VIERI ABDURROSYID
KELAS XII UPW
(USAHA PERJALANAN WISATA)
SMK LP3 ISTANA
1|Page
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Sejarah Pariwisata di Indonesia” ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas perbaikan nilai
mata pelajaran Kepariwisataan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Sejarah berkembangnya pariwisata di Indonesia bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Guru yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
2|Page
DAFTAR ISI
PRAKATA 2
DAFTAR ISI 3
BAB I (PENDAHULUAN) 4
Rumusan Masalah 5
Tujuan Penelitian 5
BAB II (ISI) 6
Sejarah Pariwisata 6
Wisata Alam 10
Wisata Belanja 13
Wisata Budaya 13
Wisata Keagamaan 15
KESIMPULAN 16
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
4|Page
terbanyak yang datang ke Indonesia dari wilayah ASEAN. Sementara dari
kawasan Asia (tidak termasuk ASEAN) wisatawan Tiongkok berada di urutan pertama
disusul Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan India. Jumlah pendatang terbanyak dari
kawasan Eropa berasal dari negara Britania Raya disusul oleh Belanda, Jerman dan Prancis.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
5|Page
BAB II
ISI
SEJARAH PARIWISATA DI INDONESIA
1. Sejarah Pariwisata
Pariwisata telah dikenal di dunia sejak zaman prasejarah namun tentu saja pengertian
pariwisata pada zaman itu tidak seperti saat ini (modern). Sejak dahulu kala bangsa-bangsa
di dunia seperti Sumeria, Phoenisia, sampai dengan Romawi sudah melakukan perjalanan,
namun tujuannya masih untuk berdagang, menambah pengetahuan ilmu hidup, ataupun
ilmu politik. Selanjutnya setelah modernisasi meluas di segala penjuru dunia, khususnya
setelah terjadinya revolusi industri di Inggris, maka muncul traveller – traveller yang secara
bergantian melakukan perjalanan pariwisata seperti yang kita kenal saat ini.
Bidang jasa pelayanan yang berkaitan dengan pariwisata mungkin sudah berkembang
sejak zaman Indonesia purba, khususnya Jawa kuno abad ke-8; beberapa panel relief
di Borobudur menggambarkan adegan penjual minuman, semacam warung, kedai, atau
rumah makan, serta ada bangunan yang di dalamnya ada orang tengah minum-minum dan
bersenang-senang, mungkin menggambarkan rumah minum atau penginapan. Indonesia
memiliki catatan sejarah kebudayaan pariwisata sejak abad ke-14. Kakawin
Nagarakretagama mencatat bahwa Raja Hayam Wuruk telah mengelilingi Kerajaan
Majapahit yang kini menjadi daerah Jawa Timur menggunakan pedati dengan iring-iringan
pejabat negara. Catatan Perjalanan Bujangga Manik, seorang resi pengelana Hindu
dari Pakuan Pajajaran yang ditulis pada abad ke-15 menceritakan perjalanannya keliling
pulau Jawa dan Bali. Meskipun perjalanannya bersifat ziarah, namun kadang-kadang ia
menghabiskan waktu seperti seorang pelancong zaman modern: duduk, mengipasi
badannya dan menikmati pemandangan di daerah Puncak, khususnya Gunung Gede yang
dia sebut sebagai titik tertinggi dari kawasan Pakuan.
6|Page
Hotel Centrum di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi) pada 1900-an.
Tak lama daripada itu, pada 1911 sudah tiada lagi hambatan bagi para pelancong untuk
bergerak bebas hambatan di seluruh Jawa dan 1916, buat pulau-pulau lainnya. Ketika itu,
Jawa menjadi tempat perlancongan yang mahal oleh sebab tingginya biaya kapal
uap dari Singapura ke Batavia. Wisatawan di awal abad ke-20 suka melewati dataran-
dataran tinggi di daerah Jawa Barat untuk melawat ke 'jantung hati' kebudayaan Jawa, yakni
di Jogjakarta dan Surakarta.
7|Page
Sekitar tahun 1929, Leopold III dari Belgia dan Putri Astrid dari Swedia berkunjung ke
sini, diikuti RMS Franconia, kapal pesiar pertama yang berlabuh di Makassar pada 27 Maret
1929. Bantimurung terus dikunjungu wisatawan mancanegara dan bahkan tempat ini
dijadikan saran berwisata di musim kemarau pada buku panduan wisata Gids van Makassar
en Zuid-Celebes pada tahun 1938. Pada 1 Juli 1947, pemerintah Indonesia berusaha
menghidupkan sektor pariwisata Indonesia dengan membentuk badan yang dinamakan
HONET (Hotel National & Tourism) yang diketuai oleh R. Tjitpo Ruslan. Badan ini segera
mengambil alih hotel-hotel yang terdapat di daerah sekitar Jawa dan seluruhnya dinamai
Hotel Merdeka. Setelah Konferensi Meja Bundar, badan ini berganti nama menjadi NV
HORNET. Tahun 1952 sesuai dengan keputusan presiden RI, dibentuk Panitia
InterDepartemental Urusan Turisme yang bertugas menjajaki kemungkinan terbukanya
kembali Indonesia sebagai tujuan wisata.
8|Page
Maskot Tahun Kunjungan Indonesia 1992
10 | P a g e
mamalia yang sebagian besar hewan langka. Mamalia yang ada di kawasan ini antara lain:
kangguru pohon, landak irian, tikus air, walabi, dan kuskus. Taman nasional ini memiliki
lebih dari 1.000 spesies ikan, di antaranya adalah ikan koloso. Di taman ini terdapat salju
abadi yang berada di puncak Gunung Jayawijaya. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan
taman nasional tertua di Indonesia yang dikenal karena hewan Badak jawa bercula
satu yang populasinya semakin menipis. Pengamatan satwa endemik komodo serta satwa
lainnya seperti rusa, babi hutan dan burung dapat dilakukan di Taman Nasional
Komodo. Taman Nasional Kelimutu yang berada di Flores memiliki danau kawah dengan tiga
warna yang berbeda.
11 | P a g e
Taman Wisata Mekarsari merupakan taman buah tropis terbesar dan terlengkap di
dunia. Koleksi taman ini mencapai 100.000 tanaman buah yang terdiri dari 78 famili, 400
spesies, dan 1.438 varietas.
B. Wisata belanja
Wisata belanja di Indonesia dibagi menjadi dua jenis: pusat perbelanjaan tradisional
dengan proses tawar-menawar antara pembeli dan penjual dan pusat perbelanjaan modern.
Pasar tradisional umumnya menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari yang berlokasi
dalam satu gedung atau jalan tertentu. Beberapa daerah dengan relief sungai-sungai
panjang memiliki pasar terapung seperti Pasar Terapung Muara Kuin di Sungai
Barito, Banjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan di Banjar, namun ada pula yang khusus
menjual barang-barang seni atau benda khas setempat seperti Pasar
Sukawati di Gianyar yang menjual berbagai kerajinan tangan dan barang seni khas
Bali, Pasar Klewer di Solo yang menjual kain-kain batik, Kotagede dengan hasil
kerajinan perak, dan kawasan Malioboro di Yogyakarta yang menjajakan kerajinan khas
Yogya.
12 | P a g e
pusat perbelanjaan modern dapat ditemukan di kota Jakarta yang memiliki lebih dari 170
pusat perbelanjaan. Jakarta merupakan kota dengan jumlah pusat perbelanjaan terbanyak
di dunia. Pusat perbelanjaan tertua yang pernah dibangun di Jakarta yaitu Pasar Baru yang
dibangun pada tahun 1820.
C. Wisata Budaya
Berdasarkan data sensus 2010, Indonesia terdiri dari 1.128 suku bangsa. Keberagaman
suku bangsa tersebut mengakibatkan keberagaman hasil budaya seperti jenis tarian, alat
musik, dan adat istiadat di Indonesia. Beberapa pagelaran tari yang terkenal di dunia
internasional misalnya Sendratari Ramayana yang menceritakan tentang perjalanan Rama
dan dipentaskan di kompleks Candi Prambanan. Desa Wisata Batubulan yang terletak
di Sukawati, Gianyar merupakan desa yang sering dikunjungi untuk pentas Tari
Barongan, Tari Kecak dan Tari Legong.
13 | P a g e
Salah satu peserta dalam Karnaval Batik Solo.
14 | P a g e
Zaman Batavia dan Taman Mini Indonesia Indah yang menjadi pusat rekreasi dengan jumlah
taman dan museum terbanyak dalam satu kawasan di Indonesia.
D. Wisata Keagamaan
15 | P a g e
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pariwisata telah dikenal di Indonesia sejak abad ke-8 khususnya bagi masyarakat
Jawa Kuno. Hal itu tertulis pada panel relief di Candi Borobudur yang menggambarkan
adegan penjual minuman, semacam warung, kedai, atau rumah makan, serta ada bangunan
yang di dalamnya ada orang tengah minum-minum dan bersenang-senang, mungkin
menggambarkan rumah minum atau penginapan. Indonesia memiliki catatan sejarah
kebudayaan pariwisata sejak abad ke-14.
16 | P a g e