar, haruskah cermin itu mempunyai
tinggi yang sama dengan anak itu? Pertanyaan ini dapat dijawab secara
empirik (pembuktian pengalaman) maupun secara geometrik. Dapat
disimpulkan bahwa agar dapat melihat tinggi seluruh bayangan benda pada
sebuah cermin datar maka tinggi cermin itu haruslah sama dengan setengah
tinggi benda.
o Adakah persamaan yang dapat digunakan untuk menentukan
jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar yang digabung
berhadapan? Coba buktikan, benarkah bila sudut antara dua cermin datar 90°
menghasilkan 3 bayangan dari suatu benda yang diletakkan di antara kedua
cermin tersebut dan sudut 60° menghasilkan 5 bayangan, berapakah jumlah
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
59
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
bayangan yang dibentuk bila sudut antara dua cermin 30° , 22,5° , 15° dan
seterusnya? Secara empirik artinya berdasarkan hasil-hasil percobaan
menggunakan dua cermin datar yang digabung berhadapan seperti
dicontohkan di atas dengan berbagai variasi sudut antara dua cermin datar itu,
didapatlah sebuah persamaan yang disebut persamaan jumlah bayangan
seperti tertulis di bawah ini.
Coba Anda terapkan persamaan ini untuk α = 90°, α = 60° dan α = 45°,
sesuaikah dengan hasil pengamatan jumlah bayangan?
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
60
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Gambar 4.12:
Penamaan dan penempatan titik dan jarak pada:
(a) cermin cekung dan (b) cermin cembung.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
61
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
2. Sinar yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui fokus utama.
3. Sinar yang melalui fokus utama akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
62
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
1. 2.
3. 4.
5.
Selanjutnya lukislah bayangan dari benda yang berada di ruang I, II, III,
dan IV. Coba Anda jumlahkan ruang benda dan ruang bayangan dari benda
tersebut! Anda akan mendapatkan jumlahnya selalu sama dengan 5. Hubungan
antara ruang benda dan ruang bayangan seperti ini dikenal dengan Dalil Esbach:
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
63
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
III II I
Gambar 4.14 : Ruang Esbach pada Cermin Lengkung
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
64
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Contoh Soal :
1. Sebuah benda setinggi 2 cm terletak 5 cm di depan sebuah cermin cekung yang
berjari-jari 20 cm. Tentukan (a) sifat-sifat bayangan (b) jarak bayangan (c)
Perbesaran bayangan, (d) tinggi bayangan!
Penyelesaian:
a. Dari data soal diketahui s < f sehingga sesuai dengan dalil Esbach dapat
ditentukan bahwa benda berada di ruang 1, sedangkan bayangannya di ruang 4
sehingga sifat bayangan pastilah maya, tegak diperbesar.
b. Gunakan persamaan 1/s + 1/so = 1/f maka didapat jarak bayangan -10 cm.
c. Gunakan rumus Perbesaran Bayangan. Maka perbesaran bayangan M = 2 x
(Ingat! Harga perbesaran selalu positif)
d. Tinggi bayangan h’ = 4 cm
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
65
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Ditanyakan so = ?
Penyelesian: Gunakan rumus perbesaran M dan rumus umum 1/s + 1/so = 1/f
dengan mengganti s1 dengan 3so (didapat dari rumus perbesaran, bayangan 3
kali ukuran bendanya). Maka akan didapat jarak benda so = 40 cm. Coba!
2.Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
fokus
3. Sinar datang menuju titik fokus akan di pantulkan sejajar sumbu utama
Dari tiga sinar istimewa di atas, untuk dapat melukis banyangan pada
cermin cembung di perlukan minimal dua sinar istimewa saja. Caranya hampir
sama dengan cara melukis bayangan pada cermin cekung. Sedangkan Ruang
Esbach untuk cermin cembung adalah:
Ruang I : antara titik O dan titik fokus F.
Ruang II : antara titik fokus F dan titik pusat kelengkungan C.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
66
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Penyelesaian:
Diketahui: h = 12 cm; s = 10 cm; R = -30 cm atau f = -15 cm
Ditanya: a. s’ b. h’ c. Sifat-sifat bayangan
Jawab:
a. Jarak bayangan ditentukan dengan menggunakan persamaan
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
67
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Jadi, jarak bayangan 6 cm. Tanda negatif berarti bayangan ada di belakang
cermin dan merupakan bayangan maya.
Jadi, tinggi bayangan = 7,2 cm berarti ukuran bayangan lebih kecil dibanding
ukuran bendanya
c. Bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak dan diperkeci
6. Pembiasan Cahaya.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
68
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
suatu medium dalam dunia optik disebut indeks bias. Dalam kehidupan sehari-
hari fenomena pembiasan cahaya mempengaruhi penglihatan kita.
Pada pembiasan cahaya juga dijumpai hukum Snellius. Misalkan cahaya
merambat dari medium 1 dengan kecepatan v1 dan sudut datang i menuju ke
medium 2. Saat di medium 2 kecepatan cahaya berubah menjadi v 2 dan cahaya
dibiaskan dengan sudut bias r. Berdasarkan teori muka gelombang, rambatan
cahaya dapat digambarkan sebagai muka gelombang yang tegak lurus arah
rambatan dan muka gelombang itu membelok saat menembus bidang batas
medium 1 dan medium 2 seperti dipelihatkan Gambar 4.15 berikut:
Cahaya datang dengan sudut datang i dan dibiaskan dengan sudut bias r.
Cepat rambat cahaya di medium 1 adalah v1 dan di medium 2 adalah v2. Diperoleh
hubungan persamaan pembiasan cahaya
i = sudut datang
r = sudut bias
v1 = kecepatan cahaya sebelum dibiaskan v2
= kecepatan cahaya setelah dibiaskan
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
69
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
70
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
n2 = 1,5
Jadi, indeks bias medium tersebut adalah n2 = 1,5.
Bila Anda perhatikan kaki teman Anda yang terendam di dalam air, akan
tampak lebih pendek dari keadaan sesungguhnya. Saat Anda melihat koin atau
sesuatu yang berada di dasar bak mandi, tampak mereka lebih dangkal. Gejala
yang disebut pemendekan semu ini terjadi karena pembiasan di mana cahaya
merambat dari medium optik yang lebih rapat ke medium optik yang kurang
rapat, misalnya dari air ke udara. Bila pengamat berada di medium optik lebih
rapat mengamati benda yang berada pada medium optik kurang rapat, misalnya
pengamat di dalam air mengamati benda di udara, maka benda akan terlihat lebih
panjang dari keadaan sesungguhnya. Peristiwa ini disebut pemanjangan semu.
Untuk pengamat yang posisinya tegak lurus dengan benda, besar sudut
datang i akan sama dengan nol, begitu juga sudut bias r akan sama dengan nol
pula. Hubungan pemendekan semu dinyatakan dengan persamaan:
Contoh:
Sebuah batu terletak di dasar sebuah kolam berisi air (n a = ) sedalam 2 m. Pada
kedalaman berapakah batu itu dilihat oleh pengamat di atas permukaan air, jika
posisi mata pengamat tegak lurus dengan batu. Coba Anda kerjakan
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
71
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
7. Alat-alat Optik
Anda dalam telah mempelajari cermin dan lensa, kemudian bagaimana
pemahaman tersebut anda terapkan ketika mempelajari alat-alat optik. Salah satu
alat optik penting pada manusia adalah mata.
Mata manusia mempunyai keterbatasan, ketika melihat benda yang yang
sangat kecil, benda langit seperti bulan, matahari dan bintang yang sangat jauh,
oleh karena itu, manusia menciptakan alat bantu berupa alat optik.
Semua cahaya yang masuk ke dalam mata difokuskan oleh lensa mata
kepada retina, yang memiliki berjuta-juta sel sensitif yang disebut sel batang dan
sel kerucut. Ketika bagian sel ini menerima cahaya, selanjutnya akan mengirim
sinyal berupa impuls sensoris cahaya menuju otak melalui saraf otik. Semua
impuls sensoris selesai diterjemahkan oleh pusat visual otak, maka kita akan
mampu melihat benda. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa semua bayangan benda
dapat dilihat secara jelas bilamana bayangan tersebut jatuh tepat pada retina.
Bayangan yang dibentuk pada retina adalah nyata, terbalik dan diperkecil,
namun semua bayangan itu diinterpretasikan oleh otak sebagai bayangan tegak.
Proses penerimaan bayangan benda oleh mata, akan diatur oleh kemampuan lensa
untuk mengubah jarak jarak fokusnya (membuat lesa mata lebih cembung atau
lebih pipih). Kemapuan seperti itu, disebut akomodasi mata.
Mata dapat melihat dengan jelas jika letak benda berada dalam jangkauan
penglihatan antara titik dekat mata (punctum proximun) dan titik jauh mata
(punctum remotum).
Titik dekat mata, adalah titik paling dekat di mana suatu benda dapat
diletakan dan masih menghasilkan bayangan tajam pada retina ketika mata
berakomodasi maksimum. Misal orang usia 20 tahun dengan mata normal
memiliki titik dekat mata kira-kira 25 cm. Sedangkan pada usia 40-an meningkat
menjadi 50 cm. Oleh karena itu, orang tua memerlukan kecamata unutk mengatasi
menurunnya daya akomodasi mata.
Titi jauh mata, adalah titik terjauh benda di mana mata yang rileks (mata
tidak berakomodasi) dapat memfokuskan benda. Manusia dengan penglihatan
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
72
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
normal (emetrop) dapat melihat jauh, sehingga memiliki titik jauh pada jarak tak
terhingga.
8. Gangguan Visual dan Cara Penanggulangannya
Visualisasi manusia yang memiliki mata normal (emetrop), biasanya
memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh tak terhingga, tanpa bantuan kecamata.
Namun, ada kemungkinan manusia mengalami ketidaknormalan penglihatan
(visual), sehingga kemampuan visualnya menjadi terbatas, artinya manusia
tersebut mengalami gangguan visual.
Berdasarkan bentuk ketidaknormalan penglihatan, macam ganguan visual
pada manusia adalah sebagai berikut:
a. Rabun Jauh (miop)
Manusia yang mengalami rabun jauh (miop), dapat melihat dengan jelas
benda yang jaraknya 25 cm, tetapi tidak dapat melihat benda jauh degngan jelas.
Keadaan ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi pipih sebagaimana
mestinya sehingga bayangan benda yang jauh terbentuk di depan retina.
Mata miop, dapat dikoreksi dengan menggunakan lensa cekung (lensa
negatif), yang bisa memancarkan cahaya sebelum cahaya masuk ke mata,
sehingga bayangan jatuh pada retina.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
73
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
d. Mata Astigmatisma
Mata astigmatisma disebabkan oleh kornea mata yang tidak berbentuk
sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada suatu bidang dari pada
bidang lainnya. Akibatnya benda titik difokuskan sebagai garis pendek, atau
memfokuskan sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari pada benda pada
bidang horizontal.
Penderita mata astigmatisma, dapat dikoreksi dengan kecamata lensa
silindris.
C. Gelombang Bunyi
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
74
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
1. Sumber Bunyi
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
75
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
76
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Lalu apa yang dimakasud dengan warna bunyi? Secara umum, sumber
bunyi tidak bergetar hanya dengan nada dasarnya, tetapi kadang-kadang disertai
dengan nada-nada atasnya. Penggabungan nada dasar dan nada-nada atas akan
menghasilkan bentuk gelombangnya tertentu untuk setiap sumber nada. Bentuk
gelombang inilah yang menunjukkan warna dan kualitas bunyi sumber nada
tersebut. Perbedaan bentuk gelombang ini desebabkan oleh perbedaan nada-nada
atas yang menyertai nada dasar.
Misalnya nada dasar sebuah dawai gitar sama dengan nada dasar dawai
kecapi, akan tetapi ketika kedua musik tersebut dibunyikan secara bersamaan, kita
tetap dapat membedakan, mana bunyi gita dan yang mana bunyi kecapi, karena
warna bunyi dawai gitar berbeda dengan warna bunyi dawai kecapi. Contoh yang
lain, jika 4 orang bernyanyi secara bersamaan dengan lagu dan nada dasar yang
sama, kita pun dapat membedakan suara masing-masing karena warna bunyi
keempat orang tersebut adalah berbeda.
RANGKUMAN
Gelombang adalah gangguan yang menjalar. Gerak gelombang dapat
dipandang sebagai perpindahan (transfer) energi dan momentum atau perpindahan
getaran dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam perpindahannya, gelombang ada
yang memerlukan medium (disebut gelombang mekanik) dan ada yang tidak
memerlukan medium (disebut gelombang elektromagnetik). Sedangkan dalam
perambatannya, ada gelombang yang arah rambatnya tegaklurus arah getar
(disebut gelombang tarnsversal) dan ada yang arah rambatannya sejajar dengan
arah getar (disebut gelombang longitudinal).
Cahaya adalah contoh gelombang elektromagnetik. Sinar cahaya adalah
gelombang cahaya yang merambat dalam satu garis lurus. Sekumpulan sinar
cahaya disebut berkas cahaya. Cermin adalah benda yang dapat memantulkan
cahaya. Setiap pemantulan cahaya tunduk pada Hukum Pemantulan Cahaya yaitu
(1) sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar dan
(2) sudut datang sama dengan sudut pantul.
Pada cermin datar bayangan selalu bersifat maya, tegak dengan ukuran
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
77
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
BAB V. MAGNET
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
78
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Pendahuluan
Magnet merupakan bagian tak terpisahkan dari alat-alat elektronik dan
teknik kelistrikan, karena tidak sedikit konstruksi alat-alat listrik tergantung pada
magnet. Alat-alat listrik yang menggunakan magnet antara lain dinamo listrik
pada speda, generator pembangkit tenaga listrik, motor-motor listrik, dan alat-alat
kendali (kontrol) listrik. Hampir pada seluruh pesawat elektronika fenomena
kemagnetan mudah kita temui.
Fenomena magnetisme (kemagnetan) sebenarnya telah diamati manusia
sejak beberapa abad sebelum masehi. Pada masa lampau magnet dekenal sebagai
sebuah material berwarna hitam yang disebut lodestone dan dapat menarik besi
serta benda-benda logam lainnya. Batu magnet ditemukan pertama kali di
Magnesia, Asia Kecil, dan penggunaannya dalam praktek yang pertama
dipertunjukkan oleh bangsa Cina pada tahun 2637 Sebelum Masehi, berupa
kompas kutub (kompas penunjuk kutub bumi).
Selanjutnya penemuan-penemuan dan percobaan-percobaan penting
tentang gejala kemagnetan dilakukan oleh bangsa-bangsa di benua Eropa,
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
79
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
1) Magnet Alam
Magnet alam adalah magnet yang ada di alam tanpa campur tangan
manusia. Kemagnetan magnet alam terjadi karena pengaruh medan magnet dari
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
80
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
planet bumi. Magnet alam terdapat di dalam tanah berupa bijih besi magnet dalam
bentuk besi oksida (Fe3O4).
Dalam bukunya de magnete, William Gilbert menganalogikan bumi kita
sebagai sebuah dipole magnetik raksasa, dengan kutub utara magnetik berbeda
sekitar 11,5° dari kutub utara geografis bumi. Mengapa bumi bersifat magnetik ?
Dari sekian banyak penyebab (sumber) magnet bumi, penyebab utama adalah
karena faktor perputaran inti bumi yang bersifat cair. Inti cair bumi terdiri dari
lelehan besi dan nikel bertemperatur 5000 oC dan mengandung sejumlah muatan
listrik yang berputar mengelilingi sumbunya sedemikian sehingga menghasilkan
medan magnet yang arahnya dari selatan menuju utara bumi. Inilah yang
menjadikan bumi menjadi sebuah magnet raksasa dengan kutub-selatan magnet di
utara, dan kutub-utara magnet di selatan (berbeda dengan penamaan kutub-kutub
magnet yang digunakan manusia yang didasarkan pada arah mata angin yang
ditunjuknya). Keberadaan medan magnetik bumi memberikan keuntungan bagi
kehidupan di planet bumi karena melindungi bumi dari radiasi elektomagnetik
matahari atau dikenal sebagai sebagai sabuk Van Allen.
Magnet alam tidak banyak digunakan untuk kepentingan manusia karena
ketersediaanya tidak seberapa dan kekuatan unsur-unsur kemagnetannya pada
umumnya tidak cukup besar. Magnet alam (dalam bentuk batu) ditemukan
pertama kali di daerah Magnesia, Asia Kecil. Karena daerah penemuan asal ini lah
benda aneh tersebut dinamai magnet. Adapun dalam hal penggunaan praktisnya,
menurut sejarah, bangsa Cina lah yang pertama kali memanfaatkannya sekitar
tahun 2637 SM, yaitu sebagai alat yang menyerupai fungsi kompas menentukan
arah mata angin atau kutub bumi.
2) Magnet Buatan
Magnet dapat secara sengaja dibuat oleh manusia dari baja atau besi
murni, serta dari bahan paduan seperti paduan baja dengan nikel atau paduan
antara aluminium, kobalt, dan nikel (alnico). Anda sudah mengetahui bahwa
magnet buatan dapat dihasilkan dengan cara induksi magnet, dengan cara gosokan
dan dengan menggunakan arus listrik (induksi listrik). Cara-cara pembuatan
magnet berikut, praktikkan bersama dosen Anda pada saat tutorial di kampus.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
81
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
b. Bahan-bahan Magnet
Dapatkah kita membuat magnet dari setiap jenis logam? Logam untuk
bahan magnet mempunyai sifat yang berbeda-beda, ada yang mudah sekali
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
82
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
dipengaruhi oleh magnet dan dapat dibuat magnet dengan mudah, dan ada yang
sukar atau sedikit sekali terpengaruh oleh magnet. Berdasarkan sifat-sifat bahan
terhadap pengaruh magnet, bahan-bahan itu digolongkan menjadi empat bagian
yaitu ferromagnetik, diamagnetik., paramagnetik, dan non magnetik.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
83
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Ada dua teori yang menjelaskan bagaimana sebuah bahan bersifat magnet.
Menurut Webber semua benda terdiri dari molekul-molekul yang memiliki sifat
magnet, disebut magnet elementer. Bersifat magnet atau tidak suatu bahan
tergantung bagaimana struktur magnet elementer tersebut. Jika letak magnet
elementer dalam bahan itu tidak menentu (tidak teratur), sehingga mereka saling
menetralkan maka bahan tesebut tidak bersifat magnet.. Pada bahan yang bersifat
magnet letak magnet-megnet elementer itu adalah teratur dan mengarah ke satu
jurusan, sehingga satu dengan lainnya saling memperkuat.
Weiss menerangkan teori magnet dengan menggunakan teori elektron.
Menurut teori Weis, tiap-tiap atom benda terdiri dari inti dan elektron-elektron
yang beredar mengelilingi intinya menurut garis edarnya (orbitnya). Di samping
berputar mengelilingi inti menurut garis edarnya, elektron-elektron itu juga
berputar sekeliling sumbunya masing-masing. Akibat perputaran pada sumbu
elektron ini terjadilah kutub-kutub magnet elementer, yaitu kutub utara dan
selatan. Perputaran elektron-elektron menurut sumbunya ini ada positif dan ada
yang negatif; artinya arah perputaran itu ada yang searah dan ada yang
berlawanan arah. Selanjutnya, perputaran elektron menurut sumbunya disebut
puntiran elektron. Untuk puntiran-puntiran elektron yang tidak searah serta letak
poros-poros elektron tidak teratur menyebabkan kutub-kutub magnet elementer
pada poros elektron saling memperlemah (menetralkan) satu dengan lainnya.
Kelompok-kelompok elektron yang mempunyai puntiran searah disebut Kompleks
Weiss atau Kelompok Weiss, dan ini akan saling memperkuat sehingga merupakan
magnet-magnet kecil di dalam atom-atom benda.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
84
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
d. Kutub Magnet
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
85
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Bagian yang selalu mengarah ke utara adalah kutub utara magnet, sedangkan
yang selalu mengarah ke selatan adalah kutub selatan magnet.
Demikian halnya dengan magnet jarum. Jika diletakkan sedemikain rupa
sehingga ia dapat berputar bebas sekeliling poros tegak lurus, maka ia akan selalu
menempatkan dirinya sejajar dengan garis utara-selatan magnet bumi. Ujung
jarum magnet yang menunjukkan arah utara disebut kutub utara, dan ujung jarum
yang menunjuk arah selatan disebut kutub selatan.
Akan tetapi sebenarnya magnet batang yang digantung atau jarum
magnetis kompas, keduanya tidak tepat menunjuk ke arah utara dan selatan,
melainkan sedikit berbelok,dan membuat sudut persimpangan dengan garis utara-
selatan geografis bumi.
Utara
deklinasi
Selatan
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
86
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
berbeda dengan sudut deklinasi di New York. Tentu saja ada tempat - tempat yang
mempunyai sudut deklinasi yang sama; garis yang menghubungkan tempat –
tempat ini, dalam peta, disebut garis isodeklinasi. Bagaimana patokan kasar untuk
menentukan hal ini?
Demikian juga kalau magnet jarum dipasang pada sudut mendatar
sehingga ia dapat berputar bebas, maka jarum itu akan sedikit menunjuk ke
bawah. Sudut yang dibentuk pada garis mendatar (horisontal) dengan garis kutub
utara-selatan magnet jarum disebut sudut inklinasi. Besar sudut inklinasi ini pada
setiap di muka bumi tidak sama besarnya, misalnya di kutub utara sudut inklinasi
besar nya 90o, dan di katulistiwa sama dengan nol.
Utara
inklinasi
Selatan
Gambar 5.3 Inklinasi
Selain sifat tersebut di atas, kutub magnet memiliki sifat yang lain.
Cobalah Anda buktikan! Apakah benar jika kutub yang berbeda dari suatu magnet
didekatkan akan saling menarik, dan sebaliknya jika kutub senama didekatkan
maka akan saling menolak.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
87
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Gaya saling menolak dan saling menarik pada magnet memiliki perbedaan
cukup penting dengan gaya antar muatan listrik (gaya Coulomb). Pada magnet
kutub utara dan selatan tidak bisa terpisahkan dan selalu berpasangan, sedangkan
pada gaya listrik masing-masing muatan (positif dan negatif) bisa terpisah. Pada
magnet kutub positif selalu muncul berpasangan dengan kutub negatif, bahkan
jika sebuah bahan (batang) magnetik dipotong sedemikian rupa menjadi magnet
elementer, selalu saja muncul sepasang kutub. Sepasang kutub yang senantiasa
ada pada magnet elementer dikenal dengan istilah dipole magnet (di = dua, pole =
kutub). Sebuah dipol magnet (yang merupakan magnet elementer atau satuan
terkecil magnet) memiliki medan magnet yang arahnya dari kutub utara magnet
menuju kutub selatan magnet seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Benda-
benda logam (magnetik) yang berada di sekitar medan magnet tersebut akan
mengalami gaya magnetik
Hingga saat ini sukar ditemukan magnet dengan kutub tunggal (monopol).
Berbeda dengan benda bermuatan listrik. Pada listrik, benda bermuatan listrik
hanya satu jenis saja tidak berpasangan. Jika suatu benda bermuatan listrik positif
maka tidak dapat dalam waktu bersamaan juga benda bermuatan listrik negatif.
Demikian sebaliknya. Selain itu dalam hal jenis benda-benda yang dapat ditarik
juga berbeda antara magnet dengan listrik. Coba Anda jelaskan perbedaan yang
dimaksud!
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
88
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
f. Induksi Magnetik
Jika sepotong besi lunak diletakkan pada batang magnet atau pada kutub
magnet, maka besi lunak itu akan ditarik oleh batang magnet atau oleh kutub
magnet. Selama besi itu melekat atau berdekatan dengan kutub magnet, maka ia
akan menjadi magnet sementara. Magnet sementara ini mempunyai kutub utara
dan kutub selatan seperti magnet semula. Kutub utara magnet semula berhadapan
dengan kutub selatan magnet sementara, atau sebaliknya.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
89
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
S U
Apabila pada ujung magnet sementara yang tidak melekat dengan kutub
magnet semula, maka paku itu akan ditarik oleh magnet semenatara, dan paku itu
juga mempunyai sifat-sifat magnetisme seperti halnya besi lunak. Setelah besi
lunak itu dilepaskan dari kutub magnet dan dijauhakn, maka besi lunak itu akan
kehilangan sifat-sifat magnetismenya, jadi akan kembali lagi seperti semula.
Tetapi besi lunak itu tidak kehilangan seluruh sifat-sifat magnetisme seketika itu,
akan tetapi sementara waktu masih ada sebagian yang masih tinggal, dan sifat
magnetisme sementara yang masih tinggal ini disebut remanen magnet. Sifat-sifat
magnet seperti terjadi pada peristiwa ini menunjukkan bahwa sifat magnetisme
dapat diindusikan (diimbaskan) ke bahan-bahan ferromagnetis, dan batang-batang
dari bahan ferromagnetis dapat menjadi magnet induksi.
Remanen magnet berbeda besarnya untuk bahan-bahan magnetis yang
berlainan. Remanen magnet pada baja lebih bertahan lama dan lebih kuat daripada
remanen magnet pada besi lunak. Dengan kata lain, besi yang telah terkena
pengaruh kutub magnet akan lebih cepat kembali seperti semula daripada baja,
setelah ia dijauhkan dari kutub magnet. Remanen magnet pada baja dapat tinggal
dari tiga bulan sampai satu tahun atau lebih, tergantung pada kuat dan lemahnya
pengaruh kutub magnet pada baja itu. Sebab-sebab terjadinya magnet induksi
seperti yang telah disebut di atas dapat diterangkan seperti berikut:
Magnet-magnet elementer pada bahan ferromagnetis lebih mudah
diputarkan atau diarahkan menurut arah garis-garis gaya magnet. Selanjutnya,
mudah atau sukarnya sifat-sifat kemagnetan hilang dari bahan ferromagnetis yang
telah menjadi magnet induksi tergantung kepada besar gaya koersif bahan yang
bersangkutan. Gaya koersif ialah gaya untuk mengembalikan kedudukan magnet
elementer ke kedudukan seperti semula, sesudah kedudukannya diubah oleh
pengaruh kutub magnet lainnya. Gaya koersif pada zat besi jauh lebih besar
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
90
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
daripada gaya koersif pada baja, oleh karena itu kebertahanan remanen magnet
pada besi lebih kecil daripada remanen magnet pada baja.
g. Memelihara Magnet
U S Jangkar S U
S U
Jangkar
Dengan cara ini, garis-garis gaya magnet yang keluar dari kutub utara dan
masuk ke kutub selatan magnet akan melalui jangkar (angker), dan hampir tidak
ada yang melalui udara. Selain menggunakan jangkar penyearah garis gaya
magnet, pengamanan magnet juga dilakukan dengan cara menjauhkan magnet dari
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
91
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet. Induksi magnetik terhadap benda-
benda yang berada pada arah yang acak akan menyebabkan kurang teraturnya
posisi magnet elementer dalam magnet. Dengan demikian kekuatan magnet pun
menjadi melemah.
Dengan berpatokan pada penjelasan di atas hendaknya para guru yang
mengajar IPA mulai meninggalkan kebiasaan buruk dalam memeprlakukan
magnet. Jangan lagi terjadi magnet disimpan berserakan di dalam kotak Kit IPA
atau lemari tanpa pengamanan. Memang, dengan berjalannya waktu magnet
apapun akan menjadi lemah karena pengaruh dari luar, akan tetapi dengan
penyimpanan yang benar magnet akan tahan lama sampai bertahun-tahun.
RANGKUMAN
Magnet adalah logam yang dapat menarik dengan sendirinya benda-benda
lain yang terbuat dari bahan mengandung unsur besi. Dari segi kejadianya, magnet
dikelompokkan ke dalam magnet alam dan magnet buatan. Magnet alam terjadi
karena pengaruh medan magnet bumi, sedangkan magnet buatan dibuat dengan
sengaja oleh manusia dengan cara induksi dan gosokan. Dapat tidaknya suatu
benda dibuat magnet tergantung kepad jenis bahan penyusun benda tersebut.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
92
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Sifat magnet suatu benda disebabkan oleh adanya magnet elementer pada
benda tersebut. Ada dua teori yang menjelaskan adanya magnet elementer pada
benda. Pertama, menurut Webber semua benda terdiri dari molekul-molekul yang
memiliki sifat magnet, disebut magnet elementer. Kedua, menurut Weiss setiap
atom benda memiliki elektron-elektron yang beredar mengelilingi intinya. Di
samping berputar mengelilingi inti, elektron-elektron tersebut juga berputar
sekeliling sumbunya masing-masing. Akibat perputaran pada sumbu elektron ini
terjadilah kutub-kutub magnet elementer.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
93
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Pendahuluan
Abad di mana kita hidup saat ini adalah abad listrik. Perhatikanlah
berbagai alat di sekitar Anda. Jam tangan sebagian teman Anda mungkin berupa
jam digital yang dioperasikan dengan baterai listrik. Kalkulator yang Anda
gunakan jelas menggunakan listrik. Penggunaan listrik juga dengan mudah Anda
kenal pada alat-alat seperti radio, televisi, tape recorder, telepon, mikrofon, dan
alat penerangan di rumah. Dengan demikian, masalah kelistrikan adalah masalah
yang akrab dengan mayoritas masyarakat sekarang ini. Dalam fisika kelistrikan
dipelajari secara khusus dalam cabang fisika khusus, yaitu elektrostatika berkena-
an dengan muatan listrik yang diam, dan elektrodinamika tentang muatan listrik
bergerak atau arus listrik.
a. Elektrostatik
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
94
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
95
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
listrik (yang kemudian disebut muatan listrik). Penemuan Du Fay ini diperkuat
oleh hasil eksperimen Benjamin Franklin (1752 ), seorang ilmuan, sastrawan,
politisi dan terutama salah seorang penggagas
Kulit atom
tempat elektron
Jika elektron dalam atom atau benda berpindah ke ataom atau benda
lainnya, maka benda atau atom semula akan kekurangan elektron. Dengan
demikian jumlah muatan positifnya lebih besar dari pada jumlah muatan
negatifnya maka bahan tersebut menjadi bermuatan positif.
Pada kenyataan sehari-hari kita tidak dapat membedakan benda yang mana
yang bermuatan negatif atau positif. dengan kasat mata. Namun, menurut tradisi,
gelas/kaca yang digosok dengan kain sutra merupakan benda bermuatan positif,
sedangkan jika digosok dengan kain wol maka akan bermuatan negatif. Dengan
demikian benda apapun yang ditolak oleh kaca yang telah digosok oleh kain sutra,
maka ia kita sebut bermuatan positif. Demikan juga sebaliknya.
Ketika batang gelas digosok dengan kain sutra, sejumlah elektron dari
batang gelas berpindah ke kain sutra sehingga batang gelas kekurangan elektron
dan bermuatan positif. Batang gelas yang bermuatan positif akan menarik
konduktor yang memiliki elektron bebas, misalnya kertas logam. Mekanisme
sebalinya terjadi ketika kita menggosokan wol pada batang gelas, sejumlah
elektron justru berpindah dari wol ke batang gelas sehingga batang gelas memiliki
muatan negatif berlebih.
a) Bahan/alat:
Sebuah penggaris plastik, dua lembar plastik sampul buku, balon yang
sudah ditiup (berisi udara), batang plastik, batang gelas, kain nilon, kain
berbulu (wool), kain sutra, serpihan-serpihan kecil kertas kering atau
alumunium foil.
b) Kegiatan
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
97
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
dimana:
9
k = 1/(4πε0) ≈ 9 x 10
F = Gaya Coulomb (Newton) QB = Muatan kedua (coulomb
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
98
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
b. Elektrodinamik
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
99
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
hanya mendapatkan gaya tarik yang kecil saja. Elektron bebas ini kemudian, yang
akan “mengalir” dalam bahan (kawat) apabila ada perbedaan potensial diantara
dua titik pada kawat. Elektron-elektron dalam kawat yang memiliki benda
potensial mengalir dari potensial yang lebih rendah (-) ke potensial yang lebih
tinggi (+) (Namun dalam baterai yang terjadi justru sebaliknya). Hal ini mirip
dengan air di sungai yang hanya akan mengalir jika terdapat beda potensial
gravitasi (beda ketinggian) pada dua titik dalam sungai.
Kuat arus listrik (I) didefinisikan sebagai : “Banyaknya muatan yang
mengalir dalam satu detik, sehingga secara matematis bisa dirumuskan sebagai :
Q muatan (Coulomb)
Kuat Arus (I) = =
t waktu (detik)
Satuan dari kuat arus listrik dalam sistem Internasional (SI) adalah
Coulomb/detik atau Ampere. Satu ampere dapat diartikan sebagai satu coumlomb
muatan yang bergerak melalui luas penampang lintang dalam interval waktu satu
detik. Satuan arus listrik yang lebih kecil sering dinyatakan dalam miliampere dan
mikroampere. Satu miliampere sama dengan 10-3 A, dan 1 mikroampere = 10-6 A.
Arah dari arus listrik berlawanan dengan arah mengalirnya elektron,
ketentuan arah arus ini hanyalah merupakan sebuah kesepakatan. Arus listrik
sebenarnya adalah aliran partikel bermuatan negatif (elektron bebas). Penentuan
arah arus ini didasarkan pada kesepakatan historis, karena mula-mula dianggap
bahwa adanya arus listrik pada logam itu, disebabkan oleh gerakan muatan positif,
sedangkan yang sebenarnya yang bergerak adalah elektron.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
100
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
a) Hukum Ohm
Di alam ini tidak ada bahan isolator maupun bahan konduktor yang
sempurna yaitu suatu bahan yang sama sekali tidak dapat mengantarkan arus
listrik, maupun suatu bahan yang tanpa mempunyai hambatan. Mudah tidaknya
suatu arus mengalir pada suatu penghantar dinyatakan dalam Hukum Ohm.
Hukum ini berasal dari hasil percobaan George Simon Ohm (1787 – 1854) yang
menunjukkan adanya hubungan antara arus, beda potensial dan hambatan: “Kuat
arus yang mengalir pada suatu penghantar berbanding lurus dengan beda potensial
antar kedau ujun penghantar tersebut dan berbending terbailk dengan
hambatannya”. Secara matematis ditulis:
I = V/R
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
101
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
elektronik dari bahan dan temperatur. Dengan demikian konduktor listrik yang
baik akan mempunyai hambatan jenis yang sangat kecil dan bahan isolator yang
baik akan mempunyai hambatan jenis yang sangat besar. Satuan hambatan jenis
dalam sistem satuan SI dinyatakan dengan ohm meter. Tabel berikut menunjukkan
harga hambatan jenis beberapa bahan.
Pada umumnya rangkaian dalam sebuah alat listrik terdiri dari banyak jenis
komponen yang terangkai secara tidak sederhana, akan tetapi untuk
mempermudah mempelajarinya biasanya jenis rangkaian itu biasa dikelompokkan
dalam rangkaian seri dan rangkaian paralel. Beberapa resistor dirangkai untuk
tujuan tertentu seperti untuk membagi arus (memperkecil arus) ataupu membagi
tegangan.
1. Rangkaian Seri
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
102
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Rs = R1 + R2 + R3 + …… Rn.
2. Rangkaian Paralel.
E
Tegangan setiap penghambat adalah sama dan arus total sama dengan jumlah
arus masing-masing penghambat sehingga secara umum hambatan subsitusi
parallel ditulis secara matematis adalah :
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
103
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
c) Hukum Kirchoff
Jumlah arus yang memasuki suatu percabangan atau node atau simpul
samadengan arus yang meninggalkan percabangan atau node atau simpul. Dengan
kata lain jumlah aljabar semua arus yang memasuki sebuah percabangan atau
node atau simpul samadengan nol. Secara matematis :
Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup sama dengan nol, atau
penjumlahan tegangan pada masing-masing komponen penyusunnya yang
membentuk satu lintasan tertutup akan bernilai sama dengan nol. Secara
matematis : SV = 0
R
E + I.R = 0
Energi listrik termasuk salah satu bentuk energi yang paling banyak
digunakan sehar-hari. Terkait dengan energi ini dalam kehidupan sehari-hari lebih
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
104
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
dikenal penggunaan satuan daya (watt dan kWh) yakni satuan dari energi yang
digunakan persatuan waktu.
Berikut adalah beberapa rumus sederhana untuk menghitung energi pada
rangkaian listrik.
I R
Jika pada rangkaian di atas arus sebesar I yang berasal dari sumber
tegangan E atau V mengalir pada rangkaian dengan hambatan R maka energi (W)
dan daya (P) yang digunakan pada rangkaian tersebut selama waktu t adalah:
RANGKUMAN
Benda bermuatan listrik adalah benda yang mengandung perbedaan antara
jumlah muatan positif (proton) dan jumlah elektron yang terdapat pada atom
penyusun benda tersebut. Jika jumlah proton pada inti lebih besar dari jumlah
elektron yang mengelilinginya maka benda tersebut bermuatan positif. Sebaliknya
jika jumlah elektron lebih besar dari jumlah proton, benda tersebut bermuatan
negatif. Perbedaan jumlah ini disebabkan oleh bertambah atau berkurangnya
jumlah elektron yang terdapat pada kulit terluar dari atom penyusun bahan.
Antara benda-benda bermuatan listrik terjadi interaksi gaya coulomb.
Muatan sejenis tolak-menolak. Muatan berlainan tarik-menarik. Besar gaya
interaksi ini sebanding dengan besar muatan yang berinteraksi dan berbanding
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
105
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
106
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
DAFTAR PUSTAKA
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
107
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
GLOSARIUM
Mengukur : adalah membandingkan benda diukur dengan alat ukur yang
digunakan.
Satuan baku pngukuran : adalah satuan yang digunakan sebagai pembanding
hasil pengukuran lainnya.
Satuan Internasional : adalah sistem pengukuran yang terdiri atas beberapa
satuan baku pengukuran
Kecermatan pengukuran : adalah banyaknya angka di belakang koma yang
ditunjukkan oleh bilangsn hasil pengukuran.
Kecepatan benda : adalah besaran vektor yang menunjukkan arah dan
Materi : adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang; dan
massa sebagai ukuran kuantitas materi
Sifat ekstensif : yaitu sifat yang bergantung pada jumlah materi. Contohnya
Destilasi : yaitu pemisahan dua atau lebih zat cair berdasarkan perbedaan titik
didihnya yang cukup besar.
Sifat ekstensif : yaitu sifat yang bergantung pada jumlah materi. Contohnya
usaha.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
108
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
Energi Kimia : adalah energi yang dikandung suatu enyawa kimia dalam bentuk
Energi Lisrik : adalah energi yang diakibatkan oleh gerakan partikel bermuatan
Energi Cahaya : adalah energi yang dimiliki oleh gerakan foton dalam bentuk
gelombang elektromagnetik
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
109
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
110