Anda di halaman 1dari 66

SKRIPSI

PENGARUH STRATEGI PERMAINAN BINGO TERHADAP


KECERDASAN EMOSIONAL SISWA PADA MATA
PELAJARAN PAI-BP KELAS XI
DI SMAN PINTAR RIAU

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Kuantan Singingi
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

AGUS MALINI
190307002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI
TELUK KUANTAN
1444 H/2023 M
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Agus Malini

Tempat/Tanggal Lahir : Banjar Nan Tigo, 26 Agustus 2000

NPM : 190307002

Alamat : Banjar Nan Tigo, Kecamatan Inuman, Kabupaten

Kuantan Singingi

Program Studi : Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan

keguruan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Strategi


Permainan Bingo Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Pada Mata
Pelajaran PAI-BP Kelas XI SMAN Pintar Riau” adalah benar karya saya
sendiri.

Demikian Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila


dikemudian hari pernyataan saya ini terbukti tidak benar, maka saya bersedia
menanggung segala resikonya.

Teluk Kuantan,............2023
Hormat Saya,

Agus Malini
NPM: 190307002

ii
ZULHAINI, S.PD.I.,M.A
DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

NOTA DINAS
Perihal : Skripsi Agus Malini

Kepada Yth,

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Universitas Islam Kuantan Singingi
Di-

Teluk Kuantan

Assalamu’alaikum Warahmaullahi Wabarakatuh

Setelah membaca, meneliti, mengoreksi dan mengadakan perbaikan


terhadap Skripsi saudara:

Nama : Agus Malini

NPM : 190307002

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Judul : “Pengaruh Strategi Permainan Bingo Terhadap


Kecerdasan Emosional Siswa Pada Mata
Pelajaran PAI-BP Kelas XI SMAN Pintar Riau”

Maka dengan ini dapat disetujui untuk diuji dan diberikan penilaian dalam
sidang Munaqasyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Kuantan Singingi.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Teluk Kuantan,.......................2023
Pembimbing I

Zulhaini, S.Pd.I.,M.A
NIDN. 1012098004

iv
ANDRIZAL, S.Psi.,M.Pd.I

DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

NOTA DINAS
Perihal : Skripsi Agus Malini

Kepada Yth,

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Universitas Islam Kuantan Singingi
Di-

Teluk Kuantan

Assalamu’alaikum Warahmaullahi Wabarakatuh

Setelah membaca, meneliti, mengoreksi dan mengadakan perbaikan


terhadap Skripsi saudara:

Nama : Agus Malini

NPM : 190307002

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Judul : “Pengaruh Strategi Permainan Bingo Terhadap


Kecerdasan Emosional Siswa Pada Mata
Pelajaran PAI-BP Kelas XI SMAN Pintar Riau”

Maka dengan ini dapat disetujui untuk diuji dan diberikan penilaian dalam
sidang Munaqasyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Kuantan Singingi.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Teluk Kuantan,.......................2023
Pembimbing II

Andrizal, S.Psi.,M.Pd.I
NIDN. 2111108301

v
PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi dengan judul “Pengaruh Strategi Permainan Bingo Terhadap Kecerdasan


emosional Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas
XI di SMA Negeri Pintar” yang ditulis oleh Agus Malini, NPM. 190307002 telah diujikan
dalam sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Kuantan
Singingi pada tanggal 25 Mei 2022, skripsi ini sudah diterima sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan Agama Islam.
Teluk Kuantan, .....................2022
Mengesahkan,
Tim Sidang Munaqasyah
Ketua

Zulhaini, S.Pd.I, MA
NIDN. 1012098001

Moderator Sekretaris

Andrizal, S.Psi, M.Pd.I Alhairi, S.Pd.I, M.Pd.I


NIDN.2111108301 NIDN. 1010038901

Penguji I Penguji II

Andrizal, S.Psi., M.Pd.I Helbi Akbar, S.Pd.I, MA


NIDN.2111108301 NIDN.2118088502
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Kuantan Singingi

Bustanur, S.Ag, M.Us


NIDN. 2120067501

iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Strategi Permainan Bingo


Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI di SMA Negeri Pintar Riau” yang
ditulis oleh Agus Malini, NPM. 190307002 dapat diterima dan disetujui dalam
sidang Munaqasyah Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Kuantan Singingi untuk
memenuhi salah satu persyaratan meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Teluk Kuantan, .....................2022

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Zulhaini, S.Pd.I., M.A Andrizal, S.Psi., M.Pd.I


NIDN.1012098001 NIDN.2111108301

Mengetahui
Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam

Alhairi, S.Pd.I, M.Pd.I


NIDN. 1010038901

v
MOTTO

Tidak ada sesuatu yang mustahil untuk dicapai. Tidak ada sesuatu yang
mustahil untuk diselesaikan.

‫ِاَّن َهّٰللا َباِلُغ َاْم ِرٖۗه َقْد َجَعَل ُهّٰللا ِلُك ِّل َش ْي ٍء َقْد ًرا‬

“Sesungguhnya Allah bebas melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan


untuk setiap sesuatu menurut takarannya.” (QS At-Thalaq: 3)

vii
PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ilmiah ini yang penuh cinta dan dedikasi ini kepada
mereka yang aku sayangi:

1. Ibunda tercinta Rosmidar yang tiada hentinya mendoakan dengan tulus,


menumpahkan keringat, darah dan air mata setetes demi setetes demi
kebahagiaan dan kesuksesan anak-anaknya. Teruntuk Ayahanda Abu Hanipa,
dengan cucuran keringat dapat mengantarkan anak-anaknya mengenyam
pendidikan sampai keperguruan tinggi.

2. Keluarga Besar Alm. Datuk Muhammad Ali dan Ino Juma’ina. Saudariku
Dahlia, Repika Tri Yurni, Yuliana, Restiana, Gusti Ningsih, Arina Wati,
Misriawati.

3. Keluarga besar Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam


Kuantan Singingi Angkatan 2019.

4. Keluarga KUKERTA FTK dan FIS Universitas Islam Kuantan Singingi


Tahun 2022, Desa Pulau Lancang, Kec. Benai, Kab. Kuansing.

5. Keluarga PPL SMA Negeri Pintar Riau tahun 2022: Nurpika Ansari,
Muhammad Hendra dan Syamsul Arifin.

6. Kerabat dan keluarga Intelektual: Bapak Alhairi, S.Pd.I., M.Pd.I, Ustadz


Helbi Akbar, S.Pd.I., MA, Ibu Zulhaini, S.Pd.I., M.Pd.I, Bapak Andrizal
S.Psi,M.Pd.I Abang Fernanda Efendi, S.Pd, Dodi Indrawan, Nurpika Ansari,
Muhammad Hendra dan Linda Tri Winurti.

7. Almamaterku Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah


dan Keguruan Universitas Islam Kuantan Singingi.

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini

dengan judul: “Pengaruh Permainan Bingo Terhadap Kecerdasan Emosional

Siswa Pada Mata Pelajaran PAI-BP Kelas XI Di SMAN Pintar Selanjutnya

penulis bersholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta para

keluarga dan para sahabatnya, yang telah membawa umat manusia dari zaman

jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penulisan proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus

ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan Strata I (SI) pada Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS).

Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

yang sebesarnya karena penyusunan proposal skripsi ini tidak lepas dari bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan

rasa hormat dan menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat:

1. Bapak DR. H. Nopriadi, S.K.M., M.Kes selaku Rektor Universitas Islam

Kuantan Singingi.

2. Bapak Bustanur, S.Ag., M.Us selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Kuantan Singingi.

xi
3. Bapak Alhairi, S.Pd.I., M.Pd.I selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Agama Islam Universitas Islam Kuantan Singingi.

4. Ibu Zulhaini, S.Pd.I., M.A selaku Dosen Pembimbing 1.

5. Bapak Andrizal, S.Psi.,M.Pd.I.selaku Dosen Pembimbing 2.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Kuantan Singingi yang telah banyak memberikan ilmu kepada Penulis

selama masa perkuliahan.

7. Kedua Orang Tua Tercinta Ayahanda Abu Hanipa dan Ibunda Rosmidar

yang tidak pernah luput memberikan doa, motivasi, dan semangat,

sehingga penulis selalu semangat dan berusaha sebaik mungkin dalam

kuliah dan menimba ilmu dikampus. Terimakasih banyak salam hormat

dan ucapan terimakasih buat beliau.

8. Saudara kandung penulis kakakku dan adikku tercinta Dahlia dan Repika

Tri Yurni yang telah banyak mendo’akan dan memberikan motivasi

kepada penulis.

9. Saudaraku sekaligus orang terdekatku yang selalu mendo’akan,

membarikan motivasi dan bantuan materi dalam setiap prosesku Gusti

Nengsi, Yuliana, Restiana.

10. Sahabat seperjuanganku Nurpika Ansari, Dodi Indrawan, Muhammad

Hendra, Wiwing, dan Putri Oktavia, Linda Tri Winurti yang telah banyak

memberikan bantuan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

xii
11. Seluruh teman-teman Pendidikan Agama Islam (PAI A) dan (PAI B)

angkatan 2019 dan rekan-rekan seperjuangan yang tidak dapat disebutkan

satu persatu.

12. Semua pihak yang telah turut membantu penulis, Hanya terimakasih yang

mampu penulis ucapkan.

Teluk Kuantan, Maret 2022

Penulis,

AGUS MALINI

xiii
xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................... i
SURAT PERNYATAAN.................................................................... ii
NOTA DINAS PEMBIMBING I....................................................... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING II..................................................... iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................... v
PENGESAHAN PENGUJI................................................................ vi
MOTTO ............................................................................................. vii
PERSEMBAHAN............................................................................... viii
ABSTRAK........................................................................................... ix
ABSTRACT......................................................................................... x
KATA PENGANTAR......................................................................... xi
DAFTAR ISI........................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL............................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR........................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................. 1
B. Identifikasi Masalah....................................................... 9
C. Batasan Masalah............................................................. 9
D. Rumusan Masalah.......................................................... 9
E. Tujuan Penelitian............................................................ 10
F. Kegunaan Penelitian....................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kajian Teoritis................................................................ 11
B. Penelitian Relevan.......................................................... 34
C. Kerangka Konseptual..................................................... 36
D. Hipotesis......................................................................... 37
E. Definisi Operasional....................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Jenis Penelitian............................................................... 39
B. Waktu dan Lokasi Penelitian.......................................... 39
C. Subjek dan Objek Penelitian.......................................... 40
D. Populasi dan Sampel...................................................... 40
E. Teknik Pengumpulan Data............................................. 42
F. Teknik Analisis Data...................................................... 43

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA


A. Tinjauan Umum Lokasi Penelitian.............................. 46
B. Penyajian Data............................................................. 54

xiv
C. Analisis Data................................................................ 91

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................. 102
B. Saran............................................................................ 102

DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Relevan................................................................................34

Tabel 2.2 Defenisi Operasional.............................................................................38

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian...................................................................41

Tabel 3.2 Bobot Nilai Pada Angket Strategi Permainan Bingo Dan
Kecerdasan Emosional..........................................................................44

Tabel 4.1 Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA Negeri Pintar Riau.............50

Tabel 4.2 Keadaan Siswa Kelas X-XII SMA Negeri Pintar Riau........................53

Tabel 4.3 Keadaan Prasarana................................................................................53

Tabel 4.4 Jumlah Siswa Kelas XI SMA Negeri Pintar Riau yang menjadi
Sampel Penelitian..................................................................................55

Tabel 4.5 Persentase Jawaban Responden Pada Butir Soal 1 Variabel X............56

Tabel 4.6 Persentase Jawaban Responden Pada Butir Soal 2 Variabel X............56

Tabel 4.7 Persentase Jawaban Responden Pada Butir Soal 3 Variabel X............57

Tabel 4.8 Persentase Jawaban Responden Pada Butir Soal 4 Variabel X............57

Tabel 4.9 Persentase Jawaban Responden Pada Butir Soal 5 Variabel X............58

Tabel 4.10 Persentase Jawaban Responden Pada Butir Soal 6 Variabel X............59

Tabel 4.11 Persentase Jawaban Responden Pada Butir Soal 7 Variabel X............59

Tabel 4.12 Persentase Jawaban Responden Pada Butir Soal 8 Variabel X............60

Tabel 4.13 Persentase Jawaban Responden Pada Butir Soal 9 Variabel X............60

Tabel 4.14 Rekapitulasi Angket Variabel X...........................................................61

Tabel 4.15 Persentase Jawaban Responden Pada Butir Soal 1 Variabel Y............62

Tabel 4.16 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 2 Variabel Y.............63

Tabel 4.17 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 3 Variabel Y.............63

xvi
Tabel 4.18 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 4 Variabel Y.............64

Tabel 4.19 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 5 Variabel Y.............64

Tabel 4.20 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 6 Variabel Y.............65

Tabel 4.21 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 7 Variabel Y.............65

Tabel 4.22 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 8 Variabel Y.............66

Tabel 4.23 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 9 Variabel Y.............66

Tabel 4.24 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 10 Variabel Y


...............................................................................................................67

Tabel 4.25 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 11 Variabel Y


...............................................................................................................68

Tabel 4.26 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 12 Variabel Y


...............................................................................................................68

Tabel 4.27 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 13 Variabel Y


...............................................................................................................69

Tabel 4.28 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 14 Variabel Y


...............................................................................................................69

Tabel 4.29 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 15 Variabel Y


...............................................................................................................70

Tabel 4.30 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 16 Variabel Y


...............................................................................................................70

Tabel 4.31 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 17 Variabel Y


...............................................................................................................71

Tabel 4.32 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 18 Variabel Y


...............................................................................................................72

Tabel 4.33 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 19 Variabel Y


...............................................................................................................72

Tabel 4.34 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 20 Variabel Y


...............................................................................................................73

xvii
Tabel 4.35 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 21 Variabel Y
...............................................................................................................73

Tabel 4.36 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 22 Variabel Y


...............................................................................................................74

Tabel 4.37 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 23 Variabel Y


...............................................................................................................74

Tabel 4.38 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 24 Variabel Y


...............................................................................................................75

Tabel 4.39 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 25 Variabel Y


...............................................................................................................75

Tabel 4.40 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 26 Variabel Y


...............................................................................................................76

Tabel 4.41 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 27 Variabel Y


...............................................................................................................76

Tabel 4.42 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 28 Variabel Y


...............................................................................................................77

Tabel 4.43 Persentase Jawaban Responden pada Butir Soal 29 Variabel Y


...............................................................................................................78

Tabel 4.44 Rekapitulasi Angket Variabel Y...........................................................78

Tabel 4.45 Hasil Wawancara Terstruktur Siswa pada Butir Soal 1........................79

Tabel 4.46 Hasil Wawancara Terstruktur Siswa pada Butir Soal 2........................80

Tabel 4.47 Hasil Wawancara Terstruktur Siswa pada Butir Soal 3........................81

Tabel 4.48 Hasil Wawancara Terstruktur Siswa pada Butir Soal 4........................81

xviii
Tabel 4.49 Hasil Wawancara Terstruktur Siswa pada Butir Soal 5........................82

Tabel 4.50 Hasil Wawancara Terstruktur Siswa pada Butir Soal 6........................82

Tabel 4.51 Hasil Wawancara Terstruktur Siswa pada Butir Soal 7........................83

Tabel 4.52 Hasil Wawancara Terstruktur Siswa pada Butir Soal 8........................83

Tabel 4.53 Hasil Observasi Siswa/Siswi SMA Negeri Pintar Riau........................89

Tabel 4.54 Coefficients Data Penggunaan Permainan Bingo dan Kecerdasan


Emosional Siswa...................................................................................91

Tabel 4.55 Model Summary Data Penggunaan Permainan Bingo dan


Kecerdasan Emosional Siswa...............................................................94

xix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual................................................................36

xix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin riset

Lampiran 2 Surat Balasan Riset

Lampiran 3 Angket Penelitian untuk Variabel X

Lampiran 4 Angket Penelitian untuk Variabel X

Lampiran 5 Hasil wawancara dengan siswa kelas XI SMAN Pintar Riau


terkait variabel X (Permainan Bingo)

Lampiran 6 Hasil wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam dan


Budi Pekerti kelas XI SMAN Pintar Riau terkait variable X
(Permainan Bingo)

Lampiran 7 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana variabel X (Permainan


Bingo) dan Variabel Y(Kecerdasan Emosional Siswa)

Lampiran 8 Hasil Uji validitas variabel X dan variabel Y

Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas variabel X dan Reliabilitas variabel Y

Lampiran 10 Distribusi Frekuensi | Data Variabel X (Permainan Bingo) dan


Variabel Y(Kecerdasan Emosional Siswa)

Lampiran 11 RPP

Lampiran 12 Dokumentasi foto

xx
ABSTRAK
Agus Malini (2023) NPM: 190307002, “Pengaruh Strategi Permainan Bingo
Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa pada Mata Pelajaran PAI-BP Kelas
XI di SMAN Pintar Riau”

Strategi Permainan bingo merupakan suatu startegi pengalaman yang bisa


menimbulkan rangsangan refleksi pribadi yang bisa membuat pelajaran menjadi
tidak menjemukan, memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan
siswa akan lebih menaruh perhatian. Dengan bermain anak dapat belajar mencapai
perkembangan baik fisik, emosi, intelektualitas maupun jiwa sosialnya.
Kecerdasan emosional berarti kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri
terhadap kondisi apapun yang berasal dari luar dan memahami perasaan dirinya
sendiri dan juga orang lain.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kecerdasan untuk
mengelola kondisi emosional ini, di era modern ini para remaja sangat
memerlukan pembinaan kecerdasan emosional,selain itu kecerdasan intelektual
yang tinggi saja tidak cukup untuk menghantarkan seseorang menuju
kesuksesannya jika tidak diringi dengan kecerdasan emosional yang baik.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis asosiatif kausal,
yang dilaksanakan di SMA Negeri Pintar Riau. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah kuisioner dengan instrument berupa angket, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan software SPSS 20.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan
signifikan dari Permainan Bingo, pada uji signifikansi ditemukan persamaan
bahwa nilai (sig.) 0,027 < dari probabilitas 0,05 sehingga disimpulkan terdapat
pengaruh variabel X terhadap Y.

Kata Kunci: Strategi Permainan Bingo, Kecerdasan Emosional

ix
ABSTRACT

Agus Malini (2023) NPM: 190307002, "The Influence of Bingo Game Strategy
on Students' Emotional Intelligence in Class XI PAI-BP Subject at SMAN
Pintar Riau"

bingo game strategy is an experiential strategy that can stimulate personal


reflection which can make lessons less boring, provide a fun learning experience
and students will pay more attention. By playing, children can learn to achieve
development both physically, emotionally, intellectually and socially. Emotional
intelligence means a person's ability to control himself against any conditions that
come from outside and understand his own feelings and those of others.
This research is motivated by the importance of intelligence to manage
this emotional condition, in this modern era teenagers really need the
development of emotional intelligence , besides that high intellectual intelligence
alone is not enough to lead someone to success if it is not accompanied by good
emotional intelligence .
This research is a quantitative research with a causal associative type,
which was carried out at SMA Negeri Pintar Riau. The data collection technique
used was a questionnaire with instruments in the form of questionnaires,
interviews and documentation. Data analysis using SPSS 20 software .
The results showed that there was a positive and significant influence from
the Bingo Game. In the significance test, it was found that the value (sig.) 0.027 <
than the probability of 0.05, so it was concluded that there was an effect of
variable X on Y.

Keywords: Bingo Game Strategy , Emotional Intelligence

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu proses yang sengaja

diselenggarakan untuk mewariskan dan mengembangkan pengetahuan,

keterampilan, dan keahlian oleh generasi yang lebih tua kepada generasi

berikutnya. Beberapa orang mencoba memperbaiki kehidupan mereka

melalui pendidikan. Akan ada hubungan yang kuat antara tingkat pendidikan

seseorang dengan tingkat kehidupannya. Jika pendidikan seseorang baik,

tentu kehidupannya juga akan lebih baik, begitu pula sebaliknya. Menurut

Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,

negara.70

Dunia pendidikan sendiri pun erat kaitannya dengan lingkungan

sekolah di mana peran sekolah sangat urgen sebagai wadah untuk

memecahkan permasalahan manusia. Sekolah menurut Etzioni, berperan

sentral dalam membina karakter dengan menanamkan disiplin diri dan

empati, yang pada gilirannya memungkinkan keterlibatan tulus terhadap nilai

70
Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang SISDIKNAS 2003, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2003), hlm. 2.

11
2

peradaban dan moral jika kita menyinggung pembinaan karakter, disiplin diri

dan empati maka hal-hal yang demikian sangat berkaitan dengan emosional.71

Garis sejajar peneguhan pelajaran emosi ini bukan cuma di ruang

kelas, melainkan juga di tempat bermain; bukan cuma sekolah, melainkan

juga di rumah, sangatlah baik. Itu berarti menjalin sekolah, orangtua, dan

masyarakat secara lebih erat. Tindakan itu meningkatkan kemungkinan

bahwa apa yang telah dipelajari anak dalam pelajaran keterampilan emosional

tidak akan tertinggal di sekolah, melainkan akan diuji, dipraktikan, dan

dipertajam dalam tantangan kehidupan yang nyata.72

Di era modern ini para remaja sangat memerlukan pembinaan

kecerdasan emosional, karena masa remaja sangat rentan dengan emosi yang

tidak stabil, baik di sekolah maupun luar sekolah. Anak remaja akan

selalu mudah tersinggung, mudah marah dan sulit untuk mengendalikan diri.

Di sekolah guru sangat di perlukan dalam pembinaan ini, dengan adanya guru

di sekolah, anak -anak yang kurang pengawasan orang tua akan sangat mudah

dalam memahami emosinya. Tidak hanya dalam mengontrol emosi yang

terjadi pada anak remaja, akan tetapi dengan bantuan guru, anak-anak akan

lebih tahu bagaimana simpati dan empati terhadap orang lain baik dalam

keadaan senang maupun susah.73 Dalam makna yang paling harfiah, Oxford

English Dictionary mendefenisikan “emosi sebagai setiap kegiatan atau

71
Sukoco, dkk, Daniel Goleman Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional),
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2021), hlm . 403.
72
Ibid, hlm. 396.
73
Lutfi Fadilah, Adi Wijaya, PAI Teacher's Strategy In Developing Student's Emotional
Intelligence, Journal of Contemporary Islamic Education, Vol.2, No.1, 2022. hlm. 32.
3

pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat atau

meluap luap”.74

Pentingnya kecerdasan untuk mengelola kondisi emosional ini

menurut Elias seperti yang dikutip oleh Lutfi Fadilah dan Adi Wijaya:

Goleman menguraikan bahwa kecerdasan intelektual Intelektual


Quotient (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan. Sedangkan
80% disumbangkan oleh faktor kekuatan-kekuatan lain yang
diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient
(EQ). Kecerdasan emosional sendiri adalah kemampuan memotivasi
diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur
suasana hati mood, berempati serta kemampuan bekerja sama.75
Menurut Siswanto dan Kholidah seperti yang dikutip oleh Lutfi

Fadilah dan Adi Wijaya :

Konsep ini muncul dari beberapa pengalaman bahwa kecerdasan


intelektual yang tinggi saja tidak cukup untuk menghantarkan
seseorang menuju kesuksesannya. Orang yang memiliki kecerdasan
emosional yang tinggi adalah mereka yang mampu mengendalikan
diri, memahami dirinya sendiri, memelihara dan memacu motivasi
untuk terus berupaya dan tidak mudah menyerah atau putus asa.
Mereka juga mampu berhubungan dengan sesama manusia dengan
baik.76

Maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional dapat dideteksi

dari pengendalian diri, semangat, ketekunan serta kemampuan untuk

memotivasi diri.

Adapun bagi peserta didik jika memiliki kecerdasan emosional yang

baik, akan mudah untuk:

1. Meningkatnya keterampilan dalam menyelesaikan masalah

2. Meningkatnya keterlibatan dengan rekan-rekan sebaya

74
Sukoco, Daniel Goleman…, hlm. 409.
75
Lutfi Fadilah dan Adi Wijaya, PAI Teacher's Strategy..., hlm. 32.
76
Ibid.
4

3. Pengendalian dorongan hati yang lebih baik

4. Tingkah laku yang lebih baik

5. Perbaikan efektifitas dan popularitas antar pribadi

6. Meningkatkan keterampilan dalam menghadapi masalah

7. Lebih terampil dalam mengatasi masalah-maslah antarpribadi

8. Lebih cakap mengatasi kecemasan

9. Berkurangnya perilaku kasar dan meningkatnya keterampilan dalam

menyelesaikan konflik.77

Ada banyak upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan

sekaligus meningkatkan kecerdasan emosional siswa tersebut. Di antaranya

adalah pembelajaran dengan menggunakan format permainan. Menurut

Noorlaila seperti yang dikutip oleh Ellen Prima:

Dengan bermain anak dapat belajar mencapai perkembangan baik


fisik, emosi, intelektualitas maupun jiwa sosialnya. 78

Oleh karena itu, biarkan anak bermain dengan keinginannya namun

tetap memberikan permainan yang dapat membantu meningkatkan

perkembangan emosionalnya.79 Salah satunya permainan yang dapat

diterapkan dalam pembelajaran untuk dapat membantu perkembangan

emosional adalah permainan bingo karena permainan bingo merupakan jenis

permainan kata dan huruf yang dapat memberikan suatu situasi belajar yang

santai, bebas dari ketegangan dan kecemasan.80


77
Sukoco dkk, Daniel Goleman..., hlm. 434.
78
Ellen Prima, Pengembangan Kecerdasan Emosional Anak Melalui Game DOTA
(Defence of The Ancients), KOMUNIKA, Vol. 11, No. 1, Januari - Juni 2017, hlm. 152.
79
Ibid.
80
Dina Novitasari Nasution, Aman Simare-Mare, Pengaruh Permainan Bingo Kata
Terhadap Kemampuan Membaca Anak Usia 5-6 Tahun Kelompok B RA Al-Qur’an Kota Padang
5

Menurut Angela Coco.et,al, yang dikutip oleh Nurul Puspita dan

Amelya Herda Losari:

The Bingo Game is an holistic, experiential strategy which provokes


personal reflection.81

Jadi dari kutipan diatas permainan bingo ini merupakan suatu startegi

pengalaman yang bisa menimbulkan rangsangan refleksi pribadi. Menurut

Silbermen, strategi ini membantu mengingatkan kembali akan istilah-istilah

yang telah siswa pelajari selama menempuh mata pelajaran. 82

Jadi, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa permainan bingo

merupakan sebuah permainan yang bisa membuat pelajaran menjadi tidak

menjemukan, memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan

siswa akan lebih menaruh perhatian karena guru menjadikannya dalam format

permainan bingo.

Dengan permainan bingo, guru dapat merangsang siswa dengan

memberikan pertanyaan melalui permainan sebagai perangsang inisiatif

siswa untuk membangun kerjasama antar siswa agar bisa menjawab

pertanyaan secara cepat dan kompak. Pertanyaan yang diberikan harus bisa

mendorong siswa untuk berpikir kritis, berdiskusi, dan bisa melatih sikap

sabar dan tidak ceroboh dalam memberikan jawaban walaupun dalam strategi

permainan bingo ini siswa dituntut untuk menjawab dengan cepat dan tepat.

Sidimpuan T.A 2018/2019, Jurnal Usia Dini, Vol 5 No 1, 2019, hlm 4.


81
Nurul Puspita dan Amelya Herda Losari, The Influence of Using Bingo Game Towards
Students’Vocabulary Mastery at the First Semester of the Seventh Grade of MTs N 2 Bandar
Lampung in the Academic Year of 2016/2017, English Education: Jurnal Tadris Bahasa Inggris
Vol. 9 No. 2, 2016, hlm. 384.
82
Melvin L.Silbermen, Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject (Allyn and
Bacon, Baston, 1996), “terj” Raisul Muttaqien, cetakan XI, (Bandung:NUANSA CENDEKIA),
2016, hlm. 265.
6

Dengan adanya interaksi antara siswa dengan guru, maupun antara siswa

dengan siswa lainnya selama proses pembelajaran inilah dapat menumbuhkan

sekaligus meningkatkan kecerdasan emosional siswa.

Berdasarkan hasil pra penelitian yang penulis lakukan dengan

wawancara kepada guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti di SMAN Pintar Riau, yaitu Ibu Pricila Cindiana, S.Pd., diketahui

bahwa beliau menggunakan permainan bingo ini dalam mata pelajaran PAI

dan Budi Pekerti yang ditujukan untuk dapat menumbuhkan sekaligus

meningkatkan kecerdasan emosional siswa yang baik. Beliau sudah

menerapkan permainan bingo ini di semua jenjang kelas yaitu kelas X, XI,

dan XII. Permainan bingo ini sudah diterapkan sejak semester ganjil Tahun

Ajaran 2021/2022, permainan ini diterapkan secara dominan oleh beliau

diakhir kegiatan pembelajarannya saat mengajar di mata pelajaran PAI dan

Budi Pekerti. Permainan bingo ditujukan untuk memotivasi siswa lebih aktif

dalam pembelajaran, setiap siswa ikut berperan dalam kegiatan pembelajaran

sehingga tidak ada siswa yang ribut ataupun siswa yang keluar masuk kelas.83

Oleh karena itu, Idealnya kecerdasan emosional siswa harusnya

terbentuk dengan baik sebab guru sudah menerapkan permainan bingo yang

salah satu pengaruhnya adalah membangun sekaligus kecerdasan emosional.

Akan tetapi, berdasarkan hasil wawancara dan observasi pra penelitian

penulis menemukan gejala-gejala yang menunjukkan permasaahan terkait

kecerdasan emosional siswa kelas XI di SMAN Pintar Riau, sebagai berikut:

83
Wawancara dengan guru mata pelajaran PAI -Budi Pekerti, Pricila Cindiana, tanggal 17
Maret 2022 di SMA N Pintar Riau, Jam 09.00 WIB
7

1. Adanya siswa menyontek dalam mengerjakan ulangan,

mengambil/menyalin jawaban teman sebagaimana hasil wawancara

dengan Ibu Pricilia Cindiana, S.Pd. 84 Hal ini kemudian diperkuat oleh

hasil observasi pada tanggal 16 November 2022, di mana memang

terdapat siswa yang menyontek atau menyalin jawaban temannya

ketika ulangan sebanyak kurang lebih 7 orang.85

2. Adanya beberapa peserta didik yang tidak bersemangat saat belajar,

mengantuk, lemes dan pasif.86 Hal ini kemudian diperkuat oleh hasil

observasi pada tanggal 07-11 November 2022, di mana memang

terdapat siswa yang mengantuk, lemes, dan tidak bersemangat ketika

belajar, pasif dan tidak berpartisipasi ketika menjawab pertanyaan

pertanyaan ringkas dari guru kurang lebih sebanyak 3 orang.87

3. Adanya peserta didik yang tidak berinisiatif membantu temannya,

acuh dan tidak peduli saat temannya mengalami kesulitan ketika

belajar.88 Hal ini kemudian diperkuat oleh hasil observasi pada tanggal

07-11 November 2022. Ketika diberikan tugas latihan kelompok yang

harus diselesaikan dengan cara diskusi untuk mencari jawabannya.

Akan tetapi ada empat (4) orang siswa yang mengerjakan tugas

latihan kelompok namun dikerjakannya sendiri dan tidak mau

84
Ibid.
85
Observasi, Rabu 07 s/d 20 November 2022 , di SMAN Pintar Riau, Jam 10.50 Ss/d
11.35WIB.
86
Wawancara dengan guru mata pelajaran PAI -Budi Pekerti, Pricila Cindiana, tanggal 17
Maret 2022 di SMA N Pintar Riau, Jam 09.00 WIB.
87
Observasi, Rabu 07 s/d 20 November 2022 , di SMAN Pintar Riau, Jam 10.50 Ss/d
11.35WIB.
88
Wawancara dengan guru mata pelajaran PAI -Budi Pekerti, Pricila Cindiana, tanggal
17 Maret 2022 di SMA N Pintar Riau, Jam 09.00 WIB.
8

berdiskusi dengan teman kelompoknya. Empat orang siswa tersebut

termasuk siswa yang menduduki peringkat bagus dikelas.89

4. Adanya siswa yang keluar masuk kelas saat jam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.90 Hal ini kemudian

diperkuat oleh hasil observasi pada tanggal 08 November 2022, di

mana memang terdapat siswa yang keluar masuk kelas saat proses

pembelajaran berlangsung.91

5. Adanya peserta didik yang mengeluh karena menghadapi kesulitan

dalam proses pembelajaran dan tugas yang diberikan. Hal ini

berdasarkan hasil observasi pada tanggal 21 November 2022, peneliti

menemukan bahwa adanya siswa/siswi yang mengeluh dalam

menghadapi kesulitan dalam proses pembelajaran dan mengerjakan

tugas yang diberikan guru.92

Berdasarkan uraian di atas, Maka peneliti tertarik untuk melakukan

suatu penelitian berangkat dari gejala-gejala yang ditemukan dengan judul:

“Pengaruh Permainan Bingo Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Pada

Mata Pelajaran PAI-BP Kelas XI Di SMAN Pintar Riau”.

B. Identifikasi masalah

1. Adanya siswa menyontek dalam mengerjakan ulangan,

mengambil/menyalin jawaban teman.

89
Observasi, tanggal 07 s/d 20 November 2022, di SMAN Pintar Riau, Jam 10.50 S/d
11.35WIB.
90
Wawancara dengan guru mata pelajaran PAI -Budi Pekerti, Pricila Cindiana, tanggal 17
Maret 2022 di SMA N Pintar Riau, Jam 09.00 WIB.
91
Observasi, tanggal 08 November 2022,
92
Ibid
9

2. Adanya beberapa peserta didik yang tidak bersemangat saat belajar,

mengantuk, lemes dan pasif.

3. Adanya peserta didik yang tidak berinisiatif membantu temannya, acuh

dan tidak peduli saat temannya mengalami kesulitan ketika belajar.

4. Adanya siswa yang keluar masuk kelas saat jam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

5. Adanya peserta didik yang mengeluh karena menghadapi kesulitan

dalam proses pembelajaran dan tugas yang diberikan.

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Pengaruh

Strategi Permainan Bingo Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Pada Mata

Pelajaran PAI-BP Kelas XI di SMAN Pintar”.

D. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang menjadi fokus pembahasan adalah:

Apakah ada Pengaruh Strategi Permainan Bingo Terhadap Kecerdasan

Emosional Siswa Pada Mata Pelajaran PAI-BP Kelas XI di SMAN Pintar?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh

Strategi Permainan Bingo Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Pada Mata

Pelajaran PAI-BP Kelas XI di SMAN Pintar.


10

F. Kegunaan Penelitian

1. Untuk peneliti: Penelitian ini memberikan pengetahuan untuk


mengetahui gambaran kuantitatif tentang seberapa besar pengaruh
penggunaan Strategi Permainan Bingo terhadap kecerdasan emosional
siswa.

2. Untuk sekolah: penelitian ini diharapkan mampu membantu pihak


sekolah untuk melihat pentingnya peran penggunaan Strategi
pembelajaran yang tepat salah satunya Strategi Permainan Bingo untuk
dapat meningkatkan kecerdasan emosional pada siswa.

3. Untuk guru: penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan Strategi


Permainan Bingo secara efektif dalam pembelajaran PAI-BP agar
melatih kecerdasan emosional peserta didik, memotivasi siswa dalam
belajar serta mengetahui kemampuan masing-masing siswa.

4. Bagi Siswa: meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar serta


meningkatkan potensi kecerdasan emosional siswa.
11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

1. Strategi Permainan Bingo

a. Pengertian Strategi Pembelajaran

Menurut Lefudin Strategi berasal dari bahasa Yunani,

strategous yang berarti jenderal atau panglima, sehingga strategi

diartikan sebagai ilmu jenderal atau ilmu kepanglimaan.93

Dalam kajian teknologi pendidikan, strategi pembelajaran

termasuk kedalam ranah perancangan pembelajaran.

Perkembangan strategi pembelajaran sebagai suatu ilmu

mengalami perkembangan yang diawali dari dunia militer, dan

selanjutnya dipergunakan dalam lapangan pendidikan dan

pembelajaran.94

Menurut Gulo seperti yang dikutip oleh Lefudin:

Strategi adalah suatu seni dan ilmu untuk membawakan


pengajaran di kelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang
telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.95

Menurut T. Raka Joni seperti yang dikutip oleh Lefudin:

93
Lefudin, Belajar dan Pembelajaran (ModePembelajaran, Strategi Pembelajaran,
Pendekatan Pembelajaran, dan Metode Pembelajaran). Yogyakarta: deepublish, 2017, hlm. 221-
222.
94
Haidir dan salim, Strategi Pembelajaran (suatu pendekatan bagaimana meningkatkan
kegiatan belajar siswa secara transformatis) ( Medan: Perdana Publishing, 2014), hlm. 97.
95
Lefudin, Belajar dan Pembelajaran (ModePembelajaran, Strategi Pembelajaran,
Pendekatan Pembelajaran, dan Metode Pembelajaran)....

11
12

Strategi belajar sebagai pola dan urutan umum perbuatan


guru murid dalam kegiatan belajar mengajar.96

Menurut Ensiklopedia pendidikan, Seperti yang dikutip

Oleh Siti kholijah rambe:

Strategi adalah suatu seni, yaitu seni membawa pasukan ke


medan tempur dalam posisi paling menguntungkan.97
Sedangkan strategi pembelajaran menurut Kemp seperti

yang dikutip oleh Bunyamin:

Strategi pembelajaran ialah suatu kegiatan pembelajaran


yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.98
Selanjutnya, menurut J. R David seperti yang dikutip oleh

Bunyamin:

Strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan.


Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat
konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil
dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.99
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-

garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran

yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar,

strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan

anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk

mencapai tujuan yang telah digariskan.

96
Ibid
97
Siti kholijah rambe, Pengaruh Strategi Bingo Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Ski Materi Kemajuan Yang Dicapai Umat Islam Pada Masa Abu Bakar Ash
Siddiq Ra Di Kelas Vii Mts Pab-1 Helvetia Medan, (Medan: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sumatera Utara Medan, 2020), hlm. 50
98
Bunyamin, Implementasi Strategi Pembelajaran Nabi Muhammad Saw,.......hlm 8
99
Ibid
13

b. Pengertian Permainan Bingo

Permainan berasal dari kata game yang diambil dari bahasa

inggris. Arief Sadiman mengungkapkan bahwa permainan (game)

adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama

lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan

tertentu pula.100

Menurut Sadiman seperti yang dikutip oleh Rustiana Kusuma

Wardani dan Lucky Rachmawati:

Permainan sebagai media pembelajaran mempunyai beberapa


kelebihan yaitu pembelajaran lebih menyenangkan dan dapat
menghibur. Permainan dilakukan untuk membuat siswa
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajarannya.101

Menurut Golchai dkk, seperti yang dikutip oleh Rustiana

Kusuma Wardani dan Lucky Rachmawati:

Dalam penelitiannnya menjelaskan bahwa dengan


menggunakan permainan dalam pendidikan dapat
mengarahkan peserta didik meningkatkan kegembiraan dan
pengembangan sikap positif terhadap pebelajaran.102

Permainan adalah sesuatu yang bisa dimainkan dengan aturan

tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya

dalam konteks tidak serius atau dengan tujuan refreshing. Suatu cara

belajar yang digunakan dalam menganalisa interaksi antara sejumlah

pemain maupun perorangan yang menunjukkan strategi-strategi yang


100
Arief Sadiman, dkk, Media Pendidikan dan Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2010), hlm 75.
101
Rustiana Kusuma Wardani dan Lucky Rachmawati, Pengembangan Permainan Ultako
Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Taman, JUPE. Vol. 6 No.
2, 2018, hlm. 56.
102
Ibid.
14

rasional. Dengan menggunakan permainan, siswa lebih merasa

senang saat pembelajaran berlangsung.

Permainan yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran

adalah permainan bingo. Sedangkan menurut Angela Coco,et, all,

The Bingo Game is an holistic, experiential strategy which provokes

personal reflection.103 Permainan Bingo adalah strategi pengalaman

holistik yang memancing refleksi pribadi. Menurut Silbermen seperti

yang dikutip oleh Hesti Pramudita:

Salah satu permainan yang bisa diterapkan dalam


pembelajaran adalah permainan bingo, pelajaran bisa menjadi
tidak menjemukan dan siswa akan lebih menaruh perhatian
jika guru menjadikannya dalam bentuk permainan bingo.104
Menurut Siberman seperti yang dikutip oleh Oktaviani:

Bingo merupakan permainan berupa tabel bernomor, ketika


siswa dapat menjawab soal lima deret secara horizontal,
vertikal maupun diagonal maka kelompoknya akan menang
dan mendapat poin yang berpengaruh terhadap nilai
kelompok.105
Menurut McMahon seperti yang dikutip oleh Oktaviani:

Permainan bingo modern merupakan permainan lotere dari


orang Italia yang biasa disebut sebagai Lo Giuocodel Lotto
d’Italia Permainan bingo adalah permainan tentang
kesempatan.106

103
Angela Coco,et, all, Bingo for Beginners: A Game Strategy for Facilitating Active Learning,
Teaching Sociology, Vol.29, No. 4, 2001, hlm. 492.
104
Hesti Pramudita, Eksperimentasi Media Permainan Bingo untuk Meningkatkan
Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Insan Kreatif Kembaran,
Jurnal MAHARAT, Vol. 1 No. 2, April 2019, hlm. 151.
105
Oktaviani, dkk. Penerapan Pembelajaran Aktif Dengan Metode Permainan Bingo
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Jurnal Mibar Ilmu, (Online), Vol. 24, No. 1,
2019. hlm. 49 (http://ejournal.udiksha.ac.id, diakses 04 januari 2023).
106
Ibid.
15

Sedangkan menurut Silbermen seperti yang dikutip oleh

Hapsari dan Vicky Dwi Wicaksono:

Bingo adalah permaian berupa tabel bernomer, jika siswa


dapat memperoleh lima deret secara horizontal, vertikal,
maupun diagonal dengan menjawab setiap soal dengan benar
maka dia dapat berhak untuk menulis kan B – I – N – G – O
dan berhak mendapat poin karena berhasil menjawab 5
pertanyan dengan benar disesuaikan sedemikian rupa dengan
kebutuhan pembelajaran dan materi.107

Menurut Silbermen seperti yang kutip Siti Khodijah Rambe:

Permainan bingo merupakan sebuah permainan yang bisa


membuat pelajaran menjadi tidak menjemukan dan siswa akan
lebih menaruh perhatian jika guru menjadikannya dalam
bentuk permainan bingo.108

Dengan adanya permainan bingo maka siswa tidak bosan

dalam mengikuti pelajaran dan siswa akan lebih aktif, dikarenakan

semua siswa iktu serta dalam permainan dan siswa akan berusaha

agar ia dapat menjawab pertanyaan yang diberikan dalam permainan.

Sehingga siswa dapat memahami atau mengetahui materi yang

disampaikan serta dapat mencapai tujuan dan capaian pembelajaran

yang diinginkan.

c. Langkah-langkah permaianan bingo.

Langkah-langkah permainan bingo menurut Silbermen seperti

yang dikutip oleh Nurul Puspita dan Amelya Herda Losari:

107
Dinar Hapsari dan Vicky Dwi Wicaksono, Pengaruh Metode Permainan Bingo
Terhadap Motivasi Dan Pemahaman Materi Ppkn Kelas Iv Sdn Sumokembangsri Sidoarjo,
JPGSD, Vol 01 No 01, 2012, hlm. 4.
108
Siti Kholijah Rambe, ............hlm. 54.
16

1) Each student is given a bingo card (also known as "bingo


board"or"bingo worksheet") containing a grid of squares.
Each square in the grid is printed with a different word.
2) The teacher, playing the part of bingo caller, reads out the
definition for a word. The students then attempt to find the
matching square on their bingo card, and if they find it,
cover that square with a counter.
3) The process of teacher reading out definitions, and the
students trying to find matches continues until one student
achieves a winning pattern (for example a line of five
countered covered squares - although the definition of a
winning pattern can be varied) and calls out "Bingo!" .109

Sedangkan menurut Silbermen dalam buku active learning

terjemahan Raisul muttaqien langkah-langkah permaianan bingo

sebagai berikut:110

1) Susunlah sejumlah 24 atau 25 pertanyaan tentang materi pelajaran

anda yang bisa dijawab dengan istilah baku yang digunakan

dalam mata pelajaran anda.

2) Sortirlah pertanyaan menjadi 5 tumpukan. Labeli tiap tumpukan

dengan huruf B-I-N-G-O...kartu bingo untuk tiap siswa.kartu-

kartu ini mesti mirip betul dengan kartu bingo biasa, dengan

nomor-nomor dalam tiap 24 celah dalam matriks 5X5 (celah

tengah”kosong”).

3) Bacalah sebuah pertanyaan dengan angka yang terkait. Jika

seorang siswa memiliki angkanya dan dia tidak menuliskan

jawabannya dengan benar, maka dia dapat mengisi celah tersebut.

4) Bila seorang siswa mencapai 5 jawaban benar dalam sebuah

deretan (baik vertikal, horizontal, maupun diagonal), siswa


109
Nurul Puspita dan Amelya Herda Losari, The Influence..., hlm. 386.
110
Melvin L.Silbermen, Active Learning…, hlm. 265.
17

tersebut boleh meneriakkan “bingo”. Permainan dapat diteruskan

hingga ke 25 celah tersebut terisi.

Sebagaimana kutipan diatas maka langkah-langkah

penggunaan permaianan bingo dalam pembelajaran sebagai berikut:

1) Guru menyusun sejumlah pertanyaan kira-kira sebanyak 24-25

butir pertanyaan tentang materi pelajaran berikut dengan

jawabannya yang bersifat jawaban singkat. Adapun materi

pelajaran yang akan disusun sebagai pertanyaan oleh guru, dapat

disampaikan dalam metode belajar apa pun seperti metode

ceramah, bermain gambar, dan lain sebagainya. Sehingga inti dari

permainan ini adalah penguatan penguasaan materi siswa dengan

menjawab pertanyaan secara tepat dan benar. Sedangkan cara

penyampaian materi dapat disesuaikan oleh guru menurut

pertimbangan masing-masing.

2) Guru menyortir pertanyaan menjadi lima tumpukan, dan melabeli

tiap tumpukan dengan hurup B-I-N-G-O buat kartu bingo untuk

tiap siswa. Kartu-kartu ini mesti harus mirip dengan kartu bingo

biasa, dengan nomor-nomor dalam tiap 24 celah dalam matrik 5 ×

5 (celah tengah “kosong”).

3) Guru membacakan sebuah pertanyaan dari kartu tersebut sesuai

dengan angka yang terpilih. Jika seorang siswa memiliki

angkanya dan dia dapat menuliskan jawabannya dengan benar,

maka dia dapat mengisi celah tersebut.


18

4) Bila seorang siswa mencapai lima jawaban benar dalam sebuah

deretan (baik vertical, horizontal, maupun diagonal), siswa

tersebut boleh meneriakkan “Bingo”. Permaianan dapat

diteruskan hingga ke-25 celah tersebut terisi.

d. Kelebihan dan kekurangan penggunaan permaianan bingo

Adapun kelebihan dan kekurangan permainan bingo sebagai

berikut :

1) Kelebihan penggunaan permainan bingo:

a) Guru dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan

pelajaran yang telah disampaikan.

b) Setiap siswa ikut berperan dalam kegiatan pembelajaran

sehingga tidak ada siswa yang rebut ataupun siswa yang keluar

masuk kelas.

c) Permainan bingo dianggap sangat efektif dalam mempertajam

ingatan siswa tentang materi yang telah diajarkan.

d) Untuk lebih memotivasi pembelajaran aktif.111

Menurut Richardson seperti yang dikutip oleh Nurul

Puspita dan Amelya Herda Losari:

Bingo game has a lot of advantages meanwhile the


disadvantages. Here are the advantages of Bingo game:
a) Bingo game is a game that suitable for all ages.
b) More motivation for using while learning how to play.
c) Be able to help the students remember some
vocabularies which are difficult to be memorized.

111
Siti Kholijah Rambe, Pengaruh strategi…, hlm. 54.
19

d) Improve the ability to cooperate with each other (if using


groups).
e) Invites students to think quickly.
f) Influences students to be more creative and active.112

2) Kekurangan penggunaan permainan bingo

Menurut Richardson seperti yang dikutip oleh Nurul

Puspita dan Amelya Herda Losari:

The disadvantages of Bingo game in teaching and learning


process:
a) Makes the class difficult to be controlled.
b) Students will be asked to make games continuously more
than the material.113

a) Permainan bingo lebih bertumpu pada keberuntungan siswa

dan kecepatan siswa dalam menjawab.

b) Permainan bingo menggunakan konsep permainan sehingga

bisa saja siswa tidak terkondisikan.

2. Kecerdasan Emosional

a. Pengertian Kecerdasan Emosional

1) Kecerdasan

Kecerdasan dalam bahasa Inggris disebut intelligence

dan dalam bahasa Arab disebut al-dzaka. Menurut bahasa

kecerdasan adalah pemahaman, kecepatan dan kesempurnaan

sesuatu. Dalam arti, kemampuan dalam memahami sesuatu

secara cepat dan sempurna. J.P Chaplin merumuskan tiga

dimensi kecerdasan yaitu Pertama, kemampuan menghadapi

112
Nurul Puspita dan Amelya Herda Losari, The Influence…, hlm. 387.
113
Ibid.
20

dam menyesuaikan diri terhadap situasi baru serta cepat dan

efektif. Kedua, kemampuan menggunakan konsep abstrak

secara efektif yang meliputi empat unsur seperti memahami,

berpendapat, mengontrol dan mengkritik. Ketiga, kemampuan

memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat

sekali.114

Kecerdasan adalah mempertahankan pilihan yang tetap

dalam kumpulan kapasitas global individu untuk berbuat

menurut tujuannya secara tepat sehingga akan memperoleh

tujuan yang diinginkan. Seseorang yang memiliki kecerdasan

lebih cendrung untuk mengambil dan mempertahankan pilihan

yang tetap, kapasitas untuk beradaptasi dengan maksud

memperoleh tujuan yang diinginkan dan kekuatan untuk auto

kritik. Menurut D. Wechsler seperti yang dikutip oleh Purwa

Admaja Prawira:

Kecerdasan merupakan kumpulan kapasitas atau


kapasitas global individu untuk berbuat menurut
tujuannya secara tepat, berpikir secara rasional, dan
menghadapi alam sekitar secara efektif.115

Dalam pengertian yang lebih luas, William Stern, yang

dikutip oleh Crow and Crow mengemukakan bahwa:

Kecerdasan berarti kepasitas umum dari seorang individu


yang dapat dilihat pada kesanggupan pikiran pikirannya
dalam mengatasi tuntutan kebutuhan-kebutuhan baru,
114
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (Terjemahan), (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2003), hlm. 45.
115
Purwa Admaja Prawira, Psiklogi Pendidikan Dalam Perspektif Baru, (Yogyakarta :
AR-RUUZ MEDIA, 2014), hlm. 140.
21

keadaan ruhaniah secara umum yang dapat disesuaikan


dengan problema-problema dan kondisi-kondisi yang
baru didalam kehidupan.116

Jadi, kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki

oleh setiap individu memahami mengatasi dan menyesuaikan

diri terhadap problema dan kondisi serta situasi didalam

kehidupan.

2) Emosional

Dalam makna paling harfiah, Oxford English Dictionary

mendefinisikan emosi sebagai “setiap kegiatan atau pergolakan

pikiran, perasaan, nafsu; setiap keadaan mental hebat atau

meluap-luap”. Emosi merujuk ada perasaan dan pikiran-

pikiran khasnya, suatu keadaan biologi dan psikologis, dan

serangkaian kecenderungan untuk bertindak.117 Sejumlah

Teoretikus mengelompokkan emosi dalam golongan-golongan

besar, Beberapa anggota golongan tersebut adalah sebagai

berikut:

a) Amarah: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel,

kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung,

bermusuhan, dan barang kali yang paling hebat, tindak

kekerasan dan kebencian yang patologis.

116
Imam Malik, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Kalimedia, 2016), hlm. 103.
117
Sukoco dkk, Daniel Goleman…, hlm. 409.
22

b) Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis,

mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan kalau

menjadi patologis; depresi berat.

c) Rasa takut: cemas, takut, gugup, khawatir, waswas,

perasaan takut sekali, waspada, sedih, tidak tenang, ngeri,

kecut; sebagai patologi, fobia dan panik.

d) Kenikmatan: bahagia gembira, riang, puas, ringan, senang,

terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, rasa

terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa,

senang, senang sekali, dan batas ujungnya; mania.

e) Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan

hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih.

f) Terkejut: terkejut, terkesiap, takjub, terpana.

g) Jengkel: hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau

muntah.

h) Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan

hati hancur lebur.118

Emosional didasarkan pada perasaan atau sikap

seseorang dalam bereaksi pada suatu kondisi. Emosional

adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan

biologis, psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk

bertindak.

118
Ibid, hlm. 409-410.
23

3) Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional merupakan konsep baru yang

dikembangkan oleh Daniel Goleman. Ia menjelaskan makna

emosi merujuk kepada makna yang paling harfiah yang

diambil di Oxford Enghlish Dictonary yang memaknai emosi

sebagai setiap kegiatan tau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu,

setiap keadaan mental yang hebat dan melua-luap.119

Menurut Daniel Goleman seperti yang dikutip oleh

Ghesya Athira Hasna’ul Fauzyah, ddk:

Emosi merujuk kepada suatu perasaan dan pikiran


pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis,
dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.120

Menurut Goleman dalam buku Emotional Intellegence

seperti yang dikutip oleh Ghesya Athira Hasna’ul Fauzyah,

ddk:

Menyatakan bahwa merupakan kesuksesan hidup


seseorang tidak hanya bergantung pada IQ (Intellegence
Quotient) semata, melainkan ada kemampuan lain yang
sangat berpengaruh yaitu EQ (Emotional Quotient). 121

Selanjutnya, Nurul Zuriyah berpendapat bahwa

kecerdasan emosional merupakan gabungan kemampuan

emosional dan sosial. Seseorang yang mempunyai kecerdasan

emosional akan mampu mengahadapi masalah yang terjadi


119
Ibid.
120
Ghesya Athira Hasna’ul Fauzyah, dkk, Pengaruh Pendampingan Orang Tua Pada
Pembelajaran Daring Terhadap Kecerdasan Emosional, JPD: Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 11,
No. 2, 2020, hlm.198.
121
Ibid.
24

dalam kehidupan karena mempunyai kemampuan kesadaran

terhadap emosinya, mampu menumbuhkan motivasi dalam

dirinya karena selalu bergerak melakukan aktifitas dengan baik

dan ingin mencapai tujuan yang diinginkannya, serta dapat

mengungkapkan perasaan dengan baik dan kontrol dirinya

sangat kuat.122

Menurut Rusyan seperti yang dikutip oleh Wiwik

Suciati:

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang


mengelola perasaan dirinya agar lebih baik dan
kemampuan membina hubungan sosialnya.123

Para peneliti menemukan bahwa emosi mempersiapkan

tubuh untuk berbagai jenis reaksi dan kerja emosi tersebut

dilakukan detail-detail fisiologi atau jaringan syaraf-syaraf

otak manusia. Oleh karena itu, emosi bukanlah mutlak takdir

manusia yang tidak dapat diubah, tetapi dapat dikelola dan

dikendalikan dengan memakai pikiran rasional. Luapan-luapan

emosi tergantung dengan kemampuan memakai pikiran untuk

mengelola dan mengendalikan emosi.

Menurut Peter Salovey dan John Mayar seperti yang

dikutip oleh Fadhilah Suralaga:

Kecerdasan emosional terdapat kemampuan merasakan


dan menunjukkan emosi secara akurat dan adaptif,
122
Nurul Zuriah, Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan, Cet. 4,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm.37.
123
Wiwik Suciati, Kiat Sukses Melalui Kecerdasan Emosional dan Kemandirian Belajar
(Bandung: CV, Rasi Terbit, 2016), hlm. 8.
25

memahami prespektif orang lain, menggunakan perasaan


guna menfasilitasi pikiran seperti berada dalam suasana
hati yang positif yang berkaitan dengan pemikiran
kreatif, serta untuk mengukur emosi dalam diri sendiri
dan orang lain seperti kemampuan untuk mengendalikan
amarah.124
Johanes Pap seperti yang dikutip oleh Rohmalina

Wahab:

Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri,


semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk
memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi
frustasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan
hati dan emosi, tidak melebihkan kesenangan, mengatur
suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak
menghambat kemampuan berpikir, untuk membaca
perasaan terdalam orang lain dan berdoa, untuk
memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya,
kemampuan untuk menyelesaikan konflik.125

Kemampuan mengelola dan mengendalikan emosi

adalah langkah membuat emosi menjadi cerdas yang oleh para

ahli psikologi disebut dengan kecerdasan emosional. Menurut

Daniel Goleman seperti yang dikutip oleh Andi Thahir:

Yang termasuk dalam wilayah emosi manusia adalah


amarah, kesedihan, kecemasan, dorongan hati untuk
pasrah, optimis, empati dan menjaga hubungan sosial
dibutuhkan pikiran yang mengarah kearah emosi
tersebut, dan dalam hal ini pembiasaan dari kecil bahkan
sejak bayi merupakan faktor penting bagi seseorang agar
mempunyai kemampuan menggunakan pikiran untuk
mengarahkan emosi.126

124
Fadhilah Suralaga, Psikologi Pendidikan Implikasi Dalam Pembelajaran (Depok: PT.
Raja Grafindo Persada, 2021), hlm. 64.
125
Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016), hlm.
152.
126
Andi Thahir, Psikologi Belajar (Lampung: LP2M UIN Raden Intan Lampung, 2014),
hlm. 62.
26

Menurut Vebri seperti yang dikutip oleh Ahmad

Yulianto, dkk:

Kecerdasan emosinal merupakan kemampuan siswa


untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri
dan mengenali emosi orang lain, memotivasi diri
sendiri serta kemampuan menjalin hubungan dengan
orang lain.127
Sedangkan menurut Ardana, Aritonang dan Dermawan

yang dikutip oleh Ahmad Yulianto, dkk:

Melalui kecerdasan emosional siswa dapat mengontrol


dirinya, mampu berkomunikasi baik dengan orang lain
dan dapat mempengaruhi berkembangnya kemampuan
kognitif siswa.128

Kecerdasan emosi sendiri dipengaruhi oleh dua faktor

yaitu faktor keluarga dan nonkeluarga. Lingkungan sekolah

memiliki salah satu peran dalam pembentukan kecerdasan

emosi anak, sebab 5-6 jam dalam sehari waktu anak dihabiskan

di sekolah. Ini artinya guru memiliki peranan khusus dalam

pembentukan kecerdasan emosi anak. Cara guru

memperlakukan anak, mengajar dan mengelola kelas akan

berpengaruh pada kecerdasan emosi mereka.129

Jadi, Kecerdasan emosional adalah kemampuan

seseorang dalam mengendalikan diri terhadap kondisi apapun

127
Ahmad Yulianto, dkk, Pengaruh Model Guided Note Taking(GNT)
TerhadapKecerdasan Emosional SiswaMata Pelajaran PPkn Kelas V SD Negeri 26Kota Sorong,
Jurnal Papeda: Vol 2, No2, Juli 2020, hlm.66.
128
Ibid.
129
Dian Nur Arini, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Ii Terhadap
Kecerdasan Emosi Siswa Kelas V Sd, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 14 Tahun ke-5
2016.
27

yang berasal dari luar dan memahami perasaan dirinya sendiri

dan juga orang lain.

4) Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional

Menurut Goleman ada 2 faktor yang mempengaruhi

kecerdasan emosional yaitu:

a) Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri

seseorang yang dipengaruhi oleh keadaan otak emosional

seseorang.130 Menurut Le Dove faktor internal disini yakni

(1) Fisik, bagian yang paling berpengaruh terhadap

kecerdasan emosional seseorang adalah anatomi saraf

emosi yang berada diotak. Bagian otak yang

digunakan untuk berfikir berperan penting dalam

memahami sesuatu secara mendalam, menganalisis

mengalami perasaan tertentu dan selanjutnya berbuat

sesuatu untuk mengatasinya.

(2) Psikis, kecerdasan emosional selain dipengaruhi oleh

kepribadian individu, juga dapat ditumbuhkan dan

diperkuat dalam diri seseorang.131

b) Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri

seseorang dan mempengaruhi sifat seseorang secara

perorangan, secara kelompok, antar perorangan


130
Darmadi, Pengembangan Model Dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar
Siswa (Yogyakarta: Deepublish, 2017), hlm. 156.
131
Alaika M. Bagus Kurnia, Psikologi Pendidikan Islam (Sukabumi: Haura Utama,
2020), hlm. 39.
28

dipengaruhi kelompok atau sebaliknya, juga dapat bersifat

tidak langsung yakni melalui perantara.132 Adapun faktor

eksternal yang dimaksud disini yakni.

(1) Lingkungan keluarga, kehidupan keluarga merupakan

sekolah pertama dalam mempelajari emosi.

Kecerdasan emosional dapat diajarkan pada saat

masih bayi melalui ekspresi. Peristiwa memosional

yang terjadi pada masa anak-anak akan melekat dan

menetap secara permanen hingga dewasa.

Pembelajaran emosi tidak hanya melalui ucapan dan

perbuatan orang tua secara langsung kepada anak-

anaknya, namun juga contoh yang diberikan ketika

menangani perasaan mereka sendiri.

(2) Lingkungan non keluarga, yang terdiri dari

lingkungan masyarakat dan pendidikan. Kecerdasan

emosional ini berkembang sejalan dengan

perkembangan fisik dan mental seseorang.133

5) Indikator Kecerdasan Emosional

Menurut Goleman ada beberapa indikator kecerdasan

emosional antaralain:134

132
Ibid.
133
Ibid.
134
Indah Yuni Astuti, Kecerdasan Emosional Dan Komitmen Kerja Dalam
Mempengaruhi Kerja Karyawan ....
29

a) Kesadaran diri (self awareness) yaitu kemampuan

seseorang untuk mengenali dan memahami semua proses

yang terjadi di dalam dirinya, perasaannya, pikirannya dan

latar belakang tindakannya. Misalnya kesadaran diri itu

bentuknya antara lain:

(1) Menyadari emosi diri seperti merasakan perubahan

emosi tiba-tiba khawatir atau tiba-tiba sedih.

(2) Mampu meniai diri seperti dapat memperkirakan

mampu atau tidak mengerjakan tugas-tugas belajar.

(3) Memiliki kepercayaan diri seperti tidak menyontek

atau menyalin jawaban teman saat ujian karena yakin

dengan kemampuan sendiri, berani bertanya,

berargumen atau pun menjelaskan materi

pembelajaran jika diminta oleh guru.

b) Kemampuan mengelola emosi (managing emotions) yaitu

kemampuan seseorang mengendalikan dan

menyeimbangkan emosi-emosi yang dialaminya baik yang

berupa emosi positif maupun emosi negatif. Misalnya,

kemampuan mengelola emosi itu bentuknya antara lain:

(1) Mampu mengendalikan diri seperti sabar bila

menghadapi kesulitan belajar, tetap tenang, bahkan

dalam situasi yang membuat orang lain marah ketika

di dalam pembelajaran, lebih cepat merasa tenang


30

apabila diserang panik dalam menghadapi tantangan

belajar yang sulit, Segera menyelesaikan tugas belajar

yang sudah rencanakan dengan tidak mengulur-ulur

waktu, menunda pemuasan kesenangan sesaat,

misalnya mengobrol, menonton TV, main game,

jalan-jalan,dll demi mencapai hasil belajar yang

maksimal.

(2) Memiliki sikap waspada seperti menyiapkan diri agar

tidak larut dalam kekecewaan apabila gagal dalam

pembelajaran atau ujian.

(3) Memiliki sikap adaptif tidak kesulitan menyesuaikan

diri dalam berbagai metode dan aktivitas belajar.

(4) Menyukai inovasi seperti memikirkan apa yang harus

dilakukan sehingga tahu apa yang diinginkan dalam

aktivitas belajar.

c) Optimisme (motivating oneself) yaitu kemampuan

seseorang untuk memotivasi diri ketika berada dalam

situasi putus asa, dapat berpikir positif, dan meningkatkan

sikap optimis dalam hidupnya. Misalnya kemampuan

seseorang untuk memotivasi diri itu bentuknya antara lain:

(1) Memiliki dorongan untuk berprestasi seperti segera

menyelesaikan tugas belajar yang sudah direncanakan

dengan tidak mengulur-ulur waktu, tertarik pada


31

pekerjaan yang menuntut dirinya memberikan

gagasan, sering melakukan introspeksi untuk

menemukan kembali hal-hal yang penting dalam

hidup.

(2) Memiliki sikap optimis seperti, berusaha untuk bisa

memahami pembelajaran maupun menyelesaikan

tugas-tugasnya walaupun mengalami kesulitan dalam

mengerjakan tugas dan memahami materi belajar,

tetap merasa yakin dapat menyelesaikan tantangan di

dalam belajar meskipun pernah gagal berkali-kali, dan

tetap terus mencoba menyelesaikannya.

d) Empati (empathy) yaitu kemampuan seseorang dalam

memahami perasaan, pikiran dan perbuatan orang lain

berdasarkan sudut pandang orang tersebut. Misalnya

empati itu bentuknya antara lain:

(1) Memahami orang lain seperti, mengetahui apa yang

teman-teman tidak sukai ketika sedang belajar di

dalam kelas, dapat memahami perasaan teman-teman

yang sedang kesulitan dalam belajar, memahami

kesulitan teman-teman yang lain dalam belajar.

(2) Orientasi melayani seperti membantu teman yang

kesulitan dalam belajar, tetapi tidak memberikan


32

contekan, berinisiatif membantu Ketika teman-teman

memiliki masalah belajar.

(3) Menerima keragaman seperti menghargai dan

menerima perbedaan pendapat dengan teman-teman

di dalam belajar.

e) Keterampilan sosial (social skill) yaitu kemampuan

seseorang berhubungan secara efektif dengan orang lain,

dan dapat mempertahankan hubungan sosial tersebut.135

Misalnya Kemampuan mengelola emosi itu bentuknya

antara lain:

(1) Memiliki kemampuan berkomusikasi seperti mudah

memulai diskusi belajar dengan teman-teman, tidak

merasa tertekan dan banyak memberikan tanggapan

ketika dalam diskusi maupun presentasi, menerima

masukan dan kritik dari teman-teman saat belajar

dengan pikiran terbuka.

(2) Memiliki karakteristik pemimpin seperti

mengesampingkan permasalahan pribadi dengan

teman-teman kelas jika sedang berkegiatan dalam

belajar kelompok.

(3) Mampu mengelola kelompok atau tim seperti dapat

merangkul teman-teman agar aktif dan mau

bersumbangsih dalam kegiatan diskusi belajar,


135
Wiwik Suciati…, hlm. 4.
33

mampu mengorganisasi dan memotivasi suatu

kelompok belajar.

3. Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti

Ramayulis mengatakan seperti yang dikutip oleh Heri Gunawan:

Pendidikan Agama Islam adalah proses mempersiapkan manusia


supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air,
dan tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya (akhlak), teratur
pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaanya, manis
tutur katanya, baik dengan lisan maupun tulisan. Sedangkan
Zakiyah Daradjat berpendapat bahwa Pendidikan Agama Islam
adalah suatu usaha sadar untuk membina dan mengasuh peserta
didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara
menyeluruh (kaffah), lalu menghayati tujuan yang pada akhirnya
dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan
hidup.136

Dalam dokumen Kurikulum 2013, PAI mendapatkan tambahan

kalimat “dan Budi Pekerti” sehingga Menjadi Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti, sehingga dapat diartikan sebagai pendidikan yang

memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan

keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam,

yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada

semua jenjang pendidikan.

Pendidikan ialah perintah Allah, maka Allah banyak memberikan

petunjuk terkait masalah pendidikan ini. Surah Al-Alaq ayat 1 – 5 yang

merupakan wahyu pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW.

Syarat dengan petunjuk-Nya tentang pendidikan.

136
Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung:
Alfabeta, 2013), hlm. 202
34

B. Penelitian Relevan

Tabel 2.1 Penelitian Relevan

No Nama, Judul, dan Tahun


1 Nurfidiatun B, Penerapan Model Active Learning Tipe Permainan Bingo
Dalam Meningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V MI Al- Markaz Al-
Islami Maros
PERSAMAAN

Persamaan penelitian Nurfidiatun B dengan penelitian penulis, yaitu


variabel X sama-sama meneliti tentang permaianan bingo

PERBEDAAN
Perbedaan penelitian Nurfidiatun B dengan penelitian penulis, yaitu: 1)
Variabel Y nya meneliti tentang Hasil Belajar, sedangkan variabe Y
penulis meneliti tentang kecerdasan emosional siswa. 2) Jenis penelitian
nya adalah penelitian tindakan kelas, sedangkan jenis penelitian penulis
adalah penelitian kuantitatif jenis asosiatif kausal. 3) Teknik pengumulan
data nya adalah lembar observasi dan tes, sedangkan teknik pengumlan
data pada penelitian penulis yaitu: observasi, wawancara, dokumentasi,
dan angket
2 Dinar Hapsari dan Vicky Dwi Wicaksono, Pengaruh Metode Permainan
Bingo Terhadap Motivasi Dan Pemahaman Materi PPKN Kelas IV SDN
Sumokembangsri Sidoarjo
PERSAMAAN
Persamaan penelitian Dinar Hapsari dan Vicky Dwi Wicaksono dengan
penelitian penulis, yaitu variabel X sama-sama meneliti tentang
permaianan bingo
PERBEDAAN
Perbedaan penelitian Dinar Hapsari dan Vicky Dwi Wicaksono dengan
penelitian penulis, yaitu: 1) Variabel Y nya meneliti tentang Motivasi
Dan Pemahaman, sedangkan variabe Y penulis meneliti tentang
kecerdasan emosional siswa. 2) jenis penelitian nya adalah penelitian
kuantitatif jenis eksperimen, sedangkan jenis penelitian penulis adalah
penelitian kuantitatif jenis asosiatif kausal. 3) Teknik pengumulan data
nya adalah lembar tes, sedangkan teknik pengumlan data pada penelitian
penulis yaitu: observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket
35

3 Siti Kholijah Rambe, Pengaruh Strategi Bingo Terhadap Hasil Belajar


Siswa Pada Mata Pelajaran SKI Materi Kemajuan Yang Dicapai Umat
Islam Pada Masa Abu Bakar Ash Shiddiq RA di Kelas VII MTs PAB-1
Helvetia Medan.
PERSAMAAN
Persamaan penelitian Siti Kholijah Rambe dengan penelitian penulis,
yaitu variabel X sama-sama meneliti tentang permaianan bingo, daan
penelitian ini sama-sama penelitian kuantitatif
PERBEDAAN
Perbedaan penelitian Siti Kholijah Rambe dengan penelitian penulis,
yaitu: 1) Variabel Y nya meneliti tentang Hasil Belajar, sedangkan
variabe Y penulis meneliti tentang kecerdasan emosional siswa. 2) jenis
penelitian nya adalah penelitian kuantitatif jenis eksperimen, sedangkan
jenis penelitian penulis adalah penelitian kuantitatif jenis asosiatif kausal.
3) Teknik pengumulan data nya adalah lembar tes, wawancara, dan
dokumentasi sedangkan teknik pengumlan data pada penelitian penulis
yaitu: observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket
4 Ellen Prima, Pengembangan Kecerdasan Emosional Anak Melalui Game
DOTA (Defence of The Ancients)

PERSAMAAN
Persamaan penelitian Ellen Prima dengan penelitian penulis, yaitu
variabel Y sama-sama meneliti tentang kecerdasan emosional, dan
penelitian ini sama-sama penelitian kuantitatif
PERBEDAAN
Perbedaan penelitian Ellen Prima dengan penelitian penulis, yaitu: 1)
Variabel X nya meneliti tentang game DOTA, sedangkan variabe X
penulis meneliti tentang permainan bingo. 2) jenis penelitian nya adalah
penelitian kualitatif jenis deskriptif, sedangkan jenis penelitian penulis
adalah penelitian kuantitatif jenis asosiatif kausal.
36

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual ialah suatu bentuk kerangka berpikir tentang

bagaimana suatu teori berkaitan dengan berbagai faktor yang telah di

identifikasikan sebagai masalah yang penting. 137 Adapun kerangka konseptual

pada penelitian ini adalah:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Permainan Bingo Kecerdasan Emosional

Keterangan:
Faktor- faktor yang Faktor-faktor yang
mempengaruhi permainan
: Variabel yang diteliti mempengaruhi kecerdasan
bingo emosional
: Variabel yang tidak diteliti

: Arah variabel yang diteliti

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang

sedang diteliti.138 Hipotesis yaitu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Yaitu:

1. Hipotesa kerja (Ha):Terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan

permainan bingo terhadap kecerdasan emosional siswa.

2. Hipotesa nihil (Ho):Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam

penggunaan permainan bingo terhadap kecerdasan emosional siswa .

137
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D), Cetakan ke- 26, (Bandung: ALFABETA, 2017), hlm. 91-92.
138
Ibid, hlm 96
37
38

E. Defenisi Operasional

Tabel 2.2 Defenisi Operasional Penelitian

VARIABEL SKALA
INDIKATOR
PENELITIAN
1. Guru menyusun sejumlah 24 atau 25 Interval
pertanyaan.
2. Guru menyortir pertanyaan menjadi
lima tumpukan.
Variabel
3. Guru membaca sebuah pertanyaan
Independen (X)
dengan angka yang terkait.
(Permainan
4. Bila seorang siswa mencapai lima
Bingo)
jawaban benar dalam sebuah deretan
(baik vertical, horizontal, maupun
diagonal), siswa tersebut boleh
meneriakkan “Bingo”.
Interval
1. Siswa memiliki kesadaran diri (self
awareness)
2. Siswa memiliki kemampuan
Variabel mengelola emosi (managing
Dependen (Y) emotions)
(Kecerdasan 3. Siswa memiliki optimisme
Emosional) (motivating oneself)
4. Siswa memiliki Empati (empaty)
5. Siswa memiliki Keterampilan sosial
(social skill)
BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu untuk pengumpulan data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.139

Selanjutnya penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif

kausal, dimana penelitian asosiatif kausal adalah hubungan yang bersifat

sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen X (variabel yang

mempengaruhi) dan dependen Y (dipengaruhi).140

2. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 25 januari s/d 16 maret 2023.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SMAN Pintar Riau yang beralamat di

Kelurahan Sei Jering, Teluk Kuantan, Kecamatan Kuantan Tengah,

Kabupaten Kuantan Singingi. Pemilihan lokasi ini didasari atas

139
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&D dan
Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta CV, 2021), hlm. 23.
140
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D (Bandung: Alfabeta CV, 2019), hlm. 37.

39
40

pertimbangan dan alasan bahwa masalah-masalah yang dikaji peneliti ada

di lokasi ini.

3. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek adalah orang, tempat, atau benda yang diamati dalam

rangka pembuntutan sebagai sasaran.141 Subjek pada penelitian ini adalah

siswa kelas XI SMAN PINTAR, tahun ajaran 2022/2023, berjumlah 75

orang.

2. Objek penelitian

Objek adalah benda, hal dan sebagainya yang dijadikan sasaran

untuk diteliti, diperhatikan, dan sebagainya.142 Dari penelitian ini yang

menjadi objek penelitian adalah pengaruh Permainan Bingo Terhadap

kecerdasan emosional Siswa pada Mata Pelajaran PAI-BP Kelas XI di

SMA Negeri Pintar Riau tahun ajaran 2022/2023.

4. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.143 Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek

dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah
141
Dapertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed.5, cet.3
(Jakarta:Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016).
142
Sugiyono, Metodologi… hlm. 793.
143
Ibid, hlm. 80.
41

yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik/sifat yang dimilki oleh subyek atau obyek itu. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri Pintar

Riau yang berjumlah 75 orang yang terdiri dari 19 orang laki-laki dan 56

orang perempuan.

Tabel 3.1
Jumlah Populasi Penelitian
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
XI 1 7 18 25 Orang
XI 2 6 19 25 Orang
XI 3 6 19 25 Orang
Jumlah 19 56 75 Orang
Sumber: Data Tata Usaha (TU) SMAN Pintar Riau

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,

tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi

harus betul-betul representatif (mewakili).144

Adapun teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan yaitu

teknik total sampling. Sampel total merupakan teknik pengambilan

sampel dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel semua. 145 Oleh

karena itu, jumlah sampel di dalam penelitian ini adalah 75 orang siswa

yang merupakan seluruh siswa kelas XI di SMA Negeri Pintar Riau.


144
Ibid, hlm. 81.
145
Nurwulan Purnasari, Metodologi Penelitian, (Indonesia: Guepedia, 2021), hlm. 79
42

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi :

1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses

yang tersusun dari berbagai peoses biologis dan psikologis. Dua diantara

yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. 146 Peneliti

dengan observasi ini mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan

dengan kegiatan permainan bingo pada mata pelajaran PAI dan Budi

Pekerti kelas XI SMA Negeri Pintar Riau.

2. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan

berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan wawancara

adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara

mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh narasumber.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur,

dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun

menggunakan telepon.147 Peneliti dalam hal ini melakukan wawancara

terstruktur dengan 1 orang guru Pendidikan Agama Islam dan Budi

pekerti, dan 75 orang siswa Kelas XI SMAN Pintar Riau, yang dianggap

perlu.

3. Angket

146
Ibid, hlm. 145.
147
Ibid, hlm. 138.
43

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya.148

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket/kuisioner tipe

tertutup, yaitu kuisioner yang ditujukan kepada responden dengan cara

tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah tersedia menggunakan

model skala Likert.

4. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.149 Dokumentasi ini untuk

memperoleh data yang bersifat dokumenter seperti profil SMA Negeri

Pintar Riau yang terdiri dari sejarah berdirinya, visi misi, keadaan tenaga

pendidik dan kependidikan, serta keadaan guru dan siswanya.

6. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diolah dan dianalisis

dengan menggunakan rumus statistik berupa analisis regresi linear sederhana.

Untuk keperluan anlisis ini, penulis mengumpulkan dan mengolah data yang

diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot penilaian dari setiap

pernyataan. Untuk bobot pada angket, peneliti menggunakan skala likert yang

interval skor jawabannya adalah 3, 4, 5, 6, dan 7. 150 Butir soal berupa


148
Ibid, hlm. 142.
149
Sandu Siyoto dan Ali Sodik. Dasar Metodologi Pendidikan (Yogyakarta: Literasi
Media Publishing), hlm. 65.
150
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D)… hlm. 139
44

pernyataan dengan kalimat positif, dengan urutan nilai tertinggi hingga yang

terendah dimuli dari jawaban “Selalu (S)” dengan skor 4, “Sering (S)” dengan

skor 3, “Jarang Sekali (JS)” dengan skor 2, dan “Tidak Pernah (TP), dengan

skor 1.

Tabel 3.2
Bobot Nilai Pada Angket Strategi Permainan Bingo Dan Kecerdasan
Emosional

Opsi Jawaban Skor


Selalu (S) 4
Sering (S) 3
Kadang-kadang (KK) 2
Tidak Pernah (TP) 1

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Regresi Linear Sederhana. Regresi Linear Sedarhana sendiri adalah model

untuk mencari pengaruh pada variabel bebas (X) terhadap variabel terikatnya

(Y).151 Dipilihnya Regresi Linear Sedarhana sebagai teknik analisis dalam

penelitian ini kerena jenis data yang digunakan adalah data interval. Jenis

data ini tergolong pada analisis statistik parametrik, yang salah satu rumusnya

Regresi Linear Sederhana.152 Model regresi tersebut dinyatakan dengan

persamaan sebagai berikut:

Ȳ = a + bX + e

e = Error/ tingkat kesalahan (kesalahan pengganggu)

151
Andi Supangat, Statistika: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan NonParametrik,
Cetakan Ke-IV, (Jakarta: Kencana, 2014), hlm.334.
152
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,
Cetakan Ke-1, (Jakarta: Prenamedia Group, 2014), hlm. 256.
45

( Σx ) (Σy)
Σ ( xy )−
n
b= 2
(Σx)
( Σ x )−
2
n

Σy−bΣx
a=
n

Keterangan:

a = Intercept ( konstanta) dan b = Koefesien regresi

a = Nilai y taksiran pada saat x = 0

b = Koefesien regresi = yang menunjukan besarnya perubahan untuk


unit akibat adanya perubahan tiap satu unit x.

x = Independent variable / variabel bebas/ variabel yang


dipengaruhi variabel lain dalam hal ini variable b.

Ȳ = Dependent Variable/Variabel tidak bebas/variabel yang


dipengaruhi lain.

Anda mungkin juga menyukai