terhadap sumbu Y menjadi segitiga A2B2C2 dengan koordinat A2(-3, 9), B2(-3, 3), C2(-6, 3)
terhadap sumbu X menjadi segitiga A3B3C3 dengan koordinat A3(3, -9), B3(3, -3), C3(6, -3)
terhadap titik (0, 0) menjadi segitiga A4B4C4 dengan koordinat A4(-3, -9), B4(-3, -3), C4(-6, -
3)
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dicerminkan:
terhadap garis x = -2 menjadi segitiga A5B5C5 dengan koordinat A5(-7, 9), B5(-7, 3), C5(-10,
3)
terhadap sumbu y = 1 menjadi segitiga A6B6C6 dengan koordinat A6(3, -7), B6(3, -1), C6(6, -
1)
Segitiga PQR dengan koordinat P(6, 4), Q(6, 1), R(10, 1) dicerminkan:
terhadap garis y = x menjadi segitiga P2Q2R2 dengan koordinat P2(4, 6), Q2(1, 6), R2(1, 10)
terhadap garis y = -x menjadi segitiga P3Q3R3 dengan koordinat P3(-4, -6), Q3(-1, -6), R3(-1,
-10)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan :
Contoh Soal :
6.) Titik A memiliki koordinat (3, 5). Tentukan koordinat hasil pencerminan titik A:
a) Terhadap garis x = 10
b) Terhadap garis y = 8
Pembahasan
Pencerminan sebuah titik terhadap garis x = h atau y = k
a) Terhadap garis x = 10
x=h
(a, b) ----------> (2h − a, b)
x=h
(3, 5) ----------> ( 2(10) − 3, 5) = (17, 5)
b) Terhadap garis y = 8
y=k
(a, b) ----------> (a, 2k − b)
y=k
(3, 5) ----------> ( 3, 2(8) − 5) = (3, 11)
7.) Titik A memiliki koordinat (3, 5). Tentukan koordinat hasil pencerminan titik A:
a) Terhadap garis y = x
b) Terhadap garis y = − x
Pembahasan
a) Terhadap garis y = x
y=x
(a, b) ----------> ( b, a)
y=x
(3, 5) ----------> (5, 3)
b) Terhadap garis y = − x
y=−x
(a, b) ----------> ( − b, − a)
y=−x
(3, 5) ----------> (− 5, − 3)
ROTASI / PERPUTARAN
rotasi matriks perubahan titik perubahan fungsi
0 -1
½ (x,y)(-y,x) F(x,y) = 0F(y,-x) = 0
1 -0
-1 0
(x,y) (-x,-y) F(x,y) = 0F(-x,-y) = 0
1 -1
0 -1
3/2 (x,y) (y,-x) F(x,y) = 0 F(-y,x) = 0
-1 0
Untuk rotasi searah jarum jam, sudut diberi tanda negatif (–)
Untuk rotasi berlawanan arah jarum jam, sudut diberi tanda positif (+)
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dirotasi:
+90° atau –270° dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A2B2C2 dengan koordinat
A2(-9, 3), B2(-3, 3), C2(-3, 6)
+270° atau –90° dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A3B3C3 dengan koordinat
A2(9, -3), B2(3, -3), C2(3, -6)
+180° atau –180° dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A4B4C4 dengan koordinat
A4(-3, -9), B4(-3, -3), C4(-6, -3)
Berdasarkan penjelasan diatas, maka rotasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Contoh Soal :
1.) Vektor diputar terhadap titik asal O sebesar searah jarum jam. Kemudian hasilnya
dicerminkan terhadap garis , menghasilkan vektor . Jika , maka matriks = …
A.
B.
C.
D.
E.
Jawab :
Matriks tranformasi untuk rotasi dengan pusat rotasi (0, 0) dan sudut putar (searah jarum jam
Matriks tranformasi untuk Refleksi terhadap
Jawaban : B
3.) Titik P (6√2, 10√2) diputar dengan arah berlawanan jarum jam sejauh 45°
menghasilkan titik P'. Tentukan koordinat dari titik P'.
Pembahasan
Rotasi sebuah titik dengan sudut sebesar α
Sehingga:
Catatan:
sudut α positif → berlawanan arah jarum jam
sudut α negatif → searah jarum jam
DILATASI / PENSKALAAN
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) didilatasi:
dengan faktor skala k = 1/3 dan pusat dilatasi O(0, 0) menjadi segitiga A2B2C2 dengan
koordinat A2(1, 3), B2(1, 1), C2(2, 1)
dengan faktor skala k = 2 dan pusat dilatasi O(0, 0) menjadi segitiga A3B3C3 dengan
koordinat A3(6, 18), B3(6, 6), C3(12, 6)
Untuk nilai k negatif, arah bayangan berlawanan dengan arah aslinya.
Rumus praktis dilatasi dengan faktor skala k dan pusat dilatasi O(0, 0):
Contoh soal:
3. Bayangan titik W(2,6) oleh dilatasi dengan pusat (2,-1) dan faktor
skala -2 adalah ......
Jawab :
-2(2-2) = x' - 2 maka x' = 2
-2(6+1) = y' +1 maka y' = - 15
jadi bayangannya W'(2,-15)
KOMPOSISI TRANSFORMASI
merupakan gabungan dari beberapa transformasi. Misalnya kita mempunyai transformasi T1 akan
dilanjutkan ke T2 maka ditulis T2oT1.
Komposisi Khusus :
2. Dua pencerminan yang berurutan terhadap dua sumbu yang tegak lurus ekuivalen dengan rotasi
180º yang pusatnya adalah titik potong kedua sumbu tersebut.
3. Dua pencerminan terhadap dua sumbu yang berpotongan ekuivalen dengan rotasi dimana titik
pusat adalah titik potong kedua sumbu dan sudutnya adalah sudut antara kedua sumbu.
4. Dua rotasi berurutan terhadap pusat yang sama ekuivalen dengan rotasi dimana pusatnya sejauh
jumlah sudut keduanya.
Transformasi yang berupa translasi, refleksi, dan rotasi tidak mengubah luas suatu benda
Mencari luas segitiga ABC jika diketahui koordinat titik A, B, dan C nya, maka kita dapat gunakan
rumus :
Penyelesaian :
Pembahasan
Transformasi oleh matriks
Terlihat bahwa
y' = − y
y = − y'
x' = x + 2y
x' = x + 2(− y')
x' = x − 2y'
x = x' + 2y'
Jadi:
x = x' + 2y'
y = − y'
Pembahasan
Titik A, dengan transformasi matriks
Dilanjutkan lagi dengan pencerminan terhadap sumbu X akan menghasilkan titik A'', dimana
titik A'' koordinatnya akan menjadi (11, −6), beda tanda minus saja pada ordinat atau y nya.
Bisa juga dengan mengalikan memakai matriks pencerminan terhadap sumbu X.
Pembahasan
(x − 2)2 + (y + 3)2 = 25 adalah sebuah lingkaran yang berpusat di titik P (2, − 3) dan berjari-
jari r = √25 = 5. Ingat kembali topik persamaaan lingkaran.
akan menjadi P" dengan koordinatnya tetap (3, 2). Kok tidak berubah, karena matriks yang
kedua ini adalah matriks identitas, jika untuk mengali hasilnya tetap. Atau dihitung
sajalah seperti ini:
Pusat lingkaran yang baru diperoleh adalah (3, 2) dengan jari-jari r = 5, hingga persamaan
lingkarannya menjadi: