Anda di halaman 1dari 155

PERAN GURU PAI DAN BUDI PEKERTI DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK


KELAS VII SMP NEGERI 2 PULAU MAYA KAYONG UTARA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SKRIPSI

OLEH:
NICKA AFRIDA
NIM: 11901327

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK
2023 M/1445 H
LEMBAR PERSETUJUAN
PERAN GURU PAI DAN BUDI PEKERTI DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 PULAU MAYA
KAYONG UTARA TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SKRIPSI

OLEH:
NICKA AFRIDA
NIM: 11901327

Menyetujui:

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping

Helva Zurayah, S.Pd, M.Ag. Dr. Muhamad Tisna Nugraha, M.S.I


NIP. 197405091999032003 NIP. 198511082015031003

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Pontianak

Dr. Syamsul Kurniawan, M.S.I


NIP. 198307012015031001
LEMBAR PENGESAHAN

PERAN GURU PAI DAN BUDI PEKERTI DALAM MENINGKATKAN HASIL


BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 PULAU MAYA
KAYONG UTARA TAHUN PELAJARAN 2022/2023

NICKA AFRIDA
NIM: 11901327

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Sidang Munaqasah


Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak
… September 2023

PANITIA PENGUJI TANDA TANGAN TANGGAL

1. Helva Zurayah, S.Pd, M.Ag


(Pembimbing Utama
Merangkap Ketua) …………………… ……………

2. Dr. Muhamad Tisna Nugraha,M.S.I


(Pembimbing Pendamping
Merangkap Sekretaris) …………………… ……………

3. Dr. Imron Muttaqin, M.Pd.I


(Penguji I Merangkap
Anggota) …………………… ……………

4. Nanik Shobikah, M.Pd


(Penguji II Merangkap
Anggota) …………………… ……………

Pontianak, September 2023

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Dr. H. Hermansyah, M.Ag


NIP. 197307011998031002
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
“Jiwa manusia itu seperti cermin yang memantulkan bayangannya.
Kebajikan akan membuat jiwa itu bersinar, sementara keburukan
akan membuatnya gelap.”
(Imam Al-Ghazali)

PERSEMBAHAN
Sudah lama tak bertemu
Wajahmu selalu terbayang-bayang
Skripsi ini penulis persembahkan kepadamu
Wahai bapak dan mamak yang kusayang

i
ABSTRAK

NICKA AFRIDA. 2023. Peran Guru PAI dan Budi Pekerti dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya
Tahun Ajaran 2022/2023. Skripsi Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Pontianak.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peran guru PAI dalam meningkatkan


hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya. Berdasarkan hasil pra
wawancara diperoleh bahwa guru PAI telah memaksimalkan peran dirinya untuk
meningkatkan hasil belajar PAI siswa dengan baik. Kemudian hasil pra observasi
diperoleh bahwa banyak siswa yang keluar masuk kelas, kurang bersemangat
pada saat kegiatan belajar mengajar, dan siswa lebih suka ribut. Kemudian proses
pembelajaran hanya dari satu sumber yaitu buku paket.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan data tentang: 1) Peran guru
PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 2 Pulau
Maya, 2) Faktor pendukung dan penghambat guru PAI dalam meningkatkan hasil
belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya, 3) Upaya guru PAI
mengatasi faktor penghambat dan meningkatkan faktor pendukung dalam
meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
untuk memperoleh data. Sumber data penelitian ini adalah guru PAI dan dua
siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan metode deskriptif model Miles dan Hubarman dengan
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi data dan
member check.
Berdasarkan data dan hasil analisis, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1)
Peran guru PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa sudah cukup baik,
meliputi peran sebagai pengajar, pendidik, pelatih, fasilitator, motivator, dan
evaluator, 2) Faktor yang menjadi penghambat dan pendukung guru PAI dalam
meningkatkan hasil belajar siswa terbagi menjadi dua, yaitu faktor internal yang
meliputi: kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, & motivasi, serta faktor eksternal
yang meliputi: keluarga, sekolah, & lingkungan masyarakat, 3) Upaya mengatasi
faktor penghambat dan meningkatkan faktor pendukung guru PAI dalam
peningkatan hasil belajar siswa, antara lain dengan melakukan pendekatan dan
bimbingan, melakukan kerja sama dengan orang tua/wali siswa, memberikan
penghargaan, dan menyediakan sumber daya tambahan yang relevan.

Kata Kunci: Peran Guru, PAI dan Budi Pekerti, Hasil Belajar.

ii
ABSTRACT

NICKA AFRIDA. 2023. The Role of PAI and Character Teachers in Improving
the Learning Outcomes of Class VII Students at SMP Negeri 2 Maya Island for
the 2022/2023 Academic Year. Program of Islamic Religious Education Faculty
of Tarbiyah and Teaching Training Study, Pontianak State Islamic Institute.

This research is motivated by the role of PAI teachers in improving the


learning outcomes of class VII students at SMP Negeri 2 Pulau Maya. Based on
the results of the pre-interview, it was found that PAI teachers had maximized
their role in improving students' PAI learning outcomes well. Then the pre-
observation results showed that many students were in and out of class, less
enthusiastic during teaching and learning activities, and students preferred to
make noise. Then the learning process only comes from one source, namely the
textbook.
This research aims to describe data about: 1) The role of PAI teachers in
improving student learning outcomes in class VII of SMP Negeri 2 Pulau Maya, 2)
Supporting and inhibiting factors for PAI teachers in improving student learning
outcomes in class VII of SMP Negeri 2 Pulau Maya, 3 ) PAI teachers' efforts to
overcome inhibiting factors and increase supporting factors in improving student
learning outcomes in class VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.
This research uses a qualitative approach with a descriptive type to obtain
data. The data sources for this research are PAI teachers and two class VII
students at SMP Negeri 2 Pulau Maya. Data collection techniques use interviews,
observation and documentation. Data analysis uses the descriptive method of the
Miles and Hubarman model with data collection, data reduction, data
presentation, drawing conclusions and verification. Data validity checking
techniques use data triangulation and member checks.
Based on the data and analysis results, it can be concluded as follows: 1)
The role of PAI teachers in improving student learning outcomes is quite good,
including the role as teacher, educator, trainer, facilitator, motivator and
evaluator, 2) Factors that hinder and support teachers PAI in improving student
learning outcomes is divided into two, namely internal factors which include:
intelligence/intelligence, talent, interest & motivation, as well as external factors
which include: family, school & community environment, 3) Efforts to overcome
inhibiting factors and improve factors. supporting PAI teachers in improving
student learning outcomes, including by providing approaches and guidance,
collaborating with parents/guardians of students, providing awards, and
providing relevant additional resources.

Keywords: Role Teacher, Islamic Education and Character, Learning Outcomes

iii
‫اﻟﻣﻠﺧص‬
‫ﻧﯾﻛﺎ أﻓرﯾدا‪ .‬دور ﻣﻌﻠم اﻟﺗرﺑﯾﺔ اﻹﺳﻼﻣﯾﺔ واﻟﺷﺧﺻﯾﺔ ﻓﻲ ﺗرﻗﯾﺔ ﻧﺗﺎﺋﺞ اﻟﺗﻌﻠم ﻟﺗﻼﻣﯾذ اﻟﺻف‬
‫اﻟﺳﺎﺑﻊ ﺑﻣدرﺳﺔ اﻟﺛﺎﻧوﯾﺔ اﻟﺣﻛوﻣﯾﺔ ‪ 2‬ﻓوﻻو ﻣﺎﯾﺎ اﻟﻌﺎم اﻟدراﺳﻲ ‪ .2022/2023‬ﻛﻠﯾﺔ اﻟﺗرﺑﯾﺔ‬
‫واﻟﻌﻠوم اﻟﺗدرﯾﺳﯾﺔ‪ ،‬ﻗﺳم اﻟﺗرﺑﯾﺔ اﻹﺳﻼﻣﯾﺔ‪ ،‬ﺟﺎﻣﻌﺔ ﺑوﻧﺗﯾﺎﻧﺎك اﻹﺳﻼﻣﯾﺔ اﻟﺣﻛوﻣﯾﺔ‪.2023 .‬‬
‫ﺧﻠﻔﯾﺔ ھذا اﻟﺑﺣث ھو دور ﻣﻌﻠم اﻟﺗرﺑﯾﺔ اﻹﺳﻼﻣﯾﺔ ﻓﻲ ﺗرﻗﯾﺔ ﻧﺗﺎﺋﺞ اﻟﺗﻌﻠم ﻟﺗﻼﻣﯾذ اﻟﺻف‬
‫اﻟﺳﺎﺑﻊ ﺑﻣدرﺳﺔ اﻟﺛﺎﻧوﯾﺔ اﻟﺣﻛوﻣﯾﺔ ‪ 2‬ﻓوﻻو ﻣﺎﯾﺎ‪ .‬ﺑﻧﺎءً ﻋﻠﻰ ﻧﺗﺎﺋﺞ اﻟﻣﻘﺎﺑﻠﺔ اﻟﺳﺎﺑﻘﺔ‪ ،‬وﺟد أن‬
‫ﻣﻌﻠم اﻟﺗرﺑﯾﺔ اﻹﺳﻼﻣﯾﺔ ﻗد ﻗﺎﻣوا ﺑﺗﻌظﯾم دورھم ﻓﻲ ﺗرﻗﯾﺔ ﻧﺗﺎﺋﺞ ﺗﻌﻠم اﻟﺗرﺑﯾﺔ اﻹﺳﻼﻣﯾﺔ‬
‫ﻟﻠﺗﻼﻣﯾذ ﺑﺷﻛل ﺟﯾد‪ .‬ﺛم أظﮭرت ﻧﺗﺎﺋﺞ اﻟﻣﻼﺣظﺔ اﻟﻣﺳﺑﻘﺔ أن اﻟﻌدﯾد ﻣن اﻟﺗﻼﻣﯾذ ﻛﺎﻧوا داﺧل‬
‫وﺧﺎرج اﻟﻔﺻل‪ ،‬وأﻗل ﺣﻣﺎﺳﺎ أﺛﻧﺎء أﻧﺷطﺔ اﻟﺗدرﯾس واﻟﺗﻌﻠم‪ ،‬وﯾﻔﺿل اﻟﺗﻼﻣﯾذ إﺣداث‬
‫اﻟﺿوﺿﺎء‪ .‬وﻣن ﺛم ﻓﺈن ﻋﻣﻠﯾﺔ اﻟﺗﻌﻠم ﻻ ﺗﺄﺗﻲ إﻻ ﻣن ﻣﺻدر واﺣد وھو اﻟﻛﺗﺎب اﻟﻣدرﺳﻲ‪.‬‬
‫ﯾﮭدف ھذا اﻟﺑﺣث إﻟﻰ وﺻف ﺑﯾﺎﻧﺎت ﺣول‪ (1 :‬دور ﻣﻌﻠم اﻟﺗرﺑﯾﺔ اﻹﺳﻼﻣﯾﺔ ﻓﻲ ﺗرﻗﯾﺔ‬
‫ﻧﺗﺎﺋﺞ ﺗﻌﻠم اﻟﺗﻼﻣﯾذ ﻓﻲ اﻟﻔﺻل اﻟﺳﺎﺑﻊ ﺑﻣدرﺳﺔ اﻟﺛﺎﻧوﯾﺔ اﻟﺣﻛوﻣﯾﺔ ‪ 2‬ﻓوﻻو ﻣﺎﯾﺎ‪ (2 ،‬اﻟﻌواﻣل‬
‫اﻟداﻋﻣﺔ واﻟﻣﺛﺑطﺔ ﻟﻣﻌﻠم اﻟﺗرﺑﯾﺔ اﻹﺳﻼﻣﯾﺔ ﻓﻲ ﺗرﻗﯾﺔ ﻧﺗﺎﺋﺞ ﺗﻌﻠم اﻟﺗﻼﻣﯾذ ﻓﻲ اﻟﻔﺻل اﻟﺳﺎﺑﻊ‬
‫ﺑﻣدرﺳﺔ اﻟﺛﺎﻧوﯾﺔ اﻟﺣﻛوﻣﯾﺔ ‪ 2‬ﻓوﻻو ﻣﺎﯾﺎ‪ (3 ،‬ﺟﮭود ﻣﻌﻠم اﻟﺗرﺑﯾﺔ اﻹﺳﻼﻣﯾﺔ ﻟﻠﺗﻐﻠب ﻋﻠﻰ‬
‫اﻟﻌواﻣل اﻟﻣﺛﺑطﺔ وزﯾﺎدة اﻟﻌواﻣل اﻟداﻋﻣﺔ ﻓﻲ ﺗرﻗﯾﺔ ﻧﺗﺎﺋﺞ ﺗﻌﻠم اﻟﺗﻼﻣﯾذ ﻓﻲ اﻟﻔﺻل اﻟﺳﺎﺑﻊ‬
‫ﺑﻣدرﺳﺔ اﻟﺛﺎﻧوﯾﺔ اﻟﺣﻛوﻣﯾﺔ ‪ 2‬ﻓوﻻو ﻣﺎﯾﺎ‪.‬‬
‫ﯾﺳﺗﺧدم ھذا اﻟﺑﺣث اﻟﻣﻧﮭﺞ اﻟﻧوﻋﻲ ﻣﻊ اﻟﻧوع اﻟوﺻﻔﻲ ﻟﻠﺣﺻول ﻋﻠﻰ اﻟﺑﯾﺎﻧﺎت‪ .‬ﻣﺻﺎدر‬
‫اﻟﺑﯾﺎﻧﺎت ﻟﮭذا اﻟﺑﺣث ھﻲ ﻣﻌﻠم اﻟﺗرﺑﯾﺔ اﻹﺳﻼﻣﯾﺔ واﺛﻧﯾن ﻣن ﺗﻼﻣﯾذ اﻟﺻف اﻟﺳﺎﺑﻊ ﻓﻲ ﺑﻣدرﺳﺔ‬
‫اﻟﺛﺎﻧوﯾﺔ اﻟﺣﻛوﻣﯾﺔ ‪ 2‬ﻓوﻻو ﻣﺎﯾﺎ‪ .‬ﺗﺳﺗﺧدم ﺗﻘﻧﯾﺎت ﺟﻣﻊ اﻟﺑﯾﺎﻧﺎت اﻟﻣﻘﺎﺑﻠﺔ واﻟﻣﻼﺣظﺔ واﻟﺗوﺛﯾق‪.‬‬
‫ﯾﺳﺗﺧدم ﺗﺣﻠﯾل اﻟﺑﯾﺎﻧﺎت اﻟﻣﻧﮭﺞ اﻟوﺻﻔﻲ ﻟﻧﻣوذج ﻣﺎﯾﻠز وھوﺑﺎرﻣﺎن ﻣﻊ ﺟﻣﻊ اﻟﺑﯾﺎﻧﺎت وﺗﻘﻠﯾل‬
‫اﻟﺑﯾﺎﻧﺎت وﻋرض اﻟﺑﯾﺎﻧﺎت واﺳﺗﺧﻼص اﻟﻧﺗﺎﺋﺞ واﻟﺗﺣﻘق‪ .‬ﺗﺳﺗﺧدم ﺗﻘﻧﯾﺎت اﻟﺗﺣﻘق ﻣن ﺻﺣﺔ‬
‫اﻟﺑﯾﺎﻧﺎت ﺗﺛﻠﯾث اﻟﺑﯾﺎﻧﺎت وﻓﺣص اﻷﻋﺿﺎء‪.‬‬
‫ﺑﻧﺎءً ﻋﻠﻰ اﻟﺑﯾﺎﻧﺎت وﻧﺗﺎﺋﺞ اﻟﺗﺣﻠﯾل‪ ،‬ﯾﻣﻛن اﻻﺳﺗﻧﺗﺎج ﻋﻠﻰ اﻟﻧﺣو اﻟﺗﺎﻟﻲ‪ (1 :‬دور ﻣﻌﻠم‬
‫اﻟﺗرﺑﯾﺔ اﻹﺳﻼﻣﯾﺔ ﻓﻲ ﺗرﻗﯾﺔ ﻧﺗﺎﺋﺞ ﺗﻌﻠم اﻟﺗﻼﻣﯾذ ﺟﯾد ﺟدًا‪ ،‬ﺑﻣﺎ ﻓﻲ ذﻟك دور اﻟﻣﻌﻠم واﻟﻣدرب‬
‫واﻟﻣﯾﺳر واﻟﻣﺣﻔز واﻟﻣﻘﯾم‪ (2 ،‬اﻟﻌواﻣل ﺗﻧﻘﺳم اﻟﻌواﻣل اﻟﺗﻲ ﺗﻌﯾق وﺗدﻋم ﻣﻌﻠم اﻟﺗرﺑﯾﺔ‬
‫اﻹﺳﻼﻣﯾﺔ ﻓﻲ ﺗرﻗﯾﺔ ﻧﺗﺎﺋﺞ ﺗﻌﻠم اﻟﺗﻼﻣﯾذ إﻟﻰ ﻗﺳﻣﯾن‪ ،‬وھﻣﺎ اﻟﻌواﻣل اﻟداﺧﻠﯾﺔ واﻟﺗﻲ ﺗﺷﻣل‪:‬‬
‫اﻟذﻛﺎء‪ ،‬واﻟﻣوھﺑﺔ‪ ،‬واﻻھﺗﻣﺎم واﻟداﻓﻊ‪ ،‬ﺑﺎﻹﺿﺎﻓﺔ إﻟﻰ اﻟﻌواﻣل اﻟﺧﺎرﺟﯾﺔ واﻟﺗﻲ ﺗﺷﻣل‪ :‬اﻟﺑﯾﺋﺔ‬
‫اﻷﺳرﯾﺔ واﻟﻣدرﺳﺔ واﻟﻣﺟﺗﻣﻌﯾﺔ‪ (3 ،‬اﻟﺟﮭود ﻟﻠﺗﻐﻠب ﻋﻠﻰ اﻟﻌواﻣل اﻟﻣﺛﺑطﺔ وﺗرﻗﯾﺔ اﻟﻌواﻣل‪،‬‬
‫دﻋم ﻣﻌﻠم اﻟﺗرﺑﯾﺔ اﻹﺳﻼﻣﯾﺔ ﻓﻲ ﺗرﻗﯾﺔ ﻧﺗﺎﺋﺞ ﺗﻌﻠم اﻟﺗﻼﻣﯾذ‪ ،‬ﺑﻣﺎ ﻓﻲ ذﻟك ﻣن ﺧﻼل ﺗوﻓﯾر‬
‫اﻟﻣﻧﺎھﺞ واﻹرﺷﺎدات‪ ،‬واﻟﺗﻌﺎون ﻣﻊ أوﻟﯾﺎء اﻷﻣور اﻟﺗﻼﻣﯾذ‪ ،‬وﺗﻘدﯾم اﻟﺟواﺋز‪ ،‬وﺗوﻓﯾر اﻟﻣوارد‬
‫اﻹﺿﺎﻓﯾﺔ ذات اﻟﺻﻠﺔ‬
‫اﻟﻛﻠﻣﺎت اﻷﺳﺎﺳﯾﺔ ‪:‬دور ﻣﻌﻠم اﻟﺗرﺑﯾﺔ اﻹﺳﻼﻣﯾﺔ واﻟﺷﺧﺻﯾﺔ‪ ،‬ﺗرﻗﯾﺔ ﻧﺗﺎﺋﺞ اﻟﺗﻌﻠم‪.‬‬

‫‪iv‬‬
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW berkat perjuangannya telah mengajarkan ketauhidan kepada
kita.
Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu persyaratan menempuh
pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi PAI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Pontianak. Peneliti menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini
tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari segala pihak. Oleh karena itu,
peneliti mengucapkan terima kasih kepada orangtua, yaitu Sasmi dan Idawati
yang telah mendoakan dan menjadi penguat peneliti untuk menyelesaikan skripsi
ini. Selain itu peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Syarif, MA. selaku Rektor IAIN Pontianak yang telah memfasilitasi
dalam kegiatan akademik maupun non akademik.
2. Dr. H. Hermansyah, M.Ag. selaku Dekan FTIK IAIN Pontianak yang telah
membantu secara administrasi dalam penyusunan skripsi ini.
3. Dr. Syamsul Kurniawan, S.Th.I., M.S.I. selaku Ketua Prodi PAI yang
selalu memberikan semangat dan motivasi kepada peneliti agar segera
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
4. Nopita Sari, M. Pd. selaku Sekretaris Prodi PAI yang selalu memberikan
dukungan dalam penyelesian skripsi ini.
5. Vibry Andina Nurhidayah, M. Hum. selaku Dosen Pembimbing Akademik
telah memberikan saran dan arahan kepada peneliti.
6. Helva Zurayah, S. Pd, M. Ag. selaku Dosen Pembimbing Utama yang
bersedia memberikan bimbingan dan arahan, serta meluangkan waktu dan
pikirannya dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Dr. Muhamad Tisna Nugraha, M. S. I. selaku Dosen Pembimbing
Pendamping yang rela meluangkan waktunya untuk membimbing dan

v
memberikan saran kepada peneliti untuk menyelesaikan penulisan skripsi
ini.
8. Dr. Imron Muttaqin, M. Pd. I. selaku Dosen Penguji I yang rela
meluangkan waktunya untuk menguji dan memberikan saran kepada
peneliti untuk memperbaiki penulisan skripsi ini.
9. Nanik Shobikah, M. Pd. selaku Dosen Penguji II yang rela meluangkan
waktunya untuk menguji dan memberikan saran kepada peneliti untuk
memperbaiki penulisan skripsi ini.
10. Parwoto, S. Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pulau Maya yang
telah memberikan izin penelitian.
11. Rafe’ah. T, S. HI selaku guru PAI yang bersedia menjadi informan dalam
penelitian ini.
Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak untuk dapat diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Pontianak, September 2023


Peneliti,

Nicka Afrida
NIM. 11901327

vi
DAFTAR ISI

Halaman
MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................... i
ABSTRAK..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. v
DAFTAR ISI................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Fokus Masalah........................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian.................................................................. 7
BAB II PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 2 PULAU
MAYA KAYONG UTARA ........................................................................ 8
A. Penelitian Relevan.................................................................. 8
B. Kajian Teoritis........................................................................ 10
BAB III METODE PENELITIAN............................................................ 24
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian............................................. 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................. 25
C. Sumber Data........................................................................... 26
D. Teknik Pengumpulan Data..................................................... 27
E. Teknik Analisis Data.............................................................. 29
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data..................................... 32
BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA............................................. 34
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian....................................... 34
B. Paparan Data........................................................................... 40
C. Pembahasan............................................................................ 65

vii
BAB V PENUTUP....................................................................................... 81
A. Kesimpulan............................................................................. 81
B. Saran....................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................. 86

viii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Relevan....................... 10
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian........................................................... 26
Tabel 3. Data Tenaga Pendidik......................................................................... 38
Tabel 4. Data Tenaga Kependidikan................................................................ 38
Tabel 5. Keadaan Sarana dan Prasarana........................................................... 39
Tabel 6. Data Jumlah Siswa Tahun 2022/2023.................................................. 40

ix
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Lokasi Penelitian............................................................................ 25
Gambar 2. Langkah Pengumpulan Data........................................................... 30

x
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. SK Seminar Proposal................................................................ 92
Lampiran 2. SK Pembimbing Skripsi........................................................... 94
Lampiran 3. Riwayat Bimbingan Skripsi...................................................... 96
Lampiran 4 SK Izin Penelitian..................................................................... 99
Lampiran 5 Surat Keterangan Bebas Plagiasi.............................................. 100
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran......................................... 101
Lampiran 7. Kisi-kisi Instrumen Penelitian.................................................. 109
Lampiran 8. Pedoman Wawancara Guru...................................................... 110
Lampiran 9. Pedoman Wawancara Siswa..................................................... 113
Lampiran 10. Pedoman Observasi.................................................................. 115
Lampiran 11. Transkrip Wawancara Guru....................................................... 117
Lampiran 12. Transkrip Wawancara Siswa 1.................................................. 127
Lampiran 13. Transkrip Wawancara Siswa 2.................................................. 130
Lampiran 14. Observasi Penelitian.................................................................. 133

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu usaha sadar dan terencana yang

dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai dari suatu generasi ke generasi

selanjutnya dalam proses pengajaran. Proses pengajaran merupakan suatu

proses pemindahan berupa ilmu pengetahuan yang diwariskan seorang guru

kepada siswanya dari satu generasi ke generasi selanjutnya (Haji Ali &

Mohammad Daud, 1995: 137).

Proses pengajaran dilaksanakan sebagai bentuk usaha untuk

mengembangkan potensi diri sehingga bisa diumpamakan seperti berjihad di

medan perang untuk menumpas kejahatan sebagaimana firman Allah SWT

dalam QS. At-Taubah ayat 122 yang berbunyi:

‫وَﻣَﺎ ﻛَﺎنَ اﻟْﻣُؤْﻣِﻧُوْنَ ﻟِﯾَﻧْﻔِرُوْا ﻛَﺎۤﻓﱠﺔًۗ ﻓَﻠَوْﻻَ ﻧَﻔَرَ ﻣِنْ ﻛُ ﱢ‬


‫ل‬
ْ‫ﻓِرْﻗَﺔٍ ﻣﱢﻧْﮭُمْ طَﺎۤﯨِٕﻔَﺔٌ ﻟﱢﯾَﺗَﻔَﻘﱠﮭُوْا ﻓِﻰ اﻟدﱢﯾْنِ وَﻟِﯾُﻧْذِرُوْا ﻗَوْﻣَﮭُم‬
َ‫اِذَا رَﺟَﻌُوْٓا اِﻟَﯾْﮭِمْ ﻟَﻌَﻠﱠﮭُمْ ﯾَﺣْذَرُوْن‬
Artinya: “Tidak sepatutnya orang-orang mukmin pergi semuanya (ke
medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara
mereka tidak pergi (tinggal bersama Rasulullah) untuk memperdalam
pengetahuan agama mereka dan memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya?”

Sebagai khalifah Allah di muka bumi ini, maka manusia harus mampu

berpikir dengan akalnya mengenai segala ciptaan Allah yang ada di langit

dan bumi ini, mengadakan suatu penelitian, kemudian menggali hasilnya

1
2

serta dapat memanfaatkan semua itu untuk meningkatkan kualitas

kehidupannya.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru memegang peranan utama

dalam aktivitas pembelajaran. Aktivitas belajar tersebut merupakan

serangkaian interaksi dan perbuatan yang menjadi hubungan timbal balik

antara guru dan siswanya. Seorang guru pada dasarnya selalu berhubungan

dengan siswanya yang notabene memiliki ciri khas yang berbeda (Anita E.

Woolfolk, 2004: 2).

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas, 2003

Pasal 35 Ayat 1) standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,

kompetensi lulusan, tenaga pendidikan, sarana dan prasarana, pengelola,

pembiayaan, dan penilaian pendidikan harus ditingkatkan secara berencana

dan berkala. Diharapkan dalam praktek pendidikan dapat membawa hasil

yang baik dan hal tersebut tentunya tak dapat dipisahkan dengan kualitas

dari tenaga pendidiknya. Agar guru dapat memainkan perannya dengan

optimal, maka disyaratkan guru harus menguasai beberapa kompetensi, yaitu

kompetensi kepribadian, profesional, pedagogik, dan sosial (Kunandar, 2008:

45).

Mengajar adalah salah satu tugas pokok yang menuntut keterampilan

guru dalam melaksanakan pendidikan (Sardiman AM, 2008: 145). Untuk itu,

peran guru dalam kegiatan belajar mengajar memegang peranan penting

salah satunya hasil belajar siswa yang sangat sensitif untuk dibicarakan.

Memang kenyataannya hasil belajar setiap peserta didik berbeda-beda.


3

dengan demikian, guru dituntut untuk berperan sebagai seseorang yang dapat

meningkatkan hasil belajar baik melalui pendekatan, strategi maupun

metode pembelajaran.

Dalam kegiatan belajar mengajar seyogyanya melahirkan hasil belajar

yang maksimal, namun kenyataannya tidak semudah yang dipikirkan. Oleh

karena itu, peran guru sangat penting dalam meningkatkan hasil belajar

siswa. Untuk melihat Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Hasil Belajar

PAI Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara,

maka peneliti akan menindaklanjutinya melalui penelitian ini.

Hasil belajar merupakan pengaktualan dari perubahan perilaku yang

dilakukan sebagai bentuk pelaksanaan pendidikan. Dengan demikian, jika

siswa melakukan perubahan yang baik dalam pembelajaran maka akan

menghasilkan hasil yang baik, namun sebaliknya jika siswa tidak memiliki

perubahan dalam kesiapan dan keinginan dalam pembelajaran maka hasil

belajar juga akan menurun. Dengan adanya permasalahan tentang hasil

belajar, maka dibutuhkan kerjasama antara guru dan siswa untuk membantu

dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

PAI secara empiris dan faktual (Purwanto, 2010: 42-43).

Guru memiliki peran penting dalam memberikan motivasi, semangat,

dan dorongan kepada siswa dan juga guru harus mengembangkan potensinya

dalam mendidik, membimbing mengevaluasi, dan menindak lanjutkan

proses belajar-mengajar di sekolah para siswa. Oleh sebab itu, seyogyanya


4

guru memiliki niat yang tulus dan perilaku dan ikhlas dalam menjalankan

profesinya (Zuldafrial dan Lahir, 2014: 166).

Untuk mengukur berhasil atau tidaknya proses pembelajaran dapat

dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa. Hasil belajar adalah suatu

bentuk pencapaian prestasi yang atau usaha sadar siswa untuk memperoleh

perubahan baik dari segi pengetahuan, keterampilan atau sikap (Hamzah B.

Uno, 2016: 213).

Terciptanya suasana pembelajaran di dalam kelas yang menarik dapat

dipengaruhi oleh lingkungan belajar yang efisien sehingga dapat membuat

siswa lebih termotivasi dalam belajar. Lingkungan belajar terbagi menjadi

tiga macam, yaitu: (1) lingkungan keluarga, (2) lingkungan sekolah, (3)

lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut masing-masing akan

memberikan pengaruh kepada siswa.

Upaya untuk meningkatkan hasil pembelajaran dalam suatu lembaga

pendidikan formal tidak akan efektif jika tidak menggunakan media

pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Penyampaian

materi pembelajaran menggunakan media tidak akan membuat siswa merasa

bosan sehingga hal tersebut dapat meningkatkan semangat dan motivasi

siswa dalam belajar.

Berdasarkan hasil pra penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

melalui pra wawancara dan pra observasi awal. Hasil pra wawancara peneliti

bersama guru PAI kelas VII diperoleh hasil belajar kembali kepada siswa

masing-masing. Guru telah memaksimalkan peran dirinya untuk mentransfer


5

ilmu dan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswanya

dengan baik. Pada saat ini hasil belajar siswa masih 50% di bawah KKM. Ini

menandakan bahwa memang hasil belajar siswa belum sepenuhnya

meningkat.

Kemudian hasil pra observasi peneliti selama proses pembelajaran di

dalam kelas bahwa banyak siswa yang keluar masuk kelas, kurang

bersemangat pada saat kegiatan belajar mengajar, dan siswa lebih suka ribut

sehingga suasana pembelajaran menjadi kurang kondusif. Proses

pembelajaran hanya dari satu sumber yaitu buku paket. Padahal sumber

belajar tidak hanya sebatas itu karena keterbatasan sarana dan prasarana

terutama jaringan internet untuk mengakses sumber belajar, akhirnya hanya

buku paket satu-satunya sebagai sumber belajar.

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka

peneliti sangat tertarik untuk mengkaji lebih lanjut penelitian dengan judul

“Peran Guru PAI dan Budi Pekerti dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Peserta Didik di Kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara Tahun

Pelajaran 2022/2023.”

B. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa fokus penelitian

dalam penelitian ini yakni sebagai berikut:

1. Bagaimana peran guru PAI dan Budi Pekerti dalam meningkatkan hasil

belajar peserta didik di kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong

Utara?
6

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat guru PAI dan Budi Pekerti

dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas VII SMP Negeri

2 Pulau Maya Kayong Utara?

3. Bagaimana upaya guru PAI dan Budi Pekerti mengatasi faktor

penghambat dan meningkatkan faktor pendukung dalam meningkatkan

hasil belajar peserta didik di kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya

Kayong Utara?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian tersebut, maka tujuan penelitian dalam

penelitian ini yakni sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana peran guru PAI dan Budi Pekerti dalam

meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas VII SMP Negeri 2

Pulau Maya Kayong Utara.

2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat guru PAI

dan Budi Pekerti dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas

VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara.

3. Untuk mengetahui bagaimana upaya guru PAI dan Budi Pekerti

mengatasi faktor penghambat dan meningkatkan faktor pendukung

dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas VII SMP Negeri

2 Pulau Maya Kayong Utara.


7

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, maka akan memperoleh beberapa manfaat

yakni sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara

teoritis terhadap peran guru PAI dan Budi Pekerti dalam meningkatkan

hasil belajar siswanya

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru PAI, dapat menjadi sumber informasi dan bahan kajian

tentang peran yang dapat dilakukan oleh guru PAI dan Budi Pekerti

dalam meningkatkan hasil belajar siswanya.

b. Bagi sekolah, dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

meningkatkan kinerja guru pada kegiatan belajar mengajar.

c. Bagi siswa, dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar PAI dan Budi

Pekerti secara aktif dan optimal.

d. Bagi peneliti, dapat meningkatkan pengetahuan peneliti mengenai

permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam kegiatan belajar

mengajar serta cara mengatasi permasalahan tersebut.


8
BAB II

PERAN GURU PAI DAN BUDI PEKERTI DALAM MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 2

PULAU MAYA KAYONG UTARA

A. Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan dengan masalah pokok dalam penelitian ini

digunakan sebagai pendukung dan dapat digunakan sebagai referensi agar

dapat menghasilkan penelitian baru yang lebih baik. Ada beberapa penelitian

terkait dengan penelitian yang diangkat oleh peneliti, penelitian tersebut

ialah sebagai berikut:

1. Penelitian dalam rangka penulisan skripsi yang dilakukan oleh Tri

Wahono (2008) dari UIN Maulana Malik Ibrahim yang berjudul “Peran

Guru Agama dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Anak Didik di

Sekolah Dasar Negeri 2 Arjowinangun Kedungkandang Malang”.

Persamaan dari penelitian yang dilakukan oleh Tri Wahono dengan

peneliti yaitu sama-sama membahas tentang peran guru dalam

meningkatkan hasil belajar siswa dan sama-sama menggunakan metode

penelitian kualitatif. Namun kedua penelitian ini juga memiliki

perbedaan yang terletak pada jenjang pendidikan. Tri Wahono

melakukan penelitian ini di jenjang SD, sedangkan penelitian ini di

jenjang SMP.

2. Penelitian dalam rangka penulisan tesis yang dilakukan oleh Amin

Mahfus (2015) dari IAIN Pekalongan yang berjudul “Peran Guru PAI

9
10

dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik di SDN Wonokerto

01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang”. Persamaan dari penelitian


yang dilakukan oleh Amin Mahfus dengan peneliti yaitu sama-sama
menggunakan metode penelitian kualitatif. Namun kedua penelitian ini
juga memiliki perbedaan yang terletak pada arah tujuan penelitian dan
jenjang Pendidikan. Tujuan penelitian Amin Mahfus mengarah pada
motivasi belajar siswa, sedangkan tujuan penelitian ini mengarah pada
hasil belajar siswa. Kemudian Amin Mahfus melakukan penelitian di
jenjang SD, sedangkan peneliti melakukan penelitian di jenjang SMP.
3. Penelitian dalam rangka penulisan skripsi yang dilakukan oleh Karina

Dewi Retno Kumala (2015) dari IAIN Sunan Ampel Surabaya yang

berjudul “Peran Guru Agama Islam dalam Meningkatkan Prestasi

Belajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus di Kelas VIII SMP Inklusif

Galuh Handayani”. Persamaan dari penelitian yang dilakukan oleh

Karina Dewi Retno Kumala dengan peneliti yaitu sama-sama

menggunakan metode penelitian kualitatif dan sama-sama meneliti di

jenjang SMP. Namun kedua penelitian ini juga memiliki perbedaan yang

terletak pada arah tujuan penelitian. Tujuan penelitian Karina Dewi

Retno Kumala mengarah pada prestasi belajar siswa, sedangkan tujuan

penelitian ini mengarah pada hasil belajar siswa.

Adapun persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan

penelitian yang akan dilakukan disajikan dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Relevan


11

No. Judul Persamaan Perbedaan


1. Peran Guru Agama Subjek penelitiannya Jenjang pendidikan
dalam Meningkatkan sama yakni membahas dalam
Hasil Belajar Siswa tentang peran guru penelitiannya
Anak Didik Di Sekolah dalam meningkatkan berbeda.
Dasar Negeri 2 hasil belajar siswa dan
Arjowinangun sama-sama
Kedungkandang Malang menggunakan metode
kualitatif.
2. Peran Guru PAI dalam Metode penelitiannya Tidak meneliti
Meningkatkan Motivasi sama yakni kualitatif. hasil belajar
Belajar Peserta Didik di melainkan meneliti
SDN Wonokerto 01 motivasi belajar
Kecamatan Bandar siswa, serta jenjang
Kabupaten Batang pendidikan
berbeda.
3. Peran Guru Agama Menggunakan metode Tidak meneliti
Islam dalam sama penelitian meningkatkan hasil
Meningkatkan Prestasi kualitatif, dan sama- belajar siswa,
Belajar Peserta Didik sama meneliti di melainkan prestasi
Berkebutuhan Khusus” jenjang SMP. belajar siswa.
di Kelas VIII SMP
Inklusif Galuh
Handayani
Sumber: Dokumentasi Hasil Penelitian 2023

B. KAJIAN TEORITIS

1. Peran Guru

Kata “peran” berasal dari potongan kata “pe-yang berakhiran-an”

yang berarti entitas yang melekat pada diri seorang yang mempunyai

kedudukan pada masyarakat. Kata peran sering digunakan dan sering

terdengar bahwa sebuah peran terikat dengan posisi atau jabatan

seseorang (Departemen Pendidikan Nasional, 2002: 138).


12

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun Kamus

Pusat Bahasa, 2005: 337) guru adalah orang yang pekerjaannya (mata

pencahariannya, profesinya) mengajar. Sedangkan guru PAI adalah

pendidik yang mengajarkan bidang studi Pendidikan agama Islam

kepada siswanya.

Berdasarkan hal tersebut dapat peneliti sampaikan bahwa peran

guru sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Peran guru dapat

diartikan sebagai serangkaian sikap atau perilaku yang dilakukan oleh

guru sebagai bentuk tanggung jawab dalam mentransfer ilmu

pengetahuan kepada siswanya. Seseorang dapat dikatakan melaksanakan

tugas dan perannya ketika ia berhasil merealisasikan semua hak dan

kewajiban yang telah diberikan karena jabatan yang disandangnya.

2. Macam-macam Peran Guru

Guru adalah kata yang melekat pada seseorang yang mempunyai

peran dan tugas penting dalam kegiatan belajar mengajar. Peran guru

tentu tidak bisa dilaksanakan sekaligus dalam satu waktu, namun

berjalan dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar. Peran guru dalam

kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut:

a. Peran Guru sebagai Pengajar


13

Berdasarkan prinsipnya, mengajar berarti mentransfer serta

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Uzer Usman, 2011:

6-7). Menurut Nana Sudjana (2011: 15) sebagai pengajar, guru

seharusnya lebih menekankan tugas dalam perencanaan dan

pelaksanaan pengajaran.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa

sebagai pengajar, seorang guru seyogyanya berusaha dalam

meningkatkan keterampilannya dalam menyampaikan materi

pembelajaran. Selain itu, seorang guru juga harus bisa membangun

hubungan yang positif antara guru dan siswa agar proses

pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan kondusif.

b. Peran Guru sebagai Pendidik

Sebagai pendidik, seyogyanya guru PAI berusaha membentuk

batin dan jiwa agar nantinya siswa dapat mempraktekkan ilmu yang

telah diajarkan guru, sehingga kelak siswa akan menjadi seorang

yang taat terhadap ajaran agama Islam serta memiliki aqidah yang

kuat untuk memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat (Abu

Ahmadi, 1986: 98). Berikut metode-metode yang dapat digunakan

guru PAI sebagai pendidik, yaitu:

a. Metode pembiasaan

Pembiasaan dapat diartikan sebagai sesuatu yang

dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang sehingga akan

menjadi sebuah kebiasaan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat E.


14

Mulyasa (2003: 166) yang mengatakan bahwa pembiasaan

berasaskan pengalaman, dimana sesuatu yang dibiasakan adalah

sesuatu yang diamalkan.

b. Metode cerita

Metode cerita merupakan suatu metode yang memiliki

daya tarik untuk dapat menyentuh perasaan anak. Islam

menyadari sifat alamiah manusia untuk menyenangi cerita yang

pengaruhnya besar terhadap perasaan (Helmawati, 2016: 180).

Pada metode cerita ini, guru dapat bercerita dan tentunya

mengandung nasihat-nasihat yang baik kepada siswa.

c. Metode keteladanan

Metode keteladanan merupakan salah satu metode

pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu keteladanan,

baik secara langsung berupa perilaku pendidik dan tenaga

pendidik lain yang mencerminkan akhlak terpuji maupun tidak

secara langsung melalui sejumlah ilustrasi-ilustrasi keteladanan

(Ramayulis, 2010: 154). Dalam metode ini, guru dituntut untuk

menjadi teladan yang baik (uswatun hasanah) bagi siswanya.

c. Peran Guru sebagai Pelatih

Dalam proses pembelajaran tentunya memerlukan latihan

pengetahuan dan keterampilan, sehingga guru dituntut untuk

berperan sebagai pelatih. Sebagai pelatih, guru bertugas melatih


15

siswa dalam pembentukan kompetensi dasar, sesuai dengan potensi

masing-masing (E. Mulyasa, 2003: 42-43).

d. Peran Guru sebagai Fasilitator

Sebagai fasilitator, guru dituntut untuk memberikan fasilitas

dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Uzer Usman (2011: 11)

guru sebagai fasilitator seyogyanya mampu mengusahakan sumber

belajar yang dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran, baik

berupa narasumber, buku teks, surat kabar maupun majalah.

e. Peran Guru sebagai Motivator

Menurut Sardiman (2000: 145) sebagai motivator guru harus

memberikan dorongan untuk membangkitkan potensi siswa. Fungsi

motivasi untuk meningkatkan gairah belajar dan mendorong siswa

dalam pencapaian prestasinya (Sardiman, 2000: 45).

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk

memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, antara

lain dengan memberi angka, hadiah, saingan/kompetensi, ego-

involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman,

hasrat untuk belajar, minat, dan tujuan yang diakui (2000: 92-95).

f. Peran Guru sebagai Evaluator

Peran guru sebagai evaluator dituntut melakukan evaluasi, baik

untuk mengetahui keberhasilan dirinya dalam melaksanakan

pembelajaran (feedback), maupun untuk menilai hasil belajar siswa.


16

Penilaian terbagi menjadi dua jenis, yaitu penilaian formatif

dan penilaian sumatif. Penilaian formatif dapat dilakukan pada saat

pembelajaran dan di akhir pembelajaran, sedangkan penilaian

sumatif dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu seperti di akhir

penyampaian materi suatu bab dengan diadakan ulangan harian, pada

saat pertengahan semester dengan diadakan UTS, dan saat akhir

semester dengan diadakan UAS (Ngalim Purwanto, 2004: 27-27).

3. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat diartikan dengan memahami dua kata, yaitu

“hasil” dan “belajar”. Hasil dapat diartikan sebagai suatu perolehan akibat

dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya

input secara fungsional. Kemudian belajar dapat diartikan sebagai proses

perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman. Dapat juga diartikan

sebagai proses usaha individu untuk memperoleh sesuatu yang baru dari

keseluruhan tingkah laku sebagai hasil dari pengalamannya (Syamsu

Yusuf, 2005: 2).

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

selalu dinyatakan dalam bentuk perubahan tingkah laku siswa. Perubahan

tingkah laku tersebut dapat dinyatakan dalam perumusan tujuan

instruksional.
17

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar berhasil atau tidaknya

seseorang dalam pencapaian hasil belajar disebabkan oleh banyak faktor,

baik yang berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun yang berasal

dari luar dirinya (eksternal). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

siswa bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa

antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri

individu itu sendiri. Adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor

internal yaitu kecerdasan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.

1) Kecerdasan/intelegensi

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan

untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

Menurut Kartono (1995: 1) kecerdasan merupakan salah satu

aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya

studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat

kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia

dapat mencapai prestasi yang tinggi.

2) Bakat

Kartono (1995:2) menyatakan bahwa bakat adalah potensi

atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk

dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang


18

nyata. Timbulnya keahlian tertentu pada diri seseorang sangat

ditentukan oleh bakat yang dimilikinya. Dalam proses belajar

terutama belajar keterampilan, bakat memegang peranan penting

dalam mencapai suatu hasil. Jika seorang guru atau orang tua

memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu aktivitas belajar yang

tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak

tersebut.

3) Minat

Minat adalah kecenderungan tetap untuk memperhatikan

dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki

seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa

sayang. Menurut Winkel (1996:24) minat adalah kecenderungan

yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal

tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan

pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan

disimpan karena minat menambah kegiatan belajar.

4) Motivasi

Nasution (1995:73) mengatakan motivasi adalah segala

daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Sedangkan Sardiman (1992:77) mengatakan bahwa motivasi

adalah menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin

melakukan sesuatu. Dalam memberikan motivasi seorang guru


19

harus berusaha untuk mengarahkan perhatian dan memberikan

dorongan kepada siswanya agar lebih aktif dalam belajar.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

hasil belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa keadaan

keluarga, keadaan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

1) Keadaan Keluarga

Hasbullah (1994:46) mengatakan keluarga merupakan

lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga

inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan,

sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah

sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan

hidup keagamaan. Oleh sebab itu orang tua hendaknya menyadari

bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Sedangkan sekolah

merupakan pendidikan lanjutan.

2) Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama

yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa,

karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk

belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara

mengajar, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan

kurikulum.
20

Menurut Kartono (1995:6) mengemukakan guru dituntut

untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan

memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar. Oleh sebab itu,

guru harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang

disajikan, dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar.

3) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap

perkembangan anak karena dalam kehidupan sehari-hari anak

lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana ia berada. Dalam

hal ini Kartono (1995:5) berpendapat:

“Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran


belajar anak, terutama anak-anak yang sebayanya. Apabila
anak-anak yang sebaya merupakan anak-anak yang rajin
belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak
mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan
kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada
menentukan anakpun dapat terpengaruh pula”.

Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk

kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang

anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-

kebiasaan lingkungannya.

5. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Abdul Majid (2014: 11-12) berpendapat bahwa Pendidikan Agama


l l l l l l l l l l

Islam merupakan usaha sadar dan terencana guru dalam membimbing


l l l l l l l l l l l l

dan mengajar siswa untuk memahami, menghayati, hingga mengimani,


l l l l l l l l l l
21

bertakwa, serta berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam


l l l l l l l l l l l l l l l l l l

yang bersumber pada kitab suci Al-Qur’an dan Hadits.


l l l l l l l l

Ramayulis dalam (Heri Gunawan, 2013: 202) menambahkan

bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan proses mempersiapkan

manusia agar memperoleh kehidupan yang bahagia, baik budi pekertinya

(akhlaknya), apik pikirannya, lembut perasaannya, dan elok tutur

katanya.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan


l l l l l l l l l l l

bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang dilakukan secara


l l l l l l l l l l l l l l l l l

sadar oleh guru dalam membimbing dan mengajarkan siswa untuk


l l l l l l l l l

mempersiapkan diri dari segi jasmaniah dan rohaniah dan agar dapat l l l l l l l l l l l l l l

meyakini, mengamalkan, dan menjadikan ajaran agama Islam sebagai


l l l l l l l l l l l l l l l l

pedoman hidup yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits.


l l l l l l l

6. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pada umumnya semua penyelenggaraan pendidikan memiliki


l l l l l l l l

tujuan yang ingin dicapai. Tujuan Pendidikan Agama Islam tidak


l l l l l l l l l l l

semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan intelektual saja, namun


l l l l l l l l l l l

juga untuk kebutuhan psikologis yang dapat dijadikan sebagai pegangan


l l l l l l l l l l l

hidup.

Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk membentuk


l l l l l l l l l

manusia yang bertakwa kepada Allah, pandai membedakan antara yang


l l l l l l l l l l l l l l l l l

haq dan bathil, serta berbudi pekerti luhur terhadap diri sendiri,
l l l l l l
22

masyarakat, bangsa, dan negara melalui internalisasi dari pemahaman


l l l l l l l l l l l l l l l l

dan pengamalan ajaran Islam. Tujuan Pendidikan Agama Islam tersebut


l l l l l l l l l l l l l l

merujuk pada tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang Sistem l l l l l l l l l l

Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang berbunyi (Abdul Majid,


l l l l l l l

2014: 16-17):

“Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi l l l l l l

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa l l l l l l l l l l l

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,


l l l l l l l l l l l

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang


l l l l l l l l l l l

demokratis serta bertanggung jawab.” l l l l l

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa


l l l l l l l l l l l l l l l

Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk menjadikan seorang muslim


l l l l l l l l l

meningkatkan ketakwaannya kepada Allah serta membentuk akhlak


l l l l l l l l l l l l l

yang mulia melalui pemupukan pengetahuan, pemahaman, dan


l l l l l l l l l l

pengamalan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari demi


l l l l l l l l l l l l l l l

menggapai ketentraman hidup di dunia dan akhirat


l l l l l l l l

7. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Menurut Abdul Majid (2014: 15-16) fungsi Pendidikan Agama l l l l l l

Islam untuk sekolah adalah sebagai berikut:


l l l l l l l

a. Pengembangan keimanan dan ketakwaan siswa secara optimal l l l l l l l l l l l l

melalui l bimbingan l dan l pengajaran l l l sesuai l dengan l tingkat l

perkembangannya. l l l
23

b. Penanaman nilai dan ajaran Islam sebagai pedoman dalam menjalani


l l l l l l l l l l l l l l l l

kehidupan sehari-hari untuk mencari ketentraman hidup di dunia dan


l l l l l l l l

akhirat. l l

c. Penyesuaian diri dengan lingkungan sehingga mampu mengubah l l l l l l l

lingkungannya sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran Islam. l l l l l l l l l l l

d. Perbaikan atas kesalahan dan kekurangan siswa dalam memahami l l l l l l l l l l l l l l l

dan meyakini ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.


l l l l l l l l l l l

e. Pencegahan hal-hal negatif yang dapat membahayakan dirinya yang l l l l l l l l l l l l l l

berasal dari lingkungannya atau budaya lain.


l l l l l l l l l l

f. Pengajaran mengenai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan l l l l l l l l l l

keagamaan. l l l l

g. Penyaluran siswa yang memiliki minat dan bakat di bidang agama l l l l l l l l l l l l

Islam sehingga potensi tersebut dapat dikembangkan secara optimal.


l l l l l l l l l

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa l l l l l l l l l l l l l l l

Pendidikan Agama Islam di sekolah berfungsi untuk menumbuhkan l l l l l l l

keimanan dan akhlak mulia, membina pelaksanaan dari ibadah, serta


l l l l l l l l l l l l l l l

mempertebal sikap keberagamaan dalam kehidupan sehari-hari. l l l l l l l l l l l

8. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam


l l l l l l

Ada beberapa aspek yang menjadi ruang lingkup pendidikan


l l l l l l l l l

agama Islam. Menurut Muhaimin (2013: 187-188), aspek dari mata


l l l l l l l l l

pelajaran pendidikan agama Islam masing-masing memiliki karakteristik,


l l l l l l l l l l l l

yaitu sebagai berikut:


l l l
24

a. Al-Qur’an dan hadits, menekankan pada kemampuan siswa dalam


l l l l l l l l l l l l l

membaca, menulis, menerjemahkan, dan memahami makna dari suatu l l l l l l l l l l l

ayat Al-Qur’an dan Hadits dengan baik dan benar, serta meyakini dan
l l l l l l l l l l l l l

mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. l l l l l l l l l l l

b. Akidah, menekankan pada kemampuan siswa dalam memahami dan


l l l l l l l l l l l l l l

mempertahankan keimanan atau keyakinan dengan benar, serta l l l l l l l l l l l l

menginternalisasi dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di l l l l l l l l l l

dalam asmaul husna. l l l l l

c. Akhlak, menekankan pada pembiasaan sikap siswa dalam kehidupan


l l l l l l l l l l l l l l

sehari-hari l l untuk berakhlak l l terpuji (akhlakul l l karimah) l l dan l

meninggalkan akhlak tercela (akhlakul mazmumah). l l l l l l l l l

d. Fiqih, menekankan pada kemampuan siswa dalam memahami hukum l l l l l l l l l l l

dan cara melakukan ibadah serta muamalah dengan benar dan baik.
l l l l l l l l l l l l l l l

e. Sejarah) dan kebudayaan Islam, menekankan pada kemampuan siswa


l l l l l l l l l l l l l l

dalam mengambil pelajaran (ibrah) dari peristiwa bersejarah,


l l l l l l l l l l l

meneladani para tokoh muslim berprestasi, serta mengaitkannya l l l l l l l l l

dengan fenomena sosial dan budaya, ekonomi, dan politik dalaml l l l l l l l

rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.


l l l l l l l l l l l l

Dapat ditarik kesimpulan bahwa jika di sekolah umum, nilai-nilai


l l l l l l l l l l

internalisasi dari semua aspek tersebut digabung menjadi satu mata


l l l l l l l l l l

pelajaran, yaitu pendidikan agama Islam. Namun jika di sekolah berbasis


l l l l l l l l l l l l l

keislaman atau madrasah, maka semua aspek dari ruang lingkup PAI
l l l l l l l l l l l l l l

tersebut masing-masing dijadikan mata pelajaran yang berbeda. l l l l l l l l l l l


BAB III l

METODE PENELITIAN l

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian l l l l

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif yang mana dianggap tepat karena ia bersifat alamiah dan

menghendaki keutuhan sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan

peneliti sebelumnya. Menurut Sugiyono (2017: 15), pendekatan kualitatif l l l l

digunakan untuk meneliti kondisi objek secara alamiah dimana peneliti


l l l l l l l l l

sebagai instrumen kunci dan hasil penelitiannya lebih menekankan analisis


l l l l l l l l l l

terhadap makna daripada generalisasi.


l l l l l l l l l

Sedangkan ditinjau dari metodenya penelitian ini termasuk jenis


l l l l l l l

penelitian deskriptif. Menurut Nawawi Hadari (2012: 67) penelitian


l l l l l l

deskriptif adalah suatu bentuk penelitian sebagai prosedur pemecahan l l l l l l l l l

masalah yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan berdasarkan fakta-


l l l l l l l l l l l l l l l l

fakta yang terlihat mengenai keadaan subjek dan objek penelitian.


l l l l l l l l l l

Dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini termasuk pendekatan


l l l l l l l l l l

kualitatif dengan jenis deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau


l l l l l l l l

menggambarkan peran guru PAI dan budi pekerti dalam meningkatkan hasil
l l l

belajar peserta didik di kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara

tahun pelajaran 2022/2023.

25
26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


l l l l

Penelitian ini dilaksanakan di Kayong Utara tepatnya berlokasi di SMP

Negeri 2 di Jl. Sungai Buaya, Desa Dusun Besar, Kecamatan Pulau Maya,

Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Pemilihan lokasi

penelitian ini dilakukan di Pulau Maya, karena berdasarkan sumber titik-titik

Pulau Maya termasuk salah satu daerah terluar dan terpencil di kawasan

Indonesia. Sehingga, kualitas pendidikan di daerah tersebut penting untuk

diperhatikan terutama berkaitan dengan hasil belajar siswa dalam

memecahkan masalah-masalah yang terdapat di tempat tersebut. Berikut

peneliti tampilkan denah berdasarkan Google Maps.


l l l l l l l

Gambar 3.1. Lokasi Penelitian


l l l l

Sumber: Google Maps


27

Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai dari bulan


l l l l l l l l l l l

November 2022 sampai selesai. Berikut peneliti tampilkan rincian l l l l l l

perencanaan waktu penelitian yang sistematis dan terarah.


l l l l l l l l l l

Tabel 3.1.
l Jadwal Pelaksanaan Penelitian
l l l l l l l

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan


1. Pengajuan Judul 22 November 2022
2. Penyusunan Proposal 23 November 2022
3. Seminar Proposal 7 Desember 2022
4. SK Pembimbing 1 Februari 2023
5. Penyusunan Bab I-III 2 Februari 2023
6. Penyusunan Instrumen 26 Februari - 13 April 2023
7. Penelitian 2-3 Mei 2023
8. Penyelesaian Skripsi 19 November 2023
9. SK Ujian 1 Desember 2023
10. Sidang Skripsi 5 Desember 2023
Sumber: Data Pribadi

C. Sumber Data l l

Sumber data adalah subjek dari mana data-data diperoleh peneliti l l l l l l l l l l l l

untuk menjawab permasalahan penelitian. Menurut Lofland (dalam Moelong


l l l l l l l

2013: 157) “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata,

dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain”.

Sumber data tersebut akan didapatkan dari dokumen, hasil wawancara,

catatan lapangan, dan hasil dari observasi. Sumber data sangat diperlukan

dalam penelitian karena yang menentukan hasil penelitian. Sumber data l l

yang digunakan ada dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
l l l l l l l l l l l l

1. Sumber Data Primer l l

Menurut Sugiyono (2015: 137) sumber data primer merupakan l l l l

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data


l l l l l l l l l l l

(peneliti). Data primer di peroleh dari informasi dan tentunya didapatkan


28

dari responden terpercaya yang akan memberikan informasi yang

selanjutnya digunakan sebagai data penelitian. Data primer dimaknai

sebagai sebuah data yang dapat diperoleh langsung di lapangan oleh

orang yang memerlukan atau yang bersangkutan memerlukan data.

Adapun sumber data primer dalam penelitian peneliti ini yaitu guru PAI

dan peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara.

2. Sumber Data Sekunder


l l

Menurut Sugiyono (2015: 137) sumber data sekunder merupakan l l l l

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data


l l l l l l l l l l

(peneliti) Dapat dikatakan data sekunder ialah data pendukung berupa

dokumen-dokumen penting yang memiliki keselarasan terhadap

penelitian peneliti. Adapun yang menjadi data sekunder dalam penelitian

ialah profil sekolah yang meliputi dokumen tertulis, rekaman video dan

suara, foto, dan RPP. Semua dokumen tersebut dijadikan sebagai sumber

data sekunder oleh peneliti untuk menunjang demi kesempurnaan

penelitian ini yang terkait dengan peran guru PAI dalam meningkatkan

hasil belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong

Utara tahun pelajaran 2022/2023.

D. Teknik Pengumpulan Data l l l

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang dilakukan oleh


l l l l l l l l l l l

peneliti untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam l l l l l l l l

menjawab rumusan masalah penelitian (Juliansyah: 2012: 138). Adapun


l l l l l l l l l l l

teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
l l l l l l l l l l l l l
29

1. Observasi l

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara

sistematis fenomena-fenomena yang diteliti (Sugiyono, 2018: 145).

Observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung dengan

berpedoman pada lembar pedoman observasi sebagai instrumen

penelitian. Kemudian hasil yang diperoleh masuk ke tahap analisis dan

dapat digunakan sebagai data penelitian dengan memperhatikan

kesesuaiannya terkait peran guru PAI dalam meningkatkan hasil belajar

peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara Tahun

Pelajaran 2022/2023.

2. Wawancara
l l l l

Wawancara merupakan bentuk komunikasi dua arah antara


l l l l l l l l l l l l l

peneliti dengan pihak yang berkompeten untuk memperoleh informasi


l l l l

mengenai suatu topik tertentu melalui diskusi tanya jawab (Juliansyah,


l l l l l l l l l

2012: 138). Wawancara bisa dilakukan dengan tatap muka yang mana

salah satunya ada yang berperan sebagai interviewer (wawancara) dan

ada juga pihak lain sebagai interviewee (orang yang diwanwancara) yang

mana melakukan dengan tujuan tertentu, agar mendapatkan informasi

data untuk mengumpukan suatu data. Wawancara dalam penelitian ini l l l l l l l

ditujukan kepada guru PAI kelas VII dan perwakilan beberapa siswa
l l l l l

kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.

3. Dokumentasi l
30

Menurut Khairawati dan Andina Nurul Wahidah (2018: 85) l l l l l l l l

dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan


l l l l l l l l l

cara melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang sesuai


l l l l l l l l l

kebutuhan penelitian. Dokumen yang dimaksud dapat berupa surat,


l l l l l l l l

catatan harian, laporan, dan foto/gambar. Teknik dokumentasi digunakan


l l l l l l l l l l l l l

dalam penelitian ini untuk memperoleh gambaran umum mengenai data


l l l l l l l l l

SMP Negeri 2 Pulau Maya dan informasi yang berkaitan dengan peran l l l l l l

guru PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VII, seperti

foto/gambar hasil observasi di dalam kelas.


l l l l l l l

E. Teknik Analisis Data l l l l

Analisis data merupakan suatu jalan untuk mencari dan menyusun

secara terstruktur data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi

sehingga dapat dipahami serta temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain. Analisis data ini dapat dilakukan dengan cara mengorganisasikan

data kedalam pola, memilah mana yang sekiranya penting dan akan

dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dimengerti diri sendiri

maupun orang lain (Sugiono, 2011: 244).

Teknik analisis data menurut Miles dan Huberman sebagaimana


l l l l l l l l l l

dikutip oleh Sugiyono (2010: 338) meliputi reduksi data, penyajian data, dan l l l l l l l

penarikan kesimpulan sebagaimana gambar berikut:


l l l l l l l l l

Gambar 3.2. Langkah Pengumpulan Data


l l l l l l l
31

Pengumpulan Penyajian
Data Data

Reduksi Data
Kesimpulan/
Verifikasi
Data

Sumber: Sugiyono (2010)

1. Reduksi Data l l

Menurut Sugiyono, reduksi data berarti merangkum data dan l l l l l l l

memfokuskan pada hal-hal yang pokok saja (2010: 338). Reduksi data
l l l l l l l l l l

bertujuan untuk memperjelas gambaran dan mempermudah peneliti


l l l l l l l

dalam mencari data selanjutnya bila diperlukan. Dalam penelitian ini


l l l l l l l l l l l l

memfokuskan reduksi datanya pada peran guru PAI dalam meningkatkan


l l l l l l

hasil belajar peserta didik di kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya

Kayong Utara. Reduksi data dilakukan dengan cara memilih hasil l l l l l l l l

wawancara dengan guru PAI dan perwakilan beberapa siswa, observasi


l l l l l l l

di dalam kelas, serta hasil studi dokumentasi yang sesuai dengan


l l l l l l l l l

kebutuhan penelitian. Hal ini bertujuan untuk mendukung kebenaran


l l l l l l

yang ingin dicari dalam penelitian ini.


l l l l l

2. Penyajian Data (Display Data)


l l l l l l l
32

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya yang peneliti dapat


l l l l l l l l l

lakukan adalah menyajikan data. Menurut pendapat Miles dan Huberman l l l l l l l l

dalam (Sugiyono, 2010: 249) menyatakan bahwa penyajian data yang


l l l l l l l l l l l l

paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif ialah dengan teks


l l l l l l l l l l l

yang bersifat naratif. Penelitian ini menyajikan data dalam bentuk teks
l l l l l l l l l l l

yang bersifat naratif mengenai peran guru PAI dalam meningkatkan hasil
l l l l l

belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara.

Data yang disajikan berasal dari hasil temuan peneliti melalui


l l l l l l l l l l l

wawancara dengan guru PAI dan beberapa perwakilan siswa kelas VII
l l l l l l l

SMP Negeri 2 Pulau Maya, observasi di kelas, serta hasil studi l l l l

dokumentasi yang telah direduksi. Penyajian data tersebut terdapat pada l l l l l l l l l l l

bab IV bagian pembahasan.


l l l l l l

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi


l l l l l

Penarikan kesimpulan merupakan tahap dalam merumuskan suatu


l l l l l l l l l l l

makna dari hasil penelitian yang dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat
l l l l l l l l l l l l l l l

yang singkat, padat, dan jelas, serta melakukan peninjauan secara


l l l l l l l l l l l l l

berulang mengenai kebenaran dari penyimpulan tersebut. Kesimpulan


l l l l l l l

awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan dapat berubah bila
l l l l l l l l l l l l l l

tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung. Namun jika


l l l l l l

kesimpulan pada tahap awal didukung oleh data-data yang kuat, maka l l l l l l l l l l l l l l l

dapat dijadikan kesimpulan yang kredibel. Pada penelitian ini, telah


l l l l l l l l l l

disajikan data mengenai peran guru PAI dalam meningkatkan hasil


l l l l l

belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara,
33

kemudian dianalisis agar pada bab V peneliti dapat menarik kesimpulan l l l l l l l l l l l l

yang sesuai dengan indikator fokus masalah penelitian. Kesimpulan


l l l l l l l l l

akhir ini perlu di verifikasi agar kebenarannya valid dan dapat


l l l l l l l l l l l

dipertanggungjawabkan. l l l l

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data l l l l l l l

Agar data yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,


l l l l l l l l l l l l l l l l

maka peneliti harus melakukan pemeriksaan keabsahan data. Dalam


l l l l l l l l l l l l l l

penelitian ini menggunakan uji kredibilitas sebagai teknik pemeriksaan


l l l l l l l l

keabsahan data. Sugiyono (2010: 368) berpendapat bahwa uji kredibilitas


l l l l l l l l l l

data terhadap hasil penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan beberapa


l l l l l l l l l l l l l l l

teknik, yaitu memperpanjang pengamatan, meningkatkan ketekunan, l l l l l l l l l

triangulasi data, diskusi dengan teman sejawat, member check, dan analisis
l l l l l l l l l l l

kasus negatif. Adapun teknik keabsahan data yang peneliti gunakan yaitu:
l l l l l l l l l l l l l

1. Triangulasi Data l l l l

Triangulasi data yaitu pengecekan data yang bisa dilakukan dari


l l l l l l l l l l l l l

berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono,


l l l l l l l l l l l

2010: 372). Adapun yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah l l l l l l l l l l l l

triangulasi teknik yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada


l l l l l l l l l l l l

sumber yang sama namun dengan teknik yang berbeda (Sugiyono, 2010: l l l l l l l

373). Triangulasi teknik dalam penelitian ini dilakukan untuk l l l l l l l

memperoleh mengenai peran guru PAI dalam meningkatkan hasil belajar l

peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara dengan l

teknik wawancara, selanjutnya peneliti membandingkan dan mengecek l l l l l l l l l


34

kesesuaian antara hasil penelitian teknik wawancara dengan observasi


l l l l l l l l l l l l l

dan dokumentasi.
l l

2. Member Check

Menurut Khairawati dan Andina Nurul Wahidah (2018: 114) l l l l l l l l

member check merupakan proses pengecekan data yang diperoleh l l l l l l

peneliti. Apabila data yang diperoleh peneliti disepakati oleh para


l l l l l l l l l l l

pemberi data artinya data tersebut valid dan kredibel. Member check
l l l l l l l l

penelitian ini dilakukan dengan mengkonfirmasi dan meminta koreksi


l l l l l l l

kepada informan mengenai hasil wawancara yang telah dicatat peneliti.


l l l l l l l l l l l l l

Kemudian peneliti juga akan memberikan hasil penelitian ini kepada


l l l l l l l l l

guru PAI kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya untuk mengecek
l l

kesesuaian antara jawaban yang diberikan pada saat wawancara dengan


l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

yang dipaparkan peneliti di penelitian ini.


l l l l l
35
BAB IV
l

PAPARAN DAN ANALISIS DATA


l l l l l l l l

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


l l l l l

1. Sejarah Singkat SMP Negeri 2 Pulau Maya

SMP Negeri 2 Pulau Maya didirikan di atas tanah milik

pemerintah dan beroperasi pada tahun 2001. Pada saat itu SMP Negeri 2

Pulau Maya adalah sekolah menengah pertama yang ada di Pulau Maya

tepatnya di Desa Dusun Besar sedangkan di Pulau Maya mempunyai

empat desa yaitu Desa Dusun Besar, Desa Dusun Kecil, Desa Satai

Lesatari, dan Desa Kamboja.

Seiring berjalannya waktu, sekolah ini telah mengalami berbagai

perubahan, baik dari segi jumlah siswa, sarana, prasarana, hingga

kurikulum. SMP Negeri 2 Pulau Maya terus berupaya meningkatkan

kualitas pendidikan yang diberikan dengan mengikuti perkembangan

zaman dan teknologi.

Hingga saat ini, SMP Negeri 2 Pulau Maya telah melahirkan

banyak alumni yang berhasil meraih prestasi baik di tingkat lokal,

nasional, maupun internasional. Sekolah ini juga terus berkomitmen

untuk mengembangkan potensi siswanya di bidang akademik, olahraga,

seni, dan keagamaan.

Dengan sejarah panjangnya, SMP Negeri 2 Pulau Maya akan terus

berusaha menjadi sekolah yang terdepan dan terbaik dalam memberikan

pendidikan yang berkualitas kepada generasi pemuda-pemudi Indonesia.

36
37

2. Profil SMP Negeri 2 Pulau Maya

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 2 Pulau


l l l l l

Maya tahun ajaran 2022/2023 pada semester genap. Adapun profil dari
l l l l l l

SMP Negeri 2 Pulau Maya ialah sebagai berikut:


l l l l

a. Nama sekolah : SMP Negeri 2 Pulau Maya

b. Alamat sekolah : Jl. Perakit Jaya

c. Desa : Desa Dusun Besar

d. Kecamatan : Pulau Maya

e. Kabupaten : Kayong Utara

f. Provinsi : Kalimantan Barat

g. Nomor Telp/Fax : 085347293473

h. Bentuk Pendidikan : SMP

i. Status Kepemilikan : Pemerintah Pusat

j. SK Pendirian Sekolah : 420/604/SET.PEND

k. Tanggal SK Pendirian : 2018-04-18

l. SK Izin Operasional : 420/604/SET.PEND

m. Tanggal SK Izin Operasional : 2018-04-18

n. Nomor Statistik Sekolah : 30107439

o. Nomor Pokok Statistik Nasional : 201130601066

p. Jenjang Akreditasi :B

q. Tahun Berdiri : 2001/2002

r. Status Sekolah : Negeri


38

3. Visi, Misi, dan Tujuan l l

Visi sekolah merupakan impian dan cita-cita yang ingin dicapai


l l l l l l l l l l

oleh warga sekolah, visi sekolah menjadi arah utama bagi warga sekolah
l l l l l l l l l l l l l

dalam menjalankan tugasnya agar tidak melenceng dari tujuan,


l l l l l l l l l l l l

sedangkan misi sekolah merupakan penjabaran upaya yang harus


l l l l l l l l l l l l

dilakukan oleh warga sekolah untuk mewujudkan visi sekolah. Adapun


l l l l l l l l l

visi, misi dan tujuan SMP Negeri 2 Pulau Maya adalah:


l l l l l

a. Visi

“Terwujudnya siswa berkarakter dan berprestasi dalam lingkungan

yang asri”.

Penjelasan Visi: l l

Dengan menganalisa potensi yang ada di SMP Negeri 2 Pulau Maya

baik dari segi input/ peserta didik baru, kompetensi tenaga pendidik,

tenaga kependidikan, lingkungan sekolah, peran serta masyarakat,

dan out keberhasilan lulusan SMP Negeri 2 Pulau maya serta

masyarakat sekitar sekolah yang religius, serta melalui komunikasi

dan koordinasi yang intensif antar sekolah dengan warga sekolah

maupun dengan stakeholder, tersusunlah visi sekolah.

b. Misi

1. Membentuk warga sekolah yang beriman, bertaqwa, berakhlak

mulia dan berbudi pekerti luhur dengan mengembangkan sikap

dan perilaku religius baik di dalam sekolah maupun di luar

sekolah.
39

2. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu,

bertoleransi, bekerjasama, saling menghargai, displin, jujur, kerja

keras, kreatif dan inovatif.

3. Meningkatkan nilai kecerdasan, cinta ilmu dan keingin tahuan

peserta didik dalam bidang akademik maupun non akademik.

4. Mewujudkan sikap peduli lingkungan sekolah dengan

menciptakan sekolah yang bersih, indah dan sehat.

c. Tujuanl

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum

pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan

ini adalah sebagai berikut ini

1. Terpenuhinya perangkat pembelajaran untuk semua mata

pelajaran dengan mempertimbangkan pengembangan nilai

religius dan budi pekerti luhur

2. Terwujudnya budaya gemar membaca, kerjasama, saling

menghargai, displin, jujur, kerja keras, kreatif dan inovatif.

3. Terwujudnya peningkatan prestasi di bidang akademik dan non-

akademik.

4. Terwujudnya suasana pembelajaran yang menantang,

menyenangkan, komunikatif, tanpa takut salah, dan demokratis.

Sekolah melaksanakan pengembangan diri untuk memberikan

kesempatan kepada peserta didik mengembangkan potensi


40

dirinya dengan meningkatkan sikap peduli sosial dan peduli

lingkungan.

5. Pendayagunaan lahan sekolah sebagai Ruang Tata Hijau (RTH).

4. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan


l l l

Data tenaga pendidik dan kependidikan SMP Negeri 2 Pulau Maya

terdiri dari beberapa guru dan pegawai yang dapat dilihat pada tabel 4.1

dan 4.2:

Tabel 4.1.
l Data Tenaga Pendidik

Mapel yang
No. Nama Jabatan Status
diampu
1 Parwoto, S. Pd Kepala Sekolah PNS
Bendahara Gaji
2 Gian Karisma Putra, S. Pd PNS Bahasa Inggris
BOS/BOP
Waka
3 Lili Rosana, S. Pd PNS Bahasa Inggris
Kurikulum
Waka
4 Kardin, S. Pd CPNS IPS Terpadu
Kesiswaan
5 Retno Sabrianti, S. Pd Sarpras PNS Matematika
6 Dela Syahefti, S. Pd Guru PNS Bahasa Indonesia
7 Hujratul ‘Aini, S. Pd Guru PNS IPA Terpadu
8 Herman Guru PNS Seni Budaya
9 Rafe’ah T, S.HI Guru Agama Islam
10 Wahyudi, S. Pd Guru IPA Terpadu
11 Ratna Sari, S. Kom. I Guru SBD
12 Asnawati, S. Pd Guru Matematika
13 Irawati, S. Pd Guru Bahasa Indonesia
14 Saparudin, S. Pd Guru Penjaskes
15 Nelly Puianti, S. Pd Guru BK
16 Winda Handiyani, S. Pd Guru PKN
17 Vitriyati, S. Pd Guru Prakarya
Sumber: TU SMPN 2 Pulau Maya

Tabel 4.2. Data Tenaga Kependidikan

No. Nama Tugas


1 Romi Candra Tata Usaha, Bag Operator
2 Ratna Bag, Kesiswaan
3 Lili Rosana, S.Pd Waka kurikulum
4 Wahyudin, S.Pd Waka humas
41

5 Herman Waka kesiswaan


6 Retno Sabrianti, S.Pd Waka sarpras
7 Retno Sabrianti, S.Pd Kepala perpus
8 Gian Karisma Putra, S.Pd Bendahara bos/bop
9 Gian Karisma Putra, S.Pd Kepala lab
10 Tomi Staf perpus
Sumber: TU SMPN 2 Pulau Maya

5. Keadaan Sarana dan Prasarana


l l l l l l l l l l l

SDN 21 Pontianak Timur memiliki fasilitas yang cukup lengkap

dalam menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM). Sekolah dasar ini

memiliki 8 ruangan, terdiri dari 7 ruang belajar, 1 ruang kepsek, 1 ruang

guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 2 WC kepsek dan guru, 2 WC

murid, serta 1 kantin.

Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana


l l l l l l l l l l l

Kondisi
No. Jenis Ruang Jumlah
Baik Tidak
1 Ruang Kepsek 1 
2 Ruang TU 1 
3 Ruang Dewan Guru 1 
4 Kelas 11 
5 Lab. IPA 1 
6 Perpustakaan 1 
7 Mushola 2 
8 UKS 1 
9 OSIS 1 
10 Lapangan 1 
11 BK 1 
12 Gudang 1 
13 Dapur 1 
14 WC Guru 2 
15 WC Siswa 10 
16 Mess Guru 7 
Sumber: TU SMPN 2 Pulau Maya
42

6. Data Jumlah Siswa Tahun 2022/2023


l l l l l

Jumlah keseluruhan siswa SMPN 2 Pulau Maya tahun ajaran

2022/2023 dari kelas VII A dan VII B sebanyak 53 siswa, dengan siswa

kelas VII A berjumlah 26 orang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 11

siswa perempuan, sedangkan siswa kelas VII B berjumlah 27 orang

terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Data tersebut

dapat dilihat pada tabel 4.4:

4.4 Data Jumlah Siswa Tahun 2022/2023


l l l l l

Jenis Kelamin
No. Kelas Jumlah
Lk Pr
1 VII A 15 11 26
2 VII B 15 12 27
Jumlah
30 23 53
keseluruhan
Sumber: TU SMPN 2 Pulau Maya

B. Paparan Data
l l l l l

Setelah melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Pulau Maya melalui


l l l l l

pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi, maka data hasil


l l l l l l l l l l l

penelitian peran guru PAI dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik
l

kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara tahun pelajaran

2022/2023 dapat dipaparkan sebagai berikut:


l l l l l l l

1. Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik


Kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara

Pada indikator ini, peneliti menekankan pengamatan pada enam


l l l l l l l l l l l

sub indikator, yaitu membahas peran guru PAI sebagai pengajar, l l l l


43

pendidik, pelatih, fasilitator, motivator, dan evaluator dalam

meningkatkan hasil belajar siswa.

a. Pengajar

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama tiga kali


l l l l l l l l l l l l l l

kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat diketahui bahwa peran guru


l l l l l l l l l l l

PAI sebagai pengajar dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan

lebih memfokuskan dalam perencanaan dan pelaksanaan dalam

pembelajaran PAI. Guru PAI berusaha sebaik mungkin untuk

mentransfer ilmu-ilmu yang ia kuasai kepada siswa sehingga mereka

akan berhasil memahami materi yang telah guru PAI sampaikan

tersebut dan otomatis hasil belajar PAI siswa akan meningkat.

Bentuk pengajaran yang diberikan guru PAI kepada siswa

menggunakan metode yang bervariasi dan tidak monoton untuk

menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan. Terkait

metode mengajar, guru PAI menggunakan metode ceramah yang

divariasikan dengan metode diskusi, dan tanya jawab. Umpan balik

dalam proses pembelajaran tersebut akan membuat siswa lebih

bersemangat dalam belajar PAI karena rasa ingin tahu mereka akan

tergali, serta mereka akan lebih termotivasi dan aktif dalam proses

pembelajaran PAI. Berikut ini kutipan wawancara dengan Bu l l l l l l

Rafe’ah selaku guru PAI kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.
l l l

“Apa yang ibu lakukan sebagai pengajar dalam meningkatkan


hasil belajar siswa?” Peneliti
44

“Sebagai pengajar, saya lebih memfokuskan dalam


perencanaan dan pelaksanaan dalam pembelajaran PAI. Saya
berusaha sebaik mungkin untuk mentranfer ilmu-ilmu yang
saya kuasai kepada murid saya sehingga mereka akan berhasil
memahami materi yang telah saya sampaikan tersebut dan
otomatis hasil belajar PAI murid saya akan meningkat”. Guru
PAI l

“Seperti apa bentuk pengajaran yang ibu berikan kepada siswa


sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya?” Peneliti

“Pengajaran yang saya berikan kepada murid saya tentunya


berkaitan dengan materi PAI menggunakan metode yang
bervariasi dan tidak monoton untuk menciptakan suasana
belajar yang tidak membosankan. Terkait metode mengajar,
saya menggunakan metode ceramah. Metode ceramah ini
mungkin akan sedikit membosankan, tetapi juga tidak bisa
dihilangkan karena dalam penyampaian beberapa materi PAI
akan sulit untuk digantikan metode yang lain. Namun, metode
ceramah tersebut saya variasikan dengan metode diskusi, dan
tanya jawab. Umpan balik dalam proses pemblajaran tersebut
aka membuat murid saya lebih bersemangat dalam belajar PAI
karena rasa ingin tahu mereka akan tergali, serta mereka akan
lebih termotivasi dan aktif dalam proses pembelajaran PAI”.
Guru PAI (Wawancara dengan Guru PAI pada 3 Mei 2023)
l

Peneliti melalnjutkaln walwalncalral dengaln beberalpal siswal

perwalkilaln kelals VII. Percalkalpaln peneliti dengaln kedual siswal

sebalgali berikut.

“Bagaimana peran guru PAI anda ketika mengajar untuk


meningkatkan hasil belajar?” Peneliti

“Guru PAI saya mengajar dengan baik di dalam kelas dan


tentunya dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar
siswanya, seperti menjelaskan materi pelajaran menggunakan
metode yang berbeda-beda, dan hal ini membuat kami sebagai
murid tidak merasa bosan belajar PAI”. Fadill (Wawancara
dengan Siswa pada 3 Mei 2023)

“Peran Bu Rafe’ah ketika mengajar untuk meningkatkan hasil


belajar itu ditunjukkan salah satunya dengan
mengkombinasikan metode pembelajaran yang berbeda-beda.
Menurut saya metode ini sangat ampuh untuk meningkatkan
45

hasil belajar, contohnya dengan Bu Rafe’ah menggunakan


metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode diskusi
dan tanya jawab. Untuk saya pribadi, hal tersebut dapat
meningkatkan hasil belajar saya karena ketika tidak ada metode
diskusi dan tanya jawab, maka saya kurang aktif dan kurang
terpacu untuk belajar PAI di dalam kelas lebih giat”. Refil
(Wawancara dengan Siswa pada 3 Mei 2023)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat ditarik


l l l l l l l l l l l l l

kesimpulan bahwa peran guru PAI sebagai pengajar dalam


l l l l

meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode yang

bervariasi agar siswa tidak bosan dan aktif dalam kegaiatn belajar

mengajar (KBM) di dalam kelas.

b. Pendidik

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama tiga kali


l l l l l l l l l l l l l

kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat diketahui bahwa peran guru


l l l l l l l l l l l

PAI sebagai pendidik dalam meningkatkan hasil belajar siswa tidak

hanya sebatas mengajarkan materi PAI, tetapi juga membentuk jiwa

yang agamis sehingga siswa tidak hanya sebatas mengetahui ilmu

agama saja, namun mereka juga harus mempraktekkan ilmu yang

telah guru PAI ajarkan sehingga hal tersebut akan melekat di ingatan

mereka dan otomatis akan meningkatkan hasil belajar mereka.

Berikut ini kutipan wawancara dengan Bu Rafe’ah selaku guru PAI


l l l l l l l l

kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.

“Bagaimana peran ibu sebagai pendidik dalam meningkatkan


hasil belajar siswa?” Peneliti

“Oke. Sebagai pendidik, saya tidak hanya sebatas mengajarkan


materi PAI, tetapi juga membentuk jiwa yang agamis sehingga
murid saya tidak hanya sebatas mengetahui ilmu agama saja,
46

namun mereka juga harus mempraktekkan ilmu yang telah saya


ajarkan sehingga hal tersebut akan melekat di ingatan mereka
dan otomatis akan meningkatkan hasil belajar mereka”. Guru
PAlI

“Apakah didikan yang selama ini ibu berikan kepada siswa


dapat meningkatkan hasil belajarnya?” Peneliti

“Didikan yang selama ini saya berikan untuk meningkatkan


hasil belajar PAI murid saya ialah menanamkan nilai-nilai
agama ke dalam diri mereka. Penanaman nilai-nilai agama ini
saya berikan menggunakan metode pembiasaan dan metode
keteladanan. Di metode pembiasaan ini. saya mendidik murid
saya untuk terbiasa berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran.
Selain itu, saya juga meminta kepada murid saya untuk berjabat
tangan dan mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru
sehingga semua itu akan menjadi amalam mereka setiap hari di
sekolah”. Guru PAlI (Wawancara dengan Guru PAI pada 3
Mei 2023)

Sejalan dengan hasil wawancara dengan guru PAI, hasil


l l l l l l l l l l l

wawancara dengan beberapa perwakilan siswa kelas VII pada


l l l l l l l l l l l l l

tanggal 3 Mei 2023 juga menyatakan bahwa peran guru PAI sebagai
l l l l l l l l

pendidik dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan

menanamkan nilai-nilai agama menggunakan metode pembiasaan

dan metode keteladanan. Berikut kutipan wawancaranya.


l l l l l l l

“Bagaimana peran guru PAI anda ketika mendidik untuk


meningkatkan hasil belajar?” Peneliti

“Ketika mendidik, guru PAI tidak hanya memfokuskan pada


materi PAI dimana kita belajar bagaimana bersikap amar
ma’ruf nahi munkar, tapi juga harus menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari, termasuklah di lingkungan sekolah,
keluarga, dan masyarakat. Biasanya guru PAI mendidik murid
untuk terbiasa berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran.
Selain itu juga membiasakan murid mengucapkan salam ketika
bertemu dengan guru sehingga ketika saya menerapkannya,
maka saya langsung teringat bu Rafe’ah”. Fadil (Wawancara
dengan Siswa pada 3 Mei 2023)
47

“Dalam mendidik, bu Rafe’ah tak hanya mengajarkan kita


materi tentang uswatun hasanah saja, tetapi beliau juga
memperlihatkan uswatun hasanah atau teladan yang baik bagi
kami, misalnya dengan menunjukkan contoh disiplin waktu,
yaitu masuk kelas tepat waktu”. Refil (Wawancara dengan
Siswa pada 3 Mei 2023)

c. Pelatih

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama tiga kali


l l l l l l l l l l l l l l

kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat diketahui bahwa peran guru


l l l l l l l l l l l

PAI sebagai pelatih dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan

melatih untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan siswa,

baik intelektual maupun psikomotoriknya yang menjadi tolak ukur

dalam penguasaan kompetensi dasar, yaitu dengan memberikan

latihan dan arahan kepada siswa agar mereka mampu menunjukkan

penguasaan sesuai kompetensi dasar yang telah ditetapkan dan

tentunya dengan memperhatikan perbedaan individual siswal. Berikut

ini kutipan wawancara dengan Bu Rafe’ah selaku guru PAI kelas VII
l l l l l l l l l

SMP Negeri 2 Pulau Maya.

“Bagaimana peran ibu sebagai pelatih dalam meningkatkan


hasil belajar siswa?” Peneliti

“Sebagai pelatih, saya dituntut untuk melatih untuk


mengembangkan keterampilan-keterampilan murid, baik
intelektual maupun psikomotoriknya yang menjadi tolak ukur
dalam penguasaan kompetensi dasar, yaitu dengan memberikan
latihan dan arahan kepada murid-murid agar mereka mampu
menunjukkan penguasaan sesuai kompetensi dasar yang telah
ditetapkan dan tentunya dengan memperhatikan perbedaan
individual murid-murid saya”. Guru PAlI (Wawancara dengan
Guru PAI pada 3 Mei 2023)
48

Hal ini sejalan dengan pernyataan beberapa perwakilan siswa


l l l l l l l l l l l l

kelas VII dalam sebuah wawancara. Semua siswa sepakat bahwa


l l l l l l l l l l l l l l

peran guru PAI sebagai pelatih dalam meningkatkan hasil belajar

siswa dengan melatih untuk mengembangkan keterampilan-

keterampilan murid, baik intelektual maupun psikomotoriknya dalam

penguasaan kompetensi dasar seperti membimbing dan mengarahkan

siswa untuk membuat PPT terkait suatu materi pelajaran, kemudian

akan dipresentasikan per kelompok. Berikut kutipan wawancaranya. l l l l l l

“Bagaimana peran guru PAI anda ketika melatih untuk


meningkatkan hasil belajar?” Peneliti

“Guru PAI melatih murid-muridnya untuk bisa menggunakan


media pembelajaran melalui PPT dimana harus memaparkan
materi yang pokok-pokok saja seperti sebuah ringkasan.
Setelah itu, murid dpipersilakan untuk mempresentasikan hasil
PPT yang telah dibuat perkelompok”. Fadill (Wawancara
dengan Siswa pada 3 Mei 2023)

“Dalam melatih unruk meningkatkan hasil belajar, biasanya bu


Rafe’ah membuat kami sekelas menjadi beberapa kelompok,
kemudian kami ditugaskan untuk bisa membuat PPT dari suatu
materi PAI, dan terakhir kami diarahkan untuk
mempresentasikan hasil dari PPT yang telah dibuat per
kelompok tadi. Menurut saya dengan membuat PPT dan
mempresentasikannya di dalam kelas membuat kami lebih
menguasai materi tersebut”. Refil (Wawancara dengan Siswa
pada 3 Mei 2023)

d. Fasilitator

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama tiga kali


l l l l l l l l l l l l l l

kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat diketahui bahwa peran guru


l l l l l l l l l l l

PAI sebagai fasilitator dalam meningkatkan hasil belajar siswa

dengan menyiapkan sumber belajar yang layak dan dapat diakses


49

semua siswa. Sumber belajar yang digunakan saat ini adalah buku

paket. Dengan sumber belajar berupa buku paket ini dapat membuat

peran guru PAI sebagai pengajar dan pendidik lebih mudah. Begitu

juga sebaliknya, siswa akan mudah juga untuk belajar berulang-ulang

materi yang telah disampaikan guru PAI dimanapun dan kapanpun

sehingga membuat mereka dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Berikut ini kutipan wawancara dengan Bu Rafe’ah selaku guru PAI


l l l l l l l l

kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.


l

“Bagaimana peran ibu sebagai fasilitator dalam meningkatkan


hasil belajar siswa?” Peneliti

“Sebagai fasilitator, saya memberikan fasilitas belajar kepada


murid-murid saya dengan menyiapkan sumber belajar yang
layak dan tentunya dapat diakses semua murid-murid saya.
Sumber belajar yang saya gunakan saat ini adalah buku paket.
Dengan sumber belajar berupa buku paket ini dapat membuat
peran saya sebagai pengajar dan pendidik lebih mudah. Begitu
juga sebaliknya, murid saya akan mudah juga untuk belajar
berulang-ulang materi yang telah saya sampaikan dimanapun
dan kapanpun sehingga membuat mereka dapat meningkatkan
hasil belajarnya”. Guru PAlI (Wawancara dengan Guru PAI
pada 3 Mei 2023)

Sejalan dengan hasil wawancara dengan guru PAI, hasil


l l l l l l l l l l l

wawancara dengan beberapa perwakilan siswa kelas VII juga


l l l l l l l l l l l l

menyatakan bahwa peran guru PAI sebagai fasilitator dalam


l l l l l

meningkatkan hasil belajar siswa dengan sumber belajar yang layak

dan dapat diakses siswa seperti buku paket. Berikut kutipan l

wawancaranya.
l l l l l

“Apakah guru PAI anda memberikan fasilitas untuk


meningkatkan hasil belajar?” Peneliti
50

“Iya Kak”. Fadill (Wawancara dengan Siswa pada 3 Mei 2023)

“Ya, bu Rafe’ah memberikan fasilitas untuk meningkatkan


hasil belajar murid-muridnya”. Refil (Wawancara dengan
Siswa pada 3 Mei 2023)

“Fasilitas seperti apa yang diberikan guru PAI untuk


meningkatkan hasil belajar?” Peneliti

“Seperti buku paket sebagai sumber belajar PAI di dalam kelas.


Dengan adanya buku paket ini dapat mempermudah murid-
murid untuk belajar di sekolah maupun di rumah, terutama
dalam menghadapi latihan dan ulangan PAI, dan tentunya dapat
jika belajar dengan sungguh-sungguh, maka akan dapat
meningkatkan hasil belajar kami sebagai murid”. Fadill
(Wawancara dengan Siswa pada 3 Mei 2023)

“Fasilitas yang diberikan seperti buku paket yang kita gunakan


untuk belajar PAI di dalam kelas. Ketika Bu Rafe’ah
memjelaskan materi PAI, maka kita disuruh untuk
mendengarkan penjelasan ibu sambil memperhatikan buku
paket, kita juga disuruh untuk belajar kembali buku paket
tersebut di rumah jika akan dilaksanakan ulangan PAI”. Refi
(Wawancara dengan Siswa pada 3 Mei 2023)

e. Motivator l

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama tiga kali


l l l l l l l l l l l l l l

kegialtaln belaljalr mengaljalr (KBM) dalpalt diketalhui balhwal peran guru

PAI sebagai motivator dalam meningkatkan hasil belajar siswa

dengan memberikan motivasi kepada siswa berupa reward dan

punishment kepada murid-murid sebagai umpan balik (feedback) dari

respon belajar mereka. Jika hasil belajar (nilai) mereka bagus, maka

guru PAI akan memberikan hadiah berupa alat tulis, voucher belanja

di kantin, dan pemberian uang. Sedangkan jika hasil belajar (nilai)

mereka dibawah KKM, maka guru PAI akan memberikan hukuman

berupa tugas tambahan kepada siswa sebagai nilai pembantu. Reward


51

dan punishment yang diberikan guru PAI membuat siswa berlomba-

lomba untuk mendapatkan hasil belajar (nilai) yang terbaik dan yang

terbaik akan berusaha mempertahankan prestasinya.

Berikut ini kutipan wawancara dengan Bu Rafe’ah selaku guru


l l l l l l l

PAI kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.


l l

“Bagaimana peran ibu sebagai motivator dalam meningkatkan


hasil belajar siswa?” Peneliti

“Sebagai motivator, pastinya saya harus memberikan motivasi


kepada murid saya agar mereka lebih semangat dalam belajar
sehingga akan meningkatkan hasil belajarnya. Agar siswa lebih
termotivasi belajar PAI, saya akan memberikan reward dan
punishment kepada mereka sebagai umpan balik (feedback)
dari respon belajar mereka. Jika hasil belajar (nilai) mereka
bagus, maka saya akan memberikan hadiah berupa alat tulis,
voucher belanja di kantin, dan pemberian uang. Sedangkan jika
hasil belajar (nilai) mereka dibawah KKM, maka saya akan
memberikan hukuman berupa tugas tambahan kepada mereka
sebagai nilai pembantu. Reward dan punishment yang saya
berikan tersebut membuat murid-murid saya berlomba untuk
mendapatkan hasil belajar (nilai) yang terbaik dan yang terbaik
akan berusaha mempertahankan prestasinya”. Guru PAlI
(Wawancara dengan Guru PAI pada 3 Mei 2023)

Peneliti melanjutkan wawancara dengan beberapa siswa


l l l l l l l l l l

perwakilan kelas VII. Percakapan peneliti dengan kedua siswa


l l l l l l l l l

sebagai berikut.
l l

“Apakah guru PAI anda memberikan motivasi untuk


meningkatkan hasil belajar?” Peneliti

“Iya, Kak”. Fadill (Wawancara dengan Siswa pada 3 Mei


2023)

“Ya Kak, bu Rafe’ah memberikan motivasi kepada kami untuk


meningkatkan hasil belajar”. Refil (Wawancara dengan Siswa
pada 3 Mei 2023)
52

“Motivasi seperti apa yang diberikan guru PAI untuk


meningkatkan hasil belajar?l” Peneliti

“Biasanya guru PAI memberikan motivasi berupa pemberian


reward dan punishment kepada murid-muridnya. Reward
diberikan guru PAI untuk murid yang mendapat nilai terbaik
dan punishment untuk murid yang mendapat niali terendah. Hal
tersebut membuat saya pribadi terpacu dan termotivasi untuk
belajar dan berusaha mempertahankan bahkan meningkatkan
prestasi”. Fadil (Wawancara dengan Siswa pada 3 Mei 2023)

“Untuk meningkatkan hasil belajar, bu Rafe’ah memberikan


motivasi berupa reward atau hadiah yang akan diberikan
kepada siswa yang mendapat nilai tertinggi. Saya pernah
mendapat hadiah berupa pulpen dan tipe-x, serta voucher
belanja di kantin sekolah sebesar Rp 7.000,00”. Refi
(Wawancara dengan Siswa pada 3 Mei 2023)

f. Evaluator

Berdasarkan hasil observasi selama tiga kali kegiatan belajar


l l l l l l l l l l l l l

mengajar (KBM) dapat diketahui bahwa peran guru PAI sebagai


l l l l l l

evaluator dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan

memberikan evaluasi sekaligus memberikan penilaian kepada siswa.

Di kelas, guru PAI memberikan penilaian formatif yaitu dengan post

test dalam bentuk tes lisan dan penilaian sumatif yaitu dengan

ulangan harian, UTS, dan UAS dalam bentuk tes tertulis. Kemudian

guru PAI akan memberikan program tindak lanjut dari hasil belajar

siswa yang sudah diketahui dengan mengadakan remidi bagi siswa

yang belum mencapai KKMl. Berikut ini kutipan wawancara dengan l l l l l l

Bu Rafe’ah selaku guru PAI kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.
l l l

“Sebagai evaluator, setelah menyampaikan materi


pembelajaran maka saya akan memberikan evaluasi sekaligus
memberikan penilaian kepada murid-murid saya. Di kelas, saya
memberikan penilaian formatif yaitu dengan post test dalam
53

bentuk tes lisan dan penilaian sumatif yaitu dengan ulangan


harian, UTS, dan UAS dalam bentuk tes tertulis. Kemudian
saya akan memberikan program tindak lanjut dari hasil belajar
siswa yang sudah diketahui dengan mengadakan remidi bagi
murid saya yang belum mencapai KKM”. Guru PAlI
(Wawancara dengan Guru PAI pada 3 Mei 2023)

Sejalan dengan hasil wawancara dengan guru PAI, hasil


l l l l l l l l l l l

wawancara dengan beberapa perwakilan siswa kelas VII juga


l l l l l l l l l l l l

menyatakan bahwa peran guru PAI sebagai evaluator dalam


l l l l l

meningkatkan hasil belajar siswa dengan memberikan evaluasi

sekaligus memberikan penilaian kepada siswa berupa penilaian

formatif yaitu dengan post test dalam bentuk tes lisan dan penilaian

sumatif yaitu dengan ulangan harian, UTS, dan UAS dalam bentuk

tes tertulis. Kemudian guru PAI akan memberikan remidi bagi siswa

yang belum mencapai KKM.l Berikut kutipan wawancaranya.

“Iya Kak, evaluasi seperti soal latihan per bab, ulangan harian,
UTS, dan UAS”. Fadill (Wawancara dengan Siswa pada 3
Mei 2023)

“Iya Kak, evaluasi yang diberikan bu Rafe’ah kadang berupa


tes lisan, tapi lebih sering ke tes tulisan berupa latihan, ulangan
harian, UTS, UAS, dan juga remidi jika tidak tuntas, tapi saya
tuntas terus alhamdulillah”. Refil (Wawancara dengan Siswa
pada 3 Mei 2023)

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Guru PAI dalam Meningkatkan


Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya
Kayong Utara

Pada indikator ini, peneliti menekankan pengamatan pada dua sub


l l l l l l l l l l

indikator,
l yaitu l membahas l l faktor internal yang terdiri dari

kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, dan motivasi serta faktor eksternal


54

yang terdiri dari keadaan keluarga, keadaan sekolah, dan lingkungan

masyarakat.

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri

individu itu sendiri. Adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor

internal yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.

1) Kecerdasan/intelegensi

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama tiga


l l l l l l l l l l l l l

kali kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat diketahui balhwal taraf


l l l l l l l l l l

kecerdasan/intelegensi siswa dalam proses pembelajaran berbeda-

beda, ada yang tinggi, sedang, dan ada pula yang rendah.

Kecerdasan siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar

mereka. Cara yang dilakukan Bu Rafe’ah selaku guru PAI kelas l l l

VII SMP Negeri 2 Pulau Maya untuk mengetahui tingkat

kecerdasan/intelegensi siswa dengan mengevaluasi siswa dan

melihat keaktifan siswa di dalam kelas. Berikut ini kutipan l

wawancara dengan Bu Rafe’ah selaku guru PAI kelas VII SMP


l l l l l l l l

Negeri 2 Pulau Maya.

“Alpalkalh semua taraf kecerdasan/intelegensi siswa dalam


proses pembelajaran sama?” Peneliti

“Jika berbicara tentang taraf kecerdasan/intelegensi siswa


dalam proses pembelajaran, dapat dipastikan bahwa tingkat
kecerdasan/kemampuan mereka berbeda-beda, ada yang
tinggi, sedang, dan ada pula yang rendah”. Guru PAlI

“Menurut ibu, apakah kecerdasan/intelegensi berpengaruh


dalam meningkatkan hasil belajar siswa?” Peneliti
55

“Ya, menurut saya itu kecerdasan siswa sangat


berpengaruh terhadap hasil belajar mereka. Seperti saya
bilang tadi bahwa tingkat kecerdasan/kemampuan mereka
berbeda-beda, ada yang tinggi, sedang, dan ada pula yang
rendah. Dengan demikian, dalam menerima pelajaran ada
yang cepat dan ada yang lamban, serta ada pula yang tidak
memahaminya. Semua potensi tersebut tergantung dengan
tingkat kecerdasan murid itu sendiri”. Guru PAlI

“Bagaimana cara ibu mengetahui tingkat


kecerdasan/intelegensi siswa?” Peneliti

“Yang saya lakukan untuk mengetahui tingkat kecerdasan


murid saya adalah dengan cara mengevaluasi mereka.
Evaluasi saya lakukan setiap akan mengakhiri pelajaran
yaitu dengan cara post test, di samping itu saya juga
melakukan evaluasi setiap materi pelajaran telah selesai,
misalnya pembelajaran tentang “hidup jadi lebih damai
dengan ikhlas, sabar, dan pemaaf” ada 4 kali pertemuan,
pada saat materi tentang “hidup jadi lebih damai dengan
ikhlas, sabar, dan pemaaf” ini selesai, maka saya
mengadakan ulangan harian. Kemudian cara kedua saya
mengetahui tingkat kecerdasan siswa dengan melihat
keaktifan murid di kelas. Dilihat dari keaktifan di kelas ini
sudah nampak murid yang mempunyai tingkat
kecerdasan/inteligensi yang tinggi dengan yang rendah.
Murid yang aktif biasanya mempunayai tingkat kecerdasan
yang tinggi dibanding dengan murid yang bersifat pasif
dalam kelas”. Guru PAlI (Wawancara dengan Guru PAI
pada 3 Mei 2023)

Berdalsalrkaln halsil walwalncalral daln observalsi, dalpalt ditalrik

kesimpulaln balhwal taraf kecerdasan/intelegensi siswa dalam

proses pembelajaran itu berbeda-beda, ada yang tinggi, sedang,

dan ada pula yang rendah. Kecerdasan/intelegensi tersebut

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena dalam menerima

pelajaran ada yang cepat dan ada yang lamban, serta ada pula

yang tidak memahaminya. Cara yang dilakukan Bu Rafe’ah


56

selaku guru PAI dan Budi Pekerti kelas VII SMP Negeri 2 Pulau
l l l

Maya untuk mengetahui tingkat kecerdasan/intelegensi siswa

dengan mengevaluasi siswa. Evaluasi yang guru PAI berikan

setiap akan mengakhiri pertemuan atau setiap materi pelajaran

telah selesai. Kemudian dengan melihat keaktifan siswa di dalam

kelas. Siswa yang aktif biasanya mempunyai tingkat kecerdasan

yang tinggi dibanding dengan siswa yang bersifat pasif dalam

kelas.

2) Bakat

Berdalsalrkaln halsil walwalncalral daln observalsi selalmal tigal

kalli kegialtaln belaljalr mengaljalr (KBM) dalpalt diketalhui balhwal

hampir semua siswa memiliki bakat di mata pelajaran PAI dan

bakat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Berikut ini kutipaln walwalncalral dengaln Bu Rafe’ah selalku guru

PAlI kelals VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.

“Alpalkalh semua siswa memiliki bakat di bidang mata


pelajaran PAI?” Peneliti

“Hampir semua murid memiliki bakat di mapel PAI”. Guru


PAlI

“Menurut ibu, apakah bakat berpengaruh dalam


meningkatkan hasil belajar siswa?” Peneliti

“Ya, bakat sangat berpengaruh dalam meningkatkan hasil


belajar mereka. Dengan adanya bakat di dalam diri mereka
untuk belajar PAI, maka kemampuan di dalam diri mereka
akan berubah menjadi sebuah kecakapan dan otomatis
semakin mudah mereka memperoleh hasil belajar yang
tinggi”. Guru PAlI (Wawancara dengan Guru PAI pada
3 Mei 2023)
57

Berdalsalrkaln halsil walwalncalral daln observalsi, dalpalt ditalrik

kesimpulaln balhwal bakat berpengaruh dalam meningkatkan hasil

belajar siswa. Dengan adanya bakat untuk belajar PAI, maka

kemampuan di dalam diri mereka akan berkembang menjadi

sebuah kecakapan dan otomatis semakin mudah mereka

memperoleh hasil belajar yang tinggi.

3) Minat

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama tiga


l l l l l l l l l l l l l

kali kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat diketahui bahwa


l l l l l l l l l l l l

sebagian besar siswa mempunyai minat belajar PAI yang tinggi,

namun juga terdapat beberapa siswa yang minat belajarnya kurang

terhadap mata pelajaran PAI. Dan masing-masing minat siswa

tersebut berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar mereka.

Berikut ini kutipan wawancara dengan Bu Rafe’ah selaku guru


l l l l l l l

PAI kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.


l l

“Alpalkalh siswa mempunyai minat belajar dalam proses


pembelajaran PAI di dalam kelas?” Peneliti

“Yal, Sebagian besar murid mempunyai minat belajar PAI


yang tinggi, namun juga terdapat beberapa murid yang
minat belajarnya kurang terhadap mata pelajaran PAI”.
Guru PAlI

“Menurut ibu, apakah minat berpengaruh dalam


meningkatkan hasil belajar siswa?” Peneliti

“Iya Dek, sangat berpengaruh. Salah satu penunjang dalam


meningkatkan hasil belajar siswa yaitu tingginya minat
siswa itu sendiri. Ketika murid mempunyai minat belajar
PAI yang tinggi, maka mereka akan merasa senang dan
58

tertarik belajar PAI sehingga pembelajaran semakin mudah


diserap dan dipahami murid tersebut. Dan ketika ada tugas
atau ulangan harian, mereka tidak merasa keberatan dalam
mengerjakannya. Sedangkan murid yang minat belajar
PAI-nya kurang, biasanya mereka akan mudah bosan
belajar PAI di dalam kelas dan juga mulai menyepelekan
tugas yang saya berikan sehingga nilai mereka banyak
kosong dan ini otomatis akan berpengaruh terhadap hasil
belajar mereka”. Guru PAlI (Wawancara dengan Guru
PAI pada 3 Mei 2023)

Berdalsalrkaln halsil walwalncalral daln observalsi, dalpalt ditalrik

kesimpulaln balhwal minat sangat berpengaruh dalam meningkatkan

hasil belajar siswa. Ketika siswa mempunyai minat belajar PAI

yang tinggi, maka mereka akan merasa senang dan tertarik belajar

PAI sehingga pembelajaran semakin mudah diserap dan dipahami

siswa tersebut. Dan ketika ada tugas atau ulangan harian, mereka

tidak merasa keberatan dalam mengerjakannya. Sedangkan siswa

yang minat belajar PAI-nya kurang, biasanya mereka akan mudah

bosan belajar PAI di dalam kelas dan juga mulai menyepelekan

tugas yang guru PAI berikan sehingga nilai siswa banyak yang

kosong sehingga hal tersebut akan berpengaruh terhadap hasil

belajar mereka.

4) Motivasi

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama tiga


l l l l l l l l l l l l l

kali kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat diketahui bahwa guru


l l l l l l l l l l l l

PAI sering memberikan motivasi kepada siswa dan motivasi

tersebut berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar mereka.


59

Berikut ini kutipan wawancara dengan Bu Rafe’ah selaku guru


l l l l l l l

PAI kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.


l l

“Alpalkalh ibu pernah memberikan motivasi kepada siswa


sebagai upaya pendukung untuk meningkatkan hasil
belajar siswa?” Peneliti

“Sangat pernah karena saya merasa perlu untuk mendorong


murid saya untuk bersemangat dalam belajar PAI sehingga
nantinya hasil belajar mereka sesuai harapan saya”. Guru
PAlI

“Bagaimana bentuk motivasi yang diberikan kepada siswa


tersebut?” Peneliti

“Bentuk motivasi yang saya berikan kepada murid ialah


dengan memberi reward/hadiah berupa voucher belanja di
kantin, peralatan alat tulis, uang, dan tambahan nilai”.
Guru PAlI

“Menurut ibu, apakah motivasi berpengaruh dalam


meningkatkan hasil belajar siswa?” Peneliti

“Ya, berpengaruh. Jika motivasi belajar murid itu tinggi,


maka hasil belajarnya berpotensi tinggi juga, begitu pula
sebaliknyal, ”. Guru PAlI (Wawancara dengan Guru PAI
pada 3 Mei 2023)

Berdalsalrkaln halsil walwalncalral daln observalsi, dalpalt ditalrik

kesimpulaln balhwal guru PAI sering memberikan motivasi kepada

siswa untuk mendorong mereka untuk bersemangat dalam belajar

PAI. Bentuk motivasi yang diberikan guru PAI berupa reward

voucher belanja di kantin, peralatan alat tulis, uang, dan tambahan

nilai. Semua hal tersebut dilakukan guru PAI untuk meningkatkan

hasil belajar siswa. Jika motivasi belajar siswa itu tinggi, maka

hasil belajarnya berpotensi tinggi juga, begitu pula sebaliknya.


60

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

hasil belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa

pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya

dan sebagainya.

1) Keadaan Keluarga

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama tiga


l l l l l l l l l l l l l

kali kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat diketahui bahwa


l l l l l l l l l l l l

keluarga bisa menjadi faktor penunjang sekaligus penghambat

dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Berikut ini kutipan l

wawancara dengan Bu Rafe’ah selaku guru PAI kelas VII SMP


l l l l l l l l

Negeri 2 Pulau Maya.

“Apakah keluarga menjadi salah satu penghambat dalam


l l l

upaya meningkatkan hasil belajar siswa?” Peneliti

“Ya, bisa jadi penghambat sekaligus penunjang. Pada


l

dasarnya, ada dua hal yang mempengaruhi hasil belajar


murid, yakni faktor internal dan faktor eksternal yang
berasal dari luar diri murid itu sendiri, termasuklah
pengaruh dari keluarga. Pengaruh keluarga ini sangat
penting dalam keberhasilan belajar murid karena keluarga
merupakan sekolah pertama dan paling utama”. Guru PAI l

“Bagaimana tindakan yang seharusnya dilakukan keluarga


agar dapat meningkatkan hasil belajar?” Peneliti

“Seyogyanya, keluarga terutama orang tua harus


memberikan pandangan betapa pentingnya pemahaman
tentang agama atau pendidikan agama dan memberikan
motivasi agar anak tersebut belajar dengan sungguh-
sungguh, tentunya dengan memberikan dukungan moril
dan materil juga kepada anak tersebut agar bisa mengecap
pendidikan agama yang layak dan mumpuni”. Guru PAI l

(Wawancara dengan Guru PAI pada 3 Mei 2023)


61

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat ditarik


l l l l l l l l l l l l l

kesimpulan bahwa keluarga bisa menjadi faktor penunjang


l l l

sekaligus penghambat dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa. Agar keluarga dapat meningkatkan hasil belajar siswa,

maka orang tua diharapkan dapat memberikan pandangan betapa

pentingnya pemahaman tentang agama atau pendidikan agama

dan memberikan motivasi agar anak tersebut belajar dengan

sungguh-sungguh, tentunya dengan memberikan dukungan moril

dan materil.

2) Keadaan Sekolah

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama tiga


l l l l l l l l l l l l l

kali kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat diketahui bahwa


l l l l l l l l l l l l

sekolah juga bisa menjadi faktor penunjang sekaligus penghambat

dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Berikut ini kutipan l

wawancara dengan Bu Rafe’ah selaku guru PAI kelas VII SMP


l l l l l l l l

Negeri 2 Pulau Maya.

“Apakah sekolah menjadi penyebab dalam menghambat


l l l

untuk terjadinya peningkatan hasil belajar siswa?” Peneliti

“Bisa jadi Dek. Sekolah bisa menjadi penunjang, namun


juga bisa menjadi penghambat untuk meningkatkan hasil
belajar siswa”. Guru PAI l

“Mengapa sekolah menjadi tempat yang menyebabkan


hasil belajar siswa tidak mengalami peningkatan?” Peneliti

“Bisa jadi karena kurangnya kolaborasi antara guru dan


orang tua murid, kurangnya sarana dan prasarana, serta
kurangnya keterampilan guru dalam mengajar. Oleh sebab
62

itu, guru harus berusaha memfasilitasi sumber belajar


untuk menunjang keberhasilan dalam belajar dan harus
menguasai bahan pelajaran dan menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi agar murid merasa senang
dan tidak bosan dalam belajar”. Guru PAI l

“Bagaimana seharusnya sekolah agar menjadi faktor


pendukung dalam meningkatkan hasil belajar siswa?”
Peneliti

“Pertama dengan melibatkan orang tua, misalnya dengan


mengadakan pertemuan antara guru dan orang tua murid
untuk saling berkolaborasi meningkatkan efektivitas
pembelajaran murid ketika di sekolah maupun di rumah.
Kedua dengan menyediakan sumber daya tambahan yang
relevan, seperti buku-buku referensi, bahan ajar atau media
pembelajaran yang menarik. Ketiga dengan pembinaan dan
mentorship kepada guru yang membutuhkan bimbingan
tambahan untuk mengatasi kendala-kendala dan
meningkatkan kinerja”. Guru PAI (Wawancara dengan
l l

Guru PAI pada 3 Mei 2023)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat ditarik


l l l l l l l l l l l l l

kesimpulan bahwa sekolah juga bisa menjadi faktor penunjang


l l l

sekaligus penghambat dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa. Penyebab sekolah menjadi penghambat ini karena

kurangnya kolaborasi antara guru dan orang tua murid, kurangnya

sarana dan prasarana, serta kurangnya keterampilan guru dalam

mengajar. Solusinya yaitu sekolah harus melibatkan orang tua

dalam segala aktivitas pembelajaran, menyediakan sumber daya

tambahan yang relevan, serta mengadakan pembinaan dan

mentorship kepada guru yang membutuhkan bimbingan tambahan

untuk mengatasi kendala-kendala dan meningkatkan kinerjanya.


63

3) Lingkungan Masyarakat

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama tiga


l l l l l l l l l l l l l

kali kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat diketahui bahwa


l l l l l l l l l l l l

lingkungan masyarakat ikut andil menjadi penyebab dalam hasil

belajar siswa. Berikut ini kutipan wawancara dengan Bu Rafe’ah l l l l l l

selaku guru PAI kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.


l l l

“Apakah lingkungan masyarakat ikut andil menjadi


l l l

penyebab dalam hasil belajar siswa?” Peneliti

“Iya Dek. Lingkungan masyarakat adalah salah satu hal


yang mempengaruhi hasil belajar siswa dimana siswa
tersebut berdomisili dan pergaulan teman di lingkungan
rumah. Hal ini karena kehidupan sehari-hari murid akan
lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana ia berada.
Seringkali kepribadian murid karena pengaruh pergaulan
di lingkungan mereka sehari-hari. Oleh karena itu, apabila
seorang murid tinggal di suatu lingkungan pergaulan
teman-teman yang rajin belajar, maka kemungkinan besar
ia juga akan rajin belajar sebagaimana temannya”. Guru
PAI l

“Bagaimana masyarakat seharusnya bertindak agar hasil


belajar siswa mengalami peningkatan?” Peneliti

“Dengan menciptakan sikap yang positif, menciptakan


suasana yang nyaman dan rukun, saling menjaga antara
satu dengan yang lain, serta saling memberikan contoh
atau teladan yang baik dalam kehidupan bermasyarakat”.
Guru PAI (Wawancara dengan Guru PAI pada 3 Meil

2023)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat ditarik


l l l l l l l l l l l l l

kesimpulan bahwa lingkungan masyarakat ikut andil menjadi


l l l

penyebab dalam hasil belajar siswa. Hal tersebut terjadi karena

kehidupan sehari-hari siswa akan lebih banyak bergaul dengan

lingkungan dimana ia tinggal. Lingkungan masyarakat dapat


64

meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara menciptakan sikap

yang positif, menciptakan suasana yang nyaman dan rukun, saling

menjaga antara satu dengan yang lain, serta saling memberikan

contoh atau teladan yang baik dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Upaya Guru PAI Mengatasi Faktor Penghambat dan Meningkatkan


Faktor Pendukung dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara

Tentunya pasti ada hambatan dalam meningkatkan hasil belajar

siswa. Ada beberapa upaya yang dilakukan guru PAI untuk mengatasi

faktor penghambat dalam meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VII

SMP Negeri 2 Pulau Maya, antara lain dengan melakukan pendekatan

dan bimbingan, serta melakukan kerja sama dengan orang tua/wali siswa.

Berikut ini kutipaln walwalncalral dengaln Bu Rafe’ah selalku guru PAlI kelals

VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.

“Bagaimana upaya guru PAI mengatasi faktor penghambat dalam


meningkatkan hasil belajar siswa?” Peneliti

“Upaya saya untuk mengatasi faktor penghambat dalam


meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara: melakukan
pendekatan, melakukan bimbingan, dan melakukan kerja sama
dengan orang tua/wali murid.” Guru PAI (Wawancara dengan
l

Guru PAI pada 3 Mei 2023)

Dengan mengadakan pendekatan dan bimbingan terhadap siswa

ini akan mempermudah guru PAI mengetahui perkembangan dan

kesulitan siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga jika terdapat

masalah pada diri siswa, maka akan mudah terdeteksi dan cepat dalam

menentukan penyelesaianya. Dengan demikian siswa tidak akan terlarut-


65

larut dalam beban masalah yang dialaminya. Berikut ini kutipaln

walwalncalral dengaln Bu Rafe’ah selalku guru PAlI kelals VII SMP Negeri 2

Pulau Maya.

“Upaya melalui pendekatan terhadap murid secara personal dapat


mengetahui kekurangan dan kelemahan murid itu sehingga dapat
menentukan Langkah-langkah atau strategi yang sesuai dengan
karakteristik murid saya. Kemudian dengan cara dibimbing.
Setelah saya mengetahui letak kelemahan dan kekurangan murid
saya, maka saya akan lakukan bimbingan terhadap murid tersebut.
Misalkan murid saya tidak mampu mempratekan sholat jamak dan
qasar, maka langkah yang saya ambil adalah membimbing murid
untuk mengikuti apa yang saya lakukan ketika mempraktekkan
sholat jamak dan qasar, serta menyuruh murid tersebut untuk
menanyakan hal-hal yang belum ia ketahui dari praktek yang telah
terlaksana.” Guru PAI (Wawancara dengan Guru PAI pada 3
l

Mei 2023)

Melakukan kerja sama yang baik antara guru PAI dengan orang

tua/wali merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi

faktor penghambat dalam meningkatkan hasil belajar siswa dikarenakan

dalam keluarga inilah siswa mendapatkan bimbingan yang intensif.

Dalam hal ini, guru PAI dengan orang tua/wali siswa bekerjasama untuk

mencari solusi yang lebih baik mengenai masalah personal masing-

masing siswa dalam belajar, seperti mengadakan pertemuan rutin

mendiskusikan rencana bersama untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Berikut ini kutipaln walwalncalral dengaln Bu Rafe’ah selalku guru PAlI kelals

VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.

“Upaya selanjutnya dengan melakukan kerja sama yang baik


antara saya sebagai guru PAI dengan orang tua/wali murid, seperti
dengan mengadakan pertemuan rutin mendiskusikan rencana
bersama untuk meningkatkan hasil belajar murid.” Guru PAI l

(Wawancara dengan Guru PAI pada 3 Mei 2023)


66

Sedangkan upaya yang dilakukan guru PAI untuk meningkatkan

faktor pendukung dalam peningkatan hasil belajar siswa di kelas VII

SMP Negeri 2 Pulau Maya antara lain dengan memberikan penghargaan

dan menyediakan sumber daya tambahan yang relevan seperti

menyajikan media pembelajaran yang menarik dan bervariatif. Berikut

ini kutipaln walwalncalral dengaln Bu Rafe’ah selalku guru PAlI kelals VII

SMP Negeri 2 Pulau Maya.

“Upaya yang saya lakukan untuk meningkatkan faktor pendukung


adalah dengan memberikan penghargaan, menyajikan media
pembelajaran yang menarik dan bervariatif.” Guru PAI l

(Wawancara dengan Guru PAI pada 3 Mei 2023)

Penghargaan diberikan guru PAI kepada siswa yang berprestasi.

Dengan memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi

diharapkan siswa yang lain juga akan terpacu untuk berprestasi, dengan

begitu minat terhadap pembelajaran PAI juga akan semakin tinggi.

Memberikan penghargaan tidak harus memberikan barang mahal, tetapi

bisa berupa acungan jempol atau tepuk tangan, dan melontarkan kata-

kata pujian. Berikut ini kutipaln walwalncalral dengaln Bu Rafe’ah selalku

guru PAlI kelals VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.

“Upaya melalui pemberian penghargaan ini dapat menumbuhkan


minat murid. Penghargaan yang saya berikan kepada murid yang
berprestasi di dalam kelas berupa acungan jempol, tepuk tangan,
dan pujian yang relevan. Hal tersebut diharapkan mampu memacu
murid lain untuk berprestasi”. Guru PAI (Wawancara dengan
l

Guru PAI pada 3 Mei 2023)

Minat merupakan ketertarikan seseorang terhadap objek, jadi

minat dapat dibangkitkan melalui objek tersebut. Dalam pembelajaran


67

PAI, minat siswa bisa dibangkikan melalui media pembelajaran yang

menarik dan bervariatif, misalnya tidak hanya menggunakan media

pembelajaran visual saja, tapi bisa dikombinasikan menggunakan media

audiovisual. Dengan adanya hal tersebut tentu kemampuan siswa akan

semakin bertambah dan meningkatkan kreatifitasnya setiap harinya.

Berikut ini kutipaln walwalncalral dengaln Bu Rafe’ah selalku guru PAlI kelals

VII SMP Negeri 2 Pulau Maya.

“Upaya selanjutnya dengan menyediakan sumber daya tambahan


yang relevan seperti buku-buku referensi, serta bahan ajar dan
media yang menarik seperti penyajian materi pembelajaran
menggunakan media audiovisual berupa video pembelajaran.”
Guru PAI (Wawancara dengan Guru PAI pada 3 Mei 2023)
l

Berdasarkan paparan data di atas, dapat disimpulkan bahwa upaya

yang dilakukan guru PAI untuk mengatasi faktor penghambat dan

meningkatkan faktor pendukung dalam peningkatan hasil belajar siswa di

kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya antara lain dengan melakukan

pendekatan dan bimbingan, melakukan kerja sama dengan orang tua/wali

siswa, memberikan penghargaan, dan menyediakan sumber daya

tambahan yang relevan.

C. Pembahasan
l l l

Dalam pembahasan ini akan dibahas lebih lanjut mengenai hasil


l l l l l l l l l l l l

penelitian dari peran guru PAI dalam meningkatkan hasil belajar peserta
l l

didik kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara tahun pelajaran

2022/2023 yang dipaparkan sebagai berikut:


l l l l l l
68

1. Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik


Kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara

Pada indikator ini, peneliti menekankan pengamatan pada enam


l l l l l l l l l l l

sub indikator, yaitu membahas peran guru PAI sebagai pengajar,


l l l l

pendidik, pelatih, fasilitator, motivator, dan evaluator dalam

meningkatkan hasil belajar siswa.

a. Pengajar

Berdalsalrkaln halsil walwalncalral dan observalsi dalpalt disimpulkaln

balhwa dalam peran sebagai pengajarl, guru PAI lebih memfokuskan

dalam perencanaan dan pelaksanaan dalam pembelajaran PAI. Guru

PAI berusaha sebaik mungkin untuk mentransfer ilmu-ilmu yang

dikuasai kepada siswa sehingga mereka akan berhasil memahami

materi yang telah disampaikan tersebut dan otomatis hasil belajar

PAI siswa akan meningkat. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan


l l l l

Nana Sudjana (2011: 15) yang menjelaskan bahwa guru sebagai

pengajar, guru seharusnya lebih menekankan tugas dalam

perencanaan dan pelaksanaan pengajaran.

Pengajaran yang diberikan guru PAI kepada siswa

menggunakan metode yang bervariasi dan tidak monoton untuk

menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan. Terkait

metode mengajar, guru PAI menggunakan metode ceramah. Metode

ceramah mungkin akan sedikit membosankan, tetapi juga tidak bisa

dihilangkan karena dalam penyampaian beberapa materi PAI akan

sulit untuk digantikan metode yang lain. Namun, metode ceramah


69

tersebut guru PAI variasikan dengan metode diskusi dan tanya jawab.

Umpan balik dalam proses pembelajaran tersebut akan membuat

siswa lebih bersemangat dalam belajar PAI karena rasa ingin tahu

mereka tergali, serta mereka akan lebih termotivasi dan aktif dalam

proses pembelajaran PAI.

b. Pendidik

Peran guru PAI sebagai pendidik dalam meningkatkan hasil

belajar siswa tidak hanya sebatas mengajarkan materi PAI, tetapi

juga membentuk jiwa yang agamis sehingga siswa tidak hanya

sebatas mengetahui ilmu agama saja, namun mereka juga harus

mempraktekkan ilmu yang telah siswa ajarkan sehingga hal tersebut

akan melekat di ingatan mereka dan otomatis akan meningkatkan

hasil belajar mereka.

Halsil penelitialn tersebut sesuali dengaln Abu Ahmadi (1986: 98)

yalng menjelalskaln balhwal sebagai pendidik, seyogyanya guru PAI

berusaha membentuk batin dan jiwa agar nantinya siswa dapat

mempraktekkan ilmu yang telah diajarkan guru, sehingga kelak

siswa akan menjadi seorang yang taat terhadap ajaran agama Islam

serta memiliki aqidah yang kuat untuk memperoleh kebahagian di

dunia dan akhirat.

Didikan yang selama ini diberikan guru PAI untuk

meningkatkan hasil belajar PAI siswa ialah menanamkan nilai-nilai

agama ke dalam diri mereka. Penanaman nilai-nilai agama ini


70

diberikan guru PAI menggunakan metode pembiasaan dan metode

keteladanan. Di metode pembiasaan ini, guru PAI mendidik siswa

untuk terbiasa berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran. Selain itu,

guru PAI juga meminta kepada siswa untuk berjabat tangan dan

mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru sehingga semua itu

akan menjadi amalam mereka setiap hari di sekolah. Halsil penelitialn

tersebut sesuali dengaln E. Mulyasa (2003: 166) yalng menjelalskaln

balhwa pembiasaan berasaskan pengalaman, dimana sesuatu yang

dibiasakan adalah sesuatu yang diamalkan.

Kemudian di metode keteladanan, guru PAI mendidik siswa

dengan cara memperlihatkan uswatun hasanah atau teladan yang baik

bagi siswa-siswa dengan berbicara menggunakan kata-kata yang baik,

kemudian disiplin waktu terutama dalam waktu mengajar. Halsil

penelitialn tersebut sesuali dengaln Ramayulis (2010: 154) yalng

menjelalskaln balhwa metode keteladanan merupakan salah satu

metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu keteladanan,

baik secara langsung berupa perilaku pendidik dan tenaga pendidik

lain yang mencerminkan akhlak terpuji maupun tidak secara

langsung melalui sejumlah ilustrasi-ilustrasi keteladanan.

c. Pelatih

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan


l l l l l l l l l l l l

bahwa dalam peran sebagai pelatih, guru PAI mengembangkan


l l

keterampilan-keterampilan siswa, baik intelektual maupun


71

psikomotoriknya yang menjadi tolak ukur dalam penguasaan

kompetensi dasar, yaitu dengan memberikan latihan dan arahan

kepada siswa-siswa agar mereka mampu menunjukkan penguasaan

sesuai kompetensi dasar yang telah ditetapkan dan dengan

memperhatikan perbedaan individual siswa-siswa.

Hal tersebut sejalan dengan E. Mulyasa (2003: 42-43) yang


l l l l l

menjelaskan bahwa sebagai pelatih, guru bertugas melatih siswa


l l l

dalam pembentukan kompetensi dasar, sesuai dengan potensi

masing-masing.

d. Fasilitator

Berdalsalrkaln halsil walwalncalral dan observalsi, dalpalt disimpulkaln

balhwal dalam peran sebagai fasilitator, guru PAI memberikan

fasilitas belajar kepada siswa dengan menyiapkan sumber belajar

yang layak dan tentunya dapat diakses semua siswa. Sumber belajar

yang digunakan guru PAI adalah buku paket. Dengan sumber belajar

berupa buku paket ini dapat membuat peran guru PAI sebagai

pengajar dan pendidik lebih mudah. Begitu juga sebaliknya, siswa

akan mudah juga untuk belajar berulang-ulang materi yang telah

guru PAI sampaikan dimanapun dan kapanpun sehingga membuat

siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Hall tersebut sejallaln dengaln pendalpalt Uzer Usman (2011: 11)

yalng berpendalpalt balhwal guru sebagai fasilitator seyogyanya mampu

mengusahakan sumber belajar yang dapat menunjang pencapaian


72

tujuan pembelajaran, baik berupa narasumber, buku teks, surat kabar

maupun majalah.

e. Motivator l

Berdalsalrkaln halsil observalsi dan walwalncalral, dalpalt disimpulkaln

balhwal dalam peran sebagai pengajar, guru PAI memberikan motivasi

kepada siswa agar mereka lebih semangat dalam belajar sehingga

akan meningkatkan hasil belajarnya. Hall ini sejallaln dengaln Sardiman

(2000: 45) yalng berpendalpalt balhwal fungsi motivasi untuk

meningkatkan gairah belajar dan mendorong siswa dalam pencapaian

prestasinya.

Agar siswa lebih termotivasi belajar PAI, guru PAI

memberikan reward dan punishment kepada siswa sebagai umpan

balik (feedback) dari respon belajar mereka. Jika hasil belajar (nilai)

siswa bagus, maka guru PAI akan memberikan hadiah berupa alat

tulis, voucher belanja di kantin, dan pemberian uang. Sedangkan jika

hasil belajar (nilai) siswa dibawah KKM, maka guru PAI akan

memberikan hukuman berupa tugas tambahan kepada mereka

sebagai nilai pembantu. Reward dan punishment yang guru PAI

berikan tersebut membuat siswa berlomba-lomba untuk mendapatkan

hasil belajar (nilai) yang terbaik dan yang terbaik akan berusaha

mempertahankan prestasinya.

Hall tersebut sejallaln dengaln Sardiman (2000: 92-95) yalng

berpendalpalt balhwa ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru


73

untuk memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas,

antara lain dengan memberi angka, hadiah, saingan/kompetensi, ego-

involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman,

hasrat untuk belajar, minat, dan tujuan yang diakui.

f. Evaluator

Berdalsalrkaln halsil observalsi dan walwalncalral, dalpalt disimpulkaln

balhwal dalam peran sebagai evaluator, setelah menyampaikan materi

pembelajaran maka guru PAI memberikan evaluasi sekaligus

memberikan penilaian kepada siswa. Di kelas, guru PAI memberikan

penilaian formatif yaitu dengan post test dalam bentuk tes lisan dan

penilaian sumatif yaitu dengan ulangan harian, UTS, dan UAS dalam

bentuk tes tertulis. Kemudian guru PAI akan memberikan program

tindak lanjut dari hasil belajar siswa yang sudah diketahui dengan

mengadakan remidi bagi siswa yang belum mencapai KKM.

Hall tersebut sejallaln dengaln pendalpaltnyal Ngalim Purwanto

(2004: 27) yalng berpendalpalt balhwa penilaian terbagi menjadi dua

jenis, yaitu penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penilaian

formatif dapat dilakukan pada saat pembelajaran dan di akhir

pembelajaran, sedangkan penilaian sumatif dapat dilakukan pada

jangka waktu tertentu seperti di akhir penyampaian materi suatu bab

dengan diadakan ulangan harian, pada saat pertengahan semester

dengan diadakan UTS, dan saat akhir semester dengan diadakan.

UAS.
74

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Guru PAI dalam


Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 2
Pulau Maya Kayong Utara

Pada indikator ini, peneliti menekankan pengamatan pada dua sub


l l l l l l l l l l

indikator,
l yaitu
l membahas l l faktor internal yang terdiri dari

kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, dan motivasi serta faktor eksternal

yang terdiri dari keadaan keluarga, keadaan sekolah, dan lingkungan

masyarakat.

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri

individu itu sendiri. Adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor

internal yaitu kecerdasan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.

1) Kecerdasan/intelegensi

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat


l l l l l l l l l l

disimpulkan bahwa taraf kecerdasan/intelegensi siswa dalam


l l

proses pembelajaran berbeda-beda, ada yang tinggi, sedang, dan

ada pula yang rendah. Kecerdasan siswa sangat berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa karena dalam menerima pelajaran ada

yang cepat dan ada yang lamban, serta ada pula yang tidak

memahaminya. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan Kartono


l l l l

(1995: 1) yang menjelaskan bahwa kecerdasan merupakan salah


l l l l l

satu aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya

studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat


75

kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia

dapat mencapai prestasi yang tinggi.

Cara yang dilakukan guru PAI untuk mengetahui tingkat

kecerdasan/intelegensi siswa dengan mengevaluasi siswa.

Evaluasi yang guru PAI berikan setiap akan mengakhiri

pertemuan atau setiap materi pelajaran telah selesai. Kemudian

dengan melihat keaktifan siswa di dalam kelas. Siswa yang aktif

biasanya mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi dibanding

dengan siswa yang bersifat pasif dalam kelas. l

2) Bakat

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat


l l l l l l l l l l

disimpulkan bahwa hampir semua siswa memiliki bakat di mata


l l

pelajaran PAI dan bakat berpengaruh dalam meningkatkan hasil

belajar siswa. Dengan adanya bakat untuk belajar PAI, maka

kemampuan di dalam diri mereka akan berkembang menjadi

sebuah kecakapan dan otomatis semakin mudah mereka

memperoleh hasil belajar yang tinggi. Hasil penelitian tersebut l l l

sesuai dengan Kartono (1995: 2) yang menyatakan bahwa bakat


l l l

adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan

untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan

yang nyata.

3) Minat
76

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat


l l l l l l l l l l

disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai minat


l l

belajar PAI yang tinggi, namun juga terdapat beberapa siswa yang

minat belajarnya kurang terhadap mata pelajaran PAI. Dan

masing-masing minat siswa tersebut berpengaruh dalam

meningkatkan hasil belajar mereka.

Ketika siswa mempunyai minat belajar PAI yang tinggi,

maka mereka akan merasa senang dan tertarik belajar PAI

sehingga pembelajaran semakin mudah diserap dan dipahami

siswa tersebut. Dan ketika ada tugas atau ulangan harian, mereka

tidak merasa keberatan dalam mengerjakannya. Hasil penelitian l l

tersebut sesuai dengan Winkel (1996: 24) yang menjelaskan bahwa


l l l l l l l

minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk

merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang

berkecimpung dalam bidang itu. Sedangkan siswa yang minat

belajar PAI-nya kurang, biasanya mereka akan mudah bosan

belajar PAI di dalam kelas dan juga mulai menyepelekan tugas

yang guru PAI berikan sehingga nilai siswa banyak yang kosong.

4) Motivasi

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat


l l l l l l l l l l

disimpulkan bahwa guru PAI sering memberikan motivasi kepada


l l

siswa untuk mendorong mereka bersemangat dalam belajar PAI

sehingga nantinya hasil belajar mereka sesuai harapan. Hasil l


77

penelitian tersebut sesuai dengan Nasution (1995: 73) yang


l l l l

menjelaskan bahwa motivasi adalah segala daya yang mendorong


l l l l

seseorang untuk melakukan sesuatu. Hal ini sejalan dengan l l l l

Sardiman (1992: 77) yang berpendapat bahwa motivasi adalah


l

menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin

melakukan sesuatu.

Bentuk motivasi yang diberikan guru PAI berupa reward

voucher belanja di kantin, peralatan alat tulis, uang, dan tambahan

nilai. Semua hal tersebut dilakukan guru PAI untuk meningkatkan

hasil belajar siswa. Jika motivasi belajar siswa itu tinggi, maka

hasil belajarnya berpotensi tinggi juga, begitu pula sebaliknya. l

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

hasil belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa

pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya

dan sebagainya.

1) Keadaan Keluarga

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat


l l l l l l l l l l

disimpulkan bahwa ada dua hal yang mempengaruhi hasil belajar


l l

murid, yakni faktor internal dan faktor eksternal yang berasal dari

luar diri murid itu sendiri, termasuklah pengaruh dari keluarga.

Pengaruh keluarga ini sangat penting dalam keberhasilan belajar

murid karena keluarga merupakan sekolah pertama dan paling


78

utama. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan Hasbullah (1994: 46)


l l l l

yang menjelaskan bahwa keluarga merupakan lingkungan


l l l l

pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak

pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan,

sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah

sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan

hidup keagamaan. l

Agar keluarga dapat meningkatkan hasil belajar siswa,

maka orang tua diharapkan dapat memberikan pandangan betapa

pentingnya pemahaman tentang agama atau pendidikan agama

dan memberikan motivasi agar anak tersebut belajar dengan

sungguh-sungguh, tentunya dengan memberikan dukungan moril

dan materil. l

2) Keadaan Sekolah

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat


l l l l l l l l l l

disimpulkan bahwa sekolah juga bisa menjadi faktor penunjang


l l l

sekaligus penghambat dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa. Penyebab sekolah menjadi penghambat ini karena

kurangnya kolaborasi antara guru dan orang tua murid, kurangnya

sarana dan prasarana, serta kurangnya keterampilan guru dalam

mengajar. Oleh sebab itu, guru harus berusaha memfasilitasi

sumber belajar untuk menunjang keberhasilan dalam belajar dan

harus menguasai bahan pelajaran dan menggunakan metode


79

pembelajaran yang bervariasi agar murid merasa senang dan tidak

bosan dalam belajar. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan


l l l l

Kartono (1995: 6) yang menjelaskan bahwa guru dituntut untuk


l l l l

menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki

tingkah laku yang tepat dalam mengajar. Oleh sebab itu, guru

harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan,

dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar.

Agar menjadi faktor pendukung dalam meningkatkan hasil

belajar siswa, maka sekolah harus melibatkan orang tua dalam

segala aktivitas pembelajaran, menyediakan sumber daya

tambahan yang relevan, serta mengadakan pembinaan dan

mentorship kepada guru yang membutuhkan bimbingan tambahan

untuk mengatasi kendala-kendala dan meningkatkan kinerjanya.

3) Lingkungan Masyarakat

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat


l l l l l l l l l l

disimpulkan bahwa lingkungan masyarakat ikut andil menjadi


l l

penunjang sekaligus penghambat dalam hasil belajar siswa. Hal

tersebut terjadi karena kehidupan sehari-hari siswa akan lebih

banyak bergaul dengan lingkungan dimana ia tinggal. Oleh karena

itu, apabila seorang siswa tinggal di suatu lingkungan pergaulan

teman-teman yang rajin belajar, maka kemungkinan besar ia juga

akan rajin belajar sebagaimana temannya. Hasil penelitian l l

tersebut sesuai dengan Kartono (1995: 5) yang menjelaskan bahwa


l l l l l l
80

lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar

anak, terutama anak-anak yang sebayanya. Apabila anak-anak

yang sebaya merupakan anak-anak yang rajin belajar, maka anak

akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila

anak-anak di sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak nakal

yang berkeliaran tiada menentukan anakpun dapat terpengaruh

pula.l

Lingkungan masyarakat dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dengan cara menciptakan sikap yang positif, menciptakan

suasana yang nyaman dan rukun, saling menjaga antara satu

dengan yang lain, serta saling memberikan contoh atau teladan

yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. l

3. Upaya Guru PAI Mengatasi Faktor Penghambat dan Meningkatkan


Faktor Pendukung dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Didik Kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara

Berdasarkan hasil wawancara peneliti di lapangan mengenai upaya


l l l l l l l l l l l l

guru PAI mengatasi faktor penghambat dalam meningkatkan hasil

belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara

dengan cara melakukan pendekatan dan bimbingan, serta melakukan

kerja sama dengan orang tua/wali siswa.

Dengan mengadakan pendekatan dan bimbingan terhadap siswa

ini akan mempermudah guru PAI mengetahui perkembangan dan

kesulitan siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga jika terdapat

masalah pada diri siswa, maka akan mudah terdeteksi dan cepat dalam
81

menentukan penyelesaianya. Hal tersebut didukung oleh pendapat Nana


l

Sudjana (2011: 15) yang mengatakan bahwa guru sebagai pembimbing


l

memberi tekanan pada tugas, memberikan bantuan kepada peserta didik

dalam pemecahan masalah yang dihadapinya.

Melakukan kerja sama yang baik antara guru PAI dengan orang

tua/wali merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi

faktor penghambat dalam meningkatkan hasil belajar siswa dikarenakan

dalam keluarga inilah siswa mendapatkan bimbingan yang intensif. Hal l

tersebut diperkuat oleh Hasbullah (1994: 46) yang berpendapat bahwa l

dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan

bimbingan. Dalam hal ini, guru PAI dengan orang tua/wali siswa

bekerjasama untuk mencari solusi yang lebih baik mengenai masalah

personal masing-masing siswa dalam belajar, seperti mengadakan

pertemuan rutin mendiskusikan rencana bersama untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti di lapangan mengenai upaya


l l l l l l l l l l l l

guru PAI meningkatkan faktor pendukung dalam peningkatan hasil

belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara

dengan cara memberikan penghargaan dan menyediakan sumber daya

tambahan yang relevan.

Penghargaan diberikan guru PAI kepada siswa yang berprestasi.

Dengan memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi

diharapkan siswa yang lain juga akan terpacu untuk berprestasi, dengan
82

begitu minat terhadap pembelajaran PAI juga akan semakin tinggi.

Memberikan penghargaan tidak harus memberikan barang mahal, tetapi

bisa berupa acungan jempol atau tepuk tangan, dan melontarkan kata-

kata pujian sebagaimana pendapat Sardiman (2000: 94) yang

mengatakan bahwa pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan

sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian

ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang

tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi

gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

Minat merupakan ketertarikan seseorang terhadap objek, jadi

minat dapat dibangkitkan melalui objek tersebut. Hal itu diperkuat oleh

Slameto (1995: 57) yang berpendapat bahwa minat adalah

kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang

beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus

yang disertai dengan rasa sayang. Dalam pembelajaran PAI, minat siswa

bisa dibangkikan melalui media pembelajaran yang menarik dan

bervariatif, misalnya tidak hanya menggunakan media pembelajaran

visual saja, tapi bisa dikombinasikan menggunakan media audiovisual.

Dengan adanya hal tersebut tentu kemampuan siswa akan semakin

bertambah dan meningkatkan kreatifitasnya setiap harinya.


BAB V l

PENUTUP

A. Kesimpulan l

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti


l l l l l l l l l

paparkan diatas dan sebagai jawaban dari permasalahan yang terdapat di bab

pertama, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Peran yang dilakukan guru PAI dan Budi Pekerti dalam meningkatkan

hasil belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong

Utara sudah cukup baik, meliputi peran sebagai pengajar seperti

menggunakan metode yang bervariasi dan tidak menonton, peran

pendidik seperti siswa tidak hanya sebatas mengajarkan materi pai,

tetapi juga membentuk jiwa yang agamis, peran pelatih seperti

mengembangkan keterampilan-keterampilan intelektual dan

psikomotorik siswa, peran fasilitator seperti menyiapkan sumber belajar

yang layak dan dapat diakses semua siswa, peran motivator seperti

memberikan motivasi berupa reward dan punishment, serta peran

evaluator seperti memberikan evaluasi sekaligus penilaian kepada siswa.

2. Faktor yang menjadi pendukung dan penghambat guru PAI dan Budi

Pekerti dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII SMP

Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara terbagi menjadi dua, yaitu faktor

internal yang meliputi: kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, & motivasi,

serta faktor eksternal yang meliputi: keluarga, sekolah, & lingkungan

masyarakat.

83
84

3. Upaya meningkatkan faktor pendukung dan mengatasi faktor

penghambat guru PAI dan Budi Pekerti dalam peningkatan hasil belajar

peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara, antara

lain dengan melakukan pendekatan dan bimbingan, melakukan kerja

sama dengan orang tua/wali siswa, memberikan penghargaan, dan

menyediakan sumber daya tambahan yang relevan.

B. Saranl l

Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang dapat disimpulkan oleh


l l l l l l l l l l l l

peneliti adalah sebagai berikut:


l l l l l

1. Peran guru PAI dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII

SMP Negeri 2 Pulau Maya Kayong Utara sudah cukup baik. Namun

perlu ditingkatkan lagi seperti peran sebagai fasilitator yang hendaknya

guru tidak hanya memberikan fasilitas sumber belajar berupa buku paket

saja, namun juga memfasilitasi media pembelajaran yang mumpuni dan

bervariasi.

2. Sekolah seyogyanya melibatkan orang tua dalam segala aktivitas

pembelajaran, menyediakan sumber daya tambahan yang relevan, serta

mengadakan pembinaan dan mentorship kepada guru yang

membutuhkan bimbingan tambahan untuk mengatasi kendala-kendala

dan meningkatkan kinerjanya.


85
DAFTAR PUSTAKA
l l l l

Abdullah. (2008). Tafsir Ibnu Katsir, Terj. M. Abdul Ghoffar E.M, Cet. 1. Bogor:
Pustaka Imam Asy-Syafi’i.

Ahmadi, A. (1986). Metodik Khusus Pendidikan (MKPA): untuk mahasiswa


Tarbiyah dan calon pendidika agama. Bandung: Armico.

Al-Syarifain, K. A. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Madinah: Mujamma’ al-


Malik Fahd li Thiba’at al-Mushaf asy-Syarif, t.t.

Ali, H., & Daud, M. (1995). Lembaga-Lembaga Islam di Indonesia. Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada.

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Indonesia Edisi Ketiga.


Jakarta: Balai Pustaka.

Gunawan, H. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.


Bandung: Alfabeta.

Hadari, N. (2012). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada


l l l l l l l l l l l l

University Press

Hasbullah. (1994). Pendidikan Dalam Keluarga. Jakarta: Rajawali Press.

Helmawati. (2016). Pendidik Sebagai Model. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kartono. (1995). Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Lembaga Penelitian


IKIP Yogyakarta.

Khairawati & Wahidah, A. N. (2018). Menara Penelitian Mudah Memahami dan


l l l l l l l l l l l l l

Mengaplikasikan Rancangan Penelitian. Pontianak: IAIN Pontianak Press.


l l l l l l l l l l l l

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai


Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Majid, A. (2014). Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung:


l l l l l l l l l l l l l l

PT. Remaja Rosdakarya. l l l l l

Moleong, L. J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Muhaimin. (2013). Rekonstruksi Pendidikan Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo


l l l l l l l l l

Persada. l l

86
87

Mulyasa, E. (2003). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa, E. (2011). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasution. (1995). Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia.

Noor, J. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


l l l l l l l l l

Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwanto, N. (2004). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:


Remaja.

Ramayulis. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Sardiman. (1992). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali


Press.

________. (2000). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Slameto. (1995). Intelegensi Pembelajaran. Jakarta: Balai Pustaka.

Sudjana, N. (2011). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru


Algesindo.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:


Alfabeta.

________. (2018). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif


l l l l l l

Kualitatif dan R&D Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.


l l l l l l l

________. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.


l l l l l l

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.

Uno, H. B. (2016). Teori Motivasi & Pengaturanya. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, U. (2011). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Winkel. (1996). Minat Peserta Didik. Jakarta: Gramedia.


88

Wiyani, N. A., (2013). Desain Pembelajaran Pendidikan: Tata Rancang


Pembelajaran Menuju Pencapaian Kompetensi. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.

Woolfolk, A. E. (2004). Mendidik Anak-anak Bermasalah Psikologi


Pembelajaran II. Jakarta: Insani Press.

Yusuf, S. (2005). Psikologi Belajar Agama: Perspektif Pendidikan Agama Islam.


Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Zuldafrial & Lahir. (2014). Profesi Kependidikan Guru dalam Perspektif


Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005. Jakarta: Media Perkasa.

.
89

LAMPIRAN
l l
90

Lampiran 1. Dokumentasi
l l l
Gambar 7. Bagian depan ruang kepala
l l

sekolah dan TU SMP Negeri 2 Pulau Maya

Gambar 1. Lapangan SMP Negeri 2 Pulau


l l

Maya
Gambar 2. Lorong Kelas SMP Negeri 2
l l

Pulau Maya

Gambar 3. Perpustakaan SMP Negeri 2


l l

Pulau Maya
Gambar 4. Ruang Olahraga SMP Negeri 2
l l

Pulau Maya

Gambar 5. Ruang UKS SMP Negeri 2


l l

Pulau Maya
Gambar 6. Ruang Guru SMP Negeri 2
l l

Pulau Maya
91

Gambar 8. WC SMP Negeri 2 Pulau Maya


l l

Gambar 15. Wawancara dengan guru PAI


kelas VII yaitu Bu Rafe’ah. T, S. HI

Gambar 9. Data administrasi kelas SMP


l l

Negeri 2 Pulau Maya

Gambar 10. Lonceng sekolah SMP Negeri


l l

2 Pulau Maya

Gambar 11. Prestasi Siswa SMP Negeri 2


l l

Pulau Maya

Gambar 12.Ruang Kelas VII SMP Negeri 2


l l

Pulau Maya
92

Gambar 16. Wawancara dengan siswa kelas


VII bernama Fadil dan Refi
93

Gambar 17. Bahan Ajar PAI dan Budi Gambar 18. Bahan Ajar PAI dan Budi
Pekerti Pekerti

Gambar 19. Kegiatan Belajar Mengajar di Gambar 20. Siswa sedang mengamati
Kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya penjelasan dari guru PAI
94

Gambar 20. Siswa sedang mengamati proses


penjelasan dari guru pai

Gambar 15. Rekap Nilai Kelas VII A SMP Negeri 2 Pulau Maya
95

Gambar 16. Rekap Nilai Kelas VII B SMP Negeri 2 Pulau Maya
96

Lampiran 1. SK Seminar Proposal


l l l l
97
98

Lampiran 2. SK Pembimbing Skripsi


l l
99
100

Lampiran 3. Riwayat Bimbingan Skripsi


l l
101
102
103

Lampiran 4. SK Izin Penelitian


104

Lampiran 5. Surat Keterangan Bebas Plagiasi


105

Lampiran 6. RPP
106
107
108
109
110
111
112
113

Lampiran 7
l l

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN l

Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Tahun Ajaran 2022/2023
l l l l

Teknik Penelitian
No. Fokus Penelitian Aspek Penelitian Indikator
Wac. Obs. Dok.
1. Peran guru PAI dalam Peran guru dalam a. Guru sebagai pengajar
meningkatkan hasil belajar siswa di meningkatkan hasil belajar b. Guru sebagai pendidik
kelas VII SMP Negeri 2 Pulau c. Guru sebagai pelatih
P P P
Maya d. Guru sebagai fasilitator
e. Guru sebagai motivator
f. Guru sebagai evaluator
2. Faktor pendukung dan penghambat Faktor internal yang a. Kecerdasan/intelegensi
guru PAI dalam meningkatkan mempengaruhi hasil b. Bakat
P P P
hasil belajar siswa di kelas VII belajar c. Minat
SMP Negeri 2 Pulau Maya d. Motivasi
Faktor eksternal yang a. Keadaan keluarga
mempengaruhi hasil b. Keadaan sekolah P P P
belajar c. Lingkungan masyarakat
3. Upaya mengatasi faktor Mengatasi faktor Upaya-upaya guru PAI
penghambat dan meningkatkan penghambat P P P
faktor pendukung guru PAI
Meningkatkan faktor Upaya-upaya guru PAI
pendukung P P P
114

Lampiran 8
l l

PEDOMAN WAWANCARA GURU


l l l l l

Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Tahun Ajaran 2022/2023
l l l l

Hari, Tanggal
l l l :
Waktu l :
Tempat l :
Informan l :

1. Bagaimana peran ibu sebagai guru PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

2. Apa yang ibu lakukan sebagai pengajar dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

3. Seperti apa bentuk pengajaran yang ibu berikan kepada siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya?

4. Bagaimana peran ibu sebagai pendidik dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

5. Apakah didikan yang selama ini ibu berikan kepada siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya?

6. Bagaimana peran ibu sebagai pelatih dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

7. Bagaimana peran ibu sebagai fasilitator dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
115

8. Bagaimana peran ibu sebagai motivator dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

9. Apa yang ibu lakukan sebagai evaluator dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

10. Bagaimana hasil belajar siswa dari peran ibu sebagai penilai?

11. Apakah semua taraf kecerdasan/intelegensi siswa dalam proses pembelajaran sama?

12. Menurut ibu, apakah kecerdasan/intelegensi berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

13. Bagaimana cara ibu mengetahui tingkat kecerdasan/intelegensi siswa?

14. Apakah semua siswa memiliki bakat di bidang mata pelajaran PAI?

15. Menurut ibu, apakah bakat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

16. Apakah siswa mempunyai minat belajar dalam proses pembelajaran PAI di dalam kelas?

17. Menurut ibu, apakah minat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

18. Apakah ibu pernah memberikan motivasi kepada siswa sebagai upaya pendukung untuk meningkatkan hasil belajar siswa?

19. Bagaimana bentuk motivasi yang diberikan kepada siswa tersebut?

20. Menurut ibu, apakah motivasi berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

21. Apakah keluarga menjadi salah satu penghambat dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa?
116

22. Bagaimana tindakan yang seharusnya dilakukan keluarga agar dapat meningkatkan hasil belajar?

23. Apakah sekolah menjadi penyebab dalam menghambat untuk terjadinya peningkatan hasil belajar siswa?

24. Mengapa sekolah menjadi tempat yang menyebabkan hasil belajar siswa tidak mengalami peningkatan?

25. Bagaimana seharusnya sekolah agar menjadi faktor pendukung dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

26. Apakah lingkungan masyarakat ikut andil menjadi penyebab dalam hasil belajar siswa?

27. Bagaimana masyarakat seharusnya bertindak agar hasil belajar siswa mengalami peningkatan?

28. Bagaimana upaya guru PAI mengatasi faktor penghambat dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

29. Bagaimana upaya guru PAI meningkatkan faktor pendukung dalam peningkatan hasil belajar siswa?

Pontianak, 3 Mei 2023


l l

Guru PAI Kelas VII


l Pengamat
l l

Rafe’ah. T, S. HI Nicka Afrida l

NIP. NIM. 11901327


117

Lampiran 9
l l

PEDOMAN WAWANCARA SISWA


l l l l l l

Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Tahun Ajaran 2022/2023
l l l l

Hari, Tanggal
l l l :
Waktu l :
Tempat l :
Informan l :

1. Bagaimana peran guru PAI anda ketika mengajar untuk meningkatkan hasil belajar?

2. Bagaimana peran guru PAI anda ketika mendidik untuk meningkatkan hasil belajar?

3. Bagaimana peran guru PAI anda ketika melatih untuk meningkatkan hasil belajar?

4. Apakah guru PAI anda memberikan fasilitas untuk meningkatkan hasil belajar?

5. Fasilitas seperti apa yang diberikan guru PAI untuk meningkatkan hasil belajar?

6. Apakah guru PAI anda memberikan motivasi untuk meningkatkan hasil belajar?

7. Motivasi seperti apa yang diberikan guru PAI untuk meningkatkan hasil belajar?

8. Apakah guru PAI anda memberikan evaluasi untuk meningkatkan hasil belajar?
118

Pontianak, 3 Mei 2023


l l

Siswa Kelas V II
l l Pengamat
l l

Nicka Afrida l

NIM. 11901327
119

Lampiran 10
l l

PEDOMAN OBSERVASI
l l

Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Tahun Ajaran 2022/2023 l l l l

Hari, Tanggal
l l l :
Waktu l :
Tempat l :
Nama Guru
l l :

Sub Indikator Penelitian Pelaksanaan


No. Fokus Penelitian Indikator Penelitian
Ya Tidak
1. Peran guru PAI dalam Guru sebagai pengajar Guru mengajari siswa
meningkatkan hasil belajar Guru sebagai pendidik Guru mendidik siswa
siswa di kelas VII SMP Guru sebagai pelatih Guru melatih siswa
Negeri 2 Pulau Maya Guru sebagai fasilitator Guru memfasilitasi siswa
Guru sebagai motivator Guru memotivasi siswa
Guru sebagai evaluator Guru mengevaluasi siswa
2. Faktor pendukung dan Kecerdasan/intelegensi Siswa mudah memahami pembelajaran
penghambat guru PAI dalam Bakat Siswa mengembangkan bakat dalam belajar
meningkatkan hasil belajar Minat Siswa berminat dalam belajar
siswa di kelas VII SMP Motivasi Siswa termotivasi dalam belajar
Negeri 2 Pulau Maya Keluarga Memberikan dukungan moril dan materil
Sekolah Menyediakan sarana dan prasarana
120

Lingkungan masyarakat Memberikan contoh yang baik


3. Upaya guru PAI mengatasi Mengatasi faktor Upaya-upaya guru PAI
faktor penghambat dan penghambat
meningkatkan faktor Meningkatkan faktor Upaya-upaya guru PAI
pendukung pendukung

Pontianak, 5 Mei 2023


l l

Pengamat
l l

Nicka Afrida l

NIM. 11901327
121

Lampiran 11
l l

TRANSKIP WAWANCARA GURU


l l l l l

Hari, tanggal
l l l : Selasa, 3 Mei 2023 l l

Waktu l : 08.30-09.00
Tempat l : Ruang Perpustakaan
l

Informan l : Rafe’ah. T, S. HI

Peneliti Assalamu’alaikum. Selamat siang, Bu.


l l l l l l l l

Guru Wa’alaikumsalam. Siang Dik.


l l l l l l

Peneliti Bagaimana kabarnya hari ini, Bu?


l l l l l l l l

Guru Alhamdulillah baik.


l l l l

Peneliti Alhamdulillah. Langsung kita mulai saja ya Bu.


l l l l l l l l l

Guru Iya Dik, silakan.


l l l

Peneliti Disini saya akan bertanya terkait peran guru PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa, Bu. Bagaimana peran ibu
l l l l l l l

sebagai guru PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa?


Guru Ya pastinya memberikan motivasi. Semua guru PAI telah memberikan motivasi belajar kepada siswa karena hal ini
adalah yang paling utama untuk menstabilkan semangat siswa untuk selalu belajar.
Peneliti Apa yang ibu lakukan sebagai pengajar dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
Guru Sebagai pengajar, saya lebih memfokuskan dalam perencanaan dan pelaksanaan dalam pembelajaran PAI. Saya
122

berusaha sebaik mungkin untuk mentransfer ilmu-ilmu yang saya kuasai kepada murid saya sehingga mereka akan
berhasil memahami materi yang telah saya sampaikan tersebut dan otomatis hasil belajar PAI murid saya akan
meningkat.
Peneliti Seperti apa bentuk pengajaran yang ibu berikan kepada siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya?
Guru Pengajaran yang saya berikan kepada murid saya tentunya berkaitan dengan materi PAI menggunakan metode yang
bervariasi dan tidak monoton untuk menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan. Terkait metode
mengajar, saya menggunakan metode ceramah. Metode ceramah ini mungkin akan sedikit membosankan, tetapi
juga tidak bisa dihilangkan karena dalam penyampaian beberapa materi PAI akan sulit untuk digantikan metode
yang lain. Namun, metode ceramah tersebut saya variasikan dengan metode diskusi dan tanya jawab. Umpan balik
dalam proses pembelajaran tersebut akan membuat murid saya lebih bersemangat dalam belajar PAI karena rasa
ingin tahu mereka akan tergali, serta mereka akan lebih termotivasi dan aktif dalam proses pembelajaran PAI.
Peneliti Bagaimana peran ibu sebagai pendidik dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
Guru Oke. Sebagai pendidik, saya tidak hanya sebatas mengajarkan materi PAI, tetapi juga membentuk jiwa yang agamis
sehingga murid saya tidak hanya sebatas mengetahui ilmu agama saja, namun mereka juga harus mempraktekkan
ilmu yang telah saya ajarkan sehingga hal tersebut akan melekat di ingatan mereka dan otomatis akan meningkatkan
hasil belajar mereka.
Peneliti Apakah didikan yang selama ini ibu berikan kepada siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya?
Guru Didikan yang selama ini saya berikan untuk meningkatkan hasil belajar PAI murid saya ialah menanamkan nilai-
123

nilai agama ke dalam diri mereka. Penanaman nilai-nilai agama ini saya berikan menggunakan metode pembiasaan
dan metode keteladanan. Di metode pembiasaan ini, saya mendidik murid saya untuk terbiasa berdoa sebelum dan
sesudah pembelajaran. Selain itu, saya juga meminta kepada murid saya untuk berjabat tangan dan mengucapkan
salam ketika bertemu dengan guru sehingga semua itu akan menjadi amalam mereka setiap hari di sekolah.
Kemudian di metode keteladanan, saya mendidik murid saya dengan cara memperlihatkan uswatun hasanah atau
teladan yang baik bagi murid-murid saya dengan berbicara menggunakan kata-kata yang baik, kemudian disiplin
waktu terutama dalam waktu mengajar.
Peneliti Bagaimana peran ibu sebagai pelatih dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
Guru Sebagai pelatih, saya dituntut untuk melatih untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan murid, baik
intelektual maupun psikomotoriknya yang menjadi tolak ukur dalam penguasaan kompetensi dasar, yaitu dengan
memberikan latihan dan arahan kepada murid-murid agar mereka mampu menunjukkan penguasaan sesuai
kompetensi dasar yang telah ditetapkan dan tentunya dengan memperhatikan perbedaan individual murid-murid
saya.
Peneliti Bagaimana peran ibu sebagai fasilitator dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
Guru Sebagai fasilitator, saya memberikan fasilitas belajar kepada murid-murid saya dengan menyiapkan sumber belajar
yang layak dan tentunya dapat diakses semua murid-murid saya. Sumber belajar yang saya gunakan saat ini adalah
buku paket. Dengan sumber belajar berupa buku paket ini dapat membuat peran saya sebagai pengajar dan pendidik
lebih mudah. Begitu juga sebaliknya, murid saya akan mudah juga untuk belajar berulang-ulang materi yang telah
saya sampaikan dimanapun dan kapanpun sehingga membuat mereka dapat meningkatkan hasil belajarnya.
124

Peneliti Bagaimana peran ibu sebagai motivator dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
Guru Sebagai motivator, pastinya saya harus memberikan motivasi kepada murid saya agar mereka lebih semangat dalam
belajar sehingga akan meningkatkan hasil belajarnya. Agar siswa lebih termotivasi belajar PAI, saya akan
memberikan reward dan punishment kepada mereka sebagai umpan balik (feedback) dari respon belajar mereka.
Jika hasil belajar (nilai) mereka bagus, maka saya akan memberikan hadiah berupa alat tulis, voucher belanja di
kantin, dan pemberian uang. Sedangkan jika hasil belajar (nilai) mereka dibawah KKM, maka saya akan
memberikan hukuman berupa tugas tambahan kepada mereka sebagai nilai pembantu. Reward dan punishment yang
saya berikan tersebut membuat murid-murid saya berlomba untuk mendapatkan hasil belajar (nilai) yang terbaik
dan yang terbaik akan berusaha mempertahankan prestasinya.
Peneliti Apa yang ibu lakukan sebagai evaluator dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
Guru Sebagai evaluator, setelah menyampaikan materi pembelajaran maka saya akan memberikan evaluasi sekaligus
memberikan penilaian kepada murid-murid saya. Di kelas, saya memberikan penilaian formatif yaitu dengan post
test dalam bentuk tes lisan dan penilaian sumatif yaitu dengan ulangan harian, UTS, dan UAS dalam bentuk tes
tertulis. Kemudian saya akan memberikan program tindak lanjut dari hasil belajar siswa yang sudah diketahui
dengan mengadakan remidi bagi murid saya yang belum mencapai KKM.
Peneliti Bagaimana hasil belajar siswa dari peran ibu sebagai penilai?
Guru Sudah memuaskan, walaupun masih ada beberapa murid saya yang belum mencapai KKM.
Peneliti Apakah semua taraf kecerdasan/intelegensi siswa dalam proses pembelajaran sama?
125

Guru Jika berbicara tentang taraf kecerdasan/intelegensi siswa dalam proses pembelajaran, dapat dipastikan bahwa
tingkat kecerdasan/kemampuan mereka berbeda-beda, ada yang tinggi, sedang, dan ada pula yang rendah.
Peneliti Menurut ibu, apakah kecerdasan/intelegensi berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
Guru Ya, menurut saya itu kecerdasan siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar mereka. Seperti saya bilang tadi
bahwa tingkat kecerdasan/kemampuan mereka berbeda-beda, ada yang tinggi, sedang, dan ada pula yang rendah.
Dengan demikian, dalam menerima pelajaran ada yang cepat dan ada yang lamban, serta ada pula yang tidak
memahaminya. Semua potensi tersebut tergantung dengan tingkat kecerdasan murid itu sendiri.
Peneliti Bagaimana cara ibu mengetahui tingkat kecerdasan/intelegensi siswa?
Guru Yang saya lakukan untuk mengetahui tingkat kecerdasan murid saya adalah dengan cara mengevaluasi mereka.
Evaluasi saya lakukan setiap akan mengakhiri pelajaran yaitu dengan cara post test, di samping itu saya juga
melakukan evaluasi setiap materi pelajaran telah selesai, misalnya pembelajaran tentang “hidup jadi lebih damai
dengan ikhlas, sabar, dan pemaaf” ada 4 kali pertemuan, pada saat materi tentang “hidup jadi lebih damai dengan
ikhlas, sabar, dan pemaaf” ini selesai, maka saya mengadakan ulangan harian. Kemudian cara kedua saya
mengetahui tingkat kecerdasan siswa dengan melihat keaktifan murid di kelas. Dilihat dari keaktifan di kelas ini
sudah nampak murid yang mempunyai tingkat kecerdasan/inteligensi yang tinggi dengan yang rendah. Murid yang
aktif biasanya mempunayai tingkat kecerdasan yang tinggi dibanding dengan murid yang bersifat pasif dalam kelas.
Peneliti Apakah semua siswa memiliki bakat di bidang mata pelajaran PAI?
Guru Hampir semua murid memiliki bakat di mapel PAI.
126

Peneliti Menurut ibu, apakah bakat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
Guru Ya, bakat sangat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar mereka. Dengan adanya bakat di dalam diri mereka
untuk belajar PAI, maka kemampuan di dalam diri mereka akan berubah menjadi sebuah kecakapan dan otomatis
semakin mudah mereka memperoleh hasil belajar yang tinggi.
Peneliti Apakah siswa mempunyai minat belajar dalam proses pembelajaran PAI di dalam kelas?
Guru Ya, Sebagian besar murid mempunyai minat belajar PAI yang tinggi, namun juga terdapat beberapa murid yang
minat belajarnya kurang terhadap mata pelajaran PAI.
Peneliti Menurut ibu, apakah minat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
Guru Iya Dek, sangat berpengaruh. Salah satu penunjang dalam meningkatkan hasil belajar siswa yaitu tingginya minat
siswa itu sendiri. Ketika murid mempunyai minat belajar PAI yang tinggi, maka mereka akan merasa senang dan
tertarik belajar PAI sehingga pembelajaran semakin mudah diserap dan dipahami murid tersebut. Dan ketika ada
tugas atau ulangan harian, mereka tidak merasa keberatan dalam mengerjakannya. Sedangkan murid yang minat
belajar PAI-nya kurang, biasanya mereka akan mudah bosan belajar PAI di dalam kelas dan juga mulai
menyepelekan tugas yang saya berikan sehingga nilai mereka banyak kosong dan ini otomatis akan berpengaruh
terhadap hasil belajar mereka.
Peneliti Apakah ibu pernah memberikan motivasi kepada siswa sebagai upaya pendukung untuk meningkatkan hasil belajar
siswa?
Guru Sangat pernah karena saya merasa perlu untuk mendorong murid saya untuk bersemangat dalam belajar PAI
127

sehingga nantinya hasil belajar mereka sesuai harapan saya.


Peneliti Bagaimana bentuk motivasi yang diberikan kepada siswa tersebut?
Guru Bentuk motivasi yang saya berikan kepada murid ialah dengan memberi reward/hadiah berupa voucher belanja di
kantin, peralatan alat tulis, uang, dan tambahan nilai.
Peneliti Menurut ibu, apakah motivasi berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
Guru Ya, berpengaruh. Jika motivasi belajar murid itu tinggi, maka hasil belajarnya berpotensi tinggi juga, begitu pula
sebaliknyal.
Peneliti Apakah keluarga menjadi salah satu penghambat dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa?
Guru Ya, bisa jadi penghambat sekaligus penunjang. Pada dasarnya, ada dua hal yang mempengaruhi hasil belajar murid,
yakni faktor internal dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri murid itu sendiri, termasuklah pengaruh dari
keluarga. Pengaruh keluarga ini sangat penting dalam keberhasilan belajar murid karena keluarga merupakan
sekolah pertama dan paling utama.
Peneliti Bagaimana tindakan yang seharusnya dilakukan keluarga agar dapat meningkatkan hasil belajar?
Guru Seyogyanya, keluarga terutama orang tua harus memberikan pandangan betapa pentingnya pemahaman tentang
agama atau pendidikan agama dan memberikan motivasi agar anak tersebut belajar dengan sungguh-sungguh,
tentunya dengan memberikan dukungan moril dan materil juga kepada anak tersebut agar bisa mengecap
pendidikan agama yang layak dan mumpuni.
Peneliti Apakah sekolah menjadi penyebab dalam menghambat untuk terjadinya peningkatan hasil belajar siswa?
128

Guru Bisa jadi Dek. Sekolah bisa menjadi penunjang, namun juga bisa menjadi penghambat untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
Peneliti Mengapa sekolah menjadi tempat yang menyebabkan hasil belajar siswa tidak mengalami peningkatan?
Guru Bisa jadi karena kurangnya kolaborasi antara guru dan orang tua murid, kurangnya sarana dan prasarana, serta
kurangnya keterampilan guru dalam mengajar. Oleh sebab itu, guru harus berusaha memfasilitasi sumber belajar
untuk menunjang keberhasilan dalam belajar dan harus menguasai bahan pelajaran dan menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi agar murid merasa senang dan tidak bosan dalam belajar.
Peneliti Bagaimana seharusnya sekolah agar menjadi faktor pendukung dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
Guru Pertama dengan melibatkan orang tua, misalnya dengan mengadakan pertemuan antara guru dan orang tua murid
untuk saling berkolaborasi meningkatkan efektivitas pembelajaran murid ketika di sekolah maupun di rumah.
Kedua dengan menyediakan sumber daya tambahan yang relevan, seperti buku-buku referensi, bahan ajar atau
media pembelajaran yang menarik. Ketiga dengan pembinaan dan mentorship kepada guru yang membutuhkan
bimbingan tambahan untuk mengatasi kendala-kendala dan meningkatkan kinerja.
Peneliti Apakah lingkungan masyarakat ikut andil menjadi penyebab dalam hasil belajar siswa?
Guru Iya Dek. Lingkungan masyarakat adalah salah satu hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa dimana siswa
tersebut berdomisili dan pergaulan teman di lingkungan rumah. Hal ini karena kehidupan sehari-hari murid akan
lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana ia berada. Seringkali kepribadian murid karena pengaruh
pergaulan di lingkungan mereka sehari-hari. Oleh karena itu, apabila seorang murid tinggal di suatu lingkungan
129

pergaulan teman-teman yang rajin belajar, maka kemungkinan besar ia juga akan rajin belajar sebagaimana
temannya.
Peneliti Bagaimana masyarakat seharusnya bertindak agar hasil belajar siswa mengalami peningkatan?
Guru Dengan menciptakan sikap yang positif, menciptakan suasana yang nyaman dan rukun, saling menjaga antara satu
dengan yang lain, serta saling memberikan contoh atau teladan yang baik dalam kehidupan bermasyarakat.
Peneliti Bagaimana upaya guru PAI mengatasi faktor penghambat dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
Guru Upaya saya untuk mengatasi faktor penghambat dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara melakukan
pendekatan, melakukan bimbingan, dan melakukan kerja sama dengan orang tua/wali murid. Upaya melalui
pendekatan terhadap murid secara personal dapat mengetahui kekurangan dan kelemahan murid itu sehingga dapat
menentukan Langkah-langkah atau strategi yang sesuai dengan karakteristik murid saya. Kemudian dengan cara
dibimbing. Setelah saya mengetahui letak kelemahan dan kekurangan murid saya, maka saya akan lakukan
bimbingan terhadap murid tersebut. Misalkan murid saya tidak mampu mempratekan sholat jamak dan qasar, maka
langkah yang saya ambil adalah membimbing murid untuk mengikuti apa yang saya lakukan ketika mempraktekkan
sholat jamak dan qasar, serta menyuruh murid tersebut untuk menanyakan hal-hal yang belum ia ketahui dari
praktek yang telah terlaksana. Upaya selanjutnya dengan melakukan kerja sama yang baik antara saya sebagai guru
PAI dengan orang tua/wali murid, seperti dengan mengadakan pertemuan rutin mendiskusikan rencana bersama
untuk meningkatkan hasil belajar murid
Peneliti Bagaimana upaya guru PAI meningkatkan faktor pendukung dalam peningkatan hasil belajar siswa?
130

Guru Upaya yang saya lakukan untuk meningkatkan faktor pendukung adalah dengan memberikan penghargaan,
menyajikan media pembelajaran yang menarik dan bervariatif. Upaya melalui pemberian penghargaan ini dapat
menumbuhkan minat murid. Penghargaan yang saya berikan kepada murid yang berprestasi di dalam kelas berupa
acungan jempol, tepuk tangan, dan pujian yang relevan. Hal tersebut diharapkan mampu memacu murid lain untuk
berprestasi. Upaya selanjutnya dengan menyediakan sumber daya tambahan yang relevan seperti buku-buku
referensi, serta bahan ajar dan media yang menarik seperti penyajian materi pembelajaran menggunakan media
audiovisual berupa video pembelajaran.
Peneliti Baik, saya rasa cukup untuk wawancaranya Bu. Terima kasih banyak atas waktu yang diberikan Bu.
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

Guru Iya, sama-sama Dik. Semoga informasi yang saya berikan dapat bermanfaat.
l l l l l l l l l l l l l l l l

Peneliti Aamiin.
l l

Pontianak, 3 Mei 2023


l l

Guru PAI Kelas VII


l l Pengamat
l l

Rafe’ah. T, S. HI Nicka Afrida l

NIP. NIM. 11901327


131

Lampiran 12
l l

TRANSKIP WAWANCARA SISWA 1


l l l l l l

Hari, Tanggal
l l l : Rabu, 3 Mei 2023
l

Waktu l : 09.00-09.15
Tempat l : Ruang Perpustakaan
l

Informan l : Fadil Muhammad Taufik

Peneliti Siang Dek.


l

Informan l Siang Kak.


l l

Peneliti Kakak disini mau tanya-tanya tentang bagaimana peran guru PAI dalam meningkatkan hasil belajar.
l l l l l l l l l l l l

Informan l Iya Kak.


l l

Peneliti Bagaimana peran guru PAI anda ketika mengajar untuk meningkatkan hasil belajar?
Informan l Guru PAI saya mengajar dengan baik di dalam kelas dan tentunya dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar
siswanya, seperti menjelaskan materi pelajaran menggunakan metode yang berbeda-beda, dan hal ini membuat
kami sebagai murid tidak merasa bosan belajar PAI.
Peneliti Bagaimana peran guru PAI anda ketika mendidik untuk meningkatkan hasil belajar?
Informan l Ketika mendidik, guru PAI tidak hanya memfokuskan pada materi PAI dimana kita belajar bagaimana bersikap
amar ma’ruf nahi munkar, tapi juga harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuklah di lingkungan
sekolah, keluarga, dan masyarakat. Biasanya guru PAI mendidik murid untuk terbiasa berdoa sebelum dan sesudah
132

pembelajaran. Selain itu juga membiasakan murid mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru sehingga ketika
saya menerapkannya, maka saya langsung teringat bu Rafe’ah.
Peneliti Bagaimana peran guru PAI anda ketika melatih untuk meningkatkan hasil belajar?
Informan l Guru PAI melatih murid-muridnya untuk bisa menggunakan media pembelajaran melalui PPT dimana harus
memaparkan materi yang pokok-pokok saja seperti sebuah ringkasan. Setelah itu, murid dpipersilakan untuk
mempresentasikan hasil PPT yang telah dibuat perkelompok.
Peneliti Apakah guru PAI anda memberikan fasilitas untuk meningkatkan hasil belajar?
Informan l Iya Kak.
Peneliti Fasilitas seperti apa yang diberikan guru PAI untuk meningkatkan hasil belajar?
Informan Seperti buku paket sebagai sumber belajar PAI di dalam kelas. Dengan adanya buku paket ini dapat mempermudah
murid-murid untuk belajar di sekolah maupun di rumah, terutama dalam menghadapi latihan dan ulangan PAI, dan
tentunya dapat jika belajar dengan sungguh-sungguh, maka akan dapat meningkatkan hasil belajar kami sebagai
murid.
Peneliti Apakah guru PAI anda memberikan motivasi untuk meningkatkan hasil belajar?
Informan l Iya, Kak.
Peneliti Motivasi seperti apa yang diberikan guru PAI untuk meningkatkan hasil belajar?
Informan Biasanya guru PAI memberikan motivasi berupa pemberian reward dan punishment kepada murid-muridnya.
Reward diberikan guru PAI untuk murid yang mendapat nilai terbaik dan punishment untuk murid yang mendapat
133

niali terendah. Hal tersebut membuat saya pribadi terpacu dan termotivasi untuk belajar dan berusaha
mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi.
Peneliti Apakah guru PAI anda memberikan evaluasi untuk meningkatkan hasil belajar?
Informan l Iya Kak, evaluasi seperti soal latihan per bab, ulangan harian, UTS, dan UAS.
Peneliti Baik, terima kasih ya Dek atas jawabannya. Semangat terus belajarnya.
l l l l l l l l l l l l l l l

Informan l Sama-sama Kak. Kakak juga semangat terus penelitiannya.


l l l l l l l l l l l l

Pontianak, 3 Mei 2023


l l

Siswa Kelas VII


l l Pengamat
l l

Fadil Muhammad Taufik Nicka Afrida l

NIM. 11901327
134

Lampiran 13
l l

TRANSKIP WAWANCARA SISWA 2


l l l l l l

Hari, Tanggal
l l l : Rabu, 3 Mei 2023
l

Waktu l : 09.15-09.30
Tempat l : Ruang Perpustakaan
l

Informan l : Refi Febrianti

Peneliti Siang Dek.


l

Informan l Siang Kak.


l l

Peneliti Kalkalk disini malu talnyal-talnyal tentalng balgalimalnal peran guru PAI dalam meningkatkan hasil belajar.
Informan l Baikl Kalk.
Peneliti Bagaimana peran guru PAI anda ketika mengajar untuk meningkatkan hasil belajar?
Informan l Peran Bu Rafe’ah ketika mengajar untuk meningkatkan hasil belajar itu ditunjukkan salah satunya dengan
mengkombinasikan metode pembelajaran yang berbeda-beda. Menurut saya metode ini sangat ampuh untuk
meningkatkan hasil belajar, contohnya dengan Bu Rafe’ah menggunakan metode ceramah yang dikombinasikan
dengan metode diskusi dan tanya jawab. Untuk saya pribadi, hal tersebut dapat meningkatkan hasil belajar saya
karena ketika tidak ada metode diskusi dan tanya jawab, maka saya kurang aktif dan kurang terpacu untuk belajar
PAI di dalam kelas lebih giat.
Peneliti Bagaimana peran guru PAI anda ketika mendidik untuk meningkatkan hasil belajar?
135

Informan l Dalam mendidik, bu Rafe’ah tak hanya mengajarkan kita materi tentang uswatun hasanah saja, tetapi beliau juga
memperlihatkan uswatun hasanah atau teladan yang baik bagi kami, misalnya dengan menunjukkan contoh disiplin
waktu, yaitu masuk kelas tepat waktu.
Peneliti Bagaimana peran guru PAI anda ketika melatih untuk meningkatkan hasil belajar?
Informan l Dalam melatih unruk meningkatkan hasil belajar, biasanya bu Rafe’ah membuat kami sekelas menjadi beberapa
kelompok, kemudian kami ditugaskan untuk bisa membuat PPT dari suatu materi PAI, dan terakhir kami diarahkan
untuk mempresentasikan hasil dari PPT yang telah dibuat per kelompok tadi. Menurut saya dengan membuat PPT
dan mempresentasikannya di dalam kelas membuat kami lebih menguasai materi tersebut.
Peneliti Apakah guru PAI anda memberikan fasilitas untuk meningkatkan hasil belajar?
Informan l Ya, bu Rafe’ah memberikan fasilitas untuk meningkatkan hasil belajar murid-muridnya.
Peneliti Fasilitas seperti apa yang diberikan guru PAI untuk meningkatkan hasil belajar?
Informan Fasilitas yang diberikan seperti buku paket yang kita gunakan untuk belajar PAI di dalam kelas. Ketika Bu Rafe’ah
memjelaskan materi PAI, maka kita disuruh untuk mendengarkan penjelasan ibu sambil memperhatikan buku
paket, kita juga disuruh untuk belajar kembali buku paket tersebut di rumah jika akan dilaksanakan ulangan PAI.
Peneliti Apakah guru PAI anda memberikan motivasi untuk meningkatkan hasil belajar?
Informan l Ya Kak, bu Rafe’ah memberikan motivasi kepada kami untuk meningkatkan hasil belajar.
Peneliti Motivasi seperti apa yang diberikan guru PAI untuk meningkatkan hasil belajar?
Informan Untuk meningkatkan hasil belajar, bu Rafe’ah memberikan motivasi berupa reward atau hadiah yang akan
136

diberikan kepada siswa yang mendapat nilai tertinggi. Saya pernah mendapat hadiah berupa pulpen dan tipe-x, serta
voucher belanja di kantin sekolah sebesar Rp 7.000,00.
Peneliti Apakah guru PAI anda memberikan evaluasi untuk meningkatkan hasil belajar?
Informan l Iya Kak, evaluasi yang diberikan bu Rafe’ah kadang berupa tes lisan, tapi lebih sering ke tes tulisan berupa latihan,
ulangan harian, UTS, UAS, dan juga remidi jika tidak tuntas, tapi saya tuntas terus alhamdulillah.
Peneliti Baik, terima kasih ya Dek atas jawabannya. Semangat terus belajarnya.
l l l l l l l l l l l l l l l

Informan l Sama-sama Kak. Kakak juga semangat terus penelitiannya.


l l l l l l l l l l l l

Pontianak, 3 Mei 2023


l l

Siswa Kelas VII


l l Pengamat
l l

Refi Febrianti Nicka Afrida l

NIM. 11901327
137

Lampiran 14
l l

OBSERVASI PENELITIAN
l l

Peran Guru PAI dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VII SMP Negeri 2 Pulau Maya Tahun Ajaran 2022/2023 l l l l

Observasi ke- l :1
Hari, Tanggal
l l l : Jum’at, 5 Mei 2023
Waktu l : 09.00-10.20
Tempat l : Ruang Kelas VII
Nama Guru
l l : Rafe’ah. T, S. HI

Sub Indikator Penelitian Pelaksanaan


No. Fokus Penelitian Indikator Penelitian
Ya Tidak
1. Peran guru PAI dalam Guru sebagai pengajar Guru mengajari siswa P
meningkatkan hasil belajar Guru sebagai pendidik Guru mendidik siswa P
siswa di kelas VII SMP Guru sebagai pelatih Guru melatih siswa P
Negeri 2 Pulau Maya Guru sebagai fasilitator Guru memfasilitasi siswa P
Guru sebagai motivator Guru memotivasi siswa P
Guru sebagai evaluator Guru mengevaluasi siswa P
2. Faktor pendukung dan Kecerdasan/intelegensi Siswa mudah memahami pembelajaran P
penghambat guru PAI dalam Bakat Siswa mengembangkan bakat dalam belajar P
meningkatkan hasil belajar Minat Siswa berminat dalam belajar P
siswa di kelas VII SMP Motivasi Siswa termotivasi dalam belajar P
Negeri 2 Pulau Maya Keluarga Memberikan dukungan moril dan materil P
138

Sekolah Menyediakan sarana dan prasarana P


Lingkungan masyarakat Memberikan contoh yang baik P
3. Upaya guru PAI mengatasi Mengatasi faktor Upaya-upaya guru PAI
P
faktor penghambat dan penghambat
meningkatkan faktor Meningkatkan faktor Upaya-upaya guru PAI
P
pendukung pendukung

Observasi ke- l :2
Hari, Tanggal
l l l : Jum’at, 12 Mei 2023
Waktu l : 09.00-10.20
Tempat l : Ruang Kelas VII
Nama Guru
l l : Rafe’ah. T, S. HI

Sub Indikator Penelitian Pelaksanaan


No. Fokus Penelitian Indikator Penelitian
Ya Tidak
1. Peran guru PAI dalam Guru sebagai pengajar Guru mengajari siswa P
meningkatkan hasil belajar Guru sebagai pendidik Guru mendidik siswa P
siswa di kelas VII SMP Guru sebagai pelatih Guru melatih siswa P
Negeri 2 Pulau Maya Guru sebagai fasilitator Guru memfasilitasi siswa P
Guru sebagai motivator Guru memotivasi siswa P
Guru sebagai evaluator Guru mengevaluasi siswa P
2. Faktor pendukung dan Kecerdasan/intelegensi Siswa mudah memahami pembelajaran P
penghambat guru PAI dalam Bakat Siswa mengembangkan bakat dalam belajar P
meningkatkan hasil belajar Minat Siswa berminat dalam belajar P
siswa di kelas VII SMP Motivasi Siswa termotivasi dalam belajar P
139

Negeri 2 Pulau Maya Keluarga Memberikan dukungan moril dan materil P


Sekolah Menyediakan sarana dan prasarana P
Lingkungan masyarakat Memberikan contoh yang baik P
3. Upaya guru PAI mengatasi Mengatasi faktor Upaya-upaya guru PAI
P
faktor penghambat dan penghambat
meningkatkan faktor Meningkatkan faktor Upaya-upaya guru PAI
P
pendukung pendukung

Observasi ke- l :3
Hari, Tanggal
l l l : Jum’at, 19 Mei 2023
Waktu l : 09.00-10.20
Tempat l : Ruang Kelas VII
Nama Guru
l l : Rafe’ah. T, S. HI

Sub Indikator Penelitian Pelaksanaan


No. Fokus Penelitian Indikator Penelitian
Ya Tidak
1. Peran guru PAI dalam Guru sebagai pengajar Guru mengajari siswa P
meningkatkan hasil belajar Guru sebagai pendidik Guru mendidik siswa P
siswa di kelas VII SMP Guru sebagai pelatih Guru melatih siswa P
Negeri 2 Pulau Maya Guru sebagai fasilitator Guru memfasilitasi siswa P
Guru sebagai motivator Guru memotivasi siswa P
Guru sebagai evaluator Guru mengevaluasi siswa P
2. Faktor pendukung dan Kecerdasan/intelegensi Siswa mudah memahami pembelajaran P
penghambat guru PAI dalam Bakat Siswa mengembangkan bakat dalam belajar P
meningkatkan hasil belajar Minat Siswa berminat dalam belajar P
140

siswa di kelas VII SMP Motivasi Siswa termotivasi dalam belajar P


Negeri 2 Pulau Maya Keluarga Memberikan dukungan moril dan materil P
Sekolah Menyediakan sarana dan prasarana P
Lingkungan masyarakat Memberikan contoh yang baik P
3. Upaya guru PAI mengatasi Mengatasi faktor Upaya-upaya guru PAI
P
faktor penghambat dan penghambat
meningkatkan faktor Meningkatkan faktor Upaya-upaya guru PAI
P
pendukung pendukung

Pontianak, 5 Mei 2023


l l

Guru PAI kelas VII


l Pengamat
l l

Rafe’ah. T, S. HI Nicka Afrida


NIP. NIM. 11901327
141

Anda mungkin juga menyukai