Anda di halaman 1dari 12

KEBUTUHAN, TANTANGAN DAN MASALAH PESERTA DIDIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata kuliah: Bimbingan Konseling

Dosen penghimpun: Dr. Muh. Saleh. M. Pd

Disusun oleh Kelompok 8:

Hayatun Muthmainnah (2021010101139)

Hijrah (2021010101142)

Uyun Maulidya Hasmiru (2021010101137)

Yulia Cindrani Rifka (2021010101215)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

2023/1445

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan apa yang telah Allah Swt
berikan kepada seluruh umat-Nya terutama seperti apa yang kita rasakan sebagai
mahasiswa INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI Program Studi
Pendidikan Agama Islam kita sangatlah bersyukur karena dapat menyelesaikan
makalah yang telah diberikan oleh dosen penghimpun.

Kami sangatlah berharap agar makalah ini dapat dijadikan bahan acuan
untuk mengetahui, memahami, mempelajari tentang “Kebutuhan, Tantangan,
dan Masalah Peserta didik. Dengan itu, kami selaku penulis mengharapkan
bantuan dari dosen untuk mengoreksi apa yang kurang dari makalah ini.

Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Bimbingan Konseling”.

Meskipun demikian kami menyadari makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik maupun saran yang
sifatnya membangun demi kemajuan makalah yang akan datang.

Wassalamualaikum wr.wb.

2
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR……………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………… iii

BAB I

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan masalah 5

C. Tujuan penulisan 5

BAB II

2. PEMBAHASAN

A. Apa saja kebutuhan peserta didik ………………………………………..6-7

B. Apa saja tantangan peserta didik 8

C. Apa saja masalah yang di hadapi peserta didik ……...………….........…9-10

BAB III

3. PENUTUP

A. DAFTAR PUSTAKA 11-12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu komponen dalam system pendidikan adalah adanya peserta didik,
peserta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam system
pendidikan, sebab seseorang tidak bisa dikatakan sebagai pendidik apabila tidak
ada yang dididiknya. Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar,
yang perlu dikembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis,
baik pendidikan itu dilingkungan keluarga, sekolah maupun dilingkkungan
masyarakat dimana anak tersebut berada.

Sebagai peserta didik juga harus memahami hak dan kewajibanya serta
melaksanakanya. Hak adalah sesuatu yang harus diterima oleh peserta didik,
sedangkan kewajiaban adalah sesuatu yang wajib dilakkukan atau dilaksanakan
oleh peserta didik. Namun itu semua tidak terlepas dari keterlibatan pendidik,
karena seorang pendidik harus memahami dan memberikan pemahaman tentang
dimensi-dimensi yang terdapat didalam diri peserta didik terhadap peserta didik
itu sendiri,kalau seorang pendidik tidak mengetahui dimensi-dimensi tersebut,
maka potensi yang dimiliki oleh peserta didik tersebut akan sulit dikembangkan,
dan peserta didikpun juga mengenali potensi yang dimilikinya

Selain itu,kegiatan-kegiataan yang terprogram di sekolah pada prinsipnya


merupakan menifestasi dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan para
peserta didik. Oleh karena itu, seseorang guru harus mengetahui dan memahami
akan tingkat kebutuhan serta karakteristik peserta didiknya,sehingga dapat
membantu dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka melalui berbagai aktifitas
kependidikan, termasuk aktifitas pembelajaran. Selain itu guru juga dapat
memberikan pelajaran yang mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi
kebutuhan.selama hidup manusia memerlukan bermacam-macam kebutuhan,
seperti makanan,pakian, perumahan, pendidikan dan kesehatan. Kebutuhan di
pengarui oleh kebudayaan, lingkungan, waktu dan agama.

4
B. Rumusan masalah
1. Apa saja kebutuhan peserta didik?
2. Apa saja tantangan peserta didik?
3. Apa saja masalah yang di hadapi peserta didik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kebutuhan peserta didik
2. Untuk mengetahui apa saja tantangan peserta didik
3. Untuk mengetahui masalah yang di hadapi peserta didik

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Peserta didik
1. Kebutuhan
Kebutuhan akan semakin meningkat dan bervariasi seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangan setiap manusia. Lebih jauh dirinya mengenal
hal-hal lain, mengenal dunia luar,bertambahnya usia dan perubahan fisiknya, itu
dapat memacu akan meningkatnya suatu kebutuhan pada diri manusia itu. Dan
ketika kebutuhan itu hadir maka, pemenuhanlah yang dirinya cari.Berfikir dan
mencari cara agar apa yang dirinya butuhkan dapat dirinya dapatkan sebagai
pemenuhan kebutuhan.

2. Peserta didik

Peserta didik merupakan individu yang membutuhkan bimbingan maupun


arahan dari pendidik dalam mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya dan
terjadi proses perkembangannya menuju kedewasaan.

Kebutuhan peserta didik adalah sesuatu kebutuhan yang harus didapatkan


oleh peserta didik untuk mendapat kedewasaan ilmu. Kebutuhan peserta didik
tersebut wajib dipenuhi atau diberikan oleh pendidik kepada peserta didiknya.
Sebagai peserta didik pasti membutuhkan bimbingan maupun arahan dalam
membentuk suatu kepribadian dan mengalami perubahan maupun perkembangan
oleh karena itu terdapat Kebutuhan peserta didik yang dibagi menjadi 3 yaitu
fisik, sosial dan psikologi.

a. Kebutuhan Fisik

Fisik seseorang pasti mengalami pertumbuhan secara bertahap.pada masa


perkembangan ini pendidik perlu memerhatikan perubahan dan perkembangan
yang terjadi, contoh kebutuhan fisik yang perlu diterapkan seperti memberikan
pendidikan jasmani dan olahraga. Pada masa mencari jati diri itu, remaja
membutuhkan asupan gizi yang banyak. Agar dapat mendukung cara kerja otak
serta memberikan energi yang cukup. Stagner (1961) menyatakan bahwa remaja

6
yang kurang gizi menampilkan perilaku pemarah,mudah tersinggung, pemurung
atau emosi yang buruk dan lainnya.

b. Kebutuhan Sosial

Kebutuhan sosial selalu dikaitkan dengan lingkungan yang berhubungan


langsung dengan masyarakat jadi interaksi yang akan dilampaui oleh peserta didik
di lingkungannya. kebutuhan sosial ini sangat penting bagi peserta didik karena
dapat berinteraksi di lingkungannya yang akan membawa pengaruh bagi peserta
didik karena lingkungan merupakan salah satu faktor yang memberi pengaruh
baik atau buruknya seseorang dan juga sebagai peserta didik dapat belajar
beradaptasi maupun bergaul dengan temanteman di lingkungan sekolah maupun
masyarakat yang memiliki perbedaan. selain itu kebutuhan sosial untuk memberi
pengakuan pada peserta didik sebagi individu yang ingin diterima eksistensi atau
keberadaannya.
c. Kebutuhan Psikologis
Psikologi sangat berperan penting dalam pendidikan karena psikologi
sebagai ilmu pengetahuan adalah berupaya memahami keadaan peserta didik yang
berbeda satu dengan yang lainnya. Di mana pengetahuan tentang psikologi amat
penting bagi guru agar dapat memahami proses dan tahapan-tahapan belajar bagi
para peserta didiknya. Manfaat dan kegunaan psikologi pendidikan juga
membantu untuk memahami karakteristik peserta didik apakah termasuk anak
yang lambat belajar atau yang cepat belajar, dengan mengetahui karakteristik ini
guru dapat mendesain pendekatan belajar untuk anak didik yang berbeda-beda
tersebut, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal sesuai
karakteristik peserta didik.
Nyatanya adalah peran psikologi pendidikan akan memberikan teori teori
bagaimana seorang perancang pembelajaran menata pembelajaran dari cara
membuat perencanaan pembelajaran,mengelola pembelelajaran, membuat
pembimbingan bagi peserta didik, sampai pada menetapkan proses keberhasilan.

7
Faktor ini mempunyai andil besar terhadap proses berlangsungnya belajar
seseorang, baik potensi, keadaan maupun kemampuan yang digambarkan secara
psikologi pada seorang anak selalu menjadi pertimbangan untuk menentukan hasil
belajarnya. Menurut Andend N.Frandsen bahwa hal hal yang dapat mendorong
seseorang untuk belajar itu adalah sebagai berikut:
a) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
b) Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan berkeinginan untuk selalu
maju.
c) Adanya keinginan untuk mendapat simpati dari orang tua, guru dan teman
temannya.
d) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha
yang baru baik dengan kooperasi maupun dengan kompetisi.
e) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila telah menguasai
pelajaran. (A. N. Frandsen, 1961:216).(Devianti, Suci, and Sari 2020)
B. Tantangan Peserta didik
Tantangan adalah suatu hal atau upaya yang bersifat atau bertujuan
menggugah kemampuan. Tantangan peserta didik adalah upaya untuk menggugah
tekad untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah. Adapun macam
macam tantangan peserta didik diantaranya, yaitu:

1. Individu tidak terampil mengerjakan sesuatu yang seharusnya biasa


dilakukannya setelah mempelajarinya.
2. Individu tidak bias memahami pokok bahasan (materipelajaran) meski
telah dicoba mempelajarinya sekuat tenaga.
3. Individu segan atau malas untuk mempelajari bahan pelajaran tertentu.
4. Individu gagal menguasai bahan pelajaran yang harus dipelajarinya sesuai
dengan target.
5. Individu sulitmenyelesaikan tugas-tugas sekolahkarena dirumah terlampau
banyak pekerjaan yang juga harus diselesaikan. (Wartini et al. 2022)

8
C. Masalah Peserta didik

Banyak sekali masalah-masalah yang seringkali kita temukan dalam


lingkungan siswa Sekolah Dasar. Hal tersebut sangat mempengaruhi proses
pembelajaran siswa. Sebagai seorang pendidik kita wajib paham dan mengerti
berbagai masalah tersebut demi berhasilnya rangkaian proses belajar mengajar.
Permasalan-permasalahan tersebut antara lain;

1. Masalah perkembangan jasmani dan kesehatan


Hal tersebut sangat mempengaruhi proses belajar peserta didik. Karena
akal yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat. Jadi, jelas sekali bahwa
kesehatan itu sangat berpengaruh. Andaikan saja, peserta didik kurang
sehat atau dalam keadaan sakit, untuk berkonsentrasipun sangat sulit ia
dapatkan karena kondisi tubuhnya yang kurang fit.
2. Masalah keluarga dan rumah tanggal
Kondisi ini juga berpengaruh besar dalam mendidik anak, karena
sebenarnya keluargalah yang meiliki pengaruh besar dan utama dalam
proses pendidikan. Tentunya keluarga yang lengkap dan tidak jelas
berbeda.
3. Masalah psikologi
Keadaan psikis anak juga berpengaruh proses belajar anak akan berjalan
dengan baik jika psikisnya mendukung. Misalnya saja ketika si peserta
didik mempunyai masalah, ia akan terbebani dengan masalah tersebut dan
konsentrasi belajarnya akan sangat berkurang.
4. Masalah sosial
Banyak sekali permasalahan sosial di dalam negara kita ini. Contohnya
saja kemiskinan, hal ini akan berpengaruh pada peserta didik karena
sedikit sekali sekolah pada era ini berlabelkan sekolah gratis. Padahal
sering sekali kita jumpai anak-anak yang kurang mampu untuk
mengenyam Pendidikan.
5. Masalah kesulitan dalam belajar

9
Sebagai pendidik tugas kita adalah memahamkan siswa dalam
pembelajaran agar mampu menerima dan menerapkannya dalam
kehidupan. Namun tak jarang beberapa siswa kesulitan dalam belajar. Hal
tersebut bisa disebabkan oleh dua hal yaitu dari peserta didik sendiri
maupun pendidik. Jika dari peserta didik mungkin ia belum bisa
konsentrasi dalaam belajarnya. Sedangkan dari sudut pandang pendidik
bisa saja terjadi dari metode yang kurang tepat ataupun siswa kurang
mengerti apa yang pendididk jelaskan.
Mengidentifikasi kesulitan belajar

Sebelum guru dapat menyimpulkan bahwa anak mereka memiliki


ketidakmampuan belajar dan membutuhkan perhatian khusus, mereka harus
terlebih dahulu mengetahui tanda-tanda siswa dengan ketidakmampuan belajar.
Menurut Lilik Sriyanti (2011: 135), beberapa gejala ketidakmampuan belajar
siswa dapat dikumpulkan dari petunjuk berikut:

a. Menunjukkan hasil belajar yang rendah


b. Hasil belajar yang dicapai tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan
c. Lambatnya penyelesaian tugas belajar
d. Siswa menunjukkan perilaku yang tidak biasanya tidak terlihat oleh orang
lain.
e. Siswa menunjukkan sikap tidak wajar, misalnya acuh tak acuh dan mudah
tersinggung
f. Siswa yang tergolong ber-IQ tinggi seharusnya berpotensi berprestasi
baik, tetapi kenyatannya mereka melakukannya. (Arianto 2022)
6. Masalah motivasi
Pemberian motivasi pada peserta didik ini juga sangat penting. Karena
dengan dorongan motivasi yang telah di berikan padanya ia akan mampu
untuk bersemangat dalam proses belajar tak hanya orang tua pendidikpun
hendak memberikan motivasi kepada peserta didik agar tetap bersemangat
dalam belajar.

10
PENUTUP

A. Kesimpulan

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan


potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan
jenis pendidikan tertentu. Peserta didik menunjukkan seorang manusia yang
belum dewasa yang akan dibimbing oleh pendidiknya untuk menuju kedewasaan.
Anak didik memiliki ciri khas yang berbeda dengan manusia dewasa.
Perkembangan dapat dimaknai sebagai suatu proses perubahan kapasitas
fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan yang makin
terorganisasi dan terspesialisasi.

Perkembangan terjadi dalam bentuk perubahan kualitataif, kuantitatif atau


kedua- duanya secara serempak. Di dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin
mencapainya secara optimal. Siswa itu akan menjadi faktor penentu, sehingga
menuntut dan dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk
mencapai tujuan belajarnya.

B. Saran

Pendidik hendaknya melihat perkembangan para peserta didik dalam


perkembangannya, seorang pendidik harus selalu mengawasi dan memperhatikan
agar peserta didik tidak menjadi salah dalam kehidupannya kedepan karena salah
sedikit yang dilakukan oleh pendidik akan mempengaruhi pada peserta didik.
Peserta didik yang berusia remaja biyasanya mempunyai ras ingin tahu yang
sangat tinggi, oleh karena itu pendidik haruslah bisa mengarahkan demi masa
depan nantinya peserta didik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aurellia, P. R. F. kebutuhan Peserta didik


Arianto, Rossa. 2022. “Jurnal Citra Pendidikan ( JCP ).” 2: 522–27.
Devianti, Rika, & Suci, and Lia Sari. 2020. “Urgensi Analisis Kebutuhan Peserta
Didik Terhadap Proses Pembelajaran.” Jurnal Al-AuliaJanuari 6(1): 21–36.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006)
Satriani, Ilmal. 2013."Permasalahan yang Dihadapi Peserta Didik Usia
Menengah/Remaja". Skripsi. Makasar: Universitas Hasanudin.

Wartini, T I N et al. 2022. “KEBUTUHAN , TANTANGAN DAN MASALAH


PESERTA DIDIK.”

12

Anda mungkin juga menyukai