GEOMETRI
P(x,y) P’(x,−y)
Dapat dilihat bahwa tidak terjadi perubahan nilai y tetapi nilai x mengalami perubahan.
Secara umum pencerminan titik terhadap sumbu x yaitu
P(x,y) P’(−x, y)
3. Pencerminan terhadap titik pusat (0,0)
Perhatikan gambar pencerminan disamping
segitiga RST dicerminkan terhadap titik O(0,0)
menghasilkan bayangan berupa segitiga R’S’T’.
untuk lebih jelas perubahan yang terjadi,
perhatikan tabel dibawah ini.
P(x,y) P’(y, x)
5. Pencerminan Terhadap garis y = − x
Perhatikan gambar pencerminan disamping y = −x
segitiga KLM dicerminkan terhadap garis y = −x
menghasilkan bayangan berupa segitiga K’L’M’.
untuk lebih jelas perubahan yang terjadi,
perhatikan tabel dibawah ini:
Pada tabel terlihat bahwa tidak ada perubahan nilai y, tetapi perubahan pada nilai x
dengan h = 4
maka : untuk x = 2 menjadi x’ = 6 = 8 – 2 = 2.4 – 2 = 2.h – x
untuk x = 3 menjadi x’= 5 = 8 – 3 = 2.4 – 3 = 2h – x
Secara umum pencerminan terhadap garis x = h dapat dituliskan sebagai
P(x,y) P’(2h – x, y )
y = −1
P(x,y) P’(x, 2h – y )
3.3 PERPUTARAN (ROTASI)
A. ROTASI BENDA
Coba kalian perhatikan roda yang berputar. Roda dapat berputar searah jarum jam dan dapat
pula berputar berlawanan jarum jam, gerakan roda merupakan salah satu contoh dari rotasi.
Rotasi merupakan salah satu bentuk transformasi
yang memutar semua titik pada gambar sampai sudut
dan arah tertentu terdahap titik tetap. Titik tetap itu
disebut dengan pusat rotasi. Besarnya sudut dari
bayangan benda terhadap posisi awal disebut sudut
rotasi.
Secara umum Rotasi sejauh 1800 dengan pusat rotasi O(0,0) dapat ditulis sebagai :
R(x,y) P’(–x, –y )
3. Rotasi sejauh 900 dengan pusat rotasi O(0,0) searah dengan jarum jam (Rotasi 2700
atau −900)
R(x,y) P’(y, –x )
Segitiga A2B2C2 merupakan hasil dilatasi (mengecil) dari segitiga ABC. Bagaimana dengan
perbandingan kedua sisi yang lain? PB2 = PB; dan PC2 = PC
Perbandingan antara jarak titik bayangan dari titik pusat dilatasi dan jarak titik benda dari
pusat dilatasi disebut Faktor Skala
D(x,y) D’(kx, ky )
Contoh 1 :
Tentukan hasil bayangan titik P(−10, 8) setelah didilatasi dengan faktor skala dengan pusat
dilatasi di O(0,0)!
Penyelesaian :
Diketahui segitiga ABC dengan titik masing-masing A(1,3), B(2,3), dan C(2,1). Gambar
segitiga ABC dan bayangan setelah didilatasikan dengan faktor skala 3 dengan pusat dilatasi
dititik asal O(0,0).
Penyelesaian :
Persegi panjang KLMN berkoordinat di K(2,0), L(3,0), M(3,2) dan N(2,2). Tentukan
koordinat K’L’M’N’ yang merupakan bayangan dari persegi panjang setelah didilatasi dengan
pusat dilatasi di titik P(1,4) dan faktor skala 2.
Penyelesaian:
Langkah 1:
Tentukan titik P dan gambar persegi panjang KLMN pada bidang koordinat
Langkah 2:
Buatlah garis dari titik P sehingga PK’=2PK; PL’ = 2PL; PM’ = 2PM; dan PN’=2PN.
sehingga diperoleh titik-titik koordinat bayangan K, L, M dan N adalah sebagai berikut:
K’(3,−4), L’(5, −4), M’(5,0) dan N’(3,0)
Hubungkan titik-titik K’,L’,M’ dan N’ seperti pada gambar dibawah
Titik K(2,0) di dilatasi dengan faktor skala 2 dan pusat dilatasi di P(1,4) menghasilkan
K’(3, −4) = K’(2.2 – 1, 2.0 – 4)
Titik L(3,0) di dilatasi dengan faktor skala 2 dan pusat dilatasi di P(1,4) menghasilkan
L’(5, −4) = L’ (2.3 – 1, 2.0 – 4)
Titik M(3,2) di dilatasi dengan faktor skala 2 dan pusat dilatasi di P(1,4) menghasilkan
M’(5,0) = M’(2.3 – 1, 2.2 – 4)
Titik N(2,2) di dilatasi dengan faktor skala 2 dan pusat dilatasi di P(1,4) menghasilkan
N’(3,0) = N’(2.2 – 1, 2.2 – 4)
Sehingga bayangan dari titik A(x,y) di dilatasikan dengan faktor skala k dengan pusat
dilatasi P(a,b) dapat dituliskan
A(x,y) A’(kx − a, ky – b )