Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KALKULUS 1 D

“ FUNGSI INVERS DAN TRIGONOMETRI”

Dosen Pembimbing : Sutoyo, MT


Disusun Oleh:
M.Habibulla
NIM : 12050514503
PRODI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF


KASIM RIAU
1. Fungsi Invers
Fungsi invers atau yang juga dikenal sebagai fungsi kebalikan adalah sebuah
fungsi yang berkebalikan dari fungsi asalnya.

Sebuah fungsi f mempunyai fungsi invers (kebalikan) f -1 jika f adalah fungsi


satu-satu dan fungsi pada (bijektif). Hubungan tersebut bisa dinyatakan
seperti berikut:

(f-1)-1 = f

Simplenya, fungsi bijektif berlangsung pada saat jumlah anggota domain


sama dengan jumlah anggota kodomain.

Tidak terdapat dua atau lebih domain berbeda dipetakan ke kodomain yang
sama. Serta pada setiap kodomain mempunyai pasangan di domain.
Perhatikan gambar yang ada di bawah ini:

Berdasarkan gambar dari pemetaan di atas, pemetaan pertama menunjukan


fungsi bijektif.
Pemetaan kedua bukan merupakan fungsi bijektif sebab pemetaan tersebut
hanya berlangsung fungsi pada.

Domain d dan e dipetakan ke anggota kodomain yang sama. Pemetaan


ketiga bukan fungsi bijektif sebab pemetaan tersebut hanya berlangsung
pada fungsi satu-satu. Kodomain 9 tidak mempunyai pasangan pada anggota
domain.

Sebagai contoh, f fungsi yang memetakan x ke y, sehingga bisa kita tulisakan


menjadi y = f(x), maka f-1 merupakan fungsi yang memetakan y ke x, ditulis x
= f-1(y).

Misalnya f : A →B fungsi bijektif. Invers fungsi f merupakan fungsi yang


mengawankan pada masing-masing elemen B dengan tepat satu elemen
pada A.

Invers fungsi f juga dinyatakan dengan f-1 seperti di bawah ini:


Terdapat 3 tahapan untuk menentukan fungsi invers, antara lain:

1. Ubahlah bentuk y = f(x) menjadi bentuk x = f(y).


2. Tuliskan x sebagai f-1(y) sehingga f-1(y) = f(y).
3. Ubahlah variabel y dengan x sehingga akan didapatkan rumus fungsi
invers f-1(x).

Dalam fungsi invers ada rumus khusus seperti berikut ini:


Fungsi & Komposisi
Aljabar Fungsi

1. Penjumlahan f dan g

(f + g) (x) = f(x) + g(x).

Contoh Soal:

Diketahui f(x) = x + 2 dan g(x) = x2 – 4. Tentukan (f + g)(x).

Jawab:

(f + g)(x) = f(x) + gx)


(f + g)(x)= x + 2 + x2 – 4
(f + g)(x)= x2 + x – 2

2. Pengurangan f dan g

(f – g)(x) = f(x) – g(x).

Contoh soal

Diketahui f(x) = x2 – 3x dan g(x) = 2x + 1. Tentukan (f – g)(x).

Jawab:

(f – g)(x) = f(x) – g(x)


(f – g)(x)= x2 – 3x – (2x + 1)
(f – g)(x)= x2 – 3x – 2x – 1
(f – g)(x)= x2 – 5x – 1

3. Perkalian f dan g

(f . g)(x) = f(x) . g(x).

Contoh soal

Diketahui f(x) = x – 5 dan g(x) = x2 + x. Tentukan (f × g)(x).

Jawab:

(f × g)(x) = f(x) . g(x)


(f × g)(x)= (x – 5)(x2 + x)
(f × g)(x)= x3 + x2 – 5x2 – 5x
(f × g)(x)= x3 – 4x2 – 5x
4. Pembagian f dan g

Contoh soal

Diketahui f(x) = x2 – 4 dan g(x) = x + 2. Tentukan

Jawab:

Fungsi Komposisi

Fungsi komposisi bisa kita tuliskan seperti berikut ini:

(f ◦ g)(x) = f (g (x))→ komposisi g (fungsi f bundaran g atau fungsi komposisi


dengan g dikerjakan terlebih dahulu daripada f)

gambar 7

(g ◦ f)(x)= g (f (x))→ komposisi f (fungsi g bundaran f atau fungsi komposisi


dengan f dikerjakan terlebih dahulu daripada g)
Sifat Fungsi Komposisi

1. Tidak berlaku sifat komutatif, (f ◦ g)(x) ≠ (g ◦ f)(x).


2. Berlaku sifat asosiatif, (f ◦(g ◦ h))(x) = ((f ◦ g)◦ h)(x).
3. Adanya unsur identitas (l)(x), (f ◦ l)(x) = (l ◦ f)(x) = f(x).

Contoh soal:

Diketahui f(x) = 2x – 1, g(x) = x2 + 2. Maka tentukan:

1. (g ◦ f)(x).
2. (f ◦ g)(x).
3. Apakah berlaku sifat komutatif: g ◦ f = f ◦ g?

Jawab:

1. (g ◦ f)(x) = g(f(x)) = g(2x – 1) = (2x – 1)2 + 2 = 4x2 – 4x + 1 + 2 = 4x2 –


4x + 3
2. (f ◦ g)(x) = f(g(x)) = f(x2 + 2) = 2(x2 + 2) – 1 = 4x2 + 4 – 1 = 4x2 + 3
3. Tidak berlaku sifat komutatif sebab g ◦ f ¹ f ◦ g.
Fungsi Invers

1. f-1 (x) adalah invers dari fungsi f(x)

2. Menentukan fungsi invers : mengganti f (x)= y = …” menjadi “ f -1 (y)= x


= …”

3. hubungan sifat fungsi invers dengan fungsi komposisi:

1. (f ◦ f-1)(x)= (f -1 ◦ f)(x)= l (x)
2. (f ◦ g)-1 (x)= (g-1 ◦ f-1)(x)
3. (f ◦ g)(x)= h (x)→ f (x)= (h ◦ g  -1)(x)

Contoh Soal dan Pembahasan


Agar kalian dapat memahami lebih jelas mengenai fungsi invers, coba kita
kerjakan contoh soal berikut ini.

1. Tentukan rumus fungsi invers dari fungsi f(x) = 2x + 6.

Jawab:
2. Tentukan rumus fungsi invers dari fungsi gambar di bawah ini:
3. (SIMAK UI 2013 DASAR)

Diketahui f  -1 (4x-5) = 3x-1 dan (f -1 ◦ f)(5)= p2 +2p – 10 maka rata-rata dari nilai
p adalah…

1. -4
2. -2
3. -1
4. 1
5. 4

Jawab:

f (x) = y ↔ f -1 (y) = x
f (5) = y
f –1 (4x-5) = 3x-1
sehingga 3x-1 = 5
x = 2 dan y = 4x-5 = 3
x=2

Menentukan nilai p

(f– -1 ◦ f)(5) = p2 + 2p-10


f  -1 (f(5)) = p2 + 2p – 10
f—1(3) = p2 + 2p – 10
3(2)-1 = p2 + 2p – 10
p2 + 2p – 1 = 0
(p + 5)(p – 3) = 0
p = -5 dan p = 3

Sehingga, rata-rata nilai p yaitu 

Jawabannya adalah C

4.  (UN 2004)

Sebuah pemetaan f:R→R dengan (g ◦ f)(x) = 2x2 + 4 x + 5 dan g(x) = 2x + 3.


Maka f(x)=…

1. x2 + 2x + 1
2. x2 + 2x + 2
3. 2x2 + x + 2
4. 2x2 + 4x + 2
5. 2x2 + 4x + 1

Jawab:

Menentukan f(x)

(g ◦ f)(x) = 2x2 + 4x + 5
g(f(x)) = 2x2 + 4x + 5
2(f(x)) + 3 = 2x2 + 4x + 5
f(x) = x2 + 2x + 1

Jawabannya: A

5. (SNMPTN 2010 Dasar)

Jika g(x – 2) = 2x – 3 dan (f ◦ g)(x – 2) = 4x2 – 8x + 3, maka f(-3) =…

1. -3
2. 0
3. 3
4. 12
5. 15
Jawab:

g(x – 2) = 2x – 3
(f ◦ g)(x – 2) = 4x2 – 8x + 3
f(g(x – 2)) = 4x2 – 8x + 3
f(2x – 3) = 4x2 – 8x + 3

Menentukan f(-3)
Jika -3 = 2x – 3 maka x = 0
Sehingga:
f(-3) = 4(0)2 – 8(0) + 3 = 3

Jawabannya: A

6. (SIMAK UI 2012 DASAR)

Misalkan f : R→ R dan g : R→R, f(x) = x + 2 dan (g ◦ f)(x) = 2x 2 + 4x – 6,


Misalkan juga x1dan x2 adalah akar-akar dari g(x) = 0 maka x1 + 2x2 =…

1. 0
2. 1
3. 3
4. 4
5. 5

Jawab:

Menentukan g(x).

(g ◦ f)(x) = 2x2 + 4x – 6
g(f(x)) = 2x2 + 4x – 6
g(x+2) = 2x2 + 4x -6
g(x) = 2(x – 2)2 + 4(x – 2) – 6 = 2x2 – 8x + 8 + 4x – 8 – 6 = 2x2 – 4x – 6

Menentukan x1 + 2x2

g(x) = 0
2x2 – 4x – 6 = 0
x2 – 2x – 3 = 0
(x-3)(x+1) = 0
x1=3 →x2 = -1, jadi 3
x1 = 2x2 = 3+2 (-1) = 1

atau

x1 = -1 → x2 = 3, jadi


x1 + 2x2 = (-1) + 2(3) = 5
2. Pengertian Turunan dan Turunan
Fungsi Trigonometri

Pengertian dari Turunan


Sebelum membahas lebih lanjut kami akan menjelaskan terlebih dahulu
mengenai pengertian dari turunan. Turunan atau Deriviatif adalah suatu
pengukuran terhadap bagaimana fungsi berubah yang dimana sering
dengan perubahan nilai input.

Pada dasarnya, turunan atau deriviatif ini akan menyatakan suatu


besaran yang berubah karena terjadinya perubahan besaran yang
lainnya. Seperti misalnya turunan dari posisi suatu benda yang bergerak
terhadap waktu adalah kecepatan sesaat oleh objek tersebut.

Perlu diketahui bahwa proses dalam menemukan suatu turunan disebut


dengan diferensiasi. Untuk kebalikan dari suatu turunan sendiri biasa
disebut sebagai Anti Turunan. Teorema fundamental kalkulus
menyebutkan bahwa anti turunan berarti sama seperti integrasi.
Turunan dan juga integral merupakan 2 fungsi yang paling penting
dalam kalkulus.

1.

2.

3.

4.
Keterangan :

1.  Ialah simbol untuk turunan pertama.

2.  Ialah simbol untuk turunan kedua.

3.  Ialah simbol untuk turunan ketiga.

Simbol yang lainnya selain   dan   ialah   dan .


Baca Juga:    Rumus Identitas Trigonometri
Pengertian dari Turunan Fungsi
Pengertian dari turunan fungsi atau diferensial adalah sebuah fungsi lain
daripada sesuatu fungsi yang sebelumnya, seperti misalnya pada fungsi
f berubah menjadi f’ yang mana mempunyai nilai tak beraturan.

Sebuah konsep dari turunan yang merupakan bagian utama pada


kalkulus diciptakan oleh seorang ahli matematika yang juga merupakan
ahli fisika yang berasal dari Inggris yaitu Sir Isaac Newto dan juga ahli
matematika berkebangsaan Jerman yaitu Gottfried Wilhelm Leibniz.

Pada umumnya turunan fungsi atau diferensial ini digunakan sebagai


sebuah alat untuk dapat menyelesaikan berbagai macam masalah yang
ada pada suatu bidang geometri dan mekanika. Untuk sebuah konsep
turunan fungsi yang secara menyeluruh (universal) biasa digunakan
dalam berbagai macam bidang keilmuan.
Dalam bidang ekonomi biasanya digunakan untuk melakukan
perhitungan biaya total atau total penerimaan. Dalam bidang biologi
biasa digunakan untuk menghitung laju pertumbuhan organisme.

Di bidang fisika biasa digunakan untuk menghitung kepadatan kawat. Di


bidang kimia biasa digunakan untuk menghitung laju pemisahan.

Sedangkan dalam bidang geografi dan juga sosiologi biasa digunakan


untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk. Selain itu masih banyak
digunakan dalam bidang yang lainnya.

Rumus Dasar dari Turunan dari Turunan Fungsi


Untuk soal aturan-aturan yang pada umumnya ada didalam konsep
turunan fungsi adalah sebagai berikut ini:

1. f(x), menjadi f'(x) : 0


2. Jik  f(x) : x, maka f’(x) : 1
3. Aturan pangkat : jika f(x) : xn, maka berarti f’(x) : n X n – 1
4. Aturan kelipatan konstanta : jika (kf) (x) : k. f’(x)
5. Aturan rantai : jika ( f o g ) (x) : f’ (g (x)). g’(x))
Pengertian  Turunan Fungsi Trigonometri
Turunan dari sebuah fungsi pada titik yang tertentu menjelaskan sifat-
sifat fungsi yang hampir mendekati nilai input. Turunan
trigonometri merupakan suatu persamaan yang melibatkan berbagai
fungsi trigonometri seperti sin, cos, tan, cot, sec dan juga csc.
Rumus Turunan Trigonometri
Pada umumnya turunan trigonometri lebih mengacu pada definisi
turunan. Fungsi-fungsi f(x_ = sin x dan g(x) = tan x, keduanya memiliki
turunan yang bisa dideferensialkan yakni turunan sin x merupakan f’(x)
= cos x dan turunan cos x yaitu g’(x) =sec2x.

Hal ini bisa dibuktikan dengan mudah yaitu dengan menggunakan


rumus f’(x) = limh→0fx+h-f(x)h, sehingga bisa ditentukan rumus turunan
fungsi trigonometri.

Berikut ini adalah beberapa rumus turunan fungsi trigonometri:

1. Turunan Fungsi sin x


Untuk melakukan perhitungan pada turunan dari f(x) = sin x maka Anda
harus mengkombinasikan limit dengan identitas jumlah sudut untuk
fungsi sinus:

sin (x + h) = sin x. cos h + cos x. sin h


Jika f(x) = sin x, maka:

Jadi turunan dari fungsi sin x adalah sebagai berikut ini:

2. Turunan Fungsi cos x


Untuk melakukan perhitungan pada turunan dari f(x) = cos x maka Anda
harus mengkombinasikan limit dengan identitas jumlah sudut untuk
fungsi cosinus:

cos (x + h) = cos x. cos h – sin x. sin h


Apabila f(x) = cos x, maka:
3. Turunan Fungsi tan x
Untuk melakukan perhitungan dari f(x) = tan x, maka Anda harus
menggunakan aturan-aturan turunan pada hasil bagi atau pembagian.
Selanjutnya Anda bisa menggunakan turunan fungsi sin x dan juga cos x
yang telah dicari sebelumnya.
4. Turunan Fungsi sec x
Untuk melakukan perhitungan turunan dari f(x), Anda harus
menggunakan aturan-aturan identitas trigonometri dan juga aturan
pembagian dalam turunan.
5. Turunan Fungsi csc x
Untuk caranya tidak jauh berbed dengan turunan fungsi sec x, yakni
dengan menggunakan aturan identitas trigonometri csc x dan juga
aturan pembagian turunan:
6. Turunan Fungsi Cot x
Anda bisa mengulangi lagi cara yang sama yang telah dilakukan, yakni
dengan menggunakan aturan identitas dan juga aturan turunan dalam
pembagian:
Perluasan Rumus Turunan Fungsi Trigonometri I
Berikut ini adalah turunan dari banyak fungsi seperti rumus sin, cos, tan,
sec, csc, dan juga tan dalam variabel sudut ax, dimana a merupakan
bilangan real dengan a ≠ 0:
 f(x) = sin ax, maka f'(x) = a cos ax
 f(x) = cos ax, maka f'(x) = -a sin ax
 f(x) = tan ax, maka f'(x) = a sec2 ax
 f(x) = sec ax, maka f'(x) = a sec ax. tan ax
 f(x) = csc ax, maka f'(x) = -a csc ax. cot ax
 f(x) = cot ax, maka f'(x) = -a csc2 ax
Perluasan Rumus Turunan Fungsi Trigonometri II
Berikut ini adalah turunan dari banyak fungsi seperti rumus sin cos tan,
sec, csc, dan tan dalam variabel sudut ax + b, dimana a dan b
merupakan bilangan real dengan a ≠ 0: Jika,
 f(x) = sin (ax + b), maka f'(x) = a cos (ax + b)
 f(x) = cos (ax + b), maka f'(x) = -a sin (ax + b)
 f(x) = tan (ax + b), maka f'(x) = a sec2 (ax + b)
 f(x) = sec (ax + b), maka f'(x) = a sec (ax + b). tan (ax + b)
 f(x) = csc (ax + b), maka f'(x) = -a csc (ax + b). cot (ax + b)
 f(x) = cot (ax + b), maka f'(x) = -a sec2 (ax + b)
Baca Juga:  Sudut Istimewa Trigonometri

Contoh Soal Turunan Trigonometri


Selanjutnya kami akan memberikan beberapa contoh soal yang
mungkin bisa mempermudah Anda dalam mempelajari turunan
trigonometri. Berikut ini adalah beberapa contoh soal mengenai turunan
trigonometri.

Anda mungkin juga menyukai