Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PROBABILITAS

DAN
STATISTIKA
“KONSEP DASAR PROBABILITAS”

Kelompok 3
Nama / Nim :
Putra Hendrawan Silalahi/ 5183530016
Suhariadi / 5183530008
Ilham Al Farabi / 5181230005
Dosen : Amirhud Dalimunthe,S.T.,M.Kom
Nama Mata Kuliah : Probabilitas dan Statistika
Program Studi : Teknik Elektro (S-1)
Semester/TA : (GENAP) 2 / 2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar
Probabilitas” ini.

Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan juga bantuan berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan dorongan dan sumbangan pikiran yang bersifat positif terhadap penyelesaian
makalah ini. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang penulis peroleh dari
buku panduan yang berkaitan dengan probabilitas, serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan Konsep Dasar Probabilitas.

Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Akhir kata, penulis minta maaf atas segala kesalahan dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan 25 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………....

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Probabilitas…………………………………………...................................
B. Probabilitas Bersyarat………………………………………………………………….
C. Theorema Bayes……………………………………………………………………….

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan…………………………………………………………………………….
2. Saran…………………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan adalah tempat kita menentukan kebijaksanaan didasarkan atas kemungkinan-
kemungkinan. Sedikit sekali hal-hal yang pasti dalam hidup ini, sesuatu yang kita yakini sebagai
“benar” bila kita analisis secara tepat dengan fakta yang ada akan hanya menunjukkan, tingkatan
dari kemungkinan yaitu biasanya, kemungkinan besar, mungkin sekali, ataupun hampir pasti.
Bagi mereka yang lebih kreatif kejadian yang pernah dialaminya dimasa lalu atau bahkan
kejadian yang dialami orang lain dijadikan ramalan untuk masa depan seseorang yang
dipandangnya menyerupai seseorang tadi. Kadang kita dalam hidup ini perlu yakin adanya
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dikemudian hari ketika kita melakukan suatu
kegiatan. Hal ini diperlukan untuk menjadikan perhatian dan pertimbangan dalam kita melankah
yang kita ambil dari kejadian-kejadian sebelumnya.
Sebagai gambaran yang realistis adalah ketika ada teman kita yang terjatuh ketika
melewati jembatan A, maka kita sebagai orang yang ingin melewati jembatan A mesti perlu
dipertimbangkan tentang kejadian sebelumnya. Bisa jadi kita akan mengalami seperti orang-
orang sebelumnya ketika melewati jambatan tersebut.
Generalisasi, teori, hubungan kausal yang telah kita pelajari meskipun didukung oleh
fakta-fakta yang cukup dan terpercaya, konklusinya dipakai sebagai dasar deduktif, toh tidak
memberikan pengetahuan yang pasti. Itulah sebabnya David Hume berkata bahwa “Apabila kita
mempergunakan argumen yang disusun atas dasar pengalaman kita di masa lampau sebagai
dasar pertimbangan untuk membut ramalan di masa mendatang maka argumen ini haya
merupakan kemugkinan (probabilitas).

B. Rumusan Masalah
 Pengertian probabilitas
 Probabilitas bersyarat
 Theorema bayes

BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PROBABILITAS

Probabilitas adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa tertentu.
Definisi probabilitas dapat dilihat dari tiga macam pendekatan, yaitu pendekatan
klasik, pendekatan frekuensi relatif dan pendekatan subjektif.

1. Pendekatan Klasik

Menurut pendekatan klasik, probabilitas diartikan sebagai hasil banyaknya peristiwa


yang dimaksud dengan seluruh peristiwa yang mungkin. Dirumuskan:

dengan:

P(A)= probabilitas terjadinya peristiwa A


n(A)= jumlah peristiwa A
n(S)= jumlah peristiwa yang mungkin

2. Pendekatan Frekuensi Relatif


Menurut pendekatan frekuensi relatif, probabilitas dapat diartikan sebagai
berikut:
1. Proporsi waktu terjadinya suatu peristiwa dalam jangka panjang, jika kondisi
stabil.
2. Frekuensi relatif dari seluruh peristiwa dalam sejumlah besar percobaan.

Probabilitas berdasarkan pendekatan ini sering disebut sebagai probabilitas emperis. Nilai
probabilitas ditentunkan melalui percobaan, sehingga nilai probabilitas itu merupakan limit
dari frekuensi relatif peristiwa tersebut. Dirumuskan:
3. Pendekatan Subjektif
Probabilitas adalah sebaga tingkat kepercayaan individu atau kelompok yang
didasarkan pada fakta-fakta atau peristiwa masa lalu yang ada atau berupa terkaan
saja. Misalnya, seorang direktur akan memilih seorang karyawan dari tiga calon yang
telah lulus ujian saringan. Ketiga calon tersebut sama pintar, sama lincah dan
semuanya penuh kepercayaan. Probabilitas tertinggi (kemungkinan diterima) menjadi
karyawan ditentukan secara subjektif oleh sang direktur.

4. Percobaan, Ruang Sampel dan Titik Sampel


Percobaan dapat diartikan sebagai suatu prosedur yang sedang dilaksanakan pada
kondisi tertentu, yang dapat diulang dalam jumlah tertentu pada kondisi yang sama
dan hasilnya dapat diobservasi. Sebagai contoh, dua buah mata uang logam yang
setimbang dilemparkan. Apabila kedua sisi mata uang tersebut dimisalkan dengan A
(angka) dan G (gambar), maka semua hal yang mungkin terjadi adalah (A,A), (A,G),
(G,A), (G,G). Semua hal yang mungkin ini dikatakan ruang sampel. Jadi ruang
sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan.
Sedangkan setiap elemen atau anggota daripada ruang sampel disebut titik sampel.

Ruang sampel disimbolkan dengan S. dari percobaan melempar dua mata


uang logam tersebut, ruang sampel dapat dinyatakan dengan S = {(A,A), (A,G),
(G,A), (G,G)}. Titik sampel dari percobaan tersebut adalah A (angka) dan G (gmbar).

5. Probabilitas Beberapa Peristiwa

a. Peristiwa Saling Lepas (Mutually Exclusive)


Dua peristiwa atau lebih disebut peristiwa saling lepas apabila kedua atau lebih
peristiwa tersebut tidak bisa terjadi pada saat bersamaan. Untuk dua peristiwa A dan
peristiwa B yang saling lepas, maka probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah
sebagai berikut:
Sehingga untuk tiga peristiwa A, B dan C yang saling lepas, probabilitas terjadinya
peristiwa tersebut adalah:

b. Peristiwa Tidak Saling Lepas (Non Mutually Exclusive)


Dua atau lebih peristiwa dikatan peristiwa tidak saling lepas apabila kedua atau lebih
peristiwa tersebut dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Untuk dua peristiwa A dan
B yang tidak saling lepas, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah:

c. Peristiwa Saling Bebas


Dua peristiwa atau lebih dikatakan saling bebas apabila terjadinya peristiwa yang satu
tidak mempengaruhi atau dipengaruhi terjadinya peristiwa yang lainnya. Untuk dua
peristiwa A dan peristiwa B yang saling bebas, probabilitas terjadinya peristiwa
tersebut adalah:

Untuk tiga peristiwa A, B dan C yang saling bebas probabilitas terjadinya peristiwa
tersebut adalah sebagai berikut:

d. Peristiwa Tidak Saling Bebas


Dua peristiwa atau lebih dikatakan peristiwa tidak saling bebas apabila terjadinya
peristiwa yang satu mempengaruhi atau dipengaruhi terjadinya peristiwa yang lainnya.
Untuk dua peristiwa A dan B yang tidak saling bebas, probabilitas terjadinya peristiwa
tersebut adalah sebagai berikut:

Untuk tiga peristiwa yang saling bebas, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut
adalah sebagai berikut:

B. PROBABILITAS BERSYARAT

Peluang suatu kejadian A bila diketahui bahwa suatu kejadian lain B telah terjadi
disebut sebagai peluang bersyarat dan dilambangkan P(A|B) dan dibaca peluang
terjadinya A bila kejadian B diketahui.
ATURAN PERKALIAN
Dari pengertian peluang bersyarat

Contoh
Bila ruang sampel S terdiri dari lulusan Sarjana Matematika di Propensi Jawa Timur. Suatu
pengkategorian disusun berdasarkan gender dan melanjutkan ke Pasca Sarjana atau tidak.

Misalkan diberikan notasi kejadian sebagai berikut

L : kejadian yang terpilih laki - laki

K: kejadian yang terpilih adalah orang yang melanjutkan ke Pasca Sarjana

Misalkan akan diambil sacara acak individu dari populasi di atas, sehingga apabila akan
dihitung peluang suatu kejadian yang terpilih adalah laki-laki dengan syarat bahwa yang
terpilih adalah yang melanjutkan ke Pasca Sarjana maka akan didapat :

P(L|K) = 450/600 = ¾
Dengan memakai definisi peluang persyarat :

Nilai dari P(KL) dan P(K) dihitung dari ruang sampel S.

1 /2 3
Dengan demikian P(L|K) ¿ = sama dengan nilai yang telah diperoleh sebelumnya
2 /3 4

Contoh

Peluang Lion Air berangkat tepat pada waktunya adalah P(B) = 0.85, peluang Lion Air datang
tepat pada waktunya adalah P(D) = 0. 90 dan peluang pesawat tersebut berangkat dan datang
tepat pada waktunya adalah P(BD) = 0.75. Hitung peluang bahwa Lion air tersebut
a.Datang tepat pada waktunya bila diketahui pesawat komersial itu berangkat
tepat pada waktunya
b. Berangkat tepat pada waktunya bila diketahui pesawat komersial tersebut
datang tepat pada waktunya.
Jawab.
a. Peluang bahwa Lion Air datang tepat pada waktunya bila diketahui bahwa pesawat
komersial tersebut berangkat pada waktunya adalah :
D P ( D∩ B) 0.75
| B ¿= = =0.88
P¿ P (B) 0.85

b.Peluang bahwa Lion Air berangkat pada waktunya bila diketahui pesawat komersial tersebut datang
tepat waktu adalah :

B P( D ∩B) 0.75
| D ¿= = =0.83
P¿ P (D) 0.90

C. TEOREMA BAYES
 Nama teorema Bayes diambil dari nama penemu teorema tersebut, yaitu Reverend
ThomasBayes (1702 –1761)

 Teorema Bayes digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu


peristiwa,berdasarkan pengaruh yang didapat dari hasil observasi peristiwa
sebelumya
 Teorema Bayes menyempurnakan teorema probabilitas bersyarat yang
hanyadibatasioleh2 buahkejadian sehingga dapat diperluas untuk n buah kejadian
 Dikembangkan secara luas dalam statistika inferensia/ induktif
Diagram Venn Teorema Bayes

Digunakan bila ingin menghitung probabilitas P(B1|A), P(B2|A), …., P(Bn|A)

Konsep Formula Teorema Bayes


Misalkan peristiwa {B1,B2,….,BN} merupakan suatu sekatan (partisi) dari ruang sampel S
dengan P(Bn) ≠ 0 untuk n = 1,2,…,N Dan misalkan A suatu kejadian sembarang dalam S
dengan P(A) ≠ 0

Konsep Formula Teorema Bayes

Berdasar teorema Probabilitas Bersyarat:

Probabilitas bersyarat suatu peristiwaA, dengan syarat peristiwa B didefinisikan sebagai:

P(A|B) = P(A ∩ B) / P(B); P(B) > 0 (2)

Atau
P(B|A) = P(B ∩ A) / P(A); P(A) > 0 (3)

Dimana berdasar teori himpunan kita ketahui:

P(A ∩ B)=P(B ∩ A) (4)

Sehingga dari persamaan (3) dengan (4) didapatkan:

P(A ∩ B) = P(A|B)P(B) = P(B|A) P(A) (5)

Maka

P(A|B) P(B) = P(B|A) P(A)

P(B|A) = P(A|B) P(B) / P(A) (6)

Sehingga Probabilitas suatu kejadian yang dibatasi oleh n buah kejadian sebagai syaratnya
akan kita peroleh dari penurunan rumus sebagai berikut :

Contoh soal teorema bayes

Sebuah Warnet biasanya membutuhkan koneksi internet yang cukup agar semua
aktivitas pelanggannya terjamin dari adanya pemutusan aliran paket data internet. Terdapat
dua sumber layanan data internet (ISP) yang digunakan, yaituISP A danISP B
(untukbackup). Bilakon eksi internet ISP A padam maka secara otomatis ISP B akan aktif dan
memberikan aliran data untuk seluruh PC Client . Masalahyang selama ini menganggu adalah
ketidakstabilan koneksi internet, baikdariISP A maupunISP B, yang akan mengganggu
kenyamanan pelanggan. Selama beberapa tahun terakhir, diketahui bahwa probabilitas
terjadinya koneksi internet mati adalah0.1, dengankata lain peluang bahwa warnet itu
menggunakan ISP A adalah 0.9 dan peluang menggunakan ISP B adalah 0.1 .Peluang terja di
ketidakstabilan pada koneksi ISP A maupun ISP B masing-masing0.2 dan 0.3

Pertanyaaan

1.Berapa peluang terjadi ketidakstabilan koneksi internet (secara keseluruhan, baik


dengan ISP A maupun ISP B) ?

2.Bila suatu saat diketahui terjadi ketidakstabilan koneksi internet , maka berapakah
probabilitas saat itu koneksi internet berasal dari ISP B ?

JAWABAN

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dari makalah yang kami buat ada suatu kesimpilan yaitu dalam teori Konsep
Dasar Probabilitas ialah sebuah teori yang mempelajari sebuah peluang, dan
didalam teori itu terbagi menjadi 3 yaitu Pengertian Peluang, Peluang Bersyarat ,
dan Teorema Bayes yang saling berhubungan dan harus dipelajari secara urut untuk
memahami teori Konsep Dasar Probabilitas ini.
2. Saran
Untuk mata kuliah ini dan dosen yang bersangkutan semoga menerima usaha dan
kerja keras kami dan jelas makal yang susun ini jauh dari kata sempurna dan juga
begitu kami yang menyusun dari berbagai sumber.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyono, Sri.1998.Statistika Untuk Ekonomi.Universitas Indonesia:Lembaga Penerbit


Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Somantri, Ating et al.2006.Aplikasi Statistika Dalam Penelitian.Bandung:Pustaka Setia

Nurrahmanarif.2010.PengantarTeoriPeluang.
http://nurrahmanarif.wordpress.com/2010/10/30/pengantar-teori-peluang/. Di akses 25
Maret 2019

Arif, Muhammad. 2012. Dasar-dasar Statistika. Makassar: Andira Pubriser.

Anda mungkin juga menyukai