SKRIPSI
Oleh:
Lela Mustikasari
NIM: 131134124
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Lela Mustikasari
NIM: 131134124
ii
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Matius 19 : 19
“Hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri”
Amsal 1 : 7
“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh
menghina hikmat dan didikan”
Matius 21:22
“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan
menerimanya”
Ibrani 11:1
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala
sesuatu yang tidak kita lihat”
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lela Mustikasari
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Lela Mustikasari
Nomor Mahasiswa : 131134124
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“SURVEI PENYELENGGARAAN SEKOLAH DASAR INKLUSI DI
WILAYAH KABUPATEN BANTUL”
Dengan demikian saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa meminta ijin dari saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 19 April 2017
Yang menyatakan
Lela Mustikasari
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Lela Mustikasari
2017
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Lela Mustikasari
2017
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus karena kasih
dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik yang berjudul
“Survei Penyelenggaraan Sekolah Dasar Inklusi di Wilayah Kabupaten
Bantul”. Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam penyusunan skripsi
ini, sehingga skripsi ini dapat berhasil dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing I
yang telah memberikan kritik, saran, arahan, motivasi, waktu, pikiran, tenaga,
dan bantuan kepada penulis dengan penuh kesabaran dari awal penyusunan
hingga akhir penyusunan skripsi selesai.
5. Ibu Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan kritik, saran, arahan, motivasi, waktu, pikiran, tenaga, dan
bantuan kepada penulis dengan penuh kesabaran dari awal penyusunan
hingga akhir penyusunan skripsi selesai.
6. Validator instrumen kuesioner yang telah memberikan kritik dan saran pada
instrumen penelitian ini.
7. Kepala Sekolah Dasar Inklusi se-Kabupaten Bantul yang telah memberikan
ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan lancar.
8. Guru Sekolah Dasar Inklusi se-Kabupaten Bantul yang sudah membantu dan
bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Kedua orang tuaku, Bapak Sumarno dan Ibu Sukarti yang selalu memberikan
doa, dukungan, dan kasih sayang.
10. Kekasihku, Ariel Tirza Edy Saputra yang selalu memberiku doa, semangat,
bantuan, dan kasih sayang.
11. Ristya Ferinda, Rosita Cahayani, Yovita Ratri yang bersama-sama berjuang
dan saling membantu dalam menyelesaikan skripsi.
Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca sekaligus menjadi sumber
belajar bagi peneliti lain yang memiliki tujuan memperkembangkan pendidikan
inklusi.
Peneliti
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ......................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................ 4
C. TUJUAN PENELITIAN ......................................................... 4
D. MANFAAT PENELITIAN ..................................................... 4
E. DEFINISI OPERASIONAL .................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 7
A. KAJIAN TEORI ..................................................................... 7
1. Pendidikan Inklusi ............................................................ 7
1. Pengertian Pendidikan Inklusi .................................... 7
2. Tujuan Pendidikan Inklusi ......................................... 8
3. Karakteristik Pendidikan Inklusi ................................ 10
4. Prinsip Dasar Pendidikan Inklusi ............................... 10
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Literature Map ................................................................. 30
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Daftar 9 sekolah dasar inklusi di Kabupaten Bantul
sebagai tempat penelitian ............................................................... 35
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen penelitian tentang penyelenggaraan
sekolah inklusi di Wilayah Kabupaten Bantul .................................. 40
Tabel 3.3 Skala Likert .................................................................................... 44
Tabel 3.4 Contoh Coding Data ....................................................................... 52
Tabel 4.1 Prinsip-prinsip Sekolah Inklusi yang Terlaksana
di Sekolah Dasar Inklusi di Wilayah Kabupaten Bantul................... 71
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Hasil Kuesioner ......................................................................... 88
Lampiran 2 Permohonan Ijin Penelitian ........................................................ 108
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian dari Perencanaan Pembangun
Kabupaten Bantul ...................................................................... 109
Lampiran 4 Daftar SD Inklusi di Wilayah Kabupaten Bantul dari Dinas
Pendidikan Kabupaten Bantul..................................................... 110
Lampiran 5 Validasi Dosen Ahli A ............................................................... 112
Lampiran 6 Validasi Dosen Ahli B ............................................................... 123
Lampiran 7 Bentuk Kuesioner ....................................................................... 134
Lampiran 8 Contoh Instrumen Kuesioner yang Diisi Responden ................... 147
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
oprasional
A. Latar Belakang
agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang.
Dilihat dari sudut perkembangan yang dialami oleh anak, pendidikan ditujukan
dengan sistem terbuka dan multi makna sebab pendidikan adalah suatu proses
jenjang sosial, daerah, ras, budaya, bahasa, fisik, dan lainnya, sehingga
membuat calon peserta didik dan peserta didik tidak merasa terkucilkan dan
setinggi-tingginya.
kesempatan kepada semua siswa yang memiliki kelainan dan memiliki potensi
anak yang memiliki kesulitan membaca dan menulis (Ilahi, 2013: 23)
anak lainnya untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Oleh sebab itu
sekolah reguler dengan orientasi inklusi merupakan alat yang paling efektif
layanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus dan anak yang tidak
dasar tersebut tersebar di berapa kecamatan yang ada di Bantul, antara lain
kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah
rumusan maslah yang diteliti. Dua rumusan masalah tersebut adalah seperti
berikut ini :
Bantul?
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Bantul.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
sekolah inklusi.
3. Bagi Peneliti
E. Definisi Operasional
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan meliputi kajian teori, hasil penelitian yang
A. KAJIAN TEORI
1. Pendidikan Inklusi
mental (Ilahi, 2013:23). Menurut Staub and Pack (dalam Ilahi, 2013:27),
sedang, dan berat secara penuh di kelas reguler. Hal ini menunjukan bahwa
kelas reguler merupakan tempat belajar yang relevan bagi anak berkelainan,
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terdekat.
sosial emosional, linguistik atau kondisi lainnya. Ini harus mencakup anak-anak
penyandang cacat, berbakat. Anak-anak jalanan dan pekerja anak berasal dari
populasi terpencil atau berpindah-pindah. Anak yang berasal dari populasi etnis
minoritas, linguistik, atau budaya dan anak-anak dari area atau kelompok yang
umumnya, sedangkan Staub dan Peck (dalam Tarmansyah, 2007: 83) menjelaskan
pendidikan inklusi adalah penempatan anak berkelainan ringan, sedang dan berat
adalah pendidikan yang memberikan suatu pelayanan khusus untuk siswa yang
yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibuat agar anak – anak istimewa belajar bersama – sama anak – anak lain
di antaranya adalah :
2. Lebih banyak tingkah laku normal yang dapat dicontoh oleh mereka
Rosilawati (2013 : 10) menjelaskan manfaat dan sisi positif lain yang
10
dalam belajar.
3. Anak kecil yang hadir (di sekolah) berpartisipasi dan mendapatkan hasil
11
Ilahi, 2013: 50) menjelaskan pendidikan inklusi lahir atas dasar prinsip bahwa
bahwa prinsip sekolah inklusi harus bisa menerima semua anak berkebutuhan
bahwa sekolah inklusi adalah sekolah yang menampung semua siswa di kelas
tempat bagi setiap anak untuk dapat diterima menjadi bagian dari kelas, dapat
12
bahwa sekolah dasar inklusi adalah sekolah yang menerima setiap anak di
dalam kelas yang sama dan mendapatkan kurikulum yang sesuai dengan
yang dikeluarkan Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa tahun 2010, anak
anak-anak dalam faktor gender, suku asli, pekerja anak, anak yang
13
merupakan istilah lain untuk menggantikan kata “Anak Luar Biasa (ALB)
yang berbeda dengan anak pada umumnya secara serius dan menetap.
kebutuhan khusus.
lain:
(lowvision).
14
perkembangan.
berperilaku menyimpang.
7. Anak dengan gangguan gada adalah anak yang memiliki dua atau lebih
8. Anak lambat belajar atau slow learner adalah anak yang memiliki
15
akademik.
suara, irama, dan kelancaran dari usia rata-rata yang disebabkan oleh
11. Anak dengan potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa adalah anak
yang memiliki skor inteligensi yang tinggi (gifted), atau mereka yang
kedalam dua golongan yaitu: buta total (blind) dan low vision.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
adalah:
perkembangan.
17
salah satu atau lebih gejala-gejala berikut dalam satu kurun waktu
terpengaruh.
percaya diri.
18
belajar rendah, di bawah rata-rata anak pada umumnya pada salah satu
atau seluruh area akademik, tetapi mereka ini bukan tergolong anak
keterbelakang mental.
prestasi belajar rendah atau sedikit dibawah rata-rata dari anak pada
umumnya, pada salah satu atau seluruh area akademik. Jika dilakukan
slow learner :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1). Inteligensi
2) Bahasa
3) Emosi
4) Sosial
5) Moral
khusus yang bisa masuk di sekolah inklusif antara lain anak yang:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
1) Berkesulitan belajar
perkembangan.
2) Lamban belajar
3) ADHD
4) Spectrum Autism
21
latar belakang dan kemampuan yang berbeda untuk belajar yang sama.
hak dasar mereka sebagai warga negera. Menurut Ilahi (2013:33), sekolah
pendidikan.
Anak
dilengkapi dengan pendidik (guru pendidik khusus dan/ atau konselor) yang
peserta didik berkebutuhan khusus. Bagi sekolah yang memiliki psikolog atau
bekerjasama dengan psikolog, maka psikolog tersebut dapat ikut serta dalam
22
berkebutuhan khusus.
2. Identifikasi
sedangkan asesmen dimaknai sebagai suatu upaya seseorang (orang tua, guru
yang sesuai.
23
tantangan zaman. Menurut Arifin (dalam Ilahi, 2013 : 169), kurikulum tidak
24
perubahan tingkah laku yang menjadi cerminan dari kualitas anak didik yang
berkepribadian luhur.
perhatian anak didiknya terpusat penuh kepada guru. Guru juga harus
menggunakan metode pembelajaran yang cocok bagi anak didiknya agar anak
yang digunakan oleh para guru dapat memberikan pengaruh besar terhadap
mengajar yang telah ditentukan, diperlukan bahan ajar. Bahan ajar tersusun
atas topik–topik dan sub–sub topik tertentu yang mengandung ide pokok yang
ruang kelas mencakup semua hal yang dilakukan oleh para guru demi
siswa-siswa, ruang, waktu, hingga materi. Kerr dan Nelson (dalam Friend,
2015: 274) menyatakan bahwa cara penataan unsur-unsur fisik dalam suatu
ruang kelas dapat berdampak pada proses belajar dan perilaku siswa di
25
kelas dapat mempengaruhi kondisi dan suasana belajar bagi anak yang tidak
fisik mencakup penampilan ruang kelas dan pemanfaatan ruang kelas, yaitu
6. Asesmen
(Overton dalam Friend, 2015: 209). Menurut Tiarni (2013: 25), asesmen
1) Screening
2) Diagnosis
26
3) Penempatan program
saja di ruang kelas pendidikan umum, ruang sumber, atau ruang kelas
4) Penempatan kurikulum
kurikulum pendidikan umum yang juga menjadi tujuan tegas dari IDEA.
5) Evaluasi pengajaran
pengajaran yang telah diterapkan pada siswa. Keputusan ini dibuat dengan
27
6) Evaluasi program
28
Dasar Negeri 14 Pakan Sinayan Payakumbuh” ditulis oleh Winda Quida Sari
maka teknik analisis data yang digunakan adalah gambaran dengan kata-kata.
Luar Biasa)” ditulis oleh Sunaryo, peneliti mengatakan bahwa dalam tataran
29
Sekolah Dasar Negeri 32 Kota Banda Aceh” ditulis oleh Ery Wati 2014
sudah banyak sekolah dasar yang ditunjuk sebagai sekolah inklusi, tetapi
30
sehingga hasil yang didapatkan sesuai dengan keadaan atau kondisi yang
terjadi di lapangan. Literature map penelitian yang relevan dapat dilihat pada
berikut ini :
Sunaryo
31
C. Kerangka Berpikir
membeda-bedakan satu dengan yang lain serta mendapatkan hak yang sama
daerah, ras, budaya, bahasa, fisik, dan lainnya. Sehingga membuat calon
peserta didik dan peserta didik tidak merasa terkucilkan dan memiliki
Oleh sebab itu, sekolah reguler dengan orientasi inklusi merupakan alat yang
bagi semua” (education for all). Menurut Sugiarmin (2013: 397) agar inklusi
dapat memberikan dampak yang positif bagi guru, orang tua, dan semua anak,
hal yang harus dilakukan dengan tepat, yaitu jika telah sesuai dengan yang
yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Peneliti merasa prihatin jika ada pihak sekolah yang belum memahami
data. Tes ini berbentuk uraian (esai) yang memberi batasan-batasan atau
rambu-rambu tertentu kepada peserta tes dalam menjawab soal. Data yang
dengan jawaban terbuka pada guru kelas di sekolah dasar inklusi se-
inklusi dan dikumpulkan, kemudian data tersebut akan diolah untuk dapat
D. Hipotesis
kegiatan pembelajaran yang ramah anak, penataan kelas yang ramah anak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
34
BAB III
METODE PENELITIAN
Bagian metode penelitian ini menguraikan jenis penelitian, tempat dan waktu
A. Jenis Penelitian
kualitatif dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka, atau data
yang berupa kata-kata atau kalimat yang dikonversi menjadi data yang
ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Survei
35
B. Setting Penelitian
1) Tempat Penelitian
Kabupaten Bantul
1. SD Jolosutro Piyungan
2. SD 1 Petir Piyungan
3. SD 2 Petir Piyungan
4. SD Muhammadiah Banguntapan
6. SD 1 Jambidan Banguntapan
7. SD 2 Jambidan Banguntapan
(Bodon 2)
9. SD Kepuhan Sewon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Kabupaten Bantul. Dari daftar sekolah inklusi yang ada di Wilayah Bantul,
peneliti mendapatkan izin dari 9 sekolah dasar yang telah menerima Surat
2) Waktu Penelitian
ini adalah melakukan penentuan judul skripsi pada awal bulan Agustus
kepada sekolah dasar inkulif di Wilayah Kabupaten Bantul dan pada akhir
37
bab IV dan V dilakukan pada bulan Februari 2017 serta di bulan Februari
3) Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru kelas 1 hingga kelas 6 sekolah dasar
inklusi.
4) Objek Penelitian
1. Populasi
sumber. Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada
38
2. Sampel
diambil dari populasi yang diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah 9 sekolah dasar inklusi dari 45 sekolah dasar inklusi yang ada di
datanya, pada saat tanggal pengambilan data sekolah belum selesai mengisi
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
39
Kabupaten Bantul.
ini disebarkan kepada wali kelas 1 hingga wali kelas 6 di sekolah dasar
E. Instrumen Penelitian
antara subjek dan objek (secara substansial antara hal-hal teoritis dengan
empiris, antara konsep dengan data), sejauh mana data mencerminkan konsep
dibagikan kepada guru kelas 1 sampai guru kelas 6 yang menjadi sample
utama atau alasan apa saja tidak disediakan variasi jawaban dari pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Kuesioner dibagikan oleh peneliti kepada guru kelas 1 sampai dengan guru
kelas 6 sekolah dasar inklusif yang menjadi semple penelitian. Berikut tabel
41
42
menurut para ahli. Penilaian validasi kuesioner ini terdiri dari dua aspek yaitu
aspek penggunaan bahasa dan konten isi. Aspek penggunaan bahasa yaitu
apakah kuesioner yang akan disebarkan sudah sesuai dengan kaidah EYD dan
mudah dipahami oleh subjek penelitian sedangkan konten isi tentang materi
dan bentuk soal yang akan diteliti. Validator dalam istrumen kuesioner ini
diantaranya:
43
pertanyaan baru.
kuesioner diganti lebih sederhana agar dapat dipahami oleh subjek penelitian.
dan reliabilitas. Uji validitas yang digunakandalam penelitian ini validitas isi
1) Validitas Isi
dalam memberi cakupan isi yang sesuai dengan maksud dan tujuan
(Indrawan dan Yaniawati, 2014: 124). Validitas isi diberikan oleh para
ini.Peneliti dalam hal ini memberikan rentan skor atas komentar para
dasar inklusi meliputi: sangat baik (4), baik (3), cukup (2), tidak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
terhadap pernyataan itu (Prasetyo dan Jannah, 2005: 110). Lembar penilaian
5 Sangat Baik
4 Baik
2 Tidak Baik
Dari tabel 3.3 di atas dapat diketahui bahwa jika soal mendapat
nilai 4 atau kurang dari 4 serta mendapat saran untuk diperbaiki, maka soal
tersebut perlu direvisi. Jika soal mendapat nilai 4 dan kurang dari 4 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
mendapat komentar baik maka soal perlu direvisi.Jika soal yang divalidasi
mendapat nilai lebih dari 4 tetapi mendapat saran untuk diperbaiki, maka soal
perlu direvisi.Jika soal lebih dari 3 dan mendapat komentar baik, maka soal
bahwa beberapa soal perlu direvisi pada beberapa kesalahan pengetikan kata
memberi nilai 5 pada setiap aspek yang tertulis pada blue print.
bahwa beberapa soal perlu direvisi pada susunan kalimat yang sesuai dengan
kaidah EYD. Revisi lain dari validator B adalah beberapa soal harus lebih
dipertajam agar jawaban yang diharapkan dari responden dapat tercapai dan
memberi nilai 4 pada setiap aspek yang tertulis pada blue print.
46
untuk digunakan, namun ada beberapa hal yang harus direvisi oleh peneliti.
digunakan dengan revisi sesuai saran yang diberikan oleh validator A dan
Selanjutnya, hasil pengujian tersebut dikoreksi oleh peneliti untuk dilihat soal
yang valid.
1) Validitas Konstruk
47
sudah sesuai atau memenuhi konsep-konsep atau konstruk dari teori empiris
yang sesuai atau mewakili dengan apa yang diteliti sesuai dengan bidang
Cara menguji validitas konstruk pada penelitian ini akan dilihat melalui
ada dalam instrumen. Bentuk pertanyaan dari kuesioner ini adalah pertanyaan
bervariasi dari seluruh responden. Jawaban yang berbeda dan bervarias dari
yang sama. Hasil jawaban ini kemudian dilakukan uji validitas konstruk yang
kembangkan.
aspek tersebut adalah: 1) aspek penerimaan peserta didik baru yang kemudian
48
yang terdiri dari pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Dari indikator tersebut
kelas ramah anak yang digunakan oleh sekolah dasar inklusi. 6) aspek
49
delapan aspek. Jadi, dapat dismpulkan bahwa pertanyaan pada kuesioner yang
instrumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2008: 4).
atau ketepatan dalam menilai apa yang seharusnya dinilai dan instrumen
harus dapat mengatur apa yang seharusnya diukur. Pada intinya, instrumen
yang tepat akan dapat menjawab semua pertanyaan dan dapat memberi
reliabel.
51
adalah bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan data dan
Martono, 2014: 160) ada beberapa tahap yang harus dilakukan seorang
peneliti untuk melakukan analisis data, yaitu: data coding, data entering, data
sistematis ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data
(komputer). Kode bisa berupa angka maupun huruf yang bertujuan untuk
membedakan antara data atau identitas data yang akan dianalisis. Data coding
dalam penelitian ini berupa pemberian kode pada kuesioner. Tujuannya untuk
membedakan data guru satu dengan guru yang lain. Berikut contoh coding
52
Pada tabel 3.5 kode 1.a menunjukkan bahwa angka 1 merupakan nomor
kunci sama pada masing-masing nomor. Kode 1.b menunjukkan bahwa angka
dalam komputer telah sesuai dengan informasi yang sebenarnya. Proses data
data yang sudah diperoleh selama pengumpulan data. Analisis data yang
yang memiliki kata kunci yang sama menjadi satu kategori jawaban dalam
53
pengolahan data dalam bentuk yang mudah dibaca. Data Output merupakan
tahap terakhir dalam analisis data. Penyajian data dalam penelitian ini
menggunakan bentuk tabel yang berisikan angka presentase dari nomor soal
BAB IV
A. Deskripsi Penelitian
ijin penelitian, pada bulan Desember peneliti mulai menyebarkan blue print
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
guru dari 9 sekolah dasar. Peneliti mengambil sample sebanyak 59 guru dari
kelas satu hingga kelas enam. Semua guru kelas sekolah dasar inklusi di
C. Hasil Penelitian
100 item pertanyaan yang bersifat terbuka. Dari 70 kuesioner yang peneliti
tahap. Tahap pertama yaitu mencari kata kunci jawaban yang sama dari setiap
item soal pertanyaan. Tahap kedua menjumlahkan ada berapa responden yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
menjawab dengan jawaban yang sama dengan kata kunci yang sudah dicari.
siswa baru yang paling dominan menggunakan usia, akte, lulus dari taman
kanan-kanan (TK), kartu keluarga dan foto dan paling rendah menggunakan
foto kopi akta dan sistem kelas tuntas berkelanjutan (SKTB). Sekolah inklusi
seleksi dalam menerima siswa baru tetapi, ada juga sekolah inklusi yang
walaupun itu sangat sedikit. Proses seleksi yang digunakan sekolah inklusi
yang paling dominan menggunakan seleksi umur dan yang paling rendah
menggunakan akte sebagai salah satu proses seleksi siswa baru. Tipe
Bantul yang paling dominan adalah siswa berkebutuhan khusus tipe slow
learner, low vision, dan tunagrahita dan ada juga yang menerima anak
inklusi yang paling dominan tidak ada karena semua tipe anak berkebutuhan
khusus diterima dan yang paling sedikit anak berkebutuhan khusus tipe slow
57
inklusi bekerjasama dengan guru pendamping khusus dan yang paling kecil
dengan cara mengangkat guru wiata bakti. Proses seleksi untuk sumber daya
Sekolah Dasar dan yang paling kecil menggunakan ijazah S1 dalam proses
pendidik yang paling dominan tidak ada karena sekolah menyediakan guru
pendamping dari Sekolah Luar Biasa. Dalam memfasilitasi semua siswa yang
paling dominan dengan cara menyediakan sesuai dengan kebutuhan siswa dan
yang paling kecil dengan cara memberikan layanan individual. Sarana dan
prasarana yang tersedia di sekolah dasar inklusi yang paling dominan ada
lapangan voli, dan kamar mandi dan paling kecil di sekolah dasar inklusi
paling dominan mendapatkan kualitas yang sama dan respon yang paling
sedikit muncul adalah fasilitas tidak sama tetapi nilai sama. Sumber daya
biaya yang didapatkan yang paling dominan dari dana Bantuan Operasional
Sekolah Propinsi dan dari kabupaten serta yang paling kecil sumber daya
biaya didapatkan dari POT. Pengelolaan sumber daya biaya yang paling
dominan dikelola oleh bendahara sekolah dan dewan sekolah dan yang paling
58
Bantul tidak semua melibatkan wali siswa dalam sumber daya biaya, tetapi
pengelolaan sumber daya biaya yang paling dominan tidak ada keterlibatan
dari pihak lain tetapi ada juga sekolah yang melibatkan dewan sekolah atau
cara pengamatan di dalam kelas dan yang paling sedikit muncul dengan cara
dilakukan dengan cara pengamatan siswa saat belajar dan tingkah laku siswa
kemudian dilaksanakan asesmen pada siswa dan yang paling sedikit muncul
dengan cara bekerja sama dengan psikiater. Setelah memperoleh hasil dari
identifikasi tipe anak cara guru yang paling dominan dilakukan dengan cara
memberikan layanan sesuai kebutuhan dan paling seikit muncul dengan cara
memberikan ruang dan guru tersendiri maksimal tiga kali dalam satu minggu.
Sekolah dan guru di wilayah Kabupaten Bantul dalam menyadari tujuan dari
59
belum memiliki tim pengembang kurikulum dan paling sedikit muncul sudah
2013, kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP 2006) dan yang paling
prinsip pendidikan inklusi yang paling sedikit muncul guru belum memahami
paling kecil hanya sebagian saja atau baru beberapa komponen. Modifikasi
materi, indikator dan evaluasi. Sementara, respon yang paling sedikit mucul
hanya proses pemberian program khusus dengan cara menjadikan anak yang
yang ada di sekolah dasar inklusi paling dominan sudah fleksibel dengan
menyesuaikan kondisi siswa yang berkebutuhan khusus dan yang paling kecil
60
kreatif dan aktif yang paling dominan dengan cara membuat rancangan
melibatkan siswa dan yang paling kecil dengan mengubah isi pembelajaran
dan yang paling kecil sekolah baru berusaha menerima keberagaman siswa.
siswa berkebutuhan khusus dan paling kecil sudah, tetapi belum semua.
dominan disesuaikan dengan silabus dan yang paling kecil dibuat di gugus.
Proses pembelajaran yang paling dominan sudah berpusat pada siswa dan
paling kecil proses pembelajaran tidak harus selalu berpusat padan siswa.
atau lebih ringan untuk anak berkebutuhan khusus dan yang paling kecil guru
61
Bantul yang paling dominan sudah memenuhi tiga aspek yaitu pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap dan yang paling kecil sekolah memberikan buku
tematik kepada siswa. Bahan ajar yang digunakan paling dominan sudah
Bahan ajar yang digunakan paling dominan sudah memenuhi aspek sikap
dengan cara memberikan contoh gambar tata tertib, nilai karakter budaya,
memberikan contoh sikap yang baik dalam kehidupan dan yang paling kecil
materi pembelajaran yang dominan guru lakukan dengan cara klasikal tidak
ada perbedaan dengan siswa yang tidak berkebutuhan khusus dan yang paling
sedikit muncul guru hanya memberikan jam tambahan bagi siswa yang
menyenangkan, diskusi dan memotivasi siswa dan respon yang paling sedikit
menyenangkan dan yang paling kecil guru mengajak siswa untuk bernyanyi
meteri dan yang paling sedikit muncul guru memberikan contoh secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
depan dan yang paling sedikit muncul guru meminta siswa menghadap
sehingga siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dan yang paling kecil
yang ada di dalam kelas. Desain dinding kelas inklusi yang paling dominan
digunakan untuk menempel gambar hasil karya siswa dan respon yang paling
sedikit uncul dinding dibuat dari tembok dan ditutup menggunakan papan
bener panjang. Desain lantai di sekolah dasar inklusi yang paling dominan
digunakan masih biasa menggunakan keramik dan belum ada untuk siswa
yang berkebutuhan khusus dan respon yang paling jarang muncul lantai sudah
dasar inklusi adalah pengelompokan yang dibuat dengan mengacak siswa dan
yang paling jarang digunakan dengan cara mengelompokan siswa yang sama.
Guru dalam membagi kelompok dan mengatur siswa paling dominan dengan
63
sedikit karena kurang efektif. Keuntungan dan kerugian kelompok kecil yang
bekerjasama dengan sedikit teman dan respon yang paling sedikit keuntungan
dan kerugian bekerja dalam kelompok kecil siswa tidak ramai tetapi tugas
tidak selesai. Dalam pengajaran yang lebih efisien yang paling dominan
dan yang jarang dilakukan melalui rapat pertemuan orang tua dan siswa
kurikulum, evaluasi pengajaran, dan evaluasi program) dan repon yang paling
pakar ahli untuk menindak lanjuti. Alat ukur yang digunakan guru untuk
menentukan siswa yang berkebutuhan kushus dan alat ukur yang jarang
dilakukan dengan cara penilaian dan evaluasi. Cara menggunakan alat ukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sesuai dengan anak dan yang paling sedikit digunakan melalui pengamatan
serta dilakukan oleh pihak lain. Peran guru pendidikan umum dalam
siswa berkebutuhan khusus atau tidak dan ada juga yang menggunakan
walupun itu sangat jarang digunakan. Tes screening dilakukan oleh guru yang
dan untuk mengetahui secara spesifik kebutuhanya tersebut dan ada pula yang
menggunakan tes screening agar ujian siswa tercapai dengan baik. Proses
pelaksanaan tes screening yang dilakukan sekolah dasar inklusi yang paling
dominan dengan melakukan identivikasi dan asesmen dan yang paling sedikit
dilakukan dengan meminta lembaga lain untuk melakukan tes screenig. Tes
screening yang paling sering dilakukan yaitu tes psikotes satu kali dan tiga
kali observasi bahkan ada juga yang tidak pasti melakukan tes screening
walaupun itu sangat sedikit yang melakukan. Proses tes screening yang
65
dan wawancara orang tua dan surat keterangan dari dokter tentang kaeadaan
Sekolah dasar inklusi perlu melakukan tes diagnosis dengan tujuan yang
dominan untuk menentukan jenis layanan yang akan diberikan kepada siswa
yang berkebutuhan khusus dan yang paling sedikit mengapa tes diagnosis
perlu dilakukan untuk mengetahui hasil yang sebenarnya bahwa memang ada
pelayanan khusus (sesuai kebutuhan) dan yang sedikit dilakukan oleh guru
setelah tes diagnosis adalah meminta siswa yang berkebutuhan khusus duduk
paling depan. Penyampaian hasil diagnosis kepada orang tua yang paling
dan ada juga yang setiap satu minggu sekali dibedakan dalam satu kelas
66
kurikulum yang sama antara siswa berkebutuhan khusus dan yang tidak
dengan siswa reguler dan yang paling kecil dilakukan dengan memperbaiki
sesuai kebutuhan siswa. Menindaklanjuti dari hasil evaluasi, hal atau cara
siswa dan yang paling kecil guru sama sekali tidak pernah mengubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
yang paling sering dilakukan dengan menyesuaikan kondisi siswa dan yang
pengajarannya saja.
respon yang sedikit muncul belum semua evaluasi program sekolah telah
sekolah paling dominan dilakukan evaluasi sebagai tindak lanjut dan yang
paling dominan menerapkan target sesui indikator yang akan dicapai dalam
menerapkan target untuk evaluasi program dan yang paling sedikit muncul
target atau patokan yang dilakukan guru belum semua dapat terlaksana
dengan baik. Patokan yang diterapkan terkait dengan evaluasi program yang
yang paling sedikit muncul dengan cara menyamakan patokan siswa yang
sudah disusun dan dirancang berdasarkan kebutuhan siswa dan yang paling
68
dan paling kecil melibatkan siswa secara langsung. Proses pembuatan media
serta disesuaikan dengan materi dan kebutuhan dan yang paling kecil media
yang ada di sekolah kurang memadai. Hasil yang didapatkan dari penggunaan
seharusnya dan yang paling kecil hasil yang diharapkan berbeda-beda sesaui
menyesuaikan materi dan alokasi waktu serta kebutuhan siswa dan repon
dengan maksimal dan repon yang paling sedikit muncul sekolah belum
dan hambatan yang dialami dan patokan atau dasar yang paling kecil
digunakan dengan rapat kelulusan karena itu adalah otonomi sekolah. Cara
dilakukan melalui rapat kepala sekolah dan guru serta yang paling sedikit
69
dominan ada perbedaan dan repon yang paling sedikit muncul Kriteria
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) supaya ada rasa keadilan IQ yang tinggi
kesulitan dan angka kemudahan. Respon yang paling sedikit muncul agar
pengamatan standar kopetensi (SK) dan kopetensi dasar (KD) dan asesmen
pembelajaran dengan cara tes dan nontes dan yang paling sedikit muncul
mengukur kemampuan yang telah dicapai siswa dan yang paling sdikit
70
hari (akhir kegiatan belajar mengajar) dan yang sedikit dilakukan setelah
hasil dari kegiatan evaluasi yang paling dominan guru mengadakan perbaikan
dan pengayaan bagi siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) dan yang paling sedikit dilakukan oleh guru dengan cara
evaluasi paling dominan dilakukan oleh siswa, guru dan kepala sekolah
namun ada juga yang melibatkan orang tua siswa dalam kegiatan evaluasi.
Peran serta orang tua dalam kegiatan evaluasi yang dominan membantu siswa
dominan untuk mengetahui kemajuan belajar dan memotivasi siswa dan yang
dan manfaat yang kecil bagi siswa berkebutuhan khusus untuk mengacu
yang dilakukan guru paling dominan dengan cara melakukan tes lisan dan
individual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
D. Pembahasan
Pada hasil olah data, diketahui bahwa semua sekolah dasar yang
inklusi oleh sekolah dasar inklusi di Wilayah Kabupaten Bantul dapat dilihat
- Melaksanakan asesmen.
72
- Melaksanakan asesmen.
- Melaksanakan asesmen.
73
pembelajaran adaptif.
- Melaksanakan asesmen.
74
- Melaksanakan asesmen.
- Melaksanakan asesmen.
75
dilakukan seleksi, tetapi jika jumalah pendaftar melebihi kuota maka akan
dilakukan seleksi usia. Seleksi usia adalah seleksi yang dilakukan dengan
cara memprioritaskan siswa yang usianya lebih tua. Untuk anak ABK hanya
siswa yang masih bisa dididik, dilatih, bersosialisasi dan tidak membutuhkan
Baru yang dilengkapi dengan pendidik (guru pendidik khusus dan/ atau
76
lulusan PGSD S1 untuk memenuhi sumber daya pendidik bagi semua siswa.
dan prasarana yang dapat memudahkan untuk diakses oleh anak berkebutuhan
ruang konseling; (9) arena olahraga; (10) arena bermain dan taman sekolah;
11) toilet; 12) tangga; 13) penyeberangan jalan menuju sekolah; dan 14)
data, sarana dan prasarana yang dapat dipenuhi baru meliputi perpustakaan,
mendapatkan fasilitas yang sama dari sekolah. Sumber daya biaya yang
Belanja Daerah Bantul. Sumber daya biaya tersebut dikelola oleh bendahara
sekolah dan dewan sekolah tanpa ada campur tangan wali siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
siswa. Identifikasi adalah cara guru dan tenaga pendidikan untuk menemukan
khusus. Setelah data diperoleh maka guru dapat memberikan layanan sesuai
kebutuhan siswa.
sudah memenuhi empat komponen utama, yaitu tujuan, isi/materi, proses, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kepada siswa.
sikap. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa berkebutuhan khusus dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dengan baik.
menunjang prestasi siswa. Oleh sebab itu guru selalu menciptakan suasana
Agar guru lebih mudah dalam mengamati dan mengawasi siswa yang
berkebutuhan khusus.
fisik ruang kelas dapat mempengaruhi kondisi dan suasana belajar bagi anak
penataan unsur fisik. Selain itu, saat kegiatan belajar mengajar guru juga
sebaiknya siswa meghadap ke depan, meja dan kursi sebaikanya dapat diatur
80
kelompok. Untuk pencahayaan, ruang kelas dibuat cukup terang agar proses
belajar mengajar berjalan dengan lancar. Lantai di dalam kelas masih lantai
biasa atau keramik pada umumnya karena tidak ada siswa disabilitas. Dinding
kelas difungsikan untuk menempel gambar hasil karya siswa dan dibuat
siswa lain. Siswa-siswa kadang diatur oleh guru dalam membuat kelompok
kecil adalah minimnya masukan atau pendapat dari siswa dalam kelompok.
Asesmen dilakukan oleh psikolog dari Sekolah Luar Biasa (SLB) atau dari
tenaga ahli. Siswa yang diikutkan dalam kegiatan asesmen terlebih dahulu
diidentifikasi oleh guru kelas dengan cara pengamatan tingkah laku siswa dan
hasil tes dalam pembelajaran. Guru kelas juga menyiapkan data tentang siswa
yang akan diikutkan dalam giatan asesmen secara lengkap untuk menunjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
25) asesmen merupakan kegiatan secara utuh dan menyeluruh untuk tujuan
dan informasi yang akan digunakan untuk bahan pertimbangan dan keputusan
Tes screening dilakukan setiap satu kali dalam satu tahun pembelajaran.
Dalam proses tes screening, siswa didampingi oleh tenaga profesional dari
Sekolah Luar Biasa (SLB). Tes tersebut bertujuan untuk menyaring siswa
yang diduga berkebutuhan khusus. Cara untuk melakukan tes screening yaitu
dengan membandingkan hasil tes dan hasil pengamatan prilaku dan fisik
siswa.
Tes diagnosis dilakukan untuk menentukan jenis layanan yang akan diberikan
kepada siswa berkebutuhan khusus, tes ini dilakukan dengan cara pengamata
82
pembelajaran yang telah dilaksanakan tidak berhasil dengan baik maka akan
indikator.
media siswa lebih aktif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada
khusus.
Minimal (KKM) bagi siswa berkebuthan khusus dan siswa yang tidak
83
tetapi kemampuan siswa, daya dukung dan hambatan yang dialami siswa juga
perlu dipertimbangkan.
tersebut akan memudahkan guru dalam penyusunan soal evaluasi. Guru juga
khusus, dibuat lebih mudah daripada soal yang diperuntukan bagi siswa tidak
dan non tes agar aspek pengetahahuan, sikap, dan ketrampilan dapat
mengajar (KBM). Guru menganalisis hasil evalusi belajar siswa sebagi dasar
informasi tersebut agar diperoleh data yang tepat yang akan digunakan
Peran orang tua dalam kegiatan evaluasi yaitu mengawasi dan memberi
84
85
BAB V
A. Kesimpulan
pembelajaran.
B. Keterbatasan Penelitian
keterbatasan peneliti:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sue Stubbs. 2002. Pendidikan Inklusif: Ketika Hanya Ada Sedikit Sumber.
Judul asli: Inclusif Education: Where There Are Few Resources.
Dialihbahsakan oleh: Susi Septaviana. Bandung: Jurusan Pendidikan
Luar Biasa UPI.
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tiarni, Nani & Amir. 2013. Pendidikan anak berkebutuhan khusus lamban
belajar slow learner. Jakarta : PT Luxima Metro Media.
LAMPIRAN
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
1. Fotocoppy akta dan SKTB 1a 1 1,7%
Usa, akte, lulus dari TK, kartu keluarga dan foto 1b 15 25,4%
Usia dan kuota 1c 3 5,1%
Usia kurang lebih 6 tahun 1d 3 5,1%
Minimal 6 tahun 1e 13 22,0%
Usia 7 tahun 1f 15 25,4%
Tidak ada syarat khusus, hanya seleksi umur 1g 9 15,3%
2. Seleksi umur 2a 23 39,0%
Ijazah TK dan lingkungan terdekat 2b 3 5,1%
Sesuai akta 2c 1 1,7%
Tidak ada 2d 30 50,8%
Tidak dijawab 2e 2 3,4%
3. Umur dan kuota dan kemampuan 3a 9 15,3%
Anak yang paling tua menjadi prioritas utama 3b 7 11,9%
Biodata, ditimbang dan diukur tinggi badan 3c 4 6,8%
Pemeriksaan akta 3d 1 1,7%
Kuota 3e 3 5,1%
Umur 3f 15 25,4%
Tidak dijawab 3g 20 33,9%
4. Slow leaner 4a 3 5,1%
Semua tipe ABK, kecuali tunarungu dan tunagrahita 4b 11 18,6%
Semua tipe diterima 4c 10 16,9%
Slow learner, low vision, tunagrahita ringan 4d 24 40,7%
Hiper aktif, tunarung dan wicara 4e 1 1,7%
Ketunaan yang tidak berat 4f 3 5,1%
Tidak dijawab 4g 7 11,9%
5. Slow leaner 5a 4 6,8%
Tidak mengalami kelainan intelegensi 5b 6 10,2%
Selama masih bisa beradaptasi dengan kelas dan pembelajaran 5c
secara klasikal dan bisa diarahkan atau diusahakan 7 11,9%
kemandiriannya
Semua ABK diterima 5d 20 33,9%
ABK yang tidak membutuhkan peralatan yang spesifik 5e 9 15,3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
Slow learner, low vision, tunagrahita ringan 5f 3 5,1%
Slow learner dan tunagrahita 5g 3 5,1%
Tidak dijawab 5h 7 11,9%
6. Kerjasama dengan guru GPK 6a 20 33,9%
Mengikuti diklat pendidikan inklusif 6b 11 18,6%
PNS, mengangkat GTT 6c 4 6,8%
Mengangkat guru wiata bakti, kerjasama dengan POT 6d 1 1,7%
Mencari pengajar yang berkopeten 6e 3 5,1%
Kerjasama dengan POT, kerjasama guru pendamping SLB 6f 15 25,4%
Tidak dijawab 6g 5 8,5%
7. Mempunyai ijazah linier 7a 1 1,7%
Ijazah S1 7b 1 1,7%
Berdasarkan Pendidikannya (pgsd) 7c 17 28,8%
Ada, seleksi administrasi dan wawancara 7d 10 16,9%
Ada,diatur oleh SLB 7f 1 1,7%
Ada, proses seleksi dengan mengajar di kelas 7g 4 6,8%
Tidak ada 7h 22 37,3%
Tidak dijawab 7i 3 5,1%
8. Tidak, sarjana pendidikan 8a 11 18,6%
Tidak, karena guru pendamping dari SLB 8b 2 3,4%
Ada, agar linier sesuai dengan bidangnya 8c 5 8,5%
Tidak ada 8d 23 39,0%
Sarjana pendidikan 8e 7 11,9%
Ijazah relefan 8f 8 13,6%
Tidak dijawab 8g 3 5,1%
9. Sesuai kebutuhan anak, 9a 10 16,9%
Layanan individual 9b 1 1,7%
Baru tersedia ruang kegiatan 9c 5 8,5%
Semua siswa mendapat pinjaman buku paket dan siswa yang 9d
5 8,5%
memiliki bakat di fasilitasi sekolah dengan kegiatan tambahan
Pengadaan sarana dan prasarana bagi ABK 9e 7 11,9%
Dengan bantuan GPK 9f 9 15,3%
Memperbaiki vasilitas yang belum terpenuhi secara bertahap 9g 7 11,9%
Menyediakan assessment 9h 7 11,9%
Tidak dijawab 9i 8 13,6%
10. Buku ajar 10a 1 1,7%
Alat peraga 10b 6 10,2%
Lab IPA, perpus, alat peraga 10c 5 8,5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
Ruang kegiatan, koprasi sekolah, komputer, perpustakaan, 10d
23 39,0%
koprasi, ruang karawitan, lapangan volly, kamar mandi
IPA, olahraga, kesenian, p3k, ATK 10e 6 10,2%
Meja terapi, panduan membaca dan alat bantu gambar 10f 13 22,0%
Hampir semua tersedia 10g 1 1,7%
Tidak dijawab 10h 4 6,8%
11. Ya mendapatkan kualitas yang sama 11a 45 76,3%
Fasilitas tidak sama, tapi nilai sama 11b 2 3,4%
Sesuai kebutuhan 11c 9 15,3%
Tidak dijawab 11d 3 5,1%
12. BOS 12a 13 22,0%
BOS dan sumbangan wali murid 12b 6 10,2%
POT 12c 1 1,7%
BOS NAS, BOS DA, BOS PROP, Kabupaten 12d 22 37,3%
Bantuan dari pusat 12e 3 5,1%
APBD Bantul 12f 8 13,6%
Dana inklusi, INFAK, BOSDA,BOSNAS 12g 5 8,5%
Tidak dijawab 12h 1 1,7%
13. Bendahara sekolah dan dewan sekolah 13a 12 20,3%
Membuat rencana anggaran 13b 1 1,7%
Transparan dan akuntebel 13c 11 18,6%
Diserahkan pada 1 guru sebagai PJ 13d 4 6,8%
Dipegang beberapa guru sesuai dengan plotnya masing-masing 13e 2 3,4%
Berdasarkan RAKS 13f 11 18,6%
Untuk pembelian alat peraga ABK 13g 8 13,6%
Dialokasikan kebutuhan siswa 13h 5 8,5%
Tidak dijawab 13i 5 8,5%
14. Ada 14a 4 6,8%
Ada bantuan pengembangan mutu siswa dan tambahan jam 14b
7 11,9%
mengajar
Ada, keterlibatan wali siswa dan rapat POT 14c 7 11,9%
Sumbangan sukarela 14d 16 27,1%
Ada, dewan dan wali terlibat dalam RKAS 14e 5 8,5%
Tidak 14f 20 33,9%
15. Tidak ada keterlibatan dari pihak lain 15a 35 59,3%
Dewan/komite sokalah 15b 16 27,1%
Tidak dijawab 15c 8 13,6%
16. Tidak mau menulis 16a 1 1,7%
Tidak dijawab 16b 17 28,8%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
Identifikasi dan pengamatan serta mengakadak asesmen 16c 8 13,6%
Dengan mengamati di kelas 16d 14 23,7%
Observasi dan tes 16e 13 22,0%
Mencari solusi dengan cara dibicarakan bersama-sama, 16f
5 8,5%
mengamati dan mengobservasi dari proses KBM
Melalui rapat POT 16g 1 1,7%
17. Wawancara dengan orang tua 17a 6 10,2%
Membaca,menulis,observasi,wawancara 17b 8 13,6%
Pengamatan siswa saat belajar dan tingkah laku siswa 17c
30 50,8%
kemudian dilakukan assesment pada siswa
Sesuai karakter siswa 17d 4 6,8%
Kerjasama denga psikiater 17e 2 3,4%
Mengadakan test asesmen 17f 8 13,6%
Tidak dijawab 17g 1 1,7%
18. Tambahan waktu 18a 1 1,7%
Memberi motivasi 18b 9 15,3%
Dari hasil belajar dan tingkahlaku keseharian 18c 5 8,5%
Memberi layanan individual 18d 6 10,2%
Kerjasama dengan pelaksana asesesmen 18e 14 23,7%
Diperlakukan sama 18f 2 3,4%
Melayani sesuai kebutuhan 18g 14 23,7%
Adanya pendampingan dalam KBM, didampingi guru GPK, 18h
tetap mengikuti pemebelajaran di kelas dengan penjelasan yang 5 8,5%
mudah dipahami
Memberikan ruang dan guru tersendiri maksimal 3 kali 18i
2 3,4%
seminggu
Tidak dijawab 18j 1 1,7%
19. Belum 19a 3 5,1%
Menyadari 19b 7 11,9%
Sudah, memberikan waktu, kesempatan dan fasilitas yang 19c
17 28,8%
dibutuhkan
Sudah,hasil asessment digunakan untuk menyikapi pelaksanaan 19d
9 15,3%
identifikasi
Pengelompokna secara homogeny 19e 6 10,2%
Sudah, melayani anak sesuai kebutuhan dan menerima dengan 19f
13 22,0%
baik program ini
Belum menyadari sepenuhnya dan mendatangkan guru SLB 19g
2 3,4%
untuk mengidentifikasi
Tidak dijawab 19h 2 3,4%
20. Belum 20a 18 30,5%
Sudah, dilaksanakan saat pendaftaran dan proses KBM 20b 10 16,9%
Sudah, menyusun struktur dan program yang akan 20c
14 23,7%
dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
Iya, mengembangkan kurikulum yang dapat memfasilitasi 20d
11 18,6%
kebutuhan anak
Kurikulum terintegrasi 20e 4 6,8%
Tidak dijawab 20f 2 3,4%
21. Kurikulum13, KTSP 2006 21a 26 44,1%
KTSP 2006 21b 5 8,5%
Dari pemerintah 21c 22 37,3%
Kurikulum berstandar nasional 21d 6 10,2%
22. Belum 22a 4 6,8%
22b
Sudah 45 76,3%
95
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
Belum 27c 5 8,5%
Sebagian, pelajaran dengan bermain dan di luar kelas 27d 6 10,2%
Sudah pada RPP diterapkan pembelajaran kooperatif, pakem, 27e
8 13,6%
menggunakan media yang menarik dan melibatkan siswa
Berproses mengarah ke kratif dan aktif anak ABK nantinya 27e
1 1,7%
akan diberikan ketrampilan
Sudah 27f 21 35,6%
Sudah, contoh guru memberikan materi berhitung dengan 27g
menggunakan alat bantu hitung berupa benda-benda untuk 16 27,1%
memudahkan
28. Belum 28a 17 28,8%
Sudah mempertimbangkan keragaman anak 28b 28 47,5%
Sudah kemampuan anak yang latar belkang orang tua 28c
2 3,4%
berpendidikan tinggi dan rendah juga berbeda
Berusaha menerima keberagaman anak 28d 1 1,7%
Ya, modifikasi dalam indicator 28e 9 15,3%
Tidak dijawab 28f 2 3,4%
29. Belum 29a 15 25,4%
SDA 29b 1 1,7%
Menyederhanakan materi ABK 29c 3 5,1%
Sudah, KKM untuk anak ABK dan anak tidak kebutuhan 29d
4 6,8%
khusus sesuai kemampuan siswa
Belum sepenuhnya mengakomodasi keberagaman 29e 3 5,1%
Sudah mengakomodasi keberagaman anak 29f 25 42,4%
Tidak dijawab 29g 8 13,6%
30. Belum 30a 19 32,2%
Sudah, tetapi belum semua 30b 4 6,8%
30c
Sudah sesuai dengan kondisi anak 36 61,0%
96
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
32a
32. Ya, pembelajaran berpusat pada siswa 55 93,2%
97
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
Secata klasikal tidak ada perbedaan dengan anak tidak 37g
14 23,7%
kebutuhan khusus
Remidi dan bimbingan individu pad anak ABK 37h 3 5,1%
Anak ABK dilakukan pembelajran remidial teaching 37i 6 10,2%
Dengan cara diulang atau dengan diberi contoh yang mudah 37j 14 23,7%
38. Permainan dan bernyanyi 38a 2 3,4%
Alat bantu, belajar kontekstual dan permaianan serta problem 38b
5 8,5%
solving
Cooperativ learning 38c 5 8,5%
Tutor sebaya 38d 2 3,4%
Penggunaan media yang menarik, menyenangkan, diskusi dan 38e
16 27,1%
memotivasi siswa
Secara umum klasikal, namun ABK saat-saat tertentu 38f
8 13,6%
dilakukan PPI pendampingan
Aktif, kreatida dan inofatif 38g 16 27,1%
Dengan melakukan kegitan belajar diluar Kelas dan game 38h 2 3,4%
Tidak dijawab 38i 3 5,1%
39. Diajak bernyanyi 39a 4 6,8%
Pembelajaran dibuat menarik dan menyenangkan 39b 18 30,5%
Menggunakan alat peraga 39c 12 20,3%
Menyediakan ruangan khusus (bersih dan menarik) 39d 4 6,8%
Pengelolaan kelas yang sesuai dengan materi yang akan 39e
6 10,2%
disampaikan
Guru harus memahami karakter masing-masing anak 39f 7 11,9%
Penyegaran sebelum memulai pembelajaran, mengkondisikan 39g
5 8,5%
siswa dikelas
Menggunakan pembelajaran learning comunity 39h 1 1,7%
Tidak diisi 39i 2 3,4%
40. Kontekstual agar pembelajaran lebih bermakna 40a 4 6,8%
Cooperatif learning 40b 12 20,3%
Pendekatan klasikan dan individual 40c 21 35,6%
Pembelajaran dibuat menyenangkan 40d 4 6,8%
Memberikan contoh dan diulang-ulang supaya anak ABK 40e
1 1,7%
mudah mengerti
Pendekatan scientific 40f 5 8,5%
Tematik 40g 1 1,7%
Tidak dijawab 40h 11 18,6%
41. anak ABK ditempatkan di depan 41a 25 42,4%
Disesuaikan kebutuhan masing-masing siswa agar bisa 41b
20 33,9%
mengikuti pembelajaran
Siswa ABK dan tidak ABK duduk berdampingan 41c 3 5,1%
Siswa menghadap depan 41d 1 1,7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
Diubah-ubah atau diacak 41e 8 13,6%
Berderet 41f 1 1,7%
Tidak dijawab 41g 1 1,7%
42. Cukup 42a 25 42,4%
Dengan jendela, jika mendung penerangan menggunakan 42b
13 22,0%
lampu tang ada di kelas
Sudah baik 42c 18 30,5%
Tidak dijawab 42d 3 5,1%
43. Gambar hasil siswa ditempel pada dinding 43a 16 27,1%
Belum maksimal penyesuaiannya dengan anak ABK 43b 9 15,3%
Dibuat seindah, semenarik mungkin dan tulisan yang jelas 43c 3 5,1%
Desain dinding kelas dibuat agar siswa tertarik, nyaman saat 43d
4 6,8%
KBM
Diding terbuat dari tembok, penempelan menggunakan papan 43e
2 3,4%
bener pajangan
Desain dinding sesuai dengan materi setiap kelas 43f 9 15,3%
Disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi siswa 43g 6 10,2%
Tidak dijawab 43h 3 5,1%
Desain dinding standar dari pemerintah 43i 7 11,9%
44. Biasa 44a 24 40,7%
Disesuaikan dengan kondisi anak sehingga anak merasa 44b
2 3,4%
nyaman
Lantai bisa dilalui dengan kursi roda 44c 8 13,6%
Tidak ada ABK yang menggunakan alat bantu, jadi masih yang 44d
7 11,9%
standar
Belum diatur untuk memfasilitasi siswa disabilitas 44e 6 10,2%
Tidak dijawab 44f 12 20,3%
45. Tidak 45a 3 5,1%
Memanfaatkan ruang kelas 45b 6 10,2%
Diruang peraga 45c 3 5,1%
Ada tempat tersendiri tapi belum tertata rapi 45d 2 3,4%
Iya, ada tempat khusus untuk penyimpanan media dan alat-alat 45e 14 23,7%
Di ruang perpustakaan 45f 3 5,1%
Sebagian ada di ruang khusus dan sebagian ada di ruang kelas 45g 1 1,7%
Ya, di ruang lab 45h 26 44,1%
Tidak dijawab 45i 1 1,7%
46. kelompok sama 46a 1 1,7%
Sesuai kebutuhannya 46b 8 13,6%
Penglompokan secara acak 46c 14 23,7%
Kelompok kecil 46d 5 8,5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
Kelompok besar 46e 7 11,9%
Klasikal, individu setelah KBM 46f 1 1,7%
Menyesuaikan materi yang disampaikan 46g 10 16,9%
Tidak ada pengaturan kelompok 46h 6 10,2%
Tidak dijawab 46i 7 11,9%
47. tiap kelompok perdusun 47a 1 1,7%
Ya, pembagian kelompok disesuaikan dengan kebutuhan 47b
17 28,8%
kelompok
Anak ABK disebar keseluruh kelompok 47c 11 18,6%
Iya, memberi arahan untuk berkerjasama dengan teman dan 47d
3 5,1%
kelompoknya
Kadang-kadang, pengaturan di acak agar merata 47e 14 23,7%
Membagi ABK berdasar kriteria dan tutur sebaya 47f 6 10,2%
Dibuat 1 kelompok 5 anak dan keaktifan dinilai oleh guru 47g 7 11,9%
48. siswa ramai tetapi cepat selesai 48a 11 18,6%
Kurang fokus dan aktif 48b 6 10,2%
Keuntungan, berinteraksi dan berkomunikasi dengan lebih 48c 20,3%
banyak teman.
12
Kerugian, kurang efektif dalam pemecahan masalah dan
kurangnya waktu
Kurang efektif 48d 1 1,7%
Keuntungan, siswa ABK bisa termotifasi 48e 16,9%
10
Kerugian, siswa banyak bercanda
Keuntungan, tugas cepat selesai 48f 6,8%
4
Kerugian, yang pasif tidak bekerja
Keuntungan, tidak membedakan anak, anak merasa percaya 48g
11,9%
diri
7
Kerugian, anak kurang tertantang secara maksimal, ramai dan
gaduh
Tidak dijawab 48h 8 13,6%
49. siswa tidak ramai tetapi tugas tidak selesai 49a 1 1,7%
Keuntungan, ABK tertantang dengan maksimal dan 49b
11,9%
berkembang sesuai kemampuan yang ada 7
Kekurangan, sosial siswa terhadap temain lain kurang
Lebih fokus dan lebih aktif 49c 3 5,1%
Mobilitas guru terforsir 49d 1 1,7%
Keuntungan, lebih intensif 49e 22,0%
13
Kekurangan, kerjasama dengan sedikit teman
Keuntungan, mendapat pengalaman dari teman-teman 49g 3,4%
2
Kerugian, harus tersedia banyak waktu
Keuntungan bisa efektif 49h 2 3,4%
Keuntungan, siswa mudah dipantau 49i 3 5,1%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
Kerugian, minimnya masukan pendapat
Semua siswa bekerja dengan tugasnya masing-masing dan 49j
8 13,6%
sedikit bercerita
Keuntungan, siswa tidak ramai 49k 6,8%
4
Kerugian, hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan
Mengurangi keramaiian dan anak pasif 49l 4 6,8%
Siswa pandai bisa menolong siswa yang kurang pandai 49m 2 3,4%
Tidak dijawab 49n 9 15,3%
50. Kelompok besar 50a 3 5,1%
50b
Kelompok kecil 46 78,0%
101
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
Psikotes, lebih mudah untuk mengetahui kemampuan ABK 53h 10 16,9%
Pengamatan dan tindak lanjut 53i 6 10,2%
Tidak dijawab 53j 13 22,0%
Asesmen guru dapat menentukan kebutuhan yang sesuai 54a
54. 16 27,1%
dengan anak
Dilakukan oleh lembaga lain 54b 1 1,7%
Sebagai acuan atau petunjuk 54c 6 10,2%
Guru hanya memfasilitasi, yang menerapkan alat ukur dari 54d
4 6,8%
pihak lain
Kerjaasama dengan guru yang kopeten atau spikolog 54e 9 15,3%
Pengamatan 54f 1 1,7%
Tidak dijawab 54g 22 37,3%
55. membantu pelaksanaan 55a 1 1,7%
Pengamatan dan informasi awal 55b 5 8,5%
Memberikan informasi keadaan anak 55c 6 10,2%
menentukan anak yang dicurigai berkebutuhan khusus 55d 5 8,5%
Peran aktif guru sangat dibutuhkan 55e 1 1,7%
Guru umum hanya memberi nama-nama anak yang mengalami 55f
2 3,4%
kebutuhan khusus, kemudian diajukan untuk dites oleh SLB
Membimbing ABK sampai bias 55g 12 20,3%
Asesmen berbasis observasi, praktek, mengamati, dan 55h
14 23,7%
mengevaluasi
Tidak dijawab 55i 13 22,0%
56. Tidak 56a 11 18,6%
56b
Melakukan tes (asessment) kepada siswa yang dicurigai 36 61,0%
102
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
Tes dilakukan pada awal tahun dan lewat tes IQ 58i 4 6,8%
Tes tertulis yang berkebutuhan khusus 58j 1 1,7%
59. 1 kali 59a 25 42,4%
2 kali 59b 5 8,5%
Tidak pasti 59c 1 1,7%
Psikotes 1 kali dan 3 kali observasi 59d 10 16,9%
Tidak dijawab 59e 18 30,5%
60. Tidak 60a 12 20,3%
Tidak dijawab 60b 16 27,1%
Ya, didampingi 60c 31 52,5%
61. Tes 6a 1 1,7%
Tidak dijawab 61b 13 22,0%
Hasil diperoleh dari SLB Pembina 61c 4 6,8%
Kami melakukan diagnosis berdasarkan pengamatan dan 61d
wawancara orang tua dan surat keterangan dari dokter tentang 12 20,3%
keadaan anak
Berdasarkan hasil dari asesmen 61e 10 16,9%
Melalui observasi selama KBM dan memberi pertanyaan 61f
2 3,4%
aktifitas di rumah
Belum pernah 61g 1 1,7%
Pengamatan sehari-hari 61h 16 27,1%
62. Agar ABK diketahui sejak awal 62a 8 13,6%
Untuk mengetahui tingkat kecerdasan siswa dan 62b
6 10,2%
mengelompokan siswa
Untuk mengetahui bahwa anak tersebut berkebutuhan khusus 62c
2 3,4%
dan mengetahui secara spesifik kebutuhannya tersebut
Membantu guru dalam mendampingi secara intensif bagi ABK 62d 1 1,7%
Untuk menentukan jenis layanan yang harus dilakukan 62e 21 35,6%
Untuk mengetahui hasil yang sebenarnya bahwa memang 62f
2 3,4%
terdapat anak ABK
Tidak dijawab 62g 19 32,2%
63. Dilaporkan keorangtua dan guru pendamping 63a 5 8,5%
Melaksanakan assesment dengan tenaga ahli, menentukan 63b
8 13,6%
pembelajarannya
Memberikan pelayanan khusus (sesuai kebutuhan) 63c 13 22,0%
Pembelajaran yang diulang 63d 5 8,5%
Melakukan pembelajaran khusus ABK oleh guru SLB setiap 63e
6 10,2%
minggunya
Anak yang ABK sebaiknya duduk di depan 63f 1 1,7%
KKM dibedakan 63g 2 3,4%
Tidak dijawab 63h 19 32,2%
64. Hasil tes 64a 1 1,7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
Orangtua diundang kesekolah dan diberi penjelasan 64b 30 50,8%
Lisan dan tertulis 64c 8 13,6%
Melalui rapat 64d 3 5,1%
Tidak dijawab 64e 17 28,8%
65. Tidak 65a 7 11,9%
Belum seluruhnya 65b 1 1,7%
Program ABK dalam penempatan dicampur dengan kelas 65c
10 16,9%
regular
Belum, kerena belum memiliki ruang ABK 65d 3 5,1%
Klasikal dan kelas terpisah 65e 5 8,5%
Seminggu 1x dibedakan dalam satu kelas 65f 1 1,7%
Ya 65g 13 22,0%
Tidak dijawab 65h 19 32,2%
66. Bersama dengan anak yang normal 66a 23 39,0%
Diberi pendidikan yang sesuai bakat dan kebutuhannya 66b 3 5,1%
Program untuk anak ABK sangat diperhatikan 66c 1 1,7%
Dengan PPI 66d 6 10,2%
Program dan KKM yang berbeda 66e 2 3,4%
Ditempatkan tersendiri 66f 2 3,4%
Tidak dijawab 66g 22 37,3%
67. Membina 67a 1 1,7%
Ada, GPK 67b 6 10,2%
Belum ada 67c 6 10,2%
Disesuaikan Kebutuhan 67d 13 22,0%
Konsultasi 67e 1 1,7%
Agar adanya assesment menjadi program tiap tahun 67f 1 1,7%
Satu minggu sekali tenaga ahli dating 67g 3 5,1%
Tidak dijawab 67h 28 47,5%
68. Tidak 68a 9 15,3%
Kurikulum sama, yang dibedakan tentang kompetensi dasar 68b
10 16,9%
yang disesuaikan dengan siswa
Kurikulum agak berbeda 68c 1 1,7%
Sama, tetapi untuk pelaksanaannya fleksibel bagi anak ABK 68d 1 1,7%
Ada, dibagi 2 KTSP/ K13 untuk reguler dan kurikulum khusus 68e
10 16,9%
untuk ABK
Ada 68f 10 16,9%
Tidak dijawab 68g 18 30,5%
69. indikator tidak sama 69a 3 5,1%
Kurikulum disesuaikan dengan kondisi ABK karena masing- 69b
16 27,1%
masing anak berbeda kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
Acuan dalam pelaksanaan pembelajaran ABK 69c 2 3,4%
Kurikulum sama KD berbeda disesuikan dengan anak) 69d 6 10,2%
Sebagai acuan untuk proses belajar 69e 1 1,7%
Sama dengan kurikulum regular 69f 9 15,3%
Kurikulum ABK 69g 2 3,4%
Tidak dijawab 69h 20 33,9%
70. Tes lisan 70a 3 5,1%
Evaluasi pengajaran dilakukan untuk mengetahui apakah 70b
13 22,0%
pengajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan anak
Sama dan fleksibel 70c 2 3,4%
Di sesuaikan dengan kemampuan masing-masing anak 70d 7 11,9%
Turunkan bobot indikator sehingga nilai sama dengan yang 70e
19 32,2%
regular
Dirubah dan diperbaiki sesuai kebutuhan 70f 2 3,4%
Tidak dijawab 70g 13 22,0%
71. Bila belum berhasil diulangi lagi 71a 3 5,1%
Diberi tugas sesuai dengan kemampuannya 71b 3 5,1%
Analisis 71c 1 1,7%
Remidial dan pengayaan materi 71d 17 28,8%
Memperbaiki pembelajaran jika ada kekurangannya 71e 9 15,3%
Menyusun langkah berikutnya 71f 1 1,7%
Tidak ada perbedaan penilaian 71g 5 8,5%
Tidak dijawab 71h 20 33,9%
72. Tidak 72a 4 6,8%
72b
Pernah , sesuai dengan kondisi siswa 48 81,4%
105
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
74d
Ya 34 57,6%
106
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
Dilakukan oleh guru 80d 8 13,6%
Pembuatan media di sekolah disesuaikan dengan materi dan 80e
21 35,6%
kebutuhan
Membuat sendiri dan memanfaatkan media dari instansi 80f 8 13,6%
Tidak dijawab 80g 14 23,7%
81. Belum 81a 1 1,7%
Belum semua, siswa dapat lebih mudah dalam belajar, hasil 81b
7 11,9%
pembeljaran meningkat
81c
Sudah, walaupun belum sesuai harapan seharusnya 36 61,0%
107
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
86. Sama hanya indikator yang berbeda 86a 4 6,8%
86b
Ada perbedaan 36 61,0%
108
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
Ada perbedaan 92c 17 28,8%
Berlaku untuk semua siswa, hanya standar berbeda bagi siswa 92d
19 32,2%
umum dan ABK
93. Untuk mengetahu sejauh mana anak menguasai materi 93a 5 8,5%
Untuk mengetahui seberapa jauh tingkat keberhasilan 93b 21 35,6%
Untuk mengukur kemampuan yang telah dicapai anak 93c 25 42,4%
Tidak dijawab 93d 8 13,6%
94. Setelah tema berakhir 94a 13 22,0%
Tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan harian 94b 9 15,3%
Tidak diisi 94c 10 16,9%
Hampir setiap hari (akhir KBM) 94d 17 28,8%
Setelah selesai 1 KD 94e 7 11,9%
Kurun waktu tertentu setelah menyelesaikan SK 94f 3 5,1%
Bagi yang belum mencapai KKM diadakan perbaikan dan 95a
95. 37 62,7%
pengayaan
Memberi bimbingan khusus/ individu bagi yang membutuhkan 95b 2 3,4%
Mengevaluasi pembelajaran yang di befrikan 95c 1 1,7%
Menginformasikan kepada wali murud 95d 6 10,2%
Dianalisis 95e 5 8,5%
Tidak dijawab 95f 8 13,6%
96. Guru,orangtua, kepala sekolah 96a 13 22,0%
Siswa, guru dan KS 96b 21 35,6%
Tidak dijawab 96c 7 11,9%
Guru dan siswa 96d 18 30,5%
97. Membantu belajar di rumah 97a 18 30,5%
Sangat beragam, ada yang protek dan biasa-biasa saja 97b 6 10,2%
Mengoreksi pelaksanaan pembelajaran baik disekolah 97c
9 15,3%
maupundi rumah
Memberi penguatan pada anak 97d 11 18,6%
Tidak dijawab 97e 14 23,7%
Tidak ada 97f 1 1,7%
98. Mengukur kemampuan siswa 98a 11 18,6%
Untuk mengetahui kemajuan belajar dan memotivasi 98b 26 44,1%
Untuk mengtahui hasil siswayang telah dicapai 98c 9 15,3%
Untuk mengukur kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor 98d 1 1,7%
Tidak dijawab 98e 12 20,3%
99. untuk mengetahui tingkat ketuntasan siswa 99a 16 27,1%
Sebagai alat ukur KBM 99b 1 1,7%
Mengetahui kekurangan proses pembelajaran,dan dapat 99c 7 11,9%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
No
soal Kategori jawaban Kode Jumlah Presentase
memotivasi siswa
Untuk mengacu kemandirian anak ABK 99d 2 3,4%
Mengoptimalkan kemampuan yang ada pada siswa ABK 99e 18 30,5%
Tidak dijawab 99f 15 25,4%
100. Remidial 100a 4 6,8%
Tes dan non tes 100b 8 13,6%
Teks lisan dan praktek 100c 12 20,3%
Tes yang bebreda dengan anak yang tidak kebutuhan khusus 100d 8 13,6%
Menurunkan indikator, jadi walupun nilainya sama namun 100e
2 3,4%
bobotnya berbeda
Didampingi secara individual 100f 1 1,7%
Memberikan evaluasi pada ABK hanya bobot materi soal yang 100g
10 16,9%
lebih sederhana
Evaluasi dan pengamatan sehari-hari 100h 6 10,2%
Tidak dijawab 100i 8 13,6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
111
112
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
BIOGRAFI
PENELITI