PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi belajar sangatlah penting utamanya di dunia pendidikan. Hal ini
dikarenakan evaluasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pencapaian
peserta didik dalam menempuh mata pelajaran yang telah disajikan. Sehingga untuk
mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai, apakah
aktivitas yang dilakukan telah berhasil mencapai sasaran, apakah prosedur kerja yang
dilakukan sudah tepat, apakah sumber daya yang dimiliki sudah dapat dimobilisasi secara
optimal untuk mencapai tujuan, dan apakah elemen-elemen pendukung kegiatan sudah
berfungsi dengan baik, digunakan suatu evaluasi untuk semua hal tersebut. Peran evaluasi
merupakan hal yang sangat penting dan keberadaannya tidak dapat tergantikan. Dengan
adanya evaluasi seorang pengajar akan mampu melihat perkembangan dari setiap peserta
didiknya dan dapat melakukan tindakan lebih lanjut manakala peserta didiknya
mengalami kemunduran dalam pencapaian hasil belajar atau peserta didik belum mampu
mencapai prestasi yang optimal.
Prestasi belajar menjadi salah satu indikator yang dapat digunakan untuk kualitas
seseorang dalam memahami ilmu pengetahuan. Prestasi belajar juga dapat menjadi ciri
keseriusan yang ditunjukan oleh peserta didik dan sebagai kriteria penilaian institusi
pendidikan. Maka prestasi belajar adalah hasil dari pembelajaran, ketika kita mengerti
dan paham dalam proses pembelajaran, maka kita dapat mencari prestasi-prestasi
nantinya. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya pada seorang anak
dalam pendidikannya. Prestasi belajar tidak jauh dari kegiatan belajar. Bagi seorang anak
belajar merupakan suatu kewajiban, sehingga berhasil atau tidaknya seorang anak dalam
pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami oleh anak tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang di ambil
adalah sebagai berikut :
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah diuraikan di
atas, maka makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut.
5. Untuk mengetahui kelebihan & kelemahan tes subjektif dan tes objektif
PEMBAHASAN
A. Hakikat Prestasi Belajar
Belajar merupakan suatu proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam
proses internal adalah yang meliputi unsur afektif, dalam matra afektif berkaitan
dengan sikap, nilai-nilai, interes, apresiasi, dan penyesuaian perasaan sosial. (Dimyati
dan Mudjiono, 2002). Beberapa prinsip dalam belajar yaitu: Pertama, belajar berarti
mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar,
rasakan dan alami. Kedua, kontruksi makna adalah proses yang terus menerus.
Ketiga, belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan
pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah
hasil perkembangan, tetapi perkembangan itu sendiri. Keempat, hasil belajar
dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya.
Kelima, hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, siswa
belajar, tujuan dan motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang
sedang dipelajari. (Sardiman, 2011).
Prestasi belajar merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata prestasi dan
belajar. Prestasi belajar ini merupakan salah satu alat ukur tingkat keberhasilan
seorang siswa di dalam kegiatan proses belajar mengajar yang diikutinya di sekolah.
Dengan demikian, seorang siswa mendapat prestasi belajar minimal dalam batas
rangking tertentu, sering dikatakan siswa tersebut berhasil. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kata prestasi diartikan sebagai, “hasil yang telah dicapai”, prestasi
sebagai hasil suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual
maupun kelompok. (Kamisa, 1997).
1. Faktor Intern
e. Karakteristik pribadi
2. Faktor Ekstern
a. Keluarga
b. Guru
Guru merupakan salah satu komponen utama dalam proses belajar
mengajar. Guru bertindak sebagai subyek pembelajaran, yang bertugas
menjelaskan dan mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik.
Mengingat tugas ini, maka apapun yang berkaitan dengan guru bisa
mempengaruhi tingkat prestasi dan tumbuh kembang anak. Terdapat dua hal
utama terkait dengan faktor guru yang dapat mempengaruhi tingkat prestasi
belajar siswa, yaitu :
2) Aspek ketauladanan
1) Aspek kualitas
2) Aspek kuantitas
3) Lingkungan sekitar
a) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar yang terbagi lagi menjadi
faktor nonsosial dan faktor sosial.
Ada keterkaitan antara tujuan belajar, metode evaluasi dan cara belajar siswa. Cara
evaluasi biasanya akan menentukan cara belajar siswa, sebaliknya tujuan akan
menentukan metode evaluasi yang digunakan oleh seorang guru.
Evaluasi juga harus dapat memotivasi belajar siswa. Guru harus menguasai
bermacam-macam teknik memotivasi, tetapi masih sedikit di antara guru-guru yang
mengetahui teknik motivasi yang berkaitan dengan evaluasi. Dari penelitian
menunjukkan bahwa evaluasi memotivasi belajar siswa sesaat memang betul, tetapi
untuk jangka panjang masih diragukan, Hasil evaluasi menstimulasi tindakan siswa.
Rating hasil evaluasi yang baik dapat menimbulkan semangat atau dorongan untuk
meningkatkan atau mempertahankannya yang akhirnya memotivasi belajar siswa
secara kontinu.
Yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan
pengajaran serta strategi pelaksanaannya. Kegagalan para siswa dalam hasil belajar
yang dicapainya hendaknya tidak dipandang sebagai kekurangan pada diri siswa
semata-mata, tetapi juga bias disebabkan oleh kesalahan strategi dalam melaksanakan
program pengajaran. Misalnya kekurangtepatan dalam memilih metode dan alat bantu
mengajar. (Suarga, 2019)
1) Evaluasi diagnostik
2) Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang
paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3) Evaluasi penempatan
4) Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan
meningkatan proses belajar dan mengajar.
5) Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan
kemajuan belajar siswa.
1) Evaluasi konteks
2) Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun
strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3) Evaluasi proses
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai
dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi,
ditingkatkan atau dihentikan.
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni
evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
1) Berdasarkan objek
1. Evaluasi input
2. Evaluasi transformasi
3. Evaluasi output
2) Berdasarkan subjek
1. Evaluasi internal
2. Evaluasi eksternal
Tes subjektif pada umumnya berbentuk essay (uraian). Tes bentuk essay
adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat
pembahasan atau uraian kata-kata (Zaenul dan Nasution: 2001).
Menurut Sukardi (2008) tes subyektif adalah salah satu bentuk tes tertulis,
yang susunanya terdiri atas item-item pertanyaan yang masing-masing mengandung
permasalahan dan menuntut jawaban siswa melalui uraian-uraian kata yang
merefleksikan kemampuan berfikir siswa.
1. Kelebihan
4) Waktu untuk koreksinya lama dan tidak bisa diwakilkan kepada orang
lain. (Labudasari, 2018)
2. Tes Objektif
Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir
soal yang dapat dijawab oleh teste dengan jalan memilih salah satu atau lebih diantara
beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing item
atau dengan menuliskan jawabannya berupa kata-kata atau simbol tertentu yang telah
disediakan untuk masing-masing butir item yang bersangkutan. (Sudjiono, 1995)
Menurut Suke Silverius (1991) yang dimaksud dengan tes objektif atau tes
pilihan adalah tes yang jawaban dan pertanyaannya dipilih dari kemungkinan-
kemungkinan jawaban yang telah disediakan.
Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa tes objektif adalah salah satu
jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal (item) yang dapat jawab oleh
testee dengan jalan memilih salah satu jawaban (atau lebih) diantara beberapa
kemungkinan jawaban yang dipasangkan pada masing-masing item atau dengan cara
mengisikan (menuliskan) jawaban berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada
tempat atau ruang yang telah disediakan untuk masing-masing butir item yang
bersangkutan . Tes objektif akan memberikan hasil yang sama bila dinilai oleh tester (
skorer) yang berbeda.
1. Kelebihan
6) Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih banyak. Jika tes
objektif di konstruksi dengan baik maka kita akan memperoleh
informasi yang banyak dari respon yang diberikan oleh siswa. Setiap
respon siswa terhadap setiap alternatif jawaban akan memberikan
informasi kepada kita tentang penguasaan kognitif siswa terhadap
materi yang diujikan. Dengan demikian kita dapat mengetahui
kemampuan dan kelemahan siswa.
2. Kelemahan
Para ulama telah menyusun beberapa kitab yang berkaitan dengan masalah-masalah
tersebut. Oleh karena itu kami akan membahas secara ringkas.
ب َ فَِإ َّن ال َّر ُج َل لَيُحْ َر ُم ال ِّر ْز،َّ اَل يَ ُر ُّد ْالقَ ْد َر ِإاَّل ال ُّدعَا ُء َواَل يَ ِزي ُد فِي ْال ُع ْم ِر ِإاَّل ْالبِر:صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
ِ ق بِال َّذ ْن َ ِ ال َرسُوْ ُل هَّللا َ َق
ٌيث خَ اص ُ ث ْالفَ ْق َر َوقَ ْد َو َر َد فِي ِه َح ِد ُ ق ُخصُوصًا ْال َك ِذبُ يُوْ ِر ِ ب َسبَبُ ِحرْ َما ِن الر ِّْز َ ث َأ َّن ارْ تِ َك
ِ اب ال َّذ ْن ِ ثُبَتَ بِهَ َذا ْال َح ِدي،ُصيبُه ِ ُي
:ُث ْالفَ ْق َر َوفَ ْق َر ْال ِع ْل ِم َأ ْيضًا َوقَا َل ْالقَاِئل ِ ُق َو َك ْف َرةُ النَّوْ ِم ت
ُ ور َ َو َك َذا نَوْ ُم الصُّ ب َْح ِة يَ ْمنَ ُع ال ِّر ْز
:َوقَا َل
Rasulullah bersabda, "Tidak dapat menolak takdir kecuali berdoa. Dan tidak
dapat menambah usia kecuali berbuat baik. Maka sesungguhnya orang laki-laki bisa
terhalang rezekinya karena dosa yang dikerjakannya". Hadis ini menunjukkan bahwa
melakukan dosa itu dapat menyebabkan terhambatnya rezeki khususnya dosa akibat
berdusta. Karena dusta itu dapat menyebabkan kefakiran
Tidur pagi dapat menyebabkan miskin harta juga miskin ilmu Ada orang yang
berkata, "Bahayanya orang itu jika mengenakan pakaian. Adapun cara mengumpulkan
ilmu adalah meninggalkan tidur." Penyair berkata, "Bukankah termasuk kerugian bila
malam-malam dibiarkan berlalu tanpa guna, padahal malam itu dihitung termasuk
jatah umur". Penyair lain mengatakan, "Bengunlah di waktu malam agar kamu
mendapat petunjuk yang benar. Betapa lamanya kamar tidur, sementara itu umurmu
semakin habis."
Termasuk yang dapat menghambat rezeki ialah, tidur dengan telanjang,
kencing dengan telanjang, makan dalam keadaan junub, dan makan sambil bersandar
di atas lambung membiarkan makanan yang terjatuh, membakar kulit bawang merah
dan putih, menyapu rumah dengan sapu tangan, menyapu rumah pada malam hari,
membiarkan sampah di dalam rumah, berjalan di muka orang tua, memanggil kedua
orang tua dengan namanya, membersihkan makanan yang tersisa di celah-celah gigi
dengan sembarang kayu, membersihkan tangan dengan debu, duduk di muka pintu,
bersandar pada salah satu daun pintu, wudhu di tempat buang kotoran, menambal baju
yang sedang dikenakan (dipakai), mengeringkan wajah dengan baju, membiarkan
rumah laba-laba di dalam rumah, menyepelekan salat.
ِ ُوع ِم ْنهُ َو ِش َرا ُء ُك َسي َْرا
ت ِ ق َواِإل ْبطَا ُء فِى الرُّ ج ِ صاَل ِة ْالفَجْ ِر َواال ْبتِ َكا ُر فِي ال َّذهَا
ِ ْب ِإلَى السُّو َ ْج ِد بَ ْع َدِ ُوج ِمنَ ْال َمس
ِ ع ْال ُخر ُ وَِإ ْس َرا
ْال ُعب ِْر ِمنَ ْالفُقَ َرا ِء السُّوا ِل َو ُدعَا ُء ال َّش ِّر َعلَى ْال َولَ ِد
ُار َو َك َذا ْال ِكتَابَهُ بِقَلَم َم ْعقُو ِد َواال ْمتِ َشاط
ِ َُرفَ َذلِكَ بِاَألث ِ ع.ث ْالفَ ْق َر
ُ ك يُوْ ِر
َ ِاطفَا ُء ال ّس َراج بالنفس ُكلُّ ذل ْ ير اَأْل َوانِي َو ِ ك تَحْ ِم ُ َْوتَر
ك ال ُّدعَا ِء بِ ْال َخي ِْر لِ ْل َوالِ َدي ِْن َوالتَّ َع ُّم ُم فَا ِعدًا والت َسرْ و ُل قَاِئ ًما َو ْالب ُْخ ُل َوالتَّ ْفتِي ُر َواِإل س َْرافُ َو ْال َك َس ُل َوالتَّ َوانِي
ُ ْبِ ُم ْش ِط ُمن َك ِس ٍر َوتَر
.ث ْالفَ ْق َر
ُ ك يُوْ ِر
َ ِ ُك ّل ذل.َوالنَّهَا ُونُ فِي األمور
Tergesa-gesa keluar dari masjid setelah salat subuh juga dapat menghambat rezeki, terlalu
pagi pergi ke pasar, terlambat pulang dari pasar, membeli roti dari pengemis, mendoakan
buruk pada anak, tidak menutupi wadah, memadamkan lampu dengan ditiup, semua itu juga
dapat menyehabkan kefakiran Begitu menurut hadis para sahabat
Menulis dengan pulpen yang diikat, menyisir rambut dengan sisir yang retak tidak mau
mendoakan kedua orang tua, mengenakan surban sambil duduk, mengenakan celana sambil
berdiri, kikir, terlalu hemat terlalu berlebihan, menunda atau meremehkan segala urusan
semua itu juga dapat menyebabkan kefakiran
Bangun pagi-pagi itu diberkahi, dan bisa menambah nikmat terutama rezeki. Tulisan yang
indah, bermuka ceria dan berbicara yang baik juga dapat mendatangkan rezeki
Hasan bin Alira berkata, "Menyapu halaman dan mencuci pakaian bisa mendatangkan rezeki.
Dan sebab paling kuat untuk mnendatangkan rezeki adalah salat dengan khusyu', dan
memenuhi rukun-rukumnya, syarat-syaratnya, dan adabnya salat Dhuha juga dapat
mendatangkan rezeki. Membaca surat Waqi'ah pada waktu malan, membaca surat Al-Mulk,
surat Muzammil, surat Wallaili IdzaYaghsya, surat Alam Nashrah juga dapat mempermudah
datangnya rezeki. Datang dimasjid sebelum azan, terus menerus dalam keadaan suci,
".melakukan salat sunnah fajar dan witir di rumah juga dapat melapangan rezeki
Di antara yang dapat menambah rezeki ialah, setiap hari setelah terbit fajar hingga datang
: waktu salat membaca doa berikut
ُس ْب َحانَ هَّللا ِ ْال َع ِظ ِيم ُسب َْحانَ هَّللا ِ َوبِ َح ْم ِد ِه َأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ َواتُوبُ اليه
وأن يقول حين يصبح ويمسى كل يوم ثالث, وصلة الرحم, وتوقير الشيوح, وترك األذى, البر:وأما ما يزيد في العمر
ومنتهى العلم, وال إله إال هللا ملء الميزان. وزنة العرش, ومبلغ الرضا, ومنتهى العلم, سبحان هللا ملء الميزان: مرات
وزنة العرش, ومبلغ الرضا, ومنتهى العلم, ملء الميزان, وهللا أكبر.وزنة العرش
Diantara sebab usia menjadi panjang, ialah berbuat bakti, menyingkiri perbuatan yang
menyakitkan orang lain, menghormati sesepuh dan bersilatu rahmi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prestasi belajar merupakan salah satu alat ukur tingkat keberhasilan seorang
siswa di dalam kegiatan proses belajar mengajar yang diikutinya di sekolah. Ada 2
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor intern dan faktor eksternal,
faktor intern yang mempengaruhi prestasi belajar adalah kematangan fisik dan mental,
kecerdasan, pengetahuan dan keterampilan, minat dan motivasi serta faktor
karakteristik pribadi dan faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu
keluarga, guru, sarana dan prasarana pendidikan serta lingkungan sekitar.
Tes subyektif dan tes objektif adalah tes untuk mengukur kemampuan hasil
belajar siswa. Tes subyektif dan tes objektif masing-masing memiliki kelebihan dan
kelemahannya. Penyebab terkuat untuk memperoleh rizki adalah melakukan shalat
dengan rasa ta’dzim, khusu, dengan menyempurnakan segala rukun, wajib, sunah dan
adabnya. Dan sebab usia menjadi panjang, ialah berbuat bakti, menyingkiri perbuatan
yang menyakitkan orang lain, menghormati sesepuh dan bersilaturahmi.
DAFTAR PUSTAKA
Indra Kusuma dan Amir. (1973). Pengantar Ilmu Pendidikan. Malang : Usaha
Nasional
Hamalik, Oemar. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Magdalena, Ina. dkk. (2020). Pentingnya Evaluasi Dalam Pembelajaran Dan Akibat
University Press.
D.I.Y
Persada Zainul & Noehi Nasution. (2001). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta:
Dirjen. Dikti.
Sardiman A.M, (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Cipta.
Suarga. (2019). Hakikat, Tujuan Dan Fungsi Evaluasi Dalam Pengembangan
Persada.
Silverius, Suke. (1991). Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: PT
Grasindo