Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Ekonomi dan Keuangan Syariah
DOSEN PEMBIMBING : Khairatun Hisan, S.Pd.I., S.E., M.Sc
Disusun Oleh :
Fiqra Akmal
(4022019113)
FAKULTAS : FEBI
JURUSAN : EKS
SEMESTER :6
UNIT :4
TAHUN 2022
PENGANTAR
Puji serta syukur penulis berikan kepada hadirat Allah Yang Maha Esa. Karena
limpahan berkat serta rahmat dan juga karunia Allah SWT sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini penulis akan membahas
Kesejahteraan Masyarakat.
Makalah ini dibuat dengan berbagai pemikiran dan beberapa bantuan dari
mengerjakan Makalah ini. Dalam hal ini, penulis mengucapkan penyampaian terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan makalah ini dengan baik. Penulis menerima kritik konstruktif dari dosen
untuk penyempurnaan Makalah selanjutnya. Akhir kata penulis harapkan Makalah ini
Penulis
2
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang menopang kreativitas, budaya, warisan, dan lingkungan masa depan. Industri
kesejahteraan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan diatas, maka dapat
1
Dedeh Maryani,Ruth Roselin E. Nanggolan, Pemberdayaan Masyarakat,
(Yokyakarta:CV.Budi Utama,2019), hlm. 144
1
2. Bagaimanakah pengaruh ekonomi kreatif?
masyarakat?
C. Tujuan
masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
lingkungan) berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia (orang
kreatif) dan berbasis pemanfaatan ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan
teknilogi. Kreativitas tidak hanya berbasis seni dan budaya akan tetapi juga berbasis
John Howkins dalam bukunya The Creative Economy: How People Make
lahirnya gelombang ekonomi baru berbasis kreativitas setelah melihat pada tahun
tidak hanya melakukan halhal yang rutin dan berulang. Karena menciptakan ide untuk
3
1. Diperlukan kolaborasi antara berbagai aktor yang berperan dalam industri
Terdapat 3 pokok yang menjadi dasar dari ekonomi kreatif, antara lain
1. Kreativitas (Creativity)
menciptakan sesuatu yang unik, segar, dan diterima secara luas. Kreativitas
juga dapat berupa masalah sosial, menciptakan ide-ide baru atau praktis, atau
melakukan sesuatu yang berbeda dari ide-ide yang sudah ada. Orang dengan
2. Inovasi (Innovation)
Inovasi adalah ide atau gagasan kreatif yang menggunakan penemuan yang
ada untuk menciptakan suatu produk atau proses yang dapat menambah nilai
dan kegunaan serta menciptakan nilai jual yang lebih tinggi dan bermanfaat.
2
Solicul Hadi Achmad Bakri, “Peradaban Ekonomi Kreatif Kerajinan Kampung Batik
Sebagai Perlindungan Warisan Budaya Kota Solo”, Artikel Koperasi Batik Batari Surakarta, Maret
2016, hlm. 3
4
3. Penemuan (Invention)
dan dapat diakui sebagai karya yang mempunyai fungsi unik. Seperti aplikasi
yang berbasis android dan IOS yang merupakan penemuan berbasis teknologi
mengalami pertumbuhan.
3. Ekonomi kreatif dapat meningkatkan jumlah ekspor dalam negeri. Oleh karena
itu, para pelaku industri kreatif perlu meningkatkan kualitas produksi semaksimal
mungkin agar dapat menarik perhatian konsumen dan mampu bersaing dengan
3
Rochmat Aldy Purnomo, Ekonomi Kreatif Pilar Pembangunan Indonesia, (Surakarta:Ziyad
Visi Media,2016).hlm. 6
5
5. Hasil dari kegiatan ekonomi kreatif berdampak positif pada peningkatan
pemberdayaan masyarakat.
7. Pengaruh yang terakhir yaitu pada keadaan masyarakatnya sendiri sebagai pelaku
ekonomi kreatif4.
Menurut Alfian dampak ekonomi kreatif yang terjadi dapat ditinjau dari
1. Sudut ekonomi
2. Bidang sosial
3. Segi Budaya
Dilihat dari segi budaya, industri akan menghasilkan perubahan nilai-nilai dan
4
Rochmat Aldy Purnomo, Ekonomi Kreatif Pilar Pembangunan Indonesia,(Surakarta:Ziyad
Visi Media,2016). hlm. 7
5
Imam Nawawi Dkk. Pengaruh Keberadaan Industri Terhadap Konsisi Sosial Ekonomi dan
Budaya. Jurnal Sosietas. Vol 5. No 2
6
C. Kesejahteraan Masyarakat
individu. Pemahaman dasar ini mengarah pada pemahaman kompleks yang terbagi
menjadi dua wilayah wacana. Yang pertama adalah kisaran zat kesejahteraan, dan
yang kedua adalah bagaimana kekuatan zat dapat dinyatakan secara total.
pendapatan yang diterima. Namun, kesejahteraan itu sendiri bersifat relatif karena
Menurut
dan spiritual, yang diresapi dengan kedamaian pikiran, martabat, kedamaian internal
dan eksternal, dan memungkinkan semua warga negara untuk mencapai kehidupan
spiritual. tubuh fisik terbaik. Kebutuhan sosial diri kita, keluarga, dan masyarakat.
pendapatan yang diterima, tetapi tingkat kesejahteraan itu sendiri relatif karena
bahwa seseorang dianggap kaya ketika kebutuhan tersebut terpenuhi, karena tingkat
Kesejahteraan adalah sistem kehidupan dan kehidupan sosial. Secara material dan
mental diikuti dengan kedamaian pikiran, martabat, kedamaian pikiran, rumah dan
masyarakat secara fisik dan spiritual, semua warga negara itu sendiri, rumahnya dan
7
Kesejahteraan adalah standar masyarakat dan berarti sudah sejahtera. Konsep
sejahtera itu sendiri adalah keadaan manusia yang sejahtera, sehat dan tentram, dan
untuk mencapai keadaan tersebut diperlukan suatu usaha yang sesuai dengan
sebagai tujuan atau syarat hidup yang berhasil, syarat untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia. Tidak ada pembatasan substantif khusus pada kesejahteraan, tetapi
kemiskinan.
atau bangsa yang seimbang dan teratur dengan memberikan kesempatan kepada
semua warga negara untuk membangun kehidupan yang layak dan dengan
fisik, tetapi juga kebahagiaan mental. Untuk berbagai perawatan, termasuk perawatan
fisik dan mental, perawatan universal mengakui ketersediaan produk dan layanan
6
Ikhwan Abidin Basri, Islam dan Pembangunan Ekonomi Masyrakat, (Jakarta:Gema Insani
Press,2009),hlm.96
8
penting yang terjangkau melalui hak-hak dasar warga negara dan daya beli
masyarakat.7. Dalam rangka mewujudkan hal ini negara harus melakukan beberapa
hal :
1. Wajib mengusahakan agar barang dan jasa keperluan hidup dihasilkan dan
didistribusikan dengan cepat, aman dan dijual dengan harga yang wajar
dengan syarat-syarat kerja yang wajar dan gaji yang mencukupi kebutuhan
atau bangsa yang seimbang dan teratur dengan memberikan kesempatan kepada
semua warga negara untuk membangun kehidupan yang layak dan dengan
kepentingan umum. Tidak hanya kebahagiaan fisik, tetapi juga kebahagiaan mental.
7
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memperdayakan Rakyat, (Bandung:PT Refika
Pertama,2015),hlm.86
8
Soedjono Dirdjosiswor, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo persada,
2003),hlm. 97-98
9
Untuk berbagai perawatan, termasuk perawatan fisik dan mental, perawatan universal
mengakui ketersediaan produk dan layanan penting yang terjangkau melalui hak-hak
yaitu yang berkaitan dengan kesehatan, pendidikan dan kegiatan ekonomi, karena
sejahtera merupakan tujuan dari setiap lapisan masyarakat. Pemerintah dalam upaya
Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun
2014 Tentang Dana Desa, dan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2009 tentang
ekonomi kreatif dan industri kreatif yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya:
9
Dini Puspita, dkk, Klasifikasi Tingkat Keluarga Sejahtera Dengan Menggunakan Metode
Regresi Logistik Ordinal dan Fuzzy K-Nearest Neighbor (Studi Kasus Kabupaten Temanggung Tahun
2013), Jurnal Gaussian, Vo. 3, No. 4, 2014, h. 646-647
10
5. Keputusan Menko Bidang Perekonomian Nomor 185 Tahun 2015 tentang
tantangan kepada masyarakat untuk terus berkreatifitas, berkarya dan berinovasi yang
kesejahteraan serta perekonomian suatu wilayah pada umumnya 10. Ekonomi kreatif
terlepas dari budaya setempat, terlebih ekonomi kreatif merupakan suatu ilmu di
Indonesia yang terkenal dengan sosio dan budayanya. Dengan adanya sosio dan
budaya menjadi salah satu faktor pendukung kuat dalam kegiatan pengembangan
ekonomi kreatif.
10
Martini Dwi Pusparini, Konsep Kesejahteraan Dalam Ekonomi Islam (Perspektif Maqasid
Asy-Syari’ah), Islamic Economics Journal, Vol 1, No. 1, Juni 2015, h. 49
11
Ekonomi kreatif terkait dengan teknologi, ilmu pengetahuan dan kreativitas
proses desain hingga manufaktur dan pemasaran. Memanfaatkan sumber daya alam
yang semula tidak memiliki nilai ekonomis dan mengolahnya menjadi produk yang
memperhatikan industri kreatif, terutama dari perangkat desa, untuk lebih menyebar
tua adalah titik kontak bagi anak-anak, sehingga insentif dan motivasi untuk
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
tantangan kepada masyarakat untuk terus berkreatifitas, berkarya dan berinovasi yang
dan peran sosial lainnya. Peran ekonomi kreatif dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat tidak terlepas dari budaya setempat, terlebih ekonomi kreatif merupakan
suatu ilmu di Indonesia yang terkenal dengan sosio dan budayanya. Dengan adanya
sosio dan budaya menjadi salah satu faktor pendukung kuat dalam kegiatan
B. Saran
mencari tahu lebih banyak lagi tentang pengertian ekonomi kreatif, pengaruh
kesejahteraan masyarakat. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
13
DAFTAR PUSTAKA
Basri, Ikhwan Abidin. 2009. Islam dan Pembangunan Ekonomi Masyrakat. Jakarta:
Gema Insani Press.
Dini Puspita, dkk, Klasifikasi Tingkat Keluarga Sejahtera Dengan Menggunakan Metode
Regresi Logistik Ordinal dan Fuzzy K-Nearest Neighbor (Studi Kasus Kabupaten
Temanggung Tahun 2013), Jurnal Gaussian, Vo. 3, No. 4, 2014, h. 646-647
Dirdjosiswor, Soedjono. 2003. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo
persada.
Imam Nawawi Dkk. Pengaruh Keberadaan Industri Terhadap Konsisi Sosial Ekonomi
dan Budaya. Jurnal Sosietas. Vol 5. No 2
Solicul Hadi Achmad Bakri, “Peradaban Ekonomi Kreatif Kerajinan Kampung Batik
Sebagai Perlindungan Warisan Budaya Kota Solo”, Artikel Koperasi Batik Batari
Surakarta, Maret 2016, hlm. 3
14