Fungsi komposisi merupakan suatu penggabungan dari operasi pada dua jenis
fungsi f (x) dan g (x) sampai bisa menghasilkan fungsi baru.
Operasi fungsi komposisi juga biasa dinotasikan dengan penggunaan huruf atau simbol
“o” yang dibaca sebagai komposisi atau bundaran.
Fungsi baru yang dapat terbentuk dari f (x) dan juga g (x), yakni:
(f o g)(x) = g dimasukkan ke f
(g o f)(x) = f dimasukkan ke g
Dalam fugsi komposisi juga dikenal dengan istilah fungsi tungal. Apa itu fungsi tunggal?
Fungsi tunggal sendiri adalah fungsi yang bisa dilambangkan dengan penggunaan
huruf “f o g” maupun juga bisa dibaca sebagai“fungsi f bundaran g”.
Fungsi “f o g” ini merupakan suatu fungsi g yang dikerjakan terlebih dahulu kemudian
dilanjutkan dengan f.
Sementara,
Fungsi Komposisi
Seperti yang tela disebutkan di atas, fungsi komposisi merupakan suatu penggabungan
dari suatu operasi dua jenis fungsi f(x) dan juga g(x) sehingga mampu menghasilkan
suatu fungsi baru.
Di mana simbol tersebut bisa kita baca sebagai komposisi ataupun bundaran. Fungsi
baru inilah yang bisa terbentuk dari f(x) dan g(x) yaitu:
Fungsi tunggal merupakan suatu fungsi yang dapat dinotasikan dengan penggunakan
huruf “f o g” atau dapat dibaca “f bundaran g”.
Lalu Fungsi (f o g) (x) = f (g (x)) → fungsi g (x) dikomposisikan sebagai fungsi f (x)
Dari definisi di atas maka bisa kita simpulkan jika fungsi yang melibatkan fungsi f dan g
bisa kita tulis seperti berikut ini:
(g o f)(x) = g(f(x))
(f o g)(x) = f(g(x))
Untuk memahami uraian di atas, berikut akan kami berikan contoh soal untuk fungsi
komposisi yang sederhana, perhatikan baik-baik ya.
Soal 1.
Jawab:
(f o g) (x) = f (g (x))
= 3 (3x) + 4
= 9x + 4
(f o g) (2) = 9(2) + 4
= 22
Tahap editorial akan yang nantinya akan dilanjutkan dengan tahap produksi.
Di dalam tahap editorial, naskah akan kemudian di edit serta di layout menjadi
file yang siap untuk dicetak.
Berikutnya, file diolah dalam tahap produksi mencetaknya supaya menjadi
sebuah buku.
Proses pembuatan buku ini menggunakan penerapan dari algoritma fungsi
komposisi.
Fungsi Invers
Fungsi invers terjadi sebab adanya sebuah fungsi yang dinotasikan dengan f (x) serta
memiliki relasi pada setiap himpunan A ke setiap himpunan B.
Sehingga akan menjadi sebuah fungsi invers yang dinotasikan dengan f-1 (x) yang tak
lain mempunyai relasi dari himpunan B ke setiap himpunan A.
Fungsi invers atau yang juga dikenal sebagai fungsi kebalikan adalah sebuah fungsi
yang berkebalikan dari fungsi asalnya.
Sebuah fungsi f mempunyai fungsi invers (kebalikan) f-1 jika f adalah fungsi satu-satu
dan fungsi pada (bijektif). Hubungan tersebut bisa dinyatakan seperti berikut:
(f-1)-1 = f
Simplenya, fungsi bijektif berlangsung pada saat jumlah anggota domain sama dengan
jumlah anggota kodomain.
Tidak terdapat dua atau lebih domain berbeda dipetakan ke kodomain yang sama.
Serta pada setiap kodomain mempunyai pasangan di domain. Perhatikan gambar yang
ada di bawah ini:
Berdasarkan gambar dari pemetaan di atas, pemetaan pertama menunjukan fungsi
bijektif.
Pemetaan kedua bukan merupakan fungsi bijektif sebab pemetaan tersebut hanya
berlangsung fungsi pada.
Domain d dan e dipetakan ke anggota kodomain yang sama. Pemetaan ketiga bukan
fungsi bijektif sebab pemetaan tersebut hanya berlangsung pada fungsi satu-satu.
Kodomain 9 tidak mempunyai pasangan pada anggota domain.
Sebagai contoh, f fungsi yang memetakan x ke y, sehingga bisa kita tulisakan menjadi y
= f(x), maka f-1 merupakan fungsi yang memetakan y ke x, ditulis x = f-1(y).
1. Penjumlahan f dan g
Contoh Soal:
Jawab:
2. Pengurangan f dan g
(f – g)(x) = f(x) – g(x).
Contoh soal
Jawab:
3. Perkalian f dan g
Contoh soal
Jawab:
4. Pembagian f dan g
Contoh soal
Jawab:
Fungsi Komposisi
gambar 7
Contoh soal:
1. (g ◦ f)(x).
2. (f ◦ g)(x).
3. Apakah berlaku sifat komutatif: g ◦ f = f ◦ g?
Jawab:
1. (g ◦ f)(x) = g(f(x)) = g(2x – 1) = (2x – 1)2 + 2 = 4x2 – 4x + 1 + 2 = 4x2 –
4x + 3
Fungsi Invers
Untuk memahami uraian di atas, berikut akan kami berikan contoh soal untuk fungsi
komposisi yang sederhana, perhatikan baik-baik ya.
Soal 1.
Jika diketahui suatu fungsi f (x) = 5x +20, hitunglah fungsi invers f-1 (x)!
Jawab:
Jika fungsi f (x) dinyatakan dalam bentuk y sama dengan fungsi x → f (x) = y, maka:
f (x) = 5x + 20 → y = 5x + 20
y = 5x + 20
5x = y – 20
x = (y – 20)/5
x = y/5 – 4
f-1 (x) = x/5 – 4 → sehingga kita dapatkan fungsi invers dari f (x) = 5x + 20
Soal 1.
Diberikan dua buah fungsi di mana pada masing-masing f (x) dan g (x) berturut-turut
yakni:
f (x) = 3x + 2
g (x) = 2 − x
Maka, tentukan:
a. (f o g) (x)
b. (g o f) (x)
Jawab:
Diketahui:
f (x) = 3x + 2
g (x) = 2 − x
a. (f o g)(x)
(f o g)(x) = f ( g(x) )
= f (2 − x)
= 3 (2 − x) + 2
= 6 − 3x + 2
= − 3x + 8
b. (g o f ) (x)
(f o g) (x) = g (f (x) )
= g ( 3x + 2)
= 2 − ( 3x + 2)
= 2 − 3x − 2
= − 3x
Soal 2.
Diketahui suatu fungsi f (x) = 3x − 1 dan juga g (x) = 2×2 + 3. Nilai dari komposisi fungsi
( g o f )(1) yaitu?
A. 12
B. 8
C. 7
D. 11
E. 9
Jawaban
Diketahui:
Ditanyakan:
( g o f )(1) =…?
Penyelesaian:
Masukkan f (x) nya ke dalam g (x), kemudian isi dengan 1, sehingga menjadi:
(g o f) (x) = 2 (3 x − 1) 2 + 3
(g o f) (x) = 2 (9 x 2 − 6x + 1) + 3
(g o f) (x) = 18x 2 − 12x + 2 + 3
(g o f) (x) = 18×2 − 12x + 5
(g o f) (1) = 18 (1) 2 − 12(1) + 5 = 11
Jawabannya : D
Soal 3.
f (x) = 2x − 3
g (x) = x2 + 2x + 3
Jawab:
Soal 4.
Jawab:
4x – 5 sama dengan 3
4x sama dengan 8
x sama dengan 2
Diketahui fungsi f(x) = 3x − 1 dan g(x) = 2x2 + 3. Nilai dari komposisi fungsi (g o f)(1)
=….
A. 7
B. 9
C. 11
D. 14
E. 17
Jawab:
Diketahui:
Ditanyakan:
(g o f)(1) =…….
Masukkan f(x) nya pada g(x) lalu isi dengan angka 1, sehingga akan menjadi:
Jawaban: C
Diketahui suatu f -1
(4x-5) = 3x-1 dan (f -1 ◦ f)(5)= p2 +2p – 10 maka rata-rata dari nilai p
adalah…
a. -4
b. -2
c. -1
d. 1
e. 4
Jawab:
f (x) = y ↔ f -1 (y) = x
f (5) = y
f –1 (4x-5) = 3x-1
Jawaban: C
Soal 1.
Jawab:
Soal 2.
Diketahui f -1
(4x-5) = 3x-1 dan (f -1 ◦ f)(5)= p2 +2p – 10 maka rata-rata dari nilai p
adalah…
1. -4
2. -2
3. -1
4. 1
5. 4
Jawab:
f (x) = y ↔ f -1 (y) = x
f (5) = y
f –1 (4x-5) = 3x-1
sehingga 3x-1 = 5
x = 2 dan y = 4x-5 = 3
x=2
Menentukan nilai p
Jawabannya adalah C
1. x2 + 2x + 1
2. x2 + 2x + 2
3. 2x2 + x + 2
4. 2x2 + 4x + 2
5. 2x2 + 4x + 1
Jawab:
Menentukan f(x)
(g ◦ f)(x) = 2x2 + 4x + 5
g(f(x)) = 2x2 + 4x + 5
2(f(x)) + 3 = 2x2 + 4x + 5
f(x) = x2 + 2x + 1
Jawabannya: A
1. -3
2. 0
3. 3
4. 12
5. 15
Jawab:
g(x – 2) = 2x – 3
(f ◦ g)(x – 2) = 4x2 – 8x + 3
f(g(x – 2)) = 4x2 – 8x + 3
f(2x – 3) = 4x2 – 8x + 3
Menentukan f(-3)
Jika -3 = 2x – 3 maka x = 0
Sehingga:
f(-3) = 4(0)2 – 8(0) + 3 = 3
Jawabannya: A
1. 0
2. 1
3. 3
4. 4
5. 5
Jawab:
Menentukan g(x).
(g ◦ f)(x) = 2x2 + 4x – 6
g(f(x)) = 2x2 + 4x – 6
g(x+2) = 2x2 + 4x -6
g(x) = 2(x – 2)2 + 4(x – 2) – 6 = 2x2 – 8x + 8 + 4x – 8 – 6 = 2x2 – 4x – 6
Menentukan x1 + 2x2
g(x) = 0
2x2 – 4x – 6 = 0
x2 – 2x – 3 = 0
(x-3)(x+1) = 0
x1=3 →x2 = -1, jadi 3
x1 = 2x2 = 3+2 (-1) = 1
atau
x1 = -1 → x2 = 3, jadi
x1 + 2x2 = (-1) + 2(3) = 5
Jawabannya: E