KELOMPOK V
SITI MASITA
YULIA ARYANI SAHNAS
YULIANI PUTRI PRATIWI
A. Latar Belakang
Perubahan musim pancaroba yang sering terjadi saat ini yang perlu diwaspadai
ketika berada pada musim penghujan, hal ini dikarenakan perlu adanya pemantauan
genangan-genangan air yang terjadi pada selokan yang buntu, gorong-gorong yang
tidak lancar serta adanya banjir yang berkepanjangan, perlu juga diwaspadai adanya
tempat reproduksi atau berkembang biaknya nyamuk pada genangan-genangan
tersebut sehingga dapat mengakibatkan musim DBD,
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana
menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan
darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. Penyakit ini banyak
ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di
seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter
di atas permukaan air laut. Hal ini disebabkan karena penyakit ini telah merenggut
banyak nyawa.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2013, DBD menjadi
masalah kesehatan bagi masyarakat selama 45 tahun terakhir. Penyebaran kasus empat
tahun pertama cukup lambat dan kemudian meningkat tajam lebih dari 50% kabupaten
dan kota yang tersebar DBD. DBD merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang penularannya dari satu penderita ke penderita lain disebarkan oleh
nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah
penyebaran DBD adalah dengan memotong siklus penyebarannya dengan
memberantas nyamuk tersebut. Salah satu cara untuk memberantas nyamuk Aedes
aegypti adalah dengan melakukan Fogging. Selain itu juga dapat dilakukan
pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan abatisasi untuk memberantas jentik
nyamuk.
Berbagai upaya pengendalian penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah
dilaksanakan meliputi : promosi kesehatan tentang pemberantasan sarang nyamuk,
pencegahan dan penanggulangan faktor resiko serta kerja sama lintas program dan
lintas sector terkait sampai dengan tingkat desa /kelurahan untuk pemberantasan sarang
nyamuk. Masalah utama dalam upaya menekan angka kesakitan DBD adalah belum
optimalnya upaya pergerakan peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang
nyamuk Demam Berdarah Dengue. Oleh karena itu partisipasi masyarakat dalam
pemberantasan sarang nyamuk DBD tersebut perlu di tingkatkan antara lain
pemeriksaan jentik secara berkala dan berkesinambungan serta menggerakan
masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD.
J. Kegiatan Penyuluhan
L. Materi Penyuluhan
1. Definisi DBD
2. Penyebab
DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok Arbovirus B, dan disebarkan
oleh artropoda. Vektor utama DBD ialah Aedes aegypti di daerah perkotaan dan
Aedes albopictus di daerah pedesaan. Nyamuk ini dapat menyebarkan virus dengue
setelah sebelumnya menggigit dan menghisap darah manusia yang sedang
menderita DBD. Berdasarkan laporan yang ada, virus ini juga dapat ditularkan
transovarial sehingga telur- telur nyamuk ini terinfeksi oleh virus dengue. Virus
ini berkembangbiak di dalam tubuh nyamuk selama kurang dari 8-10 hari terutama
di dalam kelenjar air ludahnya. Saat nyamuk menggigit manusia, virus ini akan
ditularkan dan berkembang biak di dalam tubuh manusia. Masa inkubasi selama
kurang lebih 4-6 hari dan orang yang terinfeksi tersebut dapat menderita demam
berdarah dengue (Kemenskes RI, 2013).
Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit Demam Berdarah
Dengue, antara lain faktor host, lingkungan (environment) dan faktor virusnya
sendiri. Faktor host yaitu kerentanan (susceptibility) dan respon imun. Faktor
lingkungan (environment) yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan laut,
curah hujan, angin, kelembaban, musim), Kondisi demografi (kepadatan, mobilitas,
perilaku, adat istiadat, sosial ekonomi penduduk). Faktor agent yaitu sifat virus
Dengue, yang hingga saat ini telah diketahui ada 4 jenis serotipe yaitu Dengue 1,
2, 3, dan 4.
3. Tanda dan Gejala DBD
Penularan ini terjadi karena setiap kali nyamuk menggigit (menusuk), sebelum
menghisap darah akan mengeluarkan air liur melalui saluran alat tusuknya
(probosis), agar darah yang dihisap tidak membeku. Bersama air liur inilah virus
dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain. Hanya nyamuk Aedes aegypti
betina yang dapat menularkan virus dengue. Nyamuk betina sangat menyukai darah
manusia (anthropophilic) dari pada darah binatang. Kebiasaan menghisap darah
terutama pada pagi hari jam 08.00-10.00 dan sore hari jam 16.00-18.00. Nyamuk
betina mempunyai kebiasaan menghisap darah berpindah-pindah berkali-kali dari
satu individu ke individu lain (multiple biter). Hal ini disebabkan karena pada siang
hari manusia yang menjadi sumber makanan darah utamanya dalam keadaan aktif
bekerja/bergerak sehingga nyamuk tidak bisa menghisap darah dengan tenang
sampai kenyang pada satu individu. Keadaan inilah yang menyebabkan penularan
penyakit DBD menjadi lebih mudah terjadi.
6. Pencegahan DBD
Nyamuk Dewasa
Foggi Fogging (dengan insektisida)
Kimia
Jentik nyamuk
Fisika Fisika
Biologi
a. Kimia
Dengan cara pemberian abatisasi(abate), pengasapan dan fogging.
b. Fisik
d. Biologi
7. Pengobatan DBD
a. Penatalaksanaan DBD tanpa komplikasi :
o Istirahat total di tempat tidur.
o Diberi minum 1,5-2 liter dalam 24 jam (susu, air dengan gula atau air
ditambah garam/oralit). Bila cairan oral tidak dapat diberikan oleh
karena tidak mau minum, muntah atau nyeri perut berlebihan, maka
cairan inravena harus diberikan.
o Berikan makanan lunak
o Medikamentosa yang bersifat simptomatis. Untuk hiperpireksia dapat
diberikan kompres, antipiretik yang bersifat asetaminofen, eukinin, atau
dipiron dan jangan diberikan asetosal karena dapat menyebabkan
perdarahan.
o Antibiotik diberikan bila terdapat kemungkinan terjadi infeksi
sekunder.
b. Penatalaksanaan pada pasien syok :
o Pemasangan infus yang diberikan dengan diguyur, seperti NaCl, ringer
laktat dan dipertahankan selama 12-48 jam setelah syok diatasi.
o Observasi keadaan umum, nadi, tekanan darah, suhu, dan pernapasan
tiap jam, serta Hemoglobin (Hb) dan Hematokrit (Ht) tiap 4-6 jam pada
hari pertama selanjutnya tiap 24 jam.
o Nilai normal Hemoglobin :
Anak-anak : 11,5 – 12,5 gr/100 ml darah
Laki-laki dewasa : 13 – 16 gr/100 ml darah
Wanita dewasa : 12 – 14 gr/100 ml darah
o Nilai normal Hematokrit :
Anak-anak : 33 – 38 vol %
Laki-laki dewasa : 40 – 48 vol %
Wanita dewasa : 37 – 43 vol %
o Bila pada pemeriksaan darah didapatkan penurunan kadar Hb dan Ht
maka diberi transfusi darah.
Daftar Pustaka
Ginanjar, S.(2008). Stop Demam Berdarah Dengue, Bogor, Cita Insan Madani