Anda di halaman 1dari 17

BAHAN KIMIA BERBAHAYA DALAM KEHIDUPAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup

Dosen Pengampu:
Dr. Yushardi, S.Si., M.SI
Fahmi Arif Kurnianto. M.Pd
Bejo Apriyanto, S.Pd., M.Pd

Penulis :
1. Safira Azura (180210301048)
2. Fadil Wahyu Ramadhan (180210301052)
3. Siti Nur Afni Oktavia (180210301055)
4. Niken Yuli Astika (180210301079)
5. Serly Puspita Sari (180210301082)

KELAS B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pertama-tama dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena


dengan limpahan rahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat
tersusun. Penyusun mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dosen mata
kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik
sangat penyusun harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penyusun


ucapkan terima kasih.

Jember, 01 Oktober 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sadar atau tidak sadar bahwa di sekitar umat manusia tinggal dikelilingi
oleh senyawa kimia yang membuat kehidupan umat manusia lebih nyaman dan
enak, senyawa kimia diperlukan oleh dunia industri pangan, farmasi, industri
tekstil, industri elektronik dll. Akan tetapi dari sekian banyak dampak baiknya
tersebut banyak pula bahan kimia yang berbahaya bagi kehidupan sehari-hari
manusia, apabila salah dipergunakan ataupun cara pemakiannya. Seseorang duduk
dirumah dirumah sudah dikelilingi oleh senyawa kimia seperti tv berwarna, meja
kursi, dinding-dinding berlapis cat. Maka diperlukan pemahaman tersendiri untuk
mengantisipasi dari dampak negatif bahan-bahan kimia yang berbahaya tersebut
kita diharuskan memahami beberapa jenis-jenis bahan kimia yang memungkinkan
sering kita gunakan. Apakah itu memiliki dampak negative kepada kesehatan atau
tidak. Selain mengetahui jenis-jenisnya pahami alernatif yang selayaknya bisa kita
gunakan untuk meminimalisir dampak buruk dari bahan-bahan kimia tersebut
bagi kelangsungan hidup manusia. Beberapa bahan kimia yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari memang bisa jadi tidak ada pengaruhnya terhadap
kesehatan manusia dalam kutipan pemakaiannya sesuai takaran dn anjuran yang
sudah tertera dari para pakar-pakar yang sudah paham denagn mengikuti panduan-
panduan tersebut dan memilah-milah produk-produk rumah tangga yang
sekiranya tidak menyandung bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh
manusia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Bahan-bahan Kimia?

2. Sebutkan Jenis-jenis Bahan-bahan kimia berbahaya Bagi Kehidupan?

3. Bagaimana sistem manajemen Bahan-bahan Kimia berbahaya ?


1.3 Tujuan Penulisan

1. Lebih memahami tentang Bahan-bahan Kimia

2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang jenis-jenis bahan kimia berbahaya

3. Lebih memahami cara manajemen bahan-bahan kimia berbahaya


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
BAB I.................................................................................................................................2
PENDAHHULUAN...........................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................3
DAFTAR ISI......................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 Pengertian Bahan-Bahan Kimia...................................................................................5
2.2 jenis-jenis bahan kimia Berbahaya di kehidupan sehari-hari........................................5
2.1.1 Contoh bahan-bahan kimia yang sering kita gunakan dirumah.................................7
2.3 Sistem Manajemen Bahan Kimia Berbahaya Dan Beracun (B3)................................10
BAB III............................................................................................................................16
PENUTUP.......................................................................................................................16
3.1 Simpulan....................................................................................................................16
3.2 Saran..........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahan-Bahan Kimia

Bahan kimia adalah zat murni ataupun campuran yang tersusun atas
beragam element-element kimiawi. Misalnya, air yang juga merupakan bahan
kimia menjadi bahan kimia murni karena homogen atau hanya terdiri dari satu
jenis bahan saja yaitu seluruh strukturnya hanya terdapat molekul H2O saja.

Dengan demikian setidaknya, dalam setiap hari, kita berhubungan dengan


bahan kimia terlepas dari bahan kimia tersebut merupakan bahan kimia yang
berbahaya atau tidak. Dalam mempelajari ilmu kimia yang paling dasar, perlu
diperhatikan bagaimana sifat dan karakteristik bahan kimia.

Hal ini berguna sebagai keamanan dasar sebelum menggunakan bahan


tersebut karena beberapa bahan kimia memiliki sifat yang keras dan berbahaya
sehingga membutuhkan perlakuan khusus. Dengan mengetahui karakteristiknya,
maka bahaya dari bahan kimia tersebut dapat diminimalisir.

2.2 jenis-jenis bahan kimia Berbahaya di kehidupan sehari-hari

Berikut ini adalah penggolongan bahan kimia berbahaya;

JENIS / BAHANNYA CONTOH


 Belerang, fosfor, hidrida logam,
 Padat kapas, kertas, rayon, dll
Bahan mudah  Cair  Sebagai pelarut : eter, alkohol,
terbakar aseton benzena, dll
 Gas
 Gas alam, hidrogen, asetilen,
etilen oksida, dll
 TNT (Tri Nitro Toluena), Nitro
 Bahan peledak Gliserin, dan Amonium Nitrat
 Bahan dengan  Asetilen, C-C; diazo, C-N2;
struktur kimia nitrozo, C-NO; peroksida, O-O;
tidak stabil Ozon O3; azida, N3; perkloril,
 Campuran zat C-Cl-O3; dll.
Bahan mudah
kimia eksplosive:  Oksidator : KClO3, NaNO3, As.
meledak
Oksidatior + nitrat, K-permanganat, Krom
Reduktor trioksida Reduktor : Karbon,
 Pelarut organik Belerang, Etanol, Gliserol,
pembentuk Hidrazin.
peroksida organik  Eter, keton, ester, senyawa tak
jenuh, dll

Bahan reaktif
 Alkali  Natrium, Kalium
 Logam halida  Aluminium brimida (AlBr3)
anhidrat  Calsium oksida (CaO)
 Logam oksida  Sulforil klorida
anhidrat  Kalium klorat/perklorat, kalium
 Oksida non permanganat.
logam halida
 Reaktif thd asam

Bahan beracun  Cair  Pestisida, Amoniak


 Gas  Berilium dll

Gas bertekanan  Untuk gas bakar


 Untuk bahan  Asetilen
baku (beracun)  Amoniak
 Untuk sterilisasi  Etilen oksida
 Untuk  Hidrogen
hidrogenasi  Nitrogen
 Untuk pencucian/  Klor
bbs O2  Vinil klorida
 Untuk klorinasi
 Utk bhn baku
plastik

2.1.1 Contoh bahan-bahan kimia yang sering kita gunakan dirumah

1. Aseton
Ketika terekspos udara, aseton menguap dengan sangat cepat dan mudah

sekali terbakar, aseton juga dapat menyebabkan keracunan fatal yang mengancam
nyawa, namun jarang terjadi dikarenakan tubuh mampu memecah aseton dalam
jumlah besar yang terserap ke dalam sistem. Tubuh manusia bisa keracunan aston
apabila aseton di konsumsi dalam jumlah luarbiasa besardalam waktu singkat.
Gejala keracunan aseton gejala keracunan aseton ringan beraupa sakit kepala,
bicara cedal, lesu kurang koordinasi indra gerak dll. Disarankan memang
penggunaan bahan kimia tersebut di ruangan terbuka jauh dari nyala api. Yang
kedua selalu jauhkan produk yang mengandung aseton dalam jangkauan anak-
anak.

Contoh produk yang mengandung bahan kimia aseton yaitu berupa, penghapus
kutek, polish mebel, dan alcohol topikal.

2. Etanol
Paparan terhadap etanol yang masih dalam batas wajar tak selalu membawa
dampak bagi kesehatan. Kebanyakan orang terpapar etanol dari mengkonsumsi
minuman keras dengan tingkat konsentrasi etanol bervariasi dari 4-45%. Tetapi,
jika terkena kontak etanol murni di bagian tubuh manusia dalam jumlah besar
(oral, kulit, maupun hirup) gejala keracunan bisa bervariasi mulai muntah, reaksi
alergi kulit, kejang dll. Kebanyakan paparan dalam konsentrasi tinggi bisa
mungkin terjadi dilingkungan kerja seperti industri atau laboratorium diamna
etanol murni kadang digunakan. Paparan etanol di udara dan air di lingkungan
umum terbilang sangat rendah karena senyawa ini mudah terpecah oleh paparan
sinar matahari.

Biasanya bahan kimia etanol terdapat pada parfum, produk tata rambut, shampoo,
obat kumur dll.

3. Benzena

Benzea menguap ke udara dengan sangat cepat. Masa uap benzene lebih

berat dari pada udara biasa dan bisa tenggelam ke daerah dataran rendah. Udra
luar ruangan mengandung benaea dalam jumlah kecil dari asap tembakau, SPBU,
knalpot kendaraan bermotor dll. Udara dalam ruangan umumnya mengandung
kadar benzea yang lebih tinggi dari pada udara luar dari paparan harian prduk
rumah tangga. Paparan benzea jangka panjang dapat menyebabkan sumsum
tulang untuk tidak memproduksi cukup sel darah merah. Wanita yang menghirup
benzea dalam jumlah besar selama berbulan-bulan memiliki siklus manstrulasi
yang tidak teratur dan penurunan ukuran indung telur perempuan. Untuk
alternatifnya sendiri yaitu dengan cara mencari produk rumah yang berlabel bebas
benzea, dan sebisa mungkin kurangi penggunaan kapur barus untuk meredam bau
tak sedap di rumah.

4. Formalin
Formaldehida adalah senyawa kimia turunan dari pembakaran dan proses

alam tertentu yang umum digunakan begitu luas oleh industri guna memproduksi
bahan bangunan dan berbagai produk rumah tangga. Dengan begitu mungkin ada
jejak formalin dalam konsentrasi yang cukup besar baik di dalam maupun luar
ruangan.

Ketika formaldehida hadir di udara pada tingkat yang melebihi 0,1 ppm, beberapa
orang mungkin mengalami efek samping seperti mata berair; sensasi terbakar di
mata, hidung, dan tenggorokan, batuk, suara mengi, mual dll. Formalin terbukti
menyebabkan kanker pada hewan bahkan dicurigai dapat menyebabkan kanker
pada manusia. Alternatifnya sendiri yaitu Jangan merokok, dan terutama jangan
merokok di dalam ruangan. Buka jendela selebar mungkin untuk membiarkan
udara segar masuk, terutama ketika Anda menggunakan produk pembersih dan
insektisida. Cobalah untuk menjaga suhu di dalam rumah pada pengaturan suhu
rendah dan nyaman.

Bahan kimia formalin sendiri banyak terdapat pada esbes dan beton, asap rokok,
kompos gas / minyak tanah yang menyala, kantung plastic dll.

5. Toluene
Toluena adalah agen pelarut yang sangat baik untuk produk cat, lak,

pengencer, dan perekat. rute yang paling umum dari paparan melalui inhalasi.
Gejala keracunan toluena termasuk efek CNS (sakit kepala, pusing, mengantuk,
euforia, halusinasi, tremor, kejang, dan koma) dll.

Untuk menghindari bahaya toluene bisa mengantisipasinya dengan cara Periksa


label cat apakah produk yang Anda gunakan mengandung toluena. Jika memang
mengandung bahan kimia tersebut , buka setiap ventilasi udara lebar-lebar untuk
memungkinkan kelancaran pertukaran udara segar. Poles cat untuk setiap mebel
atau perlengkapan rumah tangga lainnya di udara terbuka (taman atau jalanan
depan rumah) untuk mencegah cat melepaskan gas berbahaya yang bisa
mengendap dalam rumah.

Bahan kimia tersebut biasanya terdapat pada produk cat, karet, pewarna, lem,
percetakan.

6. Phthalate
Studi mengungkapkan bahwa anak laki-laki yang lahir dari ibu dengan

konsentrasi phthalate tinggi dalam sistemnya bisa menyebabkan menderita


kelainan pada alat kelamin mereka. Bahan kimia ini mengganggu testosteron dan
estradiol, hormon yang memengaruhi perkembangan payudara. Studi telah
menemukan bahwa wanita yang menderita kanker payudara memiliki tingkat
phthalate yang lebih tinggi daripada wanita yang tidak memiliki kanker.

Bahan kimia phthalate banyak terdapat pada produk ubin, tirai shower, kulit
sintetis, perkakas rumah tangga yang dibuat dari PVC vinyl (untuk membuat
plastik fleksibel dan liat), produk pengharum ruangan )dll.

Alternative untuk meminimalisir bahaya bahan kimia tersebut yaitu Hindari


pengharum ruangan yang mengandung pewangi sintetik, misal kapur barus atau
semprotan aerosol. Hindari perkakas rumah tanggan yang berbahan dasar vinyl,
dan selalu simpan makanan Anda di wadah kaca, keramik, atau stainless steel.

2.3 Sistem Manajemen Bahan Kimia Berbahaya Dan Beracun (B3)

1. Perencanaan ( Planning)

Dalam sistem manajemen B3, perencanaan dilakukan untuk kurun waktu tertentu
(1 tahun) dimulai dari perencanaan pengadaan, proses penyimpanan, dan
penggunaanya. Dalam perencanaan ini meliputi identifikasi kebutuhan bahan,
klasifikasi bahan, serta perencanaan penyimpanan.

2. Pengorganisasian (organizing)

Adapun pengorganisasian B3 meliputi penetapan tugas dan wewenang


personil yaitu pengelola, pemakai, dan pengawas. Dalam pengorganisasian juga
perlu adanya koordinasi antar berbagai pihak yang berkepentingan dengan B3
tersebut. Disisi lain juga terdapat tindakan penetapan persyaratan penyimpanan
B3, dimana setiap jenis bahan memiliki syarat penyimpanan tertentu. Berikut
adalah persyaratan penyimpanan B3;
JENIS/SIFAT SYARAT PENYIMPANAN

 Ruangan dingin dan berventilasi


 Jauh dari sumber panas
Bahan beracun
 Terpisah dari bahan kimia lain
yang reaktif
 Tersedia alat pelindung diri
seperti masker, pakaian
pelindung, sarung tangan dan
lain-lain.

 Ruang dingin dan berventilasi


Bahan koersif  Wadah tertutup dan berlabel
 Terpisah dari zat beracun
 Tersedia alat pelindung diri
seperti sarung tangan, masker,
kaca mata

Bahan mudah terbakar  Ruang dingin dan berventilasi


 Jauh dari sumber panas/api
 Tersedia alat pemadam
kebakaran

 Ruang dingin dan berventilasi


Bahan mudah meledak  Jauh dari sumber panas/ api

 Ruang dingin dan berventilasi


Bahan oksidator  Jauh dari sumber api/ panas dan
dilarang merokok
 Jauh dari bahan reduktor dan
mudah terbakar
 Suhu ruangan dingin, kering dan
Bahan reaktif terhadap air berventilasi
 Bangunan kedap air
 Pemadam kebakaran yang
tersedia tdk menggunakan air
seperti CO2, Halon, Dry Powder
 Ruang dingin dan berventilasi
Bahan reaktif terhadap asam  Jauh dari sumber api dan panas
 Ruang penyimpanan perlu
dirancang agar tidak
memungkinkan terbentuknya
kantong-kantong hidrogen,
karena reaksi dengan asam akan
terbentuk gas hidrogen yang
mudah terbakar.

 Disimpan dalam keadaan tegak/


berdiri dan terikat
Gas bertekanan
 Ruang dingin dan tidak terkena
langsung sinar matahari
 Jauh dari api dan panas
 Jauh dari bahan korosif yang dapat
merusak kran dan katup

3. Pelaksanaan
Setiap pelaksanaan kegiatan mulai dari pengelolaan (penyimpanan),
pemakaian dan pengawasan harus sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. Prosedur tersebut harus digunakan untuk setiap kegiatan yang
berkaitan dengan penggunaan B3 oleh semua personil, baik sebagai
pengelola, pemakai maupun pengawas. Prosedur yang telah ditetapkan
harus teruji dan mengacu pada informasi yang sudah ada pada setiap bahan
kimia, yaitu:
a. Nama bahan dan formula
b. Bentuk fisik yakni gas, cair, atau padat
c. Sifat fisik, yakni titik didih, titik lebur, berat jenis, tekanan uap.
d. Sifat kimia dan bahayah yakni korosif, mudah terbakar, beracun.

Secara praktis, bahan kimia berbahaya dibagi dalam 3 kelompok besar,


yaitu:

a. Bahan beracun dan korosif


b. Bahan mudah terbakar
c. Bahan kimia reaktif

Untuk penanganan B3 ini berdasarkan jenis bahan dapat dilihat seperti tabel
dibawah ini:

Janis Bahan Penanganan


Bahan Beracun - Pencampuran, pengadukan, pemanasan dan pemindahan
& Korosif dilakukan dalam ruang khusus atau almari asam
- Menggunakan alat pelindung seperti masker, sarung tangan
& respirator yang sesuai dengan bahan yang ditangani,
pelindung badan/ jas. Alat ini harus terbuat dari bahan yang
tahan terhadap korosif dan mempunyai daya lindung
terhadap bahan yang ditangani
- Tidak diperkenankan merokok, minum, dan makan didalam
ruang kerja
- Ruang kerja mempunyai sirkulasi dan ventilasi udara yang
baik
- Menjauhkan sumber panas yaitu api terbuka/bara, loncatan
Bahan Mudah api listrik, logam panas, dan tidak diperkanankan merokok
Terbakar - Ruang kerja mempunyai sirkulasi dan ventilasi udara yang
baik serta tersedia alat pemadam kebakaran
- Hindarkan dari sumber panas dan matahari
- Hindarkan pengadukan yang menimbulakan panas
- Hindarkan dari benturan dan gesekan yang kuat
Bahan Reaktif
- Untuk zat reaktif terhadap air harus disimpan di tempat
yang kering, hindarkan dari uap air dan air. Apabila terjadi
kebakaran gunakan alat pemadam, bukan air.

Selain itu dalam melakukan kegiatan penanganan B3 harus tercatat


dalam suatu rekaman sehingga mudah untuk mengetahui status dan
keberadaannya serta mudah untuk dilakukan penelusuran.

4. Pengendalian
Dalam manajemen B3, pengendalian dapat dilakukan dengan inspeksi,
audit maupun pengujian mulai dari perencanaan, hingga pelaksanaan.
Pengawasan ini dilakukan oleh manajemen yang memiliki tugas pengawasan
terhadap seluruh kegiatan organisasi maupun oleh manajemen yang lebih
tinggi terhadap manajemen dibawahnya sebagai pengawas melekat, sehingga
segala sesuatu kegiatan yang berkaitan dengan B3 berjalan sesuai dengan
kebijakan dan peraturan serta prosedur yang telah ditetapkan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Bahan kimia adalah zat murni ataupun campuran yang tersusun atas
beragam element-element kimiawi. Bahan-bahan kimia berbahaya digolongkan
menjadi beberapa golongan yaitu Bahan mudah terbakar, Bahan mudah meledak,
Bahan reaktif, Bahan beracun, dan gas bertekanan. Untuk itu maka diperlukan
suatu sistem manajemen bahan kimia berbahaya guna menghindari pemakaian
yang salah dan untuk memahami pemaikain yang benar sesuai anjuran pakar
kima. Beberapa sistem manajemen bahan kimia berbahaya yaitu meliputi ;
perencanaan (planning), peng organisasian, pelaksanaan dan pengendalian.

3.2 Saran

Bahan kimia sendiri memang banyak berguna di kehidupan manusia, akan


tetapi dari berbagai hal kegunaannya tersebut banyak pula dampak-dampak
negative yang ditimbulkan oleh bahan-bahan kimia tersebut untuk itu perlu bagi
kita semua memahami bagaimana cara pemakaian dan takaran penggunaan bahan
kimia tersebut. Dari mulai aspek penyimpanan, akibat-akibat yang aan
ditimbulkan serta penanganan nya sendiri harus kita pahami dengan demikian kita
mampu meminimalisir dampa berbahaya bahan kimia.

DAFTAR PUSTAKA
Suharto, Ign. 2011.Limbah kimia dalam pencemaran udara dan air. Yogyakarta:
ANDI Yogyakarta

Wardhana, Arya Wisnu. 2017.dampak pencemaran lingkungan. Yogyakarta:


ANDI Yogyakarta

Zulkarnain . Adjraam, “Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Bahan-


bahan Berbahaya dan Beracun”, Lokakarya Keselamatan dan Kesehatan Kerja
BATAN, Tahun1991.

Anonim, “Panduan Bahan Berbahaya “ edisi 1, Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, Tahun1985.

Anonim, “National Workshop on Safety and Control of Toxic Chemicals and


Pollutansts”, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,1989

Nur Tri Harjanto dkk, “Identifikasi potensi bahaya non radiasi di Instalasi
Radiometalurgi”, Prosiding hasil-hasil penelitian EBN tahun 2008, ISSN 0854-
5561, PTBN-BATAN, Tahun2008.

Bambang supardjo.”Keselamatan Pemakaian Bahan Peledak” Lokakarya


Keselamatan dan Kesehatan Kerja BATAN, Tahun1991.

Nur Tri Harjanto, dkk. 2011. Manajemen Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun
Sebagai Upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Perlindungan
Lingkungan. 1979-2409. Diakses tanggal 24 Sept 2019

https://www.pakarkimia.com/pengertian-bahan-kimia/#Pengertian_Bahan_Kimia

https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/bahan-kimia-beracun-dalam-
produk-rumah-tangga/

Anda mungkin juga menyukai