Anda di halaman 1dari 10

BUJURSANGKAR

LATIN

DISUSUN OLEH :
NANDYA AFRA SAFIRA
NINDYA LANGEN LUTHFIANI
SRI PUJI ASTUTI
Desain Eksperimen

Misalkan kita ingin


mengetahui pengaruh sebuah
obat terhadap tubuh manusia.
Misalnya kita ambil 4 jenis obat,
yaitu jenis A, B, C dan D yang
diujicobakan pada orang yang
berbeda dalam 4 hari berturut-
turut.
Dalam percobaan ini
mungkin kita menginginkan tak
ada 2 orang yang meminum
obat yang sama pada hari yang
sama. Ini berarti diperlukan
adanya desain eksperimen
yang menggunakan tabel 4x4,
dengan unsur-unsurnya yang
berlainan, yaitu 1, 2, 3, 4 di
mana tiap-tiap unsur pada
baris dan kolomnya
mempunyai unsur yang
berlainan.
Hari

Senin Selasa Rabu Kamis

Reza 1 2 3 4

Asep 2 3 4 1
Orang
Iyan 3 4 1 2

Dika 4 1 2 3
Bujursangkar Latin

Diartikan sebagai sebuah tabel n x n


yang menggunakan bilangan 1, 2, ,
n sebagai unsur-unsurnya, demikian
sehingga tak ada bilangan yang
muncul lebih dari satu kali dalam
baris atau kolom yang sama. Dengan
demikian, tiap-tiap bilangan harus
muncul tepat satu kali dalam tiap
baris dan kolom.
Contoh Bujursangkar Latin:

Bujursangkar latin Bujursangkar latin


dengan derajat 2x2 dengan derajat 3x3
1 2 1 2 3

2 1 2 3 1

3 1 2
Bujursangkar latin
dengan derajat 5x5
1 2 3 4 5
2 3 4 5 1
3 4 5 1 2
4 5 1 2 3
5 1 2 3 4
Bujursangkar Latin Orthogonal

Misalkan A=(aij) dan B=(bij)


adalah bujursangkar latin yang
berlainan dengan derajat n x n.
kedua bujursangkar tersebut
dikatakan saling ortogonal jika
terdapat n2 pasangan terurut
(aij, bij) yang berlainan.
Contoh 1:

1 2 3 1 2 3

2 3 1 2 3 1

3 1 2 3 1 2

Perhatikan dua bujursangkar latin di atas.


Bila kita padukan, maka akan diperoleh 9 pasangan
terurut berikut:
(1,2) (2,1) (3,3)
(2,3) (3,2) (1,1)
(3,1) (1,3) (2,2)
Jadi, orthogonal.
Contoh 2:
1 4 3 2 4 1 3 2

3 2 1 4 1 4 2 3

2 1 4 3 2 3 1 4

4 3 2 1 3 2 4 1

Perhatikan dua bujursangkar latin di atas.


Bila kita padukan, maka akan diperoleh 16 pasangan
terurut berikut:
(1,4) (4,1) (3,3) (2,2)
(3,1) (2,4) (1,2) (4,3)
(2,2) (1,3) (4,1) (3,4)
(4,3) (3,2) (2,4) (1,1)
Jadi, tak orthogonal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai