RANGGA KURNIA HAIKAL ZAHRANHAQIQI KELVIN FEBRIAN DARA UTAMA DIKI PRAMANA QIA SAKINAH
KELAS : XII IPA 4
GURU PEMBIMBING : DESI MURHALENI, S.Pd
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 GELUMBANG TAHUN AJARAN 2019/2020 Pengertian Dilatasi
Dilatasi (pembesaran atau perkalian) merupakan suatu transformasi yang
mengubah ukuran (memperkecil atau memperbesar) suatu bangun tetapi tidak mengubah bentuk bangun yang bersangkutan. Dilatasi dapat ditentukan oleh titik pusat dan faktor (faktor skala) dilatasi.
Dilatasi merupakan suatu transformasi mengubah ukuran (memperbesar atau
memperkecil) bentuk bangun geometri tetapi tidak mengubah bentuk bangun tersebut. Dilatasi dapat ditentukan oleh titik pusat dilatasi dan faktor skala atau faktordilatasi. Notasi dilatasi dengan titik pusat O(0, 0) dan faktor skala k adalah [O, k].
Sifat – Sifat Dilatasi
perubahan bangunan berdasarkan faktor skala k.
Sifat-sifat dilatasi antara lain:
Jika k > 1,maka bangun bayangan diperbesar dan terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula. Jika 0 < k < 1,maka bangun bayangan diperkecil dan terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula. Jika -1 < k < 0,maka bangun bayangan diperkecil dan terletak tidak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula. Jika k < -1,maka bangun bayangan diperbesar dan terletak tidak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula. Tafsiran Geometri dari Dilatasi Perkalian atau dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah jarak titik-titik dengan faktor pengali tertentu terhadap suatu titik tertentu. Faktor pengali tersebut disebut faktor dilatasi atau faktor skala dan titik tertentu itu dinamakan pusat dilatasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu dilatasi ditentukan oleh:
1. Faktor skala (k), dan2)
Pusat dilatasi Jika yang dilatasikan suatu bangun, maka dilatasi akan mengubah ukuran tanpamengubah bentuk bangun tersebut. Dilatasi yang berpusat di O dengan faktor skala dinotasikan dengan [O,k]. Notasi dilatasi 2. Dilatasi dengan Titik Pusat (0,0) [ O,k] Titik patokan diambil (0,0). Secara umum untuk menentukan bayangan (x’,y’) dari titik asal (x,y) bisa digunakan rumus: x’ = kx dan y’= ky k disini ialah faktor dilatasi atau perbesaran objek dilatasi. Untuk nilai |k| > 1 jadi benda diperbesar. Dan untuk nilai 0<|k|<1 benda diperkecil.
Berikut contoh soal dilatasi k dengan pusat O (0,0).
1) Dilatasi Titik Diketahui sebuah segitiga ABC dengan titik sudut A ( 2,3), B ( 7,1) dan C(-2,-5). Jika segitiga ABC tadi di-dilatasi 3 dengan pusat O (0,0). Tentukan lah bayangan segitiga ABC atau A’B’C’. Hitung lah luas segitiga yang baru. Penyelesaian soal ini sangat lah mudah, masing masin titik cukup dikalikan dengan faktor dilatasi yaitu 3. Maka akan didapatkan hasil A’ ( 6,9) B’ (21,3) dan C’ (-6,- 15). 2) Dilatasi Persamaan Garis/Lingkaran/Kurva Diketahui kurva y = x 2+5x-6. Jika kurva di dilatasi k = 2, tentukanlah persamaan kurva yang baru Penyelesaian ini dilakukan dengan menggunakan bentuk umum saja. x’ = kx dan y’=ky. Maka dari itu akan diperoleh persamaan berdasarkan soal x’=2x dan y’=2y. Jika diubah dalam bentuk x dan y akan diperoleh : x = 1/2 x’ dan y = 1/2 y’. Dari x dan y tersebut kita substitusikan pada persamaan yang ada. y = x 2 +5x – 6 <==> (1/2 y’) = (1/2 x’) 2+ 5(1/2 x’) – 6.dilanjutkan sendiri.
Menentukan koordinat bayangan oleh dilatasi [ 0,K]
1) Dilatasi terhadap titik pusat O (0,0)
Jika titik P(x,y) didilatasi terhadap titik pusat O(0,0) dengan faktor skala K didapat bayangan titik P’(x’,y’). Maka mempunyai posisi (x',y') dengan: (x',y') = X’ = Kx Y’ = Ky 2) Dilatasi terhadap titik pusat A(a,b) Jika titik P(x,y) didilatasikan terhadap titik pusat A(a,b) dengan faktor skala K didapat bayangan titik P’(x’,y’) maka: X’ = a + K (x-a) Y’ = b + K (y-b)
Contoh Soal Dilatasi
Diketahui sebuah segitiga ABC dengan titik sudut A ( 2,3), B ( 7,1) dan C(-2,-5). Jika segitiga ABC tersebut di-dilatasi 3 dengan pusat M (1,3). Tentukanlah bayangan segitiga ABC atau A’B’C’. Hitunglah luas segitiga yang baru. Penyelesaian : Nilai (a,b) merupakan pusat dilatasi yaitu (1,3). kita akan menggunakan rumus di atas. Sekarang akan ambil untuk titik A terlebih dahulu. x’ = 3(2-1) + 1 = 4 dan y’ = 3(3-1)+1 = 7. Maka A’ (4,7) Lakukan hal yang sama untuk titik B dan C.