Dilatasi juga dikenal dengan sebagai perbesaran atau pengecilan sebuah objek.
Apabila transformasi pada translasi, refleksi, serta rotasi hanya mengubah posisi benda, dan
tanpa mengubah ukuran benda , maka untuk dilatasi hasil dari transformasinya merubah
ukuran benda.
Ukuran benda hasil dilatasi menjadi lebih besar atau lebih kecil.
Perubahan ini bergantung pada skala yang menjadi faktor dari pengalinya.
Rumus pada dilatasi ada dua yang dibedakan menurut pusatnya. Perhatikan uraian rumus
untuk transformasi geometri pada dilatasi yang ada di bawah.
1.
Segitiga ABC adalah benda asal dan segitiga A’B’C adalah segitiga bayangan hasil dilatasi..
O A A’
panjang OA’ = 3 x OA
Keterangan : O : pusat dilatasi
A : titik mula mula
A’ : bayangan A hasil dilatasi
K = 3 : faktor dilatasi
Jadi jika titik A (x,y) didilatasikan dengan pusat O (0,0) dan faktor skala k maka A’ ( kx ,
ky )
Dinotasikan
A (x,y) [
O ,k ]
A’ ( kx, ky )
Contoh soal:
1. Titik P ( 4,7 ) didilatasikan dengan pusat O dan faktor skala 2 maka bayangan titik P
adalah P ( 2x4 , 2x7 ) = P (8,14)
2. Titik P ( -3,1 ) didilatasikan dengan pusat O dan faktor skala k, menjadi titik P(6 , -2 )
nilai k adalah k = 6:(-3) =-2 atau k = -2 :1 = -2
Jadi nilai k = -2
[O ,k ]
P(-3,1) P’ (6, -2) maka nilai k= -2