Sebagai contoh:
AI (x+a, y+b)
A(x, y)
Dengan x dan y adalah koordinat
Translasi Garis
m(x + a) + n(y + b) = c
mx+ny=
Dengan m dan n adalah koefisien
c
dan c konstanta
Translasi Kurva
y = mx2
+ kx + l Dengan m dan k adalah koefisien
dan l konstanta
Translasi Lingkaran
x2 + y2 =
c Dengan c adalah konstanta
Refleksi
Refleksi merupakan transformasi geometri berupa pergeseran atau pemindahan semua
titik pada bidang geometri kearah sebuah garis atau cermin dengan jarak sama dengan
dua kali jarak titik kecermin. Ada dua sifat penting dalam refleksi:
Jarak titik kecermin sama dengan jarak bayangan titik ke cermin.
Geometri yang direfleksikan berhadapan dengan petanya.
Sebagai contoh:
Refleksi sumbu y = h
AI (x, 2h – yI = 2h –
A(x, y) y = f(x)
y) f(x)
Refleksi sumbu x = h
AI (2h – x, yI = f(2h –
A(x, y) y = f(x)
y) x)
Refleksi sumbu y = x
Refleksi sumbu y = -x
Refleksi terhadap titik O (0,0)
Selain refleksi terhadap garis diatas, titik dan kurva juga dapat direfleksikan terhadap
suatu garis y=mx+k. Berikut refleksinya:
Rotasi
Rotasi atau perputaran merupakan transformasi geometri berupa pergeseran atau
pemindahan semua titik pada bidang geometri sepanjang busur lingkaran yang
memiliki titik pusat lingkaran sebagai titik rotasi. Rotasi dinyatakan positif jika
arahnya berlawanan jarum jam, dan bernilai negatif jika searah jarum jam. Sebagai
contoh:
Titik A berotasi 90o berlawanan arah jarum jam. Dalam diagram cartesius, bentuk-
bentuk rotasi sebagai berikut:
Dilatasi
Dilatasi merupakan transformasi geometri berupa perkalian yang memperbesar atau
memperkecil suatu bangunan geometri. Dalam konsep dilatasi, ada yang disebut titik
dilatasi dan faktor dilatasi.
Titik dilatasi merupakan titik yang menentukan posisi suatu dilatasi. Titik dilatasi
menjadi titik pertemuan dari semua garis lurus menghubungkan antara titik-titik
dalam suatu bangun ketitik-titik hasil dilatasi.
Faktor dilatasi merupakan faktor perkalian suatu bangun geometri yang didilatasikan.
Faktor ini menunjukan seberapa besar hasil dilatasi terhadap bangun geometrinya dan
dinotasikan dengan k. Nilai k > 1 atau k < -1 menunjukan hasil dilatasi lebih besar
dari geometrinya. Nilai -1 < k < 1 menunjukan hasil dilatasi lebih kecil dari
geometrinya. Tanda positif mengartikan geometri dan hasil dilatasi berdampingan di
salah satu sisi titik dilatasi. Sedangkan tanda negatif mengartikan geometri dan hasil
dilatasi saling terbalik dan berlainan sisi di titik dilatasi.
Dilatasi dapat ditulis:
(D, k) = (Titik dilatasi, faktor dilatasi)
Konsep dilatasinya:
Faktor Dilatasi Bentuk Dilatasi
k>1
0<k<1
k < -1
-1 < k < 0
Dengan ketentuan:
k adalah titik dilatasi
A salah satu titik geometri
AI hasil dilatasi titik A
Dalam diagram cartesius, bentuk-bentuk rotasi sebagai berikut:
Matriks Transformasi
Atau
Luas
Rotasi =
Transformasi =
Persamaan garis direfleksi kemudian ditransformasi adalah:
Kemudian disubstitusikan:
Hasilnya:
Contoh Soal 2
Pencerminan terhadap sumbu x adalah A, pencerminan terhadap sumbu y adalah B
dan rotasi 180o terhadap puasat O adalah H. Tentukan matriks B(A(HA)). (UMPTN
’90)
Pembahasan 2:
Diketahui:
Contoh Soal 3
Sehingga matriksnya:
Mencari titik Q:
Sehingga:
KOMPOSISI TRANSFORMASI
1. komposisi dua translasi berurutan
Catatan
6. sifat komposisi refleksi
Komposisi refleksi (refleksi berurutan) pada umumnya tidak komutatif
kecuali komposisi refleksi terhadap sumbu x dilanjutkan terhadap sumbu y
(dua sumbu yang saling tegak lurus).
7. rotasi berurutan yang sepusat
1. Diketahui rotasi R1(P(a,b),α) dan R2(P(a,b),β), maka transformasi
tunggal dari komposisi transformasi rotasi R1 dilanjutkan R2 adalah
rotasi R(P(a,b),α+β)
2. Rotasi R1 dilanjutkan R2 sama dengan rotasi R2 dilanjutkan R1
8. komposisi transformasi