Anda di halaman 1dari 24

TRANSFORMASI

GEOMETRI
Anggota :
Khairunida Humaira
Nurfika Lita
M. Amin Rahim H.
Rahmi Maulida
Syahida Nafisah
Wandani Paramitha Fatiha A.
REFLEKSI

TRANSLASI
TRANSFORMASI
GEOMETRI
ROTASI

DILATASI
 Pengertian transformasi geometri adalah proses
mengubah setiap titik koordinat menjadi titik
koordinat lain pada bidang tertentu.
Transformasi bisa juga dilakukan pada kumpulan
titik yang membentuk bidang/bangun tertentu.
Jika sobat punya sebuah titik A (x,y) kemudian
ditransformasikan oleh transformasi T maka
akan menghasilkan titik yang baru A’ (x’,y’).
Secara matematis di tulis:
A (x,y) A’ (x’,y’)
Translasi atau pergeseran adalah
transformasi yang memindahkan setiap titik
pada bidang menurut jarak dan arah tertentu.
Sobat bisa mengatakan kalau translasi hanya
memindahkan tanpa mengubah ukuran tanpa
memutar. Kata kuncinya transformasik ke arah
yang sama dan ke jarak yang sama. Misalkan
sobat punya sebuah titik T (x,y) yang
ditranslasikan menurut (a,b) maka hasil setelah
transfromasi adalah:
(x’,y’) = (x+a, y+b)
 Berdasarkan gambar di atas, segitiga ABC yang
mempunyai koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3)
ditranslasikan:
 Berdasarkan penjelasan diatas, maka untuk
mencari nilai translasi dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
dimana :
 a menyatakan pergeseran horizontal
(kekanan+, kekiri-)
 b menyatakan pergeseran vertikal
(keatas+,kebawah-)
 Refleksiatau sering disebut dengan istilah
pencerminan adalah suatu transformasi
dengan memindahkan setiap titik pada
bidang dengan menggunakan sifat-sifat
pencerminan pada cermin datar. Berikut
tabel transformasi pencerminan:
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dicerminkan:
 terhadap sumbu Y menjadi segitiga A2B2C2 dengan koordinat A2(-3,
9), B2(-3, 3), C2(-6, 3)
 terhadap sumbu X menjadi segitiga A3B3C3 dengan koordinat A3(3,
-9), B3(3, -3), C3(6, -3)
 terhadap titik (0, 0) menjadi segitiga A4B4C4 dengan koordinat A4(-
3, -9), B4(-3, -3), C4(-6, -3)
 Segitiga PQR dengan koordinat P(6, 4), Q(6, 1), R(10, 1)
dicerminkan:
 terhadap garis y = x menjadi segitiga P2Q2R2 dengan
koordinat P2(4, 6), Q2(1, 6), R2(1, 10)
 terhadap garis y = -x menjadi segitiga P3Q3R3 dengan
koordinat P3(-4, -6), Q3(-1, -6), R3(-1, -10
Berdasarkan penjelasan diatas dapat
dirumuskan :
Pencerminan terhadap garis x = a atau y =
b
 Pencerminan terhadap sumbu x atau sumbu y

 Pencerminan terhadap titik (0, 0)


 Pencerminan terhadap garis y = x atau y = –x

 Pencerminan terhadap garis y = mx + c


 Jika m = tan θ maka:
 Rotasiadalah memutar setiap titik pada
bidang dengan menggunakan titik pusat
tertentuk yang memiliki jarak sama dengan
setiap titik yang diputar (jari-jari). Rotasi
tidak mengubah ukuran benda sama sekali.
Ada dua macam rotasi, rotasi dengan titik
pusat (0,0) dan rotasi dengan titik tertentu P
(a,b).
 Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) didilatasi:
 dengan faktor skala k = 1/3 dan pusat dilatasi O(0, 0) menjadi segitiga A2B2C2 dengan
koordinat A2(1, 3), B2(1, 1), C2(2, 1)
 dengan faktor skala k = 2 dan pusat dilatasi O(0, 0) menjadi segitiga A3B3C3 dengan
koordinat A3(6, 18), B3(6, 6), C3(12, 6)
 Untuk nilai k negatif, arah bayangan berlawanan dengan arah aslinya.
 Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dirumuskan :
 Dilatasi dengan pusat (a, b) dan faktor skala k
 Berdasarkan penjelasan diatas, maka
rotasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
 Rotasi sejauh θ dengan pusat (a, b)

 Rumus praktis untuk rotasi dengan pusat


rotasi O(0, 0):
Dilatasi disebut juga dengan perbesaran
atau pengecilan suatu objek. Jika transformasi
pada translasi, refleksi, dan rotasi hanya
mengubah posisi benda, maka dilatasi
melakukan transformasi geometri dengan
merubah ukuran benda. Ukuran benda dapat
menjadi lebih besar atau lebih kecil.
Perubahan ini bergantung pada skala yang
menjadi faktor pengalinya. Rumus dalam
dilatasi ada dua, yang dibedakan berdasarkan
pusatnya. Selanjutnya perhatikan uraian rumus
untuk transformasi geometri pada dilatasi di
bawah.
1. Dilatasi titik terhadap pusat O(0,0)
dengan faktor skala m
2. Dilatasi titik terhadap pusat P(k,l) dengan
faktor skala m
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3),
C(6, 3) didilatasi:
 dengan faktor skala k = 1/3 dan pusat dilatasi
O(0, 0) menjadi segitiga A2B2C2 dengan
koordinat A2(1, 3), B2(1, 1), C2(2, 1)
 dengan faktor skala k = 2 dan pusat dilatasi O(0,
0) menjadi segitiga A3B3C3 dengan koordinat
A3(6, 18), B3(6, 6), C3(12, 6)
Untuk nilai k negatif, arah bayangan
berlawanan dengan arah aslinya.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat
dirumuskan :
Dilatasi dengan pusat (a, b) dan faktor
skala k :

Rumus praktis dilatasi dengan faktor skala


k dan pusat dilatasi O(0, 0):
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai