Dosen pengampu :
Erma Kumalasari, S.Psi., M.Psi., Psikolog,
Belajar adalah kewajiban bagi kita semua tidak terlepas itu muda atau tua karena
sejatinya belajar dapat dilakukan di segala waktu dan segala tempat. Tidak ada batasan ilmu
yang akan diserap oleh otak. Semua bisa dipelajari dengan cara belajar dengan baik dan rajin.
Agar menjadi pribadi yang penuh pengetahuan dan ilmu kita perlu meningkatkan belajar kita
sehingga kita menjadi seorang yang terpelajar. Namun perlu kita perhatikan dengan
banyaknya ilmu jangan menjadikan kita menjadi seorang yang sombong.
PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu kegiatan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Itu sebabnya
belajar itu sangat penting bagi seluruh manusia termasuk kita sebagai seorang pelajar atau
mahasiswa. Karena tanpa belajar maka kita tidak akan mengetahui apa yang seharusnya
kita ketahui. Kita juga harus bisa menganggap bahwa belajar itu merupakan suatu
kebutuhan yang benar-benar harus dipenuhi. Atau bisa juga belajar itu diibaratkan seperti
makan apabila kita tidak makan maka kita akan lapar. Begitu juga dengan belajar, apabila
kita tidak belajar maka kita juga akan lapar akan ilmu-ilmu yang ingin kita ketahui.
Menurut Ihsana (2017:4) “Belajar adalah suatu aktivitas di mana terdapat sebuah
proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi
bisa untuk mencapai hasil yang optimal”.
Menurut Syaiful dan Aswan (2014:5) “Belajar adalah perubahan prilaku berkat
pengalaman dan latihan.Artinya adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau
pribadi”. Begitu juga Tirtarahardja dan Sulo (2015:129) mengemukakan “Belajar adalah
perubahan prilaku yang relatif tetap karena pengaruh pengalaman (interaksi individu
dengan lingkungannya)”. Selanjutnya Sary (2015:180) mendeskripsikan “Belajar adalah
sebuah proses perubahan prilaku yang didasari oleh pengalaman dan berdampak relatif
permanen”.
Dalam belajar perlu ada sebuah motivasi-motivasi yang dilakukan oleh guru guna
meningkatkan minat anak. Peserta didik yang bermotivasi tinggi dalam belajar
memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula artinya semakin tinggi
motivasinya semakin intesitas usaha dan upaya yang dilakukannya, maka semakin tinggi
hasil belajar yang diperoleh. Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak
didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat
menganalisis motif-motif yang melatar belakangi anak didik. Motivasi dapat efektif bila
dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan anak didik.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian
a. Belajar
Menurut Slameto (2015:2) “Belajar ialah suatu proses yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam intraksi dengan lingkungannya”.
Adapun menurut Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono (2015:10) “Belajar adalah suatu
prilaku.Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik.Sebaliknya, bila ia
tidak belajar maka responsnya menurun”.
Dapat ditarik sebuah garis besar yaitu belajar adalah suatu perilaku manusia
dimana dalam perilaku tersebut mendapat sesuatu yang baru.
Ihsana (2017:33-45) menjelaskan faktor yang mempengaruhi proses belajar
dibagi menjadi dua yaitu:
a. Faktor Internal (dalam diri individu), dapat digolongkan ke dalam menjadi 3
yaitu:
Faktor Jasmani dibagi lagi menjadi dua, yaitu kesehatan dan cacat tubuh. Proses
belajar akan tergangu apabila kesehatan terngangu dan memiliki cacat tumbuh
seperti buta, tuli, bisu dan pincang.
Faktor Psikologis, meliputi: intelegensi, minat, emosi, bakat, kematangan dan
kesiapan.
Faktor Kelelahan, meliputi: kelelahan jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani
bisa karena kelaparan, sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan
kebosanan sehingga menghilangkan minat.
d. Diri Sendiri
1. Berusaha membuka diri
Salah satu alasan mengapa seseorang tidak memiliki hasrat sama
sekali pada materi atau pelajaran tertentu adalah tidak mau membuka diri.
Meski belum pernah mempelajarinya, mereka sudah menganggap materi itu
sulit. Akhirnya alih-alih mulai belajar, mereka lebih memilih untuk menutup
diri.
Dalam meningkatkan minat belajar terkait apa pun, hal pertama
yang harus dilakukan adalah berusaha membuka diri. Jika tidak bisa membuka
diri, semudah apa pun materinya tidak akan mau belajar. Bahkan, mendengar
namanya saja seperti sangat menyeramkan.
2. Mencari teman untuk belajar
Belajar sendirian saja dan materinya cukup sulit akan membuat
seseorang akhirnya mengalami kebosanan. Kalau seseorang mengalami
kebosanan, materi apa pun yang akan dipelajari tidak akan masuk ke pikiran.
Kalaupun bisa masuk, tidak akan maksimal kalau kamu mempelajari materi
menarik.Nah, salah satu cara untuk mengatasi masalah itu adalah dengan
mencari teman untuk mempelajari materi secara bersama-sama.
3. Menggunakan Media Pembelajaran
B. Saran
LP31 (22, Januari 2022). Bagaimana Cara Meningkatkan Minat dan Hasrat Belajar
Diakses pada 26 Mei 2022. Dari https://www.lp3i.ac.id/bagaimana-cara-meningkatkan-
minat-dan-hasrat-belajar.
Supini,Epin. Upaya Guru dalam Memperbaiki dan Meningkatkan Kemampuan Siswa.
Diakses pada 26 Mei 2022. https://blog.kejarcita.id/upaya-guru-dalam-memperbaiki-dan-
meningkatkan-kemampuan-siswa/
Sirait,Marlem. Upaya untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan . Diakses pada 26 Mei 2022.
https://www.kompasiana.com/marlensirait/55293556f17e61cc4a8b45aa/upaya-untuk-
meningkatkan-mutu-pendidikan-peningkatan-mutu-belajar