Anda di halaman 1dari 9

TRANSFORMASI DILATASI

MASALAH
APERSEPSI
1. Seorang ibu menyimpan gula dalam sebuah tabung tanpa tutup
dengan luas alas 616 cm 2 (alas berbentuk lingkaran). Suatu
saat, ibu melihat semut telah masuk ke tempat gula tersebut.
Ibu membersihkan gula tersebut dari semut dan segera
menutup tabung dengan plastik serta mengikatnya dengan
karet gelang yang berbentuk lingkaran dengan diameter 7 cm.
Dapatkah kamu mengamati perubahan yang terjadi pada karet
gelang

tersebut?

Hitunglah

besar

faktor

skala

perkalian

pembesaran karet tersebut?


Dari uraian di atas, dapat kita pahami bahwa ukuran karet
gelang tersebut mengalami perubahan menjadi sebesar keliling
tabung.

Jari jari karet gelang (r) =


Jari jari tabung (r)

r 2=

Luas alas tabung =


2

r=

7
2
616 cm
22

1
7
d=
2
2

cm

22 2
r =616 cm2
7

r =196 cm

r= 196 cm

r=14 cm

Jadi, jari jari tabung : jari jari karet gelang =

4 :1

14 :

7
2

atau

dan faktor skala pembesaran karet gelang adalah 4.

2. Seorang anak mempunyai balon dengan volume 113.400 cm 3.


Karena pengikat balon tidak erat, balon tersebut mengecil
perlahan lahan. Pada pengamatan terakhir, jari jari balon

tersebut adalah 12 cm. Dapatkah kamu mencari diameter balon


pada pengamatan terakhir? Coba kamu amati perbandingan
diameter dan perbandingan volume balon mula mula dengan
keadaan balon pada pengamatan terakhir tersebut!

Keadaam balon mula mula.

V =113.040 cm3
r 3=27.000

4 2
r =113.040
3

r 3= 27.000

3,14 r 3 =84.780

r=30

Jari jari balon adalah 30 cm


Keadaan balon pada pengamatan terakhir.
Jari jari = r = 12 cm

4
V = r2
3

4
V = 3,14 123
3

Jari jari awal 30 5


= =
Jari jari akhir 12 2

sedangkan

V =7234,56 cm

5
Jari jari= jari jari akhir
2

Volume awal 113.040 125


=
=
Volume akhir 7234,56
8
3

5
Volume akhir
2

()

Volume awal=

PEMANASAN BERPIKIR

1. Pernahkah kamu melihat gelombang di permukaan air yang


tenang. Coba kamu isi air pada ember dengan permukaan
berbentuk lingkaran kemudian biarkan sejenak agar permukaan
air tidak beriak atau tenang. Kemudian, coba kamu jatuhkan
setetes air ke permukaan air yang tenang tersebut. Pengamatan
apa yang kamu peroleh? Tentu kamu melihat ada gelombang di
permukaan air. Misalkan gelombang air tersebut kita ilustrasikan
sebagai berikut.

Gambar 10.23a terjadi jika kamu jatuhkan setetes air di tengah


permukaan air tersebut. Coba kamu lakukan sebuah percobaan
tersebut di sekolah atau di rumah. Gambar 10.23b terjadi jika
kamu menjatuhkan air di permukaan di luar titik pusatnya. Jika
demikian, dapatkah kamu berikan komentar, di manakah
dijatuhkan setetes air pada permukaan air agar terbentuk pola
gelombang air pada gambar 10.23c? Kamu dapat melakukan

pengamatan

pada

beberapa

percobaan

sederhana

di

rumahmu. Mari kita lakukan kembali pengamatan pada gambar


10.23a, 10.23b, 10.23c di atas. Berdasarkan gambar tersebut,
gelombang diperbesar atau diperkecil bergantung kepada
sebuah faktor pengali. Perhatikan kembali gambar tersebut,
bentuk dilatasi gelombang tersebut juga bergantung pada
pusat dilatasi. Dengan demikian, kita akan mempelajari kasus
ini kembali untuk membangun konsep dilatasi.
Sketsalah dilatasi titik berikut:
Titik A(1,3) dengan skala 2 dan pusat O(0,0)
Titik B(3,2) dengan skala 2 dan pusat O(0,0)
Alternatif penyelesaian:
Langkah 1

: Letakkanlah titik A atau titik B pada bidang


koordinat Kartesius

Langkah 2

: Tariklah

sebuah

garis

lurus

yang

menghubungkan titik A atau titik B ke titik pusat


dilatasi.
Langkah 3

: tentukanlah titik A atau B yang jaraknya 2 kali


dari titik A atau titik B dengan pusat dilatasi.

Langkah 4

: Titik tersebut adalah dilatasi titik A dengan faktor


skala 2 dan pusat dilatasi

Dengan demikian bayangan titik A atau B oleh didilatasi


dengan faktor skala 2 dengan pusat O(0,0) adalah A(2,6) atau
B(6,4).
CONTOH 1.
Sketsalah dilatasi titik A(2,5) dengan pusat P(1,2) dan skala 2
Perhatikan sketsa dilatasi titik di atas

Agar proses dilatasi titik dengan pusat P(p, q) dan skala k


dapat dengan mudah diproses maka perlu dialihkan ke dilatasi
dengan pusat O(0,0), yaitu dengan melakukan translasi T(p,
q), hasil dilatasi akan ditranslasikan kembali dengan translasi
P(p, q). Dengan demikian, proses dilatasi adalah:
Langkah 1. Translasikan pusat P(p, q) dan objek A(a, b) dengan

translasi T(p, q). Diperoleh:

p
(ab)=(a
bq )

Langkah 2. Dilatasikan A(a p, b q) dengan skala k dan


pusat O(0,0).

Diperoleh:

p
(ab '' '' )=k ( a
bq )

Langkah 3. Translasikan A dengan P(p, q).

Diperoleh

p + p
(ab '' '' '' )=k ( a
bq ) ( q )

CONTOH 2.
Sebuah segitiga ABC dengan A(1,2), B(2,1), dan C(4,1)
didilatasi degnan faktor skala k = 2, k = 1, dan k = 3 serta
pusat O(0,0) sehingga diperoleh berturut turut segitiga
ABC, ABC, dan ABC

Perhatikan tabel berikut.


Tabel 10.10 Dilatasi bidang ABC pada pusat O(0,0) dengan
faktor berbeda

Titik Objek
Pusat
Titik
Bayangan
1
Titik
Bayangan
II
Titik
Bayangan

()
O (0 )
0
A ' ( 2 )=2 ( 1)
4
2
A 1
2

( ) ()

A ' ' 1 =1 1
2
2

( ) ()

A ' ' ' 3 =3 1


6
2

()
O (0 )
0
B ' (4 )=2 (2 )
2
1
B 2
1

( ) ()

B ' ' 2 =1 2
1
1

( ) ()

B ' ' ' 6 =3 2


3
1

()
O (0 )
0
C ' ( 8 )=2 ( 4 )
2
1
C 4
1

( ) ()

C ' ' 4 =1 4
1
1

Fakto

Skala

k=2

K=-1

K=-3
C ' ' ' 12 =3 4
3
1

( ) ()

III
Sebuah segitiga ABC, dengan A(1,2, B(2,1), dan C(4,1)
didilatasi dengan faktor skala k=a, k=b, dan k=c serta pusat

C(4,1) sehingga diperoleh terturut turut segitiga ABC,


ABC, dan ABC

Perhatikan tabel berikut.


Tabel 10.11 Dilatasi bidang ABC pada pusat P(4,1) dan faktor
berbeda.
Titik
Objek
Pusat
Titik
Bayanga
n1
Titik
Bayanga
n II
Titik
Bayanga

()
C ( 4)
1
A ' ( 2 )=2 ( 1)
4
2
A 1
2

( ) ()

A ' ' 1 =1 1
2
2

( ) ()

A ' ' ' 3 =3 1


6
2

()
C ( 4)
1
B ' (4 )=2 ( 2 )
2
1
B 2
1

( ) ()

B ' ' 2 =1 2
1
1

( ) ()

B ' ' ' 6 =3 2


3
1

n III

1. Dilatasi dengan pusat O(0,0) dan faktor skala k


A (a ,b) D[0,k ] A ' ( a' , b' )

(ab '' )=k (ba)


2. Dilatasi dengan pusat P(p,q) dan faktor skala k

()
C ( 4)
1
C ' ( 8 )=2 ( 4 )
2
1
C 4
1

( ) ()

C ' ' 4 =1 4
1
1

Faktor
Skala

k=2

K=-1

K=-3
C ' ' ' 12 =3 4
3
1

( ) ()

A ( a , b ) D [ P ( p ,q ) ,k ] A' ( a' , b' )

p + p
(ab '' )=k ( a
bq ) ( q )
CONTOH 3
Sebuah garis g: 2x-3y-6=0 didilatasi dengan faktor k=3 dan
pusat dilatsi pada titik P(1,-2). Tentukanlah bayangannya.
Alternatif Penyelesaian
Misalkan titik A(x,y) adalah sembarang titik pada garis yang
akan didilatasikan, sehingga:

A (x , y ) D [ P ( 1,2 ) , 3 ] A ' (x ' , y ' )

+ 1 = 3 x2
( xy '' )=3( x1
y +2 ) (2) (3 y + 4 )

Sehingga

x ' =3 x 2

'

atau

x=

x +2
3

'

y 4
y=
3

sehingga bayangan garis

6=0
( x+23 )3( y4
3 )

atau

dan

y ' =3 y +4

2 x 3 y6=0

atau

adalah

2 x 3 y2=0

Sifat Perbesaran dan Perkecilan


Sifat 8.7:
Bangun yang diperbesar atau diperkecil (dilatasi) dengan skala
k dapat mengubah ukuran atau tetap ukurannya tetapi tidak
mengubah bentuk.

a. Jika k>1, maka bangun akar diperbesar dan terletak searah


terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.
b. Jika k=1 maka bangun tidak mengalami perubahan ukuran
dan letak.
c. Jika 0<k<1 maka bangun akan diperkecil dan terletak
searah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.
d. Jika -1<k<0 maka bangun akan diperkecil dan terletak
berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun
semula.
e. Jia k<-1 maka bangun akan diperbesar dan terletak
berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun
semula.
KESIMPULAN
Dilatasi atau perubaha skala adalah suatu trasfrmasi yang memperbesar atau
memperkecil bangun tetapi tidak mengubah bentuk. Dilatasi dengan pusat
O(0,0) dan faktor skala k dirumuskan dengan

A ( a , b ) D [ O , k ] A ' (ka , kb)

k dirumuskan dengan

, sedangkan dilatsi dengan pusat P(p,q) dan faktor sklaa

A (a ,b) D[P ( p ,q ) ,k ] A ' [ p+ k ( a p ) , q+ k ( bq ) ]

Anda mungkin juga menyukai