y = f (x)
Bentuk terakhir ini yang disebut rumus fungsi.
x disebut variabel bebas dan y disebut variabel tak bebas,
karena nilainya tergantung pada x.
Nilai Fungsi (Harga Fungsi)
Yang dimaksud dengan nilai fungsi adalah suatu nilai y yang
diperoleh apabila variabel x diberi harga tertentu. Misal
diberikan rumus fungsi y = f(x) = x 2 – 2 , maka:
Nilai fungsi untuk :
x = –3 adalah f (–3)= (–3)2 – 2= 9 – 2= 7
x = –1 adalah f (–1)= (–1)2 – 2= 1 – 2= –1
x = 0 adalah f (0)= (0)2 – 2= 0 – 2= –2
x = 2 adalah f (2)= (2)2 – 2= 4 – 2= 2
x = a adalah f (a)= (a)2 – 2 = a2 – 2
x =k+1 adalah f (k + 1) = (k + 1)2 – 2
= k2 + 2k + 1 – 2
= k2 + 2k – 1
Daerah Asal Fungsi
Apabila f merupakan fungsi dari himpunan A ke himpunan B,
maka dituliskan: f : A B
Dalam hal ini, himpunan A dinamakan domain atau daerah
definisi atau daerah asal, sedangkan himpunan B dinamakan
kodomain atau daerah kawan fungsi f. Domain fungsi f ditulis
dengan notasi Df, dan apabila tidak disebutkan maka disepakati
bahwa domain fungsi f adalah himpunan terbesar di dalam R
sehingga f terdefinisikan atau ada.
Jadi: D =
f(x) = k
Cara 1
(f◦g)(x) = f(g(x))
= g(x) +3
= 5x-2+3
= 5x+1
(f◦g)¯¹(x) = y = 5x+1
5x = y-1
x = (y-1)/5
(f◦g)¯¹(x) =⅕x-⅕
Menentukan Fungsi Bila Komposisinya dan Fungsi Lain
Diketahui