Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

CARA MEMPERBAIKI DAN MENINGKATKAN BELAJAR


Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik

Dosen pengampu :
Erma Kumalasari, S.Psi., M.Psi., Psikolog,

Disusun oleh : Kelompok 4


Ali Fauzi K3220005
Alvina Dewi Anjani K3220006
Bara Lesara K3220012
Firdaus Trisna K K3220024
Khaufazam Asa W K3220038

PRODI PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2022
ABSTRAK

Belajar adalah kewajiban bagi kita semua tidak terlepas itu muda atau tua karena
sejatinya belajar dapat dilakukan di segala waktu dan segala tempat. Tidak ada batasan ilmu
yang akan diserap oleh otak. Semua bisa dipelajari dengan cara belajar dengan baik dan rajin.
Agar menjadi pribadi yang penuh pengetahuan dan ilmu kita perlu meningkatkan belajar kita
sehingga kita menjadi seorang yang terpelajar. Namun perlu kita perhatikan dengan
banyaknya ilmu jangan menjadikan kita menjadi seorang yang sombong.

Kata kunci : Belajar, Kewajiban, Kepribadian


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu kegiatan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Itu sebabnya
belajar itu sangat penting bagi seluruh manusia termasuk kita sebagai seorang pelajar atau
mahasiswa. Karena tanpa belajar maka kita tidak akan mengetahui apa yang seharusnya
kita ketahui. Kita juga harus bisa menganggap bahwa belajar itu merupakan suatu
kebutuhan yang benar-benar harus dipenuhi. Atau bisa juga belajar itu diibaratkan seperti
makan apabila kita tidak makan maka kita akan lapar. Begitu juga dengan belajar, apabila
kita tidak belajar maka kita juga akan lapar akan ilmu-ilmu yang ingin kita ketahui.
Menurut Ihsana (2017:4) “Belajar adalah suatu aktivitas di mana terdapat sebuah
proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi
bisa untuk mencapai hasil yang optimal”.
Menurut Syaiful dan Aswan (2014:5) “Belajar adalah perubahan prilaku berkat
pengalaman dan latihan.Artinya adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau
pribadi”. Begitu juga Tirtarahardja dan Sulo (2015:129) mengemukakan “Belajar adalah
perubahan prilaku yang relatif tetap karena pengaruh pengalaman (interaksi individu
dengan lingkungannya)”. Selanjutnya Sary (2015:180) mendeskripsikan “Belajar adalah
sebuah proses perubahan prilaku yang didasari oleh pengalaman dan berdampak relatif
permanen”.
Dalam belajar perlu ada sebuah motivasi-motivasi yang dilakukan oleh guru guna
meningkatkan minat anak. Peserta didik yang bermotivasi tinggi dalam belajar
memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula artinya semakin tinggi
motivasinya semakin intesitas usaha dan upaya yang dilakukannya, maka semakin tinggi
hasil belajar yang diperoleh. Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak
didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat
menganalisis motif-motif yang melatar belakangi anak didik. Motivasi dapat efektif bila
dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan anak didik.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari belajar?


2. Bagaimana meningkatkan dan memperbaiki belajar?\
C. Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan dalam
penyusunan makalah ini sebagai berikut:
a. Mampu memahami pengertian belajar.
b. Mampu menjelaskan meningkatkan dan memperbaiki belajar.
c. Mampu mengetahui meningkatkan dan memperbaiki belajar.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian
a. Belajar
Menurut Slameto (2015:2) “Belajar ialah suatu proses yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam intraksi dengan lingkungannya”.
Adapun menurut Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono (2015:10) “Belajar adalah suatu
prilaku.Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik.Sebaliknya, bila ia
tidak belajar maka responsnya menurun”.
Dapat ditarik sebuah garis besar yaitu belajar adalah suatu perilaku manusia
dimana dalam perilaku tersebut mendapat sesuatu yang baru.
Ihsana (2017:33-45) menjelaskan faktor yang mempengaruhi proses belajar
dibagi menjadi dua yaitu:
a. Faktor Internal (dalam diri individu), dapat digolongkan ke dalam menjadi 3
yaitu:
 Faktor Jasmani dibagi lagi menjadi dua, yaitu kesehatan dan cacat tubuh. Proses
belajar akan tergangu apabila kesehatan terngangu dan memiliki cacat tumbuh
seperti buta, tuli, bisu dan pincang.
 Faktor Psikologis, meliputi: intelegensi, minat, emosi, bakat, kematangan dan
kesiapan.
 Faktor Kelelahan, meliputi: kelelahan jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani
bisa karena kelaparan, sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan
kebosanan sehingga menghilangkan minat.

b. Faktor Eksternal (dari luar diri individu), dapat digolongkan ke dalam


menjadi 3 yaitu:

 Faktor lingkungan keluarga, karena keluarga merupakan lembaga pendidikan


yang pertama dan utama bagi anak. Adapun bagian dari faktor keluarga yakni:
cara orang tua mendidik, hubungan antara anggota keluarga, suasana rumah dan
keadaan ekonomi keluarga.
 Faktor lingkungan sekolah, merupakan tempat bagi anak untuk belajar secara
formal. Faktor sekolah meliputi: kurikulum, keadaan sarana prasarana, waktu
sekolah, metode pembelajaran, hubungan pendidik dengan peserta didik,
hubungan peserta didik dengan peserta didik.
 Faktor lingkungan masyarakat, dalam hal ini pengawasan orang tua sangat
dibutuhkan untuk mengontrol secara proporsional teman bergaul anak.

2. Faktor penghambat belajar


Slameto (2013: 54-71) mengungkapkan faktor-faktor yang memengaruhi
belajar yang dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu faktor intern dan ekstern.
Faktor intern merupakan faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,
diantaranya yaitu : (1) faktor jasmaniah, terdiri dari kesehatan dan cacat tubuh; (2) faktor
psikologis, terdiri dari inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan
kesiapan; dan (3) faktor kelelahan, terdiri dari kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
Faktor ekstern adalah faktor dari luar yang mempengaruhi individu dalam 35
belajar di sekolah, terdiri dari (1) faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi
antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,
dan kebudayaan; (2) faktor sekolah, mencakup: metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan peserta didik, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran,
keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah; dan (3) faktor masyarakat
Aunurrahman (2014: 195-6) menyatakan, “Keadaan gedung sekolah dan ruang
kelas yang tertata dengan baik, ruang perpustakaan sekolah yang teratur, tersedianya
fasilitas kelas dan laboratorium, tersedianya buku-buku pelajaran, media atau alat bantu
belajar merupakan komponen penting yang dapat mendukung terwujudnya kegiatan
belajar siswa”.
Lebih lanjut Aunurrahman mengatakan “Ketersediaan prasarana dan sarana
pembelajaran berdampak terhadap terciptanya iklim pembelajaran yang lebih kondusif,
terjadinya kemudahan bagi siswa untuk mendapatkan informasi dan sumber belajar yang
pada gilirannya dapat mendorong berkembangnya motivasi untuk mencapai prestasi
belajar yang lebih baik”. Karwati, dkk. (2014: 278) mengemukakan lingkungan sekitar
sekolah sangat menentukan kenyamanan siswa, misalnya lingkungan sekolah yang dekat
dengan pabrik yang bising dan berpolusi udara, atau berada di pinggir jalan raya yang
padat dan berisik, atau bahkan berdekatan dengan tempat pembuangan sampah atau
sungai yang tercemar sampah menimbulkan ketidaknyamanan akan sangat mengganggu
proses pembelajaran siswa. Tidak bisa dipungkiri bahwa sarana dan prasarana yang tidak
sesuai dengan kebutuhan siswa menjadi penghambat bagi siswa belajar.

3. Cara Meningkatkan dan Memperbaiki Belajar


Dalam memperbaiki belajar maka diperlukan bantuan oleh segala pihak. Segala
pihak harus bersinergi bersama guna belajar menjadi baik dan efisien. Berikut beberapa
cara meningkatkan dan memperbaiki belajar :
a. Pemerintah
1. Peningkatakn kualitas guru
Guru yang memiliki posisi yang sangat penting dan strategi dalam
pengembangan potensi yang dimiliki peerta didik. Pada diri gurulah kejayaan
dan keselamatan masa depan bangsa dengan penanaman nilai-nilai dasar yang
luhur sebagai cita-cita pendidikan nasional dengan membentuk kepribadian
sejahtera lahir dan bathin, yang ditempuh melalui pendidikan agama dan
pendidikan umum. Oleh karena itu harus mampu mendidik diperbagai hal,
agar ia menjadi seorang pendidik yang proposional. Sehingga mampu
mendidik peserta didik dalam kreativitas dan kehidupan sehari-harinya.
Adapun cara untuk meningkatkan kualitas guru dengan cara penataran
guru,kursus-kursus pendidikan,memperbanyak referensi bacaan,dan
mengadakan kunjungan ke sekolah lain.
2. Peningkatan Materi
Peningkatan materi bisa dilakukan namun tidak menjadi beban
tambahan bagi siswa. Dalam peningkatan materi perlu memperhatikan
kemampuan dan kemampuan sekolah sehingga materi yang diberikan semakin
maksimal dan menjadi efisien.
3. Peningkatan Sarana
Sarana diperlukan untuk menunjang belajar siswa dengan sarana
yang memadai siswa dapat belajar dan mengenyam ilmu yang diberikan
semakin nyaman.
b. Guru

1. Mengukur kembali kemampuan siswa


Saat pembelajaran kembali dilaksanakan, alangkah baiknya jika
Anda mengukur kembali kemampuan siswa-siswi Anda di sekolah. Anda
bisa melakukan asesmen diagnostik atau pemetaan kemampuan belajar
siswa.
Asesmen ini bisa Anda lakukan dengan cara memberikan soal
yang terstruktur dan sesuai kompetensi siswa, untuk mengukur
pemahaman mereka terhadap materi yang sudah dipelajari sebelumnya.
Hasilnya bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pengajaran
selanjutnya. Anda juga bisa melakukan pendampingan lebih pada siswa
yang membutuhkan atau kurang memahami materi tersebut.

2. Memantau perkembangan siswa


Dalam memantau perkembangan siswa guru bisa melakukan
banyak cara seperti memberikan soal,mengajak siswa tersebut mengobrol
sehingga tau apa saja yang belum dikuasai,bisa juga meminta bantuan
teman sebaya anak tersebut. Hasil yang didapat dari pemantauan tersebut
dapat menjadi bahan evaluasi guna menyempurnakan porses belajar
kedepannya.

3. Pemberian hadiah dan pujian


Hadiah dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana siswa tertarik pada
bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan
untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa. Pujian Apabila ada siswa
yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian.
Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik
bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan
memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar serta
sekaligus akan membangkitkan harga diri.
c. Orang Tua
1. Menciptakan suasana rumah yang cocok untuk belajar
Dalam belajar maka diperlukan suasana yang mendukung
sehingga anak dapat berkonsentrasi dalam belajar dan hasil belajar akan
maksimal. Perlu juga bimbingan dari kedua orang tua ketika anak belajar.
2. Kemampuan ekonomi yang mampu
Kemampuan ekonomi menjadi hal yang cukup memiliki
peran dalam pendidikan anak. Dengan ekonomi yang mampu anak-anak
dapat belajar dengan media seperti buku,internet,maupun guru
pendamping untuk anak belajar.
3. Sarana dan Prasarana yang memadai untuk belajar
Rumah memiliki pencahayaan yang baik dan sirkulasi udara
yang baik pula mampu menjadikan anak belajar secara nyaman dan tenang
sehingga belajar menjadi semakin menyenangkan dan hasil belajar
meningkat.

d. Diri Sendiri
1. Berusaha membuka diri
Salah satu alasan mengapa seseorang tidak memiliki hasrat sama
sekali pada materi atau pelajaran tertentu adalah tidak mau membuka diri.
Meski belum pernah mempelajarinya, mereka sudah menganggap materi itu
sulit. Akhirnya alih-alih mulai belajar, mereka lebih memilih untuk menutup
diri.
Dalam meningkatkan minat belajar terkait apa pun, hal pertama
yang harus dilakukan adalah berusaha membuka diri. Jika tidak bisa membuka
diri, semudah apa pun materinya tidak akan mau belajar. Bahkan, mendengar
namanya saja seperti sangat menyeramkan.
2. Mencari teman untuk belajar
Belajar sendirian saja dan materinya cukup sulit akan membuat
seseorang akhirnya mengalami kebosanan. Kalau seseorang mengalami
kebosanan, materi apa pun yang akan dipelajari tidak akan masuk ke pikiran.
Kalaupun bisa masuk, tidak akan maksimal kalau kamu mempelajari materi
menarik.Nah, salah satu cara untuk mengatasi masalah itu adalah dengan
mencari teman untuk mempelajari materi secara bersama-sama.
3. Menggunakan Media Pembelajaran

Kalau ingin meningkatkan minat dan hasrat belajar, gunakan


media pembelajaran yang sesuai. Selama ini kita belajar berbagai hal hanya
dilakukan melalui buku saja. Selanjutnya guru menjelaskan agar semua orang
paham. Cara ini tentu membosankan kalau dilakukan berulang-ulang setiap
harinya.
Salah satu cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan ada
banyak mulai dari manipulatif sampai menggunakan media komputer yang
modern.Gunakan media pembelajaran seperti video, aplikasi, atau sejenisnya
agar minat belajar bisa meningkat. Kalau kamu merasa senang saat belajar,
berbagai jenis materi yang disajikan bisa dikuasai dengan lebih muda.
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa:

1. Belajar adalah kewajiban semua orang.


2. Belajar sebenarnya sangat asik apabila kita mengetahui cara belajarnya.
3. Dalam belajar diperlukan usaha-usaha agar dapat menyerap ilmu yang kita
inginkan.

B. Saran

1. Bagi setiap individu hendaknya selalu belajar.


2. Bagi setiap individu mampu belajar dengan baik dan sesuai dengan kemampuan
mereka dan mampu meningkatkan kualitas belajar mereka.
DAFTAR PUSTAKA

LP31 (22, Januari 2022). Bagaimana Cara Meningkatkan Minat dan Hasrat Belajar
Diakses pada 26 Mei 2022. Dari https://www.lp3i.ac.id/bagaimana-cara-meningkatkan-
minat-dan-hasrat-belajar.
Supini,Epin. Upaya Guru dalam Memperbaiki dan Meningkatkan Kemampuan Siswa.
Diakses pada 26 Mei 2022. https://blog.kejarcita.id/upaya-guru-dalam-memperbaiki-dan-
meningkatkan-kemampuan-siswa/

Sirait,Marlem. Upaya untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan . Diakses pada 26 Mei 2022.
https://www.kompasiana.com/marlensirait/55293556f17e61cc4a8b45aa/upaya-untuk-
meningkatkan-mutu-pendidikan-peningkatan-mutu-belajar

Thalib,Savira. Pentingnya Belajar bagi Manusia . Diakses pada 26 Mei 2022.


https://mahasiswa.ung.ac.id/532421043/home/2021/8/4/pentingnya-belajar-bagi-
manusia.html

Anda mungkin juga menyukai