Anda di halaman 1dari 11

SOSIOLOGI INDUSTRI

FOKUS KAJIAN SOSIOLOGI INDUSTRI DI ERA MASYARAKAT POST INDUSTRIAL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

ANDI NURUL ANNISA YUDHA E031171509

FITRIYANI GAFFAR E031171003

MIZNI ZAHARANIL HILMI E031171316

AGRADIAN ARUNG MATANDE E031171306

ASTRI ALFI KHOIRI E41116016

DEPARTEMEN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT karena berkat,
rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan lancar dan tanpa halangan
apapun.`

Kami mengucapkan terima kasih atas segenap pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini. Kami berterima kasih kepada Dosen yang telah memberikan tugas ini, karena
dengan tugas ini kami menjadi lebih mengerti mengenai kajian sosiologi industri di era
masyarakat post-industri.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
berharap pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun agar penulisan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Namun kami berharap karya ini dapat memberi manfaat bagi
pembaca.

Makassar, 9 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Masyarakat Post-Industri .............................................................................. 2


B. Struktur Baru Masyarakat Post-Industri …………………………………...5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………8

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia sebagai mahkluk dikenai oleh hukum perubahan. Baik yang berkenaan
dengan fisiknya, pemikiran, maupun tingkah lakunya. Dalam kehidupan di dunia ini,
awalnya manusia terlahir sebagai individu yang menyendiri, selanjutnya manusia
berhubungan dengan manusia lain, mereka hidup bersama dan bekerja bersama untuk
mewujudkan keperluan asasinya. Dan setiap masyarakat, manusia selama hidupnya pasti
mengalami perubahan-perubahan, yang berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti
kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun
yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, tetapi ada juga yang
berjalan dengan cepat. Dalam perjalanannya manusia mengalami perubahan, maka
dengan perubahan itulah manusia bisa berkembang.
Manusia juga dapat dibedakan dari makhuluk lainnya karen adanya perubahan
dalam diri mereka terutama dari segi pengetahuan dan spiritnya.
Oleh karena ini mengakaji manusia, baik itu dari aspek fisik, pemikiran atau pun
sosialnya sangatlah penting, karena merupakan titik tolak untuk mengetahui
perkembangan manusia dan juga langkah-langkah yang telah dibuat oleh manusia untuk
memakmurkan hidupnya dan juga menjalankan tugasnya sebagai khalifah Allah di muka
bumi. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa pertumbuhan dan perubahan
masyarakat yaitu, pertama-pertama dari masyarakat pra-industri, masyarakat industri
kemudian masyarakat post-industrial.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kajian sosiologi industri di era masyarakat post-industri?

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Masyarakat Post-Industri
Masyarakat adalah sekelompok individu yang hidup bersama di suatu wilayah dan
membentuk sebuah interaksi, interaksi yang terjadi antar individu, kelompok, dan individu
dengan kelompok. Post-Modernisme menggunakan ide yang baru, masyarakat Post-Modernisme
telah hadir dan menggantikan masyarakat modern. Daniel Bell (1973-1976) menciptakan ide
yang selaras bahwa kita sedang berada dalam proses pembentukan dari sebuah masyarakat
industrial menuju Post-Industrial. Dari orientasi modernnya yang ada, Bell tidak memiliki
keraguan dalam mempersembahkan ini sebagai sebuah narasi besar pembangunan, khususnya di
Amerika Serikat, Jepang, Eropa Barat, dan bahkan (dulunya) Uni Soviet. Juga bercermin pada
perspektif modernisnya, tidak dapat dipungkiri bahwa Bell memiliki beberapa hal yang sangat
kritis untuk mengupas berbagai hal mengenai Post-Modernisme.
Bell membagi masyarakat ke dalam tiga bidang yaitu struktur sosial (atau ekonomi-teknik),
pemerintahan, dan kebudayaan. Awalnya masyrakat post-industri menimbulkan, yang utama,
perubahan-perubahan di dalam struktur sosial, khususnya ekonomi, dunia kerja, dan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Meskipun hal diatas tidak menyebabkan perubahan-perubahan dalam
bagian-bagian lain dari masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan, berbagai perubahan dalam
struktur sosial terang saja memiliki implikasi yang besar bagi masyarakat. Bagaimanapun pusat
perhatian utama Bell, paling tidak secara awal, adalah dalam perubahan karakter dari struktur
sosial. Post-industrial society adalah konsep ekonomi yang menjelaskan bahwa sektor jasa
menghasilkan kesejahteraan yang lebih baik dibandingkan sektor industri atau manufaktur di
beberapa negara. Konsep ini dipopulerkan oleh Daniel Bell, dan sangat berkaitan dengan konsep
serupa seperti post-fordism, informationsociety, knowledgeeconomy, postindustrialeconomy,
liquidmodernit, dan network society.
Dimensi utama dalam masyarakat post-industri :

1. Ekonomi
a. Perubahan bentuk ekonomi dari barang ke jasa, karena adanya kemajuan industri.
Dalam sejarah, adanya perbedaan jenis dalam fase perkembangan masyarakat:
1. Pra-Industri/realitas alam: Fase ini berlaku sistem feodalisme (tanah), biasanya terjadi di
negara Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Fase ini mengandalkan pertanian atau

2
perikanan. Masih bergantung pada alam, musim, dan air. Feodalisme tidak berlaku di
Amerika Serikat.
2. Industri/Teknik: Fase ini bergantung kepada mesin sebagai pengganti tenaga manusia.
Terjadi di negara Jepang, Eropa Barat, dan Uni Soviet. Negara tersebut terkenal sebagi
penghasil barang.
3. Post-Industri/Sosial: Fase ini sangat maju/modern. Manusia tidak bergantung lagi pada
kondisi alam, tenaga, otot, atau energi tapi bergantung pada informasi (ujung teori Bell).
Fase ini ditandai dengan produksi barang cepat oleh jasa-jasa yang profesional.
Makanya jasa sangat mahal sekali karena harus terus dibayar. Biaya jasa terus
meningkat. Misalnya, dokter atau atlet olahraga. C. Ronaldo sebagai pemain termahal
dunia dgn banderol 1.09 T dari MU ke Madrid pada tahun 2009, sekarang Neymar Jr
termahal dunia setelah ditransfer dari Barca ke PSG dgn banderol 3.5 T tahun 2018.

Terdapat perbedaan antara sosiologi Eropa dan Amerika. Dalam sosiologi Eropa berlaku
sistem Pra-Industri (Feodalisme), sedangkan di Amerika tidak berlaku pra-industri karena
penduduk Amerika bukan penduduk asli melainkan imigran dari luar. Makanya, Amerika
langsung mengalami fase Industri alias tidak mengalami pra-industri terlebih dahulu.

b. Lapangan pekerjaan. Dalam masyarakat post-industri pekerjaan lebih profesional dan


terspesialisasi, yaitu terbagi menjadi dua jenis: WhiteCollar(pekerja kerah
putih/pekerjaan non-manual, seperti guru, bisnisman, akuntan, kantoran) dan
BlueCollar(pekerja kerah biru/ pekerjaan manual/kasar/menggunakan otot, seperti
buruh pabrik, montir, kuli angkut).

2. Ilmu Pengetahuan
Adanya Inovasi Pengetahuan. Yaitu membedakan kebiasaan masyarakat industri
dan post-industri. Masyarakat Industri sangat erat dengan hubungan orang dengan mesin.
Sedangkan, post-industri orang dengan orang. Hal tersebut berpengaruh kepada unsur
lain yaitu politik, dalam masyarakat post-industri kebijakan dipegang oleh kekuasaan
politik/pemerintahan yang luas untuk mengatur kebijakan.

3
3. Teknologi
Perkembangan teknologi juga semakin pesat, sehingga mampu dikendalikan oleh
manusia. Teknologi menjadi media utama masyarakat post-industri dimana setiap orang
paham dan mengerti akan teknologi yang ada sehingga tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan masyarakat. Contohnya, adanya generasi signal dalam smartphone dari fase
simbian, GPRS, 2G, 3G, hingga 4G, bahkan akan sampai 5G. Setiap, instansi
menggunakan teknologi, dan segalanya dipermudah dengan teknologi. Teknologi juga
diapakai untuk mempermudah memperoleh pengetahuan yaitu dengan adanya internet.

B. Struktur Baru Masyarakat Post-Industri


1. Mobilitas Tinggi
Masyarakat post-industri tidak hanya bergaul dalam dunia nyata, seperti di
sekolah, kampus, pasar, tetapi juga bergaul di dunia lain yaitu sosial media. Fb, Twitter,
Instagram, Whatsapp, dll. Masyarakat juga lebih mudah bepergian melalui jalur
transportasi apapun melewati batas negara. Globalisasi, modernisasi, westernisasi,
menjadi tren kebudayaan masa kini. Dalam dunia kerja pun, pekerjaan rata-rata berada
di bawah ilmu pengetahuan, sehingga pekerja mayoritas ada dalam golongan terdidik.
2. Pengaruh Politik/Pemerintahan Pusat
Politik dalam hal ini pemerintah sangat besar sekali perannya dalam
mengeluarkan kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat. Hal tersebut karena
perbedaan kepentingan yang sangat besar sehingga perlu diambil kebijakan yang
menengah/netral.

Bell mengatakan bahwa terdapat beberapa tantangan dalam masyarakat post- industri:

1. Perubahan sosial yg cepat dan tdk terkendali.


2. Persaingan yang semakin ketat dan kompleks, sehingga rawan konflik.
3. Apabila ingin hidup enak, maka harus merasakan menjerit dahulu.
4. Jasa dunia pendidikan yang semakin mahal. Karena seorang profesional dibentuk dalam
dunia pendidikan dan harus merasakan dunia pendidikan.
5. Kelangkaan seorang profesional.
6. Evaluasi riset yang harus cepat.

4
7. Penemuan teknologi baru.
8. Arah dan kecepatan pengetahuan.
9. Kreativitas dan produktivitas yang dikhawatirkan menurun.

STRUKTUR KEKUASAAN MASYARAKAT POST-INDUSTRI

Struktur masyarakat baru dengan mengutamakan pada distribusi kekayaan, kekuasaan, dan
status.

1. Pra-Industri
a. Kekayaan ada pada pemilik tanah dan para militer.
b. Kekuasaan ada pada kekuatan yang kuat/feodalisme. Pemerintahan masih berbentuk
kerajaan yang utuh, bukan kerajaan saat ini yg hanya simbol saja.
2. Industri
a. Kekayaan ada pada pengusaha/pemilik modal.
b. Kekuasaan ada dari pengaruh politik langsung. Biasnya bergantian antara pengusaha,
militer, dan politikus.
3. Post-Industri
a. Kemajuan dan perkembangan ada pada Universitas dan lembaga-lembaga. Figur
dominan, ilmuwan, dan ahli. Contoh, StanfordUniversity (USA) pusat kemajuan
teknologi informasi dunia (Apple oleh SteveJobs, Google oleh LaryPages dan
SergeyBrin, Internet, dan tokoh besar dunia lainnya). HarvardUniversity (USA) ada
Facebook oleh M. Zuckenburg, Microsoft oleh Bill gates, Barac Obama, dll. Selain
itu ada MIT, Celtech, ColumbiaUniversity, ChicagoUniversity (Departement
Sosiologi pertama) dll. Di Inggris terdapat CambridgeUniversity,
OxfordUniversityyang melahirkan tokoh besar dunia. Itulah kampus-kampus terbaik
dunia. Sama halnya dengan di Indonesia, kampus terkenal semacam UI, UGM, ITB,
IPB masih menyumbang tokoh terbaik saat ini sebagai kampus papan atas di
Indonesia. Ada Sri Mulyani (UI), Anies Baswedan, Jokowi (UGM), BJ. Habibie,
Ridwan Kamil (ITB), SBY (IPB) dll. Selain dari kalangan akademisi tentunya ada
kalangan profesional lainnya seperti atlet dan artis ataupun tokoh agama (C. Ronaldo,
Messi, Beckham, Bruno Mars, Adele, A. Jolie, Rihanna, Syahrini, Iwan Fals, Ustadz

5
Abdul Somad, Lc. MA., dll). Baru-baru ini majalah YouGovmerilis orang paling
dikagumi di dunia masih dipegang oleh SteveJobs, Barac Obama, C. Ronaldo,
Beckham, A. Jolie, dll. Di Indonesia sendiri masih dipegang oleh BJ. Habibie.
b. Sarana Kekuasaan ada pada tenaga rasional. Biasanya kalangan akademisi/terdidik
yang diperhitungkan oleh pemegang kekuasaan. Banyak akademisi yang terjun ke
dunia politik dan menjadi penguasa. Sri Mulyani (UI-Menteri Keuangan), Ridwan
Kamil (ITB-Walikota), BJ. Habibie (ITB-Presiden RI ke-3). Begitupun pemerintah
sekarang.
c. Stratifikasi berdasarkan pada profesionalitas pekerjaan individu:
1. Tinggi: kalangan profesionalitas (bisnisman, dokter, guru, dosen, artis, ustadz,
atlet).
2. Sedang: semi-profesional, seperti teknisi dan salesman.
3. Rendah: pekerja kasar (bluecollar).

6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Masyarakat adalah sekelompok individu yang hidup bersama di suatu wilayah dan
membentuk sebuah interaksi, interaksi yang terjadi antar individu, kelompok, dan
individu dengan kelompok. Post-Modernisme menggunakan ide yang baru,
masyarakat Post-Modernisme telah hadir dan menggantikan masyarakat modern.
Dimensi utama dalam masyarakat post industri yaitu terbagi tiga yaitu: ekonomi, ilmu
pengetahuan, dan teknologi. Struktur baru masyarakat post-industri yaitu mobilitas
tinggi dan pengaruh politik/pemerintahan pusat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Castells, Manuel. 2000. The Riseof The Network Society. Victoria, Australia: BlackwellPublishing.

Ritzer, George & Douglas J. Goodman. 2008.

TeoriSosiologi, Dari TeoriSosiologiKlasikSampaiPerkembanganMutakhirTeoriSosial Modern.


Yogyakarta: KreasiWacana.

Waters, Malcolm. 1996. Daniel Bell (Key Sociologists), New York: Routledge

Anda mungkin juga menyukai