Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PENGARUH PRESTASI, LUPA, KEJENUHAN DALAM KESULITAN


PROSES BELAJAR
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Psikologi
Pendidikan Dosen Pengampu:
Dr. H. Nifasri, M.Pd
Winy Fitriyani, SE,
MM

Disusun oleh : Kelompok 5

Dhiya Putri Al-Ghifari 1222010043


Hajran Jamilan 1222010066
Hani Febriani 1222010068

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG
DJATI BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahman dan rahim-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Pengaruh Ciri, Perwujudan, dan Jenis Pendekatan Psikologi
Pendidikan” ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada
cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Psikologi
pendidikan berfokus pada masalah kegiatan belajar dan mengajar, serta mencakup topik-topik
yang berkisar pada perkembangan manusia, perbedaan individual, pengukuran, belajar,
motivasi, dan pandangan pendidikan humanistik, baik yang didasarkan pada data empiris
maupun teori. Karena itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
psikologi pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Nifasri, M.Pd dan Ibu Winy
Fitriyani, SE, MM,. selaku dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, Oktober 2023

Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ismail (2016) menyatakan bahwa pendidikan merupakan sebuah usaha yang sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang
diperlukan dalam dirinya dan masyarakat. Dalam rangka pengembangan potensi dalam diri
anak tersebut, ada siswa yang dapat mencapainya tanpa kesulitan, namun tidak sedikit pula
siswa yang mengalami banyak kesulitan.
Dalam meraih nilai akademis terbaik ditentukan juga oleh faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa saat di sekolah. Artinya untuk bisa mendapatkan
prestasi akademis dan bidang lainnya siswa membutuhkan dukungan secara internal
maupun eksternal termasuk adanya fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran di sekolah.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kecerdasan intelegensi yang bagus saja tanpa dukungan
berbagai faktor tersebut hasilnya tidak akan maksimal.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa dan bagaimana pengaruh prestasi dalam kesulitan proses belajar?
2. Apa pengaruh lupa dan kejenuhan dalam kesulitan proses belajar?
3. Bagaimana kesulitan dalam proses belajar?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh prestasi dalam kesulitan proses belajar
2. Mengetahui pengaruh lupa dan kejenuhan dalam kesulitan proses belajar
3. Mengetahui kesulitan dalam proses belajar
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGARUH PRESTASI DALAM KESULITAN PROSES BELAJAR


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dikemukakan bahwa yang dimaksud
dengan prestasi belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai
yang diberikan oleh guru”. Alang (2015:2) mengatakan bahwa prestasi belajar yang
memuaskan dapat diraih oleh setiap pesertass didik jika mereka dapat dapat belajar secara
wajar, terhindar dari berbagai anacaman, hambatan dan gangguan. Namun ancaman,
hambatan, dan gangguan tersebut dialami oleh peserta didik tertentu, sehingga mereka
mengalami kesulitan belajar dan pada akhirnya berpengaruh pada keberhasilannya.
Membahas tentang prestasi akademis yang diperoleh dari proses belajar siswa
terutama ketika berada di sekolah memang bukanlah hal yang sederhana. Maksudnya
dalam hal ini adalah terdapat beberapa faktor yang sangat berpengaruh pada prestasi
belajar siswa itu sendiri. Faktor-faktor yang dimaksud antara lain yaitu sebagai berikut :

1. Faktor Internal
Faktor pertama yang mempengaruhi bagaimana prestasi belajar siswa adalah faktor
internal. Faktor yang sudah ada pada diri siswa itu sendiri merupakan faktor internal. Jenis
faktor internal yang bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut terdiri dari :
 Kondisi fisiologis atau fisik pada siswa. Misalnya mata minus sehingga
membuatnya sulit untuk membaca dari jarak jauh.
 Minat untuk belajar. Siswa yang minat belajarnya tinggi pastinya bisa meraih
prestasi belajar yang lebih baik.
 Tingkat intelegensi atau kecerdasan. Siswa dengan tingkat kecerdasan tinggi lebih
mudah mengikuti pelajaran di sekolah.
 Motivasi untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih mudah
mudah meraih prestasi karena dia akan lebih bersemangat untuk mempelajari
semua materi yang diberikan guru.
 Bakat dan minat siswa. Seorang siswa akan lebih bersemangat untuk mempelajari
materi yang disukainya. Misalnya siswa yang suka berhitung maka dia akan
bersemangat mengikuti pelajaran matematika sehingga kemungkinan besar nilainya
lebih bagus dibandingkan mata pelajaran lainnya yang kurang diminati.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang
berasal dari luar diri siswa tersebut. Beberapa faktor eksternal yang dimaksud antara lain
yaitu :
a.) Faktor yang terkait pengaturan pembelajaran di sekolah:
 Kurikulum yang digunakan oleh sekolah
 Metode pengajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah.
 Kedisiplinan yang diterapkan di sekolah.
 Fasilitas dan sarana belajar mengajar
 Sistem pengelompokan siswa.
b.) Faktor yang terkait masalah sosial di sekolah:
 Sistem sosial yang berlaku di lingkungan sekolah.
 Interaksi yang terjalin antara guru, staf dan siswa.
c.) Faktor yang sifatnya situasional::
 Kondisi politik dan perekonomian dalam negeri.
 Keadaan dan kondisi iklim maupun tempat

Baik faktor internal maupun eksternal sifatnya saling melengkapi dalam


mendukung prestasi belajar dari siswa. Supaya pengaruh negatif berbagai faktor tersebut
bisa dikendalikan dan diminimalisir maka guru melakukan evaluasi belajar secara berkala
bentuknya bisa berupa pemberian tugas, mengadakan ulangan dan juga ujian.
Aktivitas belajar perlu diadakan evaluasi. Hal ini penting karena dengan evaluasi
kita dapat mengetahui apakah tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak.
Istilah evaluasi sering dikacaukan dengan pengukuran, keduanya memang ada kaitan yang
erat, tetapi sebenarnya mengandung titik beda. Menurut Sumadi Suryabrata pengukuran
mencakup segala cara untuk memperoleh informasi yang dapat dikuantifikasikan.
Sedangkan evaluasi menekankan penggunaan informasi yang diperoleh dengan pengukuran
maupun dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan membuat keputusan-keputusan
pendidikan.
Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh seorang siswa pada periode
tertentu. Jadi yang dimaksud dengan Evaluasi Prestasi Belajar adalah upaya yang dilakukan
untuk memperoleh informasi penyebab keberhasilan dan kegagalan berkaitan dengan hasil
belajar yang dicapai seorang siswa dalam periode waktu tertentu. Setiap siswa memiliki
keterbatasan tertentu yang berbeda dengan siswa yang lain.
Seperti yang dikemukakan Syah (2005:183) mengenai faktor yang menjadi
penyebab kesulitan belajar meliputi faktor-faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor
intern) dan faktor-faktor yang terletak di luar diri siswa (faktor ekstern). Adapun faktor
intern diantaranya; (kesehatan, intelegensi, bakat, minat , motivasi, kelemahan mental).
Adapun faktor ekstern antara lain; (orangtua, suasana rumah, ekonomi keluarga, guru,
faktor alat, kondisi gedung, kurikulum, waktu dan kedisiplinan, media massa, lingkungan
sosial) contohnya meliputi : kurikulum, standar administratif, populasi siswa, beban
mengajar, kelemahan sistem pengajaran, terlalu banyak kegiatan diluar jam pelajaran,
kurang gizi, dan sebagainya.

B. PENGARUH LUPA DAN KEJENUHAN DALAM KESULITAN PROSES


BELAJAR
1. Pengaruh Lupa
Adanya daya ingat menunjukkan kemampuan manusia untuk mengingat sesuatu dan
juga menunjukkan kemampuan mereka untuk menyimpan dan menimbulkan kembali
informasi yang pernah mereka alami. Ini tidak berarti semua yang pernah mereka alami
akan tersimpan dalam pikirannya dan dapat diingat atau dipanggil kembali saat diperlukan.
Lupa berarti kehilangan kemampuan untuk menyebutkan atau mereproduksi sesuatu
yang telah kita pelajari sebelumnya. Menurut Gulo dan Reber, lupa diartikan sebagai
keadaan tidak mampu mengenali atau mengingat sesuatu yang telah dipelajari atau
dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah hilangnya unsur informasi dan pengetahuan
tentang pikiran kita. Contoh: Seorang Mahasiswa yang menyontek saat Ulangan Akhir
Semester (UAS) karena kesulitan mengungkapkan materi suatu mata kuliah yang pernah
dijelaskan oleh Dosen. Hal tersebut dapat dikatakan, mahasiswa tersebut menyontek
karena lupa.
1) Faktor-faktor Yang Menyebabkan Lupa
a) Proactive Interference (gangguan proaktif)
Gangguan ini terjadi jika siswa mempelajari materi yang sangat mirip dengan
materi yang telah dikuasainya dalam waktu yang relatif singkat. Dalam
keadaan seperti itu, materi pembelajaran baru sulit diingat dan sangat mudah
dilupakan.
b) Retroactive Interference.
Gangguan ini terjadi jika material Pelajaran baru membawa konflik dan
gangguan terhadap panggilan tersebut Mengembalikan materi pembelajaran
yang sebelumnya disimpan di subsistem kesadaran siswa yang terus-menerus.
Dalam hal ini, bahan pelajaran lama akan baik-baik saja sangat sulit untuk
diingat atau direproduksi.
c) Lupa dapat terjadi karena adanya perbedaan keadaan lingkungan antara waktu
belajar mengikuti waktu yang diperlukan untuk mengingat pelajaran.
d) Lupa dapat terjadi karena adanya perubahan sikap dan minat siswa.
terhadap proses dan situasi pembelajaran tertentu.
e) Menurut law of disuse,lupa dapat terjadi karena materi pelajaran yang telah
dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafalkan siswa.
f) Lupa dapat terjadi karena perubahan urat syaraf otak.
2) Kiat Mengurangi Lupa Dalam Belajar
saran terbaik untuk mengurangi lupa adalah dengan cara meningkatkan
daya ingat akal siswa, diantaranya:
 Overlearning adalah belajar dengan melampaui batas Kuasai beberapa
mata pelajaran. Upaya ini bisa dilakukan dengan belajar lebih banyak
tentang kebiasaan dominan dapat meningkatkan kemampuan mengingat
materi yang dipelajari
 Waktu belajar tambahan (extra study hour) adalah usaha ekstra
Mengalokasikan waktu belajar atau meningkatkan frekuensi kegiatan
mempelajari. Sehingga dapat memperkuat materi penelitian.
 Memonic device adalah upaya yang digunakan sebagai alat kait mental
untuk memasukkan potongan informasi ke dalam sistem penalaran
murid. Jenis perangkat memori:
a) Rima (Rhyme) yakni sajak yang dibuat sedemikian rupa yang isinya
terdiri dari atas kata dan istilah. Sajak ini akan lebih baik
pengaruhnya jika diberi not-not sehingga dapat dinyanyikan.
Contoh: Nyanyian anak TK yang berisi pesan moral.
b) Singkatan yakni terdiri atas huruf-huruf awal nama atau istilah.
Misalnya untuk menghafal bacaan Qolqolah dalam ilmu tajwid
dengan menggunakan singkatan ”BAJUDITOKO”.
c) Metode losai (metode lokus) merupakan trik memori yang digunakan
tempat-tempat khusus dan terkenal sebagai cara untuk menempatkan
kota dan desa istilah tertentu. Misalnya nama ibu kota Amerika
Serikat yang penting untuk diingat nama presiden pertama negara itu.
2. Kejenuhan
Secara harafiah arti jenuh adalah padat atau penuh yang berarti kosong.
tidak dapat lagi menampung apa pun. Selain itu, kebosanan juga bisa berarti
jemu atau bosan. Dalam melakukan kegiatan belajar, sering kali orang merasa
bosan pembelajaran yang dalam psikologi sering disebut dengan “learning
plato”, yaitu
suatu situasi dan kondisi yang menunjukkan tidak adanya hasil belajar yang
berhasil meskipun telah melaksanakan proses belajar pada waktu tertentu pada
saat itu.
Kejenuhan dalam belajar merupakan rentang waktu tertentu yang
digunakan dalam pembelajaran namun tidak membuahkan hasil. Kebosanan
dalam belajar dapat menyerang siswa hilangnya motivasi dan penguatan,
Faktor-faktor yang menyebabkan jenuh belajar adalah :
1. Seseorang kehilangan motivasi dan konsolidasi pada satu tingkat
pengetahuan dan kemampuan.
2. Munculnya rasa bosan dan penat akibat Kemampuan seseorang telah
mencapai batas maksimalnya Mempelajari. Menurut Cross dalam
bukunya The Psychology of Learning Ada 3 jenis kelelahan:
 Keletihan indera seperti mata, telinga dan lain-lain
 Keletihan fisik karena kurang tidur, kurang sehat.
 Keletihan mental
Ada beberapa faktor penyebab kelelahan mental, yaitu:
a) Kecemasan seseorang terhadap dampak negatif yang
ditimbulkan karena kelelahan.
b) Kecemasan seseorang karena tidak mampu meraih
prestasi standar pencapaian dalam bidang studi yang
mereka pertimbangkan terlalu tinggi, terutama ketika
seseorang merasakan Aku bosan mempelajari jurusan ini.
c) dibandingkan dengan Persaingan yang ketat memerlukan
penelitian yang mendalam.
d) Keyakinan yang tidak setara tentang standar akademik
minimum dan standar yang dia tetapkan sendiri.
Cara mengatasi jenuh belajar:
1. Temukan hal-hal yang baru terus menerus.
Seorang guru yang cerdas harus mempunyai keterampilan tertentu
selama proses pengajaran. . Ketrampilan tersebut bukan saja hanya
untuk tujuan pembelajaran, tetapi lebih jauh dari itu adalah untuk
menumbuhkan semangat belajar siswanya. Guru memenuhi syarat
dalam Kehadirannya mengajar di kelas akan selalu dikenang oleh
murid-muridnya. Namun di bawah bimbingan guru belum ada
Keterampilan siswa akan mudah bosan sehingga menimbulkan
kebosanan dengan membuat ulah, misalnya mengganggu Teman
yang lain memulai perkelahian antar siswa.
2. Terus belajar
Kita harus memuaskan keinginan otak kita akan informasi baru
dengan mempelajari hal-hal baru. Pelajari hal-hal baru di pekerjaan.
Jika memungkinkan, mintalah tindak lanjut pelatihan atau kursus.
Belajar akan meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan kita
untuk mengambil tugas yang lebih sulit.
3. Kreatif dan Proaktif
Carilah ide-ide baru untuk meningkatkan pembelajaran Anda atau
ciptakan ide-ide Anda sendiri tujuan pembelajaran yang jelas dan
menantang, dan apakah Anda akan berhasil mencapai tujuan Anda,
hadiahi diri Anda sendiri dengan "hadiah". Saya melihat banyak hal
Teman dan senyuman juga bisa digunakan untuk melewatinya
mempelajari.
4. Alokasikan waktu untuk diri sendiri
Lakukan aktivitas yang Anda sukai sebelum berangkat kerja,
seperti Dengarkan musik dan olahraga untuk menciptakan suasana
hati yang positif sebelum mulai bekerja. Jika perlu, berlibur atau
jalan-jalan,memanjakan diri sendiri.
C. KESULITAN PROSES BELAJAR
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lupa adalah kehilangan kemampuan untuk berbicara atau melakukan sesuatu
lagi informasi dan keterampilan telah disimpan dalam memori. Kebosanan dalam
belajar merupakan keadaan atau keadaan yang menunjukkan bahwa hasil belajar tidak
tercapai secara efektif meskipun proses pembelajaran telah dilaksanakan pada waktu
tertentu. Kesulitan belajar adalah segala permasalahan dan peristiwa yang
mempengaruhi sistem belajar setiap individu dan kelompok, sehingga proses
perolehan belajar sulit berkembang dan diterima oleh setiap individu dan kelompok.
DAFTAR PUSTAKA

Aji, K. (2020, Agustus). EVALUASI PRESTASI BELAJAR.


Anam, S., & dkk. (2020). LUPA, JENUH, DAN KESULITAN DALAM BELAJAR. Jurnal
Pendidikan Islam.
Dwiwarna, S. (2021, September 22). Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa di Sekolah.
Mahanani, P. K. (2009). PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 215-216.
Muhaibah, R., Aisy, R. R., Imaniyah, N., Sari, S. M., & Agustina, S. D. (n.d.). Faktor Penyebab
Kesulitan Belajar dan Dampak terhadap Perkembangan Prestasi Siswa. 329-330.

Anda mungkin juga menyukai