Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah Ekonomi kreatif

MAKALAH

INDUSTRI KREATIF

oleh:

Kelompok 9

1. Anne Miranda 7172141008


2. Melitri Roito Sihombing 7173341031
3. Safrina 7173341045
4. Suci Simbolon 7173341048

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

MEDAN,

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan berkat Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.Kami juga berterimakasih kepada dosen, Ibu Putri Kemala Lubis yang telah
membimbing dan mengajar kami dalam pengerjaan makalah ini. Materi pembahasan makalah
ini adalah mengenai industri kreatif

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan atau
kesalahan yang harus diperbaiki untuk itu kami menerima saran atau kritik yang membangun
dari pembaca makalah ini. Dan kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. rantai nilai dan model penciptaan nilai tambah ekonomi kreatif

Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Medan, 06 Oktober 2019

Kelompok 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .....................................................................................................


B. Rumusan masalah................................................................................................
C. Tujuan .................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi industri kreatif ........................................................................................


B. Karakteristik industri kreatif ................................................................................
C. Klasifikasi industri kreatif....................................................................................
D. Peran industri kreatif ...........................................................................................
E. Keunggulan industri kreatif .................................................................................
F. Peluang industri kreatif ........................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................................
B. Saran ..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………...


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri kreatif merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak perekonomian
nasional. Industri kreatif Indonesia semakin berkembang dan diminati pasar global.
Berdasarkan dan kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif, indsutri kuliner, fashion dan
kerajinan memiliki kontribusi besar pada produk dosmetik bruto (PDB) nasiona Indonesia.

Industri kreatif ini bisa disebut juga dengan sebuah aktifitas ekonomi yang terkait
dengan menciptakan atau penggunaan pengetahuan informasi. Di Indonesia Industri Kreatif
biasa disebut juga dengan industri budaya atau ekonomi kreatif. Industri kreatif tercipta dari
pemanfaatan serta keterampilan yang dimiliki oleh setiap individu untuk bisa membuat
lapangan pekerjaan baru dan juga bias menciptakan kesejahteraan di daerah. Industri kreatif
merupakan hasil dari kreatifitas dan daya cipta setiap individu.

Industri kreatif juga memberikan peranan penting terhadap perekonomian suatu


negara. Peran industri kreatif bisa mengkingkatkan global. Sebagian orang berpendapat
bahwa kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama. Sehingga saat ini banyak
sector industri yang lahir dari kreativitas dan inovasi dari setiap individu. Di Indonesia
terdapat berbagai macam sektor yang termasuk ke dalam industri kreatif dan perkembangan
setiap tahunnya semakin meningkat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari industri kreatif?
2. Apa yang menjadi karakteristik industri kreatif?
3. Apa itu klasifikasi industri kreatif?
4. Apa yang menjadi peran industri kreatif?
5. Bagaimana keunggulan industri kreatif?
6. Apa yang menjadi peluang industri kreatif?
C. Tujuan
1. Untuk memahami definisi dari industry kreatif
2. Untuk mengetahui karakteristik industry kreatif
3. Untuk mengetahui klasifikasi industri kreatif
4. Untuk mengetahui peran industri kreatif
5. Untuk mengetahui keunggulan industri kreatif
6. Untuk memahami peluang industri kreatif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi industri kreatif

Seperti batasan dan konsep ekonomi maka defenisi, konsep, dan batasan industry
kreatif juga sangat berperan, akan tetapi pada umumnya mengacu pada pengertian
“bagaimana usaha-usaha mentransformasikan kreativitas individu, kecakapan, dan
keterampilan ke dalam bentuk nilai tambah.

Beberapa defenisi dan batasan industri kreatif menurut para ahli.

1. Menurut departemen perdagangan RI (2009:5) “industry kretif adalah industry yang


berasal dari pemanfaatan krativitas, keterampilan serta bakat individu untuk
menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
memperdayakan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut”
2. Menurut Simatupang (2007) “industri kreatif adalah industry yang mengandalkan
talenta, keterampilan, dan kreativiats yang merupakan elemen-elemen dasar setiap
individu. Unsur utama industry kratif adalah kreativitas, keahlian, dan talenta yang
berpotensi meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual.
3. Menurut UK DCMS Task Force (1988-4) “industri kreatif merupakan industry yang
berasal dari kreativitas individu, keterampilan, dan bakat yang secara potensial
menciptakan kekayaan, dan lapangan pekerjaan melalui eksploitasi dan pembangkitan
kekayaan intelektual dan daya cipta individu.
4. Menurut UNCTAD dan UNDP dalam Creative Economy Report, (2008: 4) “industri
kreatif dapat didefinisikan sebagai sirklus kreasi, produksi, serta distribusi barang dan
jasa yang menggunakan kreativitas dan modal intelektual sebagai input utama. Industri
keratif terdiri dari seperangkat pengetahuan berbasis aktivitas yang menghasilkan
barang -barang riil dan intelektual nonriil, dan objek pasar. Industri kreatif tersusun dari
suatu bidang yang heterogen yang saling memengaruhi fari kegiatan-kegiatan kreatif
yang bervariasi, yang tersusun dari seni dan kerajinan tradisional, penerbitan, musik,
visual, dan pembentukan seni sampai dengan penggunan teknologi yang intensif dan
jasa-jasa yang berbasis kelompok, seperti film, telvisi dan siaran radio, serta media baru
dan desain.”
Berdasarkan defenisi tersebut terdapat tiga pengertian,yaitu sbb:

a. Industry kreatif dapat didefenisikan sebagai siklus kreasi, produksi, serta distribusi
barang dan jasa yang menggunakan kreativitas dan modal intelektual sebagai input
utama.
b. Industry kreatif terdiri dari seperangkat pengetahuan berbasis aktivitas yang
menghasilkan barang-barang rill dan intelektual nonrill, atau jasa-jasa artistic yang
memiliki kandungan kreatif, nilai-nilai ekonomi, dan objek pasar.
c. Industri kreatif tersusun dari suatu bidang yang heterogen, yang saling
mempengaruhi dari kegiatan-kegiatan kreatif yang bervariasi, yang tersusun dari
seni dan kerajinan tradisional.

5. Menurut UNCTAD (2008:33) ada beberapa batasan dan defenisi industry kreatif,yaitu
sbb:
a. Industry kreatif merupakan siklus kreasi, produksi, dan distribusi barang dan jasa
yang menggunakan kreatifitas dan modal intelektual sebagai input utama. (are the
cycle of creation,production,and distribution nof goods and services that use
creativity and intellectual capital as primary inputs ).
b. Industry kreatif tersusun dari seperangkat ilmu pengetahuan yang berbasis
aktivitas, yang memfokuskan tidak terbatas hanya pada seni,yang secara potensial
menghasilkan penerimaan yang berasal dari perdagangan dan hak kekayaan
intelektual.
c. Industri kreatif terdiri atas barang- barang riil dan intelektual yang bersifat nonriil,
atau jasa-jasa artistik yang memiliki kandungan kreatif, nilai ekonomi, dan pasar.
d. Industri kreatif terletak pada lintasan/persalingan antara pekerja yang ahli
(artisan), jasa-jasa, dan sektor-sektor industri.
e. Industri kreatif merupakan sektor dinamis baru dalam perdagangan dunia.
6. Menurut UNESCO “industri kreatif adalah industri yang mengombinasikan kreativitas,
keterampilan, dan kecakapan untuk menghasilkan kekayaan dan lapangan kerja. Industri
kreatifDibentuk oleh budaya kreatif, yaitu budaya yang mengombinasikan kreasi
(creation), produk (product), dan komersial (commercialization).

Produk dari industri kreatif disebut produk komerssialisasi (commercial product),


yaitu berupa barang edan jasa kreatif (creative goods and services). Menurut Hermawan K,
yang dikutip oleh kelompok kerja indonsia design power deperteen perdagangan RI (2008:
73), “Komersialisasi adalah segala aktivitas yang berfungsi memberi pengetahuan kepada
pembeli tentang produk barang dan jasa yang disediakan dan juga memengaruhi konsumen
untuk membelinya.”

Kegiatan komersialisasi, meliputi hal – hal sebagai berikut.

a. Pemasaran

Dalam pemesaran, kegiatan kegiatan komersialisasi yang dilakukan mencakup


penciptaan/konsep merek (branding), penentuan pasar sasaran (targeting), dan menentukan
posisi pasar (market postitioning).

b. Penjualan

Dalam penjualan, kegiatan komersialisasi yang dilakukan mencakup penjualan langsung


oleh disainerm kreator, distributor, pemegang lisensi, pemegang pewaralaba (franchisee),
pabrikan, dan lain sebagainya.

c. Promosi

Kegiatan komersialisasi yang dapat dilakukan melalui promosi, seperti ekspo (expo),
pameran, pertunjukkan, pengginaan saluran media baru.

Sementara itu, layanan adalah segala aktiitas yang diperlukan untuk menjaga suatu
produk-barang atau jas- tetap berfungsi dengan baik sesuai dengan harapan konsumen setelah
produk tersebut dibeli oleh konsumen.

B. Karakteristik Industri Kreatif

Berdasarkan hasil studi pemetaan Industri yang dilakukan Departemen Perdagangan


RI (2007: 38), industri kreatif memiliki karakteristik umum sebagai berikut.

1. Fluktuasi pertumbuhan nilai tambah terjadi hampir pada seluruh subsektor industri
kreatif
2. Fluktuasi pertumbuhan nilai tambah tersebut diikuti oleh fluktuasi pertumbuhan
jumlah perusahaan
3. Fluktuasi pertumbuhan penyerapan tenaga kerja tinggi, tetapi tidak setinggi fluktuasi
pertumbuhan perusahaan
4. Memiliki tingkat teknologi dan produkstivitas modal yang relatif konstan. Artinya
teknologi yang digunakan bukan teknologi tinggi dan bukan industri pada modal
(capital intensive).

C. Klasifikasi Industri Kreatif

Ada beberapa klasifikasi industri kreatif. Menurut UNDP dan UNCTAD (2008: 18),
dapat dilihat dari model sector-sektor kreatif sebagai berikut.

Tabel 1 Sistem Klasifikasi untuk Industri Kreatif dilihat dari macam-macam model

1. UK DCMS 2. Symbolic texts model: 3. Concentric 4. WIPO copyright


model Core cultural industries circles model: model:
 Advertising  Advertising Core creative arts; Core copyright
 Architecture  Film  Literature industries;
 Art and antiques  Internet  Music  Advertising
market  Music  Performing arts  Collecting
 Crafts  Publishing  Visual arts societies
 Design  Television and Other core cultural  Film and video
 Fashion computer industries;  Misuc
 Film and video  Video and computer  Film  Performing atrs
 Music games  Museums and  Publishing
 Performing arts Peripheral cultural libraries  Software
 Publishing industries; Wider cultural  Television and
 Software  Creatives arts industrues; radio

 Television and Borderline cultural  Heritage servies  Visual and


radio industries;  Publishing graphic art

 Video and  Consumen electronics  Sound recording Interdependent

computer games  Fashion  Television and copyright


 Software radio industries;
 Sport  Video and  Blank recording
computer games material
Related industries;  Consumer
 Advertising electronics
 Musical
 Architecture instruments
 Design  Paper
 Fashion  Photocopiers,
photographic,
equipment
Partial copyraght
industries;
 Architecture
 Clothing,
footwear
 Design
 Fashion
 Household goods

1. Berdasarkan UK DCMS model terdiri dari atas: Periklanan, arsitektur, seni dan pasar
barang antik, kerajinan, desain, pakaian, film dan video, musik, pertunjukkan, kesenian,
penerbitan, perangkat lunak (software), televisi dan radio, serta video dan permainan
komputer (computer games).
2. Berdasarkan symbolic texts model ada beberapa kategori, yaitu:
a. Kategori industri budaya inti (core cultural industrues), meliputi periklanan, film,
internet, musik, penerbitan, televisi dan radio, serta video dan permainan komputer.
b. Kategori industri budaya di sekelilingnya (peripheral cultural industries), meliputi
kesenian kreatif.
c. Kategori industri budaya perbatasan meliputi: elektronik untuk konsumen, mode,
perangkat lunak olahraga.
3. Berdasarkan concentric circles model terdiri atas empat kategori :
a. Kategori seni kreatif inti, meliputi literatur, musik, seni pertunjukan, dan seni visual.
b. Kategori inti industri budaya lainnya meliputi film, museum, dan perustakaan
c. Kategori industri buadaya yang lebih luas meliputi : jasa jasa heritage, penerbitan,
rekaman suara, televisi dan radi, televisi
d. Kategori industri yang berkaitan meliputi : periklanan, arsitektur, desain, dan mode.
4. Berdasarkan WIPO copryright model ada beberapa kategori yaitu :
a. Kategori industri penerbitan inti meliputi : periklanan, film dan vidio serta musik
b. Kategori seni pertunjukan meliputi penerbitan, perangkat lunak televisi dan radio
serta visual dan seni grafis.
c. Kategori industri penerbitan yang saling terkait meliputi materi rekaman yang masih
kosong, elektronika, untuk konsumen
d. Kategori industri secara parsial meliputi arsitektur pakaian, alas kaki desain, mode
alat alat rumah tangga

Beberapa dengan klasifikasi tersebut UNCTAD dalam Creative Economy Report


(2008: 14) mengklasifikasi industri kreatif ke dalam beberapa kategori berikut :

1. Heritage yang terrdiri atas :


a. Ekspresi budaya tradisional meliputi seni dan kerajinan, festival dan perayaan/
pertunjukan
b. Situs budaya meliputi situs arkeologi, museum, perpustakaan dan ekshibisi.
2. Seni terdiri atas : Seni visual, yaitu lukisan, patung, fotografi, dan barang barang antik
3. Media terdiri atas:
a. Percetakan dan media penerbitan, meliputi buku buku surat kabar dan publikasi
lainnya
b. Audio visual meliputi film televisi radio dan siaran lainnya
4. Kreasi fungsional terdiri atas :
a. Desain meliputi interior, grafik, dan perhiasaan
b. Media baru meliputi perangkat lunak, permainan vidio dan konten kreatif digital
lainnya.
c. Jasa jasa kreatif meliputi arsitektur, periklanan, budaya, dan rekreasional, riset dan
pengembangan kreatif, digital dan jasa jasa kreatif lainnya.

Sementara itu, kklasifikasi industri kreatif menurut Departemen perdagangan


Republik Indonesia (2008: 4), terdapat 14 subsetor industri yang berbasis kreativitas,
meliputi:

1) Periklanan
2) Arsitektur
3) Pasar barang seni
4) Kerajinan
5) Desain
6) Pakaian
7) Video, film, dan fotografi
8) Permainan interaktif
9) Musik
10) Seni pertunjukkan
11) Musik
12) Seni pertunjukkan
13) Penerbitan dan percetakan
14) Layanan komputer dan perangkat lunak
15) Televisi dan radio
16) Riset dan pengembangan

D. Peran Industri kreatif

Industri kreatif memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional maupun global
karena memberikan kontribusi terhadap berbagai aspek kehdupan baik secara ekonomi,
maupun secara non ekonomi. Secara ekonomi industri kreatif berperan dalam menciptakan
iklim bisnis, penciptaan lapangan kerja, menumbuhkan inovasi dan kreativitas, pencipta
sumber daya yang terbarukan dan berkontribusikan positif terhadap pendapatan nasional
bruto.

Berdasarkan laporan ekonomi kreatif (2008: 2) dari Departemen perdangangan RI


kontribusi ekonomi kreatif dapat dilihat dari beberapa indikator baik secara ekonomi maupun
non ekonomi sebagai berikut.

1. Berkontribusi terhadap produk domostik bruto (PDB)

Berdasarkan data dari departemen perdangangan RI (2008: 26) Kontribusi Industri


kreatif terhadap PDB di Indonesia tahun 2002-2007 sebesar 6,3% Inggris 8,2%, Amerika
serikat 11,12% ( WIPO) singapura tahun 2002 sebesar 3 % dari GDP.

2. Menciptakan lapangan pekerjaan

Industri kreatif telah mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Laporan Departemen


Perdagangan (2008 : 27), industry kreatif Indonesia tahun 2002–2006, rata–rata mampu
menyerap 5,4 juta tenaga kerja dengan tingkat partisipasi tenaga kerja nasional sebesar 5,79%
dan dengan tingkat produktivitas tenaga kerja per kapita Rp 19.466.000 per tahun.

3. Mempertinggi Ekspor

Kontribusi industry kreatif terhadap ekspor Indonesia tahun 2006 sebesar 9,13%
pertumbuhan ekspor industry kreatif Inggris 11% dan kontribusi ekspornya 4,3%.

4. Meningkatkan iklim bisnis

Industri kreatif dapat dimanfaatkan sebagai perangsang investasi, yaitu dengan


pembangunan kota-kota kreatif, yang diikuti pembangunan infrastruktur komunikasi dan
informasi yang mempermudah akses, kemudian mendatangkan para investor.

5. Pencipta Lapangan Usaha

Perkembangan industri kreatif sangat berkontribusi terhadap sektor jasa dan produksi.
Berbagai sektor tercipta akibat tumbuhnya industry kreatif baik yang berskala kecil maupun
yang berskala besar.

6. Dampak terhadap sektor lain

Industri kreatif telah menciptakan struktur industry baru sehingga membuka lapangan
usaha baru bagi industri pendukungnya.

7. Dampak terhadap aspek social

Selain berkontribusi terhadap perekonomian, industry kreatif berkontribusi terhadap


sosial ekonomi lainnya.

8. Dampak terhadap Pelestarian Budaya

Peran penting nonekonomi dari industri kreatif adalah berperan dalam membangun
buday, warisan budaya, dan nilai-nilai lokal yang kuat.

E. Keunggulan Industri Kreatif

Menurut Departemen Perdagangan RI Peluang Industri Kreatif (2009;1), industry kreatif


memiliki kelebihan dan ia telah terbukti memberikan sumbangan dalam pembangunan:

1. Kebutuhan terhadap modal uang dan material relatif lebih kecil.


2. Fleksibel terhadap perubahan sehingga lebih tahan terhadap goncangan eksternal.
3. Kelincahan dalam bermain, terutama dalam distribusi dan pemasaran.

F. Peluang Industri Kecil

Industri kreatif sangat responsif terhadap fenomena-fenomena sosial konsumen.


Sebaliknya, konsumen juga sangat responsif terhadap barang-barang dan jasa-jasa baru yang
unik yang diciptakan industry kreatif. Dengan daya respons dan fleksibilitas maka permintaan
konsumen telah mengubah pendekatan dalam orientasi industry, dari supply driven, yaitu
industri yang merespons konsumen, ke demand driven, yaitu pendekatan industri yang
berorientasi untuk merangsang permintaan, dan proses produksinya tidak di suatu tempat,
tetapi tersebar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pengembangan industri kreatif adalah layaknya sebuah bangunan yang akan
menguatkan ekonomi Indonesia, dengan landasan, pilar dan atap sebagai elemen‐elemen
bangunan tersebut. Kondisi ekonomi yang diharapkan oleh Indonesia adalah ekonomi
yang berkelanjutan.

Bisnis industri kreatif tidaklah susah hanya dengan berpikir kreatif, industri kreatif
bisa dibangun tidak dengan modal yang tinggi cukup dengan modal IT dan modal berpikir
kreatif. Untuk mengembangkan industi kreatif diperlukan sebuah kolaborasi yang padu,
saling memperkuat, saling menyangga, dan bersimbiosis mutualisme antara aktor-aktor yang
terlibat, yaitu kelompok cendikiawan (intellectuals), bisnis (business) dan kelompok
pemerintah (government) yang kemudian disebut sebagai sistem Triple Helix.

B. Saran

Dalam konteks kebijakan industry di masa kini, Negara berkembang tidak bisa
mengandalkan daya saingnya dibidang industry manufaktur, dengan memanfaatkan
keunggulan komparatif dalam bentuk biaya tenaga kerja yang lebih rendah dan sumber daya
alam yang melimpah. Semoga sarana dan sebaiknya dengan industri kreatif bisa
menyongkong perekonomian Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

Moelyono, Mauled. 2010. Menggerakan EKONOMI KREATIF Antara Tntunan dan


Kebutuhan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Suryana. 2013. Ekonomi Kreatif EKONOMI BARU: Mengubah Ide dan Menciptakan
Peluang. Jakarta: Salemba Empat.
Soeharsono Sagir.2009. Kapita Selekta Ekonomi Indonesia. Jakarta: Kencana.
UNDP-UNCTAD. 2008. Creative Economy Report. AS: United Nations. Dalam buku Ekonomi
Kreatif EKONOMI BARU: Mengubah Ide dan Menciptakan Peluang. 2013.

Anda mungkin juga menyukai