Anda di halaman 1dari 27

SHUBUNGAN PERAN GURU SEBAGAI

FASILITATOR DENGAN HASIL


BELAJAR SISWA KELAS V MI
IBTIDAIYAH BIRRUL WALIDAIN
KOTA TANGERANG

Sidang Skripsi

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar


sarjana dalam bidang pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Nama Mahasiswa : Novia Permata Sari


NIM : 2086206267

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

TANGERANG 2023
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Novia Permata Sari


Nomor Pokok Mahasiswa : 2086206267
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : Study Meta Analisis Hubungan Peran Guru
Sebagai Fasilitator dengan Hasil Belajar Siswa
Kelas V di MI Ibtidaiyah Birrul Walidain Kota
Tangerang

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Skripsi untuk mengikuti Sidang Skripsi.

Tangerang, 21 Oktober 2023


Tim Pembimbinng : Tanda Tangan :

Pembimbing I,

Dr. Ina Magdalena, M.Pd ……………...


NBM. 130 0574

Pembimbing II,

Dr. Yeni Nuraeni, M.Pd ……………...


NBM. 121 4345

Ketua Program Studi


Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dr. Ina Magdalena, M.Pd


NBM. 130 0574
LEMBAR PERNGESAHAN

Nama Mahasiswa : Novia Permata Sari

NIM : 2086206267
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jenjang Studi : S1
Judul Skripsi : Study Meta Analisis Hubungan Peran Guru
Sebagai Fasilitator dengan Hasil Belajar
Siswa
Kelas V di MI Ibtidaiyah Birrul Walidain
Kota Tangerang
Tanggal Sidang :
Skripsi
Tangerang, Oktober 2021

Penguji I
… ……………...
NBM.
Penguji II
….. ………………
NBM.
Pembimbing I
Dr. Ina Magdalena, ………………
M.Pd
NBM. 136 0574
Pembimbing II
Dr. Yeni Nuraeni, ………………
M.Pd
NBM. 121 4345
Mengesahkan,
Dekan Ketua Program Studi
Fakultas Keguruan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
dan Ilmu
Pendidikan

Dr. Enawar, S.Pd., Dr. Ina Magdalena, M.Pd


MM., MOS NBM. 136 0574
NBM. 819887

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Novia Permata Sari
NIM : 2086206267
Program Studi : Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
Fakultas : Fakultas Keguruan
dan Ilmu
Pendidikan
Universitas : Universitas
Muhammadiyah
Tangerang

Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Study Meta


Analisis Peran Guru Sebagai Fasilitator dengan Hasil Belajar
Siswa Kelas V di MI Ibtidaiyah Birrul Walidain Kota Tangerang”
beserta seluruh isinya adalah benar – benar karya sendiri dan
bukan merupakan hasil jiplakan atau plagiat dari karya orang lain
karena hal tersebut melanggar etika dan berlaku dalam kaidah
keilmuan. Atas penyataan ini, saya siap menanggung resiko atau
sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari
ternyata terdapat pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam
karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya ini.

Tangerang, 21 Oktober 2023

Novia Permata Sari


NIM. 2086206267
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT,

karena telah memberikan nikmat kesehatan wal’afiat serta kelancaran dan kemudahan

dalam penulisan skripsi yang berjudul “STUDY META ANALISIS PERAN GURU

SEBAGAI FASILITATOR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI MI

IBTIDAIYAH BIRRUL WALIDAIN KOTA TANGERANG” .

Skripsi ini dibuat untuk memenuhui syarat dalam memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Tangerang. Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. H. Achmad Amarullah, M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang.

2. Dr. H. Bay Masruri, M.Pd, Pembantu Rektor II Universita Muhammadiyah

Tangerang.

3. Dr. Enawar, S.Pd, MM, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Tangerang.

4. Sumiyani, M.Pd, Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Universitas Muhammadiyah

Tangerang.

5. Dr. Asep Suhendar, M.Pd, Wakil Dekan II Bidang Kesiswaan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universistas Muhammadiyah Tangerang.

6. Dr. Ina Magdalena, M.Pd Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar sekaligus

Dosen Pembimbing I yang telah membimbing penulisan skripsi secara daring/luring

dengan penuh kesabaran

7. Dr. Yeni Nuraeni, M.Pd Dosen Pembimbing II yang telah membimbing penulisan

skripsi secara daring/luring dengan penuh kesabaran.


8. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada

penulis selama mengikuti perkuliahan.

9. Bapak …. dan Ibu …. tercinta, yaitu kedua orang tua yang saya selalu berdoa serta

memberikan nasihat selama dalam perkuliahan awal sampai detik terakhir penulisan

skripsi ini dan doa mereka yang tidak akan pernah putus sampai akhir.

10. …. dan …. yaitu kakak-kakak saya yang selalu memberikan semangat dan

dukungan kepada penulis.

11. ..., …, …, … yang selalu memberikan semangat dan memberikan dukungan kepada

penulis.

12. Teman-teman seperjuangan kelas I PGSD yang telah memberikan kenangan, arti

kebersamaan dan motivasi setiap saat.

Penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis menerima dengan

senang hati.

Tangerang, 23 Juni 2023


Penulis

Novia Permata Sari


NIM. 2086206267
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar berbasis media
komik untuk siswa kelas III SDN Doyong 2 Kota Tangerang yang layak
digunakan dalam mata pelajaran IPA materi Perubahan Wujud Benda.
Pengembangan bahan ajar ini mengikuti prosedur pengembangan model ADDIE
yang memiliki 5 tahapan, yaitu : analysis, design, development, implementation,
evaluate. Hasil penelitian menunjukan bahwa penilaian ahli media, ahli materi,
ahli pendidik, serta uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba
kelompok besar dengan melibatkan 27 peserta didik SDN Doyong 2 Kota
Tangerang. Teknik analisis data menggunakan kualitatif dan kuantitatif. Penilaian
ahli media menujukan kategori sangat baik dengan rata – rata skor 4,5. Penilaian
ahli materi menunjukkan kategori baik dengan rata – rata skor 3,7. Penilaian ahli
pendidik menunjukkan kategori sangat baik dengan rata – rata skor 4,5. Kemudian
data uji coba perorangan dengan skor 4,3 maka termasuk dalam kategori sangat
baik. Hasil dari uji kelompok kecil dengan skor 4,4 maka termasuk dalam kategori
sangat baik. hasil uji coba kelompok besar/ lapangan dengan rata – rata skor 4,6
maka termasuk kedalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahan ajar IPA berbasis media komik layak digunakan dalam
kegiatan pembelajaran IPA materi perubahan wujud benda di SDN Doyong 2
Kota Tangerang.

Kata Kunci : Bahan Ajar, IPA, Komik


ABSTRCT
The purpose of this research is to develop comic media-based teaching materials
for students of grade III SDN Doyong 2 Tangerang City that are worthy of use in
IPA subjects of Material Change of Objects. The development of this teaching
material follows the addie model development procedure that has 5 stages,
namely: analysis, design, development, implementation, evaluate. The results
showed that the assessment of media experts, material experts, educators, as well
as individual trials, small group trials, and large group trials involving 27
students of SDN Doyong 2 Tangerang City. Data analysis techniques using
qualitative and quantitative. The media expert's ratings point to excellent
categories with an average score of 4.5. Expert assessment of the material
showed a good category with an average score of 3.7. Expert assessment of
educators showed excellent categories with an average score of 4.5. Then
individual trial data with a score of
4.3 then belongs to the category of very good. The results of the small group test
with a score of 4.4 then fall into the category of excellent. The results of large
group
/ field trials with an average score of 4.6 then fall into the category of very good.
Thus it can be concluded that IPA teaching materials based on comic media are
worth using in IPA learning activities of object change material in SDN Doyong 2
Tangerang City.

Keywords: Teaching Materials, IPA, Comics.


DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI....................................................ii


LEMBAR PERNGESAHAN.................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
ABSTRAK............................................................................................................viii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL..................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Identifikasi Masalah......................................................................................2
C. Rumusan Masalah.........................................................................................6
D. Tujuan Penelitian..........................................................................................6
E. Manfaat Penelitian........................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................63
LAMPIRAN...........................................................................................................65
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 17
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1

Gambar 2. 1
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 observasi awal

Lampiran 2 surat izin penelitian

Lampiran 3 surat uji coba

Lampiran 4 surat balasan sekolah

Lampiran 5 surat pernyataan expert

Lampiran 6 penilaian hasil ahli media

Lampiran 7 surat pernyataan expert

Lampiran 8 hasil penilaian ahli materi

Lampiran 9 hasil penilaian ahli pendidik

Lampiran 10 wawancara

Lampiran 11 rekapitulasi siswa

Lampiran 12 dokumentasi
BAB I

PENDAHULUA

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan bagi manusia. Pendidikan dianggap


penting karena manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya dan tidak langsung
dewasa. Dalam arti luas, pendidikan menyangkut seluruh aspek kepribadian manusia,
yaitu hati nurani, nilai-nilai, afektif, kognitif, dan psikomotorik. Aspek-aspek
kepribadian manusia harus dikembangkan dalam proses pendidikan demi terwujudnya
tujuan kualitas pendidikan.
Kualitas pendidikan adalah faktor penting dalam kemajuan suatu
bangsa. Kualitas pendidikan ini dapat di lihat dari hasil belajar siswa berfungsi
sebagai ukuran penting dalam menilai efektivitas proses belajar dan kualitas
pendidikan. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memahami secara mendalam
unsur-unsur yang mendasari yang mempengaruhi hasil pembelajaran siswa. Hasil
belajar siswa berhubungan erat dengan peran guru sebagai fasilitator di dalam
pembelajaran.
Guru berfungsi sebagai faSilitator, bertanggung jawab tidak hanya
menyampaikan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga memotivasi siswa untuk terlibat
aktif dalam proses belajar. Guru yang beralih ke peran facilitator akan membantu
siswa dalam memupuk kemampuan mereka untuk berpikir kritis, memecahkan
masalah, dan terlibat dalam kolaborasi yang efektif.
Dalam konteks ini, hasil belajar siswa sangat penting. Hasil belajar
berfungsi sebagai ukuran pencapaian siswa, mencerminkan pemahaman, keahlian, dan
kemampuan mereka. Jika guru secara efektif memenuhi tugasnya sebagai fasilitator,
dengan membangun lingkungan belajar yang dinamis, kemungkinan bahwa hasil
belajar siswa akan meningkat.
Sangat penting hubungan antara peran guru sebagai fasilitator dari hasil
belajar siswa sehingga memiliki revelansi dalam kelas 5, karena anak-anak
mengalami fase transisi kritis dalam pendidikan dasar. Selama fase ini, siswa beralih
ke domain yang lebih rumit atau abstrak dan menghadapi harapan akademis yang
tinggi. Oleh karena itu, memahami dampak dari fungsi seorang guru sebagai
fasilitator pada hasil belajar siswa pada tingkat ini sangat penting.
Fungsi guru sebagai fasilitator sangat penting karena fase transisi siswa
yang signifikan di bangku sekolah dasar. Guru di tuntut harus terampil, dan dapat
bertindak sebagai fasilitator, memiliki kemampuan untuk membangun pembelajaran
yang dinamis, mendorong siswa dalam kolaborasi, dan memupuk kemampuan siswa
untuk berpikir analitis. Ini akan membantu pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan dan meningkatkan kinerja akademis mereka. Penelitian sebelumnya
menekankan pentingnya peran guru sebagai fasilitator dalam mengatasi tantangan
pendidikan abad ke-21. Guru harus memiliki kemampuan untuk menumbuhkan
keterampilan pada siswa pada abad ke-21, termasuk pemecahan masalah, kolaborasi,
komunikasi yang efektif, dan kemampuan berpikir kritis.
Untuk beradaptasi dengan era society 5.0, lembaga pendidikan harus
mengubah paradigma pendidikan. Di antara guru dapat meninimalkan peran sebagai
fasilitator learning material provider, guru berusaha menjadi role model atau
penginspirasi untuk tumbuhnya perkembangan kreativitas siswa. Guru berperan
sebagai tutor/mentor, motivator, fasilitator, dan guru yang dapat menginspirasi siswa
untuk terlibat dalam pembelajaran. Guru diminta untuk memiliki keterampilan pada
bidang digital dan berpikir secara kreatif. Menurut Zulfikar Alimuddin, High
Functioning Education Consulting Services, menyatakan bahwa di era society 5.0,
guru diharapkan lebih inovatif dan dinamis dalam pengajaran di kelas. (Alimuddin,
2019).
Oleh karena itu, guru di era masyarakat 5.0 harus menggunakan tiga
elemen kunci: integrasi Internet of Things (IoT) dalam pendidikan, integrasi Virtual /
Augmented Reality (VR / AR) dalam praktik pendidikan, dan penggunaan Kecerdasan
Buatan (AI) untuk mendeteksi dan mengatasi kebutuhan belajar siswa. “Guru harus
memiliki keterampilan penting yang dibutuhkan di abad ke-21, termasuk
kepemimpinan (Leadership), keterampilan digital (digital literacy), komunikasi yang
efektif (communication), kecerdasan emosional (emotional intelligence), kemampuan
kewirausahaan (entrepreneurship), kewarganegaraan global (global citizenship), kerja
sama tim (team working), dan pemecahan masalah (problem solving)." Penekanan
saat ini pada keahlian pendidikan di abad ke-21 disebut sebagai 4C, yang mencakup
creativity, critical thinking, communication, and, collaboration,”. (Risdianto, 2019).
Dalam perabadan society kelima, tenaga guru harus difokuskan pada
menjadi seorang guru proaktif dan berpengaruh yang menempatkan kebutuhan siswa
di atas kepentingan pribadi. Guru harus mengambil inisiatif untuk membawa
perubahan positif pada siswa, bertindak tanpa perlu instruksi, secara konsisten
memperkenalkan ide-ide baru atau berinovasi untuk memotivasi siswa. Pendidikan
merupakan kebutuhan bagi manusia. Pendidikan dianggap penting karena manusia
dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya dan tidak langsung dewasa. Dalam arti luas,
pendidikan menyangkut seluruh aspek kepribadian manusia, yaitu hati nurani, nilai-
nilai, perasaan, pengetahuan, dan ketrampilan. Aspek-aspek kepribadian manusia
dikembangkan dalam proses pendidikan demi terwujudnya tujuan pendidikan.
Oleh karena itu, analisis meta-studi dilakukan untuk memeriksa korelasi
antara fungsi guru sebagai fasilitator dan hasil pembelajaran siswa yang signifikan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sejauh mana peran guru mempengaruhi
peningkatan kualitas pendidikan. Dengan melakukan penelitian ini, kita dapat
membedakan teknik pembelajaran yang efektif dan meningkatkan metodologi
instruksional untuk mengoptimalkan hasil belajar.

Gambar 1.1 diperoleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Pendidikan Nasional berfungsi mencerdaskan kehidupan bangsa melalui


pengembangan potensi setiap warga Negara tanpa terkecuali. Pendidikan yang
bermutu merupakan fondasi bagi bangsa yang memiliki SDM unggul, proaktif dalam
menjawab tantangan perkembangan zaman yang terus berubah. Dalam hal ini
dibutuhkannya standar pendidikan yang mendukung akselerasi peningkatan pada
mutu pendidikan guna membangun SDM yang unggul. Beberapa hal yang menjadi
peningkatan pada mutu pendidikan adalah kurikulum, evaluasi hasil belajar peserta
didik, dan sistem evaluasi pendidikan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan
lembaga mandiri.
Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan dengan prinsip Pedagogi, evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik
merupakan kewenangan dan tugas pendidik. Peran Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah adalah melakukan evaluasi terhadap sistem Pendidikan untuk memantau
kemajuan dan kesenjangan di dalam sistem, serta melaporkan hasil evaluasi tersebut
sebagai bentuk akuntabilitas publik. Dalam hal ini, Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah juga dibantu oleh lembaga mandiri untuk melakukan telaah kritis dan
objektif.
Dalam Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah mengenai penilaian proses pembelajaran
menggunakan pendekatan authentic assessment yang dapat menilai kesiapan siswa,
proses, dan hasil belajar siswa secara utuh. Dalam hasil dari penilaian otentik guru
dapat merencakan remedial, pengayaan, atau pelayanan konseling, sebagai bahan
untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian
Pendidikan. Evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan alat dan metode : tes tertulis
atau tes secara lisan.
Sejalan dengan Permendikbud tentang Standar Nasional Pendidikan
Nomor 57 tahun 2021 pasal 18 ayat (1) mengenai penilaian “hasil belajar peserta
didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas” mencakup semua aktivitas penilaian
yang dimasukkan ke dalam rapor peserta didik dan menentukan kenaikan kelas.

Menurut kurikulum 2013, seperti yang dinyatakan oleh MENDIKBUD


pada (2014), Guru berperan penting dalam mendedikasi siswa untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu yang diuraikan dalam kurikulum melalui praktik kontekstual. Dalam
kurikulum 2013, guru dapat mengembangkan perilaku kreatif pada siswa melalui
strategi berikut: 1) menyajikan tugas-tugas yang memungkinkan banyak jawaban
yang benar atau jawaban lebih dari satu, 2) terbuka dan menerima jawaban yang tidak
konvensional dari siswa, 3) menekankan pada proses belajar dan bukan hanya pada
hasil akhir, 4) memberdayakan siswa untuk mengambil inisiatif dan membuat
keputusan sehubungan dengan informasi yang diberikan, mengizinkan interpretasi
siswa mengenai pengetahuan atau peristiwa, dan 5) memastikan koherensi antara
kegiatan spontan dan terstruktur.
Dewey menyatakan dalam (Asma, N, 2006: 31) bahwa untuk
memperoleh pengetahuan, perlu memiliki teman atau pasangan yang di percaya.
Tujuan pendidikan di kelas adalah untuk mencerminkan masyarakat dengan tepat dan
berfungsi sebagai pengaturan eksperimental untuk memperoleh pengetahuan tentang
pengalaman kehidupan nyata. Untuk mencapai hal ini, persyaratan berikut harus
terpenuhi: (1) siswa harus secara aktif terlibat dalam pembelajaran praktis; (2)
pembelajaran harus didorong oleh motivasi internal; (3) pengetahuan harus dilihat
sebagai dinamis dan terus berkembang; (4) kegiatan belajar harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan minat masing-masing siswa; (5) pendidikan harus mencakup kegiatan
belajar pemahaman dan saling menghormati, menekankan pentingnya prosedur
demokratis; dan (6) kegiatan pembelajaran harus relevan dengan dunia luar dan
bertujuan untuk mendorong pembangunan global.
Berdasarkan study awal pada MI Ibtidaiyah Birrul Walidain, kelas V
terdiri dari siswa dengan tingkat kognitif yang berbeda. Ada beberapa siswa yang
sangat energik dan terlibat baik di dalam maupun di luar kelas. Selama proses belajar,
anak-anak sering menghadapi tantangan dalam memahami pelajaran yang diajarkan,
dalam hal ini guru membutuhkan lebih banyak usaha dan tenaga ekstra untuk siswa
supaya dapat memahami isi materi yang diajarkan. Hasil belajarnya masih rendah,
seperti yang terlihat dari setiap penilaian akhir yang diterima.
Namun, di sisi lain juga harus diperhatikan bahwa hasil belajar siswa
masih rendah karena penggunaan metode pengajaran tradisional di kelas.
Pendekatan pembelajaran ini dianggap membosankan, tidak kompleks, tidak memiliki
tujuan, dan tidak terhubung dengan aplikasi dunia nyata. Ketidakmampuan untuk
inventif dan keanekaragaman di antara pendidik di bidang instruksi telah
menyebabkan penurunan tingkat keahlian siswa dalam menguasai materi-materi
pembelajaran oleh siswa. Menurut temuan studi siswa kelas V di MI Ibtidaiyah Birrul
Walidain, data menunjukkan bahwa hasil belajar siswa selama evaluasi bulanan dan
akhir semester pertama tahun akademik 2021/2022 masih dianggap rendah, dengan
skor rata-rata 6. Ini di bawah persyaratan intensitas studi minimum 7 seperti yang
diuraikan dalam kurikulum K-13. Untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan
hasil belajar dan kualitas pengalaman belajar, perlu untuk membuat strategi untuk
meningkatkan metode belajar yang diterapkan.
Guru akan menghadapi hambatan yang sama dalam belajar berdasarkan
fakta dan masalah yang disebutkan di atas. Untuk meningkatkan hasil belajar dan
karakter siswa, perlu menggunakan model pembelajaran sepanjang proses belajar.
Keahlian dalam model pembelajaran adalah kebutuhan mendasar bagi guru sebagao
fasilitator, karena secara langsung mempengaruhi hasil belajar siswa di bidang
kognitif, emosional, dan psikomotor.
Kenyataanya dalam pembelajaran yang telah peneliti amati di MI
Ibtidaiyah Birrul Walidain sebagian besar menggunakan model pembelajaran
konvensional. Namun, tidak semua mata pelajaran dapat diajarkan secara efektif
menggunakan pendekatan tradisional ini. Akibatnya, pembelajaran di kelas yang telah
diberikan oleh guru tidak menarik minat siswa dalam belajar di dalam kelas.
Untuk memenuhi tuntutan pembelajaran, guru harus memiliki
kemampuan untuk bertindak sebagai fasilitator bagi siswa, memungkinkan siswa
untuk mengembangkan keterampilan afektif, psikomotor, dan kognitif. Untuk
mengatasi masalah-masalah yang telah ditemukan, diperlukannya pendekatan yang
lebih dinamis dan komprehensif terhadap pendidikan. Guru harus menggunakan
pendekatan pedagogis yang mendorong keterlibatan siswa dan partisipasi dalam
proses belajar, seperti memfasilitasi proyek kolaboratif, diskusi kelompok dan
menerapkan pembelajaran berbasis masalah.
Selain itu, penting bagi guru untuk memahami minat siswa dan
kebutuhan siswa, sehingga guru dapat membuat variasi di dalam pembelajaran di
kelas. Hal ini dapat dicapai melalui penggunaan berbagai sumber belajar, teknologi,
dan media yang memikat siswa.
Selain itu, sangat penting bagi para guru untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran di dalam kelas yang menyenangkan, sehingga anak-anak merasa
nyaman untuk bereksperimen serta berpartisipasi di dalam kegiatan belajar mengajar.
Guru harus memberikan umpan balik dan mendorong untuk memungkinkan siswa
melihat perkembangan nya dan mempertahankan motivasi yang telah tertanam.
Guru dapat menggunakan strategi evaluasi yang komprehensif yang
mencakup domain afektif, psikomotor, dan kognitif untuk memupuk sikap siswa.
Selain itu, guru harus memiliki kemampuan untuk memberikan tugas yang
memungkinkan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan kemampuan nya dalam
konteks kehidupan nyata secara praktis.
Pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan diperlukan
untuk meningkatkan peran guru sebagai fasilitator sebagai pendukung.Guru harus
secara konsisten meningkatkan pengetahuan dan keahlian nya dalam pengajaran, serta
harus tetap up to date dengan kemajuan terbaru dalam pendidikan. Hal ini akan
memastikan bahwa kegiatan belajar menarik, menyenangkan, menantang, dan
mendorong partisipasi aktif siswa sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013..
Sementara studi sebelumnya telah mengakui pentingnya guru sebagai
fasilitator dalam proses belajar itu penting di teliti, tetapi ada kekurangan penelitian
khususnya yang memeriksa korelasi antara peran guru sebagai fasilitator dan hasil
belajar siswa. Dalam konteks pendidikan pada kelas lima, penting untuk melakukan
penelitian yang luas untuk memiliki pemahaman yang komprehensif tentang dampak
sebenarnya dari guru yang bertindak sebagai fasilitator dengan hasil belajar siswa.
Dalam study awak ini peneliti melihat hasil belajar siswa yang rendah
maka akan diadakan penelitian berjudul “STUDY META ANALYSIS HUBUNGAN
PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS V MI IBTIDAIYAH BIRRUL WALIDAIN KOTA TANGERANG” untuk
menyelidiki korelasi antara peran guru sebagai fasilitator terhadap hasil belajar siswa,
berdasarkan indikator keberhasilan yang diuraikan dalam kurikulum.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan, beberapa


rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya peran guru sebagai fasilitator terhadap pembelajaran
2. Rendahnya penggunaan strategi dan metode dalam pembelajaran
3. Rendahnya faktor guru dalam mempengaruhi efektivitas pada hasil belajar
siswa
4. Rendahnya motivasi belajar siswa yang berdampak pada hasil belajar siswa
5. Keterbatasan jumlah study literatur yang relevan
C. Fokus Penelitian

1. Analisis peran guru sebagai fasilitator terhadap meningkatkan hasil belajar siswa
kelas 5.
2. Melakukan penelitian strategi dan metode pembelajaran yang digunakan oleh
pendidik (guru) sebagai fasilitator, dengan tujuan meningkatkan hasil belajar
siswa di kelas 5.
3. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas fungsi guru sebagai
fasilitator dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5.
4. Memeriksa korelasi antara peran guru sebagai fasilitator dalam hasil belajar siswa
di kelas 5, dengan fokus khusus pada dampak peran guru pada motivasi belajar
dan partisipasi siswa.
5. Meninjau study literatur tentang peran guru sebagai facilitator dalam hasil belajar
siswa kelas 5 dan dampaknya peran guru dalam pembelajaran siswa.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran guru sebagai fasilitator dapat membantu siswa di kelas 5 dalam
mencapai hasil belajar yang lebih baik?
2. Strategi dan metode pembelajaran apa yang digunakan guru dalam peran sebagai
fasilitator untuk membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar?
3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi efektivitas peran guru dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 dalam kapasitas sebagai fasilitator?
4. Apa hubungan antara peran guru sebagai fasilitator dengan hasil belajar siswa
kelas 5 sebagai pendorong dalam hal motivasi belajar?
5. Temuan-temuan apa saja dalam study literature mengenai peran guru sebagai
fasilitator terhadap hasil belajar siswa kelas 5?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah di atas adalah


sebagai berikut:
1. Tujuan Umum:
Tujuan utama skripsi ini adalah untuk melakukan meta-analisis penelitian
sebelumnya tentang pengaruh guru sebagai fasilitator pada prestasi akademik
siswa kelas 5. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data yang
tersedia dan melakukan analisis menyeluruh dari korelasi antara peran guru
sebagai fasilitator dan hasil belajar siswa dalam pendidikan dasar.
2. Tujuan Khusus
a. Fungsi guru sebagai facilitator dalam konteks pembelajaran di kelas 5 SD
adalah untuk membimbing dan mendukung proses belajar siswa.
b. Pemeriksaan korelasi antara posisi guru sebagai facilitator dan prestasi
akademik siswa kelas kelima.
c. Mengidentifikasi strategi dan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa di kelas 5 di sekolah dasar.
d. Mengembangkan pedoman untuk pendidik dan pemangku kepentingan yang
relevan untuk meningkatkan peran guru sebagai pendorong dalam
meningkatkan prestasi akademik siswa kelas 5.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
a. Meningkatkan pemahaman tentang fungsi guru sebagai facilitator dalam
kerangka pendidikan kelas kelima.
b. Menyediakan dasar teoritis yang kuat pada hubungan antara peran guru
sebagai facilitator dan hasil belajar siswa di kelas 5 SD.
c. Mengidentifikasi metodologi pembelajaran yang efektif dan pendekatan untuk
meningkatkan hasil pembelajaran siswa.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Instansi

● Memberikan dasar pengetahuan yang kuat untuk pengembangan

kebijakan pendidikan yang lebih efektif.

● Membantu dalam perencanaan program pelatihan dan

pengembangan guru yang sesuai dengan peran mereka sebagai


fasilitator.

● Menyediakan landasan bagi penyusunan kurikulum yang

memperhatikan peran guru sebagai fasilitator.


b. Bagi Sekolah

● Meningkatkan peran guru sebagai facilitator untuk meningkatkan kualitas


belajar di SD kelas 5.

● Meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar.

● Mempromosikan kemajuan program pendidikan yang memprioritaskan


pembelajaran interaktif dan kooperatif.
c. Bagi Guru

● Menawarkan perspektif baru dan meningkatkan pemahaman tentang

fungsi guru sebagai facilitator dalam bidang pendidikan kelas 5.

● Menawarkan teknik pedagogis yang efisien untuk meningkatkan kinerja

akademik siswa.

● Memperluas berbagai gaya dan metode belajar yang dapat digunakan di

kelas.
d. Bagi Peneliti

● Menawarkan pemahaman saat ini tentang fungsi guru sebagai facilitator

dalam kerangka pembelajaran studi sosial kelas kelima.

● Menyumbang kepada literatur ilmiah tentang pendidikan dan

pembelajaran di tingkat menengah.

● Memungkinkan eksplorasi penelitian canggih dan kemajuan teoritis

mengenai peran guru sebagai facilitator.

● Penilitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung

atau tidak langsung terhadap hasil belajar siswa.


e. Bagi Siswa

● Meningkatkan pemahaman siswa tentang subjek menggunakan

gaya instruksional yang menekankan posisi guru sebagai


facilitator.

● Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.


● Meningkatkan kemampuan sosial dan kolaboratif siswa dengan

melibatkan mereka dalam interaksi yang difasilitasi oleh guru.


DAFTAR PUSTAKA

Buku
Sugiyono, 2016. Meteodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: AlfaBeta

Brown, H., & Jones, K. (2019). Facilitating Student Learning: A Guidebook for
Educators. New York: Routledge

Anderson, J., & Speck, M. (2016). The Facilitator's Book of Questions: Tools for
Looking Together at Student and Teacher Work. Thousand Oaks, CA:
Corwin.

Undang-undang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018

Undang-Undang Standar Nasional Pendidikan

Jurnal

John, D., & Smith, A. (2018). The Role of Teachers as Facilitators in Student
Learning. Journal of Education Research, 25(2), 45-60.

Brown, C., & Johnson, B. (2019). The Impact of Teacher Facilitation on Student
Learning Outcomes: A Meta-Analytic Review. Educational Psychology
Review, 37(3), 201-218.

Anderson, E., & Wilson, L. (2020). Enhancing Student Learning through


Effective Teacher Facilitation. Journal of Educational Psychology, 42(1),
87-102.

Smith, J., & Johnson, A. (2018). The Role of the Teacher as a Facilitator in the
Classroom. Journal of Education and Practice, 9(15), 1-5.

Johnson, B., & Stevens, J. (2017). The Role of the Teacher as a Facilitator in the
Classroom. Journal of Education and Practice, 8(12), 50-54

Website

Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
TAHUN 2021. Retrieved Oktober 17, 2023 from
https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/menyiapkan-pendidik-
profesional-di-era-society-50

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi TAHUN 2018.


Retrieved Oktober 17, 2023 from
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/04/kualitas-penilaian-hasil-
belajar-semakin-meningkat-kedaulatan-guru-diperkuat
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Anda mungkin juga menyukai