Anda di halaman 1dari 14

INDUSTRI KREATIF

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Ekonomi Kreatif

Dosen Pengampu:
Dra.Sri Wahyuni, M.Si

Oleh Kelompok 5:
1. Nurul Ainiyatus Sholeha /NIM. 180210301073
2. Dwi Aprilia /NIM. 180210301084
3. Zanisa Nadia Ditananda /NIM. 180210301086
4. Eka Sabiri Yuanita /NIM. 180210301089

KELAS B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pertama-tama dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena


dengan limpahan rahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat tersusun.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dosen mata kuliah
Manajemen Ekonomi Kreatif dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat
penyusun harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penyusun ucapkan
terima kasih.

Jember, 28 Agustus 2019

Penyusun

ii | M a n a j e m e n E k o n o m i K r e a t i f
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1. 1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1. 2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1. 3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2
2.1 Sektor Industri Kreatif di Indonesia ............................................................... 2
2.2 Pertumbuhan Industri Kreatif Di Berbagai Sektor ......................................... 5
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Industri Kreatif ................................................. 5
2.4 Permasalahan, Tantangan Serta Prospek Industri Kreatif di Negara Indonesia
6
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 10
3.2 Saran ............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11

iii | M a n a j e m e n E k o n o m i K r e a t i f
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Industri kreatif memberikan peranan penting terhadap perekonomian


suatu negara. Peran industri kreatif bisa meningkatkan ekonomi secara global.
Sebagian orang berpendapat bahwa kreativitas manusia adalah sumber daya
ekonomi utama. Sehingga saat ini banyak sektor industri yang lahir dari
kreatifitas dan inovasi dari setiap individu. Di indonesia terdapat berbagai
macam sektor yang termasuk kedalam industri kreatif dan perkembangan setiap
tahunnya semakin meningkat.
1. 2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dibahas sebagai berikut:


1.2.1 Apa saja sector industry kreatif?
1.2.2 Faktor apa saja yang mempengaruhi industry kreatif?
1.2.3 Bagaimana permasalahan, tantangan serta prospek industry kreatif
bagi negara berkembang seperti Indinesia?

1. 3 Tujuan Penulisan

1.3.1 lebih memahami tentang industry kreatif


1.3.2 lebih memahami sector dan jenis industry kreatif
1.3.3. lenih memahami permasalahan, tantangan, serta prospek industry
kreatif di Indonesia

1|Manajemen Ekonomi Kreatif


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sektor Industri Kreatif di Indonesia

Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang


terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif
juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya atau juga Ekonomi Kreatif .
Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah
industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu
untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni,
kerajinan. desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan
Pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio,
dan Permainan Video. Industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung
kesejahteraan dalam perekonomian, berbagai pihak berpendapat bahwa "kreativitas
manusia adalah sumber daya ekonomi utama". Adapun beberapa sektor industri kreatif
yang ada di Indonesia sebagai berikut:
a. Sektor Arsitektur
Sektor Arsitektur termasuk kedalam jenis industri Kreatif yang berkaitan
dengan Design Bangunan, perencanaan Konstruksi bangunan, pengawasan
kontruksi dan konservasi Bangunan warisan. sektor arsitektur mencangkup semua
aspek arsitekur. Dalam perananan industri kreatif memiliki dua level yaitu level
makro dan level mikro.
Level makro adalah melakukan kontruksi bangunan secara menyeluruh seperti
perencanaan pembuatan Town planning, urban design, landscape architecture,
sementara itu level mikro adalah melakukan kontruksi atau renovasi bangunan
namun dalam skala kecil seperti membuat detail arsitektur taman, desain interior.
b. Sektor Periklanan

2|Manajemen Ekonomi Kreatif


Sektor Periklanan termasuk kedalam jenis Industri kreatif yang berkaitan
dengan jasa periklanan. Industri kreatif ini berkaitan dengan produksi dan
distribusi iklan yang nantinya akan dilakukan riset pasar dan juga perencanaan
pengembangan iklan tersebut. Yang mencangkup kedalam sektor periklanan
adalah membuat iklan di luar ruangan, produksi material iklan, proses promosi
iklan tersebut.
Dalam promosi sebuah iklan dapat memanfaatkan beberapa media seperti
media cetak, media elektronik, membuat sebuah poster atau pamflet dan juga
mengedarkan brosur. Segala jenis yang berkaitan dengan periklanan seperti
penyedia jasa periklanan termasuk kedalam industri kreatif sektor periklnanan.
c. Sektor Pasar Barang Seni
Sektor pasar barang seni merupakan aktifitas perdagangan barang-barang asli
unik dan langka yang mempunyai nilai seni yang tinggi. dalam prosesnya industri
pasar barang seni akan menjual barangnya melalui lelang, membuka galeri, dan
juga melalui internet. Yang termasuk kedalam sektor pasar barang seni adalah
berbagai macam jenis alat musik kerajinan, automobile, film, seni rupa dan lukisan.
d. Sektor Kerajinan
Sektor kerajinan merupakan jenis industri kreatif yang di dalam meliputi proses
kreasi, produksi dan juga distribusi dari suatu produk kerajinan yang dihasilkan.
Sektor kerajinan ini di buat oleh tenaga pengrajin mulai dari Design sampai proses
hasil penyelesaiannya. Sektor kerajinan memanfaatkan serat alam maupun buatan,
kulit, rotan, bambu, dan kayu dan nantinya akan dibuat menjadi seni kerajinan yang
memiliki nilai jual yang tinggi.
e. Sektor Design
Sektor design merupakan jenis industri kreatif yang terkait dalam membuat
design grafis, design interior dan design produk. Sistem kerja yang diterapkan dari
industri kreatif ini adalah dengan melakukan Konsultasi identitas perusahaan dan
jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.
f. Sektor Fashion

3|Manajemen Ekonomi Kreatif


Sektor fashion termasuk kedalam jenis industri kreatif yang terkait dalam
pembuatan suatu produk pakaian, pembuatan aksesoris pakaian. Serta membuka
konsultasi fashion dan mendistribusikan produk fashion yang telah di ciptakan.
g. Sektor Video, film dan Fotografi.
Industri ini terkait dengan produksi suati video, film dan juga membuka jasa
fotografi. Sektor ini mencangkup berbagai hal dari mulai pembuatan sebuah film,
produksi suatu film sampai memasarkan produk yang telah diciptakan termasuk
kedalam industri kreatif ini.
h. Sektor Kuliner
Sektor kuliner termasuk kedalam sektor industri kreatif. Industri kreatif kuliner
sudah memiliki pasar tersendiri baik di indonesia ataupun di internasional. Sektor
kuliner ini meliputi dari pembuatan kuliner khas daerah, dan juga pemasaran
produk khas daerah di indonesia. Sektor kuliner di indonesia sudah memiliki pasar
yang luas dan juga sudah bisa bersaing dengan pasar ritel modern. Sektor kuliner
menjadi industri kreatif yang cukup menjanjikan saat ini. karena memiliki nilai
ekonomis namun tetap memiliki keuntungan
Sektor Industri Kreatif Berbasis Teknologi. Industri kreatif tidak hanya
mengandalkan kreatifitas secara manual, namun saat ini industri kreatif sudah
meluas hingga mencangkup sektor teknologi. Mengikuti perkembangan zaman
yang sudah canggih saat ini sektor industri kreatif sudah banyak yang berbasis
teknologi. Jenis Industri kreatif Teknologi sebagai berikut:
a) Sektor industri Permainan
Sektor permainan merupakan salah satu jenis industri kreatif berbasis
teknologi. Sektor industri permainan ini terkait dengan kreasi permainan,
produksi permainan, tidak hanya bersifat untuk hiburan, permainan juga bisa
memberikan edukasi dan ketangkasan otak tergantung dari jenis permainannya
b) Sektor Industri Musik
Sektor industri ini berkaitan dengan, kreasi musik, komposisi sebuah
lagu, menciptakan lagu hingga proses produksi saat rekaman. Saat ini sudah

4|Manajemen Ekonomi Kreatif


banyak software yang bisa digunakan untuk mengolah musik dalam sebuah PC
atau laptop, sehingga semakin mendukung industri kreatif musik di indonesia.
c) Sektor industri layanan komputer dan Perangkat Lunak
Sektor industri ini berkaitang dengan pengembangan suatu teknologi
yang di dalam nya meliputi, jasa layanan komputer, pengolahan data,
pembuatan website, periklanan berbasis internet, desain sistem dan desain
portal termasuk perawatannya
d) Sektor industri Pertelevisian
Sektor industri kreatif ini berkaitan dengan, membuat kreasi, proses
produksi hingga Pengemasan acara televisi. Yang bersangkutan dengan
kebutuhan pertelevisian termasuk kedalam jenis industri ini.

2.2 Pertumbuhan Industri Kreatif Di Berbagai Sektor

Pertumbuhan industri kreatif mengalami peningkatan yang bervariatif dari


berbgai sektor. Pertumbuhan industri kreatif di dorong dari berbagai sektor.
Peranan industri kreatif sangat berperang penting terhadap pertumbuhan ekonomi
secara global, baik ekonomi makro ataupun UKM

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Industri Kreatif

Perkembangan industri kreatif di indonesia sudah semakin berkembang pesat


itu sudah terlihat dari beberapa daerah di indonesia. Tentu ini menjadikan industri
kreatif sangat berpotensi bisa berkembang di indonesia. Ekspor industri kreatif di
Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Adapun latar belakang dari hal
itu sebagai berikut:
a) Kreativitas
Dalam dunia industri kreatif tentu harus memiliki kreatifitas yang
tinggi. karena pelaku industri kreatif kebanyakan anak muda sehingga
kreatifitas dan potensi mereka tanpa batas. Sehingga bisa membantu
mendorong perkembangan industri kreatif di indonesia.

5|Manajemen Ekonomi Kreatif


b) Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi industri kreatif tanah air.
Seperti yang kita tahu kecanggihan teknologi sudah menjadi pendukung bagi
pelaku industri kreatif menengah.
c) Media sosial
Tidak bisa dipungkiri lagi peran media sosial sangat memberikan
potensi besar bagi pelaku bisnis tak terkecuali pelaku industri kreatif. Karena
bisa menawarkan barang untuk di jual melalui media sosial, sehingga ikut
membantu dalam perkembangan industri kreatif

2.4 Permasalahan, Tantangan Serta Prospek Industri Kreatif di Negara Indonesia

Salah satu permasalahan terkait kebijakan ekonomi kreatif di Indonesia adalah


bahwa sektor ini diletakkan pada lingkup kegiatan ekonomi, bukan pada lingkup
kegiatan industri. Akibatnya menjadi bermakna lain. Sebagaimana diketahui,
industri berbeda dengan ekonomi. Ekonomi bermakna luas, sedangkan industri
lebih spesifik. Industri memiliki karakter antara lain, kegiatan produksi yang
memiliki nilai tambah, hasil produksi dapat dilakukan secara massal dengan cepat
dan akurat, proses produksi melibatkan mesin dan ilmu pengetahuan, memiliki
sasaran pelanggan yang terukur, dan dapat dilakukan inovasi produksi secara terus
menerus. Pada intinya, industri terkait dengan efesiensi, fungsi organisasi produksi
mapun pemasaran, ketepatan waktu produksi maupun delivery, kecepatan,
kapasitas produksi, dan efektivitas. Hal ini berbeda dengan kegiatan ekonomi yang
bersifat non industri bersifat tradisional yang berdasarkan keterampilan tangan.
Kembali kepada persoalan, mana lebih tepat ekonomi kreatif atau industri
kreatif, hal itu tergantung pada orientasinya. Jika orientasi kebijakannya hanya
untuk membina potensi atau merawat potensi kreatif penduduk Indonesia sehingga
bernilai ekonomi, maka ekonomi kreatif sebagai nomenklatur dalam suatu struktur
pemerintahan, menjadi relevan. Akan tetapi, bila orientasinya tidak sekedar
menumbuhkan potensi ekonomi dari kegiatan kreatif penduduk, namun lebih jauh
untuk menggenjot kegiatan kreatif penduduk menjadi suatu industri tersendiri yang

6|Manajemen Ekonomi Kreatif


kuat dan besar yang mampu menyumbangkan PDB yang signifikan, maka tentu
saja yang tepat adalah dengan menggunakan nomenklatur industri kreatif.
Berbicara tentang industri, maka unsur-unsur dan karakteristik industri dalam
kegiatan produksi, haruslah dijaga dan dikembangkan sehingga lebih adaptif,
inovatif serta efesien dan efektif. Apa yang dilakukan oleh Korea Selatan terhadap
industri kreatif mereka yeng melahirkan produk kreatif seperti Boyband-boyband
mereka yang mendunia ataupun Gangnam Style, merupakan inspirasi yang bagus
untuk dipelajari dan diselaraskan dengan konteks industri kreatif dalam negeri.
Yang lebih menarik lagi, Korea dengan pintar memanfaatkan kolaborasi antar
unsur industri mereka yang telah mendunia, seperti LG, untuk memasarkan ke luar
negeri produk-produk industri kreatif negara itu. Belum beberapa tahun berselang,
LG pernah mensponsori kedatangan dan penampilan boyband dari negeri ginseng
itu ke Jakarta. Tentu saja yang terangkat tidak saja boyband asal Korea tersebut tapi
juga LG sebagai produsen produk-produk elektronik.
Sejauh ini, Indonesia masih menggunakan nomenklatur ekonomi kreatif.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memetakan beberapa kendala terkait
pengembangan ekonomi kreatif seperti yang tercantum dalam Renstranya.
Kendala-kendala yang dihadapi tersebut antara lain,
a) Pengembangan industri kreatif belum optimal, terutama disebabkan kurangnya
daya tarik industri, adanya posisi dominan usaha kreatif, model bisnis industri
kreatif yang belum matang, serta risiko usaha yang harus dihadapi;
b) Pengembangan konten, kreasi, dan teknologi kreatif belum optimal, terutama
disebabkan infrastruktur internet belum memadai, infrastruktur gedung
pertunjukan belum memenuhi standar, mahalnya mesin produksi, mahalnya
piranti lunak penghasil produk dan jasa kreatif, kurangnya riset konten, dan
kurangnya aktivitas pengarsipan konten.
c) Kurangnya perluasan dan penetrasi pasar bagi produk dan jasa kreatif di dalam
dan luar negeri, terutama disebabkan oleh kurangnya apresiasi terhadap
kreativitas lokal, kurangnya konektivitas jalur distribusi nasional,
terkonsentrasinya pasar luar negeri, tingginya biaya promosi, belum

7|Manajemen Ekonomi Kreatif


diterapkannya sistem pembayaran online, dan rendahnya monitoring terhadap
royalti, lisensi, hak cipta;
d) Lemahnya institusi industri kreatif, terutama disebabkan oleh belum adanya
payung hukum yang mengatur tata kelola masing-masing subsektor industri
kreatif; iklim usaha belum cukup kondusif, apresiasi yang rendah dan
pembajakan yang tinggi, dan transaksi elektronik belum diregulasi dengan baik;
e) Minimnya akses pembiayaan pelaku sektor ekonomi kreatif, terutama
disebabkan belum sesuainya skema epmbiayaan dengan karakteristik industri
kreatif yang umumnya belum bankable, high risk high return, cash flow yang
fluktuatif, serta aset yang bersifat intangible; dan
f) Pengembangan sumber daya ekonomi kreatif belum optimal, baik sumber daya
alam maupun sumber daya manusia, antara lain masalah kelangkaan bahan
baku, kurangnya riset bahan baku, kesenjangan antara pendidikan dan industri,
serta standardisasi dan sertifikasi yang belum baik.

Prosepek industri kreatif di Indonesia, industri kreatif didasari oleh daya cipta,
keterampilan dan bakat individu. Di sinilah relevansinya pentingnya penegakan
undang-undang hak kekayaan intelektual guna melindungi individu kreatif dan
menjamin berkembangnya insdutri kreatif. Sayangnya di dalam negeri,
penghargaan terhadap karya cipta, merek dan sejenisnya, belum terbina dengan
baik. Pembajakan karya dan plagiat masih menjadi fenomena yang sering
ditemukan. Pemerintah seharusnya berada di garda depan untuk memberikan
pemahaman dan kesadaran akan pentingnya hak kekayaan intelektual. Sanksi yang
tegas dan berdaya sock teraphy, perlu diterapkan bagi pembajak, pelanggar dan
pencuri hak cipta supaya industri kreatif berkembang cepat dan luas di Indonesia.

Indonesia dengan kekayaan dan keanekaragaman kebudayaannya di berbagai


daerah serta pasar yang besar 250 juta jiwa penduduk, tentu memiliki prospek yang
tinggi dan luas di dalam kerangka ekonomi kreatif. Produk-produk budaya, seperti
digitalisasi lagu daerah, animasi cerita rakyat di berbagai daerah dengan mutu yang
baik, atau penciptaan kreasi-kreasi busana dengan unsur-unsur budaya Indonesia

8|Manajemen Ekonomi Kreatif


yang baru, dan masih banyak lagi, merupakan cara untuk mengembangkan
ekonomi kreatif atau industri kreatif Indonesia. Indonesia tidak kekurangan SDM-
SDM yang berbakat dan kreatif. Hanya saja, pembinaan dan fasilitasinya saja yang
kurang memadai.

9|Manajemen Ekonomi Kreatif


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan


kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan
serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya
kreasi dan daya cipta individu tersebut. Adapun beberapa sektor industri kreatif
yang ada di Indonesia sebagai berikut: sektor arsitektur, sektor periklanan,
sektor pasar barang seni, dll.
Faktor yang mempengaruhi industri kreatif yaitu: kreativitas, kemajuan
teknologi, dan media sosial. Kendala-kendala yang dihadapi tersebut antara
lain: Pengembangan industri kreatif belum optimal, Pengembangan konten,
kreasi, dan teknologi kreatif belum optimal, Kurangnya perluasan dan penetrasi
pasar bagi produk dan jasa kreatif di dalam dan luar negeri, Lemahnya institusi
industri kreatif, Minimnya akses pembiayaan pelaku sektor ekonomi kreatif,
Pengembangan sumber daya ekonomi kreatif belum optimal.

3.2 Saran

Industri keatif harus menyesuaikan produknya dengan kebutuhan pasar


yang meningkat, pelaku industri kreatif tidak boleh mengesampingkan kualitas
dan harus mengedepankan inovasi agar produknya berkualitas dengan harga
yang proporsional, industri kreatif harus bisa mengikuti tren. Untuk masyarakat
sebaiknya memberikan apresiasi dan menghargai produk industri keatif, untuk
pemerintah bantulah usaha industri kreatif ini dalam mengembangkan
usahanya. Seperti dengan memberikan payung hukum yang jelas.

10 | M a n a j e m e n E k o n o m i K r e a t i f
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Syahrul. 2015. Ekonomi Kreatif: Permasalahan, Tantangan dan Prospeknya.


https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/syahrulefendid/ekonomi-
kreatif-permasalahan-tantangan-dan-prospeknya_54f40a4d745513a12b6c845f
Diakses: 27 agustus 2019 pukul 06.18.

https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_kreatif diakses pada tanggal 28 Agustus 2019


pukul 20.15 WIB

https://agribisnis.co.id/industri-kreatif/ diakses pada tanggal 28 Agustus 2019 pukul


20.30 WIB

https://uprint.id/blog/industri-kreatif-yang-menguntungkan/ diakses pada tanggal 28


Agustus 2019 21.00 WIB

11 | M a n a j e m e n E k o n o m i K r e a t i f

Anda mungkin juga menyukai