Anda di halaman 1dari 39

02 Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal

2.1. Definisi-definisi

Sekarang kita kembali ke definisi kristal:


Kristal adalah material yang mempunyai susunan atom-atom yang teratur dalam tiga dimensi.

Dengan perkataan lain ada simetri translasi yang menghubungkan antara satu atom dan atom-
atom yang lain (lebih tepat satu titik kisi dan titik kisi yang lain). Apabila T merupakan
vektor penghubung satu atom dengan atom lainnya, maka terdapat persamaan berikut:

T = n1a + n2b + n3c

dengan n1 , n2 , dan n3 merupakan bilangan bulat, a, b, c biasanya disebut vektor basis.

a
2a
3a
Kisi kristal:
Pola-pola geometri dari susunan atom-atom.

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 8


Ada dua kelas kisi:

Kisi Bravais: semua titik kisi equivalen (atom sama)


Kisi non-Bravais: beberapa titik kisi tidak sama

Vektor basis: vektor-vektor elementer yang dapat menunjukkan posisi kisi. Semua titik kisi
dapat direproduksi dari kombinasi linear vektor-vektor.

R = n1 a + n2 b
(contoh 2 dimensi)
b

Sel Satuan /Unit sel:


Volume yang dibentuk oleh vektor-vektor basis.

2.2. Jenis Kristal

Ada tujuh macam sistem Kristal. Pembagian ini berdasarkan dimensi dan posisi sudut vektor-
vektor basis (a, b, c, α, β, γ)
M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 9
c
α
β
b

γ
a

Sistem Kisi Karakteristik Elemen Simetri


Unit Sel
Triklinik simple a≠b≠c, tidak ada
α≠β≠γ≠90
Monoklinik simple a≠b≠c, satu sumbu rotasi C2
base-centered α=γ=90≠β
Ortorombik simple a≠b≠c, tiga sumbu rotasi C2
base-centered α=β=γ=90 yang saling tegak lurus
body-centered
face-centered
Tetragonal simple a=b≠c, satu sumbu rotasi C2
body-centered α=β=γ=90
Kubus simple a=b=c, empat sumbu rotasi
body-centered α=β=γ=90 sepanjang diagonal
face-centered
Trigonal Simple a=b=c, satu sumbu rotasi C3
(rombohedral) α=β=γ≠90
Heksagonal Simple a=b≠c, α=β=90, satu sumbu rotasi C3
γ=120

Catatan:
1. Kisi simple artinya mempunyai titik pada sudut-sudutnyaa saja.
2. Kisi body-centered mempunyai satu titik tambahan pada pusat.
3. Kisi face-centered mempunyai tambahan 6 titik pada setiap permukaan.
4. Kisi base-centered mempunyai tambahan 2 titik pada dua permukaan yang saling
berhadapan (atas - bawah).
5. Sumbu rotasi Cn artinya bila unit sel dirotasi 360/n pada sumbu itu, maka posisi unit
masih tetap.

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 10


Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat gambar-gambar unit kristal seperti yang ada
seperti:

Triklinik

Monoklinik simple Monoklinik base-centered

Ortorombik simple Ortorombik base-centered

Ortorombik body-centered Ortorombik face-centered

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 11


Tetragonal simple Tetragonal body-centered

Kubus simple Kubus body-centered Kubus face-centered

120o
Trigonal Heksagonal

2.3. Bidang Kristal dan Indeks Miller

Orientasi bidang kristal dalam suatu kisi dapat dispesifikasi dengan indeks Miller.

Illustrasi:

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 12


z

c
y
b
a

Perpotongan bidang pada sumbu-sumbu x, y, z:

xr ,yr ,zr

dibentuk triplet:
⎡ xr yr zr ⎤
⎢a , b , c⎥
⎣ ⎦

lalu dibalik:
⎡a b c⎤
⎢ , , ⎥
⎣ xr yr zr ⎦

kemudian triplet ini dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi bilangan bulat hkl. Ketiga set
bilangan ini disebut indeks Miller.

Contoh bidang-bidang kristal:

z z z 121
010 111

y y y

x x x

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 13


z 211 z
200

x x

Latihan:
1. Gambarkan bidang-bidang 123, 400, 110, 210 dan 222
2. Carilah indeks Miller bidang berikut:

2.4. Jarak antar Bidang Kristal pada Sistem Kubus

Jarak antar bidang: dhkl

Bidang-bidang kristal sebenarnya bukan bidang tunggal:

Misal bidang 010

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 14


Untuk sistem kubus
z
Terlihat d010 = a 111

1
juga d111 = a 3 y
3

x
Secara umum (dibuktikan dengan argumentasi geometri)
a
d hkl =
h2 + k 2 + l 2

Untuk sistem tetragonal:


ac
d hkl =
{(h 2 + k 2 )c 2 + l 2 a 2 }

2.5. Jarak antar bidang kristal sistem selain kubus (umum)

Sebelum menghitung jarak antar bidang, terlebih dahulu didefinisikan vektor balik :
b×c
a* =
a•b×c

c×a
b* =
b•c×a

a×b
c* =
c•a×b

Volume sel abc :


V = c•a×b = a •b×c = b•c×a

Volume Sel a*b*c* :


V* = c * • a * × b * = a * • b * ×c * = b * • c * × a *

Sudut antar vektor balik:

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 15


cos β cos γ − cos α
cos α * =
sin β sin γ
cos γ cos α − cos β
cos β * =
sin γ sin α
cos α cos β − cos γ
cos γ * =
sin α sin β

Dengan analisa geometri dapat diperoleh perumusan jarak antar bidang hkl dan
volume unit sel untuk berbagai jenis kristal:

a. Triklinik
dhkl = 1 / Qhkl
dengan
Qhkl = h2 a*2 + k2 b*2 + l2 c*2 + 2 k l b* c* cos α*
+ 2 l h c* a* cos β* + 2 h k a* b* cos γ*

Volume = abc √(1-cos2 α - cos2 β - cos2 γ + 2 cos α cos β cos γ)

b. Monoklinik
dhkl = 1 / √(Qhkl)
dengan
Qhkl = h2 a*2 + k2 b*2 + l2 c*2 + 2 l h a* c* cos β*
Volume = a b c sin β

c. Ortorombik
a b c
dhkl =
h 2b 2 c 2 + k 2 c 2 a 2 + l 2 a 2b 2

Volume = a b c

d. Tetragonal
ac
dhkl =
{(h 2 + k 2 )c 2 + l 2 a 2}
Volume = a2 c

e. Kubus
a
dhkl =
h2 + k 2 + l 2
Volume = a3

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 16


f. Trigonal (Rombohedral)
dhkl = 1 / √(Qhkl)
dengan
Qhkl = {(h2 + k2 + l2 ) + 2(kl + lh + hk) cos α*} a*2

Volume = a3 √(1 - 3 cos2 α + 2 cos3 α)

g. Heksagonal
ac 3
dhkl =
4(h 2 + k 2 + hk )c 2 + 3l 2 a 2

3 2
Volume = a c = 0,86603 a2c
2

Catatan:
Beberapa buku teks membedakan antara arah orientasi bidang dan bidang itu sendiri dengan
simbol kurung [] untuk arah dan kurung biasa () untuk bidang:

z [111] z
(111) (200)

y
y

x
x
[100]
Kurung kurawal {hkl} digunakan untuk pengelompokan bidang-bidang sejenis.

Konvensi ini tidak terlalu rigid, kita bisa menggunakan hkl saja (tanpa kurung) untuk merujuk ke
bidang.

2.6. Indeks Miller-Bravais

Untuk memperjelas posisi bidang-bidang, pada sistem heksagonal terkadang digunakan empat
indeks Miller (hkil). Ketentuan ini tidaklah mutlak.

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 17


c
Pada heksagonal vektor basis terbentuk dari a1
dan a2 koplanar (sebidang) dengan sudut 120o
serta sumbu berikutnya c yang tegak lurus
keduanya.

a3 Kisi lengkap dapat dibangun dari vektor-


vektor basis ini.

a2

120o
a1

Namun bisa juga ditambah satu sumbu tambahan a3 koplanar dengan a1 dan a2 sehingga unit sel
seperti gambar di atas. Jadi pengindeksan sistem heksagonal menggunakan 4 indeks (hkil) yang
disebut Miller-Bravais.

[001]
c
(0001)

( 1 2 1 0)
[ 1 1 0] a3
(1 1 00)
[010]
a2

a1
(10 1 1)
[100]

Indeks i ditentukan dari nilai kebalikan titik potong bidang dengan sumbu a3. Karena a1 , a2
dan a3 sebidang maka nilai i tergantung pada nilai h dan k:

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 18


h+k=−i

Oleh karena itu simbol i sering juga ditulis sebagai dot sbb: (hk•l)
[001]
c
(0001)

( 1 2 1 0)
[ 1 1 0] a3

(1 1 00)
[010]
a2

a1
(10 1 1)
[100]
Arah orientasi kristal paling baik dinyatakan dalam tiga vektor basis a1 , a2 dan c

Latihan:
1. Gambarkan bidang-bidang (10 1 0), ( 1 100), (0 1 10) dan (2 1 1 0) pada kisi
heksagonal.
2. Dalam sebuah sel satuan tetragonal gambarkan bidang-bidang (001), (011), (113) dan
arah [110], [201],[ 1 01]
3. Tunjukkan bahwa arah [111] tegak lurus pada bidang (111) pada sistem kubus, tetapi
tidak –secara umum– pada tetragonal!

2.7. Struktur Kristal

Pada bagian sebelumnya telah dipelajari struktur geometri kristal tanpa melihat atom-atom
penyusunnya.

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 19


Dalam kenyataan sejarah, pengetahuan geometri
kristal telah terlebih dahulu diketahui sebelum
penemuan sinar-x, hanya dengan memanfaatkan
simetri, pola dan matematika.

Sekarang akan kita lihat struktur kristal material secara lebih nyata pada kasus-kasus real.

Kristal tersederhana dapat dibayangkan kalau atom-atom sejenis tepat berada pada titik-titik
kisi Bravais.

Tidak semua kristal-kristal seperti


itu, namun untungnya beberapa
metal kristalin seperti besi, nikel,
emas memiliki struktur yang
sederhana.

2.7.1. Struktur BCC dan FCC

Dua struktur yang umum yaitu BCC (kubus body centered) dan FCC (kubus face centered).

Contoh BCC:
α-Fe, Cr, Mo, V, Nb, Ba, Ta, etc.

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 20


Contoh FCC:
γ-Fe, Cu, Al, Pb, Ni, Pd, Ag,
Au, Ce, etc

Contoh SC (Simple Cubic):


Po

(dari Kittel, 1991)


M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 21
BCC memiliki dua atom per-sel satuan, sedangkan FCC memiliki empat atom per-sel satuan,
sementara SC (simple cubic) memiliki satu atom per-sel satuan.

Lebih jelas tinjau dahulu SC pada gambar berikut:

Terdapat 1 (satu) atom per-unit sel. (Why not 8?)

Posisi atom: (0,0,0)

Parameter kisi: a
Volume satu sel satuan: a3

Jarak antar atom terdekat: a

Jumlah tetangga terdekat (nearest neighbour)/ nn:


6 atom

Jumlah tetangga terdekat berikutnya (next nearest neighbour)/nnn:


12 atom

Jarak ke nnn: a √2

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 22


Tabulasi Beberapa Parameter pada sistem Kubus

Jenis Kisi

SC BCC FCC
Jumlah atom per-unit 1 2 4
sel
Posisi atom (0,0,0) (0,0,0); (½,½,½) (0,0,0); (½,½,0);
(½,0,½);(0,½,½)
Jumlah nn 6 8 12
Jumlah nnn 12 6 6
a a
Jarak nn a √3 √2
2 2
Jarak nnn a √2 a a
Packing fraction π π π
√3 √2
6 8 6

Packing fraction (fraksi pemadatan) adalah volume atom maksimum yang dapat ditempati
per volume sel satuan. Dalam hal ini atom-atom dianggap bola pejal.

Disamping sel satuan konvensional kadang-kadang dipakai juga istilah sel satuan ‘primitif’
yang berisi satu titik kisi per sel satuan.

Contoh pada BCC:

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 23


Sel satuan primitif pada BCC:

Berbentuk rombohedron dengan rusuk ½ a √3

2.7.2. HCP (Hexagonal Close Packed)

Setelah kubus, struktur berikutnya yang lebih kompleks ditemui pada beberapa logam
adalah HCP.

Ada dua atom per sel satuan.

Satu berada di (0,0,0) lainnya berada di (2/3,


1/3, ½) atau pada (1/3, 2/3, ½) yang
merupakan posisi equivalen.

Disebut HCP karena merupakan satu dari


dua cara untuk menyusun ‘bola-bola’ atom
sehingga sangat rapat (packed together)
dengan densitas terbesar sekaligus masih ada
keteraturan periodik

Contoh HCP:
Zn, Mg, Be, α-Ti, Cd, etc.
.

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 24


Struktur HCP (dari Cullity, 2001)

Struktur semacam ini mendekati kenyataan yang sesungguhnya pada metal HCP.

Nilai c/a dapat dihitung = 1,633.

Berbagai nilai c/a struktur HCP (data dari Kittel, 1991)


Kristal c/a Kristal c/a Kristal c/a
He 1,633 Zn 1,861 Zr 1,594
Be 1,581 Cd 1,886 Gd 1,592
Mg 1,623 Co 1,622 Lu 1,586
Ti 1,585 Y 1,570

Jadi bervariasi antara 1,581 – 1,886.

Pertanyaan: Mengapa tidak semua bernilai 1,633?

Struktur close-packed lainnya adalah FCC.

2.7.3. Struktur Kubus Lainnya

Pada bagian ini akan dibicarakan beberapa struktur sederhana lainnya yakni: CsCl, NaCl,
Intan, dan ZnS

2.7.3.1. Struktur CsCl

Struktur CsCl dapat digambarkan Cl-


sebagai berikut:
Cs+

Disini ion Cesium tampak berada di (0,0,0) sedangkan ion Klorin berada di (½,½,½).
M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 25
Tampak bahwa kisi Bravais yang terjadi bukan FCC, tetapi terlihat bahwa translasi ke
(½,½,½) tidak menghubungkan atom yang sama. Jadi CsCl bukan BCC juga.

Oleh karena itu dapat dipandang sebagai kubus sederhana (SC) dengan ‘titik kisi’ berada
diantara ion Cs dan Cl.

Tabel tipe CsCl (Kittel, 1991)

Kristal a (Å) Kristal a (Å)


BeCu 2,70 LiHg 3,29
AlNi 2,88 NH4Cl 3,87
CuZn 2,94 TlBr 3,97
CuPd 2,99 CsCl 4,11
AgMg 3,28 TlI 4,20

2.7.3.2. Struktur NaCl

Struktur sederhana berikutnya adalah struktur NaCl (Sodium Chloride)

Na

Cl

Posisi atom:
Na: (0,0,0); (½,½,0); (½,0,½); (0,½,½)
Cl: (½ ,½,½); (0,0,½); (0,½,0); (½,0,0)
(Tentu saja posisi ini boleh ditukar)

Ion Natrium jelas face centered, dan bila translasi face centered diterapkan pada ion Klorin
(½ ,½,½) maka akan didapat semua posisi ion Klorin.

Jadi jelas bahwa kisi Bravais NaCl adalah FCC.

Posisi atom dapat ditulis:


Na: (0,0,0) + translasi FC
Cl: (½ ,½,½) + translasi FC
M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 26
Tabel tipe NaCl (Kittel, 1991)

Kristal a (Å) Kristal a (Å)


LiH 4,08 AgBr 5,77
MgO 4,20 PbS 5,92
MnO 4,43 KCl 6,29
NaCl 5,63 KBr 6,59

2.7.3.3. Struktur Intan/Diamond

Pada struktur intan ada 8 atom Karbon per sel satuan.

Posisi atom-atom:
(0,0,0) + translasi FC
( 14 , 14 , 14 ) + translasi FC

Latihan: tuliskan posisi atom-atom secara eksplisit dan carilah packing fraction!
Jawab: (0,0,0); (½,½,0); (½,0,½); (0,½,½);( 14 , 14 , 14 ); ( 14 , 34 , 34 ); ( 34 , 14 , 34 ); ( 34 , 34 , 14 )
π
Packing fraction: 3
16
Contoh struktur intan:
C (a=3,56 Å), Si (5,43 Å), Ge (5,65 Å) dan Sn (6,46Å)

2.7.3.4. Struktur Zinc-blende / ZnS

Struktur zinc-blende serupa dengan struktur intan.

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 27


Koordinat Zn:
(0,0,0); (½,½,0); (½,0,½); (0,½,½)

Koordinat S:
( 14 , 14 , 14 ); ( 14 , 34 , 34 ); ( 34 , 14 , 34 ); ( 34 , 34 , 14 )

Contoh tipe ZnS

Kristal a(Å) Kristal a (Å)


CuF 4,29 ZnSe 5,65
SiC 4,35 GaAs 5,65
CuCl 5,41 AlAs 5,66
ZnS 5,41 CdS 5,82
AlP 5,45 InSb 6,46
GaP 5,45 AgI 6,47

Catatan: (Al,Ga) P dan (Al,Ga) As berguna untuk konstruksi semikonduktor heterojunction.

2.8. Ukuran Atom, Koordinasi dan Bentuk Kristal

2.8.1. Ukuran Atom

Ketika dua atom berbeda atau lebih bergabung menjadi senyawa kimia, fasa intermediate
atau solid solution. Disini struktur yang terbentuk tergantung pada ukuran relatif atom.

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 28


Apakah ukuran atom itu?
Pandangan bahwa atom berbentuk ‘bola padat’ adalah suatu penyederhanaan.

Kerapatan elektron berkurang pada ‘permukaan’ atom dan ada probabilitas kecil untuk
menemukan elektron pada jarak yang agak jauh dari inti.

Namun cara yang praktis untuk menentukan ukuran atom adalah dengan memandang kristal
sebagai kumpulan atom-atom rigid yang saling bersentuhan.

Ukuran atom kemudian dapat dihitung dari parameter kisi.

Contoh untuk α-Fe yang berstruktur BCC dengan a = 2,87Å

Tampak bahwa diameter (φ) atom besi adalah setengah dari diagonal.
M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 29
a
φ besi = √3 = 2,48 Å
2
Jarak terdekat antara dua atom dapat dirumuskan:
a
BCC Æ √3
2
a
FCC Æ √2
2
HCP Æ a (antara atom-atom di bidang dasar)
a2 c2 (antara atom di bidang dasar dan tetangga di atas atau di
+
3 4
bawahnya)

Pada pendekatan pertama (meskipun tidak selalu benar) biasanya dianggap ukuran atom
konstan. Dengan perkataan lain diameter besi dianggap sama untuk besi murni, dalam fasa
intemediate dan dalam alloy.

Hal ini cukup berguna sebagai pendekatan pertama untuk mencari struktur kristal yang tidak
diketahui.

2.8.2. Bilangan Koordinasi

Ukuran atom tergantung pada bilangan koordinasi yakni jumlah atom tetangga terdekat yang
tentu saja tergantung pada struktur kristal.

Bilangan koordinasi
HCP : 12
FCC : 12
BCC : 8
Intan : 4

Semakin kecil bilangan koordinasi maka semakin kecil volume yang ditempati.

Besi (BCC) memiliki diameter 2,48 Å, apabila dilarutkan ke dalam tembaga (FCC) maka
diameter besi akan bertambah menjadi sekitar 2,56 Å.

Ukuran sebuah atom dalam kristal juga tergantung pada jenis ikatan: ionik, kovalen, metalik
dan van der Waals.

Ukuran juga tergantung pada keadaan ion.


Contoh:
Fe Æ 2,48 Å
Fe++ Æ 1,66 Å
Fe+++ Æ 1,34 Å
M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 30
Lebih banyak elektron yang diambil atom makin mengecil.

Hal yang sebaliknya, penambahan elektron (menjadi ion negatif) akan mengakibatkan
diameter bertambah.

Diameter Cl– lebih besar dari atom Cl yang tak terionisasi.

2.8.3. Bentuk Kristal

Bentuk kristal merupakan hal yang paling menarik di kalangan awam.

Banyak dikenal keindahan yang dipancarkan dari permukaan datar pada berbagai mineral
atau kristal buatan.

Pada kenyataannya, studi tentang muka-muka kristal dan sudut diantaranya inilah yang
memulai sains kristalografi

Namun demikian bentuk luar merupakan efek sekunder karena tergantung pada penyusunan
atom-atom di dalam.

Beberapa bentuk eksternal cukup jelas berhubungan dengan penyusun terkecilnya, tetapi
terkadang tidak.

Contoh:
• Kubus-kubus kecil pada butiran garam dapur berkaitan dengan NaCl yang memiliki
kisi kubus
• Prisma sisi-enam dari kristal kuarsa (kisi heksagonal)
M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 31
Namun
Emas yang berkisi kubus memiliki bentuk alamiah oktahedral, yakni dibatasi bidang-
bidang {111}.

Contoh-contoh lain:

(dari ENCARTA 99)

The pyrite crystal system forms rocks that


are fairly hard, but quite brittle. Pyrite is
also known as fool’s gold because of its
yellow colour and metallic lustre.

This Siberian idocrase has a tetragonal


crystal structure. Idocrase is grouped
with rocks such as zircon, rutile, and
wulfenite, which are rocks of medium
hardness that may possess a diamond-
like fire.

Barite, from which barium comes, has an


orthorhombic crystal structure. Barite
exhibits perfect cleavage, which means it
splits easily along specific, intersecting
planes.

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 32


A hexagonal crystal such as beryl has
four axes of symmetry. Three of the axes
are of equal length, and are
symmetrically placed in one plane. The
fourth axis is perpendicular to the others.

Gypsum is an example of a mineral


exhibiting a monoclinic crystal structure.
A soft, sedimentary rock, gypsum is used
for plaster of Paris and in agriculture and
construction.

Triclinic crystals exhibit the least


symmetry of the crystal systems. Their
axes are unequal and do not intersect at
right angles anywhere. This Brazilian
axinite is an example of a triclinic
crystal.

Jauh sebelum penemuan sinar-x untuk mengetahui struktur internal, orang sudah mampu
mengerti sifat-sifat kristal. Seperti tercermin dalam “hukum perbandingan indeks” yakni
indeks untuk kristal yang tumbuh alami selalu bilangan kecil.

Jadi dapat diobservasi permukaan {100}, {111}, {1 1 01}, {210} dll., tetapi jarang teramati
permukaan seperti {510}, {729} dll.

Sekarang kita ketahui bahwa bidang-bidang dengan indeks rendah memiliki kerapatan titik-
titik kisi terbesar sehingga pada penumbuhan kristal bidang-bidang tersebut terbentuk lebih
dahulu.

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 33


Mencari kristal dengan
“permukaan bagus”???

Who cares?

Bagi sebagian saintis, kristal biasanya merupakan butiran (grain) yang terlihat dengan
mikroskop.

Bila dia memiliki kristal tunggal (single crystal), maka akan ditumbuhkan secara artifisial
dengan peleburan, sehingga bentuknya akan mengikuti bentuk cawan atau dengan
rekristalisasi, maka bentuknya akan berupa lempengan, batangan atau kawat.

Bentuk butiran-butiran pada metal polikristal terjadi karena berbagai macam gaya yang
cukup kuat sehingga susah terjadi penumbuhan alamiah permukaan datar (flat face).

2.9. Twinned Crystal (Kristal Kembar)

Beberapa kristal memiliki dua bagian yang secara simetri berkaitan satu sama lain.
Hal ini disebut twinned crystal suatu hal yang umum terjadi pada mineral, metal dan alloy.

Twin bisa dua macam:


• Rotasi 180o sekitar suatu sumbu Æ twin putar
• Refleksi sepanjang bidang Æ twin bidang

B B
A
B
A A A A

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 34


Di metalurgi twin dapat terjadi:
• Twin annealing: terjadi pada metal-metal FCC dan alloy (Cu, Ni, Al etc.) yang telah
mengalami kerja-dingin (cold-worked) kemudian dianil untuk menyebabkan
rekristalisasi
• Twin deformasi: terjadi pada metal HCP yang terdeformasi (Zn, Mg, Be etc.) serta
metal BCC (Fe, W etc.)

Twin ini terkadang tidak dapat diamati dengan peralatan mikroskop dengan resolusi rendah.

Peralatan sinar-x dengan metode Laue dapat menunjukkan adanya twin kristal. Lihat kembali
proyeksi stereografik dan difraksi sinar-x

Pita Twin pada kisi FCC Pita Twin pada kisi HCP

Bidang Gambar (1 1 0) Bidang Gambar ( 1 2 1 0)

Pada bab berikut tentang proyeksi stereografik, gejala twinning ini akan tampak pada film
hasil difraksi sinar-x. Namun untuk interpretasinya terkadang dibutuhkan metode yang agak
rumit.

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 35


2.10. Proyeksi Stereografi

Tinjau suatu eksperimen untuk mengetahui struktur kristal pada gambar berikut (Metode
Laue):

Kristal Film

Hasil pengamatan pada film sebagai berikut:

Contoh hasil percobaan Laue (Cullity, 2001)

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 36


Laue Result Crystal
?????

Date tonight?

WHAT???

Untuk mentafsirkan spot-spot pada film biasanya tidak begitu mudah.

Satu diantaranya dengan memanfaatkan proyeksi stereografik, yaitu dengan memproyeksikan


bidang-bidang kristal (tiga dimensi) dalam suatu bidang pengamatan.

Contoh gambar di bawah ini adalah salah satu cara memproyeksikan bidang-bidang 001, 010,
100 etc. masing-masing pada kutub-kutubnya:

001

1 00

010 010

100

00 1
Pada kasus ini tampak terlihat sederhana karena yang diproyeksikan hanya beberapa bidang
tanpa komplikasi.
M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 37
Analogi yang serupa (tetapi jelas tidak sama): peta dunia
digambar dengan sedapat mungkin luas negara/pulau
terkonservasi, dalam proyeksi stereografi pada kristal maka
sudut-sudut antar bidang yang dibuat terkonservasi selama
“pemetaan”.

Proyeksi Stereografik

Uraian proyeksi stereografik:


¾ Bidang C dinyatakan dengan garis normalnya CP
¾ Garis normal CP dinyatakan dengan kutub P yang merupakan titik potong garis ini
dengan bola referensi
¾ Kutub P dinyatakan dalam proyeksi stereografik P’
(lebih lanjut lihat Cullity, Element of X-ray Diffraction, untuk lebih mendetail)

Kemudian untuk mengukur sudut antar bidang, dapat dilakukan dengan bantuan Wuff Net.

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 38


Wuff Net

Pada Wulff net dikenal great circle (radius sama dengan bola referensi) dan small circle yang
berada ada bola referensi.

Pada Wulff net proyeksi great circle menjadi garis-garis (lengkungan) bujur, sedangkan
small circle menjadi garis-garis lintang

Proyeksi Stereografik pada Wuff Net

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 39


Pengukuran Sudut

Proyeksi Asli

Setelah diputar akan diperoleh sudut antar bidang:

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 40


Berikut ini proyeksi standar kristal kubus (a) pada 001 (b) pada 011

Sudut Antar Bidang kelompok {h1k1l1} dan {h2k2l2} pada Sistem Kubus

{h1k1l1}
{h2k2l2} 100 110 111 210 211 221 310
100 0
90
110 45 0
90 60
90
111 54,7 35,3 0
90 70,5
109,5
210 26,6 18,4 39,2 0
63,4 50,8 75,0 36,9
90 71,6 53,1

Lebih lengkap sudut antar bidang lainnya untuk kubus dapat dirumuskan:
h1h2 + k1k2 + l1l2
cos φ =
(h12 + k12 + l12 )(h22 + k22 + l22 )

Untuk sistem selain kubus dapat dilihat pada referensi seperti:


1. Cullity, Element of X-ray Diffraction
2. Hahn, T (editor), International Table for Crystallography, Reidel., Dordrecht

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 41


Proyeksi stereografik ini juga bermanfaat untuk memperoleh tafsiran pada difraksi elektron.

2.11. Ikatan Kristal

Apa yang membuat kristal tersusun bersama dan tidak ‘berantakan’?


Penyebab utama adalah interaksi elektrostatis yang atraktif (tarik menarik) antara muatan
elektron yang negatif dan muatan inti yang positif.

Dalam kategori lain dapat disebabkan oleh:


¾ Pertukaran energi (energy exchange)
¾ Gaya-gaya van der Waals
¾ Ikatan Kovalen

Faktor berikut ini sangat lemah:


¾ Gaya magnetik
¾ Gaya gravitasi

2.11.1. Kristal Gas Inert/Mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe)

Gas-gas inert merupakan bentuk kristal yang paling sederhana. Distribusi elektron yang
dimiliki mendekati atom bebas.

Jarak Tetangga Titik Leleh Sistem Kristal


Terdekat
He Cairan pada tekanan nol HCP
Ne 3,13 Å 24 K FCC
Ar 3,76 Å 84 K FCC
Kr 4,01 Å 117 K FCC
Xe 4.35 Å 161 K FCC
(Data dari Kittel, diekstrapolasi pada suhu 0 K dan tekanan nol)

Kristal yang terjadi:


¾ insulator transparan
¾ terikat lemah
¾ titik leleh rendah

Lalu apa yang membuat gas-gas mulia ini terikat?


Ternyata berasal dari interaksi van der Waals yang muncul dari distorsi distribusi muatan
elektron pada atom bebas.

Secara pendekatan interaksi dapat dirumuskan:


12 6
⎛σ ⎞ ⎛σ ⎞
U(R) = 4 ε [ ⎜ ⎟ − ⎜ ⎟ ]
⎝R⎠ ⎝R⎠
dengan ε dan σ adalah konstanta, sedangkan R adalah jarak antar dua atom.
M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 42
Potensial pada persamaan tersebut juga dinamakan sebagai Lennard-Jones.

2.11.2. Kristal Ionik

Kristal ionik terdiri dari ion positif dan negatif. Ikatan ionik berasal dari interaksi
elektrostatik. Contoh ‘tradisional’ kristal ionik adalah NaCl dan CsCl.

Konfigurasi elektronik pada semua ion hampir serupa dengan atom-atom gas mulia (closed
shells).

Distribusi elektron pada sistem


NaCl

Tampak pada kristal ionik, distribusi muatan mendekati sferis.

Kalau dihitung secara elektrostatik, berdasarkan jarak terdekat ion positif dan ion negatif
2,81x10-8 cm, diperoleh potensial coulomb sebesar 5,1 eV

U = 5,1 eV

2,81x10-8 cm

Nilai eksperimen untuk memisahkan Na dan Cl Æ 7,9 eV

Untuk itu ada koreksi energi elektrostatik Æ energi Madelung.

Energi elektrostatik:
q2
Ue-statik = ±
r
(atraktif kalau muatan berbeda, repulsif kalau sama)
M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 43
Interaksi van der Waals dalam kasus ini dapat dikatakan kecil

Jika Uij merupakan energi interaksi ion i dan j maka semua interaksi pada ion ke i:

Ui = ∑ ' Uij
j
(sumasi untuk semua ion j kecuali j=i)

Kalau Uij dapat dinyatakan sebagai jumlah potensial gaya sentral λ exp (−r/ρ) dan gaya
coulomb, maka:

Uij = λ exp (−rij/ρ) ± q2/rij

(λ dan ρ dapat ditentukan secara empiris)

Energi Energi repulsif

Energi total r

Energi coulomb

Pada analisis lanjut:

⎧ q2
⎪λ exp(− R / ρ ) − (tetangga terdekat)
⎪ R
Uij = ⎨ 2
⎪ 1 q
±
⎪⎩ pij R (di tempat lain)

Jadi

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 44


αq 2
Utotal = NUi = N(zλe-R/ρ − )
R
dengan z merupakan jumlah tetangga terdekat suatu ion dan
α= ∑'
(± )
Æ konstanta Madelung
pij
j

Harga Konstanta Madelung beberapa kristal:


NaCl : 1,747563
CsCl : 1,762675
ZnS : 1,6381
(Kittel, 1991, dihitung berdasarkan satuan muatan dan jarak tertangga terdekat)

2.11.3. Kristal Kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan pasangan elektron atau homopolar dalam kimia, khususnya
kimia organik. Ikatan ini sangat kuat.

Contoh ikatan kovalen terjadi pada karbon, silikon dan germanium dengan struktur diamond.

Meskipun ada kemiripan antara karbon dan silikon namun jangan membuat penyederhaan
persamaan tentang hal ini. Karbon banyak berperan pada biologi, sedangkan silikon berperan
ada geologi dan teknologi semikonduktor.

Ikatan kovalen biasanya terbentuk dengan dua elektron (satu dari masing-masing atom).

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 45


Kedua elektron yang membentuk ikatan biasanya terlokalisasi pada daerah antara dua atom.
Spin antar mereka antiparalel.
Kekuatan ikatan sangat tergantung pada orientasi relatif dari spin-spin. Hal ini karena prinsip
Pauli mengubah distribusi muatan karena perbedaan orientasi.

Ketergantungan spin disebut exchange interaction.

Prinsip Pauli memberikan interaksi repulsif (tolak menolak) yang sangat kuat pada atom-
atom dengan kulit terisi penuh (filled shells).

filled shells

Namun apabila kulit-kulit tidak terisi penuh (partially filled shells) maka akan ada sharing
elektron sehingga jarak antar atom menjadi makin dekat dan atom-atom terikat kuat.

2.11.4. Logam (Tugas Baca)

Salah satu karakteristik dominan dari logam adalah konduktivitas listrik yang tinggi dan
adanya sejumlah besar elektron bebas dalam logam Æ elektron konduksi.

Baca beberapa TEXTBOOK untuk mengetahui ikatan ini lebih detail

2.11.5. Ikatan Hidrogen (Tugas Baca)

M. Hikam, Kristalografi: Aspek Geometri Kisi Kristal dan Struktur Kristal 46

Anda mungkin juga menyukai