Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK

LAPORAN HASIL OBSERVASI


OLEH
K
E
L
O
M
P
O
K
3

Kelas : X-IIS 1
Dengan Anggota :
- Sherly - Lundu
- Jevier - John

SMA KRISTEN IMMANUEL BATAM


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa,
atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan hasil
observasi ini.

Laporan ini ditulis dengan bahasa yang lugas, sederhana, dan mudah
dipahami. Melalui makalah ini, Anda akan mampu mengetahui
mengenai Raja Nong Isa dan bagaimana sejarah Nongsa.

Laporan ini menyajikan berbagai hasil gambar yang kami ambil di


lapangan untuk mendukung penjelasan yang kami paparkan. Melalui
makalah ini, pembaca diharapkan dapat mengenang dan mengingat
sejarah.

Akhir kata, segala kritik dan saran akan kami terima demi
kesempurnaan laporan hasil pengamatan kami. Semoga laporan ini
bermanfaat.

Kelompok 3

i
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................ i
Daftar Isi...................................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian................................................................ 1
1.4 Metode dan Teknik Penelitian............................................ 1
1.5 Sistematis Penulisan............................................................ 1
Bab 2 Pembahasan...................................................................... 2
2.1 Raja Isa................................................................................ 2
2.2 Sejarah Nongsa................................................................... 2
2.3 Makam Raja Isa.................................................................. 4
2.4 Makam Zuriat Nong Isa...................................................... 4
Bab 3 Penutup.............................................................................. 6
3.1 Kesimpulan......................................................................... 6
3.2 Saran................................................................................... 6
Dokumentasi................................................................................ 7
Daftar Pustaka............................................................................. 9

ii
Bab 1
Pendahuluan
1. Latar belakang masalah
Sekitar tahun 1700 an pulau Batam di kuasai oleh Pemerintah Hindia Belanda. Namun,
beberapa wilayah di Kepulauan Riau lainnya dikuasi oleh Raja-raja yang berasal dari
Kerajaan Riau-Lingga. Keberadaan dan perkembangan Kota Batam tidak bisa dilepaskan
dari sosok Raja Isa.

2. Rumusan masalah
Siapa Raja Isa?
Bagaimana sejarah adanya Nongsa?
Dimana letak makam Raja Isa?
Bagaimana bentuk dan rupa makam zuriat Raja Isa?

3. Tujuan Penelitian
Supaya mengetahui sejarah Nongsa dan tokoh yang berperan di dalamnya beserta makam
dan makam zuriatnya

4. Metode dan Teknik Penelitian


Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode
observasi dan kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang dipergunakan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:

Teknik pengamatan langsung, pada teknik ini penulis terjun langsung meneliti ke
lapangan untuk mengetahui bagaimana keadaan makam zuriah Nong Isa dan bagaimana
sejarahnya.

Teknik Wawancara , tujuan dari teknik wawancara ini adalah agar diperoleh gambaran
yang lebih mengenai kasus yang dibahas.

Responden meliputi para pelajar, pengajar, masyarakat sekitar, dan zuriat (keturunan)
Nong Isa sebagai sumber informasi mengenai studi kasus makam zuriah Nong Isa.

Studi Pustaka, pada metode ini, penulis membaca sumber-sumber dan tulisan yang
berhubungan dengan penulisan laporan.

5. Sistematis Penulisan
Pada laporan pengamatan ini, penulis akan menjelaskan hasil penelitian di lapangan
dimulai dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian serta sistematika penulisan. Bab selanjutnya, penulis
melakukan penelitian di lapangan.

1
Bab 2
Pembahasan
A. Raja Isa
Raja Isa atau yang dikenal Nong Isa adalah nama kecil dari Raja Isa bin Raja Ali.
Ayahnya adalah Raja Ali, putra Daeng Kemboja Yang Dipertuan Muda Riau III, yang
menggantikan Raja Haji Fisabilillah sebagai Yang Dipertuan Muda Riau sebagai
Yang Dipertuan Muda Riau V.

Bunda kandungnya bernama Raja Penuh binti Sultan Salehuddin, Sultan Selangor.
Sedangkan istrinya bernama Raja Buruk binti Raja Abdulsamad ibni Daeng Kamboja
atau Engku Wok atau Engku Wuk. Selain itu, ia juga mempunyai istri kedua yang
tidak diketahui namanya.

Dalam arsip-arsip Belanda, Raja Isa dipandang sebagai tokoh penting dalam keluarga
diraja Riau di Pulau Penyengat, dan namanya dicatat dan sejajar dengan tokoh lain
seperti Raja Jakfar Yang Dipertuan Muda Riau VI dan lain-lain.

Menurut catatan Resident Riouw, L. C. von Ranzouw, Raja Isa menjabat sebagai
opvolger atau Kelana calon pengganti Raja Jakfar bila Yang Dipertuan Muda Riau itu
mangkat.

Jabatan Kelana itu adalah salah satu jabatan yang penting dalam hierarki kerajaan
Riau-Lingga-Johor-dan Pahang, sebagaimana pernah disandangkan di pundak Raja
Haji Fisabilillah.

Dari kedua istrinya, Raja Isa memperoleh beberapa orang anak laki-laki antara lain
adalah Raja Yakup, Raja Idris, Raja Daud, dan Raja Husin.

Pada masa hidupnya, Nong Isa dan keluarga menetap di Pulau Nongsa dan Sungai
Nongsa di Pulau Batam. Hanya anaknya yang bernama Raja Husin kemudian
berpindah dan menetap di Pulau Penyengat ketika telah berusia 87 tahun.

B. Sejarah Nongsa
Nong Isa dikenal sebagai tokoh yang membuka Nongsa. Selembar arsip (tepatnya
salinan selembar arsip surat) dalam koleksi Arsip Riouw di Arsip Nasional Republik
Indonesia, menyebut bahwa Raja Isa diberi 'kuasa' memegang perintah atas Nongsa
dan rantau sekitarnya di bawah pemerintahan Sultan Abdulrahman Syah yang
bersemayam di Lingga dan Yang Dipertuan Muda Riau Raja Jakfar di Pulau
Penyengat.

Nama daerah Nongsa tersebut berasal dari kata Nong Isa. Warga setempat terbiasa
dengan menyebut nama Nongsa.

2
Peristiwa ini terjadi lima tahun setelah Traktat London tahun 1824, yang ditandai
dengan surat Comisaries Jendral sekaligus Resident Riouw Letnan Kolonel Cornelis
PJ Elout pada tanggal 22 Jumadil Akhir 1245 Hijriah yang bersamaan dengan tanggal
18 Desember 1829 Masehi.

Momentum sejarah dan tarikh dokumen 'pengukuhan' Raja Isa alias Nong Isa inilah
yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Batam.

Setelah dibuka oleh Nong Isa, perlahan-lahan Nongsa berkembang menjadi sebuah
pelabuhan yang penting menggantikan kawasan pelabuhan di sekitar Selat Bulang
yang mulai sepi ditinggalkan sejak Temenggung Abdulrahman pindah ke Singapura
tahun 1818.

Sejak 1829, Nongsa mengambil alih fungsi Selat Bulang. Semua kapal yang berasal
dari Riau (Tanjungpinang, Pulau Penyengat) dan pulau-pulau di Selatan Pulau Bintan
singgah terlebih dahulu di Nongsa sebelum menyeberang ke Singapura.

Pengukuhan Raja Isa memegang perintah atas Nongsa dan rantau sekitarnya atas
nama Sultan Abdulrahman Syah Lingga-Riau (1812-1832) dan Yang Dipertuan Muda
Riau Raja Jakfar (1808-1832) amat penting bagi perjalanan sejarah Batam.

3
Peristiwa tersebut menandai sebuah 'babak baru' dalam perjalanan sejarah
pemerintahan lokal di Batam. Dan, dalam kenyataannya, momentum historis ini
adalah penanda yang diwariskan kepada penerus-penerus pemerintahan lokal di
Batam yang silih berganti menerajui atau memegang pucuk pemerintahan tertinggi di
Batam sejak tahun 1829 hingga saat ini.

C. Makam Raja Isa


Meski Raja Isa tokoh besar yang berjasa bagi perkembangan Batam, hingga saat ini
belum diketahui di mana lokasi makamnya.

Selama ini, Pemko Batam sudah berusaha mencari lokasi Makam Raja Isa atau Nong
Isa. Namun sampai saat ini belum juga ditemukan karena tidak adanya penanda pada
makam.

Ahmad Dahlan mengatakan bahwa semua makam raja-raja ada jejak semua, kalau
Nong Isa tidak ada penanda. Pemakaman yang ada saat ini hanya saudara dan
keturunannya.

Ketua Perhimpunan Zuriat Raja Riau Lingga Raja Gani menjelaskan bahwa awalnya
ada tiga lokasi pemakaman di kawasan Nongsa. Dibedakan menjadi makam para
penghulu, orang biasa, dan mereka yang memiliki gelar kesultanan.

Menurut Ketua Dewan Penasehat Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam
Machmur Ismail, Nong Isa mengantarkan Batam memulai perjalanan sejarahnya.
Kebesarannya kini dikenang sebagai sebuah sejarah. Tak ada lagi yang tersisa dari dia
di Batam, selain sebuah kompleks pemakaman zuriatnya yang ada di Bukit Nongsa
Pantai.

Bahkan, keberadaan makam Nong Isa sendiri hingga hari ini masih misterius. Tak ada
yang tahu, di mana gerangan makam Raja Pertama peletak pondasi sejarah Batam ini.

D. Makam zuriat Nong Isa


Saat ini makam yang berada di Nongsa tersebut adalah
makam kaum kerabat dari Nong Isa, ada sekitar 30 an
makam yang terdapat di areal makam tersebut.

Kompleks makam Nong Isa berada di atas sebuah


bukit kecil di kawasan Kampung Nongsa Pantai,
Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam.

Untuk bisa ke kompleks permakaman tersebut, Anda


harus menaiki puluhan anak tangga. Di kompleks

4
permakaman ada semacam prasasti yang menjelaskan mengenai sejarah singkat
ditetapkannya hari jadi Kota Batam.

Makam itu pun sering didatangi masyarakat untuk berziarah, bahkan salah satu
puncak perayaan ulang tahun Kota Batam ialah berziarah di kompleks permakaman
ini. Suasana yang teduh dan khusyuk amat terasa di tempat ini, belum lagi hutan-
hutan kecil yang mengelilingi permakaman semakin membuat suasana semakin asri.

Di setiap makam batu nisannya di ikat dengan kain yang berwarna kuning, karena
kain berwarna kuning adalah sebuah lambang khas daerah Melayu yang menerangkan
bahwa makam ini adalah makam dari keturunan atau keluarga raja.

Ada pula beberapa makam zuriat Raja Nong Isa yang terdapat di rumah keramat.

5
Bab 3
Penutup
1. Kesimpulan
Raja Isa dikenal sebagai pembuka Nongsa. Ia diberi kuasa memegang perintah atas
Nongsa dan rantau sekitarnya. Berkat hasil kerja kerasnya dia bisa memajukan daerah
Nongsa pada awal berdirinya Kota Batam. Nong Isa diketahui berkuasa hanya 3 tahun,
beliau wafat pada tahun 1831. Makam Nong Isa hingga kini masih menjadi kontroversi,
tidak ada yang mengetahui dimana makamnya. Makam-makam yang terdapat di
Kompleks makam Nong Isa adalah makam saudara dan keturunannya. Pada setiap batu
nisan diikat dengan kain kuning yang melambangkan keturunan raja.

2. Saran
Minimnya informasi yang disajikan terkait sejarah Nong Isa membuat generasi muda tak
lagi tertarik dengan sejarah. Berkunjung ke Makam Zuriat Nong Isa juga tak banyak
membantu, karena di sana tak memuat catatan sejarah mengenai raja pertama Batam itu.

Situs bersejarah itu juga tak punya juru kunci yang senantiasa siap meladeni pertanyaan
para pengunjung yang penasaran terhadap sejarah yang sahih mengenai Raja Isa. Kerap
kali pengunjung yang datang untuk mencari tahu pulang dengan kecewa, karena tak
berhasil mendapat informasi apa pun.

Sebaiknya kompleks pemakaman zuriat Nong Isa dilengkapi dengan prasasti, yang
memuat keterangan historis Nong Isa, serta kaitannya dengan awal mula adanya
pemerintahan di Batam.

Prasasti tersebut dituliskan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, sehingga turis
asing yang berkunjung juga bisa memahami informasi yang dicantumkan. Itu merupakan
salah satu bentuk nyata upaya pelestarian sejarah.

Alangkah lebih baik lagi bila di sana ada orang yang diberi tugas khusus untuk
memerhatikan dan merawat kompleks situs makam zuriat Nong Isa. Orang itu bisa
memastikan bahwa makam tersebut dalam keadaan bersih dan terawat, sehingga
pengunjung tak enggan datang berkunjung.

Orang itu juga bisa memberikan penjelasan yang gamblang ketika ada pengunjung yang
ingin mendapat informasi lebih lengkap mengenai sejarah Nong Isa dan Batam.

Seharusnya orang tersebut harus tahu sejarah Nong Isa sendiri. Ia nantinya bisa
menjelaskan, bahwa di sana tak ada makam Nong Isa, yang ada adalah makam
kerabatnya. Sehingga tak terjadi salah penafsiran bagi pengunjung.

6
Dokumentasi

Makam Zuriat Nong Isa

Perjalanan menuju rumah keramat

7
di Rumah Keramat

Daftar Pustaka

8
https://daerah.sindonews.com/read/1103330/29/raja-isa-sosok-
penting-dalam-sejarah-pemerintahan-di-batam-1461338967
https://www.batamnews.co.id/berita-13772-makam-zuriat-nong-isa-
bukti-jejak-para-raja-di-kepulauan-riau.html
https://situsbudaya.id/makam-nong-isa-nongsa-batam/
https://mediaindonesia.com/read/detail/214534-jejak-historis-di-
makam-nong-isa

Anda mungkin juga menyukai