Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK KIMIA

MEMBEDAKAN SIFAT SENYAWA POLAR DAN NON POLAR

Kelas : X mipa 2
Kelompok : 4
Anggota : Adelya Seprilia Putri
Adinda Putri Maharani
Siti Intan Nabilah
Vania Lamuela Rehatta
Wandani Paramitha Fatiha Arbin

SMA Negeri 2 Palangka Raya


Tahun Ajaran
2019/2020

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya menyelesaikan makalah “LAPORAN PRAKTEK KIMIA” dengan baik dan
lancar.. Terima kasih kepada kakak-kakak pembimbing, ibu guru, dan teman-teman yang
terlibat dalam pembuatan makalah ini yang dengan do'a dan bimbingannya makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik dan lancar.
Dalam makalah ini, kami membahas tentang ”Ikatan Kimia” yang kami buat
berdasarkan refrensi yang kami ambil dari berbagai sumber, diantaranya buku dan internet.
Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari.
Kami berharap bisa dimafaatkan semaksimal dan sebaik mugkin.
Tidak ada gading yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Palangkaraya, Desember 2019

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...…………..ii
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................................1
A.    TOPIK...........................................................................................................................1 
B.    Tujuan............................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN ..................................................................................................................3
A.     DASAR TEORI/LANDASAN TEORI ......................................................................3 
B.     METODE PERCOBAAN……………………………………………..................…..4
1) ALAT…………………………………………………………….......……………4
2) BAHAN…………………………………………………………………...………6
3) PROSEDUR KERJA………………………………………………………….…..9   
C.     HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................10
BABIII    
PENUTUP.............................................................................................................................12
A.    KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................12
B. FOTO…………………………………………………….....…………………………13

ii
BAB II
PENDAHULUAN
A. TOPIK
1. SENYAWA POLAR
Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-
unsurnyan disebut senyawa polar. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut
mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda.
2. SENYAWA NON POLAR
Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur
yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur unsur yang beikatan memiliki nilai
elektonegatifitas yang hampir sama.
3. CIRI -CIRI SENYAWA POLAR :
a Dapat larut dalam air dan pelarut lain
b Memiliki kutub + dan kutub -, akibattidak meratanya distribusi elektroN
c Memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau memiliki
perbedaan keelektronegatifan.
4. CIRI – CIRI SENYAWA NON POLAR :
 Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain
 Tidak memiliki kutub + dan kutub –, akibat meratanya distribusi elektron
 Tidak memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau
keelektronegatifannya sama.
5. UKURAN KUANTITATIF TITIK DIDIH SENYAWA KONVALEN ( POLAR DAN
NON POLAR )
Senyawa polar lebih tinggi titik didihnya dari pada senyawa non polar
 Urutan titik didih, ikatan hidrogen > dipol-pol > non polar-non polal atau ikatan
hidrogen  > Van der Waals > gaya london
 Bila sama-sama polar/non polar, yang Mr besar titik didihnya lebih besar.
Untuk senyawa karbon Mr sama, rantai C memanjang titik didih > rantai bercabang
( bulat )

1
6. PERBEDAAN SENYAWA POLAR DAN NON POLAR
1) SENYAWA POLAR
 Dapat larut dalam air
 Memiliki pasangan elekton bebas ( bentuk tidak simetris)
 Berakhir ganjil , kecuali BX3 dan PX5
 Contoh : NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr,
2) SENYAWA NON POLAR
 Tidak dapat larut dalam air
 Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bentuk simetris )
 Berakhir genap
 Contoh : F2, BR2, O2, H2

B. TUJUAN
Siswa dapat membedakan sifat ( kelarutan dan titik didih ) senyawa polar atau non polar.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika elektron sekutu diantara
atom tidak benar-benar dipakai bersama. Hal ini terjadi ketika satu atom mempunyai
elektronegatifitas yang lebih tinggi dari pada atom yang lain. Atom yang mempunyai
elektonegatifitas yang tinggi mempunyai tarikan elektron yan lebih kuat. Akibatnya elektron
sekutu akan lebih dekat ke atom yang mempunyai elektronegatifitas yang tinggi. Ikatan
kovalen polar menjadikan molekul yang terbentuk mempunyai potensial elektostatis.
Potensial ini akan membuat molekul lebih polar.
Contoh senyawa kovalen polar adalah air, etanol, cuka dapur, dan gula.

Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika atom membagikan
elektronnya secara setara ( sama ). Biasanya terjadi ketika ada atom mempunyai afinitas
electro
n yang sama atau hampir sama. Ikatan kovalen terjadi pada molekul gas, atau yang sering
disebut sebagai molekul diatomik. Ikatan kovalen yang sama dengan ikatan kovalen polar,
yaitu atom yang mempunyai nilai elektronegatifitas tinggi akan menarik electron lebih kuat.
Pernyataan tersebut benar, namun jika terjadi pada molekul diatom ( dimana atom
penyusunannya adalah sama) maka elektronegatifitas juga sama.
Contoh senyawa yang bersifat nonpolar adalah minyak goreng, minyak tanah, dan aseton.

3
B. METODE PERCOBAAN
1) ALAT
No. Gambar Alat Nama Alat Jumlah
1. TABUNG REAKSI 10 BUAH

2. PEMANAS BUNSEN 1 BUAH

3. PENJEPIT 1BUAH
4. BEAKER GELAS 7 BUAH

5. GELAS UKUR 1 BUAH


6. PIPET 1 BUAH

7. TERMOMETER 1 BUAH

2) BAHAN
No. Gambar Alat Nama Alat Jumlah

1. ASETON 5 ml
2. AIR 5 ml

3. CUKA 6 ml

4. ETANOL (ALKOHOL) 6 ml
5. MINYAK GORENG 3 ml

6. MINYAK TANAH 2 ml

8
3) PROSEDUR KERJA
a). KELARUTAN SENYAWA
1. Siapkan 5 buah tabung reaksi kemudian beri label masing-masing tabung reaksi
A,B,C,D,E
2. Masukkan 2 ml. cuka dalam tabung reaksi A lalu tambahkan 1 ml. etanol kedalam tabung
reaksi, kemudian dikocok. Perhatikan kelarutan etanol dalam cuka sebelum dan sesudah
diaduk.
3. Masukkan 2 ml. etanol dalam tabung reaksi B lalu tambahkan 1 ml. air kedalam tabung
reaksi, kemudian dikocok. Perhatikan kelarutan air dalam etanol sebelum dan sesudah
diaduk.
4. Masukkan 2 ml. minyak goreng dalam tabung reaksi c lalu tambahkan 1 ml. minyak tanah
kedalam tabung reaksi, kemudian dikocok. Perhatikan kelarutan minyak tanah dalam
minyak goreng sebelum dan sesudah diaduk.
5. Masukkan 2 ml. cuka dalam tabung reaksi D lalu tambahkan 1 ml. aseton kedalam tabung
reaksi, kemudian dikocok. Perhatikan kelarutan aseton dalam cukal sebelum dan sesudah
diaduk.
6. Masukkan 2 ml. etanol dalam tabung reaksi E lalu tambahkan 1 ml. minyak goreng
kedalam tabung reaksi, kemudian dikocok. Perhatikan kelarutan minyak goreng dalam
etanol sebelum dan sesudah diaduk.

b). TITIK DIDIH SENYAWA


1. Siapkan 4 buah tabung reaksi yang tahan panas (pyrex) beri label 1,2,3,dan 4 pada
masing-masing tabung dan nyalakan spiritus (api).
2. Masukkan 2 ml. etanol pada tabung reaksi 1 lalu panaskan dengan pemanas bunsen
sampai mendidih. Setelah mendidih ukur titik didih senyawa dengan termometer.
3. Masukkan 2 ml. air pada tabung reaksi 2 lalu panaskan dengan pemanas bunsen sampai
mendidih. Setelah mendidih ukur titik didih senyawa dengan termometer.
4. Masukkan 1 ml. aseton pada tabung reaksi 3 lalu panaskan dengan pemanas bunsen
sampai mendidih. Setelah mendidih ukur titik didih senyawa dengan termometer.
5. Masukkan 2 ml. cuka pada tabung reaksi 4 lalu panaskan dengan pemanas bunsen sampai
mendidih. Setelah mendidih ukur titik didih senyawa dengan termometer.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


1) KELARUTAN SENYAWA
No LARUTAN HASIL PENGAMATAN SIFAT
. SEBELUM SESUDAH KEPOLARAN
DIADUK DIADUK
A. 2 ml cuka + 1 ml etanol Endapan Larut
B. 2 ml etanol + 1 ml air Larut Larut POLAR
C. 2 ml minyak goreng + 1 ml minyak Larut Larut
POLAR
tanah
D. 2 ml cuka + 1 ml aseton Larut Larut POLAR
E. 2 ml etanol + 1 ml minyak goreng Endapan Endapan

2) TITIK DIDIH SENYAWA


No LARUTAN TITIK DIDIH
.
1. Air 95°C
2. Etanol 65°C
3. Aseton 55°C
4. Cuka 85°C

10
PERTANYAAN :
1. Jika diketahui air, cuka, dan etanol adalah senyawa polar. Sedangkan, minyak goreng dan
minyak tanah adalah senyawa nonpolar. Berdasarkan percobaan A, apakah senyawa polar
dapat larut dalam senyawa polar ? Dan apakah senyawa nonpolar dapat larut dalam
senyawa polar ? Jelaskan sesuai hasil pengamatanmu !
Jawaban :
 Senyawa polar dapat larut dalam senyawa polar. Dari hasil pengamatan dapat dilihat
bahwa tidak ada endapan yang terlihat setelah diaduk, berarti polar.
 Senyawa polar dan nonpolar tidak dapat larut karena dari hasil pengamatan setelah
diaduk tetap membentuk endapan ( tidak bisa larut ).

2. Jika diketahui air, cuka, dan etanol adalah senyawa kovalen polar sedangkan aseton
adalah senyawa kovalen nonpolar. Bagaimana perbedaan titik didih keempat senyawa
dari yang terkecil dan yang terendah ! jika titik didih senyawa dipengaruhi oleh struktur ,
ukuran, dan gaya antar molekul, jelaskan urutan kenaikkan titik didih senyawa
berdasarkan ketiga hal tersebut !
Jawaban :
Urutan titik didih senyawa dari yang terkecil dan terendah
1. Aseton 55 derajat
2. Etanol 65 derajat
3. Cuka 85 derajat
4. Air 40 derajat
Jika berdasarkan gaya antar molekul, semakin kuat ikatannya maka semakin besar titik
didih nya.
Jika berdasarkan ukuran dan struktur molekulnya, semakin besar massa molekul
relative, molekul semakin mudah mengalami polarisasi. Dengan massa molekul relatif
yang sama besar, molekul yang bentuknya panjang lebih mudah mengalami polarisasi
dibandingkan molekul yang kecil, kompak dan simetris. Semakin mudah molekul
mengalami polarisasi, semakin tinggi titik didih dan titik lelehnya.

11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan maka sifat-sifat senyawa kovalen polar dan nonpolar
Yaitu Jika senyawa polar dicampurkan dengan senyawa polar lainnya maka akan larut,
begitu juga dengan senyawa non polar yang dicampurkan dengan senyawa non polar
maka akan larut juga. Akan tetapi, apabila senyawa polar dicampurkan dengan senyawa
non polar maka campuran tersebut tidak akan larut. Hal ini disebabkan oleh ciri-ciri
senyawa polar dan non polar, sebagai berikut
a Ciri-ciri senyawa polar :
 Dapat larut dalam air dan pelarut lain
 Memiliki kutub + dan kutub -, akibattidak meratanya distribusi elektroN
 Memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau memiliki
perbedaan keelektronegatifan.
b Ciri-ciri senyawa non polar :
 Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain
 Tidak memiliki kutub + dan kutub –, akibat meratanya distribusi elektron
 Tidak memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau
keelektronegatifannya sama.
 SARAN
Laporan praktik kimia ini masih memiliki banyak kekurangannya, baik dari segi
penulisan dan isi makalah. Oleh sebab itu, kami harapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca.

12
FOTO

Anda mungkin juga menyukai