Anda di halaman 1dari 110

KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

KATA PENGANTAR

Puji Syukur, Alhamdulillah dipanjatkan ke hadirat Allah swt. Yang telah


memberikan kekuatan pemikiran dan kesehatan serta kesempatan yang diberikan
oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak
untuk menyiapkan bahan ajar Konsep Dasar IPA I untuk Program S1 Pendidikan
Guru Sekolah Dasar
Bahan ajar ini memiliki peran strategis, dikarenakan melalui bahan ajar
mahasiswa mampu belajar mandiri, berinteraksi, berrefleksi, bahkan mampu
melakukan evaluasi diri terhadap proses dan hasil belajarnya.

Bahan ajar ini tidak hanya berisi kajian materi, tetapi juga berisi tujuan yang harus
dicapai mahasiswa, pengalaman belajar yang dapat memicu mahasiswa belajar
secara aktif, kreatif dan mandiri.
Harapan penulis, agar bahan ajar ini lebih sempurna mohon masukan dan koreksi
yang membangun dari pembaca sekalian dan semoga bahan ajar yang sederhana
ini dapat menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa dalam
mengembangkan ilmunya serta memberi manfaat bagi semua pihak yang terlibat
menyelenggarakan program S1 PGSD.

Pontianak, Februari 2013


Penulis
Kartono

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

1
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

BAB I. PENGUKURAN

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi bab ini anda diharapkan dapat memahami
konsep pengukuran dan sistem satuan berikut aplikasinya. Oleh karena itu apabila
anda telah memahami materi bahasan ini berarti anda dapat :
1. Menentukan satuan suatu besaran dengan tepat dan benar.
2. Menggunakan sistem satuan yang berlaku.
3. Melakukan pengukuran panjang dengan alat ukur yang tepat.
4. Melakukan pengukuran luas dan volume.
5. Melakukan pengukuran berat.
6. Melakukan pengukuran suhu.
7. Melakukan pengukuran waktu.

A. BESARAN DAN SATUAN


Setiap bilangan yang digunakan untuk menggambarkan gejala fisika secara
kuantitatif disebut besaran fisika. Untuk mendefinisikan suatu besaran fisika
kita harus menentukan cara untuk mengukurnya, atau menentukan suatu cara
untuk menghitung besaran tersebut dari besaran lain yang bisa diukur.
Misalnya untuk mengetahui panjang sebuah buku kita dapat langsung
mengukurnya dengan menggunakan mistar, tetapi untuk menentukan
kecepatan lari seorang pelari kita harus mengukur jarak dan waktu tempuhnya
baru kemudian kita hitung perbandingan jarak terhadap waktu tempuhnya tadi.

Untuk memberi arti pada besaran-besaran fisika diperlukan satuan. Besaran-


besaran yang berbeda diberi satuan yang berbeda pula, sehingga dengan
mengetahui satuan dari suatu besaran fisika maka kita dapat mengetahui
besaran yang dimaksud. Bila seseorang mengatakan 25o C maka besarannya
sudah pasti temperatur, bila seseorang mengatakan 40 kg. Besarannya sudah
pasti massa. Sebaliknya besaran tanpa satuan tidaklah berarti apa-apa dalam
fisika. Jika misalnya seorang pramuka mengatakan punya tali panjangnya
dua, artinya bisa banyak sekali, bisa dua jengkal, dua depa, dua meter dan
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

2
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

sebagainya. Oleh karena itu dalam menyatakan besaran fisika tidak boleh lupa
menyatakan satuannya.

Besaran-besaran dalam fisika dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu


besaran pokok dan besaran turunan. Berikut akan dijelaskan kedua besaran
tersebut.

1. Besaran Pokok

Yang termasuk dalam besaran pokok adalah besaran panjang, massa,


waktu, dan temperatur. Besaran-besaran itu harus diukur dengan satuan yang
sesuai.

Ada beberapa sistem satuan yang digunakan dalam besaran-besaran fisika,


yaitu sistem metrik, sistem Inggris dan sistem Internasional (SI)

Sistem Internasional (SI) yang juga sering disebut sistem metrik, adalah
sistem yang dikenal secara luas dan sekarang digunakan oleh hampir semua
bangsa di dunia. Penggunaan sistem Internasional (SI) ini yang bersifat
universal memungkinkan terjadinya komunikasi IPA secara internasional.

Dalam SI terdapat tujuh besaran pokok beserta satuan baku yang dapat
digunakan untuk menurunkan semua satuan lainnya, seperti ditunjukkan
dalam tabel 1.1.

Tabel 1.1. Besaran pokok beserta satuannya


Besaran Pokok Satuan Simbol
Panjang Meter m
Massa Kilogram kg
Waktu Detik atau sekon s
Suhu Kelvin K
Arus listrik Ampere A
Intensitas cahaya Candela cd
Jumlah zat mol mol

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

3
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

SI juga tetap mengakui satuan-satuan di luar satuan dasar pada tabel 1.1
karena satuan-satuan itu masih dipergunakan secara luas. Satuan jam (1jam =
3600 sekon), liter ( 1 liter = 1000 cm3). Dan derajat Celsius adalah contoh-
contoh satuan yang masih diterma. Sistem Internasional juga menyediakan
sejumlah awalan yang menyajikan kuantitas yang lebih besar atau lebih kecil
dari kuantitas baku. Besaran yang lebih besar merupakan kelipatan dari 10,
dan besaran yang lebih kecil merupakan pecahan desimal. Nama dan simbol
awalan-awalan tersebut dapat anda periksa pada tabel 1.2.

Tabel 1.2. Nama dan simbol untuk awalan SI


Awalan Simbol Kelipatan
12
Tera T 10 , satu trilyun
Giga G 109 , satu milyar
Mega M 106 , satu juta
Kilo k 103 , seribu
Desi d 10-1 , satu per sepuluh
Centi c 10-2 , satu per seratus
Mili m 10-3 , satu per seribu
Mikro  10-6 , satu per sejuta
Nano n 10-9 , satu per semilyar
Piko p 10-12 , satu per setrilyun

Sistem Inggris adalah sistem satuan lainnya yang masih sering digunakan
dalam produk-produk teknologi. Dalam sistem Inggris ini satuan baku besaran
panjang adalah yard (yd) dan juga foot (ft) dan inch (in). Kesetaraan antara
ketiga satuan panjang dalam Sistem Inggris adalah sebagai berikut.

1 foot (ft) = 1/3 yard (yd) dan 1 inch (in) = 1/12 ft.

Satuan baku massa dalam sistem Inggris adalah pound (lb). Satuan massa
yang lebih kecil adalah ons (oz). Satu ons = 1/16 lb. Sedangkansatuan untuk
besaran waktu dalam sistem Inggris sama dengan satuan baku pada SI.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
4
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Kita dapat memperoleh kesetaraan sistem Inggris dan sistem Internasional


untuk besaran-besaran panjang dan massa, seperti pada tabel 1.3.

Tabel 1.3. Kesetaraan Sistem Inggris dan Sistem Internasional untuk panjang
dan massa

Besaran Pokok Kesetaraan


1. Panjang 1 yard (yd) = 0,9144 m

1foot (ft) = 30,48 cm

1 inch (in) = 2,54 cm

1mile (mi) = 1,609 km

2. Massa 1 pound (lb) = 454 gram

1 ons (oz) = 28, 35 gram

1 slug (s) = 14,6 kg

3. Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang terbentuk dari besaran pokok. Besaran
turunan diperoleh dari kombinasi besaran-besaran pokok, contohnya besaran
isi yang merupakan perkalian antara besaran panjang kali besaran panjang
memiliki satuan yang diturunkan dari besaran panjang yakni meter kubik (m3).
Demikian juga untuk besaran turunan yang lain seperti kecepatan diperoleh
dari besaran panjang dibagi besaran waktu sehingga dihasilkan satuan
kecepatan yakni meter per sekon (m/s).

B. Pengukuran

1. Arti pengukuran

Anda pasti pernah mengukur, bahkan sering melakukan pengukuran. Apakah


yang dimaksud mengukur itu?. Misalnya anda ditugasi untuk memotong
tongkat sepanjang 75 cm. Apa yang akan anda lakukan? Tentunya anda
mencari mistar, mengukur tongkat sepanjang 75 cm, kemudian memotongnya.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

5
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Sebelum memotong anda melakukan pengukuran. Jadi apakah yang dimaksud


mengukur?

Pada waktu anda mengukur tongkat tadi anda menyamakan 75 cm mistar


dengan panjang tongkat yang akan dipotong, dengan perbandingan satu
terhadap satu. Bila anda tidak memiliki mistar yang panjangnya melebihi 75
cm tetapi memiliki mistar yang panjangnya 30 cm maka anda membandingkan
dua setengah kali panjang mistar pada tongkat yang akan dipotong. Anda
membandingkan panjang mistar dengan panjang tongkat dengan perbandingan
dua setengah terhadap satu. Artinya, satu tongkat panjangnya sama dengan
dua setengah kali panjang mistar. Jadi pada waktu mengukur yang anda
lakukan adalah membandingkan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
mengukur adalah membandingkan satu besaran dengan besaran lain yang
sejenis yang dijadikan acuan.
2. Cara Pengukuran.
Ada dua cara dalam melakukanpengukuran besaran fisika, yaitu pengukuran
langsung dan pengukuran secara tidak langsung. Pengukuran langsung adalah
pengukuran suatu besaran yang tidak bergantung pada pengukuran besaran-
besaran lain. Pengukuran secara langsung merupakan pengukuran suatu
besaran dengan membandingkan secara langsung dengan besaran acuan.
Misalnya mengukur panjang tongkat dengan menggunakan mistar, mengukur
waktu dengan menggunakan stopclock. Sedangkan pengukuran tidak
langsung yaitu pengukuran besaran dengan cara tidak langsung
membandingkannya dengan besaran acuan. Mengukur berat benda dilakukan
dengan cara mengukur perubahan panjang pegas yang berubah karena
tegangan, mengukur temperatur tubuh dengan cara mengukur perubahan
volume air raksa karena perubahan panas yang dikandungnya.
3. Ketepatan dan Ketelitian Pengukuran
Dalam pengukuran besaran-besaran fisika dapat dibedakan antara keakuratan/
ketepatan dan ketelitian pengukuran. Jika suatau besaran diukur beberapa kali
dan menghasilkan harga-harga yang menyebar di sekitar harga yang

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
6
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

sebenarnya maka pengukuran dikatakan akurat. Bila semua hasil pengukuran


dicari rata-ratanya maka harga rata-rata tersebut mendekati harga yang
sebenarnya. Sebaliknya, bila hasil pengukuran terkumpul pada daerah tertentu
maka pengukuran dikatakan teliti. Pengukuran yang baik adalah pengukuran
yang tepat dan teliti. Ketepatan dan ketelitian pengukuran hanya bisa
diketahui jika pengukuran suatu besaran dilakukan secara berulang-ulang. Bila
pengukuran hanya dilakukan satu kali saja kita tidak bisa mengetahui apakah
hasilnya dekat atau jauh dari harga yang sebenarnya.
4. Perekaman Hasil Pengukuran
Semua pengukuran harus dicatat dengan segera. Begitu data diperoleh harus
langsung dicatat. Apa yang diamati dari pengukuran, itulah yang dicatat.
Dalam melakukan dan merekam suatu pengukuran, hal yang baik perlu
dilakukan adalah memeriksa apa yang kita tuliskan dengan cara melihat alat
lagi. Jadi baca – tulis – periksa.

C. Kesalahan pengukuran

Kesalahan dalam pengukuran dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu


kesalahan sistematik dan kesalahan acak. Kesalahan sistematik disebut juga
dengan kesalahan metode. Kesalakahan sistematik dapat disebabkan oleh
beberapa hal antara lain :

 Faktor alat (piranti), misalnya kekeliruan titik nol alat yang digunakan.

 Cara atau faktor eksperimental, yaitu kesalahan yang disebabkan cara


melakukan /penggunaan alat.

 Paralak, yaitu faktor ketepatan antara skala yang diamati dengan mata
pengamat. Misalnya dalam mengukur panas jenis air dengan menggunakan
kalorimeter. Pada saat membaca termometer kedudukan mata seperti terlihat
pada (gambar 1.1) Bila pada waktu baca termometer mata kita pada
kedudukan A maka hasil pembacaan akan lebih rendah dibandingkan dengan
hasil bacaan pada posisi B atau C, dan sebaliknya. Agar kesalahan membaca
dapat sekecil mungkin maka mata harus berada pada posisi B. Bila

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
7
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

termometer vertikal maka mata, skala dan permukaan air raksa harus segaris
horisontal.

C
70

B
60

Gambar 1.1. Paralaks dalam pembacaan alat.

Sedangkan kesalahan acak juga disebut kesalahan random. Pada kesalahan


acak dapat disebabkan oleh empat faktor.

 Faktor menaksir/membaca. Pada waktu membaca alat ukur yang


menggunakan skala, dilakukan penaksiran tentang berapa besaranya besaran
yang ditunjukkan alat tersebut. Oleh karena itu dalam setiap pembacaan alat
ukur akan selalu terjadi kesalahan. Besarnya kesalahan ini dipengaruhi oleh
kemampuan kita menaksir, besar kecilnya jarak antara dua garis skala, dan
bergantung kepada kedudukan mata kita terhadap alat.
 Random yang bersifat fluktuasi terhadap waktu. Misalnya pengukuran
terhadap jala-jala PLN (sumber yang diukur berfluktuasi)
 Gangguan medium, muncul karena adanya sumber listrik dekat laboratorium,
getaran dan temperatur.
 Permukaan/wadah benda yang diukur.

Untuk memperkecil kesalahan dalam pengukuran akibat kesalahan acak dapat


dilakukan dengan pengukuran berulang kali dan kemudian dilakukan analisis.

D. Pengukuran Panjang, Luas, Volume, Massa, Waktu dan Suhu.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
8
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

1. Pengukuran Panjang, Luas, dan Volume.

Satuan panjang mula-mula satu meter didefinisikan sebagai jarak antara dua
goresan yang terdapat pada kedua ujung sebatang platina iridium pada suhu 0 o
C. Pada tahun 1960 didefinisikan kembali meter standar sebagai 1.650.763,75
kali panjang gelombang cahaya merah yang dipancarkan oleh isotop kripton-
86. Akhirnya tahun 1983 disepakati bahwa definisi mutakhir meter standar
adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam waktu selama 1/299.792.459 sekon.

Luas volume adalah kuantitas yang diturunkan dari besaran panjang. Luas adalah
jumlah ruang pada permukaan dua dimensi dan dinyatakan dalam satuan SI
dalam bentuk meter persegi (m2). Volume adalah jumlah ruang dalam daerah
tiga dimensi yang dinyatakan dalam meter kubik (m3) dalam satuan SI.

Luas dapat diukur dengan menmpatkan sebuah kisi-kisi yang telah ditandai
dalam satuan-satuan bujursangkar semacam cm2 dan memperkirakan jumlah
bujursangkar satuan yang menutupi luasan. Sebagai contoh, jika bujur
sangkar satuan dengan luas 1 cm2 yang menutupi bangun persegi panjang
dengan panjang 8 cm dan lebar 4 cm di bawah ini (lihat gambar 1.2) maka
luas persegi panjang itu adalah 32 cm2. Dengan cara yang sama dapat juga
untuk mengukur luas bangun yang tidak beraturan (gambar 1.3) kira-kira
sebesar 39 cm2.

Gambar 1.2. Mengukur luas sebuah persegi panjang

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
9
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Gambar 1.3. Mengukur luas sebuah bangun tak beraturan


Volume dapat diukur dengan mengalikan luas bangun dengan salah satu
sisinya. Pengukuran dengan cara ini akan benar hanya jika sisi-sisi tersebut
tegak lurus terhadap alas. Jika sisi-sisi itu tidak tegak lurus maka pengisian
bangun dengan air kemudian memindahkan air itu kedalam gelas ukur.;
biasanya dilakukan untuk mengetahui volume bangun itu atau dengan
memasukkan benda padat yang diukur volumenya dalam gelas ukur dan
mengukur kenaikan permukaan air dalam gelas ukur tersebut. Apabila kita
ingin mengukur isi sebuah balok (gambar 1.4) dengan sebuah bujur mewakili
1 cm3 maka volume balok tersebut adalah 12 cm3.

Gambar 1.4. Mengukur volume sebuah balok


Untuk mengukur volume benda yang sisi-sisinya tidak saling tegak lurus dapat
diperoleh dengan cara mengalikan luas alas dengan tinggi benda tersebut. Juga
dapat dilakukan dengan cara memasukkan benda tersebut ke dalam gelas ukur
yang telah berisi air. Dengan memasukkan benda semacam ini ke dalam gelas
ukur maka permukaan air dalam gelas ukur akan naik. Artinya benda yang
tidak beraturan bentuknya itu menambah volume air tersebut. Dengan

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
10
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

menghitung perbedaan volume air sesudah dimasuki benda dengan volume air
sebelum diisi benda maka volume benda itu dapat diperoleh.

Jika diperlukan untuk mengubah dari satuan luas dan satuan volume yang satu
ke satuan luas dan satuan volume yang lain dalam sistem metrik dapat
dilakukan dua cara mengkonversi satuan tersebut. Pertama, anda dapat
menciptakan sebuah faktor konversi baru. Jika 1 dm = 10 cm dengan
mengkuadratkan kedua ruas (untuk satuan luas) dan memangkatkan tiga
(untuk satuan volume).

Lua,s (1 dm)2 = (10 cm)2, maka 1 dm2 = 100 cm2


Volume ( 1 dm)3 = (10 cm)3, maka 1 dm3 = 1000 cm3
Kedua, anda dapat menggunakan diagram anak tangga. Diagram anak tangga
ini dapat digunakan untuk satuan panjang, luas dan volume. Untuk
pengukuran panjang satu tangga memiliki satu nilai tempat, untuk
pengukuran luas memiliki dua nilai tempat dan pengukuran volume memiliki
tiga nilai tempat. Sebagai contoh 7 cm = 70 mm, 7 (cm) 2 = 700 mm, 7 (cm)3 =
7.000 (mm)3.

Km km2 km3
hm hm2 hm3
dam dam2 dam3
m m2 m3
dm dm 2 dm3
cm cm2 cm3
mm mm2 mm3

Panjang Luas Volume


1 nilai tempat 2 nilai tempat per 3 nilai tempat per anak tangga
per anak anak tangga
tangga

Gambar 1. 5. Diagram anak tangga untuk panjang, luas dan volume.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
11
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

2. Pengukuran Massa

Satuan massa dalam SI adalah kilogram (kg). Kilogram standar didefinisikan


sebagai kuantitas massa dari prototipe kilogram internasional yaitu sebuah
slider paltina yang memiliki massa sama 1 liter air murni pada suhu yang
menghasilkan kerapatan air maksimum yakni 4o C.

Untuk mengukur massa suatu benda dapat digunakan neraca berbagai bentuk,
misalnya neraca berlengan, neraca pegas, neraca ohaus dan sebagainya. Alat
ukur massa ini selain digunakan mengukur massa, juga dapat digunakan
mengukur panjang, mengukur luas bentuk tak teratur dan mengukur jumlah
butir suatu benda, dengan cara pengukuran tidak langsung.

3. Pengukuran Waktu

Satuan waktu dalam SI adalah detik/sekon. Sekon standar didefinisikan dalam


bentuk frekuensi resonansi atom cesium, yakni sebagai selang waktu
9.192.631.770 kali getaran emisi khusus cahaya atom cesium-133 pada saat
atom itu menyerap energi.

Alat ukur standar untuk mengukur waktu adalah sebuah jam atau arloji. Jam
atau arloji yang pada akhir-akhir ini banyak bekerja secara elektrik ataupun
elektronik merupakan salah satu instrumen laboratorium standar.

4. Pengukuran Suhu

Satuan suhu dalam SI adalah kelvin. Skala suhu yang disepakati


didasarkan pada titik suhu tertentu yang disebut titik tripel air. Pada titik tripel
itu terjadi kesetimbangan zat padat, zat cair, dan gas. Suhu sebesar 273,16
kelvin (K) merupakan suhu pada titik tripel itu. Titik beku air adalah 273,16 K
yang tepat sama dengan 0o pada skala Celsius. Skala celcius diberikan atas
jasa-jasa ahli astronomi Swedia Anders Celcius. Anders Celcius merupakan
orang pertama yang mengusulkan penggunaan sebuah skala yang didasarkan
atas selang antara titik beku dan titik didih air yang dibagi menjadi 100.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
12
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Alat yang digunakan untuk mengukur suhu ini dikenal dengan nama
termometer. Diantara temometer yang ada adalah termometer air raksa.
Termometer ini terdiri atas sebuah tabung kaca yang diameter dalamnya
sangat kecil dengan membuang udara yang mengisinya. Tabung ini
dihubungkan ke sebuah bola kecil yang diisi air raksa. Ketika disentuhkan
sebuah benda yang panas, baik air raksa maupun gelas itu mengembang, tetapi
pertambahan volume gelas tidak sebesar pertambahan volume air raksa.
Hasilnya adalah air raksa merambat ke atas di dalam tabung itu. Suhu diukur
dengan kenaikan air raksa dalam tabung, seperti ditunjukkan oleh skala pada
gelas.

PERTANYAAN DAN SOAL LATIHAN


1. Apakah yang dimaksud dengan besaran pokok ? besaran turunan? Berilah 3
contoh besaran turunan dan anda tunjukkan bagaimana besaran itu diturunkan
dari besaran pokok.
2. Berapa (a) centimeter dalam 10 meter (b) gram dalam 1kg, (c) mikrometer
dalam I meter, (d) meter dalam kilometer?
3. Listrik yang terpasang disebuah pabrik adalah 25.000.000 watt. Nyatakan
daya itu dalam megawatt, (b) Sebuah komponen dalam komputer besarnya 2,1
gegabait. Nyatakan besarnya komponen itu dalam megabait?
4. Berapa liter minyak tanah yang dapat disimpan dalam sebuah drum yang
memiliki diameter 70 cm dan tinggi 1 m?
2
5. Sebuah kain memiliki ukuran panjang 200 cm dan lebar 90 cm. Berapa m
luas kain tersebut?
6. Sebuah ruangan memiliki ukuran panjang 20 ft dan lebar 16 ft serta tingginya
8 ft. Berapa volume ruangan itu dalam m3.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
13
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

BAB II . MEKANIKA
TUJUAN PEMBELAJARAN

Bab ini membahas mengenai dasar-dasar mekanika. Apabila anda telah


mempelajari pembahasan dalam bab ini diharapkan anda dapat :

1. Menyebutkan pengertian gerak


2. Menentukan besar dan arah perpindahan benda yang bergerak kalau posisinya
diketahui.
3. Menyebutkan jeneis-jenis gerak yang baku pada gerak benda.
4. Menggunakan hubungan antara kecepatan, percepatan dan waktu untuk
memecahkan masalah gerak.
5. Menggunakan Hukum Newton untuk menelaah masalah gerak benda.
6. Menentukan jenis dan besar gaya yang bekerja pada suatu sistem yang
bergerak.

A. Gerak Lurus
1. Pengertian Gerak
Gerak adalah perubahan kedudukan atau tempat suatu benda terhadap
suatu titik acuan atau titik asal tertentu. Jadi bila suatu benda kedudukannya
berubah setiap saat terhadap titik acuan, maka benda tersebut dikatakan sedang
bergerak. Jenis gerak sustu benda ditentukan oleh bentuk lintasannya. Sesuatu
gerak dikatakan gerak lurus, apabila lintasannya berupa garis lurus. Gerak
melingkar apabila lintasannya merupakan lingkaran. Gerak parabola atau peluru
apabila lintasannya merupakan parabola.
2. Jarak dan Perpindahan
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda, sedangkan
perpindahan adalah perubahan posisi/kedudukan suatu benda dihitung dari awal
benda tersebut.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
14
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar 2.1, gambar tersebut


menunjukkan perjalanan sebuah benda dari titik O menuju titik A menempuh rute
perjalanan OBA. Jarak yang ditempuh benda selama perjalanan adalah:
s = OB + BA ,

Sedangkan perpindahan benda adalah :

 s = OA kearah kanan

Posisi awal Posisi akhir Rute


Perpindahan perjalanan

O A B

Gambar 2.1 Jarak dan perpindahan benda.

Contoh;
D A C B

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Dalam selang waktu tertentu benda P bergerak dari titik A ke titik C melalui rute
ABC, sedangkan benda R bergerak dari titik A ke titik D melalui rute ABD.
Tentukan jarak dan perpindahan benda P dan R.
Jawab;
D A C B

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

 Rute perjalanan benda P adalah ABC


Jarak = panjang lintasan ABC
= lintasan AB + lintasan BC
= 5 + 2 = 7 satuan

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
15
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Posisi awal benda di A sedangkan posisi akhir di C


Perpindahan = posisi akhir - posisi awal
AC = XC - XA = 5 - 2 = 3 satuan

 Rute perjalanan benda R adalah ABD

Jarak = panjang lintasan ABD


= lintasan AB + lintasan BD
= 5 + 9 = 14 satuan
Posisi awal benda di A sedangkan posisi akhir di D
Perpindahan = posisi akhir - posisi awal
AD = XD - XA = -2 - (- 2) = -4 satuan
Berdasarkan contoh perpindahan benda P dan R dapat disimpulkan : Perpindahan
itu positif atau negatif semata-mata hanya bergantung pada arah gerak, bila arah
ke kanan, perpindahan positif, dan bila arah gerak ke kiri perpindahan negatif.

3. Kecepatan dan Laju

Kecepatan dan laju merupakan dua pengertian yang berbeda. Kecepatan


menyatakan besar perpindahan tiap satuan waktu dan arahnya. Jadi merupakan
besaran vektor. Sedangkan laju menyatakan jarak yang ditempuh tiap satuan
waktu. Laju tidak mempermasalahkan arah gerak, jadi merupakan besaran skalar.

a. Kecepatan tetap

Untukmenentukan besarnya kecepatan suatu benda, atau laju benda


digunakan persamaan :

s
V = ……………………… (2.1)
t

s = jarak yang ditempuh (meter)


t = waktu yang diperlukan (detik)
V = besar kecepatan (m/s)
Kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah tetap bila dalam selang waktu
yang sama benda bergerak dengan jarak dan arah yang sama. Sedangkan laju

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
16
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

benda adalah tetap bila dalam selang waktu yang sama benda menempuh jarak
yang sama tanpa memperhatikan arah gerak.

Contoh soal;

Sebuah mobil dapat menempuh jarak 80 km dalam waktu 2 jam. Tentukan


kelajuan mobil tersebut.

Penyelesaian :

s
V =
t
80
= km / jam  40km / jam = 40.000 m/ jam
2
40.000
= m / det ik  11,11m / det ik
60 x 60
b. Kecepatan rata-rata

yang dimaksud dengan kecepatan rata-rata adalah perbandingan antara


perpindahan suatu benda terhadap waktu, yang diperlukan. Untuk jelasnya
perhatikan gambar 3.2.

A X B
O XA XB
tA tB
VA VB

Gambar 2.2. Gerak lurus

Perhatikan gerak yang itunjukkkan gambar 3.2. posisi benda didefenisikan


oleh perpindahan x yang diukur dari tititk asal O. Misalkan pada selang waktu tA
benda ada pada posisi A, dengan OA = xA. Pada selang waktu tB kemudian ada
pada posisi B, dengan OB = xB. Jadi kecepatan rata-rata dirumuskan dengan
persamaan 2.2.
xB  xA
 v
Vr  tB  tA t ……………………………… (2. 2)

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
17
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

x = xB – xA = perpindahan benda (meter)


t = tB - tA = selang waktu (sekon)
Vr = kecepatan rata-rata (m/s)

4. Percepatan

Jika kita mengamati seorang yang sedang mengendarai sepeda di jalan


yang menurun. Apa yang dapat kita amati tentang gerak sepeda tersebut? Ternyata
walaupun sepeda tidak dikayuh kecepatan makin lama makin cepat. Jadi dalam
gerak di atas selalu terjadi perubahan kecepatan. Pengertian ini dikenal dengan
percepatan, dan gerak yang dialami sepeda dikatakan gerak dipercepat.
Perubahan kecepatan tidak selalu bertambah, dapat juga berkurang atau berubah
arahnya.

Jika diketahui v0 adalah kecepatan awal suatu benda pada interval pada
interval waktu t, dan v adalah kecepatan akhir, maka percepatan adalah:
V  Vo
a = ..................................(2.3)
t

Dimana ; (V-Vo) adalah perubahan kecepatan pada selang waktu t (m/s)

a percepatan (m/s2).

Nilai a dapat beruba bilangan positif maupun negatif. Positif berarti benda
bertambah kecepatannya. Negatif berarti benda berkurang kecepatannya. Gerak
dipercepat yang paling sederhana adalah gerak dipercepat dengan percepatan
tetap. Dalam gerak ini perubahan kecepatan selalu sama dalam selang waktu yang
sama .

B. Gerak Lurus Beraturan

Apabila suatu benda bergerak melintasi lintasan berupa garis lurus dan
memiliki kecepatan selalu tetap, benda tersebut dikatakan bergerak lurus
beraturan. Benda yang mengalami ini dalam selang waktu yang sama menempuh
jarak sama. Pernyataan ini dirumuskan dalam bentuk:

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
18
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

s
V = atau s = V . t …………………………..(2.4)
t
S = jarak yang ditempuh (m)
T = selang waktu yang diperlukan (s)
V = kecepatan (m/s)
C. Gerak Lurus Berubah Beraturan

Suatu benda yang bergerak dalam lintasan garis lurus, dan kecepatannya
berubah secara beraturan, maka benda itu dikatakan melakukan gerak lurus
berubah beraturan. Perubahan kecepatan dapat bertambah dan juga berkurang.
Jika kecepatannya semakin lama semakin bertambah besar disebut gerak lurus
berubah beraturan dipercepat. Dan jika kecepatannya semakin lama semakin
berkurang sehingga pada suatu saat menjadi diam disebut gerak lurus berubah
beraturan diperlambat.

Hubunngan antara kecepatan (v) terhadap waktu (t) dapat diperhatikan


pada gambar 2.3.

Vt
V
V0
t (detik/s)

Gambar 2.3. Grafik hubungan kecepatan dan waktu.

Dari persamaan percepatan (2.3) yaitu :


V  Vo
a = dengan V = Vt - V0 , bila persamaan ini dimasukkan
t
dalam persamaan (2.3) akan diperoleh :

Vt  Vo
a = at = Vt - V0 atau
t
Vt = V0 + at ……………………………. (2.5)

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
19
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

V0 = kecepatan awal benda (m/s)


Vt = kecepatan setelah bergerak t detik
a = percepatan (m/s2)

Jarak yang ditempuh


Untuk menentukan jarak yang ditempuh oleh benda selama t detik secara
matematis :

Jarak yang ditempuh (s) = luas daerah di bawah grafik = luas daerah
diarsir (trapesium), seperti gambar 3.4.

Vt
St Vt
V0
t (detik/s)
Gambar 2.4 Grafik Jarak yang ditempuh benda yang bergerak GLBB

St = ( V0 + Vt ) . ½ t
St = ( V0 + V0 + at ) . ½ t
St = V0 . t + ½ at 2 …………………………….(2.6)

V0 = kecepatan awal benda (m/s)


a = percepatan benda (m/s2)
St = jarak yang ditempuh selama t detik

Dari persamaan (2.6) St = V0 . t + ½ at 2 dapat dibuat grafik hubungan antara


s terhadap t (gambar 2.5), yang berbentuk parabola.

S (m)

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
20
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

t (detik/s)
O
Gambar 2.5. Grafik s - t GLBB

Jika varibel waktu dihilangkan diperoleh persamaan 2.7.

Vt  Vo  at  t  Vt  Vo kemudian masukkan nilai t kedalam


a
persamaan:
 Vt  Vo   Vt  Vo 
2

St = V0 . t + ½ at 2 = Vo    1 / 2a  
 a   a 
Vo (Vt  Vo ) (Vt  Vo ) 2
= 
a 2a

2Vo (Vt  Vo ) (Vt  Vo )2


= 
2a 2a
2VoVt  2Vo 2  (Vt 2  Vo 2  2VoVt )

2a
Vt 2  Vo 2
=
2a
Vt 2  Vo 2
Jadi s= atau 2as  Vt 2  Vo 2  Vt 2  Vo 2  2as ……. (2.7)
2a

Dengan demikian persamaan umum gerak lurus berubah beraturan (GLBB) ada
tiga yaitu :

Vt = V0 + at

S = V0t + ½ at2

Vt2 = V02 + 2as

Contoh Soal :

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
21
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

1) Amir mengayuh sepedanya dengan kecepatan 3 m/det. Dan memiliki


percepatan tetap 4 m/det². Searah dengan geraknya. Berapakah kecepatan
sepeda dan jarak yang ditempuhnya setelah bergerak 7 detik.

Penyelesaian :
Diketahui : V0 = 3 m/det
a = 4m/det².
t = 7 detik
Ditanya : a ) Vt = …………. b ) s = ……………
Penyelesaian :
a) Vt = V0 + at = 3 + (4) x (7) = 3 + 28 = 31 m/det.

b) S = V0t + ½ at2 = (3) (7) + ½ (4) (7)2 = 21 + 98 = 119 m

2) Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal 10 m/det. Setelah bergerak


selama 20 detik benda tersebut berhenti. Tentukanlah a) perlambatan yang
dialami oleh benda, b) Jarak yang ditempuh dari keadaan awal sampai benda
berhenti.
Penyelesaian :

Diketahui : V0 = 10 m/det, t = 20 detik, Vt = 0 (berhenti)

10
a) Vt = V0 + at = 0 = 10 + a. 20 a   0,5m / det 2
20

b) St = V0t + ½ at2 = 10.20 + ½ (0,5) (20)2 = 200 – 100 = 100 m

D. Gerak Jatuh Bebas

Gerak jatuh bebas adalah gerak dari suatu benda yang dijatuhkan dari
suatu ketinggian tertentu di atas tanah tanpa kecepatan awal dan dalam geraknya
mengalami percepatan gravitasi yang tetap (hambatan udara diabaikan).

Gerak jatuh bebas termasuk gerak lurus berubah beraturan . Untuk gerak jatuh
bebas kecepatan awalnya (V0) = 0, dan percepatannya = g (gravitasi), jarak jatuh
= h (GLBB)

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
22
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

titik acuan
V0 = 0 s = h
g s = V0t + ½ at2
h = 0. t + ½ gt2  h = ½ gt2

h Vt = V0 + at
Vt = 0 + g.t  Vt = g.t

Vt2 = V02 + 2 as
Vt2 = (0)2 + 2 (g)(h)  Vt2 = 2gh
Vt
Dengan demikian persamaan umum untuk gerak jatuh bebas adalah :

……………………………….. ( 2.8)
Vt = g.t g = gravitasi bumi [ m/detik]
h = ½ gt2 t = selang waktu [detik]
2
V = 2gh
t h = jarak yang ditempuh oleh benda diukur dari
titik acuan [m]
Vt = kecepatan stelah selang waktu [m/det]

Contoh soal

Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 50 m di atas tanah. Tentukan kecepatan


bola tepat sampai di tanah dan waktu yang diperlukan untuk sampai di tanah.

Penyelesaian:

Diketahui : h = 50 m, g = 9,8 m/det²


Ditanya : a) Vt b) t
Jawab : a) Vt2 = 2gh = 2 . 9,8 (50) = 980  Vt = 980 = 31,3 m/det

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
23
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Vt 31.3
b) Vt = g.t  t = = 9,8  3,2 det ik
g

E. Gerak Vertikal ke Atas


Gerak vertikal keatas adalah gerak dari suatu benda yang dilemparkan
vertikal ke atas dengan suatu kecepatan awal tertentu.
Pada gerak benda yang dilempar ke atas kecepatannya semakin berkurang dan
pada saat mencapai titik tertinggi (titik H) benda berhenti sesaat kecepatandi H =0
kemudian benda akan berbalik arah kembali ke bawah.

Persamaan umum gerak vertikal ke atas adalah sama dengan persamaan untuk
gerak lurus berubah beraturan dengan mengganti a = - g.

H
Vt = V0 - gt
h = V0t – ½ gt2
Vt2 = V02 - 2gh
h maks Pada saat mencapai h maks bila Vt = 0
Vt = V0 - gt
V0
0 = V0 - gt t  ……..(2.9)
g

+ V0 Vt2 = V02 - 2gh

- 0 (titik acuan) (0)2 = V02 - 2gh maks


V 02
 hmaks  ………………( 2.10)
2g

Contoh soal :
Sebuah bola dilemparkan ke atas dengan kecepatan 40 m/det. Percepatan gravitasi
10 m/det². Berapa tinggi maksimum dan waktu untuk mencapainya.
Jawab :

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
24
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

V0 2 40 2
a) h maks = =  80m
2g 2.10

V0 40
b) t   4 det ik
g 10
F. Hukum Newton

Hukum newton membicarakan tentang adanya pengaruh gaya-gaya luar


terhadap sebuah benda atau titik materi.

1. Hukum I Newton

Hukum I Newton membicarakan tentang kelembaman, yaitu bahwa setiap


benda akan tetapa berada pada keadaan diam atau bergerak lurus beraturan,
kecuali jika benda itu dipaksa untuk mengubah keadaan tersebut oleh gaya-
gaya yang dikerjakan pada benda itu.

Bila dirumuskan secara matematis hukum newton I adalah F  0; artinya


jumlah gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol.

Dari kenyataan bahwa apabila tidak ada gaya yang bekerja kepadanya ,
maka benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan, menunjukkan
benda bersifat inersia (kelembaman). Oleh karenanya hukum I newton disebut
hukum kelembamam.

Sifat kelembaman pada hukum I newton, dapat kita rasakan sendiri,


misalnya sewaktu kita naik kendaraan. Bila kendaraan yang kita tumpangi
mendadak di rem, maka kita akan terdorong ke depan. Jadi kita cenderung untuk
terus bergerak.

2. Hukum II Newton

Hukum II newton dibicarakan tentang adanya gerakan karena sistem


melewati keadaan setimbang. Misalnya gaya yang menarik benda (F2) tidak
sama dengan yang menghambat (F1). Jadi F2  F1 sehingga timbul gaya tarik
yang besarnya F2 - F1. katakan F2 - F1 = F, maka benda itu (m) berarti ditarik F

F1 F2 Jadi karena F, benda menjadi bergerak

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
25
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

m F makin lama makin cepat, dengan


percepatan a
m F’ Bila gaya itu diperbesar menjadi F’
yang besarnya 2F, maka percepatan itu
juga dua kalinya (a’ = 2a)
Jadi apabila sebuah gaya dikerjakan pada sebuah benda tertentu (tetap) akan
menghasilkan percepatan yang berbanding lurus dengan gayanya.

Kesimpulan : perbandingan antara gaya dengan percepatan yang timbul sama


dengan sesuatu yang tetap nilainya, yang disebut massa (m).

F (: ) a
F = m.a F
m F  m..a
m = suatu yang tetap besarnya a

Inilah yang disebut Hukum II Newton, yang pernyataannya adalah “ apabila


pada sebuah massa dikerjakan gaya, maka pada massa tersebut timbul sebuah
percepatan yang arah dan besarnya berbanding lurus dengan gaya itu.

3. Hukum III Newton


Apabila suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda yang
kedua ini juga akan mengerjakan pada benda yang I gaya yang sama besarnya,
tetapi dengan arah yang berlawanan, pernyataan ini disebut dengan hukum III
Newton

A B

Gambar Gaya aksi dan reaksi


Dua buah dinamometer dipasang seperti gambar di atas.
A. menunjukkan tarikan kita terhadap tembok.
B. Menunjukkan tarikan tembok terhadap kita.
Makin besar gaya aksi yang kita berikan, makin besar juga gaya reaksi yang
diberikan oleh tembok, sehingga gaya yang ditunjukkan oleh dinamometer A

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
26
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

selalu sama dengan yang ditunjukkan dinamometer B. Sehingga pasangan


gaya di atas disebut gaya aksi dan reaksi.
Demikian juga sebuah benda diletakkan di atas meja, benda akan menekan
meja dengan gaya vertikal ke bawah yang besarnya W, sehingga mejapun akan
menekan benda dengan gaya yang sama besar tetapi dengan arah vertikal ke
atas, ini merupakan reaksi meja terhadap benda, dalam hal ini benda disebut
dalam keadaan setimbang. Gaya reaksi meja terhadap benda disebut gaya
normal (N)

N W = gaya berat ( W = m . g )
N = gaya normal
N=W
W

Gambar : gaya normal dan gaya berat

Penggunaan Hukum Newton


a. Menentukan gaya tegangan tali
Bila benda dalam keadaan diam, atau dalam keadaan bergerak lurus beraturan,
maka :

T = gaya tegangan tali


T = m g mg = berat benda

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
27
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

BAB III. MATERI DAN ENERGI

Tujuan pembelajaran Bab 3 adalah agar Anda memahami konsep-konsep


dasar dari pengertian materi dan energi, perubahan materi dan energi. Setelah
mempelajarai materi ini Anda diharapkan memiliki kompetensi dasar dalam hal:
a. menjelaskan arti materi dan perubahannya
b. membedakan perubahan materi jenis fisika dan kimia
c. mendeskripsikan perubahan energi serta hubungannya dengan usaha
d. memahami konsep pesawat sedehana

A. Materi dan Perubahannya


Materi
Anda telah memahami bahwa materi adalah sesuatu yang mempunyai
massa dan menempati ruang; dan pada pembahasan terdahulu sudah dibahas
pengertian massa sebagai ukuran kuantitas materi. Ada pun dalam mekanika,
massa adalah ukuran ketahanan materi terhadap suatu gaya, yang ditandai dengan
perubahan kecepatannya, sebagaimana dirumuskan oleh Newton: F = m a.
Berdasarkan persamaan tersebut, massa dapat diukur dengan memberikan gaya F
pada suatu materi dan diukur percepatannya. Tetapi sangat sulit membuat gaya
yang konstan Karena banyak gaya lain yang mengganggu, maka dipakai gaya
gravitasi untuk menentukan massa:

W=mg W = gaya gravitasi (kg.m.s-2)


m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
28
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Gaya gravitasi sering disebut berat (bobot). Gaya gravitasi bergantung


pada jarak benda dengan pusat bumi, maka nilai W dan g di suatu tempat berbeda
dengan di tempat lain sedangkan massa tetap (m = w/g tetap). Besar percepatan
gravitasi di daerah khatulistiwa rata-rata adalah 9,8 ms_2.

Materi dapat dikenali dari identitas atau sifat-sifatnya. Untuk menguji


materi dan memahami apa yang terjadi dalam materi itu, maka kita harus dapat
memeriksanya secara jelas. Secara umum materi dapat diperiksa sifat fisiknya
melalui indera kita. Misalnya arang berwarna hitam dibanding kapur yang
berwarna putih diperoleh melaui kesan penglihatan, kerasnya gelas dibanding
dengan lembutnya busa diperoleh melalui kesan perabaan, dan sebaginya.

Ada dua macam sifat materi berdasarkan hubungannya dengan jumlah


materi, yaitu:
a. Sifat intensif, yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah materi.Contohnya
titik didih, titik beku, index bias, suhu, kerapatan, rumus senyawa, wujud zat.

b. Sifat ekstensif, yaitu sifat yang bergantung pada jumlah materi. Contohnya
massa, energi, mol, volume,massa jenis.

Klasifikasi materi

Materi diklasifikasikan berdasarkan karakteristiknya tertentu. Misalnya


berdasarkan kekuatan menghantarkan panas atau menghantarkan arus listrik
materi diklasifikasikan ke dalam isolator dan konduktor. Berdasarkan tingkat
wujudnya dikenal adanya benda padat, cair, dan gas. Benda padat merupakan zat
yang dapat menjaga bentuknya, gaya antar molekulnya cukup kuat untuk menjaga
ketegaran zat itu. Benda cair, merupakan zat yang tidak menyebar ke seluruh
ruang tetapi mudah berubah bentuknya. Sedangkan benda gas, merupakan zat
yang tidak memiliki bentuk yang tetap, mudah menempati ruang. Adapun
berdasarkan komposisinya materi diklasifikasikan sebagai berikut:

MATERI

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
Campuran Zat Murni 29

Homogen Heterogen Senyawa Unsur


KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Gambar 3.1: Klasifikasi materi berdasarkan komposisinya

Perubahan Materi

Karena pengaruh energi komposisi materi tersebut dapat berubuah dari


suatu komposisi ke komposisi lainnya, atau dari suatu tingkat wujud ke tingkat
wujud lainnya. Perubahan ini pun biasa dikategorikan ke dalam dua jenis: pertama
perubahan fisika dan kedua perubahan kimia. Pada perubahan jenis pertama tidak
terjadi pembentukan zat baru; artinya unsur-unsur penyusunnya tetap sama
dengan zat semula; sebaliknya pada perubahan jenis kedua selalu terjadi zat yang
benar-benar baru yang unsur-unsur penyusunnya berbeda dengan zat semula.
Perubahan dari campuran ke zat murni atau sebaliknya serta perubahan tingkat
wujud benda merupakan contoh perubahan fisika; sedangkan perubahan dari
senyawa ke unsur atau sebaliknya merupakan contoh perubahan kimia. Perlu
Anda pahami bahwa salah satu ciri perubahan fisika, perubahan tersebut bersifat
reversible, dapat kembali ke komposisi semula walaupun tanpa melalui reaksi
kimia. Ada pun pada perubahan kimia, kecuali dengan reaksi kimia benda yang
telah berubah tidak dapat kembali (ireversible) ke komposisi semula.
Pada perubahan fisika, yaitu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru,
secara singkat contohnya adalah perubahan tempat, bentuk, ukuran, dan wujud
benda (zat). Perubahan wujud zat digambarkan dalam skema berikut:

GAS

1 2 3 4
5
PADAT 6 CAIR

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
30
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Gambar 3.2: Siklus perubahan tingkat wujud


Keterangan:
1 = menyublim 4 = mengembun
2 = deposisi 5 = membeku
3 = mendidih 6 = melebur

Sehubungan dengan perubahan komposisi zat khususnya yang termasuk ke


dalam perubahan kimia, beberapa pengertian dasar jenis materi berdasarkan
komposisinya secara sederhana dijelaskan sebagai berikut.
a. Unsur, adalah materi yang tidak dapat diuraikan dengan reaksi kimia menjadi
zat yang lebih sederhana. Contoh, hidrogen, oksigen, besi, belerang, tembaga.
Partikel-partikel unsur disebut atom.
b. Senyawa, adalah materi yang dibentuk dari dua unsur atau lebih dengan
perbandingan tertentu. Contoh, air, asam asetat, etanol, karbondioksida.
c. Partikel-partikel senyawa disebut molekul. Molekul dapat terdiri dari satu
jenis unsur atau lebih. Contoh, molekul gas oksigen (O2), molekul Air (H2O).
d. Campuran homogen, adalah campuran dua atau lebih zat tunggal, dengan
perbandingan sembarang, dimana semua partikelnya menyebar merata
sehingga membentuk satu fasa. Fasa adalah keadaan zat yang sifat dan
komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian lain di dekatnya. Contoh
campuran yang membentuk satu fasa adalah larutan.
Contoh: campuran gula dengan air (larutan gula), garam dengan air (larutan
garam), alkohol dengan air (larutan alkohol).
e. Campuran heterogen, adalah campuran dua atau lebih zat tunggal, dengan
perbandingan sembarang, dimana partikel-partikelnya tidak merata sehingga
komposisi di berbagai bagian tidak merata dan membentuk lebih dari satu
fasa. Contohnya campuran air dengan minyak tanah, jika dikocok maka
minyak akan menyebar dalam air berupa gelembung-gelembung. Gelembung
berisi minyak dan lainnya adalah air, jadi ada bidang batas antara minyak
dengan air sehingga terbentuk dua fasa.
Diantara jenis-jenis zat berdasarkan komposisinya tersebut dapat terjadi
perubahan zat jenis perubahan kimia, yaitu perubahan yang menghasilkan zat
baru karena terjadi perubahan struktur zat tersebut. Contohnya besi berkarat, kayu

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

31
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

terbakar, pencernaan makanan dalam tubuh, fotosintesis. Sedangkan untuk jenis


perubahan fisika contohnya pemisahan unsur-unsur campuran larutan secara
fisika. Pemisahan ini sangat bergantung kepada jenis, wujud, dan sifat-sifat
komponen yang akan dipisahkan.
Ada beberapa cara pemisahan campuran secara fisika, yaitu sebagai berikut:
a. Dekantasi, yaitu pemisahan zat padat dari zat cair yang saling tidak larut pada
suhu tertentu dengan cara menuangkan zat cairnya.
b. Penyaringan, yaitu pemisahan zat padat dari zat cair dengan menggunakan
media kertas.
c. Destilasi, yaitu pemisahan dua atau lebih zat cair berdasarkan perbedaan titik
didihnya yang cukup besar. Contohnya pemisahan campuran air dan etanol,
dimana pada suhu 25oC dan tekanan 1 atm, titik didih air 100 oC sedangkan
alkohol 78oC.
d. Rekristalisasi, yaitu pemisahan berdasarkan perbedaan titik beku komponen
campuran. Sebaiknya komponen yang akan dipisahkan berwujud padat dan
lainnya cair pada suhu kamar. Contohnya pemisahan garam dari larutan garam
dalam air. Larutan dipanaskan perlahan-lahan sampai tepat jenuh, kemudian
dibiarkan dingin dan garam akan mengkristal, lalu disaring.
e. Ekstraksi, yaitu pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan komponen
campuran dalam pelarut yang berbeda. Syaratnya kedua pelarut yang dipakai
tidak bercampur. Contoh pelarut untuk ekstraksi adalah air – minyak, air –
kloroform. Misalnya pemisahan campuran A dan B dengan pelarut X dan Y.

RANGKUMAN
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang; dan
massa sebagai ukuran kuantitas materi. Ada pun dalam mekanika, massa adalah
ukuran ketahanan materi terhadap suatu gaya, yang ditandai dengan perubahan
kecepatannya, sebagaimana dirumuskan oleh Newton: F = m a.

Materi dapat dikenali dari identitas atau sifat-sifatnya. Untuk menguji


materi dan memahami apa yang terjadi dalam materi itu, maka kita harus dapat
memeriksanya secara jelas. Secara umum materi dapat diperiksa sifat fisiknya

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

32
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

melalui indera kita. Misalnya arang berwarna hitam dibanding kapur yang
berwarna putih diperoleh melaui kesan penglihatan, kerasnya gelas dibanding
dengan lembutnya busa diperoleh melalui kesan perabaan, dan sebaginya.
Materi tersebut dapat berubuah dari suatu komposisi ke komposisi lainnya,
atau dari suatu tingkat wujud ke tingkat wujud lainnya. Perubahannya
dikategorikan ke dalam dua jenis: (1) perubahan fisika dan (2) perubahan kimia.

B. Energi dan perubahannya

Energi

Apakah yang dimaksud dengan energi ? Energi adalah kemampuan untuk


melakukan usaha atau kerja. Sebuah benda dapat dikatakan mempunyai energi
bila benda itu menghasilkan gaya yang dapat melakukan usaha atau kerja.

Anda semua tentunya telah sering mendengar dan paham istilah energi
atau tenaga; suatu besaran turunan yang memiliki satuan Joule atau erg. Kita
tahu, bahwa kita mampu melakukan sesuatu karena kita memiliki sejumlah energi.
Energi yang kita miliki itu berasal dari mana? Bagaimana cara mendapatkannya?
Tanpa energi kita tidak mampu bekerja, bergerak, berpikir dan bahkan,
mungkin kita tidak mampu menarik nafas. Demikian juga makhluk dan benda-
benda di alam ini tidak akan mengalami perubahan jika tidak ada energi. Oleh
karenanya para akhli sains mendefinisikan energi sebagai kemampuan melakukan
usaha. Setiap materi pasti mengalami perubahan; dengan demikian setiap materi
mengandung dan terkait dengan energi. Bila materi berubah akan disertai
perubahan energi, maka energi adalah sesuatu yang menyertai perubahan materi.
Jika energi yang dikandung materi sebelum perubahan lebih besar dari
sesudahnya, maka akan keluar sejumlah energi, dan peristiwa itu disebut
eksotermik. Sebaliknya, jika energi materi sebelum perubahan lebih kecil dari
sesudahnya, maka akan diserap sejumlah energi, dan peristiwa itu disebut
endotermik.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

33
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Energi berasal dari suatu sumber energi, energi panas bisa berasal dari
matahari, api, nyala lilin. Matahari merupakan sumber energi yang paling utama
bagi kehidupan di Bumi. Misalnya matahari (energi cahaya) berperan pada
pembuatan makanan bagi tumbuhan, selanjutnya, tumbuhan merupakan makanan
bagi kehidupan makhluk hidup lainnya.

Bentuk energi dan perubahannya


Di alam ini tidak ada makhluk yang dapat menciptakan dan memusnahkan
energi, atau dengan kata-kata yang populer ”energi tidak dapat diciptakan dan
tidak dapat dimusnahkan”. Yang terjadi di alam hanya perubahan energi dari suatu
bentuk ke bentuk lainnya. Perubahan yang menyertai materi sebenarnya
menjelaskan esensi energi sebagai kemampuan melakukan kerja (usaha).
Melakukan usaha artinya melakukan perubahan, antara lain perubahan posisi,
perubahan bentuk, perubahan ukuran, perubahan suhu, perubahan gerak,
perubahan wujud dan perubahan struktur kimia suatu zat.
Pada dasarnya ada dua macam bentuk energi, yaitu energi potensial dan
energi kinetik, kedua energi merupakan energi mekanik. Namun ada juga energi
yang memiliki sumber berbeda.
a) Energi kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda yang bergerak.
Besarnya energi kinetik suatu benda bergantung pada massa dan kecepatan benda
benda tersebut.
Benda bermassa m bergerak horizontal dengan kecepatan v
v
2
maka Ek benda: Ek = ½ m v Ek = energi kinetik (J)
m
m = massa materi (kg)
v = kecepatan gerak materi (ms-
Contoh Soal
1. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. Bila masa mobil itu
900 kg, tentukan energi kinetiknya ?

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
34
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Penyelesaian :

V = 72 km/jam = 20 m/s Energi kinetik mobil adalah :


1
Ek  mv 2
M = 900 kg 2
1
=  900kg  20m / s 
2

2
=  900kg   400m / s 
1 2 2

2
= 180.000 J

b. Energi potensial

m Energi potensial gravitasi adalah energi yang dikandung suatu


materi berdasarkan tinggi rendah kedudukannya. Besarnya
energi potensial bergantung pada massa dan ketinggian.
Secara matematis hubungan tersebut ditulis:
h
Ep = m g h
Ep = Energi potensial (J)
Gambar 3.4: Benda dengan ketinggian h
dari permukaan Bumi m = massa materi (kg)
g = percepatan gravitasi (ms-2)
h = ketinggian dari bumi (m)
Contoh Soal

1. Sebutir mangga menggantung pada ketinggian 5 m di atas tanah. Bila


masa buah mangga 200 g dan percepatan grafitasi 10 N/kg, tentukan
energi fotensialnya.
Penyelesaian :
h=5m m = 200 g = 0,2 kg g = 10N/kg
Maka energi potensial yang dimiliki mangga adalah :
Ep = mgh
= 0,2 kg x 10 N/kg x 5m
= 10 J

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
35
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Selain energi potensial gravitasi juga dikenal energi potensial pegas.


Energi ini dimiliki oleh benda yang dapat melentur seperti pegas atau busur
panah. Pegas dan busur panah atau benda sejenis akan memiliki energi potensial
jika benda itu direntangkan atau diciutkan.

Jika sebuah pegas diregangkan oleh gaya F sejauh x, maka


pegas tersebut akan memiliki energi potensial sebesar :
x
Ep = ½ kx2, atau Ep = F.x
dimana F = ½ kx (gaya pegas), k = konstanta bahan pegas.
Gambar 3.5:
Pegas diregangkan sejauh x
Baik pada energi potensial gravitasi maupun energi potensial pegas,
perubahan energi potensial suatu benda selalu terkait dengan perubahan posisi
(gerak) benda. Oleh karenanya terkait dengan energi kinetik benda tersebut.
Jumlah energi kinetik dan energi potensial yang dimiliki suatu benda pada suatu
saat disebut energi mekanik (Em). Bagi suatu benda, setiap saat berlaku hukum
kekekalan energi mekanik Ek + Ep = konstan. Artinya jika benda mengalami
kenaikan salah satu dari kompopnen energi mekanik (Ek atau Ep) maka
komponen lainnya mengalami penurunan. Contoh, jika benda dilempar vertikal,
benda setiap saat mengalami purunan energi kinetik, maka pada saat yang sama
benda tersebut mengalami penambahan (kenaikan) energi potensial. Mengapa?
Energi mekanik juga dapat dinyatakan dengan perubahan posisi benda
karena pengaruh gaya (tarikan atau dorongan).

Fy F

Fx
s
Gambar 3.6: Menggeser benda sejauh s dengan gaya F

Benda berupa balok ditarik oleh gaya F sebagaimana nampak pada gambar
hingga sejauh s. Energi yang digunakan untuk usaha menggeser benda sejauh s
dengan gaya sebesar F adalah W = F.s. Dimana F adalah komponen gaya yang

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
36
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

sejajar dengan arah perpindahan benda (s). Jika arah gaya (F) membentuk sudut 
dengan arah perpindahan (s) maka W = Fcos .s.
Untuk mengukur kepahaman Anda coba hitung berapa energi yang
digunakan seseorang yang menggeser benda secara horizontal sejauh 40 m. Gaya
yang digunakan sebesar 60N dengan arah gaya membentuk sudut 30 o dengan
sumbu vertikal (sumbu y).

1) Energi panas (kalor)


Energi panas (kalor) adalah energi kinetik rata-rata gerakan partikel-
partikel penyusun materi. Menggosok-gosokan suatu benda ke benda lainnya
sebenarnya menjadikan gerakan partikel pada benda tersebut bertambah
kecepatannya sehingga timbul panas. Sebaliknya, pemberian panas pada suatu
benda dapat menyebabkan gerak partiel benda tersebut semakin cepat bahkan
saling menjauh. Dalam pembahasan tentang kalor sering digunakan istilah suhu.
Suhu adalah derajat panas suatu benda. Tetapi tidak secara langsung menunjukkan
banyaknya panas benda tersebut. Suhu air dalam satu gelas mungkin sama dengan
suhu air panas yang mengisi penuh sebuah termos, tetapi jumlah panasnya jelas
berbeda. Kita hanya bisa memastikan bahwa materi yang suhunya lebih tinggi
mempunyai energi kinetik rata-rata partikelnya lebih besar. Akibatnya energi
panas akan berpindah dari benda bersuhu tinggi ke yang rendah. Besarnya energi
yang mengalir dapat ditentukan dari besarnya perubahan suhu, massa benda, dan
kalor jenis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang kalor dan suhu.
Kalor adalah energi yang diterima oleh sebuah benda sehingga suhu benda
itu naik atau wujud benda berubah, atau energi yang dilepaskan oleh suatu benda
sehingga suhu benda itu turun atau wujud benda berubah. Satuan energi untuk
kalor biasanya dinyatakan dalam kalori. Satu kalori adalah banyaknya kalor yang
diperlukan untuk memanaskan air 1 gram sehingga suhu naik 10 C, satu kilo kalori
ialah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan air 1 kilogram (Kg)
sehingga suhu naik 10C.

1) Kalor jenis dan Kapasitas kalor.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
37
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Banyaknya kalor yang diterima oleh benda yang dipanaskan sebanding


dengan massa benda itu, dan sebanding dengan kenaikan suhunya. Banyak kalor
yang diberikan oleh benda yang didinginkan sebanding dengan massa benda dan
sebanding dengan turunnya suhu benda. Dengan demikian jika Q menyatakan
kalor yang diperlukan oleh m gram benda sehingga suhunya naik Δ t maka :

Q = m.c.Δt

Dimana : Q = kalor yang diperlukan (kalori)


m = massa benda (gram)
c = kalor jenis benda (kalori.g-1.oC-1)
Δ t = selisih/perubahan suhu (oC)

Dari rumus tersebut kita dapat memahami bahwa kalor jenis suatu zat
adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram zat tersebut setinggi 1
derajat Celcius.
Adapun kapasitas kalor (H) adalah banyaknya kalor yang diperlukan m
gram benda sehingga suhu naik 10C. Secara matematik dapat ditulis dalam bentuk
rumus:
H = Q/Δt atau H= m.c

Contoh Soal

1. Berapa kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 kg besi yang


kalor jenisnya 0,11 kal/g0C,dari 200C sampai dengan 1000C dan berapa nilai
kapasitas kalornya.
Diketahui:
m = 1 kg = 1000 gram
C besi = 0,11 kal/g0C
Δt = ( 1000C – 200C ) = 800C

Ditanyakan : Q dan H
Jawaban:
Q = m . c. Δt. = 1000 g . 0,11 kal/g0C . 800C = 8800 kal.
H = m . c = 1000 g . 0,11 kal /g0C = 110 kal/0C.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

38
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

2. Berapa kilokalori yang diperlukan untuk memanaskan 1 liter air


dari 40C sampai dengan 1000C dan berapa kapasitas kalornya. Jika kalor
jenis air 1 kal/g0C
Diketahui : Ditanyakan : Q dan H.
m = 1 kg Q = m . c. Δt = 1 kg . 1 kkal/kgoC .
96oC = 96 kkal.
c = 1 kkal/kgoC H = m . c = 1 kg . 1 kkal/kg0C = 1
Δt = ( 1000C – 40C) = kkal/C.
960C.

2) Azas Black.

Pengukuran jumlah kalor yang dilepaskan dan diterima, ketika dua


benda yang suhunya berbeda bercampur.

a. Jika dua benda saling bercampur, maka benda yang panas akan
memberikan kalor kepada benda yang dingin, sehingga suhu kedua benda
itu sama.
b. Jumlah kalor yang diserap oleh benda yang dingin, sama dengan jumlah
kalor yang dilepaskan oleh benda yang panas.
c. Sebuah benda yang didinginkan akan melepaskan kalor yang sama ba-
nyaknya dengan kalor yang diserapnya, jika benda itu dipanaskan.
Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip dasar Azas Black adalah: kalor
yang diterima sama dengan kalor yang dilepaskan.

d) Energi cahaya
Energi cahaya adalah energi yang dimiliki oleh gerakan foton dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. Gelombang cahaya mempunyai frekuensi dan
panjang gelombang tertentu, dengan kecepatan yang sama. Makin besar nilai
panjang gelombang maka makin kecil frekuensi, dan sebaliknya.

c
 = λ  = frekuensi (Hz)
c = kecepatan cahaya ( 3 x 108 ms-1)
λ = panjang gelombang

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
39
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Menurut Planck, energi cahaya bergantung pada frekuensinya


Ec = h  Ec = energi cahaya (J)
h = tetapan Planck (6,626 x 10-34 Js)
e) Energi listrik
Energi listrik adalah energi yang diakibatkan oleh gerakan partikel
bermuatan dalam suatu media (konduktor), karena adanya beda potensial antara
kedua ujung konduktor. Besarnya energi listrik bergantung pada beda potensial
dan jumlah muatan yang mengalir.
w = qE w = energi listrik (J)
q = muatan yang mengalir (C) E = beda potensial listrik (V)
f) Energi kimia
Energi kimia adalah energi yang dikandung suatu senyawa dalam bentuk
energi ikatan antara atom-atomnya. Bila terjadi suatu reaksi kimia, perubahan
energinya akan keluar berupa energi panas atau listrik. Jadi energi kimia adalah
energi yang dihasilkan dalam reaksi kimia. Besarnya energi bergantung pada jenis
dan jumlah pereaksi serta suhu dan tekanan.

g) Energi nuklir
Energi nuklir adalah energi yang terkandung dalam inti atom. Energi
nuklir akan keluar bila suatu inti berubah menjadi inti lain. Besarnya energi nuklir
bergantung pada jenis dan jumlah inti.

Energi dan Usaha


Dalam kehidupan sehari-hari, usaha sering diartikan sebagai kegiatan
untuk mencapai tujuan tertentu, menurut fisika usaha tidak terlepas dari gaya dan
perpindahan. Bila gaya bekerja pada sebuah benda sehingga benda berpindah
selama gaya bekerja, maka gaya tersebut melakukan usaha. Misal ketika kita
mendorong meja kemudian meja berpindah berarti kita melakukan usaha.
Rumusannya : W = F s
W = usaha F = gaya s = perpidahan benda

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
40
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Terdapat hubungan antara usaha dengan energi, misalnya air memiliki


energi untuk menghanyutkan kayu. Usaha pada dasarnya sama dengan perubahan
energi yang terjadi. Oleh karena itu, satuan usaha sama dengan satuan energi,
yaitu joule (J).
Ketika manusia mau memudahkan dalam melakukan usaha atau kerja,
kemudian mempergunakan peralatan, maka semua peralatan tersebut dalam fisika
disebut sebagai pesawat. Peralatan tidak selalu harus canggih, tetapi peralatan
sederhanapun bisa disebut pesawat, misal sendok, obeng, sekrup, dan sebagainya.
Karena peralatan yang digunakannya sederhana maka disebut pesawat sederhana.
Pesawat memberikan banyak keuntungan, antara lain dapat mengubah
energi, mengurangi gaya, mempercepat pekerjaan, dan mengubah arah. Anda
perhatikan penjelasannya sebagai berikut :
a) Mengubah energi, Dinamo dapat mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Dengan memutar dinamo, maka kita dapat memperoleh
energi listrik. Turbin pada pembangkit tenaga listrik dapat mengubah
energi air yang mengalir menjadi energi listrik
b) Mengurangi gaya, Tang merupakan alat yang digunakan untuk mencabut
paku sehingga menjadi mudah. Penggunaan Tang akan mengurangi gaya
yang diperlukan oleh kita untuk mencabut paku.
c) Mempercepat pekerjaan, Sepeda merupakan pesawat yang digunakan
untuk memperoleh keuntungan kecepatan, sehingga kita menjadi lebih
cepat sampai tujuan. Artinya sepeda dapat memperbesar kecepatan.
d) Mengubah arah, Katrol sering digunakan untuk mengerek bendera ketika
menaikan atau menurunkannya dari tiang bendera, katrol tidak
memberikan keuntungan gaya atau kecepatan, melainkan hanya mengubah
arah gaya sepaya pekerjaan bisa menjadi lebih mudah.
C. Pesawat sederhana
Coba perhatikan, anda berikutnya akan mempelajari macam pesawat
sederhana yang harus anda pahami, antara lain adalah tuas, katrol, roda
bergandar, bidang miring, sekrup dan baji.
1. Tuas
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
41
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Tuas digunakan untuk mengangkat beban yang berat, contohnya


linggis, kayu dan sebagainya. Caranya dengan menaruh salah satu ujung
linggis di bawah batu, kemudian ujung yang lain diangkat dan ditekan.

Gambar. 3.7 : Tuas

Titik T tempat tuas bertumpu disebut titik tumpu, Jarak dari titik T
sampai ke garis kerja beban disebut lengan beban (lb). Jarak dari titik T
sampai garis garis kerja gaya disebut lengan kuasa (lk). Beban adalah
berat benda yang hendak diangkat, sedangkan kuasa adalah gaya yang
diberikan kepada tuas.
Besarnya keuntungan pesawat dengan istilah keuntungan mekanik
(Km), dengan rumus sebagai berikut :

beban lengankuasa
Km  atauKm 
kuasa lenganbeban

Pesawat yang memiliki prinsip kerja seperti tuas, misalnya :


gunting, gerobak dorong, roda gigi sepeda, alat dayung, lengan bawah dari
lengan bawah kita.

Gambar 3.8 : Pesawat yang memanfaatkan asas Tuas

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

42
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

2. Katrol
Secara garis besar ada 2 jenis katrol, yaitu katrol tetap dan katrol
bergerak. Katrol tetap bisa dipandang sebagai tuas. Keuntungan katrol tetap
hanya dapat mengubah arah gaya. Keuntungan mekanik katrol tetap
ditentukan oleh rumus.

lk
Km  1
lb

Gambar 3. 9 : Katrol Tetap

Bagaimana dengan katrol bergerak ? Berapakah keuntungan mekanik


bila mempergunakan katrol bergerak ? Pada katrol bergerak setiap kuasa
hanya memikul setengah dari berat beban. Keuntungan mekanik katrol

beban 2lengankuasa
bergerak adalah Km  atauKm  2
kuasa lenganbeban

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
43
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Gambar 3. 10 : Katrol Bergerak

3. Roda Bergandar
Roda bergandar memiliki sebuah roda atau pemutar yang dihubungkan
dengan sebuah gandar yang juga bisa berputar. Diameter roda lebih besar
dibandingkan diameter gandar. Keuntungan mekaniknya berupa gaya.

beban R
Km  
kuasa r

Gambar. 3.11 Roda Bergandar


Pesawat yang bekerja berdasarkan prinsip roda bergandar, misalnya
kapstan, poros potaran dan kemudi mobil.

4. Bidang Miring
Penggunaan bidang miring hanya akan memudahkan usaha, tanpa
mengurangi besarnya usaha yang harus dilakukan. Dengan menggunakan
bidang miring, maka kuasa untuk menarik atau mendorong beban menjadi
lebih kecil dibandingkan kalau beban harus diangkat langsung. Keuntungan
mekanik dari penggunaan bidang miring dengan rumus :
panjangbidang l
Km  
tinggibidang h h = tingggi bidang miring

l = panjang bidang miring

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

44
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Gambar 3. 12 : Bidang Miring

Contoh Soal

1. Sebuah takal terdiri dari 4 katrol, digunakan untuk menaikan beban seberat
800 N ke tempat yang tingginya 8 m. Misalkan gesekan antara katrol
dengan tali diabaikan.
a. Berapakan keuntungan mekanik takal ?
b. Berapakah gaya yang diperlukan untuk menarik tali tersebut ?
c. Berapakah usaha untuk mengangkat beban tersebut ?
Penyelesaian :
A Keuntungan mekanik takal, Km = 4
B. Gaya yang diperlukan untuk menarik takal
beban
Km 
kuasa
800
4
F
800
F
4
= 200 N
C. Usaha untuk mengngkat beban adalah
W = w.h
= 800 x 8
= 6400 J

RANGKUMAN

Energi adalah kemampuan melakukan usaha. Usaha yang dimaksud dalam


definisi ini adalah adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan perubahan.
Misalnya, perubahan posisi (gerak), perubahan bentuk, perubahan wujud,
perubahan struktur kimia, atau perubahan volume. Dalam berbagai perubahan
tersebut energi pun turut mengalami perubahan bentuk tetapi tidak hilang atau
berkurang. Hal ini dikenal dengan hukum kekekalan energi: di alam ini tidak ada
makhluk yang dapat menciptakan dan memusnahkan energi.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

45
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Bentuk-bentuk energi yang populer dikenal adalah: energi kinetik pada


benda yang bergerak, energi potensial yang dimiliki benda karena kedudukannya
dari permukaan bumi atau karena kelenturan (elastisitas)nya, energi listrik karena
benda bermuatan listrik, dan energi kimia karena adanya reaksi kimia. Semua
bentuk energi ini dapat berubah satu terhadap lainnya. Misalnya energi listrik
dapat berubah menjadi energi cahaya dan bunyi.
BAB IV. GELOMBANG CAHAYA BUNYI

Tujuan pembelajaran Bab 4 adalah agar Anda memahami konsep-konsep


dasar Gelombnag , Cahaya dan Bunyi. Setelah mempelajarai materi ini Anda
diharapkan memiliki kompetensi dasar dalam hal:
1. menjelaskan arti gelombang
2. menjelaskan sifat-sifat gelombang
3. menjelaskan sifat-sifat cahaya
4. alat optik dan mata
5. menjelaskan konsep bunyi
A. Gelombang
1. Pengertian Gelombang
Cermati kembali pengalaman Anda saat Anda melihat aliran air sungai,
saat bersantai di tepi danau atau saat berdiri di tepi pantai melihat laut. Kalau kita
perhatikan aliran air sungai, riak air danau dan gerakan ombak di lautan terdapat
kesamaan-kesamaan gerakan perpindahan air yang membentuk lekukan naik dan
lekukan turun yang bergerak menuju arah tertentu. Riak atau gerak permukaan air
yang membentuk lekukan turun naik tersebut sering kita namakan gelombang air.
Bila kita amati secara seksama lekukan naik mempunyai sebuah puncak (gunung)
dan pada lekukan turun mempunyai sebuah lembah. Sehingga semua gelombang
mempunyai puncak dan lembah sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.6

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

46
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Gambar 4.1: Gelombang terdiri dari puncak dan lembah

Bentuk gelombang yang mencakup satu gunung dan satu lembah disebut
satu gelombang. Sedang jarak yang dibentuk oleh satu puncak dan satu lembah
disebut satu panjang gelombang (λ). Waktu yang diperlukan untuk menempuh
satu gelombang penuh disebut periode atau waktu getar (T). Sedangkan jumlah
gelombang yang terjadi dalam satu detik disebut frekuansi (f). Hubungan antara
besaran-besaran tersebut dapat kita tuliskan dalam bentuk persamaan:

f = 1/T atau T =1/f


λ = v.T atau λ = v/f

Dimana:
f = frekuensi (banyaknya getaran tiap sekon, disebut Hertz, Hz)
T = periode (sekon)
v = cepat rambat gelombang (m/sekon)
λ = panjang gelombang (meter)
Contoh: Sebuah stasiun pemancar memancarkan siaran dengan panjang
gelombang 75m. Gelombang tersebut merambat dengan kecepatan 3.108m/s
Berapakah frekuensi stasiun pemancar tersebut? Berapa periode gelombang dari
pemancar tersebut? Jawaban: f = 4 x 10 6 Hz; T = 0,25 x 10-6 sekon.
Tidak semua gelombang dapat kita lihat. Bahkan banyak peristiwa yang
kita alami sehari-hari erat kaitannya dengan gelombang yang tidak dapat kita lihat
wujud gelombangnya. Gelombang-gelombang tersebut antara lain gelombang
televisi, gelombang radio, gelombang dari telpon genggam, gelombang radio, dan
gelombang dari alat-alat komunikasi yang lain. Semua gelombang tersebut
dikenal dengan nama gelombang elektromagnetik. Satu-satunya gelombang
elektromagnetik yang nampak adalah cahaya. Gelombang elektromagnetik
merambat tanpa memerlukan medium. Tetapi jenis gelombang lain yaitu

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
47
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

gelombang mekanik (seperti gelombang air, gelombang pada tali, gelombang


bunyi) rambatannya selalu memerlukan medium. Bunyi, misalnya, hanya dapat
sampai ke pendengaran jika dihantarkan oleh medium. Dengan kata lain, menurut
para ahli dan ilmuwan, seluruh jagad raya ini merupakan lautan gelombang
maupun getaran yang mahahalus. Dengan ciri tersendiri gelombang-gelombang
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi, kesehatan dan hiburan
oleh kita.
Bagaimana terjadinya gelombang? Untuk menjawab pertanyaan ini kita
pahami kembali sifat energi antara lain selalu menyertai perubahan, termasuk
perubahan posisi, dan selalu kekal dan hanya berubah dari bentuk ke bentuk yang
lain.
Anda perhatikan pada 2 gambar berikut ini

a) Gelombang merambat pada tali

b) Gelombang speris dari air

Gambar 4.2: Rambatan gelombang pada tali dan air

Ketika kita menggerak-gerakkan tangan atau batu kita jatuhkan ke dalam


air, energi dari gerakan tangan di ujung tali atau dari benturan batu dengan
permukaan air mengalami perpindahan dari pusat sumber getaran ke arah tertentu.
Dalam perpindahan ini energi berpindah sebagai getaran yang menggetarkan
medium yang dilaluinya, getaran yang merambat inilah yang membentuk
gelombang.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
48
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Pada dua peristiwa di atas digambarkan bagaimana energi tersebut


mengusik air yang tenang dalam kolam dan mengusik tali sehingga membentuk
gelombang. Usikan atau getaran yang tidak lain adalah energi itu lah yang
berpindah, bukan bagian tali atau air sebagaimana yang kita duga. Dari paparan
tadi, maka konsep dasar dalam memahami kata gelombang adalah bahwa
gelombang itu mencakup peristiwa perambatan usikan (gangguan) yang besarnya
berubah terhadap waktu. Gangguan pada ujung tali dan permukaan air pada dua
peristiwa di atas berlangsung secara periodik. Gangguan yang berlangsung secara
periodik sepanjang waktu ini disebut getaran. Dengan demikian kita dapat
katakan bahwa gelombang adalah getaran yang merambat. Sangat penting
dipahami kembali bahwa dalam perambatan gelombang yang berpindah bukan zat
perantara tetapi energi dari gelombang.

2. Jenis-jenis gelombang

Sudah disinggung di muka, bahwa berdasarkan perlu tidaknya medium


untuk merambat, gelombang dikelompokkan menjadi gelombang elektromagnetik
dan gelombang mekanik. Selanjutnya, berdasarkan arah rambatnya gelombang
dibedakan atas: (1) gelombang longitudinal dan (2) gelombang transversal

Gambar 4.3 : Gelombang pada pegas (longitudinal) dan tali (transversal)

Untuk membedakan antara gelombang transversal dan gelombang


longitudinal kita gunakan seutas tali dan sebuah pegas seperti gambar 2.8. Dari
gambar di atas dapatlah diartikan bahwa gelombang transversal adalah gelombang
dengan arah getar lurus dengan arah rambatannya. Contoh gelombang transversal:
gelombang pada tali, gelombang pada dawai yang dipetik, gelombang pada
permukaan air, dan gelombang elektromagnetik.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

49
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Bila sebuah pegas kita lakukan usaha pada salah satu ujungnya, berarti
kita memberi energi pada pegas dan pada bagian pegas tersebut akan terjadi suatu
rapatan dan regangan seperti pada gambar 4.3 di atas. Rapatan dan regangan yang
terjadi secara periodik dalam suatu medium disebut gelombang longitudinal.
Contohnya, gelombang bunyi di udara adalah rapatan dan regangan periodik dari
medium udara. Dengan demikian ada suatu perbedaan arah getar dengan
gelombang transversal oleh karena itu gelombang tersebut dinamakan gelombang
longitudinal. Arah gelombang longitudinal ini searah dengan arah rambatannya.
Contoh gelombang longitudinal: gelombang bunyi dan gelombang pada
pegas yang diberi gangguan yang searah dengan arah memanjangnya. Secara
umum baik gelombang transversal (selain gelombang elektromagnetik) maupun
gelombang longitunal keduanya adalah gelombang mekanik.

3. Sifat-sifat Umum Gelombang


a. Perambatan Gelombang
Sebagaimana dibahas sebelumnya gelombang yang merambat melalui
medium disebut gelombang mekanik, sedangkan gelombang yang dapat merambat
tanpa medium disebut gelombang eletromagnetik. Kedua jenis gelombang ini
memiliki arah rambat yang sama, yakni lurus, tetapi dengan kecepatan yang
berbeda tergantung kepad jenisnya.

b. Pemantulan Gelombang
Pemantulan cahaya dan pemantulan bunyi sering kita temui dalam
kehidupan sehari-hari sebagai contoh gejala pemantulan gelombang. Jika kita
berteriak dekat suatu dinding atau tebing maka akan dapat terasakan gejala
pemantulannya. Pemantulana cahaya pada cermin dan pemantulan gelombang air
sewaktu mencapai tepian pantai dapat kita lihat dengan jelas peristiwanya. Anda
dapat melakukan percobaan sendiri dengan menggunakan tangki gelombang atau
sebuah cermin sehingga mendapat hasil pemantulan.

c. Pembiasan (Refraksi)
Selain pemantulan yang terjadi pada gelombang oleh sebab suatu
hambatan atau bidang pemantulan, gelombang bisa mengalami suatu pembiasan
(refraksi, pembelokan). Kita ketahui bahwa gelombang merambat dengan

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

50
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

kecepatan (v), frekuensi (f) dan panjang gelombang (λ) yang tertentu pada suatu
medium. Hubungan persamaan v = f.λ akan selalu konstan, namun variabel-
variabel v, dan λ dapat berubah, karena penambahan medium.
Pembiasan gelombang sangat dipengaruhi oleh perbedaan medium. Bila
suatu gelombang dengan frekuensinya tertentu memasuki medium lain yang
memiliki perbedaan medium maka akan terjadi perubahan pada kecepatan (v) dan
panjang gelombang (λ). Perubahan kecepatan tersebut dibarengi dengan
pembelokan arah gelombang yang desebut dengan pembiasan.
Untuk gelombang dengan frekuensi tertentu (f), panjang gelombang (a)
lebih besar di tempat yang dalam daripada di tempat yang dangkal. Sehingga
hubungan f = v/λ tetap berlaku.
Pembiasan gelombang dari tempat yang dangkal ke tempat yang dalam,
pembiasaan gelombangnya akan menjauhi garis normal bila gelombang air dari
tempat dalam ke tempat yang dangkal. Sehingga sudut bias (r) akan semakin kecil
dibandingkan dengan sudut datang (i).

d. Difraksi (Lenturan)
Peristiwa lenturan gelombang bisa terjadi bila gelombang datang terhalang
oleh celah sempit, sehingga dari celah sempit tersebut timbul gelombang baru
yang merambat ke segala arah yang menyerupai lingkaran. Peristiwa ini
dinamakan difraksi atau lenturan yaitu peristiwa berubahnya gelombang yang
arahnya lurus menjadi gelombang yang arahnya menyebar setelah melewati celah.
Gambar-gambar akan menjelaskan pola difraksi suatu gelombang.

e. Prinsip Superposisi dan Interferensi Gelombang


Kita masih bisa membedakan suara dari masing-masing alat musik yang
sedang dimainkan secara bersama-sama walaupun alat-alat musik tersebut
mengeluarkan frekuensi yang berbeda-beda dan sama-sama merambat di udara.
Suara-suara tersebut tidak saling mempengaruhi.
Jika dua gelombang atau lebih yang bergerak dalam medium yang sama,
maka paduan gelombang pada setiap titik dinamakan prinsip superposisi

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

51
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

gelombang. Sedangkan interferensi gelombang menyangkut hasil dari perpaduan


dua superposisi gelombang atau lebih tersebut.
Pembahasan lebih lanjut tentang sifat-sifat gelombang akan kita terapkan
pada jenis gelombang yang akarab dengan peristiwa alam dalam kehidupan kita
sehari-hari yaitu gelombang cahaya dan gelombang bunyi.

B. Cahaya
Cahaya menurut Newton (1642 - 1727) terdiri dari partikel-partikel ringan
berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Sementara menurut Huygens ( 1629 - 1695), cahaya
adalah gelombang seperti halnya bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada
frekuensi dan panjang gelombangnya saja.
Dua pendapat di atas sepertinya saling bertentangan. Sebab tak mungkin
cahaya bersifat partikel sekaligus sebagai partikel. Pasti salah satunya benar atau
keduaduanya salah, yang pasti masing-masing pendapat di atas memiliki
kelebihan dan kekurangan.
Pada zaman Newton dan Huygens hidup, orang-orang beranggapan bahwa
gelombang yang merambat pasti membutuhkan medium. Padahal ruang antara
bintang-bintang dan planet-planet merupakan ruang hampa (vakum) sehingga
menimbulkan pertanyaan apakah yang menjadi medium rambat cahaya matahari
yang sampai ke bumi jika cahaya merupakan gelombang seperti dikatakan
Huygens. Inilah kritik orang terhadap pendapat Huygens. Kritik ini dijawab oleh
Huygens dengan memperkenalkan zat hipotetik (dugaan) bernama eter. Zat ini
sangat ringan, tembus pandang dan memenuhi seluruh alam semesta. eter
membuat cahaya yang berasal dari bintang-bintang sampai ke bumi.
Dalam dunia ilmu pengetahuan kebenaran suatu pendapat akan sangat
ditentukan oleh uji eksperimen. Pendapat yang tidak tahan uji eksperimen akan
ditolak oleh para ilmuwan sebagai suatu teori yang benar. Sebaiknya pendapat
yang didukung oleh hasil-hasil eksperimen dan meramalkan gejala-gejala alam.
Walaupun keberadaan eter belum dapat dipastikan di dekade awal Abad
20, berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan seperti Thomas

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

52
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Young (1773 - 1829) dan Agustin Fresnell (1788 - 1827) berhasil membuktikan
bahwa cahaya dapat melentur (difraksi) dan berinterferensi. Gejala alam yang
khas merupakan sifat dasar gelombang bukan partikel. Percobaan yang dilakukan
oleh Jeans Leon Foucault (1819 - 1868) menyimpulkan bahwa cepat rambat
cahaya dalam air lebih rendah dibandingkan kecepatannya di udara. Padahal
Newton dengan teori emisi partikelnya meramalkan kebaikannya. Selanjutnya
Maxwell (1831 - 1874) mengemukakan pendapatnya bahwa cahaya dibangkitkan
oleh gejala kelistrikan dan kemagnetan sehingga tergolong gelombang
elektromagnetik. Sesuatu yang berbeda dibandingkan gelombang bunyi yang
tergolong gelombang mekanik. Gelombang elektromagnetik dapat merambat
dengan atau tanpa medium dan kecepatan rambatnyapun amat tinggi bila
dibandingkan gelombang bunyi. Gelombang elektromagnetik marambat dengan
kecepatan 300.000 km/s.
Kebenaran pendapat Maxwell tak terbantahkan ketika Hertz (1857 - 1894)
berhasil membuktikannya secara eksperimental yang disusul dengan penemuan-
penemuan berbagai gelombang yang tergolong gelombang elektromagnetik
seperti sinar x, sinar gamma, gelombang mikro RADAR dan sebagainya. Dewasa
ini pandangan bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik umum
diterima kalangan ilmuwan, walaupun hasil eksperimen Michelson dan Morley di
tahun 1905 gagal membuktikan keberadaan eter seperti disangkakan
keberadaannya oleh Huygens dan juga Maxwell. Di sisi lain pendapat Newton
tentang cahaya sebagai partikel tiba-tiba menjadi popular kembali setelah lebih
dari 300 tahun tenggelam di bawah populeritas pendapat Huygens.
Dua fisikawan pemenang hadiah Nobel Max Planck (1858 - 1947) dan
Albert einstein mengemukakan teori mereka tentang foton. Berdasarkan hasil
penelitiannya tentang sifat-sifat termodinamika radiasi benda hitam, Planck
menyimpulkan bahwa cahaya dipancarkan dalam bentuk paket-paket kecil yang
disebut kuanta. Gagasan Planck ini kemudian berkembang menjadi teori baru
dalam fisika yang disebut teori Kuantum. Dengan teori ini, Einstein berhasil
menjelaskan peristiwa yang dikenal dengan nama efek foto listrik, yakni
pemancaran elektron dari permukaan logam karena logam tersebut disinari

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
53
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

cahaya. Jadi dalam kondisi tertentu cahaya menunjukkan sifat sebagai gelombang
dan dalam kondisi lain menunjukkan sifat sebagai partikel. Hal ini disebut
dualisme cahaya..

1. Pemantulan Cahaya
Cabang fisika yang mempelajari cahaya yang meliputi bagaimana
terjadinya cahaya, bagaimana perambatannya, bagaimana pengukurannya dan
bagaimana sifat-sifat cahaya dikenal dengan nama Optika. Dari sini kita kemudian
mengenal kata optic yang berkaitan dengan kacamata sebagai alat bantu
penglihatan.

Cahaya adalah gelombang, tepatnya gelombang elektromagnetik. Ciri


utama dari gelombang adalah bahwa ia tak pernah diam, sebaliknya cahaya selalu
bergerak. Benda-benda yang sangat panas seperti matahari dan filamen lampu
listrik memancarkan cahaya mereka sendiri. Begitu juga cahaya lilin atau cahaya
pada layar televisi yang dibangkitkan oleh tumbukan antara electron berkecepatan
tinggi dengan zat yang dapat berfluoresensi (berpendar) yang terdapat pada layar
televisi. Mereka merupakan sumber cahaya. Benda seperti bulan bukanlah sumber
cahaya, ia hanya memantulkan cahaya yang diterimanya dari matahari. Jadi selain
dipancarkan cahaya dapat dipantulkan.

Cahaya merambat lurus seperti yang dapat kita lihat pada cahaya yang
keluar dari sebuah lampu teater di ruangan yang gelap atau Laser yang melintasi
asap atau debu. Oleh karenanya cahaya yang merambat digambarkan sebagai garis
lurus berarah yang disebut sinar cahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri dari
beberapa garis berarah seperti pada Gambar 4.5. Berkas cahaya bisa paralel,
divergen (menyebar) atau konvergen (mengumpul)

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
54
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Gambar 4.5 : Arah rambat sinar dan berkas cahaya

Pada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya dipantulkan
membentuk suatu pola yang teratur. Sinar-sinar sejajar yang datang pada
permukaan cermin dipantulkan sebagai sinar-sinar sejajar pula. Akibatnya cermin
dapat membentuk bayangan benda. Pemantulan semacam ini disebut pemantulan
teratur atau pemantulan biasa.

Gambar 4.6: Pemantulan biasa pada cermin membentuk bayangan benda

Berbeda dengan benda yang memiliki permukaan rata, pada saat cahaya
mengenai suatu permukaan yang tidak rata, maka sinar-sinar sejajar yang datang
pada permukaan tersebut dipantulkan tidak sebagai sinar-sinar sejajar. Gambar 4.6
memperlihatkan bagaimana sinar-sinar yang datang ke permukaan kayu
dipantulkan ke berbagai arah sehingga kita dapat melihat kayu ini pada posisi A,
B dan C.
Perhatikan bahwa sinar-sinar yang datang ke permukaan kayu merupakan
sinar-sinar yang sejajar, namun sinar-sinar pantulnya tidak teratur. Pemantulan
seperti ini disebut pemantulan baur

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
55
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Gambar 4.7: Pemantulan baur pada permukaan bidang yang tidak rata

Akibat pemantulan baur ini kita dapat melihat benda dari berbagai arah.
Misalnya pada kain atau kertas yang disinari lampu sorot di dalam ruang gelap
kita dapat melihat apa yang ada pada kain atau kertas tersebut dari berbagai arah.
Pemantulan baur yang dilakukan oleh partikel-partikel debu di udara yang
berperan dalam mengurangi kesilauan sinar matahari. Pemantulan baur juga
sangat membantu pengemudi mobil saat malam hari yang gelap. Pada saat jalanan
kering di malam yang gelap sinar lampu mobil akan dipantulkan ke segala arah
oleh permukaan jalanan yang tidak rata ke segala arah termasuk ke mata
pengemudi sehingga jalanan terlihat terang. Namun saat jalanan basah karena
hujan, permukaan jalanan menjadi rata sehingga sinar lampu mobil hanya
dipantulkan ke arah tentu saja, yakni ke arah depan jalanan sehingga pengemudi
mengalami kesulitan karena tidak dapat melihat jalanan di depannya dengan baik.

Pada saat sinar mendatangi permukaan cermin datar, cahaya akan


dipantulkan. Garis yang tegak lurus bidang pantul disebut garis normal.
Pengukuran sudut datang dan sudut pantul dimulai dari garis ini. Sudut datang (i)
adalah sudut yang dibentuk oleh garis normal (1) dan sinar datang (2), sedangkan
sudut pantul r adalah sudut yang dibentuk oleh garis normal (1) dan sinar pantul
(3).
(1) (2) (3)

i r

Gambar 4.8: Pemantulan cahaya

Berdasarkan pengamatan dan pengukuran didapatkan bahwa: (1) sinar


datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada bidang yang sama; (2) besar
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
56
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

sudut datang (i) sama dengan besar sudut pantul (r). Dua pernyataan di atas
dikenal sebagai Hukum Snellius untuk pemantulan cahaya.

Contoh soal :
1. Pada gambar di bawah sudut manakah yang merupakan sudut datang datar dan
yang manakah sudut pantul?

Penyelesaian:
Garis (2) pada gambar di atas melukiskan sinar datang ke permukaan
cermin sedangkan garis (1) adalah garis normal. Sudut datang adalah sudut yang
dibentuk oleh sinar datang dan garis normal. Jadi sudut datang adalah b,
sedangkan sudut pantul dibentuk oleh garis normal (1) dan sinar pantul (3) dan
besarnya sama dengan sudut datang. Pada gambar sudut pantul adalah c.
Contoh lain dan uraian lebih mendalam tentang pemantulan cahaya ini
akan dibahas pada kegiatan selanjutnya. Sekadar untuk mendapat gambaran awal
tentang peristiwa pemantulan cahaya, uraian di atas dirasa cukup memadai.
Berkaitan dengan implementasi pemantulan cahaya yang perlu Anda
pahami adalah, pertama, bahwa proses melihat pada manusia erat kaitannya
dengan gejala pemantulan cahaya. Kedua, ada dua jenis pantulan cahaya yaitu
pemantulan baur dan pemantulan biasa. Pemantulan baur dihasilkan oleh
permukaan pantul yang tidak rata (kasar), pemantulan baur memungkinkan kita
melihat benda yang disinari dari berbagai arah, sementara pemantulan biasa
menyebabkan terbentuknya bayangan benda yang hanya dapat dilihat pada arah
tertentu saja. Pemantulan biasa (teratur) terjadi pada permukaan yang rata seperti
pada cermin. Ketiga, pada peristiwa pemantulan biasa, sinar datang, garis normal
dan sinar pantul terletak pada satu bidang yang sama serta sudut datang sama
dengan sudut pantul.

2. Pembentukan bayangan karena pemantulan pada cermin datar

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
57
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Cermin datar adalah cermin yang bentuk permukaannya datar. Cermin ini
dapat membentuk bayangan yang dapat langsung kita lihat tetapi tidak dapat kita
tangkat dengan layar. Bayangan seperti ini disebut bayangan maya. Kebalikan dari
bayangan maya adalah bayangan nyata atau bayangan sejati. Bayangan ini baru
dapat dilihat setelah lebih dahulu ditangkap oleh layar.

Untuk melukis bayangan pada cermin datar sangat mudah. Anda dapat
menggunakan hukum pemantulan. Misalkan saja Anda hendak menentukan
bayangan benda O sebagaimana terlihat pada Gambar 4.9 di bawah.

Gambar 4.9 ; Pembentukan bayangan pada cermin datar

Misalkan sinar datang dari O ke C. Dari titik C tarik garis normal tegak
lurus permukaan cermin. Dengan busur derajat, ukurlah besar sudut datang (i)
yakni sudut yang dibentuk oleh OC dan garis normal. Selanjutnya buatlah sudut
pantul (r) yaitu sudut antara garis normal dan sinar pantul CD yang besarnya sama
dengan sudut datang. Posisi bayangan dapat ditentukan dengan memperpanjang
sinar pantul CD dari C ke O’ yang berpotongan dengan garis OO’ melalui B.
Jarak BO = BO’. Dengan bantuan geometri dapat juga Anda buktikan
kebenaran ini. Pada Gambar 4.9 sudut BOC = sudut datang (berseberangan) dan
sudut BO’C = sudut pantul (sehadap). Karena sudut datang = sudut pantul, maka
Anda dapatkan sudut BOC = sudut BO’C. Sementara itu sudut CBO = CBO’
(sama-sama tegak lurus) sehingga dapat disimpulkan bahwa segitiga CBO sama
dan sebangun dengan segitiga CBO’. Akibatnya panjang BO = BO’. Dalam hal
ini BO = jarak benda BO’ = jarak bayangan. Pada cermin datar selalu didapatkan
bahwa jarak benda sama dengan jarak bayangan. Mudah, bukan?

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
58
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Gambar 4.10 : Bayangan pensil di depan cermin datar

Bayangan sebuah pensil di depan cermin datar pada gambar 2.14 dapat
ditentukan dengan menggunakan hukum pemantulan cahaya. Cara melukisnya
sama seperti melukis benda O pada gambar 4.10. Hanya saja untuk benda yang
memiliki tinggi seperti pensil ini Anda harus melukis jalannya sinar datang dan
sinar pantul minimal untuk dua titik yakni A dan B. Dengan pembuktian yang
serupa dengan gambar 4.10 Anda akan dapatkan bahwa AF = A’F dan tinggi AB =
A’B’. Jadi pada cermin datar tidak hanya jarak benda sama dengan jarak bayangan
tetapi juga bahwa tinggi benda sama dengan tinggi bayangan.
Untuk benda yang bukan berupa titik atau garis, ukuran bayangan sama
dengan ukuran bendanya. Benda dan bayangan hanya berbeda dalam 2 arahnya.
Bagian kiri benda menjadi bagian kanan bayangan dan sebaliknya.
Beberapa persoalan penting.
o Berapakah tinggi minimal cermin datar agar saat bercermin seluruh
bayangan tubuh kita ada di dalam cermin tersebut? Bila seorang anak ingin
melihat bayangannya pada cermin datar, haruskah cermin itu mempunyai
tinggi yang sama dengan anak itu? Pertanyaan ini dapat dijawab secara
empirik (pembuktian pengalaman) maupun secara geometrik. Dapat
disimpulkan bahwa agar dapat melihat tinggi seluruh bayangan benda pada
sebuah cermin datar maka tinggi cermin itu haruslah sama dengan setengah
tinggi benda.
o Adakah persamaan yang dapat digunakan untuk menentukan
jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar yang digabung
berhadapan? Coba buktikan, benarkah bila sudut antara dua cermin datar 90°
menghasilkan 3 bayangan dari suatu benda yang diletakkan di antara kedua
cermin tersebut dan sudut 60° menghasilkan 5 bayangan, berapakah jumlah

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
59
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

bayangan yang dibentuk bila sudut antara dua cermin 30° , 22,5° , 15° dan
seterusnya? Secara empirik artinya berdasarkan hasil-hasil percobaan
menggunakan dua cermin datar yang digabung berhadapan seperti
dicontohkan di atas dengan berbagai variasi sudut antara dua cermin datar itu,
didapatlah sebuah persamaan yang disebut persamaan jumlah bayangan
seperti tertulis di bawah ini.

Persamaan jumlah bayangan gabungan dua cermin datar yang berhadapan,


dengan ketentuan:
n = jumlah bayangan
α = sudut antara dua cermin datar yang digabung berhadapan
m = 1 jika hasil bagi 360o/α berupa bilangan genap
m = 0 jika hasil bagi 360o/α berupa bilangan ganjil

Coba Anda terapkan persamaan ini untuk α = 90°, α = 60° dan α = 45°,
sesuaikah dengan hasil pengamatan jumlah bayangan?

3. Melukis Pembentukan Bayangan pada Cermin Lengkung


Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya lengkung seperti
permukaan bola. Cemin ini dibedakan atas cermin cekung (konkaf) dan cermin
cembung (konveks). Sinar datang pada cermin cekung berhadapan dengan
permukaan pantul yang bentuknya seperti permukaan dalam bola, sedangkan pada
cermin cembung sinar datang berhadapan dengan permukaan pantul yang
merupakan permukaan luar bola.

Cermin Cekung Gambar , 4.11 Cermin Cembung

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
60
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Beberapa istilah yang Anda harus pahami saat membicarakan cermin


lengkung antara lain adalah pusat kelengkungan, verteks, sumbu utama, jari-jari
kelengkungan, fokus utama, jarak fokus dan bidang fokus. Apa yang disebut pusat
kelengkungan di sini adalah pusat kelengkungan cermin (C) , verteks adalah titik
tengah permukaan pantul (O), sumbu utama adalah garis lurus yang
menghubungkan antara pusat kelengkungan dan verteks (CO), jari-jari
kelengkungan R merupakan jari-jari bola cermin, fokus utama (F) merupakan
sebuah titik pada sumbu utama tempat berkumpulnya sinar-sinar sejajar yang
mendatangi cermin cekung, jarak fokus (f) adalah jarak dari verteks ke fokus
utama F, dan bidang fokus adalah bidang yang melalui fokus dan tegak lurus
sumbu utama. Perhatikan gambar 4.11, baik pada cermin cekung maupun cermin
cembung sinar datang ke cermin dari arah kiri.

Gambar 4.12:
Penamaan dan penempatan titik dan jarak pada:
(a) cermin cekung dan (b) cermin cembung.

Hubungan antara jarak fokus f dan jari-jari kelengkungan R dapat


dijelaskan dengan bantuan gambar 4.12. Dari sini kita dapatkan bahwa jari-jari
kelengkungan (R) sama dengan dua kali jarak fokus (f) atau f = ½ R. Hubungan
antara jarak fokus (f) dan jari-jari kelengkungan cermin lengkung (R) ini berlaku
untuk setiap jenis cermin lengkung.

Gambar 4.13 : Berkas cahaya sejajar di pantulkan semuanya ke titi fokus

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
61
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Sinar-sinar sejajar sumbu utama yang menuju ke cermin tampak


dipantulkan cermin melalui titik api (fokus). Pemantulan sinar ini tetap mengikuti
hukum pemantulan cahaya, jadi sudut datang sama dengan sudut pantul i = r.
Perlu diingat bahwa sudut-sudut ini diukur terhadap garis normal yang pada setiap
sudut datang (i) atau sudut pantul selalu menuju titik pusat kelengkungan C.
Seperti telah dikatakan berulang-ulang, pembentukan bayangan oleh
cermin cekung mematuhi hukum-hukum pemantulan cahaya. Untuk dapat
melukis bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung biasanya digunakan tiga
sinar istimewa. Sinar istimewa adalah sinar datang yang lintasannya mudah
diramalkan tanpa harus mengukur sudut datang dan sudut pantulnya. Ketiga sinar
istimewa itu adalah,
1. Sinar yang melalui pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan melalui pusat
kelengkungan itu lagi.

2. Sinar yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui fokus utama.

3. Sinar yang melalui fokus utama akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

Dalam melukis pembentukan bayangan oleh cermin cekung disepakati


adanya pembagian ruang sebagai berikut.
Ruang I = ruang dari titik O sampai titik fokus (F)
Ruang II = ruang dari titik fokus (F) sampai titik pusat kelengkungan (C)
Ruang III = ruang dari pusat kelengkungan (C)) sampai ~
Ruang IV = ruang di belakang crmin

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
62
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Untuk melukis bayangan suatu benda di depan cermin cekung cukup


digunakan dua dari tiga hukum sinar istimewa di atas. Sebagai latihan, coba lukis
ulang dan jawab hal-hal berikut untuk masing-masing gambar:
a. Hukum sinar istimewa manakah yang digunakan pada gambar tersebut?
b. Di ruang manakah benda dan bayangannya?
c.Bagaimana sifat bayangan yang terbentuk (sejati atau maya, diperbesar
atau diperkecil, tegak atau terbalik)?

1. 2.

3. 4.

5.
Selanjutnya lukislah bayangan dari benda yang berada di ruang I, II, III,
dan IV. Coba Anda jumlahkan ruang benda dan ruang bayangan dari benda
tersebut! Anda akan mendapatkan jumlahnya selalu sama dengan 5. Hubungan
antara ruang benda dan ruang bayangan seperti ini dikenal dengan Dalil Esbach:

Nomor Ruang Benda + Nomor Ruang Bayangan = 5

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
63
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

depan cermin belakang cermin

III II I
Gambar 4.14 : Ruang Esbach pada Cermin Lengkung

4. Hubungan Antara Jarak Benda, Jarak Fokus dan Jarak Bayangan


Hubungan antara jarak benda (s), jarak fokus (f) dan jarak bayangan (s’)
pada cermin cekung dapat ditentukan dengan bantuan geometrik. Perhatikan
Gambar 4.15 Benda AB yang tingginya (h) berada di ruang 3 cermin cekung.
Berdasarkan dalil Esbach bayangan benda tentunya terbentuk di ruang 2.

Gambar 4.15 Hubungan besaran-besaran pada pembentukan bayangan

Beberapa besaran pembentukan bayangan beserta lambangnya umum


disipakati sebagai berikut.

a. Jari-jari kelengkungan cermin = R (berharga positif)


b. Jarak fokus OF = f
c. Tinggi benda AB = h
d. Tinggi bayangan A’B’ = h’
e. Jarak benda AO = so
f. Jarak bayangan A’O = s1
g. Perbesaran bayangan = M

Hubungan antara besaran-besaran tersebut dinyatakan dengan rumus:

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
64
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Penggunaan rumus di atas berlaku juga untuk cermin cembung

Contoh Soal :
1. Sebuah benda setinggi 2 cm terletak 5 cm di depan sebuah cermin cekung yang
berjari-jari 20 cm. Tentukan (a) sifat-sifat bayangan (b) jarak bayangan (c)
Perbesaran bayangan, (d) tinggi bayangan!
Penyelesaian:

Diketahui : h = 2 cm, s = 5 cm, R = 20 cm jadi f = 10 cm


Ditanya : a. sifat-sifat bayangan
b. s’
c. M
d. h’
Jawab:

a. Dari data soal diketahui s < f sehingga sesuai dengan dalil Esbach dapat
ditentukan bahwa benda berada di ruang 1, sedangkan bayangannya di ruang 4
sehingga sifat bayangan pastilah maya, tegak diperbesar.
b. Gunakan persamaan 1/s + 1/so = 1/f maka didapat jarak bayangan -10 cm.
c. Gunakan rumus Perbesaran Bayangan. Maka perbesaran bayangan M = 2 x
(Ingat! Harga perbesaran selalu positif)
d. Tinggi bayangan h’ = 4 cm

2. Di manakah sebuah benda diletakkan di depan sebuah cermin cekung yang


jarijari kelengkungannya 60 cm, agar bayangan yang dibentuk cermin itu
bersifat nyata dan berukuran 3 kali ukuran bendanya?
Penyelesaian:
Diketahui: R = 60 cm atau f = 30 cm

M = 3 atau h’ = 3h atau s’ = 3so.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

65
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Ditanyakan so = ?

Penyelesian: Gunakan rumus perbesaran M dan rumus umum 1/s + 1/so = 1/f
dengan mengganti s1 dengan 3so (didapat dari rumus perbesaran, bayangan 3
kali ukuran bendanya). Maka akan didapat jarak benda so = 40 cm. Coba!

5. Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Cembung

Cermin cembung terkait dengan pemantulan juga mempunyai tiga sinar


istimewa. Jarak fokus dan pusat kelengkungan cermin cembung berada di
belakang cermin. Ketiga sinar istimewa pada cermin cembung adalah :

1.Sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali


seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan cermin.

2.Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
fokus

3. Sinar datang menuju titik fokus akan di pantulkan sejajar sumbu utama

Dari tiga sinar istimewa di atas, untuk dapat melukis banyangan pada
cermin cembung di perlukan minimal dua sinar istimewa saja. Caranya hampir
sama dengan cara melukis bayangan pada cermin cekung. Sedangkan Ruang
Esbach untuk cermin cembung adalah:
Ruang I : antara titik O dan titik fokus F.
Ruang II : antara titik fokus F dan titik pusat kelengkungan C.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

66
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Ruang III : antara titik C dan ~.


Ruang IV : di depan cermin cembung

Perhatikan contoh lukisan di bawah ini.

Sebuah benda AB diletakkan tegak di depan cermin cekung. Untuk


melukis bayangannya kita dapat menggunakan dua sinar istimewa, yaitu (1) sinar
datang sejajar sumbu utama (2) sinar datang menuju pusat kelengkungan.A’B’.
Sifat bayangan dari benda di depan cermin cembung selalu :maya, tegak, diper-
kecil. Contoh peristiwa sehari-hari adalah penggunaan kaca spion kendaraan.
Bagaimanakah rumus-rumus persamaan bagi cermin cembung? Rumus-
rumus atau persamaan matematis tentang pembentukan bayangan pada cermin
cembung sama dengan pada cermin cekung, hanya saja pada cermin cekung jarak
focus f dan jari-jari R bertanda positif sedangkan f dan R pada cermin cembung
bertanda negatif. Untuk jelasnya perhatikan contoh masalah di bawah ini.
Contoh Soal :

1. Sebuah benda yang tingginya 12 cm diletakkan 10 cm di depan cermin


cembung yang jari-jari kelengkungannya 30 cm. Tentukan (a) jarak bayangan
(b) tinggi bayangan (c) sifat-sifat bayangan

Penyelesaian:
Diketahui: h = 12 cm; s = 10 cm; R = -30 cm atau f = -15 cm
Ditanya: a. s’ b. h’ c. Sifat-sifat bayangan
Jawab:
a. Jarak bayangan ditentukan dengan menggunakan persamaan

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

67
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Jadi, jarak bayangan 6 cm. Tanda negatif berarti bayangan ada di belakang
cermin dan merupakan bayangan maya.

b. Tinggi bayangan ditentukan dengan menggunakan persamaan

Jadi, tinggi bayangan = 7,2 cm berarti ukuran bayangan lebih kecil dibanding
ukuran bendanya
c. Bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak dan diperkeci

6. Pembiasan Cahaya.

Apabila anda berdiri di tepi kolam, kemudian masukan sebatang tongkat


ke dalam kolam, apa yang terjadi ? Ya, betul, tongkat tadi akan kelihatan patah.
Peristiwa ini dikarenakan lintasan cahaya pada zat antara yang berbeda yaitu
udara dan air akan mengakibatkan pembiasan (refraksi). Untuk hal ini Anda akan
memahami lebih jauh apabila mempelajari terlebih dahulu Hukum Snellius

a. Hukum Snellius Pada Pembiasan

Pembiasan cahaya diartikan sebagai pembelokan arah rambat cahaya saat


melewati bidang batas dua medium bening yang berbeda kerapatannya. Kerapatan

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

68
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

suatu medium dalam dunia optik disebut indeks bias. Dalam kehidupan sehari-
hari fenomena pembiasan cahaya mempengaruhi penglihatan kita.
Pada pembiasan cahaya juga dijumpai hukum Snellius. Misalkan cahaya
merambat dari medium 1 dengan kecepatan v1 dan sudut datang i menuju ke
medium 2. Saat di medium 2 kecepatan cahaya berubah menjadi v 2 dan cahaya
dibiaskan dengan sudut bias r. Berdasarkan teori muka gelombang, rambatan
cahaya dapat digambarkan sebagai muka gelombang yang tegak lurus arah
rambatan dan muka gelombang itu membelok saat menembus bidang batas
medium 1 dan medium 2 seperti dipelihatkan Gambar 4.15 berikut:

Gambar 4.15: Muka gelombang pada peristiwa pembiasan.

Cahaya datang dengan sudut datang i dan dibiaskan dengan sudut bias r.
Cepat rambat cahaya di medium 1 adalah v1 dan di medium 2 adalah v2. Diperoleh
hubungan persamaan pembiasan cahaya
i = sudut datang
r = sudut bias
v1 = kecepatan cahaya sebelum dibiaskan v2
= kecepatan cahaya setelah dibiaskan

Pada tahun 1621 Snellius, seorang fisikawan berkebangsaan Belanda


melakukan serangkaian percobaan untuk menyelidiki hubungan antara sudut
datang (i) dan sudut bias r pada peristiwa pembiasan. Hasil eksperimennya
menghasilkan hubungan antara sudut datang, sudut pantul dan kerapatan suatu
medium (indeks bias) yaitu: bahwa harga bernilai tetap. Tetapan itu disebut indeks
bias dan dinyatakan dalam:

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
69
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Sebagai Persamaan Hukum Pembiasan


dimana
i = sudut datang
r = sudut bias
n = indeks bias bahan
Persamaan di atas merupakan salah satu dari dua hukum pembiasan
cahaya yang selengkapnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang
datar.
2. Perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias cahaya yang
memasuki bidang batas dua medium yang berbeda selalu bernilai tetap
(konstan).

Telah dijelaskan di muka bahwa pembiasan cahaya sangat ditentukan oleh


kerapatn atau indeks bias suatu medium. Indeks bias ini juga menunjukkan
perbandingan kecepatan cahaya di ruang hampa dengan kecepatan cahaya di
medium tertentu. Misalnya, indek bias kaca kerona ( ditulis nkaca) adalah 3/2 ini
artinya perbandingan kecepatan cahaya di ruang hampa (V1) dengan kecepatan
cahaya di kaca kerona (V2) adalah V1:V2 = 3:2. Indeks bias demikian disebut
indeks bias mutlak. Dengan kata lain indeks bias mutlak medium yaitu indeks bias
medium saat berkas cahaya dari ruang hampa melewati medium tersebut. Contoh
harga indeks bias: nudara (pada 1 at., 0o C) = 1 dan nair = 4/3.
Contoh Soal :
1. Cepat rambat cahaya di medium A besarnya 2 x 108 m/s. Bila cepat rambat
cahaya di ruang hampa 3 x 108 m/s, berapakah indeks bias mutlak medium itu?
Penyelesaian:
Cahaya datang dari ruang hampa menuju medium A dan indeks bias ruang hampa
(n1) kita anggap sama dengan indeks bias udara.
Diketahui : n1 = 1; v1 = 3 x 108 m/s; v2 = 2 x 108 m/s
Ditanya : n2 = ?
Jawab :

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

70
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

n2 = 1,5
Jadi, indeks bias medium tersebut adalah n2 = 1,5.

b. Pemendekan dan Pemanjangan Semu Akibat Pembiasan

Bila Anda perhatikan kaki teman Anda yang terendam di dalam air, akan
tampak lebih pendek dari keadaan sesungguhnya. Saat Anda melihat koin atau
sesuatu yang berada di dasar bak mandi, tampak mereka lebih dangkal. Gejala
yang disebut pemendekan semu ini terjadi karena pembiasan di mana cahaya
merambat dari medium optik yang lebih rapat ke medium optik yang kurang
rapat, misalnya dari air ke udara. Bila pengamat berada di medium optik lebih
rapat mengamati benda yang berada pada medium optik kurang rapat, misalnya
pengamat di dalam air mengamati benda di udara, maka benda akan terlihat lebih
panjang dari keadaan sesungguhnya. Peristiwa ini disebut pemanjangan semu.
Untuk pengamat yang posisinya tegak lurus dengan benda, besar sudut
datang i akan sama dengan nol, begitu juga sudut bias r akan sama dengan nol
pula. Hubungan pemendekan semu dinyatakan dengan persamaan:

h' = kedalaman semu; n1 = indeks bias medium tempat kedalaman sebenarnya


h = kedalaman sebenarnya; n2 = indeks bias medium tempat kedalaman semu

Contoh:

Sebuah batu terletak di dasar sebuah kolam berisi air (n a = ) sedalam 2 m. Pada
kedalaman berapakah batu itu dilihat oleh pengamat di atas permukaan air, jika
posisi mata pengamat tegak lurus dengan batu. Coba Anda kerjakan

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
71
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

7. Alat-alat Optik
Anda dalam telah mempelajari cermin dan lensa, kemudian bagaimana
pemahaman tersebut anda terapkan ketika mempelajari alat-alat optik. Salah satu
alat optik penting pada manusia adalah mata.
Mata manusia mempunyai keterbatasan, ketika melihat benda yang yang
sangat kecil, benda langit seperti bulan, matahari dan bintang yang sangat jauh,
oleh karena itu, manusia menciptakan alat bantu berupa alat optik.
Semua cahaya yang masuk ke dalam mata difokuskan oleh lensa mata
kepada retina, yang memiliki berjuta-juta sel sensitif yang disebut sel batang dan
sel kerucut. Ketika bagian sel ini menerima cahaya, selanjutnya akan mengirim
sinyal berupa impuls sensoris cahaya menuju otak melalui saraf otik. Semua
impuls sensoris selesai diterjemahkan oleh pusat visual otak, maka kita akan
mampu melihat benda. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa semua bayangan benda
dapat dilihat secara jelas bilamana bayangan tersebut jatuh tepat pada retina.
Bayangan yang dibentuk pada retina adalah nyata, terbalik dan diperkecil,
namun semua bayangan itu diinterpretasikan oleh otak sebagai bayangan tegak.
Proses penerimaan bayangan benda oleh mata, akan diatur oleh kemampuan lensa
untuk mengubah jarak jarak fokusnya (membuat lesa mata lebih cembung atau
lebih pipih). Kemapuan seperti itu, disebut akomodasi mata.
Mata dapat melihat dengan jelas jika letak benda berada dalam jangkauan
penglihatan antara titik dekat mata (punctum proximun) dan titik jauh mata
(punctum remotum).
Titik dekat mata, adalah titik paling dekat di mana suatu benda dapat
diletakan dan masih menghasilkan bayangan tajam pada retina ketika mata
berakomodasi maksimum. Misal orang usia 20 tahun dengan mata normal
memiliki titik dekat mata kira-kira 25 cm. Sedangkan pada usia 40-an meningkat
menjadi 50 cm. Oleh karena itu, orang tua memerlukan kecamata unutk mengatasi
menurunnya daya akomodasi mata.
Titi jauh mata, adalah titik terjauh benda di mana mata yang rileks (mata
tidak berakomodasi) dapat memfokuskan benda. Manusia dengan penglihatan

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

72
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

normal (emetrop) dapat melihat jauh, sehingga memiliki titik jauh pada jarak tak
terhingga.
8. Gangguan Visual dan Cara Penanggulangannya
Visualisasi manusia yang memiliki mata normal (emetrop), biasanya
memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh tak terhingga, tanpa bantuan kecamata.
Namun, ada kemungkinan manusia mengalami ketidaknormalan penglihatan
(visual), sehingga kemampuan visualnya menjadi terbatas, artinya manusia
tersebut mengalami gangguan visual.
Berdasarkan bentuk ketidaknormalan penglihatan, macam ganguan visual
pada manusia adalah sebagai berikut:
a. Rabun Jauh (miop)
Manusia yang mengalami rabun jauh (miop), dapat melihat dengan jelas
benda yang jaraknya 25 cm, tetapi tidak dapat melihat benda jauh degngan jelas.
Keadaan ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi pipih sebagaimana
mestinya sehingga bayangan benda yang jauh terbentuk di depan retina.
Mata miop, dapat dikoreksi dengan menggunakan lensa cekung (lensa
negatif), yang bisa memancarkan cahaya sebelum cahaya masuk ke mata,
sehingga bayangan jatuh pada retina.

Gambar. 4.16 : (a) Mata Miop (b) Koreksi Mata Miop


b. Mata Dekat (Hipermetrop)
Mata hipermetrop, memiliki titik dekat lebih besar dari 25 cm dan titik
jauh pada jarak tak terhingga. Sehingga dapat melihat dengan jelas benda-benda
yang sangat jauh tanpa berakomodasi, tetapi tidak dapat melihat benda dekat
dengan jelas. Kondisi ini terjadi akarena lensa mata tidak dapat menjadi
cembung sebagaimana mestinya sehingga bayangan benda terbentuk di
belakang retina.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

73
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Gangguan hipermetrop, dapat dikoreksi dengan kecamat lensa cembung,


(lensa positip) yang akan menguncupkan cahaya sebelm cahaya masuk ke mata.

Gambar: 4.17 : (a) Hipermetrop (b) Koreksi Hipermetrop

c. Mata Tua (Presbiop)


Pada mata presbiop, daya akomodasi berkurang akibat bertambahnya usia.
Akibatnya titik dekat dan titik jauhnya telah bergeser. Titik dekat presbiop lebih
besar dari 25 cm dan titik jauhnya berada pada jarak tertentu. Oleh krena itu,
mata presbiop tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas, dan juga tidak dapat
membaca pada jarak yang normal.
Mata presbiop dapat dikoreksi dengan kecamata berlensa rangkap
(kecamata bifokal).

d. Mata Astigmatisma
Mata astigmatisma disebabkan oleh kornea mata yang tidak berbentuk
sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada suatu bidang dari pada
bidang lainnya. Akibatnya benda titik difokuskan sebagai garis pendek, atau
memfokuskan sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari pada benda pada
bidang horizontal.
Penderita mata astigmatisma, dapat dikoreksi dengan kecamata lensa
silindris.

C. Gelombang Bunyi
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

74
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Contoh gelombang mekanik yang sangat erat kaitannya dengan peristiwa


sehari-hari adalah gelombang bunyi. Gelombang bunyi di udara terdiri dari
molekul-molekul udara yang bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul
itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan
tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan
rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di
udara, menyebar dari sumber bunyi dalam bentuk gelombang longitudinal tiga
dimensi yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat
berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di
dalam air, batu bara, atau udara.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi
suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau
frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi
yang diukur dalam desibel. Gelombang bunyi menghantarkan bunyi ke telinga
manusia dengan kecepatan tertentu. Di udara, bunyi merambat dengan kecepatan
1.224 km/jam. Bunyi merambat lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih
rendah. Di udara tipis dan dingin pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan
bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh lebih cepat
daripada di udara.

1. Sumber Bunyi

Bunyi dihasilkan oleh gangguan rapatan dan renggangan dalam suatu


medium yang dapat meneruskan getaran. Bunyi yang dilpaskan oleh sumber getar
diberikan pada partikel-partikel medium. Tiap partikel medium menerima bunyi
dan kemudian memberikannya pada partikel yang ada di dekatnya.
Sumber bunyi adalah materi yang bergetar. Materi yang dimaksud di sini
adalah udara, air, zat padat (logam). Sebagai contoh seorang yang meniup suling,
sumber bunyinya adalah udara, genderang, gong, pengeras suara, gitar, biola, dan
alat-alat bunyi lainnya mempunyai sumber bunyi sesuai dengan bentuk materi
yang bergetar. Cara menggetarkannya dapat dipukul, dipetik atau degesek.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

75
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

2. Suara: gelombang bunyi yang dapat didengar

Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara


atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang
dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada
amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas
20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik. Kebanyakan
suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara
teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur
dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran
dalam desibel. Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang
longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat
berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di
dalam air, batu bara, atau udara.
Bunyi kereta lebih nyaring daripada bunyi bisikan, sebab bunyi kereta
menghasilkan getaran lebih besar di udara. Kenyaringan bunyi juga bergantung
pada jarak kita ke sumber bunyi. Kenyaringan diukur dalam satuan desibel (dB).
Bunyi pesawat jet yang lepas landas mencapai sekitar 120 dB. Sedang bunyi
desiran daun sekitar 33 dB. Keragaman jarak sumber bunyi, kecepatan, dan
kenyaringannya menyebabkan terjadi beberapa pesritiwa yang khas dari bunyi
antara lain gema, gaung, resonansi, dan warna bunyi.
Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu permukaan, seperti tebing
pegunungan, dan kembali kepada kita segera setelah bunyi asli dikeluarkan dan
relatif sama dengan aslinya. Sedangkan gaung pembauran bunyi akibat
berpadunya antara bunyi asli dengan bunyi pantulannya. Gaung terdengar tidak
sejelas gema. Kejernihan ucapan dan musik dalam ruangan atau gedung konser
tergantung pada cara bunyi bergema dan bergaung di dalamnya.
Suatu benda, misalnya gelas, mengeluarkan nada musik jika diketuk sebab
ia memiliki frekuensi getaran alami sendiri. Jika kita menyanyikan nada musik
berfrekuensi sama dengan suatu benda, benda itu akan bergetar. Peristiwa ini
dinamakan resonansi. Bunyi yang sangat keras dapat mengakibatkan gelas
beresonansi begitu kuatnya sehingga pecah. Tentang warna bunyi dapat dijelaskan
sebagai berikut.
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

76
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Lalu apa yang dimakasud dengan warna bunyi? Secara umum, sumber
bunyi tidak bergetar hanya dengan nada dasarnya, tetapi kadang-kadang disertai
dengan nada-nada atasnya. Penggabungan nada dasar dan nada-nada atas akan
menghasilkan bentuk gelombangnya tertentu untuk setiap sumber nada. Bentuk
gelombang inilah yang menunjukkan warna dan kualitas bunyi sumber nada
tersebut. Perbedaan bentuk gelombang ini desebabkan oleh perbedaan nada-nada
atas yang menyertai nada dasar.
Misalnya nada dasar sebuah dawai gitar sama dengan nada dasar dawai
kecapi, akan tetapi ketika kedua musik tersebut dibunyikan secara bersamaan, kita
tetap dapat membedakan, mana bunyi gita dan yang mana bunyi kecapi, karena
warna bunyi dawai gitar berbeda dengan warna bunyi dawai kecapi. Contoh yang
lain, jika 4 orang bernyanyi secara bersamaan dengan lagu dan nada dasar yang
sama, kita pun dapat membedakan suara masing-masing karena warna bunyi
keempat orang tersebut adalah berbeda.

RANGKUMAN
Gelombang adalah gangguan yang menjalar. Gerak gelombang dapat
dipandang sebagai perpindahan (transfer) energi dan momentum atau perpindahan
getaran dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam perpindahannya, gelombang ada
yang memerlukan medium (disebut gelombang mekanik) dan ada yang tidak
memerlukan medium (disebut gelombang elektromagnetik). Sedangkan dalam
perambatannya, ada gelombang yang arah rambatnya tegaklurus arah getar
(disebut gelombang tarnsversal) dan ada yang arah rambatannya sejajar dengan
arah getar (disebut gelombang longitudinal).
Cahaya adalah contoh gelombang elektromagnetik. Sinar cahaya adalah
gelombang cahaya yang merambat dalam satu garis lurus. Sekumpulan sinar
cahaya disebut berkas cahaya. Cermin adalah benda yang dapat memantulkan
cahaya. Setiap pemantulan cahaya tunduk pada Hukum Pemantulan Cahaya yaitu
(1) sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar dan
(2) sudut datang sama dengan sudut pantul.
Pada cermin datar bayangan selalu bersifat maya, tegak dengan ukuran

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

77
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

sama besar dengan bendanya, cermin cembung menghasilkan bayangan maya,


tegak dan diperkecil, sedangkan bayangan pada cermin cekung dapat bersifat
nyata atau pun maya begitu pun ukuran bayangannya dapat tegak atau terbalik,
diperbesar, sama ataupun diperkecil bergantung kedudukannya di depan cermin.
Selain dipantulkan, cahaya juga dapat dibiaskan (dibelokkan). Cahaya
mengalami pembiasan saat melalui bidang batas dua medium yang berbeda
kerapatannya (indeks biasnya). Selain itu pembiasan cahaya juga menyebabkan
penglihatan kita terhadap suatu objek menjadi tidak sesuai dengan sebenarnya.
Misalnya, tongkat yang lurus nampak bengkok, dasar kolam atau sungai nampak
lebih dangkal, atau bahkan posisi bintang yang kita lihat bukan berada pada posisi
sebenarnya.
Mata manusia mempunyai keterbatasan, ketika melihat benda yang yang
sangat kecil, benda langit seperti bulan, matahari dan bintang yang sangat jauh,
oleh karena itu, manusia menciptakan alat bantu berupa alat optik
Visualisasi manusia yang memiliki mata normal (emetrop), biasanya
memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh tak terhingga, tanpa bantuan kecamata.
Namun, ada kemungkinan manusia mengalami ketidaknormalan penglihatan
(visual), sehingga kemampuan visualnya menjadi terbatas, artinya manusia
tersebut mengalami gangguan visual.(misal miop, hipermetrop, prsbiop dan
astigmatima)
Di samping cahaya, bunyi juga adalah gelombang. Ia termasuk gelombang
mekanik-longitudinal. Bunyi yang dapat didengar dikenal dengan istilah suara
yang sebenarnya gelombang bunyi pada rentang frekuensi 20 Hz. sampai dengan
20.000 Hz. Meskipun frekuensinya sama suatu bunyi dapat terdengar berbeda
warnanya. Seperti juga gelombang lainnya bunyi dapat merambat lurus,
dipantulkan, dibelokkan, dan beresonansi. Pemantulan bunyi dapat menyebabkan
gema dan gaung.

BAB V. MAGNET

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

78
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Bab V ini disajikan untuk menyertai Anda mempelajari konsep-konsep


dasar tentang magnet. Magnet dan fenomenanya kurang begitu akrab dengan
mayoritas masyrakat. Lain halnya dengan listrik. Listrik merupakan salah satu
fenomena alam yang sangat akrab dengan kehidupan mayoritas manusia. Mulai
dari aktivitas yang sangat sederhana seperti petugas ronda pada siskamling hingga
profesi yang canggih dalam teknologi komunikasi dan informasi. Padahal Anda
tahu tidak sedikit alat-alat listrik yang erat kaitannya dengan kemagnetan. Apa
saja? Coba Anda tuliskan ulang!
Setelah mempelajari Bab ini, Anda diharapkan mampu:

a. Mendeskripsikan pengertian, jenis, dan bentuk magnet.


b. Menjelaskan dan memberi contoh sifat-sifat magnet,
c. Menunjukkan contoh penggunaan magnet dalam kehidupan.

Pendahuluan
Magnet merupakan bagian tak terpisahkan dari alat-alat elektronik dan
teknik kelistrikan, karena tidak sedikit konstruksi alat-alat listrik tergantung pada
magnet. Alat-alat listrik yang menggunakan magnet antara lain dinamo listrik
pada speda, generator pembangkit tenaga listrik, motor-motor listrik, dan alat-alat
kendali (kontrol) listrik. Hampir pada seluruh pesawat elektronika fenomena
kemagnetan mudah kita temui.
Fenomena magnetisme (kemagnetan) sebenarnya telah diamati manusia
sejak beberapa abad sebelum masehi. Pada masa lampau magnet dekenal sebagai
sebuah material berwarna hitam yang disebut lodestone dan dapat menarik besi
serta benda-benda logam lainnya. Batu magnet ditemukan pertama kali di
Magnesia, Asia Kecil, dan penggunaannya dalam praktek yang pertama
dipertunjukkan oleh bangsa Cina pada tahun 2637 Sebelum Masehi, berupa
kompas kutub (kompas penunjuk kutub bumi).
Selanjutnya penemuan-penemuan dan percobaan-percobaan penting
tentang gejala kemagnetan dilakukan oleh bangsa-bangsa di benua Eropa,
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

79
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

misalnya tahun 1269, de Maricourt melakukan studi tentang magnet dan


mengamati adanya sepasang kutub pada benda magnetik. Penemuan tentang
magnet bumi oleh sarjana Inggris Dr. William Gilbert tahun 1540-1603, medan
magnet disekitar arus listrik oleh sarjana Denmark Hans Christian Oersted (1771-
1851), penemuan elektromagnetik oleh sarjana Jerman Clerk Maxwell (1831-
1879). Semua eksperimen dan penemuan tersebut sangat penting artinya bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai era informasi dan
komunikasi sekarang ini.
Atas jasa penemuan elektromagnetik oleh maxwell maka peran fenomena
kemagnetan dan kelistrikan menjadi sangat dominan dalam kehidupan saat ini.
Mulai dari gunting, test-pen, jam tangan, radio, televisi, komputer hingga
peralatan nuklir terkait dengan magnet. Oleh karenanya pengetahuan tentang
kemagnetan merupakan pengetahuan dasar bagi masyarakat yang melek sains.
a. Pengertian dan Jenis Magnet
Menurut definisi, magnet adalah suatu benda yang dapat menarik besi,
baja, atau benda-benda lain yang mengandung unsur besi atau baja. Magnetit
sendiri bisa berarti batu. Atau terkait dengan dengan suatu daerah bernama
magnesia di wilayah Asia Kecil tempat pertama kali ‘batu aneh ini ditemukan’.
Dalam IPA seringkali muncul pengelompokkan atau klasifikasi benda-
benda atau fenomena alam. Ketika Anda mengelompokkan atau memahami
pengelompokkan sesuatau maka yang harus Anda camkan adalah dasar atau
argumen dari pengelompokkan tersebut. Oleh karena itu Anda tidak harus bingung
ketika mendapatkan informasi pengelompokkan yang berbeda dari benda atau
fenomena yang sama. Demikian halnya dengan magnet. Magnet dapat
dikelompokkan berdasarkan bentuk atau kejadiannya. Dari segi kejadiannya
magnet dikelompokkan dalam dua macam, yaitu magnet alam dan magnet
buatan.

1) Magnet Alam
Magnet alam adalah magnet yang ada di alam tanpa campur tangan
manusia. Kemagnetan magnet alam terjadi karena pengaruh medan magnet dari

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

80
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

planet bumi. Magnet alam terdapat di dalam tanah berupa bijih besi magnet dalam
bentuk besi oksida (Fe3O4).
Dalam bukunya de magnete, William Gilbert menganalogikan bumi kita
sebagai sebuah dipole magnetik raksasa, dengan kutub utara magnetik berbeda
sekitar 11,5° dari kutub utara geografis bumi. Mengapa bumi bersifat magnetik ?
Dari sekian banyak penyebab (sumber) magnet bumi, penyebab utama adalah
karena faktor perputaran inti bumi yang bersifat cair. Inti cair bumi terdiri dari
lelehan besi dan nikel bertemperatur 5000 oC dan mengandung sejumlah muatan
listrik yang berputar mengelilingi sumbunya sedemikian sehingga menghasilkan
medan magnet yang arahnya dari selatan menuju utara bumi. Inilah yang
menjadikan bumi menjadi sebuah magnet raksasa dengan kutub-selatan magnet di
utara, dan kutub-utara magnet di selatan (berbeda dengan penamaan kutub-kutub
magnet yang digunakan manusia yang didasarkan pada arah mata angin yang
ditunjuknya). Keberadaan medan magnetik bumi memberikan keuntungan bagi
kehidupan di planet bumi karena melindungi bumi dari radiasi elektomagnetik
matahari atau dikenal sebagai sebagai sabuk Van Allen.
Magnet alam tidak banyak digunakan untuk kepentingan manusia karena
ketersediaanya tidak seberapa dan kekuatan unsur-unsur kemagnetannya pada
umumnya tidak cukup besar. Magnet alam (dalam bentuk batu) ditemukan
pertama kali di daerah Magnesia, Asia Kecil. Karena daerah penemuan asal ini lah
benda aneh tersebut dinamai magnet. Adapun dalam hal penggunaan praktisnya,
menurut sejarah, bangsa Cina lah yang pertama kali memanfaatkannya sekitar
tahun 2637 SM, yaitu sebagai alat yang menyerupai fungsi kompas menentukan
arah mata angin atau kutub bumi.

2) Magnet Buatan
Magnet dapat secara sengaja dibuat oleh manusia dari baja atau besi
murni, serta dari bahan paduan seperti paduan baja dengan nikel atau paduan
antara aluminium, kobalt, dan nikel (alnico). Anda sudah mengetahui bahwa
magnet buatan dapat dihasilkan dengan cara induksi magnet, dengan cara gosokan
dan dengan menggunakan arus listrik (induksi listrik). Cara-cara pembuatan
magnet berikut, praktikkan bersama dosen Anda pada saat tutorial di kampus.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

81
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Membuat magnet dengan menggunakan arus listrik Dalam pembuatan


magnet ini, kawat (kabel) berarus listrik searah (DC) dililitkan di sekitar batang
baja atau bahan ferromagnetik lainnya (misalnya paku) yang akan dibuat magnet.
Kekuatan gaya magnet buatan semacam ini tergantung pada kuat arus yang
mengalir ke dalam lilitan kawat, dan juga tergantung pada banyak lilitan kawat di
sekitar batang baja atau batang bahan magnet lain tersebut.
Membuat magnet dengan gosokan. Membuat magnet semacam ini ialah
dengan menggosok-gosokan magnet pada batang baja atau batang bahan magnet
lainnya yang akan dibuat magnet. Cara menggosok batang magnet pada batang
baja haruslah dikerjakan dalam arah yang selalu sama, tidak boleh bolak-balik.
Membuat magnet dengan gosokan tidak praktis dan sifat kemagnetannya jarang
bertahan lama sehingga tidak banyak dilakukan dalam industri, kecuali hanya
untuk percobaan-percobaan fisika di sekolah.
Berdasarkan hasilnya, magnet buatan dibedakan antara magnet tetap
(permanen) dan magnet sementara. Biasanya magnet permanen dibuat dari baja
yang dikeraskan, dan setelah baja cukup keras kemudian baja tersebut dimasukkan
ke dalam kumparan kawat berisolasi yang dialiri arus listrik DC. Magnet
sementara dapat dibuat dengan cara yang sama tetapi bahannya dari besi lunak,
baja lunak, atau bahan nikel.
Magnet sementara menjadi magnet hanya pada saat digosok dengan batang
magnet, atau pada saat dimasukkannya arus listrik ke dalam kumparan. Setelah
arus listrik diputus, atau penggosokan pada batang magnet dihentikan, maka
bahan magnet tersebut segera kembali seperti semula, tidak lagi memiliki sifat-
sifat kemagnetan kecuali hanya sedikit sekali. Magnet sementara ini sangat
banyak digunakan untuk kepentingan sehari-hari, seperti kutub magnet generator,
motor listrik, alat pengangkat magnetik, transformator, bel listrik, dan lain-lain.

b. Bahan-bahan Magnet

Dapatkah kita membuat magnet dari setiap jenis logam? Logam untuk
bahan magnet mempunyai sifat yang berbeda-beda, ada yang mudah sekali

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

82
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

dipengaruhi oleh magnet dan dapat dibuat magnet dengan mudah, dan ada yang
sukar atau sedikit sekali terpengaruh oleh magnet. Berdasarkan sifat-sifat bahan
terhadap pengaruh magnet, bahan-bahan itu digolongkan menjadi empat bagian
yaitu ferromagnetik, diamagnetik., paramagnetik, dan non magnetik.

Bahan Ferromagnetik. Benda-benda ferromagnetik adalah benda-benda


atau bahan-bahan yang sangat mudah dipengaruhi oleh magnet dan juga dengan
mudah dapat dibuat magnet. Bahan-bahan ini ialah berupa logam murni dan
logam paduan. Logam murni yang merupakan bahan ferromagnetik adalah besi,
baja, nikel, dan kobalt. Bahan ini sangat banyak digunakan terutama untuk magnet
sementara. Adapun logam paduan yang termasuk bahan ferromagnetik antara lain:
baja-kobalt, baja-nikel, aluminium-nikel-kobalt (alnico), besi-nikel (permalloy),
besi-nikel-kobalt (perminvar), dan sebagainya. Alnico banyak macamnya,
tergantung banyaknya bagian-bagian dari paduan. Di antara bahan-bahan tersebut,
yang paling mudah dipengaruhi oleh kekuatan magnet yaitu besi dan baja lunak.
Kedua macam bahan ini sangat banyak digunakan untuk magnet sementara,
seperti untuk bel listrik, kutub elektromagnet motor listrik, dan sebagainya. Tetapi,
dalam industri bahan ini dapat juga dijadikan magnet permanen.
Bahan Diamagnetis. Bertolak belakang dengan bahan ferromagnetik,
bahan diamagnetik ialah bahan yang sukar sekali dipengaruhi oleh magnet. Bahan
ini mempunyai permeabilitas (angka koefisien kemagnetan) kurang dari satu. Jika
benda diamagnetis di udara atau di ruang hampa udara didekatkan magnet, maka
benda ini akan ditolak oleh magnet itu sekalipun dengan pengaruh gaya tolak
yang sangat kecil. Contoh zat yang termasuk bahan diamagnetik ialah: bismuth,
antimon, seng murni, air raksa, timbal, perak, emas, air, fosfor, dan tembaga.
Bahan Paramagnetis. Bahan ini dapat dipengaruhi oleh magnet tetapi
tidak dapat dibuat magnet. Yang termasuk bahan paramagnetis ialah: mangan,
platina, aluminium, magnesium, timah (tin), oksigen, dan udara.
Bahan Nonmagnetis. Bahan nonmagnetis ini tidak dapat dipengaruhi
magnet dan juga tidak dapat dibuat magnet. Sebagai contoh misalnya kaca, kertas,
dan kayu. Dalam klasifikasi lainnya, karena bahan diamagnetis sangat sukar

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

83
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

dipengaruhi oleh magnet, seringkali bahan diamagnetis dimasukkan ke dalam


golongan bahan nonmagnetis.
Dari bahan-bahan magnetik di atas dibuatlah magnet dengen berbagai
bentuik dan kebutuhan. Bentuk dasar magnet ada tiga macam, yaitu magnet
jarum, magnet batang, dan magnet ladam (tapal kuda) atau bentuk U. Bentuk-
bentuk lainnya dibuat sesuai dengan kebutuhan.

c. Bagaimana suatu bahan bersifat magnet

Ada dua teori yang menjelaskan bagaimana sebuah bahan bersifat magnet.
Menurut Webber semua benda terdiri dari molekul-molekul yang memiliki sifat
magnet, disebut magnet elementer. Bersifat magnet atau tidak suatu bahan
tergantung bagaimana struktur magnet elementer tersebut. Jika letak magnet
elementer dalam bahan itu tidak menentu (tidak teratur), sehingga mereka saling
menetralkan maka bahan tesebut tidak bersifat magnet.. Pada bahan yang bersifat
magnet letak magnet-megnet elementer itu adalah teratur dan mengarah ke satu
jurusan, sehingga satu dengan lainnya saling memperkuat.
Weiss menerangkan teori magnet dengan menggunakan teori elektron.
Menurut teori Weis, tiap-tiap atom benda terdiri dari inti dan elektron-elektron
yang beredar mengelilingi intinya menurut garis edarnya (orbitnya). Di samping
berputar mengelilingi inti menurut garis edarnya, elektron-elektron itu juga
berputar sekeliling sumbunya masing-masing. Akibat perputaran pada sumbu
elektron ini terjadilah kutub-kutub magnet elementer, yaitu kutub utara dan
selatan. Perputaran elektron-elektron menurut sumbunya ini ada positif dan ada
yang negatif; artinya arah perputaran itu ada yang searah dan ada yang
berlawanan arah. Selanjutnya, perputaran elektron menurut sumbunya disebut
puntiran elektron. Untuk puntiran-puntiran elektron yang tidak searah serta letak
poros-poros elektron tidak teratur menyebabkan kutub-kutub magnet elementer
pada poros elektron saling memperlemah (menetralkan) satu dengan lainnya.
Kelompok-kelompok elektron yang mempunyai puntiran searah disebut Kompleks
Weiss atau Kelompok Weiss, dan ini akan saling memperkuat sehingga merupakan
magnet-magnet kecil di dalam atom-atom benda.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

84
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Bahan-bahan ferromagnetis mudah dipengaruhi oleh magnet karena arah


puntiran elektron-elektronnya mudah diarahkan. Di antara bahan yang sudah
dijadikan magnet ada yang mudah kembali seperti semula, dan ada pula yang
tidak dapat kembali atau hampir tidak dapat kembali seperti semula. Kekuatan
untuk mengarahkan puntiran elektron seperti semula disebut gaya koersif
(coercive force). Gaya koersif besi lunak dan pelat-pelat dinamo lebih besar
daripada gaya koersif baja atau logam campuran. Artinya, gaya tolak-menolak
atau tarik-menarik kutub-kutub elektron besi dan pelat dinamo juga lebih besar.

d. Kutub Magnet

Selain sifat khasnya dapat menarik benda-benda berunsur besi, magnet


memiliki bagian yang sangat unik yang disebut kutub magnet. Fenomena kutub
magnet diselidiki pada tahun 1269 oleh de Maricourt. Dalam studinya itu ia
mengamati adanya sepasang kutub pada benda magnetik yang merupakan
kekuatan gaya terbesar pada magnet. Kutub-kutub ini kemudian dinamakan
dengan “kutub utara” dan “kutub selatan”. Jika kutub yang sama didekatkan maka
akan saling menolak, dan jika kutub yang berlainan didekatkan akan saling
menarik.

Gambar 5.1 Menggantung magnet untuk memeriksa kutub magnet

Untuk mengetahui kutub-kutub magnet gantung lah sebuah magnet batang


sehingga dapat bergerak bebas. Tunggu beberapa saat hingga magnet tersebut
menggantung dalam keadaan diam. Amati ke arah mata angin mana kah magnet
mengarah. Ulangi kegiatan serupa, amati kembali magnet yang menggantung.
Dari semua kegiatan tersebut Anda akan mendapatkan bahwa magnet dalam
keadaan bebas bergerak akan selalu mengarah ke utara-selatan arah mata angin.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
85
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Bagian yang selalu mengarah ke utara adalah kutub utara magnet, sedangkan
yang selalu mengarah ke selatan adalah kutub selatan magnet.
Demikian halnya dengan magnet jarum. Jika diletakkan sedemikain rupa
sehingga ia dapat berputar bebas sekeliling poros tegak lurus, maka ia akan selalu
menempatkan dirinya sejajar dengan garis utara-selatan magnet bumi. Ujung
jarum magnet yang menunjukkan arah utara disebut kutub utara, dan ujung jarum
yang menunjuk arah selatan disebut kutub selatan.
Akan tetapi sebenarnya magnet batang yang digantung atau jarum
magnetis kompas, keduanya tidak tepat menunjuk ke arah utara dan selatan,
melainkan sedikit berbelok,dan membuat sudut persimpangan dengan garis utara-
selatan geografis bumi.

Utara
deklinasi

Selatan

Gambar 5.2 Deklinasi


Akan tetapi sebenarnya magnet batang yang digantung atau jarum
magnetis kompas, keduanya tidak tepat menunjuk ke arah utara dan selatan,
melainkan sedikit berbelok,dan membuat sudut persimpangan dengan garis utara-
selatan geografis bumi.
Sudut yang dibentuk oleh garis utara-selatan geografis (bumi) dan garis
utara-selatan magnet jarum disebut sudut deklinasi. Besar sudut deklinasi tidak lah
konstan, tergantung dimana letak magnet jarum tersebut terhadap kutub utara-
selatan magnet bumi. Ini berarti, sudut deklinasi di Teheran (ibu kota Iran)

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
86
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

berbeda dengan sudut deklinasi di New York. Tentu saja ada tempat - tempat yang
mempunyai sudut deklinasi yang sama; garis yang menghubungkan tempat –
tempat ini, dalam peta, disebut garis isodeklinasi. Bagaimana patokan kasar untuk
menentukan hal ini?
Demikian juga kalau magnet jarum dipasang pada sudut mendatar
sehingga ia dapat berputar bebas, maka jarum itu akan sedikit menunjuk ke
bawah. Sudut yang dibentuk pada garis mendatar (horisontal) dengan garis kutub
utara-selatan magnet jarum disebut sudut inklinasi. Besar sudut inklinasi ini pada
setiap di muka bumi tidak sama besarnya, misalnya di kutub utara sudut inklinasi
besar nya 90o, dan di katulistiwa sama dengan nol.

Utara

inklinasi

Selatan
Gambar 5.3 Inklinasi
Selain sifat tersebut di atas, kutub magnet memiliki sifat yang lain.
Cobalah Anda buktikan! Apakah benar jika kutub yang berbeda dari suatu magnet
didekatkan akan saling menarik, dan sebaliknya jika kutub senama didekatkan
maka akan saling menolak.

Gambar 5.4 Interaksi gaya antar kutub-kutub magnet

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
87
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Gaya saling menolak dan saling menarik pada magnet memiliki perbedaan
cukup penting dengan gaya antar muatan listrik (gaya Coulomb). Pada magnet
kutub utara dan selatan tidak bisa terpisahkan dan selalu berpasangan, sedangkan
pada gaya listrik masing-masing muatan (positif dan negatif) bisa terpisah. Pada
magnet kutub positif selalu muncul berpasangan dengan kutub negatif, bahkan
jika sebuah bahan (batang) magnetik dipotong sedemikian rupa menjadi magnet
elementer, selalu saja muncul sepasang kutub. Sepasang kutub yang senantiasa
ada pada magnet elementer dikenal dengan istilah dipole magnet (di = dua, pole =
kutub). Sebuah dipol magnet (yang merupakan magnet elementer atau satuan
terkecil magnet) memiliki medan magnet yang arahnya dari kutub utara magnet
menuju kutub selatan magnet seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Benda-
benda logam (magnetik) yang berada di sekitar medan magnet tersebut akan
mengalami gaya magnetik

Gambar 5.5 : Garis gaya pada medan magnet

Hingga saat ini sukar ditemukan magnet dengan kutub tunggal (monopol).
Berbeda dengan benda bermuatan listrik. Pada listrik, benda bermuatan listrik
hanya satu jenis saja tidak berpasangan. Jika suatu benda bermuatan listrik positif
maka tidak dapat dalam waktu bersamaan juga benda bermuatan listrik negatif.
Demikian sebaliknya. Selain itu dalam hal jenis benda-benda yang dapat ditarik
juga berbeda antara magnet dengan listrik. Coba Anda jelaskan perbedaan yang
dimaksud!

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
88
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Besar kekuatan kutub magnet didasakan atas adanya gara tolak-menolak


atau gaya tarik-menarik di antara kutub magnet yang satu dengan kutub magnet
lainnya. Menurut Hukum Coulomb, besar gaya tarik-menarik atau tolak-menolak
kutub-kutub berbanding langsung dengan kekuatan kutub-kutub itu, dan berban-
ding terbalik dengan jarak kuadrat antara kutub dengan kutub yang bersangkutan.
e. Garis-Garis Gaya dan Kuat Medan Magnet
Apabila di atas sebuah batang magnet diletakan selembar kertas, kemudian
di atas kertas ditaburkan serbuk besi serta kertas diketuk-ketuk, maka serbuk besi
tersebut akan tersusun sedemikian rupa sehingga susunannya membentuk garis-
garis yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan magnet seperti Gambar
5.5. Garis-garis yang dibentuk oleh susunan serbuk besi ini menunjukkan adanya
pengaruh gaya kutub utara dan kutub selatan magnet terhadap sekitarnya, dan arah
garis-garis tersebut dengan mudah dapat dilihatnya. Garis-garis yang disebabkan
oleh pengaruh gaya kutub-kutub magnet tersebut dinamakan garis gaya. Garis
gaya magnet dimulai dari kutub utara dan berakhir pada kutub selatan magnet.
Pengaruh gaya tolak atau gaya tarik kutub magnet pada titik-titik
sekeliling kutub magnet tidak sama besarnya, makin jauh dari kutub magnet
makin berkurang pengaruh gaya itu. Besar gaya tolak atau gaya tarik kutub
magnet berbanding terbalik dengan jarak kuadrat dari kutub yang bersangkutan.
Titik-titik di dalam ruangan di mana masih terdapat pengaruh gaya magnet
dinamakan medan magnet.

f. Induksi Magnetik

Jika sepotong besi lunak diletakkan pada batang magnet atau pada kutub
magnet, maka besi lunak itu akan ditarik oleh batang magnet atau oleh kutub
magnet. Selama besi itu melekat atau berdekatan dengan kutub magnet, maka ia
akan menjadi magnet sementara. Magnet sementara ini mempunyai kutub utara
dan kutub selatan seperti magnet semula. Kutub utara magnet semula berhadapan
dengan kutub selatan magnet sementara, atau sebaliknya.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
89
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

S U

Gambar 5.6 Selinder besi lunak ditempelkan ke magnet batang

Apabila pada ujung magnet sementara yang tidak melekat dengan kutub
magnet semula, maka paku itu akan ditarik oleh magnet semenatara, dan paku itu
juga mempunyai sifat-sifat magnetisme seperti halnya besi lunak. Setelah besi
lunak itu dilepaskan dari kutub magnet dan dijauhakn, maka besi lunak itu akan
kehilangan sifat-sifat magnetismenya, jadi akan kembali lagi seperti semula.
Tetapi besi lunak itu tidak kehilangan seluruh sifat-sifat magnetisme seketika itu,
akan tetapi sementara waktu masih ada sebagian yang masih tinggal, dan sifat
magnetisme sementara yang masih tinggal ini disebut remanen magnet. Sifat-sifat
magnet seperti terjadi pada peristiwa ini menunjukkan bahwa sifat magnetisme
dapat diindusikan (diimbaskan) ke bahan-bahan ferromagnetis, dan batang-batang
dari bahan ferromagnetis dapat menjadi magnet induksi.
Remanen magnet berbeda besarnya untuk bahan-bahan magnetis yang
berlainan. Remanen magnet pada baja lebih bertahan lama dan lebih kuat daripada
remanen magnet pada besi lunak. Dengan kata lain, besi yang telah terkena
pengaruh kutub magnet akan lebih cepat kembali seperti semula daripada baja,
setelah ia dijauhkan dari kutub magnet. Remanen magnet pada baja dapat tinggal
dari tiga bulan sampai satu tahun atau lebih, tergantung pada kuat dan lemahnya
pengaruh kutub magnet pada baja itu. Sebab-sebab terjadinya magnet induksi
seperti yang telah disebut di atas dapat diterangkan seperti berikut:
Magnet-magnet elementer pada bahan ferromagnetis lebih mudah
diputarkan atau diarahkan menurut arah garis-garis gaya magnet. Selanjutnya,
mudah atau sukarnya sifat-sifat kemagnetan hilang dari bahan ferromagnetis yang
telah menjadi magnet induksi tergantung kepada besar gaya koersif bahan yang
bersangkutan. Gaya koersif ialah gaya untuk mengembalikan kedudukan magnet
elementer ke kedudukan seperti semula, sesudah kedudukannya diubah oleh
pengaruh kutub magnet lainnya. Gaya koersif pada zat besi jauh lebih besar

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
90
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

daripada gaya koersif pada baja, oleh karena itu kebertahanan remanen magnet
pada besi lebih kecil daripada remanen magnet pada baja.

g. Memelihara Magnet

Kekuatan suatu magnet dapat hilang atau melemah sejalan dengan


berjalannya waktu. Anda harus dapat memelihara magnet dengan benar agar
magnet dapat dipergunakan dalam waktu relatif lama. Untuk itu Anda harus
mengetahui faktor-faktor yang dapat mempercepat melemahnya kekuatan magnet.
Magnet akan mudah kehilangan kekuatannya apabila dipanasi. Panas yang
mengenai batang magnet akan menyebabkan magnet elelmenter bergerak lebih
cepat, sehingga lebih cepat membalik atau berubah arah. Magnet juga akan
melemah kekuatannya akibat getaran yang kuat misalnya dengan cara memukul-
mukulkannya.
Agar magnet batang atau magnet U tidak mudah menjadi lemah karena
adanya pengaruh-pengaruh dari luar, maka cara menyimpannya hendaklah diberi
penguat. Penguat itu berupa jangkar (angker) dari besi lunak dan diletakkan
sebagai penutup pada kutub-kutub magnet, seperti pada gambar 5-7.

U S Jangkar S U

S U
Jangkar

Gambar 5.7 Menyimpan magnet menggunakan jangkar

Dengan cara ini, garis-garis gaya magnet yang keluar dari kutub utara dan
masuk ke kutub selatan magnet akan melalui jangkar (angker), dan hampir tidak
ada yang melalui udara. Selain menggunakan jangkar penyearah garis gaya
magnet, pengamanan magnet juga dilakukan dengan cara menjauhkan magnet dari

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
91
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet. Induksi magnetik terhadap benda-
benda yang berada pada arah yang acak akan menyebabkan kurang teraturnya
posisi magnet elementer dalam magnet. Dengan demikian kekuatan magnet pun
menjadi melemah.
Dengan berpatokan pada penjelasan di atas hendaknya para guru yang
mengajar IPA mulai meninggalkan kebiasaan buruk dalam memeprlakukan
magnet. Jangan lagi terjadi magnet disimpan berserakan di dalam kotak Kit IPA
atau lemari tanpa pengamanan. Memang, dengan berjalannya waktu magnet
apapun akan menjadi lemah karena pengaruh dari luar, akan tetapi dengan
penyimpanan yang benar magnet akan tahan lama sampai bertahun-tahun.

RANGKUMAN
Magnet adalah logam yang dapat menarik dengan sendirinya benda-benda
lain yang terbuat dari bahan mengandung unsur besi. Dari segi kejadianya, magnet
dikelompokkan ke dalam magnet alam dan magnet buatan. Magnet alam terjadi
karena pengaruh medan magnet bumi, sedangkan magnet buatan dibuat dengan
sengaja oleh manusia dengan cara induksi dan gosokan. Dapat tidaknya suatu

benda dibuat magnet tergantung kepad jenis bahan penyusun benda tersebut.

Bahan ferromagnetik seperti baja, nikel, dan kobalt, baja-kobalt, baja-


nikel, aluminium-nikel-kobalt (alnico), besi-nikel (permalloy), besi-nikel-kobalt
(perminvar), benda-benda atau bahan-bahan yang sangat mudah dipengaruhi oleh
magnet dan juga dengan mudah dapat dibuat magnet. Lawan dari ferromagnetik
adalah bahan diamagnetis. Bahan ini mempunyai permeabilitas (angka koefisien
kemagnetan) kurang dari satu sehingga jika dimasukkan ke dalam medan magnet
akan cenderung ditolak oleh magnet itu sekalipun dengan pengaruh gaya tolak
yang sangat kecil. Contoh bahan diamagnetik ialah: bismuth, antimon, seng
murni, air raksa, timbal, perak, emas, air, fosfor, dan tembaga.

Benda lainnya adalah bahan paramagnetis dan bahan nonmagnetis Bahan


paramagnetis dapat dipengaruhi oleh magnet tetapi tidak dapat dibuat magnet.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

92
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Yang termasuk bahan paramagnetis ialah: mangan, platina, aluminium,


magnesium, timah (tin), oksigen, dan udara. Ada pun bahan nonmagnetis adalah
bahan yang tidak dapat dipengaruhi magnet dan juga tidak dapat dibuat magnet.
Sebagai contoh misalnya kaca, kertas, dan kayu.

Sifat magnet suatu benda disebabkan oleh adanya magnet elementer pada
benda tersebut. Ada dua teori yang menjelaskan adanya magnet elementer pada
benda. Pertama, menurut Webber semua benda terdiri dari molekul-molekul yang
memiliki sifat magnet, disebut magnet elementer. Kedua, menurut Weiss setiap
atom benda memiliki elektron-elektron yang beredar mengelilingi intinya. Di
samping berputar mengelilingi inti, elektron-elektron tersebut juga berputar
sekeliling sumbunya masing-masing. Akibat perputaran pada sumbu elektron ini
terjadilah kutub-kutub magnet elementer.

Setiap magnet memiliki bagian yang memiliki kekuatan terbesar yang


disebut kutub. Kutub ini selalu berpasangan yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Antara dua kutub sejenis terjadi gaya tolak menolak, sedangkan antara kutub
berlainan terjadi gaya tarik menarik. Gaya magnet ini sebenarnya merupakan
akibat dari medan magnet. Garis-garis gaya magnet selalu berasal dari kutub utara
magnet menuju kutub selatan magnet. Arah kutub-kutub magnet dalam keadaan
bebas selalu mengarah utara-selatan arah mata angin dengan mengalami sedikit
penyimpangan yang disebut inklinasi dan deklinasi.
Diperlukan cara yang benar dalam menyimpan magnet ketika tidak
digunakan agar sifat kemagnetannya dapat bertahan lama. Caranya antara lain
dengan menghubungkan seluruh kutub-kutub magnet yang berlawanan dengan
menggunakan pelat besi atau jangkar. Selain itu, simpan lah magnet pada tempat
yang jauh dari benda-benda lain yang dapat berinteraksi dengan magnet, seperti
besi atau magnet lainnya yang tidak menggunakan jangkar pengaman

BAB VI. LISTRIK

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

93
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Bab VI ini disajikan untuk menyertai Anda mempelajari konsep-konsep


dasar tentang listriK. Listrik merupakan salah satu fenomena alam yang sangat
akrab dengan kehidupan mayoritas manusia. Mulai dari aktivitas yang sangat
sederhana seperti petugas ronda pada siskamling hingga profesi yang canggih
dalam teknologi komunikasi dan informasi.
Pada Kurikulum 2006 untuk Mata Pelajaran IPA Satuan Pendidikan SD,
kelistrikan, merupakan salah satu materi kurikulum kelas II semester 2 dalam
pokok bahasan “mengidentifikasi sumber-sumber energi”. Selanjutnya, siswa kelas
VI semester 2 harus mampu menyajikan informasi tentang perpindahan dan
perubahan energi listrik, mengidentifikasi kegunaan energi listrik, berpartisipasi
dalam penghematan penggunaannya, serta mampu membuat suatu karya/model yang
menggunakan energi listrik.
Dengan demikian, setelah mempelajari Bab ini, Anda diharapkan mampu:
1. Mendeskripsikan dan memberi contoh benda bermuatan listrik
2. Menjelaskan interaksi serta karakteristik gaya dan kuat medan dari muatan
listrik
3. Mendeskripsikan dan memberi contoh karakteristik rangkaian seri dan
rangkaian paralel.
4. Menunjukkan contoh penggunaan listrik dalam kehidupan.

Pendahuluan

Abad di mana kita hidup saat ini adalah abad listrik. Perhatikanlah
berbagai alat di sekitar Anda. Jam tangan sebagian teman Anda mungkin berupa
jam digital yang dioperasikan dengan baterai listrik. Kalkulator yang Anda
gunakan jelas menggunakan listrik. Penggunaan listrik juga dengan mudah Anda
kenal pada alat-alat seperti radio, televisi, tape recorder, telepon, mikrofon, dan
alat penerangan di rumah. Dengan demikian, masalah kelistrikan adalah masalah
yang akrab dengan mayoritas masyarakat sekarang ini. Dalam fisika kelistrikan
dipelajari secara khusus dalam cabang fisika khusus, yaitu elektrostatika berkena-
an dengan muatan listrik yang diam, dan elektrodinamika tentang muatan listrik
bergerak atau arus listrik.

a. Elektrostatik

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

94
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

1) Teori Dasar Benda Bermuatan Listrik


Gejala dan pemanfaatan kelistrikan sebenarnya berlandastumpu pada
konsep dasar benda bermuatan yang lebih dikenal dengan nama elektrostatik.
Sesungguhnya fenomena elektrostatik merupakan peristiwa yang mudah kita
tunjukkan dalam kehdupan sehari-hari. Coba Anda gosok-gosokkan penggaris
plastik pada tangan Anda kemudian dekatkan ke rambut teman Anda maka akan
nampak beberapa helai rambut berdiri karenanya. Atau coba gantilah penggaris
plastik dengan menggunakan balon, gosokkan balon tersebut ke rambut Anda
kemudian tempelkanlah pada dinding, lihatlah apa yang terjadi ? Balon akan
menempel pada dinding beberapa saat. Dalam skala yang lebih besar fenomena
elektrostatik pernah Anda lihat pada peristiwa terjadinya petir. Petir terjadi akibat
adanya loncatan muatan listrik statis di ionosfir. Petir merupakan gejala alam
yang jauh lebih awal dari kejadian bumi kehidupan di bumi.

Fenomena elektrostatik sudah dikenal manusia sejak ribuan tahun lalu.


Pada kira-kira 2600 tahun yang lalu, pada zaman Yunani kuno, Thales of Miletus
telah mencermati fenomena sebuah benda fosil mirip kaca yang digosok-gosokkan
dapat menarik benda-benda tertentu secara “ajaib”, misalnya bulu-bulu halus
binatang. Saat itu benda aneh tersebut dalam bahasa Yunani dinamai electron.
Karena keterbatasan ilmu dan pengaruh budaya keyakian saat itu, kejadian alam
ini belum dapat dijelaskan secara ilmiah bahkan menganggapnya sebagai sebuah
peristiwa “sihir” semata.
Dalam literatur Inggris benda ’aneh’ tersebut dikenal dengan nama batu
ambar (ambar stone). Pada tahun 1600-an, seorang dokter istana Inggris, William
Gilbert meneliti “keajaiban” batu ambar tersebut secara ilmiah dan membeda-
kannya dari fenomena kemagnetan. Gilbert menamai gejala batu ambar ini dan
gejala apapun yang serupa sebagai Electric, atau dalam bahasa Indonesia disebut
listrik (bukan elektron). Sekarang istilah electric atau listrik dipakai untuk
menamai semua gejala yang berhubungan dengan ion (elektron dan proton) serta
dinamikanya. Tahun 1700-an, seorang Ilmuan bernama Du Fay menunjukkan
bahwa ada dua jenis gejala kelistrikan statik. Yaitu, gejala tarik-menarik dan tolak
menolak pada benda. Dari dua gejala ini disimpulkan terdapat dua jenis sumber

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

95
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

listrik (yang kemudian disebut muatan listrik). Penemuan Du Fay ini diperkuat
oleh hasil eksperimen Benjamin Franklin (1752 ), seorang ilmuan, sastrawan,
politisi dan terutama salah seorang penggagas

deklarasi kemerdekaan Amerika, yang menyatakan -berdasarkan


fenomena kilat yang dipelajarinya- bahwa muatan listrik pada peristiwa batu
ambar terdiri dari dua jenis listrik (muatan listrik) yaitu sebagai positif (+) dan
negatif (-). Penamaan ini dipakai hingga saat ini dan amat membantu dalam
menjelaskan gaya elektrostatik Robert A. Millikan (1869-1953) kemudian
melakukan eksperimen yang bertujuan mencari harga muatan yang paling kecil
yang bisa didapatkan.

Selanjutnya, Millikan memenangkan hadiah Nobel atas percobaan yang


dikenal dengan tetes-minyak (oil-drop) Millikan. Dari percobaan ini diketahui
bahwa jumlah muatan listrik pada suatu bahan selalu kelipatan dari 1,602x10 -19
Coulomb (C). Harga muatan ini dimiliki oleh partikel terkecil elektron, sehingga
bilangan tersebut disebut e (muatan elektron). e = 1,602 x10-19 C. Artinya benda
apapun yang bermuatan listrik, muatannya adalah kelipatan bilangan bulat dari
harga e (1e, 2e, 3e, dan seterusnya)
Bagaimanakah benda bisa bermuatan listrik? Sebagaimana kita ketahui di
alam ini terdapat benda bermuatan listrik dan benda netral yang ditentukan oleh
perbandingan muatan positif dan muatan negatif di dalam atom penyusun bahan
tersebut. Pada benda netral jumlah muatan positif dan negatif di dalam setiap atom
sama. Dan karena setiap benda terdiri dari atom, maka dengan demikian jumlah
muatan elektron akan sama dengan inti atom yang notabene bermuatan positif.

Kulit atom
tempat elektron

Gb 6.1 Sebuah atom bermuatan netral memiliki muatan


negatif dan positif yang sama besar
[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
96
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Jika elektron dalam atom atau benda berpindah ke ataom atau benda
lainnya, maka benda atau atom semula akan kekurangan elektron. Dengan
demikian jumlah muatan positifnya lebih besar dari pada jumlah muatan
negatifnya maka bahan tersebut menjadi bermuatan positif.
Pada kenyataan sehari-hari kita tidak dapat membedakan benda yang mana
yang bermuatan negatif atau positif. dengan kasat mata. Namun, menurut tradisi,
gelas/kaca yang digosok dengan kain sutra merupakan benda bermuatan positif,
sedangkan jika digosok dengan kain wol maka akan bermuatan negatif. Dengan
demikian benda apapun yang ditolak oleh kaca yang telah digosok oleh kain sutra,
maka ia kita sebut bermuatan positif. Demikan juga sebaliknya.
Ketika batang gelas digosok dengan kain sutra, sejumlah elektron dari
batang gelas berpindah ke kain sutra sehingga batang gelas kekurangan elektron
dan bermuatan positif. Batang gelas yang bermuatan positif akan menarik
konduktor yang memiliki elektron bebas, misalnya kertas logam. Mekanisme
sebalinya terjadi ketika kita menggosokan wol pada batang gelas, sejumlah
elektron justru berpindah dari wol ke batang gelas sehingga batang gelas memiliki
muatan negatif berlebih.

Beberapa percobaan sederhana lainnya untuk menunjukkan fenomena


kelistrikan (benda bermuatan listrik) dapat Anda lakukan sendiri dengan
bahan/alat dan cara sederhana sebagai berikut.

a) Bahan/alat:

Sebuah penggaris plastik, dua lembar plastik sampul buku, balon yang
sudah ditiup (berisi udara), batang plastik, batang gelas, kain nilon, kain
berbulu (wool), kain sutra, serpihan-serpihan kecil kertas kering atau
alumunium foil.

b) Kegiatan

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

97
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

(1) Gosok-gosokkan penggaris plastik pada rambut kering (tidak basah


atau berminyak). Kemudian segera dekatkan kepada serpihan-serpihan
kertas kering atau serpihan alumunium foil. Amati apa yang terjadi?
(2) Gosokkan kedua lembar plastik sampul buku kepada kain nilon.
Segera dekatkan kedua lembar plastik tersebut, apa yang terjadi?
(3) Gantunglah batang karet/plastik dengan benang. Gosoklah batang
plastik ini dengan kain wool. Pada saat yang sama teman Anda
menggosok batang gelas dengan dengan kain sutra.
(4) Gosok lah dua buah balon yang telah mengembang (ditiup) dengan
kain wool beberapa saat. Selanjutnya segera lekatkan balon-balon
tersebut ke dinding dan lepaskan! Apa yang terjadi? Atau coba
kegiatan lainnya, setelah kedua balon digosok dalam keadaan
tergantung bebas dekatkan satu dengan yang lainnya. Amati yang
dialami kedua balon tersebut!?
(5) Untuk setiap kegiatan di atas diskusikan dengan teman Anda, apa yang
sebenarnya terjadi pada benda-benda yang digosok dan diamati
kejadiaannya oleh Anda.

b) Hukum Coulomb untuk Muatan Listrik


Melalui sebuah percobaan, Coulomb (1768) menemukan bahwa antara
muatan-muatan listrik sejenis terjadi gaya tarik-menarik dan antara muatan listrik
yang berlainan jenis terjadi gaya saling menolak (repulsif). Gaya tarik/tolak ini
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar benda/muatan dan sebanding
dengan besarnya muatan benda tersebut. Jika muatan QA dan QB didekatkan pada
jarak r maka Coulomb merumuskan bahwa gaya interkasi kedua muatan tersebut
adalah :

dimana:
9
k = 1/(4πε0) ≈ 9 x 10
F = Gaya Coulomb (Newton) QB = Muatan kedua (coulomb

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
98
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

QA = Muatan pertama (coulomb) r12 = jarak antar muatan (meter)


Dari penjelasan di atas maka dalam elektrostatika (statika elektrik)
terdapat dua hukum penting yang banyak digunakan. Hukum pertama menyatakan
bahwa muatan listrik yang senama tolak-menolak, dan muatan listrik yang tidak
senama tarik-menarik. Hukum ini mirip dengan hukum dalam magnetisme, yang
menyatakan bahwa kutub-kutub yang senama tolak-menolak dan kutub-kutub
yang tidak senama tarik-menarik.
Hukum kedua terkenal dengan nama hukum coulomb. Hukum ini
berbunyi: ”Gaya yang bekerja antara dua muatan listrik adalah sebanding
dengan perkalian antara kedua muatan tersebut dan berbanding terbalik dengan
jarak kuadrat antara kedua muatan, serta tergantung pada bahan yang
memisahkannya”
Contoh Soal:
Dua buah muatan sejenis Qa = 1 μC berjarak 1 cm dari muatan Qb
= 2 μC. Hitung gaya interkasi kedua muatan tersebut!
.Jawab:

b. Elektrodinamik

1) Konduktor dan Isolator


Elektrodinamik berkaitan dengan dengan muatan listrik yang bergerak
atau arus listrik. Arus ini mengalir pada suatu bahan yang mudah mengalirkan
arus listrik yang disebut konduktor. Suatu bahan disebut bersifat konduktif (bahan
konduktor) jika di dalamnya terdapat cukup banyak muatan (elektron) bebas.
Lawan dari konduktor adalah isolator yaitu bahan yang sukar mengalirkan arus
listrik karena kurang atau tidak memiliki elektron bebas. Logam pada umumnya
adalah konduktor karena mudah memiliki elektron bebas. Sedangkan bahan bukan
logam pada umumnya adalah isolator karena sukar memiliki elektron bebas.
Elektron bebas adalah elektron yang tidak terikat pada satu inti atom, atau
meskipun terikat, ia merupakan elektron yang letaknya jauh dari inti sehingga

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

99
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

hanya mendapatkan gaya tarik yang kecil saja. Elektron bebas ini kemudian, yang
akan “mengalir” dalam bahan (kawat) apabila ada perbedaan potensial diantara
dua titik pada kawat. Elektron-elektron dalam kawat yang memiliki benda
potensial mengalir dari potensial yang lebih rendah (-) ke potensial yang lebih
tinggi (+) (Namun dalam baterai yang terjadi justru sebaliknya). Hal ini mirip
dengan air di sungai yang hanya akan mengalir jika terdapat beda potensial
gravitasi (beda ketinggian) pada dua titik dalam sungai.
Kuat arus listrik (I) didefinisikan sebagai : “Banyaknya muatan yang
mengalir dalam satu detik, sehingga secara matematis bisa dirumuskan sebagai :

Q muatan (Coulomb)
Kuat Arus (I) = =
t waktu (detik)

Satuan dari kuat arus listrik dalam sistem Internasional (SI) adalah
Coulomb/detik atau Ampere. Satu ampere dapat diartikan sebagai satu coumlomb
muatan yang bergerak melalui luas penampang lintang dalam interval waktu satu
detik. Satuan arus listrik yang lebih kecil sering dinyatakan dalam miliampere dan
mikroampere. Satu miliampere sama dengan 10-3 A, dan 1 mikroampere = 10-6 A.
Arah dari arus listrik berlawanan dengan arah mengalirnya elektron,
ketentuan arah arus ini hanyalah merupakan sebuah kesepakatan. Arus listrik
sebenarnya adalah aliran partikel bermuatan negatif (elektron bebas). Penentuan
arah arus ini didasarkan pada kesepakatan historis, karena mula-mula dianggap
bahwa adanya arus listrik pada logam itu, disebabkan oleh gerakan muatan positif,
sedangkan yang sebenarnya yang bergerak adalah elektron.

Arah arus listrik

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
100
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Gambar 6.2 : Arah arus listrik dalam rangkaian

2) Beberapa Konsep Dasar Listrik Dinamik

a) Hukum Ohm
Di alam ini tidak ada bahan isolator maupun bahan konduktor yang
sempurna yaitu suatu bahan yang sama sekali tidak dapat mengantarkan arus
listrik, maupun suatu bahan yang tanpa mempunyai hambatan. Mudah tidaknya
suatu arus mengalir pada suatu penghantar dinyatakan dalam Hukum Ohm.
Hukum ini berasal dari hasil percobaan George Simon Ohm (1787 – 1854) yang
menunjukkan adanya hubungan antara arus, beda potensial dan hambatan: “Kuat
arus yang mengalir pada suatu penghantar berbanding lurus dengan beda potensial
antar kedau ujun penghantar tersebut dan berbending terbailk dengan
hambatannya”. Secara matematis ditulis:

I = V/R

I = kuat arus (Ampere)


V = beda potensial (Volt)
R = hambatan (Volt/Ampere atau ohm)
Persamaan ini disebut dengan hukum Ohm dan dalam sistem satuan SI,
hambatan dinyatakan dalam ohm. Berdasarkan hukum di atas satuan hambatan
dapat dinyatakan dalam Volt/ampere, di mana I V/A = 1 ohm. Dengan demikian
jika beda potensial antara kedua ujung konduktor adalah 1 volt dan arus yang
dihasilkan sama dengan 1 ampere, maka hambatan dari konduktor itu adalah 1
ohm.
Selanjutnya besar kecilnya hambatan suatu penghantar (kawat) tergantung
kepada panjang kawat (L), dan luas penampang kawat (A), dapat dirumuskan
seperti berikut:
R =  L/A
 adalah sifat intrinsik dari bahan konduktor yang disebut dengan
resistivitas atau hambatan jenis. Hambatan jenis ini tergantung pada struktut

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
101
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

elektronik dari bahan dan temperatur. Dengan demikian konduktor listrik yang
baik akan mempunyai hambatan jenis yang sangat kecil dan bahan isolator yang
baik akan mempunyai hambatan jenis yang sangat besar. Satuan hambatan jenis
dalam sistem satuan SI dinyatakan dengan ohm meter. Tabel berikut menunjukkan
harga hambatan jenis beberapa bahan.

b) Rangkaian Hambatan pada Rangkaian Listrik.

Pada umumnya rangkaian dalam sebuah alat listrik terdiri dari banyak jenis
komponen yang terangkai secara tidak sederhana, akan tetapi untuk
mempermudah mempelajarinya biasanya jenis rangkaian itu biasa dikelompokkan
dalam rangkaian seri dan rangkaian paralel. Beberapa resistor dirangkai untuk
tujuan tertentu seperti untuk membagi arus (memperkecil arus) ataupu membagi
tegangan.

1. Rangkaian Seri

Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki percabangan. Hambatan


pengganti dari beberapa penghambat yang disusun secara seri adalah jumlah
dari masing-masing hambatan. Hambatan pengganti atau hambatan subsitusi
(Rs) adalah hambatan jika terdapat beberapa penghambat missal R 1, R2, dan R3
dirangkai secara seri dan secara umum dapat ditulis:

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

102
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Rs = R1 + R2 + R3 + …… Rn.

Skema rangkaian seri dengan 5 buah hambatan

Dalam aplikasi sehari-hari, jika hambatan (misalnya lampu) dirangkai secara


seri dan dihubungkan dengan sumber arus, maka ketiga lampu tersebut akan
dialiri arus sama besar. Sedangkan beda potensial pada masing-masing lampu
sebanding dengan besar hambatan masing-masing lampu. Jika salah satu
lampu padam maka lampu lainnya akan turut padam.

2. Rangkaian Paralel.

Rangkaian paralel adalah rangkaian yang mengandung titik percabangan arus.


Beda potensial pada hambatan yang berasal dari titik percabangan dan titik
pertemuan yang sama nilainya sama. Jika terdapat beberapa penghambat
misalnya R1, R2, dan R3 disusun secara parallel. Skema rangkaian paralel
tersebut adalah

E
Tegangan setiap penghambat adalah sama dan arus total sama dengan jumlah
arus masing-masing penghambat sehingga secara umum hambatan subsitusi
parallel ditulis secara matematis adalah :

1/Rs = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + …. 1/Rn


Beda potensial atau tegangan pada setiap hambatan (misalnya lampu) yang
dirangkai seri seperti di atas nilainya sama. Tetapi arus yang mengalir pada
setiap hambatan berbanding terbalik dengan besar hambatan masing-masing.
Jika sebuah lampu

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
103
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

c) Hukum Kirchoff

1. Hukum Kirchoff I: Kirchoff’s Current Law (KCL)

Jumlah arus yang memasuki suatu percabangan atau node atau simpul
samadengan arus yang meninggalkan percabangan atau node atau simpul. Dengan
kata lain jumlah aljabar semua arus yang memasuki sebuah percabangan atau
node atau simpul samadengan nol. Secara matematis :

S Arus pada satu titik percabangan = 0; i2 + i4 - i1 – i3 = 0; atau


S Arus yang masuk percabangan = S Arus yang keluar percabangan
i2 + i4 = i 1 + i3

2. Hukum Kirchoff II : Kirchoff’s Voltage Law (KVL)

Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup sama dengan nol, atau
penjumlahan tegangan pada masing-masing komponen penyusunnya yang
membentuk satu lintasan tertutup akan bernilai sama dengan nol. Secara
matematis : SV = 0
R

E + I.R = 0

d) Energi listrik pada rangkaian.

Energi listrik termasuk salah satu bentuk energi yang paling banyak
digunakan sehar-hari. Terkait dengan energi ini dalam kehidupan sehari-hari lebih

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
104
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

dikenal penggunaan satuan daya (watt dan kWh) yakni satuan dari energi yang
digunakan persatuan waktu.
Berikut adalah beberapa rumus sederhana untuk menghitung energi pada
rangkaian listrik.
I R

Jika pada rangkaian di atas arus sebesar I yang berasal dari sumber
tegangan E atau V mengalir pada rangkaian dengan hambatan R maka energi (W)
dan daya (P) yang digunakan pada rangkaian tersebut selama waktu t adalah:

W = V I t atau W = I2 .R.t atau W = P.t di mana P = V.I

Satuan: W = volt.amper.det (joule) atau A2Ohm.det atau


watt.det;

P = volt.ampere atau watt

kWh = kilowatt.hour atau kilowatt.jam

RANGKUMAN
Benda bermuatan listrik adalah benda yang mengandung perbedaan antara
jumlah muatan positif (proton) dan jumlah elektron yang terdapat pada atom
penyusun benda tersebut. Jika jumlah proton pada inti lebih besar dari jumlah
elektron yang mengelilinginya maka benda tersebut bermuatan positif. Sebaliknya
jika jumlah elektron lebih besar dari jumlah proton, benda tersebut bermuatan
negatif. Perbedaan jumlah ini disebabkan oleh bertambah atau berkurangnya
jumlah elektron yang terdapat pada kulit terluar dari atom penyusun bahan.
Antara benda-benda bermuatan listrik terjadi interaksi gaya coulomb.
Muatan sejenis tolak-menolak. Muatan berlainan tarik-menarik. Besar gaya
interaksi ini sebanding dengan besar muatan yang berinteraksi dan berbanding

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]
105
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

terbalik dengan kuadrat jarak antara muatan tersebut.


Muatan listrik yang bergerak dalam suatu penghantar menghasikan arus
listrik. Muatan yang bergerak tersebut adalah arus elektron. Dalam rangkaian
listrik arah arus listrik ditetapkan sebagai arah yang berlawanan dengan arus
elektron. Sehingga dikenal pernyataan ’arus listrik bergerak dari kutub positif ke
kutub negatif’. Besar kecilnya arus listrik ditentukan oleh besar kecilnya beda
potensial dan hambatan. Besar kecilnya hambatan suatu penghantar dipengaruhi
antara lain oleh jenis bahan penghantar, panjang penghantar, dan luas penampang.
Penghantar yang mudah mengalirkan arus listrik disebut konduktor.
Termasuk ke dalam jenis konduktor ini adalah sejumlah logam. Sedangkan
penghantar yang sukar mengalirkan arus listrik (pada umumnya bukan logam)
disebut isolator. Untuk mengatur besar kecilnya arus yang mengalir atau mengatur
nilai beda potensial pada penghantar biasa dibuat berbagai jenis rangkaian
hambatan. Jenis rangkaian dasar hambatan ialah rangkaian seri dan rangkaian
paralel.
Rangkaian seri hambatan memiliki karakteristik antara lain tidak memiliki
titik percabangan sehingga jumlah kuat arus yang mengalir pada setiap hambatan
adalah sama besar. Ada pun pada rangkaian paralel terjadi titik percabangan
sehingga kuat arus yang mengalir mungkin mengalami perbedaan. Tetapi benda
potensial pada masing-masing hambatan memungkinkan untuk sama besarnya.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

106
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

DAFTAR PUSTAKA

Ichwan, H. (1989) Dasar-dasar Magnetisme. Jakarta: Penerbit Erlangga


Yosaphat,P. dkk. (2002). Konsep Dasar IPA 1. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka
Koes, S. 1999. Konsep Konsep Dasar IPA, Jakarta : Depdiknas. Dirjen DIKTI

Turk,Jonatan. (1991). Physical Science. Philadelphia: Saunders College


Publishing

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

107
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

GLOSARIUM
Mengukur : adalah membandingkan benda diukur dengan alat ukur yang
digunakan.
Satuan baku pngukuran : adalah satuan yang digunakan sebagai pembanding
hasil pengukuran lainnya.
Satuan Internasional : adalah sistem pengukuran yang terdiri atas beberapa
satuan baku pengukuran
Kecermatan pengukuran : adalah banyaknya angka di belakang koma yang
ditunjukkan oleh bilangsn hasil pengukuran.
Kecepatan benda : adalah besaran vektor yang menunjukkan arah dan

berapa cepat benda tersebut bergerak

Percepatan benda : adalah perubahan kecepatan selama benda itu bergerak

Percepatan gravitasi : adalah perubahan kecepatan selama benda itu bergerak

yang diakibatkan oleh adanya gaya tarik bumi.

Materi : adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang; dan
massa sebagai ukuran kuantitas materi
Sifat ekstensif : yaitu sifat yang bergantung pada jumlah materi. Contohnya

massa, energi, mol, volume,massa jenis.

Destilasi : yaitu pemisahan dua atau lebih zat cair berdasarkan perbedaan titik
didihnya yang cukup besar.
Sifat ekstensif : yaitu sifat yang bergantung pada jumlah materi. Contohnya

massa, energi, mol, volume,massa jenis.

Energi : adalah sesuatu yang harus dimiliki benda dalam melakukan

usaha.

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

108
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

Energi Kimia : adalah energi yang dikandung suatu enyawa kimia dalam bentuk

energi ikatan atara atom-atomnya.

Energi Lisrik : adalah energi yang diakibatkan oleh gerakan partikel bermuatan

dalam suatu media (konduktor)

Energi Cahaya : adalah energi yang dimiliki oleh gerakan foton dalam bentuk

gelombang elektromagnetik

Difraksi : yaitu peristiwa berubahnya gelombang yang arahnya lurus menjadi


gelombang yang arahnya menyebar setelah melewati celah.
Gelombang eletromagnetik : yaitu gelombang yang dapat merambat tanpa
medium
Punctum proximum : adalah titik paling dekat di mana suatu benda dapat
diletakan dan masih menghasilkan bayangan tajam pada retina
ketika mata berakomodasi maksimum.
Magnet : adalah suatu benda yang dapat menarik besi, baja, atau benda-benda
lain yang mengandung unsur besi atau baja.
Deklinasi : Sudut yang dibentuk oleh garis utara-selatan geografis (bumi) dan
garis utara-selatan magnet jarum.
Bahan Ferromagnetik :. adalah benda-benda atau bahan-bahan yang sangat
mudah dipengaruhi oleh magnet dan juga dengan mudah dapat
dibuat magnet.
Inklinasi : Sudut yang dibentuk pada garis mendatar (horisontal) dengan garis

kutub utara-selatan magnet jarum

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

109
KONSEP DASAR FISIKA KIMIA

[ Kartono_PGSD_FKIP_Untan ]

110

Anda mungkin juga menyukai