PENELITIAN
A. LANDASAN TEORI
1. Prestasi belajar.
Prestasi belajar merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “prestasi dan
belajar” pada setiap kata tersebut memilki makna tersendiri. Menurut kamus
besar bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang
hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan.
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, Kemudian dalam
bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Istilah prestasi
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan
baik secara individu atau kelompok (Zaiful Rosyid, 2020:3). Prestasi adalah
apa yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati
dikaitkan dengan hasil yang telah didapat dari suatu aktivitas. Prestasi
batas standart yang telah ditentukan atau bahkan melewati hasil dari orang
lain.
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang bersifat positif dan
aspek kepribadian baik scara fisik ataupun psikis (Setiawan, 2017:3). Definisi
belajar menurut Ahdar (2019:6) dapat diartikan sebagai segala aktivitas yang
sebelum dan sesudah belajar. Definisi belajar menurut Ahdar (2019:6) dapat
Belajar identik dengan seseorang yang sedang berpikir tentang apa yang
ingin mereka ketahui, karena dengan rasa ingin tahu tersebut sesorang akan
aktivitas yang dilakukan melalui interaksi yang dilakukan oleh manusia, baik
sesama manusia atau dengan lingkungannya. Belajar juga dilakukan dengan
sengaja, artinya seseorang belajar dilakukan kapan saja dan dimana saja
sesuai dengan kebutuhan mereka dan ketentuan waktu yang jelas, sehingga
merupakan hasil pengalaman dan hal itu tidak dikaitkan dengan hal
perubahan tersebut mempunyai nilai positif bagi dirinya. Tetapi tidak semua
yang terjatuh dari pohon dan tangan nya patah. Kondisi tersebut tidak bisa
tersebut bukan sebagai perilaku aktif dan menuju kepada perbuahan yang
lebih baik.
lebih baik dan bersifat positif, namun jika perubahan tersebut menjadi negatif
atau buruk maka itu bukan belajar melainkan kesalahan dari orang tersebut.
Belajar merupakan proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih dalam dari pada itu, yakni
mengalami.
hasil yang telah dicapai oleh peserta didik setelah ia melakukan suatu
kegiatan pembelajaran. Menurut Thaib (2013:387) Prestasi belajar
merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa berupa suatu
waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester di dalam buki laporan
yang disebut rapor. Prestasi belajar merupakan penilaian dari hasil usaha
kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak
dalam periode tertentu (Sutratinah, 2001:43). Selain itu prestasi belajar adalah
di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes
pada materi pelajaran tertentu (Feng, dkk, 2013: 50-58), Prestasi dalam
belajar adalah hasil pengukuran dari peserta didik yang meliputi faktor
yang diukur dengan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Prestasi
belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal
yang dinyatakan sesudah hasil penelitian. Prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai siswa selama proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu.
proses pembelajaran.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
adalah bukti bahwa seseorang pernah melakukan proses belajar entah itu
Menurut Abdullah (2019 : 26-28) tipe tipe prestasi belajar terbagi atas:
belajar peserta didik pada bidang ini hanya menitikberatkan pada masalah
diterimanya.
afektif sebagai tujuan dan tipe prestasi belajar mencakup : Receiving atau
menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang ke siswa, baik dalam
bentuk masalah situasi, atau gejala. Kedua, responding atau jawaban, yaitu
reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar.
a. Faktor lingkunan
1) Lingkungan alami.
mahluk social.
b. Faktor instrumental.
Factor instrumental yaitu seperangkat peralatan pelengkap pembelajaran
1) Kurikulum
2) Program
4) Guru
1. Faktor Internal
a. Kondisi Fisiologis
1) Kesehatan Jasmani
ketika gizi kurang maka lebih cepat mengantuk dan sukar menerima
pelajaran
belajar.
b. Kondisi psikologis
1) Minat
Minat yaitu suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas tanpa ada yang menyuruh, minat pada dasarnya adanya hubungan
antara diri sendiri dan dari luar, makin kuat hubungan tersebut maka makin
besar minatnya.
2) Kecerdasan
3) Bakat
potensi yang masih perlu dikembangkan ata dilatih. Pembawaan dan bakat
adalah dua istilah yang sama maksudnya, hanya saja terdapat perbedaan
dimiliki seorang anak dapat berupa potensi-potensi yang aktif dan pasif
4) Motivasi
Motivasi yaitu kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
1. Teknik tes
2) Tes formatif adalah unutk mengetahu sejauh mana siswa telah terbentuk
setelah mengikuti suatu program tertentu dan tes ini digunakan pada akhir
mata pelajaran.
3) Tes sumatif adalah suatu tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya
pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar dan
2. Kompetensi Guru
Pada zaman modern saat ini, guru bukan hanya sebagai pengajar yang
mengajarkan materi pelajar ke siswa lalu selesai begitu saja, namun guru juga
harus bisa sebagai mentor, pembimbing, dan pemberi perhatian kepada siswa,
seperti kita tahu, siswa adalah insan yang memiliki karakter dan kepribadian
berbeda beda, dana siswa juga memiliki latar belakang kehidupan yang
berbeda, maka dari itu guru perlu tahu bagaimana karakter dan latar belakang
siswa perihal proses belajar mengajar dikelas. Guru perlu belajar banyak hal,
belajar yang tepat, memberikan contoh yang baik, mau mendengarkan siswa,
paham terhadap apa yang diajarkan dan lain lain, ini semua ada dalam
kompetensi guru, jikalau semua guru dalam sebuah instansi sekolah sudah
yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasi oleh guru atau dosen dalam
hubungan sebab akibat dengan prestasi kerja yang luar biasa atau efektifitas
formal. (UU Nomer 14 Tahun 2005). Guru adalah seseorang yang memiliki
unsur dominan dan strategis dalam proses transfer ilmu (Imas Kurniasih
menanamkan, dan membantu orang lain untuk belajar dan untuk bertindak
dengan jalan yang baru (Cooper 1990) dalam Tasrif (2021:154). Berdasarkan
belajar.
Menurut Hatta (2018 : 17) ada empat kompetensi yang harus dimiliki
perilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai moral
secara umum pribadi yang dijiwai oleh falsafah Pancasila yang bersumber
dari nilai-nilai budaya bangsa kita yang sekian banyak dinamika dan
yaitu guru harus Ing ngarso sungtulodo, Ing madya mangun karso, Tut wuri
handayani. Artinya kalau di muka harus memberi contoh dan teladan, kalau
Apa yang harus kita lakukan dalam aksentasi kepada siswa kita dalam
pembelajaran:
1. Guru harus mengetahui kepribadian dan emosi anak;
2. Kompetensi sosial
kehidupannya, sehingga peran dan cara pandang, cara berpikir, cara bertinda
dalam status sosialnya, oleh karena itu diperlukan sejumlah kompetensi sosial
Menurut hatta (2018:23) peran dan fungsi guru yang memiliki sebagai
2) Perintis kemerdekaan
4) Pengabdian
3. Kompetensi profesional
Kompetensi profesional seorang guru dapat diartikan sebagai kompetensi
guru untuk menguasai pemahaman dasar guru dan keterampilan dasar guru.
3) pengelolaan kelas
2) Keterampilan menjelaskan
3) Keterampilan bertanya
tentang guru dan dosen pasal 10 ayat (1) dalam Soif (2019:16) kompetensi
didik. Dalam peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 pasal 28 ayat (3) butir a
yang dapat membedakan guru dengan profesi lainnya dan dapat menentukan
tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peseta didik dan sekaligus
adalah suatu kemampuan atau skill dari guru untuk melakukan pembelajaran
1. Memanusiakan manusia
sosial di masyarakat.
3. Membantu murid agar kritis
Guru yang baik adalah guru yang mampu membuat siswanya aktif
maka dari itu seorang guru harus dapat jeli dalam melihat kepribadian
evaluasi pendidikan.
pendidik
Seorang pendidik juga perlu bimbingan dan arahan agar tidak terlalu
jauh dari tujuan pendidikan bangsa, maka dari itu hadirnya pedagogik
anak
mendidik masa depan bangsa, kalau proses kita salah, maka ini akan
Seorang guru harus mampu dalam mengenal dirinya sendiri, agar dia
sepuluh kompetensi pedagogik yang sangat layak untuk diketahui oleh guru
siswa terutama dalam hal psikologi siswa, pasalnya kita semua tahu bahwa
setiap siswa memiliki kondisi keluarga yang berbeda dan keluarga merupakan
hal yang berpengaruh terhadap psikologis siswa. Maka dari itu sebelum mulai
keluarga, dan mencoba memahami kondisi psikologi siswa agar guru mampu
3. Media pembelajaran
Adapun saluran informasi adalah alat yang membawa pesan dari seorang
paparan tentang media dari para ahli dapat disimpulkan media adalah tempat
macam:
Media audio visual gerak ialah alat yang memiliki fitur unsur suara,
Media audio semi gerak ialah media media yang mengandung unsur
Media visual diam adalah media yang mempunyai ciri garis, gambar
tujuan pembelajaran.
objek yang terlalu luas, lama dan besar serta berupa film, dan image.
B. LCD Proyektor
(Maryono, Happy Susanto, & Aldo Rhedho, 2022) dalam Akuba, M dan Uno,
gambar,video, atau data dari komputer ke layar, dinding atau benda lain
dengan permukaan datar (Yaumi, 2018:144). LCD proyektor adalah alat yang
digunakan untuk memproyeksikan tampilan dari komputer atau alat lain agar
dan detail. Implikasinya yaitu penerima atau peserta didik dapat memahami
dengan baik materi yang disampaikan oleh guru. LCD Proyektor dapat
tinggi, Tipe proyektor paling kuat, Pantulan proyeksi terlihat jelas, Dapat
cukup mahal, Listrik pada ruangan harus ada, Lebih mudah panas, Warna
proyektor:
belajar visual dan berwarna warni. Hal ini bisa sempurna untuk karakter
papan tulis.
lebih tersedia.
Siswa dapat lebih fokus belajar karena melihat satu layar besar tanpa
kelas.
5. Ramah lingkungan
B. KERANGKA BERFIKIR
Telah diuaraikan diatas bahwa prestasi belajar siswa banyak faktor yang
mempengaruhinya salah satunya dari faktor external yaitu faktor guru dan
perantara untuk mentransfer ilmu dari bahan ajar ke siswa, jikalau perantara
nya kurang baik, maka sudah dapat dipastikan informasi yang akan sampai ke
siswa pun kurang baik juga. berdasarkan observasi awal, kombinasi antara
skill mengajar guru atau kompetensi guru dan penggunaan LCD proyektor
yang baik akan menumbuhkan minat belajar siswa yang tinggi dan akan
menghasilkan prestasi belajar siswa yang tinggi, dari kesimpulan ini, maka
guru yang memiliki pembawaan yang menarik, yang dapat menguasai kelas,
dan dapat mencairkan suasana, siswa berharap belajar dikelas bukan lagi hal
siswa, ini di akibatkan karena antusiasme siswa yang tinggi terhadap guru
tersebut. Dari beberapa uraian diatas maka diduga terdapat pengaruh positif
siswa
tulis, mereka mengatakan bahwa mereka lebih suka melihat langsung dari
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh media
1. Jurnal ummu syaidah dkk tahun 2018 dengan judul “pengaruh kompetensi
guru terhadap hasil belajar ekonomi di sma negeri rambipuji tahun ajaran
2. Jurnal Hartaji tahun 2018 dengan judul “pengaruh persepsi siswa tentang
3. Jurnal penelitian Maryono dkk. Tahun 2022 dengan judul “pengaruh media
terhadap hasil belajar aqidah akhlak siswa di SMP IT Darut Taqwa sebesar
Pontianak termasuk dalam kategori baik. 2) Hasil belajar siswa pada mata
Proyektor terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X
penggunaan media LCD Proyektor terhadap hasil belajar siswa pada mata
variabel lain.
D. HIPOTESIS PENELITIAN
belajar siswa
belajar siswa.