Anda di halaman 1dari 126

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA

TERHADAP PENILAIAN AFEKTIF SISWA KELAS 4 SD


BANK JABAR LIMBANGAN TIMUR

THE INFLUENCE OF SCOUT EXTRACURRICULAR ACTIVITIES ON


THE AFFECTIVE ASSESSMENT OF GRADE 4 STUDENTS OF SD BANK
JABAR LIMBANGAN TIMUR

Oleh:
Lamia Hilwa Nuria
A23219B1046

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian


guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


(STIT) RAKEYAN SANTANG
KARAWANG
Tahun 2023
LEMBAR REKOMENDASI SIDANG

Judul Skripsi : Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

terhadap Penilaian Afektif Siswa Kelas 4 SD

Bank Jabar Limbangan Timur

Nama Lengkap : Lamia Hilwa Nuria

NIM : A23219B1046

Yang Merekomendasi,
Nama Tanda Tangan Tanggal

Alfyan Syach, S.Pd.I., M.Pd


(Pembimbing I)
…………………… ……………………..

Asep Supriatna, S.Pd.I., M.Pd


(Pembimbing II)

…………………… ……………………..

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
STIT Rakeyan Santang Karawang

Vina Febiani Musyadad, M.Pd.


NIDN 2115029103

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka


terhadap Penilaian Afektif Siswa Kelas 4 SD
Bank Jabar Limbangan Timur
Yang disusun oleh
Nama Lengkap : Lamia Hilwa Nuria
NIM : A23219B1046
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Telah diujikan dan dapat dipertahankan di depan penguji pada Ujian Naskah
Skripsi yang diselenggarakan pada hari Jum’at, … Agustus 2023

Tim Penguji

Penguji I Penguji II

Ahmad Syahid, S.Pd.I., M.Pd Siti Nur Fikriyah, M.Pd


NIDN:2109098603 NIDN: -

Ketua Penguji

Dr. Opan Aripudin


NIDN: -

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
STIT Rakeyan Santang Karawang

Vina Febiani Musyadad, M.Pd.


NIDN 2115029103

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:


1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
gelar akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Rakeyan Santang maupun di perguruan
tinggi lain.
2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.
3. Dalam Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan
disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STTT) Rakeyan Santang.

Karawang, 30 Juli 2023

Lamia Hilwa Nuria


A23219B1046

iii
ABSTRAK

Lamia Hilwa Nuria (2023), NIM: A23219B1046, Pengaruh Kegiatan


Ekstrakurikuler Pramuka terhadap Penilaian Afektif Siswa Kelas 4 SD Bank Jabar
Limbangan Timur, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Rakeyan Santang Karawang.

Peneliti mengangkat masalah mengenai pengaruh kegiatan ekstrakurikuler


pramuka terhadap penilaian afektif siswa kelas 4 SD Bank Jabar Limbangan
Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mendeskripsikan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka dan penilaian afektif siswa kelas 4 di SDN Bank Jabar
Limbangan Timur serta mendeskripsikan pengaruh kegiatan ekstrakurikuler
pramuka terhadap penilaian afektif siswa kelas 4 di SD Bank Jabar Limbangan
Timur. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan
deskriptif. Adapun responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4
berjumlah 49 orang. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa legiatan ekstrakurikuler
pramuka memiliki pengaruh terhadap penilaian afektif siswa Kelas 4 SD Bank
Jabar Limbangan Timur, hal tersebut dibuktikan dengan perolehan nilai
signifikansi signifikasi 0.000 < 0.05, bermakna menolak H 0 dan menerima H1.
Besaran pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap penilaian afektif
sisw, berdasarkan uji koefisien determinasi sebesar 0.783 atau 78.3%, sisanya
21.7% dipengaruhi faktor lain. Pengaruh yang diberikan kegiatan ekstrakurikuler
pramuka berdampak positif (+). Dengan demikian, kegiatan ekstrakurikuler
pramuka memiliki pengaruh yang searah terhadap penilaian afektif siswa,
semakin tinggi kualitas kegiatan ekstrakurikuler pramuka, maka berpotensi pula
semakin tinggi kualitas penilaian afektif siswa .

Kata Kunci: Ekstrakurikuler Pramuka, Penilaian Afektif Siswa, SD Bank


Jabar Limbangan Timur

iv
ABSTRACT

Lamia Hilwa Nuria (2023), NIM: A23219B1046, The Effect of Scout


Extracurricular Activities on Affective Assessment of Grade 4 Students of SD
Bank Jabar Limbangan Timur, Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education Study
Program, Rakeyan Santang Karawang College of Tarbiyah (STIT).

The researcher raised the issue of the influence of scout extracurricular activities
on the affective assessment of grade 4 students of SD Bank Jabar Limbangan
Timur. The purpose of this study is to describe the extracurricular activities of
scouts and affective assessment of grade 4 students at SDN Bank Jabar
Limbangan Timur and describe the influence of scout extracurricular activities on
the affective assessment of grade 4 students at SD Bank Jabar Limbangan Timur.
This type of research is quantitative research with a descriptive approach. The
respondents in this study were all grade 4 students totaling 49 people. With data
collection techniques using questionnaires and documentation. The results of this
study show that scout extracurricular legitimacy has an influence on the affective
assessment of grade 4 students of SD Bank Jabar Limbangan Timur, this is
evidenced by the acquisition of a significance value of significance of 0.000 <
0.05, meaning rejecting H0 and accepting H1. The amount of influence of scout
extracurricular activities on the affective assessment of students, based on the
coefficient of determination test of 0.783 or 78.3%, the remaining 21.7% was
influenced by other factors. The influence that scout extracurricular activities
exert has a positive impact (+). Thus, scout extracurricular activities have a
unidirectional influence on student affective assessment, the higher the quality of
scout extracurricular activities, the higher the quality of student affective
assessment.

Keywords: Extracurricular Scouting, Student Affective Assessment, SD


Bank Jabar Limbangan Timur

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT,

atas segala nikmat dan karunia_Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka terhadap

Penilaian Afektif Siswa Kelas 4 SD Bank Jabar Limbangan Timur. Shalawat dan

salam penulis curahkan kepada Nabi besar Muhammad saw, yang telah berjuang

untuk menyampaikan ajaran Islam sehingga umat Islam mendapatkan petunjuk

kejalan yang lurus baik di dunia maupun di akhirat.

Penulisan skripsi ini bertujan unruk memenuhi tugas akhir kuliah, pada

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Sekolah Tinggi

(STIT) Rakeyan Santang Karawang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak

lepas dari adanya bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Dengan

demikian penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Hendar, SE, SAP, MSc, MH selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah

(STIT) Rakeyan Santang Karawang.

2. Dr. Candra Mochamad Surya, ST., MT Selaku Wakil Ketua I Bidang

Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Rakeyan Santang

Karawang.

3. Ibu Vina Febiani Musyadad, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah

(STIT) Rakeyan Santang Karawang.

vi
4. Alfyan Syach, S.Pd.I., M.Pd., selaku pembimbing I yang berkenan

meluangkan waktu, pikiran, tenaga dalam memberikan petunjuk, arahan,

bimbingan dan saran-saran mulai dari awal sampai dengan terselesainya

penyusunan skripsi ini.

5. Asep Supriatna, S.Pd.I., M.Pd, selaku pembimbing II yang berkenan

meluangkan waktu, pikiran, tenaga dalam memberikan petunjuk, arahan,

bimbingan dan saran-saran mulai dari awal sampai dengan terselesainya

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen PGMI yang telah mendidik dan memberikan ilmu

selama studi.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Teriring doa, semoga semua bantuan dan amal kebaikan yang telah di

berikan kepada penulis mendapatkan imbalan pahala dan keridhoan Allah SWT.

Semoga skripsi ini dapat memberi konstribusi positif bagi dunia pendidikan

khususnya Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Akhirnya, penulis mengharap

kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini karena penulis sadar skripsi ini

masih banyak kekurangannya.

Karawang, 30 Juli 2023

Lamia Hilma Nuria

vii
DAFTAR ISI

Lembar Judul

Lembar Rekomendasi Sidang...........................................................................i

Lembar Pengesahan..........................................................................................ii

Lembar Pernyataan...........................................................................................iii

Abstrak..............................................................................................................iv

Abstract.............................................................................................................v

Kata Pengantar .................................................................................................vi

Daftar Isi...........................................................................................................viii

Daftar Gambar dan Tabel.................................................................................xii

Daftar Lampiran ...............................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah.......................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.................................................................................7

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................7

1.3.1. Tujuan Penelitian .................................................................................7

1.3.2. Manfaat Penelitian ...............................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................9

1.1. Penelitian Terdahulu yang Relevan .....................................................9

1.2. Kajian Pustaka .....................................................................................11

1.2.1. Ekstrakurikuler .....................................................................................11

1. Pengertian Ekstrakurikuler...............................................................11

viii
2. Fungsi Ekstrakurikuler.....................................................................12

3. Tujuan Ekstrakurikuler.....................................................................13

1.2.2. Pramuka ...............................................................................................14

1. Pengertian Pramuka.........................................................................14

2. Sejarah Pramuka...............................................................................17

3. Pengertian Kepramukaan.................................................................21

4. Sifat Kepramukaan...........................................................................22

5. Tujuan Kepramukaan.......................................................................23

6. Fungsi Kepramukaan.......................................................................24

7. Prinsip Dasar Kepramukaan.............................................................25

8. Metode Kepramukaan......................................................................27

1.2.3. Penilaian Afektif Siswa ........................................................................28

1. Pengertian Penilaian.........................................................................28

2. Klasifikasi Penilaian.........................................................................30

3. Pengertian Afektif............................................................................34

4. Karakteristik Kemampuan Afektif...................................................38

1.3. Kerangka Berpikir.................................................................................40

1.4. Hipotesis...............................................................................................42

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................44

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................44

3.1.1. Tempat Penelitian.................................................................................44

3.1.2. Waktu Penelitian...................................................................................44

3.2. Pendekatan dan Metode Penelitian.......................................................44

ix
3.2.1. Pendekatan Penelitian...........................................................................44

3.2.2. Metode Penelitian.................................................................................43

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian............................................................46

3.3.1. Populasi Penelitian................................................................................46

3.3.2. Sampel Penelitian..................................................................................46

3.4. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................47

1. Angket .............................................................................................47

2. Dokumentasi....................................................................................47

3. Wawancara ......................................................................................48

3.5. Teknik Validasi Instrumen Penelitian...................................................48

3.6. Teknik Analisis Data.............................................................................49

1. Uji Instrumen Penelitian..................................................................49

a. Uji Reliabilitas ............................................................................49

b. Uji Normalitas Data ....................................................................50

c. Uji Linearitas Data .....................................................................51

2. Analisis Statistik...............................................................................51

3. Analisis Regresi Linier Sederhana...................................................52

4. Koefisien Determinasi......................................................................53

5. Uji Hipotesis ....................................................................................54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................55

4.1. Deskripsi Data ......................................................................................55

1. Profil Singkat SD Bank Jabar Limbangan Timur............................55

2. Visi dan Misi SD Bank Jabar Limbangan Timur.............................55

x
3. Data Jumlah Siswa SD Bank Jabar Limbangan Timur....................56

4. Data Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan............................57

5. Data Sarana dan Prasarana...............................................................58

4.2. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................................58

4.2.1. Hasil Instrumen Penelitian ...................................................................58

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka .................................................58

2. Penilaian Afektif Siswa ...................................................................65

4.2.2. Uji Validitas .........................................................................................70

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka..................................................71

2. Penilaian Afektif Siswa ...................................................................72

4.2.3. Uji Reliabilitas .....................................................................................73

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka..................................................73

2. Penilaian Afektif Siswa ...................................................................74

4.2.4. Uji Normalitas ......................................................................................74

4.2.5. Uji Linearitas .......................................................................................75

4.3. Pengujian Hipotesis .............................................................................77

4.3.1. Koefisien Determinasi..........................................................................77

4.3.2. Uji hipotesis..........................................................................................77

BAB V PENUTUP...........................................................................................79

5.1. Kesimpulan ..........................................................................................79

5.2. Saran.....................................................................................................79

Daftar Pustaka ..................................................................................................81

Lampiran...........................................................................................................83

xi
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir .......................................................................42

Tabel 3.1. Indeks Skala Likert..........................................................................47

Tabel 3.2. Indeks Skala Interval.......................................................................52

Tabel 4.1. Jumlah Siswa SD Bank Jabar Limbangan Timur............................56

Tabel 4.2. Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan...................................57

Tabel 4.3. Data Sarana dan Prasarana SD Bank Jabar Limbangan Timur.......58

Tabel 4.4. Analisis Deskriptif Variabel Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka....59

Tabel 4.5. Analisis Deskriptif Penilaian Afektif Siswa....................................65

Tabel 4.6. Uji Validitas Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka............................71

Tabel 4.7. Uji Validitas Penilaian Afektif Siswa..............................................72

Tabel 4.8. Uji Reliabilitas Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka........................73

Tabel 4.9. Uji Reliabilitas Penilaian Afektif Siswa..........................................74

Tabel 4.10. Uji Normalitas...............................................................................75

Tabel 4.11. Uji Linearitas.................................................................................76

Tabel 4.12. Koefisien Determinasi...................................................................77

Tabel 4.13. Uji Hipotesis..................................................................................77

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner Variabel X (Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka).......83

Lampiran 2: Kuesioner Variabel Y (Penilaian Afektif Siswa).........................84

Lampiran 3: Hasil Uji Validitas Variabel Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka 86

Lampiran 4: Hasil Uji Validitas Variabel Penilaian Afektif Siswa..................90

Lampiran 5: Deskripsi Data Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka.....................95

Lampiran 6: Deskripsi Data Penilaian Afektif Siswa.......................................97

Lampiran 7: Hasil Tabulasi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka......................99

Lampiran 8: Hasil Tabulasi Penilaian Afektif Siswa.......................................103

Lampiran 9: Dokumentasi................................................................................107

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang.

Pendidikan juga dapat mewujudkan seseorang mencapai cita-cita yang di

inginkan. Melalui pendidikan seseorang dapat di pandang terhormat, dapat

mengembangkan potensi diri, kecerdasan, memiliki karir yang baik serta

keterampilan untuk menjadikan dirinya berguna di dalam masyarakat.

Definisi pendidikan sangat beragam. menurut Ahmad. Marimba,

pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik

terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju

terbentuknya kebribadian yang utama.

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mengembangkan

spiritual keagamaan, pengendakian diri, kepribadian,, kecerdasaan, ahlak

mulia, dan keterampilan yang dimiliki oleh dirinya serta masyarakat,

bangsa, dan negara.

Pendidikan merupakan proses mencerdaskan, membangun, dan

memanusiakan manusia seutuhnya. Sejalan dengan konsep pendidikan

dalam persepektif islam yaitu tarbiyah, menekannya pada proses

1
2

internalisasi nilainilai dan pesan ilahiyah untuk mewujudkan manusia yang

beriman dan bertaqwa.

Adapun di dalam kitab suci Al-Quran terdapat salah satu surah yang

membahas tentang pendidikan, yaitu surat Al-Mujadalah ayat 11 Allah

SWT berfirman :

Artinya:

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang

lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Adapun isi kandung dari Surat Al-Mujadalah ayat 11, memiliki

beberapa kandungan, diantaranya :

1. Orang yang beriman wajib hukumnya menuntut ilmu, baik ilmu akhirat

maupun dunia.

2. Hendaknya setiap dalam menuntut ilmu juga membaerikan kemudahan

bagi orang lain dalam menuntut ilmu seperti kita juga, sebab Allah

jugaakan memudahkan kita baik didunia dan akhirat, serta bagi siapa

yang memudahkan saudaranya dalam kesulitan.

3. Orang-orang beriman dan berilmu, berbeda derajatnya dengan mereka

yang hanya beriman dan hanya berilmu saja.


3

4. Allah Swt senantiasa mengetahui apa yang diperbuat maupun apa yang

adadi dalam hati hamba-Nya

Sedangkan salah satu Hadist Nabi tentang pendidikan adalah anatara

lain : ”Pelajarilah ilmu karena sesungguhnya belajar semata-mata bagi

Allah itu merupakan kebaikan, dan mempelajari ilmu merupakan tasbih,

dan membahasnya merupakan jihad, dan mencarinya merupakan ibadah,

dan mengajarkannya merupakan sedekah sedangkan menggunakannya

bagi orang yang membutuhkannya merupakan Qurbah (pedekatan diri

kepada Allah).

Dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka terdapat cara untuk

menanamkan dan membuat karater siswa lebih baik di Sekolah Dasar,

seperti kedisiplian dan tanggung jawab. Sehingga salah satu alas an

peneliti mengangkat judul ini, karena dengan adanya implementasi dalam

membangun kedisiplinan dan tanggungjawab, bisa tercapai dengan baik.

Gerakan pramuka sebagai salah satu kegiatan pendidikan non formal

yang memiliki tujuan untuk menanamkan karakter dan pengembangan

dalam diri anak. Dalam proses penanaman karakter melalui pendidikan

pramuka, para siswa diajarkan tentang isi dari Dasa Dharma dan Tri Satya.

Adapun isi dari

Dasa Dharma dan Tri Satya adalah sebagai berikut :

1. Tri Satya :

a. Demi kerhormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :


4

b. Menjalankan kewajibanku terhadap tuhan yang maha esa, Negara

kesatuan republik indonesia, dan mengamalkan pancasila.

c. Menolong sesama hidup dan mempersiapjkan diri membangun

masyarakat dan menepati dasadarma

2. Dasa Darma :

a. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

c. Patriot yang sopan dan kesatria.

d. Patuh dan suka bermusyawarah.

e. Rela menolong dan tambah.

f. Rajin, trampil, dan gembira.

g. Hemat, cermat,, dan bersahaja.

h. Disiplin, berani, dan setia.

i. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

j. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Namun meskipun demikian, masih banyak dari mereka yang belum

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga nilai yang

terkandung dalam dasa dharma dan tri satya hanya sebagai materi yang

mereka dapatkan. Gerakan pramuka itu sendiri memiliki kode kehormatan

yakni suatu norma atau nilai-nilai luhur dalam kehidupan para anggota

gerakan pramuka yang merupakan ukuran tingkah laku anggota gerakan

pramuka.
5

Jika para peserta didik yang telah mengikuti pendidikan

kepramukaan dan mereka merealisasikan di dalam kehidupan sehari-hari

mereka, sesuai dengan kode kehormatan pramuka, maka peserta didik

akan memiliki karakter yang baik dalam diri mereka masing-masing.

Misalnya, mereka menjadi disiplin dan bertanggung jawab terhadap apa

yang mereka kerjakan, cinta alam dankasih sayang sesama manusia yang

jika kita lihat di era sekarang sudah semakin memprihatinkan, memilki

kesadaran tentang kejujuran di setiap keadaan, dan masih banyak lagi

pendidikan karakter yang bisa didapatkan dari gerakan pramuka jika para

pemudanya bersedia untuk menerapkanyang telah mereka dapatkan dari

pramuka ke dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

sangat relevan dengan pendidikan karakter terbukti dengan kesamaan

nilai-nilai pendidikan karakter dengan nilai-nilai dasa dharma.

Kepramukaan itu sendiri adalah proses pendidikan yang dilakukan di

laksanakan luar sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk

kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,, teratur, tearah, praktis, yang di

lakukan di alam terbuka yang sasaran akhirnya adalah untuk pembentukan

watak, ahlak dan budi pekerti luhur.

Tetapi kebanyakan dari anak-anak SD itu mereka senang kalau

berhubungan langsung dengan alam. Karena mereka bisa mendapatkan

teman baru, cerita baru, kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,

terarah, dan praktis, dilakukan di alam terbuka. Dan pada akhirnya


6

didalam jiwa anak tersebut terbentuklah karakter anak menjadi lebih

bertanggung jawab saling menjaga satu sama lain, dan disiplin waktu.

Berdasarkan pernyataan tersebut, ekstrakurikuler kepramukaan merupakan

salah satu program sekolah yang tepat untuk penanaman karakter kepada

siswa. .

Sebelum melakukan melakukan penelitian lebih lanjut, peneliti

melakukan pra-riset atau penelitian awal mengenai keadaan siswa yang

ada di SD Bank Jabar Limbangan Timur. Peneliti sebagai sampel dalam

penelitian ini, pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti di SD Bank

Jabar Limbangan Timur, dilihat dari kedisiplinan siswanya itu sendiri,

yaitu masih ada beberapa siswa yang datang terlambat ke sekolah, tidak

masuk sekolah tanpa izin dan tidak masuk kelas ketika jam pelajaran

sedang berlangsung, dan tanggung jawab siswa nya masih belum tertanam

dalam diri mereka, siswa masih ada yang membuang sampah

sembarangan. Dan juga masih ada siswa yang tidak mau menuruti perintah

gurunya ketika di suruh membuat tugas atauy di minta tolong oleh

gurunya. Implementasi dari karakter siswa tersebut dapat mempengaruhi

kedisiplinan dan tanggungjawab siswi di dalam lingkungan sekolah, baik

dalam proses belajar maupun ekstrakulikuler .Berdasarkan latar belakang

di atas penulis ingin meneliti tentang Pendidikan Kepramukaan yaitu

“Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Penilaian

Afektif Siswa Kelas 4 Sd Bank Jabar Limbangan Timur”


7

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDN Bank Jabar

Limbangan Timur?

2. Bagaimana penilaian afektif siswa di SDN Bank Jabar Limbangan

Timur?.

3. Bagaimana pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap

penilaian afektif siswa di SDN Bank Jabar Limbangan Timur?.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan dari penelitian

ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDN Bank Jabar

Limbangan Timur.

2. Mendeskripsikan penilaian afektif siswa di SDN Bank Jabar

Limbangan Timur.

3. Mendeskripsikan pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap

penilaian afektif siswa di SDN Bank Jabar Limbangan Timur.


8

1.3.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian tersebut maka diharapkan

berguna untuk sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan memberikan

pemahaman tentang pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka

terhadap penilaian afektif siswa.

b. Dapat memberikan informasi yang selanjutnya dapat memberikan

referensi dan motivasi penelitian sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat

mengoptimalkan potensi siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler

pramuka guna meningkatkan penilaian afektif serta membentuk

kepribadian unggul siswa.

b. Bagi Peneliti, bisa mendapat pengalaman dan sumbangsih

pemikiran maupun pengetahuan sehingga dapat berkontribusi, baik

kritik maupun saran terkaitan pengaruh kegiatan ekstrakurikuler

pramuka terhadap penilaian afektif siswa.


9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Bagian ini menampilkan hasil kajian penelitian terdahulu yang relevan

dengan penelitian ini, yaitu berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler

pramuka dan penilaian afektif siswa.

1. Tasya Praditya (2022), Studi Pustaka terhadap Penggunaan Metode

Praktik dalam Gerakan Pramuka untuk Penanaman Sikap Sosial Siswa

MI/SD, Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan metode yang digunakan studi pustaka. Adapun, hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa sikap sosial dapat tertanam dalam diri

peserta didik melalui praktik kepramukaan. Hal ini dapat di peroleh

dengan tiga metode kepramukaan guna membantu serta memudahkan

peserta didik menanamkan sikap sosial dalam praktik kepramukaan

diantaranya Sistem beregu, berkelempok, dan bekerjasama, peserta didik

mampu menanamkan sikap sosial dalam dirinya melalui kerjasama dalam

berkelompok karena bersama-sama dalam melakukan hal yang berulang

akan menimbulkan rasa keperdulian terhadap peserta didik lainnya;

kedua kegiatan yang mearik dan menantang mampu mengembangkan

bakat, minat dan emosi peserta didik serta menunjang dan berfaedah bagi

perkembangan diri pribadi, masyarakat dan lingkungannya; ketiga belajar

9
10

sambil melakukan mampu mengembangkan pola piker peserta didik

dengan memberi pengaruh kebiasaan melakukan hal baik terhadap siswa.

Serta bedasarkan pada acuan kegiatan yang terdapat dalam Syarat

Kecakapan Umum (SKU) Penggalang.

2. Dina Caniago (2020), Implementasi Ekstrakulikuler Kepramukaan dalam

Membentuk Karakter Siswa di SD Negeri 09 Gunung Raya Kecamatan

Tanjung Sakti Pumu Kabupaten Lahat, Skripsi, Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, IAIN Bengkulu. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif. Adapun

hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualifikasi siswa dalam

pembentukan karakter dalam tahap sedang terutama kedisiplinan dan

tanggung jawab siswa, karena masih ada hambatan-hambatan yang

terjadi, saat ekstrakulikuer pramuka berlangsung masih ada siswa yang

datang terlambat dan juga kurangnya metode pembina pramuka dalam

mengajar pada saat pelaksanaan ekstrakulikuer pramuka. Pembentukan

karakter siswa dalam ekstrakulikukler kepramukaan berpedoman pada

metode kepramukaan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Vikiria Susanti (2022), Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka terhadap

Karakter Disiplin Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar, Skripsi Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Lampung. Penelitian

ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian

menggunakan ex-post facto. Adapun hasil penelitian ini adalah adanya


11

pengaruh positif ekstrakurikuler pramuka terhadap karakter disiplin

peserta didik kelas V Sekolah Dasar.

1.2. Kajian Pustaka

1.2.1. Ektrakurikuler

1. Pengertian Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan diluar

pembelajaran dalam kelas. Ekstrakurikuler dilaksanakan untuk menunjang

kegiatan kokurikuler. Peserta didik memerlukan kegiatan di luar kelas

untuk mengembangkan minat dan bakat peserta didik. Ekstrakurikuler

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu suatu kegiatan yang

berada diluar program yang tertulis didalam kurikulum seperti latihan dan

pembinaan siswa.

Menurut Wiyani dalam Yanti, dkk ekstrakurikuler merupakan

kegiatan pendidikan diluar jam pelajaran yang ditunjukkan untuk

membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi,

bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh peserta didik dan atau tenaga kependidikan yang

berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Menurut Abdurrahman

Saleh pengertian ekstrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang

diselenggarakan diluar jam pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan

pengetahuan, pengembangan, bimbingan dan pembiasaan siswa agar

memiliki kemampuan dasar penunjang.


12

Dalam panduan kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam

Departemen Agama RI (2005) dijelaskan bahwa kegiatan kegiatan

ekstrakurikuler peserta didik berarti melatih diri untuk menemukan jati

dirinya yang sesungguhnya, dan berlajar secara lebih dalam

mengaplikasikan pengetahuan yang didapatnya di kelas.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan serangkaian program kegiatan

belajar mengajar diluar jam pelajaran terprogram, yang dimaksudkan

untuk meningkatkan cakrawala pandang siswa, menumbuhkan bakat dan

minat serta semangat pengabdian kepada masyarakat.

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa

ekstrakurikuler merupakan wadah pengembangan diri yang terprogram

diluar kelas guna mengembangkan minat, bakat, potensi dan jati diri

peserta didik serta dapat membentuk karakter peserta didik.

Ekstrakurikuler memberikan pengalaman dan pengetahuan kepada peserta

didik yang tidak didapatkannya ketika belajar di dalam kelas. Namun

selama pandemi kegiatan ekstrakurikuler disekolah ditiadakan.

2. Fungsi Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler kegiatan yang dilakukan diluar jam pembelajaran

dan diselenggarakan guna untuk mengembangkan minat dan bakat peserta

didik. Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan dengan mempunyai fungsi

tertentu terhadapt peserta didik. Fungsi ekstrakurikuler menurut Afrinal

Hendri dalam Faidillah Kurniawan fungsi dari ekstrakurikuler adalah

sebagai berikut :
13

a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai

dengan potensi, bakat dan minat mereka.

b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan

kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.

c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan

suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik

yang menunjang proses perkembangan.

d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk

mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

Dengan demikian ekstrakurikurikuler mempunyai fungsi yang bagus

dalam kegiatan yang dilakukan di luar kelar. Sehingga peserta didik di

sekolah tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan saja, melainkan

peserta didik dapat mengembangkan diri lebih luas dan dapat membentuk

karakter yang berkualitas pada peserta didik.

3. Tujuan Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler sebagai kegiatan penunjang atau tambahan yang

tidak terbatas untuk tercapainya tujuan kurikuler saja, selain itu

ekstrakurikuler juga sebagai pembentukan karakter dan pengembangan

minat dan bakat peserta didik. Maka dari itu program ektstrakurikuler

harus dirancang sedemikian rupa agar dapat menunjuang kegiatan

kurikuler, pembentukan karakter dan pengembangan minat dan bakat yang

menjadi kegiatan inti ekstrakurikuler.


14

Kegiatan ekstrakurikuler ini dirasakan wadah yang tepat untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik agar

mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,

kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk mencapai

tujuan Pendidikan.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler ayat

(2) yaitu: Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk

mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,

kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka

mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Jadi pengembangan diri pada kegiatan ekstrakurikuler berguna untuk

mengembangkan diri dan mengekspresikan peserta didik sesuai dengan

minat dan bakat yang dimilikinya di sekolah, semua akan terjadi tanpa

adanya dorongan dan paksaan dari pengaruh luar.

1.2.2. Pramuka

1. Pengertian Pramuka

Pramuka merupakan singkatan dari praja muda karana yang

memiliki arti jiwa muda yang suka berkarya. Pramuka merupakan sebutan

bagi anggota Gerakan Pramuka yang meliputi Pramuka Siaga, Pramuka

Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Ada tiga sebutan

pada pramuk yaitu:


15

a. Pramuka sebutan untuk orang yang mengikuti kegiatan kepramukaan.

b. Kepramukaan sebutan untuk kegiatan yang bersifat kepramukaan

c. Gerakan pramuka sebutan untuk organiasai atau wadah berkumpulnya

anggota pramuka dalam menyelesaikan masalah.

Kebanyakan orang beranggapan bahwa pramuka hanya kegiatan

bernyanyi bertepuk tangan dan baris berbaris saja. Apabila dipelajari lebih

dalam kegiatan pramuka bukan hanya itu saja, banyak yang bisa dipelajari

didalam kegiatan pramuka. Selain itu juga pramuka dapat membentuk

karakter seseorang menjadi lebih baik. Pramuka merupakan warga

Indonesia yang aktif dalam mengikuti kegiatan kepramukaan serta

mengamalkan satya dan darma pramuka. Dalam mengamalkan satya dan

darma pramuka terdapat tiga golongan atau tingkatan yang berbeda, yaitu :

a. Siaga, mengamalkan Dwi Satya dan Dwi Darma. Dwi Satya yang

isinya: Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh

menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara

Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga, setiap hari

berbuat kebaikan. Dwi Darma: siaga berbakti pada ayah dan ibundanya,

siaga berani dan tidak putus asa.

b. Penggalang, mengamalkan Dasa Darma dan Tri Satya, yang isinya;

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh

menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara

Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan pancasila. Menolong


16

sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat, serta

menepati dasa darma.

c. Penegak, pandega serta anggota dewasa, mengamalkan Dasa Darma

dan Tri Satya, yang isinya; Demi kehormatanku aku berjanji akan

bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan

Pancasila. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri

membangun masyarakat, serta menepati Dasa Darma.

Isi dari Dasa Darma adalah sebagai berikut:

a. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia

c. Patriot yang sopan dan kesatria

d. Patuh dan suka bermusyawarah

e. Rela menolong dan tabah

f. Rajin, terampil, dan bersahaja

g. Hemat, cermat, dan bersahaja

h. Disiplin, berani, dan setia

i. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya

j. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Gerakan Pramuka adalah suatu perkumpulan yang berstatus non-

governmental (bukan badan pemerintah) yang berbentuk kesatuan.

Gerakan Pramuka diselenggarakan menurut jalan aturan demokrasi,

dengan pengurus (Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Kwartir Cabang dan


17

Kwartir Ranting) yang dipilih dalam musyawarah. Gerakan Pramuka

sebagai satu-satunya organisasi yang diperbolehkan menyelenggarakan

kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia. Selain Gerakan Pramuka

dilarang meyelenggarakan kegiatan kepramukaan atau yang sama sifatnya.

Pada kurikulum 2013, ekstrakurikuler pramuka merupakan kegiatan

ekstrakurikuler yang wajib dilaksanakan dari tingkat SD/MI sampai

tingkat SMA/MA oleh peserta didik. Ada dua alasan ektstrakurikuler

pramuka dijadikan ekstrakurikuler wajib. Pertama berdasarkan UU No.12

tahun 2010 tentang, bahwa Gerakan Pramuka dalam menanamkan nilai-

nilai kepramukaan dapat membentukan kepribadian, kecapakan hidup dan

akhlak mulia. Kedua Gerakan Pramuka dapat membentuk berbagai macam

karakter seperti kepemimpinan, nasionalisme, displin, mandiri dan lainnya.

Dengan diwajibkannya pramuka peserta didik mempunyai wadah

dalam mengembangkan diri melalui kegiatan-kegiatan pramuka sehingga

dapat terbentuknya karakter yang berlandaskan pada prinsip dasar

pramuka dari masing-masing individu.

2. Sejarah Pramuka

Untuk dapat memahami Kepramukaan terlebih dahulu perlu

mengetahui tentang sejarah berdiri dan berkembangnya Gerakan Pramuka.

Mempelajari sejarah gerakan pramuka tentu tidak lepas dari riwayat hidup

pendiri Kepr-amukaan dunia yaitu Lord Robert Baden Powell of Gilwill.


18

Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London. Nama

yang sebenarnya adalah Robert Stephenson Smyth Baden Powel,

sedangkan ayah beliau seorang Profesor Geometri di Universitas Oxford

Inggris, yang bernama Baden Powell yang meninggal pada tanggal 11 juni

1860, ketika Stephenson masih kecil (+ berusia 3 tahun). Dengan menjadi

seorang yatim sejak kecil, maka dia terbiasa hidup mandiri. Baden Powell

adalah seorang yang bertipe pekerja keras, beliau tidak mudah putus asa

dan penolong.

Di usia 19 tahun, Baden Powell menamatkan sekolah di

Charterhouse School dan kemudian memutuskan untuk bergabung dengan

dinas kemiliteran. Setelah lulus dari akademi militer tersebut Baden

Powell ditempatkan di India dengan pangkat pembantu letnan.

Pengalaman di ketentaraan inilah yang kemudian banyak mempengaruhi

perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris, bahkan dunia.

Pada tahun 1908 Letnan Jenderal Lord Robert Baden Powell dari

Inggris melancarkan suatu gagasan tentang pendidikan di luar sekolah

untuk anak Inggris, dengan tujuan supaya mereka menjadi menusia

Inggris, warga Inggris, dan anggota masyarakat Inggris yang baik, sesuai

dengan keadaan dan kebutuhan kerajaan Inggris Raya Ketika itu. Untuk itu

beliau mengarang suatu buku yang terkenal, yaitu buku “Scouting for

Boys”. Buku ini memuat cerita pengalaman beliau dan latihan apa yang

diperlukan untuk para Pramuka.


19

Melalui buku “Scouting for Boy” itulah kepanduan berkembang

termasuk di Indonesia. Pada kurun waktu tahun 1950-1960 organisasi

kepanduan tumbuh semakin banyak jumlah dan ragamnya, bahkan

diantaranya mcrupakan organisasi kepanduan yang bcrafiliasi pada partai

politik, tcntunya hal itu menyalahi prinsip dasar dan metode kcpanduan.

Keberadaan kcpanduan scperti ini dinilai tidak efektif dan tidak dapat

mengimbangi perkcmbangan jaman serta kurang bermanfaat dalam

mendukung pcmbangunan bangsa dan pembangunan generasi muda yang

melestarikan persatuan dan kesatuan bangsa.

Kepanduan masuk ke Indonesia pertama-tama dibawa oleh orang

Belanda. Organisasinya bernama Nedeland Indiasche Padvinders

Vereniging (NIPV) yang artinya adalah Persatuan Pandu-pandu Hindia

Belanda. Bangsa kita mulai tertarik pada oranisasi tersebut, dan karena

sifatnya yang universal sehingga organisasi kepanduan dapat dengan cepat

diterima oleh bangsa kita, mengingat kondisi pada waktu itu sangat

memungkinkan. Para remaja dan pemuda kita membutuhkan suatu

organisasi yang dapat menampung aspirasi mereka terhadap tanah airnya.

a. Sesuatu yang membuat pemerintah kolonial Belanda menjadi cukup

khawatir. Oleh karena itu pemerintah kolonial Belanda melarang bangsa

kita mengikuti kegiatan NIPV.

b. Maka berdirilah organisasi-organisasi kepanduan yang bercirikan

nasionalisme. Dan organiasi kepanduan nasional yang pertama


20

didirikan pada tahun 1916, Javaanse Padvinders Organisatie (JPO)

atas prakarsa Sultan Pangeran Mangkunegara VII di Surakarta.

c. Pendirian JPO ini membuat para remaja dan pemuda di daerah lain

tertarik mendirikan organisasi kepanduan. Yang memang pada waktu itu

bisa dianggap sebagai salah satu cara perjuangan dalam usahanya

mencapai kemerdekaan.

d. Tonggak kebangkitan bangsa Indonesia adalah berdirinya organisasi

Boedi Oetomo, 20 mei 1902. Lalu peristiwa Sumpah Pemuda, 28

oktober 1928, yang menjiwai Gerakan Kepanduan Nasional kita

semakin bergerak maju (merupakan semangat Nasionalisme).

e. Pada jaman kependudukan Jepang, organisasi-organisasi kepanduan

dilarang sama sekali. Semua organisasi kepanduan harus bergabung

dengan organisasi-organisasi kepemudaan bentukan Jepang.

f. Kemudian setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, berdiri

kembali organisasi-organisasi kepanduan hingga mencapai jumlah lebih

dari 100 organisasi, yang tergabung dalam 3 federasi yaitu:

1) IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia, 13-19-1951)

2) POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri, Tahun 1954), dan

3) PKPI (Perserikatan Kepanduan Puteri Indonesia).

g. Kemudian terjadi peristiwa penting lainnya adalah Jambore Nasional

Kepanduan Pertama pada masa Pandu (sebelum jadi Pramuka), yaitu

diselenggarakan di Pasar Minggu, Jakarta pada tahun 1955

(diselenggarakan oleh IPINDO). Federasi tersebut bergabung menjadi


21

satu dalam PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia), sekitar 60

organisasi dengan ± 500.000 anggota pandu.

h. Akhirnya disadari bahwa banyaknya organisasi kurang baik untuk

Persatuan Bangsa, maka Pemerintah mengeluaarkan KEPPRES No.

238/61 Tentang Gerakan Pramuka, sebagai dukungan pemerintah

terhadap organisasi kepanduan di Indonesia.

i. Gerakan Pramuka bukan badan pemerintah semua organisasi kepanduan

membaur masuk menjadi anggota Gerakan Pramuka. Kecuali organisasi

berhaluan kiri/komunis. Mulailah Gerakan Pramuka berkembang

menjadi organisasi yang disegani. Kemudian saat ini telah

diselenggarakan beberapa kali Jambore Nasional (Jamnas), Pertemuan

besar para Penggalang se-tanah air. Jambore ini dilaksanakan setiap 5

tahun sekali.

3. Pengertian Kepramukaan

Kepramukaan sebutan untuk kegiatan yang bersifat kepramukaan.

Kepramukaan dapat dikatakan sebagai proses pendidikan di luar

lingkungan sekolah dan keluarga yang diselenggarakan dalam kegiatan

yang menarik menyenangkan sehat teratur terarah dan praktis. Kegiatan

kepramukaan dilakukan diluar sekolah atau di alam terbuka sesuai dengan

prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, yang dimana

bertujuan untuk membentuk watak, akhlah dan karakter yang baik.


22

Menurut Lord Baden Powell kepramukaan adalah suatu permainan

yang menyenangkan di alam tebuka, tempat orang dewasa dan anak-anak

pergi Bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan kaka beradik,

membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan untuk

memberi pertolongan.

Dari pendapat tersebut mempunyai makna yaitu bahwa kepramukaan

merupakan permainan yang mengandung Pendidikan dalam pembinaan

yang membentuk karakter generasi penerus bangsa dengan harapan

memberikan hal positif pada negara.

4. Sifat Kepramukaan

Kepramukaan merupakan kegiatan yang lebih banyak di luar

ruangan atau di alam dengan dibawah pengawasan orang tua atau orang

dewasa. Kepramukaan tidak hanya ada di Indonesia, tetapi ada diseluruh

dunia dengan sebutan yang berbedaan. Pada tahun 1924 di Konpenhagen,

Denmark terdapat konferensi yang ditetapkannya sifat kepramukaan.

Kepramukaan Berdasarkan AD & RT sifat kepramukaan adalah sebagai

berikut:

a. Nasional

Berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di

suatu negara harus menyesuaikan kepanduan tersebut dengan keadaan,

kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negaranya sendiri.

b. Internasional
23

Berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun harus

membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan

antar sesama pandu dan sesama manusia tanpa membedakan.

c. Universal

Berarti bahwa kepanduan dapat digunakan dimana pun untuk

mendidik anak-anak yang berasal dari bangsa apapun, yang dalam

pelaksanaan kepanduan selalu menggunakan prinsip dasar dan metode

kepanduan.

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa tiga sifat

kepramukaan yaitu nasional, internasional dan universal, yang artinya

bahwa kepramukaan dapat dilaksanakan di seluruh wilayah yang ada di

Indoensia dan seluruh warga negara Indonesia dapat mengikuti kegiatan

kepramukaan tanpa membedakan golongan, agama, suku dan ras.

5. Tujuan Kepramukaan

Segala sesuatu harus memiliki tujuan tertentu agar lebih terarah.

Kepramukaan mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai. Tujuan

kepramukaan yaitu mendidik anak-anak bangsa Indonesia dengan

menerapkan prinsip dan metode kepramukaan.

Gerakan Pramuka adalah gerakan yang bertujuan untuk mendukung

generasi muda dalam fisik, mental dan perkembangan spiritual, sehingga

mereka dapat memainkan peran konstruktif dalam masyarakat, dengan

fokus yang kuat pada alam bebas dan keterampilan bertahan hidup.

Adapun tujuan pendidikan kepramukaan adalah:


24

a. Membentuk karakter kaum muda sehingga memiliki watak,

kepribadian, dan akhlak mulia.

b. Menanamkan semangat kebangsaan agar kaum muda cinta tanah air dan

memiliki semangat bela Negara.

c. Membekali kaum muda dengan berbagai kecakapan dan keterampilan.

d. Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Menurut Mislia, gerakan pramuka bertujuan agar:

a. Para anggotanya menjadi manusia berkepribadian dan berwatak luhur,

memiliki mental, moral, budi pekerti dan keyakinan beragama yang

kuat.

b. Para anggotanya menjadi manusia yang memiliki kecerdasan dan

keterampilan tinggi.

c. Para anggotanya menjadi manusia yang sehat dan kuat jasmaninya.

d. Para anggota menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila,

setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi

anggota masyarakat yang baik dan berguna, serta sanggup dan mampu

ikut membangun bangsa dan negara.

Selain menanamkan sikap cinta tanah air dan bangsa, kepramukaan

juga mempunyai cita-cita harus mempunyai sikap internasional, yakni

dapat menjalin hubungan silaturahmi antara sesama pramuka di dunia.

6. Fungsi Kepramukaan
25

Pada proses tercapainya tujuan dari kepramukaan, maka

kepramukaan memiliki beberapa fungsi yang dilaksanakan untuk

mencapai tujuan tersebut. Kepramukaan diadakan agar terciptanya

generasi penerus bangsa yang berkualitas.

Gerakan pramuka berfungsi sebagai penyelenggara pendidikan non-

formal di luar sekolah dan di luar keluarga, serta sebagai wadah

pembinaan dan pengembangan kaum muda dengan menerapkan prinsip

kepramukaan dan metode kepramukaan serta berlandaskan sistem among.

Gerakan pramuka memiliki fungsi, yaitu:

a. Menjadi wadah dalam melakukan kegiatan yang menarik bagi anak

muda. Kegiatan dalam pramuka harus dikemas dengan baik agar

menjadi menyenangkan.

b. Pramuka menjadi sarana pengabdian bagi orang dewasa. Pramuka juga

menjadi suatu tugas untuk pengabdian yang dilakukan secara suka rela,

keikhlasan dan pengabdian demi tercapainya kesuksesan organisasi

c. Pramuka juga sebagai alat bagi masyarakat untuk membantu memenuhi

kebutuhan masyarakat.

Apabila semua fungsi kepramukaan dapat diterapkan ketika

menyelenggarakan kegiatan kepramukaan, maka dengan kepramukaan

dapat mencipatkan generasi penerus bangsa yang berkualitas.

7. Prinsip Dasar Kepramukaan


26

Prinsip dasar kepramukaan merupakan norma hidup yang harus

dimiliki oleh setiap anggota, maka dari itu setiap anggota pramuka wajib

memegang teguh prinsip dasar kepramukaan. Prinsip dasar kepramukaan

dikembangkan pada proses pembinaan melalui penghayatan diri sehingga

anggota pramuka dapat mengamalkannya secara ikhlas, penuh kesadaran

dan kemandirian, baik secara individu maupun anggota masyarakat.

Prinsip dasar kepramukaan adalah sebagai berikut:

a. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;

c. Peduli terhadap diri pribadinya;

d. Taat kepada kode kehormatan pramuka.

Pelaksanaan dari prinsip-prinsip kepramukaan dilakukan dalam

bentuk-bentuk, sebagai berikut:

a. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa, Menjauhi larangan-Nya dan

beribadah sesuai agama yang dianutnya;

b. Melakukan kewajiban untuk menjaga silaturahmi dan perdamaian di

masyarakat, memperkokoh persatuan, serta mempertahankan Pancasila,

Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

c. Melestarikan lingkungan hidup yang bersih dan sehat supaya bisa

menunjang dan memberikan kenyamanan serta kesejahteraan hidup

masyarakat.
27

d. Pengakuan bahwa manusia tidak hidup sendiri, namun hidup dalam

kebersamaan berdasarkan prinsip keprimanusiaan yang adil dan

beradab.

e. Memahami potensi diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas

guna kepentingan masa depannya hidup dalam bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

f. Mengamalkan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari

Prinsip-prinsip dasar kepramukaan harus diterapkan dan ditanamkan

pada setiap anggota pramuka dengan penghayatan pada diri sendiri yang

dibantu oleh Pembina pramuka, sehingga anggota pramuka dapat

mengamalkannya secara ikhlas, penuh kesadaran, mandiri, kepedulian,

tanggung jawab serta keterikatan moral baik sebagai anggota pramuka

maupun sebagai anggota masyarakat.

8. Metode Kepramukaan

Metode diperlukan dalam pelaksanaan kepramukaan, dalam

menyelenggarakan kegiatan kepramukaan harus mengikuti metode

kepramukaan dan tidak boleh melanggar dari metode kepramukaan itu

sendiri. Kegiatan kepramukaan dilaksanakan dengan metode belajar

interaktif progresif.

Metode kepramukaan merupakan suatu cara untuk memberikan

pendidikan karakter kepada peserta didik melalui berbagai kegiatan


28

kepramukaan. Metode kepramukaan merupakan cara belajar progresif

melalui:

a. Pengamalan kode kehormatan;

b. Belajar sambil melakukan;

c. Sistem berkelompok;

d. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung Pendidikan

yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda

dan anggota dewasa muda;

e. Kegiatan dialam terbuka;

f. Sistem tanda kecakapan;

g. Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;

h. Kiasan dasar.

Dengan metode kepramukaan diharapkan dapat membentuk berbagai

macam karakter seperti karakter nasionalisme, kepemimpinan, mandiri,

religius, dan lainnya. Maka dari itu, dibutuhkan metode khusus yaitu

metode kepramukaan.

1.2.3. Penilaian Afektif Siswa

1. Pengertian Penilaian

Nana Sudjana, (2002 : 3) menyatakan bahwa Penilaian adalah proses

memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan

suatu kriteria tertentu. Lebih lanjut Nana Sudjana (2002 : 5) menyatakan

bahwa dilihat dari fungsinya, penilaian ada beberapa macam, yaitu:


29

a. Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir

program belajar-mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses

belajar-mengajar sendiri;

b. Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit

program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester dan akhir tahun.

Tujuannya adalah untuk melihat hasil yandg dicapai oleh siswa;

c. Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat

kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya;

d. Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan

seleksi, misalnya ujian masuk ke lembaga pendidikan tertentu;

e. Penilaian penempatan adalah penilaian yang bertujuan untuk

mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program

belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum

memulai kegiatan belajar untuk program.

Penilaian memiliki beberapa fungsi tertentu. Suharsimi Arikunto

(2002: 10-11) menjelaskan sebagai berikut:

a. Penilaian berfungsi selektif, dengan cara mengadakan penilaian, guru

mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap

siswanya;

b. penilaian berfungsi diagnostik, apabila alat yang digunakan dalam

penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya,

guru akan mengetahui kelemahan siswa;


30

c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan, untuk dapat menentukan

dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan,

digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil

penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam

belajar;

d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan, fungsi keempat

dalam penilaian dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu

program berhasil diterapkan.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah

suatu cara atau metode yang digunakan untuk menentukan hasil kerja

individu yang merupakan penafsiran data pengukuran dengan kriteria-

kriteria tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Fungsi dari penilaian

antara lain untuk mengukur keberhasilan, dioagnosa kelemahan siswa,

penempatan dan seleksi.

2. Klasifikasi Penilaian
Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan, baik

tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi

hasil belajar. Benyamin Bloom dalam Sudjana (1995: 22) secara garis

besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kogniti, ranah afektif

dan ranah psikomotor.


31

a. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis dan evaluasi.

1) Pengetahuan atau ingatan. Aspek ini termasuk kognitif tingkat

rendah yang paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi

prasyarat bagi tipe hasil belajar berikutnya. Hafal menjadi prasyarat

bagi pemahaman.

2) Pemahaman. Dalam taksonomi Bloom, kesanggupan memahami

setingkat lebih tinggi daripada pengetahuan. Namun tidaklah berarti

bahwa pengetahuan tidak perlu ditanyakan. Sebab, untuk dapat

memahami perlu terlebih dahulu mengetahui dan mengenal.

3) Aplikasi. Merupakan penggunaan abstraksi pada situasi khusus.

Abstraksi tersebut mungin berupa ide, teori atau petunjuk teknis.

Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi.

4) Analisis. Merupakan suatu usaha memilah suatu integritas menjadi

unsur-unsur atau bagaian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau

susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks yang

memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumya.

5) Sintesis. Adalah penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam

bentuk menyeluruh. Merupakan salah satu terminal untuk

menjadikan orang lebih kreatif. Berfikir kreatif merupakan salah satu

hasil yang hendak dicapai dalam pendidikan.


32

6) Evaluasi. Adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang

mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan,

metode, materi dan lain-lain.

Dari keenam aspek tersebut, kedua aspek pertama yaitu

pengetahuan atau ingatan dan pemahaman disebut kognitif tingkat

rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.

b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,

yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan

internalisasi.

1) Reciving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima

rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada siswa dalam

bentuk masalah, situasi, gejala. Dalam tipe ini termasuk kesadaran,

keinginan untuk menerima stimulus, kontrol dan seleksi gejala atau

rangsangan dari luar.

2) Responding atau jawaban, yakni rekasi yang diberikan oleh

seseorang dengan stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup

ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari

luar yang datang kepada dirinya.

3) Valuing (penilaian), berkenaan dengan nilai dan kepercayaan dengan

gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk didalamnya

kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk

menerima nilai dan kesepakatan dengan nilai.


33

4) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem

organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain,

pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang

termasuk kedalam organisasi adalah konsep tentang nilai, organisasi

sistem nilai.

5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua

sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola

kepribadian dan tingkah lakunya. Kedalamnya termasuk keseluruhan

nilai dan karakteristiknya.

c. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor.

1) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar) ialah

kemampuan melakukan tindakan-tindakan yang terjadi secara tidak

disengaja dalam menyambut sesuatu perangsang.

2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar ialah kemampuan

melakukan pola-pola gerakan yang bersifat pembawaan dan

terbentuk dari kombinasi gerakan-gerakan refleks.

3) Kemampuan perseptual ialah kemampuan menerjemahkan

perangsang yang diterima melalui alat indera menjadi

gerakangerakan yang tepat termasuk di dalamnya membedakan

visual, membedakan auditif, motoris dan lain-lain.

4) Kemampuan di bidang fisik/jasmani ialah kemampuan dan gerakan-

gerakan dasar yang merupakan inti untuk mengembangkan gerakan-


34

gerakan yang terlatih, misalnya kekuatan, keharmonisan dan

ketepatan.

5) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai

pada keterampilan yang kompleks ialah gerakan-gerakan yang

mantap dalam tingkatan efesiensi tertentu.

6) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive

ialah kemampuan melakukan komunikasi dengan isyarat gerakan

badan, seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.

Masing-masing ranah tersebut diukur dengan alat pengukuran yang

berbeda. Pengukuran ranah afektif tidak semudah dalam mengukur ranah

kognitif, sebab setiap waktu terjadi perubahan tingkah laku siswa.

Sedangkan pengukuran ranah psikomotorik dilaksanakan untuk mengukur

hasil belajar yang berupa penampilan (Arikunto, 2009: 181).

Ranah afektif tujuan penilaiannya adalah perilaku bukan

pengetahuan peserta didik, maka jawabannya tidak harus benar atau salah

karena hanya mengukur tentang tentang sikap dan minat peserta didik.

Sedangkan dalam ranah psikomotorik pengukurannya disatukan atau

dimulai dengan pengukuran ranah kognitif dahulu karena penilaian

ditujukan kepada hasil belajar yang berbentuk ketrampilan peserta didik.

3. Pengertian Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.

Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar dan memiliki

peran yang penting. Pembelajaran dalam ranah afektif diperlukan untuk


35

memudahkan perkembangan nilai, etika, estetika, dan perasaan di

lingkungan belajar siswa. Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif

dan psikomotorik sangat ditentukan oleh kondisi afektif siswa. Siswa yang

memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa

senang mempelajari mata pelajaran tersebut, sehingga diharapkan akan

mencapai hasil pembelajaran optimal.

Rancangan pembelajaran guru harus mengacu pada kompetensi

afektif sesuai dengan kurikulum 2013 yang terbaru. Adanya kompetensi

inti membuktikan bahwa ranah afektif sangat diperhatikan semata-mata

untuk menunjang ranah kognitif. Pengembangan ranah afektif peserta

didik khususnya dalam mata pelajaran bahasa Arab menjadi penting

karena aspek bahasa tidak lepas dari analisis tingkah laku (tingkah laku

yang perlu dipelajari dan keadaan tingkah laku belajar peserta didik), yang

perlu dikuasai peserta didik dalam proses belajar dan pelahiran tingkah

laku setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Ranah afektif menurut taksonomi Krathwol ada lima, yaitu

receiving, responding, valuing, organization, dan characterization..

Berikut akan dijelaskann ke-lima aspek tersebut:

a. Receiving

Receiving yaitu kemauan menerima merupakan keinginan untuk

memperhatikan suatu gejala atau rancangan tertentu, seperti keinginan

membaca buku, keinginan mendengar musik atau bergaul dengan orang

yang mempunyai ras berbeda. Guru bertugas mengarahkan perhatian


36

peserta didik pada fenomena khusus tersebut. Dalam tujuan

pembelajaran, penilaian ini diklasifikasikan sebagai perhatian.

b. Responding

Responding yaitu kemauan menanggapi merupakan partisipasi

aktif siswa. Pada level ini siswa tidak saja mengunjungi fenomena

khusus, tetapi ia juga bereaksi. Hasil pembelajaran pada daerah ini

menekankan pada keinginan memberi respon, dan kepuasan dalam

memberi respon, misalnya membaca buku, mendengarkan lagu

berbahasa Arab, mencari kata-kata asing di kamus yang ada di

perpustakaan dan sebagainya. Kesenangan akan hal-hal tersebut

bertujuan agar hal tersebut menjadi kebiasaan positif peserta didik atau

bisa disebut minat.

c. Valuing

Valuing yaitu sesuatu yang memiliki manfaat atau kepercayaan

atas manfaat. Hal ini menyangkut pikiran atau tindakan yang dianggap

sebagai nilai keyakinan, sikap, dan menunjukkan derajat internalisasi

serta komitmen. Derajat rentangannya mulai dari menerima suatu nilai,

misalnya keinginan untuk meningkatkan keterampilan, sampai pada

tingkat komitmen. Penilaian berbasis pada internalisasi dari seperangkat

nilai yang spesifik. Hasil belajar pada level ini berhubungan dengan
37

perilaku yang konsisten dan stabil. Dalam tujuan pembelajaran,

penilaian ini diklasifikasikan sebagai sikap atau apresiasi.

d. Organization

Pada level ini, nilai satu dengan yang lain diselesaikan dan

konflik antar nilai juga diselesaikan, kemudian mulai membangun

sistem nilai intemal yang konsisten. Hasil pembelajaran pada level ini

berupa konseptualisasi nilai atau organisasi sistem nilai. Misalnya

dalam pembelajaran anak diajari jujur saat ulangan, disiplin dalam

mengerjakan tugas, amanah saat diberi tugas dan lain-lain. Disisi lain,

peserta didik melihat apa yang ada di lingkungannya banyak diwarnai

dengan ketidakjujuran, ketidakdisiplinan, tidak amanah dan sebagainya.

Keadaan yang demikian membuat pergolakan dalam diri peserta didik.

Kemampuan organisasi inilah yang akan berperan dalam mengatasi

masalah tersebut, yaitu dengan mempertemukan berbagai sistem nilai,

sehingga ia mempunyai pegangan yang kuat dan tidak tergoyahkan oleh

suatu keadaan yang berlawanan tersebut.

e. Characterization

Level ini adalah level tertinggi dari ranah afektif. Pada level ini,

peserta didik memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilaku

sampai pada waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup. Hasil belajar

pada level ini berkaitan dengan personal, emosi, dan sosial. Artinya

peserta didik ini telah memiliki filsafat hidup yang baik dan mapan,

yaitu peserta didik telah memiliki sistem nilai yang mengontrol tingkah
38

lakunya dalam waktu yang cukup lama sehingga membentuk

karakteristik hidup yang konsisten.

4. Karakteristik Kemampuan Afektif

Karakteristik afektif mencakup empat aspek, yaitu sikap, minat,

nilai dan konsep diri. Adapun uraian masing-masing karakteristik

sebagai berikut:

a. Sikap

Sikap adalah kecenderungan menerima atau menolak suatu objek

berdasarkan penilaian terhadap itu sebagai hal yang berguna baginya

atau tidak. Dalam hal belajar mengajar, siswa yang memandang suatu

pelajaran tertentu bermanfaat baginya, maka sikap tersebut akan positif.

Sebaliknya, jika siswa memandang suatu pelajaran tertentu tidak

bermanfaat, maka sikap tersebut akan negatif. Menurut Munif Chatib, ,

Indikator penilaian afektif ini jumlahnya dapat bermacam-macam,

namun minimal harus memenuhi persyaratan indikator, sebagai berikut:

1) Sikap siswa terhadap dirinya sendiri selama proses belajar;

2) Sikap siswa dalam hubungan dengan guru selama proses belajar;

3) Sikap siswa dalam hubungan dengan teman-temannya selama proses

belajar;
39

4) Sikap siswa dalam hubungan dengan lingkungannya selama proses

belajar;

5) Respons siswa terhadap materi pembelajaran.

Sikap siswa berperan sebagai penunjang dalam mencapai suatu

tujuan pembelajaran. Sikap dipengaruhi perasaan pendukung atau tidak

mendukung terhadap suatu objek. Terdapat banyak asumsi bahwa ada

hubungan yang positif antara sikap siswa dengan hasil belajarnya.

Dengan kata lain, bahwa siswa yang mempunyai sikap positif terhadap

pelajaran tertentu cenderung lebih tekun dalam belajar sehingga

mencapai hasil yang memuaskan. Dan sebaliknya, siswa yang

mempunyai sikap negatif terhadap pelajaran, dia tidak akan

bersemangat belajar sehingga hasilnya kurang memuaskan. Sikap

positif ini diartikan sikap yang dapat mendukung siswa dalam

mempelajari.

b. Minat

Minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap

untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan

merasa senang mempelajari materi itu.

c. Nilai

Nilai menurut Spranger diartikan seabagai suatu tatanan yang

dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih

alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu.

d. Konsep diri
40

Konsep diri menurut Smith adalah evaluasi yang dilakukan

individu mengenai kemampuan dan kelemahan yang dimilikinya56.

Hurlock menjelaskan bahwa konsep diri merupakan penilaian terhadap

dirinya sendiri yang meliputi karakteristik fisik, psikis, sosialemosional,

aspirasi, dan prestasi.

Dari berbagai uraian di atas, peneliti mengambil pengertian

kemampuan afektif siswa adalah usaha siswa dalam mengembangkan

minat, moral, sikap, konsep diri dan nilai yang diimbangi dengan

kemauan menerima, merespon, menilai, mengorganisasi dan memiliki

karakter yang kuat dalam pembelajaran.

Indikator yang dapat peneliti ambil berkaitan dengan kemampuan

afektif siswa dari uraian di atas antara lain:

1) Minat siswa terhadap ekstrakurikuler pramuka;

2) Moral siswa saat pembelajaran;

3) Sikap siswa terhadap mata pelajaran, guru, dan teman;

4) Nilai siswa dalam pembelajaran;

5) Konsep diri siswa terhadap belajar;

1.3. Kerangka Berpikir


Kerangka berpikir adalah suatu model konseptual tentang

bagaimana menghubungkan teori dengan faktor yang akan diidentifikasi

sebagai masalah. Kerangka berpikir adalah bagian dari teori yang

menjelaskan tentang alasan atau argumen bagi rumus hipotesis, akan


41

menggambarkan alur pemikiran peneliti dan pemberian terhadap orang

lain, tentang hipotesis yang diajukan. Pada bagian ini akan dijelaskan

hubungan ekstralculikuler Pramuka dengan Karakter Disiplin siswa.

Ekstrakulikuler merupakan kegiatan diluar pembelajaran yang

dapat mempengaruhi karakter siswa. Pendidikan kepramukaan merupakan

proses penerapan pendidikan yang praktis, pendidikan ini terjadi diluar

lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga yang dilaksanakan di

alam terbuka atau outdor untuk membangun suasana menyenangkan,

menyehatkan, menarik, menantang, teratur, dan terarah dengan

menerapkan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, yang

tujuan akhirnya yaitu membentuk karakter atau kepribadian yang

berakhlak mulia.

Kemampuan afektif merupakan usaha siswa dalam mengatur dan

mengembangkan sikap, minat, nilai, moral dan konsep diri yang diimbangi

dengan kemauan menerima, merespon, menilai, mengorganisasi, serta

memiliki pegangan hidup yang kuat. Dengan demikian, kegiatan

ekstrakurikuler pramuka memberikan stimulant terhadap peningkatan

kemampuan afektif siswa. Adapun, ilustrasi kerangka berpikir dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:


42

Pengaruh Ekstrakurikuler Pramuka


terhadap Kemampuan Afektif Siswa

Indikator Kegiatan Indikator Kemampuan


Ekstrakurikuler Pramuka Afektif Siswa
(Krathwol; 2018)
(Irmawati; 2022)
1. Receiving
1. Menerapkan Isi Tri
2. Responding
Satya 3. Valuing
2. Menerapkan Isi Dasa 4. Organizing
Darma 5. Characterization
.
3. Mengusai Teknik Dasar
Kepramukaan

Gambar 2.1.

Kerangka Berpikir

Berdasarkan skema pemikiran di atas maka terdapa dua variabel terpisah:

X : Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

Y: Kemampuan Afektif Siswa

1.4. Hipotesis
Berlandaskan pendapat Sugiono yang menyatakan bahwa hipotesis

merupakan dugaan yang bersifat sementara terkait rumusan masalah, dan

rumusan masalah yang telah diambil kesimpulan berupa kalimat

pertanyaan. Penulis telah menetapkan variabel yang akan diteliti yaitu dua
43

variabel meliputi ekstrakurikuler pramuka (variabel X) dan penilaian

afektif siswa (variabel Y).

H0 : Tidak berpengaruh antara ekstrakurikuler pramuka terhadap

penilaian afektif siswa.

H1 : Terdapat pengaruh antara ekstrakurikuler pramuka terhadap

penilaian afektif siswa.


BAB III
METODE PENELITIAN

1.1. Tempat dan Waktu Penelitian

1.1.1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SDN Bank Jabar Limbangan

Timur, berlokasi Jl. Raya Limbangan No. 213, Desa Limbangan Timur,

Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut.

1.1.2. Waktu Penelitian


Waktu pelaksanaan peneitian yaitu kurang lebih satu bulan pada

semester ganjil Tahun Ajaran 2022/2023. Penelitian ini dilakukan pada

saat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

1.2. Pendekatan dan Metode Penelitian


1.2.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Adapaun yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif adalah

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, yang

digunakan untuk meneliti populasi atau sampel dengan pengumpulkan

datanya menggunakan instrumen penelitian,analisis yang digunakan

berupa kuantitatif atau statistik yang mempunyai tujuan untuk

menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,

2018).

44
45

Pendekatan kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini,

diidentifikasi menjadi dua variabel sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independent Variable). Variabel bebas ialah variabel

yang menyebabkan, mempengaruhi atau berefek pada outcome

(Creswell, 2019). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah “Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka” yang diberi simbol X.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable). Variabel terikat ialah variabel

yang bergantung pada variable bebas yang merupakan outcome atau

hasil dari pengaruh bebas (Creswell, 2019). Variable terikat yang

digunakan dalam penelitian ini adalah “Penilaian Afektif Siswa” yang

diberi simbol Y.

1.2.2. Metode Penelitian


Sugiyono dalam Nur Sayidah (2018:14) bahwa metode penelitian

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi

linier sederhana. Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui

pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya.

Analisis regresi juga dapat digunakan untuk memahami variabel –

variabel bebas mana saja yang dapat berhubungan dengan variabel terikat,

serta untuk mengetahui bentuk hubungan tersebut. Tujuan analisis regresi

untuk mendapatkan pola hubungan secara matematis dari variabel X dan

variabel Y, dan untuk mengetahui besarnya perubahan variabel X terhadap

variabel Y, serta untuk memprediksi variabel Y jika nilai variabel X


46

diketahui. Prinsip dasar pada persamaan regresi sederhana adalah bahwa

antara variabel dependen (Y) dengan variable independennya (Y) harus

memiliki sifat hubungan sebab akibat atau hubungan kausalitas,

berdasarkan teori, dari hasil penelitian sebelumnya, atau juga yang

didasarkan dari penjelasan logis tertentu.

1.3. Populasi dan Sampel Penelitian

1.3.1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi atau keseluruhan dari

sesuatu yang sedang dipelajari karakteristiknya. Sampel merupakan bagian

dari dari populasi (Heri Retnawati:2017). Menurut Sugiyono dalam Abdul

Gofur (2019) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam peneilitian ini adalah siswa kelas IV SDN

Bank Jabar Limbangan Timur berjumlah 49 orang.

1.3.2. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto Suharsimi (2013) sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut Arikunto

Suharsimi (2013) mengatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100,

maka seluruh populasi menjadi sampel penelitian. tetapi jika subjeknya

lebih dari 100 maka dapat diambil 10-15% atau 15-25%. berdasarkan
47

definisi diatas dapat dikatan bahwa sampel pada penelitian ini adalah

seluruh populasi yaitu 49 orang

1.4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk memperoleh data
yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu,teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket
(kuesioner) dan dokumentasi.

1. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Angket yang digunakan berupa
pertanyaan-pertanyaan secara langsung yang ditunjukan kepada
responden untuk mendapatkan informasi - informasi mengenai
penelitian yang ingin di ketahui peneliti (Sugiyono, Metode Penelitian
Kuantitatif, 2018)
Angket (kuesioner) yang di buat memiliki skala 1 sampai 5. Skala
yang di gunakan adalah skala likert yang dapat di sajikan dalam tabel
berikut:

Tabel 3. 1 Indeks Skala Likert

Alternatif jawaban penjelasan Skor

STS Sangat tidak setuju 1

TS Tidak Setuju 2

S Setuju 3

SS Sangat setuju 4

Sumber: (Sugiyono, 2018)

2. Dokumentasi
48

Menurut (Arikunto, 2015) dokumentasi adalah salah satu


teknikteknik data untuk mendapatkan data sekunder yang ada di
lapangan. Sedangkan menurut (Suryana, 2015) dokumentasi adalah
suatu teknik pengumpulan data yang di peroleh melalui fakta yang
tersimpan dalam bentuk surat,catatan,arsip,foto,dan sebagainya. Data
berupa dokumen ini dapat di gunakan untuk mendapatkan informasi
yang terjadi pada masa silam.
3. Wawancara
Wawancara menurut Sugiyono (2019) digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahn yang wajib diteliti, apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal berasal dari responden lebih mendalam.

1.5. Teknik Validasi Instrumen Penelitian


Uji validitas merupakan tahapan sebagai cara untuk menunjukkan
tingkat ketepatan suatu alat ukur. Apabila alat ukur tersebut valid maka
instrumen tersebut dapat digunakan apa yang seharusnya diukur dalam
ketepatan data yang sesungguhnya (Sugiyono, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 2019). Uji validitas berfungsi sebagai alat
ukur data untuk mengetahui kevalidan data secara akurat sehingga dapat
dipercaya ataupun tidak. Pada penelitian ini menggunakan Software IBM
SPSS Statistiks 26 (SPSS Versi 26), Adapun Langkah-langkahnya, sebagai
berikut:

1) Log in ke program SPSS versi 26 dan input data dari hasil uji coba
instrument satu variabel pada fitur Data View
2) Selanjutnya, Klik Analysis > Corralate > Bivariate
3) Selanjutnya, dari Bivariate pindahkan seluruh item pernyataan pada
kotak Variabels
4) Selanjutnya, klik OK dan hasil uji validitas akan terlihat.
49

Terdapat beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk melihat


apakah kuesioner yang digunakan cocok untuk mengukur apa yang ingin
diukur, yaitu:

- Jika koefisien product moment melebihi 0,3.

- Jika r-hitung > r-tabel, artinya instrumen penelitian valid

- Jika r-hitung < r-tabel, artinya instrumen penelitian tidak valid

1.6. Teknik Analisis Data


Menurut (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 2018) analisis
data yaitu tahapan kegiatan setelah terkumpulnya seluruh data dari
responden ataupun dari sumber lainya. Pada tahap analisis data merupakan
kegiatan mengelompokan data-data sesuai dengan variabel dan kriteria
respondennya, lalu data sesuai dengan variabelnya akan diteliti dilakukan
perhitungan untuk melakukan pengujian hipotesis yang diajukan.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis


kuantitatif dengan menggunakan tools program statistik atau biasa
diakronimkan dengan SPSS (Statistik Product and Service Solution)
(Rahayu, Y. N, 2019). Berikut langkah-langkah teknik analisis data:

1. Uji Instrumen Penelitian

Penguji instrument penelitian berfungsi sebagai proses mengolah,


mendapatkan dan menginterpresentasikan data sebagai informasi yang
di butuhkan dalam penelitian yang didapat dari responden dengan
menggunakan model pengukuran yang sama. Dikatakan bahwa
instrument yang baik akan melewati dua uji yaitu uji validitas dan uji
reabilitas. Lalu setelah terdapat instrument penelitian dan sebelum
dilakukan penelitian sesungguhnya harus melewati uji coba terlebih
dahulu (Sugiyono, 2019).

a. Uji Reliabilitas
50

Uji reliabilitas merupakan syarat kedua dalam pengumpulan


data. Apabila instrument dikatakan valid maka bisa mengikuti uji
reliabilitas sedangkan apabila instrument dikatakan tidak valid maka
tidak bisa mengikut uji reliabilitas dengan melakukan uji reliabilitas
akan menghasilkan instrument yang tepat dan akurat, sehingga
apabila instrument yang dihasilkan besar maka instrument tersebut
memliki reliabilitas yang cukup baik. Terdapat beberapa teknik atau
cara dalam pengujian reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan
koefisien reliabilitas Cronbach Alpha (Sugiyono, 2019). Pada
penelitian ini peneliti menggunakan SPSS versi 26 untuk menguji
reliabilitas dengan fitur Analysis > Scale > Realiability Analysis.
Untuk megolah data uji reliabilitas pada SPSS dilakukan, Adapun
Langkah-langkahnya, sebagai berikut:

1) Memasukkan data per item dari suatu variabel


2) Kemudian klik Analyze – Scale - Reliability Analysis
3) Maka muncul sebuah tabel, lalu simpan seluruh item variabel x
kecuali item score pada kolom items dengan memilih model
“Alpha”
4) Klik ok, maka akan muncul hasil interpretasinya.

Kriteria suatu alat ukur dikatakan reliable dengan penggunaan


teknik Alpha Cronbach, jika nilai Cronbach’s Alpha pada SPSS >
0,06.

b. Uji Normalitas Data


Uji normalitas data ditunjukan untuk menuji apakah sampel
yang diteliti berdistribusi normal atau tidak (Sugiyono, 2019). Pada
penelitian ini, uji normalitas data yang digunakan adalah uji
Kolmogorov Smirnov,Adapun dalam pengujian Kolmogorov
Smirnov yaitu dengan menggunakan aplikasi SPSS 26 dengan
Langkah-langkah sebagai berikut:
51

1) Klik variabel view,kemudian tulis X dan Y pada kolom


name,pada kolom tabel tuliskan variabel X dan variabel Y
2) Klik data view lalu masukan data tiap variabel
3) Klik analyze-nonparametric test-legacy dialogs-1 -sampel k-s
4) Lalu akan muncul tabel, kemudian masukan variabel X dan Y
pada kolom test variabel list,klik normal distributif
5) Klik OK. Maka akan muncul output hasil uji normalitas
Kolmogorov Smirnov
c. Uji Linearitas Data
Pengujian linearitas data dilakukan untuk mengetahui
hubungan antar kedua variabel apakah linear atau tidak (Sugiyono,
2019). Dalam pengujian linearitas data menggunakan aplikasi SPSS
26 yaitu dengan cara deviation from linearity dengan Langkah-
langkah sebagai berikut:

1) Klik variabel view,kemudian tulis X dan Y pada kolom


name,pada kolom tabel tuliskan variabel X dan variabel Y
2) Pindahkan data ke SPSS pada data view
3) Klik analyze-compare means-means
4) Lalu masukan variabel X independent dan variabel Y
dependent,klik option
5) Maka akan keluar hasil deviation from linearity
Cara melihat hasil dengan signifikasi f pada deviation from
linearity jika > 0,05 maka hubungan antar variabel adalah
linear,artinya jenis hubungan antar variabel X dan Y dapat bersifat
positif atau negatif.

2. Analisis Statistik

Analisis statistik dalam penelitian untuk menganalisis apabila


peneliti bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara
variabel independent dan dependent (Sugiyono, 2019). Untuk menguji
52

dan menghitung variabel X dan variabel Y dengan terpisah, Langkah-


langkahya sebagai berikut:

a. Analisis Parsial per Indikator

∑ fx
Untuk variabel X dengan rumus: M =
n

∑ fy
Untuk variabel X dengan rumus: M =
n

Keterangan:

M :Rata-rata

∑fx/y :hasil kuesioner variabel

n :jumlah responden

b. Interpretasi Variabel

Selanjutnya variabel X dan Y diinterpretasikan ke dalam lima


skala absolute berikut:

Tabel 3.2. Indeks Skala Interval

Nilai Interval Kategori


1,00 - 1,79 Sangat Rendah
1,80 - 2,59 Rendah
2,60 - 3,39 Sedang
3,40 - 4,19 Tinggi
4,20 - 5,00 Sangat Tinggi
(Sugiyono, 2019)

3. Analisis Regresi Linier Sederhana


53

Regresi linier sederhana merupakan suatu metode yang digunakan

untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan variabel

bebas.

Pendapat lain menurut Gujarati dalam Jonathan Sarwono

mendefinisikan analisis regresi sebagian kajian terhadap hubungan satu

variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained

variable) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the

explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung

dan variabel kedua di sebut sebagai variabel bebas.

Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan:

Y = Variabel dependen (variabel terikat)

X = Variabel independent (variabel bebas)

a = Konstanta (nilai dari Y apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (pengaruh positif atau negatif)

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah suatu ukuran dari kesesuaian


terhadap data yang di gunakan untuk mengkur kontribuasi variabel X
(bebas terhadap variabel Y (terikat) (Sugiyono, 2019). Uji koefisien
determinasi atau yang disebut juga R square bertujuan untuk melihat
dan memprediksi seberapa besar kontribusi pengaruh yang di berikan
54

variabel X dan variabel Y. pengujian ini menggunakan aplikasi SPSS


26 sebagai berikut:

1) Klik variabel view,kemudian tulis varibel X dan Y pada kolom


name.
2) Pindahkan data ke SPSS pada data view.
3) Klik Analyze-regression-linear.
4) Masukan variabel X independent dan variabel Y dependent.klik ok.
5) Lalu akan muncul regression.
6) Untuk analsisi koefisien determinasi hanya menggunakan tabel
model summary.
7) Untuk melihat presentase pengaruh yang di berikan variabel X
kepada Y adalah mengacu pada nila r square.

5. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.

Hasil uji thitung ini ada pada ouTut perangkat lunak, dapat dilihat pada

tabel coefficient level of significance yang digunakan sebesar 5% atau

(a) = 0,05. Apabila thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

Apabila thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya

variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen. Analisis ini dapat juga

memberikan informasi tentang kontribusi masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen dengan melihat r 2 nya. Variabel


55

yang memenuhi r2 terbesar adalah variabel independen yang

mempunyai pengaruh dominan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1. Deskripsi Data

1. Profil Singkat SD Bank Jabar Limbangan Timur

Nama Sekolah : SDN 1 Limbangan Timur

Status Sekolah : Negeri

Akreditasi :A

Tahun Pendirian : 1882

NSS : 101021127001

NPSN : 20226258

Alamat : Jl. Raya Limbangan Timur No. 213, Desa

Limbangan Timur, Kec. Balubur Limbangan, Kab. Garut – Jawa Barat.

2. Visi dan Misi SD Bank Jabar Limbangan Timur

Visi : Menanamkan sikap spiritual, terpuji dalam

berakhlak, teruji dalam prestasi, ikhlas dalam

beramal.

Misi : 1. Membiasakan bertegur sapa dengan

mengucapkan salam;

2. Membiasakan pelaksanaan shalat duha dan

hafalan surat-surat pendek;

3. Mengimplementasikan ilmu pengetahuan

dalam kehidupan sehari-hari;

55
56

4. Memberdayakan peserta didik untuk

mencapai prestasi yang gemilang;

5. Membiasakan bersedekah dan berinfaq.

Tujuan Sekolah : 1. Mengembangkan potensi siswa sesuai

dengan bakat dan minat peserta didik yang

dilandasi dengan iman dan taqwa;

2. Dapat mengamalkan ajaran agama dari

hasil proses hasil belajar dan kegiatan

pembelajaran;

3. Mewujudkan lingkungan sosial yang

harmonis, rukun dan santun dalam

lingkungan sekolah;

4. Mempersiapkan peserta didik untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi;

5. Menjadi sekolah yang diminati masyarakat

3. Data Jumlah Siswa SD Bank Jabar Limbangan Timur

Tabel 4.1. Jumlah Siswa SD Bank Jabar Limbangan Timur

Romb Rombel Rombel Rombel Rombel


Rombel 2 Rombel 2 Juml
Sisw el 1 2 2 2 11
ah
a TK. I TK. II TK. III TK. IV TK. V TK. VI Jumlah
Total
L P L P L P L P L P L P L P
Dafta 1 2 15 16
15 24 29 20 22 32 37 36 32 26 316
r 7 6 2 4
Kelu 1 2 15 24 29 20 22 32 37 36 32 26 15 16 316
57

ar 7 6 2 4
Masu 12 13
17 26 24 29 29 20 22 32 37 36 258
k 0 8
Juml
ah 12 13
17 26 24 29 29 20 22 32 37 36 258
Akhi 0 8
r
Sumber: Profil SDN Bank Jabar Limbangan Timur

4. Data Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tabel 4.2. Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan

SD Bank Jabar Limbangan Timur

No Status Mata pelajaran yang


Nama
. Kepegawaian diajarkan
1 Juju, S.Pd. SD PNS Kepala Sekolah
2 Nani, MM PNS Guru kelas
3 Lilis Nurhasanah, S.Pd PNS Guru kelas
4 Ajeng Ratna Syam, S.Pd ASN Guru kelas
5 Rizku Amiegiasari, S.Pd SKW Guru kelas
6 Regina Lukitasari, S.Pd.I SKW Guru Agama
7 Sony Nuria, S.Pd SKW Guru kelas
8 Deni Guniawan, S.Pd SKW Guru kelas
9 Eded Sopian SKW Penjaga
Sumber: Profil SDN Bank Jabar Limbangan Timur

5. Data Sarana dan Prasarana


58

Tabel 4.3.
Data Sarana dan Prasarana SD Bank Jabar Limbangan Timur

No Jumlah Unit Menurut Kondisi


Jenis Sarpras Jumlah
. Baik Sedang Rusak
1. Meja Murid 51 101 8 160
2. Kursi Murid 89 229 34 352
3. Bangku Murid - - - 0
4. Meja Guru 4 15 - 19
5. Kursi Guru 4 15 - 19
6. Lemari 6 7 - 13
7. Papan Tulis 6 2 - 8
8. Rak Buku 4 1 - 5
9. Kursi Tamu 1 1 1 3
10. Komputer 3 2 - 5
11. Printer 1 - - 1
12. Papan Data - 9 - 9
13. Lainnya - - - 0
Sumber: Profil SDN Bank Jabar Limbangan Timur

1.2. Pengujian Persyaratan Analisis

1.2.1. Hasil Instrumen Penelitian

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka (Variabel X)

Variabel X pada penelitian ini adalah kegiatan ekstrakurikuler

pramuka, dengan indikatornya, yaitu (1) menerapkan isi Tri Satya; (2)

menerapkan isi Dasa Darma; dan (3) mengetahui teknik dasar

Kepramukaan;. Berdasarkan hasil dari kuesioner yang disebarkan


59

kepada 49 responden dari siswa kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan

Timur, maka menghasilkan pengolahan data untuk kegiatan

ekstrakurikuler pramuka, ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4. Analisis Deskriptif Variabel

Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

SKOR Bobot Rata-


No Pernyataan Ket.
SS S TS STS Total rata
Sebagai umat muslim
saya selalu
1. 120 57 0 0 177 3.61 Tinggi
menjalankan sholat 5
waktu.
Saya selalu menolong
kerabat jika ada yang
2. 40 117 0 0 157 3.20 Cukup
membutuhkan
bantuan.
Saya aktif dalam
mengikuti kegiatan
3. 120 57 0 0 177 3.61 Tinggi
ekstrakurikuler
pramuka.
Saya rajin berinfaq di
4. masjid maupun 60 84 12 0 156 3.18 Cukup
musholla.
Saya selalu membantu
merawat tanaman yang
5. 92 78 0 0 170 3.47 Tinggi
ada di lingkungan
sekolah.
Saya tidak pernah
6. bertengkar dengan 108 42 16 0 166 3.39 Cukup
teman.
60

Saya mematuhi
perintah dari pembina
7. 144 39 0 0 183 3.73 Tinggi
pramuka dan guru di
sekolah.
Saya selalu
bersemangat dan ceria
ketika mengikuti
8. 172 18 0 0 190 3.88 Tinggi
kegiatan
ekstrakurikuler
pramuka.
Saya tidak pernah
berkata kasar dan
9. 164 24 0 0 188 3.84 Tinggi
selalu berpikiran
positif terhadap teman.
Saya selalu mengikuti
10. latihan pramuka setiap 72 93 0 0 165 3.37 Cukup
hari Jum’at sore.
Saya mengetahui tali
temali, menggunakan
11 kompas dan terampil 140 42 0 0 182 3.71 Tinggi
dalam menggunakan
semaphore.
Jumlah Skor 1232 651 28 0 1911 38.99
Tinggi
Rata-Rata 3.54

Keterangan:
61

a. Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat pernyataan “Sebagai umat muslim

saya selalu menjalankan sholat 5 waktu”, responden menyatakan sangat

setuju berjumlah berjumlah 30 orang (61.22%) dan setuju berjumlah 19

orang (38.78%). Dengan demikian, dari 49 responden dapat ditarik

kesimpulan bahwa siswa kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan Timur

tepat selalu menjalankan sholat 5 waktu. Pernyataan tersebut, berkategori

Tinggi, memiliki nilai rata-rata 3.61.

b. Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat pernyataan “Saya selalu menolong

kerabat jika ada yang membutuhkan bantuan”, responden menyatakan

sangat setuju berjumlah berjumlah 10 orang (20.41%) dan setuju

berjumlah 39 orang (79.59%), Dengan demikian, dari 49 responden dapat

ditarik kesimpulan bahwa siswa kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan

Timur, memiliki kepekaan sosial terhadap sesama manusia. Pernyataan

tersebut, berkategori Cukup, dengan nilai rata-rata 3.20.

c. Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat pernyataan “Saya aktif dalam

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka”, responden menyatakan

sangat setuju berjumlah berjumlah 30 orang (61.22%) dan setuju

berjumlah 19 orang (38.78). Dengan demikian, dari 49 responden dapat

ditarik kesimpulan bahwa siswa kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan

Timur, memiliki semangat dan apresiasi atas kegiatan ekstrakurikuler

pramuka. Pernyataan tersebut berkategori tinggi, dengan nilai rata-rata

3.61.
62

d. Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat pernyataan “Saya rajin berinfaq di

masjid maupun musholla”, responden menyatakan sangat setuju

berjumlah berjumlah 15 orang (30.61%), setuju berjumlah 28 orang

(57.14%) dan tidak setuju berjumlah 6 orang (12.24%). Dengan

demikian, dari 49 responden dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa kelas

IV SDN Bank Jabar Limbangan Timur, memiliki kesadaran dalam

pelaksanaan ibadah sosial kepada Allah Swt. Pernyataan tersebut

berkategori Cukup, dengan nilai rata-rata 3.18.

e. Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat pernyataan “Saya selalu membantu

merawat tanaman yang ada di lingkungan sekolah.”, responden

menyatakan sangat setuju berjumlah berjumlah 23 orang (46.94%) dan

setuju berjumlah 26 orang (53.06%). Dengan demikian, dari 49

responden dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa kelas IV SDN Bank

Jabar Limbangan Timur, memiliki kecintaan terhadap alam dan kasih

sayang sesama manusia, melaksanakan dasa darma pada poin kedua.

Pernyataan tersebut berkategori Cukup, dengan nilai rata-rata 3.47.

f. Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat pernyataan “Saya tidak pernah

bertengkar dengan teman”, responden menyatakan sangat setuju

berjumlah berjumlah 27 orang (55.10%), setuju berjumlah 14 orang

(28.57%) dan tidak setuju berjumlah 8 orang (16.33%). Dengan

demikian, dari 49 responden dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa kelas

IV SDN Bank Jabar Limbangan Timur, memiliki jiwa patriot yang sopan

dan beretika, dibuktikan dengan menghindari pertengkaran menunjukkan


63

sikap kesatria. Pernyataan tersebut berkategori Cukup, dengan nilai rata-

rata 3.39.

g. Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat pernyataan “Saya mematuhi perintah

dari pembina pramuka dan guru di sekolah”, responden menyatakan

sangat setuju berjumlah berjumlah 36 orang (73.47%) dan setuju

berjumlah 13 orang (26.53%). Dengan demikian, dari 49 responden dapat

ditarik kesimpulan bahwa siswa kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan

Timur menerapkan dasa darma pada poin patuh dan suka

bermusyawarah, hal tersebut terlihat pada aspek patuh atas perintah dari

pembina dan guru di sekolah. Pernyataan tersebut berkategori Tinggi,

dengan nilai rata-rata 3.73.

h. Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat pernyataan “Saya selalu bersemangat

dan ceria ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka”, responden

menyatakan sangat setuju berjumlah berjumlah 43 orang (87.76%) dan

setuju berjumlah 6 orang (12.24%). Dengan demikian, dari 49 responden

dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa kelas IV SDN Bank Jabar

Limbangan Timur memiliki jiwa yang gembira, hal tersebut terlihat dari

antusias siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Pernyataan

tersebut berkategori Tinggi, dengan nilai rata-rata 3.88.

i. Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat pernyataan “Saya tidak pernah

berkata kasar dan selalu berpikiran positif terhadap teman”, responden

menyatakan sangat setuju berjumlah berjumlah 41 orang (83.67%) dan

setuju berjumlah 8 orang (16.33%). Dengan demikian, dari 49 responden


64

dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa kelas IV SDN Bank Jabar

Limbangan Timur senantiasa berpikir positif dan baik, hal tersebut

selaras dengan poin dasa darma kesepuluh, yaitu suci dalam pikiran,

perkataan dan perbuatan. Pernyataan tersebut berkategori Tinggi, dengan

nilai rata-rata 3.84.

j. Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat pernyataan “Saya selalu mengikuti

latihan pramuka setiap hari Jum’at sore”, responden menyatakan sangat

setuju berjumlah berjumlah 18 orang (36.73%) dan setuju berjumlah 31

orang (63.27%). Dengan demikian, dari 49 responden dapat ditarik

kesimpulan bahwa siswa kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan Timur

senantiasa megikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka dengan rutin.

Pernyataan tersebut berkategori Cukup, dengan nilai rata-rata 3.37.

k. Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat pernyataan “Saya mengetahui tali

temali, menggunakan kompas dan terampil dalam menggunakan

semaphore”, responden menyatakan sangat setuju berjumlah berjumlah

35 orang (71.43%) dan setuju berjumlah 14 orang (28.57%). Dengan

demikian, dari 49 responden dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa kelas

IV SDN Bank Jabar Limbangan Timur, memiliki pengetahuan dasar

mengenai keterampilan tali temali, kompas dan semaphore, yang menjadi

inti pembelajaran dasar pramuka. Pernyataan tersebut berkategori Tinggi,

dengan nilai rata-rata 3.71.


65

2. Penilaian Afektif Siswa (Variabel Y)

Tabel 4.5. Analisis Deskriptif Penilaian Afektif Siswa

SKOR Bobot Rata-


No Pernyataan Ket.
SS S TS STS Total rata
Saya datang tepat
1. 120 57 0 0 177 3.61 Tinggi
waktu
Saya menerima tugas
2. 160 27 0 0 187 3.82 Tinggi
yang diberikan guru
Saya senang membaca
3. 40 117 0 0 157 3.20 Cukup
buku
Saya menyenangi
4. pelajaran yang 120 57 0 0 177 3.61 Tinggi
diberikan
5. Saya senang bertanya 60 84 12 0 156 3.18 Cukup
Saya bersikap jujur
6. 108 42 16 0 166 3.39 Cukup
dalam belajar.
Saya mematuhi segala
7. 84 84 0 0 164 3.43 Tinggi
peraturan yang ada
Saya menggabungkan
8. sikap jujur dan 168 21 0 0 189 3.86 Tinggi
bertanggung jawab
Saya mempertahankan
9. sikap jujur dan 72 93 0 0 165 3.37 Cukup
bertanggung jawab.
Saya bertekad untuk
10. 160 27 0 0 187 3.82 Tinggi
berprilaku lebih baik
Saya dapat menerima
11 nasehat dengan lapang 68 93 2 0 163 3.33 Cukup
dada
12 Saya mengucapkan 176 15 0 0 191 3.90 Tinggi
66

salam
Jumlah Skor 1336 717 30 0 2079 42.52
Tinggi
Rata-Rata 3.54

Keterangan:

a. Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat pernyataan “ Saya datang tepat

waktu”, responden menyatakan sangat setuju berjumlah 30 orang

(61.22%) dan setuju berjumlah 19 orang (38.78%). Dengan demikian,

dari 49 responden dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa kelas IV SDN

Bank Jabar Limbangan Timur menunjukkan bahwa sikap kedisiplinan

ditegakkan. Pernyataan tersebut berkategori Tinggi, dengan nilai rata-

rata sebesar 3.61.

b. Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat pernyataan “Saya menerima tugas

yang diberikan guru”, responden menyatakan sangat setuju berjumlah 29

orang (59.18%) dan setuju berjumlah 20 orang (40.82%). Dengan

demikian, dari 49 responden dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa

kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan Timur menunjukkan bahwa

aspek receiving atau menerima stimulus dari luar. Berarti, siswa

memiliki kesadaran dan keinginan untuk menerima rangsangan dari luar

atas suatu objek. Pernyataan tersebut berkategori Tinggi, dengan nilai

rata-rata sebesar 3.59.

c. Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat pernyataan “ Saya senang membaca

buku”, responden menyatakan sangat setuju berjumlah 10 orang

(20.41%) dan setuju berjumlah 39 orang (79.59%). Dengan demikian,


67

dari 49 responden dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa kelas IV SDN

Bank Jabar Limbangan Timur menunjukkan bahwa partipasi aktif atas

rangsangan yang dimiliki. Hal itu, dibuktikan siswa memiliki minat atas

kemampuan baca buku. Pernyataan tersebut berkategori Cukup, dengan

nilai rata-rata sebesar 3.20.

d. Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat pernyataan “ Saya menyenangi

pelajaran yang diberikan”, responden menyatakan sangat setuju berjumlah

30 orang (61.22%) dan setuju berjumlah 19 orang (38.78%). Dengan

demikian, dari 49 responden dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa

kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan Timur menunjukkan minat siswa

lebih dalam lagi. Hal tersebut, terlihat dari sikap siswa menyenangi atas

pelajaran yang diberikan. Pernyataan tersebut berkategori Tinggi,

dengan nilai rata-rata sebesar 3.61.

e. Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat pernyataan “ Saya senang bertanya”,

responden menyatakan sangat setuju berjumlah 15 orang (30.61%),

setuju berjumlah 28 orang (57.14%) dan tidak setuju berjumlah 6 orang

(12.24%). Dengan demikian, dari 49 responden dapat ditarik

kesimpulan bahwa siswa kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan Timur

memberikan tanggapan yang baik, dibuktikan dengan keaktifan siswa

bertanya. Pernyataan tersebut berkategori Cukup, dengan nilai rata-rata

sebesar 3.18.

f. Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat pernyataan “Saya bersikap jujur

dalam belajar”, responden menyatakan sangat setuju berjumlah 23 orang


68

(46.94%) dan setuju berjumlah 26 orang (53.06%). Dengan demikian,

dari 49 responden dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa kelas IV SDN

Bank Jabar Limbangan Timur memiliki nilai kesadaran dan keluhuran

jiwa, dengan bersikap jujur dalam belajar. Pernyataan tersebut

berkategori Tinggi, dengan nilai rata-rata sebesar 3.47.

g. Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat pernyataan “ Saya mematuhi segala

peraturan yang ada”, responden menyatakan sangat setuju berjumlah 21

orang (42.86%) dan setuju berjumlah 28 orang (57.14%). Dengan

demikian, dari 49 responden dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa

kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan Timur menunjukkan sikap

mematuhi peraturan yang ada. Selaras pada ranah afektif organization,

memantapkan nilai yang telah dimiliki. Pernyataan tersebut berkategori

Tinggi, dengan nilai rata-rata sebesar 3.43.

h. Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat pernyataan “Saya menggabungkan

sikap jujur dan bertanggung jawab”, responden menyatakan sangat setuju

berjumlah 42 orang (85.71%) dan setuju berjumlah 7 orang (14.29%).

Dengan demikian, dari 49 responden dapat ditarik kesimpulan bahwa

siswa kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan Timur menunjukkan sikap

menggabungkan sikap jujur dan bertanggung jawab. Pernyataan tersebut

berkategori Tinggi, dengan nilai rata-rata sebesar 3.86.

i. Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat pernyataan “ Saya mempertahankan

sikap jujur dan bertanggung jawab”, responden menyatakan sangat setuju

berjumlah 18 orang (36.73%) dan setuju berjumlah 31 orang (63.27%).


69

Dengan demikian, dari 49 responden dapat ditarik kesimpulan siswa

kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan Timur menunjukkan bahwa

konsistensi dari siswa tetap mempertahankan sikap jujur dan bertanggung

jawab. Pernyataan tersebut berkategori Cukup, dengan nilai rata-rata

sebesar 3.37.

j. Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat pernyataan “ Saya bertekad untuk

berprilaku lebih baik”, responden menyatakan sangat setuju berjumlah 40

orang (81.63%) dan setuju berjumlah 9 orang (18.37%). Dengan

demikian, dari 49 responden dapat ditarik kesimpulan siswa kelas IV

SDN Bank Jabar Limbangan Timur menunjukkan perubahan dan

memiliki keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih. Pernyataan

tersebut berkategori Tinggi, dengan nilai rata-rata sebesar 3.82.

k. Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat pernyataan “ Saya dapat menerima

nasehat dengan lapang dada”, responden menyatakan sangat setuju

berjumlah 17 orang (34.69%) dan setuju berjumlah 31 orang (63.27%).

Dengan demikian, dari 49 responden dapat ditarik kesimpulan siswa

kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan Timur memiliki perubahan sikap

keterbukaan dan legawa atas penerimaan nasihat dari pihak lain,

termasuk orangtua dan guru. Pernyataan tersebut berkategori Cukup,

dengan nilai rata-rata sebesar 3.33.

l. Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat pernyataan “ Saya mengucapkan

salam”, responden menyatakan sangat setuju berjumlah 44 orang

(89.80%) dan setuju berjumlah 5 orang (10.20%). Dengan demikian,


70

dari 49 responden dapat ditarik kesimpulan siswa kelas IV SDN Bank

Jabar Limbangan Timur menunjukkan interaksi sosial dan budaya

ramah terhadap orang lain di lingkungan sekolah yang baik. Pernyataan

tersebut berkategori Tinggi, dengan nilai rata-rata sebesar 3.90.

1.2.2. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana instrumen

dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas

yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui

apakah pernyataan-pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini sudah

dapat mengukur variabel penelitian.

Uji validitas butir-butir kuesioner penelitian dilakukan dengan

menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson. Pengujian validitas

tiap butir dengan cara mengorelasikan skor tiap butir dengan skor total

responden yang merupakan jumlah skor tiap butir. Selanjutnya dalam

memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi, item yang

mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasinya

tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi

pula. Jadi, apabila rhitung > rtabel maka dalam instrumen tersebut dinyatakan

valid. rtabel untuk n = 49 dengan taraf signifikansi sebesar 0.05 adalah 0.28

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

Tabel 4.6. Uji Validitas Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

Variabel Item rhitung rtabel Keputusan


Kegiatan 1 0.745 0.281 Valid
71

Ekstrakurikule
r 2 0.146 0.281 Tidak Valid
Pramuka 3 0.200 0.281 Tidak Valid
4 0.444 0.281 Valid
5 0.285 0.281 Valid
6 0.723 0.281 Valid
7 0.378 0.281 Valid
8 0.468 0.281 Valid
9 0.005 0.281 Tidak Valid
10 0.298 0.281 Valid
11 0.165 0.281 Tidak Valid
12 0.554 0.281 Valid
13 0.103 0.281 Tidak Valid
14 0.745 0.281 Valid
15 0.509 0.281 Valid
16 0.255 0.281 Tidak Valid
17 0.331 0.281 Valid
18 0.183 0.281 Tidak Valid
Berdasarkan hasil pengujian validitas item kuesioner

menunjukkan bahwa terdapat item valid dan tidak valid pada variabel

Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka. Adapun, item valid pada nomor

1,4,5,6,7,8,10,12,14,15 dan 17. Dan item yang tidak valid pada nomor

2,3,9,11,13,16,18. Maka, yang dapat diigunakan dalam penilitian ini

adalah 1,4,5,6,7,8,10,12,14,15 dan 17.

2. Penilaian Afektif Siswa

Tabel 4.7. Uji Validitas Penilaian Afektif Siswa

Variabel Item rhitung rtabel Keputusan


72

Penilaian 0.28
1 0.739 Valid
Afektif 1
Siswa 0.28
2 0.036 Tidak Valid
1
0.28
3 0.632 Valid
1
0.28
4 0.253 Tidak Valid
1
0.28
5 0.292 Valid
1
0.28
6 0.356 Valid
1
0.28
7 0.640 Valid
1
0.28
8 0.273 Tidak Valid
1
0.28 Valid
9 0.479
1
0.28 Tidak Valid
10 0.112
1
0.28 Tidak Valid
11 0.263
1
0.28 Tidak Valid
12 0.143
1
0.28 Valid
13 0.319
1
0.28 Valid
14 0.389
1
0.28 Valid
15 0.409
1
16 0.141 0.28 Tidak Valid
73

1
0.28 Valid
17 0.718
1
0.28 Valid
18 0.442
1
0.28 Tidak Valid
19 0.217
1
0.28 Valid
20 0.283
1
0.28 Tidak Valid
21 0.223
1
0.28 Tidak Valid
22 0.205
1
Berdasarkan hasil pengujian validitas item kuesioner

menunjukkan bahwa terdapat item valid dan tidak valid pada variabel

Penilaian Afektif Siswa. Adapun, item valid pada nomor

1,3,5,6,7,9,13,14,15,17, 18 dan 20. Dan item yang tidak valid pada

nomor 2,4,8,10,11,12,16,19,21 dan 22. Maka, yang dapat diigunakan

dalam penilitian ini adalah 1,3,5,6,7,9,13,14,15,17, 18 dan 20..

1.2.3. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil

pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran terhadap aspek yang

sama pada alat ukur yang sama. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur

suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur variabel yang kita

ukur jika koefisien reliabelnya lebih dari atau sama dengan nilai r tabel.

Adapun, nilai rtabel untuk jumlah responden 49 adalah 0.281.


74

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

Tabel 4.8. Uji Reliabilitas Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.281 18
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap semua

item dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua item penelitian

dapat dikatakan reliabel (Nilai koefisien reliabilitas sama dengan

0.281), yakni 0.281. Dengan demikian dapat digunakan sebagai

instrumen dalam mengukur variabel yang ditetapkan dalam penelitian

ini.
75

2. Penilaian Afektif Siswa

Tabel 4.9. Uji Reliabilitas Penilaian Afektif Siswa

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.463 22
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap semua

item dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua item penelitian

dapat dikatakan reliabel (Nilai koefisien reliabilitas lebih besar 0.281),

yakni 0.463. Dengan demikian dapat digunakan sebagai instrumen

dalam mengukur variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini.

1.2.4. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi

data, dimana data yang normal atau terdistribusi secara normal akan

memusat pada nilai rata-rata dan median. Uji normalitas bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar data terdistribusi secara normal dalam variabel

yang digunakan di dalam penelitian ini. Data yang baik yang dapat dipakai

dalam suatu penelitian adalah data yang telah terdistribusi secara normal.

Uji normalitas dilakukan dengan mengamati dan melakukan pengujian

Kolmogrov – Smirnov, dengan kriteria pengujian:

a. Angka Signifikansi (Sig) > 0,05 maka data terdistribusi normal

b. Angka Signifikansi (Sig) < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal
76

Tabel 4.10. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 49
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.44166734
Most Extreme Absolute .121
Differences Positive .090
Negative -.121
Kolmogorov-Smirnov Z .849
Asymp. Sig. (2-tailed) .468
a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan hasil dari uji normalitas Kolmogorof-Smirnov yang

dihitung menggunakan SPSS 16 memperoleh hasil sebesar 0,290 yang

berarti variabel X yaitu Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dan variabel Y

yaitu Penilaian Afektif Siswa berdistribusi normal, karena memiliki nilai

signifikasi 0,468 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan hasil analisi data ini

dapat dilanjutkan ke tahap analisis selanjutnya yaitu uji linearitas.

1.2.5. Uji Linearitas

Pengujian linearitas ini perlu dilakukan, untuk mengetahui model

yang dibuktikan merupakan model linear atau tidak. Dasar pengambilan

keputusan dan uji linearitas dapat dilakukan dengan dua cara:


77

a. Jika nilai devition from linearity sig > 0.05, maka ada hubungan yang

linear secara signifikan antara variabel independen dengan variabel

dependen.

b. Jika nilai devition from linearity sig < 0.05, maka tidak ada hubungan

yang linear secara signifikan antara variabel independen dengan

variabel dependen.

Hasil pengujian linearitas sebagai berikut:

Tabel 4.11. Uji Linearitas

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Afektif * Between (Combined) 375.963 10 37.596 17.125 .000
Kepramukaan Groups Linearity 359.624 1 359.624 163.809 .000
Deviation from
16.339 9 1.815 .827 .596
Linearity
Within Groups 83.425 38 2.195
Total 459.388 48
Berdasarkan hasil uji linearitas melalui SPSS Versi 16,

memperoleh nilai deviation from linearity sebesar 0.596 lebih besar

dari 0,05 (0.596 > 0.05), berarti memiliki hubungan linear antara

variabel X yaitu Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dan Variabel Y,

yaitu Penilaian Afektif Siswa.


78

1.3. Pengujian Hipotesis

1.3.1. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari komitmen kerja

terhadap kepuasan kerja, melalui SPSS Versi 16 dalam menghitung

koefisien determinasi. Di bawah ini, merupakan hasil penghitungan

koefisien determinasinya, sebagai berikut:

Tabel 4.12. Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Mode R
l R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .885a .783 .778 1.457

a. Predictors: (Constant), Kepramukaan


b. Dependent Variable: Afektif
Berdasarkan Tabel 4.12 hasil dari uji koefisien determinasi (R

Square) sebesar 0.783, yang artinya variabel Kegiatan Ekstrakurikuler

Pramuka berkontribusi terhadap Penilaian Afektif Siswa sebesar 78,3%.

1.3.2. Uji Hipoetesis

Untuk menguji taraf signifikansi antara Kegiatan Ekstrakurikuler

Pramuka terhadap Penilaian Afektif Siswa yaitu dengan membandingkan

antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig. Adapun kaidah

keputusannya adalah sebagai berikut:


79

1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya tidak signifikan.

2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya signifikan.

Tabel 4.13. Uji Hipotesis

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 7.373 5.479 1.346 .185

Kepramukaan 1.101 .085 .885 13.016 .000

a. Dependent Variable:
Afektif
Dari hasil perhitungan diatas antara Kegiatan Ekstrakurikuler

Pramuka terhadap Penilaian Afektif Siswa terlihat bahwa pada kolom Sig

(signifikan) pada tabel 4.13, didapat nilai Sig 0,000 lebih kecil dari nilai

probabilitas 0,05 atau nilai 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

artinya koefisien antara Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Penilaian

Afektif Siswa adalah signifikan. Dengan demikian, maka kegiatan

ekstrakurikuler pramuka berpengaruh terhadap penilaian afektif siswa

kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan Timur.


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa

Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka terhadap Penilaian Afektif

Siswa Kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan Timur adalah sebagai

berikut:

1. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka memiliki pengaruh terhadap penilaian

afektif siswa Kelas IV SDN Bank Jabar Limbangan Timur, hal tersebut

dibuktikan dengan perolehan nilai signifikansi signifikasi 0.000 < 0.05,

bermakna menolak H0 dan menerima H1.

2. Besaran pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap penilaian

afektif sisw, berdasarkan uji koefisien determinasi sebesar 0.783 atau

78.3%, sisanya 21.7% dipengaruhi faktor lain. Pengaruh yang diberikan

kegiatan ekstrakurikuler pramuka berdampak positif (+). Dengan

demikian, kegiatan ekstrakurikuler pramuka memiliki pengaruh yang

searah terhadap penilaian afektif siswa, semakin tinggi kualitas kegiatan

ekstrakurikuler pramuka, maka berpotensi pula semakin tinggi kualitas

penilaian afektif siswa .

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti memiliki saran

sebagai berikut:

79
80

1. Bagi Sekolah

a. Berdasarkan pernyataan variabel kegiatan ekstrakurikuler pramuka

berkategori paling rendah pada “Saya rajin berinfaq di masjid

maupun musholla”. Bagi pembina ekstrakurikuler pramuka,

diharapkan memberikan motivasi dan ajakan untuk peningkatan

penerapan dasa darma pada poin takwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

b. Berdasarkan pernyataan variabel penilaian afektif siswa berkategori

paling rendah pada “Saya senang bertanya”. Bagi pihak sekolah,

hendaknya memberikan stimulus atau rangsangan agar

menumbuhkembangkan semangat untuk bertanya. Hal tersebut,

mendorong respon siswa lebih baik.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Untuk peneliti selanjutnya senantiasa memperluas wilayah sampel

sebagai objek penelitian sehingga dapat dilakukan perbandingan.

b. Jumlah sampel yang dilakukan pada penelitian ini terbatas. Oleh

karena itu, untuk mendapatkan hasil penelitian yang optimal

diperlukan jumlah populasi yang lebih besar lagi.


81
DAFTAR PUSTAKA

Ainnurwaty (2022), Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam

Meningkatkan Karakter Nasionalisme Siswa Kelas V Sdn Ciganjur 04

Jakarta Selatan Jakarta Selatan, dalam Skripsi Program Studi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Budiarti dan Solviana (2021). Kemampuan Afektif Calon Guru Sekolah Dasar

Pada Pembelajaran Online Di Program Studi PGSD Universitas

Muhammadiyah Pringsewu Lampung, dalam Educare: Journal of Primary

Education, Vol. 2 No.2, hlm. 221-234.

Dwi Puji Lestari (2019). Analisis Ekstrakulikuler Pramuka salam Pembentukan

Karakter Disiplin Peserta Didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Agung Jaya

Tulang Bawang Barat, dalam Skripsi Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah, UIN Raden Intan Lampung.

Faiz, Hambali, Mulyadi dan Kurniawaty (2022), Tinjauan Studi Pustaka Tahapan

Domain Afektif untuk Mengukur Karakter Siswa, dalam Jurnal Basicedu,

Vol 6 No. 4, hlm. 5508-5515.

Khumayyah (2021), Pengaruh Kepramukaan terhadap Pembentukan Karakter

Tanggungjawab Peserta Didik Kelas V di MIN Rembang, dalam Skripsi

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, IAIN Kudus.

Marbawani (2020), Penilaian Kompetensi Ranah Afektif Dikaitkan dengan

Partisipasi Belajar Biologi dan Kompetensi Ranah Psikomotorik Siswa,

dalam Skripsi Universitas Negeri Surakarta.

81
82

Mukhlish (2016), Implementasi Kegiatan Pramuka dalam Membentuk Karakter

Disiplin Siswa Anggota Gerakan Pramuka di Sekolah Dasar Negeri Sukun 3

Malang, dalam Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Nugrahaeni, Sutopo dan Fuadi (2021). Penilaian Afektif dalam Pembelajaran

Tematik Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar, dalam Jurnal ELSE

(Elementery School Education Journal), Vol. 5 No. 2, hlm. 210-218.

Nur Faizin (2021), Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan Materi PBB

dalam Pembinaan Sikap Moral dan Kedisiplinan Peserta Didik di MI Sabilil

Muttaqin Kapuran Badegan Ponorogo, dalam Skripsi Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, UIN Walisongo, Semarang.

Praditya (2022), Studi Pustaka terhadap Penggunaan Metode Praktik dalam

Gerakan Pramuka untuk Penanaman Sikap Sosial Siswa MI/SD, dalam

Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Rispawati (2019). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan terhadap

Kedisiplinan Murid di SDN 1 Takku Kecamatan Lilirilau Kabupaten

Soppeng, dalam Skripsi Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Rosdiana (2021), Kegiatan Pendidikan Kepramukaan dalam Meningkatkan

Kedisiplinan Siswa Kelas IV SDN 3 Batu Kumbung Kecamatan Lingsar

Kabupaten Lombok Barat, dalam Skripsi Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Mataram.


83

LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner Variabel X (Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka)

Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
1. Sebagai umat muslim saya selalu menjalankan sholat 5
waktu.
2. Saya selalu ikut serta memperingati hari pramuka.
3. Saya selalu berlaku adil terhadap teman di sekolah.
4. Saya selalu menjadi pemimpin yang bijaksana ketika
menjadi ketua regu.
5. Saya selalu menolong kerabat jika ada yang
membutuhkan bantuan.
6. Saya aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
pramuka.
7. Saya rajin berinfaq di masjid maupun musholla.
8. Saya selalu membantu merawat tanaman yang ada di
lingkungan sekolah.
9. Saya tidak pernah bertengkar dengan teman.
10. Saya tidak pernah berkata kasar kepada pembina
pramuka dan guru di sekolah.
11. Saya mematuhi perintah dari pembina pramuka dan guru
di sekolah.
12. Ketika mengambil keputusan maka saya bermusyawarah
terlebih dahulu bersama regu.
13. Saya selalu sabar dan tabah apabila ada teman yang
membenci.
14. Saya selalu bersemangat dan ceria ketika mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
15. Saya selalu teliti dalam melakukan sebuah pekerjaan.
84

16. Saya selalu berani dalam menyampaikan pendapat jika


sedang berdiskusi.
17. Saya selalu jujur dalam berkata.
18. Saya tidak pernah berkata kasar dan selalu berpikiran
positif terhadap teman.
19. Saya tidak pernah mencuri barang milik teman.
20. Saya selalu mengikuti latihan pramuka setiap hari Jum’at
sore.
21. Saya mengetahui materi morse, sandi dan menaksir
22. Saya mengetahui tali temali, menggunakan kompas dan
terampil dalam menggunakan semaphore.

Lampiran 2: Kuesioner Variabel Y (Penilaian Afektif Siswa)

Jawaban
No. Pernyataan
SS S TS STS
1. Saya datang tepat waktu
2. Saya tidak berbicara saat belajar
3. Saya menerima tugas yang diberikan guru
4. Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
5. Saya senang membaca buku.

6. Saya menyenangi pelajaran yang diberikan.

7. Saya senang bertanya


8. Saya senang ketika datang tepat waktu.
9. Saya bersikap jujur dalam belajar.
10. Saya bertanggung jawab dalam belajar.
11. Saya meyakini ilmu yang disampaikan guru.
12. Saya suka membuang sampah pada tempatmya.
13. Saya mematuhi segala peraturan yang ada.
14. Saya menggabungkan sikap jujur dan bertanggung
jawab.
85

15. Saya mempertahankan sikap jujur dan bertanggung


jawab.
16. Saya turut ikut dalam penegakkan kebersihan sekolah.

17. Saya bertekad untuk berprilaku lebih baik


18. Saya dapat menerima nasehat dengan lapang dada.
19. Saya memahami bahwa datang terlambat tidak baik.
20. Saya mengucapkan salam.
21. Saya bersikap sopan santun kepada guru
22. Saya suka menolong teman ketika kesusahan

Lampiran 3: Hasil Uji Validitas Variabel Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka


Correlations

Tota

I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 II9 I10 I11 I12 I13 I14 I15 I16 I17 I18 l

I1 Pearson
-.43 -.06 .403 -.03 .366 .413 -.10 .660 -.37 .292 .442 .606 -.26 -.31 .398 .745
Correlati 1 .132 .086
** ** ** ** ** ** * ** **
2 4 2 8 7 8 8* ** **

on

Sig. (2-
.002 .660 .004 .829 .010 .003 .366 .462 .000 .007 .557 .042 .001 .000 .062 .026 .005 .000
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I2 Pearson
-.43 -.24 .428 -.08 -.20 -.37 .430 -.12 -.34 -.20 -.14 -.14
Correlati 1 .001 .094 .049 .111 .119 .106
** ** ** ** *
2 3 7 6 0 0 3 7 5 6
on

Sig. (2-
.002 .994 .092 .002 .552 .156 .520 .740 .009 .002 .446 .414 .410 .016 .153 .468 .320 .316
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I3 Pearson -.06 .001 1 -.50 .532 .045 -.30 .816 -.31 -.49 -.28 .323 -.58 .532 -.31 .406 .670 -.66 .200

Correlati 4 7** **
1* **
3* 9** 7* *
3** **
5* ** **
1**

on
86

Sig. (2-
.660 .994 .000 .000 .761 .036 .000 .029 .000 .046 .024 .000 .000 .028 .004 .000 .000 .168
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I4 Pearson
.403 -.24 -.50 -.32 .497 .538 -.26 .353 .304 -.02 .665 -.49 -.80 .403 .444
Correlati 1 .189 .152 .224
** ** * ** ** * * **
3 7 5 1 1 8** 1** ** **

on

Sig. (2-
.004 .092 .000 .023 .000 .000 .070 .013 .034 .884 .193 .298 .122 .000 .000 .000 .004 .001
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I5 Pearson
-.03 .428 .532 -.32 -.03 -.34 .746 -.37 -.47 -.12 .555 -.34 -.13 .331 -.28 .285
Correlati 1 .272 .214
** ** * * ** ** ** **
2 5 4 3 6 8 9 9* 0 *
9* *

on

Sig. (2-
.829 .002 .000 .023 .817 .016 .000 .008 .001 .059 .140 .377 .000 .014 .374 .020 .044 .047
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I6 Pearson
.366 -.08 .497 -.03 -.02 .605 .393 .316 -.11 -.39 .723
Correlati .045 1 .246 .152 .065 .176 .068 .233
** ** ** ** * ** **
7 4 9 6 0
on

Sig. (2-
.010 .552 .761 .000 .817 .089 .298 .657 .227 .843 .000 .643 .005 .027 .427 .006 .108 .000
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I7 Pearson
.413 -.20 -.30 .538 -.34 -.21 .655 .287 -.50 .351 -.13 .810 -.35 -.67 -.00 .378
Correlati .246 1 .194
** * ** * ** * ** * **
6 1 3 3 4 8 8* 2** 7 **

on

Sig. (2-
.003 .156 .036 .000 .016 .089 .141 .000 .045 .000 .013 .346 .181 .000 .011 .000 .963 .007
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I8 Pearson
.816 -.26 .746 -.21 -.33 -.49 -.10 .359 -.46 .816 -.16 .447 -.53 .468
Correlati .132 .094 .152 1 .174
** ** * ** * ** ** **
1 3 6 0 6 3 8 7** **

on

Sig. (2-
.366 .520 .000 .070 .000 .298 .141 .018 .000 .469 .011 .001 .000 .249 .232 .001 .000 .001
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
87

II9 Pearson
-.10 -.31 .353 -.37 .655 -.33 -.02 -.33 -.27 -.07 .531 -.23 -.44 -.19
Correlati .049 .065 1 .271 .005
* * ** ** * * **
8 3 6 6 4 0 9 2 5 0** 7
on

Sig. (2-
.462 .740 .029 .013 .008 .657 .000 .018 .869 .020 .060 .053 .623 .000 .104 .002 .175 .972
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I10 Pearson
.660 -.37 -.49 .304 -.47 .287 -.49 -.02 -.16 -.22 .666 -.26 .458 -.20 -.38 .755 .298
Correlati .176 1
** ** ** * ** * ** ** **
0 9 8 0 4 6 4 5 3 0** ** *

on

Sig. (2-
.000 .009 .000 .034 .001 .227 .045 .000 .869 .255 .121 .000 .065 .001 .163 .007 .000 .037
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I11 Pearson
-.37 .430 -.28 -.02 -.02 -.50 -.10 -.33 -.16 -.17 .525 -.21 -.51 -.16 -.06 .380 -.16
Correlati .272 1
** ** * ** * **
7 7 1 9 4 6 0 6 7 0 3** 0 7 **
5
on

Sig. (2-
.007 .002 .046 .884 .059 .843 .000 .469 .020 .255 .223 .000 .148 .000 .272 .649 .007 .256
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I12 Pearson
.323 .605 .351 .359 -.22 -.17 -.33 .509 .285 -.12 -.23 -.29 .554
Correlati .086 .111 .189 .214 .271 1
* ** * *
4 7 7* ** *
6 6 7* **

on

Sig. (2-
.557 .446 .024 .193 .140 .000 .013 .011 .060 .121 .223 .018 .000 .047 .389 .102 .038 .000
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I13 Pearson
.292 -.58 -.12 -.13 -.46 -.27 .666 .525 -.33 -.39 -.07 -.30 -.29 .882
Correlati .119 .152 .068 1 .103
* ** ** ** ** *
3 9 8 3 9 7 9** 8 4* 8* **

on

Sig. (2-
.042 .414 .000 .298 .377 .643 .346 .001 .053 .000 .000 .018 .005 .593 .034 .037 .000 .483
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I14 Pearson
.442 -.12 .532 .555 .393 .816 -.07 -.26 -.21 .509 -.39 .337 -.14 -.03 -.35 .745
Correlati .224 .194 1
** ** ** ** ** ** ** *
0 2 5 0 9 9 5 2* **

on

Sig. (2- .001 .410 .000 .122 .000 .005 .181 .000 .623 .065 .148 .000 .005 .018 .307 .812 .013 .000

tailed)
88

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I15 Pearson
.606 -.34 -.31 .665 -.34 .316 .810 -.16 .531 .458 -.51 .285 -.07 .337 -.44 -.64 .507
Correlati 1 .085
** * * ** * * ** ** ** ** * * ** ** **
3 5 9 8 3 8 2 3
on

Sig. (2-
.000 .016 .028 .000 .014 .027 .000 .249 .000 .001 .000 .047 .593 .018 .001 .000 .561 .000
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I16 Pearson
-.26 -.20 .406 -.49 -.13 -.11 -.35 -.23 -.20 -.16 -.12 -.30 -.14 -.44 .533 -.26 -.25
Correlati .174 1
** ** * * ** **
8 7 8 0 6 8 5 3 0 6 4 9 2 8 5
on

Sig. (2-
.062 .153 .004 .000 .374 .427 .011 .232 .104 .163 .272 .389 .034 .307 .001 .000 .062 .077
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I17 Pearson
-.31 .670 -.80 .331 -.39 -.67 .447 -.44 -.38 -.06 -.23 -.29 -.03 -.64 .533 -.50 -.33
Correlati .106 1
* ** ** * ** ** ** ** ** * ** **
8 1 0 2 0 0 7 6 8 5 3 3** 1*
on

Sig. (2-
.026 .468 .000 .000 .020 .006 .000 .001 .002 .007 .649 .102 .037 .812 .000 .000 .000 .020
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I18 Pearson
.398 -.14 -.66 .403 -.28 -.00 -.53 -.19 .755 .380 -.29 .882 -.35 -.26 -.50
Correlati .233 .085 1 .183
** ** ** * ** ** ** * ** *
5 1 9 7 7 7 7 2 8 3**
on

Sig. (2-
.005 .320 .000 .004 .044 .108 .963 .000 .175 .000 .007 .038 .000 .013 .561 .062 .000 .209
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

Tot Pearson
.745 -.14 .444 .285 .723 .378 .468 .298 -.16 .554 .745 .507 -.25 -.33
al Correlati .200 .005 .103 .183 1
** ** * ** ** ** * ** ** **
6 5 5 1*
on

Sig. (2-
.000 .316 .168 .001 .047 .000 .007 .001 .972 .037 .256 .000 .483 .000 .000 .077 .020 .209
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

**. Correlation is significant at

the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at

the 0.05 level (2-tailed).


89
90

Lampiran 4: Hasil Uji Validitas Variabel Penilaian Afektif Siswa


Correlations

Tot

I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I10 I11 I12 I13 I14 I15 I16 I17 I18 I19 I20 I21 I22 al

I1 Pearso
-.3
n -.3 .38 -.0 .40 -.0 .36 .41 .13 -.1 .47 .43 .03 .52 .21 .38 .50 .24 -.2 -.3 .39 .73
1 77*
* ** ** ** ** **
Correla 47 0 64 3 32 6 3 2 08 6 5** 4 0** 0 0** 9** 0 68 18* 8** 9**
*

tion

Sig.
.01 .00 .66 .00 .82 .01 .00 .36 .46 .00 .00 .00 .81 .00 .14 .00 .00 .09 .06 .02 .00 .00
(2-
5 7 0 4 9 0 3 6 2 1 7 2 6 0 9 7 0 7 2 6 5 0
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I2 Pearso
-.3 -.4
n -.3 .02 .25 -.2 .19 .26 -.0 .10 .10 .02 .36 -.1 -.1 .14 -.0 -.1 .21 .07 -.2 .03
*
1 91 99*
*
Correla 47 8 9 13 8 5 85 7 4 8 2* 37 85 2 96 68 5 0 56 6
* *

tion

Sig.
.01 .84 .07 .14 .17 .06 .56 .46 .47 .00 .84 .00 .01 .34 .20 .32 .51 .24 .13 .63 .07 .80
(2-
5 9 2 2 2 6 1 4 7 5 9 0 1 8 3 9 4 9 8 3 6 6
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I3 Pearso
-.4 -.3
n .38 .02 .57 .24 .48 .39 .12 .80 -.1 -.3 -.2 -.0 .40 .25 -.2 .86 .20 -.1 .05 .63
*
1 14 77*
** ** ** ** ** * ** **
Correla 0 8 1 0 8 0 9 6 06 46 25 15 9 2 38 4 0 60 0 2**
* *

tion

Sig.
.00 .84 .00 .09 .00 .00 .37 .00 .47 .01 .12 .91 .00 .08 .09 .00 .16 .00 .27 .73 .00 .00
(2-
7 9 0 6 0 6 6 0 1 5 0 7 4 1 9 0 8 3 2 3 7 0
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I4 Pearso
-.5 -.4 -.6
n -.0 .25 .57 .53 .04 -.3 .81 -.3 -.2 -.2 -.2 .37 -.1 -.1 .57 -.2 .40 .67 .25
* *
1 07 93 61*
** ** * ** * * * ** ** ** **
Correla 64 9 1 2 5 01 6 13 56 87 88 3 42 15 1 01 6 0 3
* * *

tion

Sig.
.66 .07 .00 .00 .00 .76 .03 .00 .02 .07 .04 .04 .00 .32 .43 .00 .16 .00 .00 .00 .00 .07
(2-
0 2 0 0 0 1 6 0 9 5 6 5 8 9 0 0 7 0 4 0 0 9
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
91

I5 Pearso
-.5 -.4 -.8
n .40 -.2 .24 -.3 .49 .53 -.2 .35 -.0 -.0 .17 .06 .45 -.2 .10 .47 .06 .40 .29
*
07 1 98* 01*
** * ** ** * ** **
Correla 3 13 0 25 7 8 61 3 56 21 5 2 4 27 9 0 5 3** 2*
* * *

tion

Sig.
.00 .14 .09 .00 .02 .00 .00 .07 .01 .70 .88 .22 .67 .00 .11 .45 .00 .65 .00 .00 .00 .04
(2-
4 2 6 0 3 0 0 0 3 0 4 8 2 1 6 4 1 6 0 0 4 2
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I6 Pearso
-.3
n -.0 .19 .48 .53 -.3 -.0 -.3 .74 -.2 .27 .09 .27 -.1 -.1 .59 -.2 -.0 -.1 .33 -.2 .35
1 76*
** ** * * **
Correla 32 8 8 2 25 34 43 6 28 2 7 4 76 42 6** 29 71 30 1* 89* 6*
*

tion

Sig.
.82 .17 .00 .00 .02 .81 .01 .00 .00 .11 .05 .50 .05 .22 .33 .00 .11 .62 .37 .02 .04 .01
(2-
9 2 0 0 3 7 6 0 8 5 9 8 7 8 0 0 3 6 4 0 4 2
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I7 Pearso
-.3
n .36 .26 .39 .04 .49 -.0 .24 .15 .06 -.0 -.0 .07 .49 .18 .03 .30 .19 .01 -.1 .23 .64
1 90*
** ** ** ** *
Correla 6 5 0 5 7 34 6 2 5 60 29 5 1 1 8 6 5 4 16 3 0**
*

tion

Sig.
.01 .06 .00 .76 .00 .81 .08 .29 .65 .68 .84 .60 .00 .21 .79 .03 .18 .92 .42 .00 .10 .00
(2-
0 6 6 1 0 7 9 8 7 3 3 9 0 2 6 2 0 6 7 6 8 0
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I8 Pearso
-.5 -.6
n .41 -.0 .12 -.3 .53 -.3 .24 -.2 .65 .08 -.2 .26 .81 -.3 .12 .68 -.1 -.3 -.0 .27
*
1 04 72*
** * ** * ** ** * ** *
Correla 3 85 9 01 8 43 6 13 5 4 36 7 0 05 9 0 67 58 07 3
* *

tion

Sig.
.00 .56 .37 .03 .00 .01 .08 .14 .00 .56 .00 .10 .06 .00 .03 .37 .00 .25 .01 .00 .96 .05
(2-
3 1 6 6 0 6 9 1 0 5 0 2 4 0 3 6 0 0 1 0 3 8
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I9 Pearso .13 .10 .80 .81 -.2 .74 .15 -.2 1 -.3 -.3 -.1 -.1 .36 -.0 -.0 .80 -.1 -.4 .17 .44 -.5 .47
** ** **
n 2 7 6 6 61 6 2 13 36* 66* 06 18 6** 55 90 6** 17 08* 4 7** 37* 9**
* * *
Correla

tion
92

Sig.
.36 .46 .00 .00 .07 .00 .29 .14 .01 .01 .46 .42 .01 .70 .53 .00 .42 .00 .23 .00 .00 .00
(2-
6 4 0 0 0 0 8 1 8 0 9 1 0 6 7 0 2 4 2 1 0 0
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I10 Pearso
-.3 -.4 -.4 -.4
n -.1 .10 -.1 -.3 .35 .06 .65 -.3 -.1 -.3 .21 .53 -.1 .44 -.2 -.2 -.1 -.1
* * *
76 1 52 47 40*
* * ** * * ** ** *
Correla 08 4 06 13 3 5 5 36 42 30 3 1 06 5 84 35 97 12
* * * *

tion

Sig.
.46 .47 .47 .02 .01 .00 .65 .00 .01 .33 .02 .00 .14 .00 .00 .47 .00 .04 .10 .00 .17 .44
(2-
2 7 1 9 3 8 7 0 8 1 0 1 1 0 1 1 1 8 4 2 5 4
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I11 Pearso
-.3 -.3
n .47 -.3 -.2 -.0 -.2 -.0 .08 -.1 -.1 .54 -.1 .20 .30 -.2 .29 .63 -.2 -.0 .56 .26
*
91 66* 1
** *
Correla 6 46 56 56 28 60 4 42 24 5** 75 0 6* 35 8* 9** 46 81 4** 3
* *

tion

Sig.
.00 .00 .01 .07 .70 .11 .68 .56 .01 .33 .39 .00 .22 .16 .03 .10 .03 .00 .08 .57 .00 .06
(2-
1 5 5 5 0 5 3 5 0 1 5 0 9 9 3 4 7 0 9 8 0 8
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I12 Pearso
-.3 -.5 -.6 -.5
n .02 -.2 -.2 -.0 .27 -.0 -.1 -.3 -.1 .41 -.1 .29 -.2 .46 -.1 -.0 .38 -.1
* * *
77 04 1 22 22*
* * ** *
Correla 8 25 87 21 2 29 06 30 24 1 94 3 25 7** 60 67 0** 43
* * * *

tion

Sig.
.00 .84 .12 .04 .88 .05 .84 .00 .46 .02 .39 .00 .18 .00 .04 .12 .00 .00 .27 .64 .00 .32
(2-
7 9 0 6 4 9 3 0 9 0 5 3 2 0 1 0 0 1 2 9 7 7
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I13 Pearso
-.4 -.4 -.3
n .43 -.0 -.2 .17 .09 .07 -.2 -.1 .54 .41 -.3 -.1 .50 -.1 -.1 .60 -.0 .68 .31
* *
99 52 1 89*
** * ** ** * ** **
Correla 5 15 88 5 7 5 36 18 5 1 54 47 4 22 50 2 91 9** 9*
* * *

tion

Sig.
.00 .00 .91 .04 .22 .50 .60 .10 .42 .00 .00 .00 .01 .31 .00 .40 .30 .00 .00 .53 .00 .02
(2-
2 0 7 5 8 8 9 2 1 1 0 3 3 5 0 5 4 0 6 3 0 5
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
93

I14 Pearso

n .03 .36 .40 .37 .06 .27 .49 .26 .36 .21 -.1 -.1 -.3 .19 -.3 .40 .14 -.3 -.1 -.1 -.3 .38
1
* ** ** ** ** *
Correla 4 2 9 3 2 4 1 7 6 3 75 94 54 0 36* 9** 7 56* 38 29 25* 9**

tion

Sig.
.81 .01 .00 .00 .67 .05 .00 .06 .01 .14 .22 .18 .01 .19 .01 .00 .31 .01 .34 .37 .02 .00
(2-
6 1 4 8 2 7 0 4 0 1 9 2 3 1 8 4 4 2 6 7 3 6
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I15 Pearso
-.6 -.3 -.4 -.4
n .52 -.1 .25 -.1 .45 -.1 .18 .81 -.0 .53 .20 -.1 .19 .36 .83 -.1 -.0 .40
* *
22 1 99 42* 55*
** ** ** ** * **
Correla 0 37 2 42 4 76 1 0 55 1 0 47 0 1 9 22 89 9**
* * * *

tion

Sig.
.00 .34 .08 .32 .00 .22 .21 .00 .70 .00 .16 .00 .31 .19 .00 .01 .00 .40 .00 .00 .54 .00
(2-
0 8 1 9 1 8 2 0 6 0 9 0 5 1 5 1 0 4 1 1 5 3
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I16 Pearso
-.4 -.3
n .21 -.1 -.2 -.1 -.2 -.1 .03 -.3 -.0 .30 .29 .50 -.3 -.2 -.3 .41 .32 .08 .49 .14
*
47 99* 1
* * * ** *
Correla 0 85 38 15 27 42 8 05 90 6 3 4 36 38 27* 0** 1* 7 1** 1
* *

tion

Sig.
.14 .20 .09 .43 .11 .33 .79 .03 .53 .00 .03 .04 .00 .01 .00 .09 .02 .00 .02 .55 .00 .33
(2-
9 3 9 0 6 0 6 3 7 1 3 1 0 8 5 9 2 3 4 4 0 3
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I17 Pearso
-.3
n .38 .14 .86 .57 .10 .59 .30 .12 .80 -.1 -.2 -.2 -.1 .40 .36 -.2 .40 -.2 -.1 .05 .71
1 77*
** ** ** ** * ** ** * **
Correla 0 2 4 1 9 6 6 9 6 06 35 25 22 9 1 38 7 18 60 0 8**
*

tion

Sig.
.00 .32 .00 .00 .45 .00 .03 .37 .00 .47 .10 .12 .40 .00 .01 .09 .00 .13 .27 .73 .00 .00
(2-
7 9 0 0 4 0 2 6 0 1 4 0 5 4 1 9 4 3 2 3 7 0
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I18 Pearso .50 -.0 .20 -.2 .47 -.2 .19 .68 -.1 .44 .29 -.5 -.1 .14 .83 -.3 .40 1 .11 -.4 -.4 .01 .44
** ** ** ** * * ** * **
n 9 96 0 01 0 29 5 0 17 5 8 22 50 7 9 27 7 2 45* 80* 7 2**
* * *
Correla

tion
94

Sig.
.00 .51 .16 .16 .00 .11 .18 .00 .42 .00 .03 .00 .30 .31 .00 .02 .00 .44 .00 .00 .90 .00
(2-
0 4 8 7 1 3 0 0 2 1 7 0 4 4 0 2 4 3 1 0 9 1
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I19 Pearso
-.4 -.4 -.4
n .24 -.1 .06 -.0 .01 -.1 -.2 .63 .46 .60 -.3 -.1 .41 -.2 .11 -.2 -.2 .78 .21
* *
14 93 08* 1
* ** ** ** * **
Correla 0 68 5 71 4 67 84 9 7 2 56 22 0 18 2 94* 16 4** 7
* * *

tion

Sig.
.09 .24 .00 .00 .65 .62 .92 .25 .00 .04 .00 .00 .00 .01 .40 .00 .13 .44 .04 .13 .00 .13
(2-
7 9 3 0 6 6 6 0 4 8 0 1 0 2 4 3 3 3 0 7 0 4
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I20 Pearso
-.4 -.3 -.4 -.4
n -.2 .21 -.1 .40 -.1 -.1 -.3 .17 -.2 -.2 -.1 -.1 .32 -.1 -.2 .53 -.2 -.2
* * *
98 89 42 45* 1
** * * *
Correla 68 5 60 6 30 16 58 4 35 46 60 38 1 60 94 3** 68 83*
* * * *

tion

Sig.
.06 .13 .27 .00 .00 .37 .42 .01 .23 .10 .08 .27 .00 .34 .00 .02 .27 .00 .04 .00 .06 .04
(2-
2 8 2 4 0 4 7 1 2 4 9 2 6 6 1 4 2 1 0 0 2 9
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I21 Pearso
-.8 -.3 -.6 -.4 -.4 -.4 -.5
n -.3 .07 .05 .67 .33 .44 -.0 -.0 -.0 -.1 .08 .05 -.2 .53 -.2
* * * * * *
01 90 72 40 55 80 1 03*
* ** * ** **
Correla 18 0 0 0 1 7 81 67 91 29 7 0 16 3 23
* * * * * * *

tion

Sig.
.02 .63 .73 .00 .00 .02 .00 .00 .00 .00 .57 .64 .53 .37 .00 .55 .73 .00 .13 .00 .00 .12
(2-
6 3 3 0 0 0 6 0 1 2 8 9 3 7 1 4 3 0 7 0 0 3
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

I22 Pearso
-.3 -.6 -.5 -.3 -.5
n .39 -.2 .40 -.2 .23 -.0 -.1 .56 .38 .68 -.3 -.0 .49 .01 .78 -.2 .20
* * * *
77 61 37 77 03* 1
** ** * ** ** ** * ** **
Correla 8 56 3 89 3 07 97 4 0 9 25 89 1 7 4 68 5
* * * * *

tion

Sig.
.00 .07 .00 .00 .00 .04 .10 .96 .00 .17 .00 .00 .00 .02 .54 .00 .00 .90 .00 .06 .00 .15
(2-
5 6 7 0 4 4 8 3 0 5 0 7 0 3 5 0 7 9 0 2 0 7
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
95

Tot Pearso

al n .73 .03 .63 .25 .29 .35 .64 .27 .47 -.1 .26 -.1 .31 .38 .40 .14 .71 .44 .21 -.2 -.2 .20
1
Correla 9** 6 2** 3 2* 6* 0** 3 9** 12 3 43 9* 9** 9** 1 8** 2** 7 83* 23 5

tion

Sig.
.00 .80 .00 .07 .04 .01 .00 .05 .00 .44 .06 .32 .02 .00 .00 .33 .00 .00 .13 .04 .12 .15
(2-
0 6 0 9 2 2 0 8 0 4 8 7 5 6 3 3 0 1 4 9 3 7
tailed)

N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49

*. Correlation is

significant at the 0.05

level (2-tailed).

**. Correlation is

significant at the 0.01

level (2-tailed).
96

Lampiran 5: Deskripsi Data Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka


N Nam I I I I I I I I I I1 I1 I1 I1 I1 I1 I1 I1 I1 Tot
o a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 al
1 R1 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 68
2 R2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 68
3 R3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 68
4 R4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 68
5 R5 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 67
6 R6 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 67
7 R7 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 67
8 R8 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 65
9 R9 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 64
10 R10 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 63
11 R11 4 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 59
12 R12 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 58
13 R13 3 4 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 60
14 R14 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 61
15 R15 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 62
16 R16 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 62
17 R17 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 62
18 R18 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 62
19 R19 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 67
20 R20 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 66
21 R21 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 67
22 R22 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 67
23 R23 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 68
24 R24 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 67
25 R25 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 68
26 R26 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 68
27 R27 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 66
28 R28 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 65
29 R29 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 64
30 R30 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 65
31 R31 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 63
32 R32 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 63
33 R33 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 64
34 R34 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 66
35 R35 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 67
36 R36 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 67
37 R37 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 65
38 R38 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 65
97

39 R39 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 65
40 R40 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 64
41 R41 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 64
42 R42 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 64
43 R43 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 64
44 R44 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 64
45 R45 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 64
46 R46 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 63
47 R47 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 63
48 R48 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 63
49 R49 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 63
98

Lampiran 6: Deskripsi Data Penilaian Afektif Siswa


I I I I I I I I I I I I I
N Na I I I I I I I I I To
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2
o ma 1 2 3 4 5 6 7 8 9 tal
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2
1 R1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 83
2 R2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 83
3 R3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 83
4 R4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 83
5 R5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 83
6 R6 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 83
7 R7 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 82
8 R8 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 80
9 R9 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 79
1 R1
0 0 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 78
1 R1
1 1 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 73
1 R1
2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 72
1 R1
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 73
1 R1
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 75
1 R1
5 5 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 74
1 R1
6 6 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 74
1 R1
7 7 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 74
1 R1
8 8 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 75
1 R1
9 9 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 81
2 R2
0 0 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 82
2 R2
1 1 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 81
2 R2
2 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 80
2 R2
3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 81
2 R2
4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 82
2 R2
5 5 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 83
2 R2
6 6 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 4 3 4 76
2 R2
7 7 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 81
2 R2
8 8 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 80
2 R2
9 9 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 79
3 R3
0 0 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 81
3 R3
1 1 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 79
3 R3
2 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 79
3 R3
3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 79
99

3 R3
4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 79
3 R3
5 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 80
3 R3
6 6 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 81
3 R3
7 7 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 79
3 R3
8 8 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 79
3 R3
9 9 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 78
4 R4
0 0 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 77
4 R4
1 1 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 77
4 R4
2 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 77
4 R4
3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 77
4 R4
4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 77
4 R4
5 5 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 77
4 R4
6 6 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 76
4 R4
7 7 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 76
4 R4
8 8 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 76
4 R4
9 9 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 76

Lampiran 7: Hasil Tabulasi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka


100

Item 1
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 30 61.22 120
Setuju 19 38.78 57
Tidak Setuju 0 0.00 0
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 177
Rata-Rata 3.61

Item 2
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 40 81.63 160
Setuju 9 18.37 27
Tidak Setuju 0 0.00 0
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 187
Rata-Rata 3.82

Item 3
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 10 20.41 40
Setuju 39 79.59 117
Tidak Setuju 0 0.00 0
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 157
Rata-Rata 3.20

Item 4
Kategori Frekuensi Persentase Skor
101

Sangat Setuju 30 61.22 120


Setuju 19 38.78 57
Tidak Setuju 0 0.00 0
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 177
Rata-Rata 3.61

Item 5
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 15 30.61 60
Setuju 28 57.14 84
Tidak Setuju 6 12.24 12
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 156
Rata-Rata 3.18

Item 6
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 27 55.10 108
Setuju 14 28.57 42
Tidak Setuju 8 16.33 16
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 166
Rata-Rata 3.39
102

Item 7
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 21 42.86 84
Setuju 28 57.14 84
Tidak Setuju 0 0.00 0
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 168
Rata-Rata 3.43

Item 8
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 42 85.71 168
Setuju 7 14.29 21
Tidak Setuju 0 0.00 0
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 189
Rata-Rata 3.86

Item 9
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 18 36.73 72
Setuju 31 63.27 93
Tidak Setuju 0 0.00 0
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 165
Rata-Rata 3.37

Item 10
103

Kategori Frekuensi Persentase Skor


Sangat Setuju 40 81.63 160
Setuju 9 18.37 27
Tidak Setuju 0 0.00 0
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 187
Rata-Rata 3.82

Item 11
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 17 34.69 68
Setuju 31 63.27 93
Tidak Setuju 1 2.04 2
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 163
Rata-Rata 3.33

Lampiran 8: Hasil Tabulasi Penilaian Afektif Siswa


104

Item 1
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 30 61.22 120
Setuju 19 38.78 57
Tidak Setuju 0 0.00 0
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 177
Rata-Rata 3.61

Item 2
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 40 81.63 160
Setuju 9 18.37 27
Tidak Setuju 0 0.00 0
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 187
Rata-Rata 3.82

Item 3
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 10 20.41 40
Setuju 39 79.59 117
Tidak Setuju 0 0.00 0
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 157
Rata-Rata 3.20

Item 4
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 15 30.61 60
105

Setuju 28 57.14 84
Tidak Setuju 6 12.24 12
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 156
Rata-Rata 3.18

Item 5
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 27 55.10 108
Setuju 14 28.57 42
Tidak Setuju 8 16.33 16
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 166
Rata-Rata 3.39

Item 6
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 21 42.86 84
Setuju 28 57.14 84
Tidak Setuju 0 0.00 0
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 168
Rata-Rata 3.43

Item 7
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 42 85.71 168
Setuju 7 14.29 21
106

Tidak Setuju 0 0.00 0


Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 189
Rata-Rata 3.86

Item 8
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 18 36.73 72
Setuju 31 63.27 93
Tidak Setuju 0 0.00 0
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 165
Rata-Rata 3.37

Item 9
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 40 81.63 160
Setuju 9 18.37 27
Tidak Setuju 0 0.00 0
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 187
Rata-Rata 3.82

Item 10
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 17 34.69 68
Setuju 31 63.27 93
Tidak Setuju 1 2.04 2
107

Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0


Total Keseluruhan 49 100.00 163
Rata-Rata 3.33

Item 11
Kategori Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju 44 89.80 176
Setuju 5 10.20 15
Tidak Setuju 0 0.00 0
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0
Total Keseluruhan 49 100.00 191
Rata-Rata 3.90
108

Lampiran 9: Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai