SKRIPSI
i
PENANAMAN SIKAP SOSIAL SISWA MELALUI MATA
PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
KELAS IV SD NEGERI SENDANG
GUNUNGKIDUL
SKRIPSI
ii
SURAT PERNYATAAN
iii
HALAMAN PENGAJUAN
SKRIPSI
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Heri Maria Zulfiati, S.Pd., M.Pd. Dwi Wijayanti, S.Pd., M.Pd.
NIY/NIDN. 7212346/0518077203 NIY/NIDN. 8914395/0511068901
v
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Mengesahkan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Dekan,
vi
HALAMAN MOTTO
“Ilmu adalah yang memberikan manfaat, bukan yang hanya sekedar dihafal”
(Imam Syafi’i)
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
viii
ABSTRAK
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas
rahmad dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Penanaman Sikap Sosial Siswa Melalui Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas IV SD Negeri Sendang Gunungkidul”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan
untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
bidang studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.
Banyak pihak yang sudah membantu penulis dalam penyusunan skripsi
ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih
kepada:
1. Prof. Drs. H. Pardimin, M.Pd., Ph.D., Rektor Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk
menempuh pendidikan di Universitas Sarjanawiyata tamansiswa Yogyakarta.
2. Dr. Siti Mariah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta yang telah memberikan
izin penelitian.
3. Drs. C. Indah Nartani, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa Yogyakarta yang telah memberikan pelayanan dan motivasi
yang baik dan bermanfaat.
4. Dr. Heri Maria Zulfiati, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan motivasi kepada peneliti dalam menyelesaikan
skripsi.
5. Dwi Wijayanti, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan motivasi kepada peneliti dalam menyelesaikan
penyusunan skripsi.
6. Kristi Wardani, M.Pd selaku ketua dalam sidang skripsi.
7. Endah Marwanti, M.Pd, selaku sekertaris dalam sidang skripsi.
x
8. Dr. Biya Ebi Praheto, M.Pd., Dosen wali kelas A angkatan 2017, yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang bermanfaat untuk peneliti.
9. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan
bimbingan selama peneliti menempuh pendidikan di Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.
10. Seluruh Staf TU PGSD yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas untuk
kepentingan mahasiswa/mahasiswi.
11. Kartiko S.Pd, M.Pd Kepala Sekolah SD Negeri Sendang Gunungkidul yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah
tersebut.
12. Guru siswa dan karyawan SD Negeri Sendang yang telah membantu dalam
proses penelitian.
13. Bapak Slamet dan Ibu Sri Purwanti kedua orang tua yang selalu mendoakan
memberikan dorongan serta kasih sayang yang tiada henti untuk
menyelesaikan penyusunan sekripsi.
14. Eko Nurcahyo, Rusita Dwi Saputri, Febriana Ratna Dewi, Didik Setiawan,
kakakku yang telah memberikan dukungan.
15. Nenekku Rusiyem serta keluarga besarku yang selalu memberikan semangat
dan memberikan doa kepada saya.
16. Wahyu Dian Pramana Putra yang telah memberikan semangat, motifasi, serta
doa untuk menyelesaikan skripsi.
17. Teman-temn PGSD UST 2017 Kelas A yang saling memberi dorongan untuk
menyelesaikan pendidikan.
18. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
berkontribusi dalam penelitian dan penyelesaian skripsi semoga segala
bantuan yang telah diberikan kepada peneliti menjadi amal kebaikan yang
akan mendapat balasan dari Allah SWT.
Peneliti
xi
xii
DAFTAR ISI
xiii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ................................................................................19
B. Setting Penelitian ...............................................................................19
C. Variabel Penelitian ............................................................................20
D. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................21
E. Data dan Sumber Data ......................................................................23
F. Instrumen Penelitian .........................................................................23
G. Keabsahan Data .................................................................................27
H. Teknik Analisis Data .........................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
mengajar sangat besar karena guru tidak hanya sebagai pengajar lagi
tetapi guru juga sebagai pembimbing, pelatih, dan pemberi motivasi
yang berguna untuk masa depan siswa. Dengan menggunakan metode
yang tepat dapat mempermudah siswa untuk memahami materi yang
dijelaskan oleh guru khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS).
Karena materi IPS yang luas dan memerlukan hafalan agar
siswa dapat menguasai materinya Materi dan pokok bahasan pada
pengajaran IPS menggunakan berbagai metode, untuk membina
penghayatan, kesadaran dan pemilikan nilai- nilai yang baik pada diri
siswa. Di SD Negeri Sendang perlu adanya pembelajaran yang aktif
dan kreatif dalam menanamkan sikap sosial, melalui mata pelajaran
IPS, siswa harus mengimplementasikannya. Untuk mengetahui
permasalahan tetang sikap sosial dan hambatan apa saja yang dialami
oleh guru kelas IV SD Negeri Sendang maka perlu diadakannya
penelitian lebih lanjut. Maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Penanaman Sikap Sosial Siswa melalui Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV SD Negeri Sendang
Gunungkidul.
B. Identifikasi Masalah
1. Siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung dikelas.
2. Siswa kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru.
3. Siswa kurang menghargai saat temannya sedang menyampaikan
pendapat didepan kelas.
4. Cara siswa dalam bertutur kata terhadap guru kurang sopan.
5. Penanaman sikap sosial perlu ditingkatkan oleh siswa di sekolah.
6. Cara guru dalam menyampaikan sikap sosial melalui pembelajaran
IPS.
4
C. Fokus Masalah
1. Penanaman sikap sosial siswa melalui mata pelajaran IPS.
2. Cara guru dalam penanaman sikap sosial kepada siswa.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penanaman sikap sosial siswa melalui mata pelajaran
IPS.
2. Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat dalam penanaman
sikap sosial siswa melalui mata pelajaran IPS.
3. Untuk mengetahui cara menangani faktor penghambat dalam
penanaman sikap sosial siswa melalui mata pelajaran IPS.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh guru
dalam menyampaikan ilmu pengetahuan, agar guru lebih
memperhatikan dan memberikan kesempatan bagi siswa
untuk menyampaikan pendapatnya disaat proses kegiatan
belajar mengajar dikelas sedang berlangsung.
b) Bagi Siswa
Untuk melatih siswa belajar lebih aktif, kreatif, mandiri dan
percaya diri, meningkatkan sikap yang baik untuk berfikir
kritis dalam pembelajaran dan melatih siswa untuk berani
memberikan pendapat, serta menerima perbedaan pendapat
antara satu teman dengan teman yang lainnya.
c) Bagi Sekolah
Sekolah dapat mempersiapkan fasilitas yang mendukung
kegiatan belajar mengajar terutama dalam bidang IPS dan
memberikan contoh yang baik kepada siswa agar menjadi
siswa yang lebih baik dan berkarakter dalam pembentukan
sikap sosialnya, disekolah maupun diluar sekolah.
d) Bagi Peneliti
Penelitian ini akan bermanfaat bagi penulis, karena penulis
dapat mengetahui tentang apakah penanaman sikap sosial
siswa melalui mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial kelas
IV SD Negeri Sendang Gunungkidul.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PERTANYAAN PENELITIAN
A. Landasan Teori
6
7
d. Pengkondisian
Pengkondisian yaitu penciptaan kondisi yang mendukung
keterlaksanaan Pendidikan karakter, misalnya kondisi toilet
yang bersih, tempat sampah, halaman yang hijau dengan
pepohonan, poster kata-kata bijak yang dipajang di Lorong
sekolah dan di dalam kelas.
5. Pembelajaran IPS
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan IPS mulai diajarkan disekolah sejak anak mulai
memasuki jenjang sekolah dasar. Pendidikan IPS diartikan sebagai
mata pelajaran yang mengkaji tentang fakta dan isu-isu sosial yang
berhubungan dengan gejala- gejala kehidupan masyarakat yang ada
dilingkungan sekitar. Seperti dilingkungan keluarga, masyarakat,
ataupun dilingkungan sekolah. Penanaman sikap sosial siswa melalui
mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial kelas IV SD Negeri Sendang
Gunungkidul.
Penanaman sikap sosial di sekolah dapat dibentuk dengan cara
pembiasaan disekolah melalui kegiatan-kegiatan rutin, terprogram, dan
insidental. Pembiasaan- pembiasaan tersebut diharapkan dapat
membentuk sikap siswa agar lebih baik, dan menumbuhkan nilai-nilai
pada diri siswa. Penanaman sikap sosial bisa melalui pengintregasian
mata pelajaran dengan menghubungkan dan mengembangkan
pembelajaran IPS tentang nilai-nilai sosial. Berdasarkan uraian tersebut
maka penanaman sikap sosial siswa melalui mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial kelas IV SD Negeri Sendang Gunungkidul dapat
18
meningkatkan sikap sosial siswa agar lebih baik dalam bertutur kata
maupun berperilaku.
19
Guru
Pembelajaran IPS
D. Pertanyaan Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sendang Gunungkidul, yang
bertempat di Sawahan, Ponjong, Gunungkidul. Atas perijinan dari
pihak kepala sekolah, guru kelas IV SD Negeri Sendang
Gunungkidul.
20
21
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan September-Februari
No Kegiatan Bulan
Observasi
Penyusunan
proposal
Penelitian
penyusunan
laporan
C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2013:38) variabel adalah segala sesuatu
yang berrbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Oleh karena itu, variabel dalam penelitian ini adalah
penanaman sikap sosial siswa melalui mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial kelas IV SD Negeri Sendang Gunungkidul.
22
2. Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai Teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peniliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit / kecil ( Sugiyono,
2013:137).
a. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai Teknik
pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data
telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa
yang akan diperoleh (Sugiyono, 2013:138).
b. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang
bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis
besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono,
2013:140). Wawancara ini dibuat berdasarkan pedoman
wawancara yang ditujukan untuk salah satu guru atau
wali kelas IV di SD Negeri Sendang Gunungkidul.
Wawancara ini terkait dengan apa yang akan diteliti
oleh peneliti, yaitu tentang pembelajaran IPS di kelas
IV, pemahaman siswa tentang sikap sosial, strategi guru
dalam penanaman sikap sosial kepada siswa dan apakah
kendala yang dialami guru saat menanamkan sikap
sosial kepada siswa.
24
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,
sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan.
Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa
dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang
dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain ( Sugiyono, 2013:240).
1. Pedoman Observasi
Peneliti melakukan observasi dilapangan dengan mencatat hal-
hal yang berkaitan dengan penanaman sikap sosial siswa
melalui mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial kelas IV SD
Negeri Sendang Gunungkidul. Berikut kisi-kisi observasi yang
dibuat peneliti:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Observasi
No Sumber Aspek
2. Pedoman Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data tentang penanaman sikap sosial siswa melalui
mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial kelas IV SD Negeri
Sendang Gunungkidul melalui tanya jawab. Pedoman
wawancara digunakan oleh peneliti sebagai acuan untuk
melakukan wawancara dengan kepala sekolah, guru kelas dan
siswa kelas IV SD Negeri Sendang. Berikut adalah kisi-kisi
wawancara yang telah dilakukan peneliti:
4. Hal apa yang dilakukan oleh guru ketika ada siswa yang
bertentangan dengan sikap sosial dalam pembelajaran IPS
No Indikator
G. Keabsahan Data
Dalam Teknik pengumpulan data “triangulasi diartikan sebagai
pengecekan dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu” (Sugiyono 2013:273). Triangulasi menggunakan tiga macam
dalam pengecekan data, yaitu sumber, teknik, dan waktu.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari
sumber yang berbeda-beda dengan Teknik yang sama
(Sugiyono, 2013:241). Triangulasi sumber untuk menguji
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang
telah diperoleh melalui berbagai sumber (Sugiyono, 2013:274 ).
B
Wawancara mendalam
C
Gambar 3.1 Triangulasi Sumber
29
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi Teknik, berarti peneliti menggunakan Teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data
dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi
partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber
data yang sama secara serempak (Sugiyono, 2013:241).
Triangulasi Teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan
Teknik yang berbeda.
Misalnya data diperoleh dengan wawancara, kemudian
dicek dengan observasi atau dokumentasi, atau kuesioner. Bila
dengan tiga Teknik pengujian kredibilitas data tersebut,
menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan
diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau
yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar.
Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya
berbeda-beda (Sugiyono, 2013:274).
Observasi
Partisipatif
Wawancar Sumber
a Data Sama
mendalam
Dokumentasi
3. Triangulasi Waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data
(Sugiyono, 2013:274), triangulasi waktu menguji kredibilitas
dengan cara melakukan pengecekan dengan observasi,
wawancara, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang
berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai menemukan
kepastian data.
Data
colection
Data
display
Data
reduction
Conclusion:
drawing/verification
1. Data Colection
Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dengan berbagai
mecam teknik yaitu, observasi, wawancara, dokumentasi atau
gabungan ketiganya (triangulasi) yang dilakukan berulang-ulang
sehingga datanya jenuh.
2. Data Reduction
Data reduksi adalah proses berfikir sensitive yang memerlukan
kecerdasan, keluasan dan kedalaman wawancara yang tinggi.
Mereduksi dalam arti merangkum, memilih, menggolongkan,
mengarahkan dan mereduksi data yang dianggap tidak perlu.
Maka data yang direduksi adalah hasil dari wawancara kepala
sekolah, guru kelas dan siswa.
3. Data Display
Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
Menurut Miles dan Huberman (Sugiyon 2019:137) “yang sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
adalah dengan teks yang bersifat naratif”. Sehungga dengan
mendisplaykan data akan memudahkan untuk memahami apa
yang terjadi.
4. Conclusion Drawing
Setelah terkumpulnya data, maka peneliti melakukan kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya, akan tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
penelitian kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Profil Sekolah
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sendang Kecamatan Ponjong
Gunungkidul
a. SD Negeri Sendang Gunungkidul
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sendang. Status
kepemilikan SD Negeri Sendang adalah Negeri yang didirikan
pada tanggal 1 juli 1945. SD Negeri Sendang merupakan unit
sekolah dasar dibawah Dinas Pendidikan Kabupaten
Gunungkidul yang berlokasi di Kecamatan Ponjong. Terletak di
Desa Sawahan Gombang dan memiliki tiga gedung bangunan
utama dua gedung sebelah barat dan timur bagian barat adalah
ruang kelas I-III dan sebelah timur adalah ruang kelas IV-VI
sebelah ruang kelas VI adalah kantor guru dan satu gedung
berada di utara kelas III yang digunakan sebagai Perpustakaan.
Visi Organisasi
Visi SD Negeri Sendang adalah berprestasi, berbudaya, iman dan
taqwa. Indikator :
1) Berpretasi di bidang akademik
2) Berprestasi di bidang non akademik
3) Berbudaya bangsa
4) Berimandanbertaqwa
32
33
Misi Organisasi
Adapun Misi dari SD Negeri Sendang adalah :
1) Menyelenggarakan bimbingan dan pembelajaran dengan
pendekatan PAIKEM.
2) Melaksanakan pembelajaran tambahan diluar jam belajar
(Les).
3) Membiasakan dan melestarikan budaya bangsa.
4) Menumbuh kembangkan sikap berbahas sopan, baik
bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa, berpakaian rapi,
sopan.
5) Membiasakan dan melaksanakan ajaran agama sesuai
dengan agama yang dianut.
Tujuan Organisasi
Sesuai dengan Visi dan Misi SD Negeri Sendang juga
mempunyai tujuan sebagai berikut:
d. Hal apa yang dilakukan oleh guru ketika ada siswa yang
bertentangan dengan sikap sosial.
Berikut hasil wawancara dengan bapak K selaku kepala
sekolah SD N Sendang Gunungkidul, beliau berpendapat bahwa
“Dalam menanamkan sikap sosial kepada siswa, guru
bisa memberikan teguran kepada siswa yang melanggar
aturan yang berlaku disekolah ini mbak. Misalnya ada
anak yang berkata kurang sopan terhadap guru, guru lalu
memberikan teguran kepada siswa tersebut, kita tanamkan
sikap sopan santunnya ketika berbicara kepada orang
yang lebih tua. Untuk kedisiplinan siswa dalam
berseragam harus sesuai dengan aturan yang berlaku
disekolah, datang tepat waktu. Selain itu juga, menjaga
komunikasi dengan orang tua murid sehingga orang tua
murid juga mengetahui tentang perkembangan anak
mereka ketika berada disekolah.” (wawancara 16
Desember 2021)”.
antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa lainnya dan
guru dengan orang tua siswa dapat membantu sebagai upaya
dalam mengatasi berbagai hambatan yang bisa terjadi dalam
penanaman sikap sosial dalam pembelajaran sikap sosial.
Pentingnya peran guru dan orang tua kembali menjadi faktor
penting dalam mengatasi hambatan.
Upaya utama yang dapat dilakukan oleh seorang guru
selalu berinteraksi dengan siswa, menanyakan apa yang menjadi
kesulitan mereka di dalam kelas selama proses pembelajaran,
memberikan penjelasan yang lebih mudah untuk di mengerti oleh
siswa atau bahkan jika diperlukan mengganti metode
pembelajaran jika memang dirasa terlalu sulit untuk siswa
mengikuti proses pembelajaran yang sudah ada, begitu juga
dengan interkasi sesama teman karena interaksi mereka tidak
hanya terjalin di dalam kelas saja melainkan juga di luar kelas
atau bahkan terbawa sampai keluar lingkungan sekolah.
Di lingkungan keluarga, orang tua mendapat peran
sebagai sosok teladan bagi siswa dalam memberikan contoh yang
baik. Orang tua juga diharapkan mampu memberikan perhatian
lebih kepada anaknya termasuk dalam hal Pendidikan. Membantu
atau memonitor anak mereka ataupun menegur jika anak mereka
memang melakukan Tindakan yang bertentangan dengan sikap
sosial, dengan contoh dalam hal pengerjaan tugas yang memang
menjadi faktor penghambat dalam penanaman sikap sosial.
b. Triangulasi
Dalam penelitian ini triangulasi dilakukan
terhadap informasi yang didapat peneliti dari obyek
penelitian. Peneliti menggunakan triangulasi untuk
menguji keabsahan data yang dibagi menjadi tiga dengan
uraian sebagai berikut:
1) Triangulasi Sumber
Seperti yang telah di jelaskan pada bab III,
triangulasi sumber digunakan untuk menguji
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
yang diperoleh dari beberapa sumber yang berbeda
yang sudah diteliti. Penelitian ini dilakukan di SD
Negeri Sendang Gunungkidul.
Tabel 4.2 Narasumber
No Nama Jabatan
1. K Kepala Sekolah
2. HL Guru Kelas IV
3. LV Siswa Kelas IV
4. AN Siswa Kelas IV
5. AL Siswa Kelas IV
kerjabakti membersihkan
lingkungan sekolah, saling
bekerjasama, menerapkan
kegiatan sholat berjamaah di
sekolah
mendengarkan guru.
3 Hal apa yang K Guru bisa memberikan
dilakukan teguran kepada siswa yang
ketika ada melanggar aturan yang
siswa yang berlaku disekolah,
bertentangan melakukan komunikasi
dengan sikap kepada orang tua siswa.
Sosial dalam HL Karena siswa memiliki
pembelajaran karakter yang berbeda-
IPS beda terkadang guru
mengalami kesulitan
dalam mengarahkan siswa
tetapi jika ada siswa yang
melakukan hal yang
bertentangan dengan sikap
sosial, guru harus
memberikan teguran dan
menasehati siswa.
HL Faktor penghambat
kurangnya tanggung jawab
siswa dalam mengerjakan
tugas, lingkungan keluarga
yang diharapkan dapat
membantu dalam
menanamkan sikap sosial.
Usia siswa yang masih
muda sehingga mudah
mengikuti apa yang
temannya lakukan. Faktor
pendukung, fasilitas sekolah
yang bisa
dimanfaatkan dalam
kegiatan belajar dan
lingkungan sekolah yang
mendukung.
2) Triangulasi Teknik
Seperti yang sudah di jelaskan pada bab III,
triangulasi Teknik digunakan untuk menguji kredibilitas
data dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan Teknik yang berbeda. Dalam
hal ini peneliti menggunakan tiga Teknik pengumpulan
data, yaitu wawancara, observasi dan dokumnetasi. Dari
ketiga Teknik tersebut di peroleh data tentang
penanaman sikap sosial melalui pembelajaran IPS kelas
IV SD Negeri Sendang Gunungkidul, sebagai berikut
53
dilakukan oleh
peneliti saat pembelajaran
IPS, terlihat sudah cukup
baik. Siswa terlihat cukup
tertib dalam kegiatan
berdiskusi dengan guru
ataupun dengan teman saat
belajar berkelompok,
siswa terlihat juga
begitu aktif dalam
kegiatan pembelajaran
wawancara dengan
kepala sekolah dan
guru kelas IV adalah
dengan memberikan
perhatian lebih kepada
siswa dari lingkungan
keluarga sedangkan dari
lingkungan sekolah selalu
menanamkan sikap sosial
melalui memberi contoh
sikap yang baik, serta
komunikasi yang baik
antara keluarga dengan
sekolah.
3) Triangulasi Waktu
58
Melaksanakan
piket, tidak boleh
telat datang ke
sekolah mbak
c. Data display
Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah
menyajikan data. Seperti dalam penjelasan sebelumnya,
penyajian data adalah sekumpulan informasi yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
Tindakan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penyajian
data dalam bentuk uraian singkat untuk menggambarkan data
yang telah diperoleh oleh peneliti selama melakukan penelitian.
Peneliti memperoleh data melalui Teknik wawancara dan
observasi.
d. Conclusion Drawing / Verification
Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan atas
data-data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, observasi
dan juga dokumentasi setelah merangkum dan menyajikan data
yang diperoleh sudah terbukti keabsahan datanya sehingga
peneliti dapat menarik sebuah kesimpulan.
B. Pembahasan
yang baik antara guru dan siswa, selalu menegur apabila ada siswa
yang berbuat salah dan kalau perlu dikasih sanksi, selalu menjadi
guru yang dapat menjadi contoh yang baik bagi para siswa.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan yang mengarah pada tujuan
penelitian di SD Negeri Sendang Gunungkidul dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Kepala sekolah, guru dan siswa SD Negeri Sendang Gunungkidul telah
memahami dan dapat menjelaskan dengan baik tentang pengertian
sikap sosial dengan pendapat mereka masing-masing. Penanaman
sikap sosial siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS juga sudah
diterapkan dengan cukup baik, guru menjelaskan materi kepada siswa
dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.
Saat pembelajaran guru dapat memberikan contoh yang baik kepada
siswa, selalu menerapkan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun)
saat pembelajaran di dalam kelas ataupun saat siswa berada di luar
kelas.
2. Sikap sosial melalui pembelajaran IPS kelas IV SD Negeri Sendang
Gunungkidul sudah cukup baik. Siswa dapat mengikuti pembelajaran
dengan metode yang digunakan oleh guru IPS seperti belajar
berkelompok, berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sebaya
dengan menggunakan bahasa yang jelas dan sopan. Mendengarkan jika
guru sedang menjelaskan materi pembelajaran, tidak ramai atau
mengobrol sendiri. Saling menghargai dan saling membantu jika ada
siswa lain yang mengalami kesulitan. Dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
77
78
3. Hal yang dapat dilakukan ketika ada siswa yang bertentangan dengan
sikap sosial dalam pembelajaran IPS, dalam hal ini apa yang dilakukan
guru terbilang sudah cukup baik. Dengan menegur langsung tetapi
tetap menggunakan bahasa yang baik dan sopan agar siswa tidak
merasa tersinggung serta memberi nasehat kepada siswa agar tidak
mengulangi lagi kedepannya. Dengan berkomunikasi dengan orang tua
murid tentang perkembangan siswa.
4. Faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman sikap sosial
melalui pembelajaran IPS kelas IV SD Negeri Sendang Gunungkidul.
Faktor pendukung dalam penanaman sikap sosial siswa, berasal dari
orang tua, guru dan teman sebaya. Yang paling utama adalah dari
lingkungan keluarga, karena keluarga merupakan tempat awal sikap
sosial anak terbentuk, orang tua harus memperhatikan pergaulan anak
ketika berada di lingkungan rumah. Lingkungan sekolah, guru adalah
sebagai orang tua pengganti ketika anak berada di sekolah, maka guru
juga harus mengawasi dan memperhatikan sikap sosial siswa ketika
berada di sekolah. Kemudian memanfaatkan sarana prasarana yang ada
di sekolah yang bisa mendukung kegiatan belajar mengajar di kelas.
Faktor penghambat, bisa berasal dari diri sendiri, anak yang
bersoialisasi kurang baik, pemalas, tidak bertanggungjawab dan tidak
disiplin terhadap peraturan. Orang tua yang kurang memberikan
perhatian kepada anaknya, itu berpengaruh dalam pembentukan sikap
sosial anak. Lingkungan sekolah, guru yang kurang memperhatikan
sikap sosial siswa ketika berada di sekolah, dan kurang maksimal
dalam menanamkan sikap sosial kepada siswa ketika pembelajaran
sedang berlangsung. Teman sebaya juga terkadang membawa
pengaruh kurang baik.
79
80
B. Implikasi
1. Implikasi Teoritis
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian implikasi teoritis
mengenai penanaman sikap sosial siswa melalui mata pelajaran
ilmu pengetahuan sosial kelas IV SD Negeri Sendang
Gunungkidul, bahwa penanaman sikap sosial sudah ditanamkan di
sekolah. Penanaman sikap sosial tersebut di terapkan oleh guru
kepada siswa dengan memberikan contoh sikap yang baik melalui
pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan dalam pembelajaran IPS.
2. Implikasi Praktis
a. Penelitian ini menjelaskan tentang pemahaman kepala
sekolah, guru dan siswa mengenai penanaman sikap sosial
siswa melalui mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial kelas
IV SD Negeri Sendang Gunungkidul.
b. Mendeskripsikan sikap sosial siswa melalui mata pelajaran
ilmu pengetahuan sosial kelas IV SD Negeri Sendang
Gunungkidul.
81
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat
memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
Siswa diharapkan dapat lebih meningkatkan lagi sikap sosial
mereka, baik di dalam kelas ataupun di luar kelas, baik terhadap
guru ataupun pegawai sekolah atau teman sebaya. Lebih
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan serta
juga melaksanakan tugas piket sesuai dengan jadwal. Bertutur kata
dengan baik dan sopan baik dengan orang yang lebih tua ataupun
teman sebaya. Tertib atau mengikuti semua aturan yang berlaku di
sekolah ataupun di dalam kelas dengan tidak membuat gaduh
kelas. Mendengarkan guru jika sedang menjelaskan, sikap saling
tolong menolong dan toleransi.
3. Bagi Sekolah
Selalu memberikan perhatian, mengawasi seluruh kegiatan siswa
dan lebih meningkatkan lagi baik sarana dan prasarana yang dapat
menunjang terciptanya penanaman sikap sosial yang baik.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini bisa menjadi
bahan pertimbangan selanjutnya bagi peneliti yang akan
melakukan penelitian di SD Negeri Sendang Gunungkidul.
DAFTAR PUSTAKA
81
82
Garut,8(1),28-3
83
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pedoman Observasi
Nama Guru : HL
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat : SD Negeri Sendang
No Sumber Aspek
1. Guru kelas 1. Kegiatan pembelajaran didalam kekas IV
2. Penanaman sikap sosial siswa melalui
mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial
kelas IV
3. Langkah-langkah yang dilakukan untuk
menanamkan sikap sosial kepada siswa
4. Evaluasi pembelajaran kelas IV
2. Siswa kelas IV 1. Kegiatan belajar mengajar siswa kelas IV
di kelas
2. Sikap sosial siswa yang terlihat dalam
kegiatan belajar mengajar
3. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar dikelas
3. Ruang kelas 1. Suasana dan kondisi didalam kelas saat
kegiatan pembelajaran
2. Sarana dan prasarana yang ada didalam
kelas mendukung dalam kegiatan belajar
mengajar
87
88
teman kelompoknya.
3 Ruang Kelas Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang
di dalam kelas mendukung yaitu ruang kelas
yang cukup luas, adanya alat
peraga dan LCD Proyektor
untuk membantu guru dalam
proses pembelajaran.
Suasana dan Kondisi Suasana dan kondisi ruang
di dalam kelas saat kelas cukup bersih dan rapi
pembelajaran sehingga terasa nyaman saat
proses pembelajaran
berlangsung. Suasana ruang
kelas cukup tenang selama
pembelajaran.
Peneliti :Hal apa yang dilakukan oleh guru ketika ada siswa yang
bertentangan dengan sikap sosial dalam pembelajaran IPS?
HL :Karena setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda satu
dengan yang lainnya terkadang guru mengalami kesulitan untuk
mengarahkan siswa. Namun apabila terdapat siswa yang
melakukan hal yang bertentangan dengan sikap sosial, maka guru
akan memberikan teguran kepada siswa tersebut
Peneliti :Faktor yang mendukung dan menghambat guru dalam
menanamkan sikap sosial siswa dalam pembelajaran IPS?
HL :Faktor penghambatnya itu, kurangnya tanggung jawab dari siswa
ketika diberikan tugas untuk dikerjakan dirumah, terkadang masih
ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan. Ada pula yang
menjadi penghambat lain itu, dengan usia mereka yang masih
anak-anak, mudah sekali bagi mereka untuk mengikuti apa yang
temannya lakukan, seperti mengumpulkan tugas tidak tepat
waktu, ketika ada teman yang mengobrol ikut mengobrol, datang
ke kelas terlambat, pakaian tidak rapi seperti itu mbak.
A. Tujuan
1. Dengan membaca teks visual, siswa mampu mengidentifikasi gambar-
gambar dari teks visual yang diamati dengan terperinci
2. Setelah membaca teks visual, siswa mampu menuliskan gagasan pokok
dari teks visual yang diamati dengan terperinci.
3. Dengan percobaan, siswa mampu menjelaskan manfaat energi matahari
dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat
4. Dengan percobaan, siswa mampu menyajikan laporan hasil pengamatan
tentang perubahan bentuk energi matahari dalam kehidupan dengan
sistematis
5. Dengan diskusi dan pemecahan masalah, siswa mampu mengidentifikasi
sumber daya alam dan pemanfaatannya dengan tepat.
6. Dengan diskusi dan pemecahan masalah, siswa mampu menyajikan hasil
identifikasi sumber daya dan pemanfaatannya dalam bentuk tulisan
dengan sistematis.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan : Model/metode :
1. Guru memberikan salam dan mengajak semua
siswa berdoa menurut agama dan keyakinan 1. Model
pembelajaran :
masing-masing yang dipimpin oleh ketua
coopertiv
kelas.
learning
2. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dengan memeriksa kerapian 2. Metode : diskusi,
pakaian,posisi,dan tempat duduk disesuaikan Tanya jawab,
102
Kegiatan penutup
1. Guru mengulas kembali kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan.
2. Siswa bersama guru melakukan refleksi
3. Guru memberikan tugas secara berkelompok
membuat kliping manfaat matahari
4. Menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
5. Ketua kelas memimpin berdoa untuk
mengakhiri pelajaran.
C. Penilaian:
_______________ __________________
NIP NIP
Lampiran tes
1. Sebutkan gagasan pokok dan gagasan pendukung pada bacaan yang sudah
dibaca!
2. Jelaskan keragaman budaya yang ada di Indonesia!
3. Tuliskanlah gagasan pokok dan gagasan pendukung dari gambar yang
telah diamati!
4. Presentasikanlah hasil diskusi keberagaman suku,bangsa dan budaya di
Indonesia!
5. Buatlah kliping keberagaman budaya Indonesia secara berkelompok!
104
Lampiran 9 Surat-Surat
108
109
110
111
Dewi, S. Widiawati, U. Anitra, R.& Mertika.(2021). Analisis Sikap Sosial Siswa Pada
Pembelajaran IPS:Studi kasusDi SD Negeri 38 Sengawang Hilir Kelas 4.Indonesian
Journal of Social Science Education (IJSSE),3(2),141-150.
113
Hariandi, A.& Irawan, Y.(2016).Peran Guru Dalam Penanaman Nilai Karakter Religius
Di Lingkungan Sekolah Pada Siswa Sekolah Dasar.Jurnal Gentala Pendidikan
Dasar,1(1),Juni 2016,176-189
115
Hariandi, A.& Irawan, Y.(2016).Peran Guru Dalam Penanaman Nilai Karakter Religius
Di Lingkungan Sekolah Pada Siswa Sekolah Dasar.Jurnal Gentala Pendidikan
Dasar,1(1),Juni 2016,176-189
Hariandi, A.& Irawan, Y.(2016).Peran Guru Dalam Penanaman Nilai Karakter Religius
Di Lingkungan Sekolah Pada Siswa Sekolah Dasar.Jurnal Gentala Pendidikan
Dasar,1(1),Juni 2016,176-189
116
Dewi, S. Widiawati, U. Anitra, R.& Mertika.(2021). Analisis Sikap Sosial Siswa Pada
Pembelajaran IPS:Studi kasusDi SD Negeri 38 Sengawang Hilir Kelas 4.Indonesian
Journal of Social Science Education (IJSSE),3(2),141-150
118