Ekonomi Sosial
Disusun oleh :
Kelompok 4
Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Allah SWT atas anugrah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Ekonomi Kreatif.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan
para mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun
penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai
manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi
teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari
dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat
menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Pengertian Ekonomi Kreatif....................................................................................3
2.2 Dasar- Dasar Hukum Ekonomi Kreatif...................................................................5
2.3 Tujuan Ekonomi Kreatif..........................................................................................6
2.4 Contoh Usaha Ekonomi Kreatif Oleh Mahasiswa...................................................6
2.5 Potensi dan Tantangan Ekonomi Kreatif di Indonesia............................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................9
3.2 Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Apa dasar Hukum Ekonomi kreatif ?
3. Bagaimana contoh usaha Ekonomi Kreatif oleh mahasiswa ?
4. Bagaimana potensi dan tantangan Ekonomi Kreatif di Indonesia ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dalam konteks ekonomi, kreativitas menunjukan suatu formulasi ide-ide baru
dengan menerapkannya ide-ide baru tersebut untuk menghasilkan pekerjaan-pekerjaan
yang berasal dari produk-produk, seni dan budaya (Syuryana, 2013:35).
Ekonomi kreatif merupakan konsep ekonomi baru yang memadukan antara informasi
dankreativitas, serta bertumpu pada pemikiran, ide, dan pengetahuan yang bersumber
dari sumberdaya manusia sebagai faktor produksi.
Menurut definisi Kementerian Perdagangan RI (2009), ekonomi kreatif
didefinisikansebagai perwujudan dari upaya mengupayakan pembangunan
berkelanjutan melaluikreativitas, di mana pembangunan berkelanjutan
adalah lingkungan ekonomi yangberdaya saing dan memiliki cadangan
sumber daya terbarukan.
Ekonomi kreatif Menurut definisi United Nations Conference on Trade and
Development(UNCTAD), ekonomi kreatif didefinisikan sebagai siklus
produksi barang dan jasadengan kreativitas dan modal intelektual sebagai
input utama.
Definisi industri kreatif berdasarkan UK DCMS Working Group (1988): Industri
kreatifadalah industri yang berasal dari kreativitas, keterampilan, dan
bakat pribadi yangberpotensi menciptakan kekayaan dan kesempatan kerja
dengan mengembangkan danmenghasilkan hak kekayaan intelektual dan pribadi.
kreativitas.
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (2007) mendefinisikan
industri kreatifsebagai berikut: “Industri yang bersumber dari pemanfaatan
keterampilan dan bakatkreativitas pribadi, melalui penciptaan dan pemanfaatan
kreativitas dan bakat pribadiuntuk menciptakan kesejahteraan dan kesempatan
kerja. Kreativitas.”
Sementara itu, menurut Simatupang (2007), ekonomi kreatif adalah industri
kreatif yangbertumpu pada bakat, keterampilan dan kreativitas, yang merupakan
elemen dasar setiaporang. Unsur utama industri kreatif adalah kreativitas,
keahlian, dan bakat yangberpotensi meningkatkan kesejahteraan dengan
memberikan kreasi intelektual.
4
2.2 Dasar Hukum Ekonomi kreatif
Kerangka hukum dan peraturan untuk industri kreatif merupakan aspek penting
dalam mempromosikan ekonomi kreatif yang ada di Indonesia. Beberapa peraturan dan
undang-undang yang terkait dengan ekonomi kreatif di Indonesia antara lain:
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif memiliki beberapa
isi penting, antara lain:
5
ekonomi kreatif ini terdiri atas fasilitas, sarana, dan prasarana yang mendukung
pengembangan ekonomi kreatif.
Dalam rangka mempromosikan ekonomi kreatif di Indonesia, Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif menjadi acuan bagi pelaku industri
kreatif untuk mengembangkan usahanya. Undang-undang ini juga memberikan
arahan bagi pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan ekonomi kreatif di
Indonesia.
6
c. Kabupaten Indragiri Hilir terdiri dari : Batik Indragiri Hilir.
d. Kabupaten Siak terdiri dari : Alat Musik Melayu, Kopi Lemak Mempura.
e. Kabupaten Pelalawan terdiri dari : Pembuat Gendang Suku Petalangan
f. Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari : Pembuatan Gulo Onou
g. Kabupaten Rokan Hilir terdiri dari : Kacang Pukul
h. Kabupaten Kampar terdiri dari : Keripik Nenas
i. Dumai terdiri dari Kerupuk Cabe
j. Kuantan Singingi terdiri dari Gelamai dan Kue Pia, Peci Nasional
k. Kepulaun Meranti terdiri dari Kopi Luwak Dari Ceruk Riau, Kue
Putu Piring
Mahasiswa juga dapat terlibat dalam industri kreatif dengan memulai usaha kreatif.
Berikut adalah beberapa contoh usaha ekonomi kreatif yang dapat dilakukan oleh
mahasiswa:
7
beberapa tantangan, seperti perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) yang kurang
efektif, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kreatif, serta
masalah infrastruktur dan permodalan yang belum memadai. Berikut adalah potensi dan
tantangan ekonomi kreatif di Indonesia:
Potensi:
Kekayaan kearifan lokal Indonesia yang dapat dijadikan sumber daya ekonomi
kreatif.
Kekayaan alam Indonesia yang melimpah, seperti tambang, dataran tinggi, hutan,
dan keindahan alam yang beraneka ragam, sehingga berpotensi menjadi kompetitor
sektor pariwisata dunia.
Pemerintah telah mengambil beberapa langkah, seperti mencanangkan program
ekonomi kreatif nasional dan mengembangkan beberapa pusat ekonomi kreatif di
beberapa kota di Indonesia, serta mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang
mendukung pengembangan ekonomi kreatif, seperti penyediaan program
pembiayaan dan insentif fiskal bagi pelaku ekonomi kreatif.
Tantangan:
Perlindungan HKI yang kurang efektif.
Keterbatasan SDM yang berkualitas dan kreatif.
Masalah infrastruktur dan permodalan yang belum memadai.
Persaingan dengan produk-produk dari luar negeri.
Masuknya budaya asing.
Rendahnya apresiasi masyarakat terhadap profesi di bidang ekonomi kreatif.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekonomi kreatif berasal dari dua kata yaitu ekonomi dan kreatif.Istilah ekonomi
berasal dari bahasa Yunani koikonomia. Kata tersebutmerupakan turunan dari dua kata
oikos dan nomos. Oikos berartirumah tangga, sedangkan nomos berarti mengatur. Jadi
arti asli dari oikonomia adalah mengatur rumah tangga. Kemudian arti asli
tersebutberkembang menjadi arti baru, sejalan dengan perkembangan ekonomimenjadi
suatu ilmu. Kini sebagai ilmu, ekonomi berarti pengetahuanyang tersusun menurut cara
yang runtut dalam rangka mengatur rumahtangga. Rumah tangga disini bukan arti yang
sempit, melainkanmenunjukan pada kelompok sosial yang dianggap sebagai
tumahtangga. Kelompok sosial ini berwujud perusahaan, kota, bahkanNegara
Berdasarkan beberapa sumber yang telah dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa
ekonomi kreatif di Indonesia memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi. Namun, pengembangan ekonomi kreatif juga dihadapkan dengan beberapa
tantangan, seperti perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) yang kurang efektif,
keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kreatif, serta masalah
infrastruktur dan permodalan yang belum memadai. Pemerintah Indonesia telah
mengambil beberapa langkah untuk menghadapi tantangan dan mengembangkan potensi
ekonomi kreatif di Indonesia, seperti mencanangkan program ekonomi kreatif nasional,
mengembangkan beberapa pusat ekonomi kreatif di beberapa kota di Indonesia, dan
mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi kreatif,
seperti penyediaan program pembiayaan dan insentif fiskal bagi pelaku ekonomi kreatif.
Pengembangan ekonomi kreatif dapat dilakukan melalui pengembangan produk atau
layanan yang inovatif, penguatan ekosistem startup, perlindungan hak kekayaan
intelektual yang efektif, dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan
kreatif. Dengan potensi pengembangan ekonomi kreatif yang dimiliki Indonesia, perlu
adanya sinergitas dari semua pemangku kepentingan, dalam mengatasi berbagai
tantangan yang berpotensi menjadi bottleneck pengembangan ekonomi kreatif.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam segi
teknik penulisan maupun dalam isi materi itu sendiri. Dalam penulisan makalah ini
9
penulis masih kesulitan dalam mencari sumber-sumber referansi yang dapat digunakan.
Dalam hal ini penulis menyarankan kepada pembaca atau penulis berikutnya agar dapat
menyempurnakan makalah ini dengan menambah lebih banyak sumber referansi, dalam
segi pemahaman materi juga memiliki sedikit tingkat kesulitan tersendiri bagi penulis
karena harus menyimpulkan deri berbagai referensi yang ada agar dapat dituliskan
menjadi lebih sederhana dan mudah untuk dipahami.
10
DAFTAR PUSTAKA
Pohan, Y. A., & Adhitya, W. R. (2022). Workshop Ekonomi Kreatif Ubah Rebahan Jadi
Cuan, Bentuk Diri Jadi Entreprenuer Sejak Dini. CORAL (Community Service
Journal), 1(2), 331-340.
Kuswati, T. (2020). Latar Belakang Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Pengaruhnya
Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik (Studi Kasus di Kober Al Hikmah Sindangrasa,
Ciamis) (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).
Suryana. (2013). Ekonomi Kreatif, Ekonomi Baru : Mengubah Ide dan Menciptakan
Peluang. Jakarta: Salemba Empat
Yunaz, H., Bachri, S., Oktaviani, N. F., Nugroho, L., Septiadi, D., Rachmat, Z., & Tribudhi,
D. A. (2022). Ekonomi Kreatif. Get Press.
No, U. U. (24). Tahun 2019 Tentang Ekonomi Kreatif.
11