SKRIPSI
Oleh :
Veronika Sartika Dewi
NIM : 151134079
SKRIPSI
Oleh :
Veronika Sartika Dewi
NIM : 151134079
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IPSI
Oleh:
Veronika Sartika Dewi
NIM : 151134079
Dosen Pembimbing I
Dosen pembimbing II
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat-Nya kepada saya.
2. Kedua orang tua saya, Agustinus Bakat dan Th. Asnat Tri Suryani yang telah
setia mendampingi dan tidak pernah berhenti memberikan dukungan kepada
saya sampai saat ini.
3. Kakak saya, Devi Sisilia Nofiana Febrianingrum dan Theresia Astuti
Wulandari yang telah mendukung dan membantu saya selama ini.
4. Orang Spesial dalam hidup saya, Agustinus Raka Widarmawan yang telah
membantu, memotivasi dan memberikan dukungan kepada saya selama ini.
5. Sahabat saya, Martina Maya Verawati yang telah memotivasi dan
memberikan dukungan kepada saya selama ini.
6. Keluarga besar saya yang sudah memberikan dukungan.
7. Teman-teman payung Montessori yang selalu memberikan dukungan.
8. Keluarga Besar SD Negeri 2 Sungapan yang telah membantu
terselenggarannya penelitian.
9. Semua pihak yang mendukung dan membantu dalam setiap proses penelitian
dan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
10. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku: Unversitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Agar sukses, kemauanmu untuk berhasil harus lebih besar dari ketakutanmu
untuk gagal”
-BILLY COSBY-
“Pengetahuan tidak hanya didasarkan pada kebeneran saja, tetapi juga kesalahan”
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
Peneliti
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama : Veronika Sartika Dewi
Nomer Mahasiswa : 151134079
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 31 Oktober 2019
Yang menyatakan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran Matematika
Berbasis Montessori untuk Konsep Pecahan pada Siswa kelas IV SD” ini dengan
baik. Skrispi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat yang harus dilakukan
peneliti untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari sepenuhnya bahwa
tanpa bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak makas skripsi ini
tidak akan terwujud seperti adanya sekarang ini. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar sekaligus pembimbing II yang telah membimbing peneliti
dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dari awal penulisan skripsi hingga
akhir.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
4. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. Selaku pembibing I yang telah membimbing
peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dari awal penulisan
skripsi hingga akhir.
5. Maria Agustina Amelia S.Si., M.Pd. selaku dosen validator yang sudah
membantu kelancaran penyusunan skripsi.
6. Kepala sekolah dan guru SD Negeri 2 Sungapan yang telah membantu
terselenggarannya penelitian.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Kedua orang tua saya, Agustinus Bakat dan Th. Asnat Tri Suryani yang telah
setia mendampingi dan tidak pernah berhenti memberikan dukungan kepada
saya sampai saat ini.
8. Kakak saya, Devi Sisilia Nofiana Febrianingrum dan Theresia Astuti
Wulandari yang telah mendukung dan membantu saya selama ini.
9. Orang Spesial dalam, Agustinus Raka Widarmawan yang telah membantu,
memotivasi dan memberikan dukungan kepada saya selama ini.
10. Sahabat saya, Martina Maya Verawati yang telah memotivasi dan
memberikan dukungan kepada saya selama ini.
11. Keluarga besar saya yang sudah memberikan dukungan.
12. Teman-teman payung Montessori yang selalu memberikan dukungan.
13. Semua pihak yang mendukung dan membantu dalam setiap proses penelitian
dan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Semoga segala bantuan dan bimbingan yang diberikan dapat menjadi amal
ibadah. Dalam kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi ini ada beberapa
kendala baik dari faktor dalam diri maupun dari luar. Namun, kendala tersebut
tidak menjadi hambatan dalam diri peneliti melainkan menjadi semangat untuk
terus maju dan menyelesaikan dengan baik.
Akhirnya, semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca baik dalam hal
isi maupun inspirasi untuk lebih baik. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi kita semua.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xviii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xix
DAFTAR RUMUS ............................................................................................. xx
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xxi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 8
1.3. Tujuan Pengembangan ............................................................................. 8
1.4. Manfaat Pengembangan .......................................................................... 8
1.5. Spesifikasi Produk ................................................................................... 10
1.6. Definisi Operasional ................................................................................ 17
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMBAHASAN .................................................................................................. 91
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.2 Hasil Validasi Alat Peraga oleh Ahli Montessori ................................. 111
Tabel 4.3 Hasil Validasi Album oleh Ahli Montessori ......................................... 114
Tabel 4.4 Hasil Validasi Alat Peraga oleh Guru Kelas IV SD.............................. 117
Tabel 4.5 Hasil Validasi Album oleh Guru Kelas IV SD ..................................... 119
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.9 Revisi produk berdasarkan saran dari validator .................................... 128
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Halaman
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR RUMUS
Halaman
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Halaman
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
satunya aset yang dapat membangun sumber daya manusia yang lebih
menjadi manusia yang sempurna (Suardi, 2012: 1). Pendidikan juga sangat
tergantung dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas (Dally, 2010:
sekolah adalah proses kognitif siswa. Ranah kognitif ini sering digunakan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa. Bukan hanya kognitif siswa, tetapi potensi diri siswa juga perlu untuk
peraga berbasis Montessori. Hal ini bukan merupakan asumsi dari peneliti
guru saat wawancara pada tanggal 16 April 2019. Guru ketika dalam proses
kegiatan observasi pada tanggal 18 April 2019 siswa juga antusias dengan alat
peraga yang digunakan oleh guru ketika proses belajar mengajar. Sehingga
dengan adanya alat peraga ini nantinya, dapat membantu proses belajar siswa
strategi organisasi, analisis dan sintesis, seni, bahasa, dan alat untuk
Subarinah, 2006: 1),kata matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan ide, proses, dan penalaran. Menurut Freudental (dalam Susanto, 2013:
dan bentuk dengan aturan-aturan yang sudah ada dan tidak lepas dari aktivitas
insani.
memperoleh data yang lebih valid. Wawancara ini terbagi menjadi tiga
hasil wawancara kepala sekolah pada tanggal 16 April 2019 yang telah
dilakukan oleh peneliti maka diperoleh data bahwa, terdapat alat peraga
pembelajaran tetapi terbatas dan tidak semua pelajaran terdapat alat peraga
maka kepala sekolah kemudian membahas masalah tersebut dalam rapat untuk
dilakukan oleh peneliti pada tanggal 16 April 2019 maka diperoleh data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa, apabila tidak ada alat peraga guru akan membuat alat peraga sederhana
yang terbuat dari bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar, guru juga
menuturkan untuk materi pecahan siswa mengalami kesulitan apabila hari ini
pengerjaan soal pecahan. Berdasarkan data dari 40 siswa terdapat 25% siswa
memahami materi dan mengerjakan soal maka guru memilih solusi untuk
memberikan jam tambahan (setelah pulang sekolah) bagi siswa yang tertinggal
pembelajaran. Menurut Ruiz dkk (dalam Asyhar, 2011: 11) alat peraga
Wawancara siswa dilakukan pada tanggal 16 April 2019 saat jam istirahat.
Berdasarkan hasil wawancara siswa yang telah dilakukan oleh peneliti maka
yang terbuat dari kertas, dan ketika siswa diberikan pilihan untuk belajar
menggunakan alat peraga atau tanpa alat peraga siswa lebih memilih
memahami materi.
Berdasarkan jurnal yang sudah dibaca oleh peneliti diperoleh bahwa siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terlihat dari beberapa penelitian terdahulu, siswa ketika sudah dikenalkan dan
pelajaran sejalan dengan hasil siswa yang lebih meningkat. Hidayatul dkk
(2017) mengatakan bahwa guru belum menggunakan alat peraga yang lebih
menanamkan konsep pecahan kepada siswa dan dirasa perlu digunakan alat
April 2019 untuk mengetahui secara langsung kondisi kelas selama proses
terbilang kondusif meskipun ada beberapa siswa yang kurang fokus, guru
beberapa kesempatan guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas tetapi
siswa lebih banyak diam dan harus ditunjuk oleh guru, namun ada 10 siswa
yang tidak bisa mengerjakan soal dan cenderung untuk tidak mau bertanya
kepada guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas IV. Peneliti memilih alat peraga Montessori karena berbeda dengan alat
peraga yang lain yang mencakup lima hal penting yaitu, auto-education, auto-
pecahan dan pengurangan pecahan. Penggunaan alat peraga juga dapat melatih
seluruh aspek panca indera siswa hal ini sesuai dengan karakteristik
bergradasi, siswa juga dapat memegang dan menggunakan alat peraga secara
Montessori sebagai sarana yang tepat untuk proses pembelajaran di kelas. Alat
(memiliki keindahan baik dari segi warana, bentuk, dll), bergradasi (umur,
peraga yang dikembangkan harus sesuai dengan keempat ciri-ciri dari alat
peraga dan berdasarkan satu ciri-ciri tambahan yaitu, kontekstual. Alat Peraga
dan mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan lebih dari satu. Tujuan
observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti kemudian tertarik untuk
langsung alat peraga Fraction Montessori pada siswa kelas IV. Guru
Montessori.
proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Produk yang dibuat oleh peneliti adalah alat peraga Fraction Montessori.
kelas IV.Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, pada KD 3.1
signifikan. Produk alat peraga yang dikembangkan pada penelitian ini adalah
kartu angka, kotak kayu untuk menyimpan, lingkaran, potongan pecahan, alas
pecahan, dan kartu soal. Perubahan ini berupa perubahan ukuran pada alat
peraga, jumlah pecahan yang digunakan lebih banyak, alat peraga dapat
11
dari satu. Berikut ini adalah penjelasan mengenai alat peraga yang peneliti
kembangkan:
Pada gambar 1.1 adalah desain kartu angka. Kartu angka ini menggunakan
tulisan berwarna putih dan menggunakan kayu yang kemudian dicat dengan
warna biru. Kartu angka ini berukuran 5 cm x 5 cm dengan tebal 0,5 cm.
Kartu angka dapat disimpan di dalam kotak kayu untuk menyimpan. Sebelum,
dalam plastik klip. Fungsi dari kertas klip yaitu agar kartu angka tidak saling
Berikut adalah keterangan mengenai jumlah kartu angka yang di buat oleh
peneliti:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Kartu angka yang digunakan dalam alat peraga Fraction Montessori ini
Kartu tanda operasi hitung (+, -, dan =) berjumlah 9. Kartu per ( )ـــــini sedikit
bebeda dengan kartu yang lain karena ukuran dan warnanya berbeda. Kartu
per ( )ـــــmemiliki ukuran tiga kali lebih kecil dibandingkan dengan kartu
13
meletakkan kartu angka, kartu soal, kartu operasi hitung dan potongan-
potongan lingkaran agar terlihat lebih rapi. Wadah kotak kayu menyimpan
0,5 cm. Untuk jumlah sekat yang ada dalam kotak kayu menyimpan adalah 16.
cm, lebar 23 cm dan tinggi 7 cm. Kotak kayu menyimpan tidak diberikan
warna, jadi menggunakan warna asli dari kayu tersebut.Kotak kayu untuk
menyimpan ini memiliki dua fungsi yaitu, sebagai tempat untuk menyimpan
lingkaran dan alas lingkaran serta pecahan. Di dalam kotak kayu ini terdapat
14
1.5.4 Lingkaran
lingkaran 0,5 cm. Lingkaran ini nanti dapat dijadikan sebagai acuan untuk
Lingkaran 360° yang disiapkan untuk alat peraga ini berjumlah lima.
15
diberikan cat berwarna merah dengan ketebalan lingkaran 0,5 cm. Lingkaran
penuh itu nantinya akan dipotong sesuai dengan ukuran yang sudah
yang berbeda dan salah satunya adalah lingkaran 360°. Cara untuk
16
untuk meletakkan setiap pecahan yang berada dikotak dan kemudian disusun
menjadi lingkaran yang utuh. Alas lingkaran juga dapat mempermudah siswa
Gambar 1.8 kartu soal, terbuat dari bahan kertas sedikit tebal berwarna
putih dengan tulisan berwarna hitam (Times New Roman). Kartu soal ini juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pada bagian pertama digunakan untuk menuliskan soal dan pada bagian kedua
digunakan untuk menuliskan jawaban dari soal pertanyaan yang ada pada
bagian pertama. Berikut ini adalah rincian dari jumlah kartu soal:
No Soal Jumlah
1 Penjumlahan 15
2 Pengurangan 15
Jumlah Total 30
dan 15 kartu untuk pengurangan. Kartu soal ini juga dilengkapi dengan
18
1.6.2 Matematika
secara logis dan lebih kritis. Ilmu pasti yang dimaksud adalah seperti
1.6.3 Pecahan
Pecahan adalah salah satu istilah dalam matematika yang terdiri dari
BAB II
LANDASAN TEORI
hipotesis tindakan.
2.1.1 Belajar
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
yang dilakukan oleh seseorang atau individu yang nantinya akan terjadi
perubahan perilaku yang baik dalam segi kognitif, afektif dan psikomotorik.
belajar ini akan terus-menerus dilakukan oleh manusia selama masih hidup.
konsep taksonomi belajar. Secara etimologi kata taksonomi dapat berasal dari
bahasa Yunani yaitu taxis dan namos, taxis berarti pengaturan atau divisi dan
nomos berarti hukum (Enghoff, 2009: 442). Jadi secara etimologi taksonomi
belajar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah afektif, ranah kognitif dan ranah
21
minat, sikap, kepatuhan terhadap moral, nilai, dan emosi (Degeng, 2013: 202).
terdapat tiga ranah yang berbeda. Ketiga ranah tersebut mencakup ranah
afektif, ranah kognitif, dan ranah psikomotor. Ranah kognitif mencakup hal-
hal yang berkaitan dengan memori atau ingatan. Ranah afektif mencakup hal-
hal yang berkaitan dengan perkembangan perasaan, sikap, nilai dan emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2.1.2 Pembelajaran
hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang (Sugandi, 2006: 9).
arah yang dilakukan oleh guru dan siswa secara intens dan terarah untuk
kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang amat beragam
agar terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa serta antar siswa
23
berikut:
b. Perilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respon, tetapi juga di
c. Perilaku yang timbul oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurang
perhatian dan ketekunan siswa selama proses siswa belajar (kondisi mental
24
i. Belajar akan lebih cepat, efisien, dan menyenangkan bila siswa diberi
maju dengan cepat dan yang lebih lambat(cara belajar siswa berbeda-beda
memberikan informasi dengan kualitas yang baik, adanya umpan balik, situasi
mental yang dialami siswa dan juga respon yang ditimbulkan oleh siswa.
25
bervariasi.
a. Faktor-faktor Intern
cacat tubuh), dan faktor psikologis (meliputi intelegensia, minat, bakat, motif,
kelelahan rohani).
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern ini meliputi, faktor keluarga (meliputi cara orang tua
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah), dan terakhir faktor
kelancaran pembelajaran ada dua yaitu, faktor intern dan faktor ekstern.
26
2.1.3 Matematika
bahasa simbol, ilmu deduktif yang menolak pembuktian secara induktif, ilmu
27
merupakan ilmu yang lebih menekankan logika, bentuk, susunan, besaran dan
Menurut Karso (2007: 2.6) fungsi matematika itu ada tiga antara lain
sah.
28
29
lebih lanjut, dan membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif, dan disiplin.
peserta didik agar mampu untuk terjun dalam masyarakat yang dibekali
dengan ilmu-ilmu yang bersifat logis. Setelah siswa dapat berpikir scara logis
diharapkan siswa mampu untuk berpikir kritis, kreatif, cermat, dan disiplin.
30
2.1.4 Montessori
pendapat dari Magini (2013: 50-51). Menurut Magini (2013), walupun Maria
Montessori ini seorang perempuan tetapi, memiliki kemauan yang keras untuk
menjadi seorang dokter dan hingga pada akhirnya pada tahun 1819 Maria
tahun 1901.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Bambini yang pertama Via Dei Marsi dan setahun setelahnya tepatnya pada
tahun 1908 Maria Montessori membuka Casa Del Bambini di Via Solaria,
Universitas Roma dan meninggalkan praktik sebagai dokter untuk fokus pada
dunia pendidikan. Pada tahun 1911, pendekatan Montessori ini sudah mulai
interaksi guru terhadap siswa, dan 8) Keteraturan lingkungan dan pikiran yang
32
oleh anak. Setiap tahapan yang dialami oleh anak memiliki cara yang tepat
pengarahan diri pada siswa dan pengamatan klinis dari guru (direktris).
dan terstruktur (Gutek, 2013: 25). Dalam buku Metode Montessori (2013)
33
indra yang bersifat metodis. Alat peraga Montessori memiliki empat ciri
menerus.
Menurut Ali (dalam Sundayana, 2015: 7) alat peraga adalah segala sesuatu
34
(2010: 7) yaitu sarana yang dapat membawakan pesan dari pemberi kepada
penerima.
kesimpulan mengenai alat peraga. Alat peraga yaitu benda konkret yang
Alat peraga tentu saja memiliki fungsi yang cukup penting dalam
beberapa fungsi dari alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran di
b. Membantu siswa mengingat lebih lama. Hal ini terjadi karena alat peraga
35
kelas sangat membantu siswa untuk dapat mengingat lebih lama materi yang
mampu membuat siswa untuk belajar secara luas. Siswa juga diharapkan lebih
membayangkan saja.
36
a. Kemandirian(Auto-education)
diharapkanakan membuat siswa menjadi lebih mandiri. Hal ini terjadi karena
di dalam kelas Montessori, apapun kegiatannya akan dilakukan oleh siswa itu
sendiri, sehingga siswa tidak terkesan manja atau bergantung pada orang lain.
menjadi lebih mandiri, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti
halnya bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatan alat peraga harus jauh
lebih ringan tetapi juga masih tetap aman untuk digunakan oleh siswa.
b. Pengendali Kesalahan(Auto-correction)
melalui media tersebut siswa dapat mengetahui sendiri setiap kesalahan yang
kesalahan adalah salah satu bagian dari alat peraga Montessori yang sangat
mengetahui kesalahan apa yang telah dibuat oleh siswa atau pemakai alat
37
pendamping.
c. Menarik
dapat tertarik alat peraga harus didesain sedemikian rupa sehingga siswa
tertarik dan senang menggunakan alat peraga. Sehingga dalam alat peraga
Montessori ini permainan pemberian warna, dan bentuk pada alat peraga
d. Bergradasi
(Montessori, 2002: 175) Bergradasi dalam alat peraga itu harus selalu
indera yang dimiliki manusia. Ketika siswa bekerja menggunakan lebih dari
satu indera (Montessori, 2002: 172). Dalam setiap alat peraga memiliki
semakin peka. Montessori menyebutkan gradasi ada dua yaitu, gradasi umur
dan gradasi rasional. Gradasi umur dapat dilihat dari penggunaan alat peraga
38
e. Kontekstual
konteks yang ada (Lillard, 2005: 32). Konteks menurut Johnson (2010: 34)
mengambil kesimpulan bahwa alat peraga Montessori ini memiliki empat ciri
alat peraga Montessori ini adalah siswa dalam proses belajar menjadi lebih
mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Auto-correction dalam alat
peraga Montessori adalah hal penting yang digunakan sebagai alat pengendali
kesalahan. Menarik dalam alat peraga Montessori ini, adalah menarik dalam
hal desain alat peraga, maupun warna sehingga siswa tertarik untuk
ini dapat dilihat dalam dua kategori gradasi umur dan gradasi rasional. Gradasi
umur dapat dilihat dari jenjang kelas sedangkan gradasi rasional merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2.1.6 Pecahan
bagian yang berukuran sama dari yang utuh atau keseluruhan. Contohnya 2
perhatian pada saat tertentu dan disebut dengan pembilang. Pecahan adalah
menurut Heruman (2010: 43) pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari
sebuah bagian dari benda yang utuh. Operasi hitung pecahan ada empat yaitu,
Materi pokok pecahan ada lima yaitu pecahan biasa, pecahan campuran,
a. Pecahan Biasa
Pecahan biasa adalah bilangan pecahan yang hanya terdiri dari pembilang
40
penyebut)
Contoh : , ,…
b. Pecahan Campuran
Contoh : = , = ,…
c. Pecahan Desimal
Bentuk pecahan desimal ini dapat diubah menjadi pecahan biasa dan
pecahan campuran dengan cara menggeser tanda koma kearah kanan dengan
Tanda koma digeser ke kanan satu kali sehingga 0,5 menjadi 5, pergeseran
sebanyak satu kali, maka nilai hasil pergeseran dikalikan dengan persepuluh
menjadi 5 x = = (0,5 = ).
d. Pecahan Persen
41
pecahan persen ini ada tiga yaitu, bentuk persen menjadi pecahan biasa,
e. Pecahan Permil
Contoh : 20 = = =2%
Operasi hitung pada bilangan pecahan itu ada empat yaitu, pengurangan,
a. Pengurangan
kurang yang berarti 1) belum ada atau tidak cukup; 2) untuk menyatakan
29). Pengurangan pada bilangan pecahan itu ada tiga yaitu, pengurangan pada
pecahan desimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Contoh : - = …
Apabila penyebutnya tidak sama yang harus dilakukan mencari KPK dari
perhitungannya menjadi:
- = - = = =
Contoh : 4 - = (4 – 3) + ( )=1+ =1
43
1,25
0,65 -
b. Penjumlahan
Penjumlahan menurut (Hasan, 2005: 480) berasal dari kata dasar jumlah
29). Penjumlahan pada bilangan pecahan itu ada tiga yaitu, penjumlahan pada
pecahan desimal.
Contoh : + =…, + =…
Apabila penyebutnya tidak sama yang harus dilakukan mencari KPK dari
perhitungannya menjadi:
+ = + = = =
44
Contoh : 5 + = (5 + 4) + ( )=9+ =9
1,25
0,65 +
c. Pembagian
Pembagian pada bilangan pecahan itu ada tiga yaitu, pembagian pada
pecahan desimal.
45
adalah perkalian pecahan biasa yang dibagi dengan kebalikan dari pecahan
pembagi. ( : = )
Contoh : : = …
: = x = =
: c = x → c = bilangan asli
Contoh : :3=…
:3= x = =
Contoh : 5 : = …
5 : =5x = = = 11
Contoh : 7 : 3 = …
7 :3 = : = : = x = =2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
435 : 29 = …
29
145
d. Perkalian
Pembagian pada bilangan pecahan itu ada tiga yaitu, perkalian pada
pecahan biasa, perkalian pada pecahan campuran, dan perkalian pada pecahan
desimal.
= )
Contoh : x = …
x = =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Contoh : 4 x = …
4x = = =1
Contoh : 2 + =…
2 + = x = x = = =9
awalnya tanda koma diabaikan, tetapi pada hasil perkaliannya diberi tanda
35
67 x
210 +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
→ karena jumlah tanda koma ada 2 maka hasil dari 3,5 x 6,7 =
23,45
Hasil perkalian desimal dengan angka 10, 100, 1000, dst hasilnya
angka nol.
Contoh :
kelompok dengan istilah dan pengertian yang berbeda, yaitu buku teks
Kartz (dalam Saleh & Sujana, 2009: 80) mengatakan bahwa buku panduan
adalah buku yang berisi berbagai macam informasi mengenai suatu masalah
perintah yang sudah tertera. Sebuah buku panduan dikatakan berhasil apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Greene dan Petty (dalam Utomo, 2008: 45) mengemukakan bahwa ada
sepuluh kriteria yang semestinya terdapat dalam buku teks, buku pelajaran,
pemakainya.
menggunakannya.
g. Harus dengan sadar dan tegas menghindari konsep yang samar agar tidak
membingungkan pemakainya.
h. Harus memiliki sudut pandang yang jelas dan tegas sehingga pada
orang dewasa.
50
buku yang membuat penggunaanya mampu memahami isi dari apa yang ingin
bahasa yang mudah untuk dipahami dan konsep-konsep yang ada dalam buku
harus jelas.
51
sintesis, presentasi hasil akhir, dan evaluasi. Penelitian ini melibatkan 3 kelas
hasil belajar dengan kenaikan presentase ketuntasan dari 88,57% pada siklus
pertama menjadi 94,29% pada siklus kedua. Alat peraga dapat meningkatkan
motivasi siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus
pertama terdapat 65% siswa belum tuntas dalam mengerjakan LKS dan pada
siklus kedua sebanyak 92%, siswa tuntas dalam mengerjakan LKS. (Diambil
52
matematika seperti halnya untuk konsep pecahan, konsep bagun datar, konsep
pengenalan angka dan lain sebagainya sedangkan pada jurnal hanya dijelaskan
dan Pengurangan Empat Digit”. Jurnal ini ditulis oleh N.Imamah, Rosalia
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 3 SD sebanyak tujuh siswa, enam
sebagai alat bantu dalam mengidentifikasi minat belajar siswa. Alat peraga
Montessori memiliki nama asli Pegs for the Algebraic Peg for The Algebraic
Peg Board dan nama alat setelah dikembangkan adalah papan penjumlahan
dan pengurangan. Berdasarkan hasil pre-test siswa lebih baik dari nilai post-
test. Siswa yang konsisten mengikuti pretest dan post-test berjumlah 5 siswa,
maka peneliti menghitung hasil tes berdasarkan 5 siswa. Pada saat pre-test,
80% siswa mendapat nilai di atas 7 dan 20% siswa mendapat nilai di bawah 7.
Sedangkan pada post-test, 20% siswa mendapatkan nilai di atas 7 dan 80%
53
alat peraga Montessori. Hal ini dilihat dari hasil kuesioner dan lembar
Setelah membaca dan memahami isi dari jurnal yang berjudul “Penerapan
saja.
Yogyakarta”. Jurnal ini ditulis oleh Kresetiyarini Sujiati, dan Teresia Martina
54
hasil pre-test dari 7 soal yang diberikan hanya terdapat satu orang yang dapat
mengerjakan soal lebih dari setengah jumlah soal yang diberikan. Setelah
dilakukan treatment dan melihat perbandingan hasil pre-test dan post-test dan
55
alat peraga yang ingin dikembangkan oleh peneliti juga dapat digunakan untuk
materi kelas atas dan kelas bawah. Alat peraga yang dikembangkan peneliti
digunakan untuk konsep matematika yang lain, yaitu bangun datar, bangun
56
dilakukan oleh ketiga peneliti dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
penelitian yang relevan adalah alat peraga yang dapat digunakan untuk
mengerjakan soal supaya siswa tidak kesulitan dalam menentukan hasil. Alat
57
berdasarkan hasil dari observasi, dan wawancara yang telah dilakukan oleh
hasil wawancara yang sudah dilakukan oleh peneliti, kepada guru kelas bahwa
menuturkan, misalnya ketika hari ini siswa diajarkan materi pecahan hari
soal pecahan.
Kesulitan ini terjadi karena ada siswa yang memiliki keinginan untuk
merasa malas dan tidak mau tahu, sehingga permasalahan seperti ini muncul.
Hal seperti inilah yang sebenarnya membuat siswa menjadi bingung serta
Siswa jarang sekali untuk diajak terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
berceramah di depan kelas, tetapi juga harus membuat kondisi saat belajar
58
tegang dan monoton yang terjadi siswa akan mengalami kesulitan dalam
kesulitan.
yang ingin dikembangkan peneliti ini sedikit berbeda dengan alat peraga yang
sudah ada. Perbedaanya terletak pada hasil dari perhitungan dapat lebih dari
satu, ukuran alat, kelengkapan kartu angka, kartu soal, kartu operasi hitung.
Siswa juga mampu memahami materi dan mampu mencerna materi dengan
59
konsep pecahan?
BAB III
METODE PENELITIAN
adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
uji validitas (alat peraga dan album alat peraga) untuk mengetahui
menggunakan R&D model ADDIE Anglada (dalam Tegeh, 2014: 42). Alasan
peneliti memilih model atau pendekatan ini karena, merupakan salah satu
lebih efektif dan efisien. Model ADDIE juga bersifat sederhana dan dapat
62
program yang lebih efektif dan efisien. Tahap-tahap model ADDIE Anglada
merancang(design), mengembangkan(develompent),
Oleh karenanya, penggunaan model ini perlu dilakukan secara bertahap dan
kebutuhan siswa yang dapat dilakukan oleh peneliti adalah wawancara kepala
sekolah, wawancara guru kelas IV, wawancara siswa kelas IV, dan observasi.
63
siswa.Pada tahap ini peneliti juga perlu memverifikasi materi yang ingin
dikuasai pengguna melalui alat peraga dan metode pengujian yang sesuai.
Setelah itu, peneliti kemudian membuat desain alat peraga dan album alat
ini bisa disebut sebagai tahapan untuk membuat produk (alat peraga dan
materi penelitian. Bahan penelitian dalam hal ini dapat dimaknai sebagai
sarana atau media yang dapat digunakan dalam menyampaikan informasi dan
produk dan album alat peraga. Validasi ini dilakukan oleh ahli Montessori
sekaligus ahli matematika dan guru kelas IV SD. Menurut Tegeh (2014: 43),
inti dari tahap ini adalah kegiatan menerjemahkan spesifikasi desain ke dalam
pengembangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
belajar dan keterlibatan siswa. Terdapat dua prosedur umum dalam tahap
sebagai proses yang dilakukan untuk menemukan nilai, harga, dan manfaat
65
informasi dalam evaluasi sumatif dapat diperoleh dari pendapat dan penilaian
ahli atau expert judgement tentang kualitas produk berdasarkan hasil coba
lapangan (Pribadi, 2014: 30). Hasil penilaian sumatif dapat dijadikan sebagai
kualitas produk.
tempat penelitian karena jumlah siswa ada 40. Berbeda dengan kelas-kelas
yang lain yang dibagi menjadi dua kelas A dan B. Jumlah siswa kelas IV SD
diterima dengan baik oleh seluruh siawa di kelas. Siswa kelas IV SD Negeri 2
hitung penjumlahan dan pengurangan. Alat peraga untuk materi pecahan juga
belum ada. Guru ketika materi pecahan dalam proses pembelajaran hanya
menggunakan kertas biasa sekali pakai. Ketika hari ini belajar materi pecahan
66
pecahan, hari berikutnya siswa akan lupa dengan langkah pengerjaan soal
Subjek penelitian adalah lima siswa yang sudah dipilih dari kelas IV SD
Negeri 2 Sungapan yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan,
Objek dari penelitian ini adalah alat peraga matematika berbasis metode
membantu siswa dalam mempelajari konsep pecahan. Selain itu, alat peraga
ini juga bertujuan untuk melatih siswa dalam mengerjakan persoalan yang
dengan hal seperti itu siswa merasa mudah dan tidak kesulitan. Siswa juga
ADDIE menurut Anglada (dalam Tegeh, 2014) ini memiliki lima langkah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Keunggulan dari model ini adalah dilihat dari prosedur kerja yang sistematik
yakni pada setiap langkah akan dilalui, mengacu pada langkah sebelumnya
efektif. Selain itu, juga terdapat prosedur pemilihan atau pengembangan alat
yang lebih efektif dan efisien. Tahap-tahap model ADDIE Anglada (dalam
penelitian sesuai dengan model ADDIE Anglada (dalam Tegeh, 2014: 42).
Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah mencari potensi dan
68
Wawancara ini dilakukan pada kepala sekolah, guru kelas IV, dan salah satu
siswa, serta minat siswa yang akan digunakan oleh peneliti sebagai acuan
masalah yang terjadi pada guru dan siswa kelas IV SD saat pembelajaran
siswa menjadi lebih tertarik dan senang mengikuti proses belajar mengajar,
pembelajaran sesuai dengan materi dan membuat buku panduan atau album.
69
3.4.2 Merancang(Design)
Pada tahap ini peneliti membuat desain produk Faction Montessori serta
alat peraga pembelajaran peneliti memiliki beberapa kriteria yaitu cover, isi,
penutup, bahasa dan layout. Pembuatan desain alat peraga pembelajaran dan
album alat peraga isinya harus jelas dan mudah untuk dipahami oleh
pembaca. Apabila dalam alat peraga dan album masih ada kekurangan perlu
3.4.3 Pengembangan(Development)
Pada tahap ini yang perlu dilakukan oleh peneliti adalah membuat produk
sesuai dengan desain yang sudah ditentukan. Untuk produk alat peraga
pembelajaran ini dibuat oleh pengrajin kayu dan sedangkan untuk pembuatan
digunakan untuk menvalidasi alat peraga dan album. Pada tahap ini peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
juga melakukan kegiatan validasi. Validasi ini dilakukan oleh ahli Montessori
peraga dan album alat peraga ini perlu dilakukan validasi untuk mengetahui
dari alat peraga.Untuk lembar validasi alat peraga dan album alat peraga
sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti. Setelah melakukan
kegiatan validasi dan mendapatkan nilai kemudian peneliti melihat hasil yang
berdasarkan hasil validasi produk alat peraga dan album alat peraga dari pakar
Sungapan.
3.4.4 Mengimplementasikan(Implementation)
Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah uji coba produk. Uji
coba produk ini dilakukan setelah peneliti melakukan kegiatan validasi dan
Sungapan sepakat untuk mengambil lima siswa yang terdiri dari dua siswa
soal Pre-test kepada lima siswa yang sudah dipilih. Pre-test ini dilakukan
71
Setelah siswa bisa menggunakan alat peraga barulah siswa diberikan beberapa
post-test. Evaluasi pada tahap ini disebut dengan evaluasi formatif, karena hal
yang dievaluasi pada tahap ini adalah hasil pre-test dan post-test.
3.4.5 Mengevaluasi(Evaluation)
setiap tahapan model ADDIE. Peneliti melakukan evaluasi formaif dari hasil
pre-test dan post-test pada saat uji coba produk kepada guru berdasarkan
kelayakan produk alat peraga dan album alat peraga. Evaluasi sumatif
bertujuan untuk memperoleh data serta informasi tentang nilai dan kualitas
produk.
menjadi dua yaitu, (1) sumber primer dan (2) sumber sekunder. Sumber
72
dapat dilakukan melalui dokumen ataumelalui orang lain dan bukan dari
3.5.1 Wawancara
yang penting. Ketiga narasumber adalah kepala sekolah, guru kelas IV SD,
dan siswa-siswi kelas IV SD. Hal yang diharapkan dari wawancara ini adalah
3.5.2 Observasi
untuk memperoleh data dari tangan pertama dengan mengamati orang dan
73
tidak menggunakan alat peraga. Peneliti juga melihat antusias siswa untuk
mengalami kesulitan atau tidak kalau ada bagimana cara guru menangani
masalah tersebut.
3.5.3 Kuesioner
pengumpulan data yang efisen bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang
akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden, selain itu
responden juga cocok untuk digunakan bila jumlah responden cukup besar dan
tersebar di wilayah yang luas. Kuisoner ini berisi tentang validasi alat peraga
dan album alat peraga. Peneliti meminta ahli yang berkaitan dengan
Sungapan untuk mengisi lembar validasi. Lembar validasi alat peraga dan
3.5.4 Tes
Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu
dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil
74
prestasi testee; nilai ini dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai
oleh testee lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu. Peneliti
melakukan pre-test dan post-test, hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil
peraga. Apabila hasil tes setelah siswa menggunakan alat peraga meningkat,
memahami materi.
dapat digunakan untuk mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati.
pedoman observasi, lembar kuesioner dan tes, untuk lebih jelasnya empat
data yang lebih valid. Peneliti menyiapkan empat indikator yang kemudian
75
No Indikator Pertanyaan No
item
1 Ketersediaan alat peraga Apa di SD Negeri 2 Sungapan ini terdapat alat 1
pembelajaran peraga pembelajaran?
2 Penggunaan alat peraga Kalau ada alat peraga pembelajaran yang ada di 2
pembelajaran sekolah, apa sudah digunakan semaksimal
mungkin?
3 Keluhan guru Apakah ada keluhan dari guru-guru mengenai 3
kondisi kelas?
4 Cara menangani keluhan Apakah bila terdapat keluhan bagaimana cara 4
untuk menanganinya?
yang ada di sekolah, penggunaan alat peraga, keluhan guru, dan cara untuk
pertanyaan yang juga berjumlah empat butir soal pertanyaan yang akan
76
No Indikator Pertanyaan No
item
1 Proses kegiatan belajar Bagaimana proses belajar matematika 1
mengajar di dalam kelas materi pecahan di kelas IV?
2 Kesiapan yang dilakukan Apa yang telah dipersiapkan ibu untuk 2
oleh guru sebelum kegiatan mengajar matematika tentang pecahan?
belajar mengajar
berlangsung
3 Kesulitan yang dialami oleh Apakah guru mengalami kesulitan pada 3
guru dalam mengajarkan saat memberikan materi matematika?
pelajaran matematika
4 Kesulitan yang dialami siswa a) Kesulitan apa yang dialami siswa 4, 5
ketika pelajaran matematika pada saat pembelajaran matematika dan 6
materi pecahan?
b) Faktor yang mempengaruhi kesulitan
yang dialami siswa pada saat
pembelajaran di kelas?
c) Kira-kira berapa orang yang
mengalami kesulitan dalam materi
pecahan?
5 Usaha yang dapat dilakukan Bagaimana cara ibu dalam mengatasi 7
sebelum kegiatan belajar kesulitan-kesulitan tersebut?
mengajar dimulai
6 Penggunaan alat peraga Apakah ibu pernah menggunakan alat 8
dalam proses pembelajaran peraga untuk mengajar terutama mata
pelajaran matematika?
7 Ketersediaan alat peraga Apakah di kelas IV tersedia alat peraga 9
untuk membantu siswa memahami materi
pecahan?
mendapatkan informasi mengenai hal apa saja yang perlu disiapkan oleh
siswa, kesulitan yang dialami oleh guru, ketersediaan alat peraga, penggunaan
77
Negeri 2 Sungapan. Bukan hanya itu, peneliti juga bertanya kepada guru
memperoleh data yang lebih valid. Peneliti menyiapkan tiga indikator yang
dilakukan oleh peneliti salah satu siswa kelas IV SD Negeri 2 Sungapan pada
saat jam istirahat pertama. Berikut ini adalah pedoman wawancara yang
No Indikator Pertanyaan No
item
1 Penggunaan alat peraga ketika Apakah dalam pembelajaran materi pecahan 1
pembelajaran siswa mengalami kesulitan?
2 Ketersediaan alat peraga Apa dalam pembelajaran menggunakan alat 2
peraga pembelajaran khususnya materi
pecahan?
3 Perbandingan menggunakan Lebih mudah menggunakan alat peraga atau 3
alat peraga dan tanpa alat tanpa alat peraga?
peraga
78
alat peraga?.
No Kisi-kisi Observasi
1 Ketersediaan alat peraga ketika pembelajaran matematika di dalam
kelas
2 Penggunaan alat peraga untuk proses kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas
3 Kesulitan yang dialami siswa ketika kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas
ketersediaan alat peraga, penggunaan alat peraga, dan kesulitan yang dialami
siswa. Ketiga kisi-kisi observasi tersebut akan dijadikan acuan yang penting
banyak diam walaupun ada beberapa siswa yang aktif. Saat proses kegiatan
79
Kuesioner ini merupkan teknik yang paling efisien apabila peneliti tahu
dengan pasti variabel apa yang dapat diukur dan juga tahu apa yang dapat
alat peraga danlembar kuesioner untuk validasi album alat peraga. Berikut ini
dari 16 soal sesuai dengan tabel 3.5. Kisi-kisi kuesioner disesuaikan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
81
82
berdasarkan rentang pada tabel 3.10. Berikut ini adalah pedoman lembar
terdiri dari empatbelas soal. Kisi-kisikuesioner uji validasi album alat peraga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Fraction Montessori terdiri dari 5 indikator yaitu, cover, isi, penutup, bahasa
instrumen validasi untuk digunakan menjadi acuan validasi ahli. Berikut ini
84
langkah-langkah cara
penggunaan alat peraga.
Jumlah Skor
Total Skor
Saran Validator:
85
3.6.4 Tes
materi pecahan. Instrumen tes ini digunakan pada saat pre-test dankegiatan
- =
....
2. - =
....
3. - =
....
4. - =
....
5. - =
....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
oleh diri sendiri maupun orang lain. Teknik analisis data yang dipakai peneliti
digunakan untuk menunjukkan kualitas atau mutu sesuatu yang ada, baik
pernyataan berupa kata-kata. Data kualitatif yang dimaksud adalah data yang
diperoleh peneliti dari hasil wawancara, observasi dan hasil validasi alat
kuantitatif diperoleh dari hasil validasi desain produk alat peraga, album alat
peraga yang dinilai oleh dosen ahli, dan guru kelas. Kemudian, data yang
sudah diperoleh dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
oleh peneliti ini sesuai dengan skala dari Widoyoko. Berikut ini adalah
Berdasarkan data dari tabel 3.10 pedoman hasil penilaian dapat ditarik
kesimpulan bahwa apabila interval skor menunjukkan angka kurang dari 2,50
dinyatakan tidak valid sedangkan apabila interval skor lebih dari 2,50
penelitian ini:
Setelah membuat kisi uji validasi alat peraga dan album kemudian peneliti
membuat instrumen uji validasi alat peraga dan album. Setelah mendapatkan
data hasil validasi dari ahli Montessori sekaligus ahli matematika dan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
kelas IV SD kemudian data yang diperoleh dapat diolah. Betikut ini adalah
Keterangan rumus :
Skor akhir yang diperoleh ini sesuai dengan jumlah skor nilai pada setiap soal.
dengan interval 1- 4. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan pada tabel 3.10.
Analisis juga dapat dilakukan terhadap soal post-testdan soal pre-test soal
Tes ini dilakukan untuk mengetahui seberapa kemampuan siswa sebelum dan
89
Keterangan rumus :
Jumlah jawaban benar adalah jumlah skor dari banyaknya soal yang dapat
dijawab. Sedangkan jumlah seluruh soal adalah jumlah seluruh soal yang
Pertama siswa mengerjakan soal pre-test dan setelah itu mengerjakan soal
Keterangan rumus :
Nilai post-test adalah nilai yang diperoleh setelah siswa dikenalkan dengan
nilai pre-test adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum menggunakan alat
Validasi alat peraga dan album dilakukan oleh dua validator yaitu ahli
Montessori dan guru kelas IV SD. Setelah memperoleh data dari kedua
validator kemudian data dijadikan satu tabel. Kemudian setiap tabel alat
peraga dan album alat peraga dari kedua narasumber dihitung rata-rata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata skor
Keterangan rumus:
BAB IV
Keunggulan dari model ini adalah dapat dilihat dari prosedur kerja yang
sistematik yakni pada setiap langkah yang dilalui, mengacu pada langkah
produk yang efektif. Selain itu, juga terdapat prosedur pemilihan atau
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
guru kelas IV. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti ini bertujuan untuk
Untuk itu peneliti memilih KD 3.1 Mengenal konsep pecahan senilai dan
b. Analisis Kebutuhan
93
observasi.
kepala sekolah, guru kelas IV, dan siswa kelas IV SD Negeri 2 Sungapan.
Untuk wawancara kepala sekolah dan guru kelas dilaksanakan pada jam 08.00
pada hari Kamis tanggal 18 April 2019. Observasi dilakukan saat jam 07.00
kepala sekolah, guru kelas IV, dan siswa kelas IV SD Negeri 2 Sungapan.
alat peraga, penggunaan alat peraga, keluhan guru dan cara untuk
sebagai berikut: 1) Ketersediaan alat peraga terbatas dan ada beberapa alat
yang sudah rusak, 2) Apabila ada alat peraga yang dapat digunakan dan sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
keluhan dari guru dan pada saat kegiatan pertemuan bersama akan dibahas,
dan 4) Apabila terdapat masalah maka didiskusikan terlebih dahulu dan dilihat
yaitu menguasai materi pembelajaran, menyiapkan RPP, alat peraga jika ada,
ketika siswa dihadapkan dengan soal pecahan. Padahal guru juga sudah
berusaha memberikan alat peraga pecahan yang sederhana tetapi tetap saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
dialami siswa pada saat pembelajaran di kelas adalah siswa ada yang ramai,
sibuk sendiri mengobrol dengan teman, lamban belajar, 6) Kira-kira ada 25%
siswa dari 38 siswa yang mengalami kesulitan dalam materi pecahan, 7) Cara
mengatasi kesulitan tersebut guru kelas melakukan jam tambahan di luar jam
beberapa materi saja, karena guru kesulitan untuk menemukan alat peraga
yang cocok dan sesuai dengan konsep, dan 9) Belum terdapat alat peraga
peraga dan tanpa alat peraga. Setelah melakukan kegiatan wawancara maka
96
proses belajar mengajar terbilang kondusif, dan ada beberapa siswa yang
4.1.1.2 Merancang(Design)
perlu untuk dimiliki oleh siswa.Pada tahap ini peneliti juga perlu
memverifikasi materi yang ingin dikuasai pengguna melalui alat peraga dan
peraga dan album alat peraga yang sesuai dengan materi. Langkah yang
Alat peraga dibuat berdasarkan empat kriteria alat peraga Montessori dan
satu tambahan kirteria, yaitu (1) Menarik, (2) bergradasi, (3) auto-correction,
(4) auto-education, dan (5) kontekstual. Kriteria menarik pada alat peraga
dapat membantu siswa untuk mengetahui jawaban dari soal pecahan. Kriteria
97
sekitar sebagai bahan dasar pembuatan alat peraga Montessori dari bahan kayu
dan pin kertas. Untuk itu peneliti membuat alat peraga Montessori yang
terbuat dari kayu dan pin kertas. Pengembangan alat peraga Montessori untuk
alat yaitu, alas lingkaran, bagian pecahan, kartu angka, kartu operasi hitung
matematika, kotak media utama, kotak alas lingkaran, lingkaran dan kartu soal
1) Alas Lingkaran
Alas lingkaran pada alat peraga Fraction Montessori ini memiliki fungsi
yang cukup penting. Alas lingkaran ini nantinya digunakan untuk meletakkan
lingkaran dan potongan pecahan agar tidak berantakan ketika disusun. Bisa
diletakkan pada alas lingkaran. Alas lingkaran ini merupakan perpaduan dari 2
bangun datar yaitu lingkaran dan persegi. Lingkaran ini terletak di bagian
2) Bagian Pecahan
Pada bagian pecahan ini terdapat beberapa pecahan yang berbeda. Terdiri
sudah ada. Pada setiap bagian pecahan ini diberikan pin warna-warni yang
dapat digunakan sebagai pegangan. Pada bagian pecahan, apabila nanti sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
disusun dapat digunakan untuk mengerjakan soal yang hasilnya lebih dari
satu.
Kartu angka dan kartu operasi hitung matematika ini tebuat dari kayu
berukuran 5 cm x 5 cm. Untuk kayu diberi warna biru dan tulisan pada kartu
angka dan kartu operasi hitung matematika terbuat dari catting sticker
berwarna putih. Agar kartu soal dan kartu operasi hitung tidak tercampur dan
terdapat sekat-sekat yang berbentuk kubus dan balok. Terdapat 16 sekat empat
sekat dengan ukuran yang sama, dan 12 sekat yang berukuran sama. Kotak
media utama ini terbuat dari kayu berwarna coklat. Setiap sekat digunakan
Kotak alas lingkaran ini memiliki bentuk seperti kubus. Kotak ini
6) Kartu Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Kartu soal ini terbuat dari kertas tebal bewarna putih dengan tulisan
bewarna hitam. Kartu soal terdiri dari kartu soal pengurangan dan kartu
1) Cover
sendiri oleh peneliti dengan menggunakan Microsoft Word 2016. Warna yang
digunakan pada cover dominan warna pink, merah dan beberapa warna
pendukung lainnya seperti hijau, kuning, dan biru. Pada bagian atas sebelah
kiri terdapat foto Maria Montessori. Pada bagian bawah terdapat foto alat
100
tulisan Comic Sans MS dengan ukuran tulisan 26. Pada bagian penulisan nama
2) Isi Album
oleh peneliti dengan menggunakan Microsoft Word 2016. Pada bagian isi
album peneliti memilih menggunakan jenis tulisan Times New Roman dengan
ukuran tulisan 12. Album berisi tentang kata pengantar, daftar isi,
4.1.1.3 Mengembangkan(Develompent)
Tahap ketiga Pada tahap ini bisa disebut sebagai tahapan untuk membuat
produk (alat peraga dan album alat peraga) berdasarkan desain yang sudah
atau materi penelitian. Bahan penelitian dalam hal ini dapat dimaknai sebagai
sarana atau media yang dapat digunakan dalam menyampaikan informasi dan
produk dan album alat peraga. Validasi ini dilakukan oleh dosen ahli
Montessori dan guru kelas IV. Menurut Tegeh (2014: 43), inti dari tahap ini
101
kemudian bahan yang digunakan adalah kayu yang ringan. Alat peraga ini
Alat peraga yang dikembangkan oleh peneliti ini sedikit berbeda dengan
alat peraga yang sudah ada di ruang Montessori. Alat peraga Fraction
hasilnya bisa lebih dari satu, potongan pecahan lebih banyak, terdapat tiga
jenis kartu (kartu angka, kartu operasi hitung, dan kartu soal) yang
ukurannya juga berbeda bila dibandingkan dengan alat peraga yang ada di
dengan pedoman kuesioner alat peraga yang terdapat pada bab III. Instrumen
validasi alat peraga pembelajaran ini nantinya akan diberikan kepada ahli
Montessori dan guru kelas IV SD Negeri 2 Sungapan dan kemudian akan diisi.
dan di beri spiral. Album alat peraga ini memiliki kondimen yang penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
menurut Greene dan Petty (dalam Utomo, 2008: 45) yaitu: 1) Harus menarik
pandang yang jelas dan tegas sehingga pada akhirnya menjadi sudut pandang
anak-anak dan orang dewasa, dan 10) Harus mampu menghargai perbedaan-
lebih mudah untuk dibaca karena disertai dengan foto langkah penggunaan
album alat peraga yang terdapat pada bab III. Instrumen validasi album alat
Montessori dan guru kelas IV SD Negeri 2 Sungapan dan kemudian akan diisi.
1) Cover
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Di dalam cover harus memuat judul dan identitas penulis. Cover diberi
foto dari alat peraga yang peneliti buat dan peneliti juga turut
2) Kata Pengantar
Kata pengantar berisi tentang rasa syukur dari peneliti karena dapat
dalam album, dan permintaan kritik serta saran yang membangun untuk
kalimat yang mudah dipahami oleh siswa. Kata pengantar ini diharapkan
menjadi awal kalimat dari album yang membuat pembaca tertarik untuk
3) Pendahuluan/Prakata
4) Spesifikasi Produk
Bagian ini berisi tentang rancangan alat peraga yang memuat desain,
ukuran, dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan alat
peraga.
5) Penjumlahan
keterangan gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
6) Pengurangan
keterangan gambar.
7) Materi Pelajaran
Materi yang diajarkan dalam modul memuat segala sesuatu yang berkaitan
pengurangan.
8) Glosarium
Bagian ini berisi tentang arti kata-kata bahasa asing atau bahasa yang
kurang dipahami oleh siswa yang terdapat dalam buku album Montessori.
9) Biografi
informasi tentang nama penulis, tempat dan tanggal lahir, hobi, riwayat
Peneliti telah membuat produk awal berupa alat peraga dan album
105
siswa kelas IV sekolah dasar. Peneliti juga menyusun instrumen validasi yang
dapat dilihat di bab III. Setelah peneliti mencetak produk tersebut, peneliti
menyerahkan alat peraga beserta album kepada dosen ahli Montessori, dan
guru kelas IV SD. Produk tersebut divalidasi oleh dosen ahli Montessori dan
menghasilkan data yang berguna untuk mengetahui kualitas dari produk yang
akan diuji cobakan. Produk yang telah divalidasi kemudian direvisi sebagai
evaluasi sumatif.
4.1.1.4 Mengimplementasikan(Implementation)
implementation.
Setelah produk dilakukan validasi oleh ahli Montessori dan guru kelas IV,
Negeri 2 Sungapan yang memiliki nilai kurang. Uji coba dilakukan selama
tiga hari pada tanggal 15, 16, dan 17 Mei 2019 di ruang UKS SD Negeri 2
106
belajar siswa. Cara belajar siswa ada yang bermain sambil belajar, siswa
mudah bosan dengan proses belajar mengajar, dan ada juga siswa yang
diberikan uji pre-test terlebih dahulu pada siswa. Sebelum memulai pertemuan
b. Pre-test
siswa. Soal pre-test terdiri dari 10 soal. 10 soal ini terdiri dari 5 soal
107
Hasil Pre-test
65
60
55
50
45
A B C D E
Dari grafik hasil pre-test dapat dilihat pada grafik 4.1 hasil pre-test,
bahwa siswa memiliki nilai yang rendah. Jika dilihat dari grafik hasil pre-test
dapat terlihat bahwa ada 4 orang yang mendapat skor nilai 60, dan ada satu
orang yang mendapat skor 50. Nilai yang didapatkan siswa saat pre-test
c. Post-test
108
Hasil Post-test
120
100
80
60
40
20
0
A B C D E
siswa tersebut dapat mengerjakan soal dengan baik dan benar terbukti dengan
Montessori. Berikut ini adalah perbedaan hasil pre-test dan post-test lima
109
100
80
60
40
20
0
A B C D E
Pada tabel 4.1 disajikan table post-test dan pre-test. Tabel ini, sengaja
dipaparkan dalam satu tabel. Berikut ini adalah presentase kenaikan antara
hasil pretest dan posttest yang telah disajikan dalam bentuk tabel:
110
Dari tabel 4.1 sudah dijelaskan mengenai hasilpre-test dan hasil post-
testserta rata-rata. Hasil pre-test diperoleh rata-rata 58 dan untuk hasil post-
4.1.1.5 Mengevaluasi(Evaluation)
dimaknai sebagai proses yang dilakukan untuk menemukan nilai, harga, dan
yang dihasilkan dari penelitian ini adalah alat peraga dan album alat peraga
Produk akhir ini telah mengalami revisi, sehingga produk akhir masuk
dalam kategori sangat baik. Alat peraga beserta album dalam penelitian ini
telah direvisi berdasarkan hasil validasi dari ahli Montessori dan guru kelas
komentar dan saran. Berikut adalah hasil komentar dan saran dari ahli
mengerjakan soal yang hasilnya lebih dari satu, 2) kartu per diganti dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
ukuran yang sesuai, 3) plastik untuk menyimpan diganti dengan ukuran yang
lebih besar, 4) pada setiap plastik diberikan keterangan, 5) untuk foto pada
cover album alat peraga disesuaikan dengan alat peraga peneliti, 6) foto pada
album alat peraga yang tidak cocok untuk dihapus, dan 7) Rangkuman pada
bahwa apabila interval skor menunjukkan angka kurang dari 2,50 dinyatakan
tidak valid sedangkan apabila interval skor lebih dari 2,50 dinyatakan valid.
Validasi produk terdiri dari 2 macam, yaitu: validasi alat peraga dan
validasi album alat peraga. Validasi alat peraga Fraction Montessori kepada
ahli Montessori sekaligus ahli matematika dilakukan pada hari Jumat tanggal
24 Mei 2019. Sebelum tanggal 24 Mei 2019 sudah dilakukan validasi tetapi
dosen ahli meminta untuk validasi ulang. Berikut ini adalah hasil validasi alat
112
113
berbagai macam
konsep yang berbeda.
(pecahan, persamaan,
bangun datar, puzzel,
penjumlahan,
pengurangan,
mengenal bentuk
angka, sudut).
i) Alat peraga konsep
pecahan ini dapat √
digunakan untuk
berbagai macam
tingkatan kelas yang
berbeda. (kelas atas
maupun kelas bawah).
j) Penggunaan alat peraga
konsep pecahan ini √
melibatkan lebih dari
satu paca indera, yaitu
indera pengelihatan
dan indera peraba.
k) Alat peraga konsep
pecahan ini dapat √
digunakan oleh siswa
SD karena ukuran dan
beratnya sesuai.
114
sekitar.
Jumlah Skor 1 2 33 12
Total Skor
48
Saran Validator: -
skor 3 dari skala 1-4. Berdasarkan hasil validasi, kualitas alat peraga mendapat
skor 3 dari skala 1-4 dengan kategori “Baik” karena produk yang sudah
dikembangkan sudah baik dan layak untuk dapat digunakan atau dilakukan uji
coba lapangan. Validasi album alat peraga Fraction Montessori kepada ahli
Mei 2019. Berikut ini adalah hasil validasi albumFraction Montessori oleh
115
116
pembaca.
Jumlah Skor 1 - 30 12
Total Skor
43
Rata-rata 3,07
Saran Validator: Dalam album masih ditemukan kesalahan ketik.
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah skor 43 dengan rata-rata
skor 3,07 dari skala 1-4. Hasil validasi, album alat peraga mendapat skor 3
sesuai dengan kriteria. Pada bagian saran validator memberikan saran dan
komentar yaitu pada bagian cover ada gambar yang tidak berkaitan sehingga
tidak perlu dicantumkan dan validator mengatakan bahwa dalam album alat
pendahuluan.prakata.
117
bahwa apabila interval skor menunjukkan angka kurang dari 2,50 dinyatakan
tidak valid sedangkan apabila interval skor lebih dari 2,50 dinyatakan valid.
Validasi produk terdiri dari 2 macam yaitu: validasi alat peraga dan
Sungapan pada hari Selasa tanggal 14 Mei 2019. Berikut ini adalah hasil
118
mengikuti
pembelajaran di kelas.
e) Alat peraga konsep
pecahan ini dapat √
digunakan untuk
belajar secara
berkelompok atau
dibuat dalam
kelompok-kelompok
kecil.
119
Jumlah Skor - - 21 36
Total Skor
57
Rata-rata 3,5
Saran Validator: Tidak ada komentar
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah skor yang diperoleh dari
akhir sebesar 3,5 dari skala 1-4 dengan kategori “sangat baik” karena produk
kepada guru kelas IV SD Negeri 2 Sungapan pada hari Selasa tanggal 14 Mei
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
2019. Berikut ini adalah hasil validasi albumFraction Montessori oleh guru
kelas IV SD:
121
rangkuman keseluruhan
isi album alat peraga.
i) Di bagian akhir album
alat peraga konsep √
pecahan ini dilengkai
dengan glosarium (kata-
kata yang sulit).
Jumlah Skor - - 18 32
Total Skor
50
Rata-rata 3,5
Saran Validator: Tidak ada komentar
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah skor yang diperoleh dari
yaitu sebesar 3,5 dari skala 1-4 dengan kategori “sangat baik”. Dari hasil
122
layak di uji cobakan. Pada bagian saran validator tidak memberikan saran
secara tertulis.
c. Data Rata-rata Skor Validasi oleh Dosen Ahli dan Guru Kelas IV SD
validasi. Setelah mengetahui hasil validasi dari dosen ahli Montessori dan
Berikut ini adalah hasil rekapitulasi skor validasi alat peraga dari kedua
validator:
123
124
pengurangan,
mengenal bentuk
angka, sudut). 4 4 4 Sangat Baik
i) Alat peraga konsep
pecahan ini dapat
digunakan untuk
berbagai macam
tingkatan kelas yang
berbeda. (kelas atas
maupun kelas bawah) 4 4 4 Sangat Baik
j) Penggunaan alat peraga
konsep pecahan ini
melibatkan lebih dari
satu paca indera, yaitu
indera pengelihatan
dan indera peraba. 2 3 2,5 Baik
k) Alat peraga konsep
pecahan ini dapat
digunakan olehsiswa
SD karena ukuran dan
beratnya sesuai.
125
Dari hasil rekapitulasi hasil validasi alat peraga, dapat disimpulkan bahwa
skala 1-4 dengan kategori “sangat baik”. Meskipun mendapatkan skor 3,28
menjadi lebih baik. Berikut ini adalah hasil rekapitulasi skor validasi album
126
pembaca untuk
membacanya.
127
dengan EYD.
k) Penggunaan bahasa
dalam album alat peraga 3 4 3,5 Sangat Baik
konsep pecahan ini
mudah dipahami oleh
pembaca.
l) Kalimat yang terdapat 3 4 3,5 Sangat Baik
dalam album alat peraga
konsep pecahan ini
mudah dipahami oleh
pembaca.
Dari hasil rekapitulasi hasil validasi album, dapat disimpulkan bahwa alat
peraga Fraction Montessori ini memperoleh rata-rata sebesar 3,32 dari skala
sebagai pedoman untuk merevisi alat peraga beserta album yang peneliti
hasilkan. Dengan demikian, alat peraga dan album yang dihasilkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
berkualitas lebih baik lagi. Saran dari para validator tersebut dapat dilihat
d. Revisi Produk
karena ada saran dari beberapa ahli yaitu dosen ahli Montessori dan guru kelas
IV. Revisi ini dilakukan untuk memperbaiki produk agar layak digunakan
129
hasil revisi produk berdasarkan saran dari validator yang disajikan dalam tabel
4.9:
Gambar pada cover kurang mendukung Gambar pada cover yang kurang
mendukung dihilangkan
130
Kartu operasi hitung (/) terlalu kecil Kartu operasi (/) hitung terlihat dan
dan tidak terlihat lebih jelas
Berdasarkan tabel 4.9 revisi produk berdasarkan saran dari validator maka
diperoleh bahwa terdapat enam poin pada album alat peraga yang perlu untuk
dirubah. Mulai dari cover yang menjadi sorotan penting. Cover masih perlu
banyak dirubah karena belum sesuai dengan alat peraga Fraction Montessori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
jelas.
171-175), yaitu (1) menarik, (2) bergradasi, (3) auto-correction, (4) auto-
education, dan (5) kontekstual. Kriteria menarik pada alat peraga terdapat
membantu siswa untuk mengetahui jawaban dari soal pecahan. Kriteria auto-
sekitar sebagai bahan dasar pembuatan alat peraga Montessori dari bahan
kayu dan pin kertas. Untuk itu peneliti membuat alat peraga Montessori yang
karakteristik buku panduan menurut Greene dan Petty (dalam Utomo, 2008:
132
pemakainya, 8) Harus memiliki sudut pandang yang jelas dan tegas sehingga
pemantapan dan penekanan pada nilai anak-anak dan orang dewasa, 10) Harus
album yang menarik dengan memilih warna, jenis, kertas, jenis tulisan (bagus
tetapi mudah untuk dibaca), gambar yang digunakan sesuai dengan materi,
bahasa yang digunakan sesuai dengan EYD, terdapat glosarium dan langkah-
Alat peraga dan album divalidasi oleh ahli Montessori dan guru kelas IV
sekolah dasar untuk mengetahui kualitas produk. Kualitas alat peraga Fraction
Montessori ini memperoleh rata-rata sebesar 3,28 dari skala 1-4 dengan
kategori sangat baik. Untuk rata-rata album Fraction Montessori 3,32 dari
skala 1-4 dengan kategori sangat baik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa alat peraga beserta album alat peraga Fraction Montessori mempunyai
133
matematika yang dipelajari oleh siswa kelas IV SD. Kompetensi Inti (KI)
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
dan Kompetensi Dasar (KD) yang diteliti yaitu KD 3.1 yang berbunyi
benda konkret.
kelas IV. Peneliti juga melakukan wawancara kepada kepala sekolah, guru
terbatas dan ada beberapa alat yang sudah rusak, apabila terdapat alat peraga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
yang dapat digunakan dan sesuai dengan materi maka, selama pembelajaran
alat peraga dapat digunakan. Apabila terdapat masalah dalam proses belajar
menggunakan alat peraga hanya saja sederhana namun lebih sering mengajar
menggunakan metode ceramah dan tidak melibatkan siswa secara aktif. Hal
ini, sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan bahwa guru ketika mengajar
satu dampak dari metode pembelajaran seperti ini adalah siswa menjadi pasif
135
ditemukan pada saat wawancara dengan guru kelas IV dan siswa kelas IV
salah satu kesulitan belajar siswa terletak pada materi pecahan untuk operasi
yang dapat menarik minat dan perhatian siswa. Selain itu, pada saat
wawancara guru kelas IV,guru meminta peneliti untuk membuat alat peraga
pikiran, dan mendorong proses belajar.. Oleh karena itu, peneliti terdorong
IV”. Analisis dan pengumpulan data yang peneliti lakukan sesuai dengan
Analisis(Analyze).
dipilih, melalui beberapa langkah yang pertama adalah membuat desain alat
peraga dan album penggunaan alat peraga Fraction Montessori. Setelah itu,
peneliti memilih bahan yang sesuai untuk membuat alat peraga dan
menentukan bahan dan bentuk album alat peraga. Langkah yang kedua adalah
beserta instrumen album alat peraga yang digunakan untuk menilai kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
produk tersebut adalah kuesioner yang berisi penilaian terhadap alat peraga
beserta album alat peraga. Hal tersebut sesuai dengan langkah kedua ADDIE
pre-test dan post-testyang akan digunakan untuk uji coba terbatas dan
divalidasi. Setelah produk alat peraga dibuat dan album alat peraga dicetak,
dan album alat peraga kepada validator yaitu ahli Montessori dan guru kelas
peneliti lakukan tersebut sesuai dengan langkah ketiga ADDIE (Tegeh dkk.,
Peneliti melakukan kegiatan uji coba produk dengan siswa kelas IV. Saat
kegiatan uji coba produk siswa juga diberikan soal pre-test dan pos-ttest untuk
tersebut sesuai dengan langkah keempat ADDIE (Tegeh dkk., 2014: 42) yaitu
Implementasi(Implementation).
dengan melakukan perbaikan berdasarkan hasil pre-test dan post-test ketika uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
coba alat peraga kepada siswa. Evaluasi formatif ini dilakukan untuk
memperoleh data dan informasi tentang nilai, sedangkan evaluasi sumatif juga
dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari data validasi ahli Montessori
dan guru SD kelas IV untuk memperbaiki kualitas produk alat peraga maupun
album alat peraga dan evaluasi kualitas produk alat peraga maupun album alat
dengan langkah kelima yang juga merupakan langkah terakhir ADDIE (Tegeh
dkk., 2014: 42) yaitu Evaluasi(Evaluate) yang terdiri dari evaluasi formatif
prosedur penelitian dan pengembangan ADDIE (Tegeh dkk , 2014: 42) yang
Perancangan(Design),Pengembangan (Development),
138
Sesudah alat peraga beserta album alat peraga selesai dibuat, peneliti
kemudian memberikan produk tersebut kepada ahli Montessori dan guru kelas
oleh kedua validator mendapatkan skor rata-rata sebesar 3,28 dari skala 1-4
dan saran yang diberikan oleh validator. Kemudian, peneliti melakukan uji
139
nantinya tidak bergantung pada orang lain. Berhubung alat peraga Fraction
maka ada beberapa yang harus diperhatikan seperti bahan-bahan yang dipakai
dalam pembuatan alat peraga harus jauh lebih ringan, tetapi juga masih tetap
(Montessori, 2002-172).
Pengendali kesalahan adalah salah satu bagian dari alat peraga Montessori
untuk mengetahui kesalahan apa yang telah dibuat oleh siswa saat
jawaban soal yang terletak di belakang kartu soal. Dengan menggunakan alat
walaupun tidak ada guru pendamping. Alat peraga yang baik harus memiliki
tahu jika ia melakukan kekeliruan ketika selesai mencoba hal ini sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
172).
oleh karena itu alat peraga Fraction Montessori didesain semenarik mungkin
bentuk pada alat peraga sangat berperan penting. Pemberian warna ini
digunakan untuk semua kondimen yang ada pada alat peraga Fraction
kartu angka, kartu soal, kartu operasi hitung, dan alas pecahan. Pada bagian
kotak untuk menyimpan, dan alas pecahan menggunakan warna kayu asli dan
dipoles sedikit untuk menghasilkan warna yang sedikit halus dan mengkilap.
Pada bagian kartu angka, kartu operasi hitung menggunakan warna biru dan
menggunakan warna putih dengan tulisan berwarna hitam agar terlihat jelas.
Setiap alat peraga berbasis Montessori harus mampu menarik perhatian siswa,
merasakan, dan menggunakannya untuk belajar hal ini sesuai dengan ciri
dimiliki manusia. Ketika siswa bekerja menggunakan lebih dari satu indera
141
yaitu, gradasi umur dan gradasi rasional. Gradasi umur dapat dilihat dari
kelas atas dan kelas bawah. Sedangkan, gradasi rangsangan rasional dapat
dilihat pada penggunaan alat yang melibatkan beberapa indera. Alat peraga
adalah rangsangan yang rasional tentang suatu gradasi hal ini sesuai dengan
Montessori ini menggunakan kayu thickwood dan pin kertas yang mudah
bahan yang dekat dengan lingkungan sekitar anak. Proses belajar seharusnya
disesuaikan dengan konteks yang ada hal ini sesuai dengan ciri kelima dari
Greene dan Petty (dalam Utomo, 2008: 45) mengemukakan bahwa ada
sepuluh kriteria yang semestinya terdapat dalam buku teks, buku pelajaran,
maupun buku panduan yang berkualitas, sepuluh kriteria tersebut antara lain:
142
memiliki sudut pandang yang jelas dan tegas sehingga pada akhirnya menjadi
penekanan pada nilai anak-anak dan orang dewasa, 10) Harus mampu
Pada bagian cover dibuat semenarik mungkin agar pembaca dapat tertarik
album dengan meletakkan foto alat peraga Fraction Montessori yang terletak
dibagian kiri bawahdan foto Maria Montessori yang terletak dibagian kiri
atas. Untuk jenis tulisan pada judul, peneliti menggunakan Comic Sans MS.
Peneliti juga memberikan warna yang menarik, seperti warna hijau, kuning,
putih, merah, dan pink. Hal ini sesuai dengan kriteria buku panduan nomer 1
yaitu, harus menarik minat penggunanya menurut Greene dan Petty (dalam
Montessori. Isi dari album alat peraga Fraction Montessori memuat kata
143
tentang rasa syukur dari peneliti karena dapat menyusun album alat peraga
permohonan maaf atas kekurangan dalam album, dan permintaan kritik serta
dari album. Spesifikasi produk berisi tentang rancangan alat peraga yang
memuat desain, ukuran, dan bahan yang akan digunakan dalam proses
diajarkan dalam modul memuat segala sesuatu yang berkaitan dengan materi
bagian ini berisi tentang arti kata-kata bahasa asing atau bahasa yang kurang
penulis berisi uraian singkat terkait informasi tentang penulis album Fraction
144
penulis, tempat dan tanggal lahir, hobi, riwayat pendidikan dan motto penulis.
Hal ini sesuai dengan karakteristik buku panduan nomer 3 dan 7 yaitu, harus
memuat ilustrasi yang menarik hati bagi pemanfaatnya dan harus dengan
sadar dan tegas menghindari konsep yang samar agar tidak membingungkan
digunakan harus sesuai KBBI dan mudah untuk dipahami. Album Fraction
sehingga siswa mampu untuk memahami isi dari album. Hal ini sesuai
Produk akhir dalam penelitian berupa alat peraga dan album Fraction
siswa kelas IV SD. Produk memiliki kualitas sangat baik dan layak untuk
besar agar telihat lebih jelas.Siswa dapat belajar pecahan pada operasi hitung
145
soal. Pecahan pada album alat peraga lebih banyak bila dibandingkan dengan
alat peraga yang sudah ada. Alat peraga Fraction Montessoriberbeda dengan
yang hasilnya lebih dari satu. Adapun kelebihan album Fraction Montessori
peneliti. Pada bagian glosarium dijelaskan beberapa kata yang sulit untuk
memiliki kekurangan yaitu, alat peraga ini tidak dapat diangkat oleh satu
siswa. Solusi yang diberikan adalah dengan diangat oleh dua orang siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
dari kelima ciri-ciri alat peraga Montessori, antara lain: (1) auto-
yaitu sebesar 3,28 dari skala 1-4 dengan kategori “sangat baik”. Untuk
didapat yaitu sebesar 3,32 dari skala 1-4 dengan kategori “sangat
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
baik”. Untuk segi pengetahuan dapat dilihat dari rata-rata hasil pre-
test 5 siswa yaitu 58 dan untuk hasil post-test diperoleh rata-rata 100.
peningkatan 80,76 %.
pedoman observasi.
5.2.2 Peneliti tidak melakukan uji validasi dan reliabilitas untuk soal pre-
5.3 Saran
5.3.1 Peneliti seharusnya melakukan uji validasi dan reliabilitas untuk soal
DAFTAR PUSTAKA
Cipta.
Gutek. 2013. Metode Montessori: Panduan Wajib untuk Guru dan Orang Tua
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Remaja Rosdakarya.
Pelajar.
324.
Lillard. 2005. Montessori: The Science Behind The Genius. New York: Oxford
University Press.
Company.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Terbuka.
Grafindo Revada.
Rineka Cipta.
Indeks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Pustaka Setia.
Persada.
Rosdakarya.
Persada.
Alfabeta.
151
306-314.
Depdiknas.
Rosdakarya.
Bandung: Alfabeta.
Lampung.
Alfabeta.
PERAGA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Pelajar.
Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peraga di sekolah
No Pertanyaan Jawaban
1 Apa di SD Negeri 2 Sungapan ini Berdasarkan hasil wawancara dengan
terdapat alat peraga pembelajaran? kepala sekolah, SD Negeri 2 Sungapan
bahwa di sekolah terdapat alat peraga
pembelajaran yang diletakkan
dilaboratorium. Namun, sayangnya
banyak alat peraga yang sudah rusak dan
tentu saja tidak bisa dipakai.
2 Kalau ada alat peraga pembelajaran yang Berdasarkan hasil wawancara dengan
ada di sekolah, apa sudah digunakan kepala sekolah, SD Negeri 2 Sungapan
semaksimal mungkin? bahwa menurut penuturan beliau,
apabila ada alat peraga yang dapat
digunakan dan sesuai dengan materi
maka selama pembelajaran
menggunakan alat peraga tersebut.
3 Apakah ada keluhan dari guru-guru Berdasarkan hasil wawancara dengan
mengenai kondisi kelas? kepala sekolah, SD Negeri 2 Sungapan,
beliau menuturkan sering mendengarkan
keluhan dari guru. Biasanya hal ini
dilakukan saat kegiatan pertemuan
bersama.
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tujuan :
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil validasi album alat peraga oleh dosen ahli di atas,
validator, pada bagian cover terdapat gambar yang tidak berkaitan sehingga tidak
dalam lembar validasi album dilengkapi dengan rangkuman, padahal pada album
tidak terdapat rangkuman, yang ada hanya glosarium. Menurut validator bahwa
dalam album alat peraga Montessori ini masih terdapat kalimat yang penulisanya
salah.
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. - = ....
4. - = ....
5. - = ....
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Nama Pre-test
1 Pramudita 60
2 Syifa 60
3 Fitria 50
4 Akbar 60
5 Reikhan 60
Rata-rata 58
Berdasarkan tabel pre-test dari kelima siswa kelas IV diperoleh rata-rata 58.
Terdapat empat siswa yang memperoleh hasil 60 dan satu siswa yang
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Nama Post-test
1 Pramudita 100
2 Syifa 100
3 Fitria 100
4 Akbar 100
5 Reikhan 100
Rata-rata 100
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
N 2 Sungapan
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
N 2 Sungapan
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SD N 2 Sungapan
SD N 2 Sungapan
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SD N 2 Sungapan
SD N 2 Sungapan
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
memasak.
199