Disusun Oleh :
Kelompok 2
FAKULTAS : FTIK
JURUSAN : PGMI
SEMESTER :2
UNIT :D
Puji serta syukur penulis berikan kepada hadirat Allah Yang Maha Esa. Karena
limpahan berkat serta rahmat dan juga karunia Allah SWT sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini penulis akan membahas
Makalah ini dibuat dengan berbagai pemikiran dan beberapa bantuan dari
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis
dalam penyusunan makalah ini dengan baik. Penulis menerima kritik konstruktif dari
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Konsep Dasar Peserta Didik.............................................................................3
B. Pertumbuhan ....................................................................................................5
C. Perkembangan...................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia yang sentral. Peserta didik adalah subjek dan pusat dari semua proses
transformasi yang disebut pendidikan. Sebagai salah satu elemen kunci dari sistem
pendidikan, siswa sering disebut sebagai bahan mentah. Dari sudut pandang
psikologis, seorang siswa pada dasarnya adalah individu yang secara fisik dan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan diatas, maka dapat
1
C. Tujuan
2
BAB II
jamaknya adalah talamidz. Ini berarti siswa dan orang-orang. Orang menginginkan
pendidikan. Bentuk jamak, juga dikenal sebagai Talib dalam bahasa Arab, adalah
Thullab. Artinya orang yang mencari, dan orang yang mencari ilmu. Lebih khusus
lagi, para ahli mendefinisikan peserta didik sebagai individu yang belajar di
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan bahkan jenis
pendidikan tertentu.
bimbingan dan bimbingan yang konsisten hingga titik optimal dari kemampuan
alamiahnya. Dari perspektif modern, siswa bergantung pada status mereka. Dengan
kata lain, siswa adalah subjek atau individu otonom yang ingin diakui
1
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2012), hlm.39
3
mengembangkan dirinya secara terus menerus untuk memecahkan masalah hidup
Ciri khas seorang peserta didik yang perlu dipahami oleh seorang pendidik
1. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga
manusiawi.
mendalam oleh pendidik guna mengelola kondisi dan strategi yang terkait dengan
dasar untuk berkembang lahir dan batin melalui pendidikan, baik pendidikan itu
Hal ini sejalan dengan pernyataan Hadiyanto bahwa tugas pertama guru
ada pada peserta didik yang dikembangkan agar dapat mencapai tujuan pendidikan
yang berkualitas. 3
2
Muri Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Ghalia Indonesia,1982),hlm.39
3
Umar Tirtarahardja dan Lasula, Pengantar Pendidikan, (Jakarta, Rineka Cipta, 2000), cet.
Ke-1, h. 52 – 53
4
B. Pertumbuhan
kuantitatif, pertambahan jumlah, ukuran, dan dimensi pada tingkat sel, organ, dan
individu. Misalnya, seorang anak tidak hanya tumbuh secara fisik, tetapi juga
ukuran dan struktur organ tubuh dan otaknya. Otak anak tumbuh yang dibuktikan
pertumbuhan menurut
Sobur secara khusus ditujukan untuk pertumbuhan tinggi badan dan fisik
serta fungsi murni. Pertumbuhan pada umumnya terbatas pada perubahan struktural
dan fisiologis dalam pembentukan tubuh manusia dari masa janin hingga maturitas
akibat pematangan fungsi fisik. Ini biasanya terjadi pada anak-anak yang sehat
dalam siklus waktu tertentu. Pertumbuhan bersifat sementara dan hanya terjadi
sampai manusia dewasa secara fisik. Dengan kata lain, ketika batas pertumbuhan
struktur tubuh, yang dapat diukur dalam satuan panjang atau berat. Pertumbuhan
dikaitkan dengan perubahan sifat kuantitatif yang berkaitan dengan jumlah, ukuran,
dan luas sifat tertentu. Ini biasanya mencakup ukuran dan struktur biologis. 5
4
Prayitno, Dasar Teori dan Praksis Pendidikan,( Jakarta :Grasindo, 2009), hlm.63
5
Semiun Yustinus, Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud,
(Yogyakarta:Kansius,2006), hlm.115
5
Pertumbuhan adalah perubahan fisiologis yang dihasilkan dari pematangan
fungsi fisik dan biasanya terjadi selama periode waktu tertentu. Merupakan hasil
badan, berat badan, kekuatan dan proporsi. Oleh karena itu, secara ringkas,
C. Perkembangan
Perkembangan berasal dari kata etimologis bunga. Ini berarti kemajuan yang
lebih baik. Secara istilah, perkembangan diartikan sebagai suatu proses kualitatif
yang dikaitkan dengan kesempurnaan fungsi sosial dan psikologis seseorang dan
terorganisir dan fungsi tertentu. Oleh karena itu, perubahan struktural, baik
berkaitan dengan kualitas fungsi organ tubuh, bukan organ tubuh, maka penekanan
perkembangan adalah pada peningkatan fungsi psikologis yang tampak pada kinerja
6
Yustinus, Psikologi Pertumbuhan–Model–Model Kepribadian Sehat (Yogyakarta,
Kanisius,1991), hlm.88
6
organ fisiologis. Proses perkembangan berlangsung seumur hidup, namun proses
ini: 8
1. Pertumbuhan
2. Perkembangan
7
Muhammad Syamsussabri, “Konsep Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta
Didik”, Jurnal Perkembangan Peserta Didik, Volume 1 Nomor 1 tahun 2013, hlm.3
8
Cholil Umam, Iktishar Psikologi Pendidikan, (Surabaya: Duta Aksara Surabaya, 1998),
hlm.34
7
berlangsungnya proses perkembangan dan faktor waktu yaitu saat – saat tibanya
1. Teori Nativisme.
pada sifatnya. 10
2. Teori Empirisme.
Dasar pemikiran yang mendasari adalah bahwa jiwa seorang anak murni
pada saat lahir dan sebersih lembaran kosong yang akan ditulis sesuai
Rasa.11
3. Teori Konvergensi.
9
Mohammad Ali, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: PT. Bumi
Aksara,2012). hlm. 20.
10
Syamsu Yusuf. L.N,dan Nani. M. Sughandi, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Raja
Gravindo Persada,2012), cet. Ke-3, hlm.2
11
Ibid., 2
8
Teori ini menggabungkan pandangan nativisme dan empirisisme, yang
bawaan dan faktor lingkungan. Seorang anak saat lahir memiliki potensi
4. Teori Rekapitulasi.
5. Teori Naturalisme.
pada dasarnya baik, menjadi jahat, jahat di bawah pengaruh budaya. Inilah
pengaruh budaya. Pendidikan yang baik terdiri dari menanamkan pada anak
kebiasaan tumbuh dalam sifat yang baik. Dalam pendidikan, guru tidak
sendiri.14
12
Ibid., 2
13
Ibid., 2
14
Ibid., 2
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
bimbingan dan bimbingan yang konsisten hingga titik optimal dari kemampuan
alamiahnya. Dari perspektif modern, siswa bergantung pada status mereka. Dengan
kata lain, siswa adalah subjek atau individu otonom yang ingin diakui
dan dimensi pada tingkat sel, organ, dan individu. Misalnya, seorang anak tidak
hanya tumbuh secara fisik, tetapi juga ukuran dan struktur organ tubuh dan otaknya.
Perkembangan adalah pemahaman bahwa ada struktur yang terorganisir dan fungsi
tertentu. Oleh karena itu, perubahan struktural, baik organisasi maupun formal,
sifat sebelumnya.
10
B. Saran
agar pembaca untuk mempelajari dan mencari tahu lebih banyak lagi konsep dasar
peserta didik, pertumbuhan, dan perkembangan. Akhir kata semoga makalah ini
11
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. 2012. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Rosdakarya.
hlm.3
Tirtarahardja, Umar dan Lasula. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Umam, Cholil. 1998. Iktishar Psikologi Pendidikan. Surabaya: Duta Aksara Surabaya.
Yogyakarta: Kansius.
Kanisius.
12