SKRIPSI
Disusun Oleh
MATILDA KURNIATI
NIM. 131134270
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Disusun Oleh
MATILDA KURNIATI
NIM. 131134270
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji dan syukur saya haturkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah dan rahmat-
Nya yang tiada terkira sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini.
Ayah dan Ibuku tercinta, Bapak Stanislaus Nonggor dan Ibu Elisabhet Permaisuri
Onifa
yang telah berjuang sehingga saya bisa berada disini, yang selalu memberikan semangat
dan motivasi, yang selalu mendukung cita-cita, dan yang selalu mengajarkanku
kesabaran, keiklasan, dan ketulusan dalam melaksanakan segala sesuatu, dan yang selalu
Laurensius B. Nonggor, Petrus J. Ogur, Marselinus Derosari, dan Yosefina S. Orin yang
Sahabat-sahabat tersayang
Upik, Irin, Ocik, Olla, Noik, Dini, Ka Meik, Ka Vera dan Lili yang selalu memberikan
yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan semangat serta selalu mendoakanku.
Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Matilda Kurniati
Nomor Induk Mahasiswa : 131134270
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Kotak Dakon KPK Materi
Kelipatan Persekutuan Terkecil untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 7 Februari 2017
Yang menyatakan
Matilda Kurniati
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
KOTAK DAKON KPK MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN
TERKECIL UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Matilda Kurniati
Universitas Sanata Dharma
2017
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
DEVELOPING OF KPK DAKON BOX AS THE CONVENTIONAL LEARNING
MEDIA IN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) MATERIAL FOR
GRADE IV STUDENTS
Matilda Kurniati
Sanata Dharma University
2017
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat serta tuntunanNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tulisan akhir yang
berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Kotak Dakon KPK
Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” tepat
pada waktunya.
Dalam menyelesaikan tulisan ini, peneliti diberi kelancaran berkat bimbingan,
bantuan, dan doa-doa dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Sebagai ungkapan syukur peneliti, pada kesempatan ini peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
3. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan menuntun dengan kesabaran, kesetiaan, dan kebijaksanaan
sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.
4. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Koordinator Pelaksana PPGT Universitas Sanata
Dharma yang selalu mendampingi dan selalu memberi motivasi serta inspirasi
kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.
5. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang
telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk
penelitian.
6. Para dosen dan staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.
7. Sarjono, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 Sleman Yogyakarta yang telah
memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah.
8. Sri Rejeki, A.Ma. selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah bersedia
untuk diwawancarai dalam melakukan penelitian.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Calcilea Deny K., S.Pd., selaku guru kelas IV SDKE Mangunan yang telah
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk
penelitian.
10. Munirotun Uinsiyah, S.Pd., selaku guru kelas IV SDN Kalasan Baru yang telah
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk
penelitian.
11. Katarina Supatminingsih, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SDKE Mangunan yang
telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan memberikan izin untuk
melakukan validasi media pembelajaran.
12. Srini Supriyanti, S.Pd.SD, selaku Kepala Sekolah SDN Kalasan Baru yang telah
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan memberikan izin untuk
melakukan validasi media pembelajaran.
13. Ayah dan Ibu tercinta yang telah mendukung peneliti melalui doa-doa serta
motivasi yang dengan tulus diberikan kepada peneliti.
14. Kakak-kakak dan adikku tersayang yang selalu memberikanku semangat dan
motivasi.
15. Teman spesialku yang selalu memberikan dukungan, semangat dan motivasi.
16. Teman-teman terhebat 33 mahasiswa PPGT angkatan 2013 yang selalu
memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.
17. Segenap pihak yang telah membantu peneliti dalam penelitian ini.
Peneliti menyadari tulisan ini belum sepenuhnya sempurna, karena itu peneliti
membutuhkan kritikan dan sarat yang bersifat edukatif. Akhirnya, peneliti
mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat.
Yogyakarta, 7 Februari 2017
Peneliti
Matilda Kurniati
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
E. Batasan Istilah ..................................................................................... 7
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ............................................ 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 11
1. Media Pembelajaran Konvensional ............................................... 11
a. Media ....................................................................................... 11
1) Pengertian Media .............................................................. 11
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan seseorang dapat belajar sesuatu yang membantu dirinya dalam menjadi
orang yang berkualitas dan berkarakter. Dalam proses pendidikan terdapat kegiatan
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik”.
Dengan adanya peraturan ini diharapkan bahwa proses pendidikan di sekolah bukan
lagi sebagai proses pengajaran yang mana guru menjadi pusat informasi melainkan
adanya proses pembelajaran dimana siswa yang dominan aktif dalam menggali
dalam dunia pendidikan. Tentu dengan adanya kemajuan pengetahuan dan teknologi
tentang guru , serta membantu pelaksanaan pendidikan yaitu guru dalam melancarkan
pembelajaran di kelas. Ini berarti tuntutan guru semakin tinggi untuk menjadi guru
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Desember 2008 tentang guru, pasal 2 dijelaskan bahwa guru wajib memiliki
serta memiliki kemampuan mewujudkan pendidikan nasional. Salah satu hal yang
dimiliki oleh guru adalah memiliki kompetensi. Kompetensi yang dimiliki oleh guru
yang dimaksud adalah kemampuan guru dalam membawa diri dimana guru harus
adalah kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran secara luas dan
kompetensi ini, apalagi penerapan dan pelaksanaan kurikulum ini memiliki perbedaan
landasan tertentu yang tidak lain adalah untuk memperbaiki pendidikan menjadi lebih
baik lagi. Berlakunya kurikulum 2013 dalam pendidikan di Indonesia juga menuntut
guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola pembelajaran apalagi
pemberlakuan kurikulum ini menekankan pada aktivitas siswa yang konkret selama
pembelajaran. Hal inilah yang menyebabkan bahwa pentingnya peranan media dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyampaikan pesan dan membuat siswa aktif. Karena itu, media sangat penting
dalam pembelajaran.
2015 dengan guru kelas IV di SDN Kalasan I, penggunaan media pembelajaran untuk
media yang cocok untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa serta memiliki
persekutuan terkecil (KPK) tetapi belum sepenuhnya dapat membantu siswa. Beliau
juga mengatakan bahwa siswa juga kesulitan dalam memahami soal cerita terkait
dengan materi KPK. Beliau mengatakan bahwa mereka belum bisa berpikir secara
holistik apalagi mereka berangkat dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sehingga ketika masuk ke Kurikulum 2013 siswa dituntut untuk lebih aktif dan
kreatif. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media untuk materi KPK masih jarang digunakan oleh guru dalam
Kotak Dakon KPK pada materi tentang Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dalam
subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Sebagai pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam pengembangan media ini, peneliti menggunakan buku kelas IV sekolah dasar
revisi tahun 2014. Alasan peneliti menggunakan buku kurikulum 2013 revisi tahun
2014 adalah karena dalam penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan data
Peneliti berharap dengan adanya media kotak dakon KPK ini dapat memotivasi
B. Rumusan Masalah
Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
2. Bagi guru
pembelajaran di kelas.
3. Bagi siswa
media pembelajaran Kotak Dakon KPK mengacu kurikulum 2013 untuk Siswa
4. Bagi sekolah
E. Batasan Istilah
berikut:
1. Kurikulum 2013
(KTSP). Munculnya kurikulum 2013 tentu tidak bertolak dari upaya pemerintah
2. Media pembelajaran
3. Media konvensional
menyatakan bahwa media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang
Kotak dakon KPK adalah salah satu media media pembelajaran yang
mengikuti aturan permainan congklak. Dalam hal ini secara spesifik aturan
permainan congklak yaitu (a) terdiri dari 2 pemain yang saling berlawanan, (b)
setiap pemain akan memperoleh biji-biji yang jumlahnya sama rata yaitu 49
manik, (c) biji-biji tersebut diisi pada lubang yang berukuran kecil yang
akan diisi oleh 7 buah biji (d) setiap pemain memiliki 1 lubang utama untuk
menampung biji dari lubang yang sudah mati, (e) salah satu pemain dapat
memulai permainan dan berhak memilih lubang mana yang akan diambil
lainnya sampai habis, (f) bila biji yang terakhir dimasukkan pada lubang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
di dalamnya terdapan biji maka pemain boleh mengambil biji dan melanjutkan
permainan, sebaliknya jika biji terakhir di masukkan pada lubang lawan yang di
dalamnya tidak terdapat biji maka pemain tidak dapat melanjutkan permainan
congklak karena ada beberapa aturan permainan yang diubah. Media ini terbuat
kotak dakon KPK. Kotak dakon KPK dibuat dari papan kayu dan didalamnya
terdapat petakan kotak kecil yang berjumlah 100 kotak dan setiap kotak diberi
dakon. Manik-manik ini diberi warna yang berbeda agar memudahkan siswa
b. Kotak kecil bagian dalam berukuran panjang 5 cm, lebar 5 cm, ketebalan
sekat antarkotak adalah 0,4 cm. Jumlah kotak bagian dalam berjumlah 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
warna biru, hijau dan kuning. Selain kotak-kotak kecil, terdapat juga
empat buah kotak yang berukuran panjang 10 cm dan lebar 10 cm. Kotak
c. Manik-manik yang digunakan dalam media kotak dakon KPK terbuat dari
3. Kotak dakon KPK dapat digunakan berulang-ulang. Artinya, media ini bukan
merupakan media yang hanya sekali pakai melainkan dapat digunakan secara
berulang-ulang.
4. Kotak dakon KPK memiliki daya tahan yang lama. Artinya, media ini dapat
5. Kotak dakon KPK mudah dibawa kemana-mana. Artinya, media ini tidak
6. Kotak dakon KPK didesain semenarik mungkin untuk menarik perhatian siswa
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
a. Media Pembelajaran
Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah
media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan
pesan. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar
pengertian itu, maka guru atau dosen, buku ajar, serta lingkungan adalah
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Sanjaya (2014: 57) menyatakan bahwa media adalah perantara dari sumber
pengajar, dan bahan ajar. Maka dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi
mengajar.
13
berisi pesan. Menarik artinya media tersebut dapat merangsang minat belajar
siswa sedangkan berisi pesan artinya media tersebut dapat memberi pesan
kepada siswa yang berkaitan dengan pemahaman siswa tentang materi yang
dipelajari.
2) Macam-macam Media
a. Jenis media
1. Media auditif
hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan
dalam pendengaran
2. Media visual
seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar
atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
3. Media audiovisual
dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih
baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media
a) Audiovisual diam
b) Audiovisual gerak
suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-
cassette.
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta
dapat menjangkau jumlah anak didik yang sama dalam waktu yang
sama.
2) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
yang khusus seperti film, sound slides, film rangkai, yang harus
1) Media sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara
2) Media kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatanya sulit
Sanaky (2013: 44) menyatakan bahwa apabila dilihat dari sudut pandang
yang luas, media pembelajaran tidak hanya terbatas pada alat-alat audio,
visual, audio-visual saja, melainkan sampai pada tingkah laku pengajar dan
16
yaitu:
LCD,
lain-lain,
sekolah.
c) Media yang menggunakan teknik atau masinal, yaitu slide, film strif,
17
a. Media visual
b) Ilustrasi
c) Karikatur
d) Poster
e) Bagan
f) Diagram
g) Grafik
h) Peta datar
18
c) Filmstrip projector
d) Opaque projector
b. Media audio
c. Media audio-visual
19
diantaranya dapat dilihat dari jenis media, daya liput media, dan bahan
media auditif, media visual dan media audiovisual. Dilihat dari daya
serentak, media dengan daya terbatas waktu dan ruang, dan media
3) Pemilihan media
a. Variabel tugas
b. Variabel pembelajar
c. Lingkungan belajar
20
pembelajaran individual.
d. Lingkungan pengembangan
diterima oleh si pemakai dan sesuai dengan sumber dana serta peralatan
yang tersedia.
f. Faktor-faktor praktis
pembelajaran tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a. Tujuan pengajaran.
b. Materi pengajaran.
c. Metode mengajar.
e. Jalannya pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
membelajarkan siswa.
g. Pribadi mengajar.
Media yang dibuat harus dikuasai oleh guru sehingga tidak mengalami
siswa serta dibuat semenarik mungkin agar dapat memicu minat siswa
untuk belajar.
pembelajaran.
Selain kriteria di atas, hal yang diperhatikan saat memilih media dan
23
f. Biaya, media yang digunakan mahal atau murah dan juga daya tahannya,
diperhatikan yakni:
secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga
b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip,
24
ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang
dipilih sebaiknya dapat digunakan dimana pun dan kapan pun dengan
dibawa kemana-mana.
menggunakannya.
e. Pengelompokan sasaran.
Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya
jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang
tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan
perorangan.
f. Mutu teknis.
(1) sesuai dengan tujuan pengajaran yang ingin dicapai, (2) kesesuaian dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
materi pembelajaran, (3) daya jangkauan media, (4) keluwesan, praktis dan
tahan lama, (5) mudah digunakan baik guru maupun siswa, (6) sasaran
penggunaan media baik dalam kelompok kecil, kelompok besar atau individu,
dari (1) fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar (2) fungsi
semantik, (3) fungsi manipulatif, (4) fungsi psikologis, dan (5) fungsi sosio-
kultural.
26
b. Fungsi semantik
lambang (symbol) dan isi (conten) yakni pikiran dan atau perasaan
dapat dipisahkan. Unsur dasar dari bahasa itu adalah “kata”. Kata atau
yakni “makna” tidak melekat pada “kata”; “kata” hanya bermakna bila
disampaikannya.
c. Fungsi manipulatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
inderawi.
Budha di Indonesia.
28
sebagai media.
d. Fungsi psikologis
1) Fungsi atensi
ajar. Maka, media yang menarik serta tepat guna adalah media yang
2) Fungsi afektif
29
3) Fungsi kognitif
4) Fungsi imajinatif
autistik.
5) Fungsi motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Motivasi merupakan usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah guru
e. Fungsi sosio-kultural
31
32
d) Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan
diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang
dalam:
2) Mempersamakan pengalaman.
33
lain-lain.
pembelajaran yaitu:
34
minatnya.
waktu.
termasuk dalam ciri fiksatif adalah fotografi, video tape, audio tape,
dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan
35
relatif sama mengenai kejadian itu. Distribusi media ini tidak terbatas
pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu
wilayah tertentu, tetapi media itu misalnya video, audio, disket komputer
memiliki arti yaitu tempat atau wadah yang digunakan dalam permainan.
Secara spesifik aturan dari permainan congklak yaitu (a) terdiri dari dua orang
kecil dan 2 lubang besar, (d) setiap pemain harus mengisi masing-masing 7 biji
36
arah jarum jam, (f) permainan akan selesai jika tidak ada lagi biji yang akan di
ambil, dan (g) pemain yang memiliki biji paling banyak dinyatakan sebagai
pertama berhak memilih lubang mana yang dipilih untuk diambil bijinya, (b)
biji-biji tersebut akan dimasukkan satu demi satu kedalam lubang lainnya
sampai habis, (b) bila biji terakhir dimasukkan pada lubang kecil yang berisi
biji lainnya maka ia dapat mengambil biji tersebut dan melanjutkan untuk
mengisi namun jika biji terakhir dimasukkan ke lubang besar miliknya maka ia
miliknya lalu melanjutkan mengisi seperti sebelumnya sampai bijinya habis, (c)
jika biji yang terakhir dimasukkan di lubang yang kosong milik lawan maka
Media dakon KPK juga memiliki aturan dan cara bermain yang mengikuti
aturan permainan congklak namun tidak semua aturan dari permainan congklak
diterapkan dalam media ini. Beberapa peraturan dan cara bermain dari
permainan congklak diatas seperti: (a) jumlah pemain, (b) jumlah lubang yang
akan digunakan, (c) wadah yang digunakan, pergantian pemain, serta cara
bermain yang berlawan dengan arah jarum jam tidak diterapkan dalam
penggunaan media dakon KPK. Hal yang sama dari permainan congklak dan
media dakon KPK terletak dari cara bermain dimana memasukkan biji atau
37
media ini terbatas pada 100 manik-manik karena tergantung besarnya angka
yang akan dicari KPKnya. Beberapa peraturan di atas tidak digunakan karena
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan media kotak dakon KPK
adalah papan kayu dan tripleks sedangkan alat yang digunakan dalam
pembuatan kotak dakon KPK adalah pemukul, gergaji, dan paku. Bahan
tambahan lain yang digunakan sebagai daya tarik dari media ini adalah cat
kayu.
congklak hanya saja tidak semua aturan dalam permainan congklak diterapkan.
berikut:
manik-manik.
soal.
38
d) Siswa akan mencari kelipatan dari bilangan yang pertama pada kotak kecil
yang berangka dengan memasukkan satu buah manik pada angka yang
angka lainnya.
e) Jika siswa menemukan kelipatan yang paling besar dari kelipatan bilangan
tersebut.
menemukan kotak yang memiliki lebih dari satu manik yang warnanya
berbeda.
kelemahan dari media ini yaitu media kotak dakon KPK hanya dapat digunakan
untuk individu dan kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa,
39
pembelajaran.
b) Media kotak dakon KPK memiliki daya tahan yang lama. Artinya, media
C. Kurikulum 2013
Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat
berpacu”. Kurikulum berarti jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari
dari garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali atau
merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaan pada semua jenis dan dan
jenjang pendidikan.
the classroom, on the playground, or out of school. Pengertian ini cukup luas
40
tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula. Dalam hal ini, kurikulum memuat
(KTSP). Munculnya kurikulum 2013 tentu tidak bertolak dari upaya pemerintah
41
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik.
belajar.
kompetensi inti.
42
pembelajaran.
43
dapat disimpulkan bahwa fungsi dari kurikulum secara garis besar adalah
untuk menyeimbangkan kemampuan hard skills dan soft skills siswa yaitu
D. Materi Pokok
pokok dipilih sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai. Sanjaya
peserta didik;
e. Struktur keilmuan;
44
bahwa materi pokok memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
pencapaian kompetensi.
pokok diturunkan dari kompetensi dasar yang memuat fakta, konsep, prinsip,
Dalam penelitian ini, materi pokok yang peneliti ajukan adalah materi
1. Tema
katanya, tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan” atau “sesuatu yang telah
2014:99) tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok
wadah untuk mengedepankan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh.
tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
sesuatu yang telah ditempatkan sebagai wadah atau alat untuk membantu siswa
Tema yang menjadi acuan dalam peneliti ini adalah tema 2 “ Selalu Berhemat
Energi”. Tema Selalu berhemat energi memiliki 3 (tiga) subtema yaitu sub tema
2. Subtema
terdiri dari enam pembelajaaaran. Dalam proposal ini, subtema yang diambil
3. Pembelajaran
adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan tenaga
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam penelitian
matapelajaran yang meliputi IPA, SBPD dan Matematika. Dalam penelitian ini
46
(communicating).
a. Perkembangan Kognitif
dan rokok.
meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
lawan jenis.
temannya.
negosiasi dan bahwa peraturan tidak selalu berlaku oleh otoritas eksternal.
3. Mulai mengalami konflik antara nilai-nilai yang diajarkan orang tua, serta
48
dari papan kayu. Media ini dikhususkan untuk materi kelipatan persekutuan
terkecil. Bagian dalam media terdapat 100 buah kotak ukuran kecil dan 4 buah
49
D. Penelitian Relevan
penelitian yang relevan dengan pelitian peneliti. Berikut ini adalah tiga penelitian
Penyampaian Materi KPK Dan FPB Kelas IV di Sekolah Dasar”. Tujuan dari
Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kelayakan media permainan
Harwanti, Irianto sangat relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) bagi Siswa Kelas IV Baitur Rohim.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengembangan dan
kualitas media dakonmatika serta untuk mengetahui respon siswa terhadap media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
oleh M Akhyar Al Amin sangat relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Pengembangan Media Pembelajaran Communion Paper Meteri FPB dan KPK untuk
Siswa Sekolah Dasar. Tujuan dari penelitian adalah untuk menghasilkan produk
berupa media communion paper materi FPB dan KPK yang baik, efektif, dan praktis
untuk membantu sekolah dasar. Penelitian yang dilakukan oleh Aprilya Pertiwi
penelitian.
Dari ketiga hasil penelitian di atas terdapat kesamaan variable penelitian yang
variabel, terdapat juga perbedaan yakni terletak pada desain media pembelajaran,
tahap pengembangan media, dan model yang digunakan dalam penelitian. Ketiga
penelitian tersebut merupakan bahan acuan dalam penelitian peneliti, maka peneliti
51
Communion Paper
E. Kerangka Berpikir
berpikir tentang media yang dikembangkan peneliti yaitu kotak KPK pada Tema 2
“Selalu Berhemat Energi” dengan subtema “Pemanfaatan Energi” untuk siswa kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
IV sekolah dasar. Media ini hendaknya dapat memotivasi guru dalam membuat media
penggunaan media pembelajaran masih minim untuk materi KPK dan adanya
keterbatasan waktu untuk membuat media. Selain itu, siswa juga masih kesulitan
rumah. Atas permasalahan itu, peneliti mencoba mengembangkan media kotak KPK
matematika materi KPK pada Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” dengan subtema
“Pemanfaatan Energi” untuk siswa kelas IV sekolah dasar . Media ini hendaknya
memberikan keluasan kepada siswa untuk secara aktif memecahkan sendiri terkait
konsep KPK maupun masalah terkait KPK. Dalam penggunaannya guru hanya
berperan sebagai fasilitator selebihnya siswa sendiri yang berperan aktif. Media ini,
Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal evaluasi sebagai perangkat pembelajaran yang
53
Analisis Kebutuhan
1. Guru belum menemukan media
yang cocok untuk membantu siswa
memahami konsep KPK
2. Siswa masih sulit menyelesaikan
soal terkait masalah KPK.
Penelitian Relevan
1. Pengembangan media
permainan congklak Media Kotak KPK
matematika untuk 1. Pengertian media
mengefektifkan penyampaian pembelajaran
materi KPK dan FPB kelas 2. Pengertian media
IV di sekolah dasar. konvensional
2. Pengembangan media
permainan dakonmatika pada
materi Faktor Persekutuan
Terbesar (FPB) dan
Kelipatan Persekutuan
Terkecil (KPK) bagi Siswa
Kelas IV Baitur Rohim.
Berdasarkan bagan 2.2 di atas, pada tabel analisis kebutuhan guru belum
menemukan media yang cocok untuk membantu siswa memahami konsep KPK dan
menyelesaikan soal terkait masalah KPK. Dari hasil analisis kebutuhan tersebut,
dakon KPK. Media ini memiliki spesifikasi produk yaitu komponen rencana
54
yang dikembangkan sesuai dengan prosedur secara lengkap, dan media pembelajaran
F. Pertanyaan Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut agar dapat
bidang-bidang ilmu alam dan teknik tetapi juga dapat digunakan pada bidang
ilmu-ilmu sosial karena itu, penelitian ini cocok untuk pengembangan produk.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
bawah ini.
Langkah awal dalam penelitian ini adalah menemukan potensi dan masalah.
dengan data empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan
2. Mengumpulkan Data
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual maka langkah
informasi yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk sesuai yang
3. Desain Produk
Desain produk yang akan diteliti harus lengkap dan spesifik. Produk yang
dihasilkan dalam penelitian ini berupa media pembelajaran Kotak Dakon KPK
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Hendaknya produk ini dapat meningkatkan
4. Validasi Desain
terhadap produk. Validasi produk dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yang
58
5. Revisi desain
Setelah mendapatkan validasi dari ahli dan pakar, maka langkah selanjutnya
Uji coba produk dilakukan setelah desain produk diperbaiki. Tujuan dari uji
coba produk adalah untuk mengetahui apakah produk tersebut efektif dan efisien
untuk digunakan. Uji coba produk dilakukan adalah uji coba terbatas.
7. Revisi desain
Setelah mengetahui hasil dari uji coba produk yang dilakukan secara terbatas
8. Ujicoba pemakaian
dalam lingkup kelas yang lebih luas. Selama ujicoba penilaian akan ada penilai
untuk memberikan penilaian terhadap produk guna untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi produk
menilai kekurangan dari produk. Oleh sebab itu, produk akan dievaluasi untuk
59
Bila produk media kotak dakon KPK dinyatakan efektif dalam beberapa kali
pengujian, maka media kotak dakon KPK akan diproduksi sebanyak yang
dibutuhkan sekolah.
masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5)
revisi desain. Hal ini dikarenakan media Kotak Dakon KPK ini dibuat untuk
menjadi pegangan guru sehingga cukup divalidasi oleh dua pakar media
pembelajaran konvensional dan dua guru kelas IV SD yang telah membuat media
B. Prosedur Pengembangan
desain media pembelajaran kotak dakon KPK. Media pembelajaran kotak dakon
Gall. Prosedur pengembangan tersebut terdiri dari 5 langkah, yaitu (1) potensi dan
masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, dan (5) revisi
Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
LANGKAH 1
Potensi dan masalah
LANGKAH 2
Hasil analisis Pengumpulan bahan data Kajian dokumen
LANGKAH 3
Desain produk
Indikator
Kotak Dakon KPK
Tujuan
LANGKAH 4
Validasi media Ahli media pembelajaran
pembelajaran
Analisis
konvensional
Guru kelas IV
LANGKAH 5
Revisi desain
61
secara terperinci.
Penelitian yang dilakukan peneliti adalah berangkat dari masalah dan potensi.
Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah hal pertama yang dilakukan
seorang guru kelas IV yaitu Ibu SR. Wawancara ini bertujuan untuk
mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di sekolah terkait materi
media pembelajaran
Media pembelajaran
Penggunaan atau penerapan media 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
pembelajaran di kelas
pembelajaran konvensional
konvensioanal
pembelajaran konvensional
potensi dan masalah yang terjadi di sekolah. Berangkat dari masalah dan potensi
63
kotak dakon KPK materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) untuk siswa kelas
Atas pertimbangan potensi dan masalah yang terjadi di sekolah terkait dengan
materi pembelajaran KPK dan media pembelajaran KPK, maka langkah yang
peneliti lakukan adalah mendesain produk yang mungkin dapat mengatasi potensi
dan masalah tersebut. Media yang dibuat adalah media pembelajaran Kotak Dakon
KPK materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar.
oleh pakar sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan
yang memiliki pengalaman dan berkompeten yaitu dua dosen ahli media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
konvensional dan dua guru kelas IV sekolah dasar. Tujuan dari validasi ini adalah
digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari produk yang peneliti
Revisi desain dilakukan setelah ada masukan dan kritikan dari validator. Peneliti
akan melakukan revisi terhadap produk atas masukan dan kritikan dari validator.
kritik validator. Hasil dari revesi ini yang kemudian akan menjadi prototipe
interaktif.
Penelitian ini akan dilakukan selama 13 bulan, mulai bulan September 2015
sampai Februari 2017. Jadwal penelitian yang dilakukan seperti pada tabel berikut
ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Bulan
No Kegiatan 2015 2016 2017
Sep Okt Nov Des Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Jan Feb
Analisis
1
kebutuhan
Pengumpulan
2
data
Dasain produk
3
Valisasi produk
4
Revisi produk
5
Produksi produk
6
akhir
Sidang skripsi
7
Pembuatan
8
artikel
pada September 2015 sampai Februari 2017. Kegiatan yang dilakukan selama 12
bulan ini yaitu analisis kebutuhan, pengumpulan data, desain produk, validasi produk,
revisi produk, produksi produk akhir, sidang skripsi, dan pembuatan artikel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
1. Wawancara (interviev)
tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua
responden.
67
siswa tersebut
menggunakan media?
Bagaimana intensitas
5
penggunaan media?
Mengapa?
mencapai indikator?
mencapai indikator?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2. Kuesioner (Angket)
pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti (Narbuko
berkompeten yaitu dua pakar media konvensional dan dua guru kelas IV Sekolah
Dasar. Dua pakar media pembelajaran konvensional adalah Bapak PP dan Bapak
F. Instrumen Penelitian
69
1. Wawancara
dibutuhkan untuk materi yang dirasa sulit diajarkan dan sulit dipahami siswa.
validasi terhadap produk. Lembar kuesioner akan diberikan kepada dua ahli
media pembelajaran konvensional dan dua guru kelas IV sekolah dasar. Lembar
media yang dibuat peneliti. Hasil penilaian dan validasi dari ahli akan
dikembangkan.
pembelajaran yang
dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Kemenarikan media 1, 2, 3, 4
pembelajaran yang
dikembangkan
Tampilan Kreativitas rancangan media 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13
pembelajaran
validasi produk media kotak dakon KPK di atas akan memvalidasi produk yang
sudah dibuat oleh peneliti yang mencakupi beberapa aspek yang dinilai dalam
pengembangan media kotak dakon KPK, yaitu (1) aspek konten atau isi, (2) aspek
tampilan, dan (3) aspek penggunaan dan penyajian. Aspek konten atau isi memiliki 2
(dua) indikator yaitu isi media pembelajaran yang dikembangkan dengan jumlah item
item 7 (tujuh). Aspek tampilan memiliki 3 (tiga) indikator yaitu (a) kemenarikan
kreativitas rancangan media dengan jumlah item 9 (sembilan), dan kerapian tampilan
media dengan jumlah item 1 (satu). Aspek penyajian dan penggunaan memiliki 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
(dua) indikator yaitu penggunaan petunjuk media pembelajaran dengan jumlah item 1
(satu) dan kelayakan penggunaan media pembelajaran dengan jumlah item (4). Jadi,
jumlah seluruh item dari ketiga aspek tersebut adalah 30 item. Hasil validasi yang
sudah diperoleh akan direvisi sesuai dengan komentar yang diberikan oleh validator.
research and development (R&D) maka kedua analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif akan berjalan bersamaan. Analisis data tersebut akan dijabarkan sebagai
berikut:
1. Data kualitatif
oleh validator ahli media pembelajaran konvensional dan dua guru kelas IV
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa skor penilaian oleh validator
pakar, yaitu dua ahli media pembelajaran konvensional dan dua guru kelas IV.
72
diubah menjadi data interval. Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung
rata-rata dari hasil instrument yang dinilai dengan rumus sebagai berikut:
dakon KPK yang dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup (3)
kurang baik (2), dan sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat
Keterangan:
Simpangan baku ideal (SBi) : (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)
X : Skor aktual
73
sebagai berikut.
Diketahui:
Ditanyakan:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat
kurang baik.
Jawaban:
= X > 3 + (1,21)
= X > 4,21
74
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 - (1,21)
= X ≤ 1,79
Berdasarkan acuan di atas maka konversi skala lima yang menjadi acuan
Interval Kategori
4,22 - 5,00 Sangat baik
3,41 - 4,21 Baik
2,61 – 3,40 Cukup
1,80 – 2,60 Kurang baik
0 – 1,79 Sangat kurang baik
rentang interval antara 4,22 sampai 5,00 termasuk dalam kategori baik, rentang
interval antara 3,41 sampai 4,21 termasuk dalam kategori baik, rentang interval 2,61
sampai 3,40 termasuk dalam kategori cukup, rentang interval antara 1,80 sampai 2,60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
termasuk dalam kategori kurang baik, sedangkan rentang interval antara 0 sampai
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Kebutuhan
kelas IV. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang riil terkait
materi yang sulit dipahami siswa. Hasil wawancara tersebut dijadikan acuan bagi
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Butir pertanyaan pertama yaitu materi apa yang sulit dikuasai siswa
materi yang sulit dikuasi siswa salah satunya adalah materi kelipatan
persekutuan terkecil (KPK). Masih ada siswa yang kurang menguasai perkalian,
sehingga ketika memasuki materi KPK mereka mengalami kesulitan. Selain itu,
pelajaran.
Butir pertanyaan kedua yaitu apa upaya yang dilakukan oleh guru untuk
congklak.
Butir pertanyaan ketiga yaitu apakah setiap setiap kali mengajar di kelas,
dikarenakan tidak semua materi dalam kurikulum 2013 dapat dibuatkan media
pembelajaran. Selain itu, ada beberapa media yang agak sulit untuk dibuatkan.
Butir pertanyaan keempat yaitu jenis media apa yang paling sering
adalah media konvensional dan juga ICT. Media konvensional yang pernah
digunakan adalah media modifikasi ular tangga, sedangkan media ICT yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
menemukan materi yang sulit untuk diajarkan kepada siswa. Yang menjadi
kesulitan bagi beliau adalah menemukan media yang cocok untuk untuk
Butir pertanyaan kedelapan yaitu media apa yang pernah Ibu gunakan
siswa namun siswa tidak mengalami pengalaman yang konkrit sehingga ada
79
Butir pertanyaan kesembilan yaitu media apa yang pernah Ibu gunakan
yang sudah mencapai indikator. Guru memberikan jawaban bahwa media yang
ular tangga. Meskipun sudah mencapai indikator namun, tidak semua siswa
dapat memahami konsep KPK dan dapat mengerjakan soal cerita terkait KPK
Butir pertanyaan kesepuluh yaitu media seperti apa yang Ibu inginkan
jika dibuatkan. Guru memberikan jawaban bahwa media yang beliau inginkan
adalah media yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep KPK dan
dapat memahami soal cerita terkait KPK. Media yang dibuatkan adalah media
yang bervariasi dan sederhana serta praktis digunakan oleh guru maupun siswa
serta yang terpenting adalah dapat membantu siswa dalam memahami materi
KPK.
karena siswa kurang menguasai perkalian. Sebagai upaya guru dalam mengatasi
membantu siswa dalam memahami konsep dan mengerjakan soal KPK. Hasil
dari penggunaan media ini adalah siswa mengalami kemajuan namun tidak
dan media ICT. Media yang sudah digunakan dan sudah mencapai indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
membuatkan media yang berbeda dari media modifikasi permainan ular tangga
agar media yang digunakan lebih bervariasi dan dapat membantu siswa dalam
dilakukan adalah menentukan tema dan subtema. Setelah menentukan tema dan
kompetensi dasar. Dari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ditentukan,
pembelajaran yaitu media kotak dakon KPK. Media kotak dakon KPK ini
81
Gambar 4.3 Media Kotak dakon KPK belum dilengkapi dengan kartu evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
identitas RPPTH yang terdiri dari : nama satuan pendidikan, kelas dan
semester, tema dan subtema, muatan pelajaran terkait, pembelajaran ke-, dan
yang dikembangkan adalah kotak dakon KPK. Media kotak dakon KPK ini
83
IV sekolah dasar. Media ini mendukung kegiatan siswa yang dijabarkan dalam
RRPTH dan Lembar Kerja Siswa (LKS) serta instrument penilaian untuk
ini. Berikut adalah gambar-gambar media kotak dakon KPK sebelum direvisi
84
Produk
siswa kelas IV sekolah dasar kepada dua orang ahli media pembelajaran
dosen yaitu Bapak PP dan Bapak GK. Pada tanggal 12 Januari 2017 Produk
divalidasi oleh validator Bapak PP dan Bapak GK sebanyak satu kali. Aspek
yang dinilai dari produk media kotak dakon KPK ini adalah 1) aspek konten
atau isi, 2) aspek tampilan, dan 3) aspek penggunaan dan penyajian. Data hasil
85
2 Aspek tampilan 68
konvensional di atas, Bapak PP memberikan skor 49 pada aspek konten atau isi,
skor 65 untuk aspek tampilan, dan skor 24 untuk aspek penggunaan dan
penyajian. Dari ketiga aspek tersebut rata-rata rata-rata yang diperoleh adalah
4,60 dengan kategori “sangat baik” dan media pembelajaran dapat dinyatakan
layak digunakan tanpa revisi. Hasil validasi oleh Bapak GK memperoleh skor
51 pada aspek konten atau isi, skor 68 pada aspek tampilan, dan skor 24 pada
aspek penggunaan dan penyajian. Dari ketiga aspek tersebut, rata-rata yang
diperoleh adalah 4,76 dengan kategori “ sangat baik” dan media pembelajaran
serta Indikator. Data validasi secara rinci dapat dilihat pada lampiran data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
mentah skor validasi guru SD kelas IV. Saran perbaikan dari guru dan revisi
Revisi
Aspek yang Dinilai Saran
soal KPK
Aspek Tampilan
Ketepatan ukuran Ukuran whiteboard Dilakukan perbaikan
ukuran whiteboard
indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
pakar media memberi saran pada aspek konten atau isi, aspek tampilan, dan
aspek penggunaan dan penyajian. Pada aspek konten atau isi, dosen memberi
direvisi sesuai saran. Data validasi secara rinci ada pada lampiran data mentah
guru kelas IV ahli media pembelajaran. Guru yang menjadi validator adalah
Ibu MU dan Ibu CD. Validasi oleh Ibu MU dilakukan pada tanggal 23
Desember 2016. Aspek yang dinilai pada media pembelajaran kotak dakon
KPK, yaitu 1) aspek konten atau isi, 2) aspek tampilan, dan 3) aspek
penggunaan dan penyajian. Data hasil validasi guru kelas IV sekolah dasar
88
2 Aspek tampilan 59
4,13 Baik
3 Aspek penggunaan dan
21
penyajian
2 Aspek tampilan 62
4,43 Sangat baik
3 Aspek penggunaan dan
22
penyajian
aspek konten atau isi, skor 59 aspek tampilan,ndan skor 21 aspek penggunaan
dan penyajian. Dari ketiga aspek tersebut, skor rata-rata yang diperoleh adalah
4,13 dengan kategori “baik” dan media pembelajaran dapat dinyatakan layak
digunakan tanpa revisi. Ibu CD memberikan skor 49 apa aspek konten atau isi,
skor 62 pada aspek tanpilan, dan skor 22 pada aspek penggunaan dan
penyajian. Dari ketiga aspek tersebut, skor rata-rata yang diperoleh adalah
4,43 dengan kategori “ Sangat baik” dan media pembelajaran kotak dakon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
KPK dinyatakan layak digunakan tanpa revisi. Dari hasil validasi tidak ada
Produk akhir yang dikembangkan oleh peneliti adalah produk yang sudah
direvisi berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh pakar media
berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh validator. Revisi dilakukan
dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang baik dan layak digunakan dalam
pembelajaran di kelas. Produk akhir yang dihasilkan yaitu kotak dakon KPK.
Kajian produk akhir yang dihasilkan adalah media pembelajaran kotak dakon
telah divalidasi oleh dua pakar media pembelajaran konvensional dan dua
dalam RPPTH yaitu (1) identitas sekolah, (2) kompetensi inti, (3) pemetaan
90
divalidasi oleh dua pakar media pembelajaran konvensional dan dua guru
kelas IV direvisi sesuai komentar dan saran perbaikan yang diberikan oleh
KPK yaitu: (1) aspek konten atau isi, (2) aspek tampilan, dan (3) aspek
penggunaan dan penyajian. Pada aspek konten atau isi, sesuai dengan
Gambar 4.6 Media kotak dakon KPK setela diberi Pilox bening
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
2. Pembahasan
mengacu pada kriteria pemilihan media menurut Azhar (2010: 75-76) yang
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, artinya media yang dibuat sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa yang meliputi
92
b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip,
c. Praktis, luwes, dan bertahan, artinya media yang dikembangkan dapat dan
mudah digunakan oleh siapa saja baik guru maupun murid. Selain itu,
media juga dapat bertahan yang artinya dapat digunakan berkali-kali dalam
proses pembelajaran.
kesulitan.
f. Mutu teknis, artinya media yang dikembangkan harus jelas baik dari segi
yang telah divalidasi oleh pakar media pembelajaran konvensional dan dua
guru kelas IV sekolah dasar diperoleh hasil dimana media kotak dakon KPK
termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dengan skor rerata akhir yaitu 4,48
93
Jumlah 17,92
kelas IV (A) memberikan skor 4,13 dengan kategori “baik”. Guru kelas IV
(B) memberikan skor 3,03 dengan kategori “baik”. Dari hasil hasil validasi
diperoleh rerata skor rata-rata 4,43 dengan kategori “sangat baik”. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
perolehan skor yang diberikan oleh keempat validator, maka rerata akhir dari
validasi media adalah 4,48 dengan kategori “sangat baik”. Oleh karena itu,
media ini digolongkan pada kategori sangat baik karena sudah memenuhi
yaitu kotak dakon KPK. Kotak dakon KPK dibuat dari papan dan
didalamnya terdapat petakan kotak kecil yang berjumlah 100 kotak dan
kotak akan diberi warna yang berbentuk pola. Berikut adalah ketentuan
95
b. Kotak kecil bagian dalam berukuran panjang 5 cm, lebar 5 cm, ketebalan
papan 2 inci. Jumlah kotak bagian dalam berjumlah 100 kotak yang diberi
warna berbeda-beda. Warna yang digunakan adalah warna biru, hijau dan
kuning. Selain itu terdapat kotak kecil berukuran 5 × 5 cm, terdapat pula
96
c. Manik-manik yang digunakan dalam media kotak dakon KPK terbuat dari
kemampuan siswa.
97
IV sekolah dasar.
5. Kotak dakon KPK memiliki daya tahan yang lama. Artinya, media ini
6. Kotak dakon KPK mudah di bawah kemana-mana. Artinya, media ini tidak
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Research and Development (R&D) yang dikembangkan oleh Borg dan Gall. Dari
sampai pada tahap kelima yaitu (a) analisis potensi dan masalah, (b)
pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi produk, dan (e) revisi produk.
Media yang dikembangkan hanya dijadikan sebagai pegangan guru. Produk akhir
yang dihasilkan dari berupa media pembelajaran konvensional kotak dakon KPK.
hasil validasi dari kedua pakar media pembelajaran konvensional dan kedua guru
kelas IV sekolah dasar. Validasi pertama oleh Bapak PP dengan perolehan skor
4,60 dengan kategori “sangat baik”. Validasi kedua oleh Bapak GK dengan
perolehan skor 4,76 dengan kategori “sangat baik”. Validasi Guru kelas IV oleh
Ibu MU dengan perolehan skor skor 4,13 dengan kategori “baik” dan oleh Ibu
CD skor 4,43 dengan kategori “sangat baik”. Dari hasil hasil validasi diperoleh
rerata skor rata-rata 4,48 dengan kategori “ sangat baik”. Dengan perolehan
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
rerata tersebut, maka media kotak dakon KPK layak untuk diujicoba dalam
pembelajaran.
B. Keterbatasan Pengembangan
yang dilakukan pada satu orang guru kelas IV. Dengan demikian, data yang
3. Media pembelajaran konvensional kotak dakon KPK hanya terbatas pada materi
kurikulum 2013 edisi tahun 2014. Hal ini dikarenakan peneliti terlambat
mengetahui bahwa adanya buku kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2016.
C. Saran
100
dihadapi siswa.
secara tepat.
3. Sebaiknya media yang dikembangkan harus dapat digunakan untuk materi lain
101
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Asdi Mahasatya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Congklak
Karnadi, dkk. 2006.UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta:
Cipta Jaya
Kustandi, Cecep dan Sutjipto, Bambang. 2013. Media Pembelajaran; Manual dan
Digital, Cet. 1 Ed. 2. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kusumaningrum, P. Yunianta, Hasti Nova T dan Wahyudi. 2014. Pengembangan
Media Pembelajaran Communion Paper Materi FPB Dan KPK Untuk Siswa
Sekolah Dasar. Diunduh dari
http://respository.uksw.edu/bitstream/123456789/5626/TI Full%20yext.pdf.
Tanggal 24 Februari 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
103
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 1:
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 2:
107
Lampiran 3:
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 4:
110
10. Media seperti apa yang Ibu Yang jelas, saya ingin media yang
inginkan jika dibuatkan. sederhana dan berbeda dari modifikasi
ular tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 5:
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 6:
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
BIODATA PENULIS
dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di