Anda di halaman 1dari 26

1

BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode zaman, yaitu
zaman kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern. Pada periode zaman kuno, beberapa
pemikiran tentang kalkulus integral telah muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan
sistematis. Perhitungan volume dan luas yang merupakan fungsi utama dari kalkulus integral
bisa ditelusuri kembali pada Papirus Moskow Mesir (c. 1800 SM) di mana orang Mesir
menghitung volume dari frustrum piramid. Archimedes mengembangkan pemikiran ini lebih
jauh dan menciptakan heuristik yang menyerupai kalkulus integral.
Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan konsep
kecil takterhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk
persamaan diferensial dasar. Persamaan ini kemudian mengantar Bhskara II pada abad ke-12
untuk mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan yang sangat kecil
takterhingga dan menjelaskan bentuk awal dari "Teorema Rolle".

Sekitar tahun 1000,
matematikawan Irak Ibn al-Haytham (Alhazen) menjadi orang pertama yang menurunkan
rumus perhitungan hasil jumlah pangkat empat, dan dengan menggunakan induksi
matematika, dia mengembangkan suatu metode untuk menurunkan rumus umum dari hasil
pangkat integral yang sangat penting terhadap perkembangan kalkulus integral. Pada abad ke-
12, seorang Persia Sharaf al-Din al-Tusi menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil
yang penting dalam kalkulus diferensial. Pada abad ke-14, Madhava, bersama dengan
matematikawan-astronom dari Mazhab astronomi dan matematika Kerala, menjelaskan kasus
khusus dari deret Taylor, yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.
Pada zaman modern, penemuan independen terjadi pada awal abad ke-17 di Jepang
oleh matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa, beberapa matematikawan seperti John
Wallis dan Isaac Barrow memberikan terobosan dalam kalkulus. James Gregory
membuktikan sebuah kasus khusus dari teorema dasar kalkulus pada tahun 1668. Gottfried
Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh menjiplak dari hasil kerja Sir Isaac Newton yang tidak
dipublikasikan, namun sekarang dianggap sebagai kontributor kalkulus yang hasil kerjanya
dilakukan secara terpisah. Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-pemikiran ini bersama
sebagai sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan tersebut dianggap sebagai penemu
kalkulus secara terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan. Newton mengaplikasikan
kalkulus secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz mengembangkan notasi-notasi
kalkulus yang banyak digunakan sekarang.

2
1.1 LATAR BELAKANG
Turunan adalah suatu objek yang berdasarkan atau dibuat dari suatu sumber dasar.
Arti ini penting dalam linguistik dan etimologi, dimana bentuk turunan dari suatu kata
terbentuk dari beberapa kata dasar. Dalam kimia, turunan adalah senyawa yang terbentuk dari
beberapa senyawa. Dalam finansial, turunan adalah kependekan dari jaminan turunan.proses
dari menirunkan disebut diferensiasi. Sedangkan dalam matematika definisi turunan adalah
suatu fungsi yang diberi lambang f(dibaca f aksen) dan didefinisikan sebagai

()

( ) ()


dengan menganggap limit ini ada, jika f(x) bias diperoleh, f dikatakan dapat diturunkan
(differentiable). f(x) disebut turunan f terhadap x, dan proses pencarian turunannya disebut
penurunan (differentiation).
Alasan pemilihan materi ini untuk disajikan dalam makalah ini adalah banyaknya
kejadian yang akrab dengan kehidupan sehari-hari yang merupakan aplikasi /penerapan atau
setidaknya kejadiannya dapat dijelaskan dengan konsep turunan.
Dalam hidup ini, kita sering menghadapi masalah untuk mendapatkan cara terbaik
untuk melakukan sesuatu. Sebagai ocntoh, seorang petani ingin memilih kombinasi tanaman
yang dapat menghasilkan keuntungan terbesar. Seorang dokter ingin memilih dosis terkecil
suatu obat yang akan menyembuhkan penyakit tertentu. Seoran gkepala pabrik akan menekan
sekecil mungkin biaya distribusinya. Kadangkala salah satu dari masalah diatas dapat
dirumuskan sehinggas melibatkan pemaksimuman atau peminimuman suatu fungsi pada suatu
himpunan yang dirinci. Bila demikian, metode-metode kalkulus menyediakan sarana ampuh
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Andaiakan bahwa kita diberikan suatu fungsi f dan daerah asal S. Tugas pertama kita
adalah menentukan apakah f memiliki suatu nilai maksimum atau minimum pada S. Dengan
menganggap bahwa nilai-nilai yang demikian itu ada, kita ingin mengetahui dimana dalam S
nilai-nilai tersebbut dicapai. Akhirnya, kita ingin menentukan nilai maksimum dan minimum
itu.
1.2 TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan wawasan penulis tentang
pokok bahasan /materi yang disajikan di dalam makalah ini, sekaligus untuk memenuhi tugas
yang dibebankan oleh Dosen kepada Mahasiswa untuk membuat sebuah makalah sederhana.
Selain itu mempelajari kalkulus khususnya dibidang turunan memberikan manfaat
dalam mempermudah pemahaman tentang aplikasi yang berhubungan dengannya di

3
kehidupan sehari-hari namun seringkali tidak disadari. Di dalam makalah ini kita akan
menyajikan konsep-konsep dasar dan menguraikannya kemudian menjelaskannya. Setelah itu
kita akan melihat beberapa contoh penerapan dalam kehidupan. Singkatnya tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memberikan kita pemahaman tentang konsep dasar turunan dan
mampu menganalisa contoh-contohnya yang terjadi disekitar kita.

1.3 RUANG LINGKUP MATERI
Walau beberapa konsep kalkulus telah dikembangkan terlebih dahulu di Mesir,
Yunani, Tiongkok, India, Iraq, Persia, dan Jepang, penggunaaan kalkulus modern dimulai di
Eropa pada abad ke-17 sewaktu Isaac Newton dan Gottfried Wilhelm Leibniz
mengembangkan prinsip dasar kalkulus. Hasil kerja mereka kemudian memberikan pengaruh
yang kuat terhadap perkembangan fisika.
Aplikasi kalkulus diferensial meliputi perhitungan kecepatan dan percepatan,
kemiringan suatu kurva, dan optimalisasi. Aplikasi dari kalkulus integral meliputi perhitungan
luas, volume, panjang busur, pusat massa, kerja, dan tekanan. Aplikasi lebih jauh meliputi
deret pangkat dan deret Fourier.
Kalkulus juga digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih rinci mengenai
ruang, waktu, dan gerak. Selama berabad-abad, para matematikawan dan filsuf berusaha
memecahkan paradoks yang meliputi pembagian bilangan dengan nol ataupun jumlah dari
deret takterhingga. Seorang filsuf Yunani kuno memberikan beberapa contoh terkenal seperti
paradoks Zeno. Kalkulus memberikan solusi, terutama di bidang limit dan deret takterhingga,
yang kemudian berhasil memecahkan paradoks tersebut. Kalkulus menjadi topik yang sangat
umum di SMA dan universitas zaman modern. Matematikawan seluruh dunia terus
memberikan kontribusi terhadap perkembangan kalkulus Kalkulus pada umumnya
dikembangkan dengan memanipulasi sejumlah kuantitas yang sangat kecil. Objek ini, yang
dapat diperlakukan sebagai angka, adalah sangat kecil. Setiap perkalian dengan kecil
takterhingga (infinitesimal) tetaplah kecil takterhingga, dengan kata lain kecil takterhingga
tidak memenuhi properti Archimedes. Dari sudut pandang ini, kalkulus adalah sekumpulan
teknik untuk memanipulasi kecil takterhingga.
Pada abad ke-19, konsep kecil takterhingga digantikan oleh konsep limit. Limit
menjelaskan nilai suatu fungsi pada nilai input tertentu dengan hasil dari input terdekat. Dari
sudut pandang ini, kalkulus adalah sekumpulan teknik memanipulasi limit-limit tertentu.

4
BAB II
LANDASAN TEORI
Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya,
misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan sebagai
bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton ( 1642
1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz ( 1646
1716 ), ahli matematika bangsa Jerman. Turunan ( diferensial ) digunakan sebagai suatu alat
untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika.
Turunan dapat ditentukan tanpa proses limit. Untuk keperluan ini dirancang teorema
tentang turunan dasar, turunan dari operasi aljabar pada dua fungsi, aturan rantai untuk
turunan fungsi komposisi, dan turunan fungsi invers.
Turunan dasar
Aturan - aturan dalam turunan fungsi adalah :
1. f(x), maka f'(x) = 0
2. Jika f(x) = x, maka f(x) = 1
3. Aturan pangkat : Jika f(x) = x
n
, maka f(x) = n X
n 1

4. Aturan kelipatan konstanta : (kf) (x) = k. f(x)
5. Aturan rantai : ( f o g ) (x) = f (g (x)). g(x))
Turunan jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua fungsi
Misalkan fungsi f dan g terdiferensialkan pada selang I, maka fungsi f + g, f g, fg, f/g, ( g
(x) 0 pada I ) terdiferensialkan pada I dengan aturan :
1. ( f + g ) (x) = f (x) + g (x)
2. ( f g ) (x) = f (x) + g (x)
3. (fg) (x) = f (x) g(x) + g(x) f(x)
4. ((f)/g ) (x) = (g(x) f' (x)- f(x) g' (x))/((g(x)
2
)
Turunan fungsi trigonometri
1. d/dx ( sin x ) = cos x
2. d/dx ( cos x ) = - sin x
3. d/dx ( tan x ) = - sec
2
x

5
4. d/dx ( cot x ) = - csc
2
x
5. d/dx ( sec x ) = sec x tan x
6. d/dx ( csc x ) = -csc x cot x
Turunan fungsi invers
(f
-1
)(y) = 1/(f' (x)), atau dy/dx = 1/(dx/dy)


2.1 KAIDAH PENURUNAN UMUM
Kelinearan


Kaidah darab

Kaidah timbalbalik

Kaidah hasil-bagi

Kaidah rantai

Turunan fungsi invers


Kaidah pangkat umum

untuk setiap fungsi terdiferensialkan f dengan argumen riil dan dengan nilai riil, bila
komposisi dan invers ada
2.2 TURUNAN FUNGSI SEDERHANA



6






2.3 TURUNAN FUNGSI EKSPONENSIAL DAN LOGARITMIK

Perhatikan bahwa persamaan tersebut berlaku untuk semua c, namun turunan tersebut
menghasilkan bilangan kompleks


Persamaan di atas juga berlaku untuk semua c namun menghasilkan bilangan kompleks



Turunan logaritma alamiah dengan argumen fungsional tergeneralisasi f(x) adalah

7

Dengan menerapkan aturan pergantian basis logaritma, turunan untuk basis lain adalah

2.4 TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI










2.5 TURUNAN FUNGSI HIPERBOLIK













8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 DEFINISI TURUNAN
Misalkan y adalah fungsi dari x atau ( ) x f y = . Turunan (atau diferensial) dari y
terhadap x dinotasikan dengan
dx
dy
atau ' y atau ( ) x f ' , dan didefinisikan sebagai:
( ) ( )
x
x f x x f
x
y
dx
dy
x x
A
A +
=
A
A
=
A A 0 0
lim lim
Contoh 1:
Jika diberikan x y 2 = , maka tentukanlah turunan y terhadap x.
Jawab:
x
y
dx
dy
x
A
A
=
A 0
lim

( )
x
x x x
x
A
A +
=

2 2
lim
0


x
x x x
x
A
A +
=

2 2 2
lim
0


x
x
x
A
A
=

2
lim
0

2 lim
0
=
x

= 2
Secara grafis turunan dapat kita lihat sebagai berikut ini



9
Garis singgung pada (x, f(x)). Turunan f'(x) dari sebuah kurva pada sebuah titik
adalah kemiringan dari garis singgung yang menyinggung kurva pada titik tersebut. Kalkulus
diferensial adalah ilmu yang mempelajari definisi, properti, dan aplikasi dari turunan atau
kemiringan dari sebuah grafik.
Konsep turunan secara fundamental lebih maju dan rumit daripada konsep yang
ditemukan di aljabar. Dalam aljabar, seorang murid mempelajari sebuah fungsi dengan input
sebuat angka dan output sebuah angka. Tetapi input dari turunan adalah sebuah fungsi dan
outputnya juga adalah sebuah fungsi.
Untuk memahami turunan, seorang murid harus mempelajari notasi matematika.
Dalam notasi matematika, salah satu simbol yang umumnya dipakai untuk menyatakan
turunan dari sebuah fungsi adalah apostrofi. Maka turunan dari f adalah f'.
.
Jika input dari sebuah fungsi adalah waktu, maka turunan dari fungsi itu adalah laju
perubahan di mana fungsi tersebut berubah. Jika fungsi tersebut adalah fungsi linear, maka
fungsi tersebut dapat ditulis dengan y=mx+b, di mana:
.
Ini memberikan nilai dari kemiringan suatu garis lurus. Jika sebuah fungsi bukanlah
garis lurus, maka perubahan y dibagi terhadap perubahan x bervariasi, dan kita dapat
menggunakan kalkulus untuk menentukan nilai pada titik tertentu. Kemiringan dari suatu
fungsi dapat diekspresikan:

di mana koordinat dari titik pertama adalah (x, f(x)) dan h adalah jarak horizontal antara dua
titik.Untuk menentukan kemiringan dari sebuat kurva, kita menggunakan limit:


10

Garis singgung sebagai limit dari garis sekan. Turunan dari kurva f(x) di suatu titik
adalah kemiringan dari garis singgung terhadap kurva di titik tersebut. Kemiringan ini
ditentukan dengan memakai nilai limit dari kemiringan garis sekan.
Sebagai contoh, untuk menemukan gradien dari fungsi f(x) = x
2
pada titik (3,9):

3.2 RUMUS-RUMUS TURUNAN
Dengan menggunakan definisi turunan dapat diturunkan sejumlah rumus tentang turunan,
yaitu:
1. Jika
n
cx y = dengan c dan n konstanta real, maka
1
=
n
cnx
dx
dy

Contoh :
a.
4
2x y =
3 1 4
8 4 . 2 x x
dx
dy
= =


b.
3
6 x y =
3 2
3
2
1
3
1
3
1
2
. 2 . 6
x
x x
dx
dy
= = =


2. Jika y = c dengan R c e , maka 0 =
dx
dy

Contoh :

11
a. 2 = y 0 =
dx
dy

b. 10 = y 0 =
dx
dy


3. Jika ( ) ( ) x g x f y + = , maka ( ) ( ) x g x f
dx
dy
' ' + =
Contoh :
a.
2 4
3 2 x x y + = x x
dx
dy
6 8
3
+ =
b.
2 3 4 5
6 3 5 4 x x x x y + + = x x x x
dx
dy
12 9 20 20
2 3 4
+ + =
4. Jika ( ) ( ) x g x f y . = , maka ( ) ( ) ( ) ( ) x g x f x g x f
dx
dy
' . . ' + =
Contoh :
( ) x x x y 4 3 2
2 4
+ =
( )
4
2x x f = ( )
3
8 ' x x f =
( ) x x x g 4 3
2
+ = ( ) 4 6 ' + = x x g
( ) x x x y 4 3 2
2 4
+ = ( ) ( ) 4 6 2 4 3 . 8
4 2 3
+ + + = x x x x x
dx
dy


4 5 4 5 4 5
40 36 8 12 32 24 x x x x x x + = + + + =

5. Jika
( )
( ) x g
x f
y = , maka
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )
2
' . . '
x g
x g x f x g x f
dx
dy
=
Contoh :

1
2
2
+
=
x
x
y
( ) x x f 2 = ( ) 2 ' = x f
( ) 1
2
+ = x x g ( ) x x g 2 ' =

( )
( ) ( ) ( )
2
2
2
2
2
2 2
2
2
2
1
2 2
1
4 2 2
1
2 . 2 1 . 2
+

=
+
+
=
+
+
=
x
x
x
x x
x
x x x
dx
dy

6. Jika ( ) | |
n
x f y = , maka ( ) | | ( ) x f x f n
dx
dy
n
' .
1
=
Contoh :
( )
4
2
2 3 x x y + =
( ) x x x f 2 3
2
+ = ( ) 2 6 ' + = x x f
( ) ( ) 2 6 . 2 3 . 4
3
2
+ + = x x x
dx
dy

7. Jika ( ) x f y ln = , maka
( )
( ) x f
x f dx
dy
' .
1
=
Contoh :
( ) x x y 2 3 ln
2
+ =
( ) x x x f 2 3
2
+ = ( ) 2 6 ' + = x x f

12

( )
( ) 2 6 .
2 3
1
2
+
+
= x
x x dx
dy
=
( )
( ) x x
x
2 3
2 6
2
+
+

8. Jika
( ) x f
e y = , maka
( )
( ) x f e
dx
dy
x f
' . =
Contoh :

( ) x x
e y
2 3
2
+
=
( ) x x x f 2 3
2
+ = ( ) 2 6 ' + = x x f
=
dx
dy
( )
( ) 2 6 .
2 3
2
+
+
x e
x x

9. Jika ( ) x f y sin = , maka ( ) | | ( ) x f x f
dx
dy
' . cos =
Contoh 1:
( ) x x y 2 3 sin
2
+ =
( ) x x x f 2 3
2
+ = ( ) 2 6 ' + = x x f
( ) | |( ) ( ) ( ) x x x x x x
dx
dy
2 3 cos . 2 6 2 6 . 2 3 cos
2 2
+ + = + + =
10. Jika ( ) x f y cos = , maka ( ) | | ( ) x f x f
dx
dy
' . sin =
Contoh :
( ) x x y 2 3 cos
2
+ =
( ) x x x f 2 3
2
+ = ( ) 2 6 ' + = x x f
( ) | |( ) ( ) ( ) x x x x x x
dx
dy
2 3 sin . 2 6 2 6 . 2 3 sin
2 2
+ + = + + =


3.3 TURUNAN KEDUA
Turunan kedua ( ) x f y = terhadap x dinotasikan dengan
2
2
dx
y d
atau ' ' y atau ( ) x f ' ' .
Turunan kedua diperoleh dengan menurunkan turunan pertama.
Contoh :
6 5 4 6 5
2 3 4
+ + + + = x x x x y
5 8 18 20
2 3
+ + + = x x x
dx
dy

8 36 60
2
2
2
+ + = x x
dx
y d

3.4 PENGGUNAAN TURUNAN
Menentukan Gradien Garis Singgung Kurva
Misal garis g menyinggung kurva ( ) x f y = di titik (a, f(x)). Maka gradien g adalah:

13
( ) ( )
( ) a f
h
a f h a f
m
h
g
' lim
0
=
+
=






Contoh :
Tentukan gradien garis singgung kurva x x y 3
2
+ = di titik (1, 4).
Jawab:
x x y 3
2
+ = 3 2 ' + = x y
Gradien garis singgung kurva di titik (1, 4) adalah : ( ) 5 3 1 . 2 1 ' = + = = y m
2. Menentukan Interval Fungsi Naik dan Turun
Kurva ( ) x f y = naik untuk ( ) 0 ' > x f dan turun untuk ( ) 0 ' < x f . Interval yang
memenuhi ( ) 0 ' > x f dan ( ) 0 ' < x f dapat ditentukan dengan menggambarkan
garis bilangan dari ( ) x f '



Contoh :
Tentukan interval fungsi naik dan turun dari y = x
3
+ 3x
2
24x.
Jawab:
y = f(x) = x
3
+ 3x
2
24x
f(x) = 3x
2
+ 6x 24
= 3(x
2
+ 2x 8)
f(a + h) f(a)
h
y = f(x)
g
X
Y
a
x
a
a
h
h
y = f(x)
y
+

+


f(x) < 0
f(x) > 0

14
= 3(x + 4)(x 2)
x
1
= 4 ; x
2
= 2
dengan melihat garis bilangan dapat diketahui bahwa ( ) 0 ' > x f untuk x < 4 atau x >
2 dan ( ) 0 ' < x f untuk 4 < x < 2.
Jadi fungsi naik untuk x < 4 atau x > 2 dan fungsi turun untuk 4 < x < 2.
3. Menentukan Nilai Maksimum dan Nilai Minimum fungsi
Nilai maksimum dan minimum suatu fungsi sering disebut dengan nilai ekstrim atau
nilai stasioner fungsi tersebut. Nilai ekstrim dari fungsi ( ) x f y = diperoleh pada
( ) 0 ' = x f . Misalkan a adalah nilai x yang memenuhi ( ) 0 ' = x f , maka (a, f(a)) adalah
titik ekstrim dan f(a) adalah nilai ekstrim. Nilai ekstrim ini akan merupakan nilai
maksimum jika ( ) 0 ' < x f atau ( ) 0 ' ' > x f . Untuk lebih mudah perhatikan grafik
berikut.





Contoh :
Tentukan nilai maksimum dan minimum fungsi y = x
3
+ 3x
2
24x.
Jawab:
y = f(x) = x
3
+ 3x
2
24x
f(x) = 3x
2
+ 6x 24
= 3(x
2
+ 2x 8)
= 3(x + 4)(x 2)
f(x) = 0 untuk x
1
= 4 dan x
2
= 2

x
a
a
h
h
y = f(x)
y
+

+


Titik maksimum
f(x)
Titik minimum
0
0
Titik maksimum
Titik minimum

15


f(x) maksimum untuk x
1
= 4; nilai maksimum f(-4) = (-4)
3
+ 3(-4)
2
24.(-4) = 80
f(x) minimum untuk x
1
= 2; nilai minimum f(2) = (2)
3
+ 3(2)
2
24.(2) = 28
3.5 KONSEP TURUNAN
Turunan di satu titik
Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema )
a. Garis Singgung
Kemiringan tali busur PQ adalah :





Jika x c , maka tali busur PQ akan berubah menjadi garis singgung di ttk P dgn
kemiringan



b. Kecepatan Sesaat
Misal sebuah benda bergerak sepanjang garis koordinat sehingga posisinya setiap saat
diberikan oleh s = f(t). Pada saat t = c benda berada di f(c) dan saat t = c + h benda berada di
f(c+h).
Perubahan waktu

Perubahan posisi

f(x)
minimum maksimum
0
0


+
+
-
4
2
c x
c f x f
m
PQ

=
) ( ) (
c x
f (c) f (x)
m
c x

=

lim

16
Sehingga kecepatan rata-rata pada selang waktu [c,c+h] adalah

Jika h 0, diperoleh kecepatan sesaat di x = c :



Misal x = c + h, bentuk diatas dapat dituliskan dalam bentuk


Dari dua bentuk diatas : kemiringan garis singgung dan kecepatan sesaat terlihat bahwa dua
masalah tersebut berada dalam satu tema,
yaitu turunan
Definisi: Turunan pertama fungsi f di titik x = c, notasi didefinisikan
sebagai berikut:

bila limit diatas ada
Turunan Sepihak
Turunan kiri dari fungsi f di titik c, didefinisikan sebagai :

Turunan kanan dari fungsi f di titik c, didefinisikan sebagai :

bila limit ini ada.
Fungsi f dikatakan mempunyai turunan(diferensiabel) di c atau
ada, jika
sebaliknya f dikatakan tidak mempunyai turunan di c.
Contoh : Diketahui
Selidiki apakah f(x) diferensiabel di x=1 Jika ya, tentukan

h
c f h c f
v
rata rata
) ( ) ( +
=

h
c f h c f
v v
h
rata rata
h
) ( ) (
lim lim
0 0
+
= =

c x
f (c) f (x)
v
c x

=

lim
c x
f (c) f (x)
c f
c x

=

lim ) ( '
c x
c f x f
c f
c x

) ( ) (
lim ) (
'
c x
f (c) f (x)
(c) f
c x
'

=
+

+
lim
) ( ' c f
) c ( f ) c ( f
' '
+
= ) c ( f ) c ( f ) c ( ' f
' '
_ +
= = dan

> +
< +
=
1 , 2 1
1 , 3
) (
2
x x
x x x
x f
) 1 ( ' f

17
Jawab :
a.

b.

Jadi, f diferensiabel di x=1.
Turunan Fungsi Implisit
Jika hubungan antara y dan x dapat dituliskan dalam bentuk y = f(x) maka y disebut
fungsi eksplisit dari x, yaitu antara peubah bebas dan tak bebasnya dituliskan dalam ruas
yang berbeda. Bila tidak demikian maka dikatakan y fungsi implisit dari x.
Contoh :



Untuk menentukan turunan dari bentuk implisit digunakan aturan rantai dan anggap y fungsi
dari x.

3.6 TURUNAN FUNGSI ALJABAR
Sebuah pesawat membawa perang membawa awaknya untuk di kirim ke tempat yang
dituju. Misalkan jarak s yang ditempuh setelah t detik adalah s = 10t
2
. Dari informasi ini
dapatkah kita menghitung kecepatan pesawat saat t = 1 detik, 2 detik, 3 detik dst? Dengan
mempelajari turunan fungsi aljabar, pertanyaan tersebut dapat kita jawab.
Berikut kita sajikan ringkasan konsep dasar yang akan digunakan dalam materi
turunan fungsi aljabar. Adapun rumus yang akan diberikan berikut ini adalah rumus yang
akan sering kita pergunakan dalam penyelesaian permasalahan tentang materi turunsan fungsi
aljabar baik tentang teori yang berhubungan maupun tentang aplikasi yang berhubungan
dengan materi ini yang sering kita jumpai dalam kehiduan sehari-hari.
Adapun rumusnya akan kita berikan pada halaman berikut ini :
1
1
1
1

x
) ( f ) x ( f
lim ) ( f
x
'
1
1 2 1 3
2
1

+ +
=

x
) ( x x
lim
x
1
2
1

=
x
x x
lim
x
1
1
1
1
=

x
) x ( x
lim
x
1
1
1
1

=
+

+
x
) ( f ) x ( f
lim ) ( f
x
'
1
1 2 1 2 1
1
+ +
=
x
) ( x
lim
x
1
2 2
1

=
x
x
lim
x
1
1 1
1
2
1
=
+

=
) x )( x (
x
lim
x
. 1 ) 1 ( dan
'
= f
10 . 1
2 2 3
= + + y x y x
1 ) sin( . 2
2 2
+ = + y x xy

18
( )
( ) ( )
( )
( ) ( )
( )
( ) ( )
( )
( )
( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
0 ' konstanta ; .
' ' .
.
. . 3
' ,
. 2
'
) ( '
" " '
' . 1
1
1
0 0
0
0
= =
= =
=
+
=
A
A
= = =
= =
+
=
+
=

y c c y c
x f x f n y x f y b
nx x y a
aljabar f ungsi turunan rumus Beberapa
h
x f h x f
Lim
x
y
Lim
dx
dy
y x f y Jika
Leibniz Notasi
a x pada f turunan atau a x pada
x f perubahan laju atau sesaat perubahan disebut
h
a f h a f
Lim a f
x f dari pertama derivatif turunan disebut x f
aksen f dibaca x f
h
x f h x f
Lim x f
n n
n n
h x
h
h

Contoh:
1. Tentukan turunan pertama dari ( )
2
3x x f =
Penyelesaian
Cara 1 Cara 2
( )
( ) ( )
( )
( ) ( )
( )
( )
( )
x x Lim
h
h x h
Lim
h
h xh
Lim
h
x h xh x
Lim
h
x h xh x
Lim
h
x h x
Lim
h
x f h x
Lim x f
h x h x f
x x f
h h h
h
h
h
h
6 0 . 3 6
) 3 6 ( 3 6
3 3 6 3
3 2 3
3 3
3
'
3
3
0 0
2
0
2 2 2
0
2 2 2
0
2 2
0
2
0
2
2
= + =
+
=
+
=
+ +
=
+ +
=
+
=
+
=
+ = +
=


2. Diketahui ( )
x
x f
1
=
Penyelesaian
( )
( )
2
2
1
1
'
1
x
atau x x f
x
x
x f
=
= =



( )
( )
x
x x f
x x f
6
3 . 2 '
3
1 2
2
=
=
=


19
3.7 PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA KURVA
Menentukan turunan dari suatu fungsi sama artinya dengan menentukan persamaan garis
singgung dari suatu kurva. Masalah tentang garis singgung pada kurva ini sudah dibicarakan para ahli
matematika sejak zaman ilmuwan besar Yunani, Archimedes (287 212 SM). Selanjutnya di abad ke-
17 ilmuawan terkenal Newton mengembangkan teori yang kemudian kita kenal sekarang dengan
kalkulus.
1. Gradien garis singgung pada kurva y = f (x) di titik P(a, f (a)) adalah
( )
( ) ( )
.
0
'
h
a f h a f
Lim a f m
h
+
= =


2. Persamaan garis singgung di titik (a, b) pada kurva y = f (x) adalah ( )( ) a x a f b y =
'











1. Tentukan persamaan garis singgung pada parabol ( ) 12 , 2 12 2 5
2
titik di x x y + =
Penyelesaian
( ) ( ) 22 2 2 10 12 , 2
2 10 ' 12 2 5
2
= + =
+ = + =
m titik Melalui
x y x x y

Persamaan garis singgung melalui (2, 12) dengan gradien = 22 adalah.
f (a + h)
f))
(a + h)
f (a)
a
o

P(a , f (a))
y = f (x)
g
Garis singgung
Q (a + h, f (a + h))
R
x
y
0
Garis Singgung Pada Kurva
y = f (x) di x = a

20
( )
( )
32 22
22 44 22
2 22 12
1 1
=
+ =
=
=
x y
x y
x y
x x m y y

2. Tentukan persamaan garis singgung yang menyinggung parabol y = - x
2
dan sejajar dengan garis
0 3 4 = + + y x
Penyelesaian
Garis 4 0 3 4
1
= = + + m y x
Karena sejajar dengan garis singgung parabol maka
2
1 2
, x y m m = =
4 2
2 4 2 '
2
= =
= = = =
y x untuk
x x y m

Persamaan garis singgung yang melalui (2, -4) adalah:
( )
4 4 4 8 4
2 4 4
+ = + =
= +
x x y
x y

Jadi persamaan garis singgungnya adalah y = - 4x + 4
Rumus Turunan Fungsi
Terkadang sukar bagi kita untuk mencari turunan dari suatu fungsi aljabar. Berikut ini adalah
beberapa rumus yang dapat memudahkan kita dalam memecahkan masalah tersebut.
0 ;
' . '.
' . 5
' . . ' . 4
' . ' . ' . . 3
' . ' . . 2
' ' ' . 1
2
1
=

= =
= =
+ = =
= =
= =

v
v
u v v u
y
v
u
y
u u n y u y
u v v u y v u y
u c y u c y
v u y v u y
n n

Contoh :
1. Tentukan turunan dari ( ) ( ) ( )
4
5
2
1 2 4 3 + = x x x f

Penyelesaian

21
( ) ( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) 32 30 84 1 2 . 4 3
32 24 30 60 1 2 . 4 3
} 4 3 . 8 1 2 30 { 1 2 . 4 3
1 2 8 . 4 3 1 2 4 3 30
' '
2 . 1 2 4 ' 1 2
6 . 4 3 5 ' 4 3
:
1 2 4 3
2 3
4
2
2 2 3
4
2
2 3
4
2
3
5
2 4
4
2
3 4
4
2
5
2
4
5
2
+ + =
+ + + =
+ + + =
+ + + =
+ =
= =
+ = + =
+ =
x x x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
uv v u y
x v x v
x x u x u
misal
x x x f

2. Jika f (x) adalah tutunan pertama dari ( )
2
1 2
+

=
x
x
x f , tentukan f
I
(x). Kemudian tentukan f
I
(0).
Penyelesaian
( )
2
1 2
+

=
x
x
x f diketahui a = 2, b = -1, c = 1 dan d = 2
Dengan rumus
( ) ( )
( )
( )
( ) ( )
2 2
2
2
5
2
) 1 . 1 ( 2 . 2
'
'
+
=
+

=
+
+
=
+
+
=
x x
x f
d cx
cb ad
x f
d cx
b ax
x f

Jadi
( )
4
5
2 0
5
) 0 ( '
2
=
+
= f

3. 8 APLIKASI TURUNAN
Ada banyak hal yang terjadi di kehidupan kita sehari-hari ternyata bisa dibahas
dengan menggunakan konsep turunan. Misalnya kita mempunyai sebuah benda yang bergerak
di sepanjang suatu garis lurus. Untuk melihat gerakan benda ini, tetapkan titik asal 0 pada
garis tersebut. Ambillah arah positif ke kanan dan arah negatif ke kiri dari angka nol tersebut.
Jarak berarah (jarak yagn nilainya dapat positif atau negatif) dari benda pada saat t adalah f(t).
Dalam hal ini f(t) < 0 bila benda berada disebelah kiri 0 dan f(t) > 0 bila posisi benda berada
disebelah kanan titik 0. Gerakan sebuah benda disepanjang garis lurus dikenasl dengan gerak
rektilinear dengan s =f(t) sebagai persamaan geraknya.
Untuk mempermudah pemahama mari kita simak contoh berikut ini.
Aplikasi dalam gerak yang terjadi pada saat mengisi suatu wadah yang berbentuk kerucut
(kerucut terbalik) dengan air.
Soal :Air dituangkan kedalam bak berbentuk kerucut dengan laju 8dm/menit. Jika tinggi
wadah adsalah 12dm dan jari-jari permukaan atas adalah 6 dm, Seberapa cepat permukaan air
naik bilamana tinggi permukaan adalah 4 dm?

22
Penyelesaian : Nyatakan tinggi permukaan air dalam bak pada saat tsebarang adalah h dan
andaikan r jari-jari permukaan air yang berpadanan. Seperti ditunjukkan pada gambar.

6
r h
12

Diketahui bahwa V volume air dalam bak naik dengan laju 8 dm/menit yaitu

. Kita
ingin mengetahui seberapa cepat air naik yakni

pada saat h = 4. Kita perlu mencari sebuah


persamaan yang mengaitkan V dan h. Rumus untuk volume air dalam wadah adalah V=

r
2
h
mengandung peubah r yang tidak diinginkan, Tidak diinginkan karena kita tidak mengetahui
lajunya

. Tetapi memakai segitiga-segitiga yang sebangun seperti yang ditunjukkan pada


gambar. Kita mempunyai

, sehingga dengan penggantian ini kedalam persamaan V


memberikan V=

sebuah hubungan yang berlaku untuk semua t>0. Diferensialkan secara


implisit, dengan mengingat bahwa h tergantung pada t.
Diperoleh


atau



Dengan penggantian h = 4 dan

, Kita peroleh:

()

= 0,637
Jadi jika ketinggian air mencapai 4 dm maka permukaan air naik dengan laju 0,637 dm/menit.
Contoh lain tentang soal dalam bentuk yang lain akan kita berikan seperti berikut ini.
Soal : Sebuah pesawat udara terbang mendatar pada ketinggiasn 4 km, melintasi sebuah
menara. Jika laju pesawat itu tetap sebesar 180 km/jam, berapa cepat jarak dar menara
tersebut bertambah setelah lima meit kemudian?
Penyelesaian: Kita akan menggunakan gambar sebagai alat bantu.
x pesaawat

4 y
menara

23
Andaikan t menyatakan banyaknya menit setelah pesawat melintasi menara, x mneyatakan
jarak horizontal antara menara dengan posisi pesawat dengan ketinggian 4 km setelah t menit
kemudian, dan y menyatakan jarak antara menara dengan pesawat setelah t menit kemudian.
Peubah x tergantung pada t. Dengan menggunakan dalil Phytagoras kita memperoleh
persamaan yang menghubungkan x dan y, yaitu :
X
2
+4
2
= y
2
Jika kita diferensialkan secara implisit terhadap t dan menggunakan aturan rantai, kita
peroleh:
2x

atau x


Diketahui laju pesawat

= 180 km/jam, dan karena 1 jam = 60 menit maka laju ini sama saja
dengan

km/menit atau 3 km/menit.


Jadi dalam 1 menit pesawat tersebut dapat menempuh 3 km.
Pada t = 5 menit, x = 5 . 3 = 15 km dan y =

= =
15,52 km
Sehingga laju pertambahan jarak pesawat dengan menara:

. 3 =

= 2,9 km/menit.

Contoh selanjutnya akan kita berikan tentang debit air pada wadah yang berbentuk setengah
bola dengan air.
Soal : Air keluar dari bawah tangki berbentuk setengah bola yang jari-jarinya 6 dm dengan
laju 3 dm/jam. Pada suatu saat tertentu tangki tersebut penuh. Seberapa cepat permukaan air
berubah pada saat tingginya h adalah 2 dm?

r

h

Penyelesaian : Volume segmen setengah bola dengan jari-jari r dan tinggi adalah
V = h
2
[r (h/30)]
Diketahuhi r = 6 dm dan laju air yagn keluar dari bawah tangki : dV/dt = 3 dm/jam

24
Karena h = 2 dm, maka pada saat itu

]
Atau 3 = () (

+
Atau 3 = (

) *

+
Sehingga


Jadi cepat permukaan air berubah pada saat tingginya 2 dm adalah 15,28 dm/jam
Berikutnya akan kita berikan soal yang masih berhubungan dengan gerak dan perubahan.
Soal : Sebuah tangga panjangnya 5 meter bersandar pada dinding tegak yang licin. Ujung
atasnya bersandar pada dinding dan ujung bawahnya juga bersandar pada lantai yang datar
dan licin juga. Jika pada saat 3 meter dari lantai kecepatan meluncur ujung atasnya adalah 1
meter/detik. Tentukan kecepatan meluncur ujung tangga yang bersandar pada lantai saat itu.

Penyelesaian :
Pada gambar tersebut misalkan pada setiap saat t jarak ujung atas
tangga ke lantai adalah y meter dan jarak ujung bawah tangga ke
dinding adalah x meter. Kita akan menentukan

pada saat y = 3
meter bila diketahui

= -1 meter/detik (tanda negatif


menunjukkan bahwa ujung tangga pada dinding meluncur ke
bawah. Karena panjang tangga adalah 5 meter maka persamaan
yagn mengaitkan x dan y adalah

. Turunan implisit
terhadap t dari kedua persamaan ini menghasilkan

.
Untuk y = 3 meter, x = dan dy/dt = -1 meter/detik sehingga diperoleh

()

. Jadi kecepatan meluncur tangga di lantai pada


saat kecepatan ujung atas tangga adalah 1 meter/detik dan 3 meter diatas permukaan lantai
adalah meter/detik.

25
Soal : Sebuah tangga panjangnya 6 meter bersandar pada sebuah dinding tegak yang
tingginya 4 meter dengan bagian atas tangga melewati dinding. Jika ujung bawahnya ditarik
horizontal dengan kecepatan 2 meter/detik menjauhi dinding, tentukan percepatan vertikal
ujung atas tangga pada saat tangga membentuk sudut 60
o
dengan permukaan lantai.

Penyelesaian : Pada gambar tersebut misalkan setiap saat t sudut antara tangga dengan
permukaan lantai adalah , jarak ujung bawah tangga ke dinding
adalah x meter, sedangkan jarak ujung atas tangga dengan lantai
adalah y meter. Kita akan menentukan dy/dt pada saat
o
bila
diketahui dx/dt = 2 meter /detik. Tentukan dahulu kecepatan
perubahan sudut pada setiap saat t. Dari kaitan tan =

atau x
tan = 4. Turunan implisit terhadap t dari kedua ruasnya
menghasilkan

. Untuk 60
o
maka
x =

, dan dx/dt = 2 meter /detik. Kita mempunyai


sehingga

kemudian dari y = 6 sin diperoleh


meter/detik (tanda negatif menandakan ujung atas tangga meluncur ke bawah).
Jadi, kecepatan vertikal ujung atas tangga pada saat membentuk sudut 60
o
dengan permukaan
lantai dan ujung bawah tangga ditarik horizontal ditarik 2 meter/detik menjauhi dinding
adalah

meter/detik.









26
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari materi yang disajikan maka penulis akan menyimpulkan poin-poin utama dalam
makalah yang telah dilakukan pembahasan melalui pemberian konsep dasar dan contoh-
contoh yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Diketahui bahwa turunan adalah
suatu objek yang berdasarkan atau dibuat dari suatu sumber dasar. Arti ini penting dalam
linguistik dan etimologi, dimana bentuk turunan dari suatu kata terbentuk dari beberapa kata
dasar. Dalam kimia, turunan adalah senyawa yang terbentuk dari beberapa senyawa. Dalam
finansial, turunan adalah kependekan dari jaminan turunan.proses dari menirunkan disebut
diferensiasi. Sedangkan dalam matematika definisi turunan adalah suatu fungsi yang diberi
lambang f(dibaca f aksen) dan didefinisikan sebagai

()

( ) ()


dengan menganggap limit ini ada, jika f(x) bias diperoleh, f dikatakan dapat
diturunkan (differentiable). f(x) disebut turunan f terhadap x, dan proses pencarian
turunannya disebut penurunan (differentiation). Ada banyak kejadian yang terjadi di
kehidupan kita sehari-hari yang merupakan aplikasi /penerapan atau setidaknya kejadiannya
dapat dijelaskan dengan konsep turunan. Aplikasi kalkulus diferensial meliputi perhitungan
kecepatan dan percepatan, kemiringan suatu kurva, dan optimalisasi. Kalkulus juga digunakan
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih rinci mengenai ruang, waktu, dan gerak. Jadi
dengan menguasai konsep dasar yang berlaku pada turunan kita dapat mengkaji berbagai
kejadian yang berhubungan dengan gerak dan perubahan yang akrab/sering terjadi di
kedhidupan kita sehari-hari.
4.2 SARAN
Dari kajian yang disajikan dalam makalah ini penulis (dalam hal ini mahasiswa)
menganjurkan kepada sekalian pembaca agar lebih mengutamakan penguasaan konsep dasar
yang berhubungan dengan suatu formula (dalam hal ini diferensial). Kemudian kita harus
menyadari bahwa semua formula matematika tidak hadir begitu saja tanpa adanya manfaat
yang berhubungan. Melainkan semua itu muncul karena adanya permasalahan yang
membutuhkan penyelesaian dengan menggunakan formula tersebut. Jadi hampir semua
konsep matematika memiliki penerapan di berbagai bidang di kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai