BELAJAR
Kelompok 1
Millatina, S.Pd
Samsul Zali, S.Pd
Alyoriek Rahmadania, S.Pd
2
Tujuan
Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini muncul untuk memenuhi
sesuatu kebutuhan.
Kesiapan
Untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan baik anak atau individu perlu memiliki kesiapan, baik
kesiapan fisik dan psikis, kesiapan yng berupa kematangan untuk melakukan sesuatu , maupun penguasaan
pengetahuan dan kecakapan-kecapan yang mendasar.
Situasi
Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar. Dalam situasi belajar ini terdapat tempat,
lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, orang-orang yang bersangkutan, serta kondisi peserta
didik yang belajar.
Interpretasi
Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan interprestasi, yaitu melihat suatu hubungan diantara
komponen-komponen situasi belajar, melihat makana dari hubungan tersebut dan menghubunkannya
dengan kemungkinan pencapaian tujuan.
Respons
Berpegang kepada hasil dari interprestasi apakah individu mungkin atau tidak mungkin mencapai tujuan
yang diharapkan, maka ia memberikan respons.
Konsekuensi
Setiap usaha akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi entah itu keberhasilan ataupun kegagalan,
demikian juga dengan respon atau usaha belajar peserta didik. Apabila peserta didik berhasil dalam
belajarnya ia akan merasa senang, puas, dan akan lebih meningkatkan semangatnya utuk melakukan
usaha-usaha beriktnya.
Reaksi
Reaksi terhadap kegagalan. Selain keberhasilan, kemungkinan lain yang diperoleh peserta didik dalam
belajar adalah kegagalan. Peristiwa ini akan menimbulkan perasaan sedih dan kecewa. Reaksi peserta
didik terhadap kegagalan beljara bisa bermacam-macam, seperti menurunkan semangat.
PRAYITNO (2004: 164) MENJELASKAN SEJUMLAH UNSUR- 6
UNSUR YANG PERLU DICATAT DALAM KEGIATAN BELAJAR
• Usaha
Perubahan atau tercapainya suatu tujuan pada diri individu tidak dengan sendirinya
melainkan dengan usaha.
• Prasyarat
Merupakan hasil kematangan maupun hasil belajar yang terdahulu.
• Nilai tambah
Memperoleh sesuatu yang baru baik dalam bidang kognitif, afektif maupun
psikomotor.
• Sarana
Dibutuhkan peralatan dan suasana hati yang mendukung di dalam
keberlangsungan proses belajar agar dapat mencapai hasil yang optimal.
• Hasil belajar yang terukur
Hasil belajar harus dapat terukur dengan baik oleh individu yang bersangkutan
ataupun oleh orang lain.
• Penguatan.
Belajar bersifat berkesinambungan dan tidak terbatas oleh waktu, tempat, usia,
ataupun objek. Belajar berlangsung terus menerus hingga akhir hayat sehingga
dibutuhkan penguatan agar tetap melanjutkan dan meningkatkan upaya belajar.
HAMALIK (2011: 50) MENGATAKAN BAHWA UNSUR-UNSUR
YANG TERKAIT DALAM PROSES BELAJAR TERDIRI DARI :
1. Motivasi siswa
Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu.
2. Bahan belajar
Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting mendapat perhatian dari guru.
4. Suasanabelajar
Suasana belajar penting bagi kegiatan belajar. artinya Suasana yang menyenangkan dapat menumbuhkan gairah belajar,
suasana yang kacau, ramai, tak tenang, dan banyak gangguan, sudah tentu tidak menunjang kegiatan belajar yang
efektif.
3. Respon, tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori yang diamati pada
akhir proses belajar sehingga dapat menghasilkan perubahan prilaku.
PERTANYAAN
• Okta 006: sarana yang berkurang, situasi apa yang akan diberikan oleh guru bk tentang unsur2
• Monika : bagaimana penghambat dan pendukung dalam sarana agar belajar terpenuhi
• Afifah : kurikulum merdeka belajar, bagaimana mengukur kurikulum tersebut dari hail belajar
• Lyvia : apakah bisa dianggap belajar Ketika dia tidak siap belajar
• Tanggapan
• Novi , okta, febri
• Febian : apakah unsur-unsur belajar ini akan memenuhi suatu sekolah, dan unsur basic mana yang boleh ada dan
tidak