Anda di halaman 1dari 150

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA KELAS III TEMA 1 MATERI MENCANGKOK


TANAMAN DI SDN TISNOGAMBAR 1

SKRIPSI

Oleh

CAHYO DWI MARTA


NIM. 170210204175

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA KELAS III TEMA 1 MATERI MENCANGKOK
TANAMAN DI SDN TISNOGAMBAR 1

SKRIPSI
Disususn guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan di program studi pendidikan guru sekolah dasar
dan mencapai gelar sarjana pendidikan

Oleh

CAHYO DWI MARTA


NIM. 170210204175

Dosen Pembimbing 1 : Drs. Nuriman, Ph.D.


Dosen Pembimbing 2 : Arik Aguk Wardoyo, S.Pd., M.Pfis
Dosen Penguji 1 : Agustiningsih, S,Pd., M.Pd.
Dosen Penguji 2 : Kendid Mahmudi, S.Pd., M.PFis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021

i
PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi. Dengan segenap kerendahan
hati skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Kedua orang tua tercinta, Ibunda Homsatun dan Ayahanda Ponidi yang
tidak pernah lelah mendoakan, memberi semangat, serta motivasi dalam
mewujudkan cita-cita saya.
2. Guru tercinta dari sekolah dasar hingga sampai perguruan tinggi yang
telah mendidik, memberi ilmu dan membimbing dengan penuh
keikhlasan.
3. Almamater tercinta Universitas Jember, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

ii
MOTTO

“Ojo seneng gawe susahe liyan, opo alane gawe seneng liyan”
“Jangan suka menyusahkan orang lain, apa jeleknya membahagiakan orang lain”
(H.Tarmadji Boedi Harsono, S.E,)1

1
Ahmad Rohani. 2016. Kata-kata mutiara PSHT. https://www.shterate.com

iii
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Cahyo Dwi Marta
NIM : 170210204175
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh
Model Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1
Materi Mencangkok Tanaman Di SDN Tisnogambar 1” merupakan hasil karya
sendiri, kecuali pada kutipan-kutipan yang telah dicantumkan sumbernya, belum
pernah diajukan pada institusi manapun serta bukan karya jiplakan. Saya siap
bertanggung jawab terhadap kebenaran isi sesuai dengan sikap ilmiah yang
dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya
tekanan serta paksaan dari pihak manapun dan siap mendapat sanksi akademik
apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 19 Desember 2021


Yang menyatakan

Cahyo Dwi Marta


NIM 170210204175

iv
SKRIPSI

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL


BELAJAR SISWA KELAS III TEMA 1 MATERI MENCANGKOK
TANAMAN DI SDN TISNOGAMBAR 1

Oleh
Cahyo Dwi Marta
NIM 170210204175

Pembimbing
Dosen Pembimbing Utama : Drs. Nuriman, Ph.D
Dosen Pembimbing Anggota : Arik Aguk Wardoyo, S.Pd., M.Pfis

v
PERSETUJUAN

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL


BELAJAR SISWA KELAS III TEMA 1 MATERI MENCANGKOK
TANAMAN DI SDN TISNOGAMBAR 1

SKRIPSI

Disususn guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan di program studi pendidikan guru sekolah dasar
dan mencapai gelar sarjana pendidikan

Oleh :
Nama : Cahyo Dwi Marta
NIM : 170210204175
Tempat, tanggal lahir : Jember, 12 Maret 1999
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Arik Aguk Wardoyo S.Pd., M.PFis.


Drs. Nuriman, Ph.D. NRP. 760017089
NIP. 19650601 199302 1 001

vi
PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi Mencangkok Tanaman Di SDN
Tisnogambar 1” telah diuji dan disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember pada :
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Tim Penguji
Ketua Seketaris

Drs. Nuriman, Ph.D. Arik Aguk Wardoyo S.Pd., M.PFis.


NIP. 19650601 199302 1 001 NRP. 760017089

Anggota I Anggota II

Agustiningsih, S.Pd., M.Pd. Kendid Mahmudi, S.Pd., M.PFis.


NIP. 19830806 200912 2 006 NRP. 760017087

Mengesahkan
Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember

Prof. Dr. Bambang Soepeno, M.Pd


NIP. 19600612 198702 1 001

vii
RINGKASAN

Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
III Tema 1 Materi Mencangkok Tanaman Di SDN Tisnogambar 1; Cahyo
Dwi Marta, 170210204175; 2021; 48 halaman; Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember.
Proses belajar dan mengajar berpacu pada kurikulum 2013 yang didalamnya
terdapat beberapa aspek penting yang wajib dilaksanakan dalam pembelajaran dan
penilaian antara lain sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Akan tetapi, dalam
implementasinya sebagian besar guru hanya menekankan terhadap nilai afektif
dan kognitif, sehingga siswa kurang kreatif dalam mengembangkan bakat
keterampilan yang dimilikinya. Oleh karena itu, proses belajar dan mengajar dapat
dikatakan berhasil apabila ketiga aspek pada kurikulum 2013 dapat terealisasikan
dengan baik. Dengan adanya permasalahan tersebut yakni dapat dilakukan
pembelajaran dengan model Project Based Learning (PjBl) yang dimana siswa
nantinya dapat mengasah kemampuan pengetahuan, sikap serta keterampilan
dalam proses belajarnya dan hasil belajarnya.
Model pembelajaran project based learning ialah suatu pembelajaran
didalamnya mencakup tugas-tugas serta pemecahan masalah dengan cara
menghasilkan sebuah produk sebagai hasil belajarnya. Terdapat beberapa langkah
model PjBL yang dapat dilakukan sebagai proses pembelajaran bagi siswa sebagai
berikut ; (1) Menentukan topik yang akan dibahas; (2) Membuat desain proyek;
(3) Mengajarkan langkah-langkah proyek kepada siswa; (4) Memantau proses
pengerjaan proyek; (5) Penilaian hasil; dan (6) Evaluasi pengalaman.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu adakah Pengaruh Model
Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi
Mencangkok Tanaman di SDN Tisnogambar 1. Tujuan penelitian ini ialah untuk
mengetahui seberapa besar Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi Mencangkok Tanaman SDN
Tisnogambar 1.

viii
Waktu penelitian dilakukan ketika semester ganjil tahun ajaran 2020/2021.
Tempat penelitian yakni di SDN Tisnogambar 01 Jember. Pada penelitian ini
yakni menggunakan jenis peneltian kuantitatif. Metode penelitiannya
menggunakan metode eksperimen dan desain penelitiannya menggunakan quasi
eksperimental control group design pretest-posttest. Pada penelitian eksperimen
ini dilakukan dengan menggunakan dua kelas yakni kelas kontrol dan kelas
eksperimen pada siswa kelas III untuk diberikan suatu perlakuan (treatmen).
Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas III A dan III B yang
berjumlah 40 siswa. Sampel pada penelitian ini adalah kelas III A sebanyak 20
siswa dan kelas III B sebanyak 20 siswa.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan bantuan SPSS versi
21 yakni terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa dan pengaruh yang
signifikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen ketika sebelum dan setelah diberikan perlakuan
menggunakan model PjBL yakni mendapatkan nilai rata-rata 33,0. Sedangkan
rata-rata pada kelas kontrol sebelum dan setelah diberikan pembelajaran
konvensional yakni mendapatkan nilai rata-rata 20,5. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik
dari pada kelas kontrol.
Berdasarkan uji t yang telah dilakukan menggunakan bantuan SPSS versi 21
yakni diperoleh nilai t-test (t-hitung) sebesar 3,031 sedangkan, untuk nilai t-tabel
pada taraf signifikansi 5% two tailed test dengan df 38 yakni diperoleh t-tabel
sebesar 2,024. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Model
Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi
Mencangkok Tanaman di SDN Tisnogambar 1 karena nilai t-hitung 3,031 dimana
nilai signifikansi tersebut > 2,024 pada t-tabel.
Hasil nilai uji keefektifan relatif yakni ER 46,728 % yang dimana nilai
tersebut merupakan kriteria keefektifan sedang. Dengan demikian, berdasarkan
dari keseluruhan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Model
Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi
Mencangkok Tanaman di SDN Tisnogambar.

ix
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsinya yang berjudul
“Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III
Tema 1 Materi Mencangkok Tanaman Di SDN Tisnogambar 1”. Skripsi ini
disusun guna untuk memenuhi syarat Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah
Dasar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Dengan
demikian, penulis menyampikan terimakasih kepada:
1. Prof Dr. Bambang Soepono, M.Pd selaku dekan fakultas keguruan dan
ilmu pendidikan universitas jember.
2. Para dosen program studi PGSD yang telah membimbing dengan penuh
kesabaran.
3. Drs. Nuriman, Ph.D dan Arik Aguk Wardoyo S,Pd., M.PFis selaku dosen
pembimbing yang telah membimbing dalam menyelsaikan skripsi ini.
4. Agustiningsih, S.Pd., M.Pd dan Kendid Mahmudi S,Pd., M.Pfis selaku
dosen penguji yang telah memberi masukan kritik dan saran untuk
kesempurnaan skripsi ini.
5. Keluarga besar SDN Tisnogambar 1 Jember yang telah membantu
terlaksananya penelitian ini.
Semoga bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak tersebut
dicatat sebagai amal baik oleh Allah SWT. Demi kesempurnaan skripsi ini kritik
dan saran dari semua pihak sangat diperlukan. Semoga skripsi ini dapat memberi
manfaat serta pengetahuan baru bagi penulis untuk penelitian yang selanjutnya.

Jember, 19 Desember 2021

Cahyo Dwi Marta

x
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................16
1.1 Latar Belakang...........................................................................................16
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................18
1.3 Batasan Masalah.........................................................................................18
1.4 Tujuan Peneltian........................................................................................18
1.5 Manfaat Peneltian......................................................................................18
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................20
2.1 Model Project Based Learning (PJBL)......................................................20
2.2 Hasil Belajar...............................................................................................22
2.3 Keterkaitan Project Based Learning (PjBL) Terhadap Hasil Belajar. . .23
2.4 Penelitian yang Relevan.............................................................................24
2.5 Kerangka Berpikir.....................................................................................25
2.7 Hipotesis Penelitian....................................................................................26
BAB 3. METODE PENELITIAN.......................................................................27
3.1 Jenis dan Desain Penelitian.......................................................................27
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................28
3.3 Subjek Penelitian........................................................................................28
3.4 Variabel Penelitian.....................................................................................30
3.5 Definisi operasional....................................................................................30
3.6 Langkah-Langkah Penelitian....................................................................31
3.7 Metode Pengumpulan Data.......................................................................33
3.8 Pengembangan Kualitas Instrumen Tes..................................................34
3.8.1 Uji Validitas...........................................................................................34
3.8.2 Uji Reliabilitas.......................................................................................35

xi
3.9 Teknik Analisis Data..................................................................................36
3.9.1 Uji Normalitas.......................................................................................25
3.9.2 Uji T-test (Independent sample t-test)...................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................38

xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Hasil Uji Homogenitas..........................................................................29
Tabel 3. 2 Deskripsi Analisis Data Uji Homogenitas............................................29
Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes.........................................................35
Tabel 3. 4 Hasil Uji Reliabilitas.............................................................................36
Tabel 3. 5 Hasil Uji Normalitas.............................................................................37
Tabel 3. 6 Kriteria Penafsiran Uji Keefektifan Relatif..........................................38

Tabel 4. 1 Hasil Uji Homogenitas 39

Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes.........................................................40


Tabel 4. 3 Hasil Uji Reliabilitas.............................................................................41
Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas.............................................................................42
Tabel 4. 5 Hasil Uji T-test (Independent Sample t-test)........................................43
Tabel 4. 6 Deskripsi Analisis Data Uji T-test (Independent sample t-test)...........43
Tabel 4. 7 Kriteria Penafsiran Uji Keefektifan Relatif..........................................44

xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Skema Kerangka Berpikir.................................................................26
Gambar 3. 1 Desain Penelitian Pretest-Postest......................................................28
Gambar 3. 2 Langkah-Langkah Penelitian............................................................33

xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Matrik Penelitian..............................................................................54
Lampiran B. Hasil Wawancara Guru.....................................................................56
Lampiran C. Silabus Kelas Eksperimen................................................................57
Lampiran D. Silabus Kelas Kontrol.......................................................................62
Lampiran E. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 1................................................68
Lampiran F. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 2................................................73
Lampiran G. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 3................................................79
Lampiran H. RPP Kelas Kontrol............................................................................85
Lampiran I. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).................................................90
Lampiran J. Buku Siswa........................................................................................94
Lampiran K. Kisi-Kisi Pretest-Postest...................................................................96
Lampiran L. Instrumen Soal Pretest dan Postest.................................................103
Lampiran M. Kunci Jawaban Pretest dan Postest................................................112
Lampiran N. Rubrik Penilaian Soal Pretest dan Postest......................................113
Lampiran O. Rubrik Penilaian Sikap...................................................................115
Lampiran P. Rubrik Penilaian Keterampilan.......................................................117
Lampiran Q. Daftar Penilaian Pengetahuan.........................................................119
Lampiran R. Daftar Nilai Ulangan Harian...........................................................120
Lampiran S. Daftar Uji Validitas dan Reliabilitas...............................................122
Lampiran T. Hasil Nilai Pretest dan Posttest.......................................................132
Lampiran U. Hasil Uji Normalitas.......................................................................134
Lampiran V. Hasil Analisis Data.........................................................................135
Lampiran W. Lembar Pretest dan Posttest Siswa................................................136
Lampiran X. LKPD, Hasil Proyek Kelas Eksperimen, Kegiatan Penelitian dan
Jadwal Pelaksanaan Penelitian.............................................................................138
Lampiran Y. Surat Observasi, Surat Izin Penelitian dan Surat Keterangan
Penelitian..............................................................................................................142
Lampiran Z. Biodata Mahasiswa.........................................................................145

xv
xvi
BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab 1 pendahuluan terdapat (1) latar belakang masalah (2) rumusan
masalah (3) batasan masalah (4) tujuan penelitian (5) serta manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang


Pendidikan ialah suatu proses individu dalam memperbaiki,
meningkatkan, serta mengubah tingkah laku seseorang dalam
mencerdaskan suatu individu melalui pelatihan maupun kegiatan
bimbingan pengajaran. Ki Hajar Dewantara (1959) “pendidikan ialah
suatu proses untuk memajukan budi pekerti anak melalui kekuatan
batin, karakter, pikiran serta jasmani anak terhadap lingkungan alam
dan masyarakat disekitarnya”. Dalam mencari ilmu pengetahuan suatu
individu dapat memperolehnya dari proses belajar.
Belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang melalui
pengalaman serta latihan (Dasopang, 2017). Belajar ialah suatu usaha
yang dilakukan setiap individu dalam memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru diperoleh dari pengalamannya sendiri melalui
interaksi sosial dari ini dapat disimpulkan bahwasannya belajar
merupakan suatu proses individu dalam memperoleh perubahan tingkah
laku serta meningkatkan pengetahuan melalui pengalaman maupun
latihan yang dilakukan secara berulang-ulang (Suardi, 2018). Individu
dapat dikatakan berhasil didalam proses belajarnya apabila menunjukan
suatu perubahan tingkah laku yang lebih baik dari sebelumnya.
Pendidikan akan selalu berubah-ubah dalam proses belajarnya
tergantung dengan kondisi dan situasi pada masa yang dialaminya.
Seperti halnya di tahun 2020 sistem pendidikan di Indonesia dilakukan
secara online karena untuk menghindari kontak langsung terhadap
sesama guru dan siswa untuk pencegahan penularan pandemi Covid 19
(Ely, 2020). Dapat disimpulkan bahwa pendidikan dilakukan sesuai
18

dengan situasi dan kondisi agar proses belajar dan mengajar tetap dapat
tersampaikan dengan baik.
Proses belajar dan mengajar berpacu pada kurikulum 2013 yang
didalamnya terdapat beberapa aspek penting yang wajib dilaksanakan
dalam pembelajaran dan penilaian antara lain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan (Nurbiah, 2017). Akan tetapi, dalam implementasinya
sebagian besar guru hanya menekankan terhadap nilai afektif dan
kognitif, sehingga siswa kurang kreatif dalam mengembangkan bakat
keterampilan yang dimilikinya (Nuriman dkk, 2021). Oleh karena itu,
proses belajar dan mengajar dapat dikatakan berhasil apabila ketiga
aspek pada kurikulum 2013 dapat terealisasikan dengan baik.
Proses mengajar dan belajar seringkali guru dalam mentransfer
ilmunya hanya menggunakan metode ceramah, sehingga siswa hanya
menerima ilmu dalam cakupan kognitif saja. Terdapat beberapa kendala
pada siswa antara lain di kelas 3 yakni kurangnya memahami materi
tentang percangkokan pada tanaman. Oleh karena itu, guru dapat
menerapkan alternatif lain yakni dengan menggunakan model Project
Based Learning (PjBL) yang nantinya model tersebut merupakan model
pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga siswa mampu
mengembangkan proses keterampilan dan pengetahuan khususnya pada
materi mencangkok tanaman (Maya, 2016).
Berdasarkan pengetahuan peneliti pada penelitian PjBL yang
telah dilakukan sebelumnya oleh muzria, dkk. (2020) dan renandika.
(2020) menyatakan bahwa dalam penerapan model PjBL yakni dengan
dibentuknya sebuah kelompok kecil dalam proses belajarnya untuk
menghasilkan sebuah proyek. Oleh karena itu, peneliti mengetahui jika
dalam penerapan model PjBL dengan dibentuknya kelompok kecil
maka terdapat beberapa kendala pada siswa diantaranya kurang
termotivasi dalam belajarnya serta tidak bekerja sama pada kelompok
dalam pengerjaan proyeknya.
19

Penelitian pada uraian tersebut akan dilakukan untuk mengetahui


Pengaruh Model PjBL terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1
Materi Mencangkok Tanaman di SDN Tisnogambar 1 dengan
dibentuknya sebuah kelompok hanya untuk menentukan 4 jenis
tanaman yang berbeda, akan tetapi pengerjaannya tetap individu. Oleh
sebab itu, peneliti bertujuan untuk meminimalisir siswa yang tidak
bekerja sama pada kelompoknya serta untuk menumbuhkan motivasi
belajar pada proses pengerjaan proyeknya, sehingga dalam
pengimplementasikan model PjBL pada SDN Tisnogambar 1 Jember
yaitu dengan mengerjakan proyek secara individu siswa.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahan latar belakang diatas yang telah
diuraikan akan dikaji dalam penelitian ini yaitu adakah Pengaruh Model
Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1
Materi Mencangkok Tanaman di SDN Tisnogambar 1.

1.3 Batasan Masalah


Agar dapat memfokuskan pada satu pembahasan maka penelitian
ini dibatasi hanya pada materi mencangkok tanaman. Peneliti memilih
batasan masalah tersebut karena ingin menguji adakah pengaruh PJBL
terhadap hasil belajar siswa dalam mengasilkan sebuah proyek pada
materi mencangkok tanaman.

1.4 Tujuan Peneltian


Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui seberapa besar
Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas III Tema 1 Materi Mencangkok Tanaman SDN Tisnogambar 1.

1.5 Manfaat Peneltian


Manfaat penelitian yang diaharapkan sebagai berikut..
20

a. Bagi peneliti, Manfaat yang dapat diperoleh bagi peneliti yakni


menambah wawasan dan pengalaman pengetahuan bagi peneliti tentang
Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa.
b. Bagi guru, Manfaat yang dapat diperoleh bagi guru yakni dapat
digunakan sebagai bahan refrensi untuk mengajar dikelas online maupun
offline dengan menggunakan model belajar dengan cara mempraktikan
sendiri, sehingga siswa tidak merasa bosan dalam melakukan
pembelajaran online maupun offline dan siswa termotivasi dalam proses
belajarnya.
c. Bagi lembaga sekolah, Manfaat yang dapat diperoleh bagi lembaga
sekolah yakni dapat dijadikan dasar serta acuan dari lembaga sekolah
agar mampu mengambil kebijakan yang relevan dan sebagai bentuk
nyata dalam pengupayaan pengenalan serta melestarikan tumbuhan
didalam pembelajaran.
d. Bagi peneliti lain, Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi suatu
inspirasi dan refrensi untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.
21

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan teori yang mendukung dengan penelitian,


antaranya yaitu: (1) Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL); (2)
Hasil belajar; (3) Keterkaitan Project Based Learning (PjBL) dengan hasil belajar;
(4) penelitian yang relevan; (5) kerangka berfikir; dan (6) hipotesis.

2.1 Model Project Based Learning (PjBL)


Model pembelajaran project based learning merupakan
pembelajaran yang nantinya menghasilkan sebuah produk pada hasil
akhirnya (Renandika, 2020). Rusydiana (2020) mengemukakan model
pembelajaran project based learning ialah suatu kegiatan yang
mencangkup tugas-tugas untuk memecahkan suatu masalah bagi siswa
melalui sebuah proyek dalam kinerjanya. Dengan demikian dapat
disimpulkan model pembelajaran project based learning ialah suatu
pembelajaran didalamnya mencakup tugas-tugas serta pemecahan
masalah dengan cara menghasilkan sebuah produk sebagai hasil
belajarnya.
Model PjBL merupakan model yang efektif jika diterapkan dalam
dunia pendidikan, karena pada penerapannya yakni mengerjakan
proyek secara langsung, dengan demikian siswa akan lebih mengerti
serta memahami sebuah materi yang dipelajarinya (Susanto, 2018).
22

Oleh karena itu, siswa dalam proses belajarnya dalam pembuatan


proyek akan meningkatkan hasil belajarnya pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan serta sikap. Sehingga model PjBL selaras
dengan kurikulum 2013 yakni agar siswa memiliki kompetensi
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Belajar PjBL terdapat beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Siswa dalam kerangka kerjanya telah mengambil keputusannya sendiri.
2. Siswa mampu memecahkan sebuah masalah.
3. Siswa berpartisipasi merancang proses yang akan dikerjakan dalam mencari
solusi.
4. Siswa diharapkan dapat berpikir kritis dalam hal memecahkan sebuah masalah.
5. Siswa bertanggung jawab dalam hal mencari sebuah informasi secara mandiri.
6. Evaluasi dilakukan ketika proses pengerjaan proyek berlangsung.
7. Siswa dapat menyadari apa yang telah mereka lakukan ketika proses pengerjaan
proyek maupun hasilnya. Produk dapat ditampilkan maupun dipresentasikan
untuk mengetahui hasil akhir dalam pengerjaan proyek.
8. Memberikan sebuah apresiasi terhadap siswa serta memberikan umpan balik
dan revisi.
Terdapat beberapa langkah model PjBL menurut Yulianto (2017)
yang dapat dilakukan sebagai proses pembelajaran bagi siswa sebagai
berikut :
1. Menentukan topik yang akan dibahas.
2. Membuat desain proyek.
3. Mengajarkan langkah-langkah proyek kepada siswa.
4. Memantau proses pengerjaan proyek.
5. Penilaian hasil.
6. Evaluasi pengalaman.
Oleh karena itu, langkah-langkah tersebut dapat digunakan
sebagai acuan dalam model pembelajaran berbasis proyek terhadap
siswa pada lingkup belajar offline maupun pembelajaran online.
Adapun kelebihan model PjBL yakni :
23

1. Meningkatkan skils pada psikomotor.


2. Meningkatkan motivasi belajar.
3. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
4. Kreatif dalam menghasilkan karya produk.
Lalu kekurangan model PjBL yakni :
1. Memerlukan biaya dalam pengerjaannya.
2. Memerlukan banyak waktu.
3. Memerlukan peralatan yang harus disediakan.
Model PjBL dapat memberikan pengalaman baru dengan cara
membuat suatu proyek sehingga, dapat berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Dengan demikian, model PjBL selaras dengan hasil
belajar karena pada penerapannya membuat siswa lebih kreatif dalam
keterampilan pembuatan proyek serta pengetahuan baru atau
pengalaman baru yang dimilikinya. Hal ini sesuai dengan pendapat ahli
menurut syaiful dalam bukunya (2004) bahwa pembelajaran yang baik
yakni pembelajaran yang mengupayakan siswa untuk mendapatkan
pengetahuan baru serta pengalaman yang lebih baik.

2.2 Hasil Belajar


Hasil belajar ialah suatu kemampuan yang dimiliki oleh siswa
setelah usai menerima proses pembelajaran dari guru maupun dari
pribadi siswa itu sendiri (Sudjana, 2018). Hasil belajar tidak ditinjau
berupa nilai saja melainkan apabila terjadi suatu perubahan tingkah
laku yakni berupa keterampilan, sikap, serta pengetahuan dan lain
sebagainya yang tertuju pada perubahan positif pada siswa (Intan,
2017). Dengan demikian hasil belajar merupakan suatu hasil yang telah
dipelajarinya yang dapat merubah siswa yang dari awalnya tidak bisa
menjadi bisa sehingga, tidak hanya berpatokan pada nilai yakni dapat
berupa keterampilan, sikap dan pengetahuan.
Kognitif atau pengetahuan merupakan kemampuan yang dimiliki
oleh setiap individu dalam hal belajar serta berfikir (Mahananingtyas,
24

2017). Psikomotor atau keterampilan merupakan kemampuan yang


dimiliki oleh setiap individu dalam skill atau menghasilkan sebuah
karya. Lalu afektif atau sikap merupakan suatu prilaku dalam setiap
individu dalam setiap proses belajarnya. Oleh karena itu kognitif,
afektif, dan psikomotor merupakan hal yang mempengaruhi dalam
proses belajar pada setiap individu sehingga, kognitif, afektif dan
psikomotor merupakan acuan penting dalam memperoleh ilmu ataupun
hasil belajar.
Kegiatan proses belajar pada siswa terdapat beberapa hal yang
dapat menggugah hasil belajar siswa salah satunya yakni dengan
motivasi belajar (Rahmawati, 2018). Motivasi belajar merupakan suatu
kondisi tertentu dimana pada setiap individu terdapat suatu dorongan
untuk melakukan sesuatu proses belajarnya dengan giat, tekun serta
senang untuk mencapai tujuan pada hasil belajar (Emda, 2017). Oleh
karena itu, hasil belajar juga dapat dipengaruhi oleh motivasi belajar
siswa sehingga, peran guru dalam menerapkan proses belajarnya
kepada siswa secara inovatif agar siswa dapat semangat dan mencapai
tujuan dari hasil belajar.
Terdapat beberapa faktor penyebab hasil belajar siswa rendah
yakni :
1. Guru kurang inovatif dalam melakukan proses pembelajaran terhadap siswa
2. Guru identik dengan pembelajaran yang monoton
3. Kurangnya dalam hal menguasai beberapa model serta strategi ketika proses
belajar dan mengajar berlangsung.
Dengan adanya faktor-faktor tersebut pembelajaran inovatif
merupakan hal penting yang wajib dimiliki setiap guru dalam
memberikan proses belajar dan mengajar berlangsung supaya siswa
dapat termotivasi pada proses belajarnya, serta siswa dapat mencapai
tujuannya pada hasil belajar.
Salah satu faktor yang dapat menggugah motivasi belajar dan
hasil belajar siswa meningkat yakni dengan menggunakan sebuah
25

media pembelajaran dalam pengimplementasi proses belajar dan


mengajar dikelas (Nurrita, 2018). Dengan adanya suatu media
pembelajaran pada proses belajar siswa dapat mengubah prilaku siswa
dalam hal semangat belajar, sehingga proses belajar dan mengajar dapat
tercipta dengan baik serta siswa dapat mencapai hasil belajar dengan
baik.

2.3 Keterkaitan Project Based Learning (PjBL) Terhadap Hasil Belajar


PjBL merupakan pembelajaran yang menghasilkan proyek
sehingga siswa nantinya akan berproses pada keterampilan,
pengetahuan serta sikap mereka dalam pengerjaan proyek tersebut.
Hasil belajar merupakan hasil yang dimiliki oleh siswa dalam berproses
mencari ilmu antara lain yaitu keterampilan, pengetahuan dan sikap.
Oleh karena itu PjBL dan hasil belajar memiliki keterkaitan yakni siswa
yang telah melakukan proses pembelajaran dengan cara membuat
proyek pastinya akan memiliki bekal ilmu untuk suatu saat nanti
apabila ilmu proyek tersebut sewaktu-waktu dibutuhkan.
Penerapan model PjBL yaitu model yang menekankan pada ranah
pengetahuan, keterampilan dan sikap sehingga dalam penerapannya
siswa diharapkan mampu untuk menyelaraskan antara keterampilan,
sikap dan pengetahuan (Anjarsari, 2018). Model PjBL pada hal
utamanya yakni banyak kegiatan pada keterampilan dikarenakan dalam
model PjBL yakni model yang menghasilkan sebuah produk untuk hasil
pembelajarannya.
Motivasi belajar merupakan salah satu hal penting dalam
pengupayaan menentukan hasil belajar siswa (Aritonang, 2018). Siswa
dapat menjadi lebih baik dalam hasil belajarnya ketika dalam proses
pembelajaran terdapat sebuah motivasi yang dapat membuat siswa
semangat dalam belajarnya salah satunya yakni dengan adanya media
pembelajaran dalam penerapan model PjBL. Dengan adanya media
26

pembelajaran tersebut pada penerapan model PjBL dapat


mempengaruhi serta memotivasi hasil belajar siswa dengan baik.
PjBL dan hasil belajar memiliki tujuan yang sama serta selaras
dengan implementasi kurikulum 2013 yakni diharapkan siswa tidak
hanya memiliki kemampuan dalam kognitif (pengetahuan) saja
melainkan juga kemampuan afektif (sikap) serta psikomotor
(keterampilan). Oleh sebab itu, maka model PjBL sangat penting
diimplementasikan untuk menggugah hasil belajar siswa dalam
cakupan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) serta psikomotor
(keterampilan).

2.4 Penelitian yang Relevan


Penelitian ini menggunakan beberapa acuan yakni penelitian-
penelitian terdahulu yang menyangkutpautkan dengan masalah yang
dibahas. Penelitian pada Nafisah (2017) “Pengaruh Model Project
Based Learning (PjBL) Melalui Pembuatan Awetan Bioplastik
Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik Kelas VII Di
SMP Negeri 12 Bandar Lampung Pada Materi Keanekaragaman
Makhluk Hidup”. Kesimpulan dari penelitian tersebut yakni terdapat
pengaruh model PjBL pada berpikir kreatif materi keanekaragaman
mahluk hidup di kelas VII. Hal tersebut terjadi karena keterampilan
siswa dikembangkan secara berpikir kreatif serta memperoleh nilai
rata-rata cukup baik setelah dilakukannya pembelajaran model PjBL.
Penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keterampilan
Proses Dan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Berbasis Proyek Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Srandakan” terdapat
kesimpulan yakni pembelajaran berbasis proyek atau PjBL dapat
meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses pada siswa
(Purwandari, 2017). Dengan demikian upaya yang telah dilakukan pada
penelitian tersebut dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan
27

proses yakni peneliti melakukan prosedur dengan runtut pada


pembelajaran berbasis PjBL yang diterapkan kepada siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Sandi (2018) berjudul “Pengaruh
Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 8 Banyuning” dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Berbasis
Proyek (Project-Based Learning) yang telah diimplementasikan kepada
peserta didik di SDN 8 Banyuning. Dengan demikian model PjBL
dapat di implementasikan dengan berbagai cara untuk menambah
pembelajaran yang inovatif sehingga siswa dalam melakukan proses
pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajarnya ataupun hasil
belajarnya.
Dari beberapa hasil penelitian yang relevan tersebut model PjBL
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa karena pada pembelajaran
berbasis PjBL siswa akan berproses secara mandiri dalam mengerjakan
sebuah proyeknya. Oleh karena itu, PjBL dapat di implementasikan
diantaranya pada jenjang pendidikan sekolah dasar guna untuk
menerapkan pembelajaran yang inovatif sehingga, pembelajaran tetap
berpusat pada siswa serta guru hanya sebagai fasilitator.

2.5 Kerangka Berpikir


Pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam
mentransfer ilmunya memiliki beberapa cara serta teknik kemampuan
guru itu sendiri. Oleh karenanya guru merupakan objek penting dalam
mentransfer ilmu kepada siswa dalam melakukan proses pembelajaran
dikelas, diluar kelas, maupun dikelas online. Dengan demikian, proses
pembelajaran akan dapat berlangsung dengan baik antar guru dengan
siswa. Salah satu model yang dapat digunakan oleh guru pada jenjang
sekolah dasar yakni PjBL. Karena pada model PjBL dapat dijadikan
sebagai inovasi dalam melakukan proses pembelajaran dikelas, diluar
kelas, serta kelas online untuk menuai hasil belajar siswa dalam
28

cakupan kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilannya. Skema


kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut.

Hasil belajar rendah, aspek keterampilan tidak diterapkan


dan pembelajaran konvensional (teacher center)

Model pembelajaran berbasis proyek, membuat sebuah produk,


mengasah keterampilan dan pembelajaran berpusat pada siswa

Model Project Based Learning (PjBL)

Siswa terlibat aktif dalam proses belajarnya, mendapatkan pengalaman baru


ketika belajar melalui model PjBL, kreatif dalam keterampilan dan
menghasilkan sebuah produk

Hasil belajar siswa terbedayakan

Gambar 2. 1 Skema Kerangka Berpikir

2.7 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan dari rumusan masalah serta tujuan penelitian
dan tinjauan pustaka yakni terdapat hipotesis dalam penelitian ini
adalah “Ada Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi Mencangkok Tanaman di SDN
Tisnogambar 1”
29

BAB 3. METODE PENELITIAN

Pada bab ini membahas tentang (1) desain penelitian; (2) waktu
dan tempat penelitian; (3) subjek penelitian; (4) variabel penelitian; (5)
definisi operasional; (6) langkah-langkah penelitian; (7) metode
pengumpulan data; (8) pengembangan kualitas instrumen tes; dan (9)
teknik analisis data.

3.1 Desain Penelitian


Pada penelitian ini yakni menggunakan jenis peneltian kuantitatif.
Metode penelitiannya menggunakan metode eksperimen dan desain
penelitiannya menggunakan quasi eksperimental control group design
pretest-posttest. Wahidmurni (2017) penelitian kuantitatif ialah suatu
cara dalam menjawab masalah pada penelitian yang berkaitan dengan
program statistik serta data berupa angka. Renandika (2020) metode
eksperimen merupakan penelitian yang tujuannya untuk mengetahui
ada dan tidaknya dampak dari suatu perlakuan (treatmen) atau pengaruh
pada suatu keadaan tertentu. Iswara (2017) quasi eksperimental
merupakan desain penelitian yang sistematis dalam menguji hipotesis
pada hubungan sebab akibat dengan menggunakan kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Rancangan pada penelitian ini yakni menggunakan
rancangan “Non-Equivalen Control Grup Design. Rancangan “Non-
Equivalen Control Grup Design” merupakan penelitian yang hampir
sama dengan pretest-postest control group design akan tetapi, pada
rancangan ini kelompok eksperimen dan kelompok control tidak dipilih
secara random.
30

Pada penelitian quasi eksperimental“Non-Equivalen Control


Grup” tahap pertama, yaitu menentukan subjek yang akan digunakan
sebagai subjek penelitian. Tahap selanjutnya memberikan pretest untuk
mengukur kemampuan siswa sebelum diberikan treatment atau
tindakan kepada kedua kelas yakni pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Tahap selanjutnya subjek penelitian kelas eksperimen
diberikan treatment atau perlakuan dengan model PjBL dan kelas
kontrol tidak diberi perlakuan. Selanjutnya kedua kelas tersebut
diberikan sebuah posstest untuk mengetahui hasil akhir ada dan
tidaknya Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi Mencangkok Tanaman di SDN
Tisnogambar 1. Desain penelitian pretest-postest ini dapat dilihat pada
gambar 3.1 sebagai berikut :

E: O1 X O2

C: O1 O2

Gambar 3. 1 Desain Penelitian Pretest-Postest


Keterangan:
E : Kelas Eksperimen
C : Kelas Kontrol
O1 : Tes awal Pretest
O2 : Tes akhir Posst test
X : Treatment

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu penelitian dilakukan ketika semester ganjil tahun ajaran
2020/2021. Tempat penelitian yakni di SDN Tisnogambar 01 Jember.
Beberapa alasan untuk pemilihan tempat pada SDN Tisnogambar 1
Jember antara lain (1) adanya perizinan untuk melakukan sebuah
penelitian pada SDN Tisnogambar 01 Jember; (2) tempat penelitian
31

mudah dijangkau dari segi lokasi serta dana; (3) kurikulum yang
digunakan oleh SDN Tisnogambar 01 yakni kurikulum 2013 sesuai
dengan yang digunakan oleh peneliti.

3.3 Subjek Penelitian


Pada penelitian eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan
dua kelas yakni kelas kontrol dan kelas eksperimen pada siswa kelas III
SDN Tisnogambar 01 Jember untuk diberikan suatu perlakuan
(treatmen). Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas III A
dan III B di SDN Tisnogambar 1 Jember tahun ajaran 2020/2021 yang
berjumlah 40 siswa. Sampel pada penelitian ini adalah kelas III A
sebanyak 20 siswa dan kelas III B sebanyak 20 siswa.
Uji homogenitas merupakan langkah awal untuk menguji dua
kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki varians
sama. Dua kelompok yang akan diuji pada penelitian ini adalah kelas
III A dan III B dari hasil ulangan harian yang telah dilakukan. Cara uji
homogenitas pada penelitian ini menggunakan analisis varians
ANOVA dengan bantuan SPSS versi 21 dengan memilih analyze
kemudian compare means lalu one way annova.
Ketentuan untuk uji homogenitas sebagai berikut.
1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan varian dari dua
kelompok populasi tersebut sama (homogen)
2. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan varian dari dua
kelompok populasi tidak sama (tidak homogen)
Tabel hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 3.1 dan
deskripsi analisis data dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut.

Tabel 3. 1 Hasil Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.


2,705 1 38 ,108
32

Tabel 3. 2 Deskripsi Analisis Data Uji Homogenitas

Kelas N Mean Std. Std. Error


95% Confidence IntervalMinimu
Maximu
Deviation for Mean m m
Lower Bound
Upper Bound
IIIA 20 74,80 16,123 3,605 67,25 82,35 40 100
IIIB 20 80,85 9,332 2,087 76,48 85,22 66 100
Total 40 77,83 13,359 2,112 73,55 82,10 40 100

Hasil perhitungan pada uji homogenitas menggunakan SPSS 21


disimpulkan bahwa kedua kelas III A dan III B di SDN Tisnogambar 1
dinyatakan homogen karena memiliki nilai signifikansi 0,108 sehingga
nilai yang dihasilkan lebih dari 0,05 yaitu 0,108 > 0,05. Kemudian
pemilihan kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan Non-
Equivalen Control Grup Design yang dalam pemilihan kelas
eksperimen dan kelas kontrol tidak dipilih secara random. Dengan
demikian, kelas III A sebagai kelas eksperimen dan kelas III B sebagai
kelas kontrol.

3.4 Variabel Penelitian


Masyhud (2016) mengemukakan bahwa variabel penelitian yakni
suatu kesatuan konsep yang dapat diukur serta diidentifikasi
pengaruhnya dan dibedakan dengan konsep yang lainnya. Variabel
penelitian ini sebagai berikut.
a. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi timbulnya atau sebab
perubahan pada variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini yakni
Model PjBl.
b. Variabel terikat merupakan variabel yang terpengaruhi atau yang menjadi
akibat oleh variabel. Variabel terikat pada penelitian ini yakni hasil belajar
siswa.
c. Variabel kontrol merupakan variabel yang relatif sama sehingga, tidak
menunjukan adanya suatu pengaruh. Variabel kontrol pada penelitian ini
33

yakni siswa, guru, materi pembelajaran, waktu penelitian serta kondisi


ruang kelas.

3.5 Definisi operasional


a. Model Project Based Learning
Model Project Based Learning ialah model pembelajaran pada penerapanya
terdapat masalah yang nyata atau konkrit yang berada pada lingkungan
sekitar siswa yang dihubungkan dengan materi pembelajaran yang nantinya
digunakan sebagai pemecahan masalah dengan cara mencari solusi
sehingga, nantinya siswa menciptakan sebuah produk pada masalah-
masalah tersebut.
b. Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa merupakan suatu hasil pengalaman belajar atau kompetensi
pengetahuan, keterampilan serta sikap yang didapatkan dari sebuah proses
pembelajaran dengan model PjBL. Pada penelitian ini mengukur hasil
belajar kompetensi kognitif siswa menggunkan hasil tes soal materi
mencangkok.

3.6 Langkah-Langkah Penelitian


Langkah-langkah penelitian ini menggunakan Non-Equivalen
Control Grup sebagai berikut:
a. Melakukan observasi disekolah merupakan kegiatan langkah awal untuk
melakukan pengamatan di sekolah serta memilih sekolah yang akan
dilakukan penelitian.
b. Mengidentifikasi masalah merupakan kegiatan untuk mengetahui
permasalahan-permasalahan yang ada di sekolah tersebut yakni dengan
cara wawancara kepada wali kelas guru kelas III A dan III B.
c. Melakukan kajian pustaka merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan sebuah informasi dan data seperti halnya pendekatan,
teori, metode, buku, jurnal dan lain sebagainya.
34

d. Menentukan subjek penelitian merupakan kegiatan yang dimana peneliti


memilih subjek penelitian untuk kelangsungan kegiatan peneliti seperti
halnya memilih kelompok atau individu untuk dijadikan sumber data,
populasi serta sampel peneliti.
e. Melakukan uji homogenitas merupakan kegiatan untuk mengetahui
populasi apakah varian populasi memiliki kemampuan yang sama atau
tidak. Uji homogenitas merupakan prasyarat dalam analisis independent
sampel t-test dan annova serta uji homogenitas merupakan penentuan
dari penempatan sampel pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
f. Kelas eksperimen merupakan kegitatan yang nantinya akan diberikan
sebuah perlakuan (treatment) untuk diuji ada dan tidaknya pengaruh dari
sebuah perlakuan (treatment) dari penelitian.
g. Kelas kontrol merupakan kegiatan yang nantinya tidak diberlakukannya
sebuah perlakuan (treatment) melainkan kelas kontrol hanya diberikan
sebuah pembelajaran pada umumnya.
h. Melakukan pengembangan instrumen tes merupakan kegiatan untuk
mengetahui kemampuan siswa, kompetensi siswa, perkembangan
kompetensi siswa, kesulitan belajar siswa, proses belajar siswa, hasil
belajar siswa, motivasi belajar siswa dan lain sebagainya..
i. Melakukan uji validitas instrumen penelitian merupakan kegiatan untuk
mengetahui kevalidan instrumen yakni pada penelitian ini berupa 20
soal pilihan ganda. Uji reliabilitas merupakan kegiatan untuk
mengetahui apakah instrumen 20 soal tersebut telah memiliki
konsistensi baik secara eksternal maupun internal.
j. Melakukan pretest pada kelas eksperimen dan kontrol untuk mengetahui
kemampuan awal siswa.
k. Menerapkan pembelajaran model PjBL untuk kelas eksperimen dan
menerapkan pembelajaran biasa pada kelas kontrol.
l. Melakukan posstest untuk mengetahui hasil dari pembelajaran model
PjBL pada kelas eksperiman dan kelas kontrol.
35

m. Melakukan analisis data menggunakan analisis data t-test merupakan


kegiatan untuk mengetahui hasil akhir data pada penelitian .
n. Melakukan uji hipotesis penelitian merupakan kegiatan untuk
mengetahui adakah pengaruh model PjBL terhadap hasil belajar siswa.
o. Membuat hasil pembahasan penelitian merupakan kegiatan untuk
merinci data t-test penelitian.
p. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian merupakan kegiatan
menyimpulkan hasil dari penelitian ini.
Langkah-langkah penelitian yang telah diuraikan dapat dilihat pada gambar 3.2
sebagai berikut.

Melakukan observasi disekolah

Mengidentifikasi masalah

Melakukan kajian pustaka

Menentukan subjek penelitian

Melakukan uji homogenitas

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Pengembangan instrumen tes

Uji validitas dan reliabilitas

pretest
36

Pembelajaran model Pembelajaran tanpa


PjBL materi model PjBL materi
mencangkok tanaman mencangkok tanaman

Posttest

Analisis data

Uji hipotesis

Pembahasan

Menarik kesimpulan

Gambar 3. 2 Langkah-Langkah Penelitian

3.7 Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini akan menggunakan tes kemampuan siswa
pada model PjBL yang dapat mengukur hasil belajar siswa dalam
menyelesaikan soal ipa pada materi mencangkok tanaman. Tes
dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan
dua tes yakni pretest dan postest yang sama di lakukan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol serta bentuk tes yang digunakan adalah
pilihan ganda dengan 20 butir soal.

3.8 Pengembangan Kualitas Instrumen Tes


Instrumen merupakan suatu alat bantu untuk mengumpulkan data
dengan mudah. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
data berupa tes, sehingga untuk instrumen penelitiannya menggunakan
soal berbentuk pilihan ganda. Instrumen dapat dikatakan baik dan
terpercaya ketika instrumen tersebut memiliki tingkat validitas dan
reliabelitas yang tinggi.
37

3.8.1 Uji Validitas


Menurut Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas merupakan suatu
uji yang dilakukan untuk mengukur keabsahan pada instrumen penelitian yang
digunakan. Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat. Instrumen dinyatakan
valid apabila korelasi item (r-hitung) menunjukan lebih besar atau sama dengan r-
tabel pada taraf signifikansi 5% uji dua arah dengan 20 responden didapatkan r-
tabel 0,444. Instrumen pada penelitian ini yakni menggunakan tes pilihan ganda
sebanyak 20 soal yang digunakan pada pretest dan posstest. Uji validitas pada
penelitian ini yakni menggunakan SPSS versi 21 dengan memilih analyze lalu
Correlate kemudian bivariat.
Penskoran pada instrumen tes penelitian ini yakni skor 1 untuk jawaban
benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Instrumen tes dapat dikatakan valid apabila
r-hitung > r-tabel. Uji coba instrumen tes validitas soal dilaksanakan di SDN
Langkap 1 Jember pada kelas III A dengan jumlah 20 siswa. Hasil uji validitas
instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut.
Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Nomo Korelasi Item (r- r-tabel 5% (20) Kesimpulan
r soal hitung)
1 0,473 0,444 Valid
2 0,704 0,444 Valid
3 0,572 0,444 Valid
4 0,539 0,444 Valid
5 0,572 0,444 Valid
6 0,527 0,444 Valid
7 0,324 0,444 Tidak Valid
8 0,545 0,444 Valid
9 0,637 0,444 Valid
10 0,451 0,444 Valid
11 0,436 0,444 Tidak Valid
12 0,687 0,444 Valid
13 0,488 0,444 Valid
14 0,732 0,444 Valid
15 0,617 0,444 Valid
16 0,603 0,444 Valid
17 0,521 0,444 Valid
38

18 0,519 0,444 Valid


19 0,489 0,444 Valid
20 0,462 0,444 Valid

Berdasarkan hasil uji coba soal validitas di SDN Langkap 1


Jember pada kelas III A menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa dari
20 butir soal pilihan ganda dengan 20 responden terdapat 2 butir soal
yang tidak valid yakni soal no 7 dan no 11.

3.8.2 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena istrumen
tersebut sudah baik. Tujuan dari uji realibilitas adalah untuk mengetahui
konsistensi suatu instrumen sebagai alat, sehingga hasil pengukuran dapat
dipercaya. Tes ini menggunakan soal pilihan ganda dengan 20 butir. Reliabilitas
dapat dikatakan baik apabila nilai cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2011). Hasil
uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut.

Tabel 3. 4 Hasil Uji Reliabilitas


Cronbach’s Alpha N of Items
,874 20

Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan SPSS versi 21


dengan memilih analyze kemudian scale lalu reliability analysis
memiliki nilai 0,874 sehingga, 20 soal tersebut dinyatakan reliabel
karena didapatkan nilai Cronbach’s Alpha 0,87 > 0,60.

3.9 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk memperoleh hasil dari data
yang telah diperoleh pada penelitian sehingga, dapat dijadikan kesimpulan akhir
pada penelitian.
39

3.9.1 Uji Normalitas


Uji normalitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui
apakah kelompok data yang akan diuji tersebut sudah berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan
shapiro wilk karena populasi atau responden yang digunakan adalah
sebanyak 40 siswa dengan sampel 20 siswa, yakni kelas III A 20 siswa
dan kelas III B 20 siswa, karena jika menggunakan uji normalitas
kolmogorof smirnov yakni responden yang digunakan harus 50
responden atau lebih dari 50 siswa dan apabila responden kurang dari
50 siswa uji normalitas menggunakan shapiro wilk. Data hasil uji
normalitas pada penelitian ini didapatkan dari nilai ulangan harian pada
SDN Tisnogambar 1 kelas III A dan III B. Dasar pengambilan
keputusan uji normalitas sebagai berikut.
1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal
2. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
Uji normalitas diperlukan sebagai syarat setiap uji parametris.
Cara uji normalitas pada penelitian ini yakni menggunakan bantuan
SPSS versi 21 dengan memilih analyze kemudian descriptive statistic
lalu explore. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai
berikut.

Tabel 3. 5 Hasil Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
KELAS A ,156 20 ,200* ,952 20 ,403
KELAS B ,185 20 ,072 ,941 20 ,249

Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan data ulangan


harian dengan bantuan SPSS versi 21 pada siswa SDN Tisnogambar 1
jember kelas III A yakni mendapatkan nilai signifikansi 0,403 dan
40

siswa kelas III B mendapatkan nilai signifikansi 0,249. Dengan


demikian kelas III A dan kelas III B dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal karena nilai signifikansi kelas III A 0,403 > 0,05
dan nilai signifikansi kelas III B 0,249 > 0,05.

3.9.2 Uji T-test (Independent sample t-test)


Independent sample t-test merupakan uji parametrik yang
digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata/ mean dua kelompok
yang tidak berpasangan. Uji T-test (Independent sample t-test)
memiliki syarat yang harus dipenuhi sebelum menggunakannya, yaitu
data yang akan diuji telah berdistribusi normal. Selanjutnya, jika telah
berdistribusi normal maka dapat menggunkanan uji parametrik
independent sample t-test. Cara uji T-test (Independent sample t-test)
pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 21 dengan memilih analyz
kemudian compare means lalu independent samples t test.
Dasar pengambilan keputusan pengujian hipotesis sebagai
berikut.
a. Jika nilai t-hitung > t-tabel maka ada Pengaruh Model Project Based
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi
Mencangkok Tanaman di SDN Tisnogambar 1 hipotesis nihil Ha diterima
dan H0 ditolak.
b. Jika nilai t-hitung < t-tabel maka tidak ada Pengaruh Model Project Based
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi
Mencangkok Tanaman di SDN Tisnogambar 1 hipotesis nihil H a ditolak
dan H0 diterima.
Hasil analisis T-test ditunjukan untuk mengetahui adanya
pengaruh terhadap hasil belajar siswa yang telah diberikan sebuah
perlakuan atau treatmen. Akan tetapi, hal ini masih belum dapat
menunjukan seberapa besar keefektifan relatif yang sudah dicapai oleh
suatu kelompok. Dengan demikian, setelah mengetahui hasil uji T-test
yakni perlu melakukan uji keefektifan relatif untuk mengetahui
41

seberapa besar perlakuan kelompok eksperimen yang telah diberikan


dengan model pembelajaran PjBL dibandingkan dengan kelompok
kontrol yang hanya menggunakan pembelajaran konvensional. Rumus
uji keefektifan relatif sebagai berikut.
MX 2−MX 1
ER= X 100 %
MX 1−MX 2
2
Keterangan:
ER = Tingkat keefektifan relatif perlakuan kelompok eksperimen dibandingkan
dengan perlakuan kelompok kontrol.
MX1 = mean nilai pada kelompok kontrol.
MX2 = mean nilai pada kelompok eksperimen.
Hasil keefektifan relatif lalu ditafsirkan pada kriteria penafsiran
uji keefektifan relatif pada pada tabel 3.6 sebagai berikut.
Tabel 3. 6 Kriteria Penafsiran Uji Keefektifan Relatif

Hasil Uji Keefektifan Relatif Kategori Keefektifan


81% < ER ≤ 100% Keefektifan sangat tinggi
61% < ER ≤ 80% Keefektifan tinggi
41% < ER ≤ 60% Keefektifan sedang
21% < ER ≤ 40% Keefektifan rendah
0% < ER ≤ 20% Keefektifan sangat rendah
Sumber: Modifikasi dari Masyhud (2016)

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang (1) hasil penelitian; (2) pengujian
hipotesis; dan (3) pembahasan.
42

4.1 Hasil Penelitian


Sebelum menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol yakni dilakukan
uji homogenitas terlebih dahulu untuk mengetahui apakah populasi pada kedua
sampel kelas III A dan III B SDN Tisnogambar 1 Jember homogen atau memiliki
kemampuan yang sama. Data perhitungan uji homogenitas pada penelitian ini
didapatkan dari nilai hasil ulangan harian pada kelas III A dan kelas III B. Uji
homogenitas pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 21 dengan memilih
analyze kemudian compare means lalu one way annova. Dasar pengambilan
keputusan uji homogenitas yakni jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat
dikatakan varian dari dua kelompok populasi tersebut sama (homogen), jika nilai
signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan varian dari dua kelompok populasi tidak
sama (tidak homogen). Tabel hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.1
sebagai berikut.
Tabel 4. 1 Hasil Uji Homogenitas
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2,705 1 38 ,108

Hasil perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan SPSS versi 21


pada kelas III A dan III B di SDN Tisnogambar 1 memiliki nilai signifikansi
0,108 sehingga, nilai signifikansi yang dihasilkan telah melebihi > 0,05. Dapat
disimpulkan bahwa kedua kelas III A dan III B homogen karena memiliki nilai
signifikansi 0,108 dimana signifikansi tersebut > 0,05. Kemudian pemilihan kelas
eksperimen dan kelas kontrol yakni menggunakan Non-Equivalen Control Grup
Design. Dalam pemilihan kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak dipilih secara
random. Dengan demikian, kelas eksperimen yakni kelas III A dan kelas kontrol
yakni kelas III B.

Uji coba soal validitas pada penelitian ini yakni dilakukan pada siswa kelas
III A di SDN Langkap 1 jember dengan 20 responden siswa. Intrumen tes soal
yang digunakan adalah sebanyak 20 butir soal pilihan ganda. Sebelum melakukan
uji validitas uji coba soal pada siswa kelas III A di SDN Langkap 1 Jember yakni
43

intrumen tes soal di validasi terlebih dahulu kepada validasi ahli dosen IPA dan
guru kelas III A dan kelas III B SDN Tisnogambar 1. Setelah divalidasi oleh ahli
dosen IPA dan guru kelas III A dan III B yakni melakukan uji coba soal kepada
siswa III A di SDN Langkap 1 jember. Hasil uji validitas instrumen tes dapat
dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut.

Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes


Nomo Korelasi Item (r- r-tabel 5% (20) Kesimpulan
r soal hitung)
1 0,473 0,444 Valid
2 0,704 0,444 Valid
3 0,572 0,444 Valid
4 0,539 0,444 Valid
5 0,572 0,444 Valid
6 0,527 0,444 Valid
7 0,324 0,444 Tidak Valid
8 0,545 0,444 Valid
9 0,637 0,444 Valid
10 0,451 0,444 Valid
11 0,436 0,444 Tidak Valid
12 0,687 0,444 Valid
13 0,488 0,444 Valid
14 0,732 0,444 Valid
15 0,617 0,444 Valid
16 0,603 0,444 Valid
17 0,521 0,444 Valid
18 0,519 0,444 Valid
19 0,489 0,444 Valid
20 0,462 0,444 Valid

Berdasarkan hasil uji coba soal validitas di SDN Langkap 1 Jember pada
kelas III A menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa dari 20 butir soal pilihan
ganda dengan 20 responden terdapat 2 butir soal yang tidak valid yakni soal no 7
dan no 11.
Instrumen tes soal dikatakan valid apabila korelasi item (r-hitung)
menunjukan lebih besar atau sama dengan r-tabel pada taraf signifikansi 5% uji
dua arah dengan 20 responden didapatkan r-tabel 0,444. Hasil uji coba soal
validitas yang dilakukan di SDN Langkap 1 Jember pada kelas III A
44

menggunakan bantuan SPSS versi 21 dengan memilih analyze lalu correlate


kemudian bivariat yakni diketahui bahwa 20 butir soal pilihan ganda tersebut
terdapat 2 butir soal yang tidak valid yakni soal no 7 dan soal no 11. Hasil uji
reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut.

Tabel 4. 3 Hasil Uji Reliabilitas


Cronbach’s Alpha N of Items
,874 20

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui instrumen tes soal telah


memiliki konsistensi instrumen tes yang baik sebagai alat pengumpulan data
sehingga, hasil pengukuran dapat dipercaya. Relibilitas dapat dikatakan baik
apabila nilai cronbach’s alpa > 0,60. Berdasarkan hasil uji relibilitas
menggunakan bantuan SPSS versi 21 dengan memilih analyze kemudian scale
lalu reliability analysis memiliki nilai signifikansi 0,874 sehingga, 20 soal pilihan
ganda tersebut dinyatakan reliabel karena didapatkan nilai cronbach’s alpa 0,874
dimana signifikansi tersebut > 0,60.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kelompok data yang
akan diuji yakni kelas III A dan III B sudah berdistribusi normal atau
tidak. Uji normalitas merupakan syarat pada uji parametris. Dasar
pengambilan keputusan uji normalitas yakni jika nilai signifikansi >
0,05 maka data berdistribusi normal, sehingga apabila data berdistribusi
normal dapat melakukan tahap berikutnya yakni uji parametris, jika
nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal sehingga
menggunakan uji non parametris. Hasil uji normalitas dapat dilihat
pada tabel 4.4 sebagai berikut.

Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas


Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
45

Statistic df Sig. Statistic df Sig.


KELAS A ,156 20 ,200* ,952 20 ,403
KELAS B ,185 20 ,072 ,941 20 ,249

Hasil perhitungan uji normalitas pada SDN Tisnogambar 1 Jember


menggunakan bantuan SPSS versi 21 dengan cara memilih analyze kemudian
descriptive statistic lalu explore. Data yang digunakan untuk uji normalitas yakni
menggunakan nilai ulangan harian dengan mendapatkan nilai signifikansi 0,403
pada kelas III A dan nilai signifikansi 0,249 pada kelas III B. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa data kelas III A dan kelas III B berdistribusi normal
karena nilai signifikansi kelas III A 0,403 dimana signifikansi tersebut > 0,05 dan
nilai signifikansi kelas III B 0,249 dimana signifikansi tersebut > 0,05.
Teknik analisis data pada penelitian ini yakni menggunakan uji T-test
(independent sample t test) karena data berdistribusi normal memenuhi syarat uji
parametris. Uji T-test (independent sample t test) pada penelitian ini yakni
menggunakan bantuan SPSS versi 21 dengan cara memilih analyze kemudian
compare means lalu independent sample t test. Dasar pengambilan keputusan
pengujian hipotesis yakni jika nilai t-hitung > t-tabel maka ada Pengaruh Model
Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi
Mencangkok Tanaman di SDN Tisnogambar 1 hipotesis nihil H a diterima dan H0
ditolak. Jika nilai t-hitung < t-tabel maka tidak ada Pengaruh Model Project
Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi
Mencangkok Tanaman di SDN Tisnogambar 1 hipotesis nihil H a ditolak dan H0
diterima.
Data yang digunakan pada uji T-test (Independent sample t-test)
ini yakni menggunakan nilai beda atau selisih antara nilai pretest dan
post test yang telah dilakukan pada kelas III A dan kelas III B. Hasil uji
T-test (Independent sample t-test) dapat dilihat pada tabel 4.5 dan
deskripsi Analisis Data Uji T-test (Independent sample t-test) dapat
dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut.
46

Tabel 4. 5 Hasil Uji T-test (Independent Sample t-test)


Hasil Belajar

Equal Equal
variances variances not
assumed assumed

Levene's Test F 0,547


for Equality of
Variances Sig. 0,464
t 3,031 3,031
df 38 37,702
Sig. (2-tailed) 0,004 0,004
t-test for
Equality of Mean Difference 12,5 12,5
Means Std. Error Difference 4,125 4,125
95% Confidence Lower 4,15 4,148
Interval of the
Difference Upper 20,85 20,852

Tabel 4. 6 Deskripsi Analisis Data Uji T-test (Independent sample t-test)


Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Eksperime
Hasil n 20 33,0 13,611 3,044
Belajar Kontrol 20 20,5 12,450 2,784

Hasil analisis uji-t menggunakan bantuan SPSS versi 21 yakni


diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,031 sedangkan, untuk nilai t-tabel
pada taraf signifikansi 5% two tailed test dengan df 38 yakni diperoleh
t-tabel sebesar 2,024. Nilai t-tabel tersebut dapat dicari menggunakan
microsofts excel dengan rumus formula (=TINV(0,05;38)) sehingga
mendapatkan nilai t-tabel 2,024. Lalu df tersebut didapatkan dari
seluruh populasi yakni 40 siswa lalu dikurangi 2 sehingga,
mendapatkan nilai df 38. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh karena nilai t-hitung 3,031 dimana nilai signifikansi
tersebut > 2,024 pada t-tabel. Perbandingan rata-rata dari hasil belajar
siswa yakni kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol karena,
kelas eksperimen dilakukannya sebuah treatmen menggunakan model
47

PjBL dengan hasil rata-rata 33,0 sedangkan kelas kontrol tidak


diberikan sebuah treatmen hanya dengan pembelajaran konvensional
mendapatkan hasil rata-rata 20,5.
Setelah mengetahui hasil uji T-test yakni perlu melakukan uji
keefektifan relatif untuk mengetahui seberapa besar perlakuan
kelompok eksperimen yang telah diberikan dengan model pembelajaran
PjBL dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya
menggunakan pembelajaran konvensional. Perhitungan uji keefektifan
relatif sebagai berikut.
MX 2−MX 1
ER= X 100 %
MX 1 + MX 2
2
33 ,0−20 , 5
ER= X 100 %
20 ,5+ 33 ,0
2
12 ,5
ER= X 100 %
53 ,5
2
2
ER=12 , 5. X 100 %
53 , 5
ER = 46,728 %
Keterangan:
ER = Tingkat keefektifan relatif perlakuan kelompok eksperimen dibandingkan
dengan perlakuan kelompok kontrol.
MX1 = mean nilai pada kelompok kontrol.
MX2 = mean nilai pada kelompok eksperimen.
Hasil keefektifan relatif lalu ditafsirkan pada kriteria penafsiran
uji keefektifan relatif pada pada tabel 4.7 sebagai berikut.

Tabel 4. 7 Kriteria Penafsiran Uji Keefektifan Relatif


Hasil Uji Keefektifan Relatif Kategori Keefektifan
81% < ER ≤ 100% Keefektifan sangat tinggi
61% < ER ≤ 80% Keefektifan tinggi
41% < ER ≤ 60% Keefektifan sedang
48

Hasil Uji Keefektifan Relatif Kategori Keefektifan


21% < ER ≤ 40% Keefektifan rendah
0% < ER ≤ 20% Keefektifan sangat rendah
Sumber: Modifikasi dari Masyhud (2016:385)

Dari hasil uji keefektifan relatif yakni mendapatkan nilai ER 46,728 % yang
dimana hasil nilai tersebut merupakan kriteria sedang pada tabel kriteria
penafsiran uji keefektifan relatif, sehingga kesimpulan dari hasil belajar siswa
kelas eksperimen yakni kelas III A yang diberikan sebuah perlakuan model PjBL
menunjukan hasil belajar lebih efektif 46,728 % dibandingkan dengan hasil
belajar siswa pada kelas kontrol yakni kelas III B yang hanya menggunakan
pembelajaran konvensional.

4.2 Pengujian Hipotesis


Pengujian hipotesis yakni dilakukan dengan cara membandingkan
nilai t-hitung dengan t-tabel menggunakan taraf signifikansi 5%.
Adapun ketentuan dasar pengambilan keputusan pengujian hipotesis
sebagai berikut.
a. Jika nilai t-hitung > t-tabel maka ada Pengaruh Model Project Based
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi
Mencangkok Tanaman di SDN Tisnogambar 1 hipotesis nihil Ha diterima
dan H0 ditolak.
b. Jika nilai t-hitung < t-tabel maka tidak ada Pengaruh Model Project Based
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi
Mencangkok Tanaman di SDN Tisnogambar 1 hipotesis nihil H a ditolak
dan H0 diterima.
Berdasarkan pada hasil uji-t dengan menggunakan bantuan SPSS
versi 21 menunjukan t-hitung > t-tabel yaitu 3,031 > 2,024. Dengan
demikian, hasil tersebut menunjukan signifikan sehingga, Ha
menyatakan bahwa ada pengaruh Model Project Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi Mencangkok
49

Tanaman di SDN Tisnogambar 1 diterima, sedangkan H 0 menyatakan


bahwa tidak ada pengaruh Model Project Based Learning Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi Mencangkok Tanaman di
SDN Tisnogambar 1 ditolak. Berdasarkan kesimpulan dari uji hipotesis
yakni ada pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi Mencangkok Tanaman di SDN
Tisnogambar 1.

4.3 Pembahasan
Observasi merupakan tahap awal sebelum melakukan penelitian.
Dilakukannya observasi yakni untuk mencari sebuah permasalahan yang ada
disekolah tersebut salah satunya yakni permasalahan yang dialami oleh guru kelas
ketika pembelajaran. Pada penelitian ini yakni menggunakan SDN Tisnogambar 1
pada kelas III A dan III B sebagai tujuan observasi. Selanjutnya setelah memilih
kelas III A dan III B yakni mewawancarai guru kelas III A dan III B untuk
menanyakan model ataupun metode pembelajaran yang sering digunakan untuk
mengajar dikelas tersebut.
Setelah melakukan wawancara dengan guru kelas III A dan III B yakni guru
tersebut hanya menggunakan metode ceramah, penugasan soal, diskusi dan tanya
jawab ketika melakukan proses pembelajaran dikelas serta ketika melakukan
pembelajaran tentang materi mencangkok guru tersebut tidak pernah melakukan
praktek mencangkok kepada siswanya, sehingga siswa tidak memahami cara
proses mencangkok dengan baik. Dengan demikian, guru tersebut belum pernah
menerapkan model PjBL dan praktek langsung mencangkok sebagai hasil belajar
siswa pada kelas III.
Setelah mengetahui hasil wawancara dari guru kelas III A dan III B yakni
peneliti meminta data rekapan nilai hasil ulangan harian yang telah dilakukan
untuk menguji homogenitas sebelum dibentuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hasil uji homogenitas yang telah dilakukan menggunakan bantuan SPSS versi 21
yakni mendapatkan nilai signifikansi sebesar 0,108 sehingga, kedua kelas tersebut
dikatakan homogen karena 0,108 > 0,05. Selanjutnya pemilihan kelas eksperimen
50

dan kelas kontrol yakni menggunakan non equivalen control group design tidak
dipilih secara random. Dengan demikian, kelas III A sebagai kelas eksperimen
yang diberikan perlakuan atau treatmen dan kelas III B sebagai kelas kontrol yang
hanya dilakukan pembelajaran konvensional.
Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini yakni berupa 20 soal
pilihan ganda tentang materi mencangkok tanaman. Ketika dihari pertama
penelitian yakni dilakukannya pretes kepada siswa kelas III A dan III B pada SDN
Tisnogambar 1 jember dikelas. Penelitian ini yakni dilakukan dengan cara tatap
muka di kelas dan di rumah siswa. Pembelajaran dilakukan dirumah siswa hanya
ketika melakukan proses mencangkok tanaman. Dengan demikian, dibentuknya
sebuah kelompok ketika melakukan proses pembelajaran berlangsung
menggunakan model PjBL, akan tetapi dalam pengerjaan sebuah proyek
mencangkok tanaman dilakukan setiap individu siswa.
Pada penelitian ini langkah-langkah model PjBL pada kelas eksperimen
diawali dengan menentukan topik yang akan dibahas, topik yang dibahas yakni
materi tentang mencangkok tanaman. Langkah selanjutnya yakni membuat desain
proyek yang dimana siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
untuk mencangkok tanaman. Selanjutnya yakni peneliti mengajarkan langkah-
langkah proyek mencangkok tanaman kepada siswa. Berikutnya peneliti
memantau proses pengerjaan proyek mencangkok tanaman. Langkah kelima yakni
peneliti menilai hasil karya proyek siswa. Lalu yang terakhir yakni peneliti
melakukan evaluasi pengalaman.
Model pembelajaran PjBL yakni dapat melatih serta meningkatkan
kemampuan siswa ketika proses belajar berlangsung karena, siswa dapat
menciptakan sebuah karya yakni proyek hasil mencangkok tanaman secara
mandiri. Oleh karena itu, dengan menggunakan pembelajaran model PjBL dapat
melatih serta mengasah kemampuan siswa dalam segi pengetahuan, sikap dan
keterampilan, karena didalam model PjBL sendiri merupakan pembelajaran yang
nyata dalam menghasilkan sebuah proyek atau karya siswa.
Ketika siswa diberikan sebuah instrumen tes soal tentang materi
mencangkok tanaman terdapat satu siswa yang kurang lancar dalam hal membaca
51

sehingga, peneliti dalam menyelesaikan permasalahan tersebut yakni dengan cara


membacakan soal pilihan ganda pada satu siswa tersebut. Walaupun terdapat
kendala kepada satu siswa yang tidak bisa membaca akan tetapi, siswa tersebut
memahami soal materi tentang mencangkok tanaman ketika telah diberikan
sebuah pembelajaran dengan model PjBL. Oleh karena itu, pembelajaran model
PjBL dapat mempengaruhi hasil belajar siswa walaupun pada siswa yang kurang
lancar membaca.
Kegiatan selanjutnya yakni memberikan pembelajaran konvensional kepada
kelas kontrol. Penerapan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol diawali
dengan membaca sebuah teks tentang materi mencangkok tanaman pada buku
siswa tema 1 subtema 4 pembelajaran 6 tentang materi mencangkok tanaman.
Setelah siswa membaca teks tentang materi mencangkok tanaman siswa tersebut
diinstruksikan untuk mengerjakan latian soal pada buku siswa. Langkah
selanjutnya yakni siswa menyimpulkan, tanya jawab serta mengevaluasi
pembelajaran yang telah dilakukan tentang materi mencangkok tanaman.
Kelas eksperimen dan kelas kontrol yakni terdapat perbedaan ketika
melakukan proses belajar dan mengajar berlangsung. Kelas eksperimen ketika
proses belajar berlangsung dengan diterapkannya model PjBL semua siswa
terlibat aktif ketika proses pembuatan proyek. Dengan demikian, model PjBL
dapat membuat siswa aktif dalam belajarnya, termotivasi dalam belajarnya dan
siswa mendapatkan pengetahuan baru tentang materi mencangkok tanaman.
Sebaliknya pada kelas kontrol siswa kurang aktif karena siswa hanya
diinstruksikan membaca teks tentang mencangkok tanaman sehingga, siswa tidak
termotivasi dalam belajarnya dan siswa seringkali ramai berbicara sendiri dikelas.
Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yakni
dilaksanakan dengan 6 kali tatap muka. Hari pertama yakni siswa mengerjakan
instrumen tes 20 soal pilihan ganda pretes tentang mencangkok tanaman pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikutnya peneliti mengisi kelas eksperimen
dengan menginstruksikan membaca teks tentang mencangkok tanaman kemudian
siswa diintruksikan untuk membawa alat dan bahan yang digunakan untuk
mencangkok tanaman pada pertemuan berikutnya. Selanjutnya kelas eksperimen
52

melakukan kegiatan pengerjaan proyek mencangkok tanaman. Dihari keempat


kelas kontrol diberikan pembelajaran konvensional tentang materi mencangkok
tanaman. Pertemuan kelima kelas eksperimen membawa hasil proyek atau produk
mencangkok tanaman di sekolah. Lalu di hari keenam kelas eksperimen dan kelas
kontrol diberikan soal posttest.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan bantuan SPSS versi
21 yakni terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa dan pengaruh yang
signifikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen ketika sebelum dan setelah diberikan perlakuan
menggunakan model PjBL yakni mendapatkan nilai rata-rata 33,0. Sedangkan
rata-rata pada kelas kontrol sebelum dan setelah diberikan pembelajaran
konvensional yakni mendapatkan nilai rata-rata 20,5. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
terdapat perbedaan nilai yang signifikan sehingga, rata-rata nilai hasil belajar
siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.
Berdasarkan uji t yang telah dilakukan menggunakan bantuan SPSS versi 21
yakni diperoleh nilai t-test (t-hitung) sebesar 3,031 sedangkan, untuk nilai t-tabel
pada taraf signifikansi 5% two tailed test dengan df 38 yakni diperoleh t-tabel
sebesar 2,024. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Model
Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi
Mencangkok Tanaman di SDN Tisnogambar 1 karena nilai t-hitung 3,031 dimana
nilai signifikansi tersebut > 2,024 pada t-tabel.
Hasil nilai uji keefektifan relatif yakni ER 46,728 % yang dimana nilai
tersebut merupakan kriteria keefektifan sedang sehingga, kesimpulan dari hasil
belajar siswa kelas eksperimen yakni kelas III A yang diberikan sebuah perlakuan
model PjBL menunjukan hasil belajar lebih efektif 46,728 % dibandingkan
dengan hasil belajar siswa pada kelas kontrol yakni kelas III B yang hanya
menggunakan pembelajaran konvensional. Dengan demikian, berdasarkan dari
keseluruhan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Model Project
Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi
Mencangkok Tanaman di SDN Tisnogambar.
53

BAB 5. PENUTUP

Pada bab ini membahas tentang (1) kesimpulan; dan (2) saran.

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian, uji hipotesis dan pembahasan yakni
dapat diketahui bahwa terdapat nilai selisih pada nilai pretest dan nilai posttest
serta hasil pada uji-t dengan menggunakan bantuan SPSS versi 21 menunjukan t-
hitung > t-tabel yaitu 3,031 > 2,024 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Hasil
rata-rata nilai dari kelas eksperimen yakni 33,0 sedangkan pada kelas kontrol 20,5
sehingga, rata-rata nilai kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Hasil
perhitungan uji keefektifan relatif yakni mendapatkan nilai ER 46,728 % yang
dimana nilai ER tersebut merupakan kategori kriteria keefektifan sedang. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Model Project Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Tema 1 Materi Mencangkok Tanaman di
SDN Tisnogambar 1 dan nilai rata-rata serta nilai keefektifan relatif hasil belajar
siswa kelas eksperimen lebih baik karena ketika pembelajaran menggunakan
model PjBL dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya menerapkan
pembelajaran konvensional.

5.2 Saran
Berdasarkan pemaparan dari kesimpulan tersebut, terdapat saran dari
penelitian ini sebagai berikut:
54

a. Bagi guru, model pembelajaran PjBL diharapkan dapat digunakan


sebagai model pembelajaran alternative serta refrensi yang dapat
digunakan oleh guru ketika melakukan proses mengajar dan belajar
dikelas dalam pengupayaan hasil belajar siswa.
b. Bagi peneliti lain, dapat menambah wawasan dan refrensi untuk
mengembangkan penelitian selanjutnya khususnya pada model PjBL
atau sejenisnya
DAFTAR PUSTAKA

Anjarsari, A. D. (2018). Penerapan Model Project Based Learning Untuk


MeningkatkanHasil Belajar IPA Materi Struktur Tumbuhan Pada Siswa
Kelas IV SDN 2 Bulungcangkring Jekulo Kudus.eprints.umk.ac.id, 1-20.

Cahyaningsih, R. N., Siswanto, J., dan Sukamto. (2020). Keefektifan Model


Project Based Learning Berbantu Multimedia Power Point Terhadap Hasil
Belajar IPA. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Vol. 4 (1) ,
34-40.

Cahyono, U. T., dan Hasan, M. (2018). Pemanfaatan Oasis Basah Sebagai Bahan
Alternatif Pengganti Media Konvensional Pada Pencangkokan Tanaman
Mangga (Mangifera indica, L) di Laboratorium Tanaman .
jurnal.ugm.ac.id, 37-42.

Dasopang, A. P. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu-ilmu


Keislaman, Vol. 03 No. 2, 1-20.

Emda, A. (2017). Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran.


Lantanida Journal, Vol. 5 No. 2 , 93-196.

Faizah, U. (2019). Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Project Based


Learning Untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses Dan Hasil Belajar
Siswa Kelas Iv Sd Negeri Seworan, Wonosegoro. ejournal.uksw.edu, 24-
38.

Fitri, H., Dasna, I. W., dan Suharjo, S. (2018). Pengaruh Model Project Based
Learning (PjBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Ditinjau
dari Motivasi Berprestasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
http://jurnal.unublitar.ac.id/, Vol 3, No 2, 1-12.

Intan, R. (2017). Bab II Landasan Teori A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil


Belajar . repostory.radeintan.ac.id, 15-49.

Iswara, W., Gunawan, A., dan Dalifa. (2017). Pengaruh Bahan Ajar Muatan Lokal
Mengenal Potensi Bengkulu Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1-7.

Kusuma, I. G. (2018). Penerapan Model PjBL Berbantuan Media Audio Visual


untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V
SD.ejournal.undiksha.ac.id, Vol. 1 No. 1., 29-38.

Mahananingtyas, E. (2017). Hasil Belajar Kognitif, Afektif dan Psikomotor


Melalui Penggunaan Jurnal Belajar Bagi Mahasiswa PGSD. jurnal
pegagogika, 1-9.
56

Maula, M. M., Prihatin, M. J., Fikri, P. K., dan Fikri. (2018). Pengaruh Model
PjBL (Project-Based Learning) terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pengelolaan Lingkungan.
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/63447 , 1-6.

Mappeasse, M. Y. (2019). Pengaruh Cara Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil


Belajar Programmable Logic Controller (Plc) Siswa Kelas III Jurusan
Listrik SMK Negeri 5 Makassar. Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 2,,
1-6.

Muzria, W., dan Indrawati, T. (2020). Pengaruh Model Project Based Learning
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Terpadu Sekolah
Dasar. jurnal pendidikan tambusai, Volume 4 Nomor 3 , 1-7.

Nafisah, I. (2017). Pengaruh Model Project Based Learning (Pjbl) Melalui


Pembuatan Awetan Bioplastik Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif
Peserta Didik Kelas VIIdi SMP Negeri 12 Bandar Lampung Pada Materi
Keanekaragaman Makhluk Hidup. repository.radenintan.ac.id, 1-103.

Nuriman, Rusydiana, M., dan Wardoyo, A. A. (2021). Pengaruh Model Project


Based Learning Terhadap Higher Order Thinking Skills Pada Siswa Kelas
V Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 1-4.

Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Siswa. media neliti, Volume 03, Nomor 01, 1-17.

Nurfitriyanti, M. (2017). Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap


Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika.media.neliti.com , 149-160.

Pakpahan, T. E. (2018). Kajian Tekhnik Mencangkok Perbanyakan Jambu Kristal


(Psidium guava). polbangtanmedan.ac.id, 27-30.

Purwandari, N. (2019). Upaya Meningkatkan Keterampilan Prosesdan Hasil


Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Pada
Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Srandakan. eprints.uny.ac.id, 1-214.

Pohan, N. (2019). Pelaksanaan Proses Belajar Melalui Bimbingan Aspek Afektif,


Kognitif dan PsikomotorikSiswa di MadrasahIbtidaiyah Swasta Amal
Shaleh Medan. repository uinsu.ac.id , 1-145.

Rahmayanti, V. (2019). Pengaruh Minat Belajar Siswa dan Persepsi Atas Upaya
Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bahasa
Indonesia Siswa SMPdi Depok. Jurnal SAP, Vol. 1 No. 2, 1-11.

Renandika, A. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning


(Pjbl) Terintegrasi STEM Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Kelas 5 di Sdn Sumberpinang 02 Jember. repository.unej.ac.id, 1-138.
57

Rusydiana, M. (2020). Pengaruh Model Project Based Learning (PjBL) Terhadap


Higher Order Thinking Skills Pada Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar.
https://repository.unej.ac.id/, 1-127.

Rosali, E. S. (2020). Aktifitas Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19


di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
http://jurnal.unsil.ac.id, Volume 1 Nomor 1, 21-30.

Saerozi. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning


Berorientasi Ecopreneurship dan Motivasi Terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Siswa pada Materi Sistem Pengelasan di Sekolah Menengah
Kejuruan. jurnal unnes, Vol. 17, No. 1, 43-49.

Sandi D, N. A., Garminah, N. N., dan Pudjawan, K. (2019). Pengaruh Model


Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) Terhadap Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 8 Banyuning.ejournal.undiksha.ac.id,
Vol 1, No 1, 1-10.

Santoso, H. B. (2017). Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar dengan Metode


Problem Basic Learning (Pbl) Pada Mata Pelajaran Tune Up Motor Bensin
Siswa Kelas Xi di SMK Insan Cendekia Turi Sleman Tahun Ajaran
2015/2016. Jurnal Taman Vokasi, Vol. 5, No. 1, 1-6.

Siswanto, B. T. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa


Pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif Pada Pembelajaran
Praktik Kelistrikan Otomotif Pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan
Otomotif Smk di Kota Yogyakarta. jurnal pendidikan vokasi, Volume 6,
No 1, 1-11.

Surya, A. P., Relmasira, S. C., dan Hardini, A. T. (2018). Penerapan Model


Pembelajaran Project Based Learning (Pjbl) untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Dan Kreatifitas Siswa Kelas III SD Negeri Sidorejo Lor 01
Salatiga. http://jurnal.unsyiah.ac.id/, Vol. 6 No. 1, April 2018, hal.41-54 ,
41-54.

Wijanarko, A. G., Supardi, K. I., dan Marwoto, P. (2017). Keefektifan Model


Project Based Learning Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses Sainsdan Hasil Belajar IPA. journal.unnes.ac.id, 1-6.

Yulianto, A., Yulianto, A., Fatchan, A., dan Astina, I. K. (2017). Penerapan
Model Pembelajaran Project Based Learning Berbasis Lesson Study Untuk
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa. journal um, 448-453.
58

Lampiran A. Matrik Penelitian


Matrik Penelitian
Judul Rumusan Masalah Variabel Indikator Sumber Data Metode Penlitian
Pengaruh Model Apakah ada Pengaruh a. Variabel a. Langkah- a. Siswa kelas III c. Jenis
Project Based Model Project Based bebas : langkah model SDN Penelitian :
Learning Learning Terhadap Hasil Model Project Based Tisnogambar 1 Kuantitatif
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III Project Learning (PjBL) b. Guru kelas III d. Teknik
Belajar Siswa Tema 1 Materi Based 1) menentukan SDN Pengumpulan
Kelas III Tema 1 Mencangkok Tanaman Learning topik yang Tisnogambar 1 Data :
Materi SDN Tisnogambar 1? b. Variabel akan dibahas 1) Tes
Mencangkok terikat : hasil 2) membuat e. Teknik
Tanaman SDN belajar siswa desain proyek Analisis Data :
Tisnogambar 1 c. Variabel 3) mengajarkan Uji-t
kontrol : langkah- T
waktu langkah proyek
pelaksanaan kepada siswa
penelitian, 4) memantau
kemampuan proses
siswa dan pengerjaan
59

Judul Rumusan Masalah Variabel Indikator Sumber Data Metode Penlitian


materi proyek
pembelajara 5) penilaian hasil
n. 6) evaluasi
pengalaman.
60

Lampiran B. Hasil Wawancara Guru

Wawancara Guru Kelas III A dan III B


Pewawancara : Cahyo Dwi Marta
Narasumber : Sumilah, S.Pd
Tujuan : untuk mengetahui pembelajaran yang dilakukan guru sehari-hari
Hari/Tanggal : Senin, 20 September 2021
Tempat : SDN Tisnogambar 1 Jember

N
Pertanyaan Jawaban
o
1 Pada pembelajaran sehari-hari ibu biasa Metode ceramah,
menggunakan metode pembelajaran apa? diskusi, tanya jawab,
penugasan soal.
2 Apakah ibu sebelumnya sudah pernah Belum pernah
mengenal tentang model Project Based
Learning?
3 Selama mengajar apakah ibu pernah Belum pernah
menggunakan model Project Based Learning?
4 Dalam mengajar apakah ibu pernah Pernah
menjelaskan tentang materi mencangkok
tanaman di tema 1 subtema 5 pembelajaran 6?
5 Selain menjelaskan materi mencangkok Belum pernah
tanaman apakah ibu juga permah mengajarkan
keterampilan cara mencangkok tanaman
kepada siswa?

Guru Kelas III Jember, 20 September 2021


Pewawancara

Sumilah S,Pd Cahyo Dwi Marta


NIP. 197201271996062001 170210204175
61

Lampiran C. Silabus Kelas Eksperimen

SILABUS KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SDN TISNOGAMBAR 01 JEMBER


Hari/Tanggal : Sabtu, 1 November 2021
Kelas : II
Semester :1
Tahun Plajaran : 2020/2021
Tema : (1) Pertumbuhan dan perkembangan Makhluk Hidup
Subtema : (4) Pertumbuhan dan perkembangan
Pembelajaran :6
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 35 menit)
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia

KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
dan guru.
62

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca dan bertanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Mata Pelajaran Materi Indikator Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber


dan Kompetensi Pokok Pembelajaran waktu Belajar
Dasar
Bahasa
Indonesia

3.4 Mencermati 1.Cara 3.4.1 Memecahkan 1. Menjelaskan Penilaian 2JP (2 x 35 1. Buku siswa
kosakata dalam mencangko permasalahan pengertian secara sikap: menit) 2. Buku Guru
teks tentang k tanaman mencangkok tanaman detail apa itu 1. Santun 3. Tanaman
konsep ciri-ciri, pada pertumbuhan, mencangkok 2. Tanggung
kebutuhan dan perkembangan tanaman Jawab
(makanan dan mahluk hidup yang 2. Menginstruksikan 3. Percaya diri
tempat hidup), ada di lingkungan untuk menyiapkan
pertumbuhan, setempat yang alat dan bahan yang Penilaian
63

Mata Pelajaran Materi Indikator Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber


dan Kompetensi Pokok Pembelajaran waktu Belajar
Dasar
dan disajikan dalam digunakan dalam pengetahuan :
perkembangan bentuk lisan, tulis, mencangkok 1. LKPD
mahluk hidup visual, dan/atau tanaman 2. Soal
yang ada di eksplorasi 3. Membuat 4 pretest-
lingkungan lingkungan. (C4) kelompok untuk postest
setempat yang 3.4.2 menentukan 1 jenis
disajikan dalam Membandingkan tanaman yang Penilaian
bentuk lisan, mencangkok tanaman berbeda-beda dalam Keterampilan:
tulis, visual, dengan biji pada setiap kelompoknya 1. Pembuatan
dan/atau pertumbuhan, dan namun dalam proyek
eksplorasi perkembangan pengerjaannya mencangko
lingkungan. (C3) mahluk hidup yang tetaplah individu. k tanaman
4.4 Menyajikan ada di lingkungan 4. Memberikan
laporan tentang setempat yang LKPD kepada setiap
konsep ciri-ciri, disajikan dalam siswa
kebutuhan bentuk lisan, tulis, 5. Menginstruksikan
64

Mata Pelajaran Materi Indikator Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber


dan Kompetensi Pokok Pembelajaran waktu Belajar
Dasar
(makanan dan visual, dan/atau untuk pembuatan
tempat hidup), eksplorasi proyek mencangkok
pertumbuhan, lingkungan. (C5) tanaman
dan 3.4.3 Menyimpulkan 6. Menyimpulkan
perkembangan proses mencangkok serta memberikan
makhluk hidup tanaman pada umpan balik kepada
yang ada pertumbuhan, dan siswa pada hasil
dilingkungan perkembangan pembelajaran
setempat secara mahluk hidup yang mencangkok
tertulis ada di lingkungan tanaman.
menggunakan setempat yang
kosakata baku disajikan dalam
dalam kalimat bentuk lisan, tulis,
efektif. (P1) visual, dan/atau
eksplorasi
lingkungan. (C4)
65

Mata Pelajaran Materi Indikator Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber


dan Kompetensi Pokok Pembelajaran waktu Belajar
Dasar
4.4.1
Mendemonstrasikan
proses mencangkok
tanaman tentang
konsep ciri-ciri,
kebutuhan (makanan
dan tempat hidup),
pertumbuhan, dan
perkembangan
makhluk hidup yang
ada dilingkungan
setempat secara
tertulis menggunakan
kosakata baku dalam
kalimat efektif. (P2)
66

Lampiran D. Silabus Kelas Kontrol


SILABUS KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SDN TISNOGAMBAR 01 JEMBER


Hari/Tanggal : Rabu, 3 November 2021
Kelas : II
Semester :1
Tahun Plajaran : 2020/2021
Tema : (1) Pertumbuhan dan perkembangan Makhluk Hidup
Subtema : (4) Pertumbuhan dan perkembangan
Pembelajaran :6
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 35 menit)
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia

KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
dan guru.
67

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca dan bertanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Mata Pelajaran Materi Pokok Indikator Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber


dan Kompetensi Pembelajaran waktu Belajar
Dasar
Bahasa
Indonesia

3.4 Mencermati 1. Mencangkok 3.4.1 Menjelaskan 1. Membaca teks Penilaian sikap: 2 x 35 menit 1. Buku
kosakata dalam Tanaman kosakata dalam teks mencangkok 1.Santun siswa
teks tentang tentang konsep ciri- tanaman pada 2.Tanggung 2. Buku Guru
konsep ciri-ciri, ciri, kebutuhan buku siswa. Jawab
kebutuhan (makanan dan 2. Menjelaskan 3.Percaya diri
(makanan dan tempat hidup), pengertian
tempat hidup), pertumbuhan, dan secara detail Penilaian
pertumbuhan, dan perkembangan apa itu pengetahuan :
68

Mata Pelajaran Materi Pokok Indikator Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber


dan Kompetensi Pembelajaran waktu Belajar
Dasar
perkembangan mahluk hidup yang mencangkok 1.Soal pretest-
mahluk hidup ada di lingkungan 3. Mengemukakan postest
yang ada di setempat yang gambar 2.Latihan soal
lingkungan disajikan dalam mencangkok “Ayo
setempat yang bentuk lisan, tulis, tanaman. Menulis”
disajikan dalam visual, dan/atau 4. Mengemukakan
bentuk lisan, eksplorasi teks bacaan
tulis, visual, lingkungan. (C2) mencangkok
dan/atau 3.4.2 tanaman dengan
eksplorasi Mengemukakan bahasa siswa
lingkungan. (C3) kosakata dalam teks sendiri.
4.4 Menyajikan tentang konsep ciri- 5. Mengerjakan
laporan tentang ciri, kebutuhan latihan soal
konsep ciri-ciri, (makanan dan “Ayo Menulis”
kebutuhan tempat hidup), pada buku
(makanan dan pertumbuhan, dan siswa.
69

Mata Pelajaran Materi Pokok Indikator Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber


dan Kompetensi Pembelajaran waktu Belajar
Dasar
tempat hidup), perkembangan 6. Menyimpulkan
pertumbuhan, dan mahluk hidup yang serta
perkembangan ada di lingkungan memberikan
makhluk hidup setempat yang umpan balik
yang ada disajikan dalam kepada siswa
dilingkungan bentuk lisan, tulis, pada hasil
setempat secara visual, dan/atau pembelajaran
tertulis eksplorasi mencangkok
menggunakan lingkungan. (C2) tanaman.
kosakata baku 3.4.3
dalam kalimat Menyimpulkan
efektif. (P1) kosakata dalam teks
tentang konsep ciri-
ciri, kebutuhan
(makanan dan
tempat hidup),
70

Mata Pelajaran Materi Pokok Indikator Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber


dan Kompetensi Pembelajaran waktu Belajar
Dasar
pertumbuhan, dan
perkembangan
mahluk hidup yang
ada di lingkungan
setempat yang
disajikan dalam
bentuk lisan, tulis,
visual, dan/atau
eksplorasi
lingkungan. (C2)
4.4.1 Melatih
konsep ciri-ciri,
kebutuhan
(makanan dan
tempat hidup),
pertumbuhan, dan
71

Mata Pelajaran Materi Pokok Indikator Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber


dan Kompetensi Pembelajaran waktu Belajar
Dasar
perkembangan
makhluk hidup yang
ada dilingkungan
setempat secara
tertulis
menggunakan
kosakata baku
dalam kalimat
efektif. (P2)
72

Lampiran E. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN TISNOGAMBAR 1 JEMBER


Kelas / Semester :3/1
Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup (Tema 1)
Sub Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan (Sub Tema 4)
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia
Pembelajaran ke :6
Alokasi waktu : 2 JP (2 x 35 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Mencermati kosakata dalam teks 3.4.1 Memecahkan permasalahan
tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan mencangkok tanaman pada
(makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan
73

Kompetensi Dasar Indikator


pertumbuhan, dan perkembangan mahluk hidup yang ada di
mahluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang
lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis,
disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi
visual, dan/atau eksplorasi lingkungan. (C4)
lingkungan. (C3) 3.4.2 Membandingkan mencangkok
tanaman dengan biji pada
pertumbuhan, dan perkembangan
mahluk hidup yang ada di
lingkungan setempat yang
disajikan dalam bentuk lisan, tulis,
visual, dan/atau eksplorasi
lingkungan. (C5)
3.4.3 Menyimpulkan proses
mencangkok tanaman pada
pertumbuhan, dan perkembangan
mahluk hidup yang ada di
lingkungan setempat yang
disajikan dalam bentuk lisan, tulis,
visual, dan/atau eksplorasi
lingkungan. (C4)
4.4 Menyajikan laporan tentang konsep 4.4.1 Mendemonstrasikan proses
ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan mencangkok tanaman tentang
tempat hidup), pertumbuhan, dan konsep ciri-ciri, kebutuhan
perkembangan makhluk hidup (makanan dan tempat hidup),
yang ada dilingkungan setempat pertumbuhan, dan perkembangan
secara tertulis menggunakan makhluk hidup yang ada
kosakata baku dalam kalimat dilingkungan setempat secara
efektif. (P1) tertulis menggunakan kosakata
baku dalam kalimat efektif. (P2)
74

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah membaca teks mencangkok tanaman dan mendengarkan penjelasan
guru, siswa dapat menemukan salah satu cara perkembangbiakan vegetatif
buatan dengan tepat.
2. Setelah mengamati guru ketika proses mencangkok tanaman, siswa dapat
membuat dasar pengelompokan dari beberapa jenis tanaman yang dapat
dicangkok dengan tepat.
3. Setelah mendengarkan intruksi guru, siswa dapat mengumpulkan alat dan
bahan yang digunakan untuk mencangkok dengan tepat.
4. Setelah mengamati guru ketika proses mencangkok tanaman, siswa dapat
memecahkan permasalahan pada mencangkok tanaman dengan tepat.
5. Setelah mengamati guru ketika proses mencangkok tanaman, siswa dapat
menyusun tahapan- tahapan urutan yang benar ketika melakukan proses
mencangkok tanaman dengan tepat.
6. Setelah mengamati guru ketika proses mencangkok tanaman, siswa
diharapkan mampu menyimpulkan kelebihan dan kekurangan dari
mencangkok tanaman dengan tepat.

D. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi
3. Model pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan 10
Dilanjutkan Dengan Membaca Doa (Orientasi) menit
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi
yang akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan
75

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
1. Siswa membaca teks tentang proses
mencangkok tanaman..
Kegiatan
2. Siswa diinstruksikan cara mencangkok
Inti
tanaman dan melihat gambar tahapan-tahapan
45
pada mencangkok tanaman.
menit
3. Siswa diinstruksikan oleh guru pada pertemuan
berikutnya menyediakan alat dan bahan
mencangkok tanaman diantaranya pisau,
plastik, tali rafia dan media tanam.
1. Guru mengulas kembali materi pembelajaran
mencangkok tanaman. (Evaluasi pengalaman)
2. Guru dan siswa berdiskusi serta memberikan
umpan balik jika terdapat materi mencangkok
tanaman yang belum dipahaminya.
Kegiatan 15
3. Guru memberikan kesimpulan pada materi
Penutup menit
pembelajaran mencangkok tanaman.
4. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing dipimpin siswa yang diberi
tugas. (Religius)

F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR


1. Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 3 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 3
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2018).
76

2. Gambar atau contoh tanaman hasil cangkok tanaman.

G. PENILAIAN (ASSESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubrik penilaian.

PENILAIAN
1. Penilaian Sikap : Santun, tanggung jawab, percaya diri
2. Penilaian Pengetahuan: tes tertulis pretest-postest
3. Penilaian Keterampilan : LKPD hasil proyek mencangkok

Guru Kelas III 13 November 2021


Peneliti

Sumilah S,Pd
Cahyo Dwi Marta
NIP. 197201271996062001
NIM 170210204175

Lampiran F. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 2


77

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SDN TISNOGAMBAR 1 JEMBER


Kelas / Semester :3/1
Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup (Tema 1)
Sub Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan (Sub Tema 4)
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia
Pembelajaran ke :6
Alokasi waktu : 2 JP (2 x 35 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Mencermati kosakata dalam teks 3.4.1 Memecahkan permasalahan
tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan mencangkok tanaman pada
(makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan
pertumbuhan, dan perkembangan mahluk hidup yang ada di
78

Kompetensi Dasar Indikator


mahluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang
lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis,
disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi
visual, dan/atau eksplorasi lingkungan. (C4)
lingkungan. (C3) 3.4.2 Membandingkan mencangkok
tanaman dengan biji pada
pertumbuhan, dan perkembangan
mahluk hidup yang ada di
lingkungan setempat yang
disajikan dalam bentuk lisan, tulis,
visual, dan/atau eksplorasi
lingkungan. (C5)
3.4.3 Menyimpulkan proses
mencangkok tanaman pada
pertumbuhan, dan perkembangan
mahluk hidup yang ada di
lingkungan setempat yang
disajikan dalam bentuk lisan, tulis,
visual, dan/atau eksplorasi
lingkungan. (C4)
4.4 Menyajikan laporan tentang konsep 4.4.1 Mendemonstrasikan proses
ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan mencangkok tanaman tentang
tempat hidup), pertumbuhan, dan konsep ciri-ciri, kebutuhan
perkembangan makhluk hidup (makanan dan tempat hidup),
yang ada dilingkungan setempat pertumbuhan, dan perkembangan
secara tertulis menggunakan makhluk hidup yang ada
kosakata baku dalam kalimat dilingkungan setempat secara
efektif. (P1) tertulis menggunakan kosakata
baku dalam kalimat efektif. (P2)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
79

1. Setelah membaca teks mencangkok tanaman dan mendengarkan penjelasan


guru, siswa dapat menemukan salah satu cara perkembangbiakan vegetatif
buatan dengan tepat.
2. Setelah mengamati guru ketika proses mencangkok tanaman, siswa dapat
membuat dasar pengelompokan dari beberapa jenis tanaman yang dapat
dicangkok dengan tepat.
3. Setelah mendengarkan intruksi guru, siswa dapat mengumpulkan alat dan
bahan yang digunakan untuk mencangkok dengan tepat.
4. Setelah mengamati guru ketika proses mencangkok tanaman, siswa dapat
memecahkan permasalahan pada mencangkok tanaman dengan tepat.
5. Setelah mengamati guru ketika proses mencangkok tanaman, siswa dapat
menyusun tahapan- tahapan urutan yang benar ketika melakukan proses
mencangkok tanaman dengan tepat.
6. Setelah mengamati guru ketika proses mencangkok tanaman, siswa
diharapkan mampu menyimpulkan kelebihan dan kekurangan dari
mencangkok tanaman dengan tepat.

D. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi
3. Model pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan 10
Dilanjutkan Dengan Membaca Doa (Orientasi) menit
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi
yang akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan
dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat
80

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
4. Siswa menyiapkan alat dan bahan mencangkok
tanaman yang telah diinstruksikan pada
pertemuan sebelumnya.
Kegiatan Langkah-langkah Project Based Learning 45
Inti (PjBL) menit
1. Siswa dibentuk 4 kelompok untuk
menentukan 4 jenis tanaman berbeda-beda
yang akan dicangkoknya antara lain
tanaman jambu kelampok kecil, tanaman
jambu kelampok besar, tanaman jeruk bali,
dan tanaman jambu merah. (Menentukan
topik yang akan dibahas)
2. Guru dan siswa merancang kebutuhan yang
diperlukan untuk pembuatan proyek
mencangkok tanaman. (Membuat desain
proyek)
3. Guru menjelaskan langkah-langkah
pembuatan proyek mencangkok tanaman.
(Mengajarkan langkah-langkah proyek kepada
siswa)
4. Siswa dapat mempraktekan proses
mencangkok tanaman atau membuat proyek
mencangkok tanaman pada 4 jenis tanaman
tersebut dan dalam pengerjaannya individu.
(Memantau proses pengerjaan proyek)
5. Siswa mengumpulkan proyek hasil
mencangkok tanaman dan guru mengoreksi
81

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
hasil proyek mencangkok tanaman.
(Penilaian hasil)
6. Guru mengulas kembali materi pembelajaran
mencangkok tanaman. (Evaluasi pengalaman)
1. Guru dan siswa berdiskusi serta memberikan
umpan balik jika terdapat materi mencangkok
tanaman yang belum dipahaminya.
2. Guru memberikan kesimpulan pada materi
pembelajaran mencangkok tanaman.
Kegiatan 3. Guru memberikan apresiasi terhadap siswa 15
Penutup dengan ucapan selamat karena telah melakukan menit
pembelajaran dengan baik.
4. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing dipimpin siswa yang diberi
tugas. (Religius)

F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR


1. Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 3 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 3
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2018).
2. Gambar atau contoh tanaman hasil cangkok tanaman.

G. PENILAIAN (ASSESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubrik penilaian.

PENILAIAN
82

1. Penilaian Sikap : Santun, tanggung jawab, percaya diri


2. Penilaian Pengetahuan: tes tertulis pretest-postest
3. Penilaian Keterampilan : LKPD hasil proyek mencangkok
Guru Kelas III 13 November 2021
Peneliti

Sumilah S,Pd Cahyo Dwi Marta


NIP. 197201271996062001 NIM 170210204175

Lampiran G. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 3


83

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SDN TISNOGAMBAR 1 JEMBER


Kelas / Semester :3/1
Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup (Tema 1)
Sub Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan (Sub Tema 4)
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia
Pembelajaran ke :6
Alokasi waktu : 2 JP (2 x 35 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Mencermati kosakata dalam teks 3.4.1 Memecahkan permasalahan
tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan mencangkok tanaman pada
(makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan
pertumbuhan, dan perkembangan mahluk hidup yang ada di
84

Kompetensi Dasar Indikator


mahluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang
lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis,
disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi
visual, dan/atau eksplorasi lingkungan. (C4)
lingkungan. (C3) 3.4.2 Membandingkan mencangkok
tanaman dengan biji pada
pertumbuhan, dan perkembangan
mahluk hidup yang ada di
lingkungan setempat yang
disajikan dalam bentuk lisan, tulis,
visual, dan/atau eksplorasi
lingkungan. (C5)
3.4.3 Menyimpulkan proses
mencangkok tanaman pada
pertumbuhan, dan perkembangan
mahluk hidup yang ada di
lingkungan setempat yang
disajikan dalam bentuk lisan, tulis,
visual, dan/atau eksplorasi
lingkungan. (C4)
4.4 Menyajikan laporan tentang konsep 4.4.1 Mendemonstrasikan proses
ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan mencangkok tanaman tentang
tempat hidup), pertumbuhan, dan konsep ciri-ciri, kebutuhan
perkembangan makhluk hidup (makanan dan tempat hidup),
yang ada dilingkungan setempat pertumbuhan, dan perkembangan
secara tertulis menggunakan makhluk hidup yang ada
kosakata baku dalam kalimat dilingkungan setempat secara
efektif. (P1) tertulis menggunakan kosakata
baku dalam kalimat efektif. (P2)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
85

1. Setelah membaca teks mencangkok tanaman dan mendengarkan penjelasan


guru, siswa dapat menemukan salah satu cara perkembangbiakan vegetatif
buatan dengan tepat.
2. Setelah mengamati guru ketika proses mencangkok tanaman, siswa dapat
membuat dasar pengelompokan dari beberapa jenis tanaman yang dapat
dicangkok dengan tepat.
3. Setelah mendengarkan intruksi guru, siswa dapat mengumpulkan alat dan
bahan yang digunakan untuk mencangkok dengan tepat.
4. Setelah mengamati guru ketika proses mencangkok tanaman, siswa dapat
memecahkan permasalahan pada mencangkok tanaman dengan tepat.
5. Setelah mengamati guru ketika proses mencangkok tanaman, siswa dapat
menyusun tahapan- tahapan urutan yang benar ketika melakukan proses
mencangkok tanaman dengan tepat.
6. Setelah mengamati guru ketika proses mencangkok tanaman, siswa
diharapkan mampu menyimpulkan kelebihan dan kekurangan dari
mencangkok tanaman dengan tepat.

D. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi
3. Model pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan 10
Dilanjutkan Dengan Membaca Doa (Orientasi) menit
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi
yang akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan
dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat
86

mempelajari pelajaran yang akan dipelajari


dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
Langkah-langkah Project Based Learning
(PjBL)
1. Siswa dibentuk 4 kelompok untuk
menentukan 4 jenis tanaman berbeda-beda
yang akan dicangkoknya antara lain
tanaman jambu kelampok kecil, tanaman
jambu kelampok besar, tanaman jeruk bali,
dan tanaman jambu merah. (Menentukan
topik yang akan dibahas)
2. Guru dan siswa merancang kebutuhan yang
diperlukan untuk pembuatan proyek
Kegiatan mencangkok tanaman. (Membuat desain
Inti proyek)
3. Guru menjelaskan langkah-langkah 45
pembuatan proyek mencangkok tanaman. menit
(Mengajarkan langkah-langkah proyek kepada
siswa)
4. Siswa dapat mempraktekan proses
mencangkok tanaman atau membuat proyek
mencangkok tanaman pada 4 jenis tanaman
tersebut dan dalam pengerjaannya individu.
(Memantau proses pengerjaan proyek)
5. Siswa mengumpulkan proyek hasil
mencangkok tanaman dan guru mengoreksi
hasil proyek mencangkok tanaman.
(Penilaian hasil)
6. Guru mengulas kembali materi pembelajaran
mencangkok tanaman. (Evaluasi pengalaman)
87

1. Guru dan siswa berdiskusi serta memberikan


umpan balik jika terdapat materi mencangkok
tanaman yang belum dipahaminya.
2. Guru memberikan kesimpulan pada materi
pembelajaran mencangkok tanaman.
3. Guru memberikan apresiasi terhadap siswa
Kegiatan 15
dengan ucapan selamat karena telah melakukan
Penutup menit
pembelajaran mencangkok tanaman dengan
baik.
4. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing dipimpin siswa yang diberi
tugas. (Religius)

F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR


1. Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 3 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 3
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2018).
2. Gambar atau contoh tanaman hasil cangkok tanaman.

G. PENILAIAN (ASSESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubrik penilaian.
PENILAIAN
1. Penilaian Sikap : Santun, tanggung jawab, percaya diri
2. Penilaian Pengetahuan: tes tertulis pretest-postest
3. Penilaian Keterampilan : LKPD hasil proyek mencangkok
88

Guru Kelas III 13 November 2021


Peneliti

Sumilah S,Pd Cahyo Dwi Marta


NIP. 197201271996062001 NIM 170210204175
89

Lampiran H. RPP Kelas Kontrol


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SDN TISNOGAMBAR 1 JEMBER


Kelas / Semester : 3 / 1
Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup (Tema 1)
Sub Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan (Sub Tema 4)
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia
Pembelajaran ke :6
Alokasi waktu : 2 JP (2 x 35 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Mencermati kosakata dalam teks 3.4.1 Menjelaskan isi teks mencangkok
tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan tanaman pada pertumbuhan, dan
(makanan dan tempat hidup), perkembangan mahluk hidup
pertumbuhan, dan perkembangan yang ada di lingkungan setempat
90

Kompetensi Dasar Indikator


mahluk hidup yang ada di yang disajikan dalam bentuk
lingkungan setempat yang lisan, tulis, visual, dan/atau
disajikan dalam bentuk lisan, tulis, eksplorasi lingkungan (C2)
visual, dan/atau eksplorasi 3.4.2 Mengemukakan tahapan-tahapan
lingkungan. (C3) proses mencangkok tanaman
pada pertumbuhan, dan
perkembangan mahluk hidup
yang ada di lingkungan setempat
yang disajikan dalam bentuk
lisan, tulis, visual, dan/atau
eksplorasi lingkungan. (C2)
3.4.3 Menyimpulkan kelebihan dan
kekurangan mencangkok
tanaman pada pertumbuhan, dan
perkembangan mahluk hidup
yang ada di lingkungan setempat
yang disajikan dalam bentuk
lisan, tulis, visual, dan/atau
eksplorasi lingkungan. (C2)
4.4 Menyajikan laporan tentang konsep 4.4.1 Melatih mengerjakan soal ayo
ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan menulis pada pertumbuhan, dan
tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup
perkembangan makhluk hidup yang ada dilingkungan setempat
yang ada dilingkungan setempat secara tertulis menggunakan
secara tertulis menggunakan kosakata baku dalam kalimat
kosakata baku dalam kalimat efektif. (P2)
efektif. (P1)
91

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah membaca teks tentang mencangkok tanaman, siswa dapat
menjelaskan isi teks mencangkok tanaman dengan benar.
2. Setelah memahami gambar dan membaca tahapan-tahapan proses
mencangkok tanaman, siswa dapat mengemukakan tahapan-tahapan
proses mencangkok tanaman dengan benar.
3. Setelah membaca teks cara mencangkok tanaman, siswa dapat
menyimpulkan kelebihan dan kekurangan mencangkok tanaman dengan
benar.
4. Setelah membaca teks mencangkok tanaman, siswa dapat melatih
mengerjakan soal ayo menulis dengan tepat.

D. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Ceramah, tanya jawab, dan melatih

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan
Dilanjutkan Dengan Membaca Doa
(Orientasi)
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan
Materi yang akan dipelajari dan diharapkan 10
Pendahuluan
dikaitkan dengan pengalaman peserta didik menit
(Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
Kegiatan 1. Guru menginstruksikan pada siswa untuk 45
Inti membaca teks mencangkok tanaman. menit
92

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
2. Siswa memahami isi bacaan teks
mencangkok tanaman.
3. Siswa menjelaskan pemahaman tentang
mencangkok tanaman menggunakan bahasa
sendiri.
4. Siswa memahami gambar dan cara
mencangkok tanaman.
5. Siswa mengerjakan soal “Ayo Menulis”
1. Guru mengulas kembali materi pembelajaran
mencangkok tanaman.
2. Guru dan siswa berdiskusi serta memberikan
umpan balik jika terdapat materi mencangkok
tanaman yang belum dipahaminya.
3. Guru memberikan kesimpulan pada materi
pembelajaran mencangkok tanaman.
Kegiatan 15
4. Guru memberikan apresiasi terhadap siswa
Penutup menit
dengan ucapan selamat karena telah
melakukan pembelajaran mencangkok
tanaman dengan baik.
5. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa
bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin siswa
yang diberi tugas. (Religius)

F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR


1. Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 3 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 3
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2018).
2. Gambar tentang mencangkok tanaman.
93

G. PENILAIAN (ASSESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubrik penilaian.
PENILAIAN
1. Penilaian Sikap : Santun, tanggung jawab, percaya diri
2. Penilaian Pengetahuan: tes tertulis pretest-postest

Guru Kelas III 13 November 2021


Peneliti

Sumilah S,Pd Cahyo Dwi Marta


NIP. 197201271996062001 NIM 170210204175
94

Lampiran I. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

LEMBAR KERJA PESERTA


DIDIK

MENCANGKOK
TANAMAN
SDN TISNOGAMBAR 1
JEMBER

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
95

LEMBAR KERJA PESERTA


DIDIK

Petunjuk
Pengerjaan

1. Berdo’a sebelum mengerjakan.


2. Tentukan kelompok tanaman.
3. Tulis kelompok tanaman, nama dan no.Absen.
4. Bacalah LKPD ini dengan teliti.
5. Kerjakan secara individu.

Kelompok Tanaman :

Nama :

No.Absen :

Kelas :
96

LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK

Annisa dan Cahyo ingin memperbanyak pohon jambu


merah dirumahnya. Akan tetapi jika menggunakan biji
pertumbuhannya akan sangat lama, sehingga lama untuk
menikmati buahnya. Kira-kira cara apa yang dapat
digunakan untuk memperbanyak dan mempercepat
perkembangbiakan pada pohon jambu merah ?

..................

Annisa dan Cahyo sudah menemukan cara untuk memperbanyak


perkembangbiakan tanaman, yaitu dengan mencangkok. Akan
tetapi saat ini Annisa dan Cahyo kesulitan menentukan alat dan
bahan yang digunakan untuk mencangkok. Oleh karena itu mari
bantu Annisa dan cahyo untuk mencari tahu dan mempersiapkan
apa saja alat dan bahan untuk mencangkok!

Cari Tahu Yuk!

Alat :

Bahan :
97

Setelah menyiapkan alat dan bahan adik-adik bisa


melakukan kegiatan mencangkok bersama Annisa
dan Cahyo. Nah, sekarang mari kita melakukan
kegiatan mencangkok. Kira-kira langkah apa saja
yang dilakukan untuk mencangkok ?

B.
A.

D.
C.
98

LEMBAR KERJA PESERTA


DIDIK

Mencangkok Tanaman

Gambar atau fotolah hasil mencangkok


tanaman yang adik - adik buat pada tabel
dibawah ini!

Selamat
Mengerjakan !
99

Lampiran J. Buku Siswa


100

Lampiran K. Kisi-Kisi Pretest-Postest

Kelas/semester : III (1 Ganjil)


Tema : 1 Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Subtema : 4 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pembelajaran :6
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Identitas Sekolah : SDN TISNOGAMBAR 1 JEMBER
Pokok Bahasan : Mencangkok Tanaman
Standar Kompetensi : Mampu melakukan proses mencangkok tanaman, mengasah keterampilan mencangkok tanaman, dan
mengetahui permasalahan pada mencangkok tanaman serta mengetahui kelebihan dan kekurangan mencangkok
tanaman
Kompetensi Dasar : 3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup),
pertumbuhan, dan perkembangan mahluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk
lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Nomor
Soal
3.4 Mencermati 3.4.1 Memilih salah satu cara  Disajikan penjelasan singkat dari vegetatif alami dan 1
kosakata dalam perkembangbiakan vegetatif vegetatif buatan. Siswa dapat memilih salah satu
101

teks tentang buatan pada pertumbuhan, dan cara perkembangbiakan vegetatif buatan dengan
konsep ciri-ciri, perkembangan mahluk hidup tepat
kebutuhan yang ada di lingkungan
(makanan dan setempat yang disajikan dalam
tempat hidup), bentuk lisan, tulis, visual, dan
pertumbuhan, eksplorasi lingkungan (C4)
dan 3.4.2 Memilih media tanam yang  Disajikan permasalahan pada media tanam yang 9
perkembangan baik dan benar pada mengeras sehingga pertumbuhan akar kurang
mahluk hidup mencangkok tanaman (C4) optimal. Siswa dapat memilih media tanam yang
yang ada di baik dan benar pada mencangkok tanaman dengan
lingkungan tepat
setempat yang 3.4.3 Menyeleksi dari beberapa jenis  Disajikan beberapa jenis tanaman yang berbeda- 2
disajikan dalam tanaman yang dapat dicangkok beda. Siswa dapat menyeleksi dari beberapa jenis
bentuk lisan, pada pertumbuhan, dan tanaman yang dapat dicangkok dengan tepat
tulis, visual, perkembangan mahluk hidup
dan/atau yang ada di lingkungan
eksplorasi setempat yang disajikan dalam
lingkungan bentuk lisan, tulis, visual, dan
eksplorasi lingkungan (C4)
102

3.4.4 Membandingkan beberapa cara  Disajikan proses menanam dengan 2 cara yakni 3
mencangkok tanaman pada mencangkok dan dengan biji. Siswa dapat
pertumbuhan, dan membandingkan 2 cara manakah yang lebih cepat
perkembangan mahluk hidup berbuah dengan tepat
yang ada di lingkungan
setempat yang disajikan dalam
bentuk lisan, tulis, visual, dan
eksplorasi lingkungan (C4)
3.4.5 Merencanakan alat dan bahan  Disajikan macam-macam alat dan bahan, siswa 4
yang digunakan untuk kegiatan mampu merencanakan alat dan bahan yang
mencangkok tanaman (C6) digunakan untuk kegiatan mencangkok tanaman
dengan tepat.
3.4.6 Menyimpulkan manfaat dari  Disajikan kebanyakan orang menyukai 5
mencangkok tanaman pada perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif
pertumbuhan, dan buatan mencangkok. Siswa dapat menyimpulkan
perkembangan mahluk hidup manfaat dari mencangkok tanaman dengan benar
yang ada di lingkungan
setempat yang disajikan dalam
bentuk lisan, tulis, visual, dan
103

eksplorasi lingkungan (C4)


3.4.7 Menyimpulkan kekurangan dari  Disajikan kekurangan dari perkembangbiakan 7
mencangkok tanaman pada vegegtatif buatan dengan mencangkok. Siswa dapat
pertumbuhan, dan menyimpulkan kekurangan dari mencangkok
perkembangan mahluk hidup tanaman dengan tepat
yang ada di lingkungan
setempat yang disajikan dalam
bentuk lisan, tulis, visual, dan
eksplorasi lingkungan (C4)
3.4.8 Menyimpulkan gambar pohon  Disajikan gambar pohon pisang. Siswa 13
tanaman yang dapat dicangkok menyimpulkan gambar tanaman pohon pisang dapat
dan tidak dapat dicangkok dicangkok atau tidak dengan tepat

 Disajikan gambar pohon mangga. Siswa 17


menyimpulkan tanaman pohon mangga dapat
dicangkok atau tidak dengan tepat

 Disajikan gambar pohon bambu. Siswa 19


menyimpulkan tanaman bambu dapat dicangkok
104

atau tidak dengan tepat


3.4.9 Memecahkan permasalahan  Disajikan beberapa permasalahan pada mencangkok 6
faktor kendala dari tidak tanaman. Siswa dapat memecahkan permasalahan
tumbuhnya akar pada faktor kendala dari tidak tumbuhnya akar pada
mencangkok tanaman (C4) mencangkok dengan tepat
3.4.10 Menyusun tahapan - tahapan  Disajikan gambar proses mencangkok tanaman . 8
urutan yang benar ketika kemudian siswa dapat menyusun tahapan-tahapan
melakukan proses mencangkok urutan yang benar ketika melakukan proses
tanaman pada pertumbuhan, mencangkok tanaman dengan tepat
dan perkembangan mahluk
hidup (C6)  Disajikan batang cangkok yang telah tumbuh akar. 12
Siswa dapat menganalisis proses selanjutnya setelah
memotong batang yang telah dicangkok dengan tepat
3.4.11 Menganalisis fungsi dari  Disajikan penjelasan mengenai mencangkok 10
pemangkasan daun pada hasil tanaman. Siswa dapat menganalisis fungsi dari
mencangkok tanaman (C4) pemangkasan daun pada hasil mencangkok tanaman
3.4.12 Memilih kriteria perawatan  Disajikan permasalahan pemilihan batang sebelum 11
batang yang baik ketika mencangkok tanaman. Siswa dapat memilih batang
digunakan untuk mencangkok yang baik ketika digunakan untuk mencangkok
105

pada pertumbuhan, dan dengan tepat


perkembangan mahluk hidup
yang ada di lingkungan  Disajikan pernyataan tentang perawatan mencangkok 14
setempat yang disajikan dalam tanaman yang baik dan benar untuk merawat
bentuk lisan, tulis, visual, dan tanaman hasil mencangkok. Siswa dapat memilih
eksplorasi lingkungan (C5) perawatan yang baik dan benar pada tanaman hasil
mencangkok yang telah ditanam dengan tepat

 Disajikan ketika sebelum proses mencangkok 15


tanaman. Siswa dapat memilih kriteria tanaman
yang baik ketika dicangkok dengan tepat
3.4.13 Menelaah gambar proses  Disajikan gambar batang yang telah disayat. Siswa 16
kegiatan mencangkok tanaman dapat menelaah kegiatan pada gambar proses
pada gambar pertumbuhan, dan mencangkok tanaman dengan tepat
perkembangan mahluk hidup
yang ada di lingkungan  Disajikan gambar batang yang telah ditutup 18
setempat yang disajikan dalam menggunakan plastik dan media tanam. Siswa dapat
bentuk lisan, tulis, visual, dan menelaah kegiatan pada gambar proses mencangkok
eksplorasi lingkungan (C4) tanaman dengan tepat
106

 Disajikan gambar batang ketika proses pertumbuhan 20


akar. Siswa dapat menelaah kegiatan pada gambar
proses mencangkok tanaman dengan tepat
107

Lampiran L. Instrumen Soal Pretest dan Postest


Nama :
Kelas :
No Absen :
Nama Sekolah :
Alokasi waktu : 35 menit

Pilihlah jawaban dibawah ini dengan benar!


1. Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan terdapat beberapa macam cara
yang dapat dilakukan diantaranya vegetatif alami dan vegetatif buatan.
Vegetatif alami merupakan perkembangbiakan tumbuhan secara alami tanpa
adanya campur tangan manusia. Sedangkan vegetatif buatan merupakan
perkembangbiakan tumbuhan melalui campur tangan manusia. Salah satu cara
perkembangbiakan vegetatif buatan adalah....
A. Biji C. Umbi
B. Mencangkok D. Bunga
2. Di rumah Andi terdapat beberapa jenis tanaman yang berbeda-beda
diantaranya pohon pisang, pohon kelampok, pohon jeruk bali, pohon jambu
merah, dan pohon singkong. Berdasarkan beberapa jenis tanaman yang andi
miliki, tanaman yang dapat dicangkok andi adalah....
A. Pohon singkong, pohon kelampok, dan pohon jeruk bali
B. Pohon kelampok, pohon pohon pisang dan pohon jambu merah
C. Pohon kelampok, pohon jeruk bali dan pohon jambu merah
D. Pohon pisang, pohon singkong dan pohon jeruk bali
3. Feri sedang menanam jambu merah dengan 2 cara. Cara pertama dengan
menanam menggunakan biji jambu merah. Lalu cara kedua dengan
mencangkok jambu merah. Dari dua cara yang disebutkan tadi, cara yang
menghasilkan lebih cepat berbuah adalah....
A. Biji
B. Mencangkok
C. Biji dan mencangkok sama-sama cepat berbuah
108

D. Biji dan mencangkok sama-sama lama berbuah


4. Perhatikan macam - macam alat dan bahan sebagai berikut
 Plastik  Gelas  Buku
 Pisau  Penggaris  Tali rafia
 Tanah  Pulpen  batu
Alat dan bahan yang digunakan untuk mencangkok tanaman adalah....
A. Plastik, pisau, tanah, dan tali rafia
B. Plastik, pisau, gelas dan penggaris
C. Pulpen, penggaris platik dan buku
D. Plastik, pisau, tanah dan batu
5. Kebanyakan orang menyukai perkembangbiakan tumbuhan dengan cara
vegetatif buatan mencangkok. Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa
manfaat dari mencangkok. Di bawah ini yang merupakan manfaat dari
mencangkok adalah....
A. Kualitas buah sama dengan induknya dan berbuah lebih cepat
B. Kualitas buah berbeda dengan induknya dan berbuah lebih cepat
C. Kualitas buah sama dengan induknya dan berbuah lebih lama
D. Kualitas buah berbeda dengan induknya dan berbuah lebih lama
6. Ketika dalam melakukan proses mencangkok tanaman terdapat beberapa
kendala diantaranya hasil dari mencangkok tanaman tersebut gagal atau tidak
tumbuh akar. Cara memecahkan faktor dari kendala tersebut adalah ....
A. Memilih daun tanaman yang sudah lebat
B. Terlalu banyak buah pada pohon
C. Ketika menutup bagian batang mencangkok dengan plastik harus rapat
D. Ketika menyayat lapisan kulit batang dan kambium harus bersih
7. Sebagian orang kurang menyukai cara perkembangbiakan vegetatif buatan
dengan mencangkok dikarenakan terdapat beberapa kekurangannya. Dibawah
ini yang merupakan kekurangan dari mencangkok adalah....
A. Memiliki akar yang kuat sehingga tidak mudah roboh
B. Tanaman mudah roboh karena tidak memiliki akar serabut
C. Tanaman cepat berbuah
109

D. Daun pada tanaman cepat banyak atau lebat


8. Gambar berikut ini merupakan Adit yang sedang melakukan proses
mencangkok tanaman. Tahapan-tahapan urutan yang benar ketika melakukan
proses mencangkok tanaman dari gambar 1 - 2 - 3 - 4 adalah....

Sumber : http://surl.li/asqqa
A. (1) Menutup bagian sayatan pada batang menggunakan media tanam, (2)
menyayat kulit dan kambium hingga bersih pada bagian batang, (3)
memasang plastik hingga menutupi semua bagian pada batang yang telah
diberi media tanam, (4) menunggu kurang lebih 3 minggu hingga 1 bulan
untuk proses pertumbuhan akar
B. (1) Menutup bagian sayatan pada batang menggunakan media tanam, (2)
memasang plastik hingga menutupi semua bagian pada batang yang telah
diberi media tanam, (3) menyayat kulit dan kambium hingga bersih pada
bagian batang, (4) menunggu kurang lebih 3 minggu hingga 1 bulan untuk
proses pertumbuhan akar
C. (1) Memasang plastik hingga menutupi semua bagian pada batang yang
telah diberi media tanam, (2) menyayat kulit dan kambium hingga bersih
pada bagian batang, (3) menutup bagian sayatan pada batang
menggunakan media tanam, (4) menunggu kurang lebih 3 minggu hingga
1 bulan untuk proses pertumbuhan akar
110

D. (1) Menyayat kulit dan kambium hingga bersih pada bagian batang, (2)
menutup bagian sayatan pada batang menggunakan media tanam, (3)
memasang plastik hingga menutupi semua bagian pada batang yang telah
diberi media tanam, (4) menunggu kurang lebih 3 minggu hingga 1 bulan
untuk proses pertumbuhan akar
9. Setelah melakukan proses mencangkok tanaman dengan urutan yang benar,
adit bergegas untuk memotong batang hasil mencangkoknya karena telah
menunggu hingga 3 minggu. Setelah adit memotong batang tersebut adit
menganalisis bahwa media tanam yang ia pakai mengeras sehingga,
pertumbuhan akar kurang optimal ketika dalam proses mencangkok. Dengan
demikian adit berkeinginan untuk memperbaiki kekurangannya dalam
mencangkok ketika akan memilih media tanam yang benar. Cara memperbaiki
masalah yang dialami adit adalah....
A. Memilih media tanam yang gembur atau poros
B. Memilih media tanam tanah sawah
C. Memilih media tanam batu dan kerikil
D. Memilih media tanam tanah lempung
10. Setelah melakukan proses pemotongan batang pada tanaman yang telah
dicangkok, Adit bergegas untuk menanam hasil cangkokan tersebut. Akan
tetapi, sebelum menanamnya Adit memangkas bagian daun hingga hanya
disisakan 2 sampai 3 daun saja. Tujuan dari pemangkasan daun adalah....
A. Penyerapan air pada akar optimal
B. Melakukan fotosintesis
C. Mengurangi proses penguapan
D. Batang tetap segar
11. Yanto ketika melakukan proses mencangkok tanaman harus mengetahui
terlebih dahulu pemilihan batang yang baik dan benar pada mencangkok.
Salah satu pemilihan batang yang baik dan benar adalah....
A. Batang tanaman yang dicangkok memiliki ukuran yang tidak terlalu besar
serta usia tanaman yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
111

B. Batang tanaman yang dicangkok memiliki ukuran yang besar serta usia
tanaman yang masih muda.
C. Batang tanaman yang dicangkok memiliki ukuran yang tidak terlalu besar
serta usia tanaman yang sudah tua
D. Batang tanaman yang dicangkok memiliki ukuran yang kecil serta usia
tanaman yang masih muda.
12. Batang cangkok yang telah tumbuh akar kemudian dipotong bagian
batangnya untuk segera ditanam. Proses yang benar setelah memotong batang
yang telah dicangkok adalah....
A. Setelah memotong batang cangkok dapat segera ditanam
B. Setelah memotong batang cangkok, didiamkan terlebih dahulu selama 5
jam kemudian dapat ditanam
C. Setelah memotong batang cangkok, dijemur terlebih dahulu di bawah
terik matahari kemudian dapat ditanam
D. Setelah memotong batang cangkok, bagian akar dipangkas terlebih dahulu
kemudian dapat ditanam
13. Perhatikan gambar pohon pisang berikut ini

Sumber : https://shortest.link/1MGX
Pernyataan yang benar pada gambar pohon pisang diatas adalah....
A. Dapat dicangkok karena, batang pohon pisang memiliki kambium
B. Dapat dicangkok karena, batang pohon pisang memiliki kandungan air
yang tinggi
C. Tidak dapat dicangkok karena, batang pohon pisang tidak memiliki
kambium
112

D. Dapat dicangkok karena, batang pohon pisang bersifat lunak


14. Perhatikan pernyataan berikut ini
 Tidak perlu dipupuk
 Dibiarkan tumbuh berkembang sendiri
 Tidak perlu menyiraminya dengan air
 Memupuknya secara berkala dan rutin menyirami dengan air sehari 2 kali
 Ditempatkan pada sinar matahari tanpa disiram menggunakan air
Perawatan yang baik dan benar ketika merawat tanaman hasil mencangkok
yang telah ditanam adalah....
A. Tidak perlu dipupuk
B. Dibiarkan tumbuh berkembang sendiri
C. Tidak perlu menyiraminya dengan air
D. Memupuknya secara berkala dan rutin menyirami dengan air sehari 2 kali
15. Sebelum melakukan mencangkok tanaman, kriteria tanaman yang baik ketika
dipilih untuk dicangkok adalah....
A. Memiliki batang yang besar beserta daun yang lebar
B. Memiliki daun yang lebat
C. Memiliki buah yang lebat dan memiliki banyak cabang batang
D. Memiliki batang akar dan daun yang masih muda
16. Perhatikan gambar proses mencangkok tanaman berikut ini

Sumber : https://shortest.link/1RjG
Pernyataan yang benar pada gambar proses mencangkok diatas adalah....
A. Menyayat lapisan bagian dalam pada batang
B. Menyayat lapisan bagian dalam pada batang hingga terputus
113

C. Menyayat kulit dan kambium pada cabang batang


D. Menyayat hanya pada lapisan bagian luar batang tetapi kambium tetap
17. Perhatikan gambar pohon mangga berikut ini

Sumber : https://shortest.link/1RiZ
Pernyataan yang benar pada gambar pohon mangga diatas adalah....
A. Dapat dicangkok karena memiliki batang berkambium dan batang
bercabang
B. Tidak dapat dicangkok karena memiliki batang berkambium dan batang
tidak bercabang
C. Dapat dicangkok karena tidak memiliki batang berkambium dan batang
tidak bercabang
D. Tidak dapat dicangkok karena tidak memiliki batang berkambium dan
batang bercabang
18. Perhatikan gambar proses mencangkok tanaman berikut ini

Sumber : https://shortest.link/1RjU
Pernyataan yang benar pada gambar proses mencangkok diatas adalah....
A. Membuang batang yang telah tumbuh akar pada cangkok tanaman
114

B. Menutup media tanam menggunakan semen pada batang yang telah


disayat
C. Membuka media tanam menggunakan plastik atau serabut kelapa pada
batang yang telah disayat
D. Menutup media tanam menggunakan plastik atau serabut kelapa pada
batang yang telah disayat
19. Perhatikan gambar pohon bambu berikut ini

Sumber : https://shortest.link/1MHu
Pernyataan yang benar pada gambar pohon bambu diatas adalah.....
A. Dapat dicangkok karena memiliki batang berkambium dan batang
bercabang
B. Tidak dapat dicangkok karena memiliki batang berkambium dan batang
tidak bercabang
C. Dapat dicangkok karena tidak memiliki batang berkambium dan batang
tidak bercabang
D. Tidak dapat dicangkok karena tidak memiliki batang berkambium dan
batang tidak bercabang
20. Perhatikan gambar proses mencangkok tanaman berikut ini

Sumber : https://shortest.link/1MHI
115

Pernyataan yang benar pada gambar diatas adalah....


A. Melakukan kegiatan penyayatan pada bagian batang
B. Proses pertumbuhan akar pada mencangkok tanaman
C. Melakukan kegiatan menutup batang yang telah disayat menggunakan
media tanam
D. Memotong batang yang belum tumbuh akar pada mencangkok tanaman
116

Lampiran M. Kunci Jawaban Pretest dan Postest

KUNCI JAWABAN PRETEST DAN POSTEST


1. B
2. C
4. B
5. A
6. A
7. D
8. B
9. D
10. A
11. C
12. A
13. A
14. C
15. D
16. C
17. C
18. A
19. D
20. D
21. B
117

Lampiran N. Rubrik Penilaian Soal Pretest dan Postest

Nomor Soal Krireria Jawaban Skor


1 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
2 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
3 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
4 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
5 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
6 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
7 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
8 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
9 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
10 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
11 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
12 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
13 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
14 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
118

Nomor Soal Krireria Jawaban Skor


15 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
16 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
17 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
18 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
19 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0
20 Siswa mengerjakan soal benar 1
Siswa mengerjakan soal salah 0

Penilaian :
1. Jawaban benar bernilai = 1
2. Jawaban salah bernilai = 0
3. Jumlah butir soal = 20
Skor maksimal : 100
Jawaban Benar
Nilai Akhir = X 100
Butir soal
119

Lampiran O. Rubrik Penilaian Sikap

Penilaian Sikap Kelas Eksperimen III A


Perubahan Tingkah Laku
Tanggug Percaya
No Nama Siswa Santun
Jawab Diri
A B C D A B C D A B C D
1. Abdul Hamid Faiz √ √ √
2. Abdul Latief Geffar √ √ √
3. Agung Okta Dwi Putra √ √ √
4. Ahmad Andi Rizki Baihaqi √ √ √
5. Ahmad Umar Khadafi √ √ √
6. Chandra Afra Amrullah √ √ √
7. Fifiatun Alia √ √ √
8. Hikmatul Karimah √ √ √
9. Intan Nur Aini √ √ √
10. Izmi Azizah √ √ √
11. Laili Agustini √ √ √
12. Maharakha Hafizh Prayata Tari √ √ √
13. Moh Fikri √ √ √
14. Moh Rifqi Hamdani √ √ √
15. Mohammad Alfani Tazam √ √ √
16. Muhammad Falih Sabilil Faradis √ √ √
17. Muhammad Ibrahim Firdaus √ √ √
18. Muhammad Nizar Zulmy Sya’bana √ √ √
19. Muhammad Zaki Aribillah √ √ √
20. Nabila Alfiariza √ √ √

Keterangan
A : Sangat baik B : Baik C : Cukup D : Kurang
120

Penilaian Sikap Kelas Kontrol III B


Perubahan Tingkah Laku
Tanggug Percaya
No Nama Siswa Santun
Jawab Diri
A B C D A B C D A B C D
1. Ahmad Nafis Azmi Amrullah √ √ √
2. Ahmad Saidurifki √ √ √
3. Bagas Desta Pratama √ √ √
4. Dian Purwati √ √ √
5. Fitriyani Nafisah √ √ √
6. Hikmatus Shaadah √ √ √
7. M.H Rendi Pranata √ √ √
8. Mohammad Reyhan √ √ √
9. M. Ragil Kamil Mulya Sahdan √ √ √
10. M. Satria Haidar Fawaz Ubaidillah √ √ √
11. Muhammad Sofyan Syauri √ √ √
12. Muhammad Yoga Hamdani √ √ √
13. Noval Maulana Saputra √ √ √
14. Nur Amalia Putri √ √ √
15. Qalisya Nadiatul √ √ √
16. Siti Aisah √ √ √
17. Siti Faizah √ √ √
18. Siti Fatimatuz Zahro √ √ √
19. Vania Anindita Bcandraningtyas √ √ √
20. Lutfi Gustama √ √ √

Keterangan
A : Sangat baik B : Baik C : Cukup D : Kurang
121

Lampiran P. Rubrik Penilaian Keterampilan


Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen III A
LKPD Hasil Proyek
No Nama Siswa Mencangkok
A B C D
1. Abdul Hamid Faiz √
2. Abdul Latief Geffar √
3. Agung Okta Dwi Putra √
4. Ahmad Andi Rizki Baihaqi √
5. Ahmad Umar Khadafi √
6. Chandra Afra Amrullah √
7. Fifiatun Alia √
8. Hikmatul Karimah √
9. Intan Nur Aini √
10. Izmi Azizah √
11. Laili Agustini √
12. Maharakha Hafizh Prayata Tari √
13. Moh Fikri √
14. Moh Rifqi Hamdani √
15. Mohammad Alfani Tazam √
16. Muhammad Falih Sabilil Faradis √
17. Muhammad Ibrahim Firdaus √
18. Muhammad Nizar Zulmy Sya’bana √
19. Muhammad Zaki Aribillah √
20. Nabila Alfiariza √
122

Keterangan :
No Kriteria A B C D
Sangat Baik Baik Cukup Perlu
Bimbingan
1 LKPD Hasil Siswa Siswa Siswa kurang Siswa tidak
Proyek mampu mampu teliti dalam mampu
Mencangkok mengerjakan mengerjakan mengerjakan mengerjakan
semua semua tahapan- semua
tahapan- tahapan- tahapan tahapan-
tahapan tahapan proses tahapan
proses proses mencangkok proses
mencangkok mencangkok tanaman mencangkok
tanaman tanaman ketika tanaman
dengan tepat dengan menyayat
kurang tepat kulit batang
dalam masih tersisa
menutup kambium
bagian tanah
menggunaka
n plastik
123

Lampiran Q. Daftar Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan
Konversi nilai (skala 0 - Predikat Klasifikasi
100)
86-100 A SB (Sangat Baik)
70-85 B B (Baik)
51-69 C C (Cukup)
0 - 50 D D (Kurang)

Penilaian :
1. Jawaban benar bernilai = 1
2. Jawaban salah bernilai = 0
3. Jumlah butir soal = 20
Skor maksimal : 100
Jawaban Benar
Nilai Akhir = X 100
Butir soal
124

Lampiran R. Daftar Nilai Ulangan Harian


Daftar Nilai Ulangan Harian Kelas III A SDN Tisnogambar 1 Jember
No Nama L/P Nilai
1 Abdul Hamid Faiz L 80
2 Abdul Latief Geffar L 83
3 Agung Okta Dwi Putra L 75
4 Ahmad Andi Rizki Baihaqi L 93
5 Ahmad Umar Khadafi L 86
6 Chandra Afra Amrullah L 73
7 Fifiatun Alia P 80
8 Hikmatul Karimah P 53
9 Intan Nur Aini P 86
10 Izmi Azizah P 60
11 Laili Agustini P 75
12 Maharakha Hafizh Prayata Tari P 73
13 Moh Fikri L 45
14 Moh Rifqi Hamdani L 67
15 Mohammad Alfani Tazam L 93
16 Muhammad Falih Sabilil Faradis L 40
17 Muhammad Ibrahim Firdaus L 75
18 Muhammad Nizar Zulmy Sya’bana L 93
19 Muhammad Zaki Aribillah L 66
20 Nabila Alfiariza P 100
125

Daftar Nilai Ulangan Harian Kelas III B SDN Tisnogambar 1 Jember


No Nama L/P Nilai
1 Ahmad Nafis Azmi Amrullah L 93
2 Ahmad Saidurifki L 86
3 Bagas Desta Pratama L 86
4 Dian Purwati P 73
5 Fitriyani Nafisah P 86
6 Hikmatus Shaadah P 73
7 M.H Rendi Pranata L 86
8 Mohammad Reyhan L 100
9 M. Ragil Kamil Mulya Sahdan L 75
10 M. Satria Haidar Fawaz Ubaidillah L 73
11 Muhammad Sofyan Syauri L 70
12 Muhammad Yoga Hamdani L 80
13 Noval Maulana Saputra L 83
14 Nur Amalia Putri P 73
15 Qalisya Nadiatul P 86
16 Siti Aisah P 90
17 Siti Faizah P 75
18 Siti Fatimatuz Zahro P 70
19 Vania Anindita Bcandraningtyas P 93
20 Lutfi Gustama L 66
126

Lampiran S. Daftar Uji Validitas dan Reliabilitas

Daftar Lembar Validasi Ahli Instrumen Tes

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES


TEMA 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAHLUK HIDUP

Kelas/ Semester : III/1


Tema : 1 Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Kurikulum : Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar
Muatan Bahasa Indonesia:
3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan
dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan mahluk hidup yang ada
di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual,
dan/atau eksplorasi lingkungan

Validator
Nama Validator : Rizki Putri Wardani, M.Pd
Instansi : PGSD - Universitas Jember

Bapak/ Ibu yang terhormat,


Saya memohon bantuan Bapak/ Ibu untuk mengisi angket validasi. Angket
ini bertujuan mengetahui pendapat tentang instrumen tes pada tema Pertumbuhan
dan Perkembangan Makhluk Hidup. Penilaian, koreksi, dan saran dari Bapak/Ibu
bermanfaat dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas instrumen tes yang
digunakan untuk tolak ukur penelitian. Atas perhatian dan ketersediaanya untuk
mengisi angket, saya mengucapkan terima kasih.
127

A. Petunjuk Penilaian Lembar Validasi


1. Kepada Bapak/Ibu yang terhormat, berilah tanda ceklist () pada kolom
yang dianggap sesuai dengan dengan aspek penilaian yang tertera.
2. Kriteria penilaian validasi:
Skala 1: Kurang Sesuai/ Sangat Kurang
Skala 2: Kurang Sesuai/ Kurang Baik
Skala 3: Cukup Sesuai/ Cukup Baik
Skala 4: Sesuai/ Baik
Skala 5: Sangat Sesuai/ Sangat Baik

No. Aspek Pernyataan Skala Penilaian


1 2 3 4 5
1. Validasi a. Petunjuk Jelas √
Petunjuk b. Petunjuk tidak √
menimbulkan makna
ganda.
2. Validasi a. Bahasa yang √
Bahasa digunakan sesuai
Soal dengan kaidah
bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
b. Soal tidak √
mengandung arti
ganda.
c. Soal memiliki bahasa √
komunikatif,
penggunaan bahasa
sederhana, mudah
dipahami peserta
didik sekolah dasar
3. Validasi a. Soal sesuai dengan √
128

No. Aspek Pernyataan Skala Penilaian


1 2 3 4 5
Isi kompetensi dasar dan
indikator
pembelajaran
b. Soal memiliki √
maksud yang singkat
dan jelas.
c. Soal dapat √
menunjukkan
kemampuan peserta
didik dalam
pengerjaan.
d. Soal dapat menggali √
kemampuan awal
peserta didik
e. Urutan tes tersusun √
secara logis mulai
dari yang sederhana
menuju yang
kompleks, (C1, C2,
C3, C4, C5 dan C6)

Saran:
cek lagi soal dengan indikator soal yang dibuat.
Perbaiki option jawaban yang ada nomornya
Jember, 5 November 2021
Validator

Rizki Putri Wardani, M.Pd


199110282020122003
129

Daftar Lembar Validasi Ahli Instrumen Tes Guru kelas III SDN Tisnogambar 1 Jember
130

Daftar Tabel Uji Validitas kelas III A SDN Langkap 1 Jember


No soal
N Tota
Nama Siswa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 l
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 Andre Maulana 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18
Anggi Yulia
2 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 14
Rahmi
3 Amelia Putri 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
4 Arif Hidayatullah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19
5 Dina Wulandari 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 16
6 Dian Permatasari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19
7 Erna Puspitasari 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16
8 Fathur Rozi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19
9 Farhan Huseni 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 10
10 Gilang Saputra 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 5
11 Gigih Maulana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
12 Haniatus Saadah 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
13 Indri Halimah 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 12
14 Jihan Husna Rizka 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
Kurniawan
15 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
Erwanto
16 Muhammad Rizal 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 11
17 Rizki Mubarok 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 8
18 Safira Artanti 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 6
19 Tuti Amalia 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 16
20 Yulianto 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
131

Burhanudin

Daftar Tabel Hasil Uji Validitas


X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 Total
Pearson ,79 -,1 ,33 ,25 ,19 -,1 ,10 ,45 -,11 -,14 -,19
1 ,408 ,408 ,509* ,145 ,327 ,250 ,408 ,473* ,473*
Correlation 3** 67 3 0 2 92 5 4* 1 0 2
X1 Sig. (2- ,00 ,48 ,15 ,28 ,41 ,41 ,66 ,04
,641 ,074 ,556 ,074 ,022 ,416 ,541 ,160 ,288 ,074 ,035 ,035
tailed) 0 2 1 8 6 6 0 4
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* * *
Pearson ,79 ,14 ,42 ,49 ,40 ,08 ,27 ,57 -,14 ,642 ,608 ,704
1 ,514* ,216 ,514* ,081 ,031 ,140 ,514* ,704**
Correlation 3** 0 0 0* 4 1 9 2** 0 * * *

X2 Sig. (2- ,00 ,55 ,06 ,02 ,07 ,73 ,23 ,00
,556 ,020 ,361 ,020 ,002 ,735 ,898 ,004 ,556 ,020 ,001 ,001
tailed) 0 6 5 8 7 5 4 8
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson -,1 ,14 0,0 ,06 ,28 ,57 ,15 ,15 ,577* ,572*
1 ,250 ,357 ,490* ,357 ,218 ,491* ,490* ,375 ,357 ,572**
Correlation 67 0 00 3 9 7** 7 7 * *

X3 Sig. (2- ,48 ,55 1,0 ,79 ,21 ,00 ,50 ,50
,288 ,122 ,028 ,122 ,355 ,008 ,028 ,028 ,103 ,122 ,008 ,008
tailed) 2 6 00 4 7 8 8 8
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson ,33 ,42 0,0 ,25 ,34 ,11 ,52 ,31
1 ,333 ,408 ,140 ,408 ,218 ,115 ,218 ,140 ,250 ,000 ,539* ,539*
Correlation 3 0 00 0 6 5 4* 4
X4 Sig. (2- ,15 ,06 1,0 ,28 ,13 ,62 ,01 ,17 1,00
,151 ,074 ,556 ,074 ,355 ,628 ,355 ,556 ,288 ,014 ,014
tailed) 1 5 00 8 5 8 8 7 0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
132

Pearson ,25 ,49 ,06 ,25 ,28 ,00 ,41 ,41 ,764* ,572*
1 ,250 ,357 ,140 ,357 ,289 ,218 ,140 ,063 ,102 ,572**
Correlation 0 0* 3 0 9 0 9 9 * *

X5 Sig. (2- ,28 ,02 ,79 ,28 ,21 1,0 ,06 ,06
,288 ,122 ,556 ,122 ,000 ,217 ,355 ,556 ,794 ,669 ,008 ,008
tailed) 8 8 4 8 7 00 6 6
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson ,19 ,40 ,28 ,34 ,28 ,20 ,30 ,06
1 ,192 ,236 ,404 ,471* ,126 ,200 ,126 ,081 ,289 ,236 ,527* ,527*
Correlation 2 4 9 6 9 0 3 1
X6 Sig. (2- ,41 ,07 ,21 ,13 ,21 ,39 ,19 ,80
,416 ,317 ,077 ,036 ,597 ,398 ,597 ,735 ,217 ,317 ,017 ,017
tailed) 6 7 7 5 7 8 5 0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson -,1 ,08 ,57 ,11 ,00 ,20 ,30 ,06
1 ,192 ,236 ,404 ,000 ,126 ,200 ,126 ,081 ,000 ,000 ,324 ,324
Correlation 92 1 7** 5 0 0 3 1
X7 Sig. (2- ,41 ,73 ,00 ,62 1,0 ,39 ,19 ,80 1,00 1,00 1,00
,416 ,317 ,077 ,597 ,398 ,597 ,735 ,163 ,163
tailed) 6 5 8 8 00 8 5 0 0 0 0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson ,10 ,27 ,15 ,52 ,41 ,30 ,30 ,12 -,01 -,17
1 ,454* ,471* ,279 ,257 ,206 ,303 ,206 ,419 ,546* ,546*
Correlation 5 9 7 4* 9 3 3 1 5 1
X8 Sig. (2- ,66 ,23 ,50 ,01 ,06 ,19 ,19 ,61
,044 ,036 ,234 ,274 ,384 ,195 ,384 ,951 ,066 ,471 ,013 ,013
tailed) 0 4 8 8 6 5 5 2
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* *
Pearson ,45 ,57 ,15 ,31 ,41 ,06 ,06 ,12 ,572 ,638
1 ,105 ,257 ,279 ,471* ,435 ,545* ,206 ,157 ,471* ,638**
Correlation 4* 2** 7 4 9 1 1 1 * *

X9 Sig. (2- ,04 ,00 ,50 ,17 ,06 ,80 ,80 ,61
,660 ,274 ,234 ,036 ,055 ,013 ,384 ,008 ,508 ,036 ,002 ,002
tailed) 4 8 8 7 6 0 0 2
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
133

Pearson ,68 ,54 -,1 ,22 ,45 ,39 -,1 ,31 ,31 -,07 -,09 -,13 -,09
,281 ,281 ,350 ,350 ,459* ,281 ,452* ,452*
Correlation 8** 6* 15 9 9* 7 32 3 3 6 6 2 6
X10 Sig. (2- ,00 ,01 ,63 ,33 ,04 ,08 ,57 ,18 ,18
,749 ,230 ,686 ,230 ,130 ,578 ,130 ,686 ,042 ,230 ,045 ,045
tailed) 1 3 0 1 2 3 8 0 0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
Pearson -,1 -,1 ,25 ,33 ,25 ,19 ,19 ,45 ,10 ,577 -,14 -,27
1 ,408 ,327 ,408 ,145 ,509* ,250 ,436 ,436
Correlation 11 40 0 3 0 2 2 4* 5 *
0 2
X11 Sig. (2- ,64 ,55 ,28 ,15 ,28 ,41 ,41 ,04 ,66
,074 ,160 ,074 ,541 ,008 ,022 ,556 ,288 ,246 ,054 ,054
tailed) 1 6 8 1 8 6 6 4 0
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson ,40 ,51 ,35 ,40 ,35 ,23 ,23 ,47 ,25 ,579* ,687*
,408 1 ,229 ,375 ,236 ,356 ,229 ,357 ,167 ,687**
Correlation 8 4* 7 8 7 6 6 1* 7 * *

X12 Sig. (2- ,07 ,02 ,12 ,07 ,12 ,31 ,31 ,03 ,27
,074 ,332 ,103 ,007 ,317 ,123 ,332 ,122 ,482 ,001 ,001
tailed) 4 0 2 4 2 7 7 6 4
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
Pearson -,1 ,21 ,49 ,14 ,14 ,40 ,40 ,27 ,27 ,728
,327 ,229 1 ,229 ,031 ,031 ,216 ,140 ,229 ,488* ,488*
Correlation 40 6 0* 0 0 4 4 9 9 *

X13 Sig. (2- ,55 ,36 ,02 ,55 ,55 ,07 ,07 ,23 ,23
,160 ,332 ,332 ,898 ,000 ,898 ,361 ,556 ,332 ,029 ,029
tailed) 6 1 8 6 6 7 7 4 4
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
Pearson ,40 ,51 ,35 ,40 ,35 ,47 ,00 ,25 ,47 ,732
,408 ,375 ,229 1 ,356 ,471* ,356 ,514* ,357 ,375 ,732**
Correlation 8 4* 7 8 7 1* 0 7 1* *

X14 Sig. (2- ,07 ,02 ,12 ,07 ,12 ,03 1,0 ,27 ,03
,074 ,103 ,332 ,123 ,036 ,123 ,020 ,122 ,103 ,000 ,000
tailed) 4 0 2 4 2 6 00 4 6
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
134

Pearson ,50 ,64 ,21 ,21 ,76 ,12 ,12 ,20 ,43 ,579* -,05 ,617*
,145 ,031 ,356 1 ,126 ,286 ,336 ,356 ,617**
Correlation 9* 2** 8 8 4** 6 6 6 5 *
5 *

X15 Sig. (2- ,02 ,00 ,35 ,35 ,00 ,59 ,59 ,38 ,05
,541 ,007 ,898 ,123 ,597 ,222 ,147 ,819 ,123 ,004 ,004
tailed) 2 2 5 5 0 7 7 4 5
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* * *
Pearson -,1 ,08 ,57 ,11 ,28 ,20 ,20 ,30 ,54 ,577 ,728 ,604
,236 ,471* ,126 1 ,378 ,404 ,289 ,236 ,604**
Correlation 92 1 7** 5 9 0 0 3 5* * * *

X16 Sig. (2- ,41 ,73 ,00 ,62 ,21 ,39 ,39 ,19 ,01
,008 ,317 ,000 ,036 ,597 ,100 ,077 ,217 ,317 ,005 ,005
tailed) 6 5 8 8 7 8 8 5 3
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson ,14 ,03 ,49 ,21 ,21 ,12 ,12 ,20 ,20
,509* ,356 ,031 ,356 ,286 ,378 1 ,031 ,491* ,134 ,521* ,521*
Correlation 5 1 1* 8 8 6 6 6 6
X17 Sig. (2- ,54 ,89 ,02 ,35 ,35 ,59 ,59 ,38 ,38
,022 ,123 ,898 ,123 ,222 ,100 ,898 ,028 ,574 ,018 ,018
tailed) 1 8 8 5 5 7 7 4 4
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson ,32 ,60 ,49 ,14 ,14 ,08 ,08 -,0 ,57 -,14
,229 ,216 ,514* ,336 ,404 ,031 1 ,140 ,514* ,519* ,519*
Correlation 7 8** 0* 0 0 1 1 15 2** 0
X18 Sig. (2- ,16 ,00 ,02 ,55 ,55 ,73 ,73 ,95 ,00
,556 ,332 ,361 ,020 ,147 ,077 ,898 ,556 ,020 ,019 ,019
tailed) 0 4 8 6 6 5 5 1 8
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson ,25 ,14 ,37 ,25 ,06 ,28 ,00 ,41 ,15 -,05
,250 ,357 ,140 ,357 ,289 ,491* ,140 1 ,102 ,490* ,490*
Correlation 0 0 5 0 3 9 0 9 7 5
X19 Sig. (2- ,28 ,55 ,10 ,28 ,79 ,21 1,0 ,06 ,50
,288 ,122 ,556 ,122 ,819 ,217 ,028 ,556 ,669 ,028 ,028
tailed) 8 6 3 8 4 7 00 6 8
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
135

Pearson ,40 ,51 ,35 ,00 ,10 ,23 ,00 -,1 ,47 -,27
,167 ,229 ,375 ,356 ,236 ,134 ,514* ,102 1 ,463* ,463*
Correlation 8 4* 7 0 2 6 0 71 1* 2
X20 Sig. (2- ,07 ,02 ,12 1,0 ,66 ,31 1,0 ,47 ,03
,246 ,482 ,332 ,103 ,123 ,317 ,574 ,020 ,669 ,040 ,040
tailed) 4 0 2 00 9 7 00 1 6
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* * * *
Pearson ,47 ,70 ,57 ,53 ,57 ,52 ,32 ,54 ,63 ,687 ,732 ,617 ,604
,436 ,488* ,521* ,519* ,490* ,463* 1 1
Correlation 3* 4** 2** 9* 2** 7* 4 6* 8** * * * *
Tota
l Sig. (2- ,03 ,00 ,00 ,01 ,00 ,01 ,16 ,01 ,00
,054 ,001 ,029 ,000 ,004 ,005 ,018 ,019 ,028 ,040
tailed) 5 1 8 4 8 7 3 3 2
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Daftar Tabel Uji Reliabilitas


Cronbach's Alpha N of Items
,874 20
136

Lampiran T. Hasil Nilai Pretest dan Posttest


Hasil Nilai Kelas Eksperimen
No Nama L/P Posttest Pretest Beda
1. Abdul Hamid Faiz L 80 50 30
2. Abdul Latief Geffar L 90 60 30
3. Agung Okta Dwi Putra L 95 65 30
4. Ahmad Andi Rizki Baihaqi L 65 45 20
5. Ahmad Umar Khadafi L 85 30 55
6. Chandra Afra Amrullah L 70 50 20
7. Fifiatun Alia P 80 55 25
8. Hikmatul Karimah P 85 20 65
9. Intan Nur Aini P 90 70 20
10. Izmi Azizah P 95 45 50
11. Laili Agustini P 80 55 25
12. Maharakha Hafizh Prayata Tari L 95 65 30
13. Moh Fikri L 75 65 10
14. Moh Rifqi Hamdani L 85 55 30
15. Mohammad Alfani Tazam L 80 50 30
16. Muhammad Falih Sabilil Faradis L 70 45 25
17. Muhammad Ibrahim Firdaus L 65 20 45
18. Muhammad Nizar Zulmy Sya’bana L 80 35 45
19. Muhammad Zaki Aribillah L 75 45 30
20. Nabila Alfiariza P 85 40 45
137

Hasil Nilai Kelas Kontrol


No Nama L/P Posttest Pretest Beda
1. Ahmad Nafis Azmi Amrullah L 55 40 15
2. Ahmad Saidurifki L 65 45 20
3. Bagas Desta Pratama L 65 30 35
4. Dian Purwati P 60 20 40
5. Fitriyani Nafisah P 70 50 20
6. Hikmatus Shaadah P 65 10 55
7. M.H Rendi Pranata L 45 35 10
8. Mohammad Reyhan L 50 30 20
9. M. Ragil Kamil Mulya Sahdan L 55 35 20
10. M. Satria Haidar Fawaz Ubaidillah L 65 45 20
11. Muhammad Sofyan Syauri L 65 60 5
12. Muhammad Yoga Hamdani L 60 40 20
13. Noval Maulana Saputra L 70 60 10
14. Nur Amalia Putri P 75 65 10
15. Qalisya Nadiatul P 55 45 10
16. Siti Aisah P 65 30 35
17. Siti Faizah P 45 20 25
18. Siti Fatimatuz Zahro P 55 45 10
19. Vania Anindita Bcandraningtyas P 45 35 10
20. Lutfi Gustama L 65 45 20
138

Lampiran U. Hasil Uji Normalitas

Daftar Hasil Uji Normalitas


Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
KELAS A ,156 20 ,200* ,952 20 ,403
KELAS B ,185 20 ,072 ,941 20 ,249
139

Lampiran V. Hasil Analisis Data

Daftar Hasil Uji T-test (Independent sample t-test)


Levene's Test
for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Sig. Mean Interval of the
(2- Differen Std. Error Difference
F Sig. t df tailed) ce Difference Lower Upper
Hasil Equal
Belajar variances ,547 ,464 3,031 38 ,004 12,500 4,125 4,150 20,850
assumed
Equal
variances
3,031 37,702 ,004 12,500 4,125 4,148 20,852
not
assumed

Daftar Deskripsi Analisis Data Uji T-test (Independent sample t-test)


Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Eksperime
Hasil n 20 33,0 13,611 3,044
Belajar Kontrol 20 20,5 12,45 2,784
140

Lampiran W. Lembar Pretest dan Posttest Siswa

Daftar Lembar Pretest Siswa


141

Daftar Lembar Posttest Siswa


142

Lampiran X. LKPD, Hasil Proyek Kelas Eksperimen, Kegiatan Penelitian dan


Jadwal Pelaksanaan Penelitian

LKPD Kelas Eksperimen


143

Hasil Proyek Kelas Eksperimen


144

Foto Kegiatan Penelitian

Gambar 1. Pretest Gambar 2. Awal pembelajaran

Gambar 4. Menyayat batang Gambar 5. Menutup batang sayatan


menggunakan tanah

Gambar 6. Mengikat cangkok’an Gambar 7. Pembelajaran konvensional

Gambar 8. Hasil mencangkok Gambar 9. Postest


145

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Hari, Tanggal Waktu Keterangan


Jum’at, 12 07.00 WIB - Selesai Pretest kelas eksperimen dan kelas
November kontrol
2021
Sabtu, 13 07.00 WIB - Selesai Pertemuan 1 kelas eksperimen
November
2021
Selasa, 16 07.00 WIB - Selesai Pertemuan 2 kelas eksperimen
November
2021
Rabu, 17 07.00 WIB - Selesai Pertemuan 1 kelas kontrol
November
2021
Selasa, 30 07.00 WIB - Selesai Pertemuan 3 kelas eksperimen
November
2021
Rabu, 1 07.00 WIB - Selesai Posttest kelas eksperimen dan kelas
Desember kontrol
2021
146

Lampiran Y. Surat Observasi, Surat Izin Penelitian dan Surat Keterangan


Penelitian

Surat Izin Observasi Tugas Akhir


147

Surat Permohonan Izin Penelitian


148

Surat Keterangan Penelitian


149

Lampiran Z. Biodata Mahasiswa

Biodata Mahasiswa

Nama : Cahyo Dwi Marta


Nim : 170210204175
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 12 Maret 1999
Alamat Asal : Jl Raya Dusun Krajan RT 1 RW 3 Desa Langkap
Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember
Provinsi Jawa Timur Kode Pos (68154)
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
SD : SDN TISNOGAMBAR 1
SMP : SMPN 2 RAMBIPUJI
SMA : SMAN 2 TANGGUL
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai