Anda di halaman 1dari 15

Nama : Deni Muhidin

NPM : 21262011639
Kelas : TIRM21A
Tugas : TUGAS FUNGSI – E-Learning
(Tugas week – 5)

1. Carilah definisi, contohh soal dan langkah pembuatan grafik dari masing-masing
jenis fungsi berikut :

a) Fungsi konstanta
Suatu fungsi f : A → B ditentukan dengan rumus f(x) atau Y disebut fungsi
konstan apabila untuk setiap anggota domain fuungsi selalu berlaku f(x) = C
konstan. Untuk lebih jelasnya berikut contoh soalnya :
Diketahuai f : R → R dengan rumus f(x) = 3 dengan daerah domain :
{x | -3 ≤ 2}. Sehingga gambar grafiknya.

x -3 -2 -1 0 1
f(x) 3 3 3 3 3

Grafik :
b) Fungsi identitas
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi identitas apabila setiap anggota domain fungsi
berlaku f(x) = x atau setiap anggota domain fungsi dipetakan pada dirinya sendiri.
Grafik fungsi identitas berupa garis lurus yang melalui titik asal dan semua titik
absis maupun ordinatnya sama. Fungsi identitas ditentukan oleh f(x) = x. Agar
lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :
Fungsi pada R didefinisikan sebagai f(x) = x untuk setiap x.
a. Carilah f(-2), f(0), f(3).
b. Gambarlah grafiknya.
Penyelesaian :
a. Nilai f(-2), f(0), f(3).
f(x) = x
f(-2) = -2
f(0) = 0
f(1) = -1
f(3) = 3
b. Gambar grafiknya.
c) Fungsi satu-satu
Jika fungsi f : A→B, setiap b € B hanya mempunyai satu kawan saja di A, maka
fungsi itu disebut fungsi satu-satu.
Contoh :

d) Fungsi tangga
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi tangga apabila grafik fungsi f(x) berbentuk
interval-interval yang sejajar. Perhatikan contoh berikut :
Diketahui fungsi :

-1, jika x -1
f(x) = 0, jika -1< x 2
2,jika 2< x 4
3, jika x > 4

Tentukan interval dari :


a. f( -2 )
b. f(0)
c. f(3)
d. f(5)
e. gambar grafiknya.
Penyelesaian :
a. f(-2 ) = -1
b. f(0) = 0
c. f(3) = 2
d. f(5) = 3
e. grafiknya

e) Fungsi Eksplisit
Fungsi implisit adalah fungsi yang antara variabel bebas dan tak bebas dapat
dengan jelas dibedakan.
Contoh :
y = f(x)
y = 2x³ + x² + 7x
dy 2
=6 x +2 x+ 7
dx

f) Fungsi implisit
Fungsi implisit adalah fungsi yang variabel bebas dan tak bebas bercampur dalam
satu ruas dan tidak dapat dipisahkan pada ruas yang berbeda.
Contoh :
4x² y – 3y = x³ - 1
dy dy dy
8x y + . 4x² - 3 = 3x² ( 4 x 2−3 ) = 3x² - 8 xy
dx dx dx
2
dy 3 x −8 xy
= 2
dx 4 x −3

g) Fungsi komposisi

Fungsi komposisi merupakan susunan dari beberapa fungsi yang terhubung dan
bekerja sama.
Sebagai ilustrasi jika fungsi f dan g adalah mesin yang bekerja beriringan. Fungsi
f menerima input berupa (x) yang akan diolah di mesin f dan menghasilkan output
berupa . Kemudian dijadikan input untuk diproses di mesin g sehingga
didapat output berupa .

Ilustrasi tersebut jika dibuat dalam fungsi merupakan komposisi g dan f yang
dinyatakan dengan sehingga:

dengan syarat: .

Komposisi bisa lebih dari dua fungsi jika , ,


dan , maka dan dinyatakan dengan:

Sifat-sifat fungsi komposisi

Operasi pada fungsi komposisi tidak besifat komutatif

Operasi bersifat asosiatif:

Contoh:

Jika dan , maka g(x) adalah


h) Fungsi invers
Jika fungsi memiliki relasi dengan fungsi , maka fungsi g
merupakan invers dari f dan ditulis atau . Jika dalam bentuk
fungsi, maka disebut fungsi invers.

Menentukan Invers

Menentukan invers suatu fungsi dapat ditempuh dengan cara berikut:

Ubah persamaan ke dalam bentuk

Gantikan x dengan sehingga

Gantikan y dengan x sehingga diperoleh invers berupa

Contoh:

Menentukan invers dari :

Sehingga inversnya adalah

dan bukan merupakan fungsi karena memiliki dua nilai.


i) Fungsi periodik

Fungsi f(x) dikatakan periodik jika fungsi itu didefinisikan untuk semua x nyata
dan jika ada bilangan positif p sedemikian hingga: f (x + p) = f (x) …… (I)
Bilangan p dinamakan periode-periode jika fungsi periodik f (x) mempunyai
periode terkecil ρ < 0 dinamakan periode primitif fungsi f (x). Misalnya periode
primitif sin x dan sin 2x adalah 2π dan π . Periode bukan primitif f; f(x) = 0, f(x) =
1 Grafik fungsi demikian ini diperoleh melalui pengulangan periodik grafiknya
untuk sembarang selang yang panjangnya p.

1. Contoh Soal
Tentukan periode dari fungsi berikut:

Pembahasan.
j) Fungsi terbatas
Fungsi terbatas merupakan fungsi yang memiliki batas atas dan batas
bawah. Terdapat kajian lanjut tentang fungsi terbatas yaitu fungsi bervariasi
terbatas. uatu fungsi f dikatakan bervariasi terbatas jika jumlahan selisih nilai
fungsi dari koleksi partisi pada suatu interval [a,b] lebih kecil atau sama dengan
sebarang bilangan real positif M. Fungsi bervariasi terbatas berhubungan dengan
fungsi terbatas dan fungsi monoton. Selain itu sifat-sifat fungsi bervariasi
terbatas yaitu himpunan fungsi bervariasi terbatas pada [a,b] bersifat linear
terhadap perkalian dengan suatu konstanta, penjumlahan, pengurangan,
pembagian dan perkalian. Jika fungsi f bervariasi terbatas pada [a,b] maka f
bervariasi terbatas juga pada subset [a,b]. Jika fungsi f bervariasi terbatas
pada [a,c] dan [c,b] maka fungsi f bervariasi terbatas pada [a,b].
1. Contoh Soal

Pembahasan.
k) Fungsi monoton.

Fungsi f dikatakan naik pada [a, b] apabila untuk setiap x, y ∈ [a, b] dengan x < y
berlaku f(x) ≤ f(y). Fungsi f dikatakan turun pada [a, b] apabila untuk setiap x, y ∈
[a, b] dengan x < y berlaku f(x) ≥ f(y). Fungsi naik atau turun pada [a, b] disebut
fungsi monoton pada [a, b].
Setiap fungsi monoton pada [a, b] mempunyai limit kiri dan limit kanan di
setiap titik c ∈ (a, b). Tentunya ia juga akan mempunyai limit kanan di a dan limit
kiri di b
1. Contoh Soal
Grafik y =x3-2x2+1 pada tempat asal 0<x<2 memiliki ciri,
a) selalu naik
b) selalu turun
c) naik,kemudian turun
d) turun kemudian naik
e )turun-naik-turun.

Pembahasan.

Untuk penyelesaian soal ini kita akan cari f’(x) kemudian kita uji bagaimana
nilainya.

Langkah 1.
y=f(x)= x3-2x2+1

f'(x)= 3x2-4x =0

x(3x-4)=0

x=0 , x= 4/3

Dari nilai x yang diperoleh kita lakukan uji. Nilai x tersebut diujikan ke f'(x).

Langkah 2.

Dari nilai x yang didapat saya buat interval ibarat berikut,

Karena yang ditanyakan tempat dari 0<x<2 maka untuk pengujian diambil
tempat abu-abu dan hijau-kanan. Untuk yang bubuk abu saya ambil x=1
(0<x<4/3) dan hijau x=5/3 ( 4/3 <x<2) .
f'(1)= 3(1)2-4(1) =-1 (negatif = fungsi monoton turun)
f'(5/3) = 3(5/3)2-4(5/3) =5/9 (positif =fungsi monoton turun)
Kaprikornus jawabannya, fungsi tersebut dari interval 0<x<2 turun
kemudian naik Jawaban yang benar ialah D.
Grafik :

l) Fungsi koordinat Cartesian

Sistem koordinat cartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang
dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x dan koordinat
y dari titik tersebut. Koordinat x sering disebut juga dengan absis sedangkan
koordinat y sering disebut juga dengan ordinat.

Untuk mendefinisikan koordinat diperlukan dua garis berarah yang tegak lurus
satu sama lain [sumbu x dan sumbu y], dan panjang unit, yang dibuat tanda-tanda
pada kedua sumbu tersebut. Perhatikan gambar di bawah ini:

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa ada 4 titik yang telah ditandai diantaranya:
[-3,1], [2,3], [-1.5,-2.5] dan [0,0]. Titik [0,0] disebut juga titik asal.

Dari gambar di atas juga dapat kita lihat bahwa: karena kedua sumbu bertegak
lurus satu sama lain, bidang xy terbagi menjadi empat bagian yang disebut
kuadran, yang pada Gambar di atas ditandai dengan titik [-3,1], titik [2,3], titik [-
1.5,-2.5]. Menurut konvensi yang berlaku, keempat kuadran diurutkan mulai dari
yang kanan atas [kuadran I], melingkar melawan arah jarum jam. Pada kuadran I,
kedua koordinat (x dan y) bernilai positif. Pada kuadran II, koordinat x bernilai
negative

dan koordinat y bernilai positif. Pada kuadran III, kedua koordinat bernilai
negatif, dan pada kuadran IV, koordinat x bernilai positif dan y negatif . Titik
[2,3] terletak pada kuadran I, tititk [-3,1] terletak pada kuadran II dan titik [-1.5,-
2.5] terletak pada kuadran III.
1. Contoh Soal
Gambarlah titik A(2, 1), B(2, 5), C(4, 1), dan D(4, 5) pada koordinat Kartesius.
Bila 4 titik tersebut dihubungkan, bangun apakah yang terbentuk?
Pembahasan.
Jika digambar, maka titik-titik tersebut akan berbentuk persegi panjang.
2. Contoh Soal 2

Tentukan titik H, E, R, dan U pada sistem koordinat berikut:


Pembahasan.

H = (3, 5)
E = (7, -2)
R = (-4,-4)
U = (-5, 3)

2. Jelaskan fungsi dalam bentuk parameter dan cara membentuknya !


Suatu fungsi y = fx yang dinyatakan dalam bentuk kartesian seringkali diubah menjadi
bentuk parameter. Parameter adalah variabel perantara yang menghubungkan variabel y
dan variabel x. Jika sebagai parameter digunakan variabel t maka fungsi y = fx dapat
diubah menjadi x = f 1 t dan y = f 2 t yang disebut sebagai persamaan dalam bentuk
parameter. Dalam hal ini, t = variabel bebas, sedangkan x dan y menjadi variabel tidak
bebas.
Contoh: Persamaan lingkaran berjari-jari a dalam sistem kartesian berbentuk x 2 + y 2 =
a2.
Pembahasan parameter t menyatakan sudut yang diapit oleh sumbu x positip dan jari-jari
OP Sebaliknya, bentuk parameter pun dapat diubah ke dalam bentuk kartesian dengan
mengeliminir parameternya.
Misal: persamaan parameter x = a cos t dan y = b sin t dimana 0 ≤ t ≤ 2 π akan diubah
menjadi persamaan kartesian, maka persamaan itu diubah menjadi cos t = a x dan sin t =
b y . lalu dimasukkan ke dalam persamaan cos 2 t + sin 2 t = 1, sehingga diperoleh 1 b y a
x 2 2 = + , pers. elips dengan sumbu panjang 2a dan sumbu pendek 2b dan berpusat di 0,
0 Namun, terkadang bentuk parameter sulit diubah karena parameternya tidak dapat
dieksplisitkan. Misalnya x = t 2 + t + 1 y = 3 t 3 + t 2 – 4 Turunan untuk fungsi parameter
adalah dx dy = dt dy dx dt

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan koordinat polar dan bagaimana cara
menggambarkannya !
Koordinat polar adalah cara penentuan posisi titik P dalam variabel r dan θ dalam
pasangan ( r , θ ). Karena ada beberapa analisis geometri yang lebih mudah jika dilakukan
dalam koordinat polar ketimbang koordinat kartesius. Berikut contoh notasi titik dan
posisinya dalam koordinat polar.
 Persamaan Polar
Untuk menggambarkan kurva persamaan polar dalam kordinat, maka dapat dialakukan
dalam 2 langkah penting, yaitu membuat tabel untuk mengetahui titik koordinat,
kemudian menggambarkannya di dalam koordinat polar. Berikut 2 contoh persamaan
polar dan langkah menggambarnya

 Transformasi Koordinat

contoh Soal : ubah dari koordinat titik P dari polar ke kartesius dan sebaliknya
Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai